DISUSUN OLEH :
YULANDA ESTERIANI
11194992110040
Menyetujui
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Jurusan Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmat Nya sehingga dapat meyelesaikan Laporan Kasus Asuhan Kebidanan
Pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. M Hari Ke 18 Dengan Bayi Berat Lahir Rendah
Di Ruang Cendrawasih RSD Idaman Banjarbaru. Sebagai salah satu syarat
menyelesaikan stage Bayi Baru Lahir, Neonatus, Bayi Balita & Anak
Prasekolah.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dr. Hj. RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG., M.Pd selaku Rektor Universitas Sari
Mulia
2. Anggrita Sari, S.Si.T., M.Pd., M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
dan Kemahasiswaan.
3. Hariadi Widodo, S.Ked., MPH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan
Sistem Informasi
4. H. Ali Rakhman Hakim, M. Farm., Apt selaku Dekan Fakultas Kesehatan
5. Ika Mardiatul Ulfa, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Universitas
Sari Mulia
6. Zulliati, M. Keb selaku seketaris jurusan Profesi Bidan
7. Elvin Ivana Kabuhung, SST., M. Kes selaku CT yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan dalam penyusunan dan perbaikan penulisan laporan
asuhan kebidanan ini.
8. Desyka Yuniarti, S. Kep. Ns selaku pembimbing lahan (CI) Di Ruang
Cendrawasih RSD Idaman Banjarbaru yang telah membimbing penulisan
laporan asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan asuhan kebidanan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan
asuhan kebidanan.
Banjarmasin 4 Oktober 2021
Penulis
(Yulanda Esteriani)
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penelitian........................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................28
BAB V PENUTUP...............................................................................................31
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir di
Rumah Sakit Daerah Banjarbaru
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian kepada klien dengan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir dengan BBLR
3
1. Bagi Pasien
Menambah wawasan dan pengetahuan ibu dan keluarga tentang bayi
baru lahir rendah dengan masalah BBLR
2. Bagi Lahan Praktik
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan study banding dalam
melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan masalah
BBLR dan asfiksia
3. Bagi Pendidikan
Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran
terutama yang berkaitan dengan mata kuliah neonatus, bayi, balita dan
anak pra sekolah.
4. Bagi Mahasiswa
Mengembangkan pola pikir penulis dan melaksanakan asuhan kebidanan
patologi pada bayi baru lahir dengan BBLR
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
1. Definisi BBLR
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang
berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram atau sampai dengan
2499 gram. (Saifuddin, 2010). BBLR adalah bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa
kehamilan. (Proverawati, 2010).
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat
terjadi pada bayi kurang bulan (<37 minggu) atau pada bayi cukup
bulan. Banyak yang masih beranggapan apabila BBLR hanya terjadi
pada bayi premature atau bayi tidak cukup bulan. Tapi, BBLR tidak
hanya bisa terjadi pada bayi prematur, bisa juga terjadi pada bayi
cukup bulan yang mengalami proses hambatan dalam
pertumbuhannnya selama kehamlan. (Profil Kesehatan Dasar
Indonesia, 2014).
2. Klasifikasi BBLR
Menurut Pudjiastuti (2016) ada beberapa klasifikasi dari BBLR
yaitu:
a. Berdasarkan umur kehamilan :
1) Bayi prematur/kurang bulan (usia kehamilan <37 minggu).
Sebagian bayi kurang bulan belum siap hidup di luar
kandungan dan mendapatkan kesulitan untuk mulai
bernapas, menghisap, melawan infeksi dan menjaga
tubuhnya tetap hangat.
2) Bayi cukup bulan (usia kehamilan 38-42 minggu)
3) Bayi lebih bulan (usia kehamilan >42 minggu)
b. Berdasarkan berat badan
1) Bayi berat badan lahir amat sangat rendah/ekstrim rendah
(bayi lahir berat badan <1000 gram)
2) Bayi berat badan lahir sangat rendah (Bayi lahir berat badan
<1500 gram)
4
5
4) Sebab lain : ibu yang peroko, ibu peminum alkohol, dan ibu
pecandu narkotika
b. Faktor janin : hidromnion, kehamilan ganda dan kelainan
kongenital
c. Faktor lingkungan : tempat tinggal daratan tinggi, radiasi dan zat-
zat racun
4. Patofisiologi
Ketika hamil tubuh membuat lebih banyak darah untuk
berbagi dengan janinnya. Tubuh mungkin memerlukan darah
hingga 30% lebih banyak daripada ketika tidak hamil. Ketika tubuh
membutuhkan lebih banyak zat besi dibandingkan dengan yang
telah tersedia, maka dapat berpotensi terjadinya anemia. Anemia
selama kehamilan akibat peningkatan volume darah merupakan
anemia ringan. Anemia yang lebih berat dapat meningkatkan
resiko tinggi anemia pada bayi, selain itu jika secara signifikan
terjadi anemia dua trimester pertama, maka beresiko lebih besar
untuk memili bayi lahir prematur atau berat badan lahir rendah.
Pertumbuhan janin pada kehamilan kembar tergantung dri faktor
plasenta apakah menjadi satu atau bagaimana lokalisasi implantasi
plasentanya. Memperhatikan kedua faktor tersebut mungkin
terdapat jantung salah satu janin yang lebih kuat, sehinga janin
yang mempunyai jantung lemah mendapat nutrisi yang kurang
sehingga menyebabkan pertumbuhan janin terhambat sampai
kematian janin dalam rahim. Dengan janin yang relatif berat
badannya rendah menyebabkan morbiditas dan kematian yang
tinggi. Pengaruh infeksi hepatitis dalam kehamilan bersumber dari
gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan
metabolism tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu
atau berkurang. Oleh karena itu pengaruh infeksi hati terhadap
kehamilan dapat dalam bentuk keguguran atau persalinan
prematur dan melahirkannya BBLR (Proverawati, 2011).
Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan
vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam
kehamilan atau pada permulaan persalinan, hipertensi dalam
kehamilan menjadi penyebab penting dari kelahirkan mati dan
kelahiran neonatal. Ibu dengan hipertensi akan menyebabkan
7
7. Penatalaksanaan BBLR
Menurut Sarwono (2016) perawatan BBLR adalah :
a. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara :
1) Membungkus bayi dengan selimut bayi yang tebal
2) Menidurkan bayi pada incubator
3) Menjaga suhu lingkungan
b. Memberikan nutrisi yang adekuat
c. Meganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan untuk mencegah
infeksi
d. Obsservasi KU baik bayi selama 3 hari apabila tidak ada
perubahan rujuk bayi ke rumah sakit.
8. Pathway BBLR
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Bayi
Nama : By Ny. M
Umur : 18 Hari
Tanggal/ jam lahir :01 Oktober 2021/ 23.15 WITA
Jenis kelamin : Laki-laki
Orang tua
2. Keluhan Utama
12
4. Riwayat Intranatal
a. Persalinan ke :1
b. Tempat dan penolong persalinan : Rumah sakit/dokter
c. Masalah saat persalinan : Ketuban Pecah Dini
d. Cara persalinan : Sectio Caesarea
e. Lama Persalinan
Kala I : 8 Jam
Kala II : 30 Menit
f. Keadaan bayi saat lahir : Hidup, tidak segera menangis, BB
: 1.910 gr, PB : 44 cm, Jenis
Kelamin : Laki-laki
5. Riwayat kesehatan
a. Bayi : Bayi lahir lengkap dan tidak ada kelainan kongenital
b. Keluarga : Keluarga tidak mempunya riwayat penyakit
menurun/menular
6. Status imunisasi
Jenis Imunisasi Umur pemberian Tempat
Vitamin K dan salep mata 1 jam setelah lahir Di RS Pelita Insani
HB 0 Belum dilakukan Belum dilakukan
BCG, Polio 1 Belum dilakukan Belum dilakukan
DPT/HB 1, Polio 2 Belum dilakukan Belum dilakukan
DPT/HB 2, Polio 3 Belum dilakukan Belum dilakukan
DPT/HB 3, Polio 4 Belum dilakukan Belum dilakukan
13
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda vital
Nadi : 170x/menit
Suhu : 36,7°c
Respirasi : 60x/menit
Spo2 : 99%
2. Pemeriksaan Antropometri :
a. BB : 1.910 gr
b. PB : 44 cm
c. LK : 29 cm
d. LD : 25 cm
4. Pemeriksaan khusus
Kepala : Tidak ada caput succadenum atau cepal hematoma,
pertumbuhan rambut merata dan sutura tidak tumpang
tindih
Muka : Simetris, terdapat sediki lanugo terutama dahi dan
pelipis, tidak sianosis dan tidak ada paralysis otot wajah
Mata : Tidak ada kelainan pada mata, sclera tidak ikterik dan
konjungtiva tidak tampak pucat
Hidung : Simetris, tidak ada pergerakan cuping hidung
Telinga : Simetris, tulang rawan terbentuk sempurna, dan tidak
terdapat sedikit lanugo
Mulut : Tidak tampak cyanosis, tidak ada kelainan seperti
labioskyzis dan labiospalatoskizis dan Nampak
hipersaliva pada bayi
Leher : Pergerakan tonus otot baik
Dada : Jaringan payudara dan puting susu belum terbentuk
sempurna, pergerakan dada simetris serta tidak terdapat
pernafasan retraksi dinding dada (tampak retraksi
minimal), punggung bayi tampak simetris, tidak terdapat
kifosis dan tidak ada hiperlordosis.
Abdomen : Tidak terdapat kelainan, tampak pernafasan denga perut,
tidak kembung dan tidak ada tanda infeksi pada pusat
seperti kemerahan, berbintik, bengkak, demam serta
kehilangan fungsi jaringan
Kulit : Tampak kemerahan, tidak ada pengelupasan pada kulit
dan ada lemat sedikit, teraba hangat
Genetalia : Dua testis berada dalam scrotum dan pada ujung penis
terdapat lubang
Ekstermitas : Tangan dan kaki tampak kemerahan, telapak kaki halus,
garis telapak tangan mulai terbentuk sempurna, tidak ada
oedema
C. ANALISA DATA
1. Diagnosa : Bayi baru lahir Hari ke 18 dengan Berat Lahir Rendah
2. Masalah : Refleks menghisap bayi kurang
3. Kebutuhan : Melakukan observasi dan kolaborasi dengan dr. Sp. A
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa keadaan umum bayi kurang baik,
karena bayi lahir dengan berat yang kurang dengan hasil pemeriksaan
yaitu. BB : 1.910gr, PB : 44 cm, LK 29 cm, LD : 25 cm suhu 36,7°c,
nadi 170x/menit, respirasi 66x/menit, Spo2 99% dan bayi tidak ada
kelainan congenital.
R/: Dengan menyampaikan dan menjelaskan mengenai hasil
pemeriksaan maka ibu akan mengerti sehingga ibu akan kooperatif
terhadap tindakan dan anjuran petugas kesehatan
E/: Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya.
2. Melakukan perawatan bayi berat lahir rendah, meliputi :
a. Memberikan ASI kepada bayi sehingga prioritas pemenuhan nutrisi
untuk bayi dengan BBLR
b. Menjaga suhu tubuh agar tetap hangat dengan mengatur suhu
incubator sesuai dengan kebutuhan bayi
17
E. Catatan Perkembangan
1. Selasa, 19 S:-
Oktober 2021, O : Bayi menangis cukup gerak bayi aktif
15.00 WITA TTV
N: 156x/m
R : 40x/m
S: 36,4 °C
SPO2 : 98%
A : Bayi Baru Lahir hari ke 19 dengan Berat Lahir
Rendah
P:
1. Melanjutkan Observasi keadaan umum dan
TTV
E/: Observasi telah dilakukakan
2. Menjaga kehangatan bayi dengan mengatur
suhu pada incubator bayi
E/: Menjaga kehangatan bayi telah
dilakukan
3. Memberikan ASI melalui OGT setiap 3 jam
sekali dan dengan takaran yang sudah
disesuaikan yaitu 10 ml/OGT
E/: Pemberian ASI telah dilakukan
4. Melakukan personal hygine pada bayi yaitu
dengan mengganti popok bayi sesuai dengan
19
kebutuhan bayi
E/: Personal hygine pada bayi telah dilakukan
5. Mengajarkan pada ibu untuk melakukan
perawatan metode kangguru agar bayi tetap
merasa hangat
E/: Ibu bersedia melakukan perwatan metode
kangguru pada bayinya
2. Kamis, 21 S:-
Oktober 2021, O : Bayi menangis cukup kuat
09.10 WITA TTV
N: 146x/m
R : 48x/m
S: 36, 9 °C
SPO2 : 99%
A : Bayi Baru Lahir hari ke 21 dengan Berat Lahir
Rendah
P:
1. Melanjutkan Observasi keadaan umum
dan TTV
E/: Observasi telah dilakukakan
2. Menjaga kehangatan bayi dengan
mengatur suhu pada incubator bayi
E/: Menjaga kehangatan bayi telah
dilakukan
3. Memberikan ASI melalui OGT setiap 3
jam sekali dan dengan takaran yang
sudah disesuaikan yaitu 12,5 ml/OGT
E/: Pemberian ASI telah dilakukan
4. Melakukan personal hygine pada bayi
yaitu dengan mengganti popok bayi
sesuai dengan kebutuhan bayi
E/: Personal hygine pada bayi telah dilakukan
20
BAB IV
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pengkajian data mengenai
asuhan kebidanan pada Ny. M yaitu :
1. Data subyektif bahwa anamnesa yang dilakukan By. Ny. M lahir
pada tanggal 01 Oktober 2021 dengan lahir secara sectio caesarea
bayi lahir tidak segera menangis,warna kulit kebiruan dan megap-
megap.
2. Data objektif, hasil pemeriksaan yang dilakukan dengan hasil
pemeriksaan yaitu. BB : 1.910g, PB : 44 cm, LK 29 cm, LD : 25
cm suhu 36,7°c, nadi 170x/menit, respirasi 44x/menit dan bayi
tidak ada kelainan congenital dan tidak segera menangis.
3. Berdasarkan data subjektif dan objektif yang dikumpulkan dapat
dilakukan analisa data yang berisikan diagnosa pasien, masalah
yang dialami pasien dan kebutuhan yang diperlukan pasien.
Diagnosa pada By. Ny. M adalah bayi baru lahir usia 18 hari
dengan BLR dan Asfiksia, Dengan maslah daya hisap lemah
4. Penatalaksanaan asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan berat
rendah yang diberikan kepada bayi yaitu memberikan nutrisi pada
bayi yaitu seperti memberikan ASI, menjaga kehangatan tubuh
bayi, memberitahu ibu untuk selalu memberikan ASI kepada bayi
karena ASI dapat membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan memberikan terapi sesuai advis dokter.
24
25
B. Saran
1. Bagi Pasien
Pasien dan keluarga diharapkan lebih mengetahui dan memahami
tentang perawatan pada bayi dengan BBLR dan Asfiksia
2. Bagi Lahan Praktik
Memberikan asuhan kebidanan patologi yang tepat pada pasien dan
sesuai kebutuhan pasien serta meningkatkan pelayanan menjadi
lebih baik sesuai yang telah ditentukan
3. Bagi Institusi Pendidikan
Mengembangkan ilmu kebidanan serta menambah peningkatan
kualitas dan pengembangan mahasiswa melalui studi kasus agar
dapat menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif
4. Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa dapat benar-benar memahami bagaimana
penatalaksanaan asuhan kebidanan patologi pada pasien dan
mewujudnyatakan peran tenaga kesehatan yang professional, serta
dapat melaksanakan tugas-tugas dengan penuh tanggung jawab dan
selalu mengembangkan ilmunya.
DAFTAR PUSTAKA
26