TAHUN PELAJARAN
2022 / 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan di Maumere
Pada tanggal Maret 2022
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Dengan menghaturkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
penyusunan Program Kerja Pembinaan Kesiswaan di SMP Negeri 2 Maumere Tahun
Pelajaran 2022 / 2023 telah selesai disusun. Program ini disusun sebagai tolak ukur
pelaksanaan kegiatan Tahunan, hal ini didasarkan atas Visi, Misi dan Tujuan Sekolah serta
pengembangan kreativitas siswa baik secara Akademik maupun non Akademik.
Program ini memuat program kerja dengan ruang lingkup pembinaan Kesiswaan,
pembinaan ekstrakurikuler dan unggulan akademik dan non akademiik, dengan sasaran
pembinaan adalah pendidikan karakter dengan fokus seluruh siswa kelas 7, 8 dan 9 SMP
Negeri 2 Maumere.
Program pembinaan ini diharapkan dapat mencapai sasaran dengan arah pembinaan
meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Tentunya segala upaya dan bantuan untuk
pengembangan kesiswaan di SMP Negeri 2 Maumere ini akan berjalan dengan baik sesuai
dengan yang diharapkan apabila pelaksanaannya tidak dilakukan secara partial namun
secara terintegrasi, holisti dan terpadu, oleh karena itu segala dukungan, bantuan dan
arahan dalam bentuk apapun sangat diharapkan dari seluruh warga sekolah.
Akhirnya, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan program kerja ini, dengan harapan semoga dapat mendukung pelayanan
pendidikan di SMP Negeri 2 Maumere.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI SEKOLAH
A. PROFIL SEKOLAH
1. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 MAUMERE
2. NPSN : 50302252
3. Jenjang Pendidikan : SMP
4. Status Sekolah : Negeri
5. Alamat Sekolah : Jl. Moan Subu Sadipun
RT / RW : 01 / 01
Kode Pos : 86111
Kelurahan : Nelle Urung
Kecamatan : Kec. Nelle
Kabupaten/Kota : Kab. Sikka
Provinsi : Prov. Nusa Tenggara Timur
2. Data Pelengkap
6. SK Pendirian Sekolah : 90814/D/i/85
7. Tanggal SK Pendirian : 1985-12-12
8. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
9. SK Izin Operasional : 0594/0/85
10. Tgl SK Izin Operasional : 1985-11-22
11. Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada
12. Nomor Rekening : 2147483647
13. Nama Bank : Bank NTT
14. Cabang KCP/Unit : Maumere
15. Rekening Atas Nama : Dana BOS SMP Negeri 2 Maumere
16. MBS : Tidak
17. Luas Tanah Milik (m2) : 9.418, 9
18. Luas Tanah Bukan Milik (m2) : -
19. Nama Wajib Pajak : BENDAHARA SMP NEGERI 2 MAUMERE
20. NPWP : 2147483647
3. Kontak Sekolah
21. Nomor Telepon :
22. Nomor Fax :
23. Email : smpn2maumere@gmail.com
24. Website : http://
4. Data Periodik
25. Waktu Penyelenggaraan : Pagi
26. Bersedia Menerima Bos? : Bersedia Menerima
27. Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
28. Sumber Listrik : PLN
29. Daya Listrik (watt) : 7.700
30. Akses Internet : Ada
31. Akses Internet Alternatif : Tidak Ada
5. Data Lainnya
32. Akreditasi : B
33. Kurikulum : KTSP 2013
5
B. VISI DAN MISI SEKOLAH
Visi :
“ Unggul dalam Prestasi Teladan dalam Berprilaku Cinta akan Sesama dan Lingkungan
Berlandaskan Iman dan Taqwa ”
Misi :
1. Tercapainya kualitas lulusan yang meningkat dari waktu ke waktu baik dalam nalar
pikiran, keterampilan serta beraklak mulia
2. Terwujudnya sistem pengelolaan sekolah yang profesional
3. Terciptanya sikap teladan dalam diri seluruh warga sekolah yang terpatri dalam iklim
/ suasana berbudaya, disiplin, bertanggungjawab, santun dan cinta akan sesama
4. Terjalinnya kerja sama yang kondusif antar sesama warga sekolah, antara warga
sekolah dengan masyarakat secara umum
5. Terjadinya pembaharuan / perbaikan sarana dan prasarana sekolah secara bertahap
dan berkesinambungan demi terciptanya efektifitas pembelajaran
6. Terwujudnya sistem manajemen lingkungan hijau (green schoool)
b. Guru
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin Jumlah
Jumlah dan Status Guru
Tingkat
No GT / PNS GTT / Guru Bantu Jumlah
Pendidikan
L P L P
1. S2 - 1 - - 1
2. S1 6 12 2 3 23
3. D3 - - - - -
4. D2 - - - - -
5. D1 1 - - - 1
6
E. Data Sarana Ruang dan Lapangan
1. Data Ruang Belajar (Kelas):
Jumlah dan Ukuran Jumlah ruang Jumlah
lainnya yg ruang yang
Ukuran Ukuran Ukuran digunakan digunakan
Jumlah
7x9 m2 > 63m2 <63m2 untuk ruang untuk ruang
Kondisi
kelas kelas
a b c D=a+b+c e F= d+e
Baik - - - - - 12
Rsk ringan 12 - - 12
Rsk Sedang - - - -
Rsk Berat - - - -
Rsk Total - - - -
Keterangan Kondisi :
Baik Kerusakan <15%
Rusak Ringan 15% - 30 %
Rusak Sedang 30% - 45%
Rusak Berat 45% - 65%
Rusak Total >65%
7
BAB III
STURTUR DAN URAIAN TUGAS KESISWAAN
A. STRUTUR KESISWAAN
3. BENDAHARA
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah, membantu Wakasek. Kesiswaan dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang :
a. Bertanggung jawab terhadap keluar masuk keuangan bidang kesiswaan
b. Melaporkan keadaan kas keuangan kesiswaan pada Wakil kepala Sekolah dan
diketahui Kepala Sekolah
c. Menyusun rencana anggaran belanja bidang kesiswaan
d. Membantu tugas Wakil Kepala Sekolah dalam pelaksanaan rapat-rapat
e. Bersama dengan sekretaris merencana dan melaksanakan pengadaan ATK
kesiswaan
9
4. BK
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah, membantu Wakasek. Kesiswaan dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang :
a. Melakukan studi kelayakan dan needs assessment pelayanan bimbingan dan
konseling.
b. Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan konseling yang meliputi
waktu kegiatan, metode bimbingan konseling, serta pengolahan data hasil
bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling dilaksanakan untuk
satuan‐satuan waktu tertentu. Program‐program tersebut dikemas dalam program
harian/mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan.
c. Melaksanakan program pelayanan bimbingan dan konseling.
d. Menilai proses dan hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
e. Menganalisis hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling.
f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pelayanan bimbingan dan
konseling.
g. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
kepengawasan oleh Pengawas Sekolah/Madrasah Bidang Bimbingan dan
Konseling.
h. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas serta pihak terkait dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
i. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru bidang studi dan ketua jurusan
serta urusan kesiswaan dalam rangka pembinaan siswa dan orangtua wali murid.
j. Bersama wali kelas dam kesiswaan dalam menangani kesiswaan yang berkaitan
secara psikis dengan kenakalan siswa, penyimpangan disiplin dan gangguan
belajar.
k. Mengembangkan potensi siswa sesuai dengan bakat dan minat siswa.
l. Mengembangkan potensi siswa dalam pengenalan lingkungan dan dunai kerja.
m. Memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa secara individu yang berkaitan
dengan hambatan hidup, latar belakang sosial, pengaruh lingkungan, kesukaran
belajar dan sebagainya.
n. Mengadministrasikan kegiatan program pelayanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakannya.
o. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dalam pelayanan bimbingan dan
konseling secara menyeluruh kepada Koordinator Bimbingan dan Konseling serta
Kepala Sekolah/Madrasah.
p. Membuat laporan berkala kepada kepala sekolah.
5. PEMBINA OSIS
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah, membantu Wakasek. Kesiswaan dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang:
a. Pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Pendidikan pendahuluan (dasar) bela negara
c. Pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur
d. Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik
e. Pembinaan kepemimpinan, ketrampilan berwirausaha
f. Pembinaan kesegaran jasmani
g. Pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni
10
6. KOORDINATOR EKSTRAKURIKULER dan PROGRAM UNGGULAN NON AKADEMIK
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah, membantu Wakasek. Kesiswaan dalam
melaksanakan tugas-tugas:
a. Mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan unggulan non akademik
b. Pendataan peserta melalui angket, observasi dan rekomendasi pembina.
c. Menganasis cabang olahraga unggulan sekolah agar dibentuk dalam bimbingan
prestasi dan pembinaan khusus bagi peserta didik yang mengikuti Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN)
d. Menganalisis dan membina peserta didik yang mengikuti Kejuaraan Sains Nasional
(IPA, Matematika dan IPS)
e. Menganalisis jenis seni unggulan sekolah agar dibentuk dalam sanggar sekolah
dan pembinaan khusus peserta didik yang mengikuti Festival dan Lomba Seni
Siswa Nasional (FL2SN)
f. Menyusun pembagian jadwal ekstrakurikuler dan program unggulan non akademik
g. Memantau pelaksanaan ekstrakurikuler dan program unggulan non akademik
(program pembinaan, agenda kegiatan, kehadiran dan evaluasi)
h. Membuat laporan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler dan program
unggulan non akademik.
11
9. SATUAN TUGAS PELAKSANA PEMBINAAN KESISWAAN (STP2K)
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah, membantu Wakasek. Kesiswaan dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang:
a. Membina dan meningkatkan terlaksananya 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kerindangan, kekeluargaan dan ketaqwaan) dikalangan Siswa.
b. Menertibkan siswa dalam memasuki lingkungan sekolah dan selama Kegiatan
Belajar dan Mengajar berlangsung.
c. Meningkatkan disiplin dalam segala hal dilingkungan sekolah bagi siswa.
d. Menindak lanjuti laporan guru, wali kelas dan warga sekolah terhadap siswa yang
melanggar tata tertib sekolah
e. Menindak-lanjuti laporan dari masyarakat terhadap siswa yang melakukan
pelanggaran hukum.
f. Memberi pertimbangan kepada kepala sekolah untuk menjatuhkan sanksi terhadap
siswa yang akan diskors maupun yang akan dikeluarkan dari sekolah.
g. Memberi pertimbangan kepada kepala sekolah untuk siswa yang akan mutasi
masuk.
h. Melaksanakan operasi ketertiban secara mendadak maupun berkala (mingguan,
bulanan, triwulan, awal semerter, maupun akhir semester).
i. Memberi dan menjatuhkan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah,
selain sanksi skors dan dikeluarkan dari sekolah dengan persetujuan kepala
sekolah.
12
BAB IV
MATERI, KEGIATAN DAN PROGRAM KERJA PEMBINAAN KESISWAAN
13
7. Peningkatan Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi
a) Senam pagi setiap jumat untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat
b) Meningkatkan mutu pelayanan UKS
c) Melaksanakan pemeliharaan keindahan, penghijauan dan kebersihan sekolah
d) Menyelenggarakan kantin sehat
e) Meningkatkan program bimbingan prestasi olahraga untuk beberapa cabang
olahraga yang menjadi unggulan sekolah dan dilombakan dalam Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN)
f) Pembinaan khusus bagi peserta didik yang mengikuti Festival dan Lomba Seni
Siswa Nasional (FL2SN) serta
g) Pembinaan khusus bagi peserta didik yang mengikuti Kejuaraan Sains Nasional
(IPA, Matematika dan IPS)
14
No. Jenis Kegiatan Pembina Jadwal Ket.
13. Drumband K. Moat Pedan, S.Pd Sabtu
Ignasius B. Nani, S.Fil
Margaretha T. E. Semi, S.Pd
14. Seni Tari Maria Helga, S.Pd Selasa
Margaretha T. E. Semi, S.Pd
Robeka Novita D. Kasing, S.Pd
15. Polisi Sekolah Polsek Nelle Sabtu
16. Taekwondo Taekwondo Indonesia Kabupaten Sikka Jumat
15
2. Prosedur
a. Jika kejadian di kelas, yang pertama menangani adalah guru yang sedang mengajar
di kelas terkait. Jika kejadian di luar kelas, yang pertama menangani adalah guru piket
/ guru yang berada di sekitar tempat kejadian / guru yang mendapatkan laporan
langsung dari siswa. Wali kelas harus segera dilapori tentang kejadian tersebut.
b. Siswa yang mengalami kecelakaan / sakit dibawa ke UKS oleh guru / siswa lain,
dengan seizin guru piket dan ditangani langsung oleh Petugas UKS.
c. Jika kecelakaan / sakit yang dialami oleh siswa tidak serius, maka Petugas UKS akan
memberikan perawatan seperlunya sesuai dengan kondisi siswa.
d. Petugas UKS dapat merekomendasikan siswa untuk kembali ke kelas, beristirahat di
ruang UKS atau dijemput pulang oleh orang tua / wali jika yang bersangkutan perlu
istirahat di rumah. Guru Piket / wali kelas menghubungi orang tua siswa tersebut.
e. Jika sakit / kecelakaan yang dialami oleh siswa serius, tergantung keadaan, Petugas
UKS / wali kelas, atas sepengetahuan minimal wakil kepala sekolah, membawa siswa
ke klinik / rumah sakit terdekat sambill menunggu orangtua / wali. Sebaliknya, jika
masih bisa menunggu, petugas UKS / wali kelas menunggu kedatangan orangtua /
wali siswa untuk penanganannya. Sekolah / wali kelas memonitor keadaan siswa.
f. Wali Kelas dan Petugas UKS membuat laporan tertulis kejadian sakit / kecelakaan ke
Kepala Sekolah dan mengarsipkan laporannya.
16
Bagan SOP Penanganan Siswa Sakit / Kecelakaan di Lingkungan Sekolah
17
2. Ruang Lingkup
Prosedur Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K) dimulai dari
penerimaan keluhan dan atau penemuan masalah, identifikasi dan analisis masalah,
penetapan jenis pelanggaran, membangun kerjasama dengan pihak terkait, penetapan
sanksi kepada pelaku pelanggar aturan.
3. Pengertian
a. Kepala SMP Negeri 2 Maumere adalah pejabat yang secara struktural menjabat di
lingkungan SMP Negeri 2 Maumere sebagai penanggung jawab.
b. Wakasek. Kesiswaan adalah yang menangani kegiatan dan permasalahan siswa.
c. STP2K adalah Staf kesiswaan dan BK merupakan guru yang diberi tanggung jawab
secara khusus menangani masalah-masalah kedisiplinan siswa.
d. Guru BK adalah konselor sekolah yang bertanggungjawab untuk membimbing siswa
terkait dengan kelakuan, sikap dan talenta siswa.
e. Tata Tertib Sekolah adalah peraturan-peraturan yang dibuat dan dilaksanakan oleh
pihak sekolah bertujuan agar siswa lebih berdisiplin dan berkelakuan baik sehingga
lingkungan sekolah yang aman, sehat dan kondusif belajar dapat diwujudkan.
f. Indentifikasi masalah adalah upaya mengenali dan mendalami masalah yang akan
diatasi.
g. Penetapan jenis pelanggaran dimaksudkan kepada menentukan kriteria / jenis
pelanggaran ringan, sedang atau berat dan beserta menetapkan sanksi yang tepat
sesuai hasil indetifikasi masalah.
h. Kasus Ringan ialah jenis kesalahan yang meliputi :
1. Datang masuk sekolah terlambat.
2. Keluar kelas tanpa izin.
3. Piket tidak melaksanakan tugasnya.
4. Berseragam tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Makan atau minum di dalam kelas ketika pelajaran berlangsung.
6. Membeli makanan waktu pelajaran berlangsung.
7. Membuang sampah sembarangan, bukan pada termpat yang telah ditentukan.
8. Bermain di tempat parkir kendaraan.
9. Memasuki atau menggunakan kamar mandi/WC guru dan karyawan.
10. Berhias atau berdandan yang berlebihan.
11. Memakai gelang, kalung, anting bagi siswa laki-laki.
12. Memakai perhiasan yang berlebihan bagi siswa perempuan.
13. Tidak memperhatikan panggilan bagi siswa yang melanggar tata tertib.
14. Rambut panjang (gondrong) dan tidak rapi bagi siswa laki-laki.
15. Rambut disemir atau dicat.
16. Berada diluar kelas pada waktu pelajaran atau pergantian jam pelajaran tanpa
izin.
17. Masuk kelas lain tanpa izin guru yang bersangkutan waktu jam pelajaran
berlangsung.
18. Tidak membawa alat-alat sekolah tanpa alasan yang jelas
dan sebagainya sebagaimana tercantum dalam Pedoman Tata Tertib Siswa SMP
Negeri 2 Maumere.
i. Kasus Sedang ialah jenis kesalahan yang meliputi :
1. Membuat surat sakit palsu.
2. Berkelahi atau main hakim sendiri
3. Membolos atau keluar meninggalkan sekolah tanpa izin.
18
4. Membawa Handphone, kaset, tape recorder, walkman, majalah, gitar, komik,
kecuali dengan izin sekolah.
5. Melindungi teman yang bersalah.
6. Melompat pagar sekolah
7. Memasuki atau keluar kelas lewat jendela.
8. Tidak mengikuti upacara bendera.
9. Mengganggu atau mengacau kelas lain.
10. Bersikap tidak sopan atau menentang guru atau karyawan sekolah.
11. Mencoret-coret tembok, pintu, meja, kursi dan sarana sekolah lainnya yang
tidak semestinya.
12. Merokok dan atau membawa rokok di lingkungan sekolah baik berseragam
maupun tidak.
dan sebagainya sebagaimana tercantum dalam Pedoman Tata Tertib Siswa SMP
Negeri 2 Maumere.
j. Kasus Berat ialah jenis kesalahan yang meliputi :
1. Memalsu surat sekolah, tanda tangan kepala sekolah dan atau wakil kepala
sekolah dan atau wali kelas dan atau guru.
2. Merubah atau memalsu buku raport.
3. Membawa minum-minuman keras dan atau meminum minuman keras di
sekolah.
4. Melakukan pemerasan atau pemalakan kepada siswa lain atau orang lain.
5. Terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, psikotropika atau obat-obatan
terlarang lainnya.
6. Merusak sarana dan prasarana sekolah.
7. Mencuri uang atau barang milik orang lain maupun milik sekolah.
8. Berurusan dengan pihak berwajib karena melakukan kejahatan.
9. Membawa atau menyebarkan selebaran yang menimbulkan keresahan.
10. Membawa Membawa senjata tajam, senjata api atau alat-alat lain yang bisa
digunakan sebagai senjata yang membahayakan keselamatan orang lain ke
sekolah.
11. Mengikuti organisasi terlarang atau dilarang oleh pemerintah.
12. Menikah atau kawin selama dalam pendidikan.
13. Hamil atau menghamili selama dalam pendidikan
14. Membawa secara sengaja atau tidak buku atau gambar, majalah atau VCD
porno atau handphone yang memuat gambar porno atau yang berhubungan
dengan pornografi.
dan sebagainya sebagaimana tercantum dalam Pedoman Tata Tertib Siswa SMP
Negeri 2 Maumere.
k. Kerjasama yang dimaksudkan adalah membangun komunikasi dan pola kerja
terstruktur dengan pihak yang terkait (seperti; orang tua peserta didik, tim BK,
Kepolisian, BNN dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan / program yang sedang
dilaksanakan) agar dapat menyelesaikan masalah dengan lebih baik.
l. Penetapan saksi dimaksudkan adalah sanksi kepada siswa yang melanggar tata
tertib sekolah dengan urutan sebagai berikut :
1. Teguran
2. Penugasan
3. Pemanggilan orang tua (SP 1)
4. Diskorsing (SP 2 terdiri dari SP 2 tahap 1 yaitu skorsing 3 hari dan SP 2 tahap
2 yaitu skorsing 1 minggu)
5. Dikembalikan kepada orang tua (SP 3)
19
2. Prosedur
a. Setiap guru / pegawai yang menemukan pelanggaran siswa berhak melakukan
teguran secara lisan langsung kepada setiap siswa yang melakukan pelanggaran tata
tertib sekolah.
b. Setiap guru / pegawai yang telah melakukan teguran secara lisan langsung terhadap
siswa, untuk segera melaporkan kepada Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan
Kesiswaan (STP2K) berkaitan dengan pelanggaran tata tertib peserta didik yang
dilakukan oleh siswa untuk di data dan atau mendapatkan penanganan lebih lanjut.
c. Setiap guru / pegawai berhak melakukan teguran pada masalah dengan katogori
ringan sedangkan katogori sedang dan berat langsung untuk segera melaporkan
kepada Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K) untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
d. Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K) menerima pengaduan
maupun laporan pelanggaran tata tertib siswa dari berbagai pihak khususnya warga
SMP Negeri 2 Maumere.
e. Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K) mempelajari keluhan dan
pengaduan untuk mengidentifikasi masalah dan solusi penanganan.
f. Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K) bekerjasama menangani
kasus. Jika diperlukan, wali kelas dan guru-guru terkait lainnya dapat diikutsertakan.
g. Setiap penanganan dan perkembangan kasus Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan
Kesiswaan (STP2K) harus sepengetahuan kepada Wakasek. Kesiswaan untuk
diteruskan kepada Kepala Sekolah.
h. Penganganan tiap kasus:
1. Ringan :
➢ Melakukan pelanggaran 2 (dua) kali tidak diizinkan mengikuti pelajaran
sampai pergantian jam pelajaran, dilibatkan kebersihan sekolah dan
membawa bunga sesuai ketentuan.
➢ Melakukan pelanggaran 3 (tiga) kali, diperingatkan dan harus membuat surat
pernyataan diketahui wali kelas dan guru BK dan membawa bunga sesuai
ketentuan (siswa akan diberi bimbingan khusus oleh guru BK dengan
sepengetahuan Wakasek. Kesiswaan. Jika masalah tertangani kasus
selesai).
➢ Jika masalah tidak terselesaikan dan melakukan pelanggaran 4 (empat) kali,
diperingatkan dan harus membuat surat pernyataan diketahui oleh orang tua
atau wali (surat pemberitahuan dengan melampirkan surat peryataan siswa),
wali kelas, guru BK dan Wakasek. Kesiswaan (siswa akan tetap diberi
bimbingan khusus oleh guru BK dengan sepengetahuan Wakasek.
Kesiswaan. Jika masalah tertangani kasus selesai).
➢ Jika masalah tidak terselesaikan dan melakukan pelanggaran 5 (lima) kali,
orang tua diundang ke sekolah (SP 1 dan siswa akan tetap diberi bimbingan
khusus oleh guru BK dengan sepengetahuan Wakasek. Kesiswaan. Jika
masalah tertangani kasus selesai).
➢ Jika masalah tidak terselesaikan guru BK menilai siswa tersebut tidak patuh
dan tidak mau berubah dimana siswa kembali melakukan pelanggaran 6
(enam) kali, maka guru BK dengan sepengetahuan Wakasek. Kesiswaan
menggelar konferensi kasus (SP 2 tahap 1) dimana siswa diserahkan
kepada orang tua selama 3 (tiga) hari, dapat masuk kembali dengan diantar
oleh orang tua (diskorsing).
➢ Jika masalah tidak terselesaikan guru BK menilai siswa tersebut tidak patuh
dan tidak mau berubah dimana siswa kembali melakukan pelanggaran 7
20
(tujuh) kali, maka guru BK dengan sepengetahuan Wakasek. Kesiswaan
menggelar konferensi kasus (SP 2 tahap 2) dimana siswa diserahkan
kepada orang tua 1 (satu) minggu, dapat masuk kembali dengan diantar
oleh orang tua (diskorsing).
➢ Jika masalah tidak terselesaikan guru BK menilai siswa tersebut tidak patuh
dan tidak mau berubah dimana siswa kembali melakukan pelanggaran lebih
dari 8 (delapan) kali, maka Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan
(STP2K) merekomendasikan kepada kepala sekolah agar siswa tersebut
dikembalikan kepada orang tua dan dipersilahkan mengajukan permohonan
keluar atau pindah sekolah (SP 3).
2. Sedang :
➢ Melakukan pelanggaran 1 (satu) kali mendapatkan teguran.
➢ Melakukan pelanggaran 2 (dua) kali diperingatkan dan membuat surat
pernyataan yang diketahui orang tua atau wali (surat pemberitahuan dengan
melampirkan surat peryataan siswa), wali kelas, guru BK dan Wakasek.
Kesiswaan (siswa akan diberi bimbingan khusus oleh guru BK dengan
sepengetahuan Wakasek. Kesiswaan. Jika masalah tertangani kasus
selesai).
➢ Jika masalah tidak terselesaikan dan melakukan pelanggaran 3 (tiga) kali,
orang tua diundang ke sekolah (SP 1 dan siswa akan tetap diberi bimbingan
khusus oleh guru BK dengan sepengetahuan Wakasek. Kesiswaan. Jika
masalah tertangani kasus selesai).
➢ Jika masalah tidak terselesaikan guru BK menilai siswa tersebut tidak patuh
dan tidak mau berubah dimana siswa kembali melakukan pelanggaran 4
(empat) kali, maka guru BK dengan sepengetahuan Wakasek. Kesiswaan
menggelar konferensi kasus (SP 2 tahap 1) dimana siswa diserahkan
kepada orang tua selama 3 (tiga) hari, dapat masuk kembali dengan diantar
oleh orang tua (diskorsing).
➢ Jika masalah tidak terselesaikan guru BK menilai siswa tersebut tidak patuh
dan tidak mau berubah dimana siswa kembali melakukan pelanggaran 5
(lima) kali, maka guru BK dengan sepengetahuan Wakasek. Kesiswaan
menggelar konferensi kasus (SP 2 tahap 2) dimana siswa diserahkan
kepada orang tua 1 (satu) minggu, dapat masuk kembali dengan diantar
oleh orang tua (diskorsing).
➢ Jika masalah tidak terselesaikan guru BK menilai siswa tersebut tidak patuh
dan tidak mau berubah dimana siswa kembali melakukan pelanggaran lebih
dari 6 (enam) kali, maka Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan
(STP2K) merekomendasikan kepada kepala sekolah agar siswa tersebut
dikembalikan kepada orang tua dan dipersilahkan mengajukan permohonan
keluar atau pindah sekolah (SP 3).
3. Berat : Orang tua dipanggil ke sekolah dan atau dikembalikan kepada orang tua
dan dipersilahkan mengajukan permohonan keluar (SP 3).
22
BAB IV
PENUTUP
Demikian program kerja urusan kesiswaan ini di buat dengan harapan dapat dijadikan
bahan masukan dan menjadi pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan program kegiatan
sekolah, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan sekolah urusan pembinaan kesiswaan.
Kami menyadari bahwa masih cukup banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan program ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran kontruksif untuk perbaikan
program kerja ini di masa yang akan datang.
Namun demikian, program kerja ini hanya salah satu bagi dalam pensuksesan kegiatan
sekolah. Hal yang lebih penting tentunya adalah partisipasi semua pihak dalam berbagai
kegiatan sekolah secara aktif dan bertanggung jawab.
23
LAMPIRAN – LAMPIRAN
24