Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KURIKULUM DOKUMEN I

Tugas Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Pemenuh Ujian Akhir Semester UAS
Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu:

Harun al-Rasyid, M.Pd.I

Oleh:

Nurwindi Maqfirah Sehat 20191550075

Arrum Tri Nitra Ningtiyas 20191550027

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2022
Jawaban:
1. Identitas Sekolah
a. Info Sekolah
NPSN : 20532530
NSS : 204056007126
Nama sekolah : SMP MUHAMMADIYAH 5 SURABAYA
Status Kepemilikan : Yayasan
Akreditasi :A
Alamat : Jl. PUCANG TAMAN 1/2 SURABAYA
Kodepos : 60282
Nomor telepon : 031-5022761
Email :-
Jenjang : SMP
Status : Swasta
SK Pendirian Sekolah : 1205/I-V/JTM-71/1980
Tanggal SK Pendirian : 1971-01-01
SK Izin Operasional : 188/16103/436.7.1/2019
Tanggal SK Izin Operasional : 2019-12-29
Situs : smpmuhlimasby.com
Waktu Belajar : Sekolah Pagi
b. Rekapitulasi Sekolah
- 519 Siswa
- 33 Guru
- 1 Jurusan
- 21 Kelas
- 45 Pelajaran
- 14 Ekstrakulikuler
c. Lokasi Sekolah
Kota : Surabaya
Propinsi : Jawa Timur
Kecamatan : Gubeng
Kelurahan : Kertajaya
Kodepos : 60282
2. Visi, Misi Sekolah
Dalam kurikulum SMP Muhammadiyah 5 Surabaya ini, terdapat visi dan misi yang di
bagi menjadi dua, yaitu yang secara umum dan secara khusus. Berikut penjabarannya:
a. Visi Satuan Pendidikan
1) Visi Pendidikan Nasional
Memberdayakan semua warga negara Indonesia, sehingga dapat berkembang
menjadi manusia berkualitas yang mampu bersaing dan sekaligus bersanding
dalam menjawab tantangan zaman.
2) Visi SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
"UNGGUL DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI,
TERAMPIL SERTA BERAKHLAQ MULIA"
Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan
jangka pendek. Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu
mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.
Indikator Visi :
a) Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik.
b) Unggul dalam sistim penilaian.
c) Unggul dalam kelulusan dan studi lanjut.
d) Unggul dan terampil dalam penggunaan teknologi.
e) Terampil menjadi public speaker.
f) Unggul dalam proses pembelajaran IMTAQ dan IPTEK.
g) Unggul dalam disiplin. 8. Unggul dalam aktivitas keagamaan.
b. Misi Satuan Pendidikan
1) Misi Pendidikan Nasional
1.1 Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
1.2 Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar.
1.3 Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.
1.4 Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan, ilmu pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.
1.5 Memberdayakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRI..
2) Misi SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
1.1 Mengembangkan pembinaan siswa sesuai minat dan bakat.
1.2 Melaksanakan pembelajaran berbasis IT ( E-Learning ).
1.3 Melaksanakan pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan.
1.4 Melaksanakan pembelajaran yang berkualitas berbasis kurikulum nasional
dan internasional.
1.5 Melaksanakan sistem penilaian berbasis IT.
1.6 Melaksanakan pembelajaran tambahan khusus Ujian Sekolah.
1.7 Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
dalam pemanfaatan IT
1.8 Meningkatkan ketrampilan siswa untuk menjadi publik speaker.
1.9 Meningkatkan penguatan pembelajaran berbasis IMTAQ dan IPTEK. 27
1.10 Melaksanakan kegiatan pembinaan kader umat melalui darul arqom/baitul
arqom, HW, LDKS, IPM, dan tapak suci. 1.11 Meningkatkan aktivitas
keagamaan baik yang wajib ataupun yang sunnah.
3. Teori Kurikulum
4. Intentional Curriculum
5. Hidden Curriculum
6. Komponen Kurikulum
a. Tujuan Satuan Pendidikan
Tujuan SMP Muhammadiyah 5 Surabaya :
1. Terlaksananya pembinaan siswa sesuai minat dan bakat.
2. Terlaksananya pembelajaran berbasis IT. ( E-Learning ).
3. Terlaksananya pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan.
4. Terlaksananya pembelajaran yang berkualitas berbasis kurikulum nasional dan
internasional.
5. Terlaksananya sistim penilaian berbasis IT.
6. Terlaksananya pembelajaran tambahan khusus bidang Ujian Sekolah.
7. Terlaksananya keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan dalam
pemanfaatan IT.
8. Meningkatnya ketrampilan siswa untuk menjadi publik speaker.
9. Meningkatnya penguatan pembelajaran berbasis IMTAQ dan IPTEK.
10. Terlaksananya kegiatan pembinaan kader umat melalui darul arqom/baitul
arqom, HW, LDKS, IPM, dan tapak suci.
11. Meningkatnya aktivitas keagamaan baik yang wajib ataupun yang sunnah.
7. Organisasi Kurikulum

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun
oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
atau Kurikulum 2013 adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan Pendidikan.
Kurikulum SMP Muhammadiyah 5 Surabaya pada Tahun Pelajaran 2021-2022
menerapkan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun pengembangannya
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan
berbudi pekerti luhur dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab terhadap lingkungan. Kurikulum ini disusun untuk mewujudkan visi sekolah
dengan mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non akademis, memelihara,
mengembangkan budaya daerah, menguasai IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa dan
berwawasan lingkungan, serta ramah bagi semua peserta didik (Education For All). SMP
Muhammadiyah 5 Surabaya menyusun buku 1 (satu) ini berdasarkan kurikulum 2013
yang diintegrasikan dengan Penguatan Pendidikan Karakter dalam mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila, Gerakan Literasi Sekolah dan Kecakapan abad 21. Tujuan disusunnya
kurikulum ini adalah untuk menghasilkan output lulusan yang sehat fisik maupun
psikisnya, berbudi pekerti yang luhur, berkarakter, berjiwa entrepreneur dan berwawasan
global berbasis lingkungan.
Pada tahun ini dunia dihadapkan pada situasi mewabahnya virus corona (Covid-
19). Hal ini sangat mempengaruhi terkendalanya kegiatan di berbagai sektor, khususnya
dunia pendidikan. Sehingga sistem belajar yang dilakukan pada masa normal, tidak dapat
dilakukan sebagaimana mestinya. Terkait situasi ini maka SMP Muhammadiyah 5
Surabaya menyusun dokumen 1 ini menyesuaikan dengan situasi pandemi global yang
sedang terjadi. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020, dan Nomor 440-882 Tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa
pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dalam keputusan SKB 4 Menteri pada
poin kedua ditetapkan bahwa Satuan pendidikan yang berada di daerah zona kuning,
oranye, dan merah, dilarang melakukan proses pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan dan tetap melanjutkan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) (Covid19,
2020:1). Namun demikian, pembelajaran tatap muka terbatas ditetapakan dalam
keputusan SKB 4 Menteri. Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan wilayah
PPKM level 1-3 dapat dilakukan melalui PTM terbatas dan/atau PJJ sesuai dengan
pengaturan dalam Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384
Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease
2019 (Covid-19).
Penerapan BDR (Belajar Dari Rumah) dan PTM Terbatas dengan protokol kesehatan
yang ketat dimaksudkan untuk tetap menjaga keselamatan dan kesehatan lahir dan
psikologis peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan
pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan BDR. Kegiatan BDR
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik,
tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum. Proses pembelajaran
dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi
COVID-19. Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang
pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik,
mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara peserta didik, guru
dengan orang tua/wali murid.

8. Landasan Pengembangan Kurikulum


9. Pendekatan Pengembangan Kurikulum
10. Model Pengembangan Kurikulum
11. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi
lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BNSP.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karateristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan
agama, suku, budaya, dan adat istiadat, serta status social ekonomi dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
berkesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi
kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (steakholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia
kerja. Oleh karena itu, pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan berpikir,
ketrampilan social, ketrampilan akademik, dan ketrampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangakan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dn
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
8. Evaluasi Kurikulum
9. Inovasi Kurikulum

Anda mungkin juga menyukai