Anda di halaman 1dari 27

BAB 2

PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG 1

A. Deskripsi Sekolah Mitra

1. Visi dan Misi Sekolah


Visi Sekolah :
Mewujudkan SMKN 22 Jakarta menjadi SMK yang unggul dalam prestasi
dan luhur dalam budi pekerti.

Misi Sekolah :
a. Menyelenggarakan pembelajaran berbasis ICT untuk semua
kompetensi keahlian,
b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi guru dan karyawan
secara berkelanjutan,
c. Mengimplementasikan salam, senyum, sapa, sopan, dan santun dalam
proses pembelajaran,
d. Menegakkan disiplin sesuai peraturan yang berlaku dalam proses
pembelajaran,
e. Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dan berkarakter bangsa.

2. Profil Sekolah
Alamat : Jl. Raya Condet Kel. Kampung Gedong – Kec. Pasar
ReboJakarta Timur – DKI Jakarta Kode Pos 13760
Telepon : (021) 8400901
Fax : (021) 8416003
E-Mail : info@smkn22-jkt.sch.id

4
5

Nomor Identitas Sekolah


NPSN : 20103790
NSS : 341016404006
NIS : 040007

Nama Kepala Pengawas : Dra. Retno Wienahyu


NIP : 195705311981032005

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 22 Jakarta, adalah


lembaga pendidikan yang berada pada level SLTA dengan penekanan
pendidikan dan pelatihan pada pemberian bekal kejuruan, untuk
mempersiapkan tamatan dapat memasuki lapangan kerja.
SMK Negeri 22 Jakarta adalah sekolah menengah kejuruan yang
termasuk dalam bidang/kelompok Bisnis Managemen dan Teknologi
Informasi. SMK jenis ini pada awalnya adalah sekolah yang
dikembangkan dari bentuk Sekolah Menengah Menengah Ekonomi Atas
(SMEA).
Sesuai dengan bidangnya, SMK Negeri 22 Jakarta memiliki 4
Program Keahlian/Jurusan yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran,
Pemasaran dan Teknik Komputer dan Jaringan. Sejak tahun 2004, untuk
program keahlian akuntansi telah dicalonkan untuk menjadi sekolah
berstandar nasional.
Gedung SMK Negeri 22 dibangun 2 lantai dengan luas bangunan
2.741 m2 yang berdiri diatas lahan seluas 5.500 m2.
6

B. Laporan Hasil Pengamatan

1. Kehadiran
a. Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan selama 10 hari, bahwa kepala
sekolah SMKN 22 Jakarta tidak dapat di pastikan datang pada pukul
berapa dikarenakan adanya rapat-rapat yang mendadak atau jadwal
lainnya. Namun saat berada di lingkungan sekolah, beliau tidak
pernah duduk diam di dalam ruangannya. Beliau selalu berkeliling
untuk melihat proses kegiatan belajar mengajar.
b. Guru
Berdasarkan pengamatan kami, guru biasanya hadir sebelum
pukul 06.30 dalam rangka mengkordinir siswa sambil memeriksa
seragam dan apakah ada pelanggaran yang dilakukan oleh siswa
sebelum masuk.
c. Karyawan
Karyawan datang lebih awal biasanya yang datang
adalah cleaning service dan satpam. Mereka langsung melaksanakan
tugasnya masing – masing.
d. Siswa
Para siswa dan siswi hadir sebelum pukul 06.30 WIB. Apabila
mereka berhalangan untuk hadir dan mengikuti kegiatan belajar
mengajar, mereka akan memberi kabar baik berupa surat maupun
langsung ke teman-temannya
7

2. Kedisplinan
a. Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan selama beberapa hari, bahwa
kepala SMK Negeri 22 Jakarta telah menjalankan tugasnya secara
maksimal terutama disiplin waktu, cara berpakaian dan memberi andil
dalam kebersihan lingkungan sekolah terutama melaksanakan Visi
dan Misi sekolah dengan baik, serta selalu memberikan bimbingan
atau didikan kepada siswa.
b. Guru
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan magang 1
berlangsung, sebagian besar guru datang tepat waktu yaitu pukul
06.15 WIB.
c. Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan magang 1
berlangsung, sebagian besar siswa datang tepat waktu yaitu pukul
06.30 WIB walaupun masih ada yang terlambat. Siswa yang terlambat
akan diberi hukuman membersihkan lingkungan sekolah.

3. Sopan Santun dan Etika


Siswa di SMK Negeri 22 Jakarta menghargai dan menghormati
kepala sekolah sebagai pemimpin. Mereka selalu patuh terhdap kepala
sekolah dan peraturan-peraturan sekolah. Cara berkomunikasi antara siswa
dengan kepala sekolah sangat baik, santun dan efektif
Sikap siswa SMK Negeri 22 Jakarta terhadap guru, menghargai,
menghormati dan patuh. Tetapi, masih ada sebagian siswa yang masih
mengabaikan perintah guru. Misalnya: apabila guru memberikan soal
latihan untuk dikerjakan kepada siswa. Sebagian siswa mengerjakan,
namun sebagiannya mengabaikan.
8

Komunikasi siswa terhadap guru sangat baik, sopan dan efektif.


Siswa selalu berani bertanya, apabila menemukan masalah atau kesulitan
dalam belajar, tapi kadang juga siswa sangat sulit memberikan
tanggapannya terhadap guru apabila dalam proses pembelajaran tidak di
pahami.
Siawa SMK Negeri 22 Jakarta selalu menunjukan sikap yang
baik dan ramah. Saling menghormati dan saling menghargai. Cara
berkomunikasinya santun dan wajar.
Siswa selalu menunjukan sikap yang baik, ramah, serta saling
menghargai dan menghormati apabila ada tamu atau orang luar yang
datang berkunjung di SMK Negeri 22 Jakarta, Cara berkomunikasinya pun
satun dan wajar sehingga orang luar atau tamu yang datang tidak segan
untuk bertanya dan cepat akrab

4. Pengamatan Kultur Sekolah


Untuk hasil pengamatan tentang Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah
sudah baik, terkait dengan kehadiran siswa yang tepat waktu sudah cukup
bisa di apresiasikan walaupun ada beberapa yang masih terlambat,
kerapihan pakaian seragam dan potongan rambut seluruh siswa sudah
mengikuti peraturan yang ada di sekolah dan sudah bisa di apresiasikan
juga untuk siswa yang mau menaati peraturan sekolah. Komunikasi,
interaksi di lingkungan sekolah sudah sangat baik, baik siswa dengan
siswa, guru dengan siswa, sesama guru dan siswa,guru dengan anak-anak
yang sedang melaksanakan PKM dan Magang.
Suasana akademik di luar kelas yang sangat efektif mungkin hanya
olahraga, untuk kunjungan perpustakaan mungkin hanya beberapa saat
saja dan hanya di isi beberapa orang atau kelompok siswa untuk belajar
kelompok, dan mengerjakan tugas. Masih minim sekali siswa yang mau
berkunjung ke perpustakaan untuk membaca buku dengan minatnya
sendiri bukan karena ada tugas ataupun hal lainnya. Aktivitas non-
akademik dan suasana ekstrakurikuler sangat di sayangkan tidak berjalan
9

efektif sehubung dengan adanya pembekuan yang di lakukan oleh pihak


sekolah karena ada masalah yang di alami.
Kehidupan beragama di lingkungan sekolah sudah sangat baik,
karena sudah menerapkan sistem sebelum belajar untuk tadarus bersama
di setiap kelasnya masing-masing, dan juga untuk setiap hari jum’at di
adakan keputrian untuk menunggu siswa laki-lakinya selesai menunaikan
solat jum’at. Untuk keamanan di saat waktu keputrian pun sudah sangat
baik karena setiap pintu di tutup dan di jaga agar siswi tidak pergi di waktu
jam keputrian dan untuk yang siswa pun tidak pergi-pergian untuk
meninggalkan solat jum’at.

5. Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Guru


Untuk kompetensi profesional guru sudah cukup baik dalam hal
tersedianya RPP, penguasaan bahan ajar, memiliki konsep keilmuan,
memiliki kemampuan mengelola kelas, kemampuan menggunakan media.
Walaupun ada beberapa guru yang tidak melakukan kompetensi di atas.
Kompetensi pedagogik guru sudah cukup baik dalam hal mengenal siswa,
menguasai teori-teori pendidikan, melaksanakan beberapa model
pendidikan. Walaupun ada beberapa guru yang tidak melakukan
kompetensi di atas.
Untuk kompetensi kepribadian guru sudah sangat baik dalam hal
penampilan yang menarik, sikp positif, menjadi panutan dan teladan bagi
peserta didik , karena semua guru sudah melakukan kompetensi tersebut.
Kompetensi sosial guru sudah cukup baik dalam hal tanggung jawab
sebagai warga sekolah, peran dalam kehidupan bersama, peduli, mampu
memberi solusi, serta memiliki sikap kepemimpinan. Karena tidak semua
guru melakukan kompetensi tersebut.
10

6. Hasil Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta didik


Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sudah baik
dengan cara mereka tidak meninggalkan kelas saat ada jam pelajaran.
Untuk perhatian peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, tak
jarang mereka tidak memperhatikan pembelajaran yang sedang
berlangsung yang di sebabkan oleh ketidak fokusan siswa itu sendiri
maupun karena guru yang menerangkan pelajaran tidak bisa menarik
perhatian peserta didiknya sehingga mereka tidak optimal mengikuti
proses pembelajaran. Untuk masalah kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran masih jarang yang bisa memberikan hal kreatif untuk
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Respon peserta didik untuk menerima tugas dan perintah guru
kurang di laksanakan, karena saat jam pembelajaran ada beberapa guru
yang menanyakan tugas minggu lalu namun murid masih belum
mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru tersebut. Kemampuan
peserta didik dalam mengkomunikasikan ide, gagasan, pertanyaan, dan
jawaban masih sangat minim karena belum banyak siswa yang aktif seperti
hal-hal di atas walau ada beberapa siswa yang sudah bisa seperti itu.
Kemampuan peserta didik melakukan kerja tim dalam mengerjakan
tugas akademik dan nonakademik sudah cukup baik walau tidak semua
siswa bisa melakukan kerja tim dengan optimal yang bisa di lihat dari
ketika presentasi di depan kelas bersama anggota timnya.

7. Hasil Pengamatan Langsung Proses Pembelajaran di Kelas


Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sudah baik
dengan cara mereka tidak meninggalkan kelas saat ada jam pelajaran.
Peserta didik bisa memahami penjelasan materi dari guru yang
menerangkan dengan cara mereka mencatat apa yang guru tulis dan
katakan sehingga mereka bisa paham lebih dalam materi-materi yang di
jelaskan. Masih minim sekali siswa yang suka mengajukan pertanyaan
menantang terhadap guru yang mengajar di dalam kelas.
11

Untuk hal ini peserta didik mampu memahami hubungan materi


dalam kehidupan sehari-hari karena apa yang di pelajari bisa di aplikasikan
dengan hal-hal yang berkaitan terhadap kehidupan sehari-hari. Peserta
didik sudah dapat menggunakan sumber belajar untuk memahami materi
dengan contoh adanya buku , google, dan materi yang di berikan oleh guru.
Peserta didik dapat mengikuti tes lisan atau tertulis dengan cukup
baik. Jarang sekali peserta didik merasa dilibatkan dalam menyusun
rangkuman hasil pembelajaran. Jarang peserta didik yang mendapat
motivasi untuk belajar lebih lanjut karena tidak semua guru suka
memberikan motivasi kepada siswa nya.

8. Refleksi hasil pengamatan Proses Pembelajaran


Setiap memulai untuk pembelajaran guru selalu mempersiapkan
peserta didik untuk belajar. Hanya beberapa guru saja yang mengaitkan
materi baru dengan materi peserta didik sebelumnya. Para guru sudah
melaksanakan pembelajaran dengan runtut atau bersesuaian dengan apa
yang ada di kurikulum dan mata pelajaran.
Untuk hal ini guru sudah cukup baik untuk memberikan materi yang
berhubungan dalam kehidupan sehari-hari karena apa yang di pelajari bisa
di aplikasikan dengan hal-hal yang berkaitan terhadap kehidupan sehari-
hari. Baik guru maupun siswa sudah sangat baik dalam memanfaatkan
sumber belajar dalam pembelajaran mereka. Para guru selalu melibatkan
peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran.
Untuk penggunaan bahasa lisan dengan jelas dan lancar semua guru
sudah menerapkan hal tersebut dengan baik dan benar. Hanya beberapa
guru saja yang suka memberikan tes lisan ataupun tes tulisan setelah jam
pembelajaran selesai. Jarang sekali guru membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik. Tidak semua guru menutup pembelajaran
dengan refleksi dan memberi motivasi kepada siswa untuk belajar.
12

C. Laporan Umum Pengamatan Secara Individu

1. Amalia Septiani

a. Pengamatan Kultur Sekolah


Untuk hasil pengamatan tentang Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah
sudah baik, terkait dengan kehadiran siswa yang tepat waktu sudah cukup
bisa di apresiasikan walaupun ada beberapa yang masih terlambat,
kerapihan pakaian seragam dan potongan rambut seluruh siswa sudah
mengikuti peraturan yang ada di sekolah dan sudah bisa di apresiasikan
juga untuk siswa yang mau menaati peraturan sekolah. Komunikasi,
interaksi di lingkungan sekolah sudah sangat baik, baik siswa dengan
siswa, guru dengan siswa, sesama guru dan siswa,guru dengan anak-anak
yang sedang melaksanakan PKM dan Magang.
Suasana akademik di luar kelas yang sangat efektif mungkin hanya
olahraga, untuk kunjungan perpustakaan mungkin hanya beberapa saat
saja dan hanya di isi beberapa orang atau kelompok siswa untuk belajar
kelompok, dan mengerjakan tugas. Masih minim sekali siswa yang mau
berkunjung ke-perpustakaan untuk membaca buku dengan minatnya
sendiri bukan karena ada tugas ataupun hal lainnya. Aktivitas non-
akademik dan suasana ekstrakurikuler sangat di sayangkan tidak berjalan
efektif sehubung dengan adanya pembekuan yang di lakukan oleh pihak
sekolah karena ada masalah internal yang di alami.
Kehidupan beragama di lingkungan sekolah sudah sangat baik,
karena sudah menerapkan sistem sebelum belajar untuk tadarus bersama
di setiap kelasnya masing-masing, dan juga untuk setiap hari jum’at di
adakan keputrian untuk menunggu siswa laki-lakinya selesai
menunaikan solat jum’at. Untuk keamanan di saat waktu keputrian pun
sudah sangat baik karena setiap pintu di tutup dan di jaga agar siswi tidak
pergi di waktu jam keputrian dan untuk yang siswa pun tidak pergi-
pergian untuk meninggalkan solat jum’at .
13

b. Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Guru


Kompetensi profesional guru sudah cukup baik dalam hal
tersedianya RPP, penguasaan bahan ajar, memiliki konsep keilmuan,
memiliki kemampuan mengelola kelas, kemampuan menggunakan
media . Walaupun ada beberapa guru yang tidak melakukan kompetensi
di atas. Kompetensi pedagogik guru sudah cukup baik dalam hal
mengenal siswa, menguasai teori-teori pendidikan, melaksanakan
beberapa model pendidikan . Walaupun ada beberapa guru yang tidak
melakukan kompetensi di atas.
Kompetensi kepribadian guru sudah sangat baik dalam hal
penampilan yang menarik, sikap positif, menjadi panutan dan teladan
bagi peserta didik , karena semua guru sudah melakukan kompetensi
tersebut. Kompetensi sosial guru sudah cukup baik dalam hal tanggung
jawab sebagai warga sekolah, peran dalam kehidupan bersama, peduli,
mampu memberi solusi, memiliki sikap kepemimpinan, dan lain-lain.
Karena tidak semua guru melakukan kompetensi tersebut.

c. Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta Didik


Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sudah baik
dengan cara mereka tidak meninggalkan kelas saat ada jam pelajaran.
Untuk perhatian peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, tak
jarang mereka tidak memperhatikan pembelajaran yang sedang
berlangsung yang di sebabkan oleh ketidak fokusan siswa itu sendiri
maupun karena guru yang menerangkan pelajaran tidak bisa menarik
perhatian peserta didiknya sehingga mereka tidak optimal mengikuti
proses pembelajaran. Untuk masalah kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran masih jarang yang bisa memberikan hal kreatif
untuk pembelajaran yang sedang berlangsung.
14

Respon peserta didik untuk menerima tugas dan perintah guru


kurang di laksanakan, karena saat jam pembelajaran ada beberapa guru
yang menanyakan tugas minggu lalu namun murid masih belum
mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru tersebut. Kemampuan
peserta didik dalam mengkomunikasikan ide, gagasan, pertanyaan, dan
jawaban masih sangat minim karena belum banyak siswa yang aktif
seperti hal-hal di atas walau ada beberapa siswa yang sudah bisa seperti
itu.
Kemampuan peserta didik melakukan kerja tim dalam
mengerjakan tugas akademik dan nonakademik sudah cukup baik walau
tidak semua siswa bisa melakukan kerja tim dengan optimal yang bisa di
lihat dari ketika presentasi di depan kelas bersama anggota timnya.

d. Pengamatan Tentang Proses Belajar Peserta Didik


Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sudah baik
dengan cara mereka tidak meninggalkan kelas saat ada jam pelajaran.
Peserta didik bisa memahami penjelasan materi dari guru yang
menerangkan dengan cara mereka mencatat apa yang guru tulis dan
katakan sehingga mereka bisa paham lebih dalam materi-materi yang di
jelaskan. Masih minim sekali siswa yang suka mengajukan pertanyaan
menantang terhadap guru yang mengajar di dalam kelas.
Untuk hal ini peserta didik mampu memahami hubungan materi
dalam kehidupan sehari-hari karena apa yang di pelajari bisa di
aplikasikan dengan hal-hal yang berkaitan terhadap kehidupan sehari-
hari. Peserta didik sudah dapat menggunakan sumber belajar untuk
memahami materi dengan contoh adanya buku, google, dan materi yang
di berikan oleh guru.
15

Peserta didik dapat mengikuti tes lisan atau tertulis dengan cukup
baik. Jarang sekali peserta didik merasa dilibatkan dalam menyusun
rangkuman hasil pembelajaran. Jarang peserta didik yang mendapat
motivasi untuk belajar lebih lanjut karena tidak semua guru suka
memberikan motivasi kepada siswa nya.

e. Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran


Setiap memulai untuk pembelajaran guru selalu mempersiapkan
peserta didik untuk belajar. Hanya beberapa guru saja yang mengaitkan
materi baru dengan materi peserta didik sebelumnya. Para guru sudah
melaksanakan pembelajaran dengan runtut atau bersesuaian dengan apa
yang ada di kurikulum dan mata pelajaran.
Untuk hal ini guru sudah cukup baik untuk memberikan materi
yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari karena apa yang di
pelajari bisa di aplikasikan dengan hal-hal yang berkaitan terhadap
kehidupan sehari-hari. Baik guru maupun siswa sudah sangat baik dalam
memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran mereka. Para guru
selalu melibatkan peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran.
Untuk penggunaan bahasa lisan dengan jelas dan lancar semua
guru sudah menerapkan hal tersebut dengan baik dan benar. Hanya
beberapa guru saja yang suka memberikan tes lisan ataupun tes tulisan
setelah jam pembelajaran selesai. Jarang sekali guru membuat
rangkuman dengan melibatkan peserta didik. Tidak semua guru menutup
pembelajaran dengan refleksi dan memberi motivasi kepada siswa untuk
belajar.
16

2. Anis Sumarni

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di SMK Negeri


22 Jakarta maka di peroleh data sebagai berikut.
a. Hasil Pengamatan Langsung Kultur Sekolah
SMK Negeri 22 Jakarta memiliki visi dan misi yang tertulis,
dipajang sesuai dengan kondisi sekolah. Visi dan misi ini disusun
bersama pemangku kepentingan seperti kepala sekolah, guru, dan
komite sekolah. Semua warga sekolah mengetahui dan memahami
rumusan Visi dan Misi sekolah karena Visi dan Misi tersebut mudah
diakses dari mana saja.
Tata tertib di SMK Negeri 22 Jakarta di patuhi dan dilaksanankan
oleh setiap warga sekolah. Setiap pagi menjelang bel masuk akan ada
satu orang guru yang mengawasi setiap siswa yang datang. Beliau akan
memperhatikan pakaian dan potongan rambut pada setiap siswa.
Apabila terjadi adanya pelanggaran maka guru akan langsung menegur
kesalahan tersebut. Dilihat dari komunikasi yang terjalin antar banyak
pihak, cukup terlihat bahwa komunikasi yang ada mengandung muatan
positif yang membangun sehingga keakraban dan keceriaan setiap
warga sekolah mudah di temukan.
Saat berada di dalam kelas, murid terfokus pada setiap guru dan
apa yang di ajarkannya. Tidak ditemukan murid yang sedang
mempunyai kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan materi
pembelajaran. Murid terbiasa belajar secara berkelompok di
bandingkan jika di beri tugas individu. Jika mereka menemukan
kesulitan dalam mengerjakan tugas maka mereka akan mendatangi
perpustakaan atau bertanya langsung pada guru yang bersangkutan.
17

Pembelajaran tidak hanya ada di dalam ruangan kelas, kegiatan


olahraga dan ekstrakulikuker pun menjadi daya tarik bagi para siswa
yang jenuh berada di dalam ruang kelas. Ekstrakurikuler yang ada di
SMK Negeri 22 Jakarta sedang dalam masa pembekuan namun ada
beberapa ekstrakurikuler yang tetap berjalan seperti Pramuka, PMR dan
Paskibra.
Setiap harinya kegiatan pembelajaran akan dimulai dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya, membaca alquran serta literasi.
Selain itu setiap hari jumat, para siswa dan guru-guru laki-laki akan
menunaikan ibadah solat jumat di masjid yang ada di lingkungan SMK
Negeri 22 Jakarta. Sedangkan para siswi beserta guru-guru perempuan
akan melaksanakan kegiatan kerohanian berupa keputrian yang
memang diadakan khusus pada saat hari jumat.

b. Pengamatan Untuk Membangun Kompetisi Guru


Menurut pengamatan saya selama kurang lebih 10 hari di SMK
Negeri 22 Jakarta, setiap guru yang mengajar telah memenuhi standar
kopetensi profesional guru yaitu dengan tersedianya RPP, setiap guru
pun telah menguasai bahan ajaran yang akan disampaikan kepada
murid-muridnya sehingga memudahkan mereka dalam mengelola
kelas. Setiap guru mengajar berbekal buku paket materi juga materi
presentasi yang akan dijelaskan dengan menggunakan LCD.
Setiap murid pasti mempunyai guru yang masing-masing mereka
idolakan, baik karena cara mengajar setiap guru atau karna
pemnampilan dan keramahan setiap guru tersebut. Menurut hasil
pengamatan saya, setiap guru yang mengajar mempunyai ciri khas
tersendiri saat berada di kelas. Masing-masing guru telah memiliki
tanggung jawab yang baik dilihat dari bagaimana cara mereka dalam
mengelola kelas, bagaimana cara mereka dalam memberikan jalan
tengah atau solusi dalam setiap diskusi yang dilakukan di kelas hingga
dapat menghidupkan suasana didalam kelas.
18

c. Pengamatan Untuk Memperkuat Pemahaman Peserta Didik


Sebelum pembelajaran dimulai peserta didik akan diminta untuk
melakukan kegiatan literasi guna mempersiapkan diri mereka sebelum
mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Pada saat di dalam kelas
perhatian peserta didik tertuju pada guru yang sedang menjelaskan
materi. Sesekali guru membuat jeda agar para murid tidak mudah bosan
dengan materi yang hanya terpaut dengan teks. Walaupun begitu, murid
tidak hanya sebagai ember pasif yang menerima ilmu yang tertuang.
Mereka cukup aktif dalam bertanya dan bahkan telah memahami materi
yang diajarkan dengan membaca dari buku-buku sumber yang
disediakan oleh pihak sekolah.
Para guru tidak jarang memberikan tugas individu atau kelompok
pada setiap peserta didik. Bahkan saat jam pembelajaran berlangsung
guru akan meminta peserta didik untuk menyampaikan gagasan mereka
baik secara suka rela ataupun di tunjuk terlebih dahulu. Gagasan yang
mereka sampaikan tidak hanya berupa pertanyaan namun juga berupa
ide-ide kreatif ataupun pelengkap jawaban. dalam melaksanakan tugas
yang diberikan oleh setiap guru, para peserta didik mampu melakukan
kerja sama tim berupa pembagian tugas dalam tim tanpa campur tangan
pihak lain atau guru yang bersangkutan.

d. Pengamatan Tentang Proses Belajar Peserta Didik


Pengelolaan siswa dalam kelas bervariasi (seperti kelompok,
berpasangan, individu, dsb) sesuai dengan materi pelajaran. Pertanyaan
yang diajukan guru tak jarang memancing siswa untuk mengeluarkan
ide mereka sendiri. Hal ini mengakibatkan adanya intraksi guru-siswa
dan siswa-siswa. Guru sangat terampil menggunakan sumber belajar
termasuk lingkungan sekitar. Karena guru menggunakan media untuk
memberikan contoh yang konkrit sehingga dapat merangsang siswa
untuk menghubungkan teori dan praktek. Guru juga senantiasa
mengamati respon siswa dan menunjuk siswa yang harus menjawab.
19

Setiap mulai memasuki materi baru para peserta didik akan


mengulang atau meresume materi sebelumnya dengan tujuan agar
mereka tetap mengingat setiap materi yang diajarkan. Peserta didik juga
tidak kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan karena sekolah
menyediakan fasilitas seperti buku-buku sumber yang dapat dipinjam
selama satu tahun hingga para peserta didik naik tingkat. Para guru
cukup jeli dalam menangkap kejenuhan setiap peserta didik, mereka
akan memutarkan video motivasi atau membuat candaan sehingga para
murid akan kembali fokus untuk menyerap materi yang diajarkan.

e. Reflesksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran


Selama kurang lebih 10 hari kami melakukan pengamatan di
SMK Negeri 22 Jakarta, saya melihat dan mengamati bagaimana proses
belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas.
Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai para guru akan
mengingatkan anak-anak untuk menyanyikan lagu kebangsaan
indonesia raya, membaca alquran dan literasi. Hal ini sudah menjadi
kebiasaan di SMK Negeri 22 Jakarta sebelum memasuki ranah
pelajaran. Bahkan sebelum ada guru yang masuk ke kelas apabila jam
telah menunjukan pukul 06.30 maka rutinitas tersebut segera dimulai.
Setelah melalui rutinitas yang menjadi ciri khas dari SMK Negeri
22 Jakarta, para guru akan senangtiasa mengingatkan anak-anak
didiknya mengenai tugas pada pertemuan sebelumnya. Apabila tidak
terdapat tugas, maka guru melakukan pengulangan kembali dengan
tujuan agar peserta didik tetap mengigat materi-materi sebelumnya.
Materi yang dibawakan oleh guru sesuai dengan RPP yang ada,
sehingga memudahkan murid dalam belajar. Selain itu SMK Negeri 22
Jakarta memfasilitasi setiap murid dengan buku sumber setiap mata
pelajaran. Buku tersebut dipinjamkan dalam jangka waktu selama satu
tahun.
20

3. Choiriah Islamiati

a. Pengamatan Kultur Sekolah


Tata tertib sekolah di SMKN 22 Jakarta sangat diterapkan. Ketika
murid hendak masuk pintu gerbang, guru piket sudah siap di halaman
sekolah untuk melihat kerapihan dan tiba di sekolah tepat waktu.
Kerapihan di lihat mulai dari pakaian seragam, sepatu, kaos kaki, dan
atribut. Bila ada siswa yang menggunakan jaket, sweater dan sejenisnya
sampai pintu masuk, maka harus di lepas. Pakaian seragam untuk Hari
Senin yaitu menggunakan putih putih, dasi, topi, dan almamater. Untuk
almamater tiap angkatan berbeda warna, kelas X belum ada almamater,
karena berhubung masih baru, kelas XI berwarna biru laut, dan kelas
XII berwarna biru tua. Hari Selasa yaitu menggunakan seragam sesuai
dengan jurusan masing-masing. Hari Rabu menggunakan putih abu-
abu. Hari Kamis menggunakan batik dan pramuka. Hari Jum’at
menggunakan baju kurung (muslim) SMKN 22 Jakarta.
Sekolah SMKN 22 Jakarta masuk atau tiba di sekolah pada pukul
06.30. Apabila siswa datang terlambat, maka akan di beri hukuman
berupa, berdiri di halaman sekolah sambil menghafal surat-surat
pendek, lalu membersihkan halaman dan lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah yaitu mengepel lantai di setiap lorong kelas, kamar
mandi, dan kantin sekolah. Siswa juga di hukum apabila melanggar
peraturan tata tertib, dan di hukum berupa mengepel lingkungan
sekolah selama satu minggu.
Komunikasi antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan
guru dengan guru di lingkungan sekolah cukup baik. Apabila siswa
bertatap muka atau bertemu dengan guru di luar kelas, mereka
menerapkan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun).
Sesuai dengan pengamatan yang saya lakukan, ketika pada saat pertama
kali kami mengantar surat dan lalu di terima magang di sekolah
tersebut. Saya dan teman-teman anggota kelompok di sambut baik,
21

kami di antar oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum untuk


menempati ruang perkumpulan anak-anak PKM dan magang. Guru-
guru di sana juga baik dan ramah terhadap kami mahasiswa yang
sedang melakukan magang. Ketika kami sedang membutuhkan data
untuk laporan kami, guru-guru yang bertugas masing-masing
membantu kami memberikan data-data yang kami butuhkan.
Suasana akademik di luar kelas seperti, olahraga, kunjungan
perpustakaan, belajar kelompok, dan mengerjakan tugas, siswa-siswi
melakukan itu dengan baik. Olahraga di sekolah SMKN 22 Jakarta di
lakukan sesuai jam pelajaran masing-masing kelas. Olahraga di sana
meliputi badminton, volly, basket, dan futsal, selebihnya olahraga yang
berunsur gerakan. Kunjungan perpustakaan juga cukup banyak di
kunjungi oleh siswa-siswinya, ketika mereka sedang tidak ada jam
pelajaran atau sedang ada tugas individu maupun kelompok mereka
mengerjakan tugas bersama-sama di perpustakaan. Mengerjakan tugas
juga masih ada yang mengerjakan di sekolah, walaupun sebenarnya
tugas itu harus di kerjakan di rumah.
Aktivitas akademik dan suasana ekstrakurikuler di SMKN 22
Jakarta ini sedang tidak berjalan atau sedang di bekukan sudah selama
satu bulan, tetapi pada saat upacara Kemerdekaan RI, Pasukan Pengibar
Bendera SMKN 22 Jakarta aktif kembali hanya untuk acara tersebut.
Selain itu, ada ekstrakurikuler PMR, dan ekskul ini berjalan pada saat
upacara bendera rutinitas yang dilaksanakan setiap hari senin.
Kehidupan beragama di lingkungan sekolah yaitu setiap pagi
sebelum masuk jam pelajaran pertama di terapkan bagi siswa-siswinya
untuk membaca Al-qur’an dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Selain itu, juga menerapkan infaq shodaqoh ke tiap-tiap kelas setiap
hari senin sampai dengan jum’at. Setiap istirahat pertama juga siswa-
siswi di harapkan untuk sholat dhuha. Di terapkan juga setiap jum’at
ketika laki-laki melaksanakan sholat jum’at, yang perempuan harus
mengikuti kegiatan keputrian.
22

b. Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Guru


Kompetensi profesional guru. Sesuai pengamatan yang saya
lakukan yaitu saya memasuki kelas sepuluh akuntansi satu yang sedang
di ajari oleh Bapak Drs. Kusnowo dengan mata pelajaran Pengantar
Ekonomi dan Bisnis. Beliau mengajarkan sesuai RPP (menggunakan
kurikulum 2013). Memiliki kemampuan mengelola kelas. Sebelum
membahas keseluruhan materi, beliau berkomunikasi dengan muridnya
agar awal materi di mulai murid bisa memahami. Beliau juga
menggunakan metode perumpamaan dari materi yang di ajarkan. Jadi,
tidak keseluruhan mengajarkan sama dengan apa yang ada di buku.
Kompetensi pedagogik beliau yaitu ramah berkomunikasi dengan
siswa-siswinya, mengenali siswanya dengan baik. Beliau juga
menggunakan model pembelajaran seperti peta konsep untuk materi
tersebut.
Kompetensi kepribadian beliau juga menarik dan positif, menjadi
panutan bagi siswa-siswinya, karena beliau lah yang menurut
pengamatan yang saya lakukan, beliau yang begitu cepat akrab dengan
siswa-siswinya, beliau juga suka membuat suasana kelas nyaman dan
terhibur, agar pelajaran yang di berikan tidak terlalu serius tetapi murid
cepat memahaminya.
Kompetensi sosial guru. Sesuai dengan pengamatan yang saya
lakukan, guru di sekolah tersebut bertanggung jawab sebagai warga
sekolah, peduli dan membantu kami memberikan data-data untuk
laporan kami, memberikan solusi kepada kami juga terkait sistematika
pengamatan yang harus kami lakukan, dan siapa yang patut dan cocok
untuk menjadi guru pamong kami. Bertanggung jawab juga terhadap
RPP dan akreditasi di sekolah tersebut.
23

c. Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta Didik


Dari beberapa kelas yang saya amati terkait kesiapan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran, ketika pada saat jam pertama siswa-
siswi masih semangat dan antusias mengikuti materi, sampai tiba pada
saat jam istirahat pertama pun mereka masih semangat dalam belajar.
Namun, pada saat jam pelajaran tersebut sudah hampir mendekati
waktu dzuhur dan sampai tiba waktunya pulang, kesiapan peserta dalam
mengikuti pelajaran sudah menurun, apalagi kalau yang mengajarnya
dengan suara lembut, jadi membuat para muridnya tidak semangat dan
mulai mengantuk.
Perhatian siswa-siswi dalam mengikuti pembelajaran juga di lihat
dari waktu jam pelajaran dan siapa yang mengajar. Jika waktu sudah
mendekati siang/dzuhur, siswa tersebut ada yang sibuk dengan
kegiatannya sendiri dan tidak memperhatikan gurunya, ada yang
duduknya juga tidak sigap akibatnya mulai mengantuk dan tidur.
Respon peserta didik terkait di berikan tugas yaitu baik dan di lakukan.
Kemampuan peserta didik dalam mengkomunikasikan gagasan,
pertanyaan, dan jawaban. Sesuai dengan pengamatan yang saya
lakukan, beberapa kelas yang saya amati belum ada siswa-siswi yang
melakukan hal tersebut, padahal mereka sudah menggunakan
kurikulum 2013, tetapi masih saja guru yang berbicara dan murid masih
mendengarkan. Apabila juga, jika guru sudah menjelaskan materi dan
di buka sesi tanya jawab, tidak ada murid yang bertanya.
Kemampuan peserta didik dalam kerja tim tugasnya, ada kelas
yang saya amati sedang melakukan presentasi materi kelompok.
Namun, kelompok yang presentasi tersebut belum siap dalam hal
menjawab pertanyaan, terlalu lama menjawab sehingga teman-teman
yang lain lama menunggu, dan keaktifan anggotanya pun dalam kerja
tim tidak menonjol. Jadi, ketika ada pertanyaan hanya itu terus yang
menjawab, anggota lainnya tidak berusaha membantunya.
24

d. Pengamatan tentang Proses Belajar Peserta Didik


Kesiapan peserta didik dalam proses belajar, ada yang siap dan ada
yang tidak memperhatikan. Itu sesuai dengan kembali pada waktu jam
pelajaran dan siapa yang mengajar. Pemahaman peserta didik dalam
proses belajar, ternyata mereka lebih memahami dengan metode
perumpamaan dan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan
pengamatan yang saya lakukan, dan sesuai dengan beberapa kelas yang
saya amati, belum ada siswa-siswi yang mengajukan pertanyaan.
Di sekolah tersebut juga memberikan buku-buku peminjaman yang
ada di perpustakaan kepada siswa-siswi tiap kelas. Jadi, mereka bisa
belajar dengan adanya sumber buku. Ada kelas yang saya amati, pada
saat guru mengajar, dua orang murid tersebut di jadikan contoh materi
pembelajaran, agar siswa-siswinya dapat memahami.
Tes lisan untuk siswa-siswi tersebut di lakukan pada saat materi
sedang berjalan, kelas yang saya amati saat itu, guru tersebut
memberikan tes lisan berupa menghafal materi yang sedang
diterangkan, jadi ketika mereka sudah hafal, guru tersebut mencoba tes
siswa-siswinya. Ada guru yang di akhir pertemuan pembelajaran
memberikan motivasi kepada siswa-siswinya, memberikan tentang
‘harus bersemangat lagi dalam belajar, ketika lulus nanti jadilah orang
dengan keahlian yang profesional, jadilah boss jangan jadi karyawan,
jadilah penghasil bukan mencari hasil’.

e. Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran


Sebelum pembelajaran di mulai, adakan ice breaking terlebih
dahulu agar siswa-siswi kembali fokus dalam menerima materi,
terutama waktu mengajar mendekati jam siang sholat dzuhur sampai
tiba waktu jam pulang. Bisa juga izinkan siswa-siswi membawa dan
memakan sebuah permen agar mulut mengunyah dan tidak mengantuk,
tetapi jangan izinkan untuk mengunyah permen karet
25

Berikan pengetahuan yang baru kepada siswa-siswi dari materi


sebelumnya, agar materi yang diberikan masih bersifat
berkesinambungan. Usahakan juga mengajar jangan terlalu sering tidak
masuk, karena apabila guru sering tidak masuk atau lupa untuk
mengajar, maka akibatnya materi yang di ajarkan tidak sepenuhnya di
berikan kepada siswa-siswinya, dan yang terjadi ketika ujian tiba
mereka bingung harus menjawab soal pertanyaan seperti apa, karena
gurunya saja jarang masuk mengajar. Ajarkan juga materi secara runtut,
jangan loncat sana sini dan sesuaikan dengan RPP, agar siswa-siswi
dapat memahaminya.
Berikan sumber-sumber lain untuk di berikan kepada siswa-siswi,
agar mereka dapat mengetahui selain sumber dari buku. Bisa juga
manfaatkan kutipan-kutipan yang terkait dengan materi tersebut. Dalam
proses pembelajaran juga di harapkan peserta terlibat dalam belajar,
agar siswa tersebut bisa aktif dan ketika menerangi materi mereka pun
cepat tangkap memahami materi yang di ajarkan. Berikan juga
perumpamaan dalam kehidupan sehari-hari atau praktik langsung di
dalam materi yang di ajarkan.
Gunakan bahasa yang jelas, lantang dan lancar, tetapi bukan berarti
dengan suara yang lembut seperti sedang mendongeng, justru hal
tersebut dapat membuat peserta didik menjadi cepat mengantuk,
apalagi saat-saat mendekati waktu makan siang, dzuhur dan tiba waktu
pulang. Berikan pertanyaan kepada tiap-tiap siswa atau pancing berupa
tes lisan peserta didik agar materi yang di ajarkan mereka bisa
mengingatnya dan tidak menjadi sia-sia. Lakukan juga setelah hari itu
materi selesai, minggu depan pertemuan atau pergantian pekan berikan
mereka kuis terkait materi yang minggu lalunya sudah di ajarkan.
26

Berikan perintah kepada peserta didik untuk membuat rangkuman


atau peta konsep terkait materi yang telah di ajarkan saat pertemuan itu
juga, dan saat pertemuan selanjutnya rangkuman atau peta konsep
tersebut di kumpulkan dan di nilai, dan itu juga dapat di jadikan
perolehan nilai harian. Jadi, sama-sama tidak ada yang di rugikan, guru
tidak sia-sia mengajar, karena mereka sudah membuat peta konsep jadi
dapat mengingat kembali materi yang sebelumnya sudah di ajarkan, dan
peserta didik juga mendapat nilai tambahan harian.
Berikan motivasi kepada peserta didik, agar mereka dapat
pengetahuan tidak hanya dari pelajaran saja, tetapi dari pengalaman pun
juga penting. Sering kali peserta didik di berikan motivasi atau refleksi
lebih cepat tangkap dan memahami, bisa juga berbagi ilmu terkait
pengalaman dari guru ajar tersebut, atau juga berbagi ilmu terkait yang
terjadi di dunia luar, rintangan apa yang harus mereka hadapi ketika
lulus nanti, persiapan apa yang harus mereka persiapkan dari sekarang,
dan kemampuan seperti apa yang paling banyak di cari oleh perusahaan.
27

4. Ditha Aisya Putri

a. Pengamatan kultur Sekolah


Pelaksaan tata tertib yang ada disekolah SMKN 22 Jakarta semua
guru dan muridnya menerapkan disiplin pada waktu maupun disiplin
dalam berpakaian seragam, potongan rambut dll. Siswa diwajibkan
untuk hadir pada pukul 06.15 apabila terdapat murid yang terlambat
diberi hukuman menyapu dan mengepel koridor kelas seluruh nya tetapi
dibagi bagi, dan harus sudah selesai dalam 1 mata pelajaran.
Setiap jurusan pun mempunyai seragam yang sangat bagus dan
rapih. Kominikasi antara guru dengan murid nya sangat akrab tanpa
mengurangi rasa hormat kepada gurunya. Keceriaan terlihat dari awal
ketika murid datang dari gerbang sekolah karen setiap harinya ada guru
piket yang menyapa di lobby masuk sekolah dengan memberi salam
kepada seluruh muridnya yang baru saja datang.
Dalam sistem pendidikan sekolah SMKN 22 Jakarta memberikan
kebebasan kepada seluruh siswa nya baik akademik dan non akademik
seperti dengan adanya kebebasan diluar kelas (olahraga, kunjungan
perpustakaan, belajar kelompok, mengerjakan tugas) ataupun aktivitas
non akademik seperti ekstrakulikuler (pramuka,PMR, majalah dinding,
pembinaan bakat dan sebagainya). Ada pun bukti perhargaan-
penghargaan yang diraih oleh SMKN 22 dengan begitu membuktikan
pendidikan yang diberikan oleh sekolah cukup baik.
Kehidupan beragama dilingkungan sekolah memberikan dampak
positif kepada seluruh siswa/siswi karena setiap pagi setelah bell
berbunyi dimulainya pelajaran pertama siswa diwajibkan untuk tilawah
atau membaca surat pendek lalu menyanyikan lagu Indonesia raya dan
setelah itu murid memulai kegiatan belajar mengajar.
28

b. Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Guru


Guru-guru di SMKN 22 termasuk dalam guru yang profesional.
Pembelajaran yang disampaikan sesuai dengan RPP yang sudah ada,
dan guru-guru di SMKN 22 sangat menguasai bahan-bahan materi
ketika menjelaskan kepada peserta didik dapat menguasai suasana kelas
sehingga kelas berlangsung secara efektif, guru-gurunya pun selalu
membuat siswanya untuk aktif berbicara serta memahami pelajaran,
pihak sekolah pun menyediakan media belajar seperti proyektor dll.
Hampir semua murid yang diajarkan guru-guru SMKN 22 mereka
sangat akrab apabila bertemu diluar kelas.
Guru menguasai teori yang akan diajarkan dikelas, tetapi guru
pun memberikan pula kepada murid agar mereka mencari tahu sendiri
apa yang harus mereka ketahui. Kegiatan pembelajaran didalam kelas
pun tak hanya guru saja yang memberikan penjelasan, tetapi murid juga
diajarkan untuk memaparkan materi didepan kelas bersama
kelompoknya dan teman temannya memberikan pertanyaa, namun guru
bukan hanya memantau tetapi apabila ada yang salah guru
membenarkan.
Dari segi kompetensi kepribadian guru penampilan guru-guru
sangat rapih sangat mencerminkan contoh yang baik untuk siswa-
siswanya, bersopan santun dengan baik, dan guru-guru menjadi panutan
dan teladan yang sangat baik untuk peserta didiknya. Komunikasi guru-
guru dengan warga disekitar sekolah sangat baik apabila ada kesusahan
atau pun bencana guru siap untuk membantu, karena menjadi seorang
guru haruslah mempunyai sifat kepemimpinan yang ada dalam dirinya
oleh semua guru pun mempunyai sifat kepemimpinan yang kental
dalam dirinya.
29

c. Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Perserta Didik


Siswa/siswi di SMKN 22 pada saat bell berbunyi menandakannya
pelajaran dimulai, sejak itu pula murid sudah siap untuk mengikuti
pelajaran. Perhatian yang ditunjukan murid kepada guru nya
menandakan sudah paham dengan yang sudah di ajarkan oleh gurunya
dan apabila murid tidak tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh
gurunya ia memberikan pertanyaan.

Pada saat didalam kelas siswa/i SMKN 22 sebagian besar


menggunakan proyektor untuk presentasi didepan kelas bersama
dengan kelompoknya, dan mereka cukup siap dan berani dalam
berbicara. Tidak hanya belajar dikelas, siswa juga belajar untuk belajar
dan menilai lingkungan disekitarnya.
Respon yang ditunjukan siswa saat di berikan tugas cukup bagus
karena siswa apabila tak mengerti menanyakan nya kepada gurunya dan
mereka mampu bekerja dengan teman temannya. Saat presentasi siswa
cukup baik dalam menjawabkan pertanyaan-pertanyaan dari temannya,
apabila pertanyaan tidak terdapat dalam materi siswa/i mencari sumber
lain yaitu internet. Guru pun membantu menjawab dan membenarkan
jawaban yang kira-kira belum benar.
Kemampuan siswa/i melakukan kerja tim dalam akademik dan
non akademik sangat baik karen siswa saling aktif dan saling bekerja
sama untuk menyelesaikan tugasnya, tanpa saling ketergantungan.

d. Pengamatan Tentang Proses Belajar Peserta Didik


Semangat peserta didik yang ditunjukan sewaktu datang
kesekolah cukup membuat saya yakin siswa/i sangat siap untuk
mengikuti proses pembelajaran dan pada saat saya mengamati proses
belajar mengajar peserta didik cukup memahami dengan apa yang
dijelaskan oleh gurunya dan ketika guru memberikan sesi bertanya
banyak murid yang aktif bertanya dan siswa/i tidak hanya harus
30

memahami materi saja mereka juga menerapkannya didalam


kehidupannya sehari hari.
Peserta didik menggunakan sumber belajar dari buku paket dan
mereka juga menggunakan internet untuk mencari dari sumber lain,
sekolah juga memberikan fasilitas perpustakaan kepada siswa/i untuk
mempermudah untuk menambah sumber belajar mereka.
Peserta didik cukup bisa mengikti tes lisan ataupun tulis dengan
baik, guru juga memberikan quiz kepada perserta didik agar mereka
mengingat kembali materi pembelajaran yang diajarkan minggu lalu.
Guru pun sangat melibatkan muridnya dalam membuat kesimpulan
materi diakhir pembelajaran, dan tak lupa untuk memberikan semangat
agar murid lebih termotivasi kembali untuk belajar lebih giat.

e. Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran


Sebelum guru masuk kedalam kelas guru guru SMKN 22
mempersiapkan materi yang akan diajarkan nya, kemudian guru
menjelaskan dengan jelas dan dengan bahasa sehari hari agar siswa/i
mudah untuk mengingat. Saat memberikan materi baru kepada peserta
didiknya tak lupa juga mengaitkan materi yang dijelaskan minggu
sebelum nya agar siswa/i mengingat kembali semua materinya dan guru
pun melaksanakan pembelajaran yang menghadirkan situasi dunia
nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubunngan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan
mereka. Dia akhir pembelajaran dengan tenang dan memberikan
motivasi untuk siswanya.

Anda mungkin juga menyukai