Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun


2018 tentang pedoman penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS ditetapkan bahwa pelatihan
untuk pembentukan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah Pelatihan Dasar (Latsar).
Kegiatan ini sebagai salah satu jenis pelatihan strategis dalam rangka membentuk nilai-nilai
dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) untuk mewujudkan terciptanya PNS yang profesional dalam bekerja.

Tujuan pendidikan nasional adalah ”Mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, mandiri, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
(UU No. 20 Tahun 2003).

Guru sebagai ujung tombak fungsi pelaksanaan di bidang pendidikan merupakan profesi
yang sangat mulia sekaligus membutuhkan sikap ANEKA guna mencapai tujuan dan sasaran
pokok sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang tercantum dalam Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Berdasarkan pertimbangan di atas, peserta latsar CPNS Tahun
2020 ditugaskan  untuk merancang aktualisasi nilai dasar ANEKA yang akan di laksanakan
di tempat kerja yang dalam hal ini penyusun akan melaksanakan di SDN 020 Balikpapan
Barat sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama mengikuti pelatihan dasar di
PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda dalam kurun waktu 23 hari masa habituasi.

1.2 Tujuan Aktualisasi

Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang penulis laksanakan di SD Negeri 020
Balikpapan Barat adalah:

1
1. Mampu Menerapkan Nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki tanggung jawab dan
integritas terhadap apa yang dikerjakan.
2. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas dasar semangat
nilai-nilai Pancasila.
3. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan
sekolah dan masyarakat yang harmonis.
4. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan pelayanan
yang prima terhadap peserta didik maupun masyarakat.
5. Mampu Menerapkan Nilai-nilai Anti korupsi sehingga bisa mewujudkan sikap
disiplin maupun menjaga kedisiplinan.

Serta mampu menemukan pemecahan dari isu-isu yang ada di satuan kerja dan mampu
mengaktualisasikan dan memahami nilai-nilai dasar ASN kedalam setiap kegiatan yang
dilakukan.

1.3 Manfaat.

Adapun manfaat kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut:

1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil :


Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
pendidik.
2. Bagi Satuan Kerja :
Membantu mewujudkan visi dan misi SDN 020 Balikpapan Barat.

1.4 Ruang Lingkup

Pelaksanaan Latihan Dasar (LATSAR) CPNS Golongan III Angkatan VIII Kota
Balikpapan berlangsung pada tanggal 13 Januari 2020 s/d 17 Maret 2020, dengan tahapan
kegiatan:

1. Tahapan Habituasi, dilaksanakan tanggal 13 Januari 2020 – 4 Februari 2020


bertempat di PUSLATBANG KDOD LAN.

2
2. Tahapan Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 5 Februari – 17 Maret 2020 bertempat di
SD Negeri 020 Balikpapan Barat.
3. Seminar Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 18 Maret 2020 – 20 Maret 2020
bertempat di PUSLATBANG KDOD LAN.

Ruang lingkup dari aktualisasi ini adalah SD Negeri 020 Balikpapan Barat. Kegiatan
ini dilaksanakan mulai tanggal 05 Februari 2020 sampai dengan 17 Maret 2020. Kegiatan
aktualisasi ini diharapkan bisa mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam
pelaksanaannya.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Identitas Sekolah


Nama Sekolah : SD Negeri 020 Balikpapan Barat

NSS : 101166105020

NPSN : 30401389

Status : Negeri

Akreditasi : A

Alamat : Jl. Sultan Hasanuddin RT 4

Kel. Kariangau Kec. Balikpapan Barat

Kota Balikpapan Prov. Kalimantan Timur

Kode Pos : 76134

Email : sdn020_kariangau@yahoo.co.id

2.2 Visi dan Misi SD Negeri 020 Balikpapan Barat


1. Visi Sekolah
“Terwujudnya sekolah sehat yang berbudaya lingkungan, berprestasi, berwawasan IPTEK,
Berakhlakul Karimah dengan berlandaskan iman dan taqwa”

2. Misi Sekolah
1. Mewujudkan kebijakan sekolah yang peduli lingkungan dan berbudaya;
2. Menciptakan siswa yang ramah, bersih dan nyaman dilingkungan sekolah;
3. Memberikan peningkatan pembelajaran yang kreatif, inovatif, bekualitas dan
mengembangkan potensi siswa secara optimal;
4. menumbuhkan kembangkan budaya jujur, disiplin, tertib, mandiri, bertanggng jawab,
dan berakhlakul karimah;

4
5. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik yang mampu membina, melatih, dan
mengembangkan peserta didik sesuai minat bakatnya untuk mencapai prestasi
akademik dan non akademik;
6. Mengembangkan budaya kerjasama yang harmonis dan kondusif bagi semua warga
sekolah untuk meningkatkan kreatifitas dan etos kerja yang tinggi serta memiliki daya
saing yang kuat.

2.3 Struktur Organisasi.

2.4 Keadaan Sekolah.

SD Negeri 020 Kecamatan Balikpapan Barat terletak di jalan Sultan Hasanuddin


Rt. 04 No.65 Kecamatan Balikpapan Barat tepatnya arah menuju ke Pelabuhan Feri yang
menghubungkan antara Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Pasir Utara. Dari
pertama didirikan tahun 1992 memiliki 3 ruang kelas dan 1 ruang guru. Kemudian tahun
2001 dilakukan pembangunan. pembangunan sebanyak 3 ruang. Sampai saat ini SD
Negeri 020 Balikpapan Barat telah memiliki 7 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 Ruang
Administrasi Tata Usaha. 1 Ruang kepala sekolah, 4 ruang kamar mandi, 2 rumah dinas
guru, 3 Unit Kantin serta 1 unit musholla yang ukurannya relatif kecil. Lingkungan

5
sekolah SD Negeri 020 Balikpapan Barat adalah lingkungan industri dan banyak
perusahaan disekitar sekolah, dimana letaknya agak terpencil dari pusat kota, sekitar 20
km dari pusat kota Balikpapan. Akan tetapi walaupun disekitar sekolah banyak
perusahaan, sebagian besar orangtua murid memiliki mata pencarian berdagang asongan
atau buruh bangunan dimana hal tersebut membuat perekonomian mereka tergolong
menengah kebawah. Selain itu akses transportasi umum sangat jarang ditemukan
disekitar sehingga menimbulkan kesulitan bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi
untuk ke pusat kota.

2.5 Nilai-Nilai Organisasi

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan
diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Nilai-nilai luhur
yang hidup dan tumbuh-kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota
organisasi dalam berkarsa dan berkarya. Untuk memberikan panduan kepada ASN
dilingkungan Pemerintah Kota Balikpapan telah diterbitkan Peraturan Walikota Balikpapan
Nomor 32 tahun 2013 Tentang Kode Etik Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Kota
Balikpapan. Nilai-nilai dasar organisasi yang harus dijadikan acuan dalam bekerja oleh
seluruh Aparatur Sipil Negera di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan antara lain :

1. Responsif; Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.


2. Humanis, mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang
baik.
3. Profesional, menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas,
ketekunan
dan komitmen yang tinggi.
4. Integritas, konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur dan keyakinan.

2.6 Tugas dan Fungsi Guru


Berdasarkan undang-undang Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain itu, guru juga memiliki tugas sebagai
berikut:

6
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan.
Fungsi guru berdasarkan undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah sebagai
berikut :
1. Memelihara dan dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.

7
BAB III
LANDASAN TEORI
1.1 Nilai-Nilai Dasar ASN

Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN
yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA
yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai
berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda. Akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggungjawab.1
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil
(PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain
adalah:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuj menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis;
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggaraan pemerintahan.

3. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme
memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu
cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan
1
Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III Hal.7

8
mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya
oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar
wawasan saja, tapi harus memiliki kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, setiap ASN memiliki orientasi berfikir mementingkan kepentingan
publik, bangsa dan negara. 2

4. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the dicipline dealing
with what is good and bad and with moral duty and obligation”. Secara lebih spesifik Collins
Cobuild (1990:480) mendefinisikan etika sebagai “an idea or moral belief that influence the
behaviour, attitudes and philosophy of life of a group of people”. Oleh karena itu, konsep
etika sering digunakan dengan sinonim moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai
tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dengan
demikian, etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan.3

Nilai-nilai Dasar Etika Publik


Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN, yakni
sebagai berikut :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan program pemerintah;

2
Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Hal. 5
3
Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Hal. 8

9
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.4

5. Komitmen Mutu
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi
pada mutu. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih
belum sesuai dengan harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan
prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan
kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik dan feodal yang selalu
minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa
mengedepankan kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder pemerintah.
Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab PNS, semua harus dilaksanakan secara optimal
agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi
target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas
secara efektif, efisien dan inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya
yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak
bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua
definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk
mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat
dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan,
sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
4
Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Hal. 11

10
menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi
disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen
atau pengguna.5

6. Anti Korupsi   
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan,dan kebusukan. Seajalan dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan, baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang
pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.6
Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3)
pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan
dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi.
   Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari nilai-
nilai anti korupsi, yaitu:
1. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan
maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
2. Kepedulian adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian
dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
3. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung
kepada orang lain dalam berbagai hal.
4. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
5. Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
6. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan terdapat ketekadan,
ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian dan keberanian.

5
Website https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/6311-nilai-nilai-dasar-aneka
6
Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III Hal. 1

11
7. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
8. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran.
9. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan segala
sesuatu pada tempatnya.7
Kesadaran anti korupsi akan memberikan makna bagi kehidupan kita jika kesadaran
tersebut terbukti atau telah diikuti dengan upaya dan tindakan nyata dalam menghindari
korupsi, dan tidak memberikan ruang dan waktu sedikitpun untuk munculnya niat dan
kesempatan korupsi dalam perjalanan karir dan pengabdian kita sebagai ASN atau bagian
dari masyarakat Indonesia.

1.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam Negara Kesatuan


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.8
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah
dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam

7
Website https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/6311-nilai-nilai-dasar-aneka
8
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Manajemen Aparatur Sipil Negara”,
(Jakarta: LAN, 2017), h. 7.

12
pemenuhan kebutuhan masyarakat.9 Adapun prinsip pelayanan publik yang baik
untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan,
jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan
harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam

9
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Pelayanan Publik”, (Jakarta: LAN, 2017), h.
8.

13
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban
di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui
media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.10
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

10
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Whole of Goverment”, (Jakarta:
LAN, 2017), h. 1.

14
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;
merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.

15
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu

Agar mampu melaksanakan tugas secara professional sebagai pelayan masyarakat


maka CPNS diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-masing. Dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut terkadang ditemukan isu-isu yang
memerlukan pemecahan masalah.

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau


problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik di instansi
tempat bekerja, yaitu di SD Negeri 020 Balikpapan Barat. Sumber isu yang diangkat dapat
berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan
aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. Whole of Government
2. Pelayanan Publik
3. Manajemen ASN

Adapun isu-isu yang teridentifikasi antara lain :


1. Kurang optimalnya penanaman nilai-nilai akhlakul karimah kepada siswa SD
Negeri 020 Balikpapan Barat.
Akhlakul karimah artinya akhlak mulia atau sikap terpuji yaitu suatu sikap yang
baik sesuai dengan ajaran islam. Salah satu contoh sikap akhlakul karimah
adalah menjaga kebersihan. Baik kebersihan diri sendiri maupun lingkungan.
Akan tetapi pada kenyataannya, kondisi yang terjadi sekarang adalah kurangnya
perhatian siswa dalam menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan
sekolah. Hal ini dikarenakan sejak beberapa tahun yang lalu terdapat peraturan
sekolah bahwa dikelas harus melepas sepatu, yang mengakibatkan murid
kebablasan tidak memakai sepatu apabila diluar kelas, serta seringnya guru
menemukan siswa yang kuku tangannya panjang dan hitam akibat jarang potong
kuku.

16
2. Kurangnya sarana dan prasarana berbasis teknologi di SD Negeri 020
Balikpapan Barat.
SDN 020 hanya mempunyai 1 buah proyektor dan 1 buah screen proyektor,
yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar berbasis teknologi kurang bisa
dilaksanakan secara maksimal.

3. Kurangnya inovasi guru dalam mengemas pembelajaran sehingga hasil belajar


siswa masih rendah pada pelajaran Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti.
Kurangnya peningkatan kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran bisa
mengakibatkan anak tidak semangat mengikuti pelajaran. Selain itu, belajar
yang hanya terfokus pada satu arah yaitu guru sebagai penyampai penjelasan
materi sedangkan siswa hanya mendengarkan.

17
18
Prinsip Kondisi yang
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
ASN Diharapkan

1. Kurang optimalnya Pelayanan Kurang optimalnya Adanya peningkatan


penanaman nilai-nilai Publik kegiatan keagamaan nilai-nilai akhlakul
akhlakul karimah kepada di SD Negeri 020 karimah pada siswa
siswa SD Negeri 020 Balikpapan Barat di SD Negeri 020
Balikpapan Barat Balikpapan Barat

2. Kurangnya sarana dan Pelayanan Tidak adanya media Adanya media


prasarana berbasis Publik pembelajaran pembelajaran
teknologi di SD Negeri Pendidikan Agama Pendidikan Agama
020 Balikpapan Barat Islam dan Budi Islam dan Budi
Pekerti berbasis Pekerti berbasis
informasi teknologi informasi Teknologi
di SD Negeri 020
Balikpapan Barat.

3. Kurangnya inovasi guru Pelayanan Guru masih Guru bisa


dalam mengemas Publik menggunakan menerapkan metode
pembelajaran sehingga metode pembelajaran pembelajaran yang
hasil belajar siswa masih yang monoton kreatif dan inovatif.
rendah pada pelajaran
Pendidikan Agama Islam
& Budi Pekerti.

Dari beberapa isu yang telah teridentifikasi, peserta menggunakan teknik analisis USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan,
keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.

a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau
tidak, dan sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

19
Kriteria
Prinsip ASN Identifikasi Isu Rank
U S G ∑

Pelayanan Kurang optimalnya penanaman nilai-nilai


Publik akhlakul karimah kepada siswa SD Negeri 4 4 4 12 1
020 Balikpapan Barat

Pelayanan
Kurangnya sarana dan prasarana berbasis
Publik 3 3 2 8 3
teknologi di SD Negeri 020 Balikpapan Barat

Pelayanan Kurangnya inovasi guru dalam mengemas


Publik pembelajaran sehingga hasil belajar siswa
3 4 3 10 2
masih rendah pada pelajaran Pendidikan
Agama Islam & Budi Pekerti.

Isu yang paling prioritas yakni “Kurang optimalnya penanaman nilai akhlakul karimah
kepada siswa SD Negeri 020 Balikpapan Barat” dengan perolehan skor USG 12. Adapun
dampak jika tidak terselesaikan dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode
USG dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak

Pelayanan Publik Kurang optimalnya penanaman nilai-nilai  Sulitnya mewujudkan


akhlakul karimah kepada siswa SD Negeri visi misi sekolah
020 Balikpapan Barat

20
4.2 Rancangan Aktualisasi

1. Judul : Mengoptimalkan Penanaman Nilai Akhlakul Karimah


Kepada Siswa SD Negeri 020 Balikpapan Barat
2. Nama : Anyta Rachman, S.Pd.I
3. Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam
4. Unit Kerja : SD Negeri 020 Balikpapan Barat
5. Coach : Betha Miranti Andalina, S.IP
6. Mentor : Sri Rejeki Pantjasati, S.Pd, MM

Gagasan penyelesaian isu tersebut adalah dengan menanamkan nilai akhlakul


karimah kepada peserta didik, yaitu akhlakul karimah yang berkaitan dengan
kebersihan. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut :

1. Pembuatan Mading Keagamaan Bertema Hidup Bersih dan Sehat.


Kegiatan ini melibatkan peserta didik dengan tujuan sebagai sarana pembelajaran dan
pendidikan karakter serta untuk mengembangkan minat dan keterampilan siswa dalam
menulis.
2. Kegiatan Jumat Takwa.
Kegiatan ini memodifikasi kegiatan yang sudah ada disekolah, shalat Dhuha sudah
dilaksanakan secara rutin setiap hari Jum’at, guru menambahkan kegiatan ceramah
agama, yang bertemakan Cintai Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat. Dengan
adanya kegiatan ini diharapkan siswa yang dipilih berani tampil melakukan kegiatan
tersebut untuk mencari bibit-bibit peserta Lomba PENTAS PAI yang rutin diadakan
setiap tahun.

3. Membuat kelompok SABER SAMPAH SARI SEHAT (Sapu Bersih Sampah,


Sadar Diri Supaya Sehat) di lingkungan sekolah.
Program ini dilakukan untuk mendukung program adiwiyata di SD Negeri 020
Balikpapan Barat. Kegiatan ini diharapkan siswa memahami pentingnya kebersihan
lingkungan, karena sesuai dengan misi sekolah yang berbunyi “Mewujudkan
kebijakan sekolah yang peduli lingkungan dan berbudaya”.

21
4. Mengadakan bimbingan konseling dan training motivasi terhadap siswa dalam
konteks guru pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti.
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu siswa dalam memahami nilai-nilai akhlakul
karimah yang berhubungan dengan perilaku menjaga kebersihan diri sendiri dan
lingkungannya.

Dampak yang akan ditimbulkan jika kegiatan diatas tidak dilaksanakan tentunya isu
tidak akan terpecahkan, selain itu visi misi SD Negeri 020 Balikpapan Barat tidak akan
optimal.

22
RANCANGAN AKTUALISASI

UNIT KERJA : SD Negeri 020 Balikpapan barat


IDENTIFIKASI ISU : 1. Kurang optimalnya penanaman nilai-nilai akhlakul karimah kepada siswa SD Negeri 020 Balikpapan Barat
2. Kurangnya sarana dan prasarana berbasis teknologi di SD Negeri 020 Balikpapan Barat
3. Kurangnya inovasi guru dalam mengemas pembelajaran yang menuntut keaktifan dan partisipasi siswa di
SD Negeri 020 Balikpapan Barat.
ISU YANG DIANGKAT : Kurang optimalnya penanaman nilai akhlakul karimah kepada siswa SD Negeri 020 Balikpapan Barat.
GAGASAN PEMECAHAN : Meningkatkan nilai karakter terpuji kepada siswa SD Negeri 020 Balikpapan Barat yaitu menjaga kebersihan.
ISU

Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/output Terhadap Visi Nilai
Nilai Dasar ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Mading a. Melakukan konsultasi a. Hasil konsultasi a. Akuntabilitas Memberikan Melalui
Keagamaan Bertema dengan kepala sekolah agar Menyampaikan peningkatan penerapan
Hidup Bersih dan kegiatan peserta dapat dengan jelas kegiatan pembelajaran yang nilai-nilai dasar
Sehat berjalan dengan lancar dan yang akan dilakukan kreatif, inovatif, ANEKA,
menerima masukan dan b. Nasionalisme berkualitas, dan diharapkan
saran dari kepala sekolah Memberi arahan mengembang kan mampu
b. Membuat kelompok peserta b. Adanya kelompok kepada siswa untuk potensi siswa meningkatkan
mading saling menghargai secara optimal. nilai responsif

23
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/output Terhadap Visi Nilai
Nilai Dasar ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
c. Menentukan tema mading peserta mading pendapat teman sebagai ASN
d. Siswa mengerjakan mading c. Tema mading dalam pengerjaan yang bertugas
dengan penuh tanggung d. Mading mading di SD Negeri
jawab didampingi guru c. Etika Publik 020
e. Menempel mading di papan Membantu peserta Balikpapan
mading agar peserta dapat e. Mading tertempel didik dalam Barat
memperlihatkan hasil karya di papan mading pengerjaan madding
peserta didik madding
d. Komitmen mutu
Memotivasi siswa
untuk semangat
dalam mencari materi
mading
e. Anti korupsi
Kegiatan tidak
mengganggu jam
pelajaran (disiplin)
2 Kegiatan Jumat a. Melakukan konsultasi a. Hasil konsultasi a. Akuntabilitas
Takwa. dengan kepala sekolah agar Guru melakukan
kegiatan peserta dapat kegiatan tersebut
secara berkelanjutan

24
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/output Terhadap Visi Nilai
Nilai Dasar ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
berjalan dengan lancar dan dan menjamin
menerima masukan dan terlaksananya
saran dari kepala sekolah kegiatan.
b. Menyesuaikan jadwal shalat b. Adanya jadwal
dhuha dengan jadwal yang shalat dhuha yang b. Nasionalisme
sudah ada. baru Bermusyawarah
c. Menambahkan kegiatan c. Ceramah agama dalam penunjukan
ceramah agama tentang tentang siswa yang akan
Pentingnya Perilaku Hidup Pentingnya melakukam ceramah
Bersih dan Sehat dalam Perilaku Hidup c. Etika publik
ajaran Islam Bersih dan Sehat Menggunakan bahasa
dalam ajaran yang sopan dan
Islam santun dalam

d. Menunjuk siswa secara d. Murid mengisi melakukan ceramah

bergilir dalam melaksanakan ceramah agama agama

ceramah agama d. Komitmen mutu

e. Murid bergantian mengisi Menjadikan siswa

ceramah agama didepan lebih memahami

murid lainnya, untuk pentingnya

mencari bibit-bibit untuk kebersihan diri dan

25
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/output Terhadap Visi Nilai
Nilai Dasar ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
lomba pildacil. lingkungan
e. Anti korupsi
Guru datang lebih
awal untuk
mendampingi dan
monitoring kegiatan
(disiplin)
3 SABER SAMPAH a. Melakukan konsultasi a. Hasil konsultasi a. Akuntabilitas
SARI SEHAT (Sapu dengan kepala sekolah agar b. Kesepakatan Memimpin kegiatan
Bersih Sampah, Sadar kegiatan peserta dapat pelaksanaan agar berjalan dengan
Diri Supaya Sehat) di berjalan dengan lancar dan kegiatan lancar
lingkungan sekolah menerima masukan dan c. Murid menjadi b. Nasionalisme
saran dari kepala sekolah. paham tentang Menumbuhkan sikap
b. Mendikusikan kegiatan jenis dan mencintai tanah air,
dengan rekan kerja. dampak sampah menjaga lingkungan
terhadap serta menanamkan
c. Melakukan sosialisasi lingkungan nilai akhlakul
kepada murid tentang jenis d. Terbentuknya karimah yaitu
dan dampak sampah kelompok menjaga kebersihan
terhadap lingkungan SABER diri.

26
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/output Terhadap Visi Nilai
Nilai Dasar ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
SAMPAH SARI
SEHAT c. Etika publik
d. Membuat kelompok SABER
e. Jadwal tugas Menampilkan video
SAMPAH SARI SEHAT
kelompok sosialisasi yang
yang terdiri dari murid kelas
SABER sesuai dengan materi
1 sampai 6
SAMPAH SARI yang disampaikan.
SEHAT d. Komitmen mutu
e. Membuat jadwal tugas
f. Kegiatan Membantu siswa
kelompok SABER
terlaksana menjadi paham akan
SAMPAH SARI SEHAT
dengan baik maksud hadits
“kebersihan sebagian
f. Mendampingi siswa
dari iman”.
melaksanakan kegiatan
e. Anti korupsi
Disiplin dalam
menjalankan kegiatan
4 Mengadakan a. Melakukan konsultasi a. Hasil konsultasi a. Akuntabilitas
bimbingan konseling dengan kepala sekolah agar Bertanggung jawab
dan training motivasi kegiatan peserta dapat dalam membuat
terhadap siswa dalam berjalan dengan lancar dan laporan tingkat
konteks guru menerima masukan dan kedisiplinan siswa
pendidikan agama dalam menjaga

27
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/output Terhadap Visi Nilai
Nilai Dasar ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Islam dan Budi saran dari kepala sekolah. kebersihan
Pekerti. b. Membuat form kegiatan b. Form kegiatan b. Nasionalisme
bimbingan konseling Tidak membeda-
c. Melakukan monitoring di c. Monitoring bedakan antara murid
lingkungan sekolah satu dan murid
d. Mendata apabila ada siswa lainnya dalam sesi
d. Data siswa
yang bermasalah konseling
e. Melakukan bimbingan c. Etika publik
e. Bimbingan
kepada siswa apabila ada Menjamin
siswa yang bermasalah kerahasiaan
f. Berkonsultasi kepada rekan f. Hasil konsultasi konseling siswa
kerja mengenai tindakan apa d. Komitmen mutu
yang harus dilakukan Menyederhanakan
terhadap siswa yang data agar mudah
bermasalah. dimengerti.
g. Memberi solusi terhadap g. solusi e. Anti korupsi
permasalahan siswa Kegiatan konseling
tidak dipungut biaya

4.3 Jadwal Rancangan Aktualisasi

28
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SD Negeri 020 Balikpapan Barat pada tanggal 5 Februari 2020 s/d 17 Maret 2020. Kegiatan-
kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel dibawah ini.

Minggu/Bulan ke
Portofolio/Bukti Kegiatan
No Kegiatan Februari Maret
2 3 4 1 2

Membuat Mading Keagamaan Bertema Pentingnya Hidup


1 Foto/Video/Materi Kegiatan
Bersih dan Sehat

2 Kegiatan Jum’at Takwa Foto/Video/Materi Kegiatan

SABER SAMPAH SARI SEHAT (Sapu Bersih Sampah,


3 Foto/Video/Materi Kegiatan
Sadar Diri Supaya Sehat) di lingkungan sekolah

Mengadakan bimbingan konseling dan training motivasi


4 terhadap siswa dalam konteks guru pendidikan agama Foto/Video/Materi Kegiatan
Islam dan Budi Pekerti.

29
BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI

Nilai – nilai dasar CPNS yang didapatkan saat menjalani masa habituasi telah
diimplementasikan dalam kegiatan off campus atau aktualisasi. Kegiatan aktualisasi
dilaksanakan terhitung tanggal 05 Februari 2020 sampai dengan 17 Maret 2020.
Identifikasi isu dalam kegiatan aktualisasi ini adalah kurang optimalnya penanaman
nilai-nilai akhlakul karimah kepada siswa di SD Negeri 020 Balikpapan Barat.
Langkah-langkah penyelesaian atau gagasan pemecah isu yang penulis tawarkan
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut terdiri dari 4 kegiatan, yakni ;

1. pembuatan mading keagamaan bertema hidup bersih dan sehat;


2. kegiatan Jum’at Takwa;
3. Membuat Kelompok SABER SAMPAH SARI SEHAT (Sapu Bersih Sampah, Sadar Diri
Supaya Sehat);
4. mengadakan bimbingan konseling dan training motivasi dalam konteks guru Pendidikan
Agama Islam dan Pendidikan Budi Pekerti.
Adapun tahapan, bukti dan hasil/output dari kegiatan-kegiatan aktualisasi tersebut diuraikan
sebagai berikut:

A. Pembuatan mading keagamaan bertema hidup bersih dan sehat.


1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga tahap kegiatan, yaitu ; a) membagi kelompok
pembuatan mading, b) pembuatan mading, c) publikasi mading. Sebelum kegiatan
dimulai, guru berkonsultasi terlebih dahulu dengan kepala sekolah dan guru kelas V-B
untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Adapun tahapan kegiatannya adalah:
a. Membagi kelompok pembuatan mading
Tahap kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Februari 2020 diluar waktu
kegiatan belajar mengajar (Anti Korupsi). Akan tetapi, pemberitahuan pembagian
kelompok dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Februari 2020 agar murid bisa
mempersiapkan bahan tayang mading (Akuntabilitas). Guru membagi kelas V-B
menjadi 2 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 11 orang murid. Hasil output
kegiatan ini terbentuknya kelompok mading.

30
b. Pembuatan Mading
Pembuatan mading dilaksanakan Pada tanggal 15 Februari 2020 dan 22 Februari
2020. Pada saat pembuatan mading dilaksanakan, guru membantu murid yang
kesulitan dalam pengerjaannya (Etika Publik). Dalam kegiatan tersebut, guru
memberi arahan kepada siswa untuk saling menghargai pendapat temannya dalam
pengerjaan mading. (Nasionalisme). Guru memotivasi siswa untuk semangat
dalam mencari materi mading (Komitmen Mutu). Hasil/output tahap kegiatan ini
adalah adanya mading dengan tema “Pentingnya Menjaga Kebersihan Diri dan
Lingkungan”.
c. Publikasi mading
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu 22 Februari 2020. Masing-masing
kelompok memasang hasil karyanya di papan mading. Hasil/output tahap kegiatan
ini adalah terpasangnya mading keagamaan bertemakan “Pentingnya Menjaga
Kebersihan Diri dan Lingkungan” di papan mading sekolah.

2. Analisis Dampak
a. Output kegiatan terpasangnya mading keagamaan bertemakan “Pentingnya
Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan” dengan harapan dapat dilihat,
dibaca dan tertanam pada siswa/i SD Negeri 020 Balikpapan Barat agar bisa
lebih menjaga kebesihan baik kebersihan diri maupun lingkungan sekolah.
b. Apabila tidak diterapkan, siswa akan kurang bisa memahami pentingnya
menjaga kebersihan diri dan lingkungan dikarenakan kurangnya bacaan siswa
tentang kebersihan.
c. Apabila nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka kegiatan
tersebut tidak dapat terlaksana dengan baik dikarenakan tidak adanya
kerjasama dalam pelaksanaannya.
d. Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu integritas, karena
guru bisa
31
B. kegiatan Jum’at Takwa
1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan empat tahapan kegiatan, yakni a) konsultasi, b)
penunjukan petugas kultum, c) pengarahan petugas kultum, d) shalat dhuha,
e) pelaksanaan kultum.
a. Konsultasi
Konsultasi dilaksanakan pada hari Rabu 5 Februari 2020. Pada tahap ini, penulis
melakukan konsultasi dengan ibu kepala sekolah dan rekan guru pendidikan
agama Islam tentang kegiatan Jum’at Takwa. Kultum akan dilaksanakan setiap
hari Jum’at setelah shalat duha berjama’ah antara lima sampai tujuh menit.
Hasil/ output dari tahapan kegiatan ini adalah disetujuinya kegiatan kultum
setelah shalat duha berjama’ah pada hari Jum’at setiap pekan.

b. Penunjukan Petugas Kultum


Penunjukkan petugas kultum dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Februari 2020.
Dalam pembuatan jadwal kultum ini penulis bermusyawarah melibatkan rekan
guru pendidikan agama Islam dalam menentukan petugas kultum
(Nasionalisme). Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 6 Februari 2020 diawali
dengan penulis terlebih dahulu yang melakukan kegiatan kultum setelah shalat
dhuha sekaligus memberi pengumuman kepada siswa siapa saja yang ditunjuk
sebagai petugas kultum dengan menggunakan pakaian dan bahasa yang santun
(Etika Publik). Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah jadwal petugas
kultum.
c. Pengarahan Petugas Kultum.
Pengarahan petugas kultum dilaksanakan pada hari Sabtu 7 Februari 2020 di
musholla SD Negeri 020 Balikpapan Barat. Pada tahapan kegiatan ini penulis
telah membuat ringkasan materi ceramah atau kultum yang akan disampaikan
para petugas kultum sehingga nantinya disaat pelaksanaan petugas kultum sudah

32
mengetahui apa yang akan disampaikan. Materi kultum yang akan disampaikan
siswa adalah tentang “Pentingnya menjaga kesehatan dengan menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman”.
Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah printout jadwal petugas kultum.

d. Shalat dhuha dan kultum.


Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 6 Februari 2020 diawali dengan penulis
terlebih dahulu yang melakukan kegiatan kultum setelah shalat dhuha sekaligus
memberi pengumuman kepada siswa siapa saja yang ditunjuk sebagai petugas
kultum dengan menggunakan pakaian dan bahasa yang santun (Etika Publik).
Minggu berikutnya kegiatan kultum diisi oleh yang namanya terlampir pada
jadwal yang dimulai tanggal 14 Februari 2020. Pada kegiatan ini guru datang
lebih awal untuk mendampingi dan memonitoring shalat dhuha (disiplin ; Anti
Korupsi). Guru memastikan kegiatan ini akan berlangsung secara berkelanjutan
(Akuntabilitas). Kegiatan ini diharapkan bisa menjadikan siswa lebih
memahami pentingnya kebersihan diri dan lingkungan (Komitmen Mutu).
Hasil/output dari tahapan kegiatan ini adalah pelaksanaan shalat dhuha dan
ceramah singkat atau kultum berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang
ada. Materi kultum yang dibawakan oleh siswa adalah tentang “Pentingnya
menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, karena
kebersihan adalah sebagian dari iman”

2. Analisis Dampak
Nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan
dalam melaksanakan seluruh tahapan
kegiatan ceramah singkat atau kultum
setelah shalat duha.
a. Output kegiatan adalah adanya kultum atau ceramah singkat setelah pelaksanaan
shalat duha. Ceramah singkat bertujuan untuk menambah pengetahuan agama dan
membuat susasana religius di SD Negeri 020 Balikpapan Barat.
b. Apabila tidak diterapkan penanaman akhlak mulia akan sulit diwujudkan, karena
selain dari segi ibadah siswa/i juga harus diberikan pemahaman dan contoh-
contoh teladan melalui kegiatan ceramah singkat atau kultum.

33
c. Apabilai nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka kordinasi
antara guru dan kepala sekolah tidak akan berjalan baik.
d. Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu responsif, karena
kultum atau ceramah singkat dapat menjadi pemecah masalah kurang optimalnya
penanaman akhlak mulia di SD Negeri 020 Balikpapan Barat.

C. Membuat Kegiatan SABER SAMPAH SARI SEHAT (Sapu Bersih Sampah, Sadar
Diri Supaya Sehat)
SABER SAMPAH SARI SEHAT (Sapu Bersih Sampah, Sadar Diri Supaya Sehat)
adalah kegiatan yang diikuti seluruh peserta didik, baik guru maupun murid SD Negeri
020 Balikpapan Barat. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung kegiatan adiwiyata
sekolah. Dalam kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kebersamaan dan kerja sama
seluruh warga sekolah dalam menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.
Tahapan awal kegiatannya adalah :
1. Meminta izin kepada kepala sekolah untuk kegiatan SABER SAMPAH SARI
SEHAT;
2. Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan rekan guru yang lain dalam hal
penunjukkan petugas piket SABER SAMPAH SARI SEHAT.
3. Membuat jadwal piket SABER SAMPAH SARI SEHAT.
4. Pelaksanaan kegiatan.

1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan empat tahapan inti kegiatan, yakni a) sosialisasi
tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, b) penunjukan petugas
piket SABER SAMPAH SARI SEHAT, c) pelaksanaan SABER SAMPAH SARI
SEHAT.
a. Sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu 22 Februari 2020. Sosialisasi
dilaksanakan tanpa dipungut biaya alias gratis dalam pelaksanaannya (Anti
Korupsi). Guru memimpin dan mendampingi dari awal hingga akhir kegiatan
agar berjalan dengan lancar (Akuntabilitas). Adapun peserta dari kegiatan ini
adalah seluruh siswa kelas 1 sampai kelas 6 bertempat di ruang kelas VI-A dan
VI-B yang digabung menjadi satu ruangan. Sebelum kegiatan dimulai, guru

34
terlebih dahulu menyiapkan laptop, proyektor dan sound system agar
penyampaian materi berjalan lancar dan mudah dipahami peserta didik
(Komitmen Mutu). Setelah semua disiapkan, guru memulai sosialisasi dengan
metode ceramah, menonton video tentang dampak sampah terhadap lingkungan,
video dampak apabila tidak menjaga kebersihan diri dan tanya jawab terhadap
peserta didik, sosialisasi diakhiri dengan bernyanyi bersama lagu “Bersih Itu
Menyenangkan”. Adapun video yang ditampilkan adalah video yang sesuai
dengan materi yang disampaikan (Etika Publik). Sosialisasi ini dimaksud untuk
menumbuhkan sikap cinta tanah air dan lingkungan sekitarnya. (Nasionalisme),
serta bisa paham tentang pentingnya menjaga kebersihan diri agar terhindar dari
berbagai macam penyakit. Dalam sosialisasi ini, guru juga memberikan
penjelasan tentang kaitan pentingnya menjaga kebersihan dengan anjuran agama.
Agama islam adalah agama yang menjunjung tinggi kebersihan. Menjaga
kebersihan adalah bentuk ketaatan kita pada Allah SWT dan bukti kecintaan kita
pada Nabi Muhammad SAW.

b. Penunjukan petugas piket SABER SAMPAH SARI SEHAT.


Setelah sosialisasi selesai dilakukan, dilanjutkan dengan pembagian petugas
piket SABER SAMPAH SARI SEHAT. Penunjukkan petugas piket ini
dimaksud agar terdapat kejelasan tugas dalam pelaksanaan kegiatannya . Dalam
kegiatan ini guru memberitahu apa saja tugas piket dan berapa lama pelaksanaan
tugas piket tersebut.

c. Pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 24 Februari sampai dengan 17 Maret
2020. Kegiatannya terbagi dua, yaitu pemeriksaan kebersihan diri (kuku tangan,

35
memakai alas kaki diluar kelas) dan kebersihan lingkungan sekolah. Untuk hari
Senin – Jum’at, pelaksanaannya hanya membersihkan kelas dan sekitarnya,
periksa kuku dan alas kaki sebelum pelajaran dimulai. Sedangkan hari Sabtu
kegiatannya membersihkan kelas, halaman, musholla, perpustakaan dan lainnya.
Pada kegiatan ini penulis dan seluruh guru ikut mendampingi muridnya dalam
melaksanakan tugas.

2. Analisis Dampak
Nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam melaksanakan seluruh tahapan
kegiatan SABER SAMPAH SARI SEHAT.
a. Output kegiatan adalah terbentuknya kegiatan SABER SAMPAH SARI
SEHAT. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah rasa peduli peserta didik
terhadap kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan di SD Negeri 020
Balikpapan Barat.
b. Apabila tidak diterapkan penanaman akhlakul karimah khususnya menjaga
kebersihan tidak akan bisa diterapkan secara maksimal, karena selain dari segi
teori juga harus dipraktekkan dalam kehidupan sehati-hari agar murid terbiasa
berperilaku hidup bersih agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
c. Apabilai nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka
kordinasi antara guru dan kepala sekolah tidak akan berjalan baik.
d. Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu responsif, karena
kultum atau ceramah singkat dapat menjadi pemecah masalah kurang
optimalnya penanaman akhlakul karimah tentang kebersihan di SD Negeri 020
Balikpapan Barat.

D. Bimbingan Konseling dan Training Motivasi Terhadap Siswa dalam Konteks


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa yang mempunyai masalah dalam menjaga
kebersihan diri menjadi lebih memperhatikan tentang kebersihan diri dan lingkungannya.
Lingkungan sekolah yang bersih dan berpakaian rapi menjadi salah satu faktor dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa. Jika lingkungan sekolah banyak hal negatif (kotor
dan bau) maka proses pembelajaran tidak akan berjalan seperti yang diharapkan. Akan
tetapi, apabila lingkungan sekolah baik dan bersih maka siswa cenderung berperilaku
baik, nyaman dalam belajar serta senang berada dilingkungan sekolah. Strategi
36
bimbingan konseling ini berupa bimbingan secara individual ataupun kelompok. Dalam
hal ini penulis bekerjasama dengan wali kelas 1-6 untuk ikut mengawasi perilaku siswa
dalam menjaga kebersihan diri maupun lingkungan. Bimbingan konseling ini terkait
dengan kegiatan SABER SAMPAH SARI SARI SEHAT, dimana siswa yang melanggar/
tidak menjaga kebersihan akan mendapat bimbingan konseling dari guru.

1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan lima tahapan kegiatan, yakni a) membuat form
kegiatan bimbingan konseling, b) memeriksa laporan piket SABER SAMPAH SARI
SEHAT, c) mendata nama anak yang kurang disiplin dalam pelaksanaan SABER
SAMPAH SARI SEHAT, d) melakukan bimbingan konseling dan training motivasi
kepada siswa yang kurang disiplin dalam pelaksanaan SABER SAMPAH SARI
SEHAT, e) konsultasi kepada wali kelas mengenai tindakan apa yang harus
dilakukan terhadap siswa yang bermasalah.

a. Membuat form kegiatan bimbingan konseling.


Dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2020, kegiatan ini banyak mendapat
masukan dari kepala sekolah selaku mentor.
b. Memeriksa laporan piket SABER SAMPAH SARI SEHAT.
Setelah form selesai dibuat, guru mulai melakukan pemeriksaan pada laporan
piket SABER SAMPAH SARI SEHAT. Yang melakukan piket adalah
perwakilan murid kelas 1-6. Dalam kegiatan ini murid didampingi oleh wali kelas
masing-masing. Kegiatan dilaksanakan setiap hari mulai tanggal 24 Februari
2020 saat kegiatan belajar telah selesai. Diawal pelaksanaan kegiatan masih
banyak terdapat murid yang kurang menjaga kebersihan diri seperti masih
panjangnya kuku tangan murid, tidak memakai alas kaki saat diluar kelas.

c. Mendata nama anak yang kurang disiplin dalam pelaksanaan SABER SAMPAH
SARI SEHAT. Pada jam istirahat kedua, petugas piket menyerahkan hasil
laporan piket kepada penulis. Guru bertanggung jawab dalam membuat laporan

37
tingkat kedisiplinan siswa dalam menjaga kebersihan (Akuntabilitas), serta
menyederhanakan data laporan agar mudah dimengerti (Komitmen Mutu).
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 24 Februari 2020 setelah selesai
memeriksa laporan piket.
d. Melakukan bimbingan konseling dan training motivasi kepada siswa yang kurang
disiplin dalam pelaksanaan SABER SAMPAH SARI SEHAT.
Setelah guru selesai merekap data dari murid yang piket, guru mengumpulkan
murid di musholla sekolah untuk memberikan nasehat dan training motivasi
kepada siswa yang melakukan pelanggaran. Guru memberikan pemahaman
tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, sebagai salah satu
cara bersyukur atas nikmat kesehatan yang diberikan Allah SWT, agar murid
paham cara menjaga kesehatan salah satunya dengan cara menjaga kebersihan. Di
sesi ini guru memutar ulang video yang sudah ditonton pada saat sosialisasi agar
murid menjadi lebih sadar dalam menjaga kebersihan. Kegiatan ini tidak
dipungut biaya (Anti Korupsi).

Untuk bimbingan secara individu, dilakukan saat evaluasi telah berakhir yaitu
pada tanggal 14 Maret 2020. Yang mendapat bimbingan secara individu adalah
murid yang melakukan pelanggaran sebanyak 3x atau lebih. Guru menjamin
kerahasiaan hasil konseling siswa yang bersangkutan (Etika Publik) dan guru
tidak membeda-bedakan antara murid satu dan yang lainnya dalam sesi konseling
(Nasionalisme).

e. Konsultasi kepada wali kelas mengenai tindakan apa yang harus dilakukan
terhadap siswa yang bermasalah.
Pada tahap ini, apabila masih ada murid yang tidak disiplin dalam menjaga
kebersihan, guru berdiskusi dengan wali kelas tersebut tentang bimbingan atau
hukuman apa yang harus diberikan kepada murid untuk menimbulkan efek jera
supaya tidak mengulangi perbuatannya.

38
2. Analisis Dampak
Nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam melaksanakan seluruh tahapan kegiatan
SABER SAMPAH SARI SEHAT.
a. Output kegiatan adalah adanya perubahan perilaku murid yang awalnya kurang
menjaga kebersihan menjadi lebih menjaga kebersihan di SD Negeri 020
Balikpapan Barat.
b. Apabila tidak diterapkan, siswa akan kurang bisa memahami pentingnya menjaga
kebersihan diri dan lingkungan dikarenakan tidak adanya penanganan secara
khusus terhadap situasi tersebut.
c. Apabila nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan ini maka komunikasi
antara guru dan murid tidak akan berjalan dengan baik sehingga bisa
menimbulkan kesalahpahaman antara guru murid.
d. Melalui kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu humanis, karena
guru bisa lebih mendengarkan alasan siswa yang kurang menjaga kebersihan
sehingga bisa memberikan solusi untuk masalah tersebut.
E. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
1. Faktor Pendukung
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi terdapat faktor-faktor pendukung
yang dapat memberikan semangat moral bagi penulis. Dalam lingkungan tempat kerja
terutama dukungan moral dari Ibu Sri selaku kepala sekolah dan mentor serta
kerjasama dari seluruh rekan guru yang kompak membantu terlaksananya kegiatan
aktualisasi.
2. Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi terdapat faktor-faktor yang
menghambat terlaksananya kegiatan, sehingga kegiatan aktualisasi kurang maksimal,
faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Padatnya kegiatan sekolah diluar jam belajar mengajar, seperti mengikuti kegiatan
HUT Balikpapan, kegiatan Lomba O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional),
kegiatan validasi guru sehingga mengakibatkan terbaginya fokus penulis.
b. Waktu aktualisasi terpotong dengan kegiatan Ulangan Tengah Semester tanggal 2
Maret 2020 – 7 Maret 2020.
c. Kendala cuaca, seringnya turun hujan pada hari Jum’at yang mengakibatkan
kegiatan Jum’at Takwa menjadi kurang maksimal.
39
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

40
Tujuan nasional bangsa Indonesia dituangkan secara jelas dalam pembukaan
UUD 1945. Guru memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan nasional tersebut
terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan salah satu upayanya yaitu
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam kegiatan Aktualisasi yang merupakan
tugas penting dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan VIII Tahun
2020.
Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di SD Negeri 020 Balikpapan Barat
terdiri dari empat kegiatan, yaitu :
1. pembuatan mading keagamaan bertema hidup bersih dan sehat;
2. kegiatan Jum’at Takwa;
3. Membuat Kelompok SABER SAMPAH SARI SEHAT (Sapu Bersih Sampah, Sadar
Diri Supaya Sehat);
4. mengadakan bimbingan konseling dan training motivasi dalam konteks guru
Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Budi Pekerti.
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan
aktualisasi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut mampu mengatasi isu yang
diangkat oleh penulis yaitu “kurang optimalnya penanaman nilai akhlakul karimah
kepada siswa SD Negeri 020 Balikpapan Barat”, dilihat dari menurunnya jumlah
pelanggaran siswa yang terus menurun setiap harinya, serta meningkatnya kesadaran
siswa dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dari yang tadinya masih banyak
sampah berserakan, sekarang siswa sudah membuang sampah pada tempatnya.
Dengan kegiatan-kegiatan tersebut siswa/i mendapatkan informasi nilai-nilai
kegamaan lewat mading sekolah, mendengarkan nasihat lewat ceramah singkat atau
kultum, terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan bisa berkomunikasi
dengan guru secara lebih intens untuk membicarakan masalahnya.
Setelah diadakan kegiatan diatas, dapat terlihat siswa menjadi lebih bisa menjaga
kebersihan diri dan lingkungan tanpa perlu diperintah terlebih dahulu. Untuk kedepannya
penulis akan berusaha menjadi lebih baik lagi dalam membimbing siswa untuk menjaga
kebersihan.
B. SARAN
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan, maka penulis
memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Diri Sendiri
41
Bagi CPNS sendiri diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
2. Bagi Sekolah
Hendaknya pihak sekolah selalu memberikan dukungan terhadap guru dalam
melaksanakan setiap kegiatan yang bertujuan meningkatkan nilai-nilai akhlakul
karimah peserta didik demi mencapai visi dan misi sekolah.
3. Bagi Siswa
Hendaknya siswa dapat membiasakan diri untuk meningkatkan iman dan taqwa
kepada Tuhan YME dan terbiasa menjaga kebersihan.
4. Bagi Orang Tua / Wali Murid
Orang tua siswa / wali murid hendaknya ikut berpartisipasi dalam mengawasi serta
membimbing anaknya ketika berada dilingkungan keluarga dan masyarakat.

C. ROLE MODEL
Tokoh yang menjadi role model bagi penulis adalah Ibu
Sri Rejeki Pantjasati,S.Pd.MM. Beliau merupakan kepala
sekolah di SDN 020 Balikpapan Barat sejak 17 Maret
2017 sampai sekarang. Sebelumnya beliau juga pernah
menjabat sebagai kepala sekolah selama 3 tahun di SDN
008 Balikpapan dan 7 bulan di SDN 001 Balikpapan
Barat. Banyak sikap yang dapat diteladani dari beliau.
Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi, beliau banyak sekali memberikan motivasi
serta dukungan agar kegiatan aktualisai dapat berjalan dengan baik. Beliau adalah
sosok yang sangat sabar serta tegas dalam memberikan pengarahan kepada rekan guru
dan staff yang membuat penulis menjadikan beliau sebagai panutan juga beliau
memiliki sikap integritas dan ikhlas dalam menjalankan tugasnya, sehingga sebagai
pemimpin beliau dapat menjalankan yang terbaik untuk organisasi dan pengaruh
positif bagi bawahan yang dipimpinnya.
DAFTAR PUSTAKA

42
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III:
Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III:
Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III: Etika
Publik.Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III:
Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III: Anti
Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon PNS Habituasi.

43

Anda mungkin juga menyukai