DISUSUN OLEH
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
DISAHKAN DI : KOTAMOBAGU
TANGGAL DISAHKAN 27 November 2019
DISAHKAN OLEH,
MENTOR
Dra.Hj.Nursila Tungkagi
PEMBINA TK 1 / IV B
NIP 196206031986022006
2
KATA PENGANTAR
3
Kotamobagu , 25 November 2019
Calon Pengawas Sekolah
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3. Tujuan................................................................................................. 3
1.4. Manfaat............................................................................................... 4
5
3.2. Metode................................................................................................ 11
4.1. Pelaksanaan...................................................................................... 12
4.2 Hasil.................................................................................................... 15
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................ 19
5.2 Rekomendasi..................................................................................... 20
Lampiran
6
BAB 1
PENDAHULUAN
7
dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan dan penerapan
kompetensinya. Dalam hal ini adalah kompetensi yang sangat diperlukan bagi
guru seperti yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Standar
Kompetensi Guru. Penguasaan dan penerapan kompetensi sangat menentukan
tercapainya kualitas proses pembelajaran, pembimbingan peserta didik, dan
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan yang sesuai dengan fungsi
sekolah/madrasah.
8
7. Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 tahun 2016 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya.
8. Peraturan Bersama Menetri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 01/III/PB/2011 dan No 6 Tahun 2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan
Angka Kreditnya.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka
Kreditnya.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan
11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2017 tentang Guru
12. Permendikbud No 21 tahun 2016 tentang standar isi
13. Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
14. Permendikbud No 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
15. Permendikbud No 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
16. Permendikbud No 04 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan dan Pemerintah
17. Surat Perintah Tugas dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Kotamobagu
Nomor tentang Pelaksanaan On The Job Training ( OJT ) II
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah
1.3. Tujuan
Tujuan dari Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah ini adalah :
9
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun
tersebut.
3. Memperoleh informasi kinerja guru sebagai bahan pembinaan (PKB)
4. Sebagai bahan untuk perhitungan angka kredit yang diperoleh guru.
5. Mendeskripsikan kinerja guru secara kolektif
1.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan Penilaian kinerja ini adalah:
10
BAB 2
2.1. Mekanisme
1. Tahap persiapan. Penilai kinerja maupun guru dan Kepala Sekolah yang akan
dinilai harus memahami pedoman penilaian kinerja guru
2. Tahap pelaksanaan. Pelaksanaan evaluasi diri merupakan pelaksanaan
penilaian kinerja guru dan Kepala Sekolah dalam periode bulan November
2018. Penilai megidentifikasi, mengamati, dan memantau guru dan kepala
sekolah yang dinilai.
3. Tahap pemberian nilai. Penilai menetapkan nilai untuk setiap indikator kinerja.
Setiap dimensi tugas utama guru dan kepala sekolah dengan skala nilai 1, 2, 3,
atau 4. Sebelum pemberian nilai tersebut, penilai terlebih dahulu
mengidentifikasi melalui pemantauan dan/atau pengamatan apakah setiap
indikator kinerja untuk masing-masing dimensi tugas utama guru dapat
teramati dan/atau terpantau.
4. Tahap pelaporan. Calon Pengawas sekolah yang dalam hal ini adalah
penilai melaporkan hasil penilaian kinerja guru
a. Memberikan pernyataan YA (1) atau TIDAK (0) untuk setiap butir penilaian
setiap indikator kinerja tugas utama dengan bantuan rubrik penilaian indikator
kinerja. Penetapan YA (1) atau TIDAK (0) pada setiap butir penilaian indikator
kinerja harus didasarkan kepada hasil kajian/analisis berbagai dokumen
11
dan/atau analisa catatan pengamatan dan/atau pemantauan yang dapat
menggambarkan secara utuh (tidak sebagaian) butir penilaian tersebut.
b. Berdasarkan jumlah pernyataan YA atau TIDAK tersebut, penilai menentukan
nilai setiap indikator kinerja (4, 3, 2, atau 1)
c. Konversikan nilai tersebut dari prosentase ke dalam angka dengan mengacu
kepada rentang prosentase sebagai berikut:
– 75 % < X ≤ 100 % =4
– 50 % < X ≤ 75 % =3
– 25 % <X ≤ 50 % =2
– 0 % < X ≤ 25 % =1
1. Valid.
Sistem PK Guru dan PK Kepala Sekolah dikatakan valid bila aspek yang dinilai
benar-benar mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan
pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah.
2. Reliabel.
12
3. Praktis.
Sistem PK Guru dan PK Kepala Sekolah dikatakan praktis bila dapat dilakukan
oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang
sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan. Salah satu
karakteristik dalam desain PK Guru adalah menggunakan cakupan kompetensi
dan indikator kinerja yang sama bagi 4 (empat) jenjang jabatan fungsional guru
(Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Utama).
1. Berdasarkan Ketentuan.
PK Guru harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada peraturan
yang berlaku.
2. Berdasarkan Kinerja.
Aspek yang dinilai dalam PK Guru adalah kinerja yang dapat diamati dan
dipantau, yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, yaitu
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang terlibat dalam proses PK Guru harus
memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem PK Guru. Guru dan
penilai harus memahami pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara
utuh, sehingga keduanya mengetahui tentang aspek yang dinilai serta dasar dan
kriteria yang digunakan dalam penilaian.
13
a. Obyektif. Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif
sesuai dengan kondisi nyata guru dalam melaksanakan tugas
sehari-hari.
b. Adil. Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan
prosedur standar kepada semua guru yang dinilai.
c. Akuntabel. Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Bermanfaat. Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam
rangka peningkatan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan dan
sekaligus pengembangan karir profesinya.
e. Transparan. Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi
penilai, guru yang dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan,
untuk memperoleh akses informasi atas penyelenggaraan penilaian
tersebut.
f. Praktis. Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan secara mudah
tanpa mengabaikan prinsip-prinsip lainnya.
g. Berorientasi Pada Tujuan. Penilaian dilaksanakan dengan
berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
h. Berorientasi Pada Proses. Penilaian kinerja guru tidak hanya
terfokus pada hasil, namun juga perlu memperhatikan proses, yakni
bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut.
i. Berkelanjutan. Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik,
teratur, dan berlangsung secara terus menerus selama seseorang
menjadi guru.
j. Rahasia. Hasil PK Guru hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak
terkait yang berkepentingan.
14
BAB 3
3.1. Pendekatan
Penilaian Kinerja Guru (PKG) dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam penampilan,
perbuatan, dan prestasi kerjanya. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menegaskan bahwa penilaian kinerja guru
adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karier, kepangkatan,dan jabatannya.
15
b. Penilaian Berdasar Hasil yang Dicapai
c. Penilaian Global
Pendekatan ini berbentuk narasi dan merupakan pendekatan yang paling mudah
dilakukan. Tidak diperlukan formulir yang rumit dalam mengisi, yang ada hanya
satu kertas kosong dimana penilai diminta untuk menggambarkan kinerja individu
selama setahun yang lalu, yang berisi kekuatan dan kelemahan dari guru/kepsek
yang dinilai. Pendekatan ini paling banyak kelemahannya, antara lain dalam
validitas dan rehabilitasnya, mudah terjadi error dalam memberi nilai dan tidak
tersedia data kuantitatif.
3.2. Metode
16
melaksanakan pengawasan. Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai
berikut:
1. Observasi langsung
Pengawas secara langsung mengamati guru dan Kepala Sekolah. Metode tersebut
oleh calon pengawas digunakan untuk melakukan supervise untuk mengamati
penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajar baik didalam kelas maupun diluar
kelas
2. Wawancara
Tanya jawab baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk
memperoleh data/informasi yang lebih akurat.
3. Study Dokumen
17
BAB 4
4.1. Pelaksanaan
a. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal‐hal yang dilakukan oleh penilai maupun guru
dan kepala sekolah yang akan dinilai adalah:
b. Tahap Pelaksanaan
1. Sebelum Pengamatan
Pertemuan awal antara penilai dengan guru dan kepala sekolah yang
dinilai sebelum dilakukan pengamatan dilaksanakan di ruang khusus tanpa
ada orang ketiga. Pada pertemuan ini, penilai engumpulkan dokumen
pendukung dan melakukan diskusi tentang berbagai hal yang tidak
18
mungkin dilakukan pada saat pengamatan. Semua hasil diskusi, wajib
dicatat dalam format laporan dan evaluasi per kompetensi sebagai bukti
penilaian kinerja. Untuk pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah dapat dicatat dalam lembaran lain karena tidak
ada format khusus yang disediakan untuk proses pencatatan ini.
2. Selama Pengamatan
19
dengan pemangku kepentingan pendidikan (guru, komite sekolah, peserta
didik, DU/DI mitra). Bukti‐bukti yang dimaksud dapat berupa:
Dokumen‐dokumen tertulis;
Produk‐produk siswa.
3. Setelah Pengamatan
20
4.2. Hasil
NILAI PK GURU
NILAI
1 50 89,28 BAIK
2 44 78,57 BAIK
3 50 89,28 BAIK
4 50 89,28 BAIK
21
NILAI
AMAT
1 23 92,83
BAIK
AMAT
2 22 91,67
BAIK
2 Komp Memve Empat 100% Dokum 100% guru suda Minggu 1 s/d
etensi rifikasi orang guru en h mendapatkan minggu 3
Kepri hasil guru di memper PKG b nilai amat baik November d
badian PKG sekolah oleh elum ilaksanakan
yang binaan minima terdoku di Sekolah
dilaksa l mentasi binaan
nakan nilai am dengan
at
22
sekolah aBaik baik
23
dan ah sekol dapat di Sekolah
sosial ah dokum binaan
binaa en
n kerja
yang
dapat
ditunju
kkan
oleh
Kepala
Sekola
h
24
sekolah a Kepal minimal admini ori amat baik November
Sekol a amat baik sttasi dilaksanakan
ah sekol dapat di Sekolah
ah dokum binaan
binaa en
n kerja
yang
dapat
ditunju
kkan
oleh
Kepala
Sekola
h
25
5 Kewira PK Dua 100 % Tidak 100% PK kepala Minggu 1
usahaan Kepal orang nilai PK semua sekolah berkateg s/d minggu 3
a Kepal minimal admini ori baik November
Sekol a amat baik sttasi dilaksanakan
ah sekol dapat di Sekolah
ah dokum binaan
binaa en
n kerja
yang
dapat
ditunju
kkan
oleh
Kepala
Sekola
h
26
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penilaian kinerja guru (PKG) dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam penampilan,
perbuatan, dan prestasi kerjanya. Penilaian kinerja kepala sekolah (PKKS) adalah
proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas
pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai kepala
sekolah.
Hasil penialaian kinerja dapat digunakan oleh guru, kepala sekolah, dan
pengawas untuk melakukan refleksi terkait dengan tugas dan fungsinya dalam
rangka memberikan layanan kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas
pendidikan melalui peningkatan kinerja guru, dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi diri bagi guru sehingga mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan yang dimilikinya sebagai bahan untuk mengembangkan potensi dan
profil kinerjanya. Tujuan penialaian kinerja kepala sekolah yaitu memperoleh data
tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah
dalam melaksanakan fungsi fungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada
sekolah yang dipimpinnya.
1. Semua guru disekolah binaan dilaksanakan PKG oleh kepala sekolah dan
timnya
2. 100% kinerja kepala sekolah memperoleh nilai amat baik
3. Kinerja manajerial kepala sekolah sudah terlaksana dengan baik
27
5.2. Tindak Lanjut
1. Pembinaan secara kontinyu kepada guru dari kepala sekolah dan pengawas
Pembina
2. Pembinaan secara kontinyu kepada kepala sekolah dari pengawas Pembina
3. 3. Mengusulkan kepada dinas terkait
untuk dilaksanakannya Bimbingan dan pelatihan atau
workshop
28
Lampiran
Dokumentasi Kegiatan
29