Anda di halaman 1dari 84

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP

PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS


DI KLINIK RIZKI JL. SIBOLANGIT, PAGAR
MERBAU III, KEC. LUBUK PAKAM,
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2023

SKRIPSI

OLEH :
ALYA MIRANDA
1991002

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS


KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN
MEDISTRA LUBUK PAKAM
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Dengan Judul :

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP


PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS
DI KLINIK RIZKI JL. SIBOLANGIT, PAGAR
MERBAU III, KEC. LUBUK PAKAM,
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2023

Oleh:

ALYA MIRANDA
NPM :1991002

Telah disetujui untuk diujikan dan dipertahankan di hadapan Komisi penguji skripsi ilmiah
pada ujian skripsi Program Studi Kebidanan Program Sarjana Fakultas Kebidanan Institut
Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Lubuk Pakam, 14 juli 2023


Pembimbing,

Basyariah Lubis, SST, M.Kes


NPP : 020911091982
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul :

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP


PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS
DI KLINIK RIZKI JL. SIBOLANGIT, PAGAR
MERBAU III, KEC. LUBUK PAKAM,
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2023.
Oleh:

ALYA MIRANDA
NPM :1991002

skripsi penelitian ilmiah ini telah diseminarkan dan disetujui oleh Komisi Penguji skripsi,
pada Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Medistra
Lubuk Pakam

Lubuk Pakam, 14 juli 2023

KOMISI PENGUJI :

1. Ns. Arfah May Syara, S.Kep.M.Kep


NPP : 01.08.01.05.1985

2. Luci Riani Br Ginting, SKM, M.Kes


NPP : 03.06.04.08.1972

3. Basyariah Lubis, SST,M.Kes


NPP : 02.09.11.09.1982

Disahkan oleh :

Dekan Ketua program Studi

Bd. Desi Deria Yosepha Ginting S.Si,T, M.Kes Bd. Ika Nur Saputri, SST. M.Keb
NPP : 02.01.01.12.1975 NPP : 02.08.18.08.1987
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dam

karuniaNya. Sehingga peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi

penelitian ilmiah ini dengan judul Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap

Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Nifas Di Klinik Rizki Jl. Sibolangit, Pagar

Merbau Iii, Kec. Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.

Proses penulisan skripsi penelitian ini tidak terlepas dari dukungan dan

motivasi dari semua pihak. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin mengucapkan

terimakasih kepada pembimbing yang senantiasa meluangkan waktu dan penuh

kesabaran membimbing peneliti mulai dari penyusunan proposal penelitian ini

sampai dengan dapat diajukan dan diuji kehadapan dosen penguji.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberkahi setiap langkah peneliti dalam mengerjakan

skripsi dan selalu memberikan yang terbaik untuk peneliti.

2. Drs. Johannes Sembiring, M.Pd, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Medistra Lubuk

Pakam

3. Rahmat Gurusinga, S.Kep, M.Kep. selaku Rektor Institut Kesehatan Medistra

Lubuk Pakam

4. Bd. Desideria Yosepha Ginting, S.Si.T, M.Kes. Selaku Dekan Fakultas

Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

5. Bd.Ika Nur Saputri, Sst, M.Keb. Selaku Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan

Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

6. Titin Novayanti Dey, SST.,M.Keb, Selaku Sekretaris Program Studi S1

Kebidanan 4 B Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

1
7. Basyariah Lubis, SST, M.Kes. selaku dosen pembimbing penelitian yang telah

banyak membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh Staff dosen Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam yang telah

memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan, masukan serta wawasan dan

motivasi selama studi.

9. Terima kasih kepada sahabat penulis plistiana susanti hastin, haliza mildayani

yuda dan nur amaliah pamil serta teman – teman angkatan 2019 yang secara

bersama – sama kita berjuang disetiap tugas – tugas mulai dari tugas ditingkat 1

sampai di tugas akhir ini, banyak pengalaman yang peneliti dapatkan diantara

kita satu sama lain.

10. Terima kasih juga kepada seluruh adik kamar peneliti kamar 2 lantai 3 gedung

g yang sudah senantiasa mendengarkan keluh kesah peneliti selama peneliti di

kamar.

Yang paling teristimewa penulis ucapkan Terima kasih kepada Ayahanda

Abdul Rahim dan Ibunda Faridah Hanum S,Pd serta bapak Buyung Morna tercinta,

Audia Atika S,Pd selaku kakak peneliti dan Alvin Fahrezi selaku adik peneliti yang

tidak pernah bosan memberikan semangat dan motivasi serta doa demi keberhasilan

penulis dalam menggapai impian dan cita cita untuk masa depan yang cerah.

Peneliti juga menyadari kurang menadainya ilmu pengetahuan, sehingga

masih terdapat banyak kekurangan, maka peneliti memohon maaf yang sebesar-

besarnya.

Pada kesempatannya ini juga peneliti mengharapkan kritik , saran dan

masukan dari pembaca demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga tuhan yang

2
maha esa senantiasa membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah peneliti

terima dalam proses pelaksanaan penelitian ini.

Lubuk Pakam, 2023

Peneliti

Alya Miranda
NIM.19.91.002

3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Alya Miranda

Tempat/Tanggal Lahir : Air Teluk Kiri, 30 Juni 2001

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 2 Dari 3 Bersaudara

Agama : Islam

Suku /Bangsa : Melayu

Nama Ayah : Abdul Rahim

Nama Ibu : Faridah Hanum Sp.d

Alamat : Labuhan Ruku, Lingkungan V, Kp. Hilir,

Kecamatan Talawi.

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 2007 – 2013 : SD Negeri 010143

Tahun 2013 -- 2016 : SMP Negeri 1 Talawi

Tahun 2016 – 2019 : SMA Negeri 1 Tanjung Tiram

Tahun 2019 – Sekarang : Mengikuti Pendidikan Ilmu Kebidanan di

Institut Kesehatan Medistra Luuk Pakam.

4
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................8

DAFTAR TABEL ..................................................................................................9

BAB 14 PENDAHULUAN ..................................................................................14

1.1 Latar Belakang .............................................................................................14

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................18

1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................18

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................................18

1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................................18

1.3.3 Bagi Responden .....................................................................................18

1.3.4 Bagi Pelayanan Kebidanan ....................................................................18

1.3.5 Bagi Institusi ..........................................................................................18

1.3.6 Bagi Peneliti Selanjutnya .......................................................................19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................20

2.1. Konsep ASI (Air Susu Ibu) .........................................................................20

2.1.1. Pengertian ASI ......................................................................................20

2.1.2. Manfaat ASI bagi bayi ..........................................................................20

2.1.3. Manfaat ASI untuk Ibu .........................................................................22

2.1.4. Produksi ASI .........................................................................................23

2.1.5. Kandungan ASI.....................................................................................24

2.1.6. Manfaat Pemberian ASI........................................................................26

2.1.7. Tanda Bayi Cukup ASI (Maritalia, 2017) ............................................26

2.1.8. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI (Maritalia, 2017) ..............27

5
2.1.9. Manfaat ASI bagi keluarga ...................................................................28

2.2.0. Manfaat ASI bagi Negara .....................................................................29

2.2.1. Tujuh Langkah Keberhasilan ASI Eksklusif ........................................30

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI .........................................30

2.2 Laktasi ..........................................................................................................32

2.2.1 Pengertian Laktasi..................................................................................32

2.3 Kedelai Glycine max (L.) Merr ....................................................................33

2.4 Kerangka Teori .............................................................................................37

2.5 Kerangka Konsep .........................................................................................38

2.6 Hipotesis .......................................................................................................38

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................39

3.1. Jenis Dan Desain Penelitian ........................................................................39

3.2. Tempat Penelitian ........................................................................................40

3.3. Waktu Penelitian .........................................................................................40

3.4. Populasi Dan Sampel...................................................................................41

3.5. Metode Pengumpulan Data .........................................................................42

3.6. Definisi Operasional ....................................................................................43

3.7. Variabel .......................................................................................................45

3.8. Metode pengukuran data .............................................................................45

3.9. Teknik Pengolahan Data .............................................................................46

3.10. Metode Analisis Data ................................................................................47

BAB IV HASIL PENELITIAN ...........................................................................49

4.1 Deskripsi tempat penelitian ..........................................................................49

4.2 Karakteristik Responden ..............................................................................49

4.3 Analisa Univariat ..........................................................................................50

4.3.1 umur responden......................................................................................50

6
4.3.2 pendidikan responden ............................................................................50

4.3.3 pekerjaan responden ..............................................................................51

4.3.4 paritas responden ...................................................................................52

4.3.5 Distribusi Frekuensi Peningkatan Produksi Asi Pada Saat Pretest ........52

4.3.5 Distribusi Frekuensi Peningkatan Produksi Asi Pada Saat Postest .......53

4.4 Analisa Bivariat ...........................................................................................53

BAB V PEMBAHASAN ......................................................................................55

5.1 Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan Produksi ASI Di


klinik rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec. Lubuk
Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023. ...................................................55

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................57

6.1 Kesimpulan ...................................................................................................57

6.2 SARAN ........................................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................59

7
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Bagan Kerangka Teori ......................................................................37


Gambar 2. 2 Kerangka Konsep ..............................................................................38

8
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3. 1 Tabel Penelitian.....................................................................................39


Tabel 3. 2 Definisi Operasional .............................................................................44

9
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir Skrining Penelitian

Lampiran 2 Lembar Kuesioner

Lampiran 3 Skrining sampel

Lampiran 4 Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5 Permohonan Menjadi Responden

10
DAFTAR SINGKATAN

WHO World Health Organization

RISKESDAS Riset Kesehatan Dasar

UNICEF United Nations International Children’s Emergency Fund

ASI Air Susu Ibu

ROP Retinopathy Of Prematurity

SDKI Survei Demografi Kesehatan Indonesia

11
PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP
PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS
DI KLINIK RIZKI JL. SIBOLANGIT, PAGAR
MERBAU III, KEC. LUBUK PAKAM,
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2023

ALYA MIRANDA

Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam


Jl. Sudirman No.38 Lubuk Pakam Kab. Deli serdang. Sumatra Utara
e-mail : alyamiranda2323@gmail.com

ABSTRAK

Produksi Asi yang sedikit menjadi masalah utama bagi ibu yang baru melahirkan,
selain masalah putting susu yang tenggelam atau datar, payudara bengkak, bayi
enggan menyusu karena teknik yang kurang benar atau bayi yang berlidah pendek.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai terhadap
peningkatan produksi ASI pada ibu nifas klinik rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II
No.7, Pagar Merbau III, Kec. Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.
Jenis penelitian ini adalah quasi experimen dengan design penelitian one group
pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas empat sampai
sepuluh hari post partum, sampel pada penelitian ini adalah 10 responden dengan
teknik pengambilan sampling accidental sampling sesuai dengan kriteria inklusi.
Bedasarkan hasil penelitian ini didapat bahwa sebelum diberikan intervensi susu
kedelai sebanyak 90% mengeluh ASI nya kurang lancar dan ASI yang lancar 10%,
sedangkan setelah diberikan intervensi susu kedelai didapat ASI yang lancar 40%
dan ASI yang sangat lancar 60%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapat P-
value 0,004 < 0,05. Ini berarti ada pengaruh pemberian susu kedelai terhadap
peningkatan produksi ASI pada ibu nifas. Kesimpulannya pemberian susu kedelai
berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas.

Kata Kunci : susu kedelai, produksi asi, ibu menyui

12
THE EFFECT OF GIVING SOY MILK ON INCREASING BREAST
MILK PRODUCTION IN POSTPARTUM MOTHERS
AT RIZKI CLINIC JL. SIBOLANGIT, FENCE
MERBAU III, KEC. LUBUK PAKAM,
DELI SERDANG DISTRICT
YEAR 2023

ALYA MIRANDA

Lubuk Pakam Medistra Health Institute


Jl. Sudirman No. 38 Lubuk Pakam Kab. Serdang deli. North Sumatra
e-mail : alyamiranda2323@gmail.com

ABSTRAK

Low milk production is a major problem for mothers who have just given birth, in
addition to problems with sunken or flat nipples, swollen breasts, babies who are
reluctant to breastfeed because of improper technique or babies who have short
tongues. The purpose of this study was to determine the effect of giving soy milk
on increasing milk production in postpartum mothers at Rizki Clinic Jl. Sibolangit
Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec. Lubuk Pakam, Deli Serdang Regency
in 2023. This type of research is a quasi-experiment with a one group pretest
posttest research design. The population in this study were all postpartum mothers
four to ten days post partum, the sample in this study were 10 respondents using the
accidental sampling technique according to the inclusion criteria. Based on the
results of this study, it was found that before being given the soy milk intervention,
as much as 90% complained that their milk was not smooth enough and 10% of the
milk was smooth, whereas after being given the soy milk intervention, 40% of the
milk was smooth and 60% of the milk was very smooth. Based on the results of this
study, it was found that the P-value was 0.004 <0.05. This means that there is an
effect of giving soy milk to increase milk production in postpartum mothers. In
conclusion, giving soy milk has a positive effect on increasing milk production in
postpartum mothers.

Keywords: soy milk, breast milk production, breastfeeding mothers

13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi, khususnya bayi

berusia 0-6 bulan, yang fungsinya tidak dapat tergantikan oleh makanan dan

minuman apapun. Pemberian ASI merupakan pemenuhan hak bagi setiap ibu dan

anak. Memberikan ASI bagi seorang ibu selain menjalin kasih sayang dengan bayi,

tetapi juga dapat memilki manfaat mengurangi perdarahan setelah melahirkan,

mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, mengurangi risiko

terkena kanker payudara, dan tentunya merupakan kebahagiaan tersendiri bagi

seorang ibu.

Menurut WHO, ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi dimana pada

ASI sendiri jelas aman, bersih dan mengandung antibodi seperti DHA, AA, Omega

6, laktosa, taurin, protein, laktobasius, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi,

laktoferin and lisozim yang semuanya dalam takaran dan komposisi yang pas untuk

bayi. Oleh karenanya, ASI sangat penting dalam membentuk sistim imun pada bayi

dimana dapat membantu melindungi anak dari banyak penyakit umum. ASI sendiri

terbagi menjadi tiga yaitu kolostrum yang keluar sejak hari pertama hingga hari ke

3-5, ASI transisi pada hari ke 3-5 hingga hari ke 8-11, dan ASI matang sejak hari

ke 8-11 hingga seterusnya (kemenkes, 2021)..

Menurut United Nations Childrens Fund (UNICEF) (2012), sebanyak

30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian balita di dunia pada tiap

tahunnya dapat dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusif . Beberapa faktor

14
yang dapat menyebabkan ibu tidak melakukan ASI ekslisif yaitu dikarenakan asi

ibu tidak keluar sesaat setelah melahirkan bisa dikarenakan Stres atau kelelahan

setelah melahirkan, misalnya karena depresi postpartum, persalinan lama, atau

operasi caesar darurat. Kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, gangguan tiroid,

anemia, dan retensi plasenta.

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan

makanan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta

tanpa tambahan makanan padat , seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan

nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat (Prasetyono, 2009). ASI eksklusif

didefinisikan sebagai pemberian ASI tanpa suplementasi makanan maupun

minuman lain kecuali obat. Setelah 6 bulan ASI tidak dapat mencukupi kebutuhan

mineral seperti zart besi, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus

diberikan MPASI (makanan pendamping ASI ) yang kaya zat besi.

Pada tahun 2020 WHO kembali memaparkan data berupa angka pemberian

ASI eksklusif secara global, walaupun telah ada peningkatan, namun angka ini tidak

meningkat cukup signifikan, yaitu sekitar 44% bayi usia 0-6 bulan di seluruh dunia

yang mendapatkan ASI eksklusif selama periode 2015-2020 dari 50% target

pemberian ASI ekslusif. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, persentase

pemberian ASI eksklusif bayi berusia 0-5 bulan sebesar 71,58% pada 2021. Angka

ini menunjukkan perbaikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 69,62%. Namun,

sebagian besar provinsi masih memiliki persentase pemberian ASI ekslusif di

bawah rata-rata nasional. Gorontalo tercatat sebagai provinsi dengan persentase

terendah yakni hanya 52,75%. Diikuti Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara

sebesar 55,98% dan 57,83%.

15
Persentase pemberian ASI eksklusif di Papua Barat dilaporkan sebesar

58,77%. Sementara, di Kepulauan Riau sebesar 58,84%. DKI Jakarta juga termasuk

provinsi yang persentasenya di bawah nasional, yaitu sebesar 65,63%. Pemberian

ASI eksklusif saat bayi dapat menurunkan risiko stunting (kerdil). Bahkan, pada

Hari Gizi Nasional hari ini, 25 Januari 2022, pemerintah fokus untuk mencegah

stunting dan obesitas.

Produksi ASI yang sedikit menjadi masalah utama bagi para ibu, banyak ibu

tidak memberikan ASI eksklusif selama enam bulan antara lain, ibu sibuk bekerja

sehingga tidak bisa memberikan ASI selama enam bulan atau karena memang ASI

ibu tidak keluar dengan lancar dan putting susu tenggelam, atau bayi enggan

menyusu karena teknik menyusu yang salah, ataaupun susu bengkak. Banyak upaya

juga yang dilakukan ibu agar dapat menyusui anaknya dengan eksklusif antara lain,

memompa dan menyimpan ASI di dalam kulkas bagi yang bekerja, sedangkan bagi

ibu yang tidak lancar dapat mengkonsumsi obat yang memperlancar ASI dari

ekstrak daun katuk, susu bubuk maupun cair khusus untuk ibu menyusui sedangkan

di pedesaan daun katuk sulit untuk ditemukan lagi, sedangkan harga susu khusus

ibu menyusui terlalu mahal bagi desa, dan tidak semua ibu menyukai susu

(Elika,2017).

Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI yaitu dengan cara

mengkonsumsi susu kedelai yang terbuat dari kacang kedelai. Dipilihnya susu

kedelai untuk dapat meningkatkan ASI karena kedelai mengandung protein 35%

yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI karena didalam susu kedelai

terdapat isoflavon, alkaloid, polifenol, steroid, dan subtansi lainnya yang

merangsang hormone oksitoksin dan prolalktin yang efektif dalam meningkatkan

16
dan memperlancar produksi ASI (Elika, 2018). Sari kedelai atau susu kedelai adalah

minuman susu nabati yang dibuat dari kedelai. Sari kedelai disebut susu karena

minuman ini berwarna putih kekuningan mirip dengan susu. Satu gelas sari kedelai

tanpa pemanis (243 ml) mengandung 80 kcal dari karbohidrat 4 gram (termasuk

gula 1 gram), lemak 4 gram, dan protein 7 gram. Sari kedelai yang diproses

mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin D sebanyak 10-45% Nilai Harian,

dengan kandungan kalsium dan magnesium yang signifikan pula.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Desri Meriahta br Girsang1 ,

Jelita Manurung2 , Wira Maria Ginting3 , Nadia Husna4 (2020) menyatakan

diperoleh hasil dari 10 responden bahwa Dari hasil penelitian dapat dilihat

mayoritas ibu setelah diberikan perlakuan yaitu ASI menjadi lancar sebanyak 8

orang (80,0%),asi yang kurang lancar sebanyak 2 orang (20,0%)dan tidak ada ibu

yang memiliki asi yang tidak lancar. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini

menunjukan pvalue < 0,05 yang artinya yang bermakna terdapat pengaruh

pemberian susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI di Desa Mangga Dua

Dusun III Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2020.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian pengaruh konsumsi susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI

pada Ibu Nifas di Kinik Pratama Juwita Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten

Serdang Bedagai Tahun 2020.

17
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan bahwa masalah dalam

penelitian ini adalah

1. Bagaimana pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan

produksi asi ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari susu

kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui produksi asi pada ibu nifas sebelum mengonsumsi susu

kedelai.

b. Untuk mengetahui produksi asi pada ibu nifas sesudah mengonsumsi susu

kedelai.

1.3.3 Bagi Responden

Menjadi pelayan tenaga kesehatan dalam meningkatkan produksi ASI pada

ibu menyusui.

1.3.4 Bagi Pelayanan Kebidanan

Meningkatkan pelayanan atau kemampuan dalam mengkonsumsi susu

kedelai dalam meningktakan produksi ASI pada klien.

1.3.5 Bagi Institusi

18
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi secara teoritis

mengenai pengaruh konsumsi susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI

1.3.6 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan atau dasar penelitian ini selanjutnya

terkait pengaruh konsumsi susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada

ibu menyusui.

19
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep ASI (Air Susu Ibu)

2.1.1. Pengertian ASI

ASI adalah suatu emulasi lemak dalam protein, laktosa, dan garam organic

yang disekresi oleh kedua kelenjar payudara ibu dan merupakan makanan terbaik

untuk bayi selama umur 0-6 bulan (Bahiyatun, 2013)

Manfaat ASI dan komposisi ASI yang unik dan spesifik tidak dapaat

diimbangi oleh susu formula. Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi

tetapi juga bagi ibu menyusui. Manfaat ASI bagi bayi selain memberikan nutrisi

terbaik yang dibutuhkan bayi, asi juga berperan penting dalam melindungi dan

meningkatkan kesehatan bayi. Keadaan ekonomi yang sulit, kondisi sanitasi yang

buruk serta air bersih yang sulit didapat menyebabkan pemberian susu formula

menjadi penyumbang resiko terbesar terhadap kondisi malnutrisi dan munculnya

berbagai penyakit (seperti diare) akibat penyiapan susu formula yang tidak

higienis.Oleh karena itu, pemberian ASI yang optimal yaitu saat anak berusia 0-23

bulan sangat penting karna dapat menyelamatkan nyawa lebih dari 820.000 anak

dibawah usia 5 tahun setiap tahun (WHO 2020).

2.1.2. Manfaat ASI bagi bayi

Bayi mendapatkan manfaat yang besar dari ASI, selain memberikan nutrisi

yang dibutuhkan oleh bayi, ASI juga berperan dalam melindungi dan meningkatkan

kesehatan bayi. UNICEF menyatakan bahwa ASI menyelamatkan jiwa bayi

terutama di negara negara berkembang, keadaan ekonomi yang sulit kondisi sanitasi

20
yang buruk serta air bersih yang sulit didapat menyebabkan bahwa hampir 90%

kematian balita terjadi dinegara berkembang dan lebih cepat 40% kematian tersebut

disebabkan oleh diare dan infeksi pernapasan akut, yang dapat dicegah dengan

pemberian ASI ekslusif.

a. Kesehatan

Kandunagan anti bodi yang terdapat dalam ASI tetap paling baik sepanjang

masa. Oleh karena itu, bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih sehat dan

lebih kuat di banding yang tidak mengkonsumsi ASI. ASI juga

menghindarkan anak dari busung lapar/malnutrisi. Sebab komponen gizi

ASI paling lengkap, termasuk protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin

dan zat penting lainnya. ASI adalah cairan hidup yang mampu diserap dan

digunakan tubuh dengan cepat. Manfaat ini tetap diperoleh meskipun status

gizi ibu berkurang (Maryunani, 2012).

b. Kecerdasan

Manfaat bagi kecerdasan bayi karena dalam ASI terkandung DHA terbaik.

selain laktosa yang berfungsi untuk proses melinisasi otak. Seperti

diketahui, melinisasi otak adalah salah satu proses pematangan otak agar

berfungsi optimal. Saat ibu memberikan ASI, terjadi pula proses stimulasi

yang merangsang terbentuknya networking antar jaringan otak hingga

menjadi lebih banyak dan terjalin sempurna. Ini terjadi melalui suara,

tatapan mata, detak jantung, elusan, pancaran, dan rasa ASI (Maryunani,

2012).

c. Emosi

21
Pada saat disusui bayi berada dalam dekapan ibu. Hal ini akan merangsang

akan terbentuknya "Emotional Intellegence/El". Selain itu, ASI merupakan

wujud curahan kasih sayang ibu pada buah hatinya. Doa dan harapan yang

dengungkan ditelinga bayi anak selama proses menyusui pun akan

mengasuh kecerdasan spiritual anak, atau secara tidak langsung akan

merasa tersugesti apa yang didengungkan ditelinga ibu pada si anak/bayi

saat proses menyusui (Maryunani, 2012).

Keunggulan ASI lainnya antara lain :

1. Selalu tersedia dalam keadaan bersih karena dari payudara ibu

2. Mudah dicerna dan diserap oleh tubuh bayi

3. Tersedia kapan pun dan dimanapun dengan suhu yang tepat

4. Kontak kulit dengan kulit antara bayi dan ibu saat menyusui menciptakan

kedekatan/ ikatan serta perkembangan psikomotorik dan sosial yang lebih

baik.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI

memiliki kemampuan kognitif dan kepandaian yang secara umum lebih

tinggi dibandingkan anak yang tidak mendapatkan ASI.

2.1.3. Manfaat ASI untuk Ibu

Berbagai penelitian mendukung bukti bahwa menyusui bermanfaat bagi

ibu, baik secara fisik maupun emosional. Sayangnya, sebagian besar ibu tidak

mengetahui manfaat menyusui bagi diri sendiri sehingga mereka kurang menikmati

menyusui dan terpaksa menyusui atau memberikan ASI hanya agar bayi mereka

sehat.

22
Menyusui dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan psikologis ibu, baik

jangka pendek, seperti berikut ini.

a. Membantu Ibu memulihkan diri dari persalinannya.

b. Mengurangi jumlah darah yang keluar setelah melahirkan (hisapan pada

putting merangsang dikeluarkannya oksitoksin alami yang akan membantu

kontraksi rahim).

c. Kandungan dan perut bagian bawah juga lebih cepat menyusut kembali ke

bentuk normal.

d. Ibu yang menyusui bisa menguras kalori lebih banyak, maka akan lebih

cepat pulih ke berat tubuh sebelum hamil. (Dalam hal ini, ibu yang

menyusui bayinyaakan lebih cepat pulih/turun berat badannya dari berat

badan yang bertambah semasa kehamilan).

e. Mengurangi kemungkinan terjadinya kehamilan. (Dalam hal ini, ibu yang

menyusui, yang haidnya belum muncul akan kecil kemungkinannya untuk

menjadi hamil/kadar prolactin yang tinggi menekan FSH dan ovulasi).

f. Mengurangi kemungkinan menderita osteoporosis (keropos tulang).

g. Mengurangi kemungkinan terkena kanker indung telur dan kanker payudara

(Maryunani, 2015)

2.1.4. Produksi ASI

ASI dibedakan menjadi 3 stadium, yaitu:

a) Kolostrum

Kolustrum merupakan cairan yang pertama yang disekresi oleh kelenjar

mammae yang mengandung tissue debris dan residual material yang

23
terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar mammae, sebelum dan

segera sesudah melahirkan. Kolostrum berwarna kekuning-kuningan

banyak mengandung protein, anti bodi, immunoglobulin.

b) Peralihan ASI

peralihan ASI adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum

ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Air susu transisi

merupakan ASI perslihsn dari kolostrum menjadi ASI atur, dimana kadar

protein semakin rendah sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin

tinggi.

c) ASI Matur

ASI matur merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada

yang mengatakan pada ibu yang sehat. ASI merupakan makanan satu-

satunya yang diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi. ASI matur

disekresi pada hari yang ke-10 dan seterusnya, berwarna putih dan

kekuning- kuningan karena mengandung casineat, riboflaum, dan karotin

(Maryunani, 2012).

2.1.5. Kandungan ASI

ASI merupakan makanan paling ideal dan seimbang bagi bayi, menurut

Astutik (2014), zat gizi yang terkandung dalam ASI adalah:

a. Nutrein Lemak

Lemak merupakan sumber kalori utama dalam ASI yang mudah diserap

oleh bayi. Asam lemak essensial dalam ASI akan membentuk asam lemak

24
tidak jenuh rantai panjang decosahexaenoic acid (DHA) dan arachidoicacid

(AA) yang berfungsi untuk pertumbuhan untuk anak.

b. Karbohidrat

Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam ASI yang bermanfaat untuk

meningkatkan absorbs kalsium yang merangsang pertumbuhan

lactobacillus bifidus.

c. Protein

Protein dalam ASI yaitu kasein, sistin, dan taurin. Sistindan taurin

merupakan asam amino yang tidak dapat ditemukan pada susu sapi. Sistin

diperlukan untuk pertumbuhan somatic dan taurin untuk pertumbuhan anak.

d. Garam dan Mineral

Kandungan garam dan mineral pada ASI relative rendah karena ginjal bayi

belum dapat mengonsentrasikan air kemih dengan baik. Kandungan garam

dan mineral pada ASI kalsium, kaliun, natrium, tembaga, zat besi, dan

mangan.

e. Vitamin

Vitamin pada ASI diantaranya vitamin D.E. dan Kb, Zat Protektif.

Lactobasillus bifidus. Lactobasillus bifidus berfungsi mengibah laktona

manjadi asam laktat dan asam asetat yang menyebabkan saluran pencernaan

menjadi lebh asam untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

Laktoferin berikatan dengan zat besi untuk menghambat pertumbuhan

kuman tertentu seperti col dan menghambat pertumbuhan jamur candida .

f. Lisozim

25
Lisozim merupakan faktor protektif terhadap serangan bakteri pathogen

serta penyakit diare. Komplemen C3 dan C4 berfungsi sebagai daya

opsonic. anafilaktoksik, dan kemotaktik. Faktor antistreptokokus

melindungi bayi terhadap infeksi kuman steptokokus. Antibodi dalam ASI

dapat bertahan di dalam saluran pencernaan bayi dan membuat lapisan pada

mukosanya sehingga mencegah bakteri pathogen atau enterovirus masuk

kedalam mukosa usus. Imunitas seluler berfungsi membunuh dan

memfagositosis mikroorganisme, membentuk C3, C4, lisozim, serta

laktoferin. Tidak menimbulkan alergi system lg E pada bayi belum

sempurna, sehingga bayi yang diberikan susu formula akan merangsang

aktivasi system Ig E dan menimbulkan alergi.

2.1.6. Manfaat Pemberian ASI

ASI merupakan makanan yang sempurna bagi bayi yang memilki berbagai

manfaat, baik bagi bayi, ibu, keluarga dan negara. Manfaat ASI menurut Maryunani

(2015) adalah:

Manfaat ASI bagi bayi

a. Sebagai nutrisi, karena mengandung campuran yang tepat dari berbagai

bahan makanan yang baik untuk bayi

b. Meningkatkan kecerdasan.

c. Maningkatkan jalin kasih sayang

d. Meningktakan daya tahan tubuh, karena mengandung antibody yang kuat

untuk mencegah infeksi dan membuat bayi menjadi kuat.

2.1.7. Tanda Bayi Cukup ASI (Maritalia, 2017)

26
a. Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan ASI

8- 10 kali pada 2-3 minggu pertama.

b. Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering, dan warna menjadi lebih

muda pada hari kelima setelah lahir.

c. Bayi akan Buang Air Kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali sehari.

d. Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.

e. Payudara tersa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis.

f. Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.

g. Pertumbuhan Berat Badan (BB) bayi dan Tinggi Badan (TB) sesuai dengan

grafik pertumbuhan.

h. Perkembangan motorik baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai dengan

rentang usianya)

i. Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu saat lapar bangun dan tidur dengan

cukup. Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian melemah dan tertidur

pulas.

2.1.8. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI (Maritalia, 2017)

a. Makanan

Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui sangat berpengaruh terhadap

produksi ASI. Apabila makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan pola

makan yang teratur, maka produksi ASI akan bejalan lancar.

b. Ketenangan jiwa dan pikiran

Untuk memproduksi ASI yang baik, maka kondisi kejiwaan dan pikiran

harus tenang. Keadaan psikologis ibu yang tertekan, sedih dan tegang akan

menurunkan volume ASI.

27
c. Penggunaan alat kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi padaa ibu menyusui perlu diperhatikan agar

tidak mengurangi produksi ASI. Contoh alat kontrasepsi yang bisa

digunakan adalah kondom, IUD, pil khusus menyusui maupun suntik

hormonal 3 bulanan.

d. Pola Istirahat

Faktor istirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apbila

kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat maka ASI juga berkurang

e. Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan

Semaakin sering bayi menyusu pada payudra ibu, mak produksi ASI dan

pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan

pada bayi premature dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa

pada produksi ASI bayi premature akan optimal dengan pemompaan ASI

lebih "dari 5 kali per hari selama bulan pertama melahirkan. Pemompaan

dilakukan karena bayi premature belum dapat menyusu. Sedangkan pada

bayi cukup bulan frekuensi penyusuan 10 kali perhari selama 2 minggu

pertama setelah melahikan berhubungan dengan produksi ASI yang cukup

Sehingga direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada

periode awal setelah melahirkan Frekunsi penyusuan ini berkaitan dengan

kemampuan stimulasi hormone dalam kelenjar payudara

2.1.9. Manfaat ASI bagi keluarga

a. Aspek ekonomi

b. Aspek kemudahan

c. Aspek psikologis

28
2.2.0. Manfaat ASI bagi Negara

a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.

b. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.

c. Mengurangi devisa pembelian susu formula

d. Meningktakan kualitas generasi penerus bangsa.

e. Alasan pemberian ASI eksklusif dan penundaan pemberian makanan padat

pada bayi

Alasan dan riset yang mendukung pemberian ASI eksklusif menurut Widuri (2013)

adalah

a. Riset medis mengatakan ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengaan

baik khusunya pada 6 bulan pertama.

b. System pencernaan bayi belum memilki protein dan enzim yang lengkap

hingga usia 6 bulan Pemberian makanan padat sebelum 6 bulan tidak dapat

dicerna dengan baik oleh bayi dan mengakibatkan reaksi tidak nyaman

seperti guan pencemaran, timbulnya gas, dan konstipasi.

c. Bayi usia 4-6 bulan memilki usus yang belum menutup sempurna, sehingga

protein dan bakteri pathogen akan mudah masuk kedalam aliran darah.

Kandungan antibody pada ASI dapat melapisi organ pencernaan bayi dan

menyediakan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi

alergi sebelum penutupan usus terjadi.

d. Kandungan zat besi pada ASI lebih mudah diserap oleh tubuh bayi

dibandingkan zat besi dari susu sapi atau susu formula, sehingga bayi

dengan ASI eksklusif akan terhindar dari anemia.

29
e. Pemberian makanan padat terlalu dini akan meningkatkan kandungan lemak

dan berat badan pada masa anak-anak. Menunda pemberian makanan padat

membantu melindungi bayi dari resiko obesitas di masa datang.

f. Pemberian makanan padat akan mengurangi asupan ASI bagi bayi, sehingga

produksi ASI akan semakin sedikit.

2.2.1. Tujuh Langkah Keberhasilan ASI Eksklusif

a. Langkah keberhasilan ASI Eksklusif menurut Roesli dalam Astutik (2014)

adalah:

1) Mempersiapkan payudara saat diperlakukan.

2) Mempelajari ASI dan tata laksana menyusui.

3) Menciptakan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya.

4) Memilih tempat melahirkan yang sayang bayi.

5) Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI eksklusif.

6) Mencari ahli persoalan menyusui seperti klinik laktasig.

7) Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui.

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI

Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI menurut Haryono dan Sulis

(2014) dibedakan menjadi tiga faktor yaitu faktor pemudah (predisposing factors).

faktor pendukung (enabling factors), dan faktor pendorong (reinforcing factors).

30
a. Faktor Pemudah (predisposing factors)

1) Pendidikan

Pendidikan akan mempengaruhi seseorang untuk mencari tahu informasi

yang dibutuhkaannya. Pendidikan ibu yang tinggi akan lebih mudah

menerima suatu ide baru, sehingga promosi dan informasi mengenai ASI

mudah diterima dan diterapkan.

2) Pengetahuan

Pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang ASI dalam hal posisi

menyusui, merawat payudara, merangsang ASI, manfaaat dan keunggulan

ASI, akan memotivasi ibu untuk memberikan ASI dengan benar akan

meningkatkan pemberian ASI kepada bayi (Maryunani, 2012).

3) Nilai-nilai atau adat budaya

Adat budaya mempengaruhi ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya.

Ibu yang tinggal dengan budaya yang tidak bertentangan dengan kesehatan

khususnya pemberian ASI akan melakukan pemberian ASI eksklusif, dan

ibu yang tinggal dengan budaya pemberian makanan pendamping ASI lebih

dini akan gagal dalam pemberian ASI eksklusif.

b. Faktor Pendukung (enabling factors)

1. Pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga yang tinggi cenderung mengkonsumsi makanan

dengan kandungan gizi baik. Ibu dengan status gizi yang mencukupi akan

melancarkan produksi ASI sehingga ibu dapat memberikan ASI secara optimal

31
kepada bayi. Ibu menyusui membutuhkan tambahan kalori 700 kkal, dan 16 gram

protein setiap hari selama 6 bulan (Proverawati dan Eni, 2010).

2. Ketersediaan waktu

Ketersediaan waktu erat kaitannya dengan status pekerjaan ibu. Ibu yang

tidak bekerja memiliki waktu lebih banyak untuk bersama dengan bayi dan dengan

leluasa memberikan ASI kepada bayi. Ibu yang bekerja dapat meluangkan waktu

dirumah atau di tempat kerja untuk memerah ASI setiap 3-4 jam dan disimpan

untuk diberikan kepada bayi pada saat ibu bekerja

3. Kesehatan Ibu

Kesehatan ibu mempengaruhi kemampuan ibu dalam menyusui. Ibu yang

sehat dapat memberikan ASI secara optimal tanpa khawatir dapat menularkan

penyakit kepada bayinya.

2.2 Laktasi

2.2.1 Pengertian Laktasi

Laktasi adalah bagian terpadu dari proses reproduksi yang memberikan

makanan bayi secara ideal dan alamiah serta merupakan dasar biologik dan

psikologik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. ASI merupakan makanan yang

ideal bagi pertumbuhan neonates (Nugroho, 2011). Komponen yang terkandung

didalam ASI sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan dan perlindungan pertama

terhadap infeksi. Proses pembentukan air susu merupakan suatu proses yang

kompleks melibatkan hipotalamus, dan payudara yang telah dimulai saat fetus

sampai pada paska persalinan (Prasetyono, 2010).

32
2.3 Kedelai Glycine max (L.) Merr

1. Klasifikasi Kedelai sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magniliopsida (berkeping dua dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus : Glycine

Spesies : Glycine max (L.) Merr.

2. Deskripsi Tumbuhan

Kedelai, atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman jenis polong-

polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti

kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah

dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai merupakan

sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Pengehasil kedelai utama

dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan

masyarakat diluar Asia setalah 1910.

33
3. Kandungan kedelai

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kacang Kedelai :

Nama Bahan Makanan : Kacang

Kedelai

Nama Lain/Alternatif : Kacang

Kedele

Banyaknya Kacang Kedelai yang diteliti (Food Weight) = 100 gr

Banyaknya Kacang Kedelai yang dikonsumsi (Bdd/Food Edible) = 100%

Jumlah Kandungan Energi Kacang Kedelai = 381 kkal

Jumlah Kandungan Protein Kacang Kedelai = 40,4 gr

Jumlah Kandungan Lemak Kacang Kedelai = 16,7 gr

Jumlah Kandungan Karbohidrat Kacang Kedelai = 24,9 gr

Jumlah Kandungan Kalsium Kacang Kedelai = 222 mg

Jumlah Kandungan Fosfor Kacang Kedelai = 682 mg

Jumlah Kandungan Zat Besi Kacang Kedelai = 10 mg

Jumlah Kandungan Vitamin A Kacang Kedelai = 0 IU

Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kacang Kedelai = 0,52 mg

Jumlah Kandungan Vitamin C Kacang Kedelai = 121,7 mg

Khasiat/ Manfaat Kacang Kedelai : - (Belum Tersedia)

34
Huruf Awal Nama Bahan Makanan :K

Republik Indonesia serta sumber lainnya.

(Winarsi, 2010)

4. Kandungan susu kedelai yang memperlancar produksi ASI

Pengaruh susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI menunjukkan

efek positif dimana seluruh responden mengalami peningkatan produksi ASI. Susu

kedelai yang merupakan minuman olahan dari sari pati kacang kedelai memiliki

banyak kandungan gizi dan manfaat Susu kedalai dalam terdapat banyak

kandungan seperti alkaloid, polifenol, steroid, flavonoid dan substansi lainnya

efektif dalam merangsang oksitoksin dan prolactin secara hormonal untuk

memproduksi ASI, waktu bayi menghisap putting payudara ibu, terjadi rangsangan

neorohormonal pada putting susu dan areola ibu.

Isoflavon yang terkandung pada susu kedelai merupakan asam amino yang

memilki vitamin dan gizi dalam kacang kedelai yang membentuk flavonoid.

Flavonoid merupakan pigmen, seperti zat hijau daun yang biasanya berbau. Zat

hijau daun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Secara garis besar,

manfaat dari isaflavon yang terkandung pada susu kedelai adalah meningkatkan

metabolisme dalam tubuh, mencegah sembelit meningkatkan system kekebalan

tubuh, menguatkan tulang dan gigi, mengendalikan tekanan darah, mengendalikan

kadar kolestrol, mencegah resiko obesitas dan menghilangkan gejala penyakit

maag. Isoflavon atau hormone phytoestrogen adalah hormone estrogen yang

diproduksi secara alami oleh tubuh dan bisa membantu kelenjar susu ibu menyusui

agar memproduksi ASI lebih banyak.

35
5. Cara membuat susu kedelai

250 gram dengan 500 ml air maka susu kedelai menjadi 250 cc, dan susu

kedelai yang diberikan dalam sehari kepada ibu menyusui berarti sebanyak 750 cc.

dan cara pembuatan susu kedelai dalam sehari kedelai yang dibutuhkan yaitu 750

gram dan 1500 ml air. Sedangkan untuk memperlancar produksi ASI dengan

memberikan susu kedelai kepada ibu menyusui selama 7 hari berarti yang

dibutuhkan susu kedelai sebanyak 5.250 cc. Dan kacang kedelai yang dibutuhkan

dalam 7 hari sebanyak 5.250 gram dan 10.500 ml air. Dan harga 1 kg kacang kedelai

Rp. 7000 maka dalam 7 hari biaya yang dibutuhkan sebanyak Rp. 50.000.

36
2.4 Kerangka Teori

Hal yang mempengaruhi produksi Katuk, adas manis. bayam


duri, blustru, dadap ayam,
Makanan jinten hitam pahit, kelor.
Ketenangan jiwa dan fikiran nagka, patikan kebo, pulai,
temulawak
Penggunaan alat kontrasepsi
Susu Kedelai
Perawatan payudara
Anatomis payuadara
pulai, temulawak,
Susu Kedelai
Faktor fisiologi
Mengandung isovlafon yang
Pola istirahat
dapat menstimulasi hormone
Faktor isapan anak oksitoksin dan prolactin,
Barat Lahir Bayi alkaloid, polifenol, steroid,
Umur kehamilan saat melahirkan flavonoid dan substansi

Konsumsi rokok dan alkohol lainnya.

Memperlancar Produksi ASI

Gambar 2. 1 Bagan Kerangka Teori

Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan Pro[duksi ASI Pada Ibu

Nifas Di Klinik Rizki Kec.Lubuk Pakam Tahun 2023

37
2.5 Kerangka Konsep

Berikut adalah kerangka konsep penelitian ini:

VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

Susu kedelai Peningkatan Produksi ASI

Gambar 2. 2

Kerangka Konsep

Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu

Nifas Di Klinik Rizki Kec.Lubuk Pakam Tahun 2023

2.6 Hipotesis

Hipotesis didalam penelitian berarti jawaban sementara penelitian yang

kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha: ada pengaruh susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas

Ho: tidak ada pengaruh susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu

nifas

38
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan desain one grup

prestest postest, dimana pada desain penelitian ini peneliti akan melakukan

observasi awal (pre test), sehingga peneliti dapat menguji perubahan yang terjadi

setelah adanya intervensi atau tindakan (konsumsi susu kedelai).

Variable Independen ( bebas ) pada penelitian ini adalah konsumsi susu

kedelai dan variable dependen ( terikat ) adalah produksi ASI: sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian ibu nifas di Klinik Riski Kec.Lubuk Pakam tahun

2023 yang berjumlah sebanyak 10 orang. teknik yang digunakan dalam

pengambilan sampel mengunakan teknik accidental sampling. Pada kelompok

pemberian susu kedelai diberikan selama 1 minggu (7 hari) dengan frekuensi 3 kali

sehari yang disajikan dalam bentuk susu kedelai sebanyak 250 ml pada setiap

pemberian.

Pretest Perlakuan Post Test


01 X 02

Tabel 3. 1 Tabel Penelitian

Keterangan :

01 = pengukuran produksi ASI responden sebelum dilakukan tindakan pemberian

susu kedelai

39
X = intervensi atau tindakan pemberian susu kedelai

02 = pengukuran produksi ASI responden sesudah dilakukan tindakan pemberian

susu kedelai

3.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Rizki Kec.Lubuk Pakam Tahun 2023.

Alasan memilih tempat penelitian adalah dengan melihat masih rendahnya cakupan

ASI ekslusif karena daerah ini masih terbilang daerah yang masih kurang informasi

akan adanya tidakan ataupun perlakuan dalam meningkatkan produksi ASI.

3.3. Waktu Penelitian

penelitian ini dilakukan pada bulan april sampai juni 2023

Bulan / 2023
Uraian
No Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
1
Judul
Persiapan
2
proposal
Seminar
3
proposal
Perbaikan
4
Proposal
Menyiapka
5
n lokasi
Pengumpu
6
lan data
Pengolaha
7
n data

40
Analisa
8
data
Mengajuka
9
n hasil
Seminar
10
hasil
Perbaikan
dan
11
pengumpul
an

3.4. Populasi Dan Sampel

Populasi

Populasi adalah seluruh aspek yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik

yang di tentukan (Agus Riyanto, 2018) populasi target pada penelitian ini adalah

sebanyak 20 0rang ibu nifas di Klinik Rizki Kec.Lubuk Pakam Tahun 2023.

Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dapat mewakili atau

representative populasi. Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan

cara accidental sampling, yaitu pengambilan sample dengan mengambil kasus atu

responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks

penelitian, sampel pada penelitian ini sebagian ibu nifas Klinik Rizki Kec.Lubuk

Pakam Tahun 2023 yaitu sebanyak 10 orang.

Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan pengukuran peningkatan produksi ASI menggunakan

lembar observasi untuk menilai jumlah ASI yang di eksresikan sebelum dan

41
sesudah mengkonsumsi susu kedelai. Data mengenai konsumsi susu kedelai

dikumpulkan melalui lembar observasi pada masing masing responden.

a. Kriteria inklusi

merupakan karakteristik umum subjek penelitian pada populasi target.

Dengan kriteria sebagai berikut :

1) ibu menyusui yang memiliki bayi 0-6 bulan.

2) Ibu menyusui yang bersedia menjadi responden

3) ibu menyusui yang tidak mengalami kelainan putting susu seperti lecet dan

lain lain.

4) ibu menyusui yang ASI nya tidak lancar.

b. Kriteria eksklusi

kriteria ekslusi adalah karakteristik dari subjek penelitian yang tidak boleh

ada dalam kriteria sebagai berikut :

1. ibu menyusui yang tidak suka susu.

2. Ibu menyusui yang tidak bersedia menjadi responden

3. ibu menyusui yang mengalami kelainan putting susu.

3.5. Metode Pengumpulan Data

PENGUMPULAN DATA

A. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari hasil

pengukuran pengamatan dan survey. Data yang dikumpulkan adalah bagaimana

42
reaksi sebelum mengkonsumsi susu kedelai dan setelah mengkonsumsi susu kedelai

pada ibu menyusui.

B. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti dari pihak luar, badan atau

intansi yang secara rutin mengumpulkan data, contohnya studi literature, media

cetak, suatu lembaga atau instansi. Data pada penelitian ini adalah jumlah ibu

menyusui yang mengkonsumsi susu kedelai di Klinik Rizki Kec.Lubuk Pakam

Tahun 2023. Pada penelitian ini proses pengumpulan data meliputi :

1. Langkah awal penelitian meminta surat pengantar dari Institut

Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

2. Setelah meminta izin penelitian, melakukan pengumpulan data di Klinik

Rizki Kec.Lubuk Pakam Tahun 2023. Menjelaskan kepada calon

responden tujuan dan maksud kedatangan peneliti untuk mengetahui

seberapa banyak volume produksi ASI ibu menyusui dan bila bersedia

menjadi responden dipersilahkan mengisi inform consent.

3. Melakukan pendataan identitas pada subjek penelitian

4. Melakukan pengumpulan data, lalu pengolahan analisis data sesuai

dengan teknik yang sudah diuraikan.

3.6. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi variabel-variabel yang akan diteliti

dilapangan secara operasional (Riyanto, 2011)

43
Variabel Defenisi Alat Ukur Skala Hasil
Operasional Ukur Ukur
Susu Kedelai Susu Kedelai SOP
Adalah Susu
Yang Diambil
Dari Kacang
Kedelai Yang
Diberikan
Kepada Ibu
Menyusui
Yang
Diberikan
Selama 3x
Sehari
Sebanyak 250
Gram Biji
Kedelai
Diolah
Dengan Air
500 Ml
Sehingga
Menjadi Susu
Kedelai 250
Cc Setiap
Pemberiannya
Itu Pagi,
Siang. Sore
Dalam 1
Minggu
Produksi ASI ASI Yang Kuesioner Rasio 1 = < 8 x/hari
Dihasilkan menyusui
Oleh Ibu Frekuensi 2 = > 8 x/hari
Yang Dapat menyusui menyusui
Di Ukur
Melalui Bayi 1= < BAK
Menyusu 8- 6x/hari
10 Dalam 24 2= > BAK
Jam, Dan 6x/hari
BAK 6-8 Kali
Dalam Sehari

Tabel 3. 2 Definisi Operasional

44
3.7. Variabel

Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan sifat yang dapat di ukur atau diamati yang

memiliki nilai bervariasi antara objek satu dengan objek lainnya (Riyanto, 2011).

Variable penelitian ini terbagi atas dua variable, yaitu :

A. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas ialah variabel yang dapat

mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

susu kedelai.

B. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat ialah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain (variabel independen). Variabel dependen pada penelitian ini adalah

pengaruh produksi ASI pada ibu menyusui.

3.8. Metode pengukuran data

Metode pengukuran data pada penelitian ini mengacu pada hasil observasi

yang dilakukan oleh peneliti.

Dalam penelitian ini. pengukuran peningkatan produksi ASI menggunakan lembar

observasi dan prosedur pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebagai berikut.

a. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin dari Institut Kesehatan Medistra

Labuk Pakam yang ditunjukkan ke Klinik Rizki Kec.Lubuk Pakam

b. Mengajukan ijin penelitian ke Klinik Rizki

c. Peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden

45
d. Peneliti memberikan penjelasan terkait dengan penelitian yang akan

dilakukan mulai dari maksud dan tujuan, manfaat, langkah-langkah

penelitian

e. Calon responden yang bersedia menjadi responden, untuk menandatangani

surat pernyataan yang berisi tentang ketersediaan untuk menjadi responden

f. Peneliti pemberian susu kedelai selama 7 hari dengan mengkonsumsi 3 kali

hari, yang dikonsumsi pada pagi, siang, dan sore hari dan sekali minum

kedelai sebanyak 250 ml

3.9. Teknik Pengolahan Data

a. Editing

Editing adalah pemeriksaan data atau hasil dari sesudah diberikan susu

kedelai dan bagaimana peningkatan produksi ASI yang dirasakan responden. Data

pada penelitian ini yang diberikan adalah pengaruh konsumsi susu kedelai terhadap

produksi ASI pada ibu nifas.

b. Coding

Memberi tanda kode yaitu mengklarifikasi jawaban dari responden dalam

kategori dengan cara memberi tanda atau kode pada masing-masing responden.

c. Sorting

Sorting yaitu mensortir dengan memilih atau mengelompokan data menurut

jenis yang dikehendaki (klarifikasi data) misalnya, menurut tanggal.

d. Entry

46
Entry yaitu skala yang sudah di beri kategori kemudian dimasukan dalam

table dengan cara menghitung frekuensi data.

e. Cleaning

Yaitu pembersihan data dan melihat apakah data sudah benar atau belum.

f. Penyajian Data

Data penelitian perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan

dimengerti. Tujuannya adalah memberikan informasi dan memudahkan

interprestasi hasil analis.

3.10. Metode Analisis Data

1. Analisa dan Interprestasi

Setelah data diolah kemudian dianalisa sehingga hasil analisa data dapat

digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam penanggulangan masalah.

Prosedur analisi data menurut ( Notoatmodjo 2015):

a) Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu

variabel dependen dan variable independen yang akan dicantumkan menggunakan

tabel disribusi frekuensi dan dimasukkan pada program SPSS.

b) Analisis Bivariat

Analasis bivariat dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh atau tidak

antara variabel dependen dan independen. Untuk melihat adanya pengaruh dari

kedua variabel tersebut, maka digunakan uji wilcoxon dengan tingkat kepercayaan

95%.

47
Analisis data dilakukan dengan membandingkan nilai probability dan nilai

α = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut:

1) Ha diterima jika p < α (0,05), maka terdapat pengaruh pemberian susu

kedelai terhadap produksi ASI

2) Ha ditolak jika p > α (0,05), maka tidak ada pengaruh pemberian susu

kedelai terhadap produksi ASI.

48
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab ini berisikan hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian Pengaruh

pemberian susu kedelai Terhadap peningkatan Produksi ASI Pada Ibu nifas di

klinik rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec. Lubuk

Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023. Pada bab ini akan menjelaskan

tentang gambaran umum lokasi penelitian, analisa univariat dan analisa bivariat.

4.1 Deskripsi tempat penelitian

Klinik Pratama Nining merupakan klinik bersalin swasta yang dimiliki oleh

seorang bidan klinik rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III,

Kec. Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang ini merupakan salah satu klinik

bersalin pembantu untuk wilayah kerja lubuk pakam. Didalam penelitian ini

terdapat 10 orang ibu yang melahirkan dan menyusui di Klinik Rizki dan bersedia

menjadi responden. Klinik dengan nomor izin praktek

No.503.570/0014/DPMTPS-DS/KOK/IV/2021

4.2 Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan terhadap 10 responden yang memiliki ASI sedikit

Responden tersebut merupakan ibu yang telah melahirkan dan menyusui di klinik

rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec. Lubuk Pakam,

Kabupaten Deli Serdang yang dipilih sesusai kriteria dan memenuhi syarat yang

sudah ditentukan. Berikut hasil penelitian yang diperoleh:

49
4.3 Analisa Univariat

Hasil uji univariat untuk variabel umur, pekerjaa, pendidikan, paritas,

pretest, dan post test responden antara lain:

4.3.1 umur responden

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Responden Di Klinik

Rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec. Lubuk

Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.

Umur Frequency Percent

21 – 25 6 60,0
26 – 30 2 20,0
> 31 2 20,0

Total 10 100,0

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas ibu memiliki

umur 21 – 25 tahun yaitu sebanyak 6 orang (60,0%), umur 26 – 30 sebanyak 2 orang

(20,0%) dan umur >30 sebanyak 2 orang (20,0%).

4.3.2 pendidikan responden

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Responden Di

Klinik Rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec.

Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.

50
Pendidikan Frequency Percent

SD 4 40,0
SMP 2 20,0
SMA 2 20,0
PT 2 20.0

Total 10 100,0

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas ibu memiliki

pendidikan SD sebanyak 4 orang (40,0%), pendidikan SMP 2 orang (20,0%),

pendidikan SMA sebanyak 2 orang (20,0%) dan pendidikan PT sebanyak 2 orang

(20,0%)

4.3.3 pekerjaan responden

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden Di Klinik

Rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec. Lubuk

Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.

Pekerjaan Frequency Percent

Bekerja 5 50,0
Tidak bekerja 5 50,0

Total 10 100,0

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa responden yang bekerja

sebanyak 5 orang (50,0%) dan responden yang tidak bekerja sebanyak 5 orang

(50,0%).

51
4.3.4 paritas responden

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Responden Di Klinik

Rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec. Lubuk

Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.

Paritas Frequency Percent

Primipara 5 50,0
Multipara 2 20,0
Gradenmultipara 3 30,0

Total 10 100,0

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas ibu yang

menjadi responden adalah primipara yaitu sebanyak 5 orang (50,0%), ibu multipara

sebanyak 2 orang (20,0%) dan ibu gradenmultipara sebanyak 3 orang (30,0%).

4.3.5 Distribusi Frekuensi Peningkatan Produksi Asi Pada Saat Pretest

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Responden Peningkatan Produksi Asi Pada Saat Pretest

Di Klinik Rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec.

Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.

Pretest Frequency Percent

Lancar 1 20,0
Kurang lancar 9 80,0

Total 10 100,0

52
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas ibu sebelum

diberikan perlakuan kurang lancar yaitu sebanyak 9 orang (90,0%), lancar sebanyak

1 orang (10,0%).

4.3.5 Distribusi Frekuensi Peningkatan Produksi Asi Pada Saat Postest

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Responden Peningkatan Produksi Asi Pada Saat Postest

Di Klinik Rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec.

Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.

Postest Frequency Percent

Lancar 8 80,0
Kurang lancar 2 20,0

Total 10 100,0

Dari hasil penelitian dapat bahwa mayoritas ibu setelah diberikan perlakuan

yaitu asi menjadi lancar sebanyak 8 orang (80,0%),asi yang kurang lancar sebanyak

2 orang (20,0%) dan tidak ada ibu yang memiliki asi yang tidak lancar.

4.4 Analisa Bivariat

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas data peneliti tidak berdistribusi

normal karena nilai p-value <0,05. Maka peneliti menetapkan uji bivariate yang

digunakan yaitu uji Non Parametrik Wilcoxon signed Rank Test.

53
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon untuk Pengaruh pemberian susu kedelai

Terhadap peningkatan Produksi ASI Pada Ibu nifas di klinik rizki Jl. Sibolangit

Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec. Lubuk Pakam, Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2023 pre-test dan post-test didapat nilai p-value 0,005. Untuk

menentukan hipotesis diterima atau di tolak maka besar taraf signifikan p-value

dibandingkan dengan taraf kesalahan alpha = 0,05. Jika (p) lebih kecil dari alpha =

0,05 maka hipotesis diterima. Dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil

penelitian ini menunjukan pvalue < 0,05 yang artinga Ho ditolak dan HI diterima,

yang bermakna ada Pengaruh pemberian susu kedelai Terhadap peningkatan

Produksi ASI Pada Ibu nifas di klinik rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7,

Pagar Merbau III, Kec. Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.

54
BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan Produksi ASI

Di klinik rizki Jl. Sibolangit Dusun V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec.

Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.

Dari Hasil uji Wilcoxon yang didapat menunjukkan nilai p=0,005 (p<0,05)

dapat disimpulakan bahwa ada pengaruh pemberian susu kedelai terhadap

peningkatan produksi ASI. Pengaruh susu kedelai terhadap peningkatan produksi

ASI menunjukan efek positif dimana seluruh responden mengalami peningkatan

produksi ASL.

Susu kedelai merupakan minuman olahan yang merupakan minuman olahan

dari sari pati kacang kedelai memiliki banyak kandungan gizi dan manfaat.

Potensinya dalam menstimulasi hormone oktitoksin dan prolactin seperti alkaloid,

polifenol, steroid, flavonoid dan substansi lainnya efektif dalam meningkatkan dan

memperlancar produksi ASI, waktu bayi menghisap putting payudara ibu, terjadi

rangsangan pada putting susu dan areola ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hipofisis

melalui nervus vagus, kemudian ke lobus anterior. Dari lobus ini akan

mengeluarkan hormone prolactin, masuk ke peredaran darah dan sampai pada

kelenjar-kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan

ASI (Murtiana, 2011)

Isoflavon yang terkandung pada susu kedelai merupakan asam amino yang

memiliki vitamin dan gizi dalam kacang kedelai yang membentuk flavonoid.

Flavonoid merupakan pigmen, seperti zat hijau daun yang biasanya berbau

55
Isoflavon atau hormone phytoestrogen adalah hormone estrogen yang diproduksi

secara alami oleh tubuh dan bisa membantu kelenjar susu ibu menyusui agar

memproduksi ASI lebih banyak.

Hasil penelitian ini diperoleh nilai p 0,005 (p<0,05) yang menunjukan ada

pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI. Dari hasil

penelitian didapatkan sebanyak 8 orang dari 10 responden ASI lancar. Hal ini sesuai

dengan penelitian Shohib (2006) yang menyebutkan bahwa kandungan dari kacang-

kacangan mampu membantu proses pertumbuhan janin pada ibu hamil serta mampu

mengoptimalkan pengeluaran ASI serta kepekatan warna ASI pada ibu menyusui.

Sejalan dengan penelitian Selin, et. All (2010) bahwa isoflavon dengan

kadar yang lebih tinggi pada bayi ditemukan pada ibu yang rutin mengkomsumsi

tahu dan susu kedelai Isoflavon dalam olahan kedelai dipercaya dapat

meningkatkan produksi ASI dan mengurangi risiko kanker payudara. Didukung

juga oleh hasil penelitian Andrian, et all (2006) bahwa ibu yang mengkomsumsi

bhan makanan yang terbuat dari kedelai baik berupa susu kedelai dan olahan kedelai

lainnya diyakini dapat meningkatkan kadar isoflavon dalam jaringan di payudara

Teori dari Syherni (2009) yang mengatakan bahwa salah satu penyebab kenapa ASI

tidak bisa keluar dengan maksimal selain dari factor nutrisi yang dikomsumsi oleh

ibu adalah factor berapakali ibu tersebut sudah pernah menyusui. Biasanya ibu yang

primi lebih sering didapati kesulitan tentang pengeluaran ASI yang tidak bisa

maksimal.

56
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan umur Responden mayoritas ibu memiliki umur 21-25 tahun yaitu

sebanyak 6 orang (60,0%), berdasarkan Pendidikan Responden dapat dilihat

mayoritas ibu memiliki pendidikan SD sebanyak 4 orang (40,0%), berdasarkan

Pekerjaan Responden bekerja sebanyak 5 orang (50,0%) dan responden yang tidak

bekerja sebanyak 5 orang (50,0%), berdasarkan Pekerjaan Responden mayoritas

ibu yang menjadi responden adalah primipara yaitu sebanyak 5 orang (50,0%).

2. Dari hasil penelitian dapat dilihat mayoritas ibu setelah diberikan perlakuan yaitu

ASI menjadi lancar sebanyak 8 orang (80,0%), asi yang kurang lancar sebanyak 2

orang (20,0%) dan tidak ada ibu yang memiliki asi yang tidak lancar.

3. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukan pvalue< 0,05 yang

artinga Ho ditolak dan H1 diterima, yang bermakna terdapat pengaruh pemberian

susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI di klinik rizki Jl. Sibolangit Dusun

V PNS II No.7, Pagar Merbau III, Kec. Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.

6.2 SARAN

1. Bagi responden

Diharapkan menjadi pelayan tenaga kesehatan dalam meningkatkan produksi

ASI pada ibu menyusui

2. Bagi pelayanan kebidanan

57
Diharapkan pelayanan kebidanan meningkatkan pelayanan atau kemampuan

dalam mengkonsumsi susu kedelai dalam meningktakan produksi ASI pada

klien.

3. Bagi Institusi

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi secara teoritis

mengenai pengaruh komsumsi susu kedelai terhadap peningkatan produksi

ASI.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan atau dasar penelitian ini

selanjutnya terkait pengaruh konsumsi susu kedelai terhadap peningkatan

produksi ASI pada ibu menyusui.

58
DAFTAR PUSTAKA

A, M. (2012). Akarta: Cv. Trans Info Media. Inisiasi Menyusu Dini, Asi Eksklusif
Dan Manajemen Laktasi.

A., M. (2015). Jakarta: Cv. Trans Info Media. Inisiasi Menyusu Dini, Asi Eksklusif
Dan Manajemen Laktasi.

Agus Riyanto, A. (2018). (U. Bandung, Ed.) Utilization Of Information And


Communication Technology Usage In Supporting Business Activities.

Agus Riyanto, A. (2018). Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer. Utilization Of


Information And Communication Technology Usage In Supporting
Business Activities.

Agus Riyanto, I. P. (2018). (Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer, Ed.)


Reengineering Support For Competitive Advantage Through
Organizational Basis, Information And Communication Technology,.

Arif, N. (2009). Panduan Ibu Erdas Asi Dan Tumbuh Kembang Bayi, Media
Pressindo.

Astutik., R. (2014). Payudara Dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika, 3 - 12.

Atikah Proverawati, E. R. (2012). Yogyakarta: Nuha Medika. Perilaku Hidup


Bersih Dan Sehat (Phbs). .

Bahiyatun. (2013). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: Ecg.

Dahlan, S. (2007). Ilmu Kedokteran Forensik:. Pedoman Bagi Dokter Dan Penegak
Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 47.

59
Elika Puspitasari, M. H. (2017). Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, Vol. 13, No.
1, Juni 2017: 55-61. Hubungan Faktor Sosiodemografi Dengan Kunjungan
Antenatal Care, 13, 55 - 61.
Ginting11, D. M. (2021). No.1 Edisi Juni. Pelatihan Pengolahan Susu Kedelai
Dalam Meningkatkan Produksi Asi Di Desa Tanjung Beringin, 1, 205 - 207.

Ginting11, D. M. (2021). Vol. 1 No.1 Edisi Juni 2021. Pelatihan Pengolahan Susu
Kedelai Dalam Meningkatkan Produksi Asi Di Desa Tanjung Beringin, 1,
205 - 207.

Haryono R, S. S. (2014). Manfaat Asi Ekslusif Untuk Buah Hati Anda.

Maritalia, D. (2012). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Asuhan Kebidanan Nifas Dan


Menyusui. .

Notoatmodjo. (2015). Jakarta : Rineka Cipta. Metodologi Penelitian Kesehatan.

Nugroho, T. (2011). Yogyakarta :Nuhamedika. Asi Dan Tumor Payudara. .

Prasetyono, D. (2009). Diva Press. Yogyakarta. Buku Pintar Asi Eksklusif.

Prasetyono, D. S. (2009). Buku Pintar Asi Eksklusif Pengenalan, Praktik, Dan


Kemanfaatan-Kemanfaatannya.

Prasetyono, D. S. (2009). Jogjakarta: Diva Press. Buku Pintar Asi Eksklusif


Pengenalan, Praktik, Dan Kemanfaatan-Kemanfaatannya.

Puspitasari, E. (2018). Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan


Produksi Asi Pada Ibu Nifasdi Rb Bina Sehat Bantul. Jurnal Kebidanan, 7,
54 - 60.

Puspitasari, E. (2018). Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan


Produksi Asi Pada Ibu Nifasdi Rb Bina Sehat Bantul. Jurnal Kebidanan, 7
(1), 2018, 54-60, 7, 54- 60.

60
Riyanto, A. (2011). Nuha. Medika Yogyakarta. Aplikasi Metodologi Penelitian
Kesehatan.
Widuri, H. (2013). Cara Mengolah Asi Ekslusif Bagi Ibu Bekerja.

Winarsih. (2010). Yayasan Kanisius. Protein Kedelai Dan Kecambah Manfaatnya


Bagi Kesehatan.

61
L
A

62
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Responden yang terhormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Alya Miranda

Nim :1991002

Prodi : Sarjana Kebidanan

Alamat : Kampus Medistra Jln. Sudirman no.38 Lubuk Pakam

Saya adalah mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas

Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam. Yang melakukan penelitian

tentang “Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan Produksi

Asi Pada Ibu Nifas Di Klinik Rizki Jl. Sibolangit, Pagar Merbau Iii, Kec.

Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023 “.

Untuk itu mohon kesediaan para responden untuk dilakukannya pemberian

dan mengkonsumsi susu kedelai selama 7 hari. Dan juga kesediaan untuk datang ke

klinik selama 7 hari berturut - turut tanpa ada paksaan.

Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Lubuk Pakam, ...................2023

Peneliti

(Alya Miranda)

63
LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Usia :

Alamat :

Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang

dilakukan oleh Alya Miranda, Mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan

Reguler, Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam yang

berjudul “Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan Produksi

Asi Pada Ibu Nifas Di Klinik Rizki Jl. Sibolangit, Pagar Merbau Iii, Kec.

Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023.”. Saya mengerti dan

memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap saya, oleh

karena itu saya bersedia untuk menjadi responden pada penelitian ini.

Lubuk Pakam, 2023

Responden Peneliti

( ) (Alya Miranda)

64
LEMBAR OBSEVASI
Berilah tanda checklist pada setiap komponen
Data umum
1. Nama ibu :
2. Umur :
3. Tanggal wawancara :
4. No telepon :
5. Paritas
primipara multipara gradenmultipara
6. status kesehatan ibu: sehat tidak sehat
7. status kesehatan bayi: sehat tidak sehat
8. pendidikan formal terakhir
: sd/sederajat : SLT/sederajat
: SMP/sederajat : Akademik/perguruan tinggi
9. Pekerjaan
:IRT(ibu rumah tangga) :swasta
:PNS :wiraswasta
:petani :DLL
10. Mengonsumsi obat pelancar asi
: ya : Tidak

65
LEMBAR STANDAR OPERASONAL PROSEDUR (SOP)

(SOP) STANDAR OPERSIONAL

PROSEDUR (SOP) SUSU

KEDELAI

PENGERTIAN Susu kedelai merupakan minuman

olahan dari sari pati kacang kedelai

yang memiliki banyak kandungan

gizi dan manfaat dalam

meningkatkan dan mempelancar

produksi ASI

TUJUAN Diberikan untuk memperlancar asi

ibu nifas

SASARAN Ibu nifas

ALAT DAN BAHAN 1) Cuci bersih kacang kedelai

66
2) Merendam kacang kedelai selama

satu malam, dengan air bersih

sehingga kedelai menjadi lebih lunak

dan mudah mengelupas kulitnya.

3) Setelah direndam remas-remas

kacang kedelai hingga terlepas dari

kulitnya

4) Apabila kacang kedelai telah

berisih dari kulitnya, cuci kembali

kacang kedelai hingga bersih

5) Blender atau giling kacang kedelai

hingga halus dengan ditambahkan air

sebanyak 500 ml

6) Lalu saring kacang kedelai yang

telah di haluskan menggunakan

saringan

7) Setalah itu panaskan perasan

kacang kedelai tersebut hingga

mendidih selama kurang lebih 10-15

menit dan ditambahkan gula

sebanyak 3 sendok makan dan garam

¼ sendok teh.

67
8) Susu kedelai yang mendidik

biarkan hingga dingin dan

dimasukkan dalam kemasan botol

250 ml.

PEMBERIAN SUSU KEDELAI 1. Susu kedelai yang sudah di

KEPADA IBU NIFAS ukur di gelas ukur dituangkan

kegelas sesuai SOP oleh

peneliti dan diberikan kepada

ibu nifas selama 7 hari

berturut-turut.

2. Susu kedelai diminum dan

dihabiskan oleh ibu nifas di

hadapan peneliti.

PROSEDUR A. Persiapan Pasien

1. Menyapa dan

mengucapkan salam kepada

pasien

2. Menjelaskan tujuan dan

prosedur pemberian susu

kedelai

3. Melakukan informed

consent

B. Aturan Minum

68
1. Memberi responden susu

kedelai sebanyak 250 ml/box

setiap hari.

2. Memastikan responden

meminum susu kedelai

EVALUASI 1. Menanyakan kepada

responden tentang seberapa

paham dan mengerti tujuan

prosedur pemberian susu

kedelai.

2. Menanyakan kepada

responden adakah keluhan

setelah meminum susu

kedelai.

3. Simpulkan hasil kegiatan

Lakukan kontak kegiatan

selanjutnya. Akhiri kegiatan.

69
LEMBAR KUESIONER

PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP

PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI KLINIK RIZKI

JL. SIBOLANGIT, PAGAR MERBAU III, KEC. LUBUK PAKAM,

KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2023

A. Identitas Responden

No. Urut/Inisial :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

NO ASPEK YANG DIOBSERVASI YA TIDAK

1 Payudara ibu tegang karena terisi asi

2 Ibu rileks

3 Let down refleks bekerja dengan baik

4 Frekuensi menyusui >8 kali sehari

5 Ibu menggunakan kedua payudara

secara bergantian

6 Posisi perlekatan benar, piting tidak

lecet

7 Ibu menyusui tanpa jadwal

70
8 Ibu terlihat memerah payudaranya

karena payudara penuh

9 Payudara kosong setelah bayi menyusu

sampai kenyang dan tertidur

10 Bayi nampak menghisap kuat dengan

irama perlahan

11 Bayi BAK minimal 6 – 8 kali perhari

12 BAB berwarna kuning

13 Bayi paling sedikit menyusui 10 kali

sehari

14 Bayi tidur tenang, tidur nyenyak 2 – 3

jam

15 Urine jernih

16 BAB 2 – 5 kali sehari

71
LAMPIRAN PENELITIAN

Responden Usia Pendidikan Pekerjaan Paritas Pretest Postest

R1 1 1 1 1 1 2

R2 1 1 1 1 1 2

R3 2 4 2 2 1 2

R4 1 2 2 3 1 2

R5 3 4 1 3 1 2

R6 1 1 1 1 1 1

R7 2 2 2 1 1 1

R8 1 1 2 2 2 2

R9 1 3 2 1 1 2

R 10 3 3 1 3 1 2

PEKERJAAN PENDIDIKAN PARITAS

Bekerja = 1 SD =1 Primipara =1
Tidak bekerja = 2 SMP =2 Multipara =2
SMA = 3 Gradenmultipara = 3
PT =4

72
MASTER DATA

Statistics

pendidika
usia n pekerjaan paritas pre post

N Valid 10 10 10 10 10 10

Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 1.60 2.20 1.50 1.80 2.00 1.20
Std. Error of Mean .267 .389 .167 .291 .211 .133
Median 1.00 2.00 1.50 1.50 2.00 1.00
Mode 1 1 1a 1 2 1
Std. Deviation .843 1.229 .527 .919 .667 .422
Variance .711 1.511 .278 .844 .444 .178
Skewness 1.001 .431 .000 .473 .000 1.779
Std. Error of Skewness .687 .687 .687 .687 .687 .687
Kurtosis -.665 -1.461 -2.571 -1.807 .080 1.406
Std. Error of Kurtosis 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334 1.334
Range 2 3 1 2 2 1
Minimum 1 1 1 1 1 1
Maximum 3 4 2 3 3 2
Sum 16 22 15 18 20 12

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

73
Frequency Table

Usia

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 1 6 60.0 60.0 60.0

2 2 20.0 20.0 80.0

3 2 20.0 20.0 100.0

Total 10 100.0 100.0

Pendidikan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 1 4 40.0 40.0 40.0

2 2 20.0 20.0 60.0

3 2 20.0 20.0 80.0

4 2 20.0 20.0 100.0

Total 10 100.0 100.0

Pekerjaan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 1 5 50.0 50.0 50.0

2 5 50.0 50.0 100.0

Total 10 100.0 100.0

74
Paritas

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 1 5 50.0 50.0 50.0

2 2 20.0 20.0 70.0

3 3 30.0 30.0 100.0

Total 10 100.0 100.0

pre

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang lancar 9 90.0 90.0 90.0

lancar 1 10.0 10.0 100.0

Total 10 100.0 100.0

post

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang lancar 2 20.0 20.0 20.0

lancar 8 80.0 80.0 100.0

Total 10 100.0 100.0

75
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pre 10 100.0% 0 .0% 10 100.0%

post 10 100.0% 0 .0% 10 100.0%

76
Descriptives

Statistic Std. Error

pre Mean 1.10 .100

95% Confidence Interval for Lower Bound .87


Mean
Upper Bound 1.33

5% Trimmed Mean 1.06

Median 1.00

Variance .100

Std. Deviation .316

Minimum 1

Maximum 2

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness 3.162 .687

Kurtosis 10.000 1.334

post Mean 1.80 .133

95% Confidence Interval for Lower Bound 1.50


Mean
Upper Bound 2.10

5% Trimmed Mean 1.83

Median 2.00

Variance .178

Std. Deviation .422

Minimum 1

Maximum 2

Range 1

77
Interquartile Range 0

Skewness -1.779 .687

Kurtosis 1.406 1.334

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pre .524 10 .000 .366 10 .000

post .482 10 .000 .509 10 .000

a. Lilliefors Significance Correction

UJI NORMALITAS
Dasar Pengambilan Keputusan
✓ jika nilai signifikansi > 0,05 , maka nilai residual berdistribusi normal
✓ jika nilai signifikansi <0,05 , maka nilai residual berdistribusi tidak
normal

NB: Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifkan ,0,00< 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa nilai residual bernilai tidak normal.

78
Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

post - pre Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 7b 4.00 28.00

Ties 3c

Total 10

a. post < pre

b. post > pre

c. post = pre

Test Statisticsb

post - pre

Z -2.646a

Asymp. Sig. (2-tailed) .008

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

79
REKAPAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP

PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI KLINIK RIZKI

JL. SIBOLANGIT, PAGAR MERBAU III, KEC. LUBUK PAKAM,

KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2023

NO NO. UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN PEMBERIAN SUSU


URUT / KACANG KEDELAI
INISIAL
SEBELUM SESUDAH

80
81

Anda mungkin juga menyukai