Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi yang mempunyai peran
yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat
hukum, berperadapan modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi
dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Dalam UU ASN No.5 Tahun
2014 dijelaskan bahwa  Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah  profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. ASN
memiliki tiga fungsi pokok yaitu sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik,
serta perekat dan pemersatu bangsa.
Guru sebagai salah satu bagian dari ASN harus mampu melaksanakan
fungsinya sebagai pelayan publik yang baik, terutama kepada siswanya..Tugas
ASN sebagai pelayan publik meliputi beberapa bidang termasuk di dalamnya
adalah bidang pendidikan. Guru memiliki peran penting dalam mengelola
pembelajaran agar siswa lebih termotivasi untuk belajar. Seorang ASN dituntut
untuk profesional dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidangnya. Untuk
menjadi ASN yang profesional, maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Diklat ini dilaksanakan dalam rangka
membentuk nilai-nilai dasar profesi ANS yang tergabung dalam singkatan
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi). Nilai-nilai ANEKA tersebut haruslah diterapkan dalam lingkungan
kerja, agar ASN tersebut menjadi ASN (guru) yang profesional dan berintegritas.

1
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam kemajuan pendidikan.
Sebagai bagian dari pendidikan Sekolah Dasar ( SD ) adalah jenjang paling dasar
pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6
tahun. Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun. Di Indonesia setiap
warga Negara berusia 6-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni
sekolah dasar ( SD ) selama 6 tahun dan sekolah menengah pertama ( SMP )
selama 3 tahun.
Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak keragaman dari
budaya, suku bangsa dan agama. Keanekaragaman budaya Indonesia dapat
dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan Negara lainnya,
Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan berpariasi. Tidak
kalah pentingnya, secara sosial budaya di Indonesia mempunyai jalinan sejarah
dinamika interaksi antar kebudayaan yang terangkai sejak dulu. Keragaman
budaya adalah keniscayaan yang ada di Indonesia.
Namun di era globalisasi ini memberikan banyak pengaruh bagi
masyarakat khususnya generasi muda saat ini. Tak mengejutkan jika zaman
sekarang degradasi moral menjamur dimana-mana termasuk dikalangan siswa
yang ada di sekolah. Di Sekolah Dasar khususnya, pelajaran tentang
keanekaragaman budaya telah diajarkan ketika siswa berada dikelas IV, dimana
siswa akan diajarkan tentang produk-produk budaya yang ada Indonesia, Namun
selama ini guru hanya sekedar mengajarkannya saja dengan media sederhana,
sehingga setelah materi diajarkan siswa cenderung kembali melupakan apa yang
telah dipelajari, hal ini dapat dilihat pada saat guru melakukan refleksi di
pembelajaran selanjutnya ketika siswa di Tanya kembali, mereka terlihat bingung.
Sehingga penulis mengangkat isu “Kurangnya Pengetahuan siswa tentang
keanekaragaman budaya Indonesia di kelas 4 SDN 98 Inpres Kaluku ” Apabila
hal tersebut tidak diatasi maka, dikhawatirkan siswa sebagai generasi penerus
bangsa Indonesia akan melupakan budaya apa saja yang ada di Indonesia, yang
mengakibatkan budaya-budaya Indonesia dapat di klaim oleh Negara lain mulai
dari masakan, alat musik, lagu daerah hingga kesenian. Bisa kita lihat contohnya
Rendang Masakan yang disebut-sebut sebagai masakan terenak di dunia versi

2
CNN tersebut pernah diklaim Malaysia sebagai warisan budaya mereka, batik
yang pernah diklaim Malaysia sebagai budaya mereka, termasuk alat musik dari
sunda yaitu angklung pun diklaim oleh Negara Malaysia, bahkan siswa cenderung
menghafalkan lagu-lagu yang lagi popular saat ini dibandingkan dengan lagu
daerahnya sendiri.
Sehingga penulis berinisiatif untuk membuat media pembelajaran yang kreatif
untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam belajar dan mengetahui
kebudayaan yang ada di Indonesia. Sebagaimana diketahui media pembelajaran
digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Manfaat media pembelajaran dalam proses
belajar siswa yaitu dapat menarik perhatian siswa sehingga lebih termotivasi dan
memiliki kesan dalam proses pembelajarnya karena dilakukan sambal bermain.
Dengan menggunakan media pembelajaran siswa dapat lebih paham materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Oleh karena itu penulis mengangkat judul kegiatan rancangan
aktualisasi “Peningkatan Pengetahuan Keanekaragaman Budaya Indonesia
Melalui Media Pembelajaran Kartu Kartu kuartet (Meja Kaku) Pada Siswa
Kelas IV SDN 98 Inpres Kaluku Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros”

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini adalah untuk:
a. Membentuk karakter Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan masyarakat, perekat dan pemersatu
bangsa, selalu mengedepankan Akuntabilitas dalam tugas dan peran yang
ditanggungnya, memiliki semangat nasionalisme dalam melaksanakan
tugasnya, menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani masyarakat,
memiliki komitmen mutu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, serta
anti korupsi dalam menjalankan tugasnya.
b. Menjadikan pedoman dalam mengaktulisasikan nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) pada

3
profesi Aparatur Sipil Negara yang dihubungkan dengan isu permasalahan
yang ada di SDN 98 Inpres Kaluku Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros.

C. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari pelaksanaan aktualisasi ini antara lain :
1. Bagi penulis : meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penulis dalam
mengaplikasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara sehingga dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara professional.
2. Bagi Organisasi : membentuk seorang ASN sebagai agen perubahan di
lingkungan sekolah, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN
bermanfaat untuk membantu mewujudkan visi dan misi SDN 98 Inpres
Kaluku Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros sehingga terciptanya
kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.
3. Bagi Masyarakat : mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN
bermanfaat untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup cakupan dari aktualisasi yang dirancang akan
diaktualisasikan di kelas IV SDN 98 Inpres Kaluku Kecamatan Tanralili
Kabupaten Maros yang berupa kegiatan pembelajaran di dalam kelas
dengan menggunakan media pembelajaran Kartu kuartet.

4
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Profil Organisasi
Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan di SDN 98 Inpres Kaluku yang
berlokasi di Dusun Kaluku Desa Purnakarya Kecamatan Tanralili Kabupaten
Maros. Sekolah ini berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Maros
dan dipimpin oleh Ibu Hj.Sitti Nurbaya,S.Pd dengan jumlah guru ASN sebanyak 3
orang, guru CASN sebanyak 1 orang, dan 3 orang guru Honorer. SDN 98 Inpres
Kaluku merupakan unit kerja tetap penulis yang terletak di Desa Purnakarya.
Berikut ini adalah profil SDN 98 Inpres Kaluk:

Nama Satuan Pendidikan SDN 98 Inpres Kaluku

NPSN 40300439

Bentuk Pendidikan SD

Status Sekolah Negeri

Nama Kepala Sekolah Hj. Sitti Nurbaya, S.Pd.

Status Kepemilikan Pemerintah Daerah

SK Izin Operasional 33/II/DPMPTSP/IOS/2018

Tanggal SK 2018-02-01

Alamat Dusun Kaluku

Desa/Kelurahan Purnakarya

Kecamatan Tanralili

Kabupaten/Kota Maros

Propinsi Sulawesi Selatan

5
Kode Pos 90553

B. Struktur Organisasi
SDN 98 Inpres Kaluku Memiliki Peserta didik sejumlah 70 siswa. 7 tenaga
guru, 1 orang Operator Sekolah, 1 orang Penjaga Sekolah dan 6 rombongan
belajar. Berikut ini adalah struktur organisasi SDN 98 Inpres Kaluku Kecamatan
Tanralili Kabupaten Maros.

STRUKTUR ORGANISASI
UPTD SDN 98 INPRES KALUKU

KEPALA UPTD SDN 98 INPRES KOMITE SEKOLAH


KALUKU
HJ. SITTI NURBAYA, S. Pd H. USMAN, SH
NIP. 19750324 200312 2 005

WALI KELAS I WALI KELAS II WALI KELAS III


HJ. HERMAWATI, S. Pd, SD
NIP. 19640824 198511 2 002 ARIKA, S. Pd, I

WALI KELAS IV WALI KELAS V WALI KELAS VI


SARID ARMANSYAH, S. Pd MARKANI, S. Pd
SAIMAN, S. Pd
NIP. 19880327 202012 1 006 NIP. 19730516 200604 2 005

GURU PENDAIS GURU PJOK UNIT PERPUSTAKAAN


SITTI RAHMAH, S. Pd
HERLINA SUSANTI. S, S. Pd
NIP. 19660406 200502 2 001

PENJAGA SEKOLAH OPERATOR SEKOLAH

HARNIDA, S, Pd
IRWANGSA

SISWA

6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekolah
C. Visi dan Misi SDN 98 Inpres kaluku
1. Visi SDN 98 Inpres kaluku
Terwujudnya Siswa Yang Berprestasi, Cerdas, Berkarakter, Kreatif, Inovatif
Serta Berwawasan Lingkungan Yang Dilandasi Imtaq Dan Iptek
2. Misi SDN 98 Inpres kaluku
a. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama dalam sikap
dan Tindakan.
b. Mengembangkan kepribadian siswa yang berkarakter
c. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
d. Menumbuhkan semangat kerja profesional bagi pendidik dan tenaga
kependidikan
e. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
f. Menyelenggarakan pendidikan berbasis kearifan lokal di kalangan warga
sekolah

D. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi mengacu pada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yaitu sebagai berikut.

1. Memiliki integritas artinya keselarasan antara pikiran, perkataan dan


perbuatan
2. Kreatif dan Inovatif artinya memiliki kemampuan untuk menciptakan hal
baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya
(gagasan, metode, atau alat)
3. Inisiatif artinya Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang
dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan
4. Pembelajar yaitu Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan
profesionalisme
5. Menjunjung meritrokasi yaitu Menjunjung tinggi keadilan dalam
pemberian, penghargaan, bagi karyawan yang kompeten

7
6. Terlibat aktif yaitu Senantiasa berpartisifasi aktif dalam setiap kegiatan
7. Tanpa pamrih yaitu Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi.
E. Tugas dan Fungsi Guru
1. Tugas Guru
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI pasal 39 Ayat (2) Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta pasal 52
peraturan pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang guru yakni :
a. Merencanakan Pembelajaran
b. Melaksankan proses pembelajaran yang bermutu
c. Menilai dan mengevaluasi hasil belajar
d. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara terperinci dijelaskan dalam
permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional
Guru dan Angka kreditnya, diantaranya :
a. Menyusun Kurikulum pembelajaran pada satuan Pendidikan
b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun rencana proses pembelajaran ( RPP)
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menyusun alat ukur/ soal sesuai mata pelajaran
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di
kelas
g. Menganalisis Hasil penilaian pembelajaran
h. Melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi

8
i. Melaksanakan bimbingan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya ( khusus guru kelas)
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah / madrasah dan nasional
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi
l. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler proses pembelajaran
m. Melaksankan pengembangan diri
n. Melaksankan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dan
o. Melakukan presentasi ilmiah

2. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas
guru yang telah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang
terkandung dalam poin (d) dan (e) pasal 20 Undang- Undang No. 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen serta poin a,b, dan c pada pasarl 40 ayat (2)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional,
yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
c. Menciptakan suasana Pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan diaglogis
d. Memelihara komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu
Pendidikan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik Lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

9
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Nilai-Nilai Dasar, Peran dan Kedudukan ASN


1. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN
Berdasarkan kurikulum baru yang telah diberlakukan dalam Diklat
Prajabatan Golongan III terdapat 5 (lima) nilai dasar profesi ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
yang sering disingkat menjadi Nilai ANEKA. Untuk menghasilkan Aparatur
Sipil Negara yang profesional sebagai pelayan publik, maka perlu untuk
menanamkan nilai-nilai dasar profesi ASN sejak masih menjadi CASN,
sehingga nantinya akan terbentuk ASN yang menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam melaksanakan fungsinya sebagai ASN. Berikut ini akan dijelaskan
masing-masing nilai-nilai dasar profesi ASN.
1) Akuntabilitas
Menurut LAN (1999) Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
memberikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan
kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik
diantaranya:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi.

10
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Terdapat 5 aspek penting dalam Akuntabilitas, yaitu:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
d. Akuntabilitas membutuhkan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Akuntabilitas penting untuk dijalankan karena berbagai hal, diantaranya
untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi), untuk mencegah
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional) dan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel terdapat beberapa
nilai yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut:
a. Jujur,
b. Transparansi,
c. Integritas,
d. Tanggung jawab,
e. Keadilan,
f. Kepercayaan,
g. Keseimbangan,
h. Kejelasan,
i. Konsistensi,
j. Partisipatif.
2) Nasionalisme

11
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati
bangsa lain. Adapun indikator-indikator dari nilai dasar nasionalisme di mana
ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik, dan
ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa adalah:
a. Kerja Keras. Artinya pantang menyerah, gigih dan selalu mengerahkan
segala macam bentuk daya dan upaya dalam melakukan sesuatu.
b. Disiplin. Disiplin berarti taat atau patuh terhadap tata tertib atau peraturan
yang berlaku.
c. Tidak Diskriminatif. Setiap perilaku untuk tidak membatasi, tidak
melecehkan, atau tidak mengucilkan orang lain berdasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan,
status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa dan keyakinan politik.
d. Taqwa. Bertakwa merupakan indikator yang mencerminkan perwujudan
sila pertama Pancasila yang menitikberatkan pada ketaatan umat beragama
dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan dalam
agamanya.
e. Gotong royong. Contoh konkret gotong royong adalah sebagai berikut:
1) Kerja sama;
2) Dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga;
3) Saling membantu demi kepentingan umum;
4) Bersama membantu orang lain;
5) Bersama membela kebenaran;
6) Bekerja giat dalam kelompok kerja.
f. Demokratis. Suatu kondisi dimana individu memiliki kebebasan untuk
mengutarakan kehendak dan pendapat, serta menghormati adanya perbedaan
pendapat.
g. Cinta tanah air. Perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah dan seluruh
tumpah darah Indonesia.

12
h. Rela berkorban. Sikap yang mencerminkan adanya kesediaan memberikan
sesuatu yang dimiliki untuk orang lain atau suatu kelompok kerja, walaupun
akan menimbulkan kehilangan atau penderitaan terhadap diri sendiri.

3) Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Adapun indikator-indikator dari nilai dasar Etika Publik
adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4) Komitmen Mutu

13
Komitmen mutu menekankan pada penerapan 4 indikator yakni:
efektivitas, efisiensi, inovasi dan menjaga mutu.
a. Efektivitas. Efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar atau
merupakan pencapaian tujuan.
b. Efisien. Efisiensi adalah mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c. Inovasi. Inovasi adalah membuat terobosan baru untuk menyelesaikan suatu
masalah dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.
d. Menjaga mutu. Menjaga mutu adalah mempertahankan atau memastikan
bahwa kualitas dari output sudah baik.

5) Anti Korupsi
Korupsi merupakan perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar normanorma
agama, material, mental dan umum. Kesadaran anti korupsi yang telah
mencapai puncak tertinggi akan menyentuh spiritual accountability yang akan
selalu ingat akan perjanjian dengan Tuhannya, dan ingat bahwa anti korupsi
adalah tujuan hidup dan sadar bahwa setiap langkah kehidupan harus
dipertanggungjawabkan. Di Indonesia, terdapat 7 tindak pidana korupsi
menurut UU No. 31/1999 jo. UU 20/2001 yaitu:
a. Kerugian
b. keuangan negara
c. Suap-menyuap
d. Pemerasan
e. Perbuatan curang
f. Penggelapan dalam jabatan
g. Benturan kepentingan dalam pengadaan
h. Gratifikasi
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Jujur:Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma).
b. Peduli:Ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain.

14
c. Mandiri:Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang
tidak Bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat. Kaitannya
dengan nilai dasar profesi ASN, misalnya adalah dengan mengerjakan
pekerjaan individu secara mandiri dan tidak melimpahkannya kepada
orang lain.
d. Disiplin:Menggunakan kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undang yang mengatur.
e. Tanggung Jawab: Berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun.
f. Kerja Keras: Bekerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang
untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih
kecil.
g. Sederhana:Menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah ada
dan diberikan oleh tuhan kepada kita.
h. Berani: Berani untuk mengatakan untuk melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan.
i. Adil :Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
2. Peran dan Kedudukan PNS
1) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Peran dan kedudukan ASN adalah sebagai berikut :

15
a. Pelaksana kegiatan publik
b. Pelayanan publik
c. Perekat dan pemersatu Bangsa
2) Whole of Government (WoG)
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Jenis pelayanan publik yang dikenal dan dapat didekati oleh
pendekatan WOG adalah sebagai berikut.
a. Pelayanan yang bersifat Administratif
b. Pelayanan Jasa
c. Pelayanan Barang
d. Pelayanan Regulatif
3) Pelayanan Publik
Menurut Departemen dalam Negeri, pelayanan publik suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan
kepekaan dan hubungan interpersonal sehingga tercipta kepuasan dan
keberhasilan.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik yaitu:
 Organisasi penyelenggara pelayanan publik
 Penerima layanan atau pelanggan yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan.
 Kepuasan yang di berikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan)
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak Diskriminatif,
Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel dan
berkeadilan.

16
B. PENETAPAN ISU
Berdasarkan hasil pengamatan sederhana terhadap sumber isu, tugas dan
fungsi jabatan penulis sebagai guru kelas maka terdapat beberapa isu yang saat ini
terjadi di sekolah yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang keanekaragaman budaya
Indonesia.
2. Kurangnya pengetahuan siswa tentang bentuk-bentuk bangun datar.
3. Kurangnya kemampuan membaca salah satu siswa pada kelas 4.
Penetapan isu dilakukan setelah mengidentifikasi isu. Adapun penetapan isu
dilakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness and
Growth). Adapun indikator analisis USG adalah sebagai berikut:
No Komponen Keterangan
1 Urgency Seberapa mendesak isu itu dibahas
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut harus dibahas
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut berkembang

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan isu dengan
menetapkan urutan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5). Proses untuk metode
USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan yang
dihadapi dan kemungkinan berkembangnya masalah tersebut. Isu dengan skor tertinggi
akan menjadi isu utama yang akan diangkat dalam rancangan aktualisasi.

N Kriteria
Identifikasi Isu Skor
o U S G
Kurangnya Kemampuan membaca salah satu siswa
1. 4 4 5 13
di kelas
Kurangnya pengetahuan siswa tentang
2. 5 5 4 14
keanekaragaman budaya Indonesia
Rendahnya pengetahuan siswa tentang bangun
3 3 3 3 9
datar.
Gambar Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Keterangan

17
Angka 1 : Sangat tidak mendesak
Angka 2 : Tidak mendesak
Angka 3 : Cukup Mendesak
Angka 4 : Mendesak
Angka 5 : Sangat Mendesak

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan matriks USG, maka isu yang harus
segera diselesaikan, yaitu: Kurangnya pengetahuan siswa tentang keanekaragaman
budaya Indonesia

18
C. Rancangan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar ASN

Unit Kerja : SDN 98 Inpres Kaluku Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros


Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan siswa tentang keanekaragaman budaya
Indonesia pada kelas IV SDN 98 Inpres Kaluku.
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Pengetahuan Keanekaragaman Budaya Indonesia Melalui
Media Pembelajaran Kartu Kartu kuartet (Meja Kaku) Pada Siswa Kelas
IV SDN 98 Inpres Kaluku Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros”
Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Konstribusi
Tahapan Keterkaitan Subtansi Penguatan terhadap
No Kegiatan Output/ Hasil terhadap Visi dan
Kegiatan Mata Pelatihan nilai organisasi
Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Melakukan a. menyiapkan a. tersedianya dokumen a. Sebelum melakukan Dengan melakukan Dengan Melakukan
konsultasi konsep konsep gagasan konsultasi, saya akan konsultasi konsultasi
pemantapan gagasan pemecahan isu menyiapkan konsep pemantapan pemantapan
perencanaan pemecahan isu b. tersedianya waktu gagasan pemecahan isu perencanaan perencanaan
kegiatan b. Membuat konsultasi dengan dengan penuh tanggung kegiatan dengan kegiatandengan
dengan kepala agenda kepala sekolah jawab (Akuntabilitas) mengedepankan mengedepankan nilai
sekolah konsultasi c. tersedianya agar diskusi dapat nilai Akuntabilitas dan
(WOG) dengan kepala dokumentasi diskusi berlangsung secara Akuntabilitas, Etika Publik maka
sekolah pemantapan efektif dan efisien. Komitmen Mutu memberikan
mengenai perencanaan kegiatan (Komitmen mutu) dan Etika Publik penguatan terhadap
18
pemantapan d. tersedianya catatan b. Selanjutnya, saya maka telah nilai organisasi yaitu
perencanaan arahan Kepala meminta kesediaan berkontribusi Integritas,
kegiatan Sekolah waktu Kepala Sekolah terhadap Pembelajar, Terlibat
c. Melakukan dengan bahasa yang pencapaian Visi Aktif dan Tanpa
diskusi dengan santun (Etika Publik) organisasi yaitu pamrih.
kepala sekolah untuk melakukan Terwujudnya
mengenai konsultasi pemantapan siswa yang
rancangan perencanaan kegiatan. Berprestasi,
kegiatan c. Setelah itu saya akan cerdas,
d. mencatat melakukan diskusi berkarakter,
arahan dari dengan kepala sekolah kreatif, inovatif
Kepala mengenai rancangan serta berwawasan
Sekolah yang saya buat dengan lingkungan yang
bahasa yang santun dilandasi Imtaq
(Etika Publik). dan Iptek melalui
d. Selama berlangsungnya Misi organisasi
konsultasi, saya akan yang ke-3 yaitu
mencatat arahan dan Mengoptimalkan
masukan yang diberikan proses
oleh Kepala Sekolah pembelajaran
dengan teliti (Komitmen dan bimbingan
Mutu) dan bersikap

19
sopan (Etika Publik).
Berdasarkan pemaparan
tersebut, dapat
disimpulkan bahwa di
dalam melakukan
konsultasi pemantapan
perencanaan kegiatan
memiliki keterkaitan
dengan substansi mata
pelatihan Akuntabilitas,
Komitmen Mutu dan
Etika Publik.
2 Membuat a. Menggunakan a. Tersedianya konsep Dengan pembuatan Dengan membuat
a. Saya memulai kegiatan
media browser untuk dan cara pembuatan media media pembelajaran
dengan mencari konsep
pembelajaran mencari kartu kuartet pembelajaran mengedepankan nilai
dan contoh isi media
kartu kuartet. konsep dan b. Tersedianya alat dan dengan Akuntabilitas, Anti
kartu kuartet dengan
(Pelayanan cara membuat bahan yang dapat mengedepankan kurupsi, komitmen
disiplin dan mandiri
Publik) kartu kuartet. digunakan nilai mutu, maka
(Anti Korupsi) Serta
b. Menyiapkan c. Terwujudnya media Akuntabilitas, memberikan
penuh tanggung jawab
alat dan bahan pembelajaran etika publik, penguatan terhadap
(Akuntabilitas)
c. Membuat d. Terwujudnya hasil komitmen mutu nilai organisasi yaitu
b. Dalam menyiapkan alat
media kartu cetakan kartu kuartet dan Anti korupsi Kreatif dan inovatif,
dan bahan yang
20
kuartet maka mendukung Pembelajar dan
digunakan saat proses
d. Menceak Visi organisasi Tanpa pamrih
pembelajaran, saya
media kartu yaitu
akan melakukannya
kuartet Terwujudnya
dengan efisien
siswa yang
(Komitmen mutu),
Berprestasi,
c. Dalam pembuatan
cerdas,
media kartu kuartet,
berkarakter,
saya akan membuatnya
kreatif, inovatif
dengan kreatif dan
serta berwawasan
inovatif (Komitmen
lingkungan yang
Mutu) serta Disiplin.
dilandasi Imtaq
(Anti Korupsi)
dan Iptek Melalui
d. Mencetak media kartu
misi sekolah yang
kuartet dengan
ke-4 “.
menggunakan kertas
Menumbuhkan
jilid dan dilaminating
semangat kerja
dengan Kreatif agar
profesional bagi
kartu kuartet tidak
pendidik dan
mudah rusak saat
tenaga
dimainkan (Komimen
kependidikan”
Mutu)
3 Mengadakan a. Menyiapkan a. Tersedianya Soal a. dalam pembuatan soal Melalui Kegiatan Dengan membuat
21
soal pretest soal pretest pretest dan postetst pretes dan posttest, pengadaan soal Pretest dan posttest
dan posttest dan posttest b. Terwujudnya soal yang saya akan membuatnya pretest dan posttest mengedepankan nilai-
(Pelayanan b. Melakukan telah divalidasi dengan penuh dengan nilai Akuntabilitas,
Publik) koordinasi c. Terlaksananya tanggung jawab mengedepankan Komitmen Mutu,
dengan guru Dokumentasi (Akuntabilitas) dan nilai Etika PublikAnti
senior sebagai pelaksanaan pretest membuat soal Akuntabilitas, Korupsi maka
validator soal d. Terlaksananya berdasarkan tujuan Etika publik, memberikan
c. Melaksanakan penilaian terhadap yang ingin dicapai Komitmen Mutu penguatan terhadap
pretest Hasil pretest peserta b. Setelah itu saya akan dan Anti Korupsi organisasi yaitu
d. Melakukan didik meminta waktu guru maka mendukung Pembelajar dan
penilaian senior dengan sopan visi sekolah yaitu Memiliki Integritas
terhadap hasil (Etika Publik) untuk Terwujudnya yaitu memiliki
pretest peserta melakukan validasi siswa yang keselarasan pikiran,
didik terhadap soal yang Berprestasi, perkataan dan
telah saya buat dengan cerdas, perbuatan
penuh tanggung jawab berkarakter,
(Akuntabilitas) kreatif, inovatif
c. selama pelaksanaan serta berwawasan
pretest saya akan lingkungan yang
melaksanakannya dilandasi Imtaq
dengan penuh tanggung dan Iptek. Melalui
jawab (Akuntabilitas) misi sekolah yang

22
dan jujur (Anti ke-3
Koruipsi) selanjutnya Mengoptimalkan
saya akan proses
mendokumentasikan pembelajaran
kegiatan siswa yang dan bimbingan
sedang mengerjakan
soal pretest dengan
efisien (komitmen
mutu)
d. Setelah itu saya akan
memeriksa hasil
pretest siswa dengan
jujur (Anti Korupsi)
4 Melaksanakan a. Melaksanakan a. Terlaksananya kegiatan a. Saya akan Melalui kegiatan Dengan
pembelajaran kegiatan pembuka (berdoa, menanamkan sikap Pelaksanaan melaksanakan
absensi, dan
(Pelayanan pembuka disiplin pada siswa agar pembelajaran pembelajaran dengan
menyanyikan lagu
Publik) (berdoa, nasional ) disiplin dalam berdoa dengan mengedepankan nilai-
mengabsen, b. Terlaksananya (Etika Publik) mengedepankan nilai Etika Publik,
kegiatan inti
menyanyikan selanjutnya saya akan nilai-nilai Anti Korupsi,
(menjelaskan materi,
lagu nasional) menggunakan kartu melakukan absensi Akuntabilitas, nasionalisme,
b. Melaksanakan kuartet untuk belajar untuk mengecek nasionalis, Etika Akuntabilitas maka
c. Terlaksananya kegiatan
kegiatan inti kehadiran siswa secara Publik, komitmen memberikan
Posttest

23
(menjelaskan d. Terlaksananya kegiatan mandiri (Anti Korupsi) Mutu dan anti penguatan terhadap
materi, penutup (membuat Setelah itu saya akan korupsi maka nilai organisasi yaitu
kesimpulan,
membagi mengajak siswa untuk akan berkontribusi terlibat aktif dalam
memberikan pesan
kelompok, moral, berdoa) menyanyikan lagu terhadap Visi setiap kegiatan,
menggunakan e. Tersedianya penilaian wajib nasional dalam sekolah yaitu integritas,
terhadap hasil posttest
kartu kuartet rangka menanamkan Menjadikan pembelajar, dan
siswa
untuk belajar, jiwa nasionalisme Sekolah yang terlibat aktif
Pemberian (Nasionalisme) berkarakter dan
reward kepada b. Saat melakukan mandiri untuk
siswa yang pembelajaran, saya mencerdaskan
menang dan akan melakukannya bangsa serta
mampu tepat waktu dan penuh berakhlak mulia,
menjawab 5 tanggung jawab (Anti dalam rangka
pertanyaan Korupsi) dalam mensukseskan
dari guru) menyiapkan wajib belajar,
c. Melakukan pembelajaran serta berlandaskan
Posttest mendidik siswa agar imtaq dan
d. Melaksanakan pengetahuannya berwawasan
kegiatan bertambah, stelah itu lingkungan.
penutup membagi siswa melalui misi
(membuat kedalam kelompok sekolah yang ke-5
kesimpulan, kecil secara Disiplin yaitu . Menciptak

24
memberikan (Komitmen Mutu) van lingkungan
pesan moral, kemudian membagikan belajar yang
berdoa) media kartu kartu kondusif
e. Memeriksa kuartet secara Adil dan
hasil posttest Disiplin (Anti
Korupsi).
Setelah kartu kartu
kuartet dibagikan,
siswa bermain secara
tertib dan disiplin
(Nasionalisme) Dan
guru mengawasi proses
kegiatan tanpa
Diskriminasi terhadap
siswa
(Nasionalisme).Setelah
permainan kartu kartu
kuartet selesai, Guru
memberikan reward
kepada siswa yang
menang dan 5 orang
siswa yang mampu

25
menjawab pertanyaan
dari guru secara Adil
(Anti Korupsi)
c. Mengajak siswa unuk
mengerjakan soal
Posttest dengan jujur
(Anti Korupsi).
Selama pelaksanaan
posttes saya akan
mendokumenasikan
kegiatan siswa yang
sedang mengerjakan
soal posttest dengan
penuh tanggung jawab
(Akuntabilias)
d. dalam menutup
kegiatan pembelajaran
saya akan mengajak
siswa untuk
menyimpulkan hasil
pembelajaran dengan
Cermat (Eika Publik)

26
serta
menginformasikan
kepada siswa untuk
menghormati
pendapat temannya
(Nasionalisme), lalu
memberikan pesan
moral kepada siswa
agar mengamalkan
apa yang telah
dipelajari (Integritas).
Kemudian saya akan
mengajak siswa untuk
berdoa sebelum pulang
sekolah sebagai bentuk
rasa syukur kepada
Tuhan yang maha Esa
(Nasionalisme)
e. Selanjutnya saya akan
memeriksa hasil
posttest siswa dengan
jujur (Anti Korupsi)

27
5 Melakukan a. Memeriksa a. Terkumpulnya Nilai a. Mengumpulkan hasil Melalui Dengan melakukan
evaluasi hasil Posttest Pretest dan Posttest pretest dan posttest Pelaksanaan evaluasi maka
evaluasi dengan
(WOG) b. Mengumpulka b. Tersedianya dengan penuh memberikan
mengedepankan
n Nilai Pretest dokumen hasil tanggung jawab nilai Anti penguatan terhadap
dan Post test rekapan (Akuntabiltas) Korupsi, nilai organisasi yaitu
Nasionalisme,
c. Membuat c. Tersedianya laporan b. Setelah semua nilai Kerjasama, integritas
Komitmen Mutu
rekapan hasil kegiatan dalam terkumpul, saya dan dan tanggung jawab
belajar (Pretest meningkatan merekap hasil Akuntabilitas
maka telah
dan postest) pengetahuan siswa evaluasi siswa dengan
berkontribusi
d. melakukan mengenai penuh tanggung terhadap visi
pelaporan Kebudayaan jawab sekolah yaitu
kepada Kepala (Akuntabilitas) Terwujudnya
siswa yang
Sekolah terkait c. Setelah itu, saya Berprestasi,
hasil evaluasi melakukan pelaporan cerdas,
dari yang jelas berkarakter,
kreatif, inovatif
penggunaan (Akuntabilitas)
serta
media kepada Kepala berwawasan
pembelajaran Sekolah terkait hasil lingkungan yang
dilandasi Imtaq
kartu kartu evaluasi dari
dan Iptek
kuartet dalam penggunaan media Melalui Misi
meningkatkan pembelajaran kartu yang ke-4
pengetahuan kuartet dalam organisasi yaitu

28
siswa tentang meningkatkan Menumbuhkan
Keanekaragam pengetahuan siswa semangat kerja
an Budaya. dengan bahasa yang profesional bagi
santun (Etika pendidik dan
Publik) tenaga
kependidikan

29
30

Anda mungkin juga menyukai