PENDAHULUAN
SDN 1 Sawah Lama memiliki letak geografis yang strategis di pusat kota
Bandar Lampung dekat dengan pusat perbelanjaan Mall Chandra yang bersebelahan
dengan Masjid Al Abror, sebelah Barat bersebelahan dengan Kantor Kelurahan
Sawah Lama, sebelah Utara terdapat pemukiman penduduk dan sarana kesehatan,
serta sebelah Timur terdapat Pasar Tradisional. Keadaan sosial budaya yang beragam,
berada dalam lingkungan masyarakat yang religius, aman , dan saling hidup rukun.
Kondisi sekolah yang didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai
sehingga mampu untuk menyelenggarakan pendidikan yang baik. Sekolah meyakini
bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif dapat mendukung
berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap
belajar yang baik dari siswa. Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar. Pendampingan
aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses
sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan. SD Negeri 1 Sawah Lama
meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalam belajar dan
berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa berada
dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment).
Berdasarkan hasil observasi dan hasil rapor pendidikan tahun 2022 diketahui
secara umum kekhasan sosial dan budaya pada SD Negeri 1 Sawah Lama sebagai
satuan pendidikan memiliki lingkungan sekolah yang aman, terlihat dari
kesejahteraan psikologis yang baik dan rendahnya kasus perundungan, hukuman
fisik, kekerasan seksual, dan penyalahgunaan narkoba. SD Negeri 1 Sawah Lama
dapat mempertahankan kualitas warga sekolah dalam mencegah dan menangani
kasus untuk menciptakan iklim keamanan di lingkungan sekolah. SD Negeri 1 Sawah
lama juga membudayakan kesetaraan gender secara aktif mensosialisasikan dan
menyuarakan dukungan akan pentingnya mewujudkan kesetaraan hak-hak sipil antar
kelompok gender dengan dasar prinsip keadilan. SD Negeri 1 Sawah Lama yang
Berbineka mulai mengembangkan suasana proses pembelajaran yang menjunjung
tinggi toleransi agama/kepercayaan dan budaya; mendapatkan pengalaman belajar
yang berkualitas; mendukung kesetaraan agama/kepercayaan, budaya, dan gender;
memperkuat nasionalisme.
2. Landasan Sosiologis
Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap
proses belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan
pendidikan anak – anak Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia,
pendidikan yang mereka dapatkan berlandaskan pada agama dan nilai – nilai luhur
yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar budaya dalam perjalanan
belajar mereka. Siswa Indonesia diharapkan menjadi warga negara yang mandiri
dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan, mengedepankan berpikir positif
dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan
generasi pelurus yang tangguh.
3. Landasan Pedagogis
Sekolah Dasar adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang memiliki
karakteristik unik. Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih
berpikir konkret dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan
sebelumnya membutuhkan program yang disesuaikan dengan perkembangan usia.
Siswa pada tingkatan kelas yang lebih tinggi adalah siswa dengan usia transisi dari
pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan yang membutuhkan pola berpikir yang
lebih abstrak. Pada jenjang ini keterampilan berpikir siswa dikembangkan melalui
proses belajar yang menantang sehingga kemampuan kognitifnya berkembang
maksimal.
Siswa di sekolah dasar membutuhkan pengenalan pendidikan karakter. Proses
penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka lihat di
sekitar mereka menjadi sangat penting. Sekolah dan rumah harus memberikan
contoh baik sehingga siswa dapat belajar langsung dan meneladaninya. Proses
belajar ini menjadi fondasi yang sangat penting dan menjadi bekal menuju jenjang
pendidikan selanjutnya.
Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa
memahami konsep yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan,
bermakna, sekaligus menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa
menumbuhkan rasa ingin tahu.
Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari
semua pihak. Manajemen sekolah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan
siswa, serta dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak
memaksimalkan potensinya.