Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka perlu dituangkan dalam bentuk sebuah
dokumen yang memuat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan proses pembelajaran yang
disusun Sesuai dengan Permendikbud no 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan,maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Sekolah Dasar Negeri 3 Mulyakencana yang berdiri pada tahun 1980 sudah
meluluskan siswa sebanyak 2502 siswa. Dari lulusan tersebut, rata rata melanjutkan ke
jenjang sekolah menengah yang ada di sekitar Kecamatan Tulang Bawang Tengah.
Seiring dengan perubahan paradigma baru pendidikan,maka tim pelaksana penjaminan
mutu sekolah melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan mutu lulusan yang
fokus pada karakter siswa, kompetensi siswa, dan pelibatan pemangku kepentingan
sesuai Standar Nasional Pendidikan.
Pada saat ini, merebaknya pandemi Covid-19, SDN 3 Mulyakencana tetap
melaksanakan proses pembelajaran di sekolah sesuai dengan panduan belajar yang
sudah disiapkan oleh pemerintah dengan menerapkan Pembelajaran Tatap Muka
(PTM) dan Belajar Dari Rumah (BDR) dengan tetap mematuhi Protokol
Kesehatan,sehingga kegiatan proses pembelajaran tetap berlangsung dan lebih
bermakna.

Pengembangan kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 Mulyakencana dengan maksud


menyediakan panduan yang berfungsi mengarahkan pemangku kepentingan untuk
melaksanaan amanat kurikulum 2013 dengan melengkapi dokumen proses
pelaksanaan dan rasionalisasi pengembangan KTSP yang fokus kepada pemenuhan
Mutu lulusan, Proses pembelajaran, Mutu guru, dan Menejemen sekolah dengan
merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah untuk mengembangkan keunggulan;
mengelola program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban belajar
siswa, dan menyusuan pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi
pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman akademik, pembiasaan dan
Pendidikan karakter, instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum, serta dengan
memperhatikan kearifan budaya lokal dan lingkungan sekolah.

Kurikulum ini disusun oleh Tim penyusun yang terdiri atas unsur Sekolah,
Komite sekolah,dan Pengawas sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat serta dengan bimbingan nara sumber,
ahli pendidikan,dan para Instruktur Pendidikan dan Pelatihan Penyusunan Kurikulum
1
Tingkat Satuan Pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru Tingkat Sekolah Dasar
Dinas Kabupaten Tulang Bawang Barat 2020.

B. Dasar Hukum
1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Permendikbud No 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
menengah
4. Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
menengah
5. Permendikbud RI No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
6. Permendikbud RI No. 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
7. PP No. 13 Tahun 2015 tentang perubahan ke-2 PP 19 Th. 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
8. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan
9. Permendikbud No. 61/2014 tentang KTSP pada Dikdasmen
10. Permendikbud No. 62/2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Dikdasmen
11. Permendikbud No. 79 / 2014 tentang Mulok
12. Permendikbud No. 111/ 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
13. Peraturan Gubernur Lampung No: 13 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Aksara
dan Bahasa Lampung di Satuan Pendidikan.
14. Permendikbud RI No. 37 tahun 2018 tentang Perubahan Kompetensi inti dan
Kompetensi Dasar pelajaran pada Kurikulum 2013;
15. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2020
Tentang Kebijakan Merdeka Belajar dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik
dan Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020/2021;
16. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2020
Tentang Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) pada satuan pendidikan;
17. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 4 tahun 2020
Tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran
Corona Virus Disease (COVID -19);
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 326);
19. Surat Edaran Sekretaris Jendral Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah DalamMasa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(Covid 19);
2
20. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Nomor
01/KB/2020, Nomor 516 tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020,
danNomor 440-882 Th 2020) tertanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun
Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
21. Surat Edaran Bupati Tulang Bawang Barat Nomor: 420/1010 / IV.01-TUBABA /
2020 Tanggal 9 Juli 2020 perihal pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masa
darurat penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19);
22. Surat Edaran Bupati Tulang Bawang Barat Nomor: 420/1010/IV.01-TUBABA /
2020 Tanggal 9 Juli 2020 perihal Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar dan
Penilan Akhir Semester pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang
Barat;

C. Tujuan Pengembangan KTSP


Penyusunan Kurikulum SDN 3 Mulyakencana ini sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran di sekolah mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta teknik/cara yang
digunakan.

Dengan Kurikulum ini diharapkan dapat membantu menyiapkan mutu lulusan peserta
didik SDN 3 Mulyakencana memiliki kecakapan pengetahuan,mempunyai karakter
yang baik,yang mampu hidup berpikir kritis, komunikatif, kreatif dan inovatif,dan
kolaboratif sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
serta dapat berguna bagi masyarakat bangsa, negara, agama, dan orang tua sebagai
pengambil manfaat pendidikan.

D. Acuan Konseptual Pengembangan KTSP

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia, Iman, takwa, dan akhlak mulia
menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun
agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama, kurikulum dikembangkan untuk
memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
3. Persatuan Nasional dan nilai-nilai kebangsaan,kurikulum diarahkan untuk
membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi
landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI Oleh karena itu kurikulum harus menumbuh kembangkan
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, kecerdasan,Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan kemampuan PesertaDidik, pendidikan merupakan proses
3
holistik / sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia yang memungkinkan potensi diri ( sikap, pengetahuan,dan keterampilan
) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, bakat, minat,serta tingkat perkembangan kecerdasan;
intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu, kurikulum
diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan,dan keterampilan yang
holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara
memperoleh Pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan, kompetensi peserta didik yang diperlukan
antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang
komplek secara lintas bidang keilmuan, berpikirkreatif dan
kewirausahaan,berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan,kesehatan,dan tanggungjawab
warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja,kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa
kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam
melanjutkan studi danatau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik p
adasatuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan
kejenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Iptek, Pendidikan perlu mengantisipasi dampak globalyang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Iptek sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan.Pendidikan harus terus menerus melakukan
penyesuaian terhadap perkembangan Iptek sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan
secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Iptek.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta lingkungan, daerah memiliki
keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-
masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional, dalam era otonomi dan
desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang
keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global, kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan
kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan denga n bangsa lain.

4
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat, kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuh kembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan
bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan, kurikulum dikem bangkan sesuaidengan kondisi
dan ciri khas satuan pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan KTSP

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkarakter, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

5
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya

7.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan


kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Anda mungkin juga menyukai