Di susun Oleh :
Lailatul Rahmah
11194992210156
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis
banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan
1. Dr. RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG.,M.Pd selaku Rektor Universitas Sari
Mulia.
2. Dede Mahdiyah, M.Si M.Kes Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Sumber Daya.
3. Dr. Adriana Palimbo, S.Si.T., M.Kes., selaku wakil Rektor III Bidang
Mulia..
6. Ibu Noradina Anggi Agustin, S.Keb. Bdn. selaku Preseptor Klinik (PK) yang
8. Elvine Ivana Kabuhung, SST., M.Kes. selaku Penguji yang telah memberikan
Kebidanan.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang ikut andil
kemampuan penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat
Kebidanan.
Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Penguji Universitas Sari Mulia
Elvine Ivana Kabuhung, SST., M.Kes. Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes
NIK : 1166062009024 NIK. 1166122009027
Daftar Isi
BAB I .................................................................................................................. 8
C. Tujuan ..................................................................................................... 11
D. Manfaat ................................................................................................... 12
BAB II ............................................................................................................... 14
1. Pengertian ................................................................................................... 14
1. Pengertian ................................................................................................... 16
2. Efektivitas .................................................................................................. 16
BAB III.............................................................................................................. 28
BAB IV ............................................................................................................. 35
BAB V............................................................................................................... 37
A. Kesimpulan ............................................................................................. 37
B. Saran ....................................................................................................... 37
3. Bagi Institusi............................................................................................... 37
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antara wanita yang lebih tua yang juga menghadapi peningkatan risiko,
(WHO, 2017).
sebagian besar wanita dalam rentang usia reproduksi (15-49 tahun) yang
panjang bisa sampai 20 tahun dan non hormonal. Namun dampak nya
et al, 2021)
kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/ Unmet Need pada Wanita PUS
42,4% untuk suntikan 3 bulan, 8,5% pil KB, dan 6,6% untuk pemakaian
Maret 2020 menjadi 371.292 dan 388.390 pada bulan April dan Mei 2020
dan spiral saat pandemi, alhasil banyak juga yang pindah ke kondom atau
Diinginkan, aborsi yang tidak aman dan infeksi menular seksual (termasuk
HIV). Oleh karena itu, diperlukan beberapa hal yang dapat menjadi
kehamilan. Ibu tetap bersalin di Faskes dan segera ke Faskes jika sudah
ada tanda - tanda persalinan. Ibu yang telah melahirkan sebaiknya segera
diseluruh dunia dengan pemakai saat ini mencapai sekitar 100 juta wanita.
atau haid yang banyak melebihi haid normal biasanya. Kondisi tersebut
B. Rumusan Masalah
Anemia.
C. Tujuan
1. Umum
Agustin, S.Keb.Bdn.
2. Khusus
Agustin, S.Keb.Bdn.
Agustin, S.Keb.Bdn.
Agustin, S.Keb.Bdn.
S.Keb.Bdn.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
AKDR.
2. Bagi Tempat Pelayanan
berencana.
3. Bagi Institusi
4. Bagi Pasien
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
metode modern yang aman dan efektif. Jarak kelahiran yang tepat
2016).
14
terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga
sejahtera.
3. Pengertian Kontrasepsi
4. Jenis Kontrasepsi
d. Sterilisasi wanita
e. Vasektomi
f. Suntik
i. Patch
15
k. Amenore Laktasi
m. Spons
n. Kondom pria
o. Kondom wanita
p. Spermisida
q. Kalender kesuburan
r. Kontrasepsi darurat
1. Pengertian
rahimnya. Hampir semua jenis AKDR memiliki satu atau dua tali,
kimia yang merusak sperma dan sel telur sebelum mereka dapat
2. Efektivitas
16
1) Kurang dari 1 kehamilan per 100 wanita yang menggunakan
penundaan
17
c. Lebih banyak kram dan nyeri selama pendarahan bulanan
a. Risiko kehamilan
d. Kanker serviks
e. Mengurangi:
adalah :
AKDR
18
Sedangkan untuk komplikasi yang mungkin terjadi namun jarang
pengobatan.
d. Baru saja melakukan aborsi atau keguguran (jika tidak ada bukti
infeksi)
e. Sedang menyusui
j. Mengalami anemia
19
k. Memiliki penyakit klinis HIV yang ringan atau tanpa gejala baik
6. Prosedur Pemakaian
20
e. Penyedia secara perlahan dan lembut memasukkan sonde melalui
7. Kunjungan Ulang
petugas adalah :
21
2) Keputihan yang tidak biasa
seluruhnya.
22
C. Tinjauan Artikel
23
4 hari selama menstruasi tidak memilikinya
dan kelompok kontrol perlakuan. Intervensi
tidak diberikan intervensi telur ayam rebus dan
apapun. buah naga merah
meningkatkan kadar
hemoglobin pada wanita
dan menurunkan resiko
anemia defisiensi besi
saat menstruasi.
3 Nurhasanah Ifa Analysis Of Iron (Fe) Untuk Metode Hasil Karena artikel ini adalah
2023 In Papaya Fruit mengetahui dan yang digunakan dalam penelitian tersebut penelitian langsung
Situbondo (Carica Papaya L.) menganalisis kadar zat penelitian ini adalah menunjukkan adanya dengan uji laboraturium
besi pada pepaya dengan menggunakan kandungan zat besi pada dan hasilnya mendukung
Hawaii. Spektrofotometer buah untuk peningkatan kadar
Serapan Atom (AAS) pepaya hawai. Hasil hemoglobin.
yang dilakukan di analisis kadar zat besi
laboratorium pada buah ini yang
Sucofindo Surabaya pada dilakukan
bulan September 2022- pada 10-20 gram adalah
Januari 2023. 5,1. Kesimpulannya,
buah pepaya
hawai dapat membantu
masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan
zat besi hariannya
sehingga bisa
direkomendasikan
untuk peningkatan
kadar hemoglobin.
24
D. Analisis Tinjauan Artikel
Review artikel ini diambil dari google schoolar kemudian dilakukan analisis dengan metode PICO ( Problem, Intervention,
Comparation, Outcome ).
1. Artikel pertama
25
2. Artikel kedua
26
buah naga merah meningkatkan kadar hemoglobin pada wanita dan
menurunkan resiko anemia defisiensi besi saat menstruasi.
3. Artikel ketiga
27
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. R AKSEPTOR KB AKDR DI PMB NORADINA ANGGI AGUSTIN,
S.KEB.BDN.
A. SUBJECTIVE DATA
1. Ident itas
Istri (pasien) Suami (penanggung jawab)
Nama : Ny. RA Nama : Tn. MA
Umur : 35 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Banjar / Indonesia Suku/ Bangsa : Banjar / Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : PNS
Alamat : Komp. Herlina Alamat : Komp. Herlina
2. Keluhan Utama
Ibu datang dengan keluhan sebagai pemakai KB IUD yang baru di
pasang 2 minggu yang lalu mengeluh keluar darah dari jalan lahir tanpa
disertai nyeri. Ibu merasa pusing dan badan terasa lemes.
3. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 23 tahun, dengan suami sekarang
sudah 12 tahun
28
4. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 12 tahun
b. Siklus : ± 28 hari
c. Teratur/ tidak : Teratur
d. Lamanya : 7 hari
e. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/ hari
f. Dismenorhoe : tidak
6. Riwayat Obstetri
P3 A0
Kehamilan Persalinan Bayi
Penyulit
No Thn Tempat/ Keadaan Ket
UK Penyulit UK Cara Penyulit BB PB Seks Nifas
Penolong Lahir
1 2014 Ate - Ate Spt bidan - 2700 50 P Normal -
rm rm BK
2. 2018 Ate - Ate Spt bidan - 3000 51 L Normal -
rm rm BK
3. 2023 Ate - Ate Spt bidan - 3100 50 P Normal -
rm rm BK
29
penyakit menular seksual, tetapi ibu
memiliki riwayat tumor otak dan
sudah melakukan operasi tumor otak
sehingga tidak ingin menggunakan
hormonal.
b. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan diantara
keluarganya tidak mempunyai
penyakit keturunan, menahun dan
penyakit menular seksual.
30
Ibu beserta suami.
B. OBJECTIVE DATA
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. Berat badan : 55 kg
d. Tinggi badan : 157 cm
e. LILA : 24 cm
f. Tanda-tanda vital : TD 90/70 mmHg, nadi 82 x/menit, suhu
36,3oC, respirasi 20x/menit
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
1) Kepala : rambut dan kulit kepala tampak bersih dan
tidak rontok
2) Muka : tidak tampak pucat dan tidak tampak oedem
3) Mata : konjungtiva tampak anemis dan sklera tidak
tampak ikterik
4) Telinga : tampak bersih dan tidak tampak ada sekret
5) Hidung : tampak bersih, tidak tampak adanya benjolan
abnormal, dan tidak tampak ada pernapasan
cuping hidung
6) Mulut : bibir tidak tampak anemis, gigi tidak tampak
karies, dan lidah tampak bersih
7) Leher : tidak tampak adanya pembesaran vena
jugularis dan kelenjar tiroid
8) Dada/ mamae : payudara tampak simetris, puting susu
tampak menonjol, tampak hiperpigmentasi
pada areola
9) Abdomen : tampak adanya bekas luka operasi
10) Tungkai : tidak tampak oedem dan varises
31
11) Genitalia : tidak tampak adanya benjolan abnormal,
tampak ada pengeluaran darah haid
b. Palpasi
1) Leher : tidak teraba pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tiroid
2) Dada/ mamae : simetris, tidak teraba benjolan abnormal,
puting susu menonjol (ASI ada keluar)
3) Abdomen : tidak ada pembesaran uterus dan tidak ada
nyeri tekan
4) Tungkai : tidak teraba oedem dan varises
c. Pemeriksaan Obstetri
Inspekulo : tidak terlihat benjolan abnormal, portio
kemerahan, ada pengeluaran darah haid.
VT : tidak teraba bejolan abnormal dan nyeri pada
kelenjar skene, bartolini dan dinding vagina,
tidak ada nyeri goyang pada serviks
d. Pemeriksaan Penunjang
Haemoglobin : 10 gr/dl
C. ANALISA DATA
1. Diagnosa Kebidanan : Akseptor KB AKDR
2. Masalah : Anemia
3. Kebutuhan : KIE tentang keluhan dan penanganan
keluhan
32
D. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan umum dan
TTV ibu bahwa tekanan darah ibu sedikit rendah dan kadar HB juga turun.
Clinical Reasoning : Pasien berhak mengetahui segala sesuatu yang
berkaitan dengan keadaan penyakit yaitu tentang diagnosis, tindakan
medik yang akan dilakukan, segala resiko dari tindakan medik tersebut.
2. Mendokumentasikan hasil pelayanan KB di kartu peserta dan klinik.
Clinical Reasoning : Pendokumentasian setiap tindakan penting dilakukan
sebagai data rekam medik pada praktik / klinik.
3. Menjelaskan kepada pasien bahwa hal tersebut normal terjadi pada
pemakai KB IUD, karena tubuh perlu penyesuaian terhadap benda asing
yang masuk, dan biasanya penyesuaian itu berlangsung sekitar 2-3 bulan.
Clinical Reasoning : Perdarahan yang terjadi normal karena penyesuaian
tubuh terhadap benda asing yang masuk, biasanya penyesuaian
berlangsung sekitar 2-3 bulan. Dan untuk pengguna IUD memang
biasanya haidnya lebih banyak dibanding akseptor KB lainnya.
4. Melakukan pemeriksaan kadar HB ibu yang didapatkan hasil 10 gr/dl
Clinical Reasoning : Berdasarkan pada keluhan dikhawatirkan kadar HB
ibu turun, untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan kadar HB agar bisa
memberikan terapi dan tindakan selanjutnya.
5. Pemberian terapi oral kepada pasien yaitu :
Asam Traneksamat 3 x 500 mg
Fe 2 x 1
Clinical Reasoning : Pemberian terapi oral asam traneksamat untuk
mengobati perdarahannya dan pemberian tablet tambah darah untuk
membantu meningkatkan kadar HB agar kembali menjadi normal.
6. Memberikan edukasi untuk terapi komplementer yaitu dengan
mengkonsumsi telur rebus dan jus buah naga.
Clinical Reasoning : Sesuai dengan artikel yang ditemukan bahwa
pemberian telur rebus dan jus buah naga bisa meningkatkan kadar HB
karena mengandung zat besi, selain dari konsumsi obat Fe, pemenuhan zat
besi juga bisa dipenuhi dengan konsumsi buah dan telur rebus.
33
7. Memberi tahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika ada keluhan dan
jika perdarahan tidak berhenti dalam waktu 1 minggu setelah periksa.
Clinical Reasoning : Guna tercapainya pelayanan kebidanan yang
maksimal, kontrol ulang dan pemantauan keluhan terhadap pasien juga
penting dilakukan, untuk itu sebelum pasien pulang, penting untuk
dilakukan edukasi mengenai kunjungan ulang atau jika ada keluhan.
34
BAB IV
PEMBAHASAN
akseptor KB AKDR ( IUD ), IUD terpasang sudah 2 minggu yang lalu, saat ini
pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir berwarna merah
namun tidak disertai dengan nyeri perut. Pasien mengeluh badan terasa lemes dan
didapatkan hasil TD : 90/70 mmHg yang mana keadaan ini tekanan darah pasien
pucat. Salah satu faktor resiko atau dampak dari pemakaian IUD adalah
perdarahan atau bisa disebut menorrhagia. Sesuai dengan hasil penelitian Sulastri
tahun 2018 yang mengatakan bahwa 66.7% akseptor KB IUD mengalami efek
darah saat haid atau perdarahan karena IUD bisa menyebabkan tubuh kehilangan
akseptor KB IUD yang mengalami anemia. Sejalan dengan penelitin Jaffery dari
Pakistas tahun 2021 yang mengatakan bahwa sekitar 25% pengguna IUD
konsumsi tablet tambah darah (Fe) atau makanan yang mengandung zat besi yang
tinggi.
35
Salah satu makanan yang mengandung Fe adalah buah papaya hawai, buah
yang mudah dan murah didapatkan, hampir semua kalangan menyukai buah
papaya ini. Menurut penelitian Nurhasanah Ifa tahun 2023 buah papaya hawai
mengandung zat besi yang cukup tinggi. Buah papaya hawai mengandung zat besi
sebesar 5.1 dalam 10-20 gr nya, dengan mengkonsumsi papaya setiap harinya
diharapkan kebutuhan zat besi harian dapat terpenuhi. Hal tersebut juga bisa
digunakan bagi penderita anemia, jika zat besi terpenuhi kadar Hb akan naik dan
anemia dapat teratasi. Selain buah papaya hawai, telur rebus dan buah naga juga
kadar Hb dalam tubuh untuk penderita anemia. Kandungan Zat besi, Vitamin C,
Vitamin E dan Vitamin B12 dalam buah naga cukup tinggi. Jadi bisa
dikolaborasikan untuk menjadi konsumsi harian selain dengan tablet tambah darah
tersebut.
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
masalah anemia. Ibu berikan pengobatan farmakologi dan saran untuk terapi
teratasi.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
akseptor KB AKDR.
Agustin, S.Keb.Bdn
3. Bagi Institusi
Agar dapat dijadikan sumber informasi atau bahan bacaan bagi mahasiswa
37
4. Bagi Pasien
38
DAFTAR PUSTAKA
39