Anda di halaman 1dari 5

A.

Proses Pengamatan Kultur Sekolah sesuai Bidang Studi


Kultur Sekolah adalah tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan
spirit dan nilai-nilai yang dianut sekolah. Tradisi itu mewarnai kualitas kehidupan sebuah
sekolah. Berikut ini adalah pengamatan beberapa kultur yang ada di SMK Negeri 2
Mojokerto:

1. Kedisiplinan Warga Sekolah


a. Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan selama beberapa hari, bahwa kepala SMK
Negeri 2 Mojokerto, telah menjalankan tugasnya secara maksimal terutama
disiplin waktu, cara berpakaian dan memberi andil dalam kebersihan lingkungan
sekolah. Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa kepala sekolah juga disiplin
terhadap waktu, hampir setiap pagi kepala sekolah juga ikut dalam barisan guru
yang menyambut kedatangan peserta didik pada pagi hari. Selain itu, apabila
tidak ada kegiatan di luar sekolah maka kepala sekolah bekeliling ke kelas-kelas
untuk memantau proses kegiatan belajar mengajar sehingga pelaksanaan proses
pembelajaran di sekolah tertib dan tepat waktu. Dalam hal berpakaian, bapak
kepala sekolah selalu tampil rapi, sopan, dan layak menjadi seorang pemimpin
yang patut dijadikan contoh baik bagi guru, karyawan, maupun peserta didik.
b. Guru
Di SMK Negeri 2 Mojokerto terdapat guru piket yang bertugas dalam
membantu ketertiban sekolah. Selain adanya guru piket, di SMK Negeri 2
Mojokerto ini juga terdapat guru tata tertib yang bertugas menyambut kedatangan
peserta didik sebelum pelajaran dimulai di depan gerbang sekolah. Guru tata
tertib dan guru piket akan berdiri berjajar di dekat gerbang sekolah dan peserta
didik yang baru datang akan mencium tangan kepada guru-guru. Hal ini
dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa sopan santun antara guru, peserta didik,
dan juga seluruh warga sekolah dan menumbuhkan kedekatan emosional antara
guru dengan peserta didik.
c. Karyawan
Karyawan yang datang ke sekolah lebih awal yaitu bapak cleaning
service dan satpam. Mereka langsung melaksanakan tugasnya masing-masing dan
dan mereka selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah serta bekerjasama
dalam melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan dalam sekolah.
d. Peserta didik
Sebagian besar peserta didik di SMK Negeri 2 Mojokerto, telah mematuhi
peraturan di sekolah salah satunya adalah disiplin waktu. Selain mengenai jam
mulai pelajaran, di sini juga terdapat aturan yang dimuat dalam tata tertib peserta
didik yang harus dipatuhi dan dijalankan. Salah satu aturan tersebut yaitu bahwa
peserta didik harus datang sebelum pukul 06.45 karena gerbang sekolah telah
ditutup pada saat itu juga.
Hal baru yang menjadi sesuatu yang unik di SMK ini adalah jika terdapat
peserta didik yang terlambat selain harus mendapat catatan di BK, mereka yang
terlambat akan mendapatkan hukuman. Hukuman yang bapak/ ibu guru berikan
kepada peserta didik tidak berupa hukuman fisik, melainkan hukuman yang
dapat menambah pengetahuan sisi intelektual mereka. Karena SMK 2 Mojokerto
menekankan pendidikan disiplin semi militer.
Dalam hal kehadiran, di SMK Negeri 2 Mojokerto masih menggunakan
absensi manual untuk setiap mata pelajaran yaitu menulis daftar hadir serta tanda
tangan diguru yang piket. Dan untuk peserta didik melakukan absen hadir dan
pulang dengan finger print yang kemudian akan dimasukkan pada penyimpanan
(database) absensi yang dilakukan oleh siswa, guru, dan karyawan.
e. Lingkungan
Lingkungan SMK Negeri 2 Mojokerto menekankan pada lingkungan
Bersih. Setiap warga sekolah dapat dikatakan taat terhadap peraturan yang
berlaku. Penjual di kantin sekolah menggunakan piring dan gelas kaca (ada juga
yang gelas plastik) untuk tempat makanan dan minuman yang dipesan oleh
peserta didik. Di ruang kantor guru juga terdapat galon air minum dan dispenser.
Setiap mahasiswa PPL dapat minum bebas dan dapat isi air di sekolah jika
mahasiswa membawa botol.

2. Hubungan Sosial Antar Warga Sekolah


a. Hubungan Sosial Kepala Sekolah dengan Guru, Karyawan, dan Peserta Didik
Hubungan kepala sekolah dengan guru-guru sangat baik, seperti yang kami
amati ketika guru-guru datang langsung bersalaman dengan kepala sekolah.
Ketika terdapat kegiatan sekolah, kepala sekolah juga turut serta berpartisipasi
atau menghadiri kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan kepala sekolah
terhadap kegiatan yang ada di lingkungan sekolah. Begitu juga dengan
karyawan,karyawan selalu membantu kepala sekolah ketika ada hal yang harus
harus dikerjakan.
b. Hubungan Sosial Antara Guru, Karyawan, dan Peserta didik
Karyawan selalu membantu guru-guru, misalnya Tata Usaha, membantu
mengetik soal-soal ujian, pengelola UKS membantu ketika ada yang sakit. Ketika
datang peserta didik selalu bersalaman dengan guru-guru. Ketika ada peserta
didik yang bertengkar guru menasehati dan membimbing mereka. Hubungan
sosial antara guru, karyawan dan peserta didik di SMK Negeri 2 Mojokerto
terjalin akrab, harmonis dan memiliki solidaritas yang tinggi, sehingga memiliki
hubungan kekeluargaan yang erat, tanpa memandang suatu perbedaan baik
jabatan maupun latar belakang.
c. Hubungan Sosial Antara Guru dengan Guru
Hubungan guru dengan guru sangat baik, tidak ada perselisihan, mereka
saling memberikan masukan, saling mengisi kekurangan. Ketika pagi guru-guru
saling bersalaman. Jika istirahat guru-guru kumpul di Ruang Guru, mereka saling
berinteraksi. Mereka juga menyempatkan untuk membahas dan mengevaluasi
proses pembelajaran yang sudah dilakukan ketika jam istirahat.
d. Hubungan Sosial Antara Peserta didik dengan Peserta didik
Hubungan Peserta didik dengan peserta didik sangat baik, meskipun mereka
bertengkar tetapi setelah itu mereka bersenda gurau bersama lagi. Ketika
pertengkaran antar teman tak dapat dilerai maka guru BK yang akan menjadi
penengahnya. Setiap permasalahan yang terjadi antar peserta didik selalu dapat
diselesaikan dengan baik karena memang mereka berada di usia yang cukup
matang dan dewasa dalam menanggapi suatu permasalahan.

3. Hubungan Antara Warga Sekolah dengan Masyarakat Sekitar dan Orang Tua
Peserta Didik
Hubungan antara warga sekolah dengan masyarakat sekitar juga baik. Hal ini
memang didukung dengan letak SMK Negei 2 Mojokerto yang berada disekitar
pemukiman penduduk.
Hubungan orang tua dengan warga sekolah juga terjalin dengan baik. Banyak
peserta didik yang diantar dan dijemput orang tua karena tempat tinggalnya jauh dari
sekolah. Ketika ada peserta didik yang sakit orang tua langsung memberitahukan
kepada guru wali kelasnya di sekolah.
B. KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKURIKULER

1. Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja


Dalam rangka meningkatan mutu peserta didik, SMK Negeri 2 Mojokerto
berupaya untuk mendidik kemampuan akademik yang memadai berkeahlian dibidang
ilmu pengetahuan teknologi dan seni melalui pendalaman. Untuk menunjang
pengembangan dan potensi bakat dan minat peserta didik, telah dibentuk berbagai
wadah sebagai saran latihan praktis untuk peserta didik dalam belajar
mengekspresikan bakat dan minatnya baik itu aktivitas olahraga, seni maupun
penalaran. Aktivitas tersebut adalah:

EKSTRAKULIKULER PEMBINA
1. Paskib Herlambang Ferianto

2. Futsal Dimas Ade Prasetyo


3. Volly Devan
4. Paduan Suara Muh. Hisyam A.
5. Theater Indah Chodijah, S.Pd.
6. Pencak Silat Arif Rianto
7. Karate Karnoto
8. Pramuka Iwanto dan Sri Wahyuni, S.Pd.
9. Banjari Achmad Rofii, S.Pd.
10. Pecinta Alam Basuki
11. Basket Gisik Giriantoko, S.Pd.
12. English Club Rahmat Efendi, S.Pd.
13. PMR Shandy Aji Utomo
14. Tari Puspitaning Wulan, S.Pd.

Selain mengajar mahasiswa juga melaksanakan kegiatan pendampingan


ekstrakulikuler.Dari beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang ada mahasiswa
melakukan pendampingan pada ekstrakulikuler yang diminati.Saya memilih
melakukan pendampingan pada ekstrakulikuler banjari dan pramuka.

Pramuka merupakan kegiatan wajib yang dilakukan di sekolah selama satu


minggu sekali. Pramuka ini dilaksanakan pada pukul 07.00 sampai pukul 08.30.
Selama satu minggu, yang menjadi peserta pramuka yaitu kelas X (minggu pertama),
lalu dilanjutkan dengan pesertanya dari kelas XI (minggu kedua), lalu pada minggu
selanjutnya pesertanya bergantian dari kelas X lalu kelas XI.

2. Kendala Diri dan Penanganannya

Dengan adanya kegiatan Non Akademik di SMK Negeri 2 Mojokerto, kendala


yang saya hadapi adalah mulai dari jam masuk kegiatan sampai jam selesai kegiatan
ekstrakulikuler, dikarenakan kegiatan ekstrakulikuler sendiri dilakukan pada akhir pekan
sekolah, terkadang pada minggu pertama dan kedua, kami belum sempat mengetahui
jadwal kegiatan ekstrakurikuler sehingga tidak dapat mendampingi kegiatan tersebut
secara rutin dan terkadang banyak mahasiswa yang pulang kampung pada saat akhir
pekan. Maka dari itu, dengan adanya kendala ini mahasiswa PPL UNESA mencari
solusinya, yaitu dengan cara tidak hanya mengikuti satu kegiatan ekstrakulikuler saja
namun bisa lebih atau bertanya ke Wakil Kepala Kurikulum sehingga bisa mendapatkan
jadwalnya, penulis sendiri tidak hanya mengikuti satu ekstrakulikuler saja, selain
pramuka,saya juga mengikuti kegiatan ekstrakulikuler banjari karena ekstrakulikuler ini
dilaksanakan pada pagi hari saat selesai kegiatan pramuka sehingga saya tidak perlu
repot pulang kampung karena langsung menuju ke musholla untuk mendampingi
ekstrakurikuler pramuka.

Anda mungkin juga menyukai