Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program magang merupakan kegiatan akademik yang tercantum
dalam kurikulum semua Program Studi yang ada di lingkungan FTT/ Fakultas
Tarbiyyah dan Tadris, yaitu Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru
madrasah Ibtidayah,Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Pendidikan Bahasa
Arab, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, pendidikan
Bahasa Indonesia, Pendidikan IPS dan IPA, dan Pendidikan Matematika di
cantumkan dalam kurikilum FTT UINFAS Bengkulu Terdiri dari mata kuliah
Magang I, Magang II, Magang III. Program ini adalah suatu kegiatan belajar
sambil melakukan (belajar dengan melakukan) dalam kerangka pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
Program magang merupakan kegiatan yang memberikan pengalaman
awal untuk membangun jati diri pendidik, memantapkan kompetensi
akademik, dan bidang studi, memantapkan kemampuan awal calon siswa,
mengambangkan perangkat pembelajaran dan kecakapan pedagogis dalam
bidang pengembangan bidang pendidikan. Magang merupakan kegiatan
akademis dan praktis yang lebih fokus pada bidang manajerial dan
pembelajaran di sekolah. Selain itu, buat program magang ini diharapkan
dapat mengembangkan kreativitas magang di bidang akademik dan profesi.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk membebaskan
siswa di bawah pengawasan guru. Keberadaan sekolah saat ini sangat
menunjang proses belajar mengajar yang akan dilakukan. Peran seorang guru
dalam sebuah sekolah sangat penting Untuk itu, seorang guru harus tahu
benar dan sekolah tempat guru tersebut mengajar Kita sebagai kandidat
seorang guru yang merupakan calon pendidik yang berperan penting dalam
mencerdaskan anak-anak bangsa dan ikut serta dalam mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Untuk itu siswa harus belajar lebih awal tentang
kenyataan yang ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah dapat
menyiapkan dan mengerjakan pembelajaran yang bermutu bagi peserta didik

1
Pada kelompok 30 magang II yang ditempatkan di SD IT Al-Qiswah
Kota Bengkulu sebagai tempat pengamatannyayang dilaksanakan pada
tanggal 31 Januari 2022 hingga 02 Maret 2022, sementara waktu yang
diberikan untuk pengamatan ini relatif singkat tetapi tidak perlu perdebatan
yang signifikan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari pengamatan itu
sendiri. Selanjutnya pengamat berusaha menuangkan hasil pengamatan di
dalam Laporan Tugas dari mata kuliah magang II.

B. Tujuan Magang
Secara umum, magang bertujuan memberikan kesempatan pada
mahasiswa calon sarjana pendidikan untuk memperoleh pengalaman nyata
dalam rangka memadukan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan
persoalan nyata yang di hadapi di lapangan, serta mengembangkan jati diri
sebagai calon pendidik atau tenaga kependidikan. Melalui magang,
mahasiswa dapat memvalidasi, menguji dan mengimplementasikan ilmu yang
di peroleh pada persoalan ril di lingkungan sekolah/madrasah atau lembaga
pendidikan islam lainnya sebagai landasan dalam proses pembentukan jati
diri sebagai landasan dalam proses pembentukan jati diri sebagai pendidik
atau tenaga kependidikan, serta memantapkan kompetensi sesuai bidang
studi, mengembangkan perangkat pembelajaran dan kecakapan pedagogis
dalam membangun bidang keahlian pendidikan.
Secara khusus magang bertujuan sebagai mengembangkan jati diri
sebagai pendidik dan pengajar yang professional sesuai bidang studi dan
memantapkan kemampuan awal dalam menelaah dan merancang rencana
pelaksanaan pembelajaran ( RPP ), silabus, minggu efektif, program semester,
dan program tahunan.

C. Manfaat Magang
1. Manfaat bagi Sekolah tempat magang
Sekolah tempat magang diharapkan:

2
a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah
tempat magang.
b. Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam mempersiapkan calon
guru yang profesional
c. Dapatkan bantuan, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam pertemuan
dengan UINFAS; berdedikasi dan profesional; dan melaksanakan
pengembangan sekolah
2. Manfaat bagi FTT UINFAS Bengkulu.
a. Mendapatkan informasi tentang pengelolaan dan budaya sekolah.
b. Menerima informasi tentang proses membangun kompetensi
pedagogik, dan sosial di sekolah.
c. Memperoleh informasi tentang proses pembelajaran di kelas
d. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
e. Membangun sincrgitas antara sekolah dengan FTT UINFAS Bengkulu
dalam mempersiapkan persiapan yang bermutu.
f. Dapatkan umpan balik tentang kompetensi akademik mahasiswa FTT
UINFAS Bengkulu.
g. Membina jaringan kerjasama dengan sekolah tempat magang dalam
upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi
akademik dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya
manusia yang dibutuhkan dalam pengembangan pendidikan
masyarakat.
3. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pemahaman, penghayatan dan pengamatan dibidang
manajemen dan kultur sekolah atau madrasah.
b. Mendapatkan pengalaman melalui penngamatan terhadap proses
membangun kompetnsi pedagogic, kepribadian dan social disekolah
atau madrasah
c. Mendapatkan pengalaman dan penghayaan melalui pengamata
terhadap pross pelajaran dikelas

3
d. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikirdan bekerja sehingga
dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi masalah
pendidikan yang ada disekolah atau di madrasah
e. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelahan, perumusan
dan pemecahan masalah pendidikan yang ada disekolah atau
dimadrasah
f. Memperleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial disekolah atau madrasah
g. Memberi kesempata untuk dapat berperan sebagai motivaror, fasilator,
dinamisator, dan membantu pemikiran sebagain problem solver.

D. Waktu dan tempat magang


1. Tempat Magang
Magang II kelompok 30 dilaksanakan di SD IT AL-QISWAH
Kota Bengkulu yang bertempat Alamat : Jln. Terminal Regional kel.
Pekan sabtu kec. Selebar Kota Bengkulu
2. Waktu Magang
Magang II dilaksanakan pada semester V tanggal 31 Januari
2022 sampai dengan tanggal 02 Maret 2022

4
BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Magang


1. Lokasi Lembaga
SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu terleteak di Jl. Terminal
Regional, No. 01 RW. 01, Kelurahan Pekan Sabtu, Kec. Selebar, Kota
Bengkulu.
Adapun identitas lengkap yang terdapat di SD IT Al-Qiswah Kota
Bengkulu adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Identitas Sekolah
NO. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah SDN IT AL-QISWAH KOTA
BENGKULU
2. NPSN 69892899
3. Nomor Statistik Sekolah
4. Alamat Jl. Terminal Regional, No.01
RW.01, Pekan Sabtu Kota
Bengkulu.
5. Provinsi Bengkulu
6 Kecamatan Selebar
6. Desa/Kelurahan Pekan Sabtu
7. Daerah Perkotaan
8. Status sekolah Swasta
9. Jumlah Rombel 10
10. Kelompok sekolah Imbas
11. Akreditasi B
12. Telepon/ Fax 73652659
13. Email sditalqiswah@yahoo.com

5
1. Sejarah Lembaga
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Qiswah Kota Bengkulu
merupakan refleksi dari komitmen Yayasan Nuraini Najamudn terhadap
salah satu misinya yakni ikut serta menyediakan sumber daya manusia
yang berkualitas melalui penyelenggaraan satuan pendidkan formal dan
informal di jalur sekolah sejak pendidkan pra sekolah hingga pendidikan
menengah, serta pendidkan jalur luar sekolah seperti pondok pesantren
dan madrasah (Anggaran dasar pasar 3). Sejak Yayasan ini didirikan
pada 23 maret 2013 dengan akta notaris H. Mufti Nokhman ,SH,No 26.
Perkembangan ini kemajuan kemajuan yang positif . Hal ini terlihat dari
indikator masyarakat dan jumlah calon peserta didk baru yang mendaftar.
Berangkat dari potensi tersebut , Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Al-Qiswah Kota Bengkulu yang beralamat di Jalan Terminal Regional
No 1, RT 01, RW 01, Kel. Pekan Sabtu Kec. Selebar telah berdiri pada
tanggal 07 Juli 2014 dan mendapatkan SK Izin Operasional dari Dinas
Pendidkan dan Kebudayaan Nomor : 421.2/842/IV.DIKBUD/2015 pada
Bulan Maret 2015.
Nama Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Qiswah Kota
Bengkulu diambil dari nama Kan Penutup Ka'bah (Qiswah) yang
terdapat di dalam Masjid Al-Qiswah yang merupakan masjid kebanggaan
dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Qiswah Kota Bengkulu di
bawah naungan Yayasan Nuraini Najamudin. Logo Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Al-Qiswah Kota Bengkulu Bentuk bentuk kain Qiswah
dan sekolah yang memiliki ciri khas Sekolah Islam yang berpedoman
kepada Al-Quran Dan Hadits.

2. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Lembaga


Sebagai salah satu lembaga pendidikan formal SDIT AL-Qiswah
Kota Bengkulu mempunyai visi dan misi sebagai langkah untuk mencapai
cita-cita pendidikan Nasional sebagai berikut :

6
Visi
““Menyelenggarakan sekolah islam yang melahirkan generasi
muslim yang berilmu dan bertakwa”.
Misi
1. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dan
Rasulullah SAW.
2. Membentuk generasi pemimpin, penghafal dan pencinta Al Qur’an
yang berakhlaq mulia.
3. Mengaplikasikan prinsip-prinsip Islam berbasis Al-Quran dan
Hadits.
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang religius, sehat, indah , dan
aman.
5. Mengembangkan minat dan bakat seluruh warga sekolah.
Tujuan
1. Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT dan Rasul-Nya
2. Mewujudkan siswa dan siswi yang berprestasi dalam bidang
akademik dan non akademik
3. Mampu mengamalkan ilmu agama dalam kehidupan sehari – hari
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah anak
5. Terbentuknya karakter yang berakhlak islami.
Sasaran
a. Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT dan Rasul-Nya
b. Mewujudkan siswa dan siswi yang berprestasi dalam bidang
akademik dan non akademik
c. Mampu mengamalkan ilmu agama dalam kehidupan sehari – hari
d. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah anak
e. Terbentuknya karakter yang berakhlak islami

7
3. Struktur Organisasi Lembaga
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada suaru organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dan di inginkan.
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Setiap komponen yang ada
mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda sesuai dengan
jabatannya seperti yang telah tercantum dalam struktur organisasi sekolah.
a. Sturktur organisai atau managemen SD IT AL-Qiswah Kota Bengkulu
terdiri atas jabatan – jabatan sebagai berikut;
1. Kepala Sekolah SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu
2. TU
3. UKS
4. Unit Perpustakaan
5. Satpam
6. Penjaga Sekolah
b. Jabatan non Struktural
1. Guru Kelas I - VI
2. Guru Penjaskes
3. Guru PAI
4. Guru Matematika
5. Guru Bahasa Arab
6. Guru Bahasa Inggris

8
DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 Guru Kelas SD IT AL-QISWAH Kota Bengkulu
No Kelas Wali Kelas Jumla
h
1 I Salahudin Al Ayyubi  Muhamad AlFarisi, M. Pd
 Intan Alvira Yulianti, S.Pd
4
I Khodijah Binti  Wahyu Andrian Marantika, S. Pd. I
Khuailid  Dina Suntia, S. Pd
2 II Abu Dzar Al Ghifari  Sartika Afiani, S. Pd.I.GR
 Intan Lestari, S. Pd
4
II Zaid Bin Tsabit  Nini Sumarni, S. Pd.
 Anna Chintia, S.E
3 III Amru Bin Ash  Fila Rhomadhani, S. Pd. I
 Candra Irawan, S.Pd 3
 Mika Putri Hendriani, S.Pd
4 IV Abdullah Bin Umar  Dita Maya Sita, S.Pd
 Aprizal, S.Pd
4
IV Zaid Bin Haritsah  Ika Siska S.Pd
 Erwani Santi, S.Pd
5 V Umar Bin Khattab  Muhammad Fendra Kari, S.Pd
 Reni Fadillah, S.Pd
4
V Ali Bin Ali Tholib  Desti Heriani, S.Pd
 Milati Hanifah, S.Pd
6 VI Abu Bakar Ash  Ida Istiqomah, S.Pd
Shidiq  Dewi Astuti, S.Pd
4
VI Utsman Bin Affan  Lidia Novia Sari, S.Pd
 Cendra Guspiandri, S.Pd
Jumlah Guru Kelas SD IT AL-QISWAH 23

9
Tabel 1.3 Nama Guru Kelas Beserta Jumlah Murid
Banyaknya

No Kelas Wali Kelas Siswa

L P Jum
lah
1 I Salahudin  Muhamad AlFarisi, M. Pd
Al Ayyubi  Intan Alvira Yulianti, S.Pd 17 6 23

I Khodijah  Wahyu Andrian Marantika, S. Pd. I


Binti  Dina Suntia, S. Pd 12 10 22
Khuailid
2 II Abu  Sartika Afiani, S. Pd.I.Gr
Dzar Al  Intan Lestari, S. Pd 10 9 19
Ghifari
II Zaid Bin  Nini Sumarni, S. Pd.
Tsabit  Anna Chintia, S.E 7 10 17

3 III Amru  Fila Rhomadhani, S. Pd. I


Bin Ash  Candra Irawan, S.Pd 15 13 28
 Mika Putri Hendriani, S.Pd
4 IV  Dita Maya Sita, S.Pd
Abdullah  Aprizal, S.Pd 13 9 22
Bin Umar
IV Zaid Bin  Ika Siska S.Pd
Haritsah  Erwani Santi, S.Pd 14 9 23

5 V Umar  Muhammad Fendra Kari, S.Pd


Bin Khattab  Reni Fadillah, S.Pd 10 9 19

V Ali Bin  Desti Heriani, S.Pd


Ali Tholib  Millati Hanifah, S.Pd 10 9 19

6 VI Abu  Ida Istiqomah, S.Pd


Bakar Ash 13 4 17

10
Shidiq  Dewi Astuti, S.Pd

VI Utsman  Lidia Novia Sari, S.Pd 13 4 17


Bin Affan  Cendra Guspiandri, S.Pd
Jumlah 134 92 226

Tabel 1.4 Jadwal Kunjungan Perpustakaan SD IT Al-Qiswah Kota


Bengkulu

NO JAM HARI KELAS


1 Pkl:09.30-10.00 WIB Senin VI (Abu Bakar As Shidiq)
Pkl:11.30-12.00 WIB VI (Utsman Bin Affan)
2 Pkl:09.30-10.00 WIB Selasa V (Umar Bin Khattab)
Pkl:11.30-12.00 WIB V (Ali Bin Abi Tholib)
3 Pkl:09.30-10.00 WIB Rabu III (Amru Bin Ash)
Pkl:11.30-12.00 WIB IV (Zaid Bin Haritsah)
Pkl:14.00-14.30 WIB IV (Abdullah Bin Umar)
4 Pkl:09.30-10.00 WIB Kamis II (Zaid Bin Haritsah)
Pkl:11.30-12.00 WIB II( Abu Dzar Al-Ghifari)
5 Pkl:09.30-10.00 WIB Jum’at I( Khodijah Binti Khuailid)
6 Pkl:09.30-10.00 WIB Sabtu I( Salahudin Al Ayyubi)

11
KEPALA YAYASAN

Hartono Najamudin,S.Sos

KETUA KOMITE KEPALA SEKOLAH PENGAWAS SD

ArioYudhi Fuji Astuti,S.Pd Dra. Hj.


Sukmawati,M.Pd

TATA USAHA WAKA BAG.KURIKULUM

AndiIrvanZakaria,S.Kom Fila Rhomandani, S.Pd

BENDAHARA SEKOLAH BENDAHARA KOPERASI PERPUSTAKAAN

Irmalia Ratika, S.I.Kom Een Ardila, S.Pd Mirna Ningsih, S. Th.I

1.
GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III

SALAHUDIN AL2.AYUBI
AMRU BIN ASH
ABU DZAR AL-GHIFARI
Muhamad AlFarisi, M. Pd Sartika Afiani, S. Pd.I.Gr Fila Rhomadhani, S.Pd.I
Intan Alvira Yulianti, S.Pd Intan Lestari, S. Pd CandraIrawan,S.Pd
Mika Putri Hendriani, S.Pd
GURU KELAS I GURU KELAS II
KHADIJAH BINTI ZAID BIN TSABIT
KHUAILID
Wahyu Andrian Marantika, Nini Sumarni, S. Pd
S. Pd. I Anna Chintia, S.Pd
Dina Suntia, S. Pd

GURU KELAS VI
GURU KELAS V ABU BAKAR AS SHIDIQ
GURU KELAS IV UMAR BIN KHATTAB Ida Istiqomah,S.Pd
ZAID BIN HARITSAH M. Fendra Kari,S.Pd Dewi Astuti, S.Pd
Ika Siska ,S.Pd Reni Fadilah, S.Pd
Erwani Santi S.Pd
GURU KELAS VI
GURU KELAS IV GURU KELAS V UTSMAN BIN AFFAN
ABDULLAH BIN UMAR ALI BIN ABI THOLIB
Desti Heriani, S.Pd Lidia Novia Sari,S.Pd
Eta Gusriani,S.Pd
Cendra Guspiandri,
Aprizal, S.Pd Millati Hanilah, S.Pd
S.Pd

12
Bagan 1.1 Struktur Organisasi Sekolah SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu
Tahun Ajaran 2020/2021

Penganggungjawab

Fuji Astuti S.Pd.

Ketua

Ida Istiqomah S.Pd.

Anggota

Dewan Guru

Bagan 1.2 struktur Unit Kesehatan Sekolah SD IT Al-Qiswah Kota


Bengkulu Tahun Ajaran 2020/2021

Kepala Sekolah

Staf Perpustakaan

Abi Dan Umi

Siswa/Siswi

Bagan 1.3 Struktur Perpustakaann SD IT Al-Qiswah

13
B. Pelaksanaa Kegiatan Magang
1. Bentuk Kegiatan Magang
Sebelum memulai kegiatan magang II di SD IT Al-Qiswah Kota
Bengkulu mahasiswa diberikan pengarahan oleh kepala sekolah.
Pengarahan yang diberikan berupa jadwal sekolah, pakaian yang
dipakai, penempatan bagian dan pemberian guru pamong magang serta
menekankan kepada mahasiswa magang untuk bersikap seperti biasa dan
tidak ada kecanggungan baik dalam hal melakukan tugas yang diberikan
GPM maupun guru lainnya.
Pelaksanaan magang II di SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu yang
bertempat Alamat : Jln. Terminal Regional kel. Pekan sabtu kec. Selebar
Kota Bengkulu yang dilaksanakan selama 1 bulan. Pelaksanaan magang
dimulai pada tanggal 28 Januari 2022 sampai dengan tanggal 28 Maret
2022.
Selama magang mahasiswa ditempatkan di kelas yang telah
ditetapkan oleh GPM apabila guru kelas sedang ada kesibukan atau rapat
mahasiswa diminta untuk mengisi kelas agar jam belajar tidak kosong.
Jadwal pembelajaran sekolah di SD IT AL-QISWAH Kota
Bengkulu:
a. Kelas 1,2 dan 3
 Senin-Kamis Sekolah jam masuk 07:15 sampai 14:00 WIB
 Jumat Sekolah jam masuk 07.15 sampai 11.00 WIB
 Sabtu Sekolah Study Club jam masuk 07.15 sampai 11.30
WIB
b. Kelas 4,5 dan 6
 Senin-Kamis Sekolah jam masuk 07:15 sampai 16:00 WIB
 Jumat Sekolah jam masuk 07.15 sampai 13.00 WIB
 Sabtu Sekolah Study Club jam masuk 07.15 sampai 11.30
WIB
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh sekolah sebagai rutinitas yang
dijalankan oleh sekolah :

14
1) Nama kegiatan : Sapa pagi dan sapa siang
Pelaksanaan : Setiap hari
Tujuan kegiatan : Untuk mengakrabkan peserta didik dan
pendidik, menumbuhkan rasa sosial pada diri peserta didik terhadap
lingkungan di sekolah.
Prosedur :
 Langkah yang diambil untuk melakukan kegiatan ini adalah dengan
cara meminta peserta didik untuk mencuci tangan dan memberikan
handsanitizer untuk mematuhi protokol kesehatan.Kemudian pendidik
melakukan 5S ( Senyum, salam, sapa, sopan, santun) kepada peserta
didik.
Hasil :
 Hasil yang diperoleh dengan sapa pagi dan sapa siang adalah
siswa dapat menerapkan protokol kesehatan dan 5S di dalam
keluarga maupun lingkungan sekitarnya.

Gambar 1.1 Sapa Pagi sekaligus pemberian Handsanitizer untuk protokol


kesehatan

15
2) Nama kegiatan : Shalat Dhuha
Pelaksanaan : Setiap hari
Tujuan kegiatan : 1) untuk memperoleh ilmu secara meterial
melalui perantara guru, alat peraga mata pelajaran, dan dan metode
klasikal yang selama ini dijalankan, 2) untuk memperoleh ilmu secara
spritual melalui melalui proses transendasi yang dijalani oleh pelajar
sekolah sehingga melahirkan transformasi energi dalam ruang batin
para pelajar, 3) untuk mengasah kemampuan spritual si anak, 4) agar
peserta didik mudah untuk menerima ilmu saat belajar nanti, 5) untuk
membuat anak agar selalu membiasakan diri untuk shalat dhuha.
Prosedur :
 Langkah yang telah ditempuh untuk melakukan kegiatan ini
adalah dengan cara guru melakukan pembiasaan untuk menyuruh
anak-anak membawa alat shalat untuk melakukan shalat dhuha.
Hasil:
 Hasil yang diperoleh dengan shalat dhuha adalah siswa dapat
melakukan shalat yang diluar shalat wajib, siswa dapat
mengetahui tujuan dari pelaksanaan shalat dhuha, dapat mengasah
kemampuan spritual, serta dapat mempermudah menerima setiap
ilmu yang diberikan oleh guru.

Gambar 1.2 Shalat Dhuha Kelas I Salahudin Al Ayyubi

3) Nama kegiatan : Tahfizh

16
Pelaksanaan : Setiap hari
Tujuan kegiatan : 1) mendidik dan menghasilkan anak-anak
yang sejalan dengan nilai-nilai agama berdasarkan al-qur’an dan hadis
serta nilai-nilai kebangsaan, 2) mencetak generasi penghafal al-qur’an
yang berhaluan moderat dan menjadi pilar pada nilai-nilai yang
dikembangkan dalam diskursus dan praksis islam Nusantara, 3) turut
berpartisipasi dalam agenda pembangunan Negara dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten.
Prosedur:
 langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah dengan sistem
pengajaran yang dilakukan setiap hari yaitu dengan mengenalkan
surah-surah pendek maupun surah-surah panjang yang ada pada
juz 30 kepada anak-anak, kemudian anak-anak dianjurkan untuk
membaca serta menghafal surah yang sudah ditentukan, setelah
hafal anak-anak menyetorkan hafalan, lalu mengulang
hafalan(murojaah) setiap hari.
Hasil:
 Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini yaitu siswa dapat
mendalami bidang Al-Qur’an khususnya pada hafalannya. Siswa
yang terpilih berdasarkan kemampuan membaca al-qur’an dan
hafalan yang memenuhi target maka akan mengikuti wisuda
Tahfizh Al-Qur’an.

17
Gambar 1.3 Tahfidz Kelas I Salahudin Al Ayyubi

4) Nama kegiatan : Baca Tulis Qur’an


Pelaksanaan : Hari senin-kamis
Tujuan kegiatan : 1. Mengkaji dan membaca Al-Qur’an
dengan bacaan yang benar, sekaligus memahami kata-kata dan
kandungan makna-maknanya, serta menyempurnakan cara membaca
Al-Qur’an yang benar, 2. Memberikan pemahaman kepada peserta
didik tentang makna ayat-ayat Al-Qur’an dan bagaimana cara
merenungkanya dengan baik. 3. Menjelaskan kepada peserta didik
tentang berbagai hal yang terkandung di dalam Al-Qur’an, seperti
petunjuk-petunjuk dan pengarahan-pengarahan yang mengarah pada
kemaslahatan seorang Muslim. 4. Menjelaskan kepada peserta didik
tentang hukum-hukum yang ada di dalam Al-Qur’an dan memberi
kesempatan kepada mereka untuk menyimpulkan suatu hukum dan
kandungan ayat-ayat AlQur’an dengan caranya sendiri. 5. Agar
seorang peserta didik berperilaku dengan mengedepankan etika-etika
Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai pijakan dalam Memantapkan

18
akidah Islam di dalam hati peserta didik, sehingga ia selalu
mensucikan dirinya dan mengikuti perintah-perintah Allah swt.
Prosedur :
 Langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah
membimbing siswa untuk menulis ayat-ayat Al-Qur’an sesuai
dengan tingkatan masing-masing siswa dan pendidik juga
membimbing siswa untuk membaca potongan ayat-ayat Al-
Qur’an dengan melihat kemampuan siswa dan membenarkan
baca-bacaan siswa yang kurang benar, sekaligus memberitahu
hukum-hukum bacaannya , kegiatan ini dilakukan setiap pagi
senin-kamis sebelum memulai pelajaran sekolah.
Hasil :
 Hasil dari adanya kegiatan baca tulis Al-Quran yaitu
menjadikan siswa lebih mengerti tentang hukum-hukum
bacaan sehingga siswa mampu membaca ayat-ayat Al-Qur’an
dengan baik dan benar, selain itu siswa juga mampu
menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an dan mengenal huruf-huruf
dengan baik.

Gambar 1.4 Baca Tulis Qur’an Kelas I Salahudin Al Ayyubi

5) Nama kegiatan : Takhasus Hafalan


Pelaksanaan : Hari senin-jum’at

19
Tujuan kegiatan : 1. Agar pelajar dapat membaca Al-Qur‟an
dengan fasih dan betul menurut tajwid. 2. Agar pelajar dapat
membiasakan al-Qur‟an dalam kehidupannya. 3. Memperkaya
pemberdaharaan kata-kata dan kalimat-kalimat yang indah dan
menarik hati 4. agar pelajar dapat mengutamakan rasa syukur terhadap
apa yang dilakukan dan didapatkan.
Prosedur :
 Langkah yang dilakukan pada kegiatan ini yaitu pendidik
mengenalkan ayat-ayat pendek dan juga doa sehari-hari,
pendidik membacakan dengan lafadz yang benar sedangkan
para peserta didik memperhatikannya sebelum peserta didik
diminta untuk membacanya sendiri-sendiri, setelah pendidik
mengenalkan ayat perayat giliran pesarta didik diberi waktu
membaca lalu menghafalkannya.
Hasil:
 Hasil dari kegiatan ini adalah siswa lebih banyak mengenal
dan menghafal surat-surat pendek dan juga banyak menghafal
doa sehari-hari yang mungkin selama ini belum pernah mereka
kenal, sehingga mereka lebih pandai untuk bersyukur atas apa
yang mereka dapat dan mereka lakukan melalui doa-doa yang
mereka hafalkan.

20
Gambar 1.5 Takhasus Hafalan Kelas I Salahudin Al Ayyubi
6) Nama Kegiatan : Istirahat (Makan)
Pelaksanaan : Setiap Hari
Tujuan Kegiatan : Kegiatan Istirahat ini bertujuan untuk
merefleksikan siswa agar tidak jenuh dan memberi semangat untuk
mengikuti pelajaran selanjutnya.
Prosedur :
 Kegiatan ini dilakukan dari setiap hari bila sudah pukul 09.30 guru
akan mengarahkan peserta didiknya untuk mencuci tangan secara
bergantian dan dilanjutkan dengan do’a bersama, jika ada teman yang
tidak membawa makanan maka guru mengarahkan untuk saling
berbagi dan mengasihi. Jika sudah selesai makan, peserta didik di
arahkan kembali untuk mencuci tangan dan ditutup dengan do’a
bersama.
Hasil :

21
 Dengan adanya kegiatan ini siswa akan lebih semngat untuk kegiatan
belajar selanjutnya dan tidak merasa jenuh untuk belajar terus
menerus.

Gambar 1.6 Istirahat (Makan) Kelas I Salahudin Al Ayyubi

7) Nama kegiatan : Ulangan Bulanan


Pelaksanaan : Setelah habis satu Subtema pelajaran
Tujuan kegiatan : Guna menunjang kognitif dan pencapaian
peserta didik selama belajar satu subtema.
Prosedur :
 Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan penghabisan setiap
Subtema dalam Tematik
Hasil :
 Dengan adanya kegiatan ini peserta didik diharapkan dapat
memahami serta menguasai materi yang telah diberikan selama
satu bulan nya.

22
8) Nama kegiatan : Shalat dzuhur
Pelaksanaan : Hari senin- kamis
Tujuan kegiatan :Kegiatan Shalat dzuhur berjamaah ini
menjadi suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan setiap hari
senin-kamis terkhusus di kelas I Salahuddin Al Ayyubi saat masuk
waktu dzuhur. Kegiatan ini untuk melatih seluruh siswa lebih teratur
dan terarah dan mendisiplinkan diri dalam menjalankan ibadah, dan
menjadikan hal positif bagi seluruh siswa karena dengan adanya shalat
dzuhur berjamaah ini, diharapkan mampu menjadikan peserta didik
semakin disiplin dan aktif dalam melaksanakan shalat fardhu.
Prosedur :
 Kegiatan ini dilakukan dari hari senin-kamis, bila sudah tiba
waktunya sholat, guru akan mengarahkan anak didiknya untuk
mengambil air wudhu pada tempat yang telah disediakan dan
akan melaksanakan sholat dzuhur di kelas, biasanya guru akan
menunjuk salah satu siswanya untuk menjadi pemimpin sholat,
dan bila ada siswa yang main-main sholatnya, maka akan
mendapat hukuman dari gurunya, misalkan mengulangi
sholatnya sendiri-sendiri. Ketika yang lain selesai maka yang
main-main dalam sholat akan disuruh untuk mengulangi
sholatnya.
Hasil :
 Dengan adanya kegiatan ini siswa akan lebih disiplin dalam
menjalankan sholat fardhu yang telah menjadi kewajiban
sebagai umat muslim, dan siswa akan dilatih untuk lebih
menghargai waktu, sesibuk apapun harus tetap menyepatkan
waktu untuk menjalankan sholat fardhu ini.

23
Gambar 1.8 Sholat Dzuhur Kelas Kelas I Salahudin Al Ayyubi

9) Nama kegiatan : Upacara Bendera


Pelaksanaan : Setiap pagi hari senin
Tujuan kegiatan : untuk memperkuat rasa persatuan dan
kesatuan bangsa.
Prosedur :
 Kegiatan dilaksanakan setiap pagi hari senin, petugas upacara
bendera ini dilakukan sesuai dengan jadwal giliran tugas
masing-masing kelas. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan
sekolah.
Hasil :
 Dengan adanya kegiatan ini pendidik tetap dapat
menumbuhkan karakter peserta didik dalam cinta terhadap
tanah air. Dan juga dapat memupuk rasa sosial dan
kebersamaan siswa.

24
Gambar 1.9 Upacara Bendera Hari Senin

10) Nama kegiatan : Senam Pagi


Pelaksanaan : Setiap pagi hari Jum’at
Tujuan kegiatan : untuk melancarkan peredaran darah
sehingga lebih sehat dan juga meningkatkan imun tubuh.
Prosedur :
 Kegiatan dilaksanakan setiap pagi hari jum’at, petugas senam
ini dilakukan sesuai dengan jadwal giliran tugas masing-
masing kelas. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan sekolah.
Hasil :
 Dengan adanya kegiatan ini pendidik tetap dapat
menumbuhkan karakter peserta didik yang sehat dan
meningkatkan imun tubuh siswa, serta dapat meningkatkan
semangat siswa dalam belajar.

Gambar 10 Senam Pagi

25
2. Jenis kegiatan magang
Dalam pelaksanaan Magang 2 tidak hanya mengikuti kultur
sekolah, kami menemukan berbagai fakta selama melaksanakan
kegiatan magang. Berikut ini fakta-fakta yang ditemukan:
a) Perencanaan Kurikulum
Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah
upaya untuk membelajarkan siswa.1 Dalam hal ini istilah
pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan
(desaign) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Menurut
Ahamad Tafsir pengajaran adalah suatu kegiatan yang menyangkut
pembinaan anak mengenai segi kognitif dan psikomotor semata-
mata, yaitu supaya anak lebih banyak pengetahuannya, lebih cakap
berfikir kritis, dan obyektif. Oleh karena itu, pembelajaran
memusatkan pada “apa yang dipelajari siswa”.
Adapun perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa
merupakan bidang kajian dari kurikulum, yakni mengenai apa isi
pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya
tujuan.
Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan
sebagai proses penyusunan program tahunan, program semester
rincian minggu efektif, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
materi, pembelajaran (RPP) berupa penggunaan media pengajaran,
penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran, penilaian dalam
suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.2
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
1
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
1996), hal.7.
2
Hamzah B Uno, Perencanaan Pembelajaran,(Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007), hal.2.

26
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar
isi yang dijabarkan dalam silabus. Komponen-komponen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65
tahun 2013.
a. Identitas sekolah
b. Identitas mata pelajaran
c. Kelas/ semester
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
f. Tujuan pembelajaran
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
h. Materi pembelajaran
i. Alokasi waktu
j. Metode pembelajaran
k. Media pembelajaran
l. Sumber belajar
m. Langkah-langkah pembelajaran
n. Penilaian hasil pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh
guru SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu sudah sesuai dengan
komponen RPP standar proses No 65 tahun 2013.
2. Program semester (Promes)
Program semester adalah penjabaran dari prota atau
program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun
sebelum tersusun prota. Program semester berisikan garis-garis
besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai
dalam semester.
Langkah –langkah perencanaan program semester :
a. Menghitung jumlah hari belajar efektif dan jam belajar
efektif setiap bulan dan semester dalam satu tahun.

27
b. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk
suatu KD serta mempertimbangkan waktu untuk ulangan
serta review materi.
3. Program Tahunan (Prota)
Program tahunan adalah rencana alokasi waktu satu tahun
pembelajaran untuk mencapai kompetensi inti, kompetensi
dasar yang ada dalam kurikulum.
Langkah-langkah perancangan Program tahunan :
a. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan
pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan
pendidikan.
b. Menelaah jumlah kompetensi dasar suatu mata pelajaran.
c. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif.
d. Menghitung jumlah minggu belajar efektif dalam satu
tahun.
e. Mendistribusikan alokasi waktu minggu belajar efektif ke
dalam kompotensi dasar,materi pokok, dan sub materi
pokok.

Berdasarkan hasil pengamatan, perencanaan yang


dirumuskan oleh guru SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu secara
keseluruhan sudah memenuhi format kurikulum 2013. Dalam hal
ini didukung menurut Abdul Majid bahwa perencanaan adalah
menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang ditentukan. Perencanaan tersebut dapat
disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai
dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama
adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan
mudah dan tepat sasaran. Perencanaan pada hakikatnya adalah
sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan

28
pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Selain itu juga didukung menurut Husaini Usman dalam
buku yang berjudul Manajemen. Teori Praktek dan Riset
Pendidikan mengemukakan pendapat Bintoto Tjokroaminoto
bahwa perencanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistematika yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.3
Melihat pentingnya sebuah perencanaan dalam kegiatan
pembelajaran, maka seorang guru harus membuat perencanaan
pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Pembuatan perencanaan pembelajaran harus mengacu pada silabus.
Jadi, silabus merupakan sumber pokok dalam perencanaan
pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar
kompetensi maupun satu kompetensi dasar.
b) Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan merupakan proses cara perbuatan
melaksanakan (rancangan, keputusan) dalam setiap mata pelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran di SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu
sudah baik, terbukti dengan adanya sebagai berikut:
Pengembangan iklim sekolah yang kondusif bagi
terlaksananya kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
sekaligus mencerdaskan Iklim sekolah (school climate) menurut
National School Climate Center (NSCC) didefinisikan sebagai
“school climate refers to the quality and character of school life.
School climate is based on patterns of students', parents' and school
personnel's experience of school life and reflects norms, goals,
values, interpersonal relationships, teaching and learning practices,
and organizational structures.” Haynes sebagaimana dikutip oleh

3
Husain Usman, Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta :PT. Bumi
Aksara, 2006), hal.8.

29
Hoffman mendefinisikan iklim sekolah sebagai “the quality and
consistency ofinterpersonal interactions within the school
community that influence children’s cognitive, socialand
psychological development”.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa iklim sekolah
merupakan kualitas atau karakteristik yang dibangun oleh
pengalaman warga sekolah dan berpengaruh terhadap
perkembangan kognitif, sosial, dan psikologi. Untuk mewujudkan
iklim sekolah yang kondusif dan inovatif dalam mendukung
pembelajaran diperlukan strategi. Mengacu pada agenda perubahan
yang ditetapkan oleh pemerintah dalam mewujudkan iklim sekolah
yang kondusif dan menunjang pencapaian tujuan pendidikan salah
satunya dapat dilakukan melalui level kelas. 4
Level kelas dapat dilakukan dengan dua bagian yaitu:
1. Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif. Pembelajaran
efektif ditandai oleh sifat yang menekankan pada
pemberdayaan peserta didik secara aktif. Pembelajaran bukan
sekedar memorasi atau penguasan pengetahuan tentang apa
yang diajarkan, tetapi lebih menekankan pada internalisasi
tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam, dihayati serta
dipraktikkan dalam kehidupan peserta didik.5 Pembelajaran
efektif juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis
bagi peserta didik. Lebih dari itu, pembelajaran efektif
menekankan bagaimana peserta didik mampu belajar cara
belajar dan melalui kreativitas guru pembelajaran di kelas
menjadi aktivitas yang menyenangkan. Guru harus menguasai
prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media
pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode mengajar

4
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2010), hal.148.
5
Lorry L. Hoffman, On Improving School Climate: Reducing Reliance on Reward and
Punishment, Jurnal, Vol.5 No. 3, 2009, hal.107.

30
ketrampilan menilai hasil belajar peserta didik serta memilih
dan menggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran.
Dalam hal mendukung kelancaran aktivitas pembelajaran,
kepala sekolah memiliki peranan yang penting karena
berkontribusi signifikan terhadap perolehan mutu hasil belajar.6
Kegiatan belajar melibatkan beberapa komponen, yaitu
peserta didik, guru, tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode
mengajar yang digunakan, media pembelajaran yang sesuai
untuk digunakan, dan evaluasi sebagai pengukur tingkat
keberhasilan siswa. Oleh sebab itu, kepala sekolah perlu
menyarankan kepada para guru di sekolahnya untuk
mempertimbangkan komponen-komponen tersebut dalam
menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Untuk
memancing perhatian siswa, menumbuhkan rasa simpati, dan
dalam jangka panjang mewujudkan rasa nyaman dalam
mengikuti proses pembelajaran, maka guru diharapkan dapat
menampilkan pola-pola pembelajaran yang menyenangkan bagi
siswa dengan berbagai metode dan media.7
Aspek psikologis yang menunjuk pada kenyataan bahwa
peserta didik pada umumnya memiliki taraf perkembangan
yang berbeda, yang menuntut materi yang berbeda sekaligus
proses pembelajaran yang berbeda pula sesuai dengan jenis
pembelajaran yang sedang berlangsung.8 Dengan demikian,
pertimbangan pada karakteristik peserta didik diperlukan agar
strategi pembelajaran diterapkan pada sasaran peserta didik
yang tepat sehingga dapat mencapai hasil pembelajaran yang
ditargetkan.
6
Nur Efendi, Membangun Sekolah Efektif dan Unggulan: Strategi Alternatif Memajukan
Pendidikan, (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2014), hal.218.
7
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga
Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2008), hal.146.
8
E. Mulyasa, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
hal.118.

31
Berkaitan dengan hal tersebut, ada 4 indikator pembelajaran
yang unggul, yaitu pembelajaran yang dapat melayani semua
siswa, semua siswa mendapatkan pengalaman belajar
semaksimal mungkin, proses pembelajaran sangat bervariasi
tergantung tingkat kemampuan anak yang bersangkutan, dan
mampu mewujudkan perubahan yang signifikan dalam
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan siswa. Menyadari hal
tersebut guru harus pandai memilih metode dan media
pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman
karakteristik peserta didik. Fasilitas atau sarana dan prasarana
sekolah merupakan faktor yang turut menentukan terwujudnya
pembelajaran yang efektif. Sebagaimana dikemukakan oleh
Mujamil bahwa keberadaaan sarana pendidikan mutlak
dibutuhkan dalam proses pendidikan, sehingga termasuk dalam
komponen yang harus dipenuhi dalam melaksanakan proses
pendidikan.
2. Menerapkan sistem evaluasi yang efektif dan melakukan
perbaikan kualitas secara berkelanjutan
Evaluasi belajar secara teratur bukan hanya untuk
mengetahui tingkat daya serap dan kemampuan peserta didik,
tetapi yang lebih penting adalah memanfaatkan hasilnya untuk
memperbaiki dan menyempurnakan proses dan kualitas
pembelajaran. Di samping itu, guru dan siswa harus menyadari
bahwa potensi siswa jangan hanya dipandang dari sudut
kognitifnya saja, tanpa memperhatikan sudut afektif dan
psikomotoriknya. Indikator aspek kognitif meliputi
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
penilaian. Indikator afektif mencakup penerimaan,
penanggapan, penghargaan, pengorganisasian, dan
pengkarakterisasian. Sedangkan indikator psikomotorik
mencakup persepsi, kesiapan, respon terbimbing, mekanisme,

32
respon nyata kompleks, penyesuaian, dan penciptaan. 9 Oleh
karena itu, aspek penilaian harus mencakup keseluruhan hal
tersebut sehingga dapat merefleksikan kemampuan siswa secara
utuh.
Berdasarkan hasil pengamatan, pelaksanaan kurikulum
melalui pengembangan iklim sekolah yang kondusif bagi
terlaksananya kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
sekaligus mencerdaskan bahwa iklim sekolah SD IT Al-Qiswah
Kota Bengkulu yang sudah kondusif seperti aman dan nyaman
yang dapat mendukung siswa untuk belajar efektif. Dengan
terciptanya iklim sekolah maka terlaksananya kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mencerdaskan.
Hal ini terbuktinya telah mendapatkan berbagai prestasi tingkat
sekolah, kota, provinsi maupun nasional. Dalam hal ini
didukung oleh pendapat Hoffman bahwa iklim sekolah
merupakan kualitas atau karakteristik yang dibangun oleh
pengalaman warga sekolah dan berpengaruh terhadap
perkembangan kognitif, sosial, dan psikologi.10
c) Pengawasan proses pembelajaran
Pengawasan adalah bagian keempat dari empat kegiatan
proses pembelajaran. Proses pembelajaran diawali dengan
perencanaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan, diteruskan dengan
penilaian. Bagian akhirnya adalah pengawasan.
Berdasarkan hasil pengamatan, pelaksanaan kurikulum
melalui pengawasan proses pembelajaran bahwa pengawasan
proses pelaksanaan pembelajaran sudah terlaksana dengan baik
seperti kepala sekolah bersama wakil kelapa sekolah, dan guru
senior mengawasi proses pembelajaran secara langsung, dan
9
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran. (Bandung: Refika
Aditama, 2010), hal.21-22
10
PP No 19 / 2005 tentang standar Nasonal Pendidikan Pasal 19 ayat 3

33
contoh lainnya guru piket setiap harinya memonitoring para guru
yang mengajar sudah masuk kelas atau tidak. Jika terdapat guru
yang belum masuk ke kelas maka guru piket menghubungi guru
yang bersangkutan menanyakan mengenai alasan tidak hadir dan
tugas yang akan diberikan pada peserta didiknya. Namun,
terkadang ada beberapa guru yang sulit untuk menghubungi maka
kelas tersebut dibiarkan kosong dan peserta didik banyak yang
keluar kelas. Hal itu ditegaskan oleh PP 19/2005, pasal 19, ayat
(3), “Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien”.
c) Evaluasi Kurikulum
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang
terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan dan saling
berinteraksi dalam mencapai tujuan. Salah satu komponen tersebut
adalah evaluasi. Evaluasi adalah sistem pembelajaran memiliki
peranan yang sangat penting karena evaluasi hasil belajar yang
dicapai siswa akan dapat diketahui setelah menyelesaikan dalam
kurun waktu tertentu, ketepatan metode mengajar yang digunakan
dalam penyajian pelajaran serta tercapai atau tidaknya tujuan
instruksional yang dirumuskan. Dengan demikian, evaluasi
berfungsi pula sebagai feed back dalam rangka memperbaiki proses
belajar mengajar yang telah dilaksanakan guru.
Pelaksanaan kegiatan evaluasi pembelajaran dituntutkan
pada karakteristik siswa dengan menggunakan tolak ukur tertentu.
Karakteristik-karakteristik tersebut dalam ruang lingkup kegiatan
belajar mengajar adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif
(pangetahuan dan intelektual), efektif (sikap, minat, dan motifasi),
dan psikomotorik (ketrampilan, gerak, dan tindakan). Tampilan
tersebut dapat dievaluasi secara lisan, tertulis, maupun perbuatan.

34
Penggunaan teknik evaluasi juga harus berpedoman pada indikator
pencapaian yang telah dibuat oleh guru dalam silabus materi.
Dengan adanya indikator-indikator tersebut guru dapat
merumuskan pertanyaan soal baik itu lisan maupun tanya jawab
secara sistematis dan tidak melenceng dari indikator yang ada.
Dalam melakukan evaluasi, seorang guru harus
memperhatikan tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomorik
pesertadidik karena hasil kegiatan belajar peserta didik yang
berupa kemampuan kognitif dan psikomotor ditentukan oleh
kondisi afektif peserta didik. Adapun evaluasi yang dilaksanakan
oleh guru yaitu evaluasi metode tanya jawab, pemberian soal
tertulis pada siswa, tanggapan siswa terkait dengan materi dan
mengadakan ulangan harian dalam tiap semester baik secara lisan,
tulis, dan praktek.
Dengan evaluasi pembelajaran guru diharapkan mampu
mengenalisa hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dalam
pelaksanaan pembelajaran berikutnya. Seperti bagaimana
seharusnya menyampaikan materi dengan benar agar siswa dapat
mudah menyerap, metode apa yang seharusnya tepat untuk
digunakan, media yang seperti apa yang dapat membantu proses
pembelajaran. Evaluasi tidak hanya dilakukan pada satu kali
jenjang pendidikan, seperti setahun, tengah semester, sebulan,
tetapi setiap saat dan setiap waktu. Guru dalam memberikan
penilaian terhadap siswa sudah obyektif sesuai dengan yang
dihasilkannya.
Dalam kegiatan evaluasi dilaksanakan pengayaan pada
siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar seperti peserta didik
diberi soal-soal pengayaan yang bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang optimal pada materi tersebut. Penilaian dari hasi
belajar kegiatan pengayaan, dihargai sebagai nilai tambah (lebih)
dari peserta didik.

35
Selain pengayaan dalam pelaksanaan evaluasi terdapat
kegiatan remedial sebagai usaha untuk meningkatkan ketuntasan
belajar siswa.
a. Penerimaan Siswa Baru
Pembentukan panitia PSB (Penerimaan Siswa Baru)
merupakan kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh kepala
sekolah dalam penerimaan peserta didik baru. Panitia ini dibentuk
dengan maksud agar secepat mungkin melaksanakan pekerjaannya.
Pembentukan panitia PSB (Penerimaan Siswa Baru)
melalui rapat untuk menentukan ketua panitia dan anggota
kepanitiaan lainnya melalui juknis (petunjuk teknis) dari
pemerintah. Penerimaan peserta didik termasuk salah satu aktivitas
penting dalam manajemen peserta didik. Sebab aktivitas
penerimaan ini menentukan seberapa kualitas input yang dapat
diterima oleh sekolah tersebut.
Prosedur penerimaan peserta didik baru adalah
pembentukan panitia peserta didik baru, rapat penentuan peserta
didik baru, pembuatan, pemasangan atau pengiriman
pengumuman, pendaftaran peserta didik baru, seleksi, penentuan
peserta didik baru yang diterima, pengumuman peserta didik baru
yang diterima dan registrasi peserta didik baru yang diterima.11
b. Pembinaan Kegiatan Intrakurikuler
Menurut Kunandar yang dimaksud dengan kegiatan
intrakurikuler merupakan kegiatan pengembangan diri yang
dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler).
Kegiatan intrakurikuler ini tidak terlepas dari proses belajar
mengajar yang merupakan proses inti yang terjadi di sekolah
sebagai suatu lembaga pendidikan formal. Berdasarkan hal
tersebut, belajar diartikan sebagai suatu bentuk pertumbuhan atau
11
Kunandar, Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007),
hal.177.

36
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
c. Pembinaan kegiatan ektrakulikuler
Pembinaan kegiatan ektrakulikuler merupakan kegiatan
yang dilakukan di luar proses belajar mengajar, kegiatan ini juga
merupakan kegiatan minat dan bakat yang disukai peserta didik.
Jadi kegiatan ekstrakulikuler dapat diartikan sebagai wadah peserta
didik dalam mengembangkan minat dan bakat yang mereka miliki.
Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah agar peserta didik
dapat memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan,
mendorong pembinaan nilai dan sikap demi untuk
mengembangkan minat dan bakat peserta didik.12 Kegiatan
ekstrakurikuler harus lebih ditujukan untuk kegiatan yang bersifat
kelompok, sehingga kegiatan itupun didasarkan atas pilihan peserta
didik.
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah wadah peserta didik untuk
mengembangkan minat dan bakat yang dimilikinya. Kegiatan
ekstrakurikuler ikut mewarnai kelangsungan proses belajar
mengajar di sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kemajuan ekstrakurikuler memperoleh banyak prestasi yang
digapainya. 13
Ekstrakulikuler di SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu
meliputi:
1. Pencak silat
2. Tari
3. Bola kaki
4. English club
5. Arabic club
6. Menggambar
12
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya: Penerbit eLKAF, 2006), hal.80.
13
Zulkarnain, Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), hal.61.

37
7. Taekwondo
8. Tahfidz
9. Mathematics club

d. Komunikasi sekolah dengan orang tua / wali siswa


Ada alasan yang kuat mengapa para guru selalu
menginginkan para orang tua melibatkan diri dalam pendidikan
anak mereka. Menurut Greenberg, percaya bahwa keterlibatan
orang tua di sekolah akan meringankan guru dalam membina
kepercayaan diri anak, mengurangi masalah disiplin murid dan
meningkatkan motivasi anak.14 Para guru yang menganggap orang
tua sebagai pasangan atau rekan kerja yang penting dalam
pendidikan anak, akan makin menghargai dan makin terbuka
terhadap kesediaan kerjasama orang tua. Untuk menjalin
hubungan sekolah dengan orang tua siswa dapat dilakukan melalui
dewan sekolah, pertemuan penyerahan buku laporan pendidikan,
dan ceramah ilmiah. Sedangkan hubungan sekolah dengan orang
tua siswa dapat dilakukan dalam berbagai kehidupan, seperti
proses belajar-mengajar, pengembangan bakat, pendidikan mental,
dan kebudayaan.
Berdasarkan hasil pengamatan, komunikasi antara sekolah
dengan orang tua/ wali siswa terjalin dengan baik seperti
menghubungi via telephone orang tua atau wali siswa jika siswa
tidak masuk sekolah dan jika siswa memiliki masalah di sekolah
maka sekolah menghubungi orang tua/ wali siswa untuk
memberitahu mengenai anak mereka. Selain itu juga, apabila orang
tua/ wali siswa yang datang ke sekolah untuk menanyakan sesuatu
hal maka pihak sekolah memberikan pelayanan yang baik terhadap
orang tua/ wali siswa. Dalam hal ini, didukung oleh pendapat

14
Padmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, (Rineka Cipta bekerjasama dengan
Departemen Pendidikan & Kebudayaan, 2000), hal.126.

38
Hisbullah bahwa ada beberapa contoh kerjasama yang dilakukan
orang tua dengan sekolah: (1) Adanya kunjungan ke rumah anak
didik, (2) Diundangnya Orang tua ke sekolah, (3) Mengadakan
surat-menyurat.15
e. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekitar Sekolah
Sekolah pada hakekatnya melaksanakan dan mempunyai
fungsi ganda terhadap masyarakat, yaitu memberi layanan dan
sebagai agen pembaharuan bagi masyarakat sekitarnya, sebagai
fungsi layanan dan fungsi pemimpin (fungsi untuk memajukan
masyarakat melalui pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas). Setiap aktivitas pendidikan di sekolah, apalagi yang
bersifat inovatif, seharusnya dikomunikasikan dengan masyarakat
khususnya orang tua siswa, agar mereka mengerti mengapa
aktivitas tersebut harus dilakukan oleh sekolah dan pada sisi mana
mereka dapat berperan membantu sekolah dalam merealisasikan
program inovatif tersebut.
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk
dari hubungan sosial antara pihak sekolah dengan masyarakat.
Soerjono Soekanto menyatakan “Pengertian hubungan sosial
dipegunakan untuk menggambarkan suatu keadaan dalam mana
dua orang atau lebih terlibat dalam suatu proses perilaku. Proses
perilaku tersebut terjadi berdasarkan tingkah-laku para pihak yang
masing-masing memperhitungkan perilaku pihak lain dengan cara
yang mengandung arti bagi masing-masing”.16
Purwanto mengemukakan bahwa “Hubungan sekolah
dengan masyarakat mencakup hubungan sekolah dengan sekolah
lain, sekolah dengan pemerintah setempat, sekolah dengan instansi
dan jawatan lan, dan sekolah dengan masyarakat pada
umumnya”.17 Istilah hubungan sekolah dengan masyarakat disebut
15
Hisbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012), hal.91
16
Soerjono Soekanto, Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi, (Jakarta: Rajawali pers, 2011)
17
Hasbullah, Otonomi Pendidikan, (Jakarta: RajaWali Pers, 2010), hal.124.

39
juga dengan “humas”. Ibnoe Syamsi mengemukakan bahwa
“Humas adalah kegiatan organisasi untuk menciptakan hubungan
yang harmonis dengan masyarakat agar mereka mendukungnya
dengan sadar dan sukarela”.18
Banyak orang yang mengartikan hubungan sekolah dan
masyarakat itu dalam pengertian yang sempit. Mereka berpendapat
bahwa hubungan kerja sama itu hanyalah dalam hal mendidik anak
belaka. Asalkan orang tua dan guru-guru di sekolah telah bersama-
sama berusaha mendidik anak/muridnya, cukuplah sudah.
Hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat itu
mengandung arti yang lebih luas dan mencakup beberapa bidang.
Sudah tentu bidang-bidang yang ada hubungannya dengan
pendidikan anak-anak dan pendidikan masyarakat pada umumnya.
Purwanto berpendapat bahwa “Hubungan kerjasama
sekolah dengan masyarakat itu digolongkan menjadi tiga jenis
hubungan, yaitu (1) hubungan edukatif, (2) hubungan kultural, dan
(3) hubungan institusional”.
1. Hubungan edukatif
Hubungan edukatif yang dimaksudkan di sini ialah
hubungan kerjasama dalam hal mendidik/peserta didik, antara
guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya
hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip
atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keraguan-
raguan pendirian dan sikap pada diri anak/ peserta didik.
Antara sekolah yang diwakili oleh guru dan orang tua tidak
saling berbeda atau berselisih paham, baik tentang norma-
norma etika maupun morma-norma sosial yang hendak
ditanamkan kepada anak-andidik mereka. Juga kerja sama
dalam berusaha memenuhi fasilitas-fasilitas yang diperlukan
untuk belajar di sekolah maupun di rumah, dalam memecahkan

18
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal.155.

40
masalah-masalah yang menyangkut kesulitan belajar maupun
kenakalan anak-anak.19
Cara kerja sama tersebut dapat direalisasikan dengan
mengadakan pertemuan yang direncanakan secara periodik
antara guru-guru di sekolah dengan para orang tua murid. Di
samping itu, dapat pula dilakukan dengan mengadakan anjang
sana oleh guru-guru ke rumah orang tua murid di luar waktu
sekolah. Jika hal yang terakhir itu tidak dimungkinkan, dapat
pula dengan mengadakan pertemuan antara guru-guru dengan
orang tua murid per kelas untuk mengadakan dialog terbuka
mengenai masalah-masalah pendidikan yang sering terdapat di
sekolah dan di dalam keluarga, dan bagaimana cara
mengatasinya.20
2. Hubungan kultural
Hubungan kultural disini ialah usaha kerja sama antara
sekoah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling
membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat
sekolah itu berada. Kita mengetahui bahwa sekolah merupakan
lembaga yang seharusnya dijadikan barometer bagi maju-
mundurnya kehidupan, cara berpikir, kepercayaan, kesenian,
adat istiadat dan sebagainya, dari masyarakat lingkungan
sekolah itu. Bahkan yang lebih diharapkan ialah hendaknya
sekolah itu dapat merupakan titik pusat sumber tempat
terpencarnya norma-norma kehidupan (norma agama, etika,
sosial, estetika, dsb.) yang baik bagi kemajuan masyarakat
yang selalu berubah dan berkembang maju.
Jadi, bukanlah sebaliknya sekolah hanya
mengintroduksikan apa yang hidup dan berkembang di
masyarakat. Tidak mustahil bahwa untuk menjelmakan
19
Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), hal.194-196.
20
Ahmad S Harja Sujana. Dkk, Membaca, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1985), hal.3

41
hubungan kerja sama ini sekolah harus mengerahkan murid-
muridnya membantu kegiatan-kegiatan sosial yang diperlukan
oleh masyarakat. Bersama-sama dengan masyarakat
lingkungannya bergotong-royong, bersama-sama
menyelenggarakan perayaan-perayaan yang bersifat nasional
maupun keagamaan dengan mementaskan berbagai atraksi
kesenian, dan sebagainya.
3. Hubungan Isntitusional
Jenis hubungan yang ketiga ialah hubungan institusional,
yakni hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-
lembaga atau instansi-instansi resmi lain, baik swasta maupun
pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah dengan
sekolah-sekolah lain, dengan kepala pemerintah setempat,
jawatan penerangan, jawatan pertanian, perikanan dan
peternakan, dengan perusahaan-perusahaan negara atau swasta,
yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan
pendidikan pada umumnya.

3. Kendala yang Dihadapi dan Upaya Mengatasinya


Selama kegiatan magang II dan proses mengajar di SD IT Al –
Qiswah Kota Bengkulu sudah terbilang lancar dan berjalan dengan
baik, tetapi mahasiswa magang masih menemukan beberapa kendala
yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu:
a. Identifiksai masalah
1) Ketika guru sudah berada di dalam kelas masih terdapat siswa
yang bermain di luar kelas.
2) Saat proses pembelajaran berlangsung masih terdapat siswa
yang ribut atau tidak memperhatikan guru yang sedang
memberikan materi pembelajaran.
3) Pada saat kegiatan proses belajar dan mengajar masih terdapat
beberapa siswa yang mondar-mandir keluar masuk kelas.

42
b. Upaya yang ditempuh untuk mengatasi masalah
Upaya yang ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut
adalah setiap siswa yang terlambat masuk ke dalam kelas lebih dari
10 menit maka pertama-tama guru mendengarkan alasan
keterlamatannya, kemudian diberi hukuman yang bermanfaat
seperti menyetorkan hafalan al-qur’an nya 1 atau 2 ayat setelah itu
baru lah siswa diperbolehkan masuk dan mengikuti pembelajaran.
Untuk setiap siswa yang bermain di luar kelas pada saat proses
pembelajaran berlangsung maka guru menegurnya terlebih dahulu,
namun jika masih terjadi maka akan diserahkan kepada guru piket.
Adapun untuk siswa yang tidak memperhatikan guru atau
membuat keributan di dalam kelas pada saat pembelajaran
berlangsung maka setelah ditegur akan diberi pertanyaan berkaitan
dengan materi yang sedang dipelajari, jika tidak bisa menjawabnya
maka akan diberi hukuman menghafal beberapa surah atau ayat al-
qur’an serta menulis ayat nya yang disetorkan pada pertemuan
pembelajaran berikutnya.
c. Hasil Pemecahan Masalah
Setelah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi, akhirnya dengan melalui beberapa
cara yang telah dilakukan hasilnya telah mendapatkan solusi
dengan baik, walaupun masih belum sempurna namun, siswa
berubah dan tidak berani lagi mengulangi kesalahannya. Semua itu
terjadi akibat adanya jalinan kerja sama antara praktikan guru saat
kegiatan belajar mengajar dengan murid bisa terjalin dengan baik.
Sehingga murid sudah bisa belajar dengan baik, tertib dan suasana
kelas lebih kondusif, menyenangkan, serta siswa juga sudah bisa
untuk mendisiplinkan diri pada saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung dan nilai siswa pun juga meningkat.

4. Hal yang Mendukung

43
Kegiatan ini tidak mungkin berjalan lancar tanpa adanya bantuan
atau dukungan dari orang-orang terdekat
a. Dari pihak kampus kami mengucapkan terimakasih atas pengalaman
yang diberikan kepada kami.
b. Kepada panitia pelaksana terimakasih atas informasi yang diberikan
baik secara materi maupun lisan.
c. Kepada DPM Ibu Anita M.Hum , kami mengucapkan terimakasih
banyak yang telah membimbing serta selalu memberikan motivasi
secara lisan ataupun tindakan, yang terus memberikan dorongan untuk
terselesainnya kegiatan magang ini.
d. Kepada pihak sekolah SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu terimakasih
sudah menjadi tempat berteduh selama satu bulan ini, sudah menjadi
tempat mengukir tinta, tempat berbagi pengalaman serta tempat
menemukan ilmu baru.
e. Kepada ibu kepala sekolah kami mengucapkan terimakasih atas
penerimaan ibu yang sangat baik serta memperlakukan kami sangat
baik selama proses magang.
f. Kepada Guru Pembimbing Magang kami mengucapkan terimakasih
karena telah membimbing serta memberikan kami banyak pengalaman
serta ilmu yang diberikan selama proses magang berlangsung.

44
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengalaman selama kami melaksanakan kegiatan Magang II
tepatnya di SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu yang telah diselenggarakan
pada bulan Januari-Februari yang merupakan waktu yang relatif singkat bagi
kami untuk mengobservasi siswa yang telah kami peroleh pada saat
perkuliahan.
Kami pun dapat menyimpulkan bahwa:
1. Program Magang II yang kami laksanakan di SD IT Al-Qiswah Kota
Bengkulu diperuntukan bagi kami untuk dapat melatih diri secara
mandiri dalam pengajaran secara langsung dan mandiri, guna untuk
kemantapan sebagai calon seorang pendidik yang profesional kedepannya.
2. Selama masa kegiatan Magang II kami mendapat banyak tantangan dan
pengalaman baik itu tentang kesiswaan, kerjasama dengan guru-guru, dan
hubungan sosial antar warga sekolah dengan orang tua wali murid dan
masyarakat sekitar yang sangat berharga bagi kami sebagai tolak ukur
kami kedepan untuk menjadi seorang pendidik yang berdedikasi tinggi di
mata khalayak.
3. Dari kegiatan Magang II ini kami juga mendapat pengalaman tentang
kehidupan sekolah yang sebenarnya, yang sekiranya hanya menjadi
bayangan-bayangan kami sebelum terjun langsung dalam prakteknya
secara nyata.
4. Dengan pelaksanaan Magang II dapat memperluas pengetahuan dan
berpikir dewasa mengenai situasi dan kondisi dunia pendidikan yang kita
hadapi saat ini.
Dalam pengamatan kami dalam magang II ini juga bahwa menjalankan
tugas sebagai guru itu bukanlah hal mudah. Guru tidak hanya dituntut
memberikan materi kepada siswa saja, melainkan bagaimana cara agar siswa
tersebut bisa mendapatkan hasil dari apa yang diberikan oleh gurunya. Oleh

45
karena itu, seorang guru harus membuat sebuah perencanaan
pembelajaran sebaik mungkin

B. Saran
Karena ditempat Magang II kita berhubungan langsung dengan
pihak sekolah, maka alangkah baiknya kita senantiasa membantu
semua aktivitas yang bisa kita lakukan.
Untuk angkatan selanjutnya yang akan melakukan Magang II,
usahakan tetap menjaga nama baik sekolah. Senantiasa memberikan
kesan baik untuk sekolah dan pihak kampus yang sudah memberikan
kepercayaan terhadap setiap kelompok Magang

45
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Nur. 2014. Membangun Sekolah Efektif dan Unggulan: Strategi Alternatif
Memajukan Pendidikan. Tulungagung: IAIN Tulungagung Press

Hasbullah. 2010. Otonomi Pendidikan. Jakarta: RajaWali Pers

Hisbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Hoffman, Lorry L.. 2009. On Improving School Climate: Reducing Reliance on


Reward and Punishment. Jurnal : Vol.5 No. 3

Kunandar. 2007. Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta:
Rajagrafindo Persada

Mulyasa, E. 2012. Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi


Aksara

PP No 19 / 2005 tentang standar Nasonal Pendidikan Pasal 19 ayat 3

Padmonodewo. 2000. Pendidikan Anak Prasekolah. Rineka Cipta bekerjasama


dengan Departemen Pendidikan & Kebudayaan

Purwanto. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya
Qomar, Mujamil. 2008. Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru
Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga

Soekanto, Soerjono. 2011. Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi. Jakarta: Rajawali


pers

Sudjana, Nana . 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar


Baru Algensindo

45
Suhana, Cucu dan Nanang Hanafiah . 2010. Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama

Sujana, Ahmad S Harja Dkk. 1985. Membaca. Jakarta: Universitas Terbuka

Sulistyorini. 2006. Manajemen Pendidikan Islam. Surabaya: Penerbit eLKAF

Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Tafsir, Ahmad. 1996. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung : PT.


Remaja Rosdakarya

Uno, Hamzah B.. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Usman, Husain. 2006. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan.


Jakarta :PT. Bumi Aksara

Zulkarnain. 2008. Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

46
47
AKTIVITAS HARIAN MAGANG

Nama Lembaga : SD IT Al-Qiswah Kota Bengkulu


Nama Mahasiswa : Cantika Debi Plangi Swari
NIM : 1911240092
Waktu Pelaksanaan Magang : 28 Januari 2022
Nama DPM : Anita, M.Hum

No. Hari ke- Kegiatan Keterangan


1 Senin  Acara pembukaan dan serah Berjalan dengan
31 Januari 2022 terima mahasiswa Magang lancar dan sesuai
II oleh DPM kepada pihak dengan harapan.
sekolah SD IT Al-Qiswah
Kota Bengkulu.
 Konsultasi dengan GPM
masalah Pelaksaan magang.
 Pembagian Guru Pamong
kepada mahasiswa untuk
di posisikan di kelas mana.
 Diberi arahan untuk
membuat silabus selama
satu minggu.
2 Selasa 01 LIBUR TAHUN BARU LIBUR TAHUN
Februarii 2022 IMLEK BARU IMLEK
3 Rabu 02  Datang kesekolah di kelas Diawali dengan
Februari 2022 untuk membantu umi/abi Thafiz, thakasus
mengajar dikelas I hafalan, shalat dhuha
Salahudin Al Ayyubi pada pukul 08.00
dan dilanjutkan
dengan Tahsin,BTQ
Istirahat makan

48
jajanan, dan Belajar
Tematik,Istirahat
makan nasi,dan
sholat dzuhur belajar
tematik lagi dan
menunggu jemputan
anak untuk pulang.
4 Kamis 03  Datang kesekolah di kelas Kegiatan yang sama,
Februari 2022 untuk membantu umi/abi membantu siswa/i
mengajar dikelas I untuk senantiasa
Salahudin Al Ayyubi melaksanakan shalat
 Ulangan bulanan bahasa dhuha dengan baik
Arab. dan tertib. BTQ
dengan baik dan
benar Serta ada
pelajaran bahasa
Arab.
5 Jumat 04  Datang kesekolah di kelas Kegiatan masih
Februari 2022 untuk membantu umi/abi sama namun diawali
mengajar dikelas I dengan Senam
Salahudin Al Ayyubi Bersama Terlebih
 Senam Bersama dahulu.
Bimbingan Silabus
dengan Guru
Pamong.
6 Sabtu 05  Datang kesekolah di kelas Kegiatan yang sama
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dilakukan namun
mengajar dikelas I ada kunjungan ke
Salahudin Al Ayyubi perpustakaan anak-
anak membaca buku

49
disana.
7 Senin 07  Datang kesekolah di kelas Kegiatan awal di
Februari 2022 untuk membantu umi/abi awali dengan
mengajar dikelas I Upacara.
Salahudin Al Ayyubi Kegiatan masih
 Ulangan Bahasa Inggris. sama membantu abi
dan umi . siswa-
siswi belajar Bahasa
Inggris sesudah
sholat dzuhur.
8 Selasa 08  Datang kesekolah di kelas Belajar Tahfidz
Februari 2022 untuk membantu umi/abi hafalan,BTQ,Tahsin,
mengajar dikelas I olahraga dan PAI.
Salahudin Al Ayyubi Ulangan PAI.
9 Rabu 09  Datang kesekolah di kelas Masiih sama Diawali
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi dhuha,
 Di percayai mengajar dan Thakasus,Tahsin,
menjaga kelas karena wali BTQ dan Tematik
kelas dan guru pebimbing
sedang sakit.
10 Kamis 10  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi dhuha,
Thakasus,Tahsin,
BTQ dan Tematik.
Pengumpulan
Silabus semester 2
dengan guru Pamong

50
Dan RPP.
11 Jumat 11  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi dhuha,
Thakasus,Tahsin,
BTQ dan Tematik.
11 Sabtu 12  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi dhuha,
Thakasus,Tahsin,
BTQ dan Tematik.
12 Senin 14  Datang kesekolah di kelas Kegiatan awal di
Februari 2022 untuk membantu umi/abi awali dengan
mengajar dikelas I Upacara.
Salahudin Al Ayyubi Kegiatan masih
sama membantu abi
dan umi . siswa-
siswi belajar Bahasa
Inggris sesudah
sholat dzuhur.
Bimbingan
mengenai RPP yang
lengkap dengan
Guru Pamong.
14 Selasa 15  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali
Februari 2021 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi. dhuha,
Thakasus,Tahsin,

51
BTQ dan Tematik
Serta Belajar PAI.
15 Rabu 16  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi. dhuha,
 Di percayai mengajar dan Thakasus,Tahsin,
menjaga kelas BTQ dan Tematik.

16 Kamis 17  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali


Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi. dhuha,
 Di percayai mengajar dan Thakasus,Tahsin,
menjaga kelas BTQ dan Tematik,
Serta ada pelajaran
bahasa Arab.
17 Jum’at 18  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Senam
mengajar dikelas I Thafiz Hapalan,
Salahudin Al Ayyubi. Shalat dhuha,
Thakasus,Tahsin,
BTQ dan Tematik.
Pengumpulan RPP
yang lengkap untuk
Guru Pamong.
18 Sabtu 19  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi. dhuha,
Thakasus,Tahsin,

52
 Di percayai mengajar dan BTQ dan Tematik.
menjaga kelas
19 Senin 21  Datang kesekolah di kelas Kegiatan awal di
Februari 2022 untuk membantu umi/abi awali dengan
mengajar dikelas I Upacara.
Salahudin Al Ayyubi. Kegiatan masih
 Di percayai mengajar dan sama membantu abi
menjaga kelas karena guru dan umi . siswa-
pebimbing selaku guru siswi belajar Bahasa
bahasa inggris sedang sakit. Inggris sesudah
sholat dzuhur.
20 Selasa 22  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi. dhuha,
 Di percayai mengajar dan Thakasus,Tahsin,
menjaga kelas BTQ dan Tematik.

21 Rabu 23  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali


Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi. dhuha,
 Di percayai mengajar dan Thakasus,Tahsin,
menjaga kelas karena wali BTQ dan Tematik.
kelas sedang sakit. Berjalan dengan baik
dan siswa sangat
aktif bertanya dalam
proses belajar
mengajar.
22 Kamis 24 Masih sama Diawali
Februari 2022  Datang kesekolah di kelas dengan Thafiz

53
untuk membantu umi/abi Hapalan, Shalat
mengajar dikelas I dhuha,
Salahudin Al Ayyubi. Thakasus,Tahsin,
 Di percayai mengajar dan BTQ dan Tematik.
menjaga kelas. Serta ada
pembelajaran Bahasa
Arab.
Bimbingan
pengerjaan Prota dan
Prosem dengan guru
Pamong.
23 Jumat 25  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Senam
mengajar dikelas I Thafiz Hapalan,
Salahudin Al Ayyubi. Shalat dhuha,
 Di percayai mengajar dan Thakasus,Tahsin,
menjaga kelas di karenakan BTQ dan Tematik.
guru rapat.
24 Sabtu 26  Datang kesekolah di kelas Diawali dengan
Februari 2022 untuk membantu umi/abi Kegiatan yang sama
mengajar dikelas I namun dilakukan
Salahudin Al Ayyubi. dimasjid, Acara Isra
 Menjaga kelas 1 Salahudin Mi’raj Nabi
Al Ayyubi. Muhammad sekolah
mengadakan lomba
mewarnai dan
mendengarkan
ceramah untuk anak
kelas rendah di
depan ruangan

54
kepala Sekolah.
25 Senin 28 LIBUR ISRA MI’RAJ LIBUR ISRA
Februari 2022 MI’RAJ
26 Selasa 01  Datang kesekolah di kelas Masih sama Diawali
Februari 2022 untuk membantu umi/abi dengan Thafiz
mengajar dikelas I Hapalan, Shalat
Salahudin Al Ayyubi. dhuha,
 Di percayai mengajar dan Thakasus,Tahsin,
menjaga kelas. BTQ dan Tematik.
Berpamitan dengan
siswa-siswi yang ada
di kelas I Salahudin
Al Ayyubi.
Pemintaan paraf
perangkatan
pembelaaran kepada
GPM.
27 Rabu 02 Maret  Penarikan. Penarikan
2022 mahasiswa magang
II oleh DPM.
Berjalan lancar dan
hikmat.

55
56
(Foto Bersama Sebagian Anggota Kelas I Salahudin Al Ayyubi.)

(Foto Bersama Lomba Mewarnai dalam kegiatan memperingati Isra Mi’raj


kelas I Salahudin Al Ayyubi)

57
58
59
60
61
62
63

Anda mungkin juga menyukai