Anda di halaman 1dari 72

SKRIPSI

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI PCV


PADA IBU BAYI USIA 0-12 BULAN DI DESA JOMBANG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBAKREJO KABUPATEN
JOMBANG

Oleh :

NUNIK SUSMIATI FARICHA


NIM. 202107134

PRODI SARJANA KEBIDANAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2023

i
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI PCV
PADA IBU BAYI USIA 0-12 BULAN DI DESA JOMBANG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBAKREJO KABUPATEN
JOMBANG

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan


Untuk menyelesaikan Program
S1 Kebidanan

Oleh :

NUNIK SUSMIATI FARICHA, Amd.Keb


NIM. 202107134

PRODI S1KEBIDANAN
STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2023

ii
PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing penyusunan skripsi Prodi S1 Kebidanan

STIKES Karya Husada Pare Kediri pada:

Hari/tanggal: Oktober 2023

Pare, Oktober 2023


Mahasiswa

NUNIK SUSMIATI FARICHA


NIM. 202107134

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing 2

BRIVIAN FLORENTIS YUSTANTA, S.ST, M.Kes ITA EKO SUPARNI, S.SiT, M.Keb

iii
PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui untuk disahkan oleh penguji Skripsi Prodi S1

Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri dalam Ujian Akhir Program pada :

Hari/tanggal : Oktober 2023

Tempat : Prodi S1 KEBIDANAN STIKES Karya Husada Kediri

Tanda Tangan

Ketua Penguji :

Dewi Taurisiawati R, S,ST, M.Kes

Anggota Penguji :

Penguji 1 : Wahyu Wijayanti, S.ST.M.Keb

Penguji 2 : Brivian Florentis Yustanta, S.ST, M.Kes

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Kebidanan
STIKES Karya Husada Kediri

TITIN HARIANI, S.SiT, M.Kes

iv
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesadaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan

sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis dan diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah

ini telah diberi citasi dalam daftar pustaka

Jika ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar maka saya bersedia untuk

menerima sanksi pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi tersebut.

Pare, Oktober 2023


Mahasiswa

NUNIK SUSMIATI FARICHA

NIM. 202107134

v
BIODATA

Nama : Nunik Susmiati Faricha

NIM : 202107134

Tempat/ Tanggal Lahir : Jombang, 23 Agustus 2023

Alamat : Dsn.Juwet Rt 002 Rw 001 Ds.Glagahan Kec.Perak

Kab.Jombang

Riwayat Pendidikan :

- MI Sunan Giri : 1999

- SMPN 1 PERAK : 2002

- SMAN BANDARKEDUNGMULYO : 2005

- D-III Kebidanan STIKES HUSADA JOMBANG : 2008

Pekerjaan : Tenaga Para Medis di Puskesmas Tambakrejo

Jombang

Status : Menikah

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

vi
MOTTO

Lakukan kebaikan sekecil apapun

Karena kamu tak pernah tahu

Kebaikan apa yang akan membawamu ke surga

Imam Hasan Al-Bashri

vii
PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillahirobbil alamin..

Ya Allah, seperak ilmu telah engkau karuniakan kepadaku, hanya mengetahui

sebagian kecil dari yang engkau miliki. Hari ini telah kutemukan apa yang dahulu aku

dambakan yang ku tempuh dengan penuh keyakinan yang membara.

Dengan Ridho Allah SWT,aku persembahkan karya sederhanan kepada

kedua orang tua, bapakku Imam syafii dan ibuku Asiyah yang telah

mencurahkan perhatian dan kasih sayang, dukungan do’a serta pengorbanan

yang diada taranya.

Teristimewa terima kasihku kepada suami yang tercinta Feri Chambali, yang selalu

memberikan dukungan, perhatian, pengorbanan, sehingga dapat terselesaikan nya

skripsi ini, dan untuk kedua putra putri ku tercinta Amanda Priliyanti Putri dan

Dhavin Raffansyah yang telah menemani dan memberikan keceriaan dalam hidupku.

Ucapan terimakasih untuk ibu dosen pembimbing skripsi saya Ibu Brivian

Florentis Yustanta, S.ST, M.Kes dan Ibu Ita Eko Suparni, S.SiT, M.Keb

yang sudah membantu saya selamai ini, memberikan nasehat,bimbingan dan

arahan sampai dengan skripsi ini selesai.

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan kerunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

ini yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Tentang Imunisasi Pcv Pada Ibu Bayi

Usia 0-12 Bulan Di Desa Jombang Wilayah Kerja Puskesmas Tambakrejo Kabupaten

Jombang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan

Pendidikan Sarjana Kebidanan pada Program Studi Sarjana Kebidanan STIKES

Karya Husada Kediri.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini tidak dapat di selesaikan

tanpa bantuan berbagai pihak, baik dukungan moril, materil dan sumbangan

pemikiran. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-basarnya

kepada Bapak/Ibu :

1. Drs. H.Radjak, AMK., MM selaku Pembina Yayasan STIKES Karya Husada

Kediri yang telah memberi kesempatan untuk menyusun Skripsi ini.

2. dr. Limida Supriantini selaku Ketua Yayasan STIKES Karya Husada Kediri yang

telah memberikan kesempatan untuk menyusun Skripsi ini.

3. Dr. Ns.Ratna Hidayati, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat selaku ketua STIKES Karya

Husada Kediri yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan Skirpsi ini.

4. Titin Hariyani, SsiT., M.Kes selaku Ketua Program Studi Sarjana kebidanan

STIKES Karya Husada Kediri yang telah memberi kesempatan untuk

menyelesaikan Skirpsi ini.

5. Brivian Florentis Yustanta, S.ST, M.Kes dan Ita Eko Suparni, S.SiT, M.Keb

selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan

Skirpsi ini.

6. Dewi Taurisiawati R, S.ST., M.Kes dan Wahyu Wijayati, S.ST.,M.Keb selaku

penguji yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan Skirpsi ini.

ix
7. Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Jombang, Kepala Puskesmas Tambakrejo

Jombang dan Kepala Desa jombang yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian di wilayah kerjanya.

8. Orang tua, suami dan anak-anak yang selalu mendukung dan memberikan do’a

agar semua berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dari

awal penyusunan judul sampai terlaksanyanya penelitian ini

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih memliki banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan Skripsi ini. Semoga

Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan Rahmat dab Hidayah-Nya atas segala

kebaikan yang telah diberikan.

Pare, Oktober 2023

Peneliti

x
INTISARI
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI PCV PADA IBU
BAYI USIA 0-12 BULAN DI DESA JOMBANG WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TAMBAKREJO KABUPATEN JOMBANG

Oleh : Nunik Susmiati Faricha

Imunisasi dengan sasaran pada bayi baru lahir sampai usia 11 bulan
merupakan salah satu upaya pencegaha penyakit ataupun kematian pada bayi.
Imunisasi PCV terbukti efektif untuk mencegah pnemonia namun cakupan imunisasi
tersebut masih rendah di Indonesia. Pengetahuan orang tua yang baik mengenai
pneumonia dan vaksin PCV menjadi faktor penting dalam mendukung cakupan
imunisasi PCV. Tujuan penelitian adalah Mengetahui gambaran pengetahuan tentang
imunisasi PCV pada ibu bayi usia 0-12 bulan di desa jombang wilayah kerja
Puskesmas Tambakrejo Jombang.
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Penelitian menggunakan
kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dan variabel independent dari
penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang tentang imunisasi PCV di desa
jombang. populasi seluruh ibu bayi usia 0-12 Bulan sebanyak 44 responden dengan
pendekatan tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling, dilakukan selama
satu bulan yaitu pada bulan Oktober, tempat dilakukannya penelitian gambaran
pengetahuan tentang imunisasi PCV pada ibu bayi usia 0-12 bulan di Desa Jombang
wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo Kabupaten Jombang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 responden sebagian besar
(52,27%) atau 23 responden masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang
imunisasi PCV sedangkan sebanyak (13,6%) atau 6 responden memiliki pengetahuan
cukup dan sebanyak (34%) atau 15 responden memiliki pengetahuan baik. Dari
44responden diketahui juga hampir seluruhnya (52,27%) atau 23 responden berusia 26-35
tahun dan sebagian kecil (18,18% atau 8 responden berusia lebih dari 35 tahun yang
seharusnya responden tersebut mengetahui imunisasi PCV dengan baik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti bahwa pengetahuan responden
mengetahui imunisasi PCV masih sangat kurang sehingga dibutuhkan sosialisasi dan
edukasi dari instansi kesehatan atau tenaga kesehatan sehingga ibu dapat mengetahui
manfaat dan kegunaan imunisasi PCV dengan baik.

Kata kunci: pengetahuan; pneumonia; vaksin PCV

xi
ABSTRACT

OVERVIEW OF KNOWLEDGE ABOUT PCV IMMUNIZATION IN


MOTHERS OF BABIES AGED 0-12 MONTHS IN JOMBANG VILLAGE
WORKING AREA OF TAMBAKREJO PUSKESMAS JOMBANG DISTRICT

By: Nunik Susmiati Faricha


Immunization targeting newborns up to 11 months of age is an effort to
prevent disease or death in babies. PCV immunization has been proven to be
effective in preventing pneumonia, but coverage of this immunization is still low in
Indonesia. Good parental knowledge about pneumonia and the PCV vaccine is an
important factor in supporting PCV immunization coverage. The aim of the research
is to find overview of knowledge about PCV immunization in mothers of babies aged
0-12 months in Jombang village in the working area of the Tambakrejo Jombang
Health Center.
The type of research is descriptive research. The research used a
questionnaire to determine the mother's level of knowledge and the independent
variable from this study was the mother's knowledge about PCV immunization in
Jombang village. The population of all mothers of babies aged 0-12 months was 44
respondents using a purposive sampling technique approach, carried out for one
month, namely in October, where research was carried out to describe knowledge
about PCV immunization among mothers of babies aged 0-12 months in the Jombang
Village area. working at Tambakrejo Community Health Center, Jombang Regency.
The results showed that of the 44 respondents, the majority (52.27%) or 23
respondents still had insufficient knowledge about PCV immunization, while as many
as (13.6%) or 6 respondents had sufficient knowledge and as many as (34%) or 15
respondents had good knowledge. Of the 44 respondents, it is also known that almost
all (52.27%) or 23 respondents are aged 26-35 years and a small portion (18.18% or
8 respondents are aged more than 35 years) that these respondents should know PCV
immunization well.
Based on observations made by researchers, respondents' knowledge of PCV
immunization is still very lacking, so outreach and education is needed from health
agencies or health workers so that mothers can know the benefits and uses of PCV
immunization well.
Keywords: knowledge; pneumonia; PCV vaccine

xii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................v

BIODATA ................................................................... vi

MOTTO ................................................................... vii

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................... ix

INTISARI ................................................................... xi

ABSTRAK ................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................xiii

BAB 1: PENDAHULUAN ................................................................... 7

1.1 LATAR BELAKANG............................................................. 7

1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................11

1.3 TUJUAN PENELITIAN ........................................................11

1.4 MANFAAT PENELITIAN ...................................................11

BAB 2 : TUJUAN PUSTAKA ..................................................................13

2.1 KONSEP DASAR PENGETAHUAN .................................13

2.2 KONSEP DASAR IMUNISASI PCV .................................17

2.3 EFEKTIVITAS IMUNISASI PCV ......................................18

2.4 MANFAAT IMUNISASI ....................................................19

2.5 KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI .......................20

2.6 HAMBATAN IMUNISASI .................................................21

2.7 KERANGKA TEORI ...........................................................21

2.8 KERANGKA KONSEPTUAL ............................................22

BAB 3: METODE PENELITIAN ..................................................................23

xiii
3.1 DESAIN PENELITIAN .........................................................23

3.2 KERANGKA KERJA PENELITIAN ....................................23

3.3 IDENTIFIKASI VARIABEL ................................................24

3.4 DEFINISI OPERASIONAL ..................................................24

3.5 SAMPLING DESAIN ............................................................24

3.6 PENGUMPULAN DATA dan ANALISA ...........................27

3.7 ETIKA PENELITIAN ...........................................................30

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................31

LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengantar Kuesioner..................................................................33

Lampiran 2 Informed Consent ................................................................. 34

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian..................................................................35

Lampiran 4 Kunci Jawaban .........................................................................36

Lampiran 5 Lembar Pengumpul Data .........................................................37

Lampiran 6 Lembar Konsultasi.....................................................................39

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Imunisasi dengan sasaran pada bayi baru lahir sampai usia 11 bulan

merupakan salah satu upaya pencegaha penyakit ataupun kematian pada bayi.

Bayi baru lahir merupakan sasaran mudah untuk terkena berbagai macam

penyakit, rasa ingin tahu yang banyak membuat interaksi dengan apapun yang

berada di lingkungannya pada kondisi daya tahan tubuh yang masih lemah

sehingga masih sangat rentan untuk terserang penyakit terutama penyakit

pernapasan yang bisa disebabkan oleh virus, jamur bakteri bahkan paparan

bahan kimia yang mudah menular melalui udara. Struktur organ pernapasan

pada usia anak-anak masih pendek dan sempit, sehingga pathogen dan virus

dapat dengan mudah masuk melalui udara luar kedalam saluran pernapasan.

Infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru adalah bentuk dari

pneumonia.1 .

Pneumonia merupakan penyebab kematian infeksi tunggal yang paling

besar pada anak-anak di seluruh dunia. Pada tahun 2019 pneumonia telah

membunuh 740.180 anak dibawah usia 5 tahun. Indonesia sendiri penyakit

pneumonia menduduki sepuluh besar penyakit menular dengan jumlah kasus

sebanyak 894.259 balita pada tahun 2018.14 Sedangkan provinsi Jawa Timur

merupakan dua provinsi tertinggi dalam penemuan kasus pneumonia dengan

jumlah sebanyak 180.443 kasus.15 Di Kabupaten Jombang sendiri mengalami

puncak kasus di tahun 2018 dengan jumlah kasus sebanyak (113,19%),

kemudian mengalami penurunan pada tahun 2019 sebanyak 3.818 kasus

(20,93%).16

15
16

Streptococcus pneumoniae atau Pneumokokus menunjukkan sebagai

prevalensi karier bakteri tertinggi mencapai 46% dengan manifestasi klinis

pneumonia pada anak. Sedangkan pneumonia sendiri merupakan penyebab

kematian balita nomor 1 di dunia, tercatat 14% kematian pada balita

diakibatkan pneumonia.3 Pada tahun 2014 di Indonesia menunjukkan bahwa

pneumonia menempati urutan ke-3 sebagai penyebab kematian balita (9,4%)

yang disebabkan oleh bakteri sedangkan pada umumnya di negara maju

disebabkan oleh virus. Selain itu penyakit pneumonia juga dapat disebabkan

oleh haemophilus influenzae tipe B (Hib), dalam rangka pencegahan penyakit

pneumonia yang disebabkan oleh Hib, maka dilakukan introduksi vaksin Hib

yang dikombinasikan dengan DPT-HB yang menjadi DPT-HB-Hib kedalam

program imunisasi nasional sejak tahun 2013.4

Cakupan layanan imunisasi PCV di Desa Jombang wilayah kerja

Puskesmas Tambakrejo Jombang pada tahun 2022 dari total sasaran 31 anak

hanya 41,94% yang melakukan imunisasi PCV 1 sedangkan PCV 2 tercatat

hanya 19,35%. Dilihat dari kehadiran ibu dalam mengimunisasi anaknya

masih perlu dukungan agar peran aktif orang tua meningkat. Sebagian besar

orang tua juga masih asing dengan imunisasi PCV dikarenakan masuk dalam

jenis imunisasi baru, selain itu minat masyarakat terutama orang tua masih

rendah terhadap imunisasi PCV disebabkan pemberian imunisasinya ini

bersamaan dengan vaksin Pentabio yang pemberiannya mulai usia 2 bulan dan

harus multiple injection, selain itu reaksi yang ditimbulkan berupa panas pada

anak mengakibatkan rasa khawatiran orang tua pada imunisasi ini.

Strategi lain dalam mencegah terjadinya penyakit pneumonia yaitu

dengan penggunaan vaksin Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV) yang

mampu memberikan perlindungan secara efektif dan tahan lama pada anak-

anak. Upaya pemerintah dalam melawan kasus pneumonia berupa

meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada bayi serta


17

mendeteksi dini pneumonia melalui PCV secara bertahap. Kementrian

kesehatan indonesia juga sudah menetapkan vaksin PCV kedalam program

imunisasi rutin yang akan dijalankan oleh Puskesmas atas dasar Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor HK. 02.02/Menkes/2534/2020 tentang Pemberian

Imunisasi PCV. Program imunisasi PCV di Indonesia diberikan sebanyak 3

dosis yaitu untuk bayi usia 2 bulan akan diberikan bersamaan dengan

imunisasi DPT-HB-Hib 1 dan OPV 2, pada bayi usia 3 bulan akan diberikan

bersama dengan imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan OPV 3, dan pada anak usia 12

bulan sebagai imunisasi lanjutan.4 Kemenkes juga berharap pemberian

imunisasi PCV tidak hanya menurunkan angka kematian akibat pneumonia,

namun juga bisa mencegah anak terkena stunting. Hal ini dikarenakan

pneumonia bukan hanya menyebabkan radang paru namun juga

mempengaruhi gizi penderita. Ikatan Dokter Indonesiam juga

merekomendasikan imunisasi PCV diberikan untuk anak dengan usia 2 bulan

sampai 5 tahun.5 Bahkan World Health Organization (WHO) juga telah

merekomendasikan vaksin PCV disertakan dalam program imunisasi anak di

seluruh dunia dan dikenalkan sebagai vaksin prioritas tinggi sehingga

penggunaan imunisasi PCV dapat secara rutin dilakukan.3

Selain pasokan imunisasi PCV dari pemerintah, peran keluarga

terutama ibu sangatlah penting untuk meminimalisir peningkatan kasus

pneumonia pada anak. Oleh karena itu, pendidikan seorang ibu sangatlah

penting dalam mendidik seorang anak. Tingkat pendidikan ibu menentukan

kemudahan dalam menerima setiap pembaharuan. Makin tinggi pendidikan

ibu, maka akan semakin cepat tanggap dengan perubahan kondisi lingkungan,

dengan demikian lebih cepat menyesuaikan diri dan selanjutnya akan

mengikuti perubahan itu.17 Jika ibu semakin banyak memiliki pengetahuan

terutama tentang imunisasi PCV akan semakin baik sikap ibu dalam

mencegah pneumonia pada anak. Karena program imunisasi ini merupakan


18

salah satu upaya untuk melindungi penduduk terhadap penyakit tertentu.

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak

dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti

untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Imunisasi juga merupakan upaya

nyata untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs). Khususnya

dalam menurunkan angka kematian anak di Indonesia.17

Peran keluarga juga harus mendukung peran ibu dalam pemberian ASI

ekslusif enam bulan, dilanjut dengan MPASI selama 2 tahun, memperhatikan

gizi seimbang, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, melakukan Imunisasi

Dasar Lengkap (IDL), serta memeriksakan anak segera jka ditemukan

gangguan kesehatan.4

Dalam proses memenuhi kewajiban imunisasi anak status pekerjaan

ibu juga ikut berpengaruh dengan kesempatan dalam mengimunisasi anaknya.

Seorang ibu yang tidak bekerja lebih memiliki kesempatan waktu untuk

mengimunisasi anaknya daripada ibu yang bekerja, sehingga ibu yang bekerja

diluar rumah sering kali tidak mempunyai kesempatan untuk datang ke

pelayanan imunisasi. Ada juga ibu yang terlalu sibuk dengan urusan

pekerjaannya sehingga lupa dengan jadwal imuisasi anaknya.

Hasil penelitian Erlika Saputri (2020) dengan judul “Tingkat

Pengetahuan Orang Tua terhadap penyakit dan imunisasi Pneumococcal

Conjugate Vaccine (PCV) di Indonesia” dengan metode desain convenience

sampling , Variabel Pengetahuan Orang Tua terhadap penyakit dan imunisasi

PCV, instrumen kuesioner untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi dan

tingkat pengetahuan dan analisa data deskriptif dan statistik menggunakan uji

Mann Whhitney. Hasil penelitian diperoleh Terdapat perbedaan bermakna

skor pengetahuan mengenai penyakit pneumonia dan imunisasi PCV.

Hasil penelitian Nia Fararid Askar (2019) dengan judul “Hubungan

Pengetahuan dengan Sikap Ibu Terhadap Imunisasi Tambahan” dengan


19

metode desain Cross Sectional, Instrumen Consecutive Sampling dengan

analisis data bivariat menggunakan uji chi-square dan multivariat

menggunakan uji ANCOVA. Hasil penelitian diperoleh Ada hubungan antara

persepsi ibu dengan imunisasi yang dianjurkan untuk balita dengan p <0,05.

Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan imunisasi yang

dianjurkan untuk balita dengan p> 0,05. Riwayat pendidikan ibu, total

pendapatan keluarga, dan persepsi ibu merupakan faktor-faktor yang

memengaruhi pemberian imunisasi anjuran pada balita.

Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk membuat penelitian untuk

melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya dengan judul Gambaran

Pengetahuan Tentang Imunisasi PCV Pada Ibu Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa

Jombang Wilayah Kerja Puskesmas Tambakrejo Kabupaten Jombang.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi PCV di desa di

desa jombang wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo Jombang?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui Gambaran Pengetahuan Tentang Imunisasi PCV Pada Ibu

Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Jombang Wilayah Kerja Puskesmas

Tambakrejo Kabupaten Jombang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian dapat menunjang ilmu pengetahuan

terutama serta dapat menjadi referensi peneliti selanjutnya dalam

mengembangkan penelitian terutama dalam bidang ilmu kesehatan.


20

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian dapat menjadi referensi, informasi serta

evaluasi untuk tenaga kesehatan.

1.4.2.2 Institusi Kesehatan

Hasil penelitian dapat memberikan gambaran pentingnya

pengetahuan ibu tentang tentang imunisasi PCV untuk meminimalisir

peningkatan kasus pneumonia pada anak.

1.4.2.3 Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi

peneliti berikutnya mengenai pengetahuan ibu tentang tentang

imunisasi PCV untuk meminimalisir peningkatan kasus pneumonia

pada anak.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Pengetahuan

2.1.1 Pengertian

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).18

2.1.2 Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam

tingkatan yaitu :

1) Tahu (know), diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.

2) Memahami (comprehension), memahami diartikan sebagai suatu

kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (application), aplikasi diartikan sebagai kemampuan

untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi riil (sebenarnya).

4) Analisis (analysis), analisis adalah suatu kemampuan untuk

menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam

komponenkomponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

21
22

5) Sintesis (synthesis), sintesis menunjuk pada suatu kemampuan

untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam sutau

bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation), evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan

untuk melakukan jastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi

atau objek.18

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan yaitu :

1) Cara coba salah (Trial and error)

Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan

dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan yang lain

sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpinpemimpin

masyarakat baik formal atau informal, ahli agama, dan berbagai prinsip

orang lain yang menerima, mempunyai yang dikemukakan oleh orang

yang mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau

membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun

penalaran sendiri.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi masa lalu.20

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

1. Faktor pendidikan

Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka akan semakin

mudah untuk menerima informasi tentang obyek atau yang berkaitan

dengan pengetahuan. Pengetahuan umumnya dapat diperoleh dari


23

informasi yang disampaikan oleh orangtua, guru, dan media masa.

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan pengetahuan, semakin tinggi

pendidikan seseorang akan mempengaruhi tingginya tingkat intelegasinya.

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

sangat diperlukan untuk pengembangan diri. Semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah untuk menerima, serta

mengembangkan pengetahuan dan teknologi. 21

Teori menyatakan konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar

yang berarti dalam pendidikan itu terjaid proses pertumbuhan,

perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik, lebih

matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Bertitik tolak dari

konsep pendidikan tersebut, maka proses belajar dari individu, kelompok,

atau masyarakat dari tidak tahu tentang masalah nilai-nilai kesehatan

menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya

sendiri menjadi mampu.18 Hal ini bertujuan untuk melihat bahwa semakin

tinggi pendidikan yang dimiliki oleh responden maka semakin mudah

dalam menyerap informasi serta ide-ide yang ada.

Dalam penelitian ini pendidikan dilihat dari pendidikan formal yang

menggambarkan jenjang kemampuan yang didapat responden karena telah

menyelesaikan program pendidikan formal pada saat dilakuka pengambilan

data. Pendidikan formal terbagi menjadi pendidikan Dasar (SD,SMP),

Pendidikan menengah (SMA atau Sederajat) dan Pendidikan Tinggi

(Diploma/Sarjana).21

2. Paparan Informasi

RUU teknologi informasi mengartikan informasi sebagai suatu teknik

untuk mengumpulkan, menyiapkan, dan menyimpan, manipulasi,

mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan maksud


24

dan tujuan tertentu yang bisa didapatkan melalui media elektronik maupun

cetak.21

3. Faktor Pekerjaan

Pekerjaan seseorang sangat berpengaruh terhadap proses mengakses

informasi yang dibutuhkan terhadap suatu objek. Ditinjau dari status

pekerjaan, orang bekerja sering berinteraksi dengan orang lain sehingga

lebih banyak pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tidak

bekerja.21

4. Faktor Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan

pola pikir sehingga pengetahuan diperolehnya semakin membaik usia

dibagi menjadi dua yaitu muda ( < 30 tahun ) dan tua (>30 tahun).19

5. Pengalaman

Pengalaman merupakan sebuah kejadian atau peristiwa yang pernah

dialami oleh seorang dalam berrinteraksi dengan lingkungannya.21

6. Kebudayaan

Kebudayaan tempat dimana seseorang dilahirkan dan dibesarkan

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap terbentuknya cara berfikir

dan perilaku.21

7. Media

Contoh media yang didesain secara khusus untuk mencapai

masyarakat luas seperti televisi, radio, Koran, majalah, dan internet.21

2.1.5 Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Pengukuran tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan mengisi

kuisioner yang berisi tentang materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui


25

atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan, tingkat

pengetahuan dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu :

1) Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan

benar dari total pertanyaan.

2) Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% dengan

benar dari total jawaban pertanyaan

3) Pengetahuan kurang bila respnden dapat menjawab <56% dari total

jawaban pertanyaan.18

Pengukuran atau penilaian pengetahuan umumnya dilakukan melalui

tes atau wawancara dengan alat bantu kuesioner yang berisi materi yang

ingin diajukan kepada responden kemudian akan dianalisis untuk

mendapatkan tingkat pengetahuan responden.

2.2 Konsep Dasar Imunisasi PCV

Imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) yang mampu

memberikan perlindungan lebih tahan lama dan efektif pada anak. World

Health Organization (WHO) telah merokomendasikan penyertaan vaksin

PCV dalam program imunisasi anak diseluruh dunia serta mengadaka

program pengenalan vaksin PCV sebagai prioritas tinggi supaya penggunaan

imunisasi PCV dapat secara rutin dilakukan.

Imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) adalah cara tepat

untuk mencegah penyakit pneumonia karena imunisasi PCV dapat melindungi

bayi dan anak dari 10 dan 13 serotipe pneumokokus penyebab IPD yaitu

vaksin PCV10 yang berisi serotipe 4, 6B, 9V, 14, 18C, 19F, 23F 1, 5, dan 7F

serta vaksin PCV13 berisi PCV10 ditambah serotipe 3, 6A dan 19A. Serotipe

yang terdapat dalam vaksin disebut sebagai serotipe VT (vaccine type),

sedangkan serotipe lainnya disebut sebagai serotipe NVT (non-vaccine type).10


26

Imunisasi PCV lengkap diberikan secara berkala pada bayi di usia 2, 4, 6,

dan 12-15 bulan. Vaksin pneumokokus pada anak diberikan dalam 3 kali dosis

dasar dan 1 kali dosis boosting. Pada dewasa pemberian vaksin dibagi menjadi

dua tahapan. Pertama, vaksin pneumokokus jenis konjugasi dan selanjutnya

diberikan jenis vaksin pneumokokus polisakarida. Sedangkan pada anak

diberikan pada usia di bawah 1 tahun dengan dosis 3 kali, yaitu pada usia 2, 4

dan 6 bulan. Prinsip pemberian vaksin pneumokokus pada anak adalah vaksin

diberikan pada anak usia 2 bulan dengan interval 4 – 8 minggu dan diberikan

selama 3 kali.5

Vaksin pneumokokus memiliki efek samping yang lebih kecil

dibandingkan dengan vaksin jenis lain, seperti vaksin DPT. Tidak ada

kontraindikasi absolut memberikan vaksin, hanya saja pemberian pada bayi

yang sedang demam dapat mempengaruhi rasa nyaman bayi. Pemberian

vaksin tersebut ditakutkan akan menimbulkan kekhawatiran orangtua terhadap

perjalanan penyakitnya yang semakin berat padahal tidak terkait imunisasi.

Untuk itu, idealnya vaksin diberikan pada saat kondisi bayi atau anak yang

sehat, meskipun kondisi sakit ringan bukan kontraindikasi pemberian vaksin.

2.3 Efektivitas Imunisasi PCV

Berdasarkan data dari WHO, sampai tahun 2020, ada 150 negara (77%)

di dunia yang telah melakukan introduksi vaksin pneumokokus ke dalam

program imunisasi, baik itu introduksi secara nasional, maupun introduksi

secara sub-nasional atau pada daerah yang berisiko tinggi saja.3

Di Amerika, sejak diperkenalkan vaksin PCV-7 pada tahun 2000 dan

PCV-13 pada tahun 2010, terjadi penurunan jumlah kasus yang dirawat di

rumah sakit karena Pneumonia pada baduta, yaitu dari 14,5 per 1000 anak

pada era pra-PCV menjadi 8,6 dan 4,1 pada era PCV-7 dan PCV-13.

Sedangkan di Perancis, pada penelitian yang dilakukan di 8 rumah sakit


27

selama 3 tahun, dari 2009 – 2012, didapat penurunan yang cukup signifikan

jumlah penderita yang dirawat dengan Pneumonia komunitas pada anak usia 1

bulan sampai dengan 15 tahun yaitu sebesar 63% dari era pra-PCV ke era

PCV-13.11

Vaksin pneumokokus berguna mencegah penyakit pneumokokus, seperti

penyakit radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis) dan

infeksi darah (bakteremia). Penyakit pneumokokus merupakan penyebab

kematian yang paling tinggi pada anak balita. Dengan adanya pemberian

vaksin pneumokokus dan HiB akan menurunkan 50% angka kematian balita

akibat pneumonia. Melihat tingginya angka kematian akibat penyakit

pneumokokus, pada tahun 2017 Kementerian Kesehatan akan merintis

program imunisasi pneumokokus untuk seluruh anak Indonesia, yang akan

dimulai dari Lombok Timur sebagai demonstration project.4

2.4 Manfaat Imunisasi

Manfaat imunisasi tidak bisa langsung dirasakan atau tidak langsung

terlihat. Manfaat imunisasi yang sebenarnya menurunkan angka kejadian

penyakit, kecacatan maupun kematian akibat penyakit-penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi. Imunisasi tidak hanya memberikan perlindungan

kepada individu namun juga dapat memberikan perlindungan kepada

populasi.

Imunisasi adalah paradigma sehat dalam upaya pencegahan yang paling

efektif (Mardianti & Farida, 2020). Imunisasi merupakan investasi kesehatan

untuk masa depan karena dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit

infeksi, dengan adanya imunisasi dapat memberikan perlindunga kepada

indivudu dan mencegah seseorang jatuh sakit dan membutuhkan biaya yang

lebih mahal.

2.5 Kepatuhan Pemberian Imunisasi


28

Kepatuhan merupakan suatu perilaku seseorang untuk mengikuti saran

medis ataupun kesehatan sesuai dengan ketentuan yang diberikan. Kepatuhan

masyarakat dalam melaksanakan imunisasi dipengaruhi oleh faktor kondisi

sosio demografi yang terdiri dari usia, pekerjaan, pendidikan, ketepatan waktu

pelaksanaan imunisasi, promosi kesehatan, kondisi sosial ekonomi, budaya

dan kondisi wilayah. Patuh dalam pemberian imunisasi terjadi apabila

melakukan imunisasi lengkap dan tepat waktu pada jadwal imunisasi sesuai

ketentuan. 12

Faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan orang tua membawa anaknya

untuk di imunisasi, antara lain orang tua yang sibuk bekerja, kurang memiliki

waktu, bahkan kurang pengetahuan tentang imunisasi dan perhatian terhadap

kesehatan anakpun berkurang, kurang informasi yang diperoleh. Penyebab

kecenderungan ketidakpatuhan orang tua dalam pemberian imunisasi yaitu

orang tua khawatir atau takut apabila anaknya diimunisasi akan mengalami

sakit panas atau demam, sering kali orang tua merasa lupa atau tidak ada yang

mengingatkan jadwal pemberian imunisasi sehingga bayinya tidak

mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal. Faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kepatuhan imunisasi yaitu motivasi, sosial ekonomi, pengalaman,

pendidikan/pengetahuan, letak geografis dan fasilitas kesehatan Faktor

lainnya yang mempengaruhi kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi

meliputi usia ibu, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pengetahuan

ibu, sikap ibu, kepercayaan ibu dan dukungan keluarga.13

Model Konseptual Pengambilan Keputusan Parental yang mempengaruhi

pengambilan keputusan orang tua untuk memberikan imunisasi atau tidak

memberikan imunisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang

antara lain:

1) Faktor kelembagaan seperti model pemerintahan, lembaga, dan kebijakan.


29

2) Faktor sosial dan lingkungan seperti budaya, sikap, keyakinan tentang

vaksinasi, dan pengetahuan tentang imunisasi.

3) Faktor pribadi dan orang lain seperti keyakinan dari orang tua berkaitan

dengan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

2.6 Hambatan Imunisasi

Perbedaan persepsi yang ada di masyarakat menyebabkan hambatan

terlaksanayan imunisasi. Masalah lain dalam pelaksanaan imunisasi dasar

lengkap terutama PCV yaitu karena takut anaknya demam, sering sakit,

sehingga keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi yang jauh, tidak

tahunya tempat dan jadwal imunisasi, serta orang tua yang sibuk sehingga

tidak sempat mengantarkan anak imunisasi.

Pemahaman yang salah mengenai imunisasi bahwa imunisasi dapat

menyebabkan efek samping yang membahayakan seperti efek farmakologis,

kesalahan tindakan atau yang biasa disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

(KIPI) seperti nyeri pada daerah bekas suntikan, pembekakan lokal, menggigil

dan kejang. Hal ini menyebabkan orang tua atau masyarakat tidak membawa

anaknya ke pelayanan kesehatan sehingga mengakibatkan sebagian besar bayi

dan balita belum mendapatkan imunisasi.

2.7 Kerangka Teori

Faktor Predisposisi
Perilaku
Promosi
Pendidikan dan gaya
Faktor Pendorong hidup Kesehatan
Kesehatan
dan Kualitas
Hidup
Kebijakan
Faktor Penguat Lingkungan
Peraturan

Gambar 1. Kerangka Teori Model Precede-Proceed untuk Perencanaan dan Evaluasi


Promosi Kesehatan Tentang Imunisasi PCV Pada Ibu Bayi Usia 0-12
Bulan Di Desa Jombang Wilayah Kerja Puskesmas Tambakrejo
Kabupaten Jombang.
30

2.8 Kerangka Konseptual

Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan ibu tentang


pengetahuan: imunisasi PCV
Baik
Usia Ibu
Cukup
Pendidikan Ibu
Kurang
Pekerjaan Ibu

Pemberian imunisasi Bayi

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian Gambaran Pengetahuan Tentang Imunisasi


Pcv Pada Ibu Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Jombang Wilayah Kerja
Puskesmas Tambakrejo Kabupaten Jombang.

Variabel yang akan di teliti yakni tingkat pengetahuan ibu. Peneliti ini
bermaksud untuk menggambarkan bagaimana pengetahuan ibu berdasarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu usia, pendidikan dan
pekerjaan ibu.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan. Hasilnya dipaparkan dalam

bentuk penelitian. Desain penelitian ini untuk mengetahui gambaran

pengetahuan ibu tentang tentang imunisasi PCV di desa jombang wilayah

kerja Puskesmas Tambakrejo Jombang.

3.2 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja penelitian adalah suatu struktural konsep dasar yang

digunakan untuk memecahkan atau menangani suatu masalah kompleks.

Kerangka kerja penelitian ini merupakan langkah-langkah yang akan

dilakukan dalama penyelesaian masalah yang akan dibahas, adapun kerangka

kerja penelitian dapat digambarkan pada gambar berikut:

Menentukan pertanyaan penelitian

Mengidentifikasi variabel penelitian

Menentukan populasi target, populasi terjangkau

Menentukan besar dan cara pengambilan sampel

Mengembangkan instrumen pengumpulan data

Pengumpulan Data

Gambar 3. Kerangka Kerja Penelitian Gambaran Pengetahuan Tentang Imunisasi Pcv


Pada Ibu Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Jombang Wilayah Kerja
Puskesmas Tambakrejo Kabupaten Jombang.

31
32

3.3 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel-

variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah Gambaran Pengetahuan Ibu

tentang Imunisasi PCV.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukurn secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang

dijadikan ukuran dalam penelitian.

Tabel 2.1 Definisi operasional penelitian Gambaran Pengetahuan Tentang Imunisasi


Pcv Pada Ibu Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Jombang Wilayah Kerja
Puskesmas Tambakrejo Kabupaten Jombang.

No Variabel Definisi Operasional Indikator Instrumen Skala Skor


1 Variabel - Pengertian Kuesioner Ordinal a. Baik, bila
Independent: Segala sesuatu yang imunisasi PCV jawaban
Gambaran diketahui responden - Tujuan Imunisasi benar 76%-
pengetahuan mengenai imunisasi PCV 100% dari
ibu tentang PCV, Pengetahuan - Manfaat Imunisasi seluruh
tentang ibu tentang tujuan, PCV pertanyaan
imunisasi manfaat pemberian - Waktu Pemberian b. Cukup, bila
PCV imunisasi PCV, Imunisasi PCV jawaban
waktu pemberian - Berapa Kali benar 56%-
imunisasi PCV, dan Pemberian 75% dari
akibat tidak diberikan Imunisasi PCV seluruh
imunisasi PCV. - Reaksi setelah pertanyaan
imunisasi PCV c. Kurang, bila
jawaban
benar <60%
dari seluruh
pertanyaan

3.5 Sampling Desain

3.5.1 Populasi

Populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang dapat ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian


33

ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan dan tinggal di

Desa Jombang wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo Jombang,

dengan total populasi sebanyak 80 bayi.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi penelitian. Dalam penelitian ini adalah ibu yang

memiliki bayi usia 0-12 bulan pada bulan Oktober 2023 dan tinggal di

Desa Jombang wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo Jombang.

3.5.2.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakterisktik umum subjek

penelitian dalam suatu populasi target yang tejangkau dan akan

diteliti:

a. Ibu yang tinggal di Desa Jombang wilayah kerja

Puskesmas Tambakrejo Jombangdan bersedia menjadi

responden.

3.5.2.2 Kriteria Ekslusi

a. Subjek yang menolak berpartisipasi dalam penelitian.

b. Subjek yang mengalami kelainan jiwa

3.5.2.3 Besar Sampel

Mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan dan

mewakili populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian

ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut.

n= N
1+N(d2)
Keterangan:

N : Besar Populasi

n : Besar Sampel

d2 :Precentase kelongaran
34

Ketidak telitian (presisi) ditetapkan 10% dengan tingkat

kepercayaan 95%, karena kesalahan pengambilan sampel yang

masih dapat ditolerir. Berdasarkan rumus tersebut, dengan

jumlah populasi yang melakukan imunisasi PCV pada bayi di

Desa Jombang Wilayah Kerja Puskesmas Tambakrejo

Jombang, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

n= 80
1+ {940 x (0,1)}

n= 80
1+ {80 x (0,01)}

n= 80
1+ 0,8

n= 80
1,8

n = 44,4

Jadi total sampel yang diambil yaitu sebanyak 44 orang.

3.5.3 Tehnik Sampling

Tehnik Sampling adalah tehnik pengambilan sampel yang

bertujuan untuk menentukan sampel yang akan digunakan oleh

peneliti. Dalam peneltian ini peneliti menggunakan tehnik

pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu suatu teknik

penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi

sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/ malasah dalam

penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik

populasi yang telah dikenal sebelumnya.

3.6 Pengumpulan Data dan Analisa

3.6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan Data adalah suatu proses pendekatan kepada

subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah-langkah


35

dalam pengumpulan data tergantung pada rancangan penelitian dan

teknik instrumen yang digunakan.

3.6.1.1 Proses Pengumpulan Data

Dalam langkah pengumpulan data yang dilakukan

peneliti adalah mengonversi hasil wawancara suara menjadi

sebuah teks (transkip), men-scanning materi, mengetik data

lapangan atau memilah-milah dan menyusun data tersebut

kedalam jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber

informasi, adapun cara mengolah data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali

kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.

Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data

atau setelah data terkumpul

2) Coding

Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik

(angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa

kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Kategori pengukuran tingkat pengetahuan dapat

dikategorikan sebagai berikut:

- Coding 3, tingkat pengetahuan baik 76-100% (16-20

jawaban yang benar)

- Coding 2, tingkat pengetahuan cukup 56-75% (12-15

jawaban yang benar)

- Coding 1, tingkat pengetahuan kurang <56% (8-11

jawaban yang benar).


36

3) Scoring

Scoring adalah penentuan jumlah skor berdasarkan

jawaban dari responden pada lembar kuesioner. Untuk

memudahkan dalam pengolahan data maka data yang

terkumpul diberi skor sesuai dengan kategori yang telah

disesuaikan yaitu dengan memberi skor secara angka.

Hal ini untuk mempermudah dalam melakukan analisa

data, Pada kuesioner penelitian ini terdapat 20

pertanyaan:

- Jika jawaban favourable benar, diberi nilai 1

- Jika jawaban favourable salah, diberi nilai 1

- Jika jawaban unfavourable benar, diberi nilai 0

- Jika jawaban unfavourable salah, diberi nilai 1

4) Tabulating

Tabulating adalah membuat tabel-tabel yang berisikan

data yang telah diberikan kode sesuai dengan analisis

yang dibutuhkan. Untuk melakukan tabulasi ini

dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak

terjadi kesalahan khususnya dalam tabulasi silang.

3.6.1.2 Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

adalah dengan menggunakan kuesioner yang dibagi secara

langsung kepada responden. Kuesioner adalah daftar

pertanyaan yang dibuat berdasarkan indikator dari variabel

penelitian yang harus direspon oleh responden. Data kuisioner

dalam penelitian ini adalah beberapa pertanyaan yang peneliti

buat sesuai data yang diperlukan oleh peneliti. Untuk


37

mengethui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan uji rabilitas.

3.6.1.3 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober tahun 2023.

Lama pengambilandata selama 7 hari yaitu pada 19 s.d 25

Oktober 2023. Tempat dilakukannya penelitian gambaran

pengetahuan ibu tentang imunisasi PCV di Desa Jombang

wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo Jombang.

3.6.2 Analisa Data

Pada Analisa data yang akan digunakan dalam penelitian

adalah Analisa Univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

prosentase dari variabel. Analisis Univariat ini digunakan untuk

mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi PCV di Desa

Jombang wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo Jombang. Dengan

melihat distribusi frekuensi dapat diketahui deskripsi masing-masing

variabel dalam penelitian.

3.7 Etika Penelitian

Dalam penelitian ini, masalah etika sangat diperhatikan dengan

menggunakan metode :

3.7.1 Informed concent

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (informed concent).

Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden mengerti

maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya.

3.7.2 Ananomity (tanpa nama)


38

Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama responden pada

lembar alat ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3.7.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Yaitu menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun

masalahmasalah lainnya. Informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

3.8 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin

membuat penulisan ini kurang sempurna, diantaranya yaitu:

1. Kuesioner yang di sebarkan oleh peneliti tidak dilakukan uji

validitas dan reliabilitas hal ini di sebabkan karena pertanyaan di

fokuskan pada salah satu uji saja.


39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Kabupaten Jombang memiliki 34 Puskesmas, berdasarkan data yang

diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang tahun 2020, Kabupaten

Jombang terdiri dari 21 Kecamatan, 4 Kelurana dan 302 Desa. Penelitian

gambaran tingkat pengetahuan dan sikap tentang imunisasi pada ibu yang

memiliki balita usia 0-12 bulan di wilayah Desa Jombang dengan jumlah

responden sebanyak 44 orang di Desa Jombang Kecamatan Jombang.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup,

dengan total jumlah 10 pertanyaan data diri dan 10 pertanyaan mengenai

pertanyaan pengetahuan ibu tentang imunisasi PCV. Pengelolaan data

dilakukan setelah seluruh kuesioner dan wawancara selesai dilakukan dan

telah terkumpul, kemudian dilakukan rekap hasil pengumpulan data dengan

memeriksa kembali hasil kuesioner yang sudah terkumpul, kemudian

dilakukan uji kecukupan data, dan merekap dengan score hasil pernyataan

responden, dan dilakukan perhitungan data dengan tabel untuk memperjelas

pembacaan tabel.

Hasil penelitian ini juga akan ditampilkan karakteristik berdasarkan umur,

tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Sedangkan analisis univariat menyajikan

data-data hasil penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan dan sikap

tentang imunisasi pada ibu yang memiliki balita usia 0-12 bulan di wilayah

Desa Jombang.

4.1.1 Data Umum

Data umum pada penelitian ini menyajikan karakteristik responden

berdasarkan usia, Jumlah anak, pendidikan, pekerjaan, sumber informasi

yang disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari:

4.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


40

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan usia di Desa Jombang,


Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada Oktober
2023
Usia (tahun) Frekuensi Prosentase (%)
20-25 13 29,5
26-35 23 52,27
35 + 8 18,18
Jumlah 44 100

Berdasarkan tabel di atas disebutkan bahwa hampir seluruhnya

(52,27%) atau 23 responden berusia 26-35 tahun dan sebagian kecil

(18,18%) atau 8 responden berusia lebih dari 35 tahun.

4.1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak di Desa


Jombang, Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada
Oktober 2023
Jumlah Anak Frekuensi Prosentase (%)
1 18 40,9
2 15 34
3 8 18,18
4 3 6,8
Jumlah 44 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dapat diinterprestasikan

hampir setengahnya (40,9%) atau 18 responden yang merupakan

kehamilan anak pertama dan sebagian kecil (6,8%) atau 3responden

yang merupakan anak ke 4.

4.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan Pendidikan Ibu di Desa


Jombang, Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada
Oktober 2023

Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)


SD 1 2,27
SMP 3 6,81
SMU/SMA 34 77,27
PT 6 13,63
Jumlah 44 100
41

Berdasarkan tabel diatas bahwa dapat diinterprestasikan hampir

seluruhnya (77,27%) atau 34 responden yang menempuh

pendidikannya sampai dengan SMU/SMA dan sebagian kecil (2,27)

atau 1 responden berpendidikan SD.

4.1.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan Ibu di Desa


Jombang, Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada
Oktober 2023

Pekerjaan Ibu Frekuensi Prosentase (%)


Wiraswasta 5 11,36
IRT 35 79,5
Karyawan 4 9
Jumlah 44 100

Berdasarkan tabel diatas bahwa dapat diinterprestasikan hampir

seluruhnya (79,5%) atau 35 responden pekerjaan ibu sebagai IRT dan

sebagian kecil sebanyak 9% atau 4 responden pekerjaan ibu adalah

karyawan.

4.1.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan Suami di Desa


Jombang, Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada
Oktober 2023
Pekerjaan Suami Frekuensi Prosentase (%)
Wiraswasta 23 52,27
Karyawan 17 38,63
Guru 1 2,27
Lain-lain 3 6,8
Jumlah 44 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dapat diinterprestasikan hampir

setengahnya (52,27%) atau 23 responden pekerjaan suami sebagai

Wiraswasta dan sebagian kecil (2,27%) atau 1 responden pekerjaan

suami adalah Guru.

4.1.1.6 Berdasarkan Sumber Informasi

Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan Sumber Informasi


Imunisasi PCV di Desa Jombang, Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang pada Oktober 2023
42

Sumber Frekuensi Prosentase (%)


Informasi
Tenaga kesehatan 30 68,18
Leaflet/ selebaran 3 6,8
Poster 1 2,27
Tetangga / teman 0 0
Tidak Tahu 10 22,7
Jumlah 44 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dapat diinterprestasikan hampir

setengahnya (68,18%) atau 30 responden mendapatkan informasi

mengenai imunisasi PCV dari Tenaga Kesehatan dan sebanyak (0%) atau

0 responden mendapatkan informasi melalui tetangga/teman.

4.1.2 Data Khusus

Setelah mengetahui data umum dalam penelitian ini maka berikut akan

ditampilkan hasil penelitian terkait dengan data khusus mengenai gambaran

pengetahuan ibu tentang imunisasi PCV di desa di desa jombang wilayah

kerja Puskesmas Tambakrejo Jombang.

Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan Ibu Mengenai


Imunisasi PCV di Desa Jombang, Kecamatan Jombang
Kabupaten Jombang pada Oktober 2023
Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
Imunisasi PCV
Baik 15 34,09
Cukup 6 13,64
Kurang 23 52,27
Jumlah 44 100

Berdasarkan tabel diatas bahwa dapat diinterprestasikan sebagian

besar (52,27%) atau 23 responden memiliki pengetahuan yang kurang

tentang imunisasi PCV sedangkang (13,64%) atau 6 responden

memiliki pengetahuan yang cukup tentang imunisasi PCV.


43

4.2 Pembahasan

Setelah hasil pengumpulan data melalui kuesioner ditabulasi kemudian

diinterprestasikan dan analisa data sesuai dengan variabel yang diteliti, maka berikut

disajikan pembahasan mengenai pengetahuan ibu tentang imunisasi PCV di desa di

desa jombang wilayah kerja Puskesmas Tambakrejo Jombang. Hasil penelitia

terhadap 44 responden diketahui bahwa sebagian besar (45,4%) atau 20 responden

memiliki pengetahuan yang kurang tentang imunisasi PCV sedangkang (11,36%)

atau 5 responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang imunisasi PCV.

Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang

didapatkan oleh setiap manusia. Pada dasarnya pengetahuan akan terus bertambah

dan bervariatif sesuai dengan proses pengalaman manusia yang dialami. 26

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti bahwa pengetahuan responden

mengetahui imunisasi PCV masih sangat kurang sehingga dibutuhkan sosialisasi dan

edukasi dari instansi kesehatan atau tenaga kesehatan sehingga ibu dapat mengetahui

manfaat dan kegunaan imunisasi PCV dengan baik.

Dari 44 diketahui bahwa Berdasarkan tabel di atas disebutkan bahwa hampir

seluruhnya (52,27%) atau 23 responden berusia 26-35 tahun dan sebagian kecil

(18,18% atau 8 responden berusia lebih dari 35 tahun yang seharusnya responden

tersebut mengetahui imunisasi PCV dengan baik. Secara kognitif kebiasaan berpikir

rasional meningkat pada umur tersebut, yaitu dewasa awal dan tengah. Dewasa awal

merupakan masa dimana seseorang dianggap telah matur, baik secara fisiologis,

psikologis dan kognitif.22 semakin matang umur seseorang akan semakin banyak

pengalaman hidup yang dimiliki, mudah untuk menerima perubahan perilaku dan

akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja karena umur ini merupakan umur

paling produktif dan umur paling ideal dalam berperan khususnya dalam

pembentukan kegiatan kesehatan.

Pengalaman pribadi umumnya digunakan sebagai upaya untuk

memperolehpengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu, selain itu
44

bertambahnya usia seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang

diperoleh.23 umur juga akan mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang, semakin bertambahnya umur akan semakin berkembang puladaya tangkap

dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.24

Sejalan dengan penelitian sebelumnya, bahwa diantara anak-anak dan ibu yang

berumur muda <30 tahun cenderung status imunisasi lebih lengkap daripada anak-

anak yang ibunya lebih tua >30 tahun. Ibu yang berumur muda, baru memiliki anak,

cenderung memberikan perhatian yang lebih pada anaknya termasuk kebtuhan

pelayanan kesehatan.25

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin matang umur seseorang akan

semakin banyak pengalaman hidup yang dimiliki, dan mudah untuk menerima

perubahan perilaku, karena terdapat kategori umur, yaitu 15-20 tahun, 21-30 tahun,

31-40 tahun, merupakan umur paling produktif dan paling idela dalam berperan

khususnya dalam pembentukan kegiatan kesehatan. Semakin cukup umur seseorang,

tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bertindak dalam mengambil keputusan.

Dari 44 responden hampir setengahnya (40,9%) atau 18 responden yang

merupakan kehamilan anak pertama dan sebagian kecil (6,8%) atau 3 responden yang

merupakan anak ke 4. Jumlah anak sebagai salah satu aspek demografi yang akan

berpengaruh pada partisipasi masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena seorang ibu

mempunyai anak lebih dari satu biasanya akan lebih berpengalaman dan sering

memperoleh informasi tentang imunisasi, sehingga kemungkinan besar anaknya akan

diimunisasikan.27 Rata – rata ibu yang memliki pengalaman anak lebih dari satu

(multipara) sudah memiliki pengalaman yang lebih dari pada ibu yang baru memiliki

anak satu (primipara).

Dari 44 responden hampir seluruhnya (77,27%) atau 34 responden yang

menempuh pendidikannya sampai dengan SMU/SMA dan sebagian kecil (2,27) atau

1 responden berpendidikan SD. Pendidikan responden merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi pengetahuan, karena semakin tinggi tingkat pendidikan


45

seseorang diharapkan dapat berpikir lebih baik. Pengetahuan sangat erat kaitannya

dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan tinggi maka

semakin luas pula pengetahuan responden. Pendidikan adalah proses

mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku manusia di

dalam masyarakat tempat ia hidup, proses sosial yakni orang dihadapkan pada

pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga dia dapat memperoleh

atau mengalami perkembangan kemampuan sosial, dan kemampuan individu yang

optimal.28

Pekerjaan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam melengkapi

status imunisasi dasar pada balita. Dengan demikian diharapkan kepada ibu bekerja

yang memiliki anak dan masih mendapatkan imunisasi agar meluangkan waktunya

untuk imunisasi dasar pada anak lengkap. Dari 44 responden hampir seluruhnya

(79,5%) atau 35 responden pekerjaan ibu sebagai IRT dan sebagian kecil sebanyak

9% atau 4 responden pekerjaan ibu adalah karyawan. Sedangkan untuk pekerjaan

suami hampir setengahnya (52,27%) atau 23 responden pekerjaan suami sebagai

Wiraswasta dan sebagian kecil (2,27%) atau 1 responden pekerjaan suami adalah

Guru.

Pekerjaan juga merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Ditinjau dari

jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak

pengetahuannya bila dibandingkan dengan tanpa adanya interaksi dengan orang lain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden bekerja sebagai ibu

rumah tangga. Hal ini membuktikan bahwa suatu pekerjaan tidak mempengaruhi

pengetahuan dari ibu. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian ini yang menunjukkan

justru sebagian ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga memiliki pengetahuan

yang baik mengenai imunisasi PCV dibandingkan ibu yang bekerja. Hal ini

dikarenakan banyak ibu yang di rumah dilakukan pemantauan dan edukasi oleh

petugas kesehatan saat adanya imunisasi.

Dari 44 responden hampir setengahnya (68,18%) atau 30 responden mendapatkan

informasi mengenai imunisasi PCV dari Tenaga Kesehatan dan sebanyak (0%) atau 0
46

responden mendapatkan informasi melalui tetangga/teman. Ilmu pengetahuan tidak

hanya diperoleh dari pendidikan formal. Adanya kemudahan dalam mendapatkan

informasi dari berbagai sumber melalui media promosi kesehatan baik dari media

massa cetak, media elektronik, dan juga petugas kesehatan. Majunya teknologi akan

tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan

masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi berbagai bentuk media

massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah yang mempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukan opini dan kepercayaan semua orang. Dalam penyampaian

informasi sebagai petugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang

berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.29


47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.6.1 Sub Pokok Bahasan

5.6.1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik

dari penelitian ini pengetahuan ibu tentang imuisasi PCV Dari 44

responden pengetahuan ibu tentang imunisasi PCV pada bayi yang

tertinggi yaitu sebagian besar (52,27%) atau 23 responden memiliki

pengetahuan yang kurang tentang imunisasi PCV sedangkang

(13,64%) atau 6 responden memiliki pengetahuan yang cukup

tentang imunisasi PCV dan (34,09 %) atau 21 responden memiliki

kategori baik dalam mengetahui imunisasi PCV.

5.6.1.2Saran

1. Bagi Bidan

Pengetahuan tentang imunisasi PCV masuk dalam imunisasi

dasar lengkap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kelengkapan imunisasi. Oleh karena itu, para bidan diharapkan untuk

tetap terus meningkat motivasi, kemampuan, serta pengetahuan

terkait imunisasi dasar lengkap. Selai itu, bidan juga mampu

meningkatkan edukasi tentang imunisasi PCV dan dasar lengkap

kepada ibu kader posyandu, pasien, dan keluarga.

2. Bagi Puskesmas

Pihak puskesmas perlu melakukan meningatkan kegiatan-

kegiatan promosi dan pembinaan mengenai imunisasi PCV dan dasar

lengkap guna meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi PCV ke

masyarakat wilayah puskesmas.


48

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian

lebih lanjut dan mendalam mengenai faktor-faktor lain yang

berhubungan dengan kelengkapan imunisasi seperti peran kader

posyandu, kepercayaan sehingga hasil penelitian yang didapatkan

menjadi lebih baik.


49

DAFTAR PUSTAKA

1. Chandralela A. Wagub: Lindungi Anak Babel dari Pneumonia dengan

Imunisasi PCV. Dinas Komunikasi dan Informatika; 2019

2. Dorland, W.A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland; Edisi 28. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC; 2012.

3. World Health Organization. Pneumonia in children; 2021.

4. Kemenkes RI. Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI.

Jakarta; 2022.

5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi IDAI. Jakarta; 2020.

6. Li, Y., Wang, H., Furnback, W., Wang, B. C. M., Zhu, S., & Dong, P. The

Cost-Effectiveness Of 13-Valent Pneumococcal Conjugate Vaccine In Seven

Chinese Cities. Vaccines. 2021; 9(11), 1–17.

7. Armina, Arnati W. Korelasi Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

Pneumonia Balita di Dua Puskesmas Jambi. JIUBJ. 2020; 20(1). 272-276.

8. Budiharjo SN, Wayan Bikin Suryawan. Faktor-Faktor Resiko Kejadian

Pneumonia Pada Pasien Pneumonia Usia 12-59 Bulan di RSUD

Wangaya. .2020; 11(1). 298-404.

9. Hariyanto H. Kejadian Pneumonia pada Anak Usia 12-59 Bulan. Higeia

Journal of Public Health; 2020. 4(3). 549-560.

10. World Health Organization. Pneumococcal Conjugate Vaccines In Infants

And Children; 2020.

11. Notoadmojo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta; 2018.

12. Hariyanto H. Kejadian Pneumonia pada Anak Usia 12-59 Bulan. Higeia

Journal of Public Health; 2020. 4(3). 549-560.

13. Agustin, K., & Anggraini, Y. Study Analisis Peran Kader terhadap Kepatuhan

Imunisasi Dasar dan Booster pada Masa Pandemi Covid-19 di Posyandu

Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu I. Stethoscope; 2020. 1(2), 2723– 4096.


50

14. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2019. Jakarta; 2019.

15. Dinkes Jatim. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. Surabaya:

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur; 2018.

16. Dinkes Jombang. Profil Kesehatan Kabupaten Jombang 2020. Jombang:

Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang; 2020.

17. Wibowo CA, Ashila US, Aditya IGY, Probo A, Karima SW, Rino SA, et al.

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Imunisasi Dasar Pada Balita. J Farm

Komunitas; 2020. 7(1):17–22.

18. Notoatmodjo, S. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

19. Notoatmodjo, S. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni, Jakarta:

Rineka Cipta; 2014.

20. Indarti, N., & Dyahjatmayanti, D. Manajemen Pengetahuan: Teori dan

Praktik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2014. h,14, 24.

21. Mubarok, dan Wahid Ikbal. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu;

2011.
51

Lampiran 1: Surat Keterangan Kelaikan Etik


52

Lampiran 2: Surat Ijin Pengambilan Data Sekunder dan Penelitian


53

Lampiran 3: Permohonan Menjadi Responden

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Responden yang Terhormat,

Dalama rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

di kebidanan, saya meminta kesediaan Ibu/Saudari sejenak meluangkan waktu untuk

mengisi kuesioner ini.

Adapun tujuan peneliti adalah untuk mengetahui “Gambaran Pengetahuan

Tentang Imunisasi Pcv Pada Ibu Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Jombang Wilayah

Kerja Puskesmas Tambakrejo Kabupaten Jombang”. Besar harapan saya bahwa Ibu/

Saudari bersedia untuk memberikan tanggapan pernyataan dalam kuesioner dengan

sebenar-benarnya. Data yang terkumpul nantinya akan dianalisis dan disajikan dalam

bentuk keseluruhan (bukan individual). Jawaban yang diberikan tidak akan dinilai

benar salahnya, melainkan sebagai informasi yang sangat bermanfaat untuk

menentukan hasil penelitian yang saya lakukan. Sesuai dengan etika penelitian bahwa

jawaban yang anda berikan akan dijamin kerahasiaannya dan tidak akan

dipublikasikan.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan

Ibu/ Saudari mengisi kuesioner ini.

Hormat Saya,
54

Lampiran 4: Informed Consent

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………………………………………………..
Umur : ………………………………………………..
Alamat : ……………………………………………….
……………………………………………….
……………………………………………….

Setelah mendapat penjelasan dan mengerti sepenuhnya akan maksud dan tujuan
pengisian kuesioner guna penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Tentang
Imunisasi Pcv Pada Ibu Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Jombang Wilayah Kerja
Puskesmas Tambakrejo Kabupaten Jombang“ saya menyatakan bersedia / tidak
bersedia * menjadi responden untuk kepentingan penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya tanda tangani atas dasar kesadaran dan tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun.

Jombang, Oktober 2023

Responden Peneliti

(…………………………) (Nunik Susmiati Faricha)

* Coret salah satu


55

Lampiran 5: Kuesioner Penelitian

Kisi – kisi Kuesioner Pengetahuan Ibu tentang imunisasi PCV

No Materi Pertanyaan Total


1 Pengertian imunisasi pada anak 1
2 Pengertian pemberian imunisasi PCV 3 10
3 Tempat pemberian imunisasi 2
4 Tujuan pemberian imunisasi PCV 4
5 Penyakit Pneumonia 5, 9
6 Manfaat imunisasi PCV 6
7 Jadwal pemberian imuniasasi PCV 7, 8
8 Informasi imunisasi PCV 10

KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI PCV PADA IBU
BAYI USIA 0-12 BULAN DI DESA JOMBANG WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TAMBAKREJO KABUPATEN JOMBANG

No. Kuesioner

I. Identitas Responden
1) Nama :

2) Alamat :

3) Usia :

4) TTL :

5) Pendidikan :

1. Tidak pernah sekolah 4. Tamat SMP


2. Tidak tamat SD 5. Tamat SMU
3. Tamat SD 6. Tamat Perguruan
Tinggi
6) Pekerjaan Ibu :

1. Ibu Rumah Tangga 4. Bidan/ petugas


2. Karyawan kesehatan
3. Guru 5. Wiraswasta
6. Lain-lain
7) Pekerjaan Suami :

7. Ibu Rumah Tangga 10. Bidan/ petugas


8. Karyawan kesehatan
9. Guru 11. Wiraswasta
12. Lain-lain

8) Jumlah anak : (...........) orang


9) Apakah ibu pernah mendapat informasi mengenai imunisasi PCV?
a) Ya
56

b) Tidak
10) Darimana ibu mendapatkan informasi imunisasi PCV?
a) Tenaga kesehatan
b) Leaflet/ selebaran
c) Poster
d) Tetangga / teman
e) Tidak tau
57

II. Pengetahuan
1) Apa yang ibu ketahui tentang imunisasi pada anak? (jawaban boleh lebih
dari satu)
a) Pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan
sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang.
b) Pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu
c) Jawaban salah semua
d) Tidak tahu
2) Dimanakah ibu bisa mendapatkan imunisasi untuk anak Anda? (jawaban
boleh lebih dari satu)
a) POSYANDU
b) PUSKESMAS
c) RS bersalin
d) RS umum
e) Tidak tahu
3) Apakah ibu tahu tentang imunisasi PCV?
a) Tahu
b) Tidak Tahu
4) Imunisasi PCV bertujuan untuk ? (jawaban boleh lebih dari satu)
a) Mencegah infeksi bakteri penyebab penyakit pneumonia
b) Mencegah infeksi bakteri penyebab penyakit meningitis
c) Membentuk kekebalan tubuh anak terhadap bakteri Pneumococcus
d) Mencegah penularan pneumonia ke anggota keluarga lainnya
e) Tidak tahu
5) Penyakit Pneumonia adalah? (jawaban boleh lebih dari satu)
a) Penyakit yang menyebabkan paru-paru meradang & membengkak hingga
dipenuhi cairan berupa air/lendir
b) Penyakit yang menyebabkan Diare
c) Penyakit yang menyebabkan nyeri pada dada ketika batuk atau bernapas,
serta batuk berdahak disa disertai darah.
d) Tidak tahu
6) Manfaat diberikan imunisasi PCV adalah? (jawaban boleh lebih dari satu)
a) Mencegah penularan pneumonia ke anggota keluarga lainnya
b) Membentuk kekebalan tubuh anak terhadap bakteri Pneumococcus
penyebab pneumonia
c) Mencegah gangguan gizi pada anak akibat pneumonia
d) Tidak tahu
58

7) Pada usia berapa imunisasi PCV diberikan pada anak? (jawaban boleh lebih
dari satu)
a) Ketika anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 12 bulan
b) Diberikan di usia 1 bulan
c) Tidak tahu
8) Berapa kali imunisasi PCV diberikan pada anak?
a) 1 kali
b) 3 kali
c) Tidak tahu
9) Bahaya penyakit pneumonia pada anak?
a) Peradangan paru-paru
b) Kesulitan bernafas
c) Kematian balita
d) Tidak tahu
10) Darimana ibu mendapatkan informasi imunisasi PCV?
a) Tenaga kesehatan
b) Leaflet/ selebaran
c) Poster
d) Tetangga / teman
e) Tidak tau
59

Lampiran 6: Kunci Jawaban

KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI PCV PADA IBU BAYI USIA 0-12
BULAN DI DESA JOMBANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TAMBAKREJO KABUPATEN JOMBANG

No. Kuesioner

III. Pengetahuan
1) Apa yang ibu ketahui tentang imunisasi pada anak? (jawaban boleh lebih
dari satu)
a) Pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan
sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. (1)
b) Pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu (1)
c) Jawaban salah semua (1)
d) Tidak tahu (0)
2) Dimanakah ibu bisa mendapatkan imunisasi untuk anak Anda? (jawaban
boleh lebih dari satu)
a) POSYANDU (1)
b) PUSKESMAS (1)
c) RS bersalin (1)
d) RS umum (1)
e) Tidak tahu (0)
3) Apakah ibu tahu tentang imunisasi PCV?
a) Tahu (1)
b) Tidak Tahu (0)
4) Imunisasi PCV bertujuan untuk ? (jawaban boleh lebih dari satu)
a) Mencegah infeksi bakteri penyebab penyakit pneumonia (1)
b) Mencegah infeksi bakteri penyebab penyakit meningitis (0)
c) Membentuk kekebalan tubuh anak terhadap bakteri Pneumococcus (1)
d) Mencegah penularan pneumonia ke anggota keluarga lainnya (1)
e) Tidak tahu (0)
5) Penyakit Pneumonia adalah? (jawaban boleh lebih dari satu)
a) Penyakit yang menyebabkan paru-paru meradang & membengkak hingga
dipenuhi cairan berupa air/lendir (1)
b) Penyakit yang menyebabkan Diare (0)
c) Penyakit yang menyebabkan nyeri pada dada ketika batuk atau bernapas,
serta batuk berdahak disa disertai darah. (1)
60

d) Tidak tahu (0)


6) Manfaat diberikan imunisasi PCV adalah? (jawaban boleh lebih dari satu)
a) Mencegah penularan pneumonia ke anggota keluarga lainnya (1)
b) Membentuk kekebalan tubuh anak terhadap bakteri Pneumococcus
penyebab pneumonia (1)
c) Mencegah gangguan gizi pada anak akibat pneumonia (1)
d) Tidak tahu (0)

7) Pada usia berapa imunisasi PCV diberikan pada anak? (jawaban boleh lebih
dari satu)
a) Ketika anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 12 bulan (1)
b) Diberikan di usia 1 bulan (0)
c) Tidak tahu (0)
8) Berapa kali imunisasi PCV diberikan pada anak?
a) 1 kali (0)
b) 3 kali (1)
c) Tidak tahu (0)
9) Bahaya penyakit pneumonia pada anak?
a) Peradangan paru-paru (1)
b) Kesulitan bernafas (1)
c) Kematian balita (1)
d) Tidak tahu (0)
10) Darimana ibu mendapatkan informasi imunisasi PCV?
a) Tenaga kesehatan (1)
b) Leaflet/ selebaran (1)
c) Poster (1)
d) Tetangga / teman (1)
e) Tidak tau (0)
Lampiran 7: Lembar Pengumpulan Data

LEMBAR PENGUMPULAN DATA


I. Identitas Responden
No (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Nama Ibu Alamat Usia TTL Pendidikan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Informasi Media
Ibu Suami Anak Imunisasi PCV InformasImun
isasi PCV
KAUMAN JOMBANG, Tenaga
1 A 28 SMU IRT Wiraswasta 1 Ya
UTARA 11-04-2001 Kesehatan
Kauman Utara Jombang, 12-
2 E 33 SMU IRT Wiraswasta 3 Tidak Tidak Tahu
RT 10 01-1990
Kauman Utara Jombang, 11-
3 A 30 SMU IRT Wiraswasta 2 Tidak Tidak Tahu
RT 11 10-1992
Kauman Utara Bogor, 29- Tenaga
4 M 26 SMU IRT Wiraswasta 2 Ya
RT 10 06-1997 Kesehatan
Kauman Utara Jombang, 18- Tenaga
5 N 30 SMU IRT Lain-lain 1 Ya
Gang II 10-1993 Kesehatan
Kauman Utara Jombang, 14- Tenaga
6 C 28 PT IRT Karyawan 2 Ya
Gang II 03-2001 Kesehatan
Kauman Utara Jombang, 20- Tenaga
7 I 35 SMU IRT Lain-lain 2 Ya
Gang II 05-1988 Kesehatan
Kauman Utara Jombang, 27- Tenaga
8 K 26 SMU IRT Wiraswasta 2 Ya
Gang II 07-1997 Kesehatan
Kauman Utara Jombang, 11- Tenaga
9 W 34 SMU IRT Karyawan 2 Ya
RT 11 11-1988 Kesehatan
kauman Utara RT Jombang 1-4- Tenaga
10 S 22 SMU IRT Wiraswasta 1 Ya
10 2001 Kesehatan
11 S kauman Utara RT 36 Jombang 29- PT IRT Wiraswasta 2 Ya Tenaga

61
62

10 11-1987 Kesehatan
Jombang, 03- Wiraswas Tenaga
12 R Trisula 32 SMU Wiraswasta 4 Ya
09-1990 ta Kesehatan
Sambongduran Kediri, 23- Tenaga
13 N 42 SMU IRT Wiraswasta 3 Ya
RT 08 04-1981 Kesehatan
Jombang, 15- Tenaga
14 L Trisula RT 08 33 SMU IRT Karyawan 2 Ya
06-1990 Kesehatan
Jombang, 27- Tenaga
15 O Trisula RT 08 31 SMP IRT Wiraswasta 2 Ya
08-1992 Kesehatan
Jombang, 27- Tenaga
16 A Trisula RT 08 37 SMU IRT Wiraswasta 2 Ya
05-1986 Kesehatan
Jombang, 28- Leaflet/
17 F Trisula RT 08 24 SMP IRT Wiraswasta 1 Tidak
06-1999 selebaran
Sambongduran Jombang, 02- Leaflet/
18 H 30 SMU IRT Wiraswasta 1 Tidak
RT 08 06-1993 selebaran
Sambongduran Jombang, 24- Tenaga
19 A 35 SMU IRT Wiraswasta 3 Ya
RT 08 10-1988 Kesehatan
Jombang, 23- Tenaga
20 H Trisula RT 08 34 SMU IRT Wiraswasta 3 Ya
02-1989 Kesehatan
Jombang, 03-
21 Y Trisula RT 08 38 SMU IRT Wiraswasta 3 Tidak Tidak Tahu
05-1986
Sambongduran Jombang, 06- Tenaga
22 T 25 SMU Karyawan Karyawan 1 Ya
RT 07 01-1997 Kesehatan
Jombang, 14-
23 N Trisula RT 08 21 SMU Karyawan Karyawan 1 Tidak Tidak Tahu
09-2002
Jombang, 18-
24 A Trisula RT 08 36 SMU IRT Wiraswasta 4 Tidak Tidak Tahu
11-1986
Wiraswas Ya Tenaga
25 V Griya indah U-12 25 08-08-1998 PT Wiraswasta 1
ta Kesehatan
63

Tenaga
26 I Griya indah U-12 28 16-04-1995 PT IRT Karyawan 1 Ya
Kesehatan
Wiraswas Tenaga
27 D Griya Indah G17 28 19-08-1995 SMA Karyawan 1 Ya
ta Kesehatan
Leaflet/
28 L Jl Pangsud No 32 22 18-08-2001 SMP IRT Karyawan 1 Tidak
selebaran
29 A Griya indah Q-1 38 10-09-1985 SMA Karyawan Karyawan 4 Ya Poster
Tenaga
30 C Griya Indah 32 01-12-1990 PT IRT Karyawan 2 Ya
Kesehatan
Tenaga
31 E Jl KH Mimbar 23 SMU IRT Karyawan 1 Ya
Kesehatan
32 W Sawahan 23 20-03-2000 SMU IRT Karyawan 1 Tidak Tidak Tahu
33 R Jombang 23 14-10-2000 SMU IRT Wiraswasta 1 Tidak Tidak Tahu
Tenaga
34 W Jombang 24 02/04/1999 SMU Karyawan Karyawan 1 Ya
Kesehatan
Wiraswas Tenaga
35 H sambongduran 31 07/03/1992 SMU Karyawan 2 Ya
ta Kesehatan
36 D Jombang 24 23/04/1999 SMU IRT Wiraswasta 1 Tidak Tidak Tahu
Tenaga
37 A Jombang 32 01/09/1981 SMA IRT Wiraswasta 3 Tidak
Kesehatan
Tenaga
38 A Jombang 37 25-04-1986 SD IRT Wiraswasta 2 Tidak
Kesehatan
Wiraswas
39 C Jombang 21 15-09-2002 SMA Wiraswasta 2 Tidak Tidak Tahu
ta
40 N Jombang 28 02-08-1995 SMA IRT Karyawan 2 Tidak Tidak Tahu
Tenaga
41 R Jombang 27 19-07-1996 PT IRT Karyawan 1 Ya
Kesehatan
Tenaga
42 I Jombang 39 11-10-1984 SMA IRT Lain-lain 3 Ya
Kesehatan
64

Tenaga
43 N Jombang 32 08-04-1991 SMA IRT Guru 3 Ya
Kesehatan
Tenaga
44 Y Jombang 24 04-08-1999 SMA IRT Karyawan 1 Ya
Kesehatan
65

II. Pengetahuan
No Soal
No Jml % Kategori Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 30 Kurang 3
4 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 70 Cukup 2
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 1
7 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 5 50 Kurang 3
8 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 70 Cukup 2
9 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 Baik 1
10 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6 60 Kurang 3
11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 Baik 1
12 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 30 Kurang 3
13 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 30 Kurang 3
14 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 30 Kurang 3
15 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 30 Kurang 3
16 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 6 60 Cukup 2
17 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 30 Kurang 3
18 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 30 Kurang 3
19 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 4 40 Kurang 3
20 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6 60 Cukup 2
21 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
22 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik 1
23 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
24 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 1
66

26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 80 Baik 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 1
28 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 1
31 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
32 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80 Baik 1
34 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 1
36 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
37 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 30 Kurang 3
38 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 6 60 Cukup 2
39 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 Kurang 3
40 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 7 70 Cukup 2
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 1
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 1
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik 1
44 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 30 Kurang 3

Keterangan :

Total 76-100% : Kategori Baik 15 orang

Total 56-75% : Kategori Cukup 6 orang

Total <56% : Kategori Kurang 23 Orang


67

Lampiran 8: Dokumentasi Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada responden


usia 20-25, 26-35 dan 35 +

Pengumpulan data pada responden


usia 20-25, 26-35 dan 35 +
Lampiran 6: Lembar Konsultasi

LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama Mahasiswa : NUNIK SUSMIATI FARICHA


NIM : 202107134
Judul Proposal : GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG
IMUNISASI PCV PADA IBU BAYI USIA 0-12
BULAN DI DESA JOMBANG WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TAMBAKREJO
KABUPATEN JOMBANG
Pembimbing 1 : Brivian Florentis Yustanta, S.ST, M.Kes

No Hari / Materi Saran Paraf

Tanggal Bimbingan

1 21-02-2023 Judul Proposal  Revisi Judul Proposal

2 08-04-2023 BAB 1  Revisi sitematika

penulisan

3 08-05-2023 BAB 1 dan 2  tambahkan data

mengenai akupan

imunisasi PCV

 Perbaiki

2.1 Konsep Dasar

Pengetahuan

2.2 Konsep Dasar

Imunisasi PCV

2.3 Kerangka Konseptual

68
69

4 24-05-2023 BAB 2 dan BAB 3  Revisi penulisan

numbering

 ditambahkan lagi teori

mengenai imunisasi

PCV

 Revisi kerangka kerja

penelitian

 Revisi Tabel Terbuka

5 21-09-2023 BAB 3 dan  Tambahkan penjelasan

Kuesioner tentang penelitian

Penelitian deskriptif

 Revisi Tabel Terbuka

6 29-09-2023 Seminar Proposal  Revisi Judul

 Penataan Spasi dan

Paragraf sesuai buku

panduan

 Munculkan kunci

jawaban kuesioner

 Penulisan daftar pustaka

metode vancouver

7 30-10-2023 BAB IV  Tambahkan

keterbatasan Penelitian

 Revisi Tabel
70

8 04-11-2023 BAB IV dan V  Kesimpulan di

sesuaikan dengan tujuan

penelitian

 Tambahkan hasil

penelitian an foto

9 11-11-2023 Ujian Skripsi  Revisi Intisari

 Penulisan waktu

penelitian harus

konsisten

 Pakai Inisial untuk

kerahasiaan responden
71

Lampiran 6: Lembar Konsultasi

LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama Mahasiswa : NUNIK SUSMIATI FARICHA


NIM : 202107134
Judul Proposal : GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG
IMUNISASI PCV PADA IBU BAYI USIA 0-12
BULAN DI DESA JOMBANG WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TAMBAKREJO
KABUPATEN JOMBANG
Pembimbing 2 : Ita Eko Suparni, S.SiT, M.Keb

No Hari / Materi Saran Paraf

Tanggal Bimbingan

1 21-02-2023 Judul  Revisi Judul


Proposal
Proposal

2 08-04-2023 BAB 1  Penulisan daftar


pustaka dengan
menggunnakan
metode vancouver
 ditambahkan untuk
cakupan imunisasi
PVC di tempat
peneltian
3 08-05-2023 BAB 1 dan 2  Kerangka teori
merupakan
rangkuman dari
konsep pengetahuan
di bab 2
4 24-05-203 BAB 2 dan  Perbaiki
2.1 Konsep Dasar
BAB 3
Pengetahuan
2.2 Konsep Dasar
Imunisasi PCV
2.3 Kerangka
Konseptual
 Buat lampiran2
72

5 21-09-2023 Kuesioner  Tambahkan kisi-


kisi Kuesoner
Penelitian
 Karena yang
diteliti pengetahuan
sebaiknya
ditanyakan untuk
pernah tidaknya
mendapt informasi
ttg pcv
6 29-09-2023 Seminar

Proposal

7 30-10-2023 BAB IV  Tambahkan

keterbatasan

Penelitian

Revisi Tabel

8 04-11-2023 BAB IV dan  Revisi keterbatasan

V penelitian

 Revisi cara

pengumpulan data

 Tambahkan rekap

hasil penelitian

9 06-11-2023  Rekap Kuesioner

Anda mungkin juga menyukai