Anda di halaman 1dari 35

A.

Profil sekolah

a. Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Sukorejo

2. Status Sekolah : Negeri

3. NSS : 321051909031

4. NPSN : 20570160

5. Alamat Sekolah : Jl. Sukorejo – Bangil Km.02 Desa Lecari

6. Kecamatan : Sukorejo

7. Kabupaten : Pasuruan

8. Provinsi : Jawa Timur

9. Kode Pos : 67161

10. Waktu Belajar : Pagi

11. Tahun Berdiri : 2010

12. Status Akreditasi :A

b. Identitas Kepala Sekolah

1. Nama : Rudi Trisantoso, S.Pd

2. NIP : 19710124 199512 1 001

3. Golongan Ruang : Pembina Tk.1 / IVb

4. Tempat, Tanggal Lahir : Pasuruan, 24 januari 1971

5. Alamat : Landungsari Indah Blok K-12 Dau Malang

6. Telp. / HP : (0343) 467899 / 0811 3635 40

7. Pendidikan : S-1 Pendidikan Matematika

8. Status : Menikah

9. Nama Istri : Nur Aidah, S.Pd


c. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah

Pada Tahun 2002 di Sukorejo tidak ada sekolah kejuruan yang berstatus

Negeri. Keberadaan sekolah kejuruan adalah sekolah yang diharapkan adanya oleh

masyarakat luas, karena sekolah kejuruan adalah sekolah yang mengasah keahlian

sisw secara mendalam. Sehingga siswa-siswanya siap untuk bersaing di masyarakat

global.

Dengan adanya alasan-alasan tersebut pada tokoh – tokh masyarakat Sukorejo

seperti H. Yusuf, H. Sholeh, P. Yazid, dan tokoh-tokoh lain berkeinginan untuk

mendirikan sekolah kejuruan di daerah Sukorejo. Selain itu diharapkan Pendidikan di

Kecamatan Sukorejo akan lebih berkembang.

Pada tahun 2003 tokoh-tokoh masyarakat mencari sebidang tanah untuk

didirikannya sekolah kejuruan dan mendapatkan tanah di Jl. Sukorejo – Bangil

dengan luas ± 2.500 m2 , akan tetapi setelah disurvei oleh Dinas Pendidikan

Kabupaten Pasuruan tidak memenuhi persyaratan karena luas tanahh yang dimiliki

harus ± 5.000 m2 .

Tanpa putus asa tokoh – tokoh masyarakat Sukorejo mencari lokasi yang

sesuai dengan persyaratan yang dianjurkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten

Pasuruan. Dengan semangat dan keinginan yang keras tokoh – tokoh masyarakat

Sukorejo mendapatkan lokasi / tanah di daerah Sumber Gareng Kecamatan Sukorejo

dengan luas ± 5.000 m2 .

Tahun 2004 baru didirikan Sekolah Kejuruan Negeri yang lokasinya berada di

daerah Sumber Gareng Kecamatan Sukorejo dan disahkan oleh Dinas Pendidikan

Kabupaten Pasuruan. Dengan adanya sekolah Kejruan di Kecamatan Sukorejo,

masyarakat Sukorejo menyambut dengan baik sehingga SMKN Sukorejo langsung


mendapatkan peserta didik yang sangat banyak. Setiap tahun SMKN Sukorejo

semakin berkembang dan jumlah peserta didiknya pun semakin meningkat.

Pada tahun 2007 tokoh masyarakat Sukorejo ingin mendirikan USB (Unit

Sekolah Baru) dengan alasan karena SMKN di daerah Sumber Gareng sudah tidak

bisa menampung peserta didik yang lebih banyak. Karena tokoh masyarakat sudah

terlanjur memiliki / membeli tanah di daerah Jl. Sukorejo – Bangil. Maka

didirikannya USB (Unit Sekolah Baru) atau kampus 2 SMKN Sukorejo yang

disahkan oleh PEMDA Kabupaten Pasuruan dan baru di ACC pada tahun 2009

dijadikan SMKN 2 Sukorejo.

Pada tahun pertama, yaitu tahun 2010 SMKN 2 Sukorejo mendapatkan peserta

didik sebanyak 75 siswa dengan dua jurusan, yaitu Teknik Pengelasan dan

Multimedia. Namun karena gedung SMKN 2 Sukorejo masih dalam tahap

pembangunan / belum layak digunakan, maka dalam proses belajar mengajar masih

menggunakan gedung SMKN Sukorejo di Jl. Sumber Gareng selama 1 semester / 6

bulan lamanya. Setelah gedung SMKN 2 Sukorejo berdiri kokoh pada semester 2,

peserta didik yang berjumlah 75 siswa tersebut pindah ke Gedung SMKN 2 Sukorejo

sendiri.

Pada tahun 2015 ini sudah terdapat 18 kelas dengan 3 jurusan diantaranya

jurusan Teknik Pengelasan, Multimedia, dan Keperawatan. Dengan jumlah siswa

pada masing – masing kelas adalah ± 35 siswa. SMKN 2 Sukorejo masih meluluskan

peserta didik sebanyak 3 kali. Dan berkat perjuangan tokoh-tokoh masyarakat, luas

tanahnya setiap tahunnya bertambah. SMKN 2 Sukorejo termasuk sekolah yang

cepat berkembang, karena banyak diminati oleh banyak peserta didik dan masyarakat

luas.
Meskipun demikian banyak kendala yang dihadapi. Salah satunya yaitu pada

awal mula berdirinya SMKN 2 Sukorejo, akses jalan menuju kesana masih melewati

perkampungan warga. Sehingga mendapat protes dari lingkungan sekitar karena

menganggu aktivitas dan ketenangan warga. Dan pada tahun 2012 dibuatlah

jembatan alternatif yang dibangun diatas sungai. Dengan adanya jembatan tersebut

lebih memudahkan siswa untuk menuju gedung SMKN 2 Sukorejo.

Menimbang :

a. Bahwa guna mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas, baik secara intelektual,

emosional maupun  spiritual dan dalam upaya menampung anak tamatan SMP /

MTs agar memperoleh kesempatan menempuh pendidika ke jenjang pendidikan

menengah yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia, perlu lembaga sekolah memadai;

b. bahwa guna mencapai tujuan penyelengaraan sebagaimana dimaksud pada huruf

a, perlu menetapkan lembaga SMKN 2 Sukorejo dengan Keputusan Bupati

Pasuruan.

Memutuskan :

Menetapkan : Pendirian / Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri :

KESATU :

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Sukorejo

Alamat : Desa Lecari Kecamatan Sukorejo Kabupaten

Pasuruan

Status : Negeri
NSS : 32.1.05.19.09.032

NPSN : 20570160

Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri

sebagaimana dimaksud diktum KESATU, berkewajiban :

a. melaksanakan kegiatan pendidikan sesuai dengan peraturan Perundang-

undangan yang berlaku.

b. menyampaikan laporan secara berkala atas semua kegiatan persekolahan setiap

triwulan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan

Membebankan segala biaya penyelenggaraan Keputusan ini pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010. Keputusan ini mulai berlaku

pada tanggal ditetapkan.

d. Visi dan Misi SMKN 2 Sukorejo

Tujuan pendidikan menengah umum adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Untuk mencapai tujuan umum pendidikan menengah, SMKN 2 Sukorejo

merumuskan visi dan misi sekolah yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang selanjutnya dinamakan

kurikulum SMKN 2 Sukorejo.

1. Visi

Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan yang berdaya saing tinggi menguasai

IPTEK dan berwawasan global.

2. Misi
a. Menggerakkan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas agar

menghasilkan lulusan yang berkomitmen, profesional, kepribadian nasional

dan berwawasan global

b. Membentuk peserta didik yang handal dan memiliki daya saing dalam era

globalisasi

c. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri

d. Mengembangkan dan menciptakan iklim organisasi yang sehat dan

harmonis.

e. Tujuan SMKN 2 Sukorejo

Secara khusus Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan :

1. Menyiapkan peserta diklat agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi

lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga

kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang

diminati

2. Membekali peserta diklat agar mampu memiliki karir, ulet dan gigih dalam

berkompitisi, dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang

keahlian yang diminatinya

3. Membekali peserta diklat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu

mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi

4. Mewujudkan Lembaga Pendidikan Kejuruan yang akuntabel sebagai Pusat

Pembudayaan Kompetensi Berstandar Internasional

5. Mendidik Sumber Daya Manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi

berstandar Internasional
6. Memberikan berbagai Layanan Pendidikan Kejuruan yang Permeabel dan

Flexible secara terintegrasi antar jalur dan jenjang pendidikan

7. Memperluas layanan dan pemeataan mutu pendidikan kejuruan

8. Mengangkat keunggulan lokal sebagai modal daya saiung kejuruan

9. Menjamin keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan sesuai kebutuhan

masyarakat

10. Memanfaatkan sumber daya yang ada dimsyarakat untuk penyelenggaraan

pendidikan

11. Mengoptimalkan sumber daya pendidikan untuk meningkatkan layanan dan

pemerataan mutu pendidikan kejuruan

f. Standar Kompetensi Kelulusan

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan

secara nasional, kegiatan pembelajaran disekolah mengacu pada standar Kompetensi

Lulusan yang telah ditetappkan oleh BNSP sebagai berikut :

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

perkembangan remaja

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan

diri serta memperbaiki kekurangan

3. Menunjukan sikap percaya diri dan bertanggungjawab atas perilaku,

perbuatan dan pekerjaan

4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, ras dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup global


6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,

kritis, kreatif dan inovatif

7. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

memberdayakan diri

8. Menunjukan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan haisl

yang terbaik

9. Menunjukan kemampuan untuk menganalisa dan memecahkan masalah

kompleks

10. Menunjukan kemampuan menganalisa gejala alam dan sosial

11. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

12. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokrat dalam wadah Negera Kesatuan Republik Indonesia

13. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

14. Mengapresiasikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

15. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

16. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta

kebersihan lingkungan

17. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan satuan

18. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan

dimasyarakat

19. Menghargai adanya perbedaan dan berempati terhadap orang lain

20. Menunjukan keterampilan membaca dan menulis naskah secara

sistematis dan estetis


21. Menunjukan keterampilan menyimak, membaca dan menulis dan

berbicara dalam bahsa Indonesia dan Inggris

22. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan

tinggi
B. Organisasi Sekolah

a. Susunan Organisasi SMKN 2 Sukorejo

1. Kepala Sekolah : Rudi Trisantoso, S.Pd

2. Waka Kurikulum : Ahmad Khudori, S.Pd

3. Waka Kesiswaan : Khoirun Nashir, S.Pd

4. Waka Sarpras : Achmad Chayad Efendi, S.E

5. Waka Humas : Nova Candranigtiyas, S.Si

6. Waka WMM : Drs. Sukadir, S.PdI

7. Bendahara : Irva Kunjati, S.E

8. Ka. TU : Anggoro Priyanto

b. Struktur Organisasi SMKN 2 Sukorejo

c. Pembina dan Penanggung Jawab Program

12. Ahmad Khudori, S.Pd : Pembantu pelaksana Bidang Akademik

13. Nurul Azizah, A.Md : Kepala Program Jurusan Multimedia

14. M. Aminin, S.Pd : Kepala Program Jurusan Teknik Pengelasan

15. Anthoni Dwi Wijaya, S.T : Kepala Lb Multimedia dan KKPI

16. Ahmad Imam Ghozali, S.T : Kepala Bengkel

17. Umar Faruq : Pembina Keamanan

18. Drs. Sukadir, S.Pd : Pembina Tatib. Moral dan Nilai Sosial

19. Prima Sefta V.R, S.Pd : Pembina Perpustakaan

20. Lidiawati, S.Psi : Pembina BK / BP

21. Hari Prasetyo Widodo, S.Pd : Pembina Olahraga

22. Indar Lara S., S.Pd : Pembina UKS dan Kesehatan Lingkungan

23. Khoirun Nashir, S.Pd : PJ Ekstrakurikuler dan Pengembangan Diri


24. A. Chayad Efendi, S.E : Pembina OSIS

d. Pembagian Tugas Pengelola Sekolah

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah berfungsi sebagai Edukator, Manager, Administrator,

Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator (EMASLIM).

 Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses

pengajaran secara efektif dan efisien.

 Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas :

a) Menyusun perencanaan

b) Mengorganisasikan kegiatan

c) Mengarahkan / mengendalikan kegiatan

d) Mengkoordinasikan kegiatan

e) Melaksanakan pengawasan

f) Menentukan kebijaksanaan

g) Mengadakan rapat mengambil keputusan

h) Mengatur proses belajar mengajar

i) Mengatur administrasi Katatausahaan, Kesiswaan, Ketenagaan,

Sarana prasarana, Keuangan

 Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan

administrasi :

a) Perencanaan

b) Pengorganisasian
c) Pengarahan dan pengendalian

d) Pengkoordinasian

e) Pengawasan

f) Evaluasi

g) Kurikulum

h) Kesiswaan

i) Ketatausahaan

j) Ketenagaan

k) Kantor

l) Keuangan

m) Perpustakaan

n) Laboratorium

o) Ruang keterampilan – kesenian

p) Bimbingan konseling

q) UKS

r) OSIS

s) Serbaguna

t) Media pembelajaran

u) Gudang

v) 7K

w) Sarana / prasarana dan perlengkapan lainnya

 Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi

mengenal :
a) Proses belajar mengajar

b) Kegiatan bimbingan

c) Kegiatan ekstrakulikuler

d) Kegiatan kerja sama dengan masyarakat / instansi lain

e) Kegiatan ketatausahaan

f) Sarana dan prasarana

g) Kegiatan OSIS

h) Kegaitan 7K

i) Perpustakaan

j) Laboratorium

k) Kantin / warung sekolah

l) Koperasi sekolah

m) Kehadiran guru, pegawai, dan siswa

2. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sbb:

 Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program

pelaksanaan

 Pengorganisasian

 Pengarahan

 Ketenagakerjaan

 Pengkoordinasian

 Pengawasan
 Penilaian

 Identifikasi dan pengumpulan data

 Pengembangan keunggulan

 Penyusunan laporan

3. Urusan Kurikulum

 Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan

 Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran

 Mengatur Penyusunan PRogram Pengajaran (Program Semester, Program

Satuan Pelajaran, dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan Penyesuaian

Kurikulum)

 Mengatur pelaksanaan program penilaian Kriteria Kenaikan Kelas,

Kriteria Kelulusan dan Laporan Kemajuan Belajar Siswa serta pembagian

Raport dan STTB

 Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan

 Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

 Mengatur Pengembangan MGMP dan Koordinator mata pelajaran

 Mengatur Mutasi Siswa

 Melaksanakan supervisi administrasi dan akademis

 Menyusun Laporan

4. Urusan Kesiswaan

 Mengatur pelaksanaan Bimbingan Konseling


 Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan,

Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan

Kerindangan)

 Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi: Kepramukaan,

Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli Keamanan Sekolah (PKS) Paskibra

 Mengatur pelaksanaan Kurikuler dan Ekstra Kurikuler

 Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah

 Menyelenggarakan Cerdas Cermat, Olah Raga Prestasi

 Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa

5. Urusan Saran dan Prasarana

 Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses

belajar mengajar

 Merencanakan program pengadaannya

 Mengatur pemanfaatan Sarana Prasarana

 Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian

 Mengatur pembakuannya

 Menyusun laporan

6. Urusan Hubungan Masyarakat

 Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite dan peran

komite

 Menyelenggarakan bakti social, karyawisata


 Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar seni)

 Menyusun laporan

7. Guru Mata Pelajaran

 Membuat Perangkat Pembelajaran

 Melaksanakan kegiatan pembelajaran

 Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan Harian,

Ulangan Umum, Ujian Akhir

 Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

 Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

 Mengisi daftar nilai siswa

 Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada

guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar

 Membuat alat pelajaran / alat peraga

 Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

 Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

 Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

 Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung

jawabnya

 Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar

 Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

 Mengatur keberhasilan ruang kelas dan pratikum


 Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan

perangkatnya
8. Wali Kelas

 Pengelolaan kelas

 Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi : Denah tempat duduk siswa,

Papan absensi siswa, Daftar pelajaran kelas, Daftar piket kelas,Buku

absensi siswa, Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas, Tata tertib siswa,

pembuatan statistik bulanan siswa

 Pengisian daftar kumpulan nilai (legger)

 Pembuatan catatan khusus tentang siswa

 Pencatatan mutasi siswa

 Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar

 Pembagian buku laporan hasil belajar

9. Guru Bimbingan dan Konseling

 Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling

 Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah

yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar

 Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi

dalam Kegiatan belajar

 Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh

gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai

 Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan

 Menyusun Satatistik hasil penilaian B.K

 Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar


 Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan dan

Konseling

 Menyusun laporan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

10. Pustakawan Sekolah

 Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronik

 Pengurusan pelayanan perpustakaan

 Perencanaan pengembangan perpustakaan

 Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku / bahan pustaka / media

elektronika

 Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku / bahan pustaka / media

elektronika

 Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya,

serta masyarakat

 Penyimpanan buku perpustakaan / media elektronika

 Menyusun Tata tertib perpustakaan

 Menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

11. Pengelola Laboratorium

 Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

 Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium

 Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium

 Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium


 Inventarisasi dan pengadministrasian peminjam alat-alat laboratorium

 Menyusun laporan pelaksanaan kagiatan laboratorium

12. Kepala Tata Usaha

 Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

 Pengelolaan keuangan sekolah

 Pengurus administrasi ketenagaan dan siswa

 Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah

 Penyusunan administrasi perlengkapan

 Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah

 Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K

 Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan

secara berkala

13. Teknisi Media

Teknisi media membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai

berikut 

 Merencanakan pengadaan alat-alat media

 Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan media

 Menyusun program kegiatan teknisi media

 Mengatur penyimpanan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat media

 Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat media

 Menyusun laporan pemanfaatan alat-alat media

14. Layanan Teknis di Bidang Keamanan (Penjaga Sekolah/Satpam)


 Mengisi buku catatan kejadian

 Mengantar/memberi petunjuk tamu sekolah

 Mengamankan pelaksanaan upacara, PBM, UNAS, Rapat

 Menjaga kebersihan Pos Jaga

 Menjaga ketenangan dan keamanan kampus sekolah siang dan malam

 Merawat peralatan jaga malam

 Melaporkan kejadian secepatnya, bila ada.

15. Layanan Teknis di Bidang Pertamanan / Kebun (Tukang Kebun)

 Mengusulkan keperluan alat perkebunan

 Merencanakan distribusi, jenis dan pemilah tanaman

 Memotong rumput

 Menyiangi rumput liar

 Memelihara dan memangkas tanaman

 Memupuk tanaman

 Memberantas hama dan penyakit tanaman

 Menjaga kebersihan dan keindahan tanaman serta kerindangan

 Merawat tanaman dan infrastrukturnya (pagar, saluran air)

 Merawat dan memperbaiki peralatan kebun

 Membuang sampah kebun dan lingkungan sekolah ke tempat sampah.

e. Program Kegiatan SMKN 2 Sukorejo

A. SASARAN

Sasaran adalah tantangan utama yang akan dicapai sekolah/madrasah

dalam waktu 4 tahun ke depan dan telah disesuaikan dengan faktor kesiapan
sekolah/madrasah. Penetapan sasaran sekolah ini bertujuan untuk dijadikan

panduan dalam menyusun program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam

waktu tertentu guna merealisasikan alternatif pemecahan tantangan yang telah

dirumuskan.

Berikut ini kami uraikan sasaran program kerja sekolah per-kategori:

1. Kurikulum dan Pembelajaran

a. Tersedianya dokumen KTSP seluruh mata pelajaran

b. Guru paham tentang KTSP

c. Guru mampu membuat Perangkat Pembelajaran

d. Tercipta suasana kondusif dalam Proses KBM, bimbingan dan

Pembinaan

e. Guru paham dan mampu membuat PTK

f. Meningkatnya minat baca dan pengetahuan guru

g. Meningkatnya minat baca siswa

h. Perpustakaan yang representatif

i. Guru paham tentang kecakapan hidup

2. Administrasi dan Manajemen Sekolah

a. Peraturan sekolah tersedia dan terlaksana dengan baik

b. Tercipta Standar Pelayanan Miniman sesuai BNSP

c. Semua guru PNS mengikuti sertifikasi

d. Semua guru PNS lolos sertifikasi

3. Organisasi dan kelembagaan

a. Peraturan khusus sekolah tersedia dan terlaksana dengan baik

b. Guru dan karyawan mampu membuat program kerja


4. Sarana dan Prasarana

a. Tersedianya ruang kelas baru (RKB)

b. Tersedianya fasilitas ruang yang baik dan lengkap

c. Tersedianya ruang perpustakaan yang representatif

d. Sarana dan prasarana laboratorium IPA dan komputer yang lengkap

e. Kebutuhan komputer dan printer terpenuhi

f. Tersedianya Laboratorium Bahasa

g. Tersedianya Ruang Multimedia

h. Penyediaan air bersih

i. Tersedia sarana dan sarana Pramuka

j. Pembelian Alat Drumband

5. Ketenagaan

a. Tersedianya program kehumasan

b. Guru paham tentang pola kerjasama dalam peningkatan mutu

pembelajaran

c. Terpenuhinya kebutuhan tenaga pendukung

d. Tercukupinya PNS Guru dan TU

e. Semua Guru PNS lolos Sertifikasi

6. Pembiayaan dan pendanaan

a. Peningkatan pembiayaan sekolah untuk meningkatkan kualitas pelayanan

sekolah

b. Meningkatnya prestasi siswa dan sekolah

c. Terjalinnya kerjasama dengan stakeholder

d. Tersusunnya RKAS tepat waktu


e. Adanya peningkatan honorarium GTT dan PTT

7. Peserta Didik

a. Penerimaan Siswa Baru

b. Pelaksanaaan Kegiatan Eskstrakulkuer

c. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Bangsa dan Pembiasaan

8. Peran serta Masyarakat

a. Keterlibatan komite sekolah kembali aktif sesuai dengan fungsinya

b. Hubungan sekolah dengan komite sekolah lebih baik

c. Terjalinnya kerja sama dengan lembaga masyarakat

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah

a. Pemagaran sekolah

b. Pembuatan taman sekolah

c. Menanamkan kesadaran perlunya partisipasi masyarakat dan stekholder

sekolah uintuik terciptanya lingkungan yang aman.

d. Pembuatan Kaligrafi di Mushollah

B. PROGRAM

Merumuskan program adalah menggabungkan alternatif-alternatif

pemecahan tantangan utama yang memiliki karakteristik yang saling

mendukung, saling tergantung, atau saling berkaitan

Berikut ini kami uraikan program sekolah per-kategori:

1. Kurikulum dan Pembelajaran

a. Pembuatan KTSP, Silbabus dan RPP

b. Peningkatan kompetensi guru

c. Pengadaan / penggantian buku pelajaran


d. Standar ideal jam mengajar

e. Penambahan buku-buku yang menarik

f. Penugasan studi literatur di perpustakaan

2. Administrasi dan Manajemen Sekolah

a. Sosialisasi peraturan sekolah kepada guru dan karyawan

b. Rapat Pembinaan

3. Organisasi dan kelembagaan

a. Pembuatan usulan peraturan

b. Pembuatan program kerja

4. Sarana dan Prasarana

a. Pembangunan Ruang Kelas Baru

b. Pembangunan Ruang Perpustakaan

c. Pengadaan perabot pengganti

d. Perbaikan perabot rusak

e. Pendataan, pembuatan, pengajuan proposal dan pengadaan sarana dan

prasarana laboratorium IPA

f. Pengajuan dan pemasangan jaringan internet dan pengawasan dalam

penggunaannya.

g. Pendataan, pengajuan, pengadaaan, dan perawatan printer dan komputer

h. Pendataan, Pengajuan dan Pengadaan Sarana Pramuka dan Drumband.

5. Ketenagaan

a. Tersedianya program kehumasan

b. Guru paham tentang pola kerjasama dalam peningkatan mutu

pembelajaran
c. Terpenuhinya kebutuhan tenaga pendukung

d. Tercukupinya PNS Guru dan TU

e. Semua Guru PNS lolos Sertifikasi


6. Pembiayaan dan pendanaan

a. Penyusunan RKAS

b. Menjalin kerjasama dengan stakeholder

c. Komunikasi yang intensif dengan stakeholder

d. Kesejahteraan pegawai khususnya GTT dan PTT

7. Peserta Didik

a. Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru

b. Pelaksanaan Kegiatan Estrakurilkuler

8. Peran serta Masyarakat

a. Sosialisasi program sekolah dan peran komite

b. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan komite

c. Mengikutsertakan komite dalam menjalankan program sekolah

d. Pertemuan dengan komite sekolah

e. Kerjasama dengan lembaga masyarakat

9. Lingkungan dan Budaya Sekolah

a. Pembuatan taman sejkolah

b. Menanamkan kesadaran perlunya keterlibatan masyarakat dan warga

sekolah untuk terciptanya lingkungan yang aman.

c. Penyelesaian Pagar Sekolah

d. Pembuatan Kaligrafi di Mushollah

C. Struktur dan Muatan Kurikulum

a. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus

ditempuh oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman dan keluasan muatan
kurikulum untuk setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan

dalam kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan beban belajar yang

tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi tersebut mencakup standar

kompetensi dan kompetensi dasar, yang dikembangkan berdasarkan standar

kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan

bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Struktur KTSP memuat: mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan

diri, pengaturan beban, kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan, pendidikan

kecakapan hidup, serta pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global (Mulyasa,

2006: 180). Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

yang tertuang dalam standar isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai

berikut.

 Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

 Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

 Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

 Kelompok mata pelajaran estetika

 Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga

empat tahun, mulai kelas X sampai dengan kelas XI atau kelas XII. Mata pelajaran

dan alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK.


1) Keterangan Struktur Kurikulum SMK

 Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap PK. PK

yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam

mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.

 Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan

kebutuhan program keahlian.

 Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard

kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari

1000 jam.

 Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu.

 Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam

pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktIk di sekolah atau

empat jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.

 Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi

waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).

2) Mata Pelajaran

 Kurikulum SMK berisi Mapel Wajib, Mapel Kejuruan, Muatan Lokal, dan

Pengembangan Diri.

 Mapel Wajib: Pendidikan Agama, PKn, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni

dan Budaya, Penjasorkes, dan Keterampilan/ Kejuruan (KKPI dan

Kewirausahaan).

 Membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.


 Mapel Kejuruan: beberapa mata pelajaran (dikelompokkan dalam Dasar

Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan) yang dikembangkan

berdasarkan SKK.

 Membentuk kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan

menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

3) Implikasi Struktur Kurikulum SMK

 Mapel dibagi 3 kelompok:

a. Normatif: P Agama, PKn, B Indonesia, Penjasorkes, Seni Budaya.

b. Adaptif: B Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI, Kewirausahaan.

c. Produktif: sejumlah Mapel Dasar Kompetensi Kejuruan dan

Kompetensi Kejuruan.

 Alokasi waktu kelompok adaptif dan produktif disesuaikan dengan kebutuhan

PK, dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.

 Materi Dasar dan Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan PK untuk

memenuhi standar kompetensi kerja.

 Evaluasi dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau

beberapa kompetensi dasar.

 Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.

 Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.

 Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di

sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan

36 jam pelajaran per minggu.

 Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu.

 Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun, maksimum 4 tahun.


b. Muatan Lokal

 Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi

yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan

daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada

atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.

 Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal

setiap semester. Dalam satu tahun dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran

muatan lokal.

 Satuan pendidikan mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.

 Langkah-langkah Pemilihan Substansi Muatan Lokal

Identifikasi
Potensi dan Kebijakan Daerah

Analisis

Pilihan Muatan Lokal yang Mungkin Dikembangkan dan


Sesuai dengan Program Keahlian

Pengembangan Standar Kompetensi dan


Kompetensi Dasar Muatan Lokal
Bersama Pihak Terkait

Penyusunan Silabus Muatan Lokal


c. Kegiatan Pengembangan Diri

 Pengembangan Kreativitas

Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler

antara lain pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa, pameran hasil karya

siswa, lomba karya ilmiah siswa, dan pentas seni.

 Pengembangan Karir

Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian informasi

lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan, bimbingan profesi,

pengenalan serta pengembangan kepribadian.

d. Pengaturan Beban Belajar

 SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem paket

dan dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester

(SKS).

 Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan

sebagaimana pada struktur kurikulum.

 Satuan pendidikan dapat 4 jam pelajaran per minggu secara keseluruhan.

 Penambahan 4 jam pelajaran dapat dilakukan terhadap satu atau lebih mata

pelajaran yang ada, atau menambah mata pelajaran baru.

 Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta

didik dalam mencapai kompetensi.

 Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

dalam sistem paket 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka.


 Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di

luar sekolah setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang tercantum pada

struktur kurikulum.

e. Ketuntatasan Belajar

f. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

 Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan

kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.

 Sesuai ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus

setelah:

o menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

o memperoleh nilai minimal baik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran

estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

o lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi; dan

o lulus Ujian Nasional.

g. Penjurusan Kompetensi Keahlian

Penjurusan pada SMK didasarkan pada spektrum pendidikan kejuruan yang diatur

oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan dilakukan pada saat tes

penerimaan siswa baru.

h. Pendidikan Kecakapan Hidup

 KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan

yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual


dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26

ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).

 Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan

semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara

khusus.

 Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan

yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan

organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal,

seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.

i. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang

memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek

ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dll, yang

bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

 KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari

semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

 Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh dari satuan

pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau

nonformal.

j. Kalender Pendidikan

 Pengaturan waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun, mencakup permulaan

tahun, minggu efektif, waktu efektif dan hari libur.


 Permulaan tahun pelajaran, waktu dimulai kegiatan pembelajaran pada awal

tahun.

 Minggu efektif, jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun.

 Waktu pembelajaran efektif, jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi

jumlah jam seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah kegiatan

pengembangan diri.

o Waktu libur, waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran

terjadwal.

Menetapkan kalender pendidikan

 Setiap SMK menetapkan kalender pendidikan sesuai karakteristik PSG, CBT,

kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

 Ketentuan:

 Awal tahun pelajaran bulan Juli dan berakhir bulan Juni.

 Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Mendiknas dan/atau

Menteri Agama, Kepala Daerah Kab/Kota.

 Organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

 Pemerintah dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan

pendidikan.

Kalender pendidikan disusun oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi.

Anda mungkin juga menyukai