Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah
Purworejo yang berkedudukan sebagai Lembaga Penyelenggara Tenaga
Kependidikan (LPTK) merupakan salah satu ujung tombak untuk melaksanakan
pendidikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Purworejo berupaya mempersiapkan calon guru yang memiliki
tingkat profesionalitas yang tinggi dan berkarakter. Dalam rangka menyiapkan
calon guru yang memiliki kompetensi tersebut, perlu dilakukan upaya
peningkatan kompetensi guru, pengembangan isi kurikulum, peningkatan kualitas
pembelajaran, penilaian hasil belajar, penyediaan bahan ajar, dan sarana belajar.
Selain itu, keputusan Perpres RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia dan Permendikbud RI Nomor 73 Tahun 2013
tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia serta
Permenristekdikti nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SN-DIKTI) yang menyiapkan kualifikasi kemampuan lulusan disesuaikan
dengan standar kompetensi lulusan harus dilaksanakan di Perguruan Tinggi.
Menyikapi hal tersebut di atas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo berupaya memberikan penguatan untuk
mendukung dan mendorong pengembangan calon guru yang profesional dengan
menyelaraskan kurikulum yang berlaku di perguruan tinggi dengan melaksanakan
program magang. Implementasi program magang bertujuan membangun jati diri
pendidik, memantapkan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial sebagai
kemampuan awal guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran, serta
memberikan pengalaman awal tambahan sesuai dengan kewenangan tambahan
yang akan diberikan kepada calon guru dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan.
Oleh karena itu, program magang ini merupakan bagian tak terpisahkan bagi
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Purworejo. Program magang terdiri dari magang 1, 2, dan 3

1
diimplementasikan pada semester IV, semester V, dan semester VI. Dengan
kegiatan ini diharapkan calon guru memiliki kompetensi yaitu pedagogik,
profesional, kepribadian, dan sosial.
B. Profil Sekolah

1 Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Purworejo


2 NPSN : 20306202
3 Jenjang Pendidikan : SMA
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jalan Tentara Pelajar No. 55 Purworejo
  RT / RW : 04/07
  Kode Pos : 54114
  Kelurahan : Pangenjuru Tengah
  Kecamatan : Kec. Purworejo
  Kabupaten/Kota : Kab. Purworejo
  Provinsi : Prov. Jawa Tengah
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -7.7368 Lintang  
: 110.0087 Bujur  
Data Pelengkap          
7 SK Pendirian Sekolah : 3927/B.111
8 Tanggal SK Pendirian :  1955-05-02
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

2
10 SK Izin Operasional : 3927/B.111
11 Tanggal SK Izin Operasional : 1955-05-02
12 Kebutuhan Khusus Dilayani : 
13 Nomor Rekening : 0078-01-020417-50-3
14 Bank : BRI
15 Cabang KCP/Unit : Purworejo
16 Rekening Atas Nama : SMA Negeri 1 Purworejo
17 MBS : Ya
18 Luas Tanah Milik (m2) : 18916
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) :0
20 Nama Wajib Pajak : SMU Negeri 1 Purworejo
21 NPWP : 000048181531000
Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 321537
21 Nomor Fax : 321537
22 Email : sma1pwj@yahoo.com
23 Website : http://www.sma1purworejo.sch.id
Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi
25 Bersedia Menerima Bos? : Ya
26 Sertifikasi ISO : 9001:2008
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 45000
29 Akses Internet : Ada

1. Sejarah
Nama SMA negeri 1 Purworejo cukup dikenal tidak hanya sebatas di
wilayah Purworejo tetapi juga dikenal ditingkat Provinsi Jawa Tengah,
bahkan tingkat nasional. Pada awal berdirinya SMA Negeri 1 Purworejo lebih
dikenal dengan nama SMA B.C. Kedu Selatan di Purworejo kemudian
menjadi SMA Negara Purworejo untuk beberapa tahun merupakan satu

3
satunya SMA Negara diseluruh wilayah Kedu Selatan, bahkan pada saat itu
SMA Negara Purworejo menjadi satu-satunya SMA Negeri diseluruh
Indonesia yang berada disebuah ibukota kabupaten. Pada saat itu umumnya
SMA Negara berada di ibukota karisidenan atau ibu kota provinsi.
SMA yang merupakan kebanggaan masyarakat Purworejo ini berdiri atas
usaha, prakarsa, dan perjuangan Keluarga Besar Tentara Pelajar (KBTP)
Detasemen III Bridge 17 yang telah melanjutkan pendidikan ke Universitas
Gajah Mada Yogyakarta yang tergerak hatinya melihat masyarakat Purworejo
yang kesulitan menyekolahkan putra-putrinya ke SMA karena pada waktu itu
SMA hanya ada di ibukota karisidenan atau ibukota provinsi.
Pada tanggal 2 Juni 1954 terbitlah Surat Penetapan KBTP
No.219/P.E/KU/70/54 ditandatangani oleh ketua umum KBTP Bapak Anwar
Rosjid Soedarmo, tentang pembentukan Panitia Pendiri Persiapan SMA
Negeri B.C. Purworejo. Panitia Pendiri Persiapan SMA terdiri atas sembilan
orang yakni:
Ketua : Suroto
Wakil Ketua : Imam Soebechi
Sekretaris : Soemitro
Keuangan : Isnugroho
Pembantu umum : Sispitoyo, Abdul Munir Soediro, Soemadi, Abdul
Sajad, Imam Pratignyo

Kepanitiaan ini dilengkapi penasehat yaitu para tokoh masyarakat antara


lain Bupati Purworejo (Bp. R. Soedardjo Sastroprodjo), Komandan Batalyon
Infanteri Purworejo (Mayor Panoejoe) serta para kepala instansi pemerintah
daerah setempat.

Prakarsa dan usaha serta perjuangan KBTP untuk mendirikan persiapan


SMA Negeri ternyata disambut baik oleh masyarakat Purworejo. Hal ini terbukti
dengan diizinkannnya SR Cemara di Jalan Tribita (sekarang SD Ngupasan) untuk
digunakan sebagai tempat kegiatan belajar-mengajar. Namun, belum lama
menempati SD Cemara, oleh Bupati Purworejo diberikan tempat yang lebih layak
yaitu Gedung Balai Rakyat yang sebelumnya digunakan sebagai gedung Pemuda.

4
Gedung ini semula adalah bekas Gedung Societe Belanda di depan Tangsi YON
437 yang sekarang YON 412 di Jalan Jenderal Urip Sumohardjo.

Pada awalnya sekolah tersebut merupakan sekolah swasta penuh dengan


tiga kelas yakni satu kelas B dan dua kelas C dengan jumlah murid sebanyak 100
siswa. Tidak lama kemudian muncul gagasan untuk memperjuangkan SMA yang
baru berdiri tersebut agar dalam waktu yang secepat-cepatnya menjadi SMA
Negara. Maka Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRS) pada tanggal
20 Desember 1954 mengadakan sidang pleno ke 19/III yang menghasilkan
resolusi No.DPRS/31/KPTS 29 Desember 1954 yang isinya : Mendesak agar
pemerintah segera mengakui keberadaan SMA Kedu Selatan yang didirikan oleh
keluarga besar tentara pelajar menjadi SMA Negara Purworejo, membentuk
delegasi dan memilih anggotanya yang ditugaskan untuk menyampaikan resolusi
kepada yang Mulia Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP dan K)
serta memperjuangkan status negeri sampai berhasil.

Resolusi tersebut dibawa ke Jakarta oleh sebuah delegasi yang diketuai


oleh Pamuji, seorang anggota DPRDS dan diikuti 2 anggota lainnya, serta 1
anggota Panitia Pendiri SMA B, C. Kedu selatan. Selanjutnya, seusai menghadiri
dies natalis Universitas Gajah Mada, Prof. M. Yamin (Menteri PP dan K saat itu)
pada tanggal 1 Agustus 1955 mengesahkan SMA B.C Kedu selatan menjadi SMA
Negeri Purworejo.

Dengan didukung Pamudji (Kepala Pemerintah Daerah saat itu), pada


tahun 1958 Kantor Dep. PP & K membeli sebidang tanah seluas ± 2 hektare, di
Jalan Kutoarjo (kini Jalan Tentara Pelajar), desa Pangen Jurutengah untuk
didirikan bangunan SMA Negeri 1 Purworejo. Namun pembangunan gedung ini
sempat terhenti karena rangkaian peristiwa G30 S/PKI. Sampai dengan
pertengahan tahun 1975, kegiatan belajar-mengajar masih berlangsung di dua
tempat, yaitu gedung induk (bekas Balai Rakyat), dan tempat baru di Jalan
Kutoarjo. Barulah pada tahun 1976, kegiatan belajar mengajar menyatu di
kompleks SMA Negeri 1 Purworejo, Jalan Kutoarjo (Jalan Tentara Pelajar 55
Purworejo).

2. Visi

5
“Pengembang Kepribadian Pemimpin Bangsa yang Bertaqwa, Cerdas,
Peduli, dan Berdaya Lingkungan baik Lokal maupun Global”
Indikator Visi :
a. Terwujudnya chivitas akademika yang memiliki sikap dan perilaku
yang relegius, jujur, santun, dan tegas.
b. Terwujudnya chivitas akademika yang memiliki penguasaan
keilmuan yang tinggi dan cerdas.
c. Terwujudnya chivitas akademika yang memiliki kesamaptaan,
kesehatan jasmani-rohani yang berimbang.
d. Terwujudnya chivitas akademika yang memiliki sikap terbuka
terhadap inovasi, apresiasi, kreasi, seni, dan menghargai hasil karya
orang lain.
e. Terwujudnya chivitas akademika yang memiliki sikap peduli dan
berbudaya lingkungan baik lokal maupun global.

3. Misi

a. Melaksanakan kegiatan yang mengembangkan keimanan, ketaqwaan,


kejujuran, dan budi pekerti luhur.

b. Melaksanakan kegiatan untuk mengembangkan sikap S3 SEGAR:


Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Empati, Gesit, Aktif dan Responsif.

c. Menyelenggarakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang berdaya


saing global dengan mengedepankan kearifan lokal dengan
memperhatikan kondisi lingkungan sebagai bahan pembelajaran.

d. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dan pengelolaan sekolah yang


inovatif, kreatif, efektif, dan efisien dengan memanfaatkan teknologi
yang ramah lingkungan.

e. Menyelenggarakan kegiatan untuk meningkatkan prestasi sekolah, baik


akademik maupun non akademik.

6
f. Menyelenggarakan kegiatan kemitraan yang dapat mendorong
peningkatan jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Favorit.

g. Menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan untuk meningkatkan


kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan
perkembangan jaman.

h. Melaksanakan kegiatan pelatihan berorganisasi dan kepemimpinan untuk


meningkatkan kesamaptaan, kebugaran, kesehatan jasmani, dan
berprestasi di bidang olah raga.

i. Menyelenggarakan kegiatan apresiasi seni dan budaya secara intra dan


ekstrakurikuler untuk meningkatkan daya kreasi dan apresiasi.

j. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sekolah sebagai upaya pencegahan


terhadap pencemaran lingkungan.

k. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sekolah sebagai upaya pencegahan


terhadap kerusakan lingkungan.

l. Melaksanakan berbagai kegiatan untuk menjaga kelestarian fungsi


lingkungan.

m. Melaksanakan administrasi keuangan yang transparan dan


akuntabel.

n. Menerapkan manajemen sekolah berstandar sistem manajemen mutu ISO


9001:2008 yang berkelanjutan.

7
BAB II

KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Rencana Pembelajaran
Penyerahan mahasiswa magang 3 di SMA Negeri 1 Purworejo
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 16 Juli 2019 Padmo Sukoco, M.Pd.
selaku kepala SMA Negeri 1 Purworejo, Bapak Pranata S.Pd.,.M.Pd. selaku
wakil kepala sekolah urusan hubungan masyarakat, serta Bapak Jazim
Wahyudi, S.Pd selaku wakil kepala sekolah urusan kurikulum. Penyerahan
dilakukan oleh Bapak Dr. Suyitno, M.Pd,selaku Dosen Pembimbing Magang

8
yang diterima oleh Bapak Padmo Sukoco, M.Pd. selaku kepala SMA Negeri
1 Purworejo.
Setelah penyerahan mahasiswa magang 3 menemui guru pamong yang
sudah ditentukan oleh pihak sekolah. Pada saat menemui guru pamong,
mahasiswa disarankan untuk membuat perangkat pembelajaran, mulai dari
kalender akademik, rincian minggu efektif, silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, dan instrumen penilaian.
Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
mahasiswa harus memperhatikan kalender akademik untuk menghitung
minggu efektif dalam semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Setelah itu,
mahasiswa memperhatikan silabus untuk mengetahui materi yang akan
disampaikan dan membagi alokasi waktu efektif yang dibutuhkan. Langkah
selanjutnya membuat Program Tahunan (Prota) dan Program Semester
(Prosem), kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pada
tahapan persiapan perangkat pembelajaran, mahasiswa melakukan sedikit
perubahan pada perangkat yang telah dibuat pada Magang 2 untuk
disesuaikan pada situasi dan kondisi Magang 3.
Yang termuat dalam perangkat pembelajaran tersebut meliputi:
1. Kalender Akademik untuk menentukan minggu efektif
2. Rincian Minggu Efektif berisi rincian banyaknya minggu dalam satu
semester, rincian banyaknya minggu tidak efektif, rincian banyaknya
minggu efektif, dan banyaknya jam pelajaran efektif.
3. Silabus berisi rincian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator,
Materi Pelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu, dan
Sumber Belajar.
4. Program Tahunan yang berisi Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
Alokasi Waktu.
5. Program Semester yang berisi Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
Alokasi Waktu untuk masing-masing Kompetensi Dasar dan Alokasi
Waktu Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester serta Ulangan Akhir
Semester.

9
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, Alokasi Waktu, Indikator, Materi Pembelajaran,
Kegiatan Pembelajaran (kegiatan awal, inti, dan akhir), Sumber Belajar/
Alat/ Bahan, Penilaian Hasil Belajar (Kisi-kisi penilaian Kognitif,
Instrumen Penilaian, Pedoman Penskoran).
Pada pelaksanaan Magang 3 ini, mahasiswa mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran untuk beberapa kompetensi dasar sesuai
kesepakatan dengan guru pamong masing-masing.
B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Mahasiswa melaksanakan praktik mengajar sesuai dengan kompetensi
yang telah ditentukan sekolah dengan bimbingan guru pamong. Program ini
dilaksanakan pada tanggal 18 Juli – 18September 2018. Sebelum
melaksanakan praktik mengajar, terlebih dahulu melakukan perkenalan
dengan peserta didik kelas yang diampu.
Selama pelaksanaan praktik mengajar terdapat 3 proses kegiatan yang
dilakukan, yaitu:
1. Kegiatan Awal
Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam mengikuti
pelajaran yang akan dilakukan,yaitu:
a. Membuka pelajaran dengan salam
b. Menanyakan kabar siswa
c. Mengecek presensi siswa
2. Kegiatan Inti
Kegiatan ini merupakan penyajian. Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Penguasaan Materi
Mahasiswa harus benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan
agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
b. Penggunaan Metode
Metode yang digunakan antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab,
presentasi, project dan lain-lain.
3. Kegiatan Akhir (Penutup)
Kegiatan ini dilakukan setelah materi pengajaran disampaikan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:

10
a. Menyampaikan kesimpulan materi yang telah disampaikan
b. Memberi pesan untuk mempelajari materi berikutnya.
c. Menutup pelajaran dengan salam.
Selama masa magang 3 ini, mahasiswa diberi tanggung jawab untuk
mengajar kelas yang telah dipercayakan kepada mahasiswa oleh guru
pamong. Namun, selain kelas tersebut mahasiswa juga diberi amanah untuk
mengisi jam kosong di kelas lain, terutama pada saat piket.
Mahasiswa mulai masuk kelas pada minggu pertama kegiatan magang 3
ini. Guru pamong selalu melakukan pendampingan selama praktik mengajar.
Dengan pendampingan tersebut mahasiswa mendapatkan kritik dan saran saat
mengajar. Pada tahap ini, mahasiswa dinilai oleh guru pamong magang, baik
dalam persiapan mengajar, melakukan aktivitas mengajar dikelas, kepedulian
terhadap siswa, maupun penguasaan kelas.
Mahasiswa masuk kelas sesuai dengan jadwal guru pamong di kelas yang
diampu mahasiswa tersebut. Dimulai dan berakhirnya pembelajaran ditandai
dengan terdengarnya bel sekolah. Durasi satu jam pelajaran yaitu selama 45
menit. Selain itu bel sekolah juga menandakan pergantian jam pelajaran. Di
dalam kelas mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran yang telah disusun
pada rencana pelaksanaan pembelajaran, namun mahasiswa tidak selalu
melakukan kegiatan sesuai rencana karena situasi dan kondisi kelas yang
tidak mendukung.Selama Magang 3 ini, mahasiswa dituntut untuk menguasai
materi dan juga situasi kondisi kelas. Dalam kegiatan pembelajaran,
mahasiswa juga dituntut menciptakan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran

Sebelum melaksanakan evaluasi atau penilaian, mahasiswa berkonsultasi


terlebih dahulu kepada guru pamong tentang bagaimana seharusnya penilaian
itu dilakukan, juga bagaimana bentuk penilaiannya. Guru pamong
memberikan pengarahan bahwa penilaian pembelajaran meliputi penilaian
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan keterampilan.
Penilaian kognitif dilakukan dengan cara mengerjakan soal penilaian
harian yang telah dibuat oleh mahasiswa. Mahasiswa telah membuat kisi-kisi

11
penilaian harian terlebih dahulu. Setelah itu, mahasiswa membuat dan
menyusun soal serta jawaban penilaian harian yang kemudian dikonsultasikan
dengan guru pamong. Apabila dirasa sudah layak, maka penilaian dapat
dilakukan. Setelah melakukan penilaian harian, mahasiswa mengoreksi
pekerjaan peserta didik dan menganalisis hasil penilaian harian tersebut. Dari
hasil analisis dapat dilihat jumlah peserta didik yang tuntas dan belum tuntas.
Untuk peserta didik yang belum tuntas diadakan remidial agar nilainya
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan.
Penilaian afektif atau penilaian sikap dilakukan dengan cara pengamatan
selama proses pembelajaran di kelas. Sikap yang dinilai berupa tingkat
kedisiplinan, bertanggung jawab, dan jujur. Sedangkan untuk penilaian
keterampilan dilakukan dengan mengamati pekerjaan peserta didik dalam
menjawab/ memecahkan permasalahan-permasalahan yang diberikan.

BAB III

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

SMA Negeri 1 Purworejo memiliki kegiatan ekstrakurikuler sebagai wahana


penyaluran penyaluran dan pengembangan minat dan bakat siswanya sesuai
dengan yang tercantum dalam misi sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut
secara struktural berada dibawah koordinasi sekolah dan OSIS (Organisasi Siswa
Intra Sekolah). Potensi siswa tersebut didukung dengan diselenggarakannya
ekstrakurikuler sebagai program tambahan bagi siswa-siswi untuk menyalurkan
bakat dan minat dalam bidang tertentu, seperti : kepramukaan, Palang Merah

12
Remaja (PMR), Patroli Keamanan Sekolah ( PKS), Paskibra, Olahraga (Basket,
Volly, Sepak Bola, Pencak Silat), Karawitan, Seni Tari, Teater, Gemapala,
Pewara, Paduan Suara, Bahasa Jepang, Lensa Club, Karya Ilmiah Remaja (KIR),
Science Club OSN, Gama, dan Gading.
Adapun kegiatan wajib yang harus diikuti oleh siswa siswi SMA Negeri 1
PURWOREJO, yaitu Pramuka yang wajib diikuti oleh kelas X. Kegiatan tersebut
dilakukan untuk lebih mendalami pramuka khususnya penegak dan dilaksanakan
setiap hari Jumat.
Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti mahasiswa magang 3 adalah pramuka.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari jumat. Pelaksanaan kegiatan tersebut di
lingkungan sekolah. Pembina ekstrakurikuler pramuka adalah Bapak Suprayitno,
S.Pd , Bapak Drs. Jumardi, Bapak Agus P. G, S.Pd, Ibu Sugiyati, S.Pd, Ibu Retno
Wijayanti S.Pd, M.Pd, Ibu Tri Yuniarti R.K, S.Pd. Ekstrakurikuler pramuka
dilaksanakan setelah jam KBM selesai pada pukul 13.30-15.30 WIB.
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka pertama diisi dengan perkenalan dengan
dewan ambalan dan pembina. Kemudian pembagian sangga, sangga tersebut
dibentuk berdasarkan kelas.Satu kelas terdiri dari 3 sangga yaitu 2 sangga putri
dan 1 sangga putra.Setelah dibentuk sangga, untuk kegiatan pramuka-pramuka
selanjutnya adalah materi-materi yang akan digunakan pada saat perkemahan.
Contoh materi yang diajarkan adalah tali temali, sandi, morse, membangun tenda
dll.
Pada tanggal 13-15 Agustus 2019 SMA Negeri 1 Purworejo mengadakan
perkemahan alih golongan atau biasa disebut big camp. Pembukaan big camp
dimulai pukul 07.30 WIB, dengan pembina upacara Bapak Padmo Sukoco, M.Pd.
Pembukaan ditandai dengan pelepasan sepasang merpati dan pemukulan gong.
Kegiatan big camp antara lain berbagai lomba kreativitas dan bakat, api unggu,
survival, pelantikan alih golongan, dan game yang mengasah kekompakan.
Penutupan dilaksanakan pada hari Jumat, 7 September 2018 pada pukul 10.00
WIB. Untuk kegiatan penutupan yaitu pelantikan calon dewan ambalan menjadi
dewan ambalan kemudian penutupan ditandai dengan pemukulan gong sebagai
akhir dari perkemahan alih golongan tersebut.

13
BAB V
KENDALA DAN PEMECAHANNYA

Melaksanakan kegiatan magang 3 di SMA Negeri 1 Purworejo tentunya


mahasiswa magang memiliki kendala terutama kendala pada saat melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas.. Adapun beberapa kendala yang dialami oleh
mahasiswa magang dan pemecahannya, antara lain:
A. Kendala
Kendala yang mahasiswa praktikan alami saat melaksanakan kegiatan belajar
mengajar antara lain:
1. Masih sulit menguasai kelas terutama pada saat pertemuan pertama.
2. Masih belum mampu membuat siswa aktif dalam belajar di kelas.

14
3. Masih kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran terhadap materi yang
akan diajarkan .
4. Masih kesulitan membedakan kemampuan siswa dalam memahami materi
yang diajarkan.
5. Masih belum mampu mengondisikan agar siswa tidak ramai sendiri di kelas.
B. Pemecahannya
Kendala-kendala yang mahasiswa praktikan alami dapat diatasi dengan
dengan cara:
1. Kendala pertama dapat diatasi dengan menghidupkan kelas dengan cara
berkenalan, menarik perhatian siswa dengan bergurau sejenak di sela-sela
waktu pembelajaran sampai suasana kelas dirasa sudah kondusif dan
mahasiswa magang sudah nyaman dan dapat menguasai kelas dengan baik.
2. Ada beberapa cara yang dilakukan mahasiswa magang untuk membuat siswa
aktif di kelas salah satunya dengan cara meberikan kesempatan pada siswa
untuk maju mempresentasikan hasil yang diperoleh saat pembelajaran
kemudian diberikan apresiasi/nilai.
3. Kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang tepat juga dapat
dikonsultasikan dengan guru pembimbing tentang bagaimana metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Guru
pembimbing memberikan masukan tentang berbagai metode yang sesuai
dengan materi yang akan disampaikan.
4. Untuk membedakan kemampuan siswa dalam memahami materi yang
diajarkan dapat lakukan dengan cara memberikan post test terkait dengan
materi yang diajarkan. Dengan demikian, mahasiswa magang dapat
mengetahui mana siswa yang sudah memahami materi dengan siswa yang
masih belum paham dengan materi yang diajarkan.
5. Mengondisikan siswa yang masih ramai sendiri di dalam kelas yaitu dengan
berdiskusi kelompok. Pembelajaran di kelas diarahkan untuk membentuk
sebuah kelompok belajar dan diberikan sebuah permasalahan. Dengan cara
itu sedikit dapat meminimalkan kegaduhan di kelas.

Semua pemecahan masalah yang mahasiswa magang alami tidak lepas dari
bimbingan guru pembimbing. Ketika mahasiswa mengalami kesulitan atau

15
kendala hal yang mahasiswa ialah menemui guru pembimbing dan menceritakan
kendala-kendala yang dihadapi dari mulai pembuatan perangkat pembelajaran
maupun kendala saat mengajar di dalam kelas. Guru pembimbing selalu
menyarankan dan memberi masukan terhadap apa yang sudah mahasiswa lakukan
ataupun yang akan dilakukan di pertemuan selanjutnya. Dengan demikian,
permasalahan yang mahasiswa magang alami dapat ditemukan pemecahannya.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari kegiatan magang 3 yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purworejo
selama dua bulan lamanya, dapat penulis simpulkan bahwa SMA Negeri 1
Purworejo memiliki perencanaan pembelajaran sekolah yang terstruktur, kegiatan
ekstrakurikuler yang baik serta lingkungan sosial yang sangat positif. Dengan hal
ini pula Negeri 1 Purworejo dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar dengan
optimal.
Dengan adanya magang 3 ini kami dapat mengetahui cara melaksanakan
pembelajaran, cara berpartisipasi dalam kegiatan ektrakurikuler, serta cara

16
membentuk kompetensi kepribadian dan sosial yang dapat menjadi bekal penulis
untuk diterapkan untuk ke depannya.
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama mengikuti kegiatan Magang
3, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak-pihak yang
bersangkutan,yaitu :
1. Bagi SMA Negeri 1 Purworejo
Sekolah dapat kembali lagi menerima mahasiswa Magang dari Universitas
Muhammadiyah Purworejo, karena SMA Negeri 1 Purworejo merupakan
sumber ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi praktikan.
2. Bagi Mahasiswa Magang 3
a. Mahasiswa perlu mengetahui tujuan awal diadakannya magang 3
sehingga dapat memperoleh manfaat dan pengalaman yang berguna
dari lingkungan pendidikan.
b. Mahasiswa magang 3 harus mempersiapkan lebih matang segala
sesuatu yang dibutuhkan termasuk materi yang akan diajarkan
sebelum kita tampil sebagai figur kelas.
c. Perlu adanya peningkatan kedisiplinan,keja sama dan koordinasi
peserta magang 3 dalam pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan.
d. Mempertahankan hubungan baik antara mahasiswa dan seluruh warga
SMA Negeri 1 Purworejo,baik guru dan karyawan maupun para
siswa.
3. Bagi Penyelenggara Magang 3 UM Purworejo (UPT Magang)
a. Memberikan informasi pelaksanaan dan segala hal yang berkaitan
dengan Magang 3 secara jelas.
b. Meningkatkan koordinasi dengan sekolah tempat Magang 3
dilaksanakan.
c. Monitoring lebih ditingkatkan sehingga dapat memantau sejauh mana
perkembangan kemamapuan mahasiswa Magang 3.
4. Bagi Universitas Muhammadiyah Purworejo

17
a. Kepada pihak Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP)
sebaiknya memberikan bekal yang cukup bagi mahasiswa yang akan
melaksanakan kegiatan Magang 3.
b. Pihak UMP diharapkan memberikan perhatian lebih kepada
mahasiswa Magang 3 dalam melaksanakan semua program Magang 3.

18

Anda mungkin juga menyukai