Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN NILAI SILA PERTAMA PANCASILA DALAM LINGKUNGAN

KAMPUS FEB UNIVERSITAS RIAU

Ika Nazwa, Salsa Nabila, Della Putri, Sheyna Nurul,


Aulia Dwi Hapsari, Habibah Yasmine Pramesti

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Riau
e-mail : Ikanazwa3110@gmail.com

Abstrak : Pancasila berarti lima dasar atau lima asas atau lima prinsip. Kelima
dasar/asas/prinsip tersebut telah menjadi rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam sila pertama pancasila mengarah kepada
sikap toleransi dan saling menghargai perbedaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1)
untuk mengetahui pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa Universitas riau.,
2) untuk mengetahui implementasi nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan kemahasiswaan di
Universitas Riau . Jenis penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian
kualitatif. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa yang bergabung dalam organisasi
kemahasiswaan Universitas Riau. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan metode wawancara dan random sampling. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sikap toleransi diantara mahasiswa FEB cukup kuat dalam menghargai perbedaan dan
diwujudkan melalui kegiatan keagamaan rutin.
Kata Kunci : Pancasila, Toleransi, Agama, Implementasi, Kegiatan Kemahasiswaan

Abstract : Pancasila means five foundations or five principles or five principles. These five
foundations/principles/principles have become the formulation and guidelines for the life of
the nation and state for all Indonesian people. In the first precepts, Pancasila leads to
tolerance and mutual respect for differences. This research was conducted with the
objectives: 1) to find out the understanding of Pancasila values among students at the
University of Riau., 2) to find out the implementation of Pancasila values through student
activities at the University of Riau. This type of research conducted by researchers is
qualitative research. The subjects of this study were students who joined the student
organizations at the University of Riau. Data collection techniques in this study used
interviews and random sampling methods. The results of the study show that the attitude of
tolerance among FEB students is quite strong in respecting differences and is manifested
through routine religious activities.
Keyword :, pancasila, tolerance, religion, implementation, student activities
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia adalah salah satu negara yang beragam, mulai dari beragam suku, budaya, agama,
bahasa dan adat istiadat. Dalam masyarakat Indonesia ini telah memberikan sebuah warna
yang berbeda dari keanekaragaman itu sendiri yang sudah terjalin hingga saat ini, walaupun
demikian didalam perbedaan itu banyak memunculkan unsur yang memicu pada konflik.
Akan tetapi pada hakekatnya perbedaan itulah yang menjadikan terciptanya persatuan yang
utuh, karena tidak dapat di pungkiri lagi bahwa perbedaan itu adalah sebuah anugrah yang
harus dijaga dengan baik, untuk itu dalam menjaga keanekaragaman yang menciptakan
Indonesia dikenal hingga kancah Internasional adalah dengan terciptanya toleransi itu sendiri(
Bahari, 2010 : 1).

Toleransi ini menciptakan adanya keberagaman keyakinan di Indonesia sendiri merupakan


suatu kekayaan kemajemukan yang dipandang sebagai salah satu alat ukur untuk
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dengan selalu mengembangkan sikap toleransi,
seperti saling menghargai satu sama lain antar umat beragama. Atas dasar pemahaman
tersebut, perbedaan-perbedaan yang ada pada kehidupan masyarakat Indonesia sebenarnya
bisa terus memenuhi kepentingan bersama agar dapat hidup rukun dengan yang lainnya
( Anggraeni, 2018 : 60 ).

Berdasarkan yang terdapat pada Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 29 ayat (2)
perihal dengan kebebasan antar beragama serta memeluk suatu agama yang merupakan suatu
hak asasi setiap manusia, maka dari itu bagi setiap pemeluk agama bebas menjalankan
ibadahnya sesuai kepercayaan masing-masing dan juga dalam hal kebebasan memeluk agama
agar memiliki pendoman dalam hidupnya untuk menjalankan kehidupan yang rukun. Maka
dari itu adanya perbedaan agama tersebut apabila tidak dijaga baik-baik, akan menimbulkan
konflik antar umat beragama yang bertentangan dengan nilai dasar agama tersebut. Ada pun
agama-agama yang di sahkan oleh Negara Republik Indonesia sendiri itu ada lima yaitu,
Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha ( Naim, 2010 : 10 ).

Kerukunan umat beragama merupakan salah satu pilar utama dalam memelihara persatuan
bangsa dan kedaulatan yang ada di Indonesia. kerukunan sering diartikan sebagai kondisi
hidup dan kehidupan yang mencerminkan suasana damai, tertib, tentram, aman dan sikap
saling pengertian dan menghargai tanpa adanya diskriminasi dalam hal apapun, khususnya
dalam masalah kehidupan beragama. Dan kerukunan umat beragama merupakan hal yang
sangat penting untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini yang memiliki
banyak keragaman, karena tidak hanya dalam masalah adat istiadat atau seni budaya saja
akan tetapi termasuk agama. Maka dari itu antar toleransi dan kerukunan ini terlihat tidak ada
perbedaan, namun sebenarnya antar toleransi dan kerukuna ini memiliki perbedaan tapi saling
ketertarikan. Kerukunan ini lebih kepada mempertemukan unsur-unsur yang berbeda,
sedangkan toleransi sendiri merupakan sikap atau cerminan dari kerukunan. Dengan begini
toleransi tidak akan tercipta tanpa adanya kerukunan dan begitu pula sebaliknya. ( Rusydi,
2018: 176 ).

Toleransi merupakan bentuk akomodasi dalam interaksi sosial, manusia yang beragama
secara sosial tidak bisa menafikan bahwa mereka harus bergaul bukan hanya dengan
kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok yang berbeda agama ( Casram, 2016:
188). Toleransi juga merupakan sebuah elemen dasar yang dibutuhkan untuk menumbuh
kembangkan sikap saling memahami dan menghargai adanya perbedaan yang ada pada
masyarakat tersebut, dengan menjadikan entry point bagi terwujudnya dengan saling
berdialog satu sama lain. Dengan adanya kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat
tersebut, agar tidak terjadi lagi konflik antar umat beragama. Dan dalam hal toleransi ini
harus menjadi kesadaran kolektif untuk seluruh kelompok masyarakat, dari tingkat anak-
anak, remaja, dewasa, hingga orang tua, baik pelajar, pegawai, birokrat maupun mahasiswa
( Bahari, 2010 : 2).

Toleransi pun mengajarkan kita untuk memiliki sifat seperti lapang dada, berjiwa besar,
memiliki penegtahuan yang luas, serta pandai menahan diri dan juga tidak memaksakan
kehendak sendiri maupun kepada orang lain serta memberikan kesempatan kepada orang lain
untuk dapat berpendapat walaupun akan berbeda dengan pendapat kita. Karena ini
merupakan suatu hal untuk dapat menciptakan sebuah kerukunan hidup beragama dalam
masyarakat tersebut (Nisvilyah, 2013: 384 ). Toleran adalah sikap saling memberi kebebasan
dan saling menghormati dengan perbedaan yang dianutnya, dalam hal ini menjadi sebuah
penentu bagi kerukunan dan keharmonisan kehidupan masyarakat dimana bisa terciptanya
hubungan sosial yang dinamis dengan sesama manusia dan selalu ingin bisa menghubungkan
antar orang perorangan maupun antar kelompok ( Faridah, 2013 : 17 ).
B. Permasalahan dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah didapatkan di atas, maka dapat kita ambil berberapa
rumusan masalah bagaimana toleransi agama dalam pandangan mahasiswa muslim ataupun
non muslim di Universitas Riau dan bagaimana pengembangan sikap toleransi antar umat
beragama dikalangan mahasiswa Universitas Riau. Tujuan dari penelitian ini salah satunya
adalah untuk mengetahui apakah ada kegiatan kemahasiswaan yang mempengaruhi tingkat
toleransi mahasiswa serta apa saja yang bisa dilakukan dalam rangka meningkatkan sikap
toleransi di lingkungan kampus FEB.

C. Rangkuman kajian teori

Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik
antarindividu maupun kelompok. Untuk menghadirkan perdamaian dalam keberagaman,
perlu menerapkan sikap toleransi.

Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin, 'tolerare' yang artinya sabar dan
menahan diri.  Sedangkan secara terminologi, toleransi adalah sikap saling menghargai,
menghormati, menyampaikan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antarsesama
manusia yang bertentangan dengan diri sendiri.Berdasarkan arti secara bahasa, toleransi dapat
dimaknai sebagai kemampuan setiap orang untuk bersabar dan menahan diri terhadap hal-hal
yang tidak sejalan dengannya.

Dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antarindividu maupun kelompok
tidak akan terjadi. Banyak orang menyebut toleransi sebagai kunci utama perdamaian yang
patut dijaga. Hal tersebut penting untuk diperhatikan mengingat bangsa Indonesia
mempunyai latar belakang perbedaan yang beragam, mulai keyakian, suku, ras, hingga warna
kulit.

a. Pengertian Toleransi Menurut para Ahli

1) Tillman
Toleransi menurut Tillman adalah sebuah sikap untuk saling menghargai,
melalui pengertian dengan tujuan untuk kedamaian. Toleransi disebut-sebut
sebagai faktor esensi dalam terciptanya sebuah perdamaian.
2) Max Isaac Dimont
Menurut Dimont, pengertian toleransi adalah sikap untuk mengakui
perdamaian dan tidak menyimpan dari norma-norma yang diakui dan berlaku.
Toleransi juga diartikan sebagai sikap menghormati dan menghargai setiap
tindakan orang lain.

3) Friedrich Heiler
Menurut Heiler, pengertian toleransi adalah sikap seseorang yang mengakui
adanya pluralitas agama dan menghargai setiap pemeluk agama tersebut. Ia
menyatakan, setiap pemeluk agama mempunyai hak untuk menerima
perlakuan yang sama dari semua orang.

b. Jenis Jenis Toleransi

1) Toleransi beragama
Toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai
perbedaan agama yang ada dalam kehidupan. Dalam beragama, contoh
toleransi adalah dengan menghormati hak setiap orang untuk memilih
agamanya serta memberikan ruang bagi mereka untuk menjalankan ibadah
sesuai agamanya masing-masing.

2) Toleransi berpolitik

Toleransi ini lebih mengarah pada bagaimana setiap orang dapat menghargai
dan menghormati pendapat politik yang dimiliki oleh orang lain. Dengan
toleransi, setiap orang dapat sama-sama menjaga hak politiknya masing-
masing.

3) Toleransi budaya

Di Indonesia yang memiliki ragam budaya, toleransi adalah kunci untuk hidup
rukun satu sama lain. Dengan toleransi, tidak ada sikap merendahkan atau
superioritas antarbudaya. Karena itu, setiap orang harus mampu untuk
memandang sama rata terhadap budaya yang lain.
c. Manfaat Toleransi

1) Menerima nilai-nilai orang lain


Setiap orang tentu mempunyai pendapat atau pandangan tentang dirinya
sendiri. Hal ini perlu dihormati dan diterima.Satu-satunya cara untuk hidup
dalam masyarakat yang damai adalah toleransi. Tidak masalah untuk tetap
berpegang pada nilai-nilai diri sendiri. Namun, menerima dan menghormati
nilai-nilai orang lain juga penting dilakukan.

2) Menguatkan tali persaudaraan


Melalui toleransi, setiap orang akan memiliki sifat saling menghargai
perbedaan yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Setiap perbedaan
tersebut diharapkan bisa melahirkan kasih dan sayang antarsesam hingga
akhirnya terpupuk persaudaraan sebangsa dan setanah air, serta terhindar dari
perpecahan antarindividu maupun kelompok.

3) Menumbuhkan dan menguatkan rasa nasionalisme


Adanya toleransi mampu menumbuhkan dan menguatkan rasa nasionalisme
seseorang. Hal ini dikarenakan rasa cinta yang tinggi terhadap Tanah
Air.Dengan begitu, setiap orang menyadari Indonesia sebagai negara majemuk
yang punya banyak perbedaan budaya yang harus dilestarikan.

4) Melancarkan pembangunan negara


Dengan adanya toleransi, pembangunan negara menjadi lebih cepat
maju. Lantaran semua warga negara memiliki perspektif serupa mengenai
perbedaan, kehidupan bernegara menjadi lebih mudah dijalankan, melalui
musyawarah yang lancar.

5) Menciptakan keharmonisan dan kedamaian


Berawal dari toleransi hingga menghasilkan bentuk menghargai pendapat
orang lain. Setiap orang yang memiliki rasa toleran dapat menahan dirinya
untuk tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain. Bentuk
menghargai pendapat orang lain itulah yang melahirkan kedamaian dan
terjaganya keharmonisan.

6) Meningkatkan kekuatan iman


Setiap agama mengajarkan kebaikan. Melalui sikap toleransi, setiap orang
akan menghargai agama lain saat beribadah. Posisi tersebut menjadi satu di
antara yang bisa menguji diri sendiri, seberapa kuat iman ini saat berhubungan
dengan orang lain yang berbeda agama.

METODE

Jenis penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif. Subyek
penelitian ini adalah mahasiswa yang bergabung dalam organisasi kemahasiswaan
Universitas riau yang diambil secara acak (random). Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan metode wawancara dan random sampling. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan dalam proses pengumpulan data-data penelitian adalah sebagai
berikut:

1. Langkah Persiapan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan sampel penelitian
b. Menentukan dan menyiapkan tenaga pembantu dalam pelaksanaan dalam
pengumpulan data
c. Menyusun daftar pertanyaan yang digunakan pada saat wawancara.
2. Tahap Pelaksanaan
Melakukan proses wawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun
kepada mahasiswa yang sudah ditentuan sebagai sampel penelitian
3. Tahap Akhir
Tahap akhir dari pelaksanaan penelitian ini adalah mengolah dan menganalisis data-
data yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu data-data dari hasil wawancara.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Pertama, memilih data yang berhubungan dengan masalah yang peneliti teliti dan membuang
data yang tidak diperlukan. Kedua, melakukan penyajian data dalam bentuk naratif dan
gambaran yang terjadi di lapangan, penarikan kesimpulan, dan verifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kami telah melakukan wawancara terhadap berberapa orang dan menanyakan tentang
pendapatnya mengenai toleransi di lingkungan kampus terutama toleransi beragama. Kami
menanyakan berberapa pertanyaan. Berikut pertanyaan yang kami tanyakan kepada
narasumber :

1. Menurut kamu toleransi itu apa?


2. Menurut kamu di Universitas Riau saat ini sudah terjalan atau tidak sikap toleransi
diantara mahasiswa saat ini?
3. Apakah kamu sudah termasuk orang yang mempunyai sikap toleransi? Coba sebutkan
toleransi apa yang telah kamu lakukan
4. Apakah kamu pernah menemukan sikap intoleran di lingkungan kampus?
5. Apa harapan kamu kedepannya untuk kampus FEB UNRI dalam menjaga sikap
toleransi

Kami mewawancarai berberapa mahasiswa dan mereka mengemukakan pendapatnya masing


masing. Dapat disimpulkan berdasarkan jawaban narasumber toleransi adalah sikap saling
menghargai segala perbedaan baik suku, ras agama dan kepercayaan. Menurut mereka
toleransi di Universitas Riau ini sudah terlaksana karena tidak pernah terdengar perseteruan
antara mahasiswa dengan mahasiswa karena suatu perbedaan, terkhusus perbedaan
kepercayaan. Mahasiswa pemeluk agama yang berbeda seperti islam, kristen, budhha dan lain
lain dapat saling menghargai dan berteman dengan baik.

Berberapa orang yang telah kami wawancarai mengaku sudah menjalankan sikap toleransi
dengan baik. Sebagai contoh nya narasumber bekerja kelompok untuk tugas kuliah, namun
salah satu anggota kelompok kebetulan pemeluk agama kristen yang mana harus melakukan
ibadah rutin setiap hari minggu. Kemudian teman teman sepakat untuk mengubah waktu
kerja kelompok itu agar tidak mengganggu kegiatan ibadah temannya dan begitu sebaliknya
teman non muslim mengingatkan temannya yang muslim untuk menjalankan ibadah sholat
dan tidak keberatan menunggu. Bentuk toleransi lainnya yang terjadi dikampus seperti dalam
kegiatan kemahasiswaan yang tidak membedakan anggota anggotanya dan melakukan
kegiatan yang sama antara pemeluk agama lain, misal jika terjadi musibah kepada orang non
muslim organisasi keislaman turut ikut menggalang dana dan membantu begitu juga
sebaliknya. Ketika terjadi acara peringatan hari besar suatu agama, mahasiswa pemeluk
agama lain turut ikut serta membantu acara, hal ini merupakan sedikit dari bentuk toleransi di
kampus.

Sikap tidak membedakan dan menganggap kepercayaan yang dianut benar juga dianggap
sebagai salah satu bentu toleransi. Diharapkan untuk kedepannya semakin banyak orang yang
melaksanakan sikap toleransi maka akan lebih terjaga persatuan dan kesatuan antara
mahasiswa.

Harapan narasumber kami kedepannya untuk menjaga kedamaian dan ketertiban kampus
FEB UNRI ini adalah semoga kedepannya tidak hanya agama islam mungkin yang
diprioritaskan karena masih ada berberapa agama lain, seperti hanya ada bangunan musholla
untuk kegiatan keagamaan muslim dan tidak adanya tempat untuk teman teman agama lain
melakukan kegiatan keagaamaannya. Walaupun ini kelihatan sepele setidaknya jika
terlaksanakan tidak terjadinya sikap iri satu sama lain dan lebih adil.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Mahasiswa Universitas Riau memahami dengan baik dan benar nilai-nilai Pancasila
yang diajarkan melalui mata kuliah Pendidikan Pancasila.
2. Implementasi dalam kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Universitas Riau adalah
dalam bentuk sikap dimana mahasiswa Universitas Riau menghargai perbedaan
keyakinan dan kepercayaan, saling toleransi dan saling bekerja sama dengan teman
yang berbeda keyakinan dalam organisasi kemahasiswaan, keterlibatan mahasiswa
dalam dalam aksi pengumpulan bantuan kemanusiaan, memperingati hari besar
nasional tanpa memandang perbedaan keyakinan.
3. Sikap adil dibutuhkan untuk menjaga sikap toleransi.
DAFTAR PUSTAKA

Popy, J. (2021) Toleransi Agama dalam Pandangan Mahasiswa Islam di Purwokerto. diakses
dari http://repository.iainpurwokerto.ac.id/10957/2/COVER_BAB%20I_BAB
%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf pada tanggal 2 Desember 2022

Fauzan, Tri (2020) Pengertian Toleransi Secara Umum dan Menurut Ahli, Ketahui Jenis-
jenisnya. Diakses dari https://www.bola.com/ragam/read/4409596/pengertian-toleransi-
secara-umum-dan-menurut-ahli-ketahui-jenis-jenisnya pada tanggal 2 Desember 2022

Anugerah, Ayu (2021) Manfaat Toleransi dalam Kehidupan Sehari Hari. Diakses dari
https://hot.liputan6.com/read/4687371/10-manfaat-toleransi-dalam-kehidupan-sehari-hari-
ciptakan-kedamaian pada tanggal 3 Desember 2022

Rusyid Ibnu. ( 2018 ). Makna Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Konteks
Keislaman Dan Ke Indonesiaan, Journal For Islamic Studies, Universitas
Wiralodra. 176

Anda mungkin juga menyukai