A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama sekolah : SMP DARUL ULUM PATOKBEUSI
2. Alamat sekolah : Jl. Patokbeusi RT/RW 026/013
Desa Rancamulya, Kec. Patokbeusi
Kab. Subang, Jawa Barat
3. Nomor Statistik Sekolah (NSS) :-
4. NPSN : 70036163
5. Nama Kepala Sekolah : ABDUL HARIS, M.Pd.
6. NUPTK : 3137-7646-6520-0053
7. No. SK. Kepala Sekolah : 002.01/SK/YBHH/ VI/2022
8. Alamat Rumah Kasek : Kp. Patokbeusi RT/RW 027/013
Desa Rancamulya, Kec. Patokbeusi
Kab. Subang, Jawa Barat
9. No. Tlp Kepala Sekolah : 083823525206
10. Nama Komite Sekolah : KARLAN
Ketentuan peserta didik pada sekolah menengah pertama (SMP) Darul Ulum
Patokbeusi mengacu pada peraturan bersama antara menteri pendidikan nasional dan
menteri agama nomor: 04/VI/PB/2011 tentang penerimaan peserta didik pada sekolah
menengah pertama, yaitu:
a. Usia yang dapat diterima kelas VII adalah berusia setingi-tingginya 18 tahun pada
awal tahun ajaran baru
b. Tamat sekolah dasar dan memiliki ijazah
c. Jumlah siswa dalam satu rombongan belajarar/kelas maksimal 36 orang.
d. Bila peminat melebihi kapasitas, sekolah mengadakan seleksi berupa obsevasi
dan evaluasi perkembangan aspek-aspek psikologi calon siswa dengan kriteria
yang ditentukan sekolah.
e. Sekolah menengah pertama (SMP) Darul Ulum Patokbeusi dapat menerima siswa
pindahan sesuai ketentuan berlaku.
b. Wawancara
Untuk menggali pandangan dan harapan orang tua terhadap sekolah dan
dalam rangka menyatukan visi misi sekolah dan orang tua, maka dilakukan
wawancara dengan orang tua calon siswa. Sekolah memberikan kuisioner
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan tujuan wawancara tersebut
di atas kepada orang tua calon siswa dan calon siswa. Dengan demikian
sekolah mendapat data dari orang tua dan siswa sehingga dapat diketahua pola
asuh orang tua terhadap anak dan kebiasaan yang ada di rumah. Data ini
diharapkan membantu kelancaran proses belajar dari calon siswa tersebut.
E. KELEMBAGAAN
a. Pengorganisasian
Agar terselenggaranya pendidikan yang berkualitas sesuai visi dan misi
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darul Ulum Patokbeusi seluruh jajaran SMP
Darul Ulum Patokbeusi mempunyai jadawal tetap dan tidak tetap dalam
pertemuan atau rapat untuk menyelaraskan rencana kerja dan kegiatan baik dalam
linkungan sekolah maupun dengan pihak-pihak di luar sekolah. Kegiatan
pertemuan itu antara lain :
Rapat evaluasi mengenai masalah-masalah teknis yang dihadapi SMP
Darul Ulum Patokbeusi dipimpin Kepala Sekolah, Pimpinan
Penyelenggara (PP) dan Pengawas Yayasan.
Pertemuan non rutin untuk membahas dan menyelesaikan masalah
incidental atau proyek khusus.
b. Pembagian Tugas (Job Description)
Dalam penyelenggaraan pendidikan di SMP Darul Ulum Patokbeusi
ditentukan pembagian tugas dengan rician sebagai berikut:
1. Pengurus Yayasan
Bersama-sama Dewan Pengawas Yayasan dan Pimpinan Yayasan
merumuskan Visi dan Misi Sekolah
Melakukan pengawasan terhadap operasional sekolah.
Melakukan evaluasi terhadap sekolah.
Evaluasi koordinasi yayasan, kepala bidang, dan kepala sekolah.
Menjamin tersedianya kebutuhan dana minimal yang diperlukan untuk
kelangsungan proses belajar mengajar di sekolah minimal untuk tiga
tahun ke depan.
2. Kepala Sekolah
Menyusun program kerja sekolah
Melaksanakan `performance managemeny` terhadap staf yang ada di
bawah garis komandonya.
Menjamin berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, kegiatan exstra
kurukuler dan kegiatan lain disekolah.
Memantau absensi guru, tata usaha, penjaga, dan siswa.
Pengawasan pengembangan dan evaluasi mutu sekolah
Pengaturan keuangan sekolah.
Bersama-sama dengan kabid pendidikan yayasan mengelola
komunikasi dan koordinasi dengan lembaga atau institusi sejenis atau
institusi lainnya yang berkaitan dengan pengembangan sekolah dan
masyarakat sekitar sekolah.
Membina hubungan dan koordinasi dengan orang tua siswa dan
masyarakat.
KETUA YAYASAN
H. DEDI SUPYANDI, S.Pd.
KEPALA SEKOLAH
ABDUL HARIS, M.Pd.
KETUA KOMITE
KARLAN
STAFF
Kurikulum yang digunakan di SMP Darul Ulum Patokbeusi adalah kurikulum yang
telah di tetapkan oleh kementerian Pendidikan Nasional dengan pengayaan berbentuk
karakter, kepemimpinan, dan santapan rohani serta kurikulum Pesantren. Dimana
keduanya diintregasikan (dipadukan) menjadi satu kesatuan sehingga sekolah ini
menjadi sebuah pendidikan formal yang BERBASIS PESANTREN.
Garis-garis besar program pengajaran (GBPP) Kementerian Pendidikan Nasional
digunakan dengan modifikasi dan penyusunan kegiatan belajar mengajar yang integral
dengan pengajaran / pola pendidikan pesantren, yang selanjutkannya menjadi satu
paket kurikulum yang terpadu antara bidang studi wajib dan bidang studi pesantren.
Hasil modifikasi dan penyusunan tersebut adanyabeberapa ciri khas yang akan
menjadi program unggulan SMP Darul Ulum Patokbeusi, yaitu:
1. Pengembangan rencana kegiatan belajar mengajar untuk setiap tema yang target
utamanya adalah optimalisasi dan penguasaan kompetensi siswa dalam kegiatan
yang terintegrasi antar materi pelajaran baik mata pelajaran wajib maupun
pesantren.
2. Ragam aktivitas beljar mengajaryang menyenangkan dan memancing kreativitas,
keaktifan, ekspresi, analisa dan keinginan melakukan riset.
3. Penguasaan dan membaca Al Qur’an dengan tartil dan benar.
4. Pengoptimalan keterampilan (skill) siswa dalam bidang keagamaan.
5. Pembentukan karaktere kepemimpinan yang berlandaskan pemahaman agama
islam secara kaffah
Struktur kurikulum SMP Darul Ulum Patokbeusi meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dala satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai
kelas IX. Struktur kurikulum yang diterapakan berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum SMP Darul Ulum Patokbeusi memuat 10 mata pelajaran DIKNAS,
mata pelajaran pesantren, muatan lokal, dan pengembangan diri sebagaimana
ditujukan dalam tabel 1. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dn kearifan lokal,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam
mata pelajaran yang ada.
b. Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
penegembangan diri di fasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan konseling yang
berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
c. Alokasi waktu satu jam pemebelajaran adalah 40 menit.
d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
e. Hari libur mingguan kita sesuaikan dengan kurikulum diknas, yakni hari Minggu.
3. Program Kepesantrenan
Program pengembangan keagamaan di SMP Darul Ulum Patokbeusi
manjadi dasar dari penyampaian seluruh program pengembangan kompetensi
lainnya. Pemberian materi tidak hanya terbatas pada saat jam pelajaran tetapi ada
di setiap kegiatan siswa termasuk dalam kegiatan saat istirahat dan bermain.
Tujuannya adalah penanaman keimanan dan pembentukan karakter agar menjadi
terbiasa dan membudaya pada kepribadian siswa. Jalur kegiatan untuk program
wajib kepesantrenan dilakukan dengan:
1. Kegiatan integrasi dan terprogram
dalam kegiatan ini, materi kepesantrenan yang disampaikan kepada siswa
dilaksanakan sesuai jadwal yang diinegrasikan dengan mata pelajaran umum.
Di samping itu, program kepesantrenan juga dilaksanakan diluar jam sekolah
seperti pembiasaan jamaah shalat Dhuha. Semua kompetensi pesantren
lainnya sudah dirancang dalam rancangan kegaitan harian dan terjadwal rapi.
2. Kegiatan rutin
Yang secara teratur dilakukan setiap hari, misalnya; pembacaan Asma’ Al-
Husna, setoran hafalan qur’an, berdoa sebelum memulai dan mengakhiri
kegiatan,
3. Kegiatan spontan
Langsung dilakukan saat kejadian, misalnya; mengucapkan salam, meminta
tolong dengan baik, mennjukkan reaksi emosi secara wajar, dsb.
4. Kegiatan dengan teladan/contoh
Memberi teladan/contoh kepada siswa (oleh guru atau staf), misalnya
mensegerakan pergi ke masjid untuk mengikuti sholat berjamaah, mengikuti
dzikir ba’da sholat, dll.
4. Sistem Evaluasi
Penilaian adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
pertumbuhan, perkembangan dan penguasaan kompetensi siswa.
a. Prinsip-Prinsip Evaluasi
- Menyeluruh. Penilaian mencakup aspek proses dan hasil pengembangan
yang secara bertahp menggambarkan perubahan perilaku
- Berkesinambungan. Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap dan
terus-menerus
- Obyektif. Dengan memperhatikan perbedaan dan keunikan perkembangan
siswa, berdasarkan data dan fakta hasil karya dan observasi terhadap siswa,
tidak dipengaruhi oleh sentimen atau persepsi pibadi guru terhadap atau
orang tuanya
- Mendidik. Hasil penilaian digunakan untuk membina danmemberikan
dorongan kepada siswa dalam meningkatkan kemampuannya sehingga siswa
dapat mengembangkan rasa berhsilnya dan terpacu untuk terus
mengembangkan kompetensinya.
- Kebermaknaan. Hasil penilaian harus bermakna bagi guru, orang tua, siswa
dan pihak lain yang memerlukan
b. Dasar Evaluasi
Mengacu pada usaha, kesungguhan dan hasil karya dan kegiatan anak selama
proses kegiatan secara runtun.
c. Laporan Evaluasi
Berupa laporan perkembangan siswa dalam bentuk deskripsi/uraian singkat
tentang aspek-aspek evaluasi diatas yang telah dicapai pada setiap pertemuan
yang dilaporkan kepada orang tua setiap semester (enam bulan sekali).
K. KETENAGAAN
1. REKRUITMEN
Dalam merekrut tenaga pendidik dan kependidikan yayasan Baitul Hasanah wal
Hidayah Patokbeusi selaku pembina memberlakukan proses seleksi dengan materi
psikotes dan wawancara, serta tes praktek mengajar (khusus untuk calon guru). Khusu
untuk calon kepala sekolah dilakukan presentasi visi-misi dan rencana
penyelenggaraan sekolah.
M. PERNECANAAN KERJA
1. Perncanaan Tahunan dan Semester
Satuan kegiatan tahunan adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
selama satu tahun perencanaan tahunan dibagi menjadi dua penggalan waktu
sehingga didapatkan perencanaan yang berisikan tema-tema dan kemampuan yang
diharapkan anak didik dalam jangka waktu tertentu. Adapun kegiatan semester ini
dibagi menjadi dua semester dalam 34 minggu.
Dalam perencanaan tahunan ditetapkan tema yang akan diberikan selama satu
tahun pembelajaran. Tema merupakan pokok bahasan yang perlu dikembangkan
lebih lanjut oleh guru menjadi program kegiatan pembelajaran yang operasional.
Penentuan dan pemilihan tema harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
a) Tema disesuaikan dengan minat, kebutuhan dan perkembangan anak.
b) Tema tidak terlalu luas tidak juga terlalu sempit agar tidak sulit dalam
merumuskan kompetensi.
c) Tema diambil dari satuan kegiatan mingguan.
d) Penentuan urusan tema disesuaikan dengan situasi, kondisi, kebutuhan dan minat
siswa.
e) Dalam satu hari dapat mengguanakan satu tema atau lebih.
2. Perencanaan Mingguan
Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) adalah rencana kegiatan yang dilaksanakan
selama satu minggu. Satuan Kegiatan Mingguan disusun oleh guru dengan
mengacu pada program pembelajaran. Urutan SKM didasarkan pada rancangan
tema tahunan yang disusun sebelumnya. Dalam SKM, rancanganativitas belum
terlalu rinci dan masih berupa garis besar dan macam-macam kegiatan setiap tema
yang diambil dari rancangan setiap tema.
3. Perencanaan Kegiatan Harian
Satuan Kegiatan Harian (SKH) adalah rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan selama satu hari. Untuk itu guru membuat persiapan berupa Rencana
Kegiatan Harian yang bentuknya rincian kegiatan. Guru tetap diberikan
keleluasaan dalam menjalankan rencana ini, dalam arti bila kondisi kelas, cuaca
atau siswa tidak mendukung guru bisa memodifikasi aktivitasnya. Karena guru
mempunyai cadangan aktivitas sebagai kegiatan pengganti bila diperlukan.
4. Perencanaan
Untuk keberhasilan operasional Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darul
Ulum Patokbeusi Maka perlu disusun suatu sistem manajemen sekolah yang
terdiri dari tahap perencenaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pergerakan (actuating) dan pengawasan (controlling).
Perencanaan meliputi penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sekolah
(RIPS) yang menjadi landasan kerja bagi seluruh staf sekolah. Rencana Induk
Pengembangan Sekolah terbagi menjadi tiga jenis: Rencana Jangka Pendek,
Rencana Jangka Menengah, Rencana Jangka Panjang.
(tabel 5)
N. PEMBIAYAAN
a. Pemasukan
1. Dana sukarela pembangunan untuk tahun ajaran 2022/2023
2. Infaq yayasan
3. Sumber lain (donatur tetap dan tidak tetap)
Yayasan Baitul Hasanah wal Hidayah Patokbeusi sebagai pendiri sekolah
sudah menyatakan komitmen dan kesanggupan untuk menanggung biaya
apabila pemasukan dari beberapa sumber dana diatas belum mencukupi untuk
pengeluaran gaji karyawan dan kegiatan operasional seperti yang sudah
direncanakan.
Dana yang diperoleh SMP Darul Ulum Patokbeusi dialokasikan untuk pos:
No Peruntukan Keterangan
1 Administrasi siswa
10 Pengembangan kurikulum
(tabel 6)
Untuk lebih jelasnya Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) SMP
Darul Ulum Patokbeusi kami sajikan dalam lampiran.
O. PARTISIPASI MASYARAKAT
Sekolah adalah lembaga yang didirikan untuk melayani masyarakat di bidang
pendidikan. Kelangsungan jalannya sekolah sangat tergantung pada partisipasi
masyarakat untuk menjaga kelestarian sekolah tersebut. Dari awal, pihak Yayasan
Baitul Hasanah wal Hidayah sebagai pemilik dan seluruh staf di SMP DARUL
ULUM Patokbeusi menyadari bahwa sekolah akan berhasil hanya jika ada kerjasama
yang efektif dan produktif dari semua pihak yang terkait dengan kegiatan sekolah.
Berdasarkan hal di atas, di satu pihak SMP Darul Ulum Patokbeusi memiliki
komitmen untuk aktif berperan serta dalam masyarakat sedini dan semaksimal
mungkin. Bagi SMP Darul Ulum Patokbeusi partisipasi masyarakat adalah aktivitas
dua arah yang seimbang dan terus-menerus harus ditingkatkan. Beberapa aktivitas dua
arah ini antara lain:
Pendanaan berupa SPP dan pembiayaan lain mengenai yang ditentukan oleh
sekolah dari orang tua siswa
Pertukaran informasi antar sekolah mengenai perkembangan seluruh aspek
pendidikan.
Pembentukan komite sekolah sebagai partner kerja SMP Darul Ulum
Patokbeusi.
Kerjasama dengan orang tua siswa yang mempunyai sumber daya (keahlian,
pengetahuan, kepemilikan) yang bisa dimanfaatkan dalam kegiatan belajar
mengajar. Contoh; orangtua yang berprofesi sebagai dokter gigi membantu
pemeriksaan gigi siswa di sekolah
Aktif berpartisipasi dan memberikan sumbangan pemikiran dan hal-hal lainnya
dalam kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Subang.
Aktif terlibat dalam kegiatan masyarakat sekitar.