Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil SMP Islam Husnul Khotimah

SMP Islam Husnul Khotimah terletak di kampung Petir RT 05 RW

012 Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya Provinsi

Jawa Barat. Didirikan pada tahun 2006, kepemilikan Tanah/Bangunan adalah

milik Yayasan Po `1ndok Pesantren Husnul Khotimah dengan luas areal

seluruhnya 7280 m2. Luas bangunan seluruhnya 192 m2. Oleh karena itu SMP

Islam Husnul Khotimah terletak di lingkungan pondok pesantren Husnul

Khotimah.

Posisi sekolah ini terletak di desa yang berbatasan antara kota

Tasikmalaya dan kabupaten Tasikmalaya . Sosial ekonomi masyarakat

heterogen yaitu petani, pedagang, buruh , Pegawai Negeri dan lain-lain, tetapi

yang paling besar adalah petani dan pedagang. Selain itu sebagian murid SMP

Islam Husnul Khotimah ada yang datang dari berbagai daerah seperti

cikatomas, salopa, pamijahan, cinema, karang nunggal, garut, Palembang,

ciamis dan daerah yang lainnya. Mengingat banyak siswa yang datang dari

daerah lain otomatis sosial ekonomi yang heterogen maka siswa SMP Islam

Husnul Khotimah juga heterogen.

1
2. Visi dan Misi

Visi merupakan seperangkat nilai, sedangkan misi adalah seperangkat

kemampuan yang ingin dicapai oleh lembaga tertentu. Untuk itu SMP Islam

husnul Khotimah mempunyai visi dan misi seperti yang tercantum dibawah

ini :

Visi :

"Unggul Dalam Prestasi, Kuat Dalam Aqidah Dan Berakhlakul Karimah"

Misi:

1. Mewujudkan Sekolah Yang inovatif, Kreatif, Dan Dinamis

2. Mewujudkan pendidikan Dan Tenaga Kependidikan Yang Profesional

3. Mewujudkan Kemampuan Olahraga Yang Tangguh dan Kompetitif

4. Mewujudkan Kemampuan Seni Yang Kompetitif

5. Mewujudkan nilai-nilai Agama Yang Luhur Sebagai Bekal Hidup Peserta

Didik

6. Mewujudkan Nilai-nilai Solidaritas Bagi Lingkungan Sekolah

3. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi sekolah sangat diperlukan untuk kelancaran

berlangsungnya pelaksanaan proses belajar mengajar serta untuk

mengantisipasi tumpang tindihnya tugas dan wewenang antara kepala Sekolah

dan stafnya.

4. Keadaan Sarana dan Prasarana

Untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar di kelas VII SMP Islam

Husnul Khotimah, didukung oleh sarana dan prasarana sebagai penunjang

2
aktivitas pembelajaran siswa. Sebagai sekolah yang sekaligus mengembangkan

kurikulum pendidikan terpadu yaitu dengan menerapkan sistem Boarding

School dimana sebagian siswa yang tinggal di pesantren (asrama) 24 jam ada

dibawah pengawasan dan pembinaan pesantren, maka keadaan sarana dan

prasarana dilengkapi dengan asrama. Adapun lebih lengkapnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.1
Fasilitas / sarana Prasarana di SMP Islam Husnul Khotimah

No Fasilitas Jumlah

1. Ruang Kantor Kepala sekolah 1 ruang

2. Ruang Tata Usaha 1 ruang

3. Ruang Teori 8 ruang

4. Laboratorium IPA 1 ruang

5. Laboratorium Komputer 1 ruang

6. Ruang Guru 1 ruang

7. Perpustakaan 1 ruang

8. Ruang UKS 1 ruang

9. Kantin 1 ruang

10. Mesjid 1 buah

11. Ruang OSIS 1 ruang

12. Ruang Pramuka 1 ruang

13 Asrama putra/putri 2 Gedung

14. WC siswa 12 ruang

3
15. WC guru 1 ruang

16 Kamar mandi 15 buah

17. Lapangan olah raga 1 buah

18. Gudang 1 Buah

Sumber: Data monografi SMP Islam Husnul Khotimah


Di kutip pada tanggal 12 Juni 2022

5. Kurikulum

Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini

meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi

dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu

kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian

program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

SMP Islam Husnul Khotimah mengintegrasikan beberapa elemen dari

kurikulum-kurikulumyang telah eksis selama ini. Hal ini bertujuan untuk

menghancurkan sekat dikotomis antarailmu qouliyah dan ilmu kauniyah.

Dalam implementasinya SMP Islam Husnul Khotimah memadukan unsur

kurikulum pesantren salafiyah, kurikulum pesantren berbasis bahasa dan

tahfidz dan kurikulum Kemdiknas. Ketiga kurikulum itu diramu menjadi

sebuah kurikulum yang terpadu dan saling mengisi kekurangan satu sama lain.

Berikut adalah komponen kurikulum yang diintegrasikan:

4
a. Komponen Pesantren Salafiyah meliputi: Tajwid (Fathul atfal,

hidayatussibyan dan matan jazariyah), Tauhid (tijan, sanusi,), Fiqih (safinah,

riyadul badiah dan fathul qarib), Akhlak (akhlakul banin).

b. Komponen Pesantren Berbasis Bahasa dan tahfidz meliputi: Bahasa Arab ,

Bahasa Inggris dab Tahfidz Al-Quran

c. Komponen Kemediknas meliputi: PPkn, Matematika, IPA, IPS, bahasa

Indonesia, bahasa Inggris, TIK, Penjas dan Seni budaya.

Ketiga komponen tersebut dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

6.Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi

Keadaan personil di SMP Islam Husnul Khotimah terdiri dari sesepuh

Pesantren, pengurus yayasan, Komite sekolah, kepala sekolah, guru dan tenaga

administrasi.

Tabel 4.2
Personil di SMP Islam Husnul Khotimah

No Nama Jabatan Mapel

1 Dra. Hj. Ida Hamidah Kepala Sekolah

2 Abdullah, S.Ag. M.Pd Guru PAI

3 Lilis Sopiah, S.SosI Guru/Bendahara B. Sunda

4 Susan Susanti, S.Pd Guru Matematika

5 Yana Suryana, SH Guru PKn/IPS

6 Siti Nurlatifah, S.Ag Guru PAI

7 Asep Hidayat, S.PdI Guru Bahasa Indo

8 Deni Sobandi, S.PdI Guru Seni Budaya

5
9 Arif Hermawan, S.Pd Guru Penjaskes

10 Ika Jatnikawari. S.Pd.I Guru/TU SKI

11 Guru/Waka IPS

Dadar Saepul Mikdar, S.Ag Kesiswaan

12 Didin Nurdina Guru/TU TIK

13 Waluya Hafidz, S.Pd.I Guru/Waka Sanpras Akhlak

14 Ipan Taufik Rohman, S.Pd Guru PLH/IPA

15 H. Ahmad Subki, Lc. M.Ag Guru/Waka Humas B.Arab

16 Anisa Nurjamil, S.Pd Guru IPS

17 Neneng Muslimah, S.Pd Guru IPA

18 Abdul Mutolib, S.Pd.I Guru/Waka PKn

Kurikulum

19 Yudiana, S.Pd.I Guru SKI

20 Ayi Fauji, S.Pd Guru B.Inggris

21 Budiawati, S.Pd Guru B.Inggris

7. Keadaan Siswa

Pada saat penelitian, Jumlah siswa SMP Islam Husnul Khotimah

Tasikmalaya dapat dikatakan cukup banyak. Siswa tersebut beragam mulai

berasal dari masyarakat sekitar dalam Kabupaten Tasikmalayaatau luar

kabupaten tasikmalaya seperti bandung, sumedang, subang, garut, karawang

dan lain-lain. Bahkan ada yang dari luar Jawa seperti Lampung, Palembang,

6
dan Pekan Baru Jumlah siswa keseluruhan adalah sebanyak , Untuk lebih

jelasnya pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Keadaan Siswa di SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VII 76 50 126

2 VII 38 40 78

3 IX 52 34 86

Jumlah 103 97 296

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Peran dan fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP Islam Husnul

Khotimah Tasikmalaya

a. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin/Leadear di Sekolah

Salah satu indikasi Kepala Sekolah yang profesional adalaha

mampu memberikan pengaruh terhadap kinerja guru apabila keduanya

melakukan kerjasama secara profesional. Meningkatnya prestasi siswa

merupakan tujuan utama yang diharapkan oleh semua pihak termasuk

kepala sekolah dan guru. Oleh karena itu berdasarkan temuan penulis di

SMP Islam Husnul Khotimah mengenai profil kepala sekolah dapat

penulis gambahkan bagwa kepala sekolah SMP Islam Husnul Khotimah

Tasikmalaya merupakan sosok yang sangat disegani oleh semua elemen-

7
elmen di sekolah, hat tersebut dikarenakan kewibawaanya di mata seluruh

sumberdaya sekolah terutama di mata siswa.

Kewibawaan kepala sekolah tersebut tidak dikarenakan perasaan

takut siswa kepada kepala sekolah, melainkan kedekatan kepala sekolah

dengan siswa yang begitu erat.Hal tersebut dikarenakan kepala sekolah

selalu terjun langsung ke lapangan dalam berbagai kegiatan sekolah yang

berhubungan langsung dengan siswa. Misalanya dalam kegiatan

perlombaan-perlombaan, bimbingan belajar, kegiatan ekstra kurikuler,

yang mana kepala sekolah selalu ikut andi dalam kegiatan tersebut.1

Kepala sekolah SMP Islam Husnul Khotima Tasikmalaya juga

bahkan senantiasa turun meberikan konseling dan motivasi kepada siswa

yang bermasalah, misalkan kepala sekolah mengadakan bimbingan dan

konseling terhadap siswa setiap hari senin pada waktu upacara dan

memberikan bimbingan juga terhadap siswa yang bermasalah setelah

upacara selesai. Sikap kepala sekolah tersebut menjadikan rasa segan bagi

siswa yang bersangkutan dan munculnya kewibawaan tersendiri karena

kebijakan yang ditetapkannya.2

Lebih jauh lagi kepala sekolah sering memantau proses belajar

mengajar untuk mengecek kedisiplinan dan ketertiban siswa ketika

sebelum, sedang dan setelah proses pembelajaran. Sejauh pengamatan

penulis di lapangan ketika proses belajar mengajar ataupun tidak pada

1
Observasi di SMP Islam Husnul Khotimah tentang keadaan siswa dan sikapnya terhadap kepala
sekolah pada tanggal 27 Juni 2022
2
Observasi dan wawancara dengan guru SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya pada tanggal
27 Juni 2022

8
mulanya keadaan siswa sedang gaduh, tidak tertib seketika akan berubah

aman dan tertib apabila para siswa melihat kehadiran kapala sekolah

meskipun dari jauh.3

Maka dapat dapat penulis simpulkan bahwa gaya kepemimpinan

di SMP Islam Husnul Khotimah lebih mengarah kepada gaya

kepemimpinan laissez faire dan gaya kepemimpinan demokratis namun

terkadang juga menggunakan gaya kepemimpinan otokratis. Hal tersebut

tergambarkan dalam beberapa implementasi yang daapt penulis lihat di

lapangan adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah terlibat dalam kegaitan pramuka untuk minimal

berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

2. Pembina pramuka ditunjuk dalam musyawarah kepala sekolah dan

sumberdaya sekolah laiinya untuk membimbing seluruh kegiatan yang

diadakan oleh pramuka.

3. Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan oleh seluruh sumberdaya sekolah

harus melalui pengajuan terlebih dahulu kepada kepala sekolah dan

mendapatkan kesepakatan dari kepala sekolah.

4. Pengadaan sarana dan prasarana diusahakan dikerjakan dengan swadaya

terlebih dahulu dengan menjadikan kepala sekolah sebagai tenaga

teknisnya.

3
Observasi dan wawancara dengan guru SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya pada
tanggal 27 Juni 2022

9
5. Kepala Sekolah menggunakan gaya Otokratis dalam memimpin apabila

dalam sebuah musyawarah tidak ada saran, usulan, intrupsi dari para

guru untuk memecahkan suatu masalah.4

b. Kepala Sekolah Sebagai Menejer Pendidikan

Dalam mengelola pendidikan di SMP Islam Husnul Khotimah,

Kepala Sekolah mempunyai berbagai macam kebijakan yang akan

diterapkan di sekolah. Hal inilah yang terangkum dalam suatu perencanaah

(planning), organizing (Pengorganisasisan), actuating (Pelaksanaan), dan

controling (Pengawasan) yang dilakukan oleh Kepala Sekolah. Oleh karena

itu untuk meningkatkan nilai ujian, baik ujian sekolah maupun ujian apapun

SMP Islasm Husnul Khotimah Tasikmalaya memberikan jam belajar

tambahan bagi siswa, yang terjadwal dalam sengayaan materi mata

pelajaran yang dilaksanakan setelah selesai proses pembelajaran di sekolah.

Selain jadwal pengayaan, guru juga mengajak siswa untuk berlatih

mengajarkan soal-soal mata pelajaran yang akan di ujiankan.

Dalam program pelaksanaannya SMP Islam Husnul Khotimah

akan mengadakan 2 kali Try Out selama tahun pelajaran 2021/2022. Dengan

jadwal untuk pengayaan pagi dilaksanakan pada pukul 14.00-16.00 WIB

yang khusus diikuti oleh siswa kelas IX.

Upaya lain yang dilakukan oleh kepala sekolah SMP Islam Husnu

Khotimah Tasikmalaya dalam peningkatan prestasi non akademik adalah

Kepala sekolah mencoba mengefektifkan materi konseling dan materi

4
Wawancara dengan guru kelas VIII SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya pada tanggal 29
Juni 2022

10
pengembangan diri yang disampaikan oleh wali kelas masing-masing kelas,

mendatangkan pelatih yang profesional dalam kegiatan ekstrakulikuler,

meningkatkan kedisiplian dalam berlatih, menyeleksi peserta lomba yang

berkualitas, melakukan pembinaan bagi peserta lomba, melkasanakan proses

seleksi untuk merekrut peserta lomba, melakuka karantina dan pembinaan

khusus untuk siswa yang akan mengikuti lomba, hingga mendatangkan

pelatih yang profesional. Oleh karena itu siswa diharapkan dapat

meningkatkan potensinya secara maksimal sehingga dapat meningkatkan

juga terhadap prestasi akademiknya.

Motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah SMP Islam Husnul

Khotimah dalam berbagai kegiatan baik kegiatan kulikuler maupun

ekstrakulikuler adalah dalam bentuk partisipasi langsung sepertihalnya

dalam kegiatan ektrakurikuler pramuka ia mengikuti kegiatan tersebut

dengan ditemani oleh oleh beberapa guru yang ditugaskan untuk

membimbing siswa.

Dalam hal ini partisipasi Kepala Sekolah dalam kaitannya dengan

kegiatan ektrakurikuler pramuka sekolah adalah sebagai motivator bagi guru

dan siswa. Kepala Sekolah juga memberikan contoh bagi para siswa dan

guru akan pentingnya membangun tim kerja yang efektif. 5 Kegiatan ekstra

yang dilaksanakan di SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya kegiatan

kepramukaan dan lain sebagainya. Dalam hal ini, Kepala Sekolah

mendatangkan pelatih dari luar untuk menunjang kegiatan, Beberapa guru di

5
Hal ini dijelaskan oleh beliau selaku kepala SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya pada saat
berbincang-bincang dengan penulis, diruang TU pada tanggal 27 Juni 2022

11
SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya juga terlibat, selain guru seksi

kepramukaan, guru lainpun ikut membantu latihan pada siang hari. Hal ini

membuktikan bahwa koordinasi yang baik antar semua komponen akan

membuahkan hasil yang memuaskan, misalnya dengan diraihnya berbagai

prestasi kejuaran dalam kegiatan kepramukaan.6

Dalam hal kegiatan pengayaan Kepala sekolah SMP Islam Husnul

Khotimah Tasikmalaya juga berpartisipasi langsung dalam kegiatan

tersebut. Kegiatan pengayaan merupakan upaya awal guru mempersiapkan

peserta didik dalam peningkatan kegiatan pembelajaran. Kegiatan

pengayaan merupakan bukti dan komitmen Kepala sekolah dalam proses

peningkatan prestasi siswa akan kualitas pendidikan.7

Berikut adalah upaya-upaya Kepala sekolah dalam meningkatkan

prestasi siswa di SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya baik yang

bersifat akademik maupun non akademik adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa yang

bersifat akademik.

Mengefektifkan kegiatan pembelajaran dengan memantau

disiplin waktu masuk dan selesai jam pelajaran. Menugaskan guru

pengganti bagi guru mata pelajaran yang berhalangan hadir, biasanya

tugas tersebut dilimpahkan kepada guru yang sedikit jam mengajarnya.

6
Observasi ketika kegiatan ekstra kurikuler berlangsung yaitu pada tanggal 27 Juni 2022
7
Observasi dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia SMP Islam Husnul Khotimah
Tasikmalaya pada tanggal 27 Juni 2022

12
Mengadakan rapat sekolah secara rutin yang salah satu program yang

dibahas adalah masalah kegiatan belajar dikelas.

Memberi kesempatan pada guru untuk menempuh pendidikan

lanjutan. Berkoordinasi dengan guru mata pelajaran dalam hal pengadaan

buku pegangan tambahan guru. Mengadakan kegiatan bimbel bagi siswa.

Mengadakan try out bagi siswaMengadakan Supervisi Kelas 2 minggu

sekali.8

2. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam peningkatan prestasi siswa yang

bersifat non akademik.

Kepala Sekolah sebagai salah satu penyampai

informasiperkembangan kegiatan pendidikan yang menunjang

peningkatan prestasi siswa. Informasi tersebut dapat berasal dari Dinas

Pendidkan dan kebudayaan setempat.

Informasi itupun dapat berasal dari yayasan atau masyarakat.

Dalam hal ini Kepala Sekolah harus selalu peka terhadap informasi yang

ada. Informasi peningkatan prestasi siswa sering diwujudkan dalam

bentuk perlombaan-perlombaan baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten,

tingkat Propinsi.

Dengan mengikutsertakan siswa dalam kegiatan-kegiatan

perlombaan tersebut setidaknya dapat dijadikan tolak ukur kongkrit hasil

dari kepemimpinan dalam meningkatkan prestasi siswa secara non

formal. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dialokasikan di SMP Islam

8
Wawancara dengan guru dan Kepala SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya pada tanggal 29
Juni 2022

13
Husnul Khotimah Tasikmalaya dan kepemimpinan dalam meningkatkan

prestasi siswa secara non formal adalah:

1. Mengikutsertakan siswa dalam perlombaan O2SN tingkat SMP se-

Kecamatan, Kabupaten ataupun Propinsi.

2. Mengikutsertakan siswa dalam perlombaan Mata Pelajaran, baik

tingkat Kecamatan, Kabupaten maupun Propinsi.

3. Mengikutsertakan siswa dalam lomba PMR, baik tingkat Kecamatan ,

Kabupaten atau Propinsi.

4. Mengadakan kegiatan pertemuan dengan masyarakat khususnya wali

murid sebulan sekali.

5. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan kepramukaan baik tingkat

Kecamatan, Kabupaten maupun tingkat Propinsi.9

Berdasarkan peran Kepala Sekolah sebagai manajer

pendidikan, Maka di bawah ini akan penulis paparkan mengenai kegiatan

Kepala Sekolah . Kegiatan sekolah atau kalender pendidikan, Daftar

Kegiatan sekolah atau kalender pendidikan ini berisi kapan sekolah

mengadakan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dan awal

KBM, kapan akan dilaksanakan mid semester, kapan libur akhir

semester, kapan sekolah akan mengadakan calss meeting, dan lain

sebagainya.

9
Wawancara dengan guru dan SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya pada tanggal 28
Juni 2022

14
1. Jadwal kegiatan Kepala Sekolah

Jadwal kegiatan Kepala Sekolah di SMP Islam Husnul Khotimah

Tasikmalaya ada empat kategori.

a. Kegiatan harian Kepala Sekolah.

Kegiatan ini dilakukan oleh Kepala Sekolah pada setiap hari,

kegiatan ini berupa, antara lain : Memeriksa daftar hadir guru,

tatausaha dan pembantu karyawan, memeriksa program silabus

danpersiapan lain yang menunjang PBM, menyelesaikan

suratmenyurat, menerima tamu dan pekerjaan kantor lainnya, dan lain

sebaginya.

b. Kegiatan mingguan Kepala Sekolah .

Kegiatan ini berupa mengadakan survey kelas, upacarabendera

atau apel pagi setiap hari senin, sabtu dan tanggal 17/bulan.

c. Kegiatan bulanan Kepala Sekolah ini berisikan dua kategori:

1. Awal bulan

Gaji guru/karyawan, rencana kepeluan atau perlengkapan

sekolah, melaksanakan pemeriksaan terhadap administrasi kelas

dan lain sebagainya.

2. Akhir bulan

Penutupan bulanan, SPJ keuangan, dan lain sebagainya.

d. Kegiatan semester Kepala Sekolah

Kegiatan semesteran Kepala Sekolah berisikan tentan

menyelenggarakan perbaikan alat-alat sekolah/kantor dan sarana fisik

15
lainnya, pengisian buku induk siswa, penyelenggaraan penilaian

semester, menyelenggarakan evaluasi BP, BK, OSIS, UKS dan ekstra

kurikuler.10

c. Kepala Sekolah Sebagai Pengendali Administrasi (Administrator)

Sekolah

Kepala Sekolah SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya

sebagai administrator pendidikan bertugas untuk mengelola kegiatan

sekolah yang berkenaan dengan hal-hal yang tersebut di atas dengan baik.

Hal ini dapat mengindikasikan bahwa adanya keahlian tertentu yang dapat

menunjang meningkatnya kinerja Kepala Sekolah. Adapun Kegiatan-

kegiatan yang terkait dengan kinerja Kepala Sekolah SMP Islam Husnul

Khotimah Tasikmalaya sebagai administrator adalah:

1) Kemampuan mengelola kurikulum. Kemampuan mengelola kurikulum

diwujudkan dalam penyusunan kelengkapan data administrasi

pembelajaran, penyusunan kelengkapan data administrasi bimbingan

konseling, dan penyusunan data kelengkapan administrasi kegiatan

peserta didik di perpustakaan.

2) Kegiatan pengelolaan administrasi peserta didik. Kemampuan Kepala

Sekolah dalam mengelola administrasi peserta didik di SMP Islam

Husnul Khotimah Tasikmalaya telah diwujudkan dalam penyusunan

kelengkapan data adminstrasi pesertadidik. Penyusunan administrasi

peserta didik ini, salah satu contohnyadapat dilihat pada data siswa yang

10
Data diambil dari buku tugas kepala sekolah, diperoleh dari Ibu Dra. Hj. Ida Hamidah (Kepala
SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya) pada tanggal 28 Juni 2022

16
berkenaan dengan jumlah siswa 6tahun terakhir. Disamping itu masih

banyak administrasi lain yangberkenaan dengan peserta didik seperti

daftar hadir peserta didik danbuku induk sekolah.11

3) Kemampuan mengelola adminitrasi personalia. Kemampuan mengelola

administrasi personalia harus diwujudkan dalam pengembangan

kelengkapan data administrasi tenagaguru, dan pengembangan

kelengkapan data non guru. SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya

saat ini memiliki tenaga pengajar sebanyak 22 orang, TU 3 orang. Untuk

mengetahui keadaan guru SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya

dapa dilihat dalam data guru. Pengembangan kelengkapan data

administrasi tenaga kepengajaran non guru, di Sekolah ini hanya satu.

Hal ini dikarenakan dalam hal ini di SMP Islam Husnul Khotimah

Tasikmalaya mempunyai system saling membantu satu sama lain. 12

Papan organisasi SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya sebagaimana

terlampir.

Pengembangan data administrasi guru yang ada di SMP Islam

Husnul Khotimah Tasikmalaya adalah:

a) Struktur organisasi SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya.

b) Daftar guru berisi Gol., pendidikan terakhir, dan lama mengajar.

c) Daftar hadir guru.

d) Kemampuan mengelola adminisrasi sarana dan prasarana.

11
Dokumentasi, diambil pada tanggal 29 Juni 2017
12
Observasi di SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya serta dokumentasi tentang tenaga
kependidikan yang diambil dari data SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya pada tanggal 29
Juni 2022

17
Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana di

SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya diwujudkan dalam

kelengkapan data administrasi gedung dan ruang, pengembangan data

administrasi meubeler, pengembangan kelengkapan data administrasi

mesin kantor.

4) Kemampuan pengelolaan administrasi kearsipan.

Kemampuan pengelolaan administrasi kearsipan SMP Islam

Husnul Khotimah Tasikmalaya telah diwujudkan dalam

pengembangan kelengkapan data adminstrasi surat masuk dan

keluar, pengembangan administrasi surat keputusan dan

pengembangan kelengkapan data administrasi surat edaran.

d. Kepala Sekolah Sebagai Pengawas dan Pengendali (Supervisor)

Sekolah

Selain itu salah satu tugas Kepala Sekolah dalam meningkatkan

kegiatan pembelajaran adalah sebagai supervisor. Kinerja Kepala Sekolah

sebagai supervisor menuntut kemampuan Kepala Sekolah dalam melakukan

pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kualitas tenaga

kependidikan. Kegiatan supervisi dapat dilakukan melalui teknik individu

dan teknik kelompok.

Teknik individu dapat dicontohkan dengan kunjungan atau

observasi kelas, percakapan pribadi, dan lain-lain. Dalam kunjungan atau

observasi kelas yang berkenaan dengan supervisi, Kepala Sekolh setiap hari

selalu mengadakan kunjungan sekaligus tinjauan kelas terhadap guru pada

18
waktu mengajar dikelas. Program ini selalu dijalankan oleh Kepala Sekolah

mengingat pentingnya peningkatan profesionalisme tanaga mengajar dan

pengembangan akademik.13 Sedangkan untuk teknik kelompok adalah

diskusi, seminar, rapat dan lain sebagainya. Di SMP Islam Husnul Khotimah

Tasikmalaya kegiatan supervisi yang telah dilakukan oleh Kepala Sekolah

selaku pengawas melekat adalah observasi kelas atau tinjauan kelas dan

percakapan individual (individual conference) yangdilaksanakan setiap hari,

dan rapat sekolah yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dengan guru-guru

dan TU dalam tiga kali dalam satu minggu, yaitu pada hari senin, rabo dan

hari saptu.14

Berdasarkan tolak ukur keberhasilan seorang supervisor maka

kegiatan supervisi di SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya cukup

berhasil. Hal ini di buktikan dengan terus meningkatnya ketrampilan guru

dalam mengajar. Apabila berkaitan dengan kegiatan ekstra, kinerja guru

SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya mulai menunjukkan peningkatan,

yaitu dengan partisipasi mereka dalam kegiatan ekstra kurikuler. Dengan

diterapkannya supervisi diatas maka secara minimal seorang guru akan

mengetahui apa yang harus dikerjakan dan hingga tingkat yang mendalam

dapat membina diri sendiri, menyukai pekerjaan mereka dan bangga dengan

prestasi kerja mereka.

13
Penulis menyaksikan secara langsung kegaitan kepala madrasah sedang mengadakan supervisi
pada kelas IX, kepala sekolah mengawasi, mengamati, selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan
upaya peningkatan mutunya, yang tentunta tidak terlepas mutu seorang guru dalam mengajar pada
tanggal 5 Juni 2022
14
Jadwal diambil dari lembar jadwal supervisi guru mengajar SMP Islam Husnul Khotimah
Tasikmalaya pada tanggal 30 Juni 2022

19
2. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa di SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya

Strategi ialah suatu upaya yang direncanakan sedemikian hingga

dan disusun secara matang serta ditetapkan sebagai upaya untuk terpenuhinya

arah dan tujuan yang diinginkan. Dari hasil wawancara bersama kepala

sekolah terkait penggunaan strategi yang digunakan oleh kepala sekolah

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, beliau menjelaskan sebagai

berikut:

“Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa saya menggunakan


beberapa strategi, strategi tersebut melalui beberapa prtoses dan
tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi
hingga penetapan tujuan strategi tersebut yaitu meningkatnya prestasi
pembelajaran siswa di sekolah ini. Dalam setiap pergantian semester
saya mengubah strategi jika dirasa strategi tersebut sudah berhasil dan
sudah benar-benar diterapkan oleh siswa, guru, dan staf dministrasi
kantor. Target utama strategi yang dirancang dan akan diterapkan
adalah siswa, karena siswa sendiri yang mengalami proses belajar
mengajar, juga guru sebagai objek kedua karena mereka juga yang
memiliki peran tersendiri dalam bersama-sama meningkatkan hasil
belajar dan prestasi belajar siswa. Sebenarnya strategi yang diterapkan
juga bertujuan untuk memudahkan para siswa dalam meningkatkan
prestasi belajar mereka. Cara kepala sekolah menerapkan strategi
tersebut dimuali dengan musyawarah terhadap para guru dan staf tata
usaha”.15

Begitu juga hasil wawancara dengan beberapa guru tentang strategi

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa,

guru memberikan penjelasan sebagai berikut:

“Sejauh pengetahuan saya tentang kepala sekolah selalu menggunakan


beberapa strategi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Strategi

15
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Islam Husnul Khotimah Dra. Hj. Ida Hamidah
pada tangga 25 Juni 2022 Pukul 09.00 WIB di kantornya.

20
kegiatan tersebut juga diterapkan setiap hari kepada siswa namun pada
umumnya setiap pergantian semester kepala sekolah mengubah
beberapa strateginya jika strategi tersebut dirasa sudah dianggap
mencapai tujuan dan para guru, staf tata usaha beserta siswa sudah
benar-benar menerapkan bentuk-bentuk strategi yang telah ditetapkan
tersebut. Beberapa cara yang digunakan oleh kepala sekolah dalam
menerapkan strategi kepemimpinan dala meningkatkan prestasi
belajar siswa diawali dengan musyawarah terlebih dahulu kepada
sumber organisasi apakah strategi tersebut memberatkan atau tidak.
Target utama strategi tersebut adalah para siswa karena siswa yang
terlibat lagnsung dalam proses belajar mengajar baik di kelas maupun
di luar kelas, tahap awal dari penerapan strategi tersebut adalah
bermusyawarah terlebih dahulu dengan guru dan siswa, apakah
strategi tersebut memberatkan siswa atau tidak. Oleh karena itu salah
satu terget dalam penerapan strategi ini adalah para guru karena guru
yang berkomunikasi langsung dengan siswa dalam proses belajar
mengajar”.16

Disamping penjelasan dari kepala sekolah dan juga guru, berikut staf

tata usaha memberikan jawaban tidak berbeda jauh, yaitu sebagai berikut:

“Kepala sekolah dalam menggunakan strategi kepemimpinannya,


tidak hanya diperuntukkan kepada pada siswa saja tapi juga kepada
guru dan staf dengan tujuan agar lebih profesional dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawab. Sepanjang pengetahuan saya,
biasanya kepala sekolah mengubah strateginya jika strategi sudah
benar-benar berhasil dan mencapai tujuan atau memang strategi
tersebut tidak berhasi sama sekali”.17

Ketiga jawaban tersebut diatas yaitu jawaban kepala sekolah, guru dan

staf tata usaha, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepala sekolah benar

menggunakan strategi kepemimpinan yang telah teerencana secara matang

16
Hasil wawancara dengan guru PAI SMP Islam Husnul Khotimah Ibu Siti Nurlatifah, S.Ag pada
hari senin 17 juni 2022 pukul 09.00 WIB di kediamannya.
17
Hasil wawancara dengan staff SMP Islam Husnul Khotimah Bapak Abdul Mutholib, S.Pd pada
hari senin 17 juni 2022 pukul 10.00 di Kantor SMP Islam Husnul Khotimah.

21
terlebih dahulu demi tercapainya tujuan utama yaitu meningkatnya prestasi

belajar siswa di SMP Islam Hunusl Khotimah Tasikmalaya.

Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah strategi seperti apa yang

diterapkan oleh kepala sekolah SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya

agar prestasi belajar siswa meningkat.

Berikut adalah hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Islam

Husnul Khotimah Tasikmalaya terkait dengan seperti apa bentuk strategi

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa,

beliau memaparkan bentuk-bentuk strategi sebagai berikut:

“Strategi yang saya gunakan dalam meningkatkan prestasi belajar


siswa adalah terdiri dari empat strategi, yaitu : Pertama,
Memberikan Bimbingan dan Motivasi Kepada Siswa, Kedua,
Memperhatikan dan Mengontrol Data Nilai Siswa, Ketiga, Menindak
lanjuti Data Nilai Siswa, Keempat, Merancang Program yang
Dibutuhkan Oleh Siswa dan memfasilitasinya. Strategi tersebut
digunakan setiap hari sampai tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan dan strategi diterapkan melalui musyawarah kepada para
guru, staff dan siswa terlebih dahulu. Bentuk strategi yang telah
dirancang dan Insya Allah akan terlaksana setiap hari yaitu
memanggil beberapa siswa yang terlihat kurang semangat dalam
belajar dan meraih prestasi kemudian diberikan motivasi dan solusi
untuk menghadapainya. Kemudian untuk guru saya menerapkan
bahwasanya guru harus kreatif dalam penggunaan atau pembuatan
media pembelajaran sehingga siswa menjadi semangat dalam belajar
di kelas. Kemudian memanggil siswa yang memiliki nilai rendah
baik nilai ujian harian, mingguan, bulanan dan semester, setelah
menggali informasi dari berbagai sumber di sekolah, dan memeriksa
keaktifan siswa dalam kegiatan kulikuler dan esktrakulikuler dalam
memberdayan siswa di sekolah”.18

18
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Islam Husnul Khotimah Dra. Hj. Ida Hamidah
pada tangga 25 Juni 2022 Pukul 09.00 WIB di kantornya.

22
Mengenai bentuk strategi kepala sekolah tersebut diatas, salah satu

guru menanggapinya sebagai berikut :

“Dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi strategi


kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah, kepala sekolah
selalu berkomunikasi terlebih dahulu dengan kami para guru serta
mengadakan rapat atau musyawarah setiap bulan untuk mendapat
saran, ide, gagasan dan masukan dari guru maupun staff yang ada di
sekolah ini. Dengan begitu kepala sekolah mendapat keputusan yang
terbaik untuk melaksanakan strategi yang telah direncanakan dan
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan maksimal.
Bentuk strategi yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa adalah kepala sekolah memanggil siswa yang
prestasi belajarnya rendah ke kantor beliau dan diberikan motivasi
dan dukungan serta nasehat agar dapat meningkatkan semangat
belajar sehingga prestasi belajarnya meningkat. Kemudian kepala
sekolah sellau memantau data nilai ujian dari guru-guru mata
pelajaran sehingga kepala sekolah sellau tahu siapa saja siswa yang
nilai belajrnya rendah, atau menurun dari sebelumnya atau bahwakn
naik dari sebelumnya. Setelah mengetahui beberapa murid yang
memiliki nilai rendah maka kepala sekolah mencarikan solusi yang
dianggap sesuai dengan kasus yang terjadi, dan terakhir kepala
sekolah sangat antusias terhadap seluruh kegaitan kulikuler dan
ekstrakulikuler siswa di luat jam pelajaran aktif untuk mendukung
peningkatan prestasi belajar siswa baik secara akademik maupun non
akademik. Strategi tersebut semuanya Alhamdulillah dapat
meningkatkan prestasi belajr siswa di sekolah ini”.19

Untuk lebih jauh lagi tentang pemaparan strategi apa saja yang

digunakan oleh kepada sekolah dalam meningkatkan prestasi belajr siswa

berikut akan dijelaskan satu persatu sesuai dengan hasil wawancara penulis

dengan kepala sekolah dan beberapa guru dan siswa :

19
Hasil Wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika di Sekolah SMP Islam Husnul
Khotimah Ibu Susan Susanti, S.Pd pada tangga 2 Juli 2022 Pukul 09.30 WIB di ruang guru.

23
a. Memaksimalkan peran dan fungsi seluruh sumber daya yang ada

di sekolah (guru, wakil-wakil kepala sekolah, orang tua siswa, dan

siswa)

Dalam strategi ini kepala sekolah berusaha memanfaatkan dan

memberdayakan seluruh sumberdaya sekolah yang ada meliputi seluruh

wakil kepala sekolah, guru, orang tua siswa dan siswa itu sendiri melalui

kerjasama secara kooperatif. Kepala sekolah berusaha semaksimal

mungkin memanfaatkan semua semberdaya sekolah dalam rangka

meningkatkan prestasi belajar siswa. Memberikan kesempatan kepada

seluruh ssumberdaya sekolah untuk meningkatkan profesinya. Dan

melibatkan semua sumberdaya tersebut untuk membangun tanggung jawab

memajukan sekolah.20

Oleh karena itu dalam meningkatkan prestasi siswa, kepala

sekolah SMP Islam Husnul Khotimah memaksimalkan peran dan fungsi

tersebut dengan melibatkan sumberdaya manusia yang ada, seperti guru,

orang tua, wakil-wakil kepala sekolah, dan siswa yang bekerja sesuai

dengan tugasnya masing-masing dalam upaya peningkatan prestasi siswa.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Fanani bahwa, kepala

sekolah dianggap sebagai seorang inovator sekolah dan harus mampu

melaksanakan tugasnya secara delegatif. Artinya kepala sekolah barus

mampu berusaha mendelegasikan tugas-tugas sumberdaya sekolah sesuai

dengan tugasnya, jabatannya serta kemampuan masing-masing anggotanya

20
A.Z Fanani, Kepemimpinan Pendidikan Islam, 148-149.

24
dan mampu mengkolborasikan semua kegiatan sekolah, sehingga dapat

menghasilakan sinergi untuk mencapai tujuan sekolah yang diharapkan.21

Keterlibatan-keterlibatan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Wakil kepala sekolah (Wakasek) kurikulum harus mampu

memaksimalkan perannya dalam menangani peningkatan prestasi siswa

di bidang akademik, hal tersebut harus dibuktikan melalui pengelolaan

program-program yang ada di SMP Islam Husnul Khotimah dalam

upaya peningkatan prestasi akademik siswa. Diantara program yang

direncanakan dan dilaksanakan oleh wakasek kurikulum yaitu Program-

program yang berkaitan dengan guru mata plejaran dan program yang

berkaitan dengan siswa langsung. Program yang berkairan dengan guru

misalkan melibatkan semua guru mata pelajaran dalam MGMPS

(Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah) sebagai wadah untuk

membahas terkait dengan perangkat-perangkat guru serta melakukan

bedah SKL untuk persiapan dalam menghadapi ujian nasional. Yang

berkaitan dengan siswa secara langsung adalah yakni program

pembinaan prestasi siswa baik prestasi akademik melalu kelas

tambahan dan non akademik seperti mengikut sertakan siswa dalam

even-even lomba yang bersifat non akademik di luar sekolah.

2) Wakil kepala sekolah (Wakasek) kesiswaan diarahkan oleh Kepala

sekolah untuk mampu menangani hal-hal yang berkaitan dengan

bagaimana caranya peningkatan prestasi non akademik siswa melalui


21
A.Z Fanani, Kepemimpinan Pendidikan Islam, 150-151.

25
pembinaan dan pemberdayaan ekstrakurikuler, dengan mengatur

seluruh kegiatan ekstrakurikuler sekolah sebagai penunjang prestasi non

akademik siswa, seperti menentukan pembina, pelatih, merancang

jadwal kegiatan ekstrakurtikuler, serta menyusun laporan kegiatan

tersebut.

Di SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya terdapat delapan

ekstrakurikuler sebagai penunjang prestasi siswa yang masing-masing

ekstrakulikuler memiliki pelatih dan pembina dari unsur guru-guru

sekolah. Dengan adanya pelatih dan pembina diharapkan mampu

meningkatkan prestasi siswa di bidang non akademik. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Muhibbin, bahwa salah satu faktor eksternal

yang mempengaruhi prestasi adalah dengan adanya pelatih. Dengan

bantuan dari seorang pelatih, peserta didik atau siswa akan mampu

mengoptimalkan diri melalui kegiatan-kegiatan pengembangan diri,

sehingga dapat membantu siswa memperoleh prestasi.22

3) Wakil kepala sekolah (wakasek) Humas (hubungan masyarakat)

dimaksimalkan peran dan fungsinya oleh kepala sekolah dalam

menangani hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan SDM

(Sumber Daya Manusia) dengan mengadakan program-program seperti

pelatihan, workshop, diklat, dan seminar-seminar dalam rangka untuk

meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan sehingga

dapat meningkatkan prestasi siswa.

22
Muhibbinn Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2006), 3.

26
Apa yang dilakukan oleh wakasek humas tersebut sesuai dengan

penjelasan Fanani bahwa, kepala sekolah sebagai seseorang yang

memberikan edukasi kepada seluruh sumber daya sekolah harus

memiliki strategi yang tepat untuk menciptakan profesionalisme

pendidik dan tenaga kependidikan serta seluruh elemen sumberdaya di

sekolahnya guna meningkatkan prestasi belajar siswa.23

Kepala sekolah SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya melakukan

pengembangan SDM melalui kerjasama dengan wakasek bidang

hubungan masyarakat untuk melakukan kerjasama dengan berbagai

pihak dalam pengelolaan dan pengembangan SDM yang ada melalui

program-program yang telah dijelaskan diatas sebagai upaya yang

sangat strategis dalam meningkatkan prestasi siswa, mengingat peran

guru sangat besar dalam peningkatan prestasi siswa tersebut.

Peran strategis guru bagi prerstasi siswa sejalan dengan penelitian John

Hattie di New Zealand yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

kontribusi guru terhadap hasil belajar siswa mencapai 58 %. Penelitian

sejenis juga dilakukan di Amerika oleh Mourshed, Chijioke, dan Barber

yang menunjukkan kontribusi guru terhadap hasil belajar siswa sebesar

53%.24

4) wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana yang melakukan

pengelolaan terhadap sarana dan prasarana di sekolah yang akan

menunjang proses belajar mengajar di SMAN 5 Surabaya sehingga


23
A.Z Fanani, Kepemimpinan Pendidikan Islam, 148.
24
Kisyani Laksono, Seri Manual GLS Guru Sebagai Teladan Literasi, Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019, 1.

27
akan menghasilkan prestasi untuk siswa. Sarana dan prasarana di

SMAN 5 Surabaya terbilang sudah sangat baik dan memenuhi standar

nasional pendidikan dibuktikan dengan observasi yang dilakukan

peneliti dan juga studi dokumentasi terhadap inventarisasi sarana dan

prasarana sekolah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Shohimatul

dalam bukunya revolusi belajar, yang mengatakan bahwa peserta didik

yang belajar dengan keadaan sarana dan prasarana yang cukup dan

memadai tentu akan dapat menghasilkan hasil yang maksimal dalam

belajar.25 Tak hanya itu, menurut Fatih sarana dan prasarana yang

memadai dan mendukung dalam kegiatan ekstrakurikuler, akan dapat

menunjang juga dalam perolehan prestasi non akademik siswa.26

5) melibatkan siswa melalui OSIS untuk memberikan pemahaman kepada

adik-adik tingkatnya agar dapat menyesuaikan diri dengan sekolah dan

bagaimana budaya belajar di sekolah. keterlibatan OSIS untuk

mengenalkan lingkungan sekolah dan budaya sekolah untuk membantu

kepala sekolah mengenalkan budaya di SMP Islam Husnul Khotimah

Tasikmalaya telah diprogramkan dalam program OSIS yang dilakukan

pada bulan Juni-Juli dengan nama program MPLS (Masa Pengenalan

Lingkungan Sekolah) yang memiliki target menanamkan dan

mengenalkan nilai nilai SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya

kepada seluruh siswa


25
S. Shoimatul Ula, Revolusi Belajar, 24-30.
26
Fatih Nashrul Islami, “Peran Guru dalam Meningkatkan Prestasi Non Akademik Siswa
melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan di SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung”, h 41.

28
6) komunikasi dengan orang tua siswa tentang bagaimana perkembangan

belajar anak-anak. Komunikasi dengan orang tua biasanya dilakukan

agar orang tua ikut membantu memberikan motivasi kepada siswa

dalam pencapaian prestasi.

b. Melaksanakan Pengawalan atas Peran dan Fungsi yang

dilaksanakan oleh seluruh sumberdaya sekolah.

Strategi kepala sekolah SMP Islam Husnul Khotimah

Tasikmalaya selanjutnya yaitu dengan melakukan pengawalan secara

langsung dan sungguh-sungguh terhadap kinerja para stake holder di

sekolah dan berusaha untuk memahami segala sesuatu yang ada disekolah.

Bentuk pengawalan secara langsung yang dilakukan oleh kepala SMP

Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya misalnya dengan melakukan

pemantauan langsung dilapangan terkait dengan sarana dan prasarana

sebagai penunjang prestasi siswa yang dengan hal tersebut menurut wakil

kepala bidang sarana dan prasarana membuat ia semangat dan termotivasi

dalam melakukan kerjanya untuk pengelolaan sarpras di sekolah dalam

menunjang peningkatan prestasi siswa lebih baik lagi.

Bentuk pengawalan lainya yaitu dengan melakukan pendekatan

kepada siswa dengan sering berkeliling ikut nimbrung ketika ada siswa

yang berkumpul, sehingga kepala SMP Islam Husnul Khotimah

Tasikmalaya mengetahui keluhan-keluhan dalam proses pembelajaran.

Dan hal tersebut membuat guru merasa harus bersungguh-sungguh dalam

29
mengajar dan tidak boleh macam-macam ketika mengajar karena merasa

terpantau.

Pengawalan selanjutnya yakni mengawal secara langsung

program-program yang ada disekolah dan berusaha mengetahui apa saja

yang ada disekolah dengan selalu mencari tau dan belajar. Dengan

pengawalan secara langsung dan terjun secara langsung membuat kinerja

para anggotanya menjadi lebih bersemangat dalam melaksanakan

program-program yang menunjang prestasi siswa. Tak hanya itu, Kepala

SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya terjun secara langsung memberi

arahan ketika akan mengikuti perlombaan, menjelaskan tentang manfaat,

tujuan dan kenapa harus memenangkan lomba tersebut, meminta

komitmen dari para pembina untuk mendampingi siswa, serta memantau

perkembangan persiapanya dan meminta laporan perkembanganganya.

c. Memberikan Bimbingan dan Motivasi Kepada Siswa

Strategi kepala sekolah melalui kegiatan bimbingan dan konseling

dilaksankan secara bekala dan berkesinambungan sesuai jadwal yang telah

ditetapkan. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh

Kepala Sekolah bertujuan untuk mengenal dan memahami karakteristik

siswa yang beragam sehingga kendala yang dihadapi siawa dapat teratasi

terutama masalah prestasi belajar siswa. Selain itu melalaui bimbingan dan

konseling Kepala Sekolah dapat mengetahui bakat dan minat siswa,

menemukan pribadi siswa, kemampuan ekonomi siswa, dan mengenal

lingkungan sekitar siswa sehingga dapat merencanakan masa depan siswa.

30
Kegiatan bimbingan dan konseling tersebut dilaksanakan oleh

Kepala Sekolah baik secara individu maupun secara kelompok yang

dilkukan sebelum siswa masuk ke ruang kelas. Dengan demikian,

penulusuran karakteristik siswa melalui bimbingan dan konseling

ditindaklanjuti dengan nasehat-nasehat motivasi oleh kepala sekolah

mengenai cara belajar yang efektif sehingga siswa diharapkan dapat

mengikuti proses belajar dengan baik dan siswa dapat memiliki daya serap

yang baik dalam mengikuti kegiatan belajar di ruang kelas.

d. Memperhatikan dan Mengontrol Data Nilai Siswa

Upaya Kepala Sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

melalui kegiatan mengumpulkan data nilai siswa meliputi nilai rapor siswa

akhir semester, nilai ulangan harian siswa, dan persentase kehadiran siswa

dalam mengikuti proses belajar siswa di kelas pada setiap mata pelajaran.

Data nilai siswa yang dikumpulkan oleh kepala sekolah ditindaklanjuti

dengan kunjungan kelas untuk melihat secara lansung proses pembelajran

di kelas yang dilaksankan oleh guru dan mengecek kehadiran atau

kedisiplinan guru.

Selain itu kepala sekolah membangun komunikasi dengan para

siswa untuk mengenal siswa secara mendalam terkait kesulitan belajar

yang dihadapi oleh siswa. Kegiatan mengumpulkan data nilai siswa ini

dimaksudkan agar siswa dan guru merasa ada kontrol dan perhatian dari

Kepala Sekolah.

31
e. Menindak lanjuti Data Nilai Siswa yang Telah disusun dan

menganalisa penyebabnya serta memberikan solusi terbaik

Diagnosis terhadap data siswa diperlukan dengan tujuan agar

Kepala Sekolah mengambil langkah sebagai solusi terbaik guna

menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa, sehingga siswa dapat

mengikuti proses belajar di Sekolah dengan baik dan dapat meningkatkan

prestasi belajarnya. Langka awal yang dilakukan oleh kepala sekolah

dalam mengetahui penyebab rendahnya prestasi belajar siswa adalah

memanggil siswa yang prestasi belajarnya rendah dan kemudian menggali

informasi kepada berbagai sumber penyebab rendahnya prestasi belajar

siswa.

Dari diagnosis yang dilakukan oleh Kepala Sekolah ditemukan

bahwa rata-rata permasalahan yang dihadapai oleh siswa adalah

terbatasnya sumber belajar siswa, stres akibat masalah keluaga, dan

kemampuan ekonomi orang tua siswa yang rendah sehingga tidak

terpenuhinya bebutuhan sarana belajar siswa.

f. Merancang Program yang Dibutuhkan Oleh Siswa dan

Memfasilitasinya

Perencanaan program yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa, bertujuan memberikan bantuan atau

tindakan dalam rencana atau program yang tersusun guna membantu

mengatasi nilai siswa yang rendah. Bebera bentuk prognosis yang dibuat

oleh kepala sekolah adalah meyediakan berbagai sumber balajar siswa di

32
sekolah, memberikan bantuan kepada siswa yang tidak mampu, membuat

program bimbingan belajar tambahan, melibatkan siswa dalam berbagai

kegiatan ekstrakurikuler, membentuk kelompok belajar siswa, dan

program pendampingan keluaga bermasalah.

g. Membuat target pencapaian prestasi setiap tahun dan memberi

reward

Strategi yang dilakukan kepala sekolah SMP Islam Husnul

Khotimah Tasikmalaya selanjutnya yakni dengan membuat target-target

pencapaian prestasi setiap tahunya dan memberikan reward bagi yang

berprestasi. Misalnya target yang ingin dicapai untuk rata-rata ujian

nasional di tahun yang akan datang akan ditulis dan dimasukkan kedalam

RKS. contohnya untuk mata pelajaran Matematika jurusan IPA 80,60, dan

Matematika untuk jurusan IPS 77,00, begitu juga untuk mata pelajaran

yang lainya.

Tak hanya itu, sama seperti prestasi akademik yang targetnya di

tulis dalam rencana kerja sekolah, untuk perolehan prestasi non akademik

pun juga ditulis dalam rencana kerja sekolah, misalnya target untuk

memperoleh prestasi dari berbagai tingkatan, baik kota, provinsi, nasional

maupun internasional. Tidak hanya setiap tahun, setiap event sekecil apa

pun kepala sekolah SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya selalu

memberikan target untuk mencapai prestasi tertentu dengan memberikan

33
pertimbangan mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh

SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Fanani dalam bukunya Kepemimpinan Pendidikan Islam yang

mengatakan bahwa, kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin dari

cara-cara melakukan pekerjaanya secara pragmatis maksudnya ialah

bahwa kepala sekolah harus menetapkan kegiatan atau target berdasarkan

kondisi dan kemampuan nyata yang dimiliki oleh setiap tenaga

kependidikan.

Selain memberikan target-target. Kepala SMP Islam Husnul

Khotimah Tasikmalaya juga memberikan motivasi berupa reward bagi

yang berprestasi, baik unuk siswa maupun guru yang berprestasi dan guru

yang mampu mengatarkan siswanya berprestasi. Reward yang diberikan

berupa diumumkan prestasinya untuk siswa ataupun guru yang berprestasi

di saat upacara dengan nama kegiatan gema almamater, kemudian di beri

hadiah-hadiah sederhana dan diberi sertifikat, di beri jabatan disekolah

bagi guru yang berprestasi dan diberi kesempatan mendampingi siswa-

siswi yang akan mengikuti lomba ke luar negeri serta dipajang fotonya

bagi siswa yang berprestasi di lingkungan sekolah. Selain memotivasi

siswa, pemberian reward bagi guru tersebut dapat membuat guru-guru

bersemangat dalam mengajar untuk membuat media yang bagus mencari

metode mengajar yang bagus pula sehingga dapat mendukung pencapaian

prestasi siswa.

34
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Strategi

Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa di SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya

Penerapan strategi kepemimpinan Kepala Sekolah dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP Islam Husnul Khotimah

Tasikmalaya tentunya tidak terlepas dari adanya faktor pendukung dan

penghambat. Adapun faktor pendukung dan penghambat implementasi strategi

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

adalah sebagai berikut:

1) Faktor Pendukung Implementasi Strategi Kepemimpinan Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi belajar Siswa

a) . Kerjasama antara kepala sekolah, guru staff, dan siswa sangat baik

sehingga mereka saling membantu satu sama lain.

Dukungan ialah suatu bantuan atau motivasi yang diberikan

oleh seseorang atau kelompok kepada seseorang atau kelompok

lainnya. Hasil wawancara peneliti dengan kepala Sekolah mengenai

dukungan yang diberikan sumber daya organisasi terhadap kepala

sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, adalah sebagai

berikut:

“Ya. Sumber daya organisasi memberikan banyak dukungan.


Dukungan yang diberikan sumber daya organisasi kepada saya
sangatlah banyak, contohnya yaitu membantu saya dalam
menerapkan strategi dengan baik. Saya juga menjalin komunikasi
dengan baik kepada para guru secara formal maupun non formal
untuk berjalannya kegiatan belajar mengajar dengan efektif, saya
juga berharap adanya penambahan sumber daya guru dan setiap
hari saya meminta kepada guru untuk melakukan yang terbaik

35
terhadap siswa dalam proses belajar mengajar termasuk dalam hal
pembuatan media pembelajaran yang kreatif oleh guru. Dan para
guru sangat antusias dalam hal tersebut”.27

Hasil wawancara peneliti dengan Guru menunjukkan adanya

kesamaan jawaban dengan kepala sekolah , beliau memaparkan:

“Ya, sumber daya organisasi menurut saya banyak memberikan


dukungan terhadap kepala sekolah, yaitu sumber daya organisasi
membantu kepala sekolah dengan cara bekerjasama menerapkan
strategi yang telah disampaikan kepala sekolah kepada kami,
kemudian kami juga membantu dalam hal melengkapi sarana dan
prasarana misalnya komputer. Seperti hari senin yang akan datang,
sekolah akan melaksanakan simulasi untuk menghadapi UNBK
namun yang menjadi kendala terbesarnya adalah komputer. Kami
para guru berinisiatif meminjam kepada wali murid yang memiliki
komputer, dan untuk siswa yang tidak memiliki kamilah yang akan
meminjamkannya”.28

Sejalan dengan hasil wawancara peneliti dengan kepala

sekolah dan guru, staf tata usaha juga menunjukkan adanya kesamaan

jawaban yaitu sebagai berikut:

“Ya. Sumber daya organisasi banyak memberi dukungan,


contohnya kami saling bekerjasama dalam hal menerapkan strategi
yang telah disusun oleh kepala sekolah. Begitupun dengan para
guru, mereka antusias dan saling membantu dalam hal membuat
media pembelajaran yang kreatif agar berjalannya proses belajar
menagajar dengan efektif dan efisien”.29

Dari hasil wawancara peneliti dengan Kepala Sekolaj, Guru

dan Staf dapat disimpulkan bahwa solusi yang diharapkan adalah

adanya penambahan SDM terutama guru bidang mata pelajaran agar

tiga lokasi sekolah yang berbeda tidak lagi menjadi kendala para guru

27
Hasil wawancara dengan kepala sekolah SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya di sella-sela
kegiatan supervisi pembelajran pada hari rabu 24 Juni 2022 Pukul 08.00
28
Hasil wawancara dengan salah satu guru di SMP Islam Husnul Khotimah Tasikmalaya Ibu. Sri
Handayani, S.Pd gur mapel IPA pada hari senin 27 Juni 2022 di ruang guru
29
Hasil wawancara dengan salah seorang staff TU SMP Islam Husnul Khotimah pada hari selalsa
tanggal 26 Juni 2022 pukul 10.00 WIB

36
yang sudah ada, kemudian diharapkan sarana dan prasarana juga

secepatnya terpenuhi di SMP Islam Husnul Khotimah.

b). Keadaan lingkungan dan suasana kelas yang kondusif untuk

melaksanakan proses pembelajaran.

c). Jadwal pelajaran mendukung, sehingga tidak ada kelas yang

jadwalnya sama dan tidak ada kelas kosong karena selalu mendapat

pengawasan dari kepala sekolah.

d). Jadwal kegiatan kulikuler dan kegiatan ekstrakulikuler sangat

mendukung.

2) Faktor Penghambat Implementasi Strategi Kepemimpinan Kepala

Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi belajar Siswa

Faktor penghambat dapat disebut juga sebagai kendala, kendala

ialah suatu hal yang mengakibatkan pekerjaan tertunda atau sulit

pelaksanaannya. Dari hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah

mengenai hambatan atau kendala dalam menerapkan strategi

kepemimpinna kepala sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

dapat disimpulkan menjadi beberapa kendala yaitu :

a). Kurangnya motivasi belajar dari seluruh elemen yang melingkupi siswa

baik dari unsur orang tua, guru, staff, dan teman sejawat, sehingga

kepala sekolah tidak maksimal dalm memberikan motivasi karena

37
banyaknya siswa yang harus diberikan motivasi dukungan dan nasehat

sesuai dengan strategi yang direncanakan.

b). Latar belakang siswa yang berbeda-beda sehingga kepala sekolah sulit

mengkoordinasikan dan mengkondisikan kekurangan siswa yang perlu

di evaluasi dan ditindak lanjuti.

c). Tidak adanya kemauan dan minat siswa untuk mengikuti kegiatan

kulikuler maupun ekstrakulikuler di sekolah sehingga prestasi

akademik maupun non akademik siswa tidak maksimal. Dari hasil

wawancara peneliti dengan kepala sekolah mengenai hambatan

kendala dalam meerapkan strategi untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, kepala sekolah memaparkan:

“Ya tentu saja, namun sejauh ini tidak ada kendala yang terlalu
menyulitkan, hanya saja kami harus bisa membagi waktu dengan
baik karena terdapat tiga lokasi sekolah yang berbeda. Kendala lain
juga karena sumber daya guru yang belum mencukupi pada saat
memenuhi jam pelajaran serta sarana dan prasarana yang kurang
memadai seperti komputer. Namun, hambatan tersebut tidak
menjadi kendala besar bagi kami untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Saya selaku kepala sekolah selalu menghimbau
kepada guru-guru agar tetap profesional dan dapat membagi waktu
dengan baik serta mampu menciptakan media-media pembelajaran
yang kreatif agar tidak menyulutkan minat belajar siswa”.30

Peneliti memperoleh hasil wawancara dengan salah satu guru, beliau

memaparkan:

“Kendala yang sering terjadi karena sekolah memiliki tiga lokasi


yang berbeda, karena hal itu kami selaku guru terutama saya
berpendapat bahwa terkadang sulit untuk membagi waktu,
kemudian sarana dan prasarana yang kurang memadai. Namun, hal

30
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah pada tanggal 24 Juni 2022 pukul 10.30

38
tersebut tidak menyurutkan niat kami untuk melakukan yang
terbaik kepada siswa dan kami juga harus bisa membagi waktu
dengan baik agar tujuan utama strategi yang telah dirancang kepala
sekolah yaitu meningkatnya kualitas pembelajaran di sekolah ini.
”.31

Sejalan dengan jawaban kepala sekolah dan guru, staf tata usaha juga

memiliki jawaban yang sama, beliau menjelaskan bahwa:

“Kendala yang terjadi karena adanya tiga lokasi sekolah yang


berbeda menyebabkan kami terkadang sulit untuk membagi waktu,
kendala juga terjadi karena kesibukan yang berbeda-beda, sumber
daya guru yang belum mencukupi untuk memenuhi jam pelajaran,
sarana dan prasarana juga menjadi kendala bagi kami. Namun,
kendala tersebut tidak menjadikan kami malas dan berhenti
melakukan yang terbaik untuk sekolah ini dan kami berusaha
semaksimal mungkin membagi waktu dengan baik. Kalau untuk
para staf, saya rasa kendala tidak seperti yang dialami para guru
karena meskipun sekolah memiliki tiga lokasi yang berbeda namun
staf juga tersedia pada setiap sekolah. Jadi, saya rasa kendala yang
dialami staf tidak ada”.32

Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

kendala yang terjadi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran,

terdapat tiga lokasi sekolah yang berbeda, kurangnya sumber daya

guru mata pelajaran dan sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Dalam hal ini pihak sekolah masih memikirkan kembali solusi yang

terbaik untuk mengatasi kendala yang terjadi tersebut.

31
Hasil wawancara dengan tanggal 21 Maret 2022 pukul 09.00 63
32
Hasil wawancara dengan salah seorang staff pada tanggal 24 Juni 2022 pukul 10.30

39

Anda mungkin juga menyukai