BUDAYA SEKOLAH
Lokasi : Dusun Gedongan, Kelurahan Sumberagung,
Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Status sekolah : SMK Swasta
Kepala Sekolah : Fardian Imam Muttaqin, S.Pd. Sn.
Jumlah tenaga pendidik 67 guru
Kompetensi keahlian :
- Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
- Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
- Teknik Komputer dan Jaringan
- Tata Boga
- Perhotelan
BACK
KOMPETENSI JATI
DIRI /
KEPRIBADIAN
GURU
DASAR-DASAR KOMPETENSI
KOMPETENSI SOSIAL GURU
AKADEMIK
BUDAYA SEKOLAH
KOMPETENSI JATI
DIRI/KEPRIBADIAN PENDIDIK
ASPEK YANG DIAMATI GURU
Penampilan Guru berpenampilan bersih, rapi dan sesuai dengan
seragam harian yang telah ditentukan. Guru perempuan
menggunakan hijab dan rok panjang sedangkan guru laki-
laki menggunakan celana panjang dan kemeja.
Satunya kata dan tindakan Guru menegur siswa ketika siswa melakukan hal yang
tidak sepantasnya, namun guru juga memberi contoh
disamping memberi teori.
Tanggung jawab, disiplin, Guru semangat saat mengisi pelajaran didalam kelas. Guru
cermat, dan semangat dalam memasuki ruang kelas tepat waktu sesuai dengan jadwal
mengerjakan tugas yang telah ditetapkan, namun ada guru yang yang masuk
sedikit terlambat dikarenakan belum selesai
menyampaikan materi pada kelas sebelumnya
Memiliki sikap ramah dan Guru menunjukkan sikap perhatiannya kepada siswa
empati pada lingkungan melalui terguran dan hal-hal kecil seperti saat memeriksa
kehadiran siswa guru selalu bertanya alasan siswa tersebut
tidak masuk
Menjadi teladan/contoh bagi Guru sangat pengertian terhadap siswa, mengajar dengan
sesama guru, karyawan pelan dan juga selalu memastikan siswa paham terhadap
maupun peserta didik materi yang diajarkan sebelum masuk ke materi
selanjutnya
Pengendalian diri dalam Guru mampu mengendalikan emosi dengan baik, yaitu
berbagai situasi dan kondisi dengan tidak memarahi siswa secara terang-terangan,
atau menunjuk kesalahan siswa tanpa
mempertimbangkan perasaan siswa.
BACK
DASAR-DASAR KOMPETENSI AKADEMIK
KEPENDIDIKAN
ASPEK YANG GURU
DIAMATI
Kesiapan mengajar dan Guru telah menyiapkan materi pelajaran dari buku,
perangkat pembelajarannya handout dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
Kemampuan menggunakan Guru menggunakan proyektor dan laptop, dalam hal ini
teknologi komunikasi dan tentu guru mampu menggunakan teknologi dalam
informasi kegiatan belajar mengajar.
BACK
KOMPETENSI SOSIAL
ASPEK YANG DIAMATI GURU
Pemahaman dan Menunjuk siswa untuk menjawab soal menjadi cara untuk
penyesuaian diri dengan mengidentifikasi kesulitan siswa
kondisi peserta didik
Kerja sama dengan pejabat Guru bersedia memberi kontribusi di luar kegiatan
sekolah, sesama guru, mengajar di kelas seperti setiap hari akan ada piket yang
peserta didik, dan karyawan ditugaskan kepada guru.
Kemampuan menghargai guru dengan sikap terbuka mau menerima pendapat
pendapat dan hak-hak orang siswa untuk memperoleh jalan keluar atau kesepakatan
lain termasuk peserta didik dengan siswa
kemampuan memotivasi ketika siswa mengerjakan soal dan merasa kesulitan guru
peserta didik dan teman tidak mengatakan bahwa itu merupakan kesalahan siswa
sejawat karena tidak belajar, namun justru sebaliknya guru
mendorong siswa untuk terus mencoba sampai bisa dan
mampu menyelesaikan soal yang diberikan
Toleransi terhadap Guru bersikap netral dan tidak memberi perhatian khusus
keragaman siswa ada yang pintar maupun yang kurang pintar.
BACK
BUDAYA SEKOLAH
ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI
Aktivitas dan rutinitas guru didalam kelas Sebelum memulai pelajaran guru
memimpin do’a, setelah itu tadarus, dan
kemudian guru melakukan presensi kepada
peserta didiknya baru kemudian kegiatan
belajar mengajar dimulai.
Aktivitas dan rutinitas warga sekolah di Setiap pagi guru menyambut peserta
lingkungan sekolah didiknya didepan gerbang untuk berjabat
tangan, dan tadarus, setelah itu peserta
didik memulai pelajaran. Setiap hari warga
sekolah melakukan sholat dhuhur
berjamaah.
Interaksi guru dan siswa didalam kelas cara berkomunikasi setiap guru berbeda-
beda, ada guru yang dengan santai
menggunakan bahasa daerah dan ada pula
yang tetap membiasakan berbahasa
Indonesia meskipun hampir seluruh siswa
berkomunikasi dengan bahasa daerah
Interaksi warga sekolah di lingkungan Guru terhadap guru terlihat lebih sering
sekolah menggunakan bahasa daerah yang halus
dan adapula bahasa daerah kasar namun
pada kondisi tertentu.