Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK INDONESIA

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu : Junaidi Abdullah, S. Ag, M. Hum.

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Kelas : HKI-D1

1. Anggun Kusumawati : (2020110099)


2. Khoridatul Himmah : (2020110118)
3. Reftian Hamdani : (2020110123)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS SYARIAH

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan umat islam, sebagai cahaya yang
membawa manusia dari kegelapan menuju ke masa kejayaan islam. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Junaidi Abdullah, S. Ag, M. Hum. selaku dosen mata kuliah
Pancasila. Kesempurnaan hanya milik Allah, oleh karena itu kami meminta maaf yang sebesar-
besarnya apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan,
baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun teknik pengetikan.

Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang
Pancasila dan dapat memenuhi tugas yang telah diberikan. Kritik dan saran yang membangun
sangat diperlukan untuk memperbaiki kesalahan yang semestinya.

Kudus, 12 Oktober 2020

Penyusun,
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila sebagai core philosophy bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, juga meliputi etika yang sarat dengan nilai-nilai filsafat; jika memahani
Pancasila tidak dilandasi dengan pemahaman segi-segi filsafatnya, maka yang ditangkap
hanyalah segi-segi fenomenalnya saja, tanpa menyentuh hakikatnya.
Masalah etika merupakan masalah yang makin mendapat perhatian di dunia,
bahwa cita-cita reformasi untuk membangun Indonesia baru harus dilakukan dengan cara
membangun dari hasil perombakan terhadap keseluruhan tatanan kehidupan yang
dibangun oleh orde baru. Inti dari cita-cita tersebut adalah sebuah masyarakat sipil
demokratis, adanya dan ditegakkannya hukum untuk supremasi keadilan, pemerintah
yang bebas dari KKN, terwujudnya keteraturan sosial dan rasa aman dalam masyarakat
yang menjamin kelancaran produktivitas warga masyarakat, kehidupan ekonomi yang
mensejahterakan rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia baru adil dari reformasi atau
perombakan tatanan kehidupan orde baru adalah sebuah “masyarakat multikultural
Indonesia” dari puing-puing tatanan kehidupan orde baru yang bercorak “masyarakat
majemuk”. Sehingga corak masyarakat yang bhinneka tunggal ika bukan lagi
keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan tetapi keanekaragaman kebudayaan yang
ada di dalam masyarakat Indonesia
Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural adalah
multikulturalisme yaitu sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan
dalam kesedarajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Fay 1996, Jary
1991, Watson 200). Dalam model multikulturalisme ini, sebuah masyarakat (termasuk
juga masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah
kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah
mozaik. Dalam mozaik tercakup yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih
besar, yang mempunyai kebudayaan yang seperti mozaik tersebut (Reed , ed. 1997).
Model kulturalisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri
bangsa ini dalam mendesain apa yang dinamakan sebagai kebudayaan bangsa,
sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi “
kebudayaan bangsa (Indonesia adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud etika politik?
2. Apa saja nilai-nilai pancasila sebagai etika politik?
3. Bagaimana etika politik dalam perilaku bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila
sebagai dasar negara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian etika politik
2. Untuk mengetahui nilai-nilai pancasila sebagai etika politik
3. Untuk mengetahui etika politik dalam perilaku bangsa Indonesia yang berdasarkan
Pancasila sebagai dasar negara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Politik
Istilah „etika‟ memiliki pengertian umum yaitu filsafat moral yang membicarakan
tentang baik buruk manusia terutama ditinjau dari perilaku tingkah lakunya. Menurut
Prof. Dr. A. Gunawan Setiardja dalam bukunya Filsafat Pancasila Jilid II mendefinisikan
etika dari definisi nominalis dan definisi realis. Ditinjau dari definisi nominalis istilah
„Etika‟ berasal dari bahsa Yunani „ethos‟ yang berarti kebiasaan, perilaku, kelakuan. Jadi
dapat dikatakan bahwa etika adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia,
sedangkan bila ditinjau dari definisi realis etika adalah filsafat tentang perbuatan manusia
menuju ke Tuhan sebagai tujuan akhir.
 Etika Politik
Etika sendiri dibagi menjadi etika umum dan etika khusus. Etika umum
mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang berlaku bagi segenap tindakan manusia,
sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungan dengan kewajiban
manusia dalam berbagai lingku kehidupannya. Dibedakan antara etika individual yang
kewajiban manusia sebagai individu,terutama kepada diri sendiri dan melalui suara hati
terhadap yang illah dan etika yang sosial. Etika sosial jauh lebih luas dari etika individual
karena hampir semua kewajiban manusia bergandengan dengan kenyataan bahwa ia
merupakan makhluk sosial. Etika sosial membahas norma-norma moral yang seharusnya
menentukan sikap dan tindakan antar manusia. Etika sosial memuat banyak etika yang
khusus mengenai wilayah-wilayah kehidupan manusia tertentu. Disini termasuk misalnya
kewajiban-kewajiban disekitar permulaan kehidupan, masalah pengkuburan isi
kandungan dan etika seksual, tetapi juga norma-norma moral yang berkaitan hubungan
dengan satuan-satuan kemasyarakatan yang berlembaga seperti etika keluarga, etika
berbagai profesi , dan etika pendidikan. Dan disini termasuk juga etika plitik atau
filsafatmoral mengenai politisi kehidupan manusia.
Menurut Franz Magnis-Suseno dalam bukunya, ia mengungkapkan bahwa etika
politik adalah filsafat moral tentang dimensi politis kehidupan manusia, atau cabang
filsafat yang membahas prinsip-prinsip moralitas politik. Dengan kata lain, etika polotik
merupakan prinsip moral tentang baik-buruk dalam tindakan atau perilaku dalam
berpolitik. Etika politik juga diartikan sebagai tata susila, tata sopan santun dalam
pergaulan politik. Dalam praktiknya, etika politik menuntut agar segala klaim atas hak
untuk menata masyarakat dipertanggungjawabkan pada prinsip-prinsip moral dasar.
Untuk itu, etika politik berusaha membantu masyarakat untuk mengejawantahkan
ideologi negara yang luhur ke dalam realitas politik yang nyata.
 Nilai-nilai pancasila
Sebagai dasar filsafat negara pancasila tidak hanya sumber defisi peraturanperundang-
undangan,melainkan juga merupakan sumber moralitas terutama dalam hubungannya
dengan legitimasi kekuasaan ,hukum sertaberbagai kebijakandalam pelaksanaan dan
penyelennggaraan negara. Sila pertama‟ketuhanan yang maha esa”serta sila ke dua
“kemanusiaan yang adil dan beradab” adalah merupakansumber nilai-nilai kehidupan
bangsa bernegara.
Dalam pelaksanaan dan penyelenggara negara,etika politik menuntut agarkekuasaan
dalam negara di jalankan sesuai dengan :
1. Asas legalitas [legitimasi hukum],yaitu di jalankan sesuai denganhukum yang
berlaku.
2. Disahkan dan di jalankan secara demokratis[legitimasi demokratis]
3. Dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan dengannya
legistimasi moral [lihat suseno,1987:115]

Negara adalah berasal dari rakyatan segala kebijaksanaan dan kekuasaan yang di
lakukan senantiasa untuk rakyat [sila IV]. Oleh karna itu,rakyat adalah asal mula
kekuasaan negara. Oleh karena itu dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara segala
kebijaksanaan,kekuasaan,serta kewenangan harus di kembalikan kepada rakyatsebagai
pendkung pkok negara. Maka dalam pelaksanaaan politik praktis hal-hal yang
menyangkut kekuasaan eksekutif legislatif,konsep pengambilan keputusan,pengawasan
serta partisipasi harus berdasarkan legitimasi dari rakyat,atau dengan kata lain perkataan
harus memiliki legitimasi demokratis.
B. Nilai Pancasila Sebagai Etika Politik
Pancasila merupakan sistem etika dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai
suatau sistem,keseluruhan susunan ,merupakan satu kesatuan yang utuh tidak terpisah
satu sama lain,masing-masing saling berkaitan dan tidak meniadakan. Pancasila sebagai
suatu sistem etika karena nilai-nilai dalam sila-sila pancasila keseluruhan merupakan satu
kesatuan. Nilai yang satu merupakan bagian mutakdari yang lain. Sistem nilai pancasila
bersifat hierakis piramidal,masing-masing nilai yang terkandung dalam pancasila
memiliki bobot nilai yang berbeda akan tetapi saling menjiwai dan dijiwai. Pengertian
pancasila sebagai suatu sistem artinya sila-sila pancsaila merupakan satu kesatuan yang
utuh demikian juga makna yang terkandung di dalamnya. Nilai sila pertama menjiwai sila
yang lainnya dan masing-masing sila saling mengkualifikasikan dengan sila yang lain.
Masing-masing sila pancasila memiliki bobot nilai yang berbeda. Sila ketuhanan
yang maha esa memiliki bobot nilai tertinggi dibanding dengan nilai sila lainnya hal ini
karena sila ketuhanan Yang Maha Esa memiliki nilai religius. Sedangkan nilai-nilai dari
sila-sila yang dibawahnya merupakan nilai manusiawi yang artinya nilai manusia-
manusia itu walaupun demikian antar sila-sila tersebut juga tata urutan yang sedemikian
karena bobot nilai dari masing-masing sila juga berbeda-beda. Nilai kemanusiaan
memiliki nilai bobot yang lebih tinggi dibanding nilai-nilai dibawahnya dan seterusnya.
Nilai-nilai pancasila bersifat universal dan dapat diterima oleh siapapun, nilai
digali dari dudaya manusia artinya apa yang sudah ada sekarang merupakan waisan dari
nenek moyang, berarti pancasila adalah milik bangsa Indonesia yang menjadikan bangsa
Indonesia memilki ciri khas dibanding bangsa yang lain.
Nilai etika dalam pancasila dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Nilai ketuhanan yang maha esa
Pada prinsipnya mengandung makna bahwa negara kita adalah negara yang
monoteisme. Artinya bangsa Indonesia harus memeluk salah satu agama atau ajaran
kepercayaan yang diyakininyadan dapat menjalankan ibadahnya dengan baik. Negara
melindungi kehidupan bangsa Indonesia dala mejalankan ibadahnya masing-masing.
2. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
Manusia pada dasarnya adalah makhluk monoplarisme yaitu manusia yang memiliki
susunan kodrat, sifat kodrat dan kedudukan kodrat. Manusia sebagai makhluk jiwa-
raga , sosial-individu, dan pribadi- Tuhan yang mahaa esa. Perpaduan tersebut harus
berjalan harmonis untuk mewujudkan suatu kehidupan yang baik. Konsekuensi dari
nilai kemanusiaan ini seluruh bangsa Indonesia haruslah menjunjung tinggi nilai
tersebut tanpa meninggalkan sila-sila lain.
3. Nilai persatuan Indonesia
Sila ini mengandung arti bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi peraturan dan
kesatuan dengan mengutamakan kepentingan-kepentingan bersama di bandingkan
dengan kepentingan pribadi atau golongan. Bangsa indonesia, artinya bangsa
Indonesia harus mampu mewujudkan perbedaan yang ada suatu persatua dan
kesatuan.

4. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan


Kerakyatan menjadi ciri khas bagi pancasila.
Nilai kerakyatan ini diwujudkan dalam berbagai segi kehidupan, terutama dalam
kehidupan politik. kehidupan politik yang berdasarkan kerakyatan akan lebih
mengutamakan kepentingan rakyat dibandingkan dengan kepentingan
pribadi/golongan. Bukan berdasar egoistisme dan individu tetapi berdasarkan
kepentingan bersama.

5. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Keadilan yang dimaksud sila ini adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak
dan kewajiban yang sama untuk menciptakan yang sama untuk menciptakan
keadilan. Hal ini berarti rakyat berkewajiban untuk mengadakan keadilan. Keadilan
akan terwujud apabila seluruh masyarakat berperan serta dan terkait di dalamnya
untuk bersama-sama menciptakan keadilan.
C. Etika Politik dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Nilai-nilai pancasila bersifat universal yang memperlihatkan napas humanisme,
karenanya pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa saja. Sekalipun pancasila
memiliki sifat universal, tetapi tidak begitu saja dapat dengan mudah diterima oleh semua
bangsa. Perbedaannya terletak pada fakta sejarah bahwa nilai-nilai secara sadar dirangkai
dan disahkan menjadi satu kesatuan yang berfungsi sebagai basis perilaku dan sikap
moral bangsa. Dalam arti bahwa pancasila adalah miliki khas bangsa Indonesia dan
sekaligus menjadi identitas bangsa berkat legitimasi moral dan budaya bangsa Indonesia
sendiri. Nilai-nilai khusus yang ternuat dakam pancasila dapat ditemukan dalam sila-
silanya.
Pancasila sebagai nilai dasar yang fundamental adalah seperangkat nilai yang terpadu
berkenaan dengan hidup bermasyarakat, berbangsa , dan bernegara . Apabila kita
memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 dapat
dinyatakan sebagai pokok-pokok kaidah Negara yang fundamental, karena di dalamnya
terkandung pula konsep-konsep sebagai berikut:
1. Dasar-dasar pembentukan Negara, yaitu tujuan Negara,asas politik Negara
(Negara Republik Indonesia dan berkedaulatan rakyat), dan Negara asas kerohanian
Negara (pancasila).
2. Ketentuan diadakannya undang-undang dasar,yaitu „‟,,,,maka disusunlah
kemerdekaan kebangsangan Indonesia dalam suatu undangan-undangan dasar
Negara Indonesia….‟‟. Hal ini menunjukkan adanya sumber hukum.
Nilai dasar yang fundamental suatu Negara dalam hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan yang tetap kuat dan tidak berubah, dalam arti dengan jalan hukum apapun
tidak mungkin lagi untuk berubah. Berhubungan pembukaan UUD 1945 itu memuat
nilai-nilai dasar yang fundamental, maka pembukaann UUD 1945 yang didalamnya
terdapat pancasila tidak dapat diubah secara hukum. Apabila terjadi perubahan berarti
pembubaran Negara proklamasi 17 Agustus 1945.
Etika politik dalam perilaku bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila sebagai
dasar negara:
1. Etika politik berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa

Perilaku para penyelenggaraan Negara seharusnya didasarkan rasa takut terhadap


Tuhan Yang Maha Esa. Tanggung jawab terhadap tugasnya bukan hanya menjadi
kewajiban untuk mempertanggung jawabkan kepada dunia tetapi dalam kehidupan nanti.

2. Etika politik berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab

Rasa tanggung jawab terhadap tugasnya hanya diperuntukkan pada masyarakat.


Artinya, tugas yang disandangnya untuk kepentingan masyarakat Indonesia bukan untuk
kepentingan pribadi/golongan.

3. Etika politik berdasarkan persatuan Indonesia

Artinya perilaku penyelenggaraan Negara hanya untuk mewujudkan persatuan


dan kesatuan bukan perpecahan mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam
perbedaan dan perbedaan itu dimunculkan untuk mewujudkan persatuan.

4. Etika politik yang berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmaht dalam
permusyawaratan perwakilan

Demokrasi yang menjadi ini dari perkembangan sila ini. Demokrasi yang
dilaksanakan dengan baik akan menjadikan kehidupan politik Indonesia akan lebih pula.

5. Etika politik berdasarkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Tindakan dan perilaku dari penyelenggara Negara harus harus bisa mewujudkan
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya semua lapisan masyarakat ikut
menikmati keadilan itu. Penguasa tidak memihak satu masyarakat tertentu. Semua
diperlakukan dan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan keadilan.

.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Etika politik adalah filsafat moral tentang dimensi politis kehidupan manusia, atau
cabang filsafat yang membahas prinsip-prinsip moralitas politik.
2. Nilai pancasila sebagai etika politik :
a. Nilai ketuhanan yang maha esa
Pada prinsipnya mengandung makna bahwa negara kita adalah negara yang
monoteisme
b. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
Manusia pada dasarnya adalah makhluk monoplarisme yaitu manusia yang memiliki
susunan kodrat, sifat kodrat dan kedudukan kodrat
c. Nilai persatuan Indonesia
Sila ini mengandung arti bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi peraturan dan
kesatuan dengan mengutamakan kepentingan-kepentingan bersama di bandingkan
dengan kepentingan pribadi atau golongan
d. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan
Kerakyatan menjadi ciri khas bagi pancasila.
Nilai kerakyatan ini diwujudkan dalam berbagai segi kehidupan, terutama dalam
kehidupan politik. kehidupan politik yang berdasarkan kerakyatan akan lebih
mengutamakan kepentingan rakyat dibandingkan dengan kepentingan
pribadi/golongan
e. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Keadilan yang dimaksud sila ini adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak
dan kewajiban yang sama untuk menciptakan yang sama untuk menciptakan keadilan
3. Etika politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan pancasila :
Fakta sejarah bahwa nilai-nilai secara sadar dirangkai dan disahkan menjadi satu
kesatuan yang berfungsi sebagai basis perilaku dan sikap moral bangsa. Dalam arti
bahwa pancasila adalah miliki khas bangsa Indonesia dan sekaligus menjadi identitas
bangsa berkat legitimasi moral dan budaya bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai
khusus yang ternuat dakam pancasila dapat ditemukan dalam sila-silanya.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan. Jika ada kesalahan, baik
dalam bentuk penulisan maupun isisnya kami mohon maaf. Oleh karena itu, kritik dan
asaran yang membangun sangat kami harapkan demi kebaikan dalam penulisan karya
ilmiah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2016. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: Paradigma

Pasaribu, Rowland. 2013. Pancasila Sebagai Etika Politik. Jakarta: Gramedia

Suseno dan Franz Magniz. 1987. Etika Politik: Prinsip Moral- Moral Dasar Kenegaraan.
Jakarta: Gramedia

Widisuseno, Iriyanto,dkk. 2007. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Jakarta: Gramedia

Widjaja, H. A. W. 1997. Etika Pemerintah. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai