MAKALAH
DISUSUN OLEH :
PRODI : D3 KEBIDANAN
CILACAP
TAHUN 2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami tim penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebutuhan dasar pada anak
pra sekolah “ Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Budi selaku dosen
pengampu mata kuliah Asuhan kebidanan Neonatus, Bayi, Balita & Anak pra sekolah yang
telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Makalah ini memberikan penjelasan
tentang kebutuhan dasar pada anak pra sekolah. Agar pembaca dapat memahami ilmu tersebut
dengan baik dan benar. Kami menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi makalah ini. Penulis juga berharap semoga
makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya kebutuhan dasar pada anak
pra sekolah
Tim penyusun
3
KATA PENGANTAR…………………………………………………… 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………….3
BAB I
Rumusan Masalah………………………………………………………...4
Kesimpulan…………………………………………………………………12
Saran………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………13
4
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Anak prasekolah merupakan anak-anak yang berada dimasa perkembangan dimana periode
ini merupakan periode yang paling pesat perkembangannya dibandingkan dengan periode
perkembangan setelahnya (Sulistiani, 2009). Menurut Dawono (2017) anak prasekolah
merupakan anak yang belum memasuki bangku pendidikan atau berada direntang umur tiga
sampai enam tahun. Didalam periode ini terjadi perkembangan yang sangat menakjubkan dan
perkembangan terbaik dalam hidup manusia (Sit, 2015). Pada saat usia prasekolah, hampir
seluruh sel-sel otak anak berkembang pesat dan merupakan periode terbaik untuk
mengembangkan potensi anak secara optimal (Wulandari, 2016). Menurut Frankenburg
(1971) perkembangan anak meliputi perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal
sosial, dan juga perkembangan bahasa. Salah satu aspek perkembangan yang perlu
diperhatikan untuk anak prasekolah yaitu perkembangan bahasa. Hal tersebut dikarenakan
menurut Santrock (2009) kemajuan bahasa yang terjadi pada masa prasekolah akan menjadi
tiang untuk perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan bahasa akan dimulai dengan
mengekspresikan suara dan akan meningkat menjadi kemampuan mengekspresikan dengan
komunikasi. Selain itu, menurut Astuti (2015) pada saat usia prasekolah, anak mulai
dihadapkan dengan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya seperti dengan
orangtuanya, ataupun temannya. Sehingga mereka membutuhkan kemampuan untuk
menambah informasi, mencari tahu hal baru, serta menyampaikan pikiran dan perasaan
mereka (Gooden, 2013)
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 5 tahun yang mempunyai berbagai
macam potensi. Potensi-potensi itu di rangsang dan dikembangkan agar pribadi anak tesebut
berkembang secara optimal (Supartini,2004). Anak usia pra sekolah adalah anak yang berusia
antara 3-5 tahun (Wong, 2000), dimana memiliki karakteristik tersendiri dalam pertumbuhan
dan perkembangannya.
1) Anak pra-sekolah yang sehat adalah yang langsing, ceria dan gesit dengan postur tubuh
yang baik
3) Keterampilan mototrik kasar juga meningkat, seperti anak dapat melompat meloncat
dan berlari lebih baik. Kemampuan-kemampuan atletik seperti berseluncur dan berenang
dapat dikembangkan
b. Tinggi Badan
1) Secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan TB berkisar antara 7,5 cm dan
TB rata-rata 95 cm
2) Kecepatan pertumbuhan pada tahun keempat hampir sama dengan tahun sebelumnya.
TB mencapai 103 cm sehingga TB sudah mencapai 2 kali lipat dari TB saat lahir
3) Pertumbuhan pada tahun kelima sampai akhir masa pra sekolah TB ratarata mencapai
110cm
c. Berat Badan
1) Secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi penambahan BB 1,8-2,7 kg dan rata-rata B B
14,6 kg
6
2) Kecepatan pertumbuhan pada tahun keempat hampir sama dengan tahun sebelumnya.
BB mencapai 16,7kg
3) Pertumbuhan pada tahun kelima sampai akhir masa pra-sekolah BB rata rata mencapai
18,7 kg
Perkembangan Kongnitif
Diuraikan menjadi dua yaitu perkembangan kognitif menurut Piglet dan perkembangan
bahasa yang diuraikan berikut ini
1) Tahap Pra-operasional
a) Pra-operasional ditandai oleh adanya pemakaian kata-kata lebih awal dan memanipulasi
simbol-simbol yang menggambarkan objek atau benda dan keterikatan atau hubungan diantara
mereka
b) Pemikiran atau sifat anak yang aneh/ganjil menunjukkan fakta bahwa mereka pada
umumnya tidak mampu menunjukkan operations (eksploitasi) atau jika mereka bisa
menunjukkan operation maka keadaannya akan terbatas
c) Metal operations pada tahap ini sifatnya fleksibel dan dapat berubah
d) Tahap pra operasional ini juga ditandai oleh beberapa hal antara lain: egosentrisme,
ketidakmatangan pikiran/ide/gagasan tentang sebabsebab dunia di fisik, kebingungan antara
simbol dan objek yang mereka wakili, kemampuan untuk fokus pada satu dimensi pada satu
waktu dan kebingungan tentang identitas orang dan objek
7
NUTRISI
Nutrisi dibutuhkan anak usia 3-5 tahun atau prasekolah untuk tumbuh kembang. Di
masa itu, anak-anak semakin aktif dan banyak belajar hal baru, mulai dari kemampuan
bahasa, kognitif, motorik, hingga sosial dan emosional yang akan terus berkembang pesat
hingga mencapai 90 persen sampai usia 5 tahun. Sayangnya, banyak orang tua tidak
memberikan menu yang tepat yang dibutuhkan anak. Zat yang penting yakni :
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Serat
5. Vitamin dan mineral
Pilihan camilan sehat untuk anak usia prasekolah :
Di samping memberikan makanan utama, jangan lupakan peran camilan dalam pola
makan harian anak. Pasalnya, asupan gizi harian anak usia prasekolah tidak selalu terpaku
dari makanan utama saja. Ada kalanya anak mengalami sakit atau masalah kesehatan
lainnya, yang memengaruhi frekuensi serta jumlah asupan makanannya.
Yogurt
Jus buah
Susu
Biskuit gandum
Puding
PERSONAL HYGIENE
1. Pakaian
i. Beri pakaian yang warna-warni untuk melatih motorik halus
Menurut penelitian, resiko yang muncul misalnya, iritasi yang bersifat mutagenik
maupun karsiogenik. Pakaian bayi yang di maksud dalam peraturan ini adalah pakaian dan
aksesoris pakaian (perlengkapan bayi). Aksesoris termasuk di antaranya topi, selimut, sarung
tangan, kaos kaki, serta tas bayi. Tujuan peraturan ini adalah untuk menjamin kesehatan bayi
dan anak indonesia.
Jangan pakaikan sepatu berhak tinggi pada anak. Kadang ada orang tua yang
memakaikan sepatu berhak tinggi pada anak agar terlihat lebih cantik, padahal hal ini tidak
baik bagi kesehatan anak. Anak yang baru belajar berjalan dan diberi sepatu berhak tinggi
lama-kelamaan akan menyebabkan tungkai berbentuk “O” atau “X” dan membuat anak
kesulitan untuk berjalan dan sering jatuh.
2. Perumahan
a. Atur suhu rumah agar jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin
b. Bersihkan rumah dari debu dan sampah
c. Usahakan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah
d. Beri ventilasi pada rumah dan minimal 1/15 dari luas rumah
3. Sanitasi lingkungan
a. Persediaan air:
1) Air harus jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa
2) Air tidak mengandung zat-zat yang berbahaya dan mineral yang melebihi batas
normal
3) Air tidak mengandung suatu bibit penyakit (cholera, thypus, dysentri, cacing dll)
4) Tidak mengandung bakteri E coli, bakteri saprotik tidak lebih 100/ml air.
5) Lakukan pengurasan pada bak penampungan air dan lakukan penutupan agar tidak
ada jentik-jentik nyamuk
c. Pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampah jangan terlalu dekat dengan rumah
9
A. Kasih Sayang
2) Perhatikan minat, keinginan, damn pendapatannya, serta beri contoh yang baik (bukan
dipaksa), dibantu, di dorong/dimotivasi dan dihargai, di didik dengan kegembiraan.
B. Rasa Aman
1) Jangan biarkan anak bermain di dekat sumur, kolam, sungai, dan jalan raya
2) Jauhkan anak dari benda panas seperti kompor, setrika, termos, dan air panas
3) Jauhkan anak dari benda berbahaya seperti pisau, colokan listrik, dan kabel
4) Sembunyikan benda yang bisa di sangka maanan atau minuman dari anak seperti racun
tikus, racun serangga, minyak tanah, sabun dan deterjen.
a) Ajarkan anak untuk tidak mudah percaya dengan orang yang baru kenal
Imunisasi anak adalah pemberian vaksin pada anak untuk melindungi mereka dari
penularan penyakit tertentu. Vaksin terbuat dari kuman yang sudah melalui proses
pelemahan atau bahkan dimatikan. Vaksinasi anak akan menguatkan sistem kekebalan
tubuh sehingga merangsang terbentuknya zat antibodi.
Dengan begini, vaksinasi akan melindungi tubuh anak terhadap infeksi sejumlah penyakit
menular di masa mendatang. Tidak hanya menghindarkan anak dari serangan penyakit
serius, vaksinasi anak juga bisa melindungi masyarakat yang lebih luas. Hal itu karena
imunisasi membantu meminimalkan terjadinya penyebaran penyakit.
Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari dua jenis, yaitu imunisasi dasar dan
lanjutan. Jadwal pemberian dua jenis imunisasi tersebut tergantung usia anak. Imunisasi
dasar penting sebagai langkah pencegahan utama anak dari berbagai penyakit menular,
sedangkan imunisasi lanjutan bertujuan untuk menjaga imunitas anak tetap optimal seiring
bertambahnya usia mereka. Selain itu, ada juga imunisasi ulangan atau booster sebagai
penguat kekebalan.
Memasuki usia 1 tahun, anak tidak lagi mendapatkan imunisasi sebanyak sebelumnya.
Meski demikian, tetap ada jenis imunisasi dasar anak yang pemberiannya tidak boleh
dilewatkan yaitu :
Varisela
Pemberian imunisasi varisela bertujuan untuk mencegah anak terserang cacar air.
Pemberiannya sebanyak dua kali saat anak berusia 12-15 bulan, dengan interval 6 pekan
hingga 3 bulan.
Hepatitis A
Imunisasi ini juga ibu berikan pada anak sebanyak dua kali saat anak berusia 12-15 bulan
dengan jarak antara 6-36 bulan setelah dosis pertama.
Seperti halnya semua obat pada umumnya, imunisasi juga memiliki efek samping.
Namun, efek samping yang biasanya terjadi hanya reaksi ringan, seperti nyeri di tempat
suntikan, ruam dan demam ringan. Reaksi tersebut adalah normal dan biasanya bisa
menghilang dengan sendirinya setelah dua hingga tiga hari.
11
Reaksi ringan sebenarnya menunjukkan bahwa vaksin memberikan efek yang diinginkan
pada sistem kekebalan tubuh. Efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi
(termasuk anafilaksis), namun kondisi ini jarang terjadi.
Meski begitu, orang tua perlu memberi perhatian ekstra pada anak yang baru mendapatkan
imunisasi selama beberapa hari. Bila melihat gejala yang mengkhawatirkan pada anak,
segera hubungi dokter.
12
BAB III
KESIMPULAN
Anak usia pra sekolah, sangat membutuhkan kebutuhan – kebutuhan dasar, guna menyokong,
mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan yang krusial antara lain,
Kebutuhan Fisik meliputi Nutrisi, Cairan, Personal hygiene.
Kebutuhan Psikososial meliputi,rasa aman, kasih sayang, harga diri, rasa memiliki. Dan anak
pra sekolah juga memiliki kebutuhan dasar yaitu imunisasi, supaya kesehatan dan kekebalan
tubuh anak tetap terjaga. Hal hal tersebut haruslah tercukupi dengan lengkap, demi
mendukung pertumbuhan dan perkembangannya dikemudian hari.
SARAN
Semoga makalah ini dapat menjadi acuan ilmu bagi pembaca, agar dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari hari, serta dapat menjadi bahan edukasi bagi masyarakat sekitar.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://syarifahardianti.blogspot.com/2016/11/kebutuhan-dasar-neonatus-bayi-balita.html
https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/021113-kebutuhan-dasar-anak-untuk-tumbuh-
kembang-yang-optimal#:~:text=Kebutuhan%20Fisik-Biologis%20%28ASUH%29%3A
%20Meliputi%20kebutuhan%20sandang%2C%20pangan%2C%20papan,Nutrisi%3A
%20Harus%20dipenuhi%20sejak%20anak%20di%20dalam%20rahim.
14