Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai
berikut: nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas, kualifikasi akademik, jaminan, jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas dan profesionalitas jabatan.
ASN memiliki tugas dan fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pelaksana
kebijakan publik, sebagai pelayan publik yang professional, dan sebagai perekat dan
pemersatu bangsa Indonesia. Demi tercapainya fungsi dan tugas ASN, PNS harus
memiliki integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggunjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Oleh karena itu, berdasarkan
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi
Pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) terintegrasi
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan.
Selama masa percobaan satu tahun tersebut calon ASN harus benar-benar
menghindarkan diri dan membiasakan untuk berperilaku baik sesuai nilai dan
kedudukan ASN. Namun yang terjadi saat ini, menunjukkan fenomena ASN yang
melakukan pelanggaran, diantaranya adalah pelanggaran disiplin dan pelanggaran
administrasi publik. Sehingga, perlu adanya upaya perombakan dari segi penerapan
etika ASN, salah satunya melalui pendidikan dan Pelatihan dasar (LATSAR) dengan
penerapan pola baru yang berfokuskan pada internalisasi nilai- nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) serta mampu
menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak mampu
diaktualisasikan. Hal ini dilakukan semata-mata agar setiap PNS mampu bekerja
secara profesional dan kompeten pada bidang dan jabatannya masing-masing.
Pelatihan Dasar CPNS yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) merupakan bentuk nyata
internalisasi nilai-nilai moral untuk menyiapkan PNS yang mampu mengaktualisasikan
nilai-nilai tersebut di tempat kerja sehingga tercipta suatu lingkungan yang kondusif
dan berdaya saing tinggi.

1
Menerapkan nilai-nilai dasar tersebut tidak hanya dilakukan pada masa
pelatihan diadakan. Nilai-nilai dasar harus dilakukan secara berulang dan
berkelanjutan sehingga menjadi suatu kegiatan habituasi yang menetap dalam
melayani masyarakat sebagai pelayan masyarakat terutama guru yang bertugas
melayani masyarakat dalam bidang pendidikan.
Berdasarkan pertimbangan di atas, sekolah sebagai pelayanan pendidikan
utama harus mengoptimalkan pelayanan pendidikan di wilayahnya.Visi tersebut
sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya pegawai
ASN di lingkungan SD Negeri 27 Pontianak Timur dalam melaksanakan tugasnya
dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA.

B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah :
1. Meningkatkan kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas.
2. Meningkatkan nasionalisme dalam melaksanakan tugas.
3. Meningkatkan kemampuan mewujudkan etika publik dalam melaksanakan tugas.
4. Meningkatkan kemampuan mewujudkan komitmen mutu dalam melaksanakan
tugas.
5. Meningkatkan kemampuan mewujudkan anti korupsi dalam melaksanakan tugas

C. Manfaat
Manfaat pelatihan dasar CPNS dan kegiatan aktualisasi secara umum diantaranya
adalah :
1. ASN dapat belajar untuk menjadi pelayan masyarakat yang profesional.
2. Membantu mewujudkan Visi dan Misi SD Negeri 27 Pontianak Timur.
Manfaat pelatihan dasar CPNS dan kegiatan aktualisasi secara khusus diantaranya
adalah :
1. Penulis
Terselesaikannya tugas akhir Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dan
peningkatan pemahaman tentang nilai-nilai dasar ASN melalui ANEKA.
2. Instansi
Terwujudnya Visi dan Misi SD Negeri 27 Pontianak Timur dengan mampu
membuat perubahan atau berbagai perbaikan dalam menanggulangi hasil belajar
siswa.

2
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Nilai-nilai dasar PNS yang diterapkan dalam aktualisasi ini adalah Akuntabilitas,
Nasionalis, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA).
2. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang telah dibuat.
3. Waktu pelaksanaan aktualisasi berlangsung 30 hari dimulai dari tanggal 21
Oktober sampai dengan 27 November 2021.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Sekolah Dasar Negeri 27 Pontianak Timur


Sekolah Dasar Negeri 27 PontianakTimur terletak di jalan Abdul Muis, Kelurahan
Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat.
1. Identitas dan Lokasi Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri 27 Pontianak Timur
Kepala Sekolah : Hj. Suida, S. Pd
Status Sekolah : Negeri
NSS : 101136002027
NPSN : 30105395
Akreditasi :B
Tahun Berdiri : 1985
Alamat : Jl. Abdul Muis Perumnas III Tanjung Hulu
Kode Pos : 78233
Kelurahan : Tanjung Hulu
Kecamatan : Pontianak Timur
Kota : Pontianak
Provinsi : Kalimantan Barat
2. Data Siswa
Tabel 2.1 Data Siswa
KELAS I II III IV V VI
L P L P L P L P L P L P
32 24 33 26 36 18 35 45 53 49 67 52
JUMLAH 56 54 54 80 102 119

Dari data tabel di atas jumlah siswa di sekolah SD Negeri 27 Pontianak


Timur adalah 470 orang. Kelas 1 dua rombel, kelas 2 dua rombel, kelas 3 dua
rombel, kelas 4 tiga rombel, kelas 5 tiga rombel, kelas 6 empat rombel.
3. Data Guru dan Personil
Tabel 2.2 Data Guru di SDN 27 Pontianak Timur
NO NAMA JABATAN STATUS
1 Hj. Suida, S.Pd Kepala Sekolah PNS
2 Hj. Rusmiwati, S.Pd.SD Guru Kelas PNS
3 Suharni, S.Pd Guru Penjas PNS
4 Agustiningsih, S.Pd Guru Kelas PNS

4
NO NAMA JABATAN STATUS
5 Lilis, S.Pd.I Guru PAI PNS
6 Halimah, A.Ma Guru PAI PNS
7 Asnawaty, S.Pd Guru Kelas PNS
8 Ishak Abdullah Guru Penjas PNS
9 Hendry, S.Pd Guru Kelas PNS
10 Sri Retnoningsih, S.Pd. SD Guru Kelas PNS
11 Yunita, S.Th Guru PAK PNS
12 Thasmini, S.Pd Guru Kelas PNS
13 Maksum, S.Pd, SD Guru Kelas PNS
14 Kamiati, S.Pd Guru Kelas PNS
15 Farhan Tata Usaha PNS
16 Yulia, S.Pd Guru Kelas PNS
17 Tuti Septiyani, S.Pd Guru Kelas PNS
18 Dede Haryanti, S.Pd Guru Kelas PNS
19 Aisyah Guru Kelas GTT
20 Siti Mardiah, S.Pd Guru Kelas GTT
21 Syf. Zahara, S.Pd, I Guru Kelas GTT
22 Effi Apriani, S.Pd Guru Kelas GTT
23 Supina, S. Pd Guru Kelas GTT
24 Purwaningsih, S. Pd Guru Kelas GTT
25 Febiana Putri Royani, S. Ag Guru PAK GTT
26 Elda Swastika Oktaviana, S.Pd.K Tu Operator Data TT
27 Sahrani Penjaga Sekolah TT
28 Muhammadin Satpam TT
29 Tursina Pustakawan TT
30 Lina Diana Petugas Kebersihan TT

B. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi


1. Visi SD Negeri 27 Pontianak Timur yaitu:
Visi : ”Menjadikan insan cerdas, terampil, berkualitas, berahklak mulia,
berwawasan lingkungan, dan menerapkan protokol kesehatan guru mencegah
terjadinya penularan covid-19”.
2. Misi SD Negeri 27 Pontianak Timur yaitu:
a. Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengoptimalkan proses pembelajaran.
c. Membudayakan musyawarah dalam segala hal.
d. Meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan dan keindahan sekolah.
e. Meningkatkan kepedulian terhadap upaya pencegahan perusakan lingkungan.
f. Meningkatkan kepedulian terhadap upaya pencegahan pencemaran
lingkungan
2. Tujuan SD Negeri 27 Pontianak Timur

5
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Dengan mengacu pada tujuan pendidikan dasar tersebut,
maka tujuan SD Negeri 27 Pontianak Timur adalah:
a. Dapat mengamalkan ajaran agama dari hasil proses pembelajaran dan
kegiatan pebiasaan sesuai dengan keyakinannya masinng-masing terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Menguasai dasar-dasar ilmu pengatahuan dan teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sebagai wujud dari optimalisasi
proses pembelajaran.
c. Meraih prestasi akademik maupun non-akademik minimal tingkat kecamatan
dan kota sebagai wujud dari manifestasi proses pembelajaran pengembangan
diri.
d. Meningkatkan proposionalisme dan loyalitas atas dasar kesadaran dan
tanggung jawab serta semangat pengabdian yang tinggi agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
e. Mengedepankan semanngat musyawarah dan mufakat dalam memutuskan
sustu kebijakan sebagai upaya pencerminan nilai-nilai Pancasila.
f. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan sekolah dan
masyarakat sekitar.
3. Motto SD Negeri 27 Pontianak Timur
“Dengan Kerja Keras, Keikhlasan, Kebersamaan, Kita Raih Keunggulan”.
C. Nilai-nilai Organisasi
1. Religius
Sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun kepada
pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.

6
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
13. Bersahabat
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang
lain.
14. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberkan kebaikan bagi dirinya.
15. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.

7
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan. Struktur organisasi Sekolah Dasar Negeri 27 Pontianak Timur adalah
sebagai berikut :

E. Tugas dan Fungsi


Dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, rincian kegiatan guru sebagai berikut:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.
2. Menyusun silabus pembelajaran.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5. Menyusun alat ukur / soal sesuai mata pelajaran.
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya.
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran.
8. Melaksanakan pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi.
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah dan nasional.
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi.
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran.
13. Melaksanakan pengembangan diri.
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan atau karya inovatif
15. Melakukan presentasi ilmiah

8
BAB III
KONSEP DASAR ASN

A. Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)


Lembaga Administrasi Negara sesuai amanat Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2017 tentang
Manajemen PNS terkait dengan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan, telah
menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar Calon PNS.
Dalam Perka LAN dijelaskan bahwa Pelatihan Dasar merupakan cara untuk
menumbuhkan kesadaran CPNS agar mampu menghadapi tuntutan pembentukan
karakter ASN dalam menjalankan serta melaksanakan tugasnya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat yang merupakan wujud dari bela negara. Pengembangan
materi Pelatihan Dasar terbagi 5 point utama yang dikenal dengan sebutan ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Ati Korupsi).
Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang merupakan landasan dalam
menjalankan profesi ASN. Adapun nilai-nilai dasar PNS tersebut adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan
masing-masing nilai dari ANEKA dimaksud, adalah:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan; dan
Indikator nilai dasar akuntabilitas mencakup tanggung jawab, jujur, kejelasan
target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan transparan, konsisten
serta partisipatif.

9
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, sebagai pondasi bagi aparatur sipil negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan tugas dan funsinya. Indikator dari nilai-nilai
dasar nasionalisme adalah religius (patuh ajaran agama), hormat menghormati,
kerjasama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil,
persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa,
membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara
ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung
jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang
bukan miliknya, hidup sederhana, kerja keras, dan menghargai karya orang lain.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayan publik. Indikator
dari nilai-nilai dasar etika publik adalah tanggung jawab, jujur, integritas tinggi,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan perundang-undangan, taat
perintah, dan menjaga rahasia.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah pelaksaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yaitu efektifitas, efisiensi,
inovasi, dan orientasi mutu.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara ataupu masyarakan. Indikator dari nilai-nilai
dasar anti korupsi, yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, dan berani.

B. Manajemen ASN, Whole of Goverment, Pelayanan Publik


1. Manajemen ASN
Manajemen kepegawaian adalah suatu proses pengelolaan pegawai/
karyawan mulai dari perekrutan/ rekruitmen sampai PHK (Putusan Hubungan
Kerja) supaya pegawai memberikan andil besar dalam lembaga untuk mencapai
tujuan individu, lembaga dan masyarakat. Ada beberapa indikator untuk Pegawai
yaitu kepastian hukum, profesionalisme, proposionalitas, keterpaduan, delegasi,

10
netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan,
kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan.
2. Whole Of Government
WOG (Whole Of Government) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang mengupayakan, menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
menajemen program, dan pelayanan publik.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang dan atau
pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggaraan publik.Di dalam
pelayanan publik terdapat beberapa nilai indikator yaitu kesederhanaan,
kejelasan, kepastian waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana,
kemudahan akses, disiplin/ sapa/ ramah, dan kenyamanan.

11
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

A. Identifikasi Permasalahan dalam Pelaksanaan Tugas


Masalah-masalah yang dapat diidentifikasi di SD Negeri 27 Pontianak Timur adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya disiplin protokol kesehatan pada siswa kelas IV C di SD Negeri 27
Pontianak Timur dalam proses pembelajaran.
Indikasi dapat dilihat dari siswa yang kurang disiplin dalam menngunakan masker saat
belajar di dlam kelas.
2. Kurangnya kepatuhan siswa dalam mengumpulkan tugas matematika kelas IVC di SD
Negeri 27 Pontianak Timur
Indikasi masalah ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang sering terlambat atau
melebihi batas waktu dalam pengumpulan tugas. Di kelas IV C terdapat 28 jumlah
siswa, dan hanya 10 siswa atau sebanyak 35,71 % siswa saja yang tepat waktu
mengumpulkan tugas, dilihat selama 2 bulan proses pembelajaran.
3. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV C di SD Negeri 27 Pontianak Timur pada
materi FPB dan KPK.
Indikasi ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata 64,29
berada di bawah Kriterima Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65. Persentase peserta
didik yang memperoleh nilai di bawah KKM sebesar 42,86%. Hasil tersebut menjadi
perhatian sekolah sebagai organisasi pendidikan untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
Table 4.1 Hasil Belajar Siswa Kelas IV C

No Nama Lengkap Nilai Ketuntasan


1 HAFIC FATHURRAHMAN 80 Tuntas
2 JUWINA ZETA ZIVANI 70 Tuntas
3 KAISHA AISYAQILA AL-HASANI 50 Tidak Tuntas
4 KEISYA FAITHUL ZANAH 60 Tidak Tuntas
5 KHAIRIAH SYAHIRAH 80 Tuntas
6 LARAS INDAH MAHARANI 60 Tidak Tuntas
7 MUHAMMAD SAIDURRAHMAN 70 Tuntas
8 MUHAMMAD YASSAR JAUHAR 40 Tidak Tuntas
9 NADINE HUMAIRAH 40 Tidak Tuntas
10 NAUFAL FAJAR ANUGRAH 70 Tuntas
11 NOVI ZULIA PARIANI 70 Tuntas
12 RAFFASYA ALFARIEZQI 40 Tidak Tuntas

12
No Nama Lengkap Nilai Ketuntasan
13 RAIHAN YUSUF MAULANA HABIBIE 50 Tidak Tuntas
14 REVANY PUTRI SALSABILA 80 Tuntas
15 RIDHO OKTAVIANO 50 Tidak Tuntas
16 RION DANISWARA 70 Tuntas
17 RIPANI MAULINA SIANIPAR 80 Tuntas
18 RODIYATUL ABAWAIENI 70 Tuntas
19 ROMY SYAPUTRA 60 Tidak Tuntas
20 SAFAIRA AZ ZAHRA MULIA 70 Tuntas
21 SARIFAH WARDHATUL AINIE 80 Tuntas
22 SELVIA LETISYA AZELIA MITA 50 Tidak Tuntas
23 SHASMECKA FARRAS 80 Tuntas
24 SOLEHUDIN AL-AYUBI 60 Tidak Tuntas
25 SYAFA 50 Tidak Tuntas
26 SYAFIQ RAMADHAN 70 Tuntas
27 URAY CHIKO FEBRILIANDY 80 Tuntas
28 ZIAN ALDANUANSYAH 70 Tuntas
JUMLAH 1800

Keterangan : KKM : 65
Jumlah siswa tuntas : 16 orang
Jumlah yang tidak tuntas: 12 orang

Untuk menanggapi masalah-masalah aktual serta tantangan pelaksanaan


pembelajaran di tengah pandemi covid19, maka diperlukan alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu. Alat bantu penetapan kriteria yang dimaksud adalah menggunakan kriteria
isu yang dilihat dari aktual, kekhalayakan, problematik, dan kelayakan atau biasa disebut
dengan APKL.
Metode APKL merupakan akronim kriteria yang terdiri dari Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Layak. Keempat kriteria tersebut yaitu:
1. Aktual, yaitu isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
2. Problematik, yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan segera solusinya secara komprehensif.
3. Kekhalayakan yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak yaitu isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Penentuan isu aktual prioritas tersebut dilakukan dengan menggunakan rentang
skala likert nilai antara 1 sampai 5. Dengan ketentuan nilai sebagai berikut:
5 = Sangat Tinggi, 4 = Tinggi, 3 = Sedang, 2 = Rendah, 1 = Sangat Rendah

13
Adapun penentuan isu aktualnya dengan skala nilai berdasarkan masalah-masalah di
kelas IV C SD Negeri 27 Pontianak Timur seperti ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2
Analisis Masalah Dengan Metode APKL
Kriteria
No. Isu Aktual Rank
A P K L Total
Kurangnya disiplin protokol kesehatan
pada siswa kelas IV C di SD Negeri 27
1 3 4 4 4 15 2
Pontianak Timur dalam pelaksanaan
pembelajaran tatap muka.
Kurangnya kepatuhan siswa dalam
2. mengumpulkan tugas matematika kelas 3 4 4 3 14 3
IVC di SD Negeri 27 Pontianak Timur

Rendahnya hasil belajar matematika di


3. 4 4 4 4 16 1
Kelas IVC di SD N 27 Pontianak Timur

Keterangan :
5 : Sangat Penting, 4 : Penting, 3 : Cukup penting, 2 : Kurang penting, 1 : Tidak Penting

Dengan analisis menggunakan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)


maka ditentukan “Rendahnya hasil belajar matematika di Kelas IVC di SD N 27 Pontianak
Timur” sebagai isu prioritas dengan nilai skor 16, disebabkan beberapa faktor :
1. Kurangnya waktu pembelajaran tatap muka terbatas pada pembelajaran FPB dan
KPK untuk siswa kelas IVC di SD Negeri 27 Pontianak Timur
2. Kurang optimalnya penggunaan media pada pembelajaran FPB dan KPK untuk siswa
kelas IVC di SD Negeri 27 Pontianak Timur
3. Kurangnya konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran FPB dan KPK pada siswa
kelas IVC di SD Negeri 27 Pontianak Timur

Untuk menentukan penyebab utama isu, maka dilakukan analisis dengan


menggunakan teknik analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala
penilaian 1 sampai 5, sebagai berikut.

14
Tabel 4.3 Penetapan Penyebab Utama Isu

Kriteria
No Penyebab Total Peringkat
U S G
Kurangnya waktu pembelajaran tatap
muka terbatas pada pembelajaran FPB
1 dan KPK untuk siswa kelas IVC di SD 4 4 4 12 II

Negeri 27 Pontianak Timur

Kurang optimalnya penggunaan media


pada pembelajaran FPB dan KPK untuk
2 5 5 5 15 I
siswa kelas IVC di SD Negeri 27
Pontianak Timur

Kurangnya konsentrasi siswa dalam


proses pembelajaran FPB dan KPK pada
3 4 3 3 10 III
siswa kelas IVC di SD Negeri 27
Pontianak Timur

Keterangan :
5 : Sangat Penting, 4 : Penting, 3 : Cukup penting, 2 : Kurang penting, 1 : Tidak Penting

Berdasarkan uraian di atas, diperoleh kurang optimalnya penggunaan media


pembelajaran FPB dan KPK maka gagasan penyelesaian isu yang di ajukan adalah:
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Materi FPB dan KPK pada Pembelajaran
Matematika dengan Media Dakon Bilangan di Kelas IV SDN 27 Pontianak Timur”.
dengan rancangan kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Membuat media pembelajaran
3. Menyiapkan bahan evaluasi.
4. Melakukan kegiatan pembelajaran.
5. Melakukan evaluasi
6. Menganalisis hasil evaluasi.
Inovasi yang akan didapatkan dari kegiatan aktualisasi di atas adalah
menggunakan alat peraga atau media Dakon Bilangan. Tujuannya adalah agar
pembelajaran lebih menarik dan mempermudah siswa untuk menerima informasi yang
akan disampaikan.

15

Anda mungkin juga menyukai