Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

Implementasi Sila Ketiga Pancasila

Disusun oleh :

Arizal Nurhakim 3311211206/F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang diyakini akan
nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya untuk diimplementasikan oleh seluruh warga
negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Agus Widjojo,
2021 : 1). Dalam posisi seperti ini kedudukan Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum atau aturan yang ada di Indonesia yang berfungsi untuk mengatur segala
aturan dan tingkah laku masyarakat Indonesia agar sesuai dengan nilai luhur yang dikandung
Pancasila. Salah satunya adalah Implementasi dari sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan
Indonesia”.

Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia” memiliki lambang pohon
beringin dengan putih yang menjadi latarnya. Makna yang terkandung dalam sila ini yakni
persatuan memiliki arti bersatunya berbagai macam dan aneka ragam yang menjadi satu
kesatuan. Persatuan Indonesia ini mencakup persatuan dalam berbagai arti seperti ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan juga keamanan yang berada di Indonesia.
Persatuan Indonesia merupakan hal yang dinamis dalam kehidupan yang bertujuan untuk
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang
abadi.

Namun sekarang ini sila ke-3 perlahan-lahan mulai pudar, kita sebagai Warga Negara
Indonesia harus tetap menjungjung tinggi nilai-nilai Pancasila terutama pada sila ke-3. Hal ini
dapat kita terapkan atau kita biasakan dengan hal-hal kecil, kita dapat menerapkannya di
dalam lingkungan rumah, sekolah, masyarakat maupun negara, sebagai contoh yaitu
menolong sesama manusia, mengikuti Pendidikan Kewarganegaraan, saling menghormati
dan menghargai perbedaan yang ada baik suku, ras maupun agama yang ada di masyarakat,
menghargai setiap pendapat yang dikemukakan oleh orang lain, melestarikan budaya, gotong-
royong dalam kehidupan bermasyarakat juga salah satu bentuk upaya untuk tetap menjaga
Persatuan Indonesia.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Pada tahun 2019, Maria Imakulata Wadon Werena, Nawaji, Didik Iswahyudi, melakukan
penelitian tentang Peran Kepala Desa Dalam Membina Kerukunan Antar Warga Masyarakat
Sebagai Implementasi Sila Ketiga Pancasila. Pancasila merupakan cerminan karakter bangsa
dan negara Indonesia yang beragam, hal ini dapat terlihat dari fungsi dan kedudukan
pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia, kepribadian bangsa, pandangan hidup bangsa,
sarana tujuan hidup dan pedoman bangsa Indonesia. Sebagai warga negara yang setia kepada
nusa dan bangsa haruslah mau mempelajari dan menghayati pancasila yang sekaligus sebagai
dasar filsafat negara. Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dengan tujuan
untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak asasi bangsa Indonesia agar
masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya, memajukan
kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Dalam implementasi sila ke 3 sangat dibutuhkan untuk menciptakan
kerukunan dan mencegah agar tidak terjadi konflik. Adapun implementasi nilai sila ketiga
Pancasila yaitu seperti memecahkan maupun menyelesaikan permasalahan yang timbul,
memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, serta memberdayakan warga
masyarakat.

Pada tahun 2021, Rohim,A, melakukan penelitian tentang Implementasi Persatuan dan
Kesatuan Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Sila ke 3 pancasila yang berbunyi
(Persatuan Indonesia) mempunyai nilai mengutamakan persatuan dan kerukunan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Pengamalan butir Pancasila ke-tiga tidak lepas dari kondisi indonesia
yang mana diberkahi keragaman suku , budaya , bahasa dan juga agama. Persatuan Indonesia
mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara dari pada kepentingan pribadi atau
golongan. Namun keberagaman yang dimiliki Indonesia rentan untuk terjadinya konflik
yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Konflik yang terjadi akan membuat sesama
bangsa indonesia saling membenci satu sama lain bahkan suatu konflik yang terjadi
secara terus menerus bisa saja menyebabkan terjadinya perpecahan sesama bangsa
indonesia. Maka dari itu, negara indonesia membuat atau membentuk dasar negara supaya
semua supaya tidak ada konflik dan perpecahan. Persatuan berasal dari kata satu yang
berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih luasnya, yaitu berekumpulnya ber
macam-macam corak dari berbagai kalangan, ras, budaya, dan adat istiadat dalam masyarakat
yang bersatu dan serasi. Sedangkan kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah
menjadi utuh. Hal ini dilakukan untuk terhindar dari disintegrasi, maka sangat dibutuhkan
persatuan di indonesia. Walau istilah persatuan dan kesatuan saling bersinggungan,
keduanya memiliki suatu perbedaan. Persatuan merupakan suatu proses dalam keadaan
membentuk masyarakat untuk bersatu, sementara kesatuan merupakan wujud bersatunya
masyarakat yang sudah terbentuk.

Terdapat tiga makna penting yang terkandung dalam persatuan dan kesatuan bagi
bangsa indonesia. Adapun arti dari ketiga makna persatuan dan kesatuan yang harus di
ketahui , antara lain:

1. Selalu menjalin rasa kepercayaan, kebersamaan, dan saling melengkapi antar bangsa
demi menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
1. Selalu berupaya untuk dapat saling menghargai satu sama lain antar sesama
bangsa yang berlandaskan rasa kemanusiaan sehingga dapat tercapai kehidupan
yang serasi dan harmonis.
2. Selalu menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan, saling tolong menolong,
serta nasionalisme antarbangsa yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Di dalam persatuan dan kesatuan mengandung nilai-nilai positif. Adapun nilai yang ada
dalam persatuan dan kesatuan adalah persatuan dan kesatuan dapat mengatasi semua
perbedaan dengan penuh kesabaran dan kesadaran, persatuan dan kesatuan antar warga
negara dapat membuat pembangunan nasional berjalan lancar, aman , baik dan sesuai
harapan, bangsa indonesia akan lebih mudah maju dan berkembang dengan menerima
perbedaan yang muncul, akan lebih mudah untuk mencapai tujuan nasional yang
tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alenia keempat, dengan adanya persatuan dan
kesatuan, akan tercipta suasana aman, damai, dan tenteram dalam negara. Terutama
karena adanya sikap toleransi, solidaritas, dan setia kawan di antara warganya, persatuan
dan kesatuan dapat mewujudkan kehidupan yang seimbang, harmonis, serta serasi antar
manusia, pelaksanaan gotong royong di lingkungansekitar akan berjalan lancar tanpa
adanya kendala, saling menjaga kerukunan dan menjalin silaturahmi antar bangsa, menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) supaya tidak mudah terpecah
belah oleh orang lain dan yang terakhir akan lebih ,mudah mengatasi berbagai gangguan baik
yang muncul dari dalam maupun dari luar.

Penerapan Nilai Persatua dan Kesatuan di Lingkungan Keluarga

a. Bekerja sama membersihkan lingkungan rumah

b. Menghormati antar anggota keluarga

c. Menolong adik mengerjakan PR

d. Berbakti kepada orang tua.

e. Gotong royong menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan.

Penerapan Nilai Persatua dan Kesatuan di Lingkungan Sekolah

a. Mengerjakan tugas tugas bersama teman teman tanpa membedakan suku, budaya

maupun agama. Dampak positifnya warga belajar akan saling bertukar pikiran, saling

membantu memberikan pemahaman, sehingga memperoleh pengetahuan, dan tugas

dapat diselesaikan dengan baik.

b. Saling menghargai dan menghormati. Dampak dari sikap saling menghargai dan
menghormati adalah terciptanya suasana belajar yang tertib, teratur, dan
menyenangkan.

c. Menghargai pendapat teman, perbedaan pendapat selalu ada dalam kehidupan

bersama. Sikap menghargai pendapat orang lain atau teman, akan berdampak positif

yaitu terwujudnya suasana yang rukun, damai, tidak ada perselisihan.

d. Gotong royong membersihkan tempat belajar bersama. Menjaga kebersihan tempat

belajar yang dilakukan secara gotong royong akan menghasilkan ruangan yang bersih,

rapi dan nyaman untuk belajar.


e. Semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Warga belajar yang saling memberikan

semangat dalam mengikuti pembelajaran, akan berdampak positif yaitu kesuksesan

dalam belajar.

Penerapan Nilai Persatua dan Kesatuan di Lingkungan Masyarakat

a. Saling menghormati dan menghargai antar warga masyarakat

b. Memiliki rasa persatuan meski berbeda agama, suku dan budaya

c. Melestarikan budaya dari daerah lain

d. Memiliki rasa toleransi antar warga

e. Menghargai dan mendukung pemimpin negara yang terpilih secara demokratis sesuai

aturan yang berlaku.

Pada tahun 2021, Nabila Ratri Widya Astuti, Dinie Anggraeni Dewi, melakukan penelitian
tentang Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan
IPTEK. Memasuki zaman yang semakin modern kehidupan kini mengacu pada dunia digital,
begitu pula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut membuat perubahan yang besar bagi kehidupan setiap
orang di dunia tak terkecuali rakyat Indonesia, setiap individu berupaya untuk terus
menumbuhkembangkan kemampuan kemampuan literasi teknologi. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini selain dapat memberikan dampak positif dan
berbagai kemudahan untuk kehidupan manusia, tak bisa kita pungkiri juga perkembangan
IPTEK ini juga dapat mendatangkan berbagai hal-hal yang negatif. Oleh karena itu IPTEK
perlu menyesuaikan dan mempertimbangkan nilai-nilai ideologi bangsa dalam
pengembangnya baik dari aspek nilai agama maupun budaya semua haruslah relevan dan
senantiasa mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa agar tidak merugikan manusia dan merusak
sendi-sendi kehidupan bangsa. Pancasila yang mana merupakan dasar negara dan pandangan
hidup bangsa mengandung nilai-nilai luhur yang dipercaya sebagai perisai pelindung bangsa
tentunya juga harus ikut berperan dalam menghadapi kemajuan IPTEK.

Pada tahun 2021, Salshabila Febrianti Sukmana, Dini Anggraeni Dewi, melakukan penilitian
tentang Pengimplementasian Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sosial dan Budaya di
Indonesia. Persatuan Indonesia mencakup persatuan dalam berbagai arti seperti ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan juga keamanan yang berada di Indonesia.
Persatuan Indonesia merupakan hal yang dinamis dalam kehidupan yang bertujuan unyuk
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang
abadi. Salah satu implementasi sila ketiga yaitu pada bidang pertahanan. Sebagai warga
Negara hendaknya memiliki tanggung jawab untuk melakukan pertahanan dan keamanan
kepada negaranya, Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan
kemerdekaan sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yakni meliputi segenap rakyat Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Pada tahun 2012, Idjang Tjarsono, melakukan penelitian tentang Demokrasi Pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika Solusi Haterogenitas. Bhineka Tunggal Ika merupakan esensi wawasan
kebangsaan Indonesia, karena Indonesia secara geografis kepulauan dan penduduknya
heterogen. Sebagai negara yang berbentuk kepulauan, membawa konsekuensi bahwa wilayah
Indonesia adalah wilayah laut dimana ditengah-tengahnya terdapat pulau-pulau dan gugusan
pulau-pulau. Sehingga, jika salah satu wilayah di salah satu pulau mendapat ancaman baik
dari dalam maupun dari luar, maka seluruh isi pulau yang lain di Indonesia wajib
membelanya. Oleh karena itu persatuan disini, tidak berarti menghilangkan identitas daerah,
dengan kata lain persatuan yang sinergik. Bhineka Tunggal Ika adalah solusi kehidupan
modern dalam berbangsa dan bernegara, karena di era globalisasi, dunia menjadi satu sistem
sehingga tidak ada satupun negara yang homogen, oleh karenanya faham nasionalisme
menjadi kebutuhan.

Pada tahun 2019, Mr Muhammad Mona Adha, melakukan penelitian tentang Understanding
The Relationship Between Kindness And Gotong Royong For Indonesian Citizens In
Developing Bhineka Tunggal Ika, di Indonesia. Budaya gotong royong belum ramah terhadap
dokumen tekstual, hanya karena nilai ini begitu tampak terpelihara dalam kegiatan
masyarakat dan juga berkaitan dengan perasaan masyarakat. Gotong royong sifatnya tidak
terbatas dalam masyarakat. Ada banyak cara masyarakat dapat melakukan ini di mana
mereka tinggal. Mereka dapat melakukan ini di kelas, di kantor, dan di kesempatan lainnya.
Gotong royong bukan hanya tindakan fisik tetapi juga bagaimana menerapkan kerangka
berpikir untuk masyarakat yang lebih baik. Banyak orang Indonesia yang melihat gotong
royong sebagai ciri khas identitas bangsa Indonesia dan juga karakter bagaimana menghadapi
situasi masyarakat kita saat ini.
Pada tahun 2019, Busri Endang, melakukan penelitian tentang Mengembangkan Sikap
Toleransi dan Kebersamaan di Kalangan Siswa. Toleransi sesungguhnya bekermbang dalam
kerangka adanya keberagaman, utamanya adalah keberagaman agama dan budaya termasuk
di dalamnya kebiasaan-kebiasaann, tradisi atau adat istiadat yang menyertainya. Dalam
pengertian lebih luas lagi, toleransi lebih terarah pada pemberian tempat yang luas bagi
keberagaman dan perbedaan yang ada pada individu atau kelompok-kelompok lain. Toleransi
sangat menghargai dan menghomrati perbedaan-perbedaan yang ada pada masing-masing
individu atau kelompok. Penegasan terhadap makna toleransi dalam kehidupan masyarakat,
termasuk dalam lingkungan sekolah sebagai salah satu bentuk dari suatu sistemsosial menjadi
pentingnya adanya toleransi.

Pada tahun 2021, Honggu, Noviana N, melakukan penelitian tentang Persatuan dan Kesatuan.
Persatuan adalah gabungan (ikatan,kumupulan dan sebagaunya) beberapa bagian yang sudah
bersatu, perserikatan, serikat. Sementara itu pengertisn kesatuan berarti perihal satu,
keesaan,sifat tunggal,satuan. Dampak persatuan dan kesatuan bagi diri kita sendiri yaitu bisa
mengatasi perbedaan dengan penuh kesadaran, pembangunan nasional akan berjalan lebih
lancar,aman dan baik, bangsa indonesia lebih mudah untuk maju. Sedangkan dampak
persatuan dan kesatuan bagi orang lain yaitu tidak adanya toleransi, perpecahan masyarakat
dan bangsa, melemahnya pertahanan dan keamanan negara.

Pada tahun 2020, Ani Sulianti, Yusuf Efendi, Halimatus Sa’diyah, melakukan penelitian
tentang Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan. Implikasi dari sila ke-3
dalam pendidikan yakni dengan adanya perwujudan yang bisa dilakukan dalam perubahan
perilaku yang dapat mencerminka. Nilai-nilai pancasila yang dapat mempersatukan seluruh
mahasiswa, dosen, dan staf yang terdapat dalam suatu lembaga pendidikan. Karena dalam
sautu lembaga khususnya lembaga pendidikan disini tidak dapat memilih satu suku, ras,
agama atau golongan melainkan seluruh golongan bisa masuk dalam satu lembaga sehingga
bisa mencerminkan perilaku yang sesuai dengan sila ketiga dari sila Pancasila, yaitu
mempersatukan seluruh bagian dalam suatu lembaga pendidikan tanpa adanya diskriminasi
yang membuat anggotanya merasa ada sebuah perlakuan yang tidak adil. Dapat disimpulkan
bahwa dunia pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pengimplementasian
Pancasila, baik pendidikan formal maupun nonformal. Melalui pendidikan inilah mahasiswa
dapat menyerap nilai-nilai moral Pancasila. Penyerapan nilai-nilai moral Pancasila diarahkan
melalui pemahaman dari pemikiran dan pengimplementasian secara pribadi sehingga
diharapkan akan tumbuh kesadaran dalam diri mahasiswa akan pengamalan nilai luhur
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tahun 2016, August Hadiwijono, melakukan penelitian tentang Pendidikan Pancasila,
Eksistensinya Bagi Mahasiswa. Pendidikan pancasila adalah suatu usaha sadar, yang
terencana dan terarah, melalui pendidikan formal, untuk mentransformasikan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila pada mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat mencerna nilai-
nilai Pancasila melaui akalnya, dan menumbuhkan rasionalitas sesuai dengan kemampuan,
sehingga mahsiswa mencapi perkembangan penalaran moral yang optimal dan dijiwai nilai-
nilai Pancasila. Adapun contoh implementasi Pancasila di lingkungan kampus yaitu 1)
Adanya komunitas antara alumni sehingga tetap ada jalinan komunikasi. 2) Adanya momen
upacara bendera di hari-hari besar negara, dan mahasiswa mengikuti upacara dengan
khidmat. 3) Tidak saling bermusuhan diantara mahasiswa, contohnya dengan cara saling
mengenal baik antar individu dan tidak membuat geng diantara mahasiswa.

Pada tahun 2021, Alvira Oktavia Safitri, Dinie Anggraeni Dewi, melakukan penelitian
tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Implementasinya dalam Berbagai Bidang.
Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia” memilik lambang pohon beringin
dengan putih yang menjadi latarnya. Makna yang terkandung dalam sila ini yakni persatuan
memiliki arti bersatunya berbagai macam dan aneka ragam yang menjadi satu kesatuan.
Persatuan Indonesia ini mencakup persatuan dalam berbagai arti seperti ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan juga keamanan yang berada di Indonesia. Persatuan
Indonesia merupakan hal yang dinamis dalam kehidupan yang bertujuan untuk melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang abadi. Dalam
kehidupan sehari-harinya, seorang warga negara yang baik diharapkan mampu
mengimplentasikan nilai-nilai luhur Pancasila, salah satunya nilai-nilai yang terkandung
dalam sila ke-3, contohnya seperti : 1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan. 2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan negara apabila diperlukan. 3) Menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4)
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5) Memelihara
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan

Dengan adanya perwujudan yang bisa dilakukan dalam perubahan perilaku yang
dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang dapat mempersatukan seluruh mahasiswa,
dosen, dan staff yang terdapat dalam suatu lembaga pendidikan. Karena dalam suatu lembaga
khususnya lembaga pendidikan disini tidak dapat memilih satu suku, ras, agama atau
golongan melainkan seluruh golongan bisa masuk dalam satu lembaga sehingga bisa
mencerminkan perilaku yang sesuai dengan sila ketiga dari sila Pancasila, yaitu
mempersatukan seluruh bagian dalam suatu lembaga pendidikan tanpa adanya diskriminasi
yang membuat anggotanya merasa ada sebuah perlakuan yang tidak adil.

Dunia pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam


pengimplementasian Pancasila, baik pendidikan formal maupun nonformal. Melalui
pendidikan inilah mahasiswa dapat menyerap nilai-nilai moral Pancasila. Penyerapan nilai-
nilai moral Pancasila diarahkan melalui pemahaman dari pemikiran dan pengimplementasian
secara pribadi sehingga diharapkan akan tumbuh kesadaran dalam diri mahasiswa akan
pengamalan nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Pengimplementasian Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Sosial dan


Budaya Indonesia

Persatuan Indonesia mencakup persatuan dalam berbagai arti seperti ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan juga keamanan yang berada di Indonesia. Persatuan
Indonesia merupakan hal yang dinamis dalam kehidupan yang bertujuan untuk melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
Pengembangan sosial budaya pada masa ini perlu mengangkat nilai-nilai yang dimiliki
Bangsa Indonesia sebagai Dasar Negara yakni nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Pada
prinsipnya Pancasila bersifat humanistic yang berarti Pancasila berdasar pada nilai yang
sumbernya berasal dari harkat dan martabat manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya.
Cara pengimplementasiannya yaitu dengan cara saling menjaga dan menghargai juga
mempelajari budaya antar daerah yang terdapat di Indonesia. Sebagai contoh yaitu di Papua,
mereka mempunyai suatu tarian tradisional, tarian tersebut biasanya dipakai untuk
menyambut tamu terhormat bahkan turis asing yang datang ke daerah Papua pun dimainkan
dalam upacara adat. Indonesia sangat luas dan kaya dengan keanekaragaman budayanya dan
setiap daerah pasti mempunyai ciri khas budayanya masing-masing, jadi kita sebagai Warga
Negara Indonesia harus bisa menjaga dan mempelajari lebih banyak dan lebih luas tentang
budaya.

3.3 Mengembangkan Sikap Toleransi dan Kebersamaan di Kalangan Mahasiswa

Toleransi sesungguhnya bekermbang dalam kerangka adanya keberagaman, utamanya


adalah keberagaman agama dan budaya termasuk di dalamnya kebiasaan-kebiasaann, tradisi
atau adat istiadat yang menyertainya. Dalam pengertian lebih luas lagi, toleransi lebih terarah
pada pemberian tempat yang luas bagi keberagaman dan perbedaan yang ada pada individu
atau kelompok-kelompok lain. Toleransi sangat menghargai dan menghormati perbedaan-
perbedaan yang ada pada masing-masing individu atau kelompok. Penegasan terhadap makna
toleransi dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam lingkungan sekolah sebagai salah
satu bentuk dari suatu sistemsosial menjadi pentingnya adanya toleransi.

Pada saat ini mahasiswa melakukan pembelajaran melalui online atau yang biasa disebut
daring (dalam jaringan), mahasiswa tidak bisa bertatap langsung dengan dosen maupun
teman. Bahwasannya mahasiswa tidak dapat mengenali teman satu sama lain dikarenakan
mereka hanya berkenalan melalui media maya tidak bertemu secara langsung, hal ini dapat
memungkinkan bahwa rasa kebersamaan yang ada kurang nyata karena mereka kenal satu
sama lain hanya sekedar lewat maya. Lalu jika ada tugas kelompok mungkin di dalam
kelompok tersebut masih banyak orang yang tidak memperdulikan tugas kelompok tersebut
dan hanya dapat mengandalkan satu orang seharusnya tidak boleh seperti itu, bahwasannya
kita sebagai mahasiswa dan tergabung dalam kelompok tersebut harus berpartisipasi untuk
mengerjakan tugas yang ada itu adalah salah satu bentuk contoh kebersamaan. Salah satu
penyebab adanya perpecahan / tidak adanya rasa kebersamaan diantara mahasiswa yaitu
adanya kubu antar mahasiswa. Lalu bagaimana cara mengembangkan sikap toleransi dan
kebersamaan?

1. Mengadakan acara yang bertujuan untuk lebih mengenal satu sama lain baik
dengan cara online maupun offline.
2. Menanamkan rasa Persatuan sesuai sila ke-3, jika kita paham betul apa arti makna
persatuan tersebut kita pasti dapat megimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Menghargai setiap perbedaan yang ada, sebagai contoh yaitu menghargai
pendapat yang dikemukakan oleh teman kita, menghargai agama, suku dan ras
teman kita.
4. Menghargai lawan bicara kita, misal dalam berkomunikasi online (via zoom atau
tatap maya)
5. Tidak berkubu

3.4 Implementasi Sila Persatuan Indonesia di dalam Lingkungan Kampus

Pendidikan Pancasila adalah suatu usaha sadar, yang terencana dan terarah, melalui
pendidikan formal, untuk mentransformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
pada mahasiswa. Mahasiswa diharapkan dapat mencerna nilai-nilai Pancasila melaui akalnya,
dan menumbuhkan rasionalitas sesuai dengan kemampuan, sehingga mahsiswa mencapi
perkembangan penalaran moral yang optimal dan dijiwai nilai-nilai Pancasila.

Adapun contoh implementasi Sila Persatuan Indonesia di lingkungan kampus yaitu :

1) Adanya komunitas antara alumni sehingga tetap ada jalinan komunikasi.


2) Adanya momen upacara bendera di hari-hari besar negara, dan mahasiswa mengikuti
upacara dengan khidmat.
3) Tidak saling bermusuhan diantara mahasiswa, contohnya dengan cara saling
mengenal baik antar individu dan tidak membuat geng diantara mahasiswa.
4) Saling bertukar informasi dan pengetahuan antar mahasiswa universitas lain. Sebagai
contoh yaitu adanya kegiatan yang diselengarakan ISMAFARSI yang mewadahi
mahasiswa farmasi seluruh nusantara.
5) Menjaga nama baik kampus, seperti berprestasi dalam bidang akademik maupun non-
akademik juga dengan menyelenggarakan bakti sosial untuk masyarakat sekitar.
6) Memelihara sikap kebersamaan dan saling menghargai antar mahasiswa, sehingga
tercipta solidaritas antar mahasiswanya.
7) Menanamkan rasa bangga sebagai warga Indonesia, agar terbentuk karakter unggul
yang menjadi ciri khas mahasiswa Indonesia yang berbudaya.
8) Memahami dan mempelajari kebudayaan Indonesia yang begitu kaya sehingga
tumbuh rasa toleransi dan kerukunan diantara mahasiswa.

3.5 Pentingnya Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kondisi Masyarakat Indonesia dalam mengimplementasikan Nilai- Nilai Pancasila


kerapkali jauh dari nilai ataupun prinsip Pancasila, terorisme dikatakan menyimpang dari sila
ketiga sebab sudah melumpuhkan persatuan. Terdapatnya terorisme sudah merangsang
perang antar agama. Padahal di Indonesia ada sekian banyak agama supaya sama- sama
melengkapi. Untuk tetap menjaga makna dan arti sila ketiga dalam kehidupan bermasyarakat,
kita sebagai warga yang baik harus menghargai satu sama lain, tidak membedabedakan suku,
ras maupun agama yang dianut oleh warga sekitar kita.
Gotong- royong merupakan salah satu cara agar kita tetap menjaga rasa kebersamaan
dan solidaritas, selain itu juga gotong-royong merupakan salah satu budaya Indonesia yang
harus dilestarikan dan harus dilakukan hingga kapan pun. Gotong-royong di masyarakat
dapat berupa, kegiatan rutin membersihkan lingkungan perumahan, gotong royong
membersihkan seokan, gotong-toyong membangun jalan dan masih banyak lagi. Didalam
kehidupan bermasyarakat juga kita harus saling membantu satu sama lain, jika ada tetangga
kita yang membutuhkan bantuan atau sedang kesushan, kita bisa membantunya dalam
bentuk materi maupun fisik.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia” memilik lambang pohon
beringin dengan putih yang menjadi latarnya. Makna yang terkandung dalam sila ini yakni
persatuan memiliki arti bersatunya berbagai macam dan aneka ragam yang menjadi satu
kesatuan. Persatuan Indonesia mencakup persatuan dalam berbagai arti seperti ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan juga keamanan yang berada di Indonesia.
Persatuan Indonesia merupakan hal yang dinamis dalam kehidupan yang bertujuan untuk
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang
abadi. Salah satu implementasi sila ketiga yaitu pada bidang pertahanan.

4.2. Saran

Cara pengimplementasian sila ke-3 yaitu pada bidang pertahanan jadi sebagai warga
negara hendaknya memiliki tanggung jawab untuk melakukan pertahanan dan keamanan
kepada negaranya, Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan
kemerdekaan sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yakni meliputi segenap rakyat Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Alvira Oktavia Safitri & Dinie Anggraeni Dewi, 2021, ‘ Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Implementasinya dalam Berbagai Bidang’, Journal Of Education Psychology and
Counseling, vol.3, no.1, dilihat 26 Maret 2021,
<http://ummaspul.ejournal.id/Edupsycouns/article/view/1302>
Ani Sulianti, Yusuf Efendi & Halimatus Sa’diyah, 2020, ‘Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
dalam Lembaga Pendidikan’, Journal Umpo, vol. 5, no.1, dilihat 25 Maret 2020,
<http://journal.umpo.ac.id/index.php/JPK/article/view/1910>
August Hadiwijono, 2016, ‘ Pendidikan Pancasila, Eksistensinya Bagi Mahasiswa’, Jurnal
Cakrawala Hukum, vol. 7, no.1, dilihat Juni 2016,
<http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jch/article/viewFile/1784/1148>
Busri Endang, 2019, ‘ Mengembangkan Sikap Toleransi dan Kebersamaan di Kalangan
Siswa’, Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, dilihat 25 Juni 2019,
<http://web.archive.org/web/2019>
Honggu & Noviana, 2021, ‘ Persatuan dan Kesatuan’, OSF Preprints, dilihat 26 Oktober
2021, <http://doi.org./10.31219/osf.io/u7n2e>
Idjang Tjarsono, 2012, ’Demokrasi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika Solusi
Heterogenitas’, Transnasional Unri Jurnal, vol.4, no.2, dilihat 2 November 2012,
<https://transnasional.ejournal.unri.ac.id/index.php/JTS/article/view/1211>
Maria Imakulata Wadon Werena Nawaji & Didik Iswahyudi, 2019, ‘Peran Kepala Desa
Dalam Membina Kerukunan Antar Warga Masyarakat Sebagai Implementasi Sila
Ketiga Pancasila’, Unikama Jurnal, vol. 3, dilihat 17 Desember 2019,
<https://conference.unikama.ac.id/artikel/index.php/fip/article/view/188>
Mr Muhammad Mona Adha, 2019, ‘Understanding The Relationship Between Kindness And
Gotong Royong For Indonesian Citizens In Developing Bhineka Tunggal Ika’,
Repository LPPM Unila, dilihat 23 Mei 2019,
<http://reporitory.lppm.unila.ac.id/id/eprint/13193>
Nabila Ratri Widya Astuti & Dinie Anggraeni Dewi, 2021, ’ Pentingnya Implementasi Nilai-
Nilai Pancasila Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK’, Journal Of Education
Psychology and Counseling, vol. 3, no.1, dilihat 6 Maret 2021,<https://ummaspul.e-
journal.id/Edupsycouns/article/view/1263>
Rohim, A, 2021, ‘Implementasi Persatuan dan Kesatuan Dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara’, OSF Preprints Jurnal, dilihat 29 oktober 2019,
<https://doi.org/10.31219/osf.io/qfruy>
Salshabila Febrianti Sukmana & Dinie Anggraeni Dewi, 2021, ’ Pengimplementasian Nilai
Pancasila dalam Kehidupan Sosial dan Budaya di Indonesia’, Journal Of Education
Psychology and Counseling, vol. 3, no.1, dilihat 6 Juni 2021,< https://ummaspul.e-
journal.id/Edupsycouns/article/view/1306>

SUMBER JURNAL

1. http://ummaspul.ejournal.id/Edupsycouns/article/view/1302
2. http://journal.umpo.ac.id/index.php/JPK/article/view/1910
3. http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jch/article/viewFile/1784/1148
4. http://web.archive.org/web/2019
5. http://doi.org./10.31219/osf.io/u7n2e
6. https://transnasional.ejournal.unri.ac.id/index.php/JTS/article/view/1211
7. https://conference.unikama.ac.id/artikel/index.php/fip/article/view/188
8. http://reporitory.lppm.unila.ac.id/id/eprint/13193
9. https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/1263
10. https://doi.org/10.31219/osf.io/qfruy
11. https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/1306

Anda mungkin juga menyukai