BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Visi, Misi, Nilai dan Tupoksi Organisasi
1.2.1 Profil SMA Negeri 1 Botomuzoi
1 Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 BOTOMUZOI
2 NPSN : 10258336
3 Jenjang Pendidikan : SMA
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl. Desa Hili’waele
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 22800
Desa/Kelurahan : Hili’waele I
Kecamatan : Botomuzoi
Kabupaten/Kota : Nias
Provinsi : Sumatera Utara
Negara : Indonesia
6 Nama Kepala Sekolah : Sama’aro Laoli, S.Pd
NIP : 197104142001121002
Pangkat/Golongan : Pembina/ IVa
Pendidikan : Sarjana
1.2.2 VISI
Mewujudkan generasi, berilmu pengetahuan, kreatif, berkualitas dan
bertanggungjawab yang dilandasi iman dan taqwa.
1.2.3 MISI
1. Meningkatkan dan mengefektifkan kegiatan belajar mengajar
2. Meningkatkan SDM guru dengan pelatihan-pelatihan MGMP
3. Menegakkan disiplin pada setiap warga sekolah
4. Memberikan les tambahan/bimbingan belajar secara efektif di luar jam belajar
untuk semua mata pelajaran yang diUN-kan
5. Membantu dan mendorong siswa untuk lebih mengenal diri dan potensi yang
dimilikinya sehingga dapat berkembang secara maksimal
3
6. Mendorong dan memotivasi siswa agar unggul dan berprestasi dalam belajar
dan mengikuti setiap perlombaan yang dilaksanakan dinas pendidikan maupun
lembaga pendidikan lainnya.
7. Mengikuti kegiatan-kegiatan lomba mata pelajaran baik ditingkat kecamatan,
kabupaten maupun provinsi.
8. Mengikuti kegiatan lomba olimpiade sains.
9. Merayakan hari-hari besar keagamaan.
10. Memotivasi siswa untuk berprestasi, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab.
1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
4
9. Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat kebangsaan : Disebut juga dengan Nasionalisme adalah cara berpikir,
bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara
di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air : Cara berpikir, bersikap, dan berperilaku yang menunjukkan rasa
kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Komunikatif : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
14. Cinta damai : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
15. Gemar membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa
5
1.2.5 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi SMA Negeri 1 Botomuzoi dapat dilihat pada
struktur berikut ini:
6
3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian,ulangan umum
dan ujian akhir
4. Melaksanakan program perbaikan, pengayaan dan remedial
5. Melaksanakan analisis ulangan harian
6. Mengisi daftar nilai siswa
7. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutor sebaya
8. Membuat alat bantu mengajar/ alat peraga
9. Mengikuti kegiatan pengembangan permasyarakatan kurikulum
10. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
11. Menumbuh kembangsan sikap menghargai seni
12. Melaksanakan tugas tertentu disekolah (PKS, wali kelas dll)
13. Mengadakan pengembangan program pengajaran menjadi tanggungjawabnya
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
15. Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruang praktikum
16. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
1.3 Permasalahan
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi guru di SMA Negeri 1 Botomuzoi ditemukan
beberapa permasalahan yang menjadi penghambat kinerja. Adapun permasalahan yang
terjadi adalah kurang menariknya pembelajaran matematika, hal ini disebabkan proses
belajar mengajar yang masih berpusat kepada guru tanpa adanya upaya untuk meningkatkan
partisipasi aktif ataupun aktifitas belajar peserta didik. Rendahnya keaktifan peserta didik
dapat berdampak pada kurangnya kemampuan mereka dalam mengkontruksi sendiri materi
matematika yang akan mereka pelajari. Peserta didik tidak akan terbiasa menyelesaikan
permasalahan-permasalahan matematika sehingga akan sulit mengerjakan soal-soal
matematika. Hal tersebut selanjutnya akan berakibat pada rendahnya hasil belajar
matematika. Tidak adanya kegiatan atau upaya untuk mengatur dan mengelola
pembelajaran agar tercipta proses belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan.
Adapun isu permasalahan sebagai berikut:
1. Terbatasnya media pembelajaran.
2. Kurang menariknya pembelajaran matematika di kelas XI MIPA.
7
3. Rendahnya kemampuan pemahaman konsep dasar matematika peserta didik di kelas XI
MIPA
Dari isu/masalah tersebut diatas maka diharapkan adanya penyelesaian masalah yang
bisa dilakukan melalui kegiatan – kegiatan yang kreatif yang memiliki nilai – nilai profesi
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
ditambah lagi Manajemen ASN, Pelayanan Publik serta Whole Of Government dan tidak
melanggar peraturan perundang – undangan yang telah ditetapkan.
1.4.2 Tujuan
Adapun Laporan Rancangan Kegiatan Aktualisasi ini memiliki beberapa tujuan
yang hendak dicapai, yaitu:
1. Mengaktualisasikan nilai – nilai dasar profesi ASN dalam lingkungan sekolah
dan masyarakat
2. Meningkatkan pemahaman peserta didik akan materi pembelajaran
8
3. Mengembangkan kompetensi guru dalam menyelesaikan sebuah masalah di
lingkungan organisasi dengan metode yang inovatif dan terbaru.
9
10
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
11
diselesaikan) dengan menentukan skala 1 (satu) – 5 (lima). Isu yang memiliki
skor tertinggi adalah Core Issue (Isu Prioritas).
1. Urgency atau urgensi yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah yaitu dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yaitu dengan melihat apakah
masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Analisis isu dengan teknik USG ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2. Analisis Isu menggunakan teknik USG dengan skala likert
No Isu Aktual U S G Jumlah Rangking
1 Terbatasnya media 3 3 4 10 IV
pembelajaran matematika
2 Kurang menariknya 4 5 5 14 I
pembelajaran matematika di
kelas XI MIPA
3 Rendahnya kemampuan 4 4 4 12 II
pemahaman konsep dasar
matematika di kelas XI MIPA
12
2.3 Penetapan Isu Terpilih dan Analisis Dampaknya
Berdasarkan hasil analisis dengan teknik analisis USG maka isu yang
ditetapkan untuk diangkat adalah kurang menariknya pembelajaran
matematika di kelas XI MIPA.
Setelah mengidentifikasi isu-isu yang terjadi di SMA Negeri 1
Botomuzoi dan memilih satu isu yang akan dijadikan bahan aktualisasi di
sekolah, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dampak dari
isu terpilih tersebut. Dampak dari isu kurang menariknya pembelajaran
matematika di kelas XI MIPA sebagai berikut:
Peserta didik menjadi acuh tak acuh dalam mempelajari matematika
Tujuan pembelajaran menjadi tidak tercapai karena peserta didik tidak
menerima pembelajaran dengan maksimal.
Peserta didik menjadi kurang bersemangat dalam belajar matematika
Hasil belajar tidak akan sesuai dengan target KKM.
2.4 Penetapan Gagasan Kegiatan
Dari analisa yang telah dilakukan terhadap semua isu yang diangkat,
maka Dari penjelasan analisis penetapan isu diatas maka ditetapkan gagasan
kegiatan yang kemudian dijelaskan pada rancangan aktualisasi pada Bab III.
Adapun gagasan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isu adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.4 Sumber Kegiatan
13
sendiri
Inisiatif
5. Melakukan evaluasi dengan sendiri
mengerjakan Lembar Kegiatan
Peserta Didik
14
15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1.1.
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain :
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan sektor, kelompok dan pribadi.
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
3. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Adapun 9 nilai – nilai dasar yang harus diperhatikan dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, yaitu:
1. Kepemimpinan; 4. Tanggung jawab; 7. Keseimbangan;
2. Transparansi; 5. Keadilan; 8. Kejelasan;
3. Integritas; 6. Kepercayaan; 9. Konsistensi.
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan Publik, Bangsa dan Negara. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa:
16
5. Menciptakan lingkungan kerja non diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdayaguna, berhasilguna, dan santun
10. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir
17
Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi adalah:
2. Pelayan publik;
18
Whole of goverment adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang mentarukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, menejemen program dan
pelayanan publik. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan WoG menjadi
penting dan tumbuh sebagai pedekatan yang mendapatkan perhatian dari
pemerintah yaitu sebagai berikut :
a) Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan pubik dalam mewujudkan
integritas kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik. Selain itu perkembangan
teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga
mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai
penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
b) Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral
sebagai akibat dari adanya nuansa kompetensi antar sektor dalam
pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap faktor lain,
atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan tidak beriringan,
malainkan justru kontraproduktif atau saling membunuh. Masing-masing
sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari lainnya.
c) Adanya Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk
latar belakang lainnya mendorongadanya potensi disintegrasi bangsa. Hal ini
sebuah upaya untuk memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor
guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai yang berorientasi
sekor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi kebangsaan yang lebih
mendasar, yang mendorong adanya semangat persatuan dan kesatuan.
2) Praktek Wog
Terdapat beberapa cara pendekatan Wog yang dapat dilakukan, baik dari
sisi penataan institusi formal maupun informal yaitu sebagai berikut :
a) Penguatan koordinasi antar lembaga
19
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lebaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable.Dengan jumlah lembaga yang
rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
20
c) Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksaan WoG.
Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu
mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisaisi serta meramu SDM yang
tersedia guna mencaoau tujuan yang diharapkan.
21
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2. Cuti;
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. Pengembangan kompetensi;
5. Perlindungan; dan
Sedangkan PPPK berhak memperoleh :
1. Jaminan kesehatan
2. Jaminan kecelakaan kerja
3. Jaminan kematian; dan
4. Bantuan hukum
22
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hak atas pelayanan itu sifatnya sudah universal, berlaku terhadap siapa
saja yang berkepentingan atas hak itu, dan oleh organisasi apa pun juga yang
tugasnya menyelenggarakan pelayanan.”Tugas pemerintah adalah untuk melayani
dan mengatur masyarakat. Tugas pelayan lebih menekankan kepada
mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik, mempersingkat
waktu proses pelaksanaan urusan publik
23
4. Melakukan cerdas cermat trigonometri
5. Melakukan evaluasi dengan mengerjakan Lembar Kegiatan Peserta Didik
24
RANCANGAN AKTUALISASI
1 2 3 4 5 6 7
25
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
26
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mencari siswa
pasangannya dan (Nasionalisme)
diarahkan untuk Saya akan penuh
duduk berdekatan. tanggung jawab
9. Mengulangi memberikan
kegiatan dengan arahan kepada
memberikan kartu
peserta didik yang
soal kepada peserta
masih mengalami
didik yang
kesulitan dalam
mendapatkan kartu
jawaban menyelesaikan
sebelumnya. soal
(Akuntabilitas)
2 Pembelajaran 1. Mempersiapkan Jari Saya akan Dengan Dengan
alat dan bahan trigonometri mempersiapkan
dengan terlaksananya terlaksananya
yang diperlukan Terlaksananya alat dan bahan
membuat jari 2. Membuat jari pembelajaran kegiatan kegiatan
yang diperlukan
trigonometri trigonometri yang membuat pembelajaran pembelajaran
tanpa memungut
3. Membagi bahan peserta didik
tertarik untuk biaya dari siswa menggunakan jari menggunakan
kepada peserta
mempelajari (Anti korupsi)
didik trigonometri, maka jari trigonometri,
materi Saya akan melihat
4. Menjelaskan cara misi sekolah nomor maka nilai
trigonometri. contoh dan
membuat dan
memakai membuat jari 10 “memotivasi organisasi
trigonometri trigonometri yang siswa untuk kreatif, kerja
27
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Peserta didik kreatif berprestasi, kreatif, keras,
membuat jari (Komitmen inovatif dan komunikatif,
trigonometri Mutu)
6. Peserta didik bertanggungjawab”, tanggung jawab,
Dalam
diminta untuk pelaksanaan dan visi sekolah rasa ingin tahu
mencari nilai dari pembelajaran saya
“mewujudkan akan dapat
trigonometri akan
menggunakan jari mengarahkan generasi, berilmu diperkuat.
trigonometri peserta didik
pengetahuan, kreatif,
7. Membimbing anak tanpa membeda-
yang kesulitan bedakan latar berkualitas dan
menjelaskan cara belakang mereka
bertanggungjawab
(Nasionalisme)
penggunaan jari
Saya akan yang dilandasi iman
trigonometri
memberikan dan taqwa” akan
arahan kepada
peserta didik yang dapat terwujud.
mengalami
kendala dan
menjadi fasilitator
yang baik selama
proses
pembelajaran
sehingga
pembelajaran
menjadi Efektif
(Komitmen
28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Mutu)
Saya akan
mengoptimalkan
proses belajar
mengajar dengan
penuh
tanggungjawab
(Akuntabilitas)
3 Menyanyikan 1. Menyediakan alat Terlaksananya Saya akan Dengan Dengan
(speaker, laptop) kegiatan mengarahkan terlaksananya terlaksananya
lagu
dalam pembelajaran peserta didik untuk kegiatan kegiatan
trigonometri pembelajaran. menyanyikan lagu bernyanyi dengan pembelajaran menyanyikan
2. Membagi siswa trigonometri Santun (Etika menggunakan jari lagu
dalam kelompok diharapkan Publik) trigonometri, maka trigonometri
peserta didik Saya akan misi sekolah nomor maka, nilai
yang heterogen.
dapat memberikan 10 “memotivasi organisasi
3. Menjelaskan
meningkatkan perlakuan yang siswa untuk kreatif, kerja
makna dan tujuan ketertarikan siswa berprestasi, kreatif, keras,
adil kepada setiap
lagu trigonometri dalam belajar siswa tanpa inovatif dan komunikatif,
4. Menyanyikan lagu matematika. membeda- bertanggungjawab” tanggung jawab,
trigonometri bedakan latar akan terwujud. rasa ingin tahu
bersama-sama belakang Peserta dan menghargai
5. Peserta didik didik prestasi akan
latihan dalam (Nasionalisme) dapat diperkuat.
kelompok masing- Saya akan
masing. mengoptimalkan
6. Setiap kelompok proses belajar
29
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menyanyikan lagu mengajar dengan
di depan kelas, penuh
dan peserta didik tanggungjawab
diminta untuk (Akuntabilitas)
menentukan
kelompok lain
yang terbaik
dalam
menyanyikannya.
30
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
nama peserta didik Siswa Publik) bertanggungjawab”
4. Menjelaskan tata termotivasi akan dapat terwujud
cara cerdas cermat karena adanya
reward bagi Dengan penuh
5. Melaksanakan
pemenang tanggungjawab
cerdas cermat saya akan
6. Guru memberikan cerdas cermat.
membimbing
nilai kepada siswa yang masih
peserta didik menghadapi
berdasarkan kesulitan
jawaban yang (Akuntabilitas)
diberikan.
7. Guru memilih 3
Saya tidak akan
orang terbaik dan memungut biaya
memberikan dari peserta didik
reward. dalam penyediaan
reward (Anti
korupsi)
5 Melakukan 1. Mencari bahan Adanya LKPD Saya akan mencari Dengan Dengan
yang terkait Guru bahan soal kreatif dilaksanakannya dilaksanakannya
evaluasi
dengan soal mendapatkan dari sumber yang kegiatan make a kegiatan
dengan terigonometri hasil LKPD terkait (Komitmen match, maka misi evaluasi, maka
2. Menyiapkan soal- Mutu) no.5 “membantu dan nilai organisasi
mengerjakan
soal untuk LKPD Saya akan mendorong siswa kerja keras,
Lembar memberikan nilai tanggung jawab
3. Membuat daftar untuk lebih
dengan jujur dan dan menghargai
Kegiatan nilai dan mengenal diri dan
adil sesuai dengan prestasi akan
31
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Peserta Didik menuliskan nama- kemampuan potensi yang dapat diperkuat.
nama peserta peserta didik (Anti dimilikinya sehingga
didik. Korupsi) dapat berkembang
4. Peserta didik secara maksimal”
mengerjakan Dengan penuh akan dapat terwujud.
LKPD tanggungjawab
5. Guru memeriksa saya akan
membimbing
hasil LKPD
siswa yang masih
6. Guru memberikan menghadapi
nilai kepada kesulitan
peserta didik (Akuntabilitas)
berdasarkan
jawaban yang telah
dituliskan. Saya tidak akan
memungut biaya
dari peserta didik
(Anti korupsi)
32
BAB IV
PENUTUP
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Kader
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Presiden Republik Indonesia, 2017. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen PNS
Presiden Republik Indonesia, 2008. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru
Presiden Republik Indonesia, 2014. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara
Presiden Republik Indonesia, 2017. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang guru dan Dosen.