Anda di halaman 1dari 58

KURIKULUM

SD NEGERI BLAWE
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Disusun Oleh:
TIM PENGEMBANG KURIKULUM

SD NEGERI BLAWE
Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri
LEMBAR PENGESAHAN

Kepala Sekolah Dasar Negeri Blawe

Telah mengesahkan dan memberlakukan kurikulum SD NEGERI BLAWE

Tahun Pelajaran 2023/2024

Disahkan di : Kediri
Pada tanggal : .................2023

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

SUYANTO,S.H GATOT MUNTALIP, S.Pd.


NIP. 19650528 198703 1 006

KEPALA DINAS PENDIDIKAN Koordinator Wilayah


KABUPATEN KEDIRI Pendidikan TK dan SD
Kecamatan Purwoasri

................................................ ……………………………, S.Pd.


Pembina Utama Muda NIP. ………………………….
NIP. ........................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Karakteristik Satuan Pendidikan


Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan
pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkhebinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Adanya Bencana Nasional non-Alam berupa COVID-19, berdampak pada segala
macam aspek kehidupan, meliputi bidang pendidikan, sosial dan ekonomi. Hal ini menuntut
adanya kebijakan baru di bidang pendidikan. Oleh karena itu, SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri
Kabupaten Kediri pada Tahun Pelajaran 2023/2024 ini menetapkan rambu-rambu
penyelenggaraan pendidikan dengan menyesuaikan kebijakan Pemerintah di bidang pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia
seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi
tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan
yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis
sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri
Kabupaten Kediri dan berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang ada
(kurikulum 2022/2023) dan penanggulangan pandemi COVID-19, maka SD Negeri Blawe Kec.
Purwoasri Kabupaten Kediri perlu melakukan revisi terhadap dokumen tersebut, begitu juga
dalam implementasinya. Memperhatikan kondisi riil SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri
Kabupaten Kediri yang berada di lingkungan penduduk yang terletak di Desa Blawe, maka
pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Pengembangan kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri Tahun
Pelajaran 2023/2024 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan
kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri.
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri
yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan
minat peserta didik.
1
3. Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dikembangkan berdasarkan
hasil revisi kurikulum Tahun Pelajaran 2022/2023, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil
sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap Kurikulum
SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri.
4. Kalender pendidikan SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri disusun
berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif untuk Tahun Pelajaran 2023/2024.

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum disusun dengan tujuan sebagai acuan
bagi seluruh komponen satuan pendidikan yang akan dilaksanakan program kurikulum, baik
akademis maupun non akademis. Selain itu dengan adanya kurikulum ini seluruh stakeholder
sekolah dapat mengetahui program kurikulum yang akan diselenggarakan dalam satu tahun
pelajaran yaitu tahun 2023/2024.
Kurikulum adalah Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. Kurikulum terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan Kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar.
Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten
Kediri memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman dan Takwa serta Akhlak Mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus untuk peningkatan
keimanan dan ketakwaan di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri
dilaksanakan program baca tulis Alquran dan bias sholat.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik. Kurikulum SD Negeri Blawe disusun dengan memperhatikan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta
didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan.
Daerah Kabupaten Kediri memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan. Oleh karena itu, kurikulum SD Negeri Blawe memuat

2
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli lingkungan, serta
keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya.
4. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Pengembangan kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri
memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan
dengan adanya kegiatan ekstrakuruler. Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan
global yang ditandai dengan adanya pembinaan TIK yang lebih ke arah praktis.
5. Tuntutan Dunia Kerja
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri harus memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok atau PBKL yang
terintegrasi dalam mata pelajaran.
6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni.
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dikembangkan untuk
meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama
yang berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dikembangkan agar
peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa
lain dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan bakat dan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di
dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan sainstifik dan penilaian autentik
dengan mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
10. Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri peserta
didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib yang harus
diikuti.
11. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan/Kebhinekaan global
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dikembangkan
mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat setempat

3
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya.
13. Kesetaraan Gender
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri diarahkan kepada
pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender.
14. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dikembangkan sesuai
dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
15. Integrasi dimensi Profil Pelajar Pancasila
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dikembangkan
dengan mengitegrasikan nilai-nilai dimensi profil Pelajar pancasila dalam dokumen dan
implementasinya dalam pembelajaran seperti pendidikan lalu lintas, pendidikan anti korupsi,
kebiasaan baru, baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun
dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah.
16. Tanggap Bencana Alam dan Non Alam
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri .dilaksanakan dengan
fleksibilitas bila terjadi bencana baik alam maupun non alam.

C. Dasar Hukum
Landasan yuridis Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri adalah:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana, dan Peraturan Pemerintah RI No 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas
Peraturan RI Nomor 19 Tahun 2015 perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor
19 Tahun 2005;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengolahan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
4. PP 57 tahun 2021 tentang Standar Pendidikan Nasional. ( kriteria minimal tentang sistem
Pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.)
5. Peraturan Presiden no 87 tahun 2017 tentang penyelenggaraan Penguatan Pendidikan
Karakter;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 57 tahun 2014 tentang Kerangka dasar dan
Muatan Kurikulum 2013 Sekolah/Madrasah Ibtidaiyah;

4
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 61 tahun 2014 tentang Pembelajaran
Mulok;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 62 tahun 2014 tentang Ekstra
Kurikuler;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 103 tahun 2014 tentang pedoman Proses
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 21 tahun 2015 tentang Standar PBP
(Penumbuhan Budi Pekerti);
13. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Menengah;
14. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian oleh Pendidik dan Penilaian oleh
Satuan Pendidikan;
15. Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 25 Tahun 2015 tentang gerakan
Literasi;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar pada K-13 Pendidikan Dasar dan Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 53 tahun 2016 tentang Petunjuk
Tehnis Penilaian;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor no 03 tahun 2018 tentang Penilaian
oleh Satuan Pendidikan;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 tahun 2018 tentang Implementasi
Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
25. Permendikbud RI No. 37 tahun 2018 tentang Perubahan Permendikbud No. 24 tahun 2016
tentang KI dan KD Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada pendidikan Dasar dan Menengah

5
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 22/2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 “ dimensi
Profil Pelajar Pancasila”
27. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
05 tahun 2022 Tentang Sandar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
28. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
07 tahun 2022 Tentang Sandar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
29. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
16 tahun 2022 Tentang Sandar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
30. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor
21 tahun 2022 Tentang Standar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
31. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka
Pemulihan Pembelajaran
32. SK Kepala BSKAP No. 8 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran
33. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah
sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah.
34. Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
01/KB/2022 ; Menteri Agama No. 516 Tahun 2022 ; Menteri Kesehatan No. HK
03.01/Menkes/363/2022 ; Menteri Kesehatan No. HK.03.01/Menkes/363/2022 ; Menteri
Dalam Negeri No. 440-882, tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran TA 2022/2023
pada masa covid-19;
35. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor 420/2056/101.1/2023
tentang Hari Efektif, Hari Efektif Fakultatif dan Hari Libur bagi Satuan Pendidikan di
Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2023/2024;
36. Surat Edaran No. 4 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). 24 Maret 2022 ;
37. Surat Edaran No. 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah
dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19;
38. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37 tahun 2018 tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi dasar beserta lampirannya;
39. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 44 tahun 2022 tentang PPDB di
Satuan Pendidikan;
40. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 719/P/2022 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus beserta lampirannya;

6
41. Kesepakatan bersama antara Menteri Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan
Nasional tanggal 1 Februari 2010 Nomor: 03/MenLH/02/2010 dan Nomor : 01/II/KB/2010
tentang Pendidikan Lingkungan Hidup;
42. SE Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2022 tentang kebijakan pendidikan
di masa pandemi COVID-19;

D. Rasional Pengembangan Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten


Kediri.
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan,
yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara
Indonesia sepanjang zaman. Kurikulum merupakan satu dari sekian unsur yang memberikan
kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik di
masa depan. Oleh karena itu, maka kurikulum yang dikembangkan harus mampu menghadapi
tantangan dan kompetensi yang diperlukan pada masa yang akan datang. Pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen penting dalam rangka
mengarahkan peserta didik menjadi:
1. manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri;
2. manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
mengalamai perubahan; dan
3. warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Adapun tantangan yang ada pada SD
Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri adalah:
1. Tantangan Internal
Tantangan internal di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri yang
muncul antara lain berkaitan dengan tuntutan kualitas pendidikan yang mengacu pada 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan, meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar
sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses,
standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lain berkaitan SDM di
lingkungan Kecamatan Purwoasri yang sangat variatif dan ada kecenderungan pasarah
sekolah.
Berkaitan dengan tantangan internal pertama, pengembangan kurikulum pada dasarnya
merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dari sisi standar isi, standar proses,

7
standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Pengembangan terhadap kurikulum sudah
barang tentu akan bersinggungan dengan dengan standar lainya. Dan sejalan dengan sumber
daya manusia (SDM) yang cenderung pasif, membuat sekolah berupaya untuk
mengoptimalkan kemampuan peserta didik agar lebih kreatif, aktif selaras dengan tujuan
pendidikan nasional untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
Sementara itu, berkaitan dengan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif
yang harus dikelola dan dipersiapkan agar memiliki kompetensi dan keterampilan akan
menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Sebaliknya, apabila tidak
dipersiapkan kompetensi dan keterampilan sudah barang tentu akan menjadi beban
pemerintah.
2. Tantangan Eksternal
Adanya bencana Nasional non Alam Pandemi Corona Virus Disease 2019,
menyebabkan banyak dampak sebagai kondisi eksternal yang dihadapi pendidikan Indonesia
secara umun antara lain tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,
persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena
negatif yang sering terjadi, seperti pada Tabel 1.1.

8
Tabel 1.1 Tantangan Eksternal Pendidikan Indonesia
Tantangan Saat ini Kompetensi yang diperlukan
 Masa Pandemi COVID-19  Kemampuan memahami penyebaran virus
Covid-19
 Kemampuan menyikapi waspada penyebaran
virus Covid-19
 Kemampuan menindaklanjuti lingkungan
sekitar
 Kemampuan mengimplentasi SOP hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari
Tantangan Masa Depan Kompetensi yang Diperlukan di Masa Depan
 Globalisasi: WTO, ASEAN  Kemampuan berkomunikasi
Community, APEC, CAFTA  Kemampuan berpikir jernih dan kritis
 Masalah lingkungan hidup  Kemampuan mempertimbangkan segi moral
 Kemajuan teknologi informasi suatu permasalahan
 Konvergensi ilmu dan teknologi  Kemampuan menjadi warga negara yang
 Ekonomi berbasis pengetahuan bertanggungjawab
 Kebangkitan industri kreatif dan  Kemampuan mencoba untuk mengerti dan
budaya toleran terhadap pandangan yang berbeda
 Pergeseran kekuatan ekonomi dunia  Kemampuan hidup dalam masyarakat yang
 Pengaruh dan imbas teknosains mengglobal
 Mutu, investasi dan transformasi  Memiliki minat luas dalam kehidupan
pada sektor pendidikan  Memiliki kesiapan untuk bekerja
 Materi TIMSS dan PISA  Memiliki kecerdasan sesuai dengan
 Revolusi Industri 4.0 bakat/minatnya
 Memiliki rasa tanggungjawab terhadap
lingkungan
Persepsi Masyarakat Fenomena Negatif yang Sering Muncul
 Terlalu menitikberatkan pada aspek  Perkelahian pelajar
kognitif  Narkoba
 Beban siswa terlalu berat  Korupsi
 Kurang bermuatan karakter  Plagiarisme
 Kecurangan dalam Ujian (menyontek)
 Gejolak masyarakat (social unrest)
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning

Dalam rangka menghadapi tantangan masa kini dan depan dengan berbagai karakteristik
yang melekat seperti kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi
berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan lain-lain, memerlukan kompetensi tertentu
agar mampu memenangi persaingan dengan bangsa lain. Kondisi yang demikian masih ditambah
dengan berbagai sikap dan perilaku negatif yang dilakukan peserta didik seperti perkelahian antar
pelajar, penyalahgunaan narkoba, menyontek dan lain-lain. Di lain, pihak perilaku korupsi,
plagiarisme, bentrok antar masyarakat serta tanggap darurat masa pandemic COVID-19 dengan
berbagai dalih merupakan tantangan eksternal bagi pendidikan Indonesia yang tidak bisa
diabaikan. Di sisi lain dalam masyarakat berkembang persepsi bahwa selama kurun waktu yang
lalu kurikulum pendidikan dasar dan menengah terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif,
beban siswa terlalu berat, dan kurang menekankan praktik karakter. Selain itu, kemajuan yang

9
sangat pesat di bidang pengetahuan dan pedagogi merupakan aspek tantangan eksternal yang
harus diperhatikan.
Beranjak dari berbagai tantangan eksternal secara umum di atas mau tidak mau, suka tidak
suka, pendidikan formal harus menyesuaikan dengan perkembangan itu. Termasuk pendidikan di
SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri yang sangat mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik, artinya pendidikan perlu didesain untuk menghadapi berbagai tantangan di atas.

3. Penyempurnaan Pola Pikir


Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dalam mengimplementasikan kurikulum
yakni melakukan persamaan dan penyempurnaan pola pikir. Hal ini perlu dilakukan agar
tidak salah persepsi atau masih berkutat pada pola pikir lama yang kurang baik. Pendidikan
yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi
pergeseran atau perubahan pola pikir dalam pembelajaran. Pergeseran pembelajaran itu
meliputi antara lain:
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi masa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
q. Tanggap Bencana Alam dan Non Alam

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau Kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Pengembangan Kurikulum mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan
penyusunan Kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan Komite

10
Sekolah . Penyusunan Kurikulum untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh
Dinas Pendidikan Provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
Kurikulum yang disusun oleh BSPN. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta Didik
dan Lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan, memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta
didik. Kurikulum di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dikembangkan
sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah .
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristis peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib Kurikulum, muatan lokal dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi Kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk
di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial, ketrampilan
akademik, dan ketrampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Substansi Kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat

11
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antar unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal
dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
F. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri
dilaksanakan sebagai berikut:
1. Dalam pelaksanaan kurikulum tahun ajaran 2023 /2024 terbagi dalam tiga ketegori
pelaksanaan
- Intrakurikuler ( pembelajaran dalam dan atau luar kelas)
- Ko-kurikuler ( Proyek Penguatan Pelajar Pancasila)
- Ekstrakurikuler ( di luar intra dan ko kurikuler)
2. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu:
- Belajar untuk memahami dan menghayati.
- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
- Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain, dan.
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang
efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
3. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan fasilitas internet,
difokuskan pada PBL
4. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
5. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan
yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

12
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

Visi dan misi sekolah sebagai arah pijakan untuk bertindak dalam mencapai tujuan
pendidikan yang dicita-citakan. Berikut ini visi, misi dan tujuan pendidikan SD Negeri Blawe
Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri:
A. Visi Sekolah
Sekolah Dasar sebagai Lembaga Pendidikan formal mengemban amanat untuk mencapai
dan mendukung visi dan misi Pendidikan nasional serta Pendidikan di daerah masing-
masing. Oleh karena itu SD Negeri Blawe perlu memiliki visi dan misi sekolah. Dengan
adanya visi dan misi sekolah, SD Negeri Blawe dapat memiliki arah pijkan dan pedoman
untuk bertindak dalam mencapai tujuan Pendidikan yang dicita-citakan. Berikut ini visi, misi
dan tujuan Pendidikan SD Negeri Blawe Kecamatan Purwoasri Kebupaten Kediri.
Adapun Visi Sekolah sd Negeri Blawe
“UNGGUL DALAM PROSES BELAJAR, BERSAING DALAM PRESTASI
BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA”
B. Misi Sekolah
Berikut misi SDN Blawe, Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri dirumuskan
berdasarkan Visi Sekolah, yaitu:
1. Menyeimbangkan perkembangan intelektual, emosi, dan spiritual sehingga terbentuk
pribadi unggul dan berkualitas.
2. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana penunjang pendidikan.
4. Meningkatkan dan mengembangkan IPTEK, keunggulan lokal dan global.
5. Menjalin kerja sama yang harmonis antara warna sekoah dan lingkungan.
Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, SDN Blawe berusaha menerapkan peraturan
yang dituangkan dalam tata tertib sekolah sesuai dengan kedudukan masing-masing dan
menjalin komunitas yang baik dengan siswa dan wali murid untuk menjalin kerja sama yang
harmonis.
C. Tujuan Sekolah
Tujuan Pendidikan SDN Blawe Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri dirumuskan
mengacu pada tujuan Nasional, Tujuan Pendidikan Dasar, Visi dan Misi yang dikembangkan
sebagai berikut:
1. Dapat mengamalkan ajaran agama, hasil proses pembelajaran dari kegiatan
pengembangan diri.
2. Meraih prestasi akademik dan non akademik.
13
3. Dapat mencerdaskan peserta didik dan guru sehingga menjadi sekolah yang unggul dan
diminati masyarakat.
4. Menguasai dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta senin sebagai bekal untuk
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
5. Menjadi sekolah pelopor dan bergerak dilingkungan masyarakat sekitar.
D. Tujuan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
1. Melahirkan peserta didik yang beriman, taat, memiliki kebiasaan menjalankan perintah
dan menjauhi laranga-Nya, memiliki akhlak muliya, sikap santun terhadap orang tua dan
sesama
2. Melahirkan peserta didik yang sehat jasmani dan rohani
3. Melahirkan peserta didik yang cerdas dan terampil dalam menghadapi arus globalisasi
4. Melahirkan peserta didik yang jujur, berkomitmen untuk berprestasi dalam akademik
maupun non akademik.
5. Melahirkan peserta didik yang peduli terhadap kegiatan kegiatan mencegah pencemaran,
kerusakan dalam menciptkan lingkungan yang bersih, rapi, sehat, aman dan nyaman.

14
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
BAGI KELAS I DAN IV
Sebagaimana yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan, struktur kurikulum merupakan pengorganisasian atas kompetensi,
muatan pembelajaran, dan beban belajar. Karakteristik utama yang ditekankan dalam rancangan
struktur kurikulum ini adalah sebagai berikut: (1) adanya perubahan status mata pelajaran, (2)
satuan pendidikan memiliki wewenang untuk mengembangkan kurikulum operasional, (3)
pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu intrakurikuler dan kokurikuler dalam bentuk projek
penguatan profil pelajar Pancasila, dan (4) adanya pilihan yang dapat ditentukan oleh peserta
didik Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi minimum yang harus dicapai peserta didik
untuk setiap mata pelajaran. CP dirancang dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan Standar Isi, sebagaimana Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dalam
Kurikulum 2013 dirancang. Capaian Pembelajaran merupakan pembaharuan dari KI dan KD,
yang dirancang untuk terus menguatkan pembelajaran yang fokus pada pengembangan
kompetensi. Kurikulum 2013 bahkan kurikulum nasional yang terdahulu, sudah ditujukan untuk
berbasis kompetensi, sehingga kurikulum ini meneruskan upaya tersebut. Dalam CP, strategi
yang semakin dikuatkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengurangi cakupan
materi dan perubahan tata cara penyusunan capaian yang menekankan pada fleksibilitas dalam
pembelajaran.

15
A. Struktur Kurikulum
Tabel 3.1. Alokasi waktu mata pelajaran SD Negeri Blawe kelas I
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Alokasi Projek Penguatan
Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per Profil Pelajar Pancasila
Pertahun
Tahun (Minggu) Pertahun
Pendidikan Agama Islam
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater 108 (3) 36 144
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72***
Total****: 828 (23) 252 1080

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal,
dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.

16
Tabel 3.2. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas IV
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Alokasi Alokasi Projek Penguatan


Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per Profil Pelajar Pancasila
Per Tahun
Tahun (Minggu) Per Tahun
Pendidikan Agama Islam
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi
108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam
180 (5) 36 216
dan Sosial
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 (3) 36 144
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72***
Total****: 1044 (29) 252 1296

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal
dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.

17
1. Intrakurikuler
a. Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai
berikut:
1) Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan
belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta
didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan.
2) Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3) proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik.
4) pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua
dan komunitas sebagai mitra; dan
5) pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
b. Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip
asesmen sebagai berikut:
1) asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan
balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
2) Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,
dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan
asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
3) Aasesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan
tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
4) laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana
dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter
dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
5) hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk

18
meningkatkan mutu pembelajaran.
c. Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1) Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang
pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pada
pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum
perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program
Pembelajaran Individual (PPI).
2) Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan
kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan
pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
3) Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan
jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen
berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
4) Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan
pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada modul ajar yang
disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan
modul ajar sebagai dokumen perencanaan
5) Pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang
digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.

2. Ko Kurikuler
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta
menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar Pancasila. Melalui projek ini,
peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari secara mendalam tema-tema atau
isu penting seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya,
wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Projek ini melatih peserta didik untuk
melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap isu-isu tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tahapan belajar mereka. Projek penguatan ini juga diharapkan dapat
menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi masyarakat
dan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri
akan melaksanakan per tahun seminim-minimnya dua tema dari tujuh tema yang
disediakan pemerintah.

19
3. Ekstrakurikuler
Untuk peserta didik kelas I dan IV, ekstrakurikulur dilaksanakan menyesuaikan dengan
kelas II, III, V, dan VI. Namun pada pelaksanaannya diselaraskan dengan Dimensi Profil Pelajar

B. Pemetaan Program
1. Pembelajaran berbasis Proyek,
Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang
sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum
yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan
kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan
pembelajaran adalah:
a. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil
pelajar Pancasila.
b. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang
mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
c. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan
kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

2. Membagi tujuan dalam kurun waktu


a. Membuat jadwal harian
b. Pengaturan waktu (Tradisonal/Reguler, Blok, Kombinasi)

C. Rencana Pembelajaran
1. Lingkup Satuan Pendidikan (ATP, Asessmen, Sumber Belajar)
2. Lingkup Kelas (Modul Ajar)

20
BAB IV
STRUKTUR DAN MUATAN
BAGI KELAS II, III, V, DAN VI

A. Struktur dan Muatan Kurikulum


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerntah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut
telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam
penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari
suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Menurut Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
yang dimaksud Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

21
Tabel 4.1 Standar Kompetensi Lulusan
SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri

Dimensi Kualifikasi Kemampuan


Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut telah ditetapkan Standar Isi yang merupakan
kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

B. Tingkat Kompetensi
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk
setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi
beberapa Tingkat Kompetensi. Tingkat kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui
untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang harus dicapai oleh
peserta didik secara bertahap dan berkesinambungan. Tingkat Kompetensi tersebut diterapkan
dalam hubungannya dengan tingkat kelas sejak peserta didik mengikuti pendidikan TK/RA,
Kelas I sampai dengan Kelas XII jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan
peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan; tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi,
fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Berdasarkan pertimbangan
di atas, Tingkat Kompetensi jenjang Sekolah Dasar dirumuskan sebagai berikut:

22
Tabel 4.2 Tingkat Kompetensi jenjang Sekolah Dasar

NO TINGKAT KOMPETENSI TINGKAT KELAS


1.
Tingkat 0 TK/RA

2. Tingkat Kompetensi yang ditempus peserta didik


Tingkat 1
kelas 2

3. Tingkat Kompetensi yang ditempus peserta didik


Tingkat 2
kelas 3

4. Tingkat Kompetensi yang ditempus peserta didik


Tingkat 3
kelas 5 dan 6

Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat generik


yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi yang bersifat
spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan kurikulum. Secara hirarkis, kompetensi
lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan Kompetensi yang bersifat generik pada tiap
Tingkat Kompetensi. Kompetensi yang bersifat generik ini kemudian digunakan untuk
menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap muatan kurikulum. Selanjutnya,
Kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan Kompetensi Dasar pada
pengembangan kurikulum satuan dan jenjang pendidikan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap
sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi
sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang
bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual,
sikap sosial, Pengetahuan, dan keterampilan. Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi
terhadap tuntutan proses pembelajaran dan penilaian. Hal ini bermakna bahwa
pembelajaran dan penilaian pada tingkat yang sama memiliki karakteristik yang relatif
sama dan memungkinkan terjadinya akselerasi belajar dalam 1 (satu) Tingkat
Kompetensi. Selain itu, untuk Tingkat Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran
dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang berbeda pula.

C. Kompetensi
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk
setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi
Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat Kompetensi Pendidikan Menengah. Tingkat
Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang
telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
23
capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap
jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi inti untuk jenjang Sekolah Dasar dan Kesetaraan Paket A
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Kompetensi Inti Sekolah Dasar

Kompetensi Inti Kelas II Kompetensi Inti Kelas V


1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai
agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air
3. memahami pengetahuan faktual dengan 3. memahami pengetahuan faktual dan
cara mengamati [mendengar, melihat, konseptual dengan cara mengamati,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa menanya, dan mencoba berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
benda-benda yang dijumpainya di rumah yang dijumpainya di rumah, di sekolah
dan di sekolah dan tempat bermain
4. menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. menyajikan pengetahuan faktual dan
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya konseptual dalam bahasa yang jelas,
yang estetis, dalam gerakan yang sistematis dan logis, dalam karya yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam estetis, dalam gerakan yang
tindakan yang mencerminkan perilaku mencerminkan anak sehat, dan dalam
anak beriman dan berakhlak mulia tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia

24
Kompetensi Inti Kelas III Kompetensi Inti Kelas VI
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati [mendengar, melihat, cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman anak beriman dan berakhlak mulia

2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai berikut:
a. kelompok 1 : kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
b. kelompok 2 : kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
c. kelompok 3 : kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
dan
d. kelompok 4 : kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4
Rincian Kompetensi Dasar secara lengkap dapat dilihat pada Permendikbud No. 37
Tahun 2018 Tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 24
tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah (terlampir)

3. Muatan Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu sebagai
bahan penyusunan tema untuk Sekolah Dasar sebagaimana tabel berikut.

25
Tabel 4.4 Kompetensi Inti Sekolah Dasar

Alokasi Waktu Per


No MATA PELAJARAN
Minggu
Kelompok A - II III - V VI
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - 4 4 - 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - 5 6 - 5 5
3. Bahasa Indonesia - 9 10 - 7 7
4. Matematika - 6 6 - 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - - 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - - 3 3
Kelompok B - -
1. Seni Budaya dan Prakarya - 4 4 - 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - 4 4 - 4 4
Kelompok C
1 Bahasa Jawa (SK Gub. No 19 tahun 2014) - 2 2 - 2 2

JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU - 34 36 - 39 39

Keterangan:
1. KD dalam Mata pelajaran dalam kelompoknya dapat memuat kearifan lokal
2. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar antara lain Pramuka (Wajib) dan
Usaha Kesehatan Sekolah.
3. Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka (wajib), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan
yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial
peserta didik, terutama adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian
kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
4. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
5. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa
perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per
minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
6. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap
mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta
didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
7. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
26
8. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
9. Selain mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti, pembelajaran dilaksanakan
secara Tematik-Terpadu.
10. Struktur mata pelajaran di atas hanya digunakan untuk menyusun tema. Dengan demikian
muatan tiap mata pelajaran diatas itulah yang akan dipakai menyusun tema.

4. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Beban belajar di SD Negeri Blawe
Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban
belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu,
satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam pembelajaran
per minggu.
1) Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 32 jam pembelajaran.
2) Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 34 jam pembelajaran.
3) Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 36 jam pembelajaran.
4) Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 38 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
b. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
d. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40
minggu.

5. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri pada
Sekolah Dasar dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari
Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan
untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik-terpadu. Pembelajaran tematik terpadu
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini:

27
Tabel 4.5 Daftar Tema

KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6


1. Hidup 1. Perkemban 1. Benda- 1. Selamatkan
rukun gbiakan benda di Makhluk
Hewan dan lingkungan Hidup
Tumbuhan sekitar
2. Bermain di 2. Perkemban 2. Peristiwa 2. Persatuan
lingkungank gan dalam Dalam
u Teknologi kehidupan Perbedaan
3. Tugasku 3. Perubahan 3. Kerukunan 3. Tokoh dan
sehari-hari Di Alam dalam Penemuan
bermasyar
akat
4. Aku dan 4. Peduli 4. Sehat itu 4. Globalisasi
sekitarku Lingkunga penting
n Sosial
5. Hidup 5. Permainan 5. Bangga 5. Wirausaha
bersih dan Tradisional sebagai
sehat bangsa
Indonesia
6. Air Bumi 6. Indahnya 6. Organ 6. Menuju
dan Persahabat tubuh Masyarakat
Matahari an manusia Sehat
dan hewan

7. Merawat 7. Energi dan 7. Sejarah 7. Kepemimpi


hewan dan Perubahan peradaban nan
tumbuhan nya Indonesia
8. Keselamata 8. Bumi dan 8. Ekosistem 8. Bumiku
n di rumah Alam
dan Semesta
perjalanan
9. Lingkunga 9. Menjelajah
n sahabat Angkasa
kita Luar

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari berbagai mata
pelajaran yaitu intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner, dan trans-disipliner. Integrasi
intra-disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata pelajaran. Integrasi inter-disipliner
dilakukan dengan menggabungkan kompetensi-kompetensi dasar beberapa mata pelajaran agar
terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya
tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap mata
pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri. Integrasi
trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan
permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran menjadi
kontekstual.

28
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep
dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada
peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu disusun
berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan
pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya. Selain itu,
pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan mata pelajaran Bahasa
Indonesia di Kelas I dan IV sebagai penghela mata pelajaran lain. Melalui perumusan
Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai
pokok bahasannya, sehingga penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela
mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran mata pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan
Alam ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan tersebut
menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa
Indonesia menjadi lebih menarik.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan
bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

1. Muatan Lokal
a. Bahasa Jawa
Mata Pelajaran Bahasa Jawa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
 Menghargai dan membanggakan bahasa jawa sebagai bahasa daerah,
berkewajiban mengembangkan serta melesterikan.
 Memahami bahasa jawa dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta
menggunakannya dengan tepat untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan
keadaan, misalnya: di sekolah, di rumah, di masyarakat dengan baik dan benar.
 Memiliki kemampuan menggunakan bahasa jawa yang baik dan benar untuk
meningkatkan ketrampilan, kemampuan intelektual (berfikir kreatif, menggunakan
akal sehat, menerapkan kemampuan yang berguna, menggeluti konsep (abstrak),
dan memecahkan masalah, kematangan emoisonal dan sosial.
 Bersikap lebih positif dalam tata kehidupan sehari-hari dalam lingkungannya.
Bahasa Jawa ini diterapkan di kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

29
2. Kegiatan Pengembangan Diri
Meliputi beragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa yang
terdiri atas :
a. Kewiraan
1) Pramuka (Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6)
b. Seni
1) Seni Rupa Menggambar (Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5)
2) Seni Samroh (Kelas 3, 4, dan 5)
c. Kader Tiwisada
1) Dokter Kecil/Kader Tiwisada (Kelas 4, dan 5)
d. Al Qur’an
1) Tartil Alqur’an (Kelas 4, 5,dan 6 )
2) BTA (Kelas 1, 2, dan 3 )
e. Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
percakapan (speaking) pada kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
f. Komputer
Mata Pelajaran Komputer bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan pada
kelas 1,2, 3, 4, 5 dan 6 sebagai berikut :
 Memahami alat teknologi informasi, komunikasi secara umum termasuk computer
(computer literate) dan memahami informasi (information literate).
 Menyadari keunggulan dan keterbatasan computer, serta dapat menggunakan
comptuer secara optimal.
 Memahami bagaimana dan dimana informasi dapat diperoleh, bagaimana cara
mengemas/mengolah informasi dan bagaimana cara mengkomunikasikannya.

g. Kegiatan Pembiasaan
Merupakan Proses Pembentukan Akhlaqul Karimah dan penanaman/ pengalaman
ajaran Islam.
Adapun kegiatan pembiasaan meliputi :
1) Memperingati hari besar Islam (Pondok Romadhon, Halal Bihalal, Maulid Nabi,
Idul Adha, Isro’ Mi’roj)
2) Sholat berjama’ah dengan tertib, disertai dzikir dan Do’a selesai Sholat.
3) Berwudhu sebelum sholat dengan tertib dan berdo’a sesudah berwudhu.
4) Membaca Asmaul husna setiap pagi.
30
5) Membiasakan berdoa di sekolah : Naik kendaraan, Menjelang pagi, bertemu
sesama teman, masuk kelas, hendak belajar dan selesai belajar.
6) Penanaman dan pembiasaan akhlakul karimah :
a) Membudidayakan cium tangan terhadap orang tua dan guru.
b) Sopan santun minum dan makan (berdo’a, tidak sambil berdiri).
c) Menjaga kebersihan pribadi, pakaian dan lingkungan.
d) Peduli dan mengasihi sesama teman.
e) Gemar membaca buku
f) Mengucapkan salam antar sesama teman.
g) Gemar bershodaqoh.
7) Membiasakan diri gemar membaca :
a) Setiap hari 15 menit sebelum masuk membaca buku selain pelajaran.
8) Membiasakan diri menulis dengan huruf latin (tulisan tegak bersambung).

3. Usaha Kesehatan sekolah


Dalam upaya meningkatkan kesehatan di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten
Kediri, pelaksaan kegiatan yang meliputi :
1. Kader Tiwisada
2. Wamantik
3. Penimbangan BB dan TB
4. Pemeriksaan gigi berkala
5. Gerakan Jumat Bersih
6. Pelaksanaan 7 K
7. BIAS
8. Screening

D. Ketuntasan Belajar/ AKM


1) Prinsip Penetapan KKM di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri
a. Penetapan KKM dilakukan oleh kelompok guru mata pelajaran melalui forum
KKG pada awal tahun pelajaran
b. Penetapan KKM dilakukan melalui metode kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif dilakukan melalui profesional judment oleh pendidik untuk
menentukan kompleksitas indikator/ materi pelajaran, kemudian dilanjutkan
dengan metode kuantitatif melalui analisis komponen KKM

31
c. Penetapan KKM dilakukan melalui analisis KKM pada setiap indikator dengan
mempertimbangkan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik
untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi
d. KKM setiap KD merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam KD
tersebut
e. KKM Standar Kompetensi merupakan nilai rata-rata dari KKM KD yang
terdapat dalam SK tersebut
f. KKM Mata Pelajaran merupakan nilai rata-rata dari KKM SK dalam mata
pelajaran yang bersangkutan.
g. Pada tiap indikator atau KD dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan
minimal
a. Langkah Penetapan KKM di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten
Kediri Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan
intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:

Gambar 3.1
Skema Langkah Penetapan KKM SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri

KKM KKM
Indikator KD

KKM KKM
Mata Pelajaran SK

a. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan
oleh Kepala Sekolah untuk dijadikan acuan guru dalam melakukan penilaian
b. KKM yang ditetapkan, disosialisasikan kepada peserta didik dan orang tua
c. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada
orang tua/wali peserta didik

2) Penentuan KKM di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri


Penentuan KKM untuk masing-masing mata pelajaran mempertimbangkan hal-hal
berikut:

32
a. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan tiap indikator, KD, SK yang harus
dicapai peserta didik. Beberapa hal yang dijadikan bahan pertimbangan
penentuan kompleksitas antara lain:
o Waktu yang diperlukan memahami indikator/materi pelajaran tersebut
o Tingkat kesulitan/ kerumitan materi pelajaran
o Pemahaman guru terhadap materi pelajaran tersebut, dll
Catatan : Semakin rumit/ sulit materi, semakin lama waktu yang diperlukan
untuk memahami materi, semakin rendah pemahaman guru
terhadap materi pelajaran tersebut, maka nilai tingkat
kompleksitas semakin tinggi
b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan dalam penentuan daya dukung
antara lain:
o Sarana dan prasarana yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus
dicapai (alat dan bahan untuk proses pembelajaran, buku perpustakaan, dan
lain-lain)
o Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, kepedulian stakeholder sekolah,
dan lain-lain)
Catatan : Semakin lengkap sarpras yang tersedia, nilai daya dukung
semakin tinggi
c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik untk tiap mata pelajaran
o Penentuan intake untuk siswa kelas I didasarkan pengamatan, nilai psiko
tes, nilai l tes potensi akademik yuang dilakukan pada awal pelajaran.
o Penentuan intake untuk siswa kelas II -VI di dasarkan pada rata-rata nilai
rapor mapel yang bersangkutan
Catatan : Semakin tinggi nilai rata-rata kemampuan siswa, semakin tinggi
nilai intake
Contoh penetapan KKM dengan skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran

Tabel 3.6 Penetapan KKM dengan Skala Penilaian

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah
< 65 65-79 80-100
Daya Dukung Tinggi Sedang Rendah

33
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
80-100 65-79 < 65
Intake Tinggi Sedang Rendah
80-100 65-79 < 65
Atau dengan menggunakan poin/ skor pada setiap kriteria yang ditetapkan

Perlakuan Terhadap siswa yang Tidak Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar harus mengikuti program perbaikan
(remidial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. (Sekolah menyediakan
kesempatan sebanyak dua kali. Jika setelah dua kali remidial (belajar, berlatih, dan dinilai
kembali), peserta didik tetap belum mencapai ketuntasan; nilai yang diperoleh adalah nilai yang
tertinggi pada pencapaian KD tersebut. Untuk KKM Mata Pelajaran di SD Negeri Blawe Kec.
Purwoasri Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut:

34
Tabel 3.7 KKM Mata Pelajaran di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri

KELAS
No MATA PELAJARAN
Kls 1 Kls 2 Kls 3 Kls 4 Kls 5 Kls 6
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 75 75 75 75
2 PKn 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75
4 Matematika 75 75 75 75
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - 75 75
6 Ilmu Pengetahuan Sos. - - 75 75
Kelompok B
1 Seni Budaya & Ketram. 75 75 75 75
2 Penjaskes 75 75 75 75
Kelompok C
1 Bahasa Jawa 75 75 75 75
Sedangkan untuk KKM di satuan pendidikan SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri
adalah 75, berdasarkan KKM Mata Pelajaran terendah.

E. Kriteria Kenaikan Kelas


Siswa SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri akan mengalami kenaikan kelas
apabila:
a. Nilai raport baik dengan ketentuan nilai kurang dari KKM tidak lebih dari 3 (tiga) dari
KKM satuan pendidikan.
b. Aktif mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM), absen tidak boleh lebih dari 15%
dari hari efektif.
c. Selama dua tahun berturut-turut tidak naik.
d. Usia tidak melebihi usia wajib bejalar 9 (sembilan) tahun.

F. Kriteria Kelulusan
a. Mengikuti PBM secara aktif baik PJJ maupun Tatap Muka
b. Mata Pelajaran Agama, BI dan PKn dengan nilai minimal baik.
c. Lulus ujian sekolah sesuai ketentuan yang ada.
d. Lulus Ujian Sekolah dengan ketentuan :
 Nilai NUS minimal dari 4,0 sehingga dinyatakan Lulus
 Perolehan nilai berdasarkan kebijakan yang berlaku

35
BAB IV
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. Konsep dan Strategi Pembelajaran


1. Pandangan Pembelajaran Tatap Muka dan atau Tidak Tatap Muka
Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa,
serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi
kompetensi yang diharapkan baik secara tatap muka maupun tidak tatap muka.
Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi
pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap
individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya
mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain
yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara
lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan
kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan
martabat bangsa, baik pada kondisi khusus maupun new normal.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik,
(2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan
dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5)
menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan
metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah
ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau
kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup.
Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Putrwoasri Kabupaten Kediri menganut pandangan
dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik.
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran
harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan
dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan
masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-

36
idenya. Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya.
Bagi peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari
sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang
lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia
yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat
tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional
konkrit, dan operasional formal. Secara umum jenjang pertama terjadi sebelum seseorang
memasuki usia sekolah, jejang kedua dan ketiga dimulai ketika seseorang menjadi peserta
didik di jenjang pendidikan dasar, sedangkan jenjang keempat dimulai sejak tahun kelima
dan keenam sekolah dasar.
Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses tersebut
mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru, teman, lingkungan.
Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus dalam diri peserta didik yang
terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses pembelajaran dapat pula terjadi sebagai
gabungan dari stimulus luar dan dalam. Dalam proses pembelajaran, guru perlu
mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap peserta didik.
Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman
belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan
mereka mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang
ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih. Pengalaman belajar tersebut semakin
lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg sebagai salah satu
dasar untuk belajar sepanjang hayat.
Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar
memiliki kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung
dari sifat muatan yang dipelajari. Meskipun demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur
penggerak untuk pengembangan kemampuan lain.

2. Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung


Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri mengembangkan
dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses
pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di
mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam
silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung
tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah

37
ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan
pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan
tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata
pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas,
sekolah, dan masyarakat. Kegiatan pembelajaran pokok berbasis aktivitas tersebut dapat
dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam aras berikut:
Tabel 4.1 Kegiatan Pembelajaran Pokok Berbasis Aktivitas

LANGKAH KOMPETENSI YANG


KEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreativitas,
informasi yang tidak dipahami dari rasa ingin tahu, kemampuan
apa yang diamati atau pertanyaan merumuskan pertanyaan untuk
untuk mendapatkan informasi membentuk pikiran kritis yang
tambahan tentang apa yang perlu untuk hidup cerdas dan
diamati belajar sepanjang hayat
(dimulai dari pertanyaan bebas
sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik)
Mengumpulkan  melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
informasi/ eksperimen  membaca sumber lain selain jujur, sopan, menghargai
buku teks pendapat orang lain,
 mengamati objek/ kejadian/ kemampuan berkomunikasi,
aktivitas menerapkan kemampuan

 wawancara dengan aras umber mengumpulkan informasi


melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/  mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur,
mengolah informasi dikumpulkan baik terbatas dari teliti, disiplin, taat aturan, kerja
hasil kegiatan mengumpulkan/ keras, kemampuan menerapkan

38
LANGKAH KOMPETENSI YANG
KEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
eksperimen maupun hasil dari prosedur dan kemampuan
kegiatan mengamati dan berpikir induktif serta deduktif
kegiatan mengumpulkan dalam menyimpulkan .
informasi.
 Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur,
kesimpulan berdasarkan hasil teliti, toleransi, kemampuan
analisis secara lisan, tertulis, atau berpikir sistematis,
media lainnya mengungkapkan pendapat
dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar.
Berpusat pada peserta Semua Langkah pembelajaran Kemanditian dan bermakna
didik difokuskan pada kebermanfaatan
bagi peserta didik

3. Perencanaan Pembelajaran
- Pemahaman Capaian pembelajaran, untuk dikembangkan pada kompetensi yang dituju
atau yang akan dicapai dan esensi materi yang akan dikembangkan. Capaian Pembelajaran
diagi menjadi beberapa Tujuan Pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan esensi materi
yang terkandung. Tujuan Pembelajaran diklasifikasikasikan berdasar jenjang kelas
Pase A kelas 1 dan 2, fase B kelas 3 dan 4, fase C kelas 5 dan 6, selanjutnya dirinci ke
dalam semester 1 dan atau 2 berdasara analisi kebutuhan peserta didik.
Selanjutnya TP ditambah dengan dimensi PPP dan alokasi waktu untuk dilaksanakan
pembelajaran menjadi Modul Ajar
- Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).

39
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan
secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP
mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3)
alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5)
materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6)
langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian.
Prinsip mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut:
a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang
telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses
pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus
dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri
untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti
belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik
untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
h. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah
suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta
didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan
kelemahan peserta didik.
i. Keterkaitan dan keterpaduan.
j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran
tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan
keragaman budaya.
k. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

40
l. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.

4. Komponen dan Sistematika RPP / Modul Ajar


Seminim-minimnya memuat Identiatas dan Langkah pembelajaran, serta assasment yang
akan dilaksanakan
RPP paling sedikit memuat: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi pembelajaran, (3) metode
pembelajaran, (4) sumber belajar, dan (5) penilaian.
Langkah-Langkah Pengembangan RPP
a. Mengkaji Silabus
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai
dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan,
pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus
dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan
standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan
mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP,
dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang
membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi
perumusan indikator KD dan penilaiannya.
b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mempertimbangkan:
1) potensi peserta didik;
2) relevansi dengan karakteristik daerah,
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
4) kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) struktur keilmuan;
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8) alokasi waktu.
c. Menentukan Tujuan, tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau
diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak
mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).
d. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

41
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan
guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.
3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-
langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini
diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti
dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan
menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat
berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik,
pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.
e. Penjabaran Jenis Penilaian
Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD
peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran
peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio
merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada
KI-3 dan KI-4.

42
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan peserta didik.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada
proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan
observasi lapangan.

B. Pembelajaran
Dalam kurikulum tahun ajaran 2023 /2024 , SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten
Kediri menggunakan pendekatan mata pelajaran dan atau tematik

C. Penilaian
1. Pengertian
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, dan ujian sekolah , yang diuraikan sebagai
berikut.
a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara
reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan

43
dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku
dan keterampilan.
d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih.
f. Penilain Tengah Semester (PTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
g. Penialian Akhir Semester (PAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
PAS meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
2. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada
pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
3. Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh.
Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya,
dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,

44
hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran
dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi,
catatan anekdot, dan refleksi.
4. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
a. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik
dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan
penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
diri. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta
didik.
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku.
2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan, pendidik menilai kompetensi pengetahuan
melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.

45
a) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
b) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
3) Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang dilengkapi rubrik.
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
4) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat
berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik
terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
5) Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar ditentukan sebagai berikut : ditentukan
berdasar KKM mata pelajaran di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten
Kediri bagi kelas 2,3,5,dan 6. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai
dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang
KKM

46
2) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: yang nilai capaian akhirnya nya 3 atau
lebih mata pelajaran di bawah KKM tidak dapat dinaikkan kelas
3) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesua dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang
KKM . Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik
yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara
holistic (paling tidak oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan orang tua).

47
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

A. Pengertian Kalender Pendidikan


Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu pada standar isi dan disesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan
dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri dapat mengalokasikan
lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari libur di SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri ditetapkan
berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
5. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
6. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
7. Sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.

48
8. Bagi SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri yang memerlukan kegiatan khusus
dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif.
9. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/ Provinsi/Kabupaten/Kota.

B. Jumlah Hari Efektif, Libur, dan Jadwal Pelajaran


Tabel 5.1 Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024
SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri
Jml.
JULI 2023 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 2 9 16 23 30
Senin 3 10 17 24 31 5

Selasa 4 11 18 25 4

Rabu 5 12 19 26 4 17-20 MPLS kelas 1


Kamis 6 13 20 27 4 19 Tahun baru hijriah
Jumat 7 14 21 28 4
Sabtu 1 8 15 22 29 5

Jml.
AGUSTUS 2023 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 6 13 20 27
Senin 7 14 21 28 4
Selasa 1 8 15 22 29 5
Rabu 2 9 16 23 30 5
Kamis 3 10 17 24 31 4 17 HUT RI ke 78
Jumat 4 11 18 25 4
Sabtu 5 12 19 26 4

Jml.
SEPTEMBER 2023 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 3 10 17 24
Senin 4 11 18 25 4
Selasa 5 12 19 26 4

49
Rabu 6 13 20 27 4

Kamis 7 14 21 28 3 28 Maulud Nabi Muhammad


Jumat 1 8 15 22 29 5
Sabtu 2 9 16 23 30 5

Jml.
OKTOBER 2023 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 1 8 15 22 29
Senin 2 9 16 23 30 5
Selasa 3 10 17 24 31 5
Rabu 4 11 18 25 4
Kamis 5 12 19 26 4 5-7 KTS semester ganjil
Jumat 6 13 20 27 4
Sabtu 7 14 21 28 4

Jml.
NOVEMBER 2023 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 5 12 19 26
Senin 6 13 20 27 4
Selasa 7 14 21 28 4
Rabu 1 8 15 22 29 5
Kamis 2 9 16 23 30 5
Jumat 3 10 17 24 4
Sabtu 4 11 18 25 4

Jml.
DESEMBER 2023 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 3 10 17 24 31
Senin 4 11 18 25 3
Selasa 5 12 19 26 3
Rabu 6 13 20 27 3 22-30 Libur semester gasal
Kamis 7 14 21 28 3 25 dan 26 Hari Raya Natal dan cuti bersama
Jumat 1 8 15 22 29 3

50
Sabtu 2 9 16 23 30 3

Jml.
JANUARI 2024 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 7 14 21 28
Senin 1 8 15 22 29 4 1 Tahun Baru masehi 2024
Selasa 2 9 16 23 30 5
Rabu 3 10 17 24 31 5
Kamis 4 11 18 25 4
Jumat 5 12 19 26 4
Sabtu 6 13 20 27 4

Jml.
FEBRUARI 2024 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 4 11 18 25
Senin 5 12 19 26 4
Selasa 6 13 20 27 4
Rabu 7 14 21 28 4
Kamis 1 8 15 22 29 4 8 Isro’ Mi’roj 1446 H
Jumat 2 9 16 23 4
Sabtu 3 10 17 24 3 10 Tahun Baru Imlek

Jml.
MARET 2024 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 3 10 17 24 31
Senin 4 11 18 25 3 11 Hari Raya Nyepi Tahun Saka
Selasa 5 12 19 26 3 12-14 Libur Awal Puasa
Rabu 6 13 20 27 3
Kamis 7 14 21 28 3 29 Wafat Isa almasih
Jumat 1 8 15 22 29 4
Sabtu 2 9 16 23 30 5

Jml.
APRIL 2024 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
51
Minggu 7 14 21 28
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 10 -12 Hari Raya Idul Fitri 1446 H
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27 13 -17 Libur Hari Raya Idul Fitri

Jml.
MEI 2024 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 5 12 19 26
Senin 6 13 20 27 4
Selasa 7 14 21 28 4
Rabu 1 8 15 22 29 4 1 Hari Buruh Internasional
1 2 3 Kenaikan Isa Al- Masih
Kamis 9, 23
2 9 6 3 0 2 Hari Raya Waisak
Jumat 3 10 17 24 31 5
Sabtu 4 11 18 25 4

Jml.
JUNI 2024 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 2 9 16 23 30
Senin 3 10 17 24 4 17-18 Hari Idul Adha
Selasa 4 11 18 25 4 24-29 Libur Semester Genap
Rabu 5 12 19 26 4
Kamis 6 13 20 27 5
Jumat 7 14 21 28 5
Sabtu 1 8 15 22 29 5 1 Hari Lahir Pancasila

 Semester I : 130 hari


 Semester II : 123 hari
 Hari Balajar Efektif Fakultatif : 8 hari
 KTS : 3 hari

52
Tabel 5.2 Jadwal Pelajaran SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri Tahun
Pelajaran 2023/2024

ALOKASI HARI EFEKTIF


WAKTU
KELAS
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

1 1 07.00– 07.20 Upacara Sholat Hafalan Senam Senam


Jum at Bersih
Dhuha Berjamaah Surat Pendek Bersama Bersama

2 07.20 - 07.55 PJOK Agama Matematika P Pancasila B Indonesia B Jawa


3 07.55 - 08.30 PJOK Agama Matematika P Pancasila B Indonesia B Jawa
4 08.30 - 09.05 PJOK Agama Matematika P.Pancasila B Indonesia P5

* 09.05– 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat


5 09.20 - 09.55 P5 P5 B Inggris B Jawa Seni Rupa P5
6 09.55 - 10.30 Matematika Seni Rupa B Inggris B Jawa Seni Rupa P5
7 10.30 - 11.05 Matematika Seni Rupa Eks Komputer P5
8 11.05 - 11.40 Eks Menggambar Eks Komputer Eks Pramuka
9 11.40 - 12.15 Eks Menggambar Eks Pramuka
10 12.15 - 12.50

2 1 07.00– 07.20 Upacara Sholat Dhuha Hafalan Surat Senam Jumat bersih Senam bersama
Berjamaah Pendek bersama
2 07.20 - 07.55 Tematik Tematik PJOK Tematik Agama Tematik
3 07.55 - 08.30 Tematik Tematik PJOK Tematik Agama Tematik
4 08.30 - 09.05 Tematik Tematik PJOK Tematik Agama Tematik
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 Tematik Tematik PJOK Tematik Agama Tematik
6 09.55 - 10.30 Tematik Tematik Tematik Bhs.Jawa Tematik Tematik
7 10.30 - 11.05 Tematik Tematik Eks Komputer Bhs.Jawa Tematik Eks Pramuka
8 11.05 - 11.40 Eks Menggambar Eks Komputer Eks Pramuka
9 11.40 - 12.15 Eks Menggambar
10 12.15 - 12.50

3 1 07.00– 07.20 Upacara Sholat Dhuha Hafalan Surat Senam Senam bersama
Jum at Bersih
Berjamaah Pendek Bersama

2 07.20 - 07.55 Agama PJOK Tematik Tematik Tematik Tematik


3 07.55 - 08.30 Agama PJOK Tematik Tematik Tematik Tematik
4 08.30 - 09.05 Agama PJOK Tematik Tematik Tematik Tematik
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 Agama PJOK Tematik Bhs Jawa Tematik Tematik
6 09.55 - 10.30 Tematik Tematik Tematik Bhs.Jawa Tematik Tematik
7 10.30 - 11.05 Tematik Tematik Tematik Eks komputer Tematik Tematik
8 11.05 - 11.40 Eks Menggambar Eks komputer Eks Pramuka
9 11.40 - 12.15 Eks Menggambar Eks Pramuka
10 12.15 - 12.50
*

53
ALOKASI SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
KELAS
WAKTU

4 1 07.00 – 07.20 Sholat Dhuha Hafalan Surat Senam Senam


Upacara Jumat bersih
Berjemaah Pendek Bersama bersama
2 07.20 - 07.55 Matematika Matematika PAIBP PJOK B Indonesia P5
3 07.55 - 08.30 Matematika Matematika PAIBP PJOK B Indonesia P5
4 08.30 - 09.05 Matematika IPAS PAIBP PJOK Seni Rupa P5
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 B.Indonesia IPAS P5 P5 Seni Rupa P5
6 09.55 - 10.30 P.Pancasila IPAS B Indonesia P Seni Rupa P5
7 10.30 - 11.05 P.Pancasila IPAS B Indonesia P
Pancasila B Jawa P5
8 11.05 - 11.40 IPAS Eks Menggambar B Indonesia Pancasila Eks Pramuka
9 11.40 - 12.15 Eks Komputer Eks Menggambar Eks Pramuka
10 12.15 - 12.50 Eks Komputer
11 12.50 - 13.25
* 13.25 - 14.00

5 1 07.00 – 07.20 Sholat Dhuha Hafalan Surat Senam Senam


Upacara Jumat bersih
Berjemaah Pendek bersama bersama
2 07.20 - 07.55 Tematik PJOK Matematika Agama Bhs.Jawa Tematik
3 07.55 - 08.30 Tematik PJOK Matematika Agama Bhs.Jawa tematik
4 08.30 - 09.05 Tematik PJOK Tematik Agama Matematika Tematik
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 Tematik Tematik Tematik Agama Matematika Tematik
6 09.55 - 10.30 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
7 10.30 - 11.05 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
8 11.05 - 11.40 Tematik Tematik Tematik PJOK Eks
9 11.40 - 12.15 Eks Menggambar Eks Komputer Eks
Pramuka
10 12.15 - 12.50 Eks Menggambar Eks Komputer Pramuka
11 12.50 - 13.25

6 1 07.00 – 07.20 Sholat Dhuha Hafalan Surat Senam Senam


Upacara Jumat bersih
Berjamaah Pendek Bersama bersama
2 07.20 - 07.55 Tematik PJOK Matematika Agama Bhs.Jawa Tematik
3 07.55 - 08.30 Tematik PJOK Matematika Agama Bhs.Jawa tematik
4 08.30 - 09.05 Tematik PJOK Tematik Agama Matematika Tematik
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 Tematik Tematik Tematik Agama Matematika Tematik
6 09.55 - 10.30 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
7 10.30 - 11.05 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
8 11.05 - 11.40 Tematik Tematik Tematik PJOK Eks
9 11.40 - 12.15 Eks Komputer Eks Menggambar Eks
Pramuka
10 12.15 - 12.50 Eks Komputer Eks Menggambar Pramuka
11 12.50 - 13.25

54
BAB VI
PENUTUP

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah dan ucapan rasa terima kasih kepada segenap
pihak yang telah membantu baik moril maupun materiel sampai tersusunnya Kurikulum SD
Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri.
Tim menyadari bahwa di dalam penyusunan Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri
Kabupaten Kediri ini masih terdapat kekurangan di sana-sini, oleh sebab itu Tim berharap adanya
masukan dan kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak guna untuk tercapai
penyusunan Kurikulum ini dengan baik dan sempurna.
Dengan terwujudnya Kurikulum SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri Kabupaten Kediri
ini hendaknya bisa bermanfaat khususnya bagi sekolah SD Negeri Blawe Kec. Purwoasri
Kabupaten Kediri sendiri umumnya bagi perkembangan pendidikan yang ada di Kabupaten
Kediri yang kita cintai.

55
56

Anda mungkin juga menyukai