Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, perlu adanya fondasi
yang kuat dalam menjalankan sistem pemerintahan yang baik, bersih
dan berkualitas. Hal tersebut didukung pula oleh sumber daya alam
yang berintegritas salah satunya dengan sistem pembelajaran yang
baik. Untuk itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam lingkup pendidikan
secara umum dan sekolah menengah pertama secara khususnya harus
bersikap profesional, berintegritas, dan bersih dari kepentingan
perorangan, kelompok maupun partai, serta menjunjung tinggi nilai
dasar Pancasil.
Menurut Undang-Undang no. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) penyelenggaraan Diklat mengikuti pola baru di mana
masa kegiatan berlangsung secara on-off-on kampus. Kegiatan on
kampus berlangsung di Asrama Haji yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kota Kendari bekerja sama dengan BPSDM Provinsi
Sulawesi Tenggara dengan pemaparan materi dan pola untuk
menginternalisasi nilai dasar ANEKA. Kegiatan off di instansi masing-
masing melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada setiap
kegiatan yang sudah direncanakan pada masing-masing instansi. Pola
baru ini diselenggarakan seefektif mungkin untuk membina peserta
Diklat agar lebih memahami dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN
yakni akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi. Pola baru ini diterapkan karena adanya perubahan pola pikir
ASN yang lebih mengarah ke kemalasan, korupsi, pelanggaran etika,
dan tidak berakuntabilitas.
Latsar diorientasikan agar nilai-nilai dasar ANEKA mampu
menginternalisasi pada diri setiap ASN termasuk Guru. Selain itu, juga
dituntut untuk mampu mengaktualisasikannya pada instansi kerja
masing- masing. Muaranya adalah terbentuknya ASN profesional yang
produktif, efektif dan efisien dalam bekerja serta memiliki jiwa
nasionalisme, etika publik, berkomitmen untuk menjunjung mutu,
berkomitmen untuk bekerja secara akuntabel serta berkomitmen untuk
anti korupsi.
Guru sebagai Aparatur Sipil Negara sekaligus sebagai pengajar
wajib bersikap profesional dalam menjalankan jabatan. Guru yang
profesional berarti bekerja dengan keahlian atau kompetensi serta
kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran. Proses pembelajaran
dan pendidikan bertujuan untuk mendapatkan mutu sumber daya
manusia sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan. Untuk
menjadi guru yang profesional, diperlukan aktualisasi pada instansi
kerjanya. Dalam pelaksanaannya, guru biasa dihadapkan masalah-
masalah dalam menjalankan tugasnya, khususnya guru Bimbingan dan
Konseling.
Guru Bimbingan dan Konseling memiliki tugas untuk membantu
siswa dalam mengoptimalkan kemampuan dan potensi yang dimiliki
siswa serta mencapai tugas perkembangan yang dimiliki sesuai jenjang
usia siswa baik di bidang pribadi, sosial, belajar maupun karir. Salah
satu jenjang usia siswa yaitu yang berada di sekolah menengah
pertama. Siswa yang berada di sekolah menengah pertama merupakan
siswa dalam kategori remaja. Remaja merupakan masa peralihan dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa dimana masa tersebut
merupakan masa krisis dikarenakan siswa masih mencari identitas diri.
Sebagai guru bimbingan dan konseling yang memiliki tugas membantu
siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya serta mencapai tugas
perkembangan siswa khususnya yang berada di sekolah menengah
pertama memiliki tugas untuk membantu siswa mencapai beberapa
tugas perkembangannya yaitu; 1) mencapai perkembangan diri sebagai
remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2)
Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai
pribadi, anggota masyarakat, dan umat manusia; 3) mengenal
gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, dan ekonomi; 4) mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk
mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir
serta berperan dalam kehidupan masyarakat; 5) menetapkan nilai dan
cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang
lebih luas, 6) mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya
dalam perananannya sebagai pria atau wanita; 7) mempersiapkan diri,
menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik
dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat; 8)
memiliki kemandirian perialku ekonomis; 9) mengenal kemampuan,
bakat, minat, serta arah kecenderungan karir dan apresiasi seni; 10)
mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya.
Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk mencapai tugas-tugas
perkembangan siswa di SMP Negeri Satu Atap Gaya Baru. Ada
beberapa yang efektif ada beberapa pula yang masih perlu perbaikan.
Beberapa masalah tersebut diangkat oleh penulis berdasarkan
observasi dan hasil angket Daftar Cek Masalah (DCM) siswa yang telah
dibagikan kepada siswa selama penulis mengabdi di Smp Satu Atap
Gaya Baru sebagai guru Bimbingan dan Konseling. Masalah-masalah
yang kerap dihadapi yaitu beberapa siswa tertentu yang sering
terlambat ke sekolah, tidak berpakaian seragam yang sesuai aturan
sekolah, dan kurangnya pemahaman siswa mengenai karir masa depan.

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam Latsar ini adalah mampu


mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan
Bimbingan dan Konseling yang akan dilaksanakan di lingkungan
SMP Negeri Satu Atap Gaya Baru, yaitu:
a. Teraktualisasinya nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam pelaksanaan tugas secara professional.

b. Terlaksananya layanan bimbingan minat karir.

c. Terwujudnya pemahaman siswa terhadap minat karir.

d. Teraktulisasikannya nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


sebagai kebiasaan (habituasi) di lingkungan kerja

2. Manfaat

a. Diri Pribadi: Menambah pengetahuan, keterampilan dan


pengalaman dalam mengamalkan nilai-nilai ANEKA dalam
pelayanan kepada masyarakat.
b. Memperkaya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman terkait
topik isu yang diangkat dalam kaitannya dengan pelayanan
masyarakat.
c. Organisasi sekolah: Meningkatkan profesionalisme guru dan
meningkatkan mutu sekolah
d. Siswa: Memahami minat karir yang dimiliki
e. Guru: Meningkatkan profesionalisme khususnya bagi guru
Bimbingan dan Konseling
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah pada tugas pokok dan
fungsi guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri Satu Atap Gaya
Baru

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Tempat Pelaksaanaan
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di SMP Negeri Satu Atap Gaya
Baru. Jln. Rumbia jaya desa gaya baru kecamatan lapandewa kab.
Buton selatan
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi direncanakan sesuai jadwal, yakni
pada tanggal 8 november s.d. 12 desember 2019 dengan jadwal
sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN NILAI-NILAI DASAR ASN

2.1 Gambaran Umum SMPN Satu Atap Gaya Baru


2.1.1. Profil Sekolah
1) Nama Sekolah : SMP Negeri Satu Atap Gaya Baru
2) Alamat : Jalan Rumbia Jaya Desa Gaya Baru
Kecamatan : Lapandewa
Kabupaten : Buton Selatan
Propinsi : Sulawesi Tenggara
No. Telpon : 081245666083
No. Faksimili :-
Alamat e-mail : smpnsatapgy@yahoo.co.id
3) Status sekolah : Negeri
4) Akreditasi Sekolah Tahun : 2016
Kategori :B
5) NPSN : 40404949
NSS : 201200321004
6) Tanah dan Bangunan
Status : Milik Pemerintah
Daerah Bukti Kepemilikian : Surat keterangan

2.1.2. Visi Misi Organisasi


1) Visi
SMP Negeri Satu Atap Gaya Baru mempunyai visi :
“Terciptanya Sekolah yang Memiliki Keunggulan dalam
Prestasi, Santun dalam Perilaku dan Berdisiplin Tinggi
Berlandaskan Iman dan Taqwa (IMTAQ)”
2) Misi
1. Menerapkan model pembelajaran intensif meliputi
pembelajaran Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (PAKEM) bagi guru dan siswa
sesuai dengan potensi yang dimiliki
2. Menumbuhkan semangat keunggulan bagi seluruh warga
sekolah dalam berkarya
3. Melakukan pembinaan kegiatan olah raga dan kesenian
secara intensif sehingga terpandang dalam prestasi olah
raga dan seni
4. Melakukan penegakan disiplin dikalangan warga sekolah
secara terus menerus
5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang
dianut sehingga maju dalama kegiatan keagamaan
6. Mewujudtkan lingkungan sekolah yang indah, bersih,
nyaman, kondisif dan Melakukan penerapan budi pekerti
luhur, bertatakrama , kerjasama secara terus menerus,
sehingga menjadi kearifan dalam bertindak harmonis
7. Mewujudkan managemen sekolah yang partisipatif,
transparan dan akuntabel
8. Melakukan upaya pengadaan dan perlengkapan sarana
prasaranapendidikan yang memadai untuk pembelajaran
9. Mewujudkan peningkatan keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia bagi
seluruh warga sekolah.
2.1.3 Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di
SMP Negeri Satu Atap Gaya Baru adalah berasal dari nilai-nilai
yang tumbuh dan berkembang di sekolah. Adapun nilai-nilainya
adalah sebagai berikut:

1) Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
2) Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan dan pekerjaan.
3) Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapt, sikap, dan tindakan orang lainyang
berbeda dari dirinya.
4) Displin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5) Kerja Keras
Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6) Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7) Mandiri
Sikap dan perilaku tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8) Demokratis
Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9) Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari,
dilihat dan didengar.
10) Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan diri dan keluarganya.
11) Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan rasa
kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap
Bahasa, lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.
12) Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dn
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13) Bersahabat/Komunikatif
Tindakan yang memeprlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
14) Cinta Damai
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang
lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15) Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16) Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memprbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
17) Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18) Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, social dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
2.1.4 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan prasyarat mutlak yang harus
dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan. Struktur organisasi
pendidikan SMP Negeri Satu Atap Gaya Baru mencerminkan
adanya suatu bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan
pendidikan. Adapun struktur organisasi SMP Negeri Satu Atap
Gaya Baru disajikan dalam Gambar 3.1.
Bagan 1. Struktur Organisasi SMP Negeri Satu Atap Gaya Baru

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH


LA NILO, S.Pd DRS. LA JUDDIN

WAKASEK
LA JUNDI, S.Pd., MM
KEPALA TATA USAHA
LA RINI, SH

KA. PERPUS KA. LABORATORIUM


NASWANI, S.Pd DEWI MAWARSARI, S.Pd

PEMBANTU KEPALA SEKOLAH

UR. KURIKULUM UR. KESISWAAN UR. SARPRAS UR. HUMAS


ARDIMAN, S.Pd LA JIU, S.Pd ROMIYALI, S.Pd LA ROBI, S.Pd

WALI-WALI KELAS

WALI KELAS IX A WALI KELAS IX B WALI KELAS VIII WALI KELAS VII A WALI KELAS VII B
ROMIYALI, S.Pd LA JIU, S.Pd DEWI MAWARSARI, S.Pd NASWANI, S.Pd WD. BAHTRIANA, S.Pd

GURU MATA PELAJARAN/BIMBINGAN KONSELING

PKn PENDAIS B. INDONESIA B. INGGRIS MATEMATIKA


ROMIYALI, S.Pd WA HOLU, S.Pd.I WA SURIANA, S.Pd NASWANI, S.Pd WD. BAHTRIANA, S.Pd
WA SARI, S.Pd RASIDIN, S.Pd JOLANI, S.Pd LA NGKILA, S.Pd
WD. NURVASMILATI, S.Pd

TIK PENJASORKES SENI BUDAYA IPS IPA


NASWANI, S.Pd LA JUNDI, S.Pd., MM WA DENA, S.Pd LA ROBI, S.Pd DEWI MAWARSARI, S.Pd
ROMIYALI, S.Pd WA SARI, S.Pd INDRO, S.Pd LA NGKILA, S.Pd

MUATAN LOKAL BIMBINGAN KONSELING


NASWANI S.Pd LA JIU S.Pd

SISWA-SISWI
2.1.5 Tugas dan Fungsi Guru

Menurut UU No. 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, pasal 35


ayat (1), beban guru mencakup kegiatan pokok yaitu: (1) merencanakan
pembelajaran, (2) melaksanakan pembelajaran, (3) menilai hasil
pembelajaran, (4) membimbing dan melatihpeserta didik, serta (5)
melaksanakan tugas tambahan.
Tugas-tugas guru tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
di kelasnya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional;
k. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
l. Melaksanakan pengembangan diri;
m. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
n. Membuat karya inovatif.

2.2. Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN


Salah tahapan penting dalam pelatihan dasar CASN adalah aktualisasi
yang menjadi bagian dari habituasi. Aktualisasi dipahami sebagai suatu
proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki
terkait substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi
aktual/nyata ada dalam praktik pelaksanaan tugas dan fungsi di masing-
masing instansi. Prinsipnya substansi mata pelatihan yang akan
diaktualisasikan adalah nilai-nilai dasar ASN. Terdapat lima nilai dasar ASN
yang selanjutnya dikenal dengan istilah ANEKA, antara lain:
2 .2.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu:
akuntabilitas vertikal (pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih
tinggi ) dan akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban pada
masyarakat luas). Dalam menciptakan lingkungan kerja yang
akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas
yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3) Integritas: adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
4) Tanggung Jawab: adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akanmelahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
1. Nasionalisme
Nilai nasionalis sangat penting bagi ASN dalam menjalankan tugas
dan fungsinya. Dengan memiliki jiwa nasionalis, ASN dituntut memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan
negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi
nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN
dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam
Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan
wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu:
Sila I : Nilai religius, toleransi, etos kerja, amanah, dan percaya diri.
Sila II : Nilai humanis, tenggang rasa, kerjasama, saling
Menghormi, dan menghargai sesama, dan kesetaraan,
Sila III : Nilai cinta tanah air, rela berkorban, dan tidak
membeda- bedakan suku, ras, agama, serta golongan,
Sila IV : Nilai bermusyawarah untuk mufakat dan kekeluargaan.
Sila V : Adil, tidak serakah, saling tolong-menolong, dan sederhana.
2. Etika Publik
Etika publik dapat diartikan standar bertatakrama didalam kehidupan
sehari hari. Etika itu sendiri adalah nilai pegangan dalam mengatur
tingkah laku yang dilakukan orang perorangan. Konsep etika sering
disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan antara keduanya.
Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa
yang seharusnya dilakukan. Secara sederhana, nilai moral bisa dikatan
sebagai kode etik yang berlaku dalam kelompok atau golongan. Kode
etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah
melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas; melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;
melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku; melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan; menjaga
kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara; menggunakan
kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien; menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya; memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan; tidak menyalahgunakan informasi intern
negara, tugas, status, kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang
lain; memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-
undang ASN, memiliki indikator adalah memegang teguh nilai-nilai
dalam ideologi Negara Pancasila; setia dan mempertahankan Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945;
menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak; membuat
keputusan berdasarkan prinsip keahlian; menciptakan lingkungan kerja
yang non diskriminatif; memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur; mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik; memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah; memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; menghargai
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama; mengutamakan pencapaian
hasil dan mendorong kinerja pegawai; mendorong kesetaraan dalam
pekerjaan; meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
3. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Dalam hal ini, ASN diharapkan untuk
berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan yang bermutu
kepada masyarakat dan memfasilitasi pembentukan nilai dasar inovatif
mengenai mutu, inovasi, efisiensi, dan efektivitas.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu adalah sebagai berikut.
a. Mengutamakan komitmen kepuasan pelanggan.
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati.
c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat.
d. Beradaptasi dengan perubahan.
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovasi dalam memecahkan
masalah.
f. Melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
4. Anti Korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena
dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam
ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih
luas. Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Kerusakan tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang. Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti
korupsi yang harus diperhatikan, yaitu: jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil.

3 KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI


Aparatur sipil Negara memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka
mencapai tujuan yang telah dicita-citakan oleh bangsa Indonesia yang
termuat dalam pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Namun, untuk
mencapai tujuan tersebut akan menghadapi berbagai macam tantangan baik
tantangan yang berasal dari dalam maupun luar negeri, sehingga menuntut
seorang ASN untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan
tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Seorang ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.Dalam
Undang-undang ASN telah diatur bahwa seorang ASN dilarang menjadi
anggota atau pengurus partai politik tertentu.Selanjutnya, ditinjau dari
kedudukan seorang ASN dari hirearki pemerintahan, maka kedudukan ASN
berada di pusat, daerah dan luar negeri.
Dalam Undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014 pasal 12 disebutkan
bahwa seorang ASN berperan mewujudkan tujuan pembangunan nasional
melalui pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, dan
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.Disamping itu, seorang
ASN juga memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai pelaksana kebijakan
publik, sebagai pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu
bangsa.
ASN sebagai pelaksana kebijakan publik berfungsi, berperan dan
bertugas untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Oleh
karena itu, ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan tugas dan fungsi, artinya dalam melaksanakan
kebijakan publik harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
Kemudian ASN sebagai pelayan publik berfungsi, berperan dan bertugas
untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan bermutu.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara.Pemenuhan kebutuhan ini dapat berupa barang, jasa maupun
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan/
masyarakat.Oleh karena itu, ASN dituntut untuk profesional dalam
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
Selanjutnya, ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa berfungsi,
berperan dan bertugas untuk mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI.Seorang ASN senantiasa taat sepenuhnya kepada pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah republik Indonesia.ASN juga harus
menjunjung tinggi martabat profesi serta mengutamakan kepentingan
bangsa dan Negara daripada kepentingan pribadi maupun
golongannya.Dalam undang-undang ASN, salah satu asas yang dianut yaitu
asas persatuan dan kesatuan untuk menjalankan fungsinya sebagai perekat
dan pemersatu bangsa.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi ASN secara sempurna sehingga
mampu mewujudkan cita-cita bangsa yang telah ditetapkan oleh founding
father kita, maka ada tiga poin penting sebagai penentu yaitu penerapan
sistem merit dalam manajemen ASN, Whole of government dan pelayanan
publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai yang profesional, memiliki nilai dasar dan etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme.salah satu bentuk manajemen ASN yang akuntabel adalah
penerapan sistem merit, yaitu suatu konsepsi manajemen SDM yang
menerapkan objektivitas secara menyeluruh dalam pengelolaan ASN
sehingga diperoleh SDM ASN yang memiliki kualifikasi, kompetensi serta
kinerja yang sesuai dibidangnya. Begitu juga dalam pengambilan
keputusan dalam pengelolaan SDM yang didasarkan pada kualifikasi,
kompetensi serta kinerja seseorang dalam melaksanakan tugasnya,
bukan berdasarkan pertimbangan subjektif seperti afiliasi politik, agama,
suku, etnis serta gender.Objektifitas dilaksanakan pada semua tahapan
dalam pengelolaan SDM ASN mulai dari rekrutmen, pengangkatan,
penempatan, dan promosi. Kebalikan dari sistem merit adalah sistem
spoil yang lebih mengedepankan pertimbangan subjektifitas dalam
manajemen SDMnya.

2. Whole of Government (WoG)


WoG merupakan suatu pendekatan terintegrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan melalui upaya kolaboratif koordinatif dari
seluruh sektor dalam lingkup yang lebih luas guna mencapai tujuan
penyusunan kebijakan, manajemen program serta pelayanan
publik.Dengan demikian, WoG dapat dikatakan sebagai pendekatan
interagency yang melibatkan berbagai kelembagaan atau instansi yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.Hal ini bertujuan untuk
memberikan pelayanan prima kepada publik atau masyarakat penerima
layanan.Adapun komponen-komponen yang terlibat dalam WoG yaitu
state, private sector serta public service. Selanjutnya dalam praktek
penerapan WoG, terdapat berbagai jenis pelayanan publik yang
disediakan antara lain pelayanan administratif, pelayanan jasa,
pelayanan barang dan pelayanan regulatif. Sedangkan berdasarkan pola
layanan melalui WoG, terdapat beberapa jenis layanan yaitu pelayanan
teknis fungsional, pelayanan satu atap, pelayanan satu pintu, pelayanan
terpusat serta pelayanan elektronik (e-service).
3. Pelayanan Publik
Berdasarkan definisi pada modul Pelatihan Dasar Calon PNS 2019,
dinyatakan bahwa enyelenggaraan pelayanan public adalah lembaga
pemerintah, BUMN atau BUMD, dan korporasi. Pelayanan public adalah”
sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah di pusat dan daerah, dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan / atau jasa, baik pemenuhan
kebutuhan masyarakat”. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayana Publik, dijelaskan bahwa pelayanan public adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan/atau penduduk atas barang, jasa, pelayanan administrative
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public. Berdasarkan
defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsure utama
terselenggaranyan suatu pelayanan public yaitu penyelanggara,
penerima layanan, dan kepuasan penerima layanan.
Pelayanan prima hendaknya diusahakan oleh setiap ASN. Maka
pola pikir ASN sebagai pelayan publik harus terus dibangun demi
terwujudnya pelayanan publik yang memuaskan masyarakat. Seorang
ASN hendaknya memiliki sikap-sikap berikut dalam memberikan
pelayanan prima kepada para pelanggannya yaitu : passionate,
progressive, proactive, prompt, patience, proportional, dan punctiona
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASiI NILAI-NILAI DASAR
A. Indentifikasi, analisis dan penetapan isu
a.Identifikasi Isu
1.kurangnya disiplin siswa akan ketepatan hadir ke sekolah
2.kurangnya saling menghargai sesama siswa di sekolah
3.kurangnya pemahaman siswa mengenai karir masa depan
b.Analisis Isu
penentuan kualitas isu dilakukan denganmenggunakan alat analisis USG
Urgensi (seberapa mendesak isu itu harus dibahas,dianalisa dan ditindak
lanjuti), Seriousness (seberapa serius isu itu dibahas dikaitkan dengan
akibat yg di timbulkan), Grouth ( seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagai mana mestinya ) .
dari ketiga kriteria isu kemudian dilakukananalisis kualitas isu dengan alat
analisis USG
Bobot Penerapan Kriteria Isu USG
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengarunya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel Analisis Kualitas Isu Menggunakan USG


kriteria
No Masalah/Penailaian U S G JML Rank
.
1 Kurangnya disiplin
akan ketepatan waktu 4 4 3 11 2
hadir di sekolah
2 Kurangnya saling
menghargai sesama 3 3 3 9 3
siswa di sekolah
3 Kurangnya
pemahaman siswa 5 5 5 15 1
mengenai karir masa
depan

Isu Yang Diangkat : kurangnya pemahaman siswa mengenai karir


masa depan
Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai
Karir melalui Penerapan Layanan Bimbingan
Karir

3.1 Analisis Dampak Isu


Dampak yang mungkin terjadi apabila isu kurangnya
pemahaman siswa mengenai karir masa depan di SMP
Negeri Satu Atap Gaya Baru bila tidak di tindak lanjuti
adalah:
1. Kurangnya pemahaman siswa mengenai karir masa depannya
2. Siswa kesulitan menentukan jenjang pendidikan lanjutan atau karir yang akan
dipilihnya di masa mendatang.
3. Siswa tidak siap menghadapi dunia kerja karena kurangnya pemahaman
mengenai karir
4. Visi dan Misi Sekolah tidak tercapai

3.2 Kegiatan Terpilih sebagai Pemecahan Isu


Tabel 3.3 Kegiatan Terpilih sebagai Pemecahan Isu
U : SMP Negeri Satu Atap Gaya
Baru
Is : Kurangnya pemahaman siswa
mengenai karir masa depan
Ju : Penerapan Layanan Bimbingan
Karir Siswa Smp Negeri Satu
Atap Gaya Baru
Ke : 1. Melakukan sosialisasi kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan di SMP Negeri Satu Atap
Gaya Baru kepada guru-guru
2. Pembagian dan pengolahan angket IKMS
(Identifikas Kebutuhan dan Masalah Siswa)
3. Pembagian dan pengolahan angket minat karir
siswa
4. Pelaksanaan bimbingan minat karir siswa
5. Penyusunan laporan kegiatan minat karir
3.3 Deskripsi/Penjelasan Kegiatan

Keterkaitan Nilai-nilai Dasar dengan Kegiatan


1. 1 Kegiatan Melakukan sosialisasi kegiatan
aktualisasi
2.1 Konsultasi kepada atasan dan mentor
2.2 Menyusun surat undangan dan daftar
Tahapan hadir rapat sosialisasi
2
kegiatan 2.3 Mempersiapkan tempat rapat sosialisasi
2.4 Melakukan rapat sosialisasi
2.5 Menyusun notulen hasil rapat sosialisasi
3.1 Memperoleh izin dari atasan untuk
melaksanakan kegiatan
3.2 Tersedianya surat undangan rapat
sosialisasi
3 Output/ hasil 3.3 Tersedianya tempat pelaksanaan rapat
sosialisasi
3.4 Terlaksananya rapat sosialisasi
3.5 Tersedianya notulen hasil rapat
sosialisasi
4. Keterkaitan Sopan: Etika Publik
substansi mata (Penulis menggunakan bahasa yang
pelatihan sopan kepada atasan dan mentor saat
melakukan konsultasi).
Menggunakan bahasa Indonesia yang
baku: Nasionalisme
(Dalam penyusunan draft surat dan
daftar hadir, penulis menggunakan
bahasa yang baku).
Teliti, cermat, sesuai prosedur:
Komitmen Mutu
(Penulis menyusun surat secara teliti dan
sesuai dengan prosedur)
Tanggung Jawab: Akuntabilitas
(Penulis merasa bertanggung jawab
untuk mempersiapkan segala sesuatu
termasuk ketersediaan tempat rapat)
Jujur: Anti Korupsi
(Penulis menuliskan hal sebenarnya
yang menjadi hasil rapat sosialisasi)
5. Kontribusi Mendorong terwujudnya manajement
terhadap Visi sekolah yang partisipatif, transparan dan
Misi organisasi akuntabel
6 Penguatan Dengan melakukan konsultasi maka
. terhadap nilai menguatkan nilai-nilai organisasi jujur,
organisasi komunikatif dan tanggung jawab.
2 1 Kegiatan Pembagian dan pengolahan angket
IKMS (Identifikasi Kebutuhan dan
Masalah Siswa)
2 Tahapan 2.1 Persiapan Angket dan Lembar Jawaban
kegiatan IKMS
2.2 Pembagian Angket IKMS kepada siswa
2.3 Pengolahan data angket IKMS melalui
aplikasi
2.4 Pengambilan sampling
3.1 Tersedianya angket dan lembar jawaban
3.2 Terisinya angket
3. Output/ hasil 3.3 Diperolehnya data siswa yang perlu
diberikan layanan minat karir
3.4 Terseleksinya sample yang dibutuhkan
4.1 Tanggung jawab: Akuntabilitas
(Penulis bertanggung jawab
menyediakan angket dan lembar
jawaban IKMS dalam keadaan yang baik
kepada siswa)
4.2 Sopan Santun: Etika Publik
(Penulis menggunakan bahasa dan
Keterkaitan bahasa tubuh yang baik pada saat
substansi menjelaskan dan membagikan angket
4.
dengan mata IKMS siswa)
pelatihan 4.3 Teliti, cermat: Komitmen Mutu
(Penulis mengolah data masing-masing
individu secara teliti dan cermat)
4.4 Adil: Nasionalisme
(Penulis mengambil sampling kegiatan
aktualisasi bimbingan minat karir pada
siswa secara adil berdasarkan hasil
angket IKMS yang telah mereka isi)
5. Kontribusi Terwujudnya penerapan budi pekerti
terhadap visi luhur dan bertatakrama secara terus
misi menerus sehingga menjadi kearifan lokal
dalam bertindak
6. Penguatan
terhadap nilai
organisasi
3 1 Kegiatan Pembagian dan pengolahan angket
minat karir siswa
2. Tahap Kegiatan 2.1 Menyiapkan angket minat karir dan
lembar jawaban
2.2 Pembagian angket minat karir
2.3 Pengolahan data angket minat karir
melalui aplikasi
2.4 Pembagian lembaran hasil angket minat
karir kepada siswa
2.5 Pembentukan kelompok bimbingan
berdasarkan minat karirnya
3. Output/Hasil 3.1 Tersedianya angket dan lembar jawaban
minat karir
3.2 Terisinya angket
3.3 Diperolehnya data karir siswa sesuai
dengan minatnya
3.4 Terlaksananya pemberian hasil angket
minat karir kepada siswa
3.5 Terbentuknya kelompok bimbingan karir
4. Nilai-Nilai Dasar 4.1 Tanggung jawab: Akuntabilitas
(Penulis bertanggung jawab
menyediakan angket minat karir dan
lembar jawaban dalam keadaan yang
baik kepada siswa)
4.2 Sopan Santun: Etika Publik
(Penulis menggunakan bahasa dan
bahasa tubuh yang baik pada saat
menjelaskan dan membagikan angket
minat karir kepada siswa)
4.3 Teliti, cermat: Komitmen Mutu
(Penulis mengolah data masing-masing
individu secara teliti dan cermat)
4.4 Peduli: Anti Korupsi
(Penulis melakukan pembagian lembaran
hasil angket didasarkan pada rasa peduli
agar siswa mengetahui arah minat karir
mereka)
4.5 Musyawarah: Nasionalisme
(Pembentukan kelompok membantu
siswa yang memiliki minat karir yang
sama dapat bermusyawarah di dalam
satu forum)
5. Kontribusi Menumbuhkan semangat keunggulan
Terhadap Visi bagi seluruh warga sekolah dalam
Misi berkarya.
Organisasi
6. Penguatan Disiplin:
terhadap nilai Tindakan yang menunjukan perilaku
organisasi tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.
4. 1. Kegiatan Pelaksanaan bimbingan minat karir siswa
2 Tahapan 2.1 Konsultasi kepada atasan dan mentor
Kegiatan
2.2 Menyusun materi kegiatan bimbingan
2.3 Menyiapkan tempat pelaksanaan
kegiatan bimbingan
2.4 Memfasilitasi siswa saat pelaksanaan
bimbingan minat karir
2.5 Evaluasi kegiatan
3. Output/Hasil 3.1 Tersedianya izin dari atasan untuk
melakukan kegiatan
3.2 Terbentuknya materi kegiatan bimbingan
3.3 Tersedianya tempat pelaksanaan
kegiatan bimbingan
3.4 Terlaksananya kegiatan bimbingan minat
karir
3.5 Tercapainya kegiatan yang efektif dan
efisien
4. Nilai-Nilai Dasar 4.1 Sopan: Etika Publik
(Penulis menggunakan bahasa yang
sopan kepada atasan dan mentor saat
melakukan konsultasi)
4.2 Tanggung Jawab: Akuntabilitas
(Penulis bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan bimbingan
dengan baik sehingga menyediakan
materi bimbingan yang sesuai)
4.3 Peduli: Anti Korupsi
(Penulis menyiapkan tempat
pelaksanaan kegiatan secara baik
didasarkan atas rasa peduli terhadap
kenyamanan siswa dalam mengikuti
kegiatan)
4.4 Adil: Nasionalisme
(Penulis memfasilitasi siswa dalam
kegiatan secara adil tanpa membeda-
bedakan siswa)
4.5 Sesuai Prosedur: Komitmen Mutu
(Penulis melaksanakan evaluasi kegiatan
demi tercapainya kualitas kegiatan yang
baik)
5. Kontribusi Terwujudnya penerapan budi pekerti
Terhadap Visi luhur dan bertatakrama secara terus
Misi Organisasi menerus sehingga menjadi kearifan lokal
dalam bertindak.
6. Penguatan Mandiri:
terhadap nilai Sikap dan perilaku yang tidak mudah
organisasi tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.

5 1. Kegiatan Penyusunan laporan kegiatan


2. Tahapan 2.1 Konsultasi kepada atasan dan mentor
Kegiatan
2.2 Melakukan koordinasi bersama rekan
kerja untuk persiapan laporan
2.3 Mensortir dokumentasi yang layak untuk
dipublikasikan
2.4 Memberikan laporan akhir kepada atasan
3. Output/Hasil 3.1 Tersedianya izin dari atasan untuk
melakukan kegiatan
3.2 Terlaksananya persiapan laporan kerja
3.3 Tersedianya dokumentasi yang layak
publikasi
3.4 Terlaksananya laporan akhir
4. Nilai-Nilai Dasar 4.1 Sopan: Etika Publik
(Penulis menggunakan bahasa yang
sopan kepada atasan dan mentor saat
melakukan konsultasi)
4.2 Musyawarah: Nasionalisme
(Penulis mengkoordinasikan persiapan
laporan kegiatan bersama rekan kerja
melalui musyawarah)
4.3 Teliti, Cermat: Komitmen Mutu
(Penulis memilah dan memilih
dokumentasi yang layak publikasi
dengan cermat dan teliti)
4.4 Bertanggung Jawab: Anti Korupsi
(Penulis membuat laporan akhir sebagai
tanggung jawab dari setiap kegiatan yang
dilaksanakan)
5. Kontribusi Mewujudkan manajemen sekolah yang
Terhadap Visi partisipatif,trasparan,dan akuntabel.
Misi Organisasi
6. Penguatan Kerja Keras:
terhadap nilai Perilaku yang menunjukan upaya
organisasi sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas
serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
3.4 Perkiraan Masalah dalam Pelaksanaan dan Alternatif Solusi
Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan ada
hal-hal yang menjadi kendala. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka
diperlukan strategi untuk menghadapi kendala tersebut agar tidak
menimbulkan ketidakefisienan waktu pelaksanaan yang terbatas.
Tabel 3.5 Alternatif Solusi Dalam Menghadapi Perkiraan Masalah
No Kegiatan Perkiraan Masalah Alternatif Solusi
1. Melakukan Tidak semua guru Meminta semua
sosialisasi kegiatan akan berpartisipasi pendapat guru-guru
aktualisasi yang lain
akan dilaksanakan
di SMP Negeri satu
atap gaya baru
kepada guru-guru

2. Pembagian dan Tidak semua Melakukan


pengolahan angket lembaran angket pembagian dan
IKMS (Identifikas disetor kembali pengambilan angket
Kebutuhan dan di tempat pada saat
Masalah Siswa) yang sama
3. Pembagian dan Memakan waktu yang Menggunakan aplikasi
pengolahan angket agak lama Bimbingan karir
minat karir siswa sehingga lebih efisien
waktu
4. Pelaksanaan Tidak semua siswa Membagikan
bimbingan karir hadir pada kegiatan lembaran kertas
siswa kepada siswa yang
tidak hadir mengenai
gambaran dasar
tentang karirnya
5. Penyusunan Tenggak waktu yang Menyicil laporan dari
laporan kegiatan tidak lama kegiatan dimulai
hingga kegiatan
selesai

Tabel 1.1 Jadwal Aktualisasi


No Kegiatan Jadwal Aktualisasi
Minggu ke
1. Melakukan 1 2 3 4
sosialisasi
kegiatan
aktualisasi yang
akan
dilaksanakan
kepada guru-guru
2. Pembagian dan
pengolahan
angket IKMS
(Identifikas
Kebutuhan dan
Masalah Siswa)
3. Pembagian dan
pengolahan
angket minat karir
siswa
4. Pelaksanaan
bimbingan minat
karir siswa
5. Penyusunan
laporan kegiatan
minat karir
BAB IV
PENUTUP

Rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini akan


dilaksanakan di SMP Negeri Satu Atap Gaya Baru pada rentang waktu 7
Oktober s.d. 12 November 2019. Dalam rancangan aktualisasi ini terdapat
5 (lima) kegiatan yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan sosialisasi kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di
SMP Negeri Satu Atap Gaya Baru kepada guru-guru
2. Pembagian dan pengolahan angket IKMS (Identifikas Kebutuhan dan
Masalah Siswa)
3. Pembagian dan pengolahan angket minat karir siswa
4. Pelaksanaan bimbingan minat karir siswa
5. Penyusunan laporan kegiatan minat karir
Ketercapaian seluruh kegiatan di atas tercermin pada beberapa
indikator lima nilai dasar profesi ASN. Dengan mengetahui tingkat
ketercapaian kegiatan maka akan dapat dilakukan evaluasi dan identifikasi
hal-hal mana saja yang dapat dioptimalkan.
Melalui perencanaan ini diharapkan kelima nilai dasar profesi ASN,
yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi dapat teraktualisasi secara nyata pada aktivitas
kerja sehari-hari. Semoga dengan bimbingan mentor dan coach yang
intensif, seluruh rancangan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai
rencana.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan

Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan

Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan

Dasar Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015

Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Tentang Tugas Guru Bimbingan

dan Konseling

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara.

Anda mungkin juga menyukai