Disusun oleh :
NIM : 11194992210172
Menyetujui,
ii
LEMBAR
NIM : 11194992210172
Menyetujui,
Mengetahui,
iii
KATA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi saya kekuatan dan
berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Usia 5 Hari Di Ruang Bayi RSUD Sultan
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan
Banjarmasin.
2. Dr. RR. Dwi Sogi Sri R, S.KG., M.Pd selaku Rektor Universitas Sari
Mulia.
3. Dr. Dede Mahdiyah, M.Si., selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
4. Hariadi Widodo, S.Ked., MPH selaku Wakil Rektor II Bidang Umum dan
Mulia.
iv
7. Ika Mardiatul Ulfa, S.S.T. M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan
yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam laporan ini.
10. Siti Raudaniah, S.Kep., Ns, selaku Preseptor Klinik (PK) Ruang Bayi
memberikan bimbingan.
11. Sarkiah, SST., M.Kes, selaku dewan penguji yang telah memberikan
Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi kita semua dan bisa
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Tujuan...........................................................................................................7
D. Manfaat.........................................................................................................7
E. Clinical Pathway.........................................................................................15
F. Klasifikasi...................................................................................................16
G. Manifestasi Klinis.......................................................................................18
H. Komplikasi..................................................................................................19
I. Penatalaksanaan Medis...............................................................................20
J. Penatalaksanaan Kebidanan........................................................................21
B. Data Objektif...............................................................................................33
C. Analisis Data...............................................................................................37
D. Penatalaksanaan..........................................................................................37
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................45
BAB V PENUTUP................................................................................................50
A. Kesimpulan.................................................................................................50
B. Saran............................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................53
vii
BAB I
PENDAHULUAN
uterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
sampai 42 Minggu dan berat badan lahir 2500 - 4000 gram (Dainty
tahun 2019 di Indonesia yaitu 4.778.621 dan menurut profil kesehatan ibu
dan anak pada tahun 2020, persentase ibu yang melahirkan Anak Lahir Hidup
2019-2020 di Jawa Barat yaitu : Tahun 2019 (85,41%), Tahun 2020 (86,88%)
(Profil Kesehatan Ibu Dan Anak. 2020). Anak Lahir Hidup adalah semua
kehidupan lainnya.
kelahiran hidup, AKB (angka kematian bayi) 24 per 1.000 kelahiran hidup,
1
2
Adapun beberapa masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir
seperti demam dan diare. Demam pada bayi, merupakan gejala yang dapat
membuat para orang tua menjadi khawatir. Seorang bayi baru lahir dikatakan
baru lahir demam dapat berupa infeksi bakteri atau virus. Meski pada
nyatanya, ada pula demam yang timbul bukan akibat infeksi. Demam juga
bisa muncul sebagai reaksi dari vaksinasi, atau pakaian bayi yang terlalu
tertutup sehingga menjadikannya gerah. Bayi yang terlalu lama terpapar terik
matahari juga berisiko tinggi untuk terserang demam. Adapun diare yaitu
buang air besar dengan frekuensi 3x atau lebih perhari, disertai perubahannya
menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang terjadi pada bayi dan
infeki silang dari petugas kesehatan yang mengalami diare dan hygiene yang
RS/Puskesmas.
Berdasarkan data WHO 2017 kejang demam terjadi pada 2-5% anak
usia 6 bulan sampai 5 tahun di negara maju. 4,5 Di Amerika Serikat dan
14%.
(IBS) pada bayi usia 0–60 hari yang demam adalah 3,75 per 1000 kelahiran
infeksi, seperti infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi saluran pernapasan
hari, estimasi persentase demam mencapai 22% neonatus, 43% pada usia 29–
56 hari, dan 35% pada usia 57–89 hari. Persentase IBS pada kelompok ini
adalah 8,4%, dimana usia <28 hari merupakan yang paling banyak menderita
IBS (11%). Penyakit yang paling banyak menyebabkan demam pada bayi
kelompok usia <90 hari adalah ISK sebanyak 5%, diikuti bakteremia atau
sepsis sebanyak 2,4%, kemudian meningitis 0,3%, dan infeksi virus herpes
simpleks (HSV) yaitu 0,06%. Dari seluruh bayi pada studi ini, sebanyak 6
bayi meninggal, dimana 3 di antaranya berusia ≤28 hari dan sisanya berusia
Sampai saat ini, belum ada data epidemiologi untuk demam pada bayi
berusia 0–60 hari. Akan tetapi, karena laju mortalitas bayi yang tinggi di
Indonesia (20 per 1.000 kelahiran hidup) bila dibandingkan dengan angka di
bayi. Di Indonesia, angka kejadian ISPA sebagai salah satu penyakit yang
sering menyebabkan demam, mencapai estimasi 7,4% dari bayi berusia 0–11
bulan. Sedangkan pneumonia yang juga menjadi salah satu penyebab demam,
ditemukan mencapai estimasi 2% pada bayi <12 bulan (Kemenkes RI, 2018).
milyar kasus diare pada balita dan menyebabkan kematian sebanyak 525.000
prevalensi diare pada tahun 2018 sebanyak 37,88% atau sekitar 1.516.438
kasus pada balita. Prevalensi tersebut mengalami kenaikan pada tahun 2019
menjadi 40% atau sekitar 1.591.944 kasus pada balita (Ditjen P2P, Kemenkes
RI, 2020). Selain itu, Riskesdas melaporkan prevalensi diare lebih banyak
terjadi pada kelompok balita yang terdiri dari 11,4 % atau sekitar 47.764
kasus pada laki-laki dan 10,5% atau sekitar 45.855 kasus pada perempuan
(Riskesdas, 2018).
(Kemenkes, 2018). Data Dinas Kesehatan kota Banjarmasin pada tahun 2016
kasus) dan pada perempuan sebanyak 5.729 kasus (rata-rata 257 kasus).
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran, sebagian besar BBL akan
Saat ini bayi harus mendapatkan pernapasannya sendiri lewat sirkulasi baru
pertukaran gas melalui plasenta, setelah lahir pertukaran gas harus melalui
Defaring Hering Breur sehingga terjadi pernafasan pertama bayi baru lahir
Hal-hal yang mungkin terjadi jika tidak dilakukan asuhan pada bayi
Kurang tepatnya penanganan bayi baru lahir yang sehat juga akan
dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian,
KesMaDaSka, 2018).
perubahan yang terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri dari kehidupan di
Peran bidan dalam melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk
Perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari) dan perawatan tali
pusat. Bayi Baru Lahir memerlukan asuhan yang segera yang cepat, tepat,
aman dan bersih. Hal tersebut merupakan bagian esensial bayi baru lahir.
Sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi sehubungan dengan
7
baru dikatakan berhasil jika ibu dan bayinya dalam kondisi yang optimal,
sehingga selain ibunya bayi yang dilahirkan juga harus dalam keadaan sehat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Hari.
Hari.
Hari.
D. Manfaat
ringan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Bayi yang baru lahir normal adalah pada usia kehamilan 37-42
minggu dan berat badan 2500-4000 gram. Menurut Tando (2016) bayi
baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan genap
proses vital neonatus. Neonatus adalah individu yang baru saja mengalami
Adaptasi Fisik
mekanik).
9
1
dalam paru berkurang. Tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam
Noordiati (2018) menjelaskan ketika bayi baru lahir, bayi berasa pada
sehingga mudah gumoh terutama bayi baru lahir dan bayi muda.
h. Metabolisme
Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari orang dewasa
Tubuh bayi baru lahir relatif mengandung lebih banyak air dan
tubulus proksimal
j. Aliran darah ginjal (renal blood flow) pada neonatus relatif kurang bila
k. Imunoglobulin
l. Hati
Fungsi hati janin dalam kandungan dan segera setelah lahir masih
mencapai 38 derajat celcius. Penyebab bayi baru lahir demam dapat berupa
infeksi bakteri atau virus. Meski pada nyatanya, ada pula demam yang timbul
bukan akibat infeksi. Demam juga bisa muncul sebagai reaksi dari vaksinasi,
Adapun diare yaitu buang air besar dengan frekuensi 3x atau lebih perhari,
disertai perubahannya menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya tampak sehat. Penyebabnya
karena bayi terkontaminasi feses ibu yang mengandung kuman patogen saat
dilahirkan, infeki silang dari petugas kesehatan yang mengalami diare dan
1
hygiene yang buruk, dot yang tidak disterilkan sebelum digunakan, dan lain-
lain.
Demam pada bayi usia 0–60 hari yang mengancam nyawa adalah
infeksi bakterial serius. Secara garis besar, etiologi demam pada bayi berusia
0–60 hari dibedakan menjadi infeksi dan non infeksi. Kemudian dapat pula
dibedakan berdasarkan durasi demam dan usia, dimana pada usia ≤7 hari
biasanya terjadi karena infeksi maternal atau saat persalinan. Pada bayi usia
0–7 hari demam dapat berasal dari infeksi saat kehamilan dan persalinan ibu.
Pada usia 8–28 hari demam seringkali disebabkan oleh infeksi. Pada usia 29–
vaksinasi. Berdasarkan durasi demam dibedakan menjadi akut yaitu ≤14 hari
MPASI.
mengandung banyak gula, dan susu sapi. Hal ini karena jenis makanan dan
Demam
hipotalamus. Suhu tubuh terutama pada bayi usia 0–60 hari bervariasi
Variasi suhu inti tubuh merupakan hasil dari banyak proses fisiologis
dan tingkat aktivitas. Demam pada bayi berusia 0–60 hari dikatakan patologis
Diare
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi
dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam
rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi
rongga usus.
E. Clinical Pathway
F. Klasifikasi
Klasifikasi Demam
1. Demam septik
malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari.
hektik.
2. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai
suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai
dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
3. Demam intermiten
dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali
disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua
4. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat.
Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia
5. Demam siklik
oleh beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian
mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti :
sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas.
Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja
1
seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak
Klasifikasi Diare
Tanda tanda dalam diare dehidrasi berat meliputi latergis atau tidak
sadar, mata cekung, tidak bisa minum atau malas minum, cubitan kulit
gelisah, rewel atau mudah marah, mata cekung, haus, minum dengan
G. Manifestasi Klinis
Demam
Demam pada anak terjadi ketika suhunya naik di atas kisaran normal,
demam, tanda dan gejala lainnya yang dapat dirasakan anak saat mengalami
6. Mengalami kejang.
7. Merasa lebih panas atau lebih dingin daripada orang lain di ruangan yang
terasa nyaman.
Diare
Diare pada bayi dapat ditandai dengan beberapa gejala seperti berikut:
1. Muntah-muntah
2. Lesu
6. Demam
H. Komplikasi
Komplikasi demam pada bayi usia 0–60 hari seringkali terjadi sebagai
komplikasi infeksi seperti sepsis dan syok sepsis, depresi napas, serta
3. Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat
yang keluar saat diare, yang dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga
kejang.
I. Penatalaksanaan Medis
Penanganan kasus demam pada bayi usia 0–60 hari berdasarkan usia,
karena usia <29 hari adalah kelompok high risk untuk mengalami infeksi
etiologi dan penilaian adanya keadaan umum (well atau ill appearing), infeksi
bakteri serius (IBS), jaundice, derajat dehidrasi, masalah feeding, infeksi lain
Misalnya:
3. Selain cara di atas, ada juga pengobatan lainnya. Pengobatan untuk diare
J. Penatalaksanaan Kebidanan
Demam
berupa :
a. Paracetamol
pertama untuk menurunkan suhu tubuh. Dosis yang diberikan antara 10-
b. Ibuprofen
dengan jarak antara 6-8 jam dari dosis sebelumnya. Untuk penurun
yaitu mual, muntah, nyeri perut, diare, perdarahan saluran cerna, rewel,
dilakukan yaitu :
tidak respon obat penurun panas, maka penting untuk memberikan obat
b. Kompres dingin
c. Memberikan ASI 3-5 kali perhari dan minum air putih sebanyak 5 gelas
perhari.
Diare
1) Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian
2
2) Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang
sebagai tambahan
cairan berikut : oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air
matang
kunjungan ini
Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit beri ibu 6 bungkus
lain yang harus diberikan setiap käli anak buang air besar:
2) Umur 1 sampai 5 tahun : 100 - 200 ml setiap kali buang air besar
cangkir/gelas
jam.
atas.
b. Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan
lambat.
d. Bila kelopak mata bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air
a. Pastikan semua anak yang menderita Diare mendapat tablet Zinc sesuai
1) Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet
tetap berikan tablet zinc segera setelah anak bisa minum atau makan.
K. Terapi Komplementer
Simulasi Oral
sistem kekebalan tubuh buah hati. ASI memiliki zat antibodi yang berperan
dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit dalam tubuh bayi. Bayi
yang kesulitan dalam mengisap dan memenal ASI tentu akan sulit juga
Bayi baru lahir memiliki tiga gerak reflek bayi, yaitu reflek hisap dan
menelan, reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan, dan reflek
ASI maka diupayakan untuk memberi stimulasi oral terhadap reflek hisap,
yaitu melatih oral BBL untuk dapat menghisap secara langsung pada saat
lebih disukai karena lebih aman dan murah. Melalui sentuhan dan stimulasi
2
darah, meningkatkan fungsi otot dan merangsang refleks hisap pada bayi
terutama pada bayi BBL serta dapat meningkatkan fungsi organ tubuh
lainnya.
pada bibir, rahang, lidah, palatum lunak, faring, laring, dan otot yang respirasi
struktur oral ini dapat meningkatkan kemampuan struktur oral dalam proses
kontrol otot yang kurang baik dan nyeri atau tidak nyaman pada rongga
mulut. Dari faktor- faktor tersebut menyebabkan gangguan reflek hisap bayi
dan dehidrasi selama seminggu awal pasca kelahiran. Salah satu intervensi
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan reflek hisap adalah oral motor.
Program oral motor perioral (struktur luar mulut) dan intraoral (struktur
rumah sakit setelah diberikan stimulasi perioral dan intraoral selama 15 menit
setiap hari.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Identitas
Bayi
Umur : 5 hari
Anak ke 2
Ibu Ayah
Nama Ny. A Tn. A
Umur 35 Tahun 34 Tahun
Agama Islam Islam
Suku / Bangsa Banjar/ Indonesia Banjar/ Indonesia
Pendidikan SMP SMP
Pekerjaan IRT Buruh Harian Lepas
Alamat Jl. Tatah Makmur Jl. Tatah Makmur
29
3
2. Keluhan Utama
hari mengatakan bayinya demam sejak pukul 13.00 WITA, dan BAB Cair
13.15 WITA dari ibu G2P1A0 UK 36 minggu dengan KPD 2 hari. Lahir
tidak segera menangis, tali pusat segar, air ketuban jernih, tonus otot baik,
asfeksia dan dilakukan tindakan resusitasi BBL. Setelah itu bayi pulang
pada tanggal 23 Juli 2023 dan bayi dating kembali ke RSUD Sultan
Suriansyah pada tanggal 24 Juli 2023 dibawa oleh orang tuanya dengan
keluhan Demam sejak pukul 13.00 WITA, dan dilakukan pengukuran suhu
tubuh pada bayi hasilnya 40oC. Kemudian orang tuanya memberi obat
sanmol 1 kali pada bayi, sampai pada pukul 15.00 WITA suhu tubuh bayi
minum susu frekuensi 4 kali dan cara pengolahan susu yang salah. Lalu
di IGD Ponek, dilakukan pengukuran ulang suhu tubuh bayi dan hasilnya
40,5oC. Dan orang tua mengatakan sebelumnya bayinya BAB Cair sejak
(+), gerak aktif (+), advis dokter Sp. A, Inpus D 10% 338 cc/24 jam, Kec
3
14 tpm micro, injeksi Cefotaxim 130 mg/12 jam, Pct drop 3x0,3 ml/kp,
cek lab dL (+), KIE orang tua cara pengolahan susu formula yang benar.
4. Riwayat Prenatal
a. Kehamilan ke 2
d. Obat-obatan yang pernah diminum selama hamil : tablet fe, asam folat,
b6
5. Riwayat Intranatal
d. Cara persalinan : SC
h. Panjang badan : 49 cm
6. Riwayat Kesehatan
7. Riwayat Imunisasi
HB 0 Sudah diberikan RS
(23/07/2023)
BCG, Polio 1 Belum dilakukan Belum dilakukan
8. Kebutuhan Biologis
a. Kebutuhan Nutrisi
b. Kebutuhan Eliminasi
BAB
Warna : kuning
3
Masalah : diare
BAK
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
c. Tanda Vital
3
HR : 140x/menit
RR : 54x/menit
SpO2 : 99%
Suhu : 40ºC
2. Pemeriksaan Antropometri
b. Panjang badan : 48 cm
c. Lingkar kepala : 29 cm
d. Lingkar dada : 28 cm
e. Lingkar perut : 29 cm
3. Pemeriksaan Khusus
tortikolis
payudara
Anus : Berlubang
Ekstermitas
4. Auskultasi
Lanugo Banyak 1
Total 11
diperkirakan 90º-110º
mamae ipsilateral
Total 18
a. Total Skor : 11 + 18 = 29
b. Gestasi : 36 minggu
palmar
C. Analisis Data
Diagnosa : Bayi baru lahir usia 5 hari
Sp.A
D. Penatalaksanaan
pemeriksaan penunjang untuk GDS adalah 102 mg/dl dalam arti kadar
gula nya dalam batas normal. Kadar gula darah normal pada neonatus
dapat menyebebkan demam pada bayi seperti infeksi virus atau bakteri,
luar ruangan yang terik juga dapat menjadi penyebab demam pada bayi.
penyebab paling umum diare pada bayi adalah infeksi virus, infeksi
Rasional: Diare pada bayi biasanya disebabkan infeksi virus dan bisa
juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain, misalnya makanan MPASI yang
memamahi takaran susu bayi yang sesuai, memastikan nutrisi pada susu
formula bayi, selalu gunakan air matang yang sudah direbus dan
didiamkan sekitar 30 menit. Hal ini bertujuan untuk menjaga suhu air
pembuatannya:
b. Siapkan botol susu dan dot bayi dalam keadaan bersih dan steril.
e. Pasang dot dan tutupnya, lalu kocok hingga air dan susu tercampur.
dengan susu formula. Sama seperti ASI, penyajian susu formula untuk
bayi tidak boleh sembarangan. Maka itu, penting agar ibu untuk
2 jam sekali.
4
nutrisi paling ideal untuk bayi untuk melindungi bayi dari berbagai
infeksi virus dan bakteri dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi
a. Inpus D 10% 338 cc/24 jam Kec 14 tpm micro, untuk pengganti cairan
“sudah diberikan”
“sudah diberikan”
“sudah diberikan”
8. Melakukan pendokumentasian.
diberikan.
4
CATATAN PERKEMBANGAN
1 Rabu, 26 Juli 2023 Subjektif: Menangis kuat (+), gerakan aktif (+), BAB
Jam 15.30 WITA (-), BAK (+), ASI (-), PASI (+), BAB warna kuning
berampas 1 kali.
Objektif :
KU : Aktif
HR : 135 x/menit
RR : 48 x/menit
T : 36,6 ºC
Spo2 : 98 %
Analisis Data :
Diagnosa : Bayi baru lahir usia 6 hari
Masalah : Diare
Kebutuhan : Kolaborasi dr. Sp. A
Penatalaksanaan :
1. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda
vital, KU : Aktif, HR : 135 x/menit, RR : 48
x/menit, T : 36,6 ºC, Spo2 : 98 %.
“kondisi bayi aktif dan ttv dalam batas normal”
2. Menjaga kehangatan pada bayi.
“sudah dilakukan”
3. Melanjutkan terapi dokter :
a. IVFD D 10 % Kec 14 cc/jam
“sudah diberikan”
b. Injeksi Cefotaxim 130 mg/2 jam
“sudah diberikan”
4
2 Kamis, 27 Juli 2023 Subjektif: Menangis kuat (+), gerakan aktif (+), BAB
Jam 08.30 WITA (+), BAK (+), ASI (-), PASI (+).
Objektif :
KU : Aktif
HR : 140 x/menit
RR : 47 x/menit
T : 36,6 ºC
Spo2 : 98 %
BB : 2725 gr
Analisis Data :
Diagnosa : Bayi baru lahir usia 7 hari
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : KIE dan kolaborasi dokter Sp. A
Penatalaksanaan :
1. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda
vital, KU : Aktif, HR : 140 x/menit, RR : 47
x/menit, T : 36,6 ºC, Spo2 : 98 %, BB : 2725 gr.
“kondisi bayi aktif dan ttv dalam batas normal”
2. Menjaga kehangatan pada bayi.
“sudah dilakukan”
3. Menjelaskan cara merawat bayi dirumah.
a. Cara pengolahan sufor.
“sudah dilakukan”
b. Cara menyusui bayi dengan benar.
4
“sudah dilakukan”
c. Cara memandikan bayi dengan benar.
“sudah dilakukan”
d. Cara mengganti popok.
“sudah dilakukan”
4. Menganjurkan ibu untuk imunisasi BCG pada bayi
usia 1 bulan.
“ibu bersedia mengikuti anjuran bidan”
5. Melakukan pendokumentasian.
“proses dokumentasi sudah dilakukan”
BAB IV
PEMBAHASAN
Bayi yang baru lahir normal adalah pada usia kehamilan 37-42 minggu
dan berat badan 2500-4000 gram. Menurut Tando (2016) bayi baru lahir normal
adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan genap 37-41 minggu, dengan
presentasi belakang kepala atau letak sungsang yang melewati vagina tanpa
memakai alat. Dalam kasus ini ibu mengalami KPD 2 hari, menurut (Sagita,
2017) ketuban pecah dini (KPD) ditandai dengan keluarnya cairan berupa air-air
dari vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu dan dapat dinyatakan pecah dini
proses SC, sesuai dengan teori (Byonanuwe et al., 2020) Kondisi oligohidramnion
maupun gawat janin hingga infeksi intrauterin pada KPD preterm maupun aterm
mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin jika tidak dikelola dengan baik,
mengalami Demam, Diare dan Dehidrasi Ringan. Demam, Diare dan Dehidrasi
Ringan pada bayi, merupakan gejala yang dapat membuat para orang tua menjadi
khawatir. Seorang bayi baru lahir dikatakan demam ketika suhu tubuhnya
mencapai 38 derajat celcius. Penyebab bayi baru lahir demam dapat berupa
infeksi bakteri atau virus. Meski pada nyatanya, ada pula demam yang timbul
bukan akibat infeksi. Demam juga bisa muncul sebagai reaksi dari vaksinasi, atau
pakaian bayi yang terlalu tertutup sehingga menjadikannya gerah. Bayi yang
45
4
terlalu lama terpapar terik matahari juga berisiko tinggi untuk terserang demam.
Adapun diare yaitu buang air besar dengan frekuensi 3x atau lebih perhari, disertai
perubahannya menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang terjadi pada
bayi dan anak yang sebelumnya tampak sehat. Penyebabnya karena bayi
terkontaminasi feses ibu yang mengandung kuman patogen saat dilahirkan, infeki
silang dari petugas kesehatan yang mengalami diare dan hygiene yang buruk, dot
ringan yang dialami bayi merupakan efek dari diare tersebut dimana banyak
Pada tinjauan kasus data subjektif yang didapatkan saat pengkajian tanggal
25 Juli 2023, Bayi lahir SC di RSUD Sultan Suriansyah tanggal 20 Juli 2023
pukul 13.15 WITA dari ibu G2P1A0 UK 36 minggu dengan KPD 2 hari. Lahir
tidak segera menangis, tali pusat segar, air ketuban jernih, tonus otot baik, warna
LD 28 cm, LP 29 cm, bayi sempat dirawat di Nicu karena asfeksia dan dilakukan
tindakan resusitasi BBL. Setelah itu bayi pulang pada tanggal 23 Juli 2023 dan
bayi dating kembali ke RSUD Sultan Suriansyah pada tanggal 24 Juli 2023
dibawa oleh orang tuanya dengan keluhan Demam sejak pukul 13.00 WITA, dan
dilakukan pengukuran suhu tubuh pada bayi hasilnya 40oC. Kemudian orang
tuanya memberi obat sanmol 1 kali pada bayi, sampai pada pukul 15.00 WITA
suhu tubuh bayi tidak menurun, ibu mengatakan sebelumnya bayi selama 1 hari
dirumah minum susu frekuensi 4 kali dan cara pengolahan susu yang salah. Lalu
orang tua membawa bayinya ke RSUD Sultan Suriansyah. Setelah sampai di IGD
4
Ponek, dilakukan pengukuran ulang suhu tubuh bayi dan hasilnya 40,5 oC. Dan
orang tua mengatakan sebelumnya bayinya BAB Cair sejak kemarin frekuensi ± 6
kali berampas sedikit warna kuning. Menangis kuat (+), gerak aktif (+), advis
dokter Sp. A, Inpus D 10% 338 cc/24 jam, Kec 14 tpm micro, injeksi Cefotaxim
130 mg/12 jam, Pct drop 3x0,3 ml/kp, cek lab dL (+), KIE orang tua cara
pengolahan susu formula yang benar. Dari hasil ini diketahui Bayi mengalami
diare karena frekuensi BABnya 6 kali dalam sehari. Sesuai dengan teorinya
dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasanya yaitu 3 kali atau
lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang
berdarah.
umum, fisik, dan khusus. Pada kasus ini pengkajian dilakukan sesuai data objektif
dan data subjektif (Varney, 2017). Keadaan bayi secara umum baik, yaitu HR:
untuk GDS adalah 102 mg/dl. Dari hasil ini suhu bayi mencapai 40ºC dan dapat
merupakan keadaan suhu tubuh di atas suhu normal, yaitu suhu tubuh di atas 38º
Celsius (Ismoedijanto, 2016). Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan
infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh
Pada umumnya, diare lebih dominan menyerang balita karena daya tahan
tubuhnya yang masih lemah dan berada di fase oral sehingga balita sangat rentan
terhadap penyebaran bakteri penyebab diare (Endang, S 2015). Hingga kini diare
Semua kelompok usia dapat terserang diare, baik balita, anak-anak dan orang
dewasa, tetapi penyakit diare berat dengan kematian yang tinggi terjadi pada bayi
dan balita. Demam merupakan akibat kenaikan set point (oleh sebab infeksi) atau
PMN membentuk PE (faktor pyrogen endogenik) seperti IL-1, IL-6, TNF (tumuor
necrosis factor), dan IFN (interferon). Zat ini bekerja pada hipotalamus dengan
meningkatkan set point hipotalamus. Pada keadaan lain, misalnya pada tumor,
pelepasan PE bukan dari PMN tapi dari tempat lain. Kemampuan anak untuk
tergantung pada umur. Semakin muda umur bayi, semakin kecil kemampuan
untuk merubah set-point dan memproduksi panas. Bayi kecil sering terkena
infeksi berat tanpa disertai dengan gejala demam (Ismoedijanto, 2016). Diare
yang dialami bayi membuat bayi mengalami dehidrasi ringan sebabkan oleh
Penatalaksanaan
penyebab diare yang dialami bayinya, Mengajarkan ibu cara pengolahan susu
formula yang benar, Memberikan ASI/Sufor on demand yaitu setiap bayi haus
atau minimal 2 jam sekali, Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp. A untuk
atau stimulasi oral didefinisikan sebagai stimulasi sensoris pada bibir, rahang,
lidah, palatum lunak, faring, laring, dan otot yang respirasi yang berpengaruh
didalam mekanisme orofaringeal. Stimulasi sensoris pada struktur oral ini dapat
efektif. ASI mengandung sel kekebalan tubuh dari Ibu yang dapat mencegah
terjadinya reaksi alergi, diare, pneumonia, dan infeksi lainnya dalam tubuh anak.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada A By. Ny., di ruang Bayi RSUD
Sultan Suriansyah sudah sesuai dengan teori, sehingga dapat disimpulkan bahwa
A. Kesimpulan
A By. Ny. Usia 5 hari dengan persalinan SC dan masalah Demam,
tanggal 20 Juli 2023 pukul 13.15 WITA dari ibu G2P1A0 UK 36 minggu
dengan KPD 2 hari. Lahir tidak segera menangis, tali pusat segar, air ketuban
jernih, tonus otot baik, warna kulit kemerahan, jenis kelamin perempuan,
Setelah itu bayi pulang pada tanggal 23 Juli 2023 dan bayi dating kembali ke
RSUD Sultan Suriansyah pada tanggal 24 Juli 2023 dibawa oleh orang tuanya
dengan keluhan Demam sejak pukul 13.00 WITA, dan dilakukan pengukuran
suhu tubuh pada bayi hasilnya 40oC. Kemudian orang tuanya memberi obat
sanmol 1 kali pada bayi, sampai pada pukul 15.00 WITA suhu tubuh bayi
minum susu frekuensi 4 kali dan cara pengolahan susu yang salah. Lalu orang
Ponek, dilakukan pengukuran ulang suhu tubuh bayi dan hasilnya 40,5oC.
Dan orang tua mengatakan sebelumnya bayinya BAB Cair sejak kemarin
frekuensi ± 6 kali berampas sedikit warna kuning. Menangis kuat (+), gerak
aktif (+), advis dokter Sp. A, Inpus D 10% 338 cc/24 jam, Kec 14 tpm micro,
injeksi Cefotaxim 130 mg/12 jam, Pct drop 3x0,3 ml/kp, cek lab dL (+), KIE
50
5
Dari hasil pemeriksaan secara umum keadaan bayi Baik. Akan tetapi
Bayi mengalami Demam, Diare dan Dehidrasi ringan. Seorang bayi baru lahir
Penyebab bayi baru lahir demam dapat berupa infeksi bakteri atau virus.
Meski pada nyatanya, ada pula demam yang timbul bukan akibat infeksi.
Adapun diare yaitu buang air besar dengan frekuensi 3x atau lebih perhari,
disertai perubahannya menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya tampak sehat. Sedangkan
dehidrasi ringan yang dialami bayi merupakan efek dari diare yang
terapi simulasi oral untuk mengatasi kesulitan bayi dalam menghisap dan
B. Saran
4. Bagi Mahasiswa
Dehidrasi ringan.
DAFTAR PUSTAKA
Aronson PL, et al. (2014). Variation in care of the febrile young infant <90 days
77.
Barbi E, et. al. (2017). Fever in Children: Pearls and Pitfalls Children. 2017 Sep
1;4(9):81.
Dainty M, et. al. (2018). Asuhan kebidanan neonatus, bayi balita dan anak
Yogyakarta: Deepublish
Indonesia. 2018.
Kemenkes RI. (2020). Buku Profil Kesehatan Ibu Dan Anak. 2020
53
54
Nordiati. (2018). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Anak dan Pra Sekolah.
Prawirohardjo.
https://www.who.int/newsroom/fact-sheets/detail/maternal-mortality
sick young infant aged up to 2 months: IMCI chart booklet. Geneva: World
https://apps.who.int/iris/handle/10665/326448