Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PENILAIAN KINERJA GURU ( PKG )


DAN
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH ( PKKS )

DISUSUN OLEH

Dra.Marta Raule, M.Si


NIP 196301041988032012

PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU


DINAS PENDIDIKAN KOTA KOTAMOBAGU
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

PENILAIAN KINERJA GURU ( PKG )


DAN
PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH ( PKKS )

NAMA : Dra.Marta Raule, M.Si


NIP : 196301041988032012
PANGKAT / GOLONGAN : Pembina TKT I/IV B
TEMPAT TUGAS : Dinas Pendidikan Kota Kotamobagu
Jabatan : Calon PENGAWAS

DISAHKAN DI : KOTAMOBAGU
TANGGAL DISAHKAN 27 November 2019

DISAHKAN OLEH,
MENTOR

Dra.Hj.Nursila Tungkagi
PEMBINA TK 1 / IV B
NIP 196206031986022006

2
KATA PENGANTAR

Hanya atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis / calon pengawas


sekolah dapat menyelesaikan Laporan Penilaian kinerja Guru dan Kepala Sekolah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Terimakasih banyak, penulis yang dalam hal ini adalah calon pengawas
sekolah, sampaikan kepada Dra Hj Nursila Tungkagi yang telah memberikan
arahan dan bimbingan. Selanjutnya terimakasih teruntuk kepala SMP Negeri 4
Kotamobagu dan Kepala SMP Kristen Kotamobagu yang telah memberikan
kesempatan kepada calon pengawas untuk melaksanakan kegiatan di sekolah yang
mereka pimpin.
Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya.
Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang
guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan,
sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Sementara itu, Penilaian Kinerja Kepala Sekolah adalah
kegiatan yang dilakukan untuk menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapai
KS/M baik kualitas maupun kuantitas, ketepatan waktu kerja dsb (Permendiknas
no 35/2010).
Laporan ini memaparkan tentang pelaksanaan penilaian kinerja guru dan
penilaian kinerja kepala sekolah di dua sekolah binaan calon pengawas sekolah.
Dua sekolah tersebut adalah SMP Negeri 4 Kotamobagu dan SMP Kristen
Kotamobagu. Laporan ini meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan hasil dari
PKG dan PKKS di dua sekolah tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan disajikan
hasil dan tindak lanjut yang perlu diperhatikan setelah kegiatan supervisi
akademik ini dilaksanakan.
.
Penulis sangat berharap saran dan koreksi dari semua pihak terutama
Pengawas Sekolah dan pengamat pendidikan demi kesempurnaan laporan ini.

3
Kotamobagu , 25 November 2019
Calon Pengawas Sekolah

Dra.Marta Raule, M.Si


NIP 196301041988032012

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii

KATA PENGANTAR.................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2. Dasar Hukum..................................................................................... 2

1.3. Tujuan................................................................................................. 3

1.4. Manfaat............................................................................................... 4

BAB 2 MEKANISME PENILAIAN KINERJA

2.1. Mekanisme ........................................................................................ 5

2.2. Dimensi Pelaksanaan Penilaian.................................................... 5

2.3. Syarat Sistem Penilaian Kinerja..................................................... 6

2.4. Prinsip Penilaian Kinerja

BAB 3 PENDEKATAN DAN METODE

3.1. Pendekatan ....................................................................................... 9

5
3.2. Metode................................................................................................ 11

BAB 4 PELAKSANAAN DAN HASIL

4.1. Pelaksanaan...................................................................................... 12

4.2 Hasil.................................................................................................... 15

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan........................................................................................ 19

5.2 Rekomendasi..................................................................................... 20

Lampiran

1. Surat Keterangan Pelaksanaan Kegiatan

2. Daftar Hadir Kegiatan

3. Instrument Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah

4. Pengolahan Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah

5. Photo – Photo Kegiatan

6
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tingkat pendidikan, prestasi dan sertifikasi tidak dapat menjamin para


guru mampu menyampaikan pengetahuan yang diperoleh sepanjang hidupnya
dalam bentuk materi pelajaran yang memadai selama proses belajar mengajar.
Penguasaan materi dan keterampilan mengajarkan materi, akan menentukan
keberhasilan peningkatan pembelajaran siswa. Penilaian Kinerja Guru (PK
GURU) dan Penilaian Kepala Sekolah ( PKKS ) merupakan salah satu upaya
dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan fungsional guru
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk menjamin terjadinya proses
pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan.

Pelaksanaan PKG dan PKKS dimaksudkan bukan untuk menyulitkan guru


dan Kepala Sekolah, tetapi sebaliknya PKG dan PKKS dilaksanakan untuk
mewujudkan gurudan Kepala Sekolah yang profesional, karena harkat dan
martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu,
menemukan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam kelas, dan membantu
mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya yang akan
memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran
yang dilakukan, sekaligus membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga
profesional.

Seorang pengawas sangat penting peranannya dalam meningkatkan kualitas


pendidikan di sekolah. Kehebatan seorang pengawas sangat menentukan apakah
sebuah sekolah mampu dijadikan sebuah lembaga yang memproduk SDM yang
andal sesuai dengan tuntutan zaman atau tidak.

Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah penilaian yang dilakukan
terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir,
kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat

7
dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan dan penerapan
kompetensinya. Dalam hal ini adalah kompetensi yang sangat diperlukan bagi
guru seperti yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Standar
Kompetensi Guru. Penguasaan dan penerapan kompetensi sangat menentukan
tercapainya kualitas proses pembelajaran, pembimbingan peserta didik, dan
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan yang sesuai dengan fungsi
sekolah/madrasah.

Untuk itu, perlu dikembangkan sistem penilaian kinerja guru. Sistem


penilaian kinerja guru adalah sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis guru
yang didesain untuk mengevaluasi tingkatan kinerja guru secara individu dalam
rangka mencapai kinerja sekolah secara maksimal yang berdampak pada
peningkatan prestasi peserta didik. Ini merupakan bentuk penilaian yang sangat
penting untuk mengukur kinerja guru dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai
bentuk akuntabilitas sekolah.

1.2. Dasar Hukum

Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah didasarkan pada:

1. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan


Nasional
2. Undang - Undang no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
3. Undang – Undang nomor 5 tahun 2005 tentang Aparatur Sipil Negara
4. Peraturan Pemerintah No.23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
5. Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2009 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.

8
7. Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 tahun 2016 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya.
8. Peraturan Bersama Menetri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 01/III/PB/2011 dan No 6 Tahun 2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan
Angka Kreditnya.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka
Kreditnya.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan
11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2017 tentang Guru
12. Permendikbud No 21 tahun 2016 tentang standar isi
13. Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
14. Permendikbud No 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
15. Permendikbud No 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
16. Permendikbud No 04 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan dan Pemerintah
17. Surat Perintah Tugas dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Kotamobagu
Nomor tentang Pelaksanaan On The Job Training ( OJT ) II
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah

1.3. Tujuan

Tujuan dari Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah ini adalah :

1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi


dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah.

9
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun
tersebut.
3. Memperoleh informasi kinerja guru sebagai bahan pembinaan (PKB)
4. Sebagai bahan untuk perhitungan angka kredit yang diperoleh guru.
5. Mendeskripsikan kinerja guru secara kolektif

1.4. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan Penilaian kinerja ini adalah:

1. Menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu


dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses Pendidikan.
2. Menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing
tinggi. Pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai
3. Sarana untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka
memperbaiki kualitas kinerjanya.
4. Meningkatkan mutu kompetensi pedagogik dan profesional
5. Merupakan program evaluasi dalam pelaksanaan supervisi sehingga
tercapai efektivitas kinerja pendidik

10
BAB 2

MEKANISME PENILAIAN KINERJA

2.1. Mekanisme

Kegiatan Penilaian kinerja guru di tingkat sekolah dilaksanakan dalam 4


(empat) tahapan. Tahap – Tahap tersebut adalah:

1. Tahap persiapan. Penilai kinerja maupun guru dan Kepala Sekolah yang akan
dinilai harus memahami pedoman penilaian kinerja guru
2. Tahap pelaksanaan. Pelaksanaan evaluasi diri merupakan pelaksanaan
penilaian kinerja guru dan Kepala Sekolah dalam periode bulan November
2018. Penilai megidentifikasi, mengamati, dan memantau guru dan kepala
sekolah yang dinilai.
3. Tahap pemberian nilai. Penilai menetapkan nilai untuk setiap indikator kinerja.
Setiap dimensi tugas utama guru dan kepala sekolah dengan skala nilai 1, 2, 3,
atau 4. Sebelum pemberian nilai tersebut, penilai terlebih dahulu
mengidentifikasi melalui pemantauan dan/atau pengamatan apakah setiap
indikator kinerja untuk masing-masing dimensi tugas utama guru dapat
teramati dan/atau terpantau.
4. Tahap pelaporan. Calon Pengawas sekolah yang dalam hal ini adalah
penilai melaporkan hasil penilaian kinerja guru

2.2. Dimensi Pelaksanaan Penilaian

Dimensi tugas utama guru adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pernyataan YA (1) atau TIDAK (0) untuk setiap butir penilaian
setiap indikator kinerja tugas utama dengan bantuan rubrik penilaian indikator
kinerja. Penetapan YA (1) atau TIDAK (0) pada setiap butir penilaian indikator
kinerja harus didasarkan kepada hasil kajian/analisis berbagai dokumen

11
dan/atau analisa catatan pengamatan dan/atau pemantauan yang dapat
menggambarkan secara utuh (tidak sebagaian) butir penilaian tersebut.
b. Berdasarkan jumlah pernyataan YA atau TIDAK tersebut, penilai menentukan
nilai setiap indikator kinerja (4, 3, 2, atau 1)
c. Konversikan nilai tersebut dari prosentase ke dalam angka dengan mengacu
kepada rentang prosentase sebagai berikut:

– 75 % < X ≤ 100 % =4

– 50 % < X ≤ 75 % =3

– 25 % <X ≤ 50 % =2

– 0 % < X ≤ 25 % =1

d. Nilai setiap indikator kinerja untuk masing-masing tugas utama guru


dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total penilaian kinerja guru. Nilai total
ini selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai dengan
Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009.

2.3. Syarat Sistem Penilaian Kinerja

1. Valid.

Sistem PK Guru dan PK Kepala Sekolah dikatakan valid bila aspek yang dinilai
benar-benar mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan
pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah.

2. Reliabel.

Sistem PK Guru dan PK Kepala Sekolah dikatakan reliabel atau mempunyai


tingkat kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan hasil yang
sama untuk seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.

12
3. Praktis.

Sistem PK Guru dan PK Kepala Sekolah dikatakan praktis bila dapat dilakukan
oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang
sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan. Salah satu
karakteristik dalam desain PK Guru adalah menggunakan cakupan kompetensi
dan indikator kinerja yang sama bagi 4 (empat) jenjang jabatan fungsional guru
(Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Utama).

2.4. Prinsip Penilaian Kinerja

1. Berdasarkan Ketentuan.

PK Guru harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada peraturan
yang berlaku.

2. Berdasarkan Kinerja.

Aspek yang dinilai dalam PK Guru adalah kinerja yang dapat diamati dan
dipantau, yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, yaitu
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

3. Berlandaskan Dokumen PK Guru.

Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang terlibat dalam proses PK Guru harus
memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem PK Guru. Guru dan
penilai harus memahami pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara
utuh, sehingga keduanya mengetahui tentang aspek yang dinilai serta dasar dan
kriteria yang digunakan dalam penilaian.

4. Dilaksanakan Secara Konsisten.


PK Guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun diawali dengan penilaian
formatif di awal tahun dan penilaian sumatif di akhir tahun dengan
memperhatikan hal-hal:

13
a. Obyektif. Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif
sesuai dengan kondisi nyata guru dalam melaksanakan tugas
sehari-hari.
b. Adil. Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan
prosedur standar kepada semua guru yang dinilai.
c. Akuntabel. Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Bermanfaat. Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam
rangka peningkatan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan dan
sekaligus pengembangan karir profesinya.
e. Transparan. Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi
penilai, guru yang dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan,
untuk memperoleh akses informasi atas penyelenggaraan penilaian
tersebut.
f. Praktis. Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan secara mudah
tanpa mengabaikan prinsip-prinsip lainnya.
g. Berorientasi Pada Tujuan. Penilaian dilaksanakan dengan
berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
h. Berorientasi Pada Proses. Penilaian kinerja guru tidak hanya
terfokus pada hasil, namun juga perlu memperhatikan proses, yakni
bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut.
i. Berkelanjutan. Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik,
teratur, dan berlangsung secara terus menerus selama seseorang
menjadi guru.
j. Rahasia. Hasil PK Guru hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak
terkait yang berkepentingan.

14
BAB 3

PENDEKATAN DAN METODE

3.1. Pendekatan

Penilaian Kinerja Guru (PKG) dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam penampilan,
perbuatan, dan prestasi kerjanya. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menegaskan bahwa penilaian kinerja guru
adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karier, kepangkatan,dan jabatannya.

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) adalah proses pengumpulan,


pengolahan, analisis dan interpretasidata tentang kualitas pekerjaan kepala sekolah
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai kepala sekolah.

Pendekatan dalam Penilain Kinerja Guru dan Kepala Sekolah yang


dilaksanakan oleh Calon Pengawas Sekolah adalah :

a. Penilaian Berdasar Perilaku

Pendekatan ini ingin menjawab pertanyaan: guru/kepala sekolah ini mempunyai


kemampuan apa? Kemampuan guru/kepala sekolah secara perilaku akan diukur
dengan Skala Penjangkaran Perilaku. Setiap jenjang perilaku dari yang efektif ke
yang tidak efektif akan dibuat nilai berjenjang dan perilaku kerja guru sehari- hari
akan diukur sesuai dengan jenjang nilai mana. Pendekatan ini dianggap cukup
adil, mempunyai validitas dan reliabilitas tinggi, mendorong pegawai
mendiskusikan hasil kerjanya, dan cenderung menghasilkan perbaikan kinerja
dengan segera.

15
b. Penilaian Berdasar Hasil yang Dicapai

Pendekatan ini sering juga disebut dengan Management By Objectives (MBO).


Filosofi dari pendekatan ini adalah bahwa antara penilai dan yang dinilai
menerapkan Win-win solution; mendiskusikan hasil kerja yang akan dicapai akhir
tahun (sesuai dengan kemampuan guru), dan rewards (hadiah, gaji, dan
sebagainya) akan diberikan sesuai target yang ditetapkan diawal Kebaikan dari
pendekatan ini adalah adanya peningkatan kerja dalam waktu dekat, sistem ini
efektif untuk meningkatkan gairah kerja dan komitmen kerja.

c. Penilaian Global

Pendekatan ini berbentuk narasi dan merupakan pendekatan yang paling mudah
dilakukan. Tidak diperlukan formulir yang rumit dalam mengisi, yang ada hanya
satu kertas kosong dimana penilai diminta untuk menggambarkan kinerja individu
selama setahun yang lalu, yang berisi kekuatan dan kelemahan dari guru/kepsek
yang dinilai. Pendekatan ini paling banyak kelemahannya, antara lain dalam
validitas dan rehabilitasnya, mudah terjadi error dalam memberi nilai dan tidak
tersedia data kuantitatif.

Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kemitraan trasnparan dan


demokratis. Pendekatan ini diaplikasikan dengan cara berkomunikasi dan bersikap
yang interaktif sesuai prinsip kemitraan. Pengawas tidak memaksakan
kehendaknya sendiri, tetapi bersama sama kepala sekolah dan tenaga
kependidikan lainnya bebas berpendapat dan bertanggung jawab untuk
memperoleh kesepakatan.

3.2. Metode

Metode kerja yang dilakukan adalah melakukan observasi, kunjungan atau


pemantauan, pengecekan/klarifikasi data, kunjungan kelas dan pertemuan dengan
kepala sekolah dan guru binaan dalam rangka pembinaan.

Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengawasan sekolah


sangat bervariasi, bergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat

16
melaksanakan pengawasan. Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai
berikut:

1. Observasi langsung

Pengawas secara langsung mengamati guru dan Kepala Sekolah. Metode tersebut
oleh calon pengawas digunakan untuk melakukan supervise untuk mengamati
penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajar baik didalam kelas maupun diluar
kelas

2. Wawancara

Tanya jawab baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk
memperoleh data/informasi yang lebih akurat.

3. Study Dokumen

Mengamati, menelaah dan memperhatikan dodkumen – dokumen, data – data, dan


arsip guru dan kepala Sekolah

17
BAB 4

PELAKSANAAN DAN HASIL

4.1. Pelaksanaan

a. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal‐hal yang dilakukan oleh penilai maupun guru
dan kepala sekolah yang akan dinilai adalah:

1. Memahami Pedoman PK GURU, terutama tentang sistem yang diterapkan


dan posisi PK GURU dalam kerangka pembinaan dan pengembangan profesi
guru;
2. Memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan dalam bentuk
indikator kinerja;
3. Memahami penggunaan instrumen PK GURU dan tata cara penilaian yang
akan dilakukan, termasuk cara mencatat semua hasil pengamatan dan
pemantauan, serta mengumpulkan dokumen dan bukti fisik lainnya yang
memperkuat hasil penilaian; dan
4. Memberitahukan rencana pelaksanaan PK GURU kepada guru yang akan
dinilai sekaligus menentukan rentang waktu jadwal pelaksanaannya.

b. Tahap Pelaksanaan

Beberapa tahapan PK GURU yang harus dilalui oleh penilai sebelum


menetapkan nilai untuk setiap kompetensi, adalah sebagai berikut.

1. Sebelum Pengamatan

Pertemuan awal antara penilai dengan guru dan kepala sekolah yang
dinilai sebelum dilakukan pengamatan dilaksanakan di ruang khusus tanpa
ada orang ketiga. Pada pertemuan ini, penilai engumpulkan dokumen
pendukung dan melakukan diskusi tentang berbagai hal yang tidak

18
mungkin dilakukan pada saat pengamatan. Semua hasil diskusi, wajib
dicatat dalam format laporan dan evaluasi per kompetensi sebagai bukti
penilaian kinerja. Untuk pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah dapat dicatat dalam lembaran lain karena tidak
ada format khusus yang disediakan untuk proses pencatatan ini.

2. Selama Pengamatan

Selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas, penilai mencatat


semua kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran atau pembimbingan, dan/atau dalam pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dalam konteks
ini, penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan instrumen yang
sesuai untuk masing‐masing penilaian kinerja. Untuk menilai guru yang
melaksanakan proses pembelajaran atau pembimbingan, penilai
menggunakan instrumen PK pembelajaran atau pembimbingan.

Pengamatan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di kelas selama


proses tatap muka tanpa harus mengganggu proses pembelajaran.
Pengamatan kegiatan pembimbingan dapat dilakukan selama proses
pembimbingan baik yang dilakukan dalam kelas maupun di luar kelas,
baik pada saat pembimbingan individu maupun kelompok. Penilai wajib
mencatat semua hasil pengamatan pada format laporan dan evaluasi per
kompetensi tersebut atau lembar lain sebagai bukti penilaian kinerja. Jika
diperlukan, proses pengamatan dapat dilakukan lebih dari satukali untuk
memperoleh informasi yang akurat, valid dan konsisten tentang kinerja
seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran atau
pembimbingan. Dalam proses penilaian untuk tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, data dan informasi dapat
diperoleh melalui pencatatan terhadap semua bukti yang teridentifikasi di
tempat yang disediakan pada masing‐masing kriteria penilaian.

Bukti‐bukti ini dapat diperoleh melalui pengamatan, wawancara

19
dengan pemangku kepentingan pendidikan (guru, komite sekolah, peserta
didik, DU/DI mitra). Bukti‐bukti yang dimaksud dapat berupa:

a. Bukti yang teramati (tangible evidences) seperti:

Dokumen‐dokumen tertulis;

Kondisi sarana/prasarana (hardware dan/atau software) dan


lingkungan sekolah;

Foto, gambar, slide, video; dan

Produk‐produk siswa.

b. Bukti yang tak teramati (intangible evidences) seperti:

Sikap dan perilaku kepala sekolah; dan

Budaya dan iklim sekolah

3. Setelah Pengamatan

Pada pertemuan setelah pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran,


pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah, penilai dapat mengklarifikasi beberapa aspek tertentu yang
masih diragukan. Penilai wajib mencatat semua hasil pertemuan pada format
laporan dan evaluasi per kompetensi tersebut atau lembar lain sebagai bukti
penilaian kinerja. Pertemuan dilakukan di ruang khusus dan hanya dihadiri oleh
penilai dan guru yang dinilai. Untuk penilaian kinerja tugas tambahan, hasilnya
dapat dicatat pada Format Penilaian Kinerja sebagai deskripsi penilaian kinerja

20
4.2. Hasil

Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru merupakan program yang harus


dilaksanakan untuk dapat mengevaluasi rencana dan program
pengembangan serta program tindak lanjut. Hasil nilai PK Guru dapat dilihat
dalam tabel berikut:

NILAI PK GURU

NILAI

NO NAMA TOTAL KET


NILAI PREDIKET
SKOR

1 50 89,28 BAIK

2 44 78,57 BAIK

3 50 89,28 BAIK

4 50 89,28 BAIK

Hasil pelaksanaan penilaian kinerja Kepala Sekolah merupakan program


yang harus dilaksanakan untuk dapat mengevaluasi rencana dan program
pengembangan kepala sekolah serta program tindak lanjut untuk kepala
sekolah. Hasil nilai PK Kepala Sekolah dapat dilihat dalam tabel berikut:

21
NILAI

NO NAMA TOTAL KET


NILAI PREDIKET
SKOR

AMAT
1 23 92,83
BAIK

AMAT
2 22 91,67
BAIK

HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU

N ASPE KEGIA SASA TARG HAMB KETERCAPAI WAKTU/


O K TAN RAN ET ATAN AN TEMPAT

1 Komp Memve Empat 100% Dokum 75% Minggu 1 s/d


etensi rifikasi orang guru en guru sudah mend minggu 3
pedag hasil guru memper PKG b apatkan November d
ogik PKG di dua s oleh elum nilai Amat Baik. ilaksanakan
yang ekolah minima terdoku 25% guru di Sekolah
dilaksa binaan l mentasi mendapat nilai binaan
nakan nilai am dengan naik
sekolah at Baik baik

2 Komp Memve Empat 100% Dokum 100% guru suda Minggu 1 s/d
etensi rifikasi orang guru en h mendapatkan minggu 3
Kepri hasil guru di memper PKG b nilai amat baik November d
badian PKG sekolah oleh elum ilaksanakan
yang binaan minima terdoku di Sekolah
dilaksa l mentasi binaan
nakan nilai am dengan
at

22
sekolah aBaik baik

3 Komp Memve Empat 100% Dokum 100% Minggu 1 s/d


etensi rivikasi orang guru en guru mendapatk minggu 3
Profes hasil guru di memper PKG b an nilai bak November d
ional PKG sekolah oleh elum ilaksanakan
yang binaan minima terdoku di Sekolah
dilaksa l mentasi binaan
nakan nilai ma dengan
sekolah t Baik baik

4. Komp Memve Empat 100% Dokum 75% Minggu 1 s/d


etensi rivikasi orang guru en guru sudah mend minggu 3
Sosial hasil guru di memper PKG b apatkan November d
PKG sekolah oleh elum nilai Amat Baik. ilaksanakan
yang binaan minima terdoku 25% guru di Sekolah
dilaksa l mentasi mendapat nilai binaan
nakan nilai am dengan naik
sekolah at Baik baik

HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

N ASPEK KEGI SAS TARGE HAMB KETERCAPAIA WAKTU/


O ATA ARA T ATAN N TEMPAT
N N

1 Kompet PK Dua 100 % Tidak 100% PK kepala Minggu 1


ensi Kepal orang nilai PK semua sekolah berkateg s/d minggu 3
kepriba a Kepal minimal admini ori amat baik November
dian Sekol a amat baik sttasi dilaksanakan

23
dan ah sekol dapat di Sekolah
sosial ah dokum binaan
binaa en
n kerja
yang
dapat
ditunju
kkan
oleh
Kepala
Sekola
h

2 Kepemi PK Dua 100 % Tidak 100% PK kepala Minggu 1


mpinan Kepal orang nilai PK semua sekolah berkateg s/d minggu 3
Pembel a Kepal minimal admini ori amat baik November
ajaran Sekol a amat baik sttasi dilaksanakan
ah sekol dapat di Sekolah
ah dokum binaan
binaa en
n kerja
yang
dapat
ditunju
kkan
oleh
Kepala
Sekola
h

3 Pengem PK Dua 100 % Tidak 100% PK kepala Minggu 1


bangan Kepal orang nilai PK semua sekolah berkateg s/d minggu 3

24
sekolah a Kepal minimal admini ori amat baik November
Sekol a amat baik sttasi dilaksanakan
ah sekol dapat di Sekolah
ah dokum binaan
binaa en
n kerja
yang
dapat
ditunju
kkan
oleh
Kepala
Sekola
h

4 Manaje PK Dua 100 % Tidak 50% PK kepala Minggu 1


men Kepal orang nilai PK semua sekolah berkateg s/d minggu 3
sumber a Kepal minimal admini ori amat baik dan November
daya Sekol a amat sttasi 50% PK Kepala dilaksanakan
ah sekol abaik dapat sekolah di Sekolah
ah dokum berkategori baik binaan
binaa en
n kerja
yang
dapat
ditunju
kkan
oleh
Kepala
Sekola
h

25
5 Kewira PK Dua 100 % Tidak 100% PK kepala Minggu 1
usahaan Kepal orang nilai PK semua sekolah berkateg s/d minggu 3
a Kepal minimal admini ori baik November
Sekol a amat baik sttasi dilaksanakan
ah sekol dapat di Sekolah
ah dokum binaan
binaa en
n kerja
yang
dapat
ditunju
kkan
oleh
Kepala
Sekola
h

6 Supervi PK Kepal 100 % Tidak 100% PK kepala Minggu 1


si Kepal a nilai PK semua sekolah berkateg s/d minggu 3
pembel a sekol minimal kepala ori amat baik November
ajaran Sekol ah amat baik sekola dilaksanakan
ah binaa h dapat di Sekolah
n menunj binaan
ukkan
admini
strasi
dokum
en
kinerja
nya

26
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penilaian kinerja guru (PKG) dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam penampilan,
perbuatan, dan prestasi kerjanya. Penilaian kinerja kepala sekolah (PKKS) adalah
proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas
pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai kepala
sekolah.

Hasil penialaian kinerja dapat digunakan oleh guru, kepala sekolah, dan
pengawas untuk melakukan refleksi terkait dengan tugas dan fungsinya dalam
rangka memberikan layanan kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas
pendidikan melalui peningkatan kinerja guru, dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi diri bagi guru sehingga mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan yang dimilikinya sebagai bahan untuk mengembangkan potensi dan
profil kinerjanya. Tujuan penialaian kinerja kepala sekolah yaitu memperoleh data
tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah
dalam melaksanakan fungsi fungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada
sekolah yang dipimpinnya.

Tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah dalam melakukan


penilaian kinerja dilaksanakan secara intens dan berkesinambunagan melalui
pendekatan dan berbagai metode yang sesuai akan dapat meningkatkan hasil
penilaian kinerja baik akademik maupun manajerial. Dari pelaksanan penilaian,
dapat digambarkan hasilnya sebagai berikut:

1. Semua guru disekolah binaan dilaksanakan PKG oleh kepala sekolah dan
timnya
2. 100% kinerja kepala sekolah memperoleh nilai amat baik
3. Kinerja manajerial kepala sekolah sudah terlaksana dengan baik

27
5.2. Tindak Lanjut

Penilaian kinerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas kerja


individu guru dan/atau kepala sekolah. Setiap personil sekolah yang mempunyai
kinerja unggul akan menghasilkan sebuah sekolah yang berkualitas tinggi, yang
pada akhirnya akan dicari oleh peserta didik. Sekolah yang terkenal kualitasnya
akan mempunyai daya tawar tinggi terhadap masyarakat atau calon peserta didik,
sehingga sekolah ini dapat memilih calon peserta didik diantara seluruh pendaftar.
Penilaian kinerja yang baik dilandasi akan pemahaman akan cara mendesain suatu
sistem penilaian kerja yang obyektif, adil, mudah, dan dapat membedakan antara
guru atau kepala sekolah yang berkualitas dengan yang kurang atau tidak
berkualitas.

Untuk peningkatan kinerja bagi pemangku perlu membuat kebijakan,


perhatian tentang pemenuhan fasilitas kinerja dan memberi perhatian
yang cukup terhadap peningkatan bidang akademik dan manajerial disekolah,
serta adanya fasilitas pemanfaatan computer mikro sebagai alat bantu guru
dalam proses pembelajaran.

Untuk tindak lanjut, perlu dilakukan hal sebagai berikut:

1. Pembinaan secara kontinyu kepada guru dari kepala sekolah dan pengawas
Pembina
2. Pembinaan secara kontinyu kepada kepala sekolah dari pengawas Pembina
3. 3. Mengusulkan kepada dinas terkait
untuk dilaksanakannya Bimbingan dan pelatihan atau
workshop

28
Lampiran

Dokumentasi Kegiatan

29

Anda mungkin juga menyukai