Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR MAGANG I

DI MA SUNAN AMPEL

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh:

Nama Mahasiswa : Nurul Aini

NIM : 932513319

Alamat Sekolah : Jl. Merak No.10 Semanding Tertek Pare


Kediri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2020-2021
A. Pengamatan Kultur Manajemen Sekolah
1. Perilaku siswa siswi di dalam dan di luar kelas
siswa MA Sunan Ampel Pare perilaku diluar maupun di dalam kelas,
perilaku siswa-siswi MA Sunan Ampel Pare Pare cukup baik. tetapi prilaku siswa
siswi tidak semua sama, ada yang terlambat masuk kelas, tidak memakai atribut
yang lengkap, dan masih ada keterlambatan masuk sekolah dll. Tetapi mereka
mempunyai rasa tanggung jawab atas kesalahan yang telah mereka buat dengan
menerima konsekuensi yang akan guru berikan kepada siswa-siswi yang
melanggar peraturan. Hal ini dapat menumbuhkan sikap kedisiplinan terhadap
peserta didik.
Ketika guru memberikan tugas, para siswa-siswi MA Sunan Ampel Pare
mengerjakan tugas tersebut baik tugas kelompok maupun tugas individu, Perlaku
siswa ketika berada didalam kelas, mereka menangkap pelajaran dengan baik dari
guru, cukup aktif didalam kelas misalnya, ada salah satu materi yang tidak
dimengerti oleh siswa, maka siswa tersebut bertanya kepada gurunya. Karena
bimbingan guru yang propesional akan mewujudkan atau dapat menciptakan
siswa-siswi yang hebat, produktif, inovatif, bertanggung jawab .Perilaku siswa-
siswi ketika berada diluar kelas, siswa-siswi mempunyai sikap yang bisa
menghormati satu sama lain contohnya, setiap siswa yang bertemu dengan teman,
guru diluar kelas mereka mengucapkan salam dan bersalaman dengan guru
dengan memberikan senyuman kepada guru maupun temannya. Hal ini
mencerminkan bahwa siswa-siswi di MA Sunan Ampel Pare diberikan bimbingan
yang baik,

2. Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau yang sudah membudaya


Mereka diajarkan untuk sebelum masuk ke sekolah, mereka diajarkan untuk
bersalaman dengan ibu bapak guru , di MA Sunan Ampel Pare juga diajarkan
untuk menghafakan surat-surat pendek selain membaca surat pendek ada juga
mereka melakukan Sholat Dhuha secara bergilir dan Kegiatan upacara di MA
Sunan Ampel Pare ini kegiatan upacara di sekolah ini dilaksanakan pada hari
senin.
3. Upaya-upaya pembinaan guru dan siswa
Dalam upaya membina siswa siswi, para guru telah melakukan upaya yang
sangat besar dalam pembinaan siswa siswi mereka. Seringkali ditemukan para
siswa siswi MA Sunan Ampel Pare terlambat masuk sekolah, para guru
memberikan mereka hukuman mebaca surat-surat pendek di luar gerbang tidak
hanya surat-surat pendek saja melainkan juga membaca shalawat nariyah
sebanyak tujuh kali. Untuk hari senin jika ada yang terlambat upacara tiang
bendera di lapangan selama 10 menit. prilaku ini adalah salah satu bukti bahwa
guru melakukan pembinaan kepada siswa-siswinya supaya disiplin agar siswa
lebih disiplin lagi ketika berangkat kesekolah.

4. Kebersihan sekolah

Dalam kebersihan di lingkungan sekolah MA Sunan Ampel Pare dari


observasi yang kami lakukan di MA Sunan Ampel Pare para siswa-siswi dan para
guru sangat menjaga kebersihan, ketika para siswa-siswi melihat sampah di
lingkungan sekitar sekolah langsung mengambilnya lalu di buangkan ketempat
sampah. Para guru untuk memerintahkan siswa untuk selalu menjaga kebersihan
sekolah. para siswa tidak hanya di luar kelas menjaga kebersihannya namun
mereka juga menjaga di dalam kelas agar selalu terlihat bersih di dalam kelas.
Guru tidak akan memulai pelajaran jika kelas masih kotor oleh karena itu, di
dalam kelas di bentuk piket membersihkan kelas secara bergilir setiap hari. para
siswa-siswi sebelum memasuki kelas mencopot sepatu terlebih dahulu agar kelas
terlihat lebih nyaman lagi ketika saat belajar mengajar.

5. Kedisiplinan Sekolah
Menurut observasi yang kami lihat tentang kedisiplinan di MA Sunan Ampel
Pare siswa yang tidak disiplin di berikan hukuman contohnya membersihkan
lingkungan sekolah yang kotor. Sifat tersebut memberikan prilaku baik.
Para guru di lembaga MA Sunan Ampel Pare selalu menunjukkan sikap
disiplin contohnya, guru tepat waktu masuk ke sekolah, kelas, dan berpakaian
yang sangat rapi itu mencerminkan sikap kedisiplinan. Sebagai peserta didik harus
mempunyai sikap disiplin, agar lebih baik kedepannya.

B. Pengamatan kompetensi utama pendidik


1. Kompetensi pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik
\ cara gaya guru menerangkan ke pada muridnya, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik
adalah:

a. Menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi


pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang
ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih.

b. Melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

c. Memahami peserta didik dengan memamfaatkan prinsip-prinsip


kepribadian.

d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang melaksanakan


proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denga berbagai metode,
menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan
tingkat ketuntasan belajar.

Dari hasil observasi kami di MA Sunan Ampel Pare seorang guru


memberikan pemahaman kepada siswa terhadap materi yang diajarkan dengan
metode menulis,membaca dan meghafal asmaul husna beserta artinya yang
mudah dipahami oleh siswa, sehingga memudahkan siswa dalam menerima materi
yang diberikan oleh guru saat memberikan materi. Mereka mempergunakan diri
mereka sebagai fasilitator dalam pembelajaran, sehingga mudah di pahami.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik, mantap
stabil, dewasa, dan bijak sana ngengefaluasi kinerja sendiri. Kompetensi
kepribadian adalah salah satu kemampuan yang sangat dibutuhkan guru dalam
melaksanakan tugas keguruannya. Seorang guru yang memiliki kompetensi
kepribadian menyakini dirinya dimemiliki bakat untuk menjadi guru, sehingga ia
mempunyai sifat optimesme dalam mengajar.

Kepribadian guru meliputi:

a. Mengikuti perkembangan dunia pendidikan

b. Memiliki sikap tegas dan sabar dalam melaksanakan proses pembelajaran.


Kompetensi Profesional

c. Mencontoh perilaku orang-orang sukses dalam mendidik

d. Mempunyai sifat bertanggung jawab sehingga lebih hati2 dalam


melakukan segala hal terutama dalam menjalankan tugasnya sebagai guru.

e. Belajar dari sebuah kesalahan, dan lain sebagainya

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru dalam bekomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.

a. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Indonesia yang


memiliki keragaman social budaya.

b. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif

c. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.

Hasil obserpasi kami melihat mereka berkomunikasi antara guru dengan siswa,
Seorang guru memberikan kesempatan kepada salah seorang murid untuk mencari
teman yang akan mengikuti kegiatan Olimpiade berdasarkan kemampuan murid
tersebut. Ada juga yang melalui kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
sosial, seperti: adanya kegiatan acara rapat dengan wali murid mengenai
penerimaan siswa baru disekolah.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah guru mampu mengelola dirinya sendiri dalam
melaksanakan tugas sehari hari selain itu juga guru mampu memahami belajar
dengan lingkungan sekitar selain itu juga sebagai administrator dan sebagai
komunikator. Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu.

a. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan


tindakan reflektif.

b. Mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara


kreatif

c. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang


mendukung pelajaran yang dimampu.

d. Mampu berkomunikasi dengan baik dan mengembangkan diri.

hasil observasi saya kemaren mengamati di dalam belajar mengajar. Sebelum


pembelajaran dimulai, saya memperhatikan kedatangan guru ketika masuk ke
kelas seorang guru paling telat masuk kelas maksimal 10 menit sebelum belajar
mengajar, tetapi guru sangat memperhatikan kesiapan situasi kelas. Seperti Ada
juga dengan cara menunjuk salah satu siswa untuk menyebut kembali apa yang
telah diucapkan oleh guru berdasarkan apa yang telah guru ajarkan. mereka
mengembangkan materi pembelajaran disertai dengan berbagai strartegi agar
murid mampu menerima materi dengan baik.
C. Pengamatan pemahaman peserta didik
1. Hasil identifikasi karakteristik peserta didik
Mereka berani berargumentasi dengan guru mereka, teman-teman magang,
maupun teman-teman mereka satu angkatan. Tak jarang pula mereka mendatangi
kami hanya untuk berbincang-bincang maupun meminta bantuan untuk belajar.
Mereka juga aktif bertanya apabila mereka belum paham mengenai apa yang
mereka kerjakan atau apa yang guru ajarkan. Namun tak jarang pula yang hanya
diam saja. Yang seperti ini memiliki dua kemungkinan. Kemungkinan yang
pertama mereka diam karenan memang sudah paham dan bisa, kemungkinan
yang kedua mereka diam karena malu bertnaya. Untuk solusi kemungkinan kedua
bapak/ibu guru menghampiri siswa tersebut lalu menanyakannya.

2. Tingkat partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran


Saya memperhatikan mereka yang tergolong aktif bertanya ketika tidak faham
dengan materi yang disampaikan serta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
oleh bapak/ibu guru. Namun masih saja ditemukan siswa yang acuh terhadap
materi yang disampaikan, mengobrol dengan teman sebangku, dan mengganggu
teman yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan siswa bosan ataupun kurang suka
dengan mata pelajaran yang disampaikan. hal tersebut terjadi karena guru
memang belum dapat menguasai kelas dengan baik atau karena metode yang
diberikan kurang tepat, sehingga siswa mencari kesibukan yang lainnya.
Kesalahan yang kita lakukan dalam menghadapi mereka akan menyebabkan
rusaknya generasi yang akan meneruskan bangsa kita ini. Tingkat partisipasi
peserta didik dalam PBM sangatlah antusias. Mereka selalu aktif menjawab ketika
guru memberikan berbagai macam pertanyaan. Mereka juga berani mengerjakan
soal di depan kelas dengan penuh percaya diri. Mereka juga aktif bertanya kepada
guru ketika mereka tidak memahami apa yang sudah diajarkan oleh guru mereka.
Tidak hanya itu, mereka juga berani mengeluarkan atau meyampaikan pendapat
ketika berdiskusi dan masing-masing dari mereka saling mengharagai apapun
pendapat yang sudah disampaikan oleh teman mereka sehingga mereka bisa
menyelesaikan permasalahan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama.
Mereka juga cukup cakap dalam menangkap dan merespon materi serta
bertanggungjawab atas tugas-tugas yang diberikan oleh guru

3. Pengaturan kelas
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan yaitu dalam pembagian kelas
untuk kelas X rata-rata 35-40 siswa, untuk kelas XI rata-rata 35-38 siswa,
sedangkan untuk kelas XII sendiri hanya sekitar 31-35 siswa. dalam peraturan
seperti ini akan membuat kelas nyaman dan tidak terlalu penuh. Sehingga siswa
tidak merasa tertekan apabila kelas terasa sempit.

4. Problem dan solusi penyimpangan


Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan selama 2 minggu di MA
Sunan Ampel Pare, terdapat beberapa problem yang sering terjadi. Misalnya, ada
beberapa siswa yang sering datang terlambat ke sekolah beberapa siswa tidak
memakai atribut lengkap dan tidak sesuai dengan aturan seperti; tidak memakai
sepatu berwarna hitam, tidak memakai seragam sesuai hari yang sudah ditentukan
dan memakai kerudung tidak sesuai seragam, dll. Ada beberapa siswa yang datang
terlambat karena mayoritas siswa terdiri dari anak pondok.
dari pihak sekolah telah memberikan solusi-solusi yang sangat tepat untuk
mereka yang melakukan penyimpangan. Untuk siswa yang sering terlambat, pihak
sekolah memberikan sanksi melalui 3 tahap. Tahap pertama merupakan tahap
peringatan. Tahap kedua merupakan tahap dimana siswa diberikan hukuman.
Namun, hukuman yang diberikan bukanlah hukuman yang dapat merugikan
siswa-siswa tersebut, justru hukuman yang diberikan adalah berupa membaca
surat-surat pendek, sholawat dan hukuman yang mendidik. Tahap ketiga
merupakan tahap dimana Waka Kesiswaan akan memberikan surat panggilan
untuk kedua orangtua siswa-siswa yang bersangkutan. Sedangkan untuk siswa
yang memakai sepatu selain hitam akan mendapat hukuman berupa sepatu disita
dan akan dicat hitam oleh guru, siswa yang memakai atribut sekolah yang tidak
sesuai dengan aturan akan mendapat teguran dari guru.

5. Pengembangan potensi peserta didik


Pengembangan potensi peserta didik yang ada di MA Sunan Ampel Pare
sangatlah baik. Terdapat banyak sekali kegiatan yang dapat menunjang
pengembangan potensi peserta didik tersebut. Pada dasarnya, setiap peserta didik
memiliki potensi dan bakat yang berbeda-beda. Sehingga kegiatan-kegiatan
tersebut dapat menjembatani potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan
mengembangkannya sebagai bekal masa depan mereka. sehingga mereka dapat
mengikuti kegiatan yang sesuai dengan bidang mereka masing-masing
berdasarkan keahlian yang mereka miliki, contoh potensi di bidang Pramuka,
PMR, Drumband, Olimpiade, Kaligrafi, Futsal, Bulu Tangkis, Voli, Tahfid,
Hadroh, MTQ, Mading dan literasi

D. Pengamatan proses pembelajaran


1. Persiapan Pembelajaran
Sebelum mengajar guru mempersiapkan diri, memahami apa yang akan
disampaikan kepada para siswa. Guru juga membawa buku absensi dan buku
paket sebagai acuan dalam proses pembelajaran. S etelah bel tanda masuk
berbunyi, guru memasuki kelas dengan menggunakan pakaian yang sopan dan
rapi sesuai aturan yang berlaku di sekolah. Sebelum memulai pelajaran, guru
mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan memperhatikan apa yang guru
perintahkan. Setelah para siswa sudah kondusif guru mengucapkan salam.
kemudian guru meminta siswa untuk berdo’a terlebih dahulu agar diberi
kelancaran dalam menimba ilmu. Guru dan siswa menyiapkan buku yang
diperlukan ketika pembelajaran.
2. Membuka Pembelajaran
Sebelum masuk pada materi pembelajaran, guru menyapa para siswa
kemudian mengabsennya satu persatu. Setelah itu, guru memerintahkan para
siswa untuk lalaran (hafalan) asmaul husna beserta doanya. Kemudian guru
mereview materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya sambil
mengaitkan pembahasan dengan keadaan alam lingkungan.
3. Inti pembelajaran
Sebelum menyampaikan materi, siswa diminta untuk menyiapkan alat tulis.
Kemudian guru bertanya kepada siswa mengenai materi terakhir yang telah
dibahas sebelumnya. Karena para siswa belum memiliki buku modul
pembelajaran, maka guru merangkumkan materi yang terdapat pada buku paket
dan menuliskannya di papan tulis. Kemudian siswa menulis dibuku mereka
masing-masing. Setelah selesai menuliskan materi yang ada, guru mulai
menyampaikan materi secara gamblang agar dapat dipahami oleh para siswa
disertai sikap ramah, luwes dan penuh pengertian. Guru juga memberikan
interaksi untuk menarik pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan
kepada mereka mengenai keadaan lingkungan sekitar yang sesuai dengan materi
yang sedang dipelajari.

Ketika proses pembelajaran berlangsung banyak kendala yang dialami guru,


diantaranya ialah ramainya siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
Menurut hasil observasi yang kami lakukan pada kelas XI ada sebagian siswa yang
ramai berbicara sendiri dengan temannya ketika guru sedang menjelaskan dan ada
juga siswa yang tidak mau menulis. Maka dari sini guru berperan untuk
mengarahkan dan memberikan teguran untuk menertibkan para siswa tanpa
mengurangi semangat siswa. Guru memberikan teguran dengan bahasa yang halus
tapi tegas agar para siswa mengikuti arahan dari guru, lalu siswa menulis di buku
tulisnya apa yang telah di tuliskan oleh guru di papan tulis sampai waktu yang
telah di berikan, setelah tulisannya untuk dinilai langsung. Kemudian setelah
selesai guru mengembalikan buku kepada para siswa. Setelah semuanya dinilai dan
bel tanda pergantian jam berbunyi, guru pun mengakhiri pelajaran dengan bacaan
hamdalah dan meninggalkan kelas sambil mengucapkan salam.
PENUTUP

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Nurul Aini


Nama Panggilan : Nurul
Tempat, Tgl Lahir : Tuban, 24 Mei 2000
Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat Rumah : Dusun: Boan Rt.04 Rw.01, Desa : Kebomlati,


Kecamatan: Plumpang Kabupaten : Tuban, Provinsi Jawa Timur.
Nomor Handphone : 085845483837
Domisili : Kediri
Riwayat Pendidikan : 1. MI Islamiyah Kebomlati (2006-2012)
2. MTS Islamiyah Kebomlati (2013-2015)
3 SMAS Raudlatul Muttaalimin Lamongan (2015
2018)

4. IAIN Kediri

DOKUMENTASI

A. INTERVIEW GURU BK SUNAN AMPEL PARE.


B. INTERVIEW KAMTIB MADRASAH MA SUNAN AMPEL PARE
C. OBSERVASI KELAS.
MENGOREKSI
D. TUGAS DARING.

Anda mungkin juga menyukai