Anda di halaman 1dari 98

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH AIR REBUSAN CENGKEH (Syzygium aromaticum)


UNTUK MENGURANGI FREKUENSI MUAL DAN
MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER
AWAL DI KLINIK MURNIATI
TAHUN 2023

OLEH :

ADELIA PUTRI
20154013015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANAS SYIFA KISARAN
T.A 2022/2023

i
KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH AIR REBUSAN CENGKEH (Syzygium aromaticum)


UNTUK MENGURANGI FREKUENSI MUAL DAN
MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER
AWAL DI KLINIK MURNIATI
TAHUN 2023

OLEH :

ADELIA PUTRI
20154013015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANAS SYIFA KISARAN
T.A 2022/2023

i
KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH AIR REBUSAN CENGKEH (Syzygium aromaticum)


UNTUK MENGURANGI FREKUENSI MUAL DAN
MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER
AWAL DI KLINIK MURNIATI
TAHUN 2023

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan Dalam Program Studi


Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan As Syifa Kisaran

OLEH :

ADELIA PUTRI
20154013015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANAS SYIFA KISARAN
T.A 2022/2023

ii
vi
vii
viii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul :

Pengaruh Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum) Untuk Mengurangi

Frekuensi Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal di Klinik

Murniati Tahun 2023.

Telah diujikan dan disahkan

Tanggal : ...............................................

Penguji I

Bd. Selvi Puspan Sari, SST., M.Tr.Keb


NIDN : 0112089302

Penguji II

Bd. Maidina Putri, SST, M.Kes, M.Keb


NIDN : 0116068904

Penguji III

Bd. Atika Pohan, SST, M.KM


NIDN : 0110068301

Mengetahui,

Ketua STIKes As Syifa Kisaran

ix
BIODATA

A. Identitas

Nama Lengkap : Adelia Putri

Nim : 20154013015

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Aek Ger-ger, 06 Oktober 2002

Alamat : Jl.Paus Desa Bukit selamat Kec.Simpang kanan

Agama : Islam

Nama Ayah : Suparmin

Nama Ibu : Sutarni

B.Pendidikan

1. TK : TK Riah Sari Tamat tahun 2008

2. SD : SDN 007 Bukit Selamat Tamat tahun 2014

3. SMP : SMP N 2 Simpang Kanan Tamat tahun 2017

4. SMA/SMK : SMA N 2 Kampung Rakyat Tamat tahun 2020

5. D III Kebidanan : STIKes As Syifa Kisaran Tamat tahun 2023

x
MOTTO

“TIDAK ADA KESUKSESAN TANPA KERJA KERAS


TIDAK ADA KEBERHASILAN TANPA USAHA
TIDAK ADA KEMUDAHAN TANPA DOA”

Dipersembahkan untuk :

1. Orang tua saya tercinta yaitu ayah saya Suparmin dan ibu saya Sutarni

yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk saya, mendukung

dan mendoakan saya hingga saya berada di titik ini, ayah dan ibu

adalah alasan saya bertahan sampai saat ini, teruntuk adikku tersayang

Dwi Risqia dan Afifa yang juga menjadi penyemangat kakak,teruntuk

keluarga besar saya kakek,nenek,ibuk,bapak, serta kakak dan abang

karna doa dari kalian lah saya bisa menyelesaikan pendidikan DIII

Kebidanan ini.

2. Dosen pembimbng Karya Tulis Ilmiah saya Ibu Bd. Atika Pohan, SST.,

M.KM yang senantiasa membimbing saya dalam penyelesaian Karya

Tulis Ilmiah ini.

3. Seluruh Ibu Dosen dan staff di STIKes AS Syifa Kisaran yang telah

banyak membantu serta memberi ilmu yang bermanfaat untuk saya.

4. Teruntuk sahabat saya tersayang Dinda nur afni terimakasih

untuksemua kebaikan serta motivasi yang sudah diberikan,Allah baik

sekali mempertemukan kita dalam persahabatan ini. Teruntuk Ade

Ardila &Wida Afrida terimakasih sudah melewati keaadaan susah dan

xi
senang bersama di asrama selama 3 tahun ini,saya akan selalu

mengingat kenangan ini.

5. Teman seperjuangan saya Nurlela tanjung yang selalu sabar dan

berjuang bersama dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini serta

teman-teman seangkatan yang telah menemani saya selama 3 tahun ini.

6. Dan persembahan kali ini untuk diri saya sendiri. Terimakasih sudah

mampu bertahan sampai akhir, walau rasanya sangat berat but l can

fight, karena saya yakin bisa melewatinya.

7. Dan persembahan terakhir untuk Kampus dan Almamater tercinta.

Semoga semangat dan doa yang diberikan kepada saya mendapat

imbalan dari Allah SWT sebagai amal dan ibadah.

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya.”
-QS Al Baqarah 286

xii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat

dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan

judul “ Pengaruh Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum ) Untuk

Mengurangi Frekuensi Mual dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal di

Klinik Murniati Tahun 2023 “.

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Kebidanan (Amd.Keb) pada Program Studi DIII Kebidanan di

STIKes As Syifa Kisaran.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada

1. Ibu Dr. Hj. Masdalifah Pasaribu, S.Kep, SKM, M.Kes selaku Ketua

Yayasan STIKes As Syifa Kisaran.

2. Ibu Bd. Ustifina Hasanah Hasibuan, SST.,M.Kes, M.Keb selaku Ketua

STIKes As Syifa Kisaran

3. Ibu Bd. Selvi Puspan Sari, SST.,M.Tr.Keb selaku Ketua Program Studi DIII

Kebidanan STIKes As Syifa Kisaran

4. Ibu Bd. Atika Pohan, SST, M.KM selaku pembimbing saya yang telah

membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmish Ini.

5. Ibu Bd. Selvi Puspan Sari, SST.,M.Tr.Keb selaku Penguji 1 yang telah

membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmish Ini.

xiii
6. Ibu Bd. Maidina Putri, SST, M.Kes, M.Keb selaku Penguji 2 yang telah

membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmish Ini.

7. Kedua Orang Tua saya yang sangat saya sayangi dan saya banggakan yang

telah mendukung, membantu serta selalu mendoakan saya dalam proses

penyusunan Karya Tulis Ilmish Ini.

8. Terimakasih kepada sahabat saya yang selalu mendukung saya, terkhusus

teman-teman seperjuangan di STIKes As Syifa Kisaran.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi

kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmish Ini.

Saya sadari bahwa Karya Tulis Ilmish Ini jauh dari kata sempurna,

namun saya berharap bermanfaat kiranya Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Kisaran,

Adelia Putri

xiv
ABSTRAK

Pengaruh pemberian rebusan Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Untuk


Mengurangi Frekuensi Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal Di
Klinik Murniati Tahun 2023.

Stikes As Syifa Kisaran

Adelia putri – Bd. Atika Pohan, SST, M.KM

Latar Belakang :Kehamilan merupakan hal yang fisiologis dari kehidupan seseorang
wanita. Kehamilan biasanya disertai rasa ketidaknyamanan, dimana ketidaknyamanan
yang sering dialami ibu hamil terutama pada trimester pertama adalah mual dan
muntah (emesis gravidarum) Tujuan penelitian :Untuk mengetahui pengaruh
Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum) Untuk Mengurangi
Frekuensi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal di Klinik Murniati Tahun
2023. Metode :Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain one
group pretest postest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester
pertama yang mengalami mual dan muntah sebanyak 30 orang . Teknik pengambilan
sampell yang digunakan adalah accidental sampling. Analisis statistik menggunakan
uji Wilcoxon test. Hasil :Analisis data diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) maka hipotesis
diterima.Hal ini membuktikan bahwa pemberian air rebusan cengkeh terbukti efektif
dalam menurunkan intensitas mual muntah pada ibu hamil Trimester awal di Klinik
Murniati Tahun 2023. Kesimpulan :Ada pengaruh pemberian air rebusan cengkeh
terhadap pengurangan frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester awal.

Kata kunci : Mual muntah, rebusan cengkeh, ibu hamil


Referensi : 5 buku +10 jurnal

xv
ABSTRACT

The Effect of Clove Decoction (Syzygium Aromaticum) to Reduce the Frequency of


Nausea and Vomiting in Early Trimester Pregnant Women at the Murniati Clinic in
2023.

Stikes As Syifa Kisaran

Adelia Putri - Bd. Atika Pohan, SST, M.KM

Background : Pregnancy is a physiological part of a woman's life. Pregnancy is


usually accompanied by a feeling of discomfort, where the discomfort that is often
experienced by pregnant women, especially in the first trimester, is nausea and
vomiting (emesis gravidarium). The purpose: of this study was to determine the effect
of giving clove boiled water (syzygium aromaticum) to reduce the frequency of nausea
and vomiting in early trimester pregnant women..The researchobjective: To determine
the effect of giving clove (Syzygium aromaticum) boiled water to reduce the frequency
of nausea and vomiting in early trimester pregnant women at the Murniati Clinic in
2023. Method: This study uses a quantitative method with a one group pretest postest
design. That is a research design that has a pre test before treatment and a post test
after treatment. Population as many as 30 pregnant women at the Murniati clinic,
sampling was done by accidental sampling. Data collection using primary data with
questionnaire instruments.Statistical analysis using the Wilcoxon test test.Results:
data analysis obtained a value of p = 0.000 (p <0.05). This proves that giving clove
boiled water is effective in reducing the intensity of nausea and vomiting in early
trimester pregnant women at the Murniati Clinic in 2023.Conclusion: There is an
effect of giving clove boiled water on reducing the frequency of nausea and vomiting
in early trimester pregnant women.

Keywords: Nausea and vomiting, clove decoction, pregnant women


Reference: 5 books +10 journals

xvi
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................ i
PERSYARATAN GELAR................................................................... ii
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS.................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................. iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI KARYA TULIS ILMIAH....... v
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... vi
BIODATA.............................................................................................. vii
MOTTO.................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR........................................................................... x
ABSTRAK.............................................................................................. xii
ABSTRACT .......................................................................................... xiii
DAFTAR ISI.......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL.................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR............................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... . . 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum......................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................ 5
1.4 Manfaat.............................................................................................. 5
1.4.1 Teoritis.................................................................................... 5
1.4.2 Praktis...................................................................................... 6
1.5 Bagan State Of The Art...................................................................... 7

BAB 1I TINJAUAN PUATAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN


HIPOTESIS PENELITIAN................................................................. 8
2.1 Tinjauan Pustaka............................................................................... 8
2.1.1 Pengertian Kehamilan............................................................. 8
2.1.2 Klasifikasi Kehamilan............................................................. 8
2.1.3 Adaptasi Fisiologi Pada Masa Kehamilan.............................. 9
2.1.4 Tanda-Tanda Kehamilan......................................................... 14
2.1.5 Tanda-Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil.................................... 15
2.1.6 Perubahan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester 1. . 16
2.1.7 Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester Pertama.......... 16
2.1.8 Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester 1..................... 18
2.1.9 Komplikasi dan Penyulit Kehamilan Trimester...................... 19
2.2 Mual Muntah (Emesis Gravidarum) ................................................ 20
2.2.1 Etiologi.................................................................................... 21
2.2.2 Patofisiologi............................................................................ 22
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Mual dan Muntah...................... 22
2.2.4 Tanda dan Gejala Mual Muntah.............................................. 24

xvii
2.2.5 Dampak Emesis Gravidarum.................................................. 24
2.2.6 Pencegahan Mual Muntah....................................................... 25
2.2.7 Penatalaksanaan Mual dan Muntah......................................... 26
2.2.8 Pengukuran mual dan muntah ................................................ 27
2.3 Cengkeh (Syzygium Aromaticum)..................................................... 28
2.3.1 Klasifikasi Cengkeh (Syzygium Aromaticum)......................... 28
2.3.2 Morfologi Cengkeh (Syzygium Aromaticum).......................... 29
2.3.3 Kandungan Kimia Cengkeh.................................................... 30
2.3.4 Cara Pengolahan Air Rebusan Cengkeh................................. 31
2.4 Kerangka Konseptual Penelitian....................................................... 32
2.5 Hipotesis............................................................................................ 33

BAB 1II METODE PENELITIAN...................................................... 34


3.1 Jenis Penelitian.................................................................................. 34
3.2 Populasi dan Sampling...................................................................... 34
3.2.1 Populasi.......................................................................... 34
3.2.2 Sampel........................................................................... 34
3.2.3 Besar Sampel................................................................. 35
3.2.4 Teknik Pengambilan Sampel......................................... 35
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................. 36
3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Dan Cara Pengukuran
Variabel............................................................................................ 36
3.5 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data.......................................... 38
3.6 Aspek Pengukuran............................................................................. 38
3.7 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data.............................................. 38
3.7.1 Teknik Pengolahan Data................................................ 38
3.7.2 Analisis Data.................................................................. 39
3.8 Alur Penelitian................................................................................... 41
3.9 Ethical Clearance.............................................................................. 42
3.9.1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden...................... 42
3.9.2 Anonymity (Tanpa Nama).............................................. 42
3.9.3 Confidentiality (Kerahasiaan)........................................ 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................... 43


4.1 Analisis Univariat.............................................................................. 43
4.2 Analisis Bivariat................................................................................ 45
4.3 Pembahasan....................................................................................... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARN................................................... 52


5.1 Kesimpulan........................................................................................ 52
5.2 Saran.................................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA

xviii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Bagan State Of The Art.....................................................................7


Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Ukur...............................................37
Tabel 4.1 Data Karakteristik Responden di Klinik Murniati Tahun 2023.......43
Tabel 4.2 Data Frekuensi Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester
Awal Sebelum Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium
aromaticum) di Klinik Murniati Tahun 2023
..........................................................................................................
44
Tabel 4.3 Distribusi Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester
Awal Sesudah Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium
aromaticum) di Klinik Murniati Tahun 2023
..........................................................................................................
45
Tabel 4.4 Pengaruh Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium
aromaticum) Terhadap Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil
Trimester Awal
..........................................................................................................
46

xix
xx
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cengkeh...............................................................................29


Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitain.......................................32
Gambar 3.1 Alur penelitian.....................................................................41

xxi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Mohon izin survey awal

Lampiran 2 : Surat balasan survey awal

Lampiran 3 : Permohonan izin melakukan penelitian

Lampiran 4 : Lembar persetujuan menjadi responden

Lampiran 5 : Lembar observasi penggunaan rebusan cengkeh.

Lampiran 6 : Kuesioner penelitian mual dan muntah

Lampiran 7 : Dokumentasi

xviii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine

mulai sejak pembuahan dan diakhiri dengan permulaan persalinan. Masa

kehamilan mulai dari ovulasi sampai melahirkan berkisar antara 280 hari (40

minggu), dan tidak lebh dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini

di sebut kehamilan cukup bulan. Bila kehamilan lebih dari 43 minggu maka di

sebut kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu di sebut

kehamilan premature (Widiarti & Rina, 2021).

Ibu yang menjalani kehamilan mengalami hampir 50-90% mual muntah

yang disebabkan terjadinya peningkatan kadar hormon estrogen dan

progesteron yang diproduksi oleh Human chorionic gonadtropin (HCG). Mual

dan muntah tidak hanya terjadi di pagi hari melainkan bisa siang bahkan

malam hari. Perubahan hormon pada setiap perempuan hamil responnya akan

berbeda, sehingga tidak semua mengalami mual muntah pada kehamilan

(Harahap et al, 2020).

Menurut World Health Organization (WHO, 2019) jumlah kejadian emesis

gravidarum mencapai 12,5 % dari seluruh jumlah kehamilan di dunia, dengan

angka kejadian yang beragam yaitu mulai (0,3%) di Swedia, (0,5%) di Canada,

(10,8%) di China, (0,9%) di Norwegia, (2,2%) di Pakistan, dan (1,9%) di Turki

(Retni et al., 2020).

1
Menurut Kemenkes (2019), Rata-rata angka kehamilan ibu dengan kejadian

emesis gravidarum pada tahun 2019 yaitu 67,9%. Dimana 60-80% terjadi pada

ibu dengan primigravida, serta 40-60% terjadi pada ibu hamil dengan

multigravida (Retni et al., 2019).

Data di Provimsi Sumatra Utara (2018), terdapat 206 orang ibu hamil

trimester pertama yang mengalami mual muntah dari seluruh jumlah ibu hamil

sebanyak 465 orang (Tiawan, 2021).

Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% terjadi

pada multigravida. Emesis gravidarum akan bertambah berat menjadi

hiperemesis gravidarum menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap kali

minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah, muka pucat, dan

frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh semakin

berkurang hingga menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan.

Kejadian mual muntah pada masa kehamilan yang terjadi di Indonesia bahwa

perbandingan insidensi mual dan muntah yang mengarah pada patologis atau

yang disebut hiperemisis gravidarum 4 : 1000 kehamilan. Diduga 50% samapi

80% ibu hamil mengalami mual dan muntah, dan kira-kira 5% dari ibu hamil

membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi

ketidakseimbangan elektolit (Somayoni, 2018).

Tanda bahaya yang perlu diwaspadai antara lain yaitu penurunan berat

badan, kekurangan gizi atau perubahan status gizi dan dampak yang buruk

untuk janin jika ibu terus mengalami mual dan muntah sehingga tidak

2
terpenuhi gizi bagi si janin akan menyebabkan abortus, IUFD, partus

premature, BBLR, IUGR ( Nurdiana A, 2018).

Mual dan muntah dalam kehamilan merupakan hal fisiologis yang biasa

dialami setiap ibu hamil, karena terjadinya beberapa perubahan yaitu

perubahan fisik, psikologis maupun hormonal. Perubahan hormonal sering

menyebabkan beberapa ketidaknyamanan pada saat kehamilan, salah satu

ketidaknyamaan tersebut adalah emesis gravidarium atau lebih dikenal

dengan mual muntah pada saat kehamilan (Patimah et al., 2020).

Mual dan muntah saat hamil dapat mengurangi nafsu makan,yang berujung

pada perubahan keseimbangan elektrolit seperti kadar natrium,kalium dan

kalsium yang berujung pada perubahan metabolisme tubuh. Mual dan muntah

yang berlebihan menyebabkan hiperemesis gravidarum (Nurmaliza dkk, 2021).

Trimester pertama kehamilan merupakan masa kritis saat janin berada

dalam tahap awal pembentukan organ-organ tubuh. Jika janin mengalami

kekurangan gizi tertentu pembentukan organ yang sempurna bisa mengalami

kegagalan. Selain itu janin juka bisa berisiko lahir dengan berat badan lahir

rentah. Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi mual muntah

pada masa kehamilan bisa dilakukan secara farmakologis maupun non

farmakologis. Terapi secara farmakologis antara lain dengan pemberian

Vitamin B6, B Kompleks, dan B12. Berbagai upaya non farmakologis dapat

dilakukan, salah satunya dengan menggunakan terapi komplementer dengan

bahan yang mudah didapatkan seperti cengkeh, kandungan minyak atsiri pada

3
cengkeh dapat mengatasi masalah pencernaan seperti mual dan muntah

(Somayoni, 2018).

Cengkeh (Syzigium aromaticum) termasuk dalam suku Myrtaceae.

Tumbuhan ini merupakan tanaman yang termasuk dalam kategori rempah-

rempah dan pemanfaatannya bisa juga sebagai bahan obat.

Khasiat cengkeh adalah untuk mengatasi mual dan muntah, sinusitis,

kembung, masuk angin, sakit kepala, radang lambung, rematik , diare dan lain

sebagainya. Sifat Kimiawi cengkeh adalah hangat, mengandung karbohidrat,

kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1, lemak protein, dan eugenol. Cengkeh

memiliki kandungan minyak atsiri yang memiliki efek farmakologis sebagai

anestetik, antimicrobial, antiseptic, dan stimulansia (Nurmaliza dkk, 2021)

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan Di Klinik Murniati Kisaran,

peneliti mewawancarai 10 ibu hamil yang mengalami mual dan muntah, dari

hasil wawancara ibu tersebut tidak mengetahui bahwa manfaat rebusan

cengkeh bisa mengurangi frekuensi mual dan muntah.

Maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Air Rebusan Cengkeh Untuk Mengurangi Frekuensi Mual dan Muntah Pada

Ibu Hamil Trimester Awal Di Klink Murniati Tahun 2023.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah “Adakah Pengaruh Pemberian Air

Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum) Untuk Mengurangi Frekuensi Mual

Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal di Klinik Murniati Tahun 2023?”.

4
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh Pemberian Air Rebusan Cengkeh

(Syzygium aromaticum) Untuk Mengurangi Frekuensi Mual Muntah Pada Ibu

Hamil Trimester Awal di Klinik Murniati Tahun 2023.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk Mengetahui Pengaruh Sebelum Pemberian Air Rebusan

Cengkeh (Syzygium aromaticum) Terhadap Mual Dan Muntah Pada Ibu

Hamil Trimester Awal Di Klinik Murniati Tahun 2023

b. Untuk Mengetahui Sesudah Pemberian Air Rebusan Cengkeh

(Syzygium aromaticum) Terhadap Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil

Trimester Awal Di Klinik Murniati Tahun 2023.

1.4 Manfaat

1.4.1 Teoritis

Memberikan tambahan pengetahuan serta menjadi referensi dalam

memperkuat pengkajian tentang rebusan cengkeh terhadap mual dan muntah

pada ibu hamil trimester awal dan referensi bagi peneliti selanjutnya.

5
1.4.2 Praktis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi di perpustakaan dan

juga sebagai bahan bacaan yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan

pengetahuan dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi Tempat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai

pengurangan mual dan muntah pada ibu hamil dengan menggunakan air

rebusan cengkeh. Bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat

menambah masukan untuk rencana tindak lanjut program dalam penurunan

angka kejadian mual muntah pada ibu hamil trimester awal.

3. Bagi Masyarakat

Dapat memanfaatkan penurunan rasa mual muntah yang berlebihan pada

ibu hamil dengan menggunakan rebusan cengkeh.

6
1.5 Bagan State Of The Art

No Judul Tempat Metode Sampel Perbedaan


Penelitian dan Waktu
1 Pengaruh Air BPM Siti Penelitian Ibu Perbedaan
rebusan Juleha pra- hamil penelitian ini yaitu
cengkeh untuk Tahun 2021 eksperimen ditunjukkan dari
mengurangi yang bersifat segi tempat dan
frekuensi mual one grup pre waktu.
dan muntah test-postest
pada ibu hamil
trimester 1
2 Hubungan Desa Metode Ibu Penelitian
Stress Dengan Sukobendu penelitian hamil sebelumnya
Derajat Kecamatan korelasi dilakukan di Desa
Morning Mantup analitik dan menggunakan
Sickness Pada Kabupaten metode korelasi
Ibu Hamil Lamongan analitik sedangkan
Trimester 1 penelitian saya
dan 2 di Desa dilakukan di Klinik
Sukobendu dan menggunakan
Kecamatan metode pra-
Mantup eksperimen yang
Kabupaten bersifat one grup
Lamongan pre test-postest.
3 Terapi Di Metode Ibu Penelitian ini
komplementer Puskesmas literatur hamil menggunakan
untuk denpasar review metode literatur
mengurangi review sedangkan
frekuensi mual pada penelitian
muntah pada saya menggunakan
masa metode one grup
kehamilan pre-test post-test.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

2.1.Tinjauan pustaka

2.1.1 Pengertian Kehamilan

Menurut saifuddin dalam Atiqoh (2020) Kehamilan merupakan

penyatuan spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan tertanamnya hasil

konsepsi ke dalam endometrium. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi

sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau

9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Untuk menghitung lamanya kehamilan, tentunya ibu harus tau kapan

kehamilan dimulai. Penting untuk dicatat tanggal haid terakhir ibu guna untuk

menentukan usia kehamilan dan memperkirakan tanggal kelahiran yaitu

tanggal ditambah 7, sedangkan bulan ditambah 3.

2.1.2 Klasifikasi Kehamilan

Klasifikasi kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, yaitu trimester 1

berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua dari minggu ke 13 hingga

minggu ke 27, dan trimester ketiga dari minggu ke 28 sampai minggu ke 40

(Atiqoh, 2020).
2.1.3 Adaptasi fisiologi pada masa kehamilan

Pada masa kehamilan seorang ibu mengalami beberapa perubahan

yang terjadi pada tubuhnya, menurut Yuliani dkk, (2017) perubahan yang

terjadi pada masa kehamilan antara lain:

a. Sistem reproduksi

1. Uterus

Estrogen menyebabkan pertumbuhan uterus melalui mekanisme

hiperplasia pada awal kehamilan,tanpa dipengaruhi oleh pembesaran janin.

Sebelum kehamilan uterus berbentuk seperti buah pir, pada awal kehamilan

menjadi bentuk seperti bola, kemudian akan menjadi kantung yang semakin

besar setelah usia kehamilan 3 bulan.

Berat uterus dalam kondisi tidak hamil ±30 gram, pada akhir kehamilan

(40 minggu) menjadi ± 1000 gram, panjang uterus sebelum kehamilan ±7,5

cm, pada akhir kehamilan ± 20 cm, sedangkan dinding uterus dari sebelum

hamil dan setelah hamil mengalami perubahan dari 2,5 cm menjadi 1,5 cm.

2.Servik

Panjang servik sebelum hamil ± 2,5 cm, pada saat kehamilan akibat

tingginya kadar estrogen servik menjadi semakin lebar dan lunak, dan pada

saat persalinan sevik akan matang. Pelebaran servik mengakibatkan effacement

(pemendekan servik), dimana pada primi gravida terjadi pada ± 2 minggu

sebelum persalinan, sedangkan pada multigravida belum terjadi sampai

menjelang persalinan.

9
3. Vulva vagina

Peningkatan estrogen mengakibatkan hipervaskularisasi yang

menyebabkan vulva vagina lebih merah sehingga tampak kebiru-biruan.

Jaringan ikat vagina mengalami retensi air dan elektrolit sehingga menjadi

longgar. Mukosa menebal sedangkan otot polos mengalami hipertrofi.

Perubahan juga terjadi pada jaringan disekitar vagina yang menjadi lebih

elastis. Perubahan tersebut memungkinkan vagina membuka pada kala dua.

b. Payudara

Payudara akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama

masa kehamilan sebagai persiapan masa laktasi, ada beberapa hormon yang

mempengaruhi pertumbuhan payudara, yaitu estrogen, progesteron, dan

somatomammotropin. Estrogen mempengaruhi sistem saluran kelenjar

payudara, progesteron menambah sel-sel asinus pada payudara,

somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel asinus sehingga terjadi

produksi kasein, laktabumin, dan laktoglobulin.

c. sistem endokrin

Pada saat ovulasi, ovum dikeluarkan dari folikel de graaf. Kemudian

folikel mengalami beberapa perubahan menjadi korpus luteum menstruasi yang

pada akhirnya mengalami proses degenerasi dan regresi menyeluruh pada

periode menstruasi berikutnya. Kadar progesteron yang tinggi selama

kehamilan menyebabkan kenaikan suhu basal dan terhambatnya menstruasi.

Plasenta menghasilkan sejumlah hormon yang menyebabkan beberapa

perubahan fisiologis saat kehamilan. Hormon yang dihasilkan tersebut

10
diantaranya estrogen dan progesteron yangmenyebabkan perubahan pada

payudara, pigmentasi kulit dan pembesaran uterus pada trimester 1.

d. Sistem imun

Hasil konsepsi merupakan setengah benda asing bagi tubuh ibu. Namun

sebagian besar kehamilan, setelah melewati proses yang kompleks, tidak akan

menimbulkan reaksi antigen-antibodi, sehingga hasil konsepsi dapat

melakukan implantasi.

e. Sistem pencernaan

Peningkatan progesteron dan estrogen pada masa kehamilan

menyebabkan penurunan tonus otot saluran pencernaan, sehingga mortilitas

seluruh saluran pencernaan ikut menurun dan menimbulkan berbagai

komplikasi dari ringan sampai berat.

f. Sistem perkemihan

Selama masa kehamilan, peningkatan progesteron akan mengakibatkan

pembesaran ureter kanan dan kiri. Sedangkan peningkatan vaskularisasi dan

volume interstitial akan menyebabkan pembesaran pada ginjal kanan dan kiri.

Biasanya ureter dan ginjal kanan lebih besar dibandingkan ureter kiri, hal ini

dapat terjadi karena uterus lebih cenderung memutar ke kanan sehingga

menekan ginjal dan ureter sebelah kanan.

g. Sistem pernafasan

Ibu hamil usia kehamilan ≥ 32 minggu sering kali merasakan sesak

nafas, hal ini terjadi karen auterus yang membesar menekan diafragma.

11
Diafragma akan naik ± 4 cm, melebar ke samping 5-7 cm, dan sudut tulang

kosta melebar dari 63º menjadi 103º.

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat 20%, ibu hamil harus

bernafas lebih dalam dan bagian torak melebar ke samping. Frekuensi respirasi

menjadi 14-15 kali per menit.

h. Sistem kardiovaskuler

Volume darah total ibu saat hamil meningkat 30-50 % pada kehamilan

tunggal dan 50% pada kehamilan kembar. Peningkatan volume darah total ibu

hamil dimulai dari trimester pertama, meningkat pada pertengahan kehamilan

dan melambat hingga usia 32 minggu.

i. Sistem persarafan

Pada masa kehamilan sering kali muncul masalah pemusatan perhatian,

konsentrasi dan memori. Sejak usia kehamilan 12 minggu sampai 2 bulan post

partum ibu hamil mulai susah untuk tidur, sering terbangun, jam tidur yang

semakin sedikit serta efisiensi tidur yang kuang akibat pengaruh kehamilan

terhadap sistem saraf pusat.

j. Sistem muskuloskeletal

Peningkatan estrogen yang memiliki sifat retensi air dan garam akan

mengakibatkan persendian sakroiliaka, sakrokoksigeus dan simpisis pubis

semakin longgar dan melunak. Simpisis pubis akan melebar sampai 4 mm,

sakrokoksigeus tidak teraba, namun sebagai pengganti bagian belakag teraba

koksigis. Peningkatan estrogen juga menyebabkan relaksasi otot pelvis.

12
Meningkatnya pergerakan pelvik juga akan menyebabkan sakit punggung dan

ligamen pada kehamilan tua.

k. Sistem integumen

Pada akhir bulan kedua sampai kehamilan aterm pituitary melanosit

stimulating hormone mengalami peningkatan yang menyebabkan bermacam-

macam peningkatan pigmentasi pada tubuh, namun peningkatan pigmentasi

bervariasi sesuai dengan warna kulit dan ras. Tempat yang mengalami

hiperpigmentasi diantaranya adalah areola mammae, garis tengah abdomen,

perineum, aksila dan wajah. Diduga area tersebut memiliki melanosit yang

lebih banyak sehingga lebih sensitif terhadap kenaikan hormon.

l. Sistem darah dan pembekuan

Pada usia kehamilan 24-32 minggu biasanya ibu mengalami anemia

fisiologis sebagai akibat adanya hemodelusi(pengenceran darah). Hemodelusi

terjadi karena peningkatan volume plasma 50-75% tidak sebanding dengan

peningkatan sel darah merah yang hanya 18-33%. Hb normal ± 11-13%,

dianggap anemia jika Hb <11 gr% (anemia berat 5-6 gr%, sedang 7-8 gr%,

ringan 9-10 gr%).

m. Metabolisme

Pada masa kehamilan, metabolisme basal meningkat sekitar 20-25%.

Peningkatan asupan nutrisi selama hamil membuat kerja sistem pencernaan

berubah, disertai dengan perubahan metabolisme karbohidrat, lemak dan

protein. Pada kehmilan 25 mingggu konsentrasi protein plasma dan partikel

albumin turun dari 35 g/dl menjadi 25 g/dl akibat peningkatan plasma darah.

13
Hal terebut menyebabkan penurunan tekanan osmotik dan mengakibatkan

edema dibagian tungkai atas dan bawah pada akhir kehamilan.

n. Berat badan dan indeks masa tubuh

Kenaikan BB yang dianjurkan Selama


IMT Sebelum hamil hamil
Kg Pon
Rendah (IMT< 19,8) 12,5-18 28-40
Normal (IMT< 19,8-26,00) 11,5-16 25-35
Tinggi ( IMT>26,00-29,00) 7,0-11,5 15-25
Obesitas (IMT< 29,0,) <7,00 <15

2.1.4 Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Wiknjosastro dalam Atiqoh (2020) terdapat tanda-tanda

kehamilan antara lain :

a. Tanda kemungkinan hamil

1) Amenorea (berhentinya menstruasi)

2) Mual (nausea) dan muntah (emesis)

3) Ngidam

4) Syncope (pingsan)

5) Kelelahan

6) Payudara tegang

7) Sering Miksi

8) Konstipasi atau obstipasi

9) Pigmentasi Kulit

10) Varises

14
b. Tanda-tanda tidak pasti kehamilan

1) Pembesaran perut

1) Tanda hegar

2) Tanda goodel

3) Tanda chadwick

4) Tanda piscaseck

5) Kontraksi brakton hicks

6) Teraba ballotement

7) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotes) positif

c. Tanda pasti (positive sign)

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin,

yang dapat dilihat lansung oleh pemeriksa.

Tanda pasti kehamilan terdiri atas hal-hal berikut ini:

1) Gerakan janin dalam rahim

2) Denyut jantung janin

3) Ultrasonografi (USG)

4) Palpasi

2.1.5 Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil

Menurut Saryono dalam Walyani (2022) ada 7 tanda bahaya kehamilan,

yaitu:

a. Pendarahan pervaginam

b. Sakit kepala yang hebat

15
c. Penglihatan Kabur

d. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan

e. Keluar cairan pervaginam

f. Gerakan janin tidak terasa

2.1.6 Perubahan adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester 1

Setelah pembuahan, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam

tubuh akan meningkat. Ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada

pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan

sering kali membenci kehamilannya.

Pada trimester pertama, seorang ibu akan selalu mencari tanda untuk

lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi

ditubuh akan selalu diperhatikan secara seksama. Karena perutnya masih kecil,

kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukan atau

dirahasiakannya (Nurdiana, A 2018).

2.1.7 Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Trimester Pertama

1) Minggu 1 sampai minggu ke 4

Selama trimester 1 (hingga minggu ke 12), ibu harus mengonsumsi

berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk untuk mencukupi kebutuhan

kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar

tubuh menghasilkan cukup energi , yang diperlukan janin yang tengah

terbentuk pesat, konumsi minimal 2000 kilo kalori per hari.

16
2) Minggu ke 5

Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan

dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas.

Contoh yang dapat dikonsumsi antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3-4

porsi, sayuran 4 porsi,daging, sumber protein lainnya 2-3 porsi, susu atau

produk olahannya 3-4 porsi, camilan 2-3 porsi.

3) Minggu ke 7

Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang

pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini.

Kebutuhan kalsium anda 1000 miligram/hari. Didapat dari keju,puding

susu,susu dan yoghurt.

4) Minggu ke 9

Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, di

peroleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain,

jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan

tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia. Di dapat dari

stroberi, jus jeruk, kiwi, dan brokoli.

1) Minggu ke 12

Sejumlah vitamin yang harus dipenuhi adalah vitamin A,B1,B2,B3, dan

B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh kembang, vitamin B12 untuk

membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D

untuk pembentukan tulang dan gigi,Vitamin E untuk metabolisme.Jangan lupa

17
konsumsi zat besi, karena volume darah anda akan meningkat 50%. Zat besi

berguna untuk memproduksi sel darah merah.

2.1.8 Ketidaknyamanan pada kehamilan trimester 1

Menurut Atiqoh (2020) ketidaknyamanan yang sering dirasakan pada

ibu hamil Trimester 1 antara lain:

a. Mual dan muntah

b. Diare

c. Nokturia (frekuensi berkemih meningkat)

d. Garis-garis di perut

e. Gatal

f. Hidung tersumbat

g. Mengidam

h. Kemerahan di telapak tangan

i. Kelelahan

j. Keputihan

k. Keingat berlebih

l. Ptyalism (produksi air liur yang berlebihan)

m. Sakit kepala

18
2.1.9 Komplikasi dan penyulit kehamilan Trimester 1

a. Anemia

Anemia merupakan suatu keadaan adanya kadar hemoglobin (HB)

didalam darah di bawah lebih rendah daripada nilai normal untuk

keompok orang menurut umur dan jenis kelamin. Hemoglobin adalah

zat warna di dalam darah yang berfungsi mengangkut oksigen dan

karbondioksida dalam darah. Anemia dalam kehamilan ialah kondisi

ibu hamil dengan kadar Hb di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3

atau kadar < 10,5 gr% pada trimester 2.

b. Abortus

Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum mampu hidup di luar

kandungan dengan berat badan dari 1000 gram atau umur kehamilan

kurang dari 28 minggu.

c. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila sel telur dibuahi

berimplentasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri.

d. Mola hidatidosa

Mola hidatidosa adalah chorionic vilic (jonjotan/gantungan) yang

tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang

mengandung banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur atau

mata ikan.

19
e. Hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah

berlebihan selama masa hamil (Atiqoh, 2020)

2.2 Mual muntah (emesis gravidarum)

Mual dan muntah atau dikenal dengan emesis gravidarum merupakan

salah satu tanda awal kehamilan.. Mual dan muntah adalah salah satu tanda

kehamilan yang umum terjadi pada ibu hamil pada awal kehamilan trimester

pertama, namun ada beberapa kasus yang berlanjut sampai kehamilan trimester

Mual dan muntah (emesis gravidarum) merupakan hal yang biasa

dialami saat kehamilan trimester pertama. Mual dan muntah adalah gejala awal

kehamilan yang ditandai dengan mual yang terjadi di pagi hari, namun

terkadang muncul setiap saat dan di waktu malam hari. Wanita mengalami

mual muntah diantara 6-12 minggu (tukak lambung, kolestitis, gastroentritis,

radang usus buntu, hepatitis) dan dampak psikologis keluarga,perubahan sosial

dan pekerjaan). Peristiwa ini dapat berlangsung hingga 20 minggu kehamilan

(Jannah dkk, 2021)

Mual dan muntah (Emesis gravidarum) merupakaan perasaan pusing,

perut kembung dan badan terasa lemas disertai keluarnya isi perut melalui

mulut dengan frekuensi kurang dari 5 kali sehari pada ibu hamil trimester

pertama. Kondisi ini berhubungan dengan level HCG yang menstimulasi

produksi estrogen pada ovarium. Peningkatan estrogen dapat memancing

20
peningkatan keasaman lambung yang membuat ibu merasa mual (Sriadnyani

dkk, 2022).

2.2.1 Etiologi

Penyebab emesis gravidarum secara pasti belum diketahui, namun ada

beberapa pendapat tentang penyebab emesis gravidarum yaitu:

a. Emesis gravidarum merupakan keluhan umum pada kehamilan muda yang

terjadi pada awal trimester. Kehamilan menimbulkan perubahan hormonal 24

pada wanita karena terjadi peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan

pengeluaran Human Chorionic Gonadotropin (HCG) plasenta. Hormon inilah

yang diduga menyebabkan emesis gravidarum

b. Alasan mual masih belum diketahui, tetapi ada kaitanya dengan

peningkatan kadar Human Chorionic Gonadotropin (HCG), hipoglikemi,

peningkatan kebutuhan metabolik serta efek progesteron pada sistem

pencernaan.

c. Mual dan muntah selama kehamilan disebabkan oleh perubahan pada sistem

endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya

fluktuasi kadar Human Chorionic Gonadotropin (HCG), khusunya pada

periode mual atau muntah gestasional yang paling umum adalah pada 12-16

minggu pertama. Karena pada saat ini HCG mencapai kadar teringgi, sama

dengan Luteinizing Hormone (LH) dan disekresikan oleh sel-sel trofoblastosit.

HCG melewati kontrol ovarium di hipofisis dan menyebabkan korpus luteum

kemudian memproduksi estrogen dan progesteron, suatu fungsi yang nantinya

21
diambil alih oleh lapisan korionik plasenta. HCG dapat dideteksi dalam darah

wanita dari sekitar 3 minggu gestasi yaitu satu minggu setelah fertilisasi, suatu

fakta yang dijadikan sebagai besar uji kehamilan. Mual dan muntah selama

kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrin yang

terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar

HCG (Human chorionic gonadotrophin), khususnya 25 karena periode mual

atau muntah gestasional yang paling umum adalah pada 12- 16 minggu

pertama (Tiran, 2019).

2.2.2 Patofisiologi

Patofisiologi emesis gravidarum diawali oleh mual muntah sehingga

dapat menimbulkan dehidrasi, tekanan darah turun, dan diuresis menurun. Hal

ini menimbulkan perfusi ke jaringan menutup untuk memberikan nutrisi dan

mengonsumsi O². Oleh karena itu,dapat terjadi perubahan metabolisme menuju

ke arah anaerobik yang menimbulkan benda keton dan asam laktat.Muntah

yang berlebih dapat menimbulkan perubahan elektrolit sehingga pH darah

menjadi lebih tinggi (Atiqoh, 2020).

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Mual dan Muntah

Menurut Retnowati (2019) membagi faktor yang mempengaruhi

emesis gravidarum antara lain:

a. Faktor hormonal Kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita

karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan

22
dikeluarkannya Human Chorionic Gonadotropin (HCG). Perubahan

hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan timbulnya gejala pusing,

mual, dan muntah terutama pada trimester pertama.

b. Faktor paritas Emesis gravidarum jarang dijumpai pada wanita yang pernah

hamil dan melahirkan karena diduga produksi hormon estrogen dan

metabolisme tubuh wanita diubah oleh kehamilan yang pertama sehingga

banyaknya estriol bebas lebih sedikit pada kehamilan berikutnya namun

pada wanita hamil yang pertama kali merasakan kehamilan memiliki

hormon estrogen yang bersirkulasi lebih tinggi dan lebih cenderung

mengalami gangguan mual dan muntah atau emesis gravidarum.

c. Faktor usia Kehamilan dengan emesis gravidarum biasanya diderita oleh ibu

hamil berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Pada usia 20-35

tahun seorang ibu sudah siap menghadapi kehamilannya baik secara

fisiologis dan psikologis.

d. Faktor pekerjaan Ibu hamil dengan bekerja di kantor lebih baik dari pada di

rumah karena dengan bekerja dapat melupakan gangguan saat kehamilan

terutama gangguan rasa mual, saat bekerja mempunyai waktu istirahat dan

dalam keadaan istirahat tersebut mual muntah semakin bertambah sehingga

ibu hamil yang bekerja dan tidak bekerja dapat tidak mengalami emesis

gravidarum karena mereka menyadari bahwa hamil adalah kodrat seorang

wanita dan bukan suatu beban baginya.

e. Faktor gizi Gizi dapat mempengaruhi ibu hamil mengalami emesis

gravidarum, apabila wanita hamil yang mengkonsumsi sayur-sayuran hijau

23
lebih teratur cenderung tidak mengalami mual muntah begitupun

sebaliknya. Selain itu mual dan muntah diduga disebabkan karena defisiensi

mineral / 27 vitamin. Ibu hamil yang tidak mengkonsumsi vitamin dalam

keadaan inil akan menambah mual muntah pada kehamilan trimester 1.

f. Faktor psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi emesis gravidarum

meliputi ibu hamil takut terhadap kehamilan dan persalinan, rumah tangga

retak, atau takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat mengakibatkan

konflik mental yang memperberat mual muntah sebagai ekspresi terhadap

keengganan menjadi hamil.

2.2.4 Tanda dan gejala mual muntah

Utaminingtyas & Pebrianthy (2020) mengatakan bahwa tanda-tanda

emesis gravidarum berupa rasa mual bahkan sampai dapat rasa muntah,

napsumakan berkurang, mudah lelah, dan emosi yang cenderung tidak stabil.

Keadaanini merupakan suatu yang normal tetapi dapat berubah menjadi tidak

normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus menerus dapat mengganggu

keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit.

2.2.5 Dampak emesis gravidarum

Mual dan muntah pada saat kehamilan bersifat ringan dan merupakan

kondisi yang bisa dikontrol ibu hamil. Kondisi mual dan muntah berhenti pada

trimester pertama. Dampak mual muntah apabila tidak ditangani dengan baik

maka akan menimbulkan gejala mual muntah yang berat (intractable) serta

24
persisten yang terjadi pada awal kehamilan sehingga menyebabkan dehidrasi,

ketidakseimbangan elektrolit atau gangguan nutrisi yang dikenal sebagai

hiperemesis gravidarum (Zuraidah & Sari, 2018).

Mual dan muntah pada kehamilan berlebih atau hipermesis gravidarum

tidak hanya mengancam kehidupan ibu hamil, namun juga dapat menyebabkan

efek samping pada janin seperti abortus, bayi lahir rendah, kelahiran

premature, serta malformasi pada bayi baru lahir. Kejadian pertumbuhan janin

terhambat (intrauterine growthretargration/IUGR) Meningkat pada wanita

hamil pada hiperemesis gravidarum (Utri et al; 2019).

2.2.6 Pencegahan Mual dan Muntah

Prinsip pencegahan mual muntah (emesis gravidarum) ini adalah

dengan memberikan penjelasan bahwa kehamilan dan persalinan sebagai suatu

proses fisiologis, memberikan keyakinan bahwa mual muntah merupakan

gejala fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang setelah 4 bulan, dan

menganjurkan ibu mengubah pola makanan sehari-hari dengan makan sedikit

tapi sering. Motivasi ibu untuk tidak segera turun dari tempat tidur saat bangun

pagi, tetapi usahakan makan roti kering atau biskuit dan teh hangat terlebih

dahulu. Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan hangat,

serta dihindari makanan yang berminyak dan berlemak. Menghindari

kekurangan karbohidrat merupakan faktor yang penting. Oleh karena itu,

dianjurkan makan yang banyak mengandung gula (Atiqoh, 2020).

25
2.2.7 Penatalaksanaan Mual dan Muntah

a. Terapi Farmakologis (Obat-obatan)

Apabila keluhan dan gejala tidak berkurang dengan cara yang telah

disebutkan di atas, maka dibutuhkan pengobatan untuk penanganan ibu,

tetapi tidak disarankan memberikan obat yang berisi fat teratogen.

Memberikan obat untuk mual dan muntah sebaiknya berkonsultasi dengan

dokter, sehingga dapat dipilih obat yang tidak bersifat teratogenik (dapat

menyebabkan kelainan kongental, cacat bawaan bayi). Obat anti mual

muntah (Mediamer B6, Emetrole, Stimetil Avopreg) untuk menurunkan

keluhan atau gangguan mual dan muntah bagi ibu hamil, bisa juga

ditambahkan vitamin untuk ibu hamil seperti Vitamin B kompleks dan

Vitamin C (Atiqoh, 2020).

b. Terapi Non Farmakologis Penanganan non farmakologis emesis gravidarum

dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

1. Pengaturan diet/pengaturan nutrisi, mengkonsumsi minuman cengkeh,

pemantauan aktivitas, personal hygiene dan relaksasi (Yuwinten et al.,

2018).

2.Terapi komplementer dengan menggunakan teknik akupuntur,

acupressure, hipnoterapi, ekstrak jahe, aromaterapi lemon. Terapi

komplementer lebih murah dan tidak mempunyai efek farmakologi

(Cholifah & Nuriyanah, 2018).

26
2.2.8 Pengukuran emesis gravidarum

Instrumen adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data.

Penelitian ini menggunakan 2 instrumen, yaitu kuesioner data demografi dan

Pregnancy Unique Quantification of Emesis and Nausea (PUQE)-24

scoryngsistem. Kuesioner data demografi berisi 5 pertanyaan, yaitu usia,

pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan, dan status gravida, responden.

Instrumen pregnancy-Unique Quantification of Emesis and Nausea (puqe)

scoring system adalah instrumen penelitian yang dikembangkan oleh Koren et

al. (2002) dan telah divalidasi oleh Koren et al. (2005) kemudian digunakan

dalam beberapa penelitian.

PUQE24 adalah sistem penelitian untuk mengukur tingkat keparahan

mual kehamilan dalam 24 jam. Skor PUQE untuk setiap pasien dihitung

dengan menggunakan tiga kriteria untuk menilai keparahan mual muntah

selama kehamilan (jumlah jam merasakan mual, jumlah episode muntah, dan

jumlah episode muntah kering dalam 24 jam terakhir).

Skor PUQE dihitung dengan menambahkan nilai-nilai dari masing-

masing kriteria, dan dapat berkisar dari minimal sampai 1 sampai maksimal 15,

dengan menambahkan nilai-nilai dari masing-masing kriteria yaitu:

1. 1-3 : Ringan

2. 4-6 : Sedang

3. < 6 : Berat

27
2.3 Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah tanaman asli

Indonesia, tanaman ini berasal dari daerah di Kepulauan Maluku Utara.

Penghasil cengkeh terbanyak di Indonesia saat ini adalah Jawa Timur,

Sulawesi Selatan, Maluku, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Tanaman

cengkeh dapat tumbuh dengan baik jika ditanam pada tanah yang gembur dan

memiliki ketinggian antara 200-600 meter di atas permukaan tanah.

Cengkeh telah diperdagangkan serta dibudidayakan secara turun-

temurun dalam bentuk perkebunan rakyat. Penyebaran tanaman cengkeh keluar

Kepulauan Maluku dimulai sejak 1769, sedangkan ke wilayah Indonesia

lainnya dimulai pada 1870. Dengan sumber daya genetik yang besar dengan

pusat keberagamannya berada di Kepulauan Maluku. Cengkeh umumnya

diperdagangkan dalam bentuk bunga kering. Bunga cengkeh Maluku selalu

menjadi komoditi unggulan, salah satu jenis unggulannya adalah cengkeh tuni.

Namun bukan hanya bunga cengkeh kering saja yang diperdagangkan, dilain

hal produk unggulan lainnya yang dihasilkan oleh cengkeh adalah minyak

cengkeh yang terbagi atas minyak aroma terapi dan minyak atsiri (Siswanti

dkk,2022)

2.3.1 Klasifikasi cengkeh (Syzygium aromaticum)

Menurut Thomas dalam Mustapa (2020) sinonim cengkeh adalah

Syzygium aromaticum(L.) Merr & Perry, Eugenia aromatica, Carphyllus

aromaticus, Jambos carryhopyllus.

28
Klasifikasi cengkeh antara lain:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Myrtales

Familia : Myrtaceae

Genus : Syzygium

Species : Syzygium aromaticum (L.)

Gambar 2.1 cengkeh (syzygium aromaticum)

2.3.2 Morfologi Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Menurut Thomas dalam Mustapa (2020) Cengkeh merupakan jenis

tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras.

Cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun,

tingginya dapat mencapai 20-30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebar.

Daun tunggal, bertangkai tebal, bentuk bulat telur sampai lanset

memanjang, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, tulang daun

29
menyirip, permukaan atas mengkilap panjang 6-13,5 cm, lebar 2,5-5 cm, warna

hijau atau cokelat muda saat masih muda dan hijau tua.

Bunga cengkeh berbilangan 4 warna merah jambu tersusun dalam

tendon yang keluar dari ketiak-ketiak daun atau ujung-ujung cabang. Kelopak

sedikit memanjang di atas bakal buah, hijau kuning, kemerahan, tinggi 1-1,5

cm, pinggiran taju kelopak bulat telur sampai segitiga, tinggi 4 cm. Buah

berupa buni memanjang atau bulat telur berbalik.

Cengkeh (syzygium aromaticum) digunakan sebagai rempah-rempah

dihampir semua masakan didunia. Pohon cengkeh adalah pohon cemara yang

tumbuh hingga ketinggian 8-12 m, memiliki daun persegi besar dan bunga

dalam berbagai kelompok. Kuncup bunga pada awalnya berwarna pucat dan

secara bertahap menjadi hijau setelah itu berubah menjadi merah terang.

2.3.3 Kandungan Kimia Cengkeh

Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan rempah yang

sering dimanfaatkan di berbagai bidang. Tanaman ini sangat terkenal dengan

minyak cengkeh yang dimilikinya. Kandungan utama dari minyak cengkeh

adalah senyawa fenol, yakni eugonol, eugonol asetat dan asam galat, serta

flavonoid (Safitri & Novintan, 2021)

Bunga cengkeh mengandung Alkaloid, Glycosida, Flavonoid, Fenol,

Saponin, Tanin Dan Terpenoid. Bunga cengkeh berkualitas baik mengandung

minyak esensial 1-20%. Minyak didominasi oleh eugenol (70- 85) %, eugenil

asetat (15%) dan β-caryophyllene (5-12 %), yang membentuk 99% minyak. Ko

30
di identifikasi 36 senyawa dari minyak atsiri dalam cengkeh mengandung 10 -

13%. Kandungan kimia yang terdapat pada cengkeh adalah saponin, tanin,

alkaloid, glikosida, flavonoid dan minyak atsiri. Minyak atsiri pada bagian

bunga sekitar 14-21 % dengan kadar eugenol 78-95 % (Hadi; Mustapa 2020).

Kandungan minyak atsiri di dalam bunga cengkeh mencapai 21,3 %

dengan kadar eugenol antara 78-95 %, dari tangkai atau gagang bunga

mencapai 6 % dengan kadar eugenol atau atsiri, yang bermanfaat dalam

pembuatan vanilin, eugenil metil eter, eugenil asetat, dan lain-lain. Kandungan

atsiri yang bersifat anestetik pada cengkeh akan mengatasi rasa sakit pada perut

dan menghentikan muntah (Nurmaliza dkk, 2021).

Untuk mengatasi mual muntah, ibu hamil di berikan air rebusan

cengkeh yang di hangatkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Jumlah air

rebusan cengkeh yang di konsumsi ibu hamil sebanyak 50 ml terbuat dari 5

butir cengkeh, dengan tambahan air dan sedikit gula merah untuk mengurangi

rasa pahit dan pedas dari cengkeh yang telah di rebus hingga mendidih

(Nurmaliza dkk, 2021).

2.3.4 Cara pengelolahan air rebusan cengkeh

a. Alat Dan Bahan

1. Panci

2. Kompor

3. 5 buah cengkeh

4. Air

5. Gula merah

31
b. Cara pengolahan

1. Siapkan air di panci sebanyak 50 ml

2. Masukan 5 buah cengkeh

3. Letakan panci diatas kompor,kemudian nyalakan apinya

4. Rebus sekitar 5 menit

5. Setelah itu masukan gula merah lalu aduk sampai gulanya larut

6.Kemudian letakan ke dalam gelas sebanyak 50 ml

7. Air rebusan cengkeh siap untuk diminum (Nurmaliza dkk, 2021).

2.4 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konsep adalah alur penelitian yang memperlihatkan variabel-

variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi. Adapun kerangka konsep

penelitian adalah Pengaruh Pemberian Rebusan Cengkeh untuk mengurangi

frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil Trimester awal di Klinik Murniati

Tahun 2023.

Variabel Independen Variabel Dependen

Rebusan cengkeh Mual dan Muntah

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian

32
2.5 Hipotesis Penelitian

1. Ha : Ada pengaruh Pemberian Air rebusan cengkeh untuk mengurangi

frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester awal di klinik

Murniati Tahun 2023.

2. Ho : Tidak ada pengaruh Pemberian Air rebusan cengkeh untuk

mengurangi frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil trimester awal

di klinik Murniati Tahun 2023.

33
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain one

group pretest postest. Yaitu desain penelitian yang terdapat pre test sebelum

diberi perlakuan dan post test setelah diberikan perlakuan. Dengan demikian

dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan diadakan

sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.

3.2 Populasi dan sampling

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Semua ibu hamil trimester pertama

yang mengalami mual dan muntah sebanyak 30 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel yang diambil adalah ibu hamil Trimester awal yang mengalami

mual dan muntah di Klinik Murniati, yaitu setiap ibu hamil yang memenuhi

kriteria inklusi dari penelitian memiliki kesempatan yang sama untuk dapat

ikut menjadi sampel dalam penelitian ini namun tidak bisa ikut menjadi sampel

dalam penelitian jika termasuk dalam kriteria eksklusi dari penelitian ini.

Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental

sampling.
3.2.3 Besar Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yaitu ibu

hamil trimester awal yang mengalami mual dan muntah di Klinik Murniati

Tahun 2023.

3.2.4 Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental

sampling yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan,

yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai

sumber data.

Kriteria inklusi dari penelitian ini yaitu :

1. Bersedia menjadi responden

2. Ibu hamil trimester pertama (0-14 minggu) yang mengalami mual dan

muntah dengan frekuensi < 5 kali perhari

3. Ibu hamil yang tidak mengonsumsi obat anti muntah

Adapun kriteria eksklusi penelitian ini adalah :

1. Ibu hamil yang kehamilannya >14 minggu

2. Ibu hamil yang sedang mengonsumsi obat anti mual dan muntah.

35
3.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Klinik Murniati. Penentuan lokasi ini

berdasarkan studi pendahulan mengenai kasus terjadinya mual dan muntah

yang diketahui bahwa ada ditemukan beberapa ibu hamil di Klinik Murniati

yang mengalami mual dan muntah (emesis gravidarum). Penelitian akan

dilakukan pada bulan April 2023 – Juni 2023.

3.4 Variabel penelitian, definisi operasional, dan cara pengukuran

variabel

1. Variabel Penelitian

a. Variabel independen

Adapun Variabel Independent dalam penelitian ini adalah: Rebusan

Cengkeh

b. Variabel Dependen

Adapun Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah: Mual dan muntah

36
2. Definisi Operasional dan Skala Ukur

Tabel 3.1 : Definisi Operasional dan Skala Ukur

No Variabel Definisi Operasional Alat Hasil Ukur Skala


Ukur
1 Independent Cengkeh (Syzygium Lembar 1. Diberikan Interv
Pemberian Aromaticum) termasuk observasi rebusan al
air rebusan dalam suku Myrtaceae cengkeh
cengkeh tumbuhan ini merupakan 2. Tidak
tanaman yang termasuk diberikan
dalam kategori rempah- rebusan
rempah dan cengkeh
pemanfaatannya bisa
sebagai bahan obat-obatan.
Khasiat cengkeh adalah
untuk mengatasi mual dan
muntah,sinusitis, kembung,
masuk angin, sakit kepala,
radang lambung, rematik,
diare dan lain sebagainya.
Sifat Kimiawi cengkeh
adalahhangat, mengandung
karbohidrat, kalsium,
fosfor, zat besi, vitamin
B1, lemak protein, dan
eugenol.
2 Dependent Mual dan muntah (Emesis Instrume Hasil Ukur Ordin
Mual dan gravidarum) merupakaan n PUQE- (1-3)Ringan al
muntah perasaan pusing, perut 24 (4-6)Sedang
kembung dan badan terasa < 6 Berat
lemas disertai keluarnya isi
perut melalui mulut.
Kondisi ini berhubungan
dengan level HCG yang
menstimulasi produksi
estrogen pada ovarium.
Peningkatan estrogen dapat
memancing peningkatan
keasaman lambung yang
membuat ibu merasa mual

37
3.5 Teknik dan Prosedur Pengambilan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang diambil

langsung oleh peneliti. Pada tahap persiapan, peneliti terlebih dahulu meminta

izin kepada institusi yang menjadi tempat penelitian. Pada tahap pelaksanaan,

peneliti terlebih dahulu menjelaskan tujuan penelitian kepada responden-

responden yang memenuhi kriteria inklusi kemudian responden diminta

menandatangani lembar inform consent. Responden diberi air rebusan cengkeh

selama 7 hari.

3.6 Aspek Pengukuran

Pada penelitian ini yang menjadi aspek pengukuran sebagai salah satu

cara untuk memperoleh informasi yaitu dengan lembar observasi untuk

mengukur tingkat keparahan mual dan muntah sebelum memberikan rebusan

cengkeh dan 7 hari setelah diberikan rebusan cengkeh.

3.7 Pengolahan Data Analisis Data

3.7.1 Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan secara manual dan menggunakan

perangkatlunak komputer program SPSS. Adapun langkah-langkah meliputi :

a) Editing

Tahap pemeriksaan kembali kebenaran data yang diperoleh. Proses ini dapat

dilakukan pada tahap pengumpulan data untuk mengetahuiketetapan

jawaban kuesioner serta kesalahan dalam pengisian kuesioner.

38
b) Coding

Setelah semua data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan coding,

yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angkaatau

bilangan.

c) Memasukkan data (data entry) atau processing

Setelah diedit dan dicoding, data diproses melalui program komputer yaitu

SPSS for windows 7.

d) Pembersihan data (cleaning)

Apabila semua data selesai dimasukkan, data dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau

koreksi.

3.7.2 Anlisa data

Analisa data dilakukan berdasarkan :

a) Analisa Univariat

Analisa data dilakukan dengan Analisi univariat ini digunakan

untukmendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti,

yakni melihat frekuensi mual muntah sebelum dan sesudah diberikan air

rebusan cengkeh.

b) Analisis Bivariat

Analisa bivariat ini digunakan untuk menguji rebusan cengkeh dalam

menurunkan mual muntah ibu hamil trimester awal. Dalam menganalisa

39
data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji

statistik uji t-dependent yakni membandingkan data sebelum dan sesudah

diberikan rebuan cengkeh, dan diperoleh mean perbedaan pre-test dengan

postest. Taraf signifikansi 95% (α =0,05). pedoman dalam menerima

hipotesis : apabila nilai probabilitas (p) <0,05 maka H0 ditolak, apabila (p)

> 0,05 maka H0 ditolak, apabila (p) > 0,05 maka H0 gagal ditolak.

40
3.8 Alur Penelitian

Bagan 3.1

Proses Alurnya penelitian

Seluruh ibu hamil Trimester awal yang mengalami mual dan muntah di
klinik Murniati tahun 2023

Frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil


trimester awal sebelum diberikan rebusan
cengkeh.

Frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil


trimester awal sesudah diberikan rebusan
cengkeh

Pengolahan Data

 Editing
 Processing
 Cleaning

Analisa data uji wilcoxon


test

Hasil

41
3.9 Ethical Clearance

3.9.1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed

consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian

informed consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian serta mengerti dampaknya. Jika subjek tidak bersedia maka peneliti

harus menghormati hak responden atau subjek. Jika subjek bersedia maka

harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.

3.9.2 Anonimity (tanpa nama)

3.9.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan maupun masalah-masalah

lainnya dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil penelitian.

42
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Univariat

4.1.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian di Klinik Murniati Tahun 2023 diketahui

data karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan dan

paritas terhadap 30 responden yang diteliti. Hasil data karakteristik responden

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1.
Data Karakteristik Responden di Klinik Murniati Tahun 2023

No Data Demografi Frekuensi Presentase (%)


1 Umur
≤ 20 tahun 4 13,3
21-35 tahun 21 70,0
>35 tahun 5 16,7
Jumlah 30 100
2 Pendidikan
SD - SMP 9 30,0
SMA/SMK 17 56,7
D3, S-1, S-2 4 13,3
Jumlah 30 100
3 Pekerjaan
Bekerja 18 60,0
IRT 12 40,0
Jumlah 30 100
4 Paritas
Primipara 16 53,3
Multipara 14 46,7
Jumlah 30 100

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa menurut data demografi responden

berdasarkan usia mayoritas responden berusia 21-35 tahun sebanyak 21 orang

(70,0%), dengan pendidikan mayoritas SMA sebanyak 17 orang (56,7%), dan

43
44

sebagian besar tidak bekerja (Ibu rumah tangga) sebanyak 18 orang (60,0%)

dengan jumlah paritas sebagian besar primipara sebanyak 16 orang (53,3%).

4.1.2 Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal Sebelum

Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Data intensitas mual muntah pada ibu hamil trimester awal sebelum

pemberian air rebusan cengkeh (Syzygium aromaticum) di Klinik Murniati

Tahun 2023 dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2
Data Frekuensi Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal
Sebelum Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum) di Klinik
Murniati Tahun 2023

Intensitas Mual Muntah Pada Ibu


Frekuensi %
Hamil Trimester Awal (Pre)

Ringan (1-3) 0 0,0

Sedang (4-6) 12 40,0

Berat (>6) 18 60,0

Jumlah 30 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 30 ibu hamil sebelum

diberikan Air Rebusan Cengkeh, mayoritas mengalami intensitas mual muntah

yang berat sebanyak 18 responden (60,0%), dan 12 responden (40,0%)

mengalami intensitas mual muntah yang sedang.

4.1.3 Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal Sesudah
Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum) di Klinik
Murniati Tahun 2023

44
45

Data intensitas mual muntah pada ibu hamil trimester awal sesudah

pemberian air rebusan cengkeh (Syzygium aromaticum) di Klinik Murniati

Tahun 2023 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3
Distribusi Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal Sesudah
Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum) di Klinik Murniati
Tahun 2023

Intensitas Mual Muntah Pada Ibu


Frekuensi %
Hamil Trimester Awal (Post )

Ringan (1-3) 17 56,7

Sedang (4-6) 10 33,3

Berat (>6) 3 10,0

Jumlah 30 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 30 ibu hamil yang sudah

diberikan air rebusan cengkeh, mayoritas mengalami intensitas mual muntah

yang ringan sebanyak 17 responden (56,7%), dan minoritas masih mengalami

intensitas mual muntah yang berat sebanyak 3 responden (10,0%).

4.2. Analisis Bivariat

4.2.1 Pengaruh Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Terhadap Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal

Data analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon test untuk melihat

pengaruh pemberian air rebusan cengkeh (Syzygium aromaticum)terhadap

intensitas mual muntah pada ibu hamil trimester awal dengan hasil analisis

sebagai berikut :

Tabel 4.4

45
46

Pengaruh Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum) Terhadap


Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal

Intensitas Mual Muntah Rata-rata Z-hitung p value

Sebelum Perlakuan 6,63


-4,725 0,000*
Sesudah Perlakuan 3,47

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan bahwa pemberian air rebusan

cengkeh berpengaruh terhadap intensitas mual muntah pada ibu hamil trimester

awal, dimana dari hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan pemberian

air rebusan cengkeh, intensitas mual muntah ibu hamil mayoritas mengalami

mual muntah yang berat (>6) dan setelah dilakukan pemberian air rebusan

cengkeh, intensitas mual muntah menurun menjadi ringan (1-3) sedangkan

yang mengalami intensitas mual muntah berat menurun.

Adanya penurunan intensitas mual muntah pada ibu hamil trimester

awal sebelum dan sesudah diberikan air rebusan cengkeh dapat diketahui

dengan menggunakan uji Wilcoxon test pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05).

Hasil analisis diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) maka hipotesis diterima, hal ini

berarti ada pengaruh yang signifikan pemberian air rebusan cengkeh (Syzygium

aromaticum) terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester awal di Klinik

Murniati Tahun 2023. Hasil ini membuktikan bahwa pemberian air rebusan

cengkeh terbukti efektif dalam menurunkan intensitas mual muntah pada ibu

hamil trimester awal di Klinik Murniati Tahun 2023.

4.3. Pembahasan

46
47

4.3.1 Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal Sebelum

Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum) di Klinik

Murniati Tahun 2023

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa semua

responden yang diberi air rebusan cengkeh mengalami mual muntah >6 kali

yaitu sebanyak 18 responden (60,0%). Hal ini dikarenakan responden belum

sama sekali diberikan terapi air rebusan cengkeh.

Usia merupakan faktor yang dapat berperan untuk menentukan

keparahan mual muntah pada kehamilan, Studi yang dilakukan Hardiana

(2019) di dapatkan hasil terdapat hubungan antara usia dan hyperemesis

gravidarum mempunyai kemungkinan 2,5 kali, berarti resiko terjadinya

hiperemesis gravidarum 2 kali lebih besar dibandingkan dengan usia 21-35

tahun. Upaya yang perlu dilakukan agar ibu tidak mengalami mual muntah

berlebihan saat hamil adalah dengan memberikan konseling, brosur atau buku

KIA yang berisi informasi lengkap selama kehamilan, dan tak lupa

memberikan penkes tentang ramuan herbal seperti air rebusan cengkeh ini.

Responden pada penelitian ini mayoritas pada usia berisiko mual muntah (21-

35 tahun), kemungkinan rasa mual yang dirasakan ibu timbul dikarenakan

pemicu yang lain.

Pekerjaan responden Sebagian besar sebagai ibu rumah tangga dengan

kata lain ibu tidak bekerja. Ibu yang tidak bekerja lebih berisiko mengalami

mual muntah dari pada ibu yang bekerja. Mual muntah muncul karena

47
48

meningkatnya asam lambung dikarenakan adanya peningkatan kadar hormon

estrogen pada awal kehamilan. Kondisi perut yang kosong dapat memicu

timbulnya rasa mual dan muntah dikarenakan adanya peningkatan asam

lambung dan hormon HCG. (Elshabrina, 2019)

Keluhan mual dan muntah dapat diatasi dengan pemberian air rebusan

cengkeh. Khasiat cengkeh adalah untuk mengatasi mual dan muntah, sinusitis,

kembung, masuk angin, sakit kepala, radang lambung, rematik, diare dll. Sifat

Kimiawi cengkeh adalah hangat, mengandung karbohidrat, kalsium, fosfor, zat

besi, vitamin B1, lemak protein, dan eugenol. Cengkeh memiliki kandungan

minyak atsiri yang memiliki efek farmakologis sebagai anatetik, antimicrobial,

antiseptic, dan stimulansia (Javed et al., 2012).

Untuk mengatasi mual muntah, ibu hamil di berikan air rebusan

cengkeh yang di hangatkan terlebih dahulu sebelum di konsumsi. Jumlah air

rebusan cengkeh yang di konsumsi ibu hamil sebanyak 50 ml terbuat dari 5

butir cengkeh, dengan tambahan air dan sedikit gula merah untuk mengurangi

rasa pahit dan pedas dari cengkeh yang telah di rebus hingga mendidih.

Kandungan atsiri yang bersifat anestetik pada cengkeh akan mengatasi rasa

sakit pada perut dan menghentikan muntah.

4.3.2 Intensitas Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal Sesudah

Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum) di Klinik

Murniati Tahun 2023

48
49

Berdasarkan hasil penelitian pada 30 ibu hamil yang sudah diberikan air

rebusan cengkeh, mayoritas mengalami intensitas mual muntah yang ringan

sebanyak 17 responden (56,7%). Hasil penelitian di dapatkan bahwa rata-rata

responden mengalami mual muntah sebelum pemberian air rebusan cengkeh

sebanyak 7 kali sehari, setelah pemberian air rebusan cengkeh terdapat

pengurangan frekuensi mual dan muntah menjadi 3,4 kali sehari dengan nilai P

= 0,000. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa air rebusan cengkeh

dapat memberikan pengaruh terhadap pengurangan frekuensi mual dan muntah

pada ibu hamil trimester awal.

Kandungan minyak atsiri di dalam bunga cengkeh mencapai 21,3%

dengan kadar eugenol antara 78-95%, dari tangkai atau gagang bunga

mencapai 6% dengan kadar eugenol antara 89- 95%, dan dari daun cengkeh

mencapai 2-3% dengan kadar eugenol antara 80-85%. Kandungan terbesar

minyak cengkeh adalah eugenol atau atsiri, yang bermanfaat dalam pembuatan

vanilin, eugenil metil eter, eugenil asetat, dll. Vanilin merupakan bahan

pemberi aroma pada makanan, permen, coklat dan parfum (Hadi, 2012).

Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami

penurunan frekuensi mual dan muntah setelah mengkonsumsi air rebusan

cengkeh. Hal ini menunjukkan bahwa dengan memberikan penjelasan pada

responden tentang manfaat air rebusan cengkeh bagaimana cara meminumnya,

dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat air rebusan cengkeh

sebagai salah satu altarnetif untuk mengurangi mual muntah pada masa awal

kehamilan.

49
50

Selama melakukan penelitian, peneliti memberikan pemahaman dan

edukasi kepada ibu hamil bahwa pentingnya pemberian rebusan air cengkeh

dengan dosis yang cukup dan tepat, selain untuk menyehatkan tubuh, rebusan

air cengkeh diyakini dapat mengurangi frekuensi mual dan muntah dan selama

penelitian berlangsung, ibu hamil patuh dan mau mengonsumsi air rebusan

cengkeh walaupun masih terdapat beberapa ibu hamil yang tidak menyukai bau

dan aroma cengkeh.

4.3.3 Pengaruh Pemberian Air Rebusan Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Terhadap Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Awal di Klinik

Murniati Tahun 2023

Berdasarkan analisis data penelitian didapatkan bahwa pemberian air

rebusan cengkeh berpengaruh terhadap intensitas mual muntah pada ibu hamil

trimester awal, dimana dari hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan

pemberian air rebusan cengkeh, intensitas mual muntah ibu hamil mayoritas

mengalami mual muntah yang berat (>6) dan setelah dilakukan pemberian air

rebusan cengkeh, intensitas mual muntah menurun menjadi ringan (1-3)

sedangkan yang mengalami intensitas mual muntah berat menurun.

Adanya penurunan intensitas mual muntah pada ibu hamil trimester

awal sebelum dan sesudah diberikan air rebusan cengkeh dapat diketahui

dengan menggunakan uji Wilcoxon test pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05).

Hasil analisis diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) maka hipotesis diterima, hal ini

berarti ada pengaruh yang signifikan pemberian air rebusan cengkeh (Syzygium

aromaticum) terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester awal di Klinik

50
51

Murniati Tahun 2023. Hasil ini membuktikan bahwa pemberian air rebusan

cengkeh terbukti efektif dalam menurunkan intensitas mual muntah pada ibu

hamil trimester awal di Klinik Murniati Tahun 2023.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurmaliza, dkk (2021)

yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi air rebusan cengkeh dapat

menurunkan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester awal. Hasil

analisis membuktikan adanya perbedaan yang signifikan frekuensi mual

muntah sebelum dan setelah mengkonsumsi air rebusan cengkeh dengan mean

7 sebelum dan mean 3,2 setelah mengkonsumsi air rebusan cengkeh,

didapatkan nilai P=0,000 (α=0,05).

Berdasarkan asumsi peneliti selama penelitian khususnya dalam

pemberian air rebusan cengkeh kepada ibu hamil yang diyakini dapat

mencegah mual dan muntah karena air rebusan cengkeh mampu menjadi

penghalang serotinin, sebuah senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut

berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Penelitian lain menunjukkan hasil

bahwa jahe efektif dalam mengurangi mual dan muntah selama kehamilan.

Selain itu penelitian lain memaparkan bahwa Rasa mual pada awal kehamilan

dapat di kurangi dengan menggunakan terapi komplementer antara lain dengan

tanaman herbal atau tradisional yang bisa dilakukan dan mudah di dapatkan

seperti jahe, daun peppermint dan lemon.

51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Intensitas intensitas mual muntah pada ibu hamil trimester awal sebelum

pemberian air rebusan cengkeh (Syzygium aromaticum) di Klinik Murniati

Tahun 2023 mayoritas memiliki intensitas berat (>6 kali).

2. Intensitas intensitas mual muntah pada ibu hamil trimester awal sesudah

pemberian air rebusan cengkeh (Syzygium aromaticum) di Klinik Murniati

Tahun 2023 mayoritas memiliki intensitas ringan.

3. Ada pengaruh yang signifikan pemberian air rebusan cengkeh (Syzygium

aromaticum) terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester awal di Klinik

Murniati Tahun 2023, dengan nilai p = 0,000 (p<0,05). Hasil ini

membuktikan bahwa pemberian air rebusan cengkeh (Syzygium

aromaticum) terbukti efektif dalam menurunkan intensitas mual muntah

pada ibu hamil trimester awal di Klinik Murniati Tahun 2023.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian yang didapat, maka muncul beberapa saran dari

peneliti, yaitu:

1. Bagi Petugas Kesehatan

Disarankan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan

tambahan informasi tentang cara mengatasi mual muntah dalam

memberikan asuhan kebidanan salah satunya dengan memberikan air

52
53

rebusan cengkeh dan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan melalui

konseling atau penyebarkan leaflet khusunya untuk ibu hamil dalam

pencegahan mual muntah

2. Bagi Responden

Disarankan kepada ibu hamil agar perlu ditingkatkan pemberian

informasi kepada ibu hamil yang mengalami mual muntah mengenai

jenis terapi pelengkap non farmakologi salah satunya dengan pemberian

jeruk purut dan rebusan air jah dan diperdalam lagi tentang intervensi

pemberian terapi pelengkap non farmakologi salah satunya rebusan air

cengkeh yang bermanfaat mengurangi mual muntah selama kehamilan

3. Bagi Institusi Pendidikan

Instusi pendidikan dapat menjadi hal lain sebagai penambah literature

sebagai bahan pustaka tambahan dan dijadikan sebagai referensi dan

informasi bagi pembaca yang hasilnya dapat menambah wawasan ilmu

tentang manfaat air rebusan cengkeh sebagai herbal yang bisa

mengurangi mual muntah pada ibu hamil trimester awal.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Disarankan kepada peneliti selanjutnya meneliti dengan menggunakan

variabel dan metode penelitian yang lain untuk mengembangkan

penelitian ini.

53
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, D.N dan Widya, J. (2022) Jurnal kebidanan terkini. Asuhan kebidanan
pada ibu hamil mual muntah dengan pemberian seduhan jahe
emprit di klinik pratama afiyah pekanbaru, 02(2), pp.236.

Atiqoh, R.N. (2020) Kupas tuntas hiperemesis gravidarum mual muntah


berlebihan dalam kehamilan. Jakarta: One peach media, hlm 10-66.

Ekawati, H, Diah E.M, dan Aulia R.R. (2023) Jurnal media komunikasi ilmu
kesehatan, Hubungan stress dengan derajat morning sickness pada
ibu hamil trimester 1 dan 2 di desa sukobendu kecamatan mantup
kabupaten lamongan.14 (03), pp.100.

Maesaroh, S., Merah putri. (2019) Inhalasi aromaterapi lemon menurunkan


frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil, Jurnal kesehatan
metro sai wawai, 12 (1), pp.30-35.

Jannah, M., Alfia, R., DwI, I.L. (2021) Efektivitas pemberian aromaterapi lemon
untuk memurunkan frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil
trimester 1:Literatur review. [online] jurnal kesehatan masyarakat.
Universitas sultan agung semarang. 11 (2) p.192 diperoleh dari:
Https://jurnal.Unismuhapalu.ac.id/indeks.php/PJKM/artikel/view/2057 [31-12-
2021].

Mustapa, M.A., (2020) Penelusuran senyawa tumbuhan cengkeh. Serang-Banten :


Nuha Medika

Nugroho, T, dkk. (2018) Buku ajar askeb 1 kehamilan. Nuha medika, Yogyakarta:
P.4-144.
Nurdiana A. (2018) Efektivitas pemberian permen jahe terhadap mual muntah
pada ibu hamil di klinik khairuninda sunggal. Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI Medan.

Nurmaliza, Yusmaharani, dan Rini H.R. (2021) MJ (midwifery jurnal), Air


rebusan cengkeh untuk mengurangi frekuensi mual dan muntah
pada ibu hamil trimester awal 1 (2) pp.36-41.

Somayoni, N.K (2018) Terapi Komplementer Untuk mengurangi mual muntah


pada masa kehamilan.Jurnal ilmiah kebidanan 8 (1) p.11.

Sugyono, (2019) Metode Penelitian Kuantitatif. Nuha Medika, Yogyakarta. P.4-


20

Tiran, Denise. (2019) Seri Asuhan kebidanan Mual dan muntah kehamilan.EGC
medikal publisher, Jakarta.pp.2-5.

54
55

Walyani, E.D. (2022) Asuhan Kebidanan pada kehamilan. Yogyakarta:


PT.Pustaka Baru

Widarti, I.A dan Rina Y. (2021) Jurnal kebidanan terkini asuhan kebidanan pada
ibu hamil mual dan muntah 02 (02), pp.236.

Wulandari, N. ((2021) Penanganan emesis gravidarum dengan menggunakan


armaterap lemon. Skirpsi. Unversitas Muhammadiyah Magelang.

55
56

LEMBAR OBSERVASI

PEMBERIAN REBUSAN CENGKEH

A. Identitas Responden

1. No. Responden :

2. Nama Ibu :

3. Umur :

4. Pendidikan :

5. Pekerjaan :

6. Paritas :

B. Aspek yang di Observasi

Beri tanda ( ) di kolom pagi dan malam setelah meminum air rebusan

cengkeh.

No Pemberian Rebusan Waktu Frekuensi mual dan


Cengkeh diberikan rebusan muntah
cengkeh
Pagi Malam

1 Hari Pertama
2 Hari Kedua
3 Hari Ketiga
4 Hari ke Empat
5 Hari ke Lima
6 Hari ke Enam
7 Hari ke Tujuh

Kuesioner Penelitian mual dan Muntah

56
57

A. Data Demografi
No. Responden :
Tanggal :
Alamat :
1. Nama :
2. Umur :
3. Kehamilan ke :
4. Pendidikan terakhir :

A. Pertanyaan

Beri tanda check list (√) pada setiap pertanyaan yang ibu jawab sesuai
dengan yang ibu rasakan

No Pertanyaan Respon
1 2 3
1-3 4-6 >6
1 Dalam 2 jam terakhir
berapa kali anda
merasa mual
2 Dalam 24 jam terakhir
pernakah muntah
3 Dalam 24 jam terakhir
berapa kali anda
merasa ada dorongan
untuk muntah tanpa
ada yang dimuntahkan.

Keterangan :

1-3 ( Ringan )
4-6 ( Sedang )
>6 ( Berat )

Pemberian Rebusan cengkeh


No Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari

57
58

Pertama Kedua Ketiga keempa Kelima Keenam Ketujuh


t

1. Pagi / Pagi/ Pagi/ Pagi/ Pagi / Pagi / Pagi /


Malam Malam Malam Malam Malam Malam Malam

2 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi


Malam Malam Malam Malam Malam

3 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi Pagi / Malam Pagi


Malam Malam Malam Malam

4 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi Malam Pagi / Pagi


Malam Malam Malam Malam

5 Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi / Pagi / Pagi


Malam Malam Malam Malam Malam

6 Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi / Pagi / Pagi /


Malam Malam Malam Malam Malam Malam

7 Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi / Malam Pagi /


Malam Malam Malam Malam Malam

8 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi Pagi / Pagi Pagi


Malam Malam Malam Malam

9 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi Pagi / Pagi Pagi


Malam Malam Malam Malam

10 Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi / Pagi / Pagi /


Malam Malam Malam Malam Malam Malam

11 Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi / Pagi / Pagi


Malam Malam Malam Malam Malam

12 Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi / Pagi Malam


Malam Malam Malam Malam

13 Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi / Pagi Malam


Malam Malam Malam Malam

14 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Malam Malam


Malam Malam Malam Malam Malam

15 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi Pagi


Malam Malam Malam Malam Malam

16 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Malam Malam Pagi

58
59

Malam Malam Malam Malam

17 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi


Malam Malam Malam Malam Malam

18 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Malam


Malam Malam Malam Malam Malam Malam

19 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Malam


Malam Malam Malam Malam Malam Malam

20 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi


Malam Malam Malam Malam Malam

21 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi Pagi / Pagi


Malam Malam Malam Malam Malam

22 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi Pagi Pagi


Malam Malam Malam Malam

23 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi / Pagi Pagi / Pagi


Malam Malam Malam Malam Malam

24 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi/ Pagi / Pagi Pagi


Malam Malam Malam Malam Malam

25 Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi / Pagi / Pagi


Malam Malam Malam Malam Malam

26 Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi / Pagi / Malam


Malam Malam Malam Malam Malam

27 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi/ Pagi / Pagi / Malam


Malam Malam Malam Malam Malam Malam

28 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi/ Pagi / Pagi / Malam


Malam Malam Malam Malam Malam Malam

29 Pagi / Pagi / Pagi / Pagi/ Pagi / Pagi / Malam


Malam Malam Malam Malam Malam Malam

30 Pagi / Pagi / Pagi / Malam Pagi / Malam Malam


Malam Malam Malam Malam

59
60

DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN

Pendidikan
No Nama Kode Kode Pekerjaan Kode Paritas Kode
Terakhir
Ibu
1 Ny. A 2 SMA 3 IRT 1 Primipara 1
2 Ny. C 2 SMA 3 IRT 1 Primipara 1
3 Ny. B 2 SMP 2 IRT 1 Primipara 1
4 Ny. E 2 D-III 4 Bekerja 2 Multipara 2
5 Ny. A 2 SMA 3 IRT 1 Multipara 2
6 Ny. H 2 SMA 3 Bekerja 2 Multipara 2
7 Ny. F 2 SMA 3 IRT 1 Multipara 2
8 Ny. L 2 SMP 2 IRT 1 Primipara 1
9 Ny. A 2 SMA 3 Bekerja 2 Primipara 1
10 Ny. A 1 SMP 2 IRT 1 Primipara 1
11 Ny. J 3 SMA 3 Bekerja 2 Multipara 2
12 Ny. A 2 SMA 3 IRT 1 Primipara 1
13 Ny. I 1 SMP 2 IRT 1 Primipara 1
14 Ny. R 2 SMA 3 IRT 1 Multipara 2
15 Ny. Y 3 SMP 2 Bekerja 2 Multipara 2
16 Ny. D 3 SMA 3 IRT 1 Multipara 2
17 Ny. V 2 D-III 4 Bekerja 2 Multipara 2
18 Ny. P 2 SMA 3 IRT 1 Primipara 1
19 Ny. C 3 SMA 3 Bekerja 2 Multipara 2
20 Ny. T 2 S-1 4 Bekerja 2 Multipara 2
21 Ny. S 1 SMA 3 IRT 1 Primipara 1
22 Ny. R 2 SMP 2 IRT 1 Primipara 1
23 Ny. W 2 D-III 4 Bekerja 2 Multipara 2
24 Ny. K 1 SMP 2 IRT 1 Primipara 1
25 Ny. M 2 SMA 3 IRT 1 Primipara 1
26 Ny. N 2 SMA 3 Bekerja 2 Multipara 2
27 Ny. L 3 SMP 2 Bekerja 2 Multipara 2
28 Ny. N 2 SMA 3 IRT 1 Primipara 1
29 Ny. B 2 SMP 2 Bekerja 2 Primipara 1
30 Ny. A 2 SMA 3 IRT 1 Primipara 1

60
61

Intensitas Mual Muntah Sebelum Diberikan Air Rebusan


Cengkeh (Pre tes)

Kuesioner Skor Kategori Kode


No
Nama 1 2 3
1 Ny. A 2 2 3 7 Berat 3
2 Ny. c 3 2 3 8 Berat 3
3 Ny. B 2 2 1 5 Sedang 2
4 Ny. E 3 3 2 8 Berat 3
5 Ny. A 2 2 1 5 Sedang 2
6 Ny. H 3 2 3 8 Berat 3
7 Ny. F 1 2 2 5 Sedang 2
8 Ny. L 2 2 1 5 Sedang 2
9 Ny. A 3 3 2 8 Berat 3
10 Ny. A 2 2 2 6 Sedang 2
11 Ny. J 2 2 2 6 Sedang 2
12 Ny. A 3 3 2 8 Berat 3
13 Ny. I 3 2 2 7 Berat 3
14 Ny. R 2 3 3 8 Berat 3
15 Ny. Y 3 2 3 8 Berat 3
16 Ny. D 3 3 2 8 Berat 3
17 Ny. V 1 2 2 5 Sedang 2
18 Ny. P 3 3 2 8 Berat 3
19 Ny. C 2 3 2 7 Berat 3
20 Ny. T 3 3 2 8 Berat 3
21 Ny. S 2 1 2 5 Sedang 2
22 Ny. R 3 2 2 7 Berat 3
23 Ny. W 2 2 1 5 Sedang 2
24 Ny. K 2 2 3 7 Berat 3
25 Ny. M 2 1 2 5 Sedang 2
26 Ny. N 3 3 2 8 Berat 3
27 Ny. L 2 2 1 5 Sedang 2
28 Ny. N 3 2 2 7 Berat 3
29 Ny. B 2 2 1 5 Sedang 2
30 Ny. A 3 2 2 7 Berat 3

61
62

Intensitas Mual Muntah Sesudah Diberikan Air Rebusan


Cengkeh (Post tes)

Kuesioner Skor Kategori Kode


No
Nama 1 2 3
1 Ny. A 1 1 1 3 Ringan 1
2 Ny. c 2 1 1 4 Sedang 2
3 Ny. B 1 1 1 3 Ringan 1
4 Ny. E 2 1 1 4 Sedang 2
5 Ny. A 1 1 1 3 Ringan 1
6 Ny. H 1 1 0 2 Ringan 1
7 Ny. F 1 1 1 3 Ringan 1
8 Ny. L 1 1 0 2 Ringan 1
9 Ny. A 2 2 1 5 Sedang 2
10 Ny. A 1 1 0 2 Ringan 1
11 Ny. J 1 1 0 2 Ringan 1
12 Ny. A 2 1 1 4 Sedang 2
13 Ny. I 1 1 0 2 Ringan 1
14 Ny. R 2 1 0 3 Ringan 1
15 Ny. Y 2 1 1 4 Sedang 2
16 Ny. D 1 1 0 2 Ringan 1
17 Ny. V 1 1 1 3 Ringan 1
18 Ny. P 2 2 3 7 Berat 3
19 Ny. C 2 1 1 4 Sedang 2
20 Ny. T 2 2 3 7 Berat 3
21 Ny. S 1 1 0 2 Ringan 1
22 Ny. R 1 1 0 2 Ringan 1
23 Ny. W 1 1 0 2 Ringan 1
24 Ny. K 2 1 1 4 Sedang 2
25 Ny. M 1 1 2 4 Sedang 2
26 Ny. N 2 2 3 7 Berat 3
27 Ny. L 1 1 0 2 Ringan 1
28 Ny. N 1 2 1 4 Sedang 2
29 Ny. B 1 1 1 3 Ringan 1
30 Ny. A 1 2 2 5 Sedang 2

62
63

ANALISIS DATA UNIVARIAT

Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <20 tahun 4 13,3 13,3 13,3
21-35 tahun 21 70,0 70,0 83,3
>35 tahun 5 16,7 16,7 100,0
Total 30 100,0 100,0

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMP 9 30,0 30,0 30,0
SMA 17 56,7 56,7 86,7
Perguruan Tinggi 4 13,3 13,3 100,0
Total 30 100,0 100,0

Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Bekerja 18 60,0 60,0 60,0
IRT 12 40,0 40,0 100,0
Total 30 100,0 100,0

Paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Primipara 16 53,3 53,3 53,3
Multipara 14 46,7 46,7 100,0
Total 30 100,0 100,0

63
64

Sebelum Perlakuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sedang 12 40,0 40,0 40,0
Berat 18 60,0 60,0 100,0
Total 30 100,0 100,0

Sesudah Perlakuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 17 56,7 56,7 56,7
Sedang 10 33,3 33,3 90,0
Berat 3 10,0 10,0 100,0
Total 30 100,0 100,0

64
65

ANALISIS DATA BIVARIAT

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sebelum 30 5 8 6,63 1,299


Sesudah 30 2 7 3,47 1,525
Valid N (listwise) 30

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Sesudah Perlakuan - Sebelum Negative Ranks 26a 13,50 351,00
Perlakuan Positive Ranks 0b ,00 ,00
Ties 4c
Total 30
a. Sesudah Perlakuan < Sebelum Perlakuan
b. Sesudah Perlakuan > Sebelum Perlakuan
c. Sesudah Perlakuan = Sebelum Perlakuan

Test Statisticsb
Sesudah
Perlakuan -
Sebelum
Perlakuan
Z -4,725a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

65
66

66
67

67
68
69
70
71
72
73

73
74

74
75

DOKUMENTASI

75
76

76
77

77
78

78

Anda mungkin juga menyukai