Anda di halaman 1dari 6

HASIL PENELITIAN DAN PEMBASAHAN

Pada bab ini, kami memaparkan hasil penelitian dari pengumpulan data tentang
permasalahan yang terdapat pada BAB I yaitu, “Habituasi Pendidikn Karakter Siswa SD Melalui
Optimalisasi Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah.” Penelitian yang berjudul “Habituasi
Pendidikn Karakter Siswa SD Melalui Optimalisasi Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah.”
yang bertujuan untuk : 1) untuk mendeskripsikan proses perencanaan habituasi pendidikan
karakter melalui peran kepemimpinan kepala sekolah, 2) untuk menggambarkan pelaksanaan
habituasi pendidikan karakter melalui peran kepemimpinan kepala sekolah, 3) untuk
menganalisis hasil habituasi pendidikan karakter melalui peran kepemimpinan kepala sekolah.
Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata
hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar dan luar sekolah,
akan tetapi juga melalui pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur,
disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dan sebagainya. Oleh karena itu,
sekolah memiliki peranan yang besar dalam pengembangan pendidikan karakter.
Pada penelitian ini kami melakukan di SDN Rawu dan kami menjadikan kelas 5 sebagai
sempel penelitian serta Ibu Enah Suhaenah, M.Pd (Kepala Sekolah) dan Bapak Tubagus Habibi
S.Pd sebagai narasumber penelitian kami. Alasan kami menjadikan kelas 5 sebagai objek
penelitian kami, karena kelas 5 atau kelas tinggi lebih mudah memahami dan lebih mudah paham
akan artinya sikap religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dan
sebagainya yang ditanamkan oleh guru.
A. HASIL PENELITIAN
1. Perencanaan habituasi pendidikan karakter siswa sekolah dasar melalui peran
kepemimpinan kepala sekolah
a. Program kerja yang dibuat oleh kepala sekolah
Dalam wawancara mengenai program kerja yang dibuat oleh kepala sekolah, Ibu
Kepala Sekolah yaitu Ibu Enah Suhaenah, M.Pd menjelaskan kepada kami bahwa ada
beberapa program untuk guru guru di SDN rawu diantaranya yaitu melaksanakan
kegiatan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan seperti pelatihan-
pelatihan, seminar-seminar ataupun pengembangan kurikulum K13 seperti dengan
mengikuti workshop. Kepala Sekolah juga memberikan program untuk siswa. Salah
satu program kerja yang dibuat oleh kepala sekolah dalam rangka mengembangkan
pendidikan karakter yaitu ialah kegiatan pramuka. Tujuan diadakannya program
kegiatan pramuka untuk membentuk karakter peserta didik. seperti hal nya dalam
bidang keagamaan (religius), kemandirian dan lain-lain. secara akademisnya,
pembentukan karakter dalam kegiatan pembelajaran program rutinnya yaitu, dalam
setiap kegiatan pembelajaran adanya pembiasaan-pembiasaan baik ataupun program
kegiatan rutin yang diterapkan sebagai pembiasaan, dengan pembiasaan itu
diharapkan nantinya akan membentuk karakter siswa. Seperti, berdoa sesudah atau
sebelum belajar, disiplin dan siswa di ajarkan untuk membersihkan lingkungan kelas,
kemudian menghormati ataupun patuh kepada guru, kemudian menghargai teman. Ini
juga termasuk dalam program kerja karena hal tersebut ada dalam kegiatan kegiatan
yang sifatnya dilaksanakan secara jangka pendek atau sehari-hari yang biasanya
dilaksanakan di SDN Rawu dan ada juga program yang sifatnya bulanan atau
mingguan seperti kegiatan kultum, kepramukaan.
Sedangkan untuk yang bulanan (ketika ada event-event dalam peringatan hari
besar, baik itu yang bersifat keagaman, ataupun nasional hal hal tersebut tetap
dilaksanakan). Pada intinya kegiatan disekolah itu, selain guru untuk memberikan
anak agar mendapat pengetahuan secara kegiatan pembelajaran, tentunya ada
pembiasaan untuk membentuk karakter anak. Karena belajar tanpa di iringi sikap
yang baik tentunya tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Selain kegiatan
pramuka program kerja lain yang dibuat untuk pengembangan karakter anak didik
yaitu kegiatan PMR dan Pecak Silat, yang dimana kegiatan ini masuk dalam kegiatan
ekstrakuler dan dilakukan seminggu sekali. Lalu juga terdapat kegiatan MIPA dengan
tujuan untuk meningkatkan intelektual para peserta didik.
b. Persiapan sarana untuk menunjang kegiatan pembiasaan
Hasil wawancara Ibu Enah Suhaenah menyatakan bahwa sarana dan prasarana
yang disediakan oleh sekolah masih terbatas. Tapi sekolah mengusahakan
semaksimal mungkin supaya anak-anak mampu mengembangkan karakter maka itu
sekolah membangun mushola supaya anak memiliki karakter religius yang baik. Nah
untuk penghijauannya, walaupun lahan terbatas tetapi sekolah memelihara tanaman
supaya anak memiliki karakter peduli lingkungan sekolah dengan cara menjaga,
menyiram tanaman tersebut biasanya anak melaksanakan tugas menyiram ketika
jadwal piket tersebut. Kemudian sekolah juga memiliki ruang perpustakaan, nah itu
supaya anak memiliki karakter gemar membaca. Sedangkan untuk kebersihan kelas,
sekolah memberikan fasilitas tempat sampah supaya anak membuang sampah tidak
sembarangan, dan sekolah mempunyai aturan kepada anak anak supaya membawa
plastik kresek guna menyimpan sampah mereka lalu dibawa pulang, nah hal ini selain
bermanfaat untuk mengembangkan karakter disiplin dan peduli lingkungan juga dapat
mengurangi banyaknya sampah di sekolah SDN Rawu.
c. Sosialisasi program kepala sekolah kepada pelaksana
Ibu Enah Suhaenah menjelaskan bahwa sekolah mengadakan kegiatan sosialisasi
program sekolah pada masa sekarang ini dilaksanakan secara daring via zoom
meeting. Peserta kegiatan sosialisasi ini adalah guru dan karyawan SDN Rawu serta
wali murid. Topik utama yang dibahas dalam agenda sosialisasi ini meliputi program
kegiatan di bidang akademik, program kegiatan bidang kesiswaan serta program
kegiatan non akademik. Secara khusus, acara sosialisasi program ini juga
memfasilitasi tanya-jawab/sharing dengan wali murid terkait rencana pembelajaran
daring yang akan dilaksanakan.
2. Pelaksanaan habituasi pendidikan karakter siswa melalui peran kepemimpinan
kepala sekolah
di SDN Rawu terdapat program kerja yang telah dibuat oleh ibu kepala sekolah dan
telah disampaikan kepada guru, yang dimana program tersebut bertujuan untuk
pengembangan karakter anak didik agar menjadi lebih baik. Tentunya dalam menyikapi
perbedaan karakter di setiap masing-masing siswa, secara akademisnya pembetukan
karakter terdapat dalam kegiatan pembelajaran program rutin. Setiap kegiatan program
pembelajaran rutin diterapkan pembiasaan – pembiasaan baik yang diharapkan nantinya
akan membentuk karakter siswa yang disiplin. Seperti berdo’a sebelum dan setelah
melakukan pembelajaran, menghormati atau patuh kepada guru, menghargai sesama
teman sampai siswa dapat menjaga lingkungan sekolah dengan cara membersihkan
lingkungan kelas atau sekolah. pada pelaksanaanya itu termasuk program kerja karena hal
tersebut berupa kegiatan – kegiatan yang sifatnya dilaksanakan secara jangka pendek dan
jangka panjang. Fungsi kegiatan ini di sekolah selain untuk memberikan kegiatan
pembelajaran kepada anak didik agar mendapatkan pengetahuan, tentunya ada
pembiasaan untuk membentuk karakter anak didik. dikarenakan tanpa diiringi sikap atau
karakter anak didik yang baik tentunya tidak akan mendapatkan hasil pembelajaran yang
tidak maksimal.
Program kerja yang bertujuan untuk pengembangan pendidikan karakter itu sendiri
yaitu melalui kegiatan kepramukaan, pada tujuan kepramukaan itu sendiri yaitu untuk
membentuk karakter peserta didik, seperti dalam bidang keagamaan (religius),
kemandirian, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan lainnya dalam kepramukaan yang
bertujuan untuk membentuk karakter siswa menjadi lebih baik. Selain kegiatan
kepramukaan terdapat kegiatan lainnya untuk program pengembangan karakter pada
siswa, yaitu seperti kegiatan PMR, kultum, gotongroyong, yang dimana kegiatan tersebut
memiliki nilai karakter yang bisa siswa dapatkan dan kegiatan tersebut dilakukan dalam
seminggu sekali. Kemudian ada juga kegiatan MIPA untuk meningkatkan intelektual
siswa.
Dalam mengimplementasikan program tersebut, butuh Melibatkan pihak warga
sekolah untuk membantu pengembangan pendidikan karakter pada siswa agar menjadi
lebih baik. Karena faktor lingkungan dalam penerapan pembiasaan karakter yang baik,
siswa sulit untuk melakukannya jika lingkungan siswa, baik di sekolah ataupun diluar
sekolah (rumah ataupun lingkungan masyarakat) jika tidak mendukung dalam penerapan
pembiasaan itu sendiri, akan sangat berpengaruh menjadi faktor yang kurang baik untuk
peserta didik.
Di SDN Rawu menerapkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, terutama 5 nilai
karakter yang menjadi sasaran utama, yaitu religious, yang diterapkan di SDN Rawu,
Penerapan-penerapan yang dapat dilakukan disekolah untuk mengembangkan karakter
siswa agar menjadi lebih baik, yang pertama yaitu dengan penanaman karakter
kedisiplinan pada siswa, contohnya yaitu guru dapat membiasakan siswa masuk sekolah
tepat waktu, guru dapat bersikap tegas dan bijak ketika memberi tugas kepada siswa agar
siswa mengumpulkan tugas dengan tepat waktu, dan guru juga menerapkan kepada siswa
tertib sebelum memasuki ke kelas guru melakukan pemeriksaan kelengkapan seragam
sekolah yang dipakai oleh siswa.
3. Hasil habituasi pendidikan karakter siswa melalui peran kepemimpinan kepala
sekolah
Siswa di SDN Rawu sendiri sudah memiliki kebiasaan dan prilaku yang baik sesuai
nilai-nilai yang diajarkan. Karena mereka setiap harinya selalu dibiasakan dengan
melakukan kegiatan pembiasaan yang bisa menciptakan kebiasaan dan prilaku yang baik,
mulai dari masuk gerbang sampai kegiatan belajar mengajar selesai atau bahkan sampai
rumah, pembiasaan tersebut diterapkan. Habituasi atau pembiasaan pendidikan karakter
dilaksanakan dengan pembiasaan sehingga siswa akan mudah memahami, mengingat dan
melaksanakan perilaku yang baik dan meninggalkan perilaku yang tidak baik. Beberapa
dari mereka juga sudah paham akan nilai-nilai tersebut dan dapat membedakan mana
yang baik dan yang buruk. Contohnya jika ada guru yang sedang membawa buku cukup
banyak, mereka dengan cepat membantu guru tersebut membawakan beberapa buku.
Tetapi ada beberapa juga masih ada yang belum memiliki kebiasaan tersebut dan belum
sadar akan sikap apa yang akan mereka lakukan jika melihat kejadian tersebut. Mereka
yang belum paham biasanya tinggal dikelas rendah, usia juga bisa menjadi faktor
mengapa mereka belum bisa menerapkan.
Nilai-nilai dan perilaku siswa tergantung pada siswanya itu sendiri. Di SDN Rawu
beberapa siswa sudah memiliki perilaku yang kuat terhadap nilai-nilai yang sudah
diajarkan. Perilaku tersebut juga sudah menjadi kebiasaan yang mereka lakukan
disekolah maupun diluar sekolah, Beberapa siswa yang belum menerapkan kebiasaan
atau perilaku tersebut tentu memiliki alasan yang membuat mereka seperti itu, salah
satunya dari faktor lingkungan. Bisa dari lingkungan sekolah bisa juga dari rumah. Dan
manfaat dari pendidikan karakter ini agar siswa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
yang sudah diajarkan dan berharap akan menjadi kebiasaan yang mereka lakukan
disekolah maupun dirumah.
Nilai-nilai dan perilaku siswa tergantung pada siswanya itu sendiri. Di SDN Rawu
beberapa siswa sudah memiliki perilaku yang kuat terhadap nilai-nilai yang sudah
diajarkan. Perilaku tersebut juga sudah menjadi kebiasaan yang mereka lakukan
disekolah maupun diluar sekolah, Beberapa siswa yang belum menerapkan kebiasaan
atau perilaku tersebut tentu memiliki alasan yang membuat mereka seperti itu, salah
satunya dari faktor lingkungan. Bisa dari lingkungan sekolah bisa juga dari rumah. Dan
manfaat dari pendidikan karakter ini agar siswa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang
sudah diajarkan dan berharap akan menjadi kebiasaan yang mereka lakukan disekolah
maupun dirumah.

Anda mungkin juga menyukai