NIM : 2242115015 Universitas Sultan Aji Muhammad Idris
Pentingnya Menjaga Kerukunan Antaragama di Bulan Ramadhan
Email: kevinpintar1073@gmail.com
Istilah kerukunan umat bergama identik dengan istilah tolerans. Istilah
toleransi menunjukkan pada arti saling memahami, saling mengerti, dan saling membuka diri. Bila pemaknaan ini dijadikan pegangan, maka “toleransi’ dan “kerukunan” adalah sesuatu yang idela dan di dambakan oleh manusia. Islam menjunjung tinggi toleransi namun terbatas pada urusan muamalah dan kehidupan sosial, dalam urusan akidah dan keimanan seorang muslim harus bisa menjaganya artinya tidak ada toleransi dalam urusan akidah dan keimanan. Maka dari itu, konsep tentang toleransi mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan, mulai dari suku bangsa, warna kult, bahasa, adat- istiadat, budaya, bahasa, agama, hingga pola pikir. Setiap individu memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda-beda, maka perbedaan pola pikir juga akan wajar saja termasuk dalam keragaman terebut. Maka dari itu, di dalam melakukan aktivitas rapat atau jajak pendapat terkait suatu permasalahan, jangan menyepelekan atau menertawakan pendapat orang lain sebab itu juga bagian dari sikap toleransi yang sebenarnya harus diterapkan sejak dini. Maka dari itu toleransi sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Toleransi ternyata juga pernah dibahas oleh UNESCO (united Nations Educational Scientific and Cultural Organization) mengartikan toleransi sebagai sikap “saling menghormati, saling menerima, dan saling menghargai di tengah keragaman kebudayaan, kebebasan berekspresi, dan karakter manusia”. berdasarkan hal tersebut, sikap toleransi ini setara dengan sikap positif dan menghargai orang lain dalam rangka menggunakan kebebasan asasi sebagai manusia. Sejak 23 maret 20203, umat islam diseluruh duna, termasuk indonesia, mulai menjalankan ibadah puasa ramadhan 1444H yang pebuh berkah ini dengan aman dan nyaman. Tujuan puasa, sebagaimana disebutkan dalam al-quran surah al-baqarah:183, supaya kita menjadi orang yang bertakwa. Takwa dimaknai sebagai sikap patuh, mengikuti apa yang diperintahkan allah swt, dan meninggalkan apa yang dilarang- Nya. Puasa diharapkan tidak hanya untuk memproduksi kesalahan pribadi yang berpuasa. Lebih dari itu, puasa harus bisa membangun kesalehan sosial, terutama membangun solidaritas dan empati kepada masyarakat, termasuk di dalamnya menjaga kerukunan, baik intern umat beragama maupun umat antar bergama. Seperti yang kita bisa lihat, di bulan ramadhan banyak sekali aktivitas- aktivitas yang dilakukan oleh umat muslim mulai dari puasa, majelis ilmu, tarawih dan tadarus al-qur’an, namun di sisi lain kita melihat agama agama lain yang juga melaksanakan kegiatan mereka juga yang dikhawatirkan muncul perasaan terganggu antara satu dengan yang lain sehingga menumbuhkan unsur unsur masalah sosial agama. Maka sebagai umat muslim sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas bahwa menjaga kerukunan antar umat agama sangat lah diperlukan sebagai orang yang bertakwa yang bukan hanya untuk kesalehan pribadi namun dapat menumbuhkan sikap sikap sosial yang baik yaitu membangun sikap solidaritas dan empati kepada sesama umat beragama. Solidaritas merupakan konsep kesetiakawanan yang diperkenalkan oleh emeile durkheim pada 1858. menurut durkheim, solidaritas adalah suatu hubungan antara individu atau keompok yang terikat dengan perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Pentingnya solidaritas dalam kehidupan sosial terutama dalam konteks kehidupan beragama adalah untuk membangun rasa saling menghargai dan menciptakan ketertarikan serta ketergantungan antar manusia. Dengan adanya solidaritas, tujuan bersama akan dapat tercapai. Oleh karena itu sikap solidaritas dalam menjaga kerukunan umat beragama di bulan ramadhan menimbulkan sikap lebih peka terhadapa libgkungan sekitar dan menjaga rasa persaudaraan dan pertemanan terhadap sesama Empati adalah kemampuan untuk bisa menempatkan diri sendiri di posisi orang lain dan turut merasakan apa yang orang lain itu sedang rasakan. Hal ini memungkinkan kita melihat dengan mata mereka dan merasakan dengan hati mereka. Empati sering digunakan untuk membedakan dengan binatang. Empati mendorong manusia untuk membantu sesamanya. Tanpa adanya rasa empati, manusia takkan bisa bertahan. Setiap manusia memiliki empati dalam dirinya sendiri. Dalam konteks kerukunan umat bergama, sikap empati sangat penting sekali untuk diterapkan yang mana dengan sikap ini, kita jadi lebih perhatian terhadap orang lain yang sedang melakukan kegiatan agamanya dan menumbuhkan sikap toleransi terhadap umat beragama. Dari uraian diatas, menjaga kerukunan dalam kehidupan antar agama di bulan ramadhan sangat lah penting, mengingat bahwa banyak unsur yang dapat menimbulkan masalah-masalah sosial agama, maka menanamkan sikap-sikap sosial yang baik yaitu solidaritas dan empati sangat lah penting untuk tetap mempertahankan jalinan sosial sesama umat bergama selama bulan ramadhan.