Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

HASIL WAWANCARA
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Dosen Pengampu : Vivi Aulia, S.Pd. M.Pd

Oleh :
Nama : Ifah
Npm : 3061956072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
BANJARMASIN
Nama Sekolah : SDN 1 Mantangai Hulu
Alamat : Jln. Antang Patahu RT 03, Desa Mantangai Hulu,
Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan
Tengah
Nama Kepala Sekolah : Titien, S.Pd.SD
Waktu Wawancara : Senin, 12 Desember 2022

Hasil Wawancara Manajemen Berbasis

1. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran


Narasumber : Erni, S.Pd
Jabatan : Guru kelas II
a. Bagaimana sekolah melakukan perencanaan pengajaran
Sekolah melakukan perencanaan pengajaran dengan menyusun RPP bagii
masing-masing guru kelas, menentukan LKS yang digunakan,menentukan media
yang digunakan, metode yang dipakai dan menentukan alat evaluasi sesuai dengan
tujuan pembelajaran.

b. Bagaimana sekolah melaksanakan perencanaan pengajaran yang sudah disusun


sebelumnya
Pembelajaran dilaksanakan setelah menyusun RPP, menyediakan LKS dan alat
evaluasi penilaian. Akan tetapi terkadang guru-guru melaksanakan pembelajaran
tidak sesuai dengan rpp yang dibuat dikarenakan melihat situasi dan kondisi siswa
dan persiapan guru, pembelajaran sering menggunakan buku tematik siswa dan
buku guru terutama di kelas rendah karena banyak siswa yang kurang bisa
membaca dengan lancar dan sebagian siswa tidak mengenal huruf maka guru-guru
fokus untuk mengajar siswa membaca, menulis dan berhitung saja. Pembelajaran
dilaksanakan disesuaikan dengan situasi,kondisi,kebutuhan dan kemampuan
siswanya.
c. Bagaimana sekolah mengevaluasi pelaksanaan pengajaran
Sekolah mengevaluasi pelaksanaan pengajaran seperti menggunakan LKS,
penilaian sikap, penilaian keterampilan dan penilaian keterampilan.

d. Bagaimana sekolah menetapkan mata pelajaran yang menjadi muatan lokal


Sekolah menetapkan mata pelajaran muatan lokal sesuai dengan kebutuhan dan
kebiasaan daerah sekolah tersebut. Di daerah sekolah tersebut masyarakatnya
sehari-hari menggunakan bahasa Dayak baik itu siswa maupun gurunya jadi
sekolah menetapkan mata pelajaran yang menjadi muatan lokal sekolah tersebut
adalah bahasa Dayak.

2. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Narasumber : Titien, S.Pd.SD
Jabatan : Kepala Sekolah

a. Bagaimana sekolah melakukan perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga


kependidikan
Sekolah melakukan perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan
dengan melakukan analisis keadaan dan ketersediaan tenaga sumber daya manusia,
membuat dan membuka proses rekrutmen, dan mengadakan seleksi berupa tes
berkas dan tes praktek.

b. Bagaimana sekolah melakukan pengadaan pendidik dan tenaga kependidikan


Sekolah melakukan pengadaan pendidik dan tenaga kependidikan dengan
dimulai dari perencaanan dengan syarat dan kriteria yang sesuai dari sekolah,
melakukan tes pemberkasan dan tes praktek mengajar (bagi calon pendidik) sesuai
dengan kebutuhan sekolah.

c. Bagaimana sekolah melakukan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan


sesuai dengan tupoksinya
Sekolah melakukan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan dengan
memberikan tugas sesuai dengan pendidikan dan kemampuannya yaitu terdapat
guru kelas, guru agama, dan operator sekolah. Sementara untuk tugas perpustakaan,
pengawasan sekolah, kebersihan dan keamanan di tugaskan untuk semua guru-guru
yang ada disekolah tersebut karena tidak mempunyai tendik paman sekolah.
Sekolah juga melakukan pembinaan jika ada salah satu guru tidak bisa turun
mengajar atau berhalangan kepala sekolah akan mengarahkan guru lain yang bisa
membantu mengajar dikelas yang gurunya berhalangan, jika guru agama kristen
yang tidak masuk kelas maka guru yang beragama Kristen akan diarahkan kepala
sekolah untuk membantuk masuk ke kelas tersebut begitu juga dengan agama
lainnya.

d. Bagaimana sekolah melakukan perekrutan pendidik dan tenaga kependidikan


Sekolah melakukan perekrutan pendidik dan tenaga kependidikan dengan
melakukan melihat kebutuhan pendidik dan tendik di sekolah, selanjutnya
melakukan buka pendaftaran secara online, tes pemberkasan sesuai dengan syarat
dan kriteria yang diharapkan agar mendapat calon yang berkualitas, melakukan tes
praktek, berkordinasi dengan pengawas sekolah terkait calon yang sudah
mendaftar.

3. Manajemen Peserta Didik


Narasumber : Rumiyati, S.Pd
Jabatan : Guru kelas V
a. Bagaimana sekolah melakukan penerimaan peserta didik
Kepala sekolah melakukan penerimaan peserta didik dengan membuat panitia
yaitu dari guru-guru bertugas untuk penerimaan peserta didik sesuai dengan
kalender pendidikan. Penerimaan peserta didik disesuaikan dengan aturan yaitu
untuk peserta didik yang ingin mendaftar sekolah harus memenuhi syarat seperti
harus berusia 7 tahun atau paling rendah 6 tahun per 1 juli tahun berjalan,
penerimaan peserta didik dilaksanakan sesuai dengan jadwal kelender pendidikan,
biasanya pada saat penerimaan peserta didik baru guru melakukan tes kepada
peserta didik yaitu tes mengeja huruf, pengenalan huruf, pengenalan angka, dan
pengenalan warna sebagai data awal untuk wali kelas I nantinya.

b. Bagaimana sekolah melakukan evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar peserta


didik
Sekolah melakukan evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar peserta didik
dengan melakukan tes untuk melihat kemampuan siswa tes yang digunakan
biasanya tes pengetahuan, tes sikap, dan tes keterampilan. Tes pengetahuan berupa
soal pilihan ganda, menjodohkan, dan essay. Sekolah juga melakukan evaluasi
dengan melihat nilai pada saat ulangan tengah semester, ulangan harian dan
ulangan akhir semester untuk melihat bagaimana kemajuan belajar peserta didik,
jika tidak ada kemajuan maka kepala sekolah dan guru melakukan rapat untuk
mencari solusi memecahkan masalah agar siswa mengalami kemajuan belajar.
Disamping itu, sekolah juga melakukan pelaporan kemajuan belajar peserta
didik dengan pengawas sekolah seperti melihat hasil raport semester 1 dan semester
2.

c. Bagaimana sekolah melakukan pengendalian disiplin peserta didik


Sekolah melakukan pengendalian disiplin peserta didik dengan cara guru-guru
dijadikan contoh teladan untuk peserta didik dengan bersikap dan perilaku yang
baik contohnya seperti tepat waktu datang ke sekolah,berbicara yang santun dan
ramah, menggunakan pakaian sekolah yang sesuai dengan aturan, dan mematuhi
aturan sekolah. Selanjutnya sekolah melakukan pengendalian disiplin peserta didik
dengan cara menegaskan aturan di sekolah, guru-guru memberikan bimbingan dan
penyuluhan untuk peserta didik dan selalu menjadi teladan disiplin dalam kegiatan
sehari-hari di sekolah.

d. Bagaimana sekolah melakukan program bimbingan dan penyuluhan/konseling


kepada peserta didik
Sekolah melakukan program bimbingan dan penyuluhan/konseling kepada
peserta didik dengan menjadikan setiap wali kelas sebagai pemberi
penyuluhan/konseling kepada peserta didiknya masing-masing.

e. Bagaimana sekolah melakukan program kesehatan dan keamanan kepada peserta


didik
Sekolah tersebut selalu mengutama kesehatan dan keamanan siswanya seperti
tidak menyarankan masyarakat menjual makanan sembarangan di sekitar sekolah,
sekolah selalu menerima dengan senang hati jika terdapat pihak dari poskesmas
melakukan kegiatan suntik vaksin, pemberian obat cacing, pemberian vitamin, dan
sosialisasi kesehatan untuk peserta didik di sekolah, mematuhi protokol kesehatan
sesuai dengan arahan pusat, dan terdapat ruang UKS untuk siswa yang kurang
sehat. Adapun untuk keamanan peserta didik, guru dan kepala sekolah selalu
melakukan perawatan dan pengawasan terhadap fasilitas sarana dan prasarana agar
dipastikan aman untuk peserta didik dan guru pada saat disekolah. Sekolah terdapat
pagar, halaman sekolah yang bersih dari benda yang berbahaya, adanya WC yang
bagus dan layak, ruangan yang layak dipakai dan lain-lain.

4. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan


Narasumber : Titien,S.Pd.SD
Jabatan : Kepala Sekolah

a. Bagaimana sekolah melakukan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana


sekolah
Sekolah melakukan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah dengan
mengadakan rapat antar guru terkait kebutuhan sarana dan prasarana sekolah agar
bersama-sama merencanakan sarana apa yang penting dan sangat dibutuhkan untuk
kepentingan sekolah.

b. Bagaimana sekolah melakukan pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan


sekolah
Kepala sekolah melakukan pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
sekolah dengan belanja langsung, yang melakukan perencanaan Anggaran Belanja
Sekolah sesuai yang dibutuhkan

c. Bagaimana sekolah melakukan pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana


sekolah
Sekolah melakukan pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah, kepala sekolah menugaskan kepada semua guru untuk bersama-sama
melakukan pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah karena
tidak adanya paman sekolah atau staf yang bertugas.

d. Bagaimana sekolah melakukan inventarisasi sarana dan prasarana sekolah


Sekolah melakukan inventarisasi sarana dan prasarana sekolah dengan adanya
data sarana dan prasarana yang ada di setiap ruang kelas dan ruang kantor guru
untuk menulis sarana dan prasarana apa saja yang ada di setiap ruang kelas dan
ruang guru.

e. Bagaiaman sekolah melakukan penataan sarana dan prasarana sekolah


Penataan sarana dan prasarana di sekolah seperti adanya WC dibangun
berjarak jauh dari ruang kantor dan ruang kelas agar baunya tidak menganggu guru
dan siswa, adanya ruang perpustakaan yang digabung dengan ruang UKS, adanya
perumahan sekolah dijadikan ruang kelas belajar karena kurangnya ruang kelas
untuk belajar, adanya perumahan guru yang sudah tidak dipakai lagi dijadikan
sebagai gudang tempat penyimpanan barang-barang bekas yang kemungkinan bisa
dipakai kembali, adanya parkiran di dekat gerbang sekolah, dan perlengkapan
kebersihan yang ada di setiap ruang kelas serta sarana dan prasarana lainnya ditata
dengan sebaik-baiknya.

5. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan


Narasumber : Salmiah, S.Pd.I
Jabatan : Bendahara

a. Darimana asal sumber keuangan dan pembiayaan sekolah


Sumber keuangan dan pembiayaan sekolah berasal dari Pemerintah Pusat yaitu
Biaya Operasional Sekolah (BOS) Reguler.

b. Bagaimana sekolah melakukan perencanaan dan penyusunan RAPBS


Sekolah melakukan perencanaan dan penyusunan Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) dengan melakukan rapat dengan guru-guru
dan anggota komite sekolah. RAPBS disusun setiap satu kali pertahun dan disusun
di awal tahun dengan menggunakan aplikasi Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah
(RKAS) selanjutnya menyusun Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah pertahun.

c. Bagaimana sekolah mengimplementasikan RAPBS


Implementasi RAPBS disesuaikan dengan pengembangan kompetensi
kelulusan, pengembangan standar isi, pengembangan pendidik dan tenaga
kependidik, pengembangan standar pembinaan, pengembangan standar penilaian,
standar sarana dan prasarana, dan standar pembiayaan.

d. Bagaimana sekolah melakukan evaluasi RAPBS


Sekolah melakukan evaluasi RAPBS dengan cara berkonsultasi dengan dinas
bidang pendidikan terkait perbaikan, penilaian penyusunan RAPBS dan lainnya.

6. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Narasumber : Arman, S.Pd.SD
Jabatan : Guru kelas I

a. Bagaimana sekolah mengelola hubungan antar guru sehari-hari


Sekolah mengelola hubungan antar guru sehari-hari dengan melakukan kerja
bakti membersihkan ruang kantor, kadang melakukan acara makan bersama,
melakukan rapat atau bertukar pendapat masalah peserta didik ataupun
pembelajaran dan menjalin silaturahmi yang baik dengan saling membantu antar
guru seperti mengajar dikelas lain jika gurunya izin tidak dapat turun ke sekolah
mengajar.

b. Bagaimana sekolah mengelola hubungan guru dengan peserta didik sehari-hari


Guru dan kepala sekolah mengelola hubungan dengan peserta didik sehari-hari
dengan menciptakan suasan belajar yang menyenangkan, memberikan kesempatan
kepada peserta didik menggali bakat dan minatnya seperti mendukung dan
memfasilitasi mereka lapangan olahraga seperti lapangan voli serta
perlengakapannya, selalu menunjukkan perhatian kepada peserta didik seperti
mendengarkan alasan mereka mengapa tidak turun sekolah, kenapa tidak belajar
dirumah dan lain-lain.

c. Bagaimana sekolah membina hubungan dengan masyarakat di sekitar sekolah


Sekolah membina hubungan dengan masyarakat di sekitar sekolah dengan cara
melibatkan atau mempekerjakan masyarakat sekolah seperti memotong rumput
dihalaman sekolah, membeli makanan di warung sekitar sekolah, membantu
masyarakat ketika mendapatkan musibah seperti memberikan bantuan berupa uang
dan barang lainnya dan menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat setempat.

d. Bagaimana implementasi pelibatan masyarakat dalam kegiatan sekolah yang sudah


pernah dilakukan, baik di bidang akademik, sarana pendidikan, sosial
kemasyarakatan, karya wisata, olahraga, kesenian, keagamaan, kesehatan, dan
bidang-bidang lainnya.
Implementasi yang pernah dilakukan di bidang akademik pelibatan masyarakat
mengikuti rapat tentang masalah dan solusi terkait siswa dan pembelajaran.
Implementasi di bidang sarana pendidikan yang pernah dilakukan komite dan
perwakilan masyarakat mengikuti rapat tentang pembangunan WC siswa dan guru,
dan pembangunan perumahan kepala sekolah.
Implementasi di bidang kesehatan yang pernah dilakukan adalah penyuluhan
atau sosialisasi tentang bahaya narkoba, suntik vaksin, suntik campak dan sebagai
maisyarakat ikut serta mengikuti penyuluhan atau sosialisasi tersebut.

7. Manajemen Budaya dan Lingkungan Sekolah


Narasumber : Juliadi,S.Pd
Jabatan : Guru kelas IV

a. Apakah ada visi, misi, dan tujuan sekolah yang terpasang di sekolah
Sekolah memasang visi, misi, dan tujuan sekolah di ruang kantor guru dan
luar kantor agar guru dan siswa maupun masyarakat dapat mengingat dan
memahami visi, misi dan tujuan sekolah mereka.
b. Bagaimana sekolah melakukan penataan dan perawatan lingkungan fisik sekolah
Sekolah melakukan penataan dan perawatan lingkungan fisik sekolah dengan
dengan sebaik mungkin, seperti adanya perpustakaan yang berisikan buku yang
banyak, memiliki WC yang bersih dan aman untuk guru dan siswa, memiliki
perumahan kepala sekolah yang dijadikan sebagai ruang kelas, adanya tempat
parkir untuk siswa dan guru, terdapat gudang tempat penyimpanan barang-barang
agar tersimpan dan tidak menganggu siswa di sekolah, terdapat ruang kantor guru
dan kepala sekolah, adanya ruang kelas dan meja kursi yang cukup untuk
belajar,dan lapangan tempat anak bermain yang aman dan bersih.
Untuk perawatan lingkungan, kepala sekolah melakukan kerja bakti dengan
guru dan siswa untuk membersihkan ruang perpustakaan, ruang kelas, parkiran,
WC, halaman Sekolah dan lain-lain. Perawatan lingkungan fisik sekolah juga
dilakukan dengan dana dari Pusat seperti memotong rumput halaman sekolah
dengan member upah kepada orang lain, memperbaiki lapangan sekolah yang
rusak, memperbaiki ruang kelas yang bolong dan lain-lain.

c. Apakah ada pembiasaan-pembiasaan sehari-hari yang bernuansa moral dan akhlak


dilakukan sekolah
Pembiasaan sehari-hari yang bernuansa moral dan akhlak dilakukan sekolah
seperti berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, menghapal pancasila sebelum
memulai pembelajaran di kelas rendah, melakukan salim terhadap guru sebelum
pulang sekolah, adanya tugas piket kebersihan dan piket pengawasan setiap harinya
baik guru maupun siswa.

d. Bagaimana sekolah melakukan penataan dan perawatan lingkungan sosial sekolah,


misalnya : penciptaan relasi kekeluargaan dan kebersamaan di lingkungan sekolah
Sekolah melakukannya dengan membuat jadwal piket guru secara bergantian
setiap 1 hari terdapat 2 guru piket dengan tugas mengawas keamanan siswa,
kebersihan lingkungan sekolah dan ruang kantor. Begitupula dengan siswa juga
terdapat piket kebersihan di setiap harinya. Sekolah juga memiliki kebiasaan kerja
bakti yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru dan siswa membersihkan halaman
sekolah dan ruang perpustakaan dan WC setiap hari jum’at.
e. Bagaimana sekolah melakukan penataan lingkungan kerja sekolah, misalnya :
pengaturan jadwal acara dan aktivitas sekolah, penciptaan budaya kerja, penerapan
disiplin dan tata tertib, evaluasi atas peningkatan disiplin dan prestasi peserta didik
Sekolah melakukan pengaturan jadwal acara dan aktivitas sekolah selalu
dilaksanakan sesuai dengan kelender sekolah supaya tidak menganggu jam
pembelajaran seperti acara memperingati hari hari besar, acara perpisahan, dan
kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam belajar-mengajar.
Sekolah melakukan penciptaan budaya kerja dengan kepala sekolah
memotivasi dan kesempatan kepada guru-guru dan staf untuk mengikuti pelatihan
guna meningkatkan wawasan dan pengetahuan guru, guru membuat pojok baca
disudut kelas untuk digunakan siswa kapan saja, guru menerapkan disiplin dan tata
tertib sekolah dengan mentaati jam kerja yang berlaku di sekolah, kepala sekolah
mengarahkan guru-guru selalu mengawas dan memantau terhadap disiplin dan
prestasi belajar siswa.
Sekolah melakukan penerapan disiplin dan tata tertib di sekolah dengan
membiasakan dengan tegas kepada siswa untuk mentaati peraturan sekolah seperti
tidak boleh menyontek saat belajar dan ulangan, membiasakan siswa untuk tidak
terlambat masuk kelas dan peraturan lainnya.
Guru-guru melakukan evaluasi peningkatan disiplin dan prestasi peserta didik
dengan melihat hasil nilai peserta didik baik nilai pengetahuan, keterampilan
maupun sikap untuk keputusan atau tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai