Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

SMPN 13 Seluma merupakan salah satu sekolah yang mempunyai peranan penting
dalam ajaran pendidikan pertama . Oleh karena itu, setiap jenjang pendidikan di mulai dari
TK, SD, MI, SMP, MTS, SMA/MA sampai ke perguruan tinggi pelajaran agama selalu
diberikan dan bahkan pelajaran ini sangat penting bagi peserta didik. Agama diberikan
kepada siswa untuk membentuk agar tertata akhlaknya, terbentuk kepribadian yang baik
serta terampil menggunakan ajaran agama dan akhlaknya dalam kehidupan bermasyarakat
kelak. Ketercapaian tujuan pembelajaran pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar agama.
Hasil belajar tergaantung pada bagaimana cara guru mengajar dan aktivitas siswa
sebagai pelajar. Guru sebagai pengajar sekaligus pendidik harus bisa memahami karakter
setiap siswa dan kodisi lingkungan belajar, baik dalam penggunaan strategi, metode, dan
model pembelajaran yang tepat sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Walaupun
setiap sekolah pasti memiliki masalah dalam proses belajar agama baik yang bersumber
dari guru, siswa maupun lingkungan sekolah. Siswa dikatakan tuntas belajar agama apabila
nilai hasil belajar agama siswa telah mencapai kriteria ketuntasan mininal (KKM) yang di
tetapkan sekolah..

B. Tujuan Dan Maksud Observasi


Tujuan dari dilakukan observasi atau penelitian tentang proses belajar di SMPN 13
Seluma adalah :
1. Pengamatan langsung budaya sekolah
2. Pengamatan langsung bagaimana akhlak siswa/i dalam lingkungan sekolah
3. Pengamatan langsung proses belajar di kelas
4. Pengamatan langsung terhadap guru dalam proses belajar mengajar
C. Manfaat program magang 1
Setelah melakukan observasi ke SMPN 13 Seluma di harapkan kita dapat menjadi
pendidik yang bermutu dan dapat memahami karakteristik dari siswa-siswi, dan bisa
menjadi pendidik yang bemutu dan berguna bagi masyarakat yang akan mendatang

D. Waktu dan tempat

1
Observasi dilakukan selama 3 hari di SMPN 13 Seluma di bagi dalam 3 bagian yaitu :

1. Observasi pertama : Observasi Budaya Sekolah


Tanggal : Selasa, 16 Juli 2019
Waktu : 07.00-10.00 Wib
2. Observasi Kedua : Observasi Peserta Didik
Tanggal : Rabu, 17 Juli 2019
Waktu : 07.00-14.30
3. Observasi Ketiga : Observasi Dalam Proses Belajar Mengajar
Tanggal :Kamis, 18 Juli 2019
Waktu : 07.00-10.00
E. Kronologi kegiatan
1. Tahap perencanaan
a. Sebelum kami melaksanakan observasi kami diberikan bimbinggan oleh dosen
magang satu diantaranya sebagai berikut :
1. Dosen memberikan pengarahan sebelum kami melakukan observasi
2. Dosen memberikan angket yang berisi tentang budaya, kegiatan peserta
didik, proses pembelajaran dan proses guru dalam PBM di instansi yang
akan kami teliti
b. Setelah kami mendapat kelompok kami juga mengadakan musyawarah sebelum
melakukan observassi ke instansi :
1. Kami menentukan instansi yang akan kami observasi
2. Kami menentukan tempat dan waktu untuk observasi
3. Kami mengunjunggi instansi yang kami tujuh untuk memberikan surat izin
observasi
c. Setelah kami mendapatkan tempat untuk melakukan observasi magang 1(satu)
Kami melakukan :
1. Pengamatan langsung budaya sekolah
2. Pengamatan langsung bagaimana akhlak siswa/I dalam lingkungan sekolah
3. Pengamatan langsung proses belajar di kelas
4. Pengamatan langsung terhadap guru dalam proses belajar mengajar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. VISI dan MISI


VISI SEKOLAH
Berakhlakulkarimah , cinta lingkungan dan unggul dalam prestasi seiring
perkembangan IPTRK
MISI SEKOLAH
1. Menenamkan karakter religius melalui pembiasaan
2. Menanamkan perilaku jujur, disiplin, dan anti korupsi
3. Mengoptimalkan pengolahan lingkungan hidup dengan cara reuse (guna ulang),
reduce (mengurangi), dan recyle (mendaur ulang)
4. Mengoptimalkan pembiasaan memelihara dan melestarikan lingkungan hidup
5. Mengoptimalkan pembelajaran paikem dan bimbingan konseling
6. Meningkatkan propesionalisme guru melalui pendidikan formal, pembinaan dan
sertifikasi guru
7. Menanamkan jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif
8. Mengembangkan kerja sama pendidikan dan kepermukaan secara nasional
9. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pendayagunaan alat dan bahan
yang menunjang proses pembelajaran maupun keterampiran dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
10. Mengoptimalkan peran komite sekolah dan pengurus kelas dalam pemberdayaan
lingkungan
11. Menjalinkan kerja sama yang harmonis antara sekolah, lingkungan masyarakat
dan dunia usaha

INDIKATOR MISI

1. Membiasakan mengucap salam, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan mengajar,


sholat dzuhur berjamaah disekolah
2. Melibatkan warga belajar dalam setiap kegiatan
3. Datang dan pulang tepat waktu

3
4. Melaksanakan lomba kreatifitas siswa
5. Melaksanakan bimbel

B. Budaya Sekolah

Hasil dari observasi yang telah di laksanakan bahwa siswa SMPN 13 Seluma dan
murid punya attitude yang baik selalu member salam saat memasuki kelas dan berdo’a
sebelum pembelajaran dimuali, siswa bersikap santun terhadap guru, teman, dan bahkan
tamu yang datang ke lingkungan tersebut. Dapat dilihat pada saat melakukan observasi
kemarin kami melihat bahwa siswa SMPN 13 Seluma begitu santun nya dengan sesama
teman nya terlihat begitu akrabnya mereka dan bukan hanya dengan sesama teman saja
bahkan dengan kedatangan kami saat observasi mereka mengucapkan salam dengan begitu
ramahnya kepada kami dan bahkan mereka tidak sungkan untuk bersalaman terhadap orang
baru atau orng yang bertamu ke lingkungan mereka.
Dapat dilihat juga bahwa mereka menggunakan seragam sekolah secara rapi dan
tertib dengan atributnya, di SMPN 13 Seluma ini terdapat tulisan-tulisan atau monumen yang
mencerminkan sekolah terhadap mutu pendidikannya, terhadap pengamatan kami terlihat
bahwa tidak ada nya perkelahian, kasus-kasus remaja, atau pun narkoba, mempunyai prestasi
akademik yang baik juga, kebisaan belajar yang baik terlihat jelas di SMPN 13 Seluma ini.
Pada diakhir pelajaran siswa selalu memberikan salam kepada gurunya dan mengucapkan
rasa terima kasih kepada guru terhadap pelajaran ynag telah oleh guru. Selain itu, setiap pagi
siswa SMPN 13 Seluma selalu melaksanakan kegiatan rutin, yaitu sholat dhuha berjamaan
dan hafidz qur’an dengan ketentuan one day one line atau satu hari satu baris. Siswa sangat
bersemangat dalam melaksanakan hal ini dan mengikuti kegiatan dengan baik.

Tidak hanya siswa guru-guru di SMPN 13 Seluma ini juga memiliki sifat yang ramah
terhadap siswa dan bahkan terhadap tamu yang datang ke lingkungan SMPN 13 Seluma .
Guru menunjukkan keteladanan nya terhadap siswa, para dewan guru telah memberitahukan
tata tertib sekolah sejak awal dan disertai kesanggupan kepada siswa, guru juga selalu
mengingatkan bagaimana konsekuwensi dari tata tertib sekolah, guru-guru di SMPN 13
Seluma ini selalu berusaha meningkatkan profesionalitasnya terhadap siswa, dan yang paling
penting terlihat jelas bahwa SMPN 13 Seluma ini melibatkan orang tua, tokoh masyarakat

4
untuk meningkatkan mutu pendidikan SMPN 13 Seluma ini sehingga silaturahmi antara
orang tua, guru, dan masyarakat selalu terjaga dalam memperhatikan untuk meningkatkan
mutu pendidikan siswa-siswanya.

C. Pengamatan terhadap proses pembelajaran

Pada saat proses pembelajaran ini, berdasarkan pengamatan kami guru sering
mengunakan sumber belajar yang lain selain buku, guru selalu mengondisikan kelas setiap
sebelum memulai pelajaran, mengajar sesuai dengan pembelajaran, sesuai dengan kondisi
siswa, belajar yang sistematis di awali dengan pembukaan hingga penutup, mengunakan
bahasa yang santun pada saat menyampaikan pelajaran dan bersemangat pada saat
mengajar ,pada saat belajar guru mengajari siswa yang kesulitan untuk menerima pelajaran
ataupun menanggapi pendapat ataupun pertanyaan dari siswa pada saat suasana belajar
individu maupun kelompok, pada saat pembelajaran berlangsung sesekali guru mereview
pelajaran yang sebelumnya.

Pada tahap proses pembelajaran ini guru berperan sangat penting untuk menunjang
pendidikan siswa-siswinya, dan peran guru sangat penting untuk membimbing siswa untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Yang pada intinya pada proses ini guru harus pandai
menciptakan suasana kelas agar siswa tidak mudah bosan dan merasa bahwa belajar itu
sangat menyenangkan dan bukan hal yang membosankan.

D. Pengamatan terhadap guru dalam PBM

Pada tahapan ini atau pada proses ini terbagi menjadi tiga bagian pengamatan yaitu
sebagai berikut :

a) Kompetensi pedagogik
1. Guru memperhatikan karakter/pribadi siswa dalam menentukan tempat duduk.
Sesuai apa yang sudah saya amati, guru tidak terlalu memperhatikan karakter
atau pribadi siswa dalam menentukan tempat duduk. Siswa bebas memilih tempat
duduknya dan gurunya pun tidak terlalu memperhatikan tempat duduk yang
diinginkan siswanya. Yang terpenting adalah murid mendapatkan posisi

5
ternyamannya untuk menyerap materi yang disampaikan oleh guru dengan memilih
sendiri tempat duduknya masing-masing.
2. Guru memperhatikan kecerdasan siswa dalam membagi kelompok diskusi
Apa yang telah saya amati dan teliti, hasilnya yang saya dapat guru tidak
terlalu memperhatikan dalam pembagian kelompok diskusi dengan memperhatikan
tingkat kecerdasan siswanya.
3. Guru memeperhatikan siswa yang belum mengerti atau memahami materi
Guru memperhatikan muridnya yang belum bisa memahami materi yang dia
sampaikan lewat bertanya kepada siswanya apakah sudah mengerti dengan apa yang
di sampaikan oleh gurunya.
4. Guru menyapa murid yang tidak memperhatikan guru menjelaskan materi
Guru menegur siswanya yang selalu asik sendiri dengan urusannya dikelas
ketimbang memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh gurunya.
5. Dalam PBM, guru secara acak bertanya kepada siswa secara acak untuk mengulangi
materi
Sering guru bertanya kepada siswa tentang materi yang telah disamapaikannya
dan untuk berusaha mengulangi materi yang telah disampaikan.
6. Dalam PBM, guru menyuruh siswa secara acak untuk menjelaskan materi yang
didiskusikan
Setiap siswa dalam kegiatan diskusi selalu disuruh untuk mejelaskan materi
diskuisnya secara acak dan bergantian.
7. Guru memberikan penguatan pada setiap materi yang penting
Sering guru memberikan penguatan atau stimulus agar siswa bisa cepat memahami
materi pelajaran yang disampaikan, materi yang penting guru dan siswa selalu aktif
bersinergi agar siswa cepat dan bisa memahami materi yang disamapaikan oleh guru.
8. Guru member penghargaan bagi siswa yang meneyerap materi yang disampaikan
Jarang guru member penghargaan kepada siswa yang bisa menyerap materi yang
disampaikan, sesekali saja hanya berupa pujian untuk menggugah semangat siswa
agar lebih tekun dalam belajar.

6
9. Guru menyajikan materi dengan mudah dipahami siswa
Guru tidak pernah menyampaikan materi yang susah dipahami siswa, guru
menggunakan metode dan model yang tepat agar apa yang disampaikan oleh guru
bisa diserap oleh siswa. Dengan menggunakan teori dan praktek siswa mudah
memahami materi yang disampaikan.
10. Guru memancing siswa untuk bertanya/mengemukakan pendapat
Selepas materi yang disampaikan oleh guru, siswa selalu dipancing untuk bertanya
tentang materi yang sudah disampaikan.
11. Guru menanggapai pertanyaan siswa dengan ringkas dan tuntas
Guru selalu memberikan solusi yang cepat dan tepat dalam menanggapi pertanyaan
yang diajukan oleh siswa.
12. Guru membuat kesimpulan materi dengan singkat
Guru menyyimpulkan materi yang sudah disampaikan dengan ringkas tanpa panjang
lebar.
b) Kompetensi kepribadiaan
1. Guru berpakaian rapi dalam mengajar
Guru selalu memperhatikan penampilan saat mengajar, penampilam rapih dan sopan.
2. Guru berpenampilan sebagai pendidik
Guru tidak pernah beerpenampilan diluar batas kewajaran, selalu rapih, seragam dan
layaknya seorang guru
3. Guru berbicara santun dengan siswa
Guru tidak pernah berbicara kotor, selalu menyampaikan materi dengan bahasa yang
sopan dan bertutur kata yang baik saat berbicara dengan siswa.
4. Guru disiplin dalam melaksanakan tugas mengajar
Guru selalu tepat waktu, dalam mengajar keidisiplinan selalu diutamakan.
5. Guru menjadi inspirator bagi siswa dalam mengajar
Guru selalu digugu dan ditiru dalam setiap tingkah dan perilakunya oleh siswa.
c) Kompetensi sosial
1. Guru menggunakan kata yang tidak menyinggung orang lain dalam berbicara
Dalam kami melakukan observasi guru di menggunakan tutur kata yang baik dan
sopan tidak ada kata yang menyinggung hati dan perasaan sesorang.

7
2. Guru dapat berkomunikasi dengan semua orang berbagai jenjang umur
Guru berkomunikasi dengan baik dengan siapapun itu, dengan kami para mahasiswa,
apara siswa dan orang tua siswa.
3. Guru dapat beromunikasi baik dengan semua orang tanpa melihat suku atau ras , dan
agama
Guru selalu sopan kepada siapapun dalam berbicara, baik dengan yang beda suku
agama dan yang lainnya
4. Guru berkomunikasi dengan baik, tanpa memperhatikan status/pekerjaan orang
tersebut.
Selalu guru berkomunikasi dengan baik dengan siapapun tanpa melihat status dan
pekerjaan orang tersebut
5. Guru berkomunikasi dengan lancer, tanpa melihat tempat dan lokasinya
Selalu guru dapat baik berkomunikasi ditempat manapun.
E. Pengamatan Terhadap Peserta Didik
Berdasarkan dalam pengamatan mereka jarang bersikap kurang sopan, dapat
mengenal agamanya sendiri walaupun terkadang merasa imannya sering naik turun. Anak
SMPN 13 Seluma terlihat jelas rasa empati terhadap teman-temannya, merasa kebutuhan
cukup terpenuhi, mereka cepat merasa puas dengan nilai yang cukup maksimal dengan hasil
kemampuannya. Terhadap pengamatan kami siswa sudah merasa nyaman dan aman dengan
lingkungannya, mudah beradaptasi dengan lingkungan walaupun terkadang adanya masalah
kecil diantara mereka namun semua itu bukan penghalang untuk menjalin petemanan
dengan baik. Tetapi dengan adanya sengketa atau sedikit masalah di antara mereka mereka
akan mengerti dengan sikap yang saling menghargai orang lain, dan menghargai pendapat
orang.

F. Proses Kegiatan pembelajaran

Froses pembelajaran di SMP 13 Seluma secara umum sudah dengan baik, hal
tersebut daapat ditulis dilihat dari hasil penelitian, dimana prosudur guru dalalm mengajar
sudah cukup baik dengan mengikuti prosuder pengajaran yang benar. Pada proses
pembelajaran berlangsung dikelas penulisan mengamati dari awal sampai pembelajaran
berakhir.

8
Siswa menjawab dengan cukup antuasi. Setelah itu guru memulai materi baru dan
menjelaskan materi tersebut kepada siswa/I, setelah menjelaskan materi pembelajaraan guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami,saat ada peserta didik yang belum mengerti dan bertanya, guru menjawab dan
menjelaskan kembali materi yang tersebut dengan tuntas dan baik. Selanjutnya guru
memberikan tugs pada kepada siswa dan hasil tugas tersebut dipresentasikan didepan teman-
teman guru juga senantiasa mengamati respon siswa.

A. pengamatan terhadap unsur pembangunan kompetensi dasar pedagogic, kepribadian,


dan sosial.
Guru adalah unsur penting didalam keseluruhan sistem pendidikan. Karena itu
peranan dan kedudukan guru adalah untuk meningkatkan mutu dan kualitas siswa.
1. kompentensi Pedagogik
kompentensi ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam memahami
karakteristik atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa melalui berbagai cara.
a. kegiatan pembelajaran yang mendidik dikelas dan dilapangan
b. mengamati kegiatan pembelajaran yang mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimal.
2. kompentensi kepribadian
kompentensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan prosonal yang
harus dimiliki oleh guru profosional dengan cara mencerminkan kepribadian
yang baik pada diri sendiri, bersikap bijaksana serta aktif, bersikap dewasa
dan berwibawa serta mempunyai akhlak mulia untuk menjadi sauri teadan
yang baik.
a. perilaku saling menghargai antara warga sekolah tanpa membedakan
keyakinan yang dianut.
b. Sikap dan prilaku warga sekolah
3. kompentensi sosial
kompentensi sosial adalah salah satu kompentensi yang harus dimiliki oleh
seorang pendidik yaitu melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan
siswa dan seluru tenaga kepenididikan serta hubungan secara keseluruhan
disekolah tersebut

9
a. hubungan guru-guru
b. hubungan guru dan siswa
c. hubungan siswa-siswi
d. hubungan guru-pegawai tata usaha
e. hubungan sesial secara keseluruhan
B. Pengamatan terhadap unsur pemerkuatan pemahaman peserta didik yaitu
1. aspek psikologi
2. aspek pisikologis
3. aspek pisikologis

G. Kultur atau Tradisi Sekolah

pembenahan pendidikan disekolah melalui kultur sekolah, belum banyak diperhatikan


dan dikembangkan. Sasaran peningkatan mutu pendidikan dipandang tidak cukup hanya pada
aspek proses pembelajaran, kepemimpian dan manejem, kendatipun tiga aspek tersebut pada
dasarnya memberikan , kotribusi yang sangat signifikan terhadap mutu sekolah. Namun satu
aspek yang tidak diabaikan sebagai penentu keberasilan penyenggaraan proses pendidikan
disekolah adalah kultur sekolah. Kultur sekolah yang baik diharapkan akan berasil
meningkatkan mutu pendidikan yang tidak hanya memiliki nilai akademik namun sekaligus
bernilai afektif. Anwar Hasnun mengukakan bahwa kegagalan kepala sekolah dalam
mengolah sekolah dikerenakan kegagalan manejemen kultur sekolah dengan baik.

H. Refleksi hasil pengamatan pembelajaran

Dari yang penulis amati selama observasi, kegiatan pembelajaran dikelas cukup
aktif. Guru menggunakan metode pembelajaran yang cukup membuat siswa mengerti
terhadap materi yang dijarkan. Meskipun menurut penulis, guru tersebut masih kurang
untuk menumbuhkan rasa keterestik seluruh siswa. Karna hanya sebagian siswa yang
terlihat antuasi sedangkan yang lain hanya mengikuti atau pun terpaksa mendengarkan.
Seharusnya guru tidak hanya menggunakan buku sebagai bahan ajar siswa, menurut
penulis guru juga dapat memberikan inovasi serta bermpromasi saat mengajarkan materi
akan diajarkan kepada siswa.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dengan banyak pelajaran yang dilandaskan banyaknya pelajaran agama terlihat jelas
bahwa akhlak siswa di sekolah ini baik, dan mempunyai budaya yang baik juga seperti
mengucapkan salam,santun dalam berbicara, ramah kepada guru dan teman-teman, terhadap
orang yang luar dari lingkungan sekolah. Dalam proses belajar di sekolah ini mempunyai
cara sendiri yaitu di sela-sela pembelajaran di selangi dengan membaca Al-qur’an bersama
Sholat Dhuha berjamaah. Dan dari segi berpakaian semua siswa pakaian rapi berseragam
dengan atribut yang lengkap, begitu juga dengan gurunya yang mencerminkan keteladanan
kepada siswanya.

B. SARAN

Dari selama saya melakukan kegiatan observasi, saya memberikan saran agar dapat
dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya berharap: kepada para peserta
didik agar mempersiapkan diri untuk menguasai pembelajaran yang akan diterapkan dalam
sekolah agar memudahkan dalam melakukan observasi. Dalam sebuah sekolah walaupun
akhlak siswa sudah baik akan tetapi guru tidak akan dari pengawasan terhadap siswa agar
akhlak yang baik itu akan selalu diterapkan dimanapun mereka berada bukan hanya sekedar
di dalam sekolah tetapi juga diluar sekolah.

11
F. DOKUMENTASI

12
13

Anda mungkin juga menyukai