Anda di halaman 1dari 52

Berkenalan dengan

AKM NUMERASI SMA

Selasa, 14 September 2021


Pendidikan Fisika UPGRIS
Komponen Asesmen Nasional

AN menghasilkan Asesmen Survei


Survei
potret Kompetensi Lingkungan
komprehensif Karakter
Minimum Belajar
yang berguna
bagi
sekolah/madrasah
dan Pemda untuk
melakukan
evaluasi diri dan
perencanaan Mengukur literasi Mengukur sikap,
perbaikan mutu
Mengukur kualitas
pendidikan. membaca dan kebiasaan, nilai-nilai pembelajaran dan
numerasi (values) sebagai iklim sekolah yang
sebagai hasil hasil belajar non menunjang
belajar kognitif kognitif pembelajaran
AKM Literasi-Numerasi Survei Karakter Survei Lingkungan Belajar

Literasi membaca dan Karakter sulit diukur secara Survei Lingkungan Belajar
numerasi adalah kompetensi mendalam dalam asesmen mengukur (a) kualitas
mendasar yang diperlukan berskala besar. Meski demikian, pembelajaran, (b) iklim
semua murid untuk bisa Survei Karakter dapat memberi keamanan dan inklusivitas
belajar sepanjang hayat dan informasi berharga tentang sekolah, (c) refleksi guru, (d)
berkontribusi pada masyarakat. sikap, nilai, dan kebiasaan yang perbaikan praktik pengajaran,
mencerminkan Profil Pelajar dan (e) latar belakang keluarga
Pancasila. murid.

Pengukuran literasi dan Informasi dari Survei


numerasi mendorong guru Survei Karakter memberi sinyal Lingkungan Belajar berguna
untuk lebih berfokus pada bahwa sekolah perlu untuk melakukan diagnosis
pengembangan daya nalar memperhatikan tumbuh masalah dan perencanaan
daripada pengetahuan konten kembang murid secara utuh, perbaikan pembelajaran oleh
yang luas tapi dangkal. mencakup dimensi kognitif, guru, kepala sekolah, dan dinas
afektif dan spiritual. pendidikan.
Kompetensi apa yang dinilai pada AKM?

Keterampilan literasi Keterampilan literasi


membaca matematika (numerasi).

01 02 03
Bernalar
menggunakan Memilah serta
Berpikir logis- konsep dan mengolah
sistematis pengetahuan yang informasi
telah dipelajari
Tujuan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

untuk menghasilkan informasi yang memicu


perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar murid

informasi Pembelajaran berkualitas Prestasi


Bentuk dan Distribusi soal AKM berdasarkan bentuk soal
Bentuk soal AKM Survei Nasional AKM Kelas (dilaksanakan
oleh guru di kelas)

Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban 20% 20%


benar)
Pilihan Ganda Kompleks (memberi 60% 40%
tanda cek (√) dalam kotak, beberapa
pernyataan yang dijawab ya-
tidak/benar-salah, dll), jawaban benar
lebih dari 1
Menjodohkan 10% 10%
Isian singkat/Jawaban singkat (angka, 5% 5%
nama/benda yang sudah pasti)
esai/uraian 5% 25%
Berapa banyak soal yang akan dikerjakan murid saat AKM?

• Murid kelas V akan mengerjakan 30 soal untuk masing-masing literasi


membaca dan numerasi.

• Murid kelas VIII dan XI akan mengerjakan 36 soal.


Apa yang diukur Asesmen Kompetensi Minimum?
Literasi Membaca Literasi Numerasi

AKM

untuk menyelesaikan Kemampuan Kemampuan untuk


masalah dan untuk berpikir menyelesaikan
mengembangkan memahami, menggunakan masalah sehari-hari
kapasitas individu menggunakan, konsep, pada berbagai jenis
sebagai warga Indonesia mengevaluasi, prosedur, fakta, konteks yang relevan
dan warga dunia agar merefleksikan dan alat untuk individu
dapat berkontribusi berbagai jenis matematika sebagai warga
secara produktif di teks negara Indonesia
masyarakat. dan dunia.
Komponen Asesmen Kompetensi Minimum
Literasi Teks KOMPONEN Literasi Numerasi

• Teks Informasi Konten • Bilangan • Data dan


• Teks Sastra • Pengukuran Uncertainty
dan Geometri • Aljabar
Menunjukkan proses berpikir: • Pemahaman
Proses kognitif
• Menemukan infomasi • Aplikasi
• Interpretasi dan integrasi • Penalaran
• Evaluasi dan Refleksi
menunjukkan aspek kehidupan atau Konteks • Personal
situasi : • Personal
• Sosial budaya
• Sosial budaya
• Saintifik
• Saintifik
AKM – LITERASI NUMERASI
• Numerasi merupakan suatu kompetensi yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan disposisi yang
dibutuhkan siswa untuk menggunakan matematika dalam
cakupan dan situasi yang lebih luas.

• Numerasi menuntut siswa untuk mengenali dan


memahami peran matematika di dunia, memiliki disposisi
dan kapasitas untuk menggunakan pengetahuan dan
keterampilan matematika untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan nyata.
Uraian Tingkat Kompetensi Literasi Numerasi
Tingkat Kompetensi Uraian
Perlu Murid hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas.
Intervensi Khusus Murid menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan
keterampilan komputasi yang terbatas.
Dasar/minimum Murid memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi
dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar terkait
geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah
matematika sederhana yang rutin.
Cakap/baik Murid mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika
yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.
Mahir Murid mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah
kompleks serta nonrutin berdasarkan konsep matematika yang
dimilikinya.
Komponen AKM Literasi Numerasi

Konten Proses Kognitif Konteks


Bilangan:
❖ meliputi representasi, sifat urutan, dan Pemahaman: Personal:
operasi beragam jenis bilangan (cacah, ❖ memahami fakta, prosedur serta ❖ berkaitan dengan kepentingan diri
bulat, pecahan, desimal). alat matematika. secara pribadi.
Pengukuran dan geometri:
❖ datar hingga menggunakan volume dan Penerapan:
luas permukaan dalam kehidupan ❖ mampu menerapkan konsep Sosial Budaya:
sehari-hari. Juga menilai pemahaman
peserta didik tentang pengukuran
matematika dalam situasi nyata ❖ berkaitan dengan kepentingan
panjang, berat, waktu, volume dan yang bersifat rutin. antar individu, budaya dan isu
debit, serta satuan luas menggunakan kemasyarakatan.
satuan baku
Data dan ketidakpastian:
Penalaran:
❖ meliputi pemahaman, interpretasi serta
penyajian data maupun peluang ❖ bernalar dengan konsep Saintifik:
Aljabar: matematika untuk menyelesaikan ❖ berkaitan dengan isu, aktivitas,
❖ meliputi persamaan dan masalah bersifat non rutin. serta fakta ilmiah baik yang telah
pertidaksamaan, relasi dan fungsi dilakukan maupun futuristic.
(termasuk pola bilangan), serta rasio
dan propors
Konten Domain AKM Numerasi
Konten Numerasi Uraian
Bilangan ❖ Terdapat pada kelas 2 hingga kelas 6. Terdiri atas subdomain
Representasi, Sifat Urutan, dan Operasi.
❖ Pada kelas dasar domain ini menilai pemahaman peserta didik dalam
representasi bilangan cacah dan pecahan.
❖ Pada kelas 6, materi akan ditingkatkan pada menilai pemahaman
bilangan bulat (khususnya bilangan negatif), juga bilangan desimal dan
persen.
Geometri dan ❖ Terdiri atas subdomain bangun geometri dan pengukuran. Terdapat
Pengukuran dari kelas 2 hingga kelas 10.
❖ Menilai kompetensi peserta didik dari mulai mengenal bangun datar
hingga menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan
sehari-hari.
❖ Menilai pemahaman peserta didik tentang pengukuran panjang, berat,
waktu, volume dan debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku.
Konten Domain AKM Numerasi
Konten Numerasi Uraian
Aljabar ❖ Terdiri atas subdomain persamaan dan pertaksamaan, relasi dan fungsi
(termasuk pola bilangan), serta rasio dan proporsi. Untuk subdomain
persamaan dan pertidaksamaan, serta relasi dan fungsi dinilai dari
kelas dasar hingga kelas tinggi, sedangkan rasio dan proporsi hanya
pada kelas menengah (kelas 6 dan kelas 8).
❖ Pada kelas 10 akan dinilai pemahaman dan penggunaan sistem
persamaan dan pertaksamaan kuadrat serta sistem persamaan linear
dua hingga tiga variabel.
Data dan ❖ Untuk kelas dasar berupa data sederhana (turus dan diagram gambar)
Ketidakpastian ❖ Untuk kelas 4 berupa penyajian data dalam tabel, diagram batang,
❖ Kelas 6, diagram lingkaran. Ukuran pemusatan (kelas 8) dan penyebaran
(kelas 10), seperti rata-rata dan variansi suatu data.
❖ Domain ini, khususnya berfokus pada pemahaman cara memperoleh
informasi dan penyajian data dan pemahaman mengenai ketidakpastian
suatu kejadian.
Kompetensi yang diukur pada Konten Domain AKM Numerasi – Kelas 11
Domain Sub Domain Kompetensi
Bilangan Tidak ada
Geometri dan Bangun Geometri 1. Memahami dan menggunakan perbandingan trigonometri.
Pengukuran 2. Menghitung volume dan luas permukaan limas segi-n,
kerucut, dan bola.
Pengukuran Tidak ada
Aljabar Persamaan dan tidak 1. Menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
persamaan 2. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua atau tiga
variabel
Pola Bilangan, Relasi, 1. Memahami barisan aritmetika dan geometri
dan Fungsi 2. Memahami fungsi kuadrat dan grafiknya, serta sifat-sifatnya;
Rasio dan Proporsi Tidak ada
Data dan Data dan Menentukan ukuran penyebaran (jangkauan, simpangan, dan
Ketidakpastian Representasinya variansi) serta menggunakannya dalam konteks yang bervariasi.
Ketidakpastian Memahami dan menggunakan sifat-sifat peluang kejadian.
Contoh soal Konten Numerasi
Domain Data dan Ketidakpastian
Sub Domain Ketidakpastian dan Peluang
Kelas 10
Konteks stimulus Personal
Kompetensi a. Memahami dan menggunakan : sifat-sifat peluang kejadian.
Level kognitif Soal 1. : Knowing
Soal 2. Reasoning (Penalaran)
Soal 3: Applying (Penerapan)
Bentuk Soal Soal 1. PG Kompleks ( : Multiple True-False)
Soal 2. Uraian
Soal 3. Uraian
PEMUTAR YANG RUSAK

Perusahaan Elektrik memproduksi dua tipe alat elektronik yaitu pemutar video dan pemutar
audio. Di akhir produksi harian, pemutar yang diproduksi diuji dan pemutar yang rusak akan
disingkirkan untuk diperbaiki. Tabel berikut menunjukkan rata-rata jumlah pemutar pada
tiap tipe yang dibuat per hari dan rata-rata persentase pemutar yang rusak per hari.

TipePemutar rata-rata jumlah pemutar rata-rata persentase


yang dibuat per hari pemutar yang rusak per hari
Pemutar Video 2.000 5%
Pemutar Audio 6.000 3%
Soal No. 1:
Berikut adalah tiga pernyataan mengenai produks harian pada perusahaan Elektrik.
Apakah pernyataan-pernyataan berikutbenar? Beri tanda cek (√) pada kolom Benar atau
Salah untuk setiap pernyataan

Pernyataan Benar Salah


Sepertiga pemutar yang diproduksi tiap hari
adalah pemutar video.
Dari setiap produksi 100 pemutar video, ada tepat
5 pemutar yang rusak
Jika sebuah pemutar audio dipilih secara acak dari
produksi harian untuk diuji, probabilitas jika
pemutar itu perlu diperbaiki adalah 0,03
Soal No. 2:
Salah satu penguji mengatakan: “Rata-rata pemutar video yang dikirim untuk
diperbaiki lebih banyak daripada pemutar audio per hari”.
Apakah pernyataan penguji tersebut benar? Berikan alasan/argumen matematis untuk
mendukung jawabanmu!
Soal No. 3:
Tabel berikut membandingkan rata-rata jumlah pemutar pada tiap tipe yang diproduksi per
hari dan rata-rata persentase pemutar yang rusak per hari untuk dua perusahaan.
TipePemutar rata-rata jumlah pemutar rata-rata persentase
Video yang dibuat per hari pemutar yang rusak per hari
Perusahaan Elektrik 2.000 5%
PerusahaaanTronik 7.000 4%
TipePemutar rata-rata jumlah pemutar rata-rata persentase
Audio yang dibuat per hari pemutar yang rusak per hari
Perusahaan Elektrik 6.000 3%
PerusahaaanTronik 1.000 2%

Manakah dari dua perusahaan tersebut yang secara keseluruhan mempunyai persentase
pemutar yang rusak paling rendah?
Tuliskan perhitunganmu menggunakan data tabel di atas! (sumber: PISA release items)
Level Kognitif AKM Numerasi
Level Kognitif Numerasi Uraian
Kata kunci yang biasa digunakan pada level ini antara lain
Knowing mengingat, mengidentifikasi, mengklasifikasikan, menghitung,
mengambil/memperoleh, dan mengukur.
Kata kunci yang biasa digunakan pada level ini antara lain
Applying (Penerapan) memilih/menentukan, menyatakan/membuat model, dan
menerapkan/melaksanakan.
Kata kunci yang biasa digunakan pada level ini antara lain
Reasoning (Penalaran) menganalisis, memadukan (mensintesis), mengevaluasi,
menyimpulkan, dan membuat justifikasi.

Level Kognitif Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11


Knowing 30% 25% 20%
Applying (Penerapan) 50% 50% 50%
Reasoning( Penalaran) 20% 25% 30%
Aspek-aspek Pengetahuan
Aspek Contoh
Mengingat Mengingat definisi, sifat bilangan,unit pengukuran, sifat bentuk
geometris, notasi bilangan
Mengidentifikasi Mengidentifikasi bilangan, ekpresi, kuantitas, dan bentuk.
Mengidentifikasi identitas yang secara matematis setara (seperti:
desimal, persentase, pecahan)
Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan bilangan, ekspresi, jumlah, dan bentukbentuk
yang memiliki sifat yang serupa
Menghitung Melakukan prosedur algoritma: penambahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian serta kombinasinya, melakukan
prosedur aljabar yang efektif.
Mengambil/memperoleh Mengambil/memperoleh informasi dari bagan, tabel, teks, atau
sumber-sumber yang lain
Mengukur Menggunakan instrumen pengukuran dan memilih unit yang
tepat.
Contoh Knowing
Contoh Knowing

Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan sampah organic. Waktu dekomposisi
popok sekali pakai lebih lama dari pada plastic, namun kurang dari kulit sintetis. Berapa
waktu dekomposisi yang mungkin dari popok yang sekali pakai.
o 100 tahun
o 250 tahun
o 375 tahun
o 475 tahun
o 575 tahun

Penjelasan contoh soal:


Soal tersebut merupakan contoh soal level knowing karena untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan, peserta didik cukup mengambil informasi dalam stimulus yang diberikan
tanpa melakukan analisis terlebih dahulu. Kompetensi yang dibutuhkan dalam menjawab
soal ini hanya cara membaca data pada diagram batang.
Aspek-aspek Penerapan
Aspek Contoh
Memilih strategi Menentukan operasi, strategi, dan aturan yang sesuai dan efisien
untuk memecahkan masalah dunia nyata yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan berbagai metode
Menyatakan menyajikan data dalam tabel atau grafik, merumuskan persamaan,
membuat model pertidaksamaan, gambar geometris, atau diagram yang
memodelkan suatu masalah, membangun sebuah representasi dari
hubungan matematika yang diberikan.
Menerapkan Menerapkan/melaksanakan strategi dan operasi untuk
/melaksanakan memecahkan masalah dunia nyata yang berkaitan dengan konsep
dan prosedur matematika yang dikenal.
Menafsirkan Memberikan interpretasi atau tafsiran terhadap penyelesaian
masalah yang diperoleh.
Contoh Penerapan
Waktu dekomposisi Sampah Organik Perhatikan tabel diagram A dan B
Material Organik Waktu
Dekomposisi
Kulit pisang 6 minggu
Kulit jeruk 5 bulan
Kantong kertas 8 minggu
Sisa apel 2 bulan
Kerta tisu 5 minggu
Seorang siswa membaca tabel dan diagram di sampaing. Ia menyatakan selisih waktu dekomposisi pada
diagram A sama dengan pada diagram B. pernyataan tersebut dikoreksi oleh gurunya. Manakah koreksi yang
benar dari guruya tersebut?
o Perhatikan jenis material sampah pada kedua diagram!
o Perhatika satuan unit waktu dekomposisi!
o Perhatikan tinggi diagram batang setiap jenis material sampah!
o Perhatikan titik nol dari sumbu diagram!
Penjelasan contoh soal:
Meskipun sekilas soal tersebut seperti meminta peserta didik melakukan suatu evaluasi,
soal tersebut hanya termasuk level applying. Hal ini disebabkan peserta didik hanya
membutuhkan kompetensi cara membuat model diagram batang dari sekumpulan data
yang diberikan, untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
Aspek-aspek Reasoning (Penalaran)
Aspek Contoh
Menganalisis menentukan, menggambar, atau menggunakan hubungan dalam
bilangan, ekspresi, jumlah, dan bentuk
Memadukan Menghubungkan elemen, pengetahuan yang berbeda,
menghubungkan representasi untuk memecahkan masalah
Mengevaluasi Menilai strategi pemecahan masalah dan solusi alternatif
Menyimpulkan Membuat kesimpulan yang valid berdasarkan informasi dan fakta-
fakta masalah yang diperoleh.
Membuat justifikasi Memberikan argumen matematis untuk mendukung klaim
Contoh Reasoning (Penalaran)
Pilih setuju atau tidak setuju dan ketikan penjelasanmu

Seorang siswa ingin menggabungkan data waktu dekomposisi sampah organik dan
anorganik menjadi sebuat diagram batang. Ibu guru tidak menyarankan hal tersebut.
Setujukan kamu dengan saran ibu guru?
Jelaskan !

Penjelasan contoh soal:


Untuk menyelesaikan soal ini, peserta didik harus melakukan justifikasi terhadap
kemungkinan penggabungan data waktu dekomposisi sampah organik dan anorganik
menjadi sebuah diagram batang. Untuk memperkuat argumennya, peserta didik harus
mengevaluasi kemungkinan penggabungan kedua data dengan menggunakan konsep
hubungan satuan waktu dan penyajian data dalam diagram batang.
KOMPONEN KONTEKS AKM NUMERASI

Konteks Numerasi Uraian Contoh


Personal ❖ Berfokus pada aktivitas menghitung persentase
seseorang, keluarganya, atau pendapatan pribadi dalam
kelompoknya. setahun yang terbuang karena
❖ Jenis-jenis konteks yang dapat pola hidup yang konsumtif.
dianggap pribadi ini antara lain
dapat meliputi halhal yang
berkaitan dengan persiapan
makanan, belanja, permainan,
kesehatan pribadi, transportasi
pribadi, olahraga, perjalanan,
penjadwalan pribadi, dan
keuangan pribadi
Contoh Soal Numerasi Konteks Personal

Suatu restoran pizza menawarkan pizza dengan dua macam topping dasar, yaitu keju dan
tomat. Pelanggan juga dapat memesan pizza dengan tambahan ekstra topping. Ada empat
pilihan untuk ekstra topping, yaitu daging, jamur, salami, dan zaitun.
Dina ingin memesan pizza dengan dua macam topping berbeda.
Berapa banyak pilihan kombinasi topping yang bisa dipesan Dina?

Adaptasi dari OECD (2009)


OECD. 2009. Take the test. Sample questions from OECD’s PISA assessments. Paris: OECD

Penjelasan contoh soal:


Soal di atas menanyakan banyak pilihan kombinasi topping yang dapat Dina pesan. Di sini,
peserta didik memposisikan diri sebagai Dina, seorang pribadi yang sedang menyelesaikan
masalah pribadinya (dalam hal ini memesan makanan) dengan konsep matematika. Oleh
karena itu, soal ini masuk dalam konteks personal.
KOMPONEN KONTEKS AKM NUMERASI

Konteks Numerasi Uraian Contoh


Sosial Budaya ❖ Konteks ini antara lain dapat menghitung persentase
meliputi sistem pemungutan suara, makanan yang terbuang
transportasi publik, pemerintahan, (wastefood) di seluruh dunia
kebijakan publik, demografi, setiap harinya atau
periklanan, statistik, dan ekonomi menghitung persentase
nasional. Meskipun individu tidak penduduk yang mengalami
terlibat secara pribadi dalam hal- kelaparan.
hal yang telah disebutkan, namun
kategori konteks ini memfokuskan
masalah pada perspektif/
pandangan masyarakat. Juga social
budaya
Contoh Soal Numerasi Konteks Sosial Budaya
Seorang reporter berita menunjukkan grafik dan menyampaikan bahwa: “Grafik
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kriminalitas yang sangat pesat dari tahun 1998
ke 1999”

Apakah penafsiran grafik oleh reporter tersebut tepat? Berikan penjelasan.


Adaptasi dari OECD (2009)
OECD. 2009. Take the test. Sample questions from OECD’s PISA assessments. Paris: OECD
Penjelasan contoh soal:

Soal ini menanyakan pendapat peserta didik mengenai penafsiran grafik kriminalitas
oleh seorang reporter. Dalam hal ini, peserta didik akan memposisikan diri sebagai
anggota masyarakat yang akan memberikan respon/pendapat mengenai pernyataan
reporter mengenai perilaku penyimpangan sosial yang terjadi (dalam hal ini kriminalitas)
dengan menggunakan konsep membaca data. Oleh karena itu, soal ini masuk dalam
konteks sosial-budaya.
KOMPONEN KONTEKS AKM NUMERASI
Konteks Numerasi Uraian Contoh
Saintifik ❖ Berkaitan dengan aplikasi matematika • menghitung volume
di alam semesta dan isu serta topik bangun ruang (
yang berkaitan dengan sains dan intramatematika)
teknologi. • menghitung waktu
❖ Meliputi antara lain cuaca atau iklim, paruh zat radioaktif
ekologi, ilmu medis (obat-obatan), ilmu (ekstramatematika)
ruang angkasa, genetika, pengukuran,
dan keilmuan matematika itu sendiri.
❖ Konteks yang terkait dengan keilmuan
matematika disebut konteks intra-
matematika, sedangkan yang terkait
dengan keilmuan lainnya disebut
ekstra-matematika.
Contoh Soal 1: Numerasi - Konteks Saintifik
Suatu Rumah memiliki atap berbentuk limas.

Gambar di bawah adalah model matematika dari atap rumah yang dibuat oleh siswa.
T Lantai loteng, yaitu persegi ABCD pada gambar, berupa persegi.
Rangka atap adalah rusuk balok EFGH. KLMN. E adalah titik
12 cm tengah AT, F adalah titik tengah BT, G titik tengah CT, dan H titik
tengah DT. Semua rusuk limas memiliki panjang 12 m.
D
H G C
E 12 cm
Pertanyaan 1.
F
12 cm
Luas lantai loteng ABCD = …. m2
A B
Pertanyaan 2: Panjang EF = … m
(sumber: OECD, 2009)
Contoh Soal 2: Numerasi - Konteks Saintifik
Pilihlah gambar di bawah yang sesuai dengan deskripsi. Segitiga PQR adalah segitiga siku-siku di titik R. Ruas
garis RQ lebih pendek dari ruas garis PR. M adalah titik tengah PQ, sedangkan N adalah titik tengah QR. S
terletak di dalam segitiga. Ruas garis MN lebih panjang dari ruas garis MS.

(sumber: OECD, 2009)

Penjelasan contoh soal:


Soal ini tidak menggunakan konteks dunia nyata. Namun demikian, penyelesaian soal ini tidak bersifat
prosedural. Soal ini mengukur kompetensi peserta didik dalam geometri.
Contoh soal dengan konteks saintifik (ekstra-matematika):
Untuk diobati penyakitnya, seorang pasien di rumah sakit disuntik obat. Tubuh pasien secara bertahap
mengolah obat tersebut sehingga setelah 1 jam hanya tersisa 60% obat yang masih aktif. Pola ini berlanjut
terus, yaitu di akhir setiap satu jam hanya ada 60% obat dari periode satu jam sebelumnya yang masih aktif.
Pasien tersebut diberi dosisi 300 mg obat pada pukul 8 pagi. Lengkapi tabel di bawah dengan menuliskan sisa
obat yang masih aktif di akhir setiap periode satu jam.

Jam 08:00 09:00 10:00 11:00


Obat (mg) 300
(sumber: OECD, 2009)

Penjelasan contoh soal:


Konteks saintifik pada contoh tersebut adalah mengenai tingkat kepekatan obat. Pada soal di atas, peserta
didik menerapkan ilmu matematika berupa pola bilangan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kepekatan obat. Konteks pada soal ini melekat dalam prosedur penyelesaian soal dari awal hingga
akhir. Dalam hal ini, fokus peserta didik bukan hanya tentang pola bilangan, melainkan juga tentang jumlah
obat yang masih tetap aktif di tubuh seorang pasien. Oleh karena itu, soal ini bisa dikategorikan sebagai soal
dengan konteks ekstra-matematika.
Persentase distribusi soal berdasarkan konteks- Literasi Numerasi.

Konteks Numerasi Kelas 5 Kelas 8 Kelas 11


Personal 60% 40% 30%
Sosial budaya 30% 40% 40%
Intra : 3% Intra : 7% Intra : 10%
Saintific
Ekstra: 7% Ekstra: 13% Ekstra: 20%
Contoh Soal Numerasi Kelas XI

Pendapatan Penduduk

Negara A dan B memiliki


jumlah penduduk yang
sama yaitu 10.000.000
penduduk. Berikut tabel
distribusi penduduk
berdasarkan
pendapatan penduduk
per tahun.
Kategorisasi penduduk
berdasarkan pendapatan per
tahun terbagi menjadi dua:
⮚ Penduduk kategori “miskin”
yaitu penduduk dengan
pendapatan per tahun ≤ 20.000
dolar.
⮚ Penduduk kategori “kaya” yaitu
penduduk dengan pendapatan
per tahun ≥ 100.000 dolar.
1. Tentukan diagram batang yang tepat untuk negara A dan B!
2. Tentukan setiap pertanyaan berikut benar ataukah salah!

Pernyataan Benar Salah


Jumlah Penduduk miskin negara A lebih banyak
dibandingkan negara B
Distribusi penduduk berdasarkan pendapatan
lebih merata di negara B dibandingkan di negara A
50% pendudukdi negara A lebih kaya
dibandingkan 50% penduduk di negara B
3. Dewan Ekonomi Internasional
memiliki program untuk
membantu negaa-negara yang
mengalami kesenjangan
pendapatan penduduk. Negara B
ditetapkan sebagai negara prioritas
yang menerima program bantuan
tersebut. Apakah keputusan
Dewan Ekonomi tersebut benar?
Jelaskan alasanmu!
❑ Ya
❑ Tidak
Penjelasan
KONTEN SOAL AKM LITERASI NUMERASI KELAS 10-Level Pembelajaran 5
Konten – Sub Konten Kompetensi yang diukur
A. Geometri dan Pengukuran • Memahami dan menggunakan perbandingan trigonometri.
1. Bangun Geometri • Menghitung volume dan luas permukaan limas segi-n,
kerucut, dan bola.
B. Aljabar
1. Persamaan dan Pertaksamaan • Menyelesaikan persamaan dan pertaksamaan kuadrat,
sistem persamaan linear dua atau tiga variabel
2. Relasi dan Fungsi (termasuk Pola • Memahami barisan Aritmetika dan geometri
Bilangan) • Memahami fungsi kuadrat dan grafiknya, serta sifat-
sifatnya;
C. Data dan Ketidakpastian
1. Data dan Representasinya • Menentukan dan menggunakan ukuran penyebaran data
(jangkauan, simpangan, dan variansi).
2. Ketidakpastian dan Peluang • Memahami dan menggunakan sifat-sifat peluang kejadian.
Contoh Soal AKM Numerasi Kelas 10: Geometri & Pengukuran– Bangun Geometri
Kompetensi yang diukur:
• Memahami dan menggunakan perbandingan trigonometri.
Jembatan rangka baja adalah struktur jembatan yang terdiri dari rangkaian batang-batang
baja yang dihubungkan satu dengan yang lainnya.

https://yambala.co.id/home-full-screen/fabrikasi-jembatan/
Jembatan rangka batang ini memiliki beberapa tipe, dikarenakan banyak para ahli yang
mengembangkan ide-ide untuk membuat jembatan rangka batang. Diantaranya sebagai berikut:
A. Tipe Pratt (Pratt Truss). Jembatan ini memiliki elemen diagonal yang mengarah ke bawah dan
bertemu pada titik tengah batang jembatan bagian bawah.
B. Tipe Howe (Howe Truss). Jembatan ini kebalikan dari tipe Pratt dimana elemen diagonalnya
mengarah ke atas dan menerima tekanan sedangkan batang vertikalnya menerima tegangan.
C. Tipe Warren (Warren Truss). Jembatan rangka batang tipe warren ini tidak memiliki batang
vertikal pada bentuk rangkanya yang membentuk segitiga sama kaki atau segitiga sama sisi.
Sebagian batang diagonalnya mengalami gaya tekan (compression) dan sebagian lainnya
mengalami gaya tegangan (tension).

Berdasarkan ketiga tipe jembatan rangka baja tersebut, berikan kesimpulan tentang panjang
rangka baja yang dibutuhkan untuk satu sisi jembatan sebuah sungai! (Asumsi jarak antar 2 titik
tumpu jembatan pada gambar di atas sama panjang dan tinggi jembatan sama tinggi)
Sebuah jembatan rangka baja dibuat dengan desain tampak samping seperti berikut.
(Semua Ukuran dalam meter)

https://docplayer.info/47055631-Kerangka-acuan-lomba-kal-bridge-construction-competition-bcc-departemen-teknik-
infrastruktur-sipil-fv-its.html

Untuk menerapkan desain jembatan tipe Warren, dibutuhkan tambahan rangka baja pada
satu sisi jembatan sepanjang … m.
Contoh Soal : Aljabar - Persamaan dan Pertaksamaan
• Kompetensi yang diukur :
Menyelesaikan persamaan dan pertaksamaan kuadrat, sistem persamaan linear dua atau
tiga variable

Bu Siti mendapat tugas dari sekolah untuk


menyiapkan paket hadiah untuk siswanya yang
berprestasi di sekolahnya. Bu Siti ingin membeli
alat-alat tulis sebagai hadiahnya. Alat-alat tulis
yang ingin dibeli berupa buku tulis, bolpoin, dan
penghapus. Pada setiap pembelian alat tulis,
pembeli dikenakan pajak sebesar 10%. Berkaitan
dengan tugas tersebut, bu Siti melihat beberapa
paket alat tulis yang dijual di toko Rejeki dan
toko Makmur seperti pada gambar berikut.
Bu Siti ingin membuat 5 paket hadiah dengan
tiap paket hadiah berisi paling sedikit dua
macam alat tulis. Kelima paket yang akan
dibuat, isinya tidak harus sama. Jika bu Siti
memiliki dana sebesar Rp125.000,00 dan
menginginkan setiap paket hadiah harus ada
penghapus dan bolpoin, maka paket yang
dapat dibeli adalah ....

1 1 paket Sedang + 1 paket Hemat

2 1 paket Ekonomi + 1 paket Sedang

3 1 paket Hemat + 3 paket Murah

4 1 paket Ekonomi + 5 paket Murah

5 1 paket lengkap + 2 paket murah


KUNCI: 1, 2, 3, dan 5
Terima
Kasih

“Terwujudnya peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, menguasai pengetahuan dan ketrampilan, cinta tanah air dan bangsa,
serta berbudaya lingkungan”

Anda mungkin juga menyukai