DI SUSUN OLEH :
MARIATUL QIBTIAH
11194441920092
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME
atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil
laporan dengan judul “LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU
NIFAS POST SC 10 JAM DENGAN ANEMIA SEDANG DIRUANG MEPATI RSD
IDAMAN BANJARBARU“ Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini, antara lain
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Ali Rakhman Hakim, M. Farm., Apt selaku Dekan Fakultas Keshatan
Universitas Sari Mulia.
2. Ibu Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes sebagai ketua jurusan kebidanan
universitas sari mulia.
3. Ibu Nurul Hidayah, SST.,M.Kes selaku Penanggung Jawab Praktik Klinik di
Universitas Sari Mulia.
4. Ibu Maghrisa Rahmadani, A.Md.Keb selaku pembimbing lahan praktik (CI)
diruang cendrawasih yang telah banyak memberikan bimbingan kepada
kami.
5. Ibu Nurul Hidayah, SST., M.Kes selaku pembimbing pendidikan (CT)
mahasiswa Diploma Tiga Kebidanan Universitas Sari Mulia yang telah
membantu dan memberikan bimbingan kepada kami selama praktik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan dan mungkin
masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi materi maupun dari teknik
penulisan, maka penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini dimasa yang akan
datang.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Lembar Persetujuan ...................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ..................................................................................... iii
Kata Pengantar .............................................................................................. iv
Daftar Isi ........................................................................................................ v
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 3
C. Manfaat ....................................................................................... 3
BAB II Tinjauan Teori
A. Masa Nifas .................................................................................. 4
1. Pengertian Masa Nifas.......................................................... 4
2. Periode Masa Nifas .............................................................. 4
3. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Masa Nifas....................... 4
4. Perawatan Masa Nifas .......................................................... 5
5. Kunjungan Masa Nifas .......................................................... 6
B. Anemia dalam Masa Nifas ........................................................... 6
1. Pengertian ............................................................................ 6
2. Etiologi.................................................................................. 7
3. Derajat Anemia ..................................................................... 7
4. Klasifikasi Anemia................................................................. 7
5. Gejala ................................................................................... 7
6. Diagnosis .............................................................................. 7
7. Penatalaksanaan .................................................................. 8
BAB III Tinjauan Kasus
A. Data Subjektif ............................................................................. 10
B. Data Objektif ............................................................................... 14
C. Analisa Data ............................................................................... 15
D. Penatalaksanaan………… . ........................................................ 15
BAB IV Pembahasan .................................................................................... 19
BAB V Penutup
1. Kesimpulan................................................................................. 21
2. Saran.......................................................................................... 21
Daftar Pustaka .............................................................................................. 22
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia adalah penyakit kurang darah yang ditandai dengan
kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah
dibandingkan normal (Soebroto, 2010). Anemia dalam masa post partum
merupakan lanjutan dari pada anemia yang diderita saat kehamilan, yang
menyebabkan banyak keluhan bagi ibu dan mengurangi presentasi
kerja, baik dalam pekerjaan rumah sehari-hari maupun dalam merawat
bayi (Wijanarko, 2010). Pengaruh anemia sangat tidak baik bagi ibu saat
kehamilan, persalinan, maupun pada saat masa nifas. Berbagai
komplikasi yang disebabkan anemia akan timbul, seperti abortus, partus
prematur, partus lama akibat inersi uteri, perdarahan post partum karena
atonia uteri, syok, dan terjadi infeksi, baik intra partum maupun post
partum (Manuaba, 2008).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat.
AKI di Indonesia tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan pada
tahun 2012. Pada tahun 2013 sebesar 96,83 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka kematian ibu di Provinsi DIY sebesar 87,3 per 100.000 kelahiran
hidup. AKI di Kabupaten Bantul sebanyak 13 kasus (Dinkes Bantul,
2014). Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh perdarahan
(32%), hipertensi dalam kehamilan (25%), infeksi (5%), dan abortus (1%).
Selain penyebab obstetric, kematian ibu juga disebabkan oleh penyebab
lain-lain (non obstetrik) sebesar 32% (Kemenkes RI, 2012).
Sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir
50 % dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama
persalinan, terutama disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas
(Diah, 2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadi komplikasi
selama nifas adalah anemia, hygiene, kelelahan, proses persalinan
bermasalah (partus lama/macet, persalinan traumatic, kurang baiknya
proses pencegahan infeksi, manipulasi yang berlebihan (Manuaba, 2008).
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di
dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Anemia
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan bagi mahasiswa setelah melakukan praktik di RSD
IDAMAN BANJARBARU dapat melaksanakan asuhan kebidanan
pada ibu post partum sc 10 jam dengan anemia sedang.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi data subjektif dan objektif pada ibu post partum
sc 10 jam dengan anemia sedang di RSD IDAMAN
BANJARBARU.
b. Mengidentifikasi analisis data pada ibu post partum sc 10 jam
dengan anemia sedang di RSD IDAMAN BANJARBARU.
c. Memberikan penatalaksanaan pada ibu post partum sc 10 jam
dengan anemia sedang di RSD IDAMAN BANJARBARU.
d. Mampu melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada
ibu post partum sc 10 jam dengan anemia sedang di RSD
IDAMAN BANJARBARU.
C. Manfaat
1. Bagi institusi pendidikan
Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran
terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada ibu post
partum sc 10 jam dengan anemia sedang.
2. Bagi tenaga kesehatan
Dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan dalam rangka
meningkatkan pelayanan dan pelaksanan asuhan kebidanan pada
ibu post partum sc 10 jam dengan anemia sedang.
3. Bagi mahasiswa
Dapat memahami dan menambah pengetahuan secara luas dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu post partum sc 10 jam
dengan anemia sedang tidak hanya secara teori tetapi juga dalam
segi keahlian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Masa Nifas
1. Pengertian
Masa nifas adalah fase khusus dalam kehidupan ibu serta bayi
meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi, dan keluarganya secara
fisiologis, emosional dan sosial (Prawirohardjo, 2014). Masa nifas
atau puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
2. Periode Masa Nifas
Menurut Sofian (2011), terdapat tiga periode masa nifas, yaitu:
Puerperium dini, Puerperium intermediate, dan Puerperium lanjut
3. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Masa Nifas
a. Involusi Uterus
Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi
Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
4
5
2. Etiologi
Penyebab anemia defisiensi besi : kurang asupan Fe, gangguan
gastrointestinal mual, muntah, diare, infeksi oleh cacing dan malaria
(Manuaba, 2007). Pada ibu nifas, anemia terjadi karena kebutuhan
Fe yang tidak tercukupi saat hamil, kehilangan Fe banyak pada
grandemultipara dan perdarahan antepartum (Fraser, 2009).
3. Derajat Anemia
Menurut Manuaba (2010), hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan
sebagai berikut :
a. Hb 11 gr% : tidak anemia
b. Hb 9-10 gr% : anemia ringan
c. Hb 7-8 gr% : anemia sedang
d. Hb <7 gr% : anemia berat
4. Klasifikasi Anemia
Menurut Manuaba (2010), berdasarkan etiologinya anemia dapat
digolongkan menjadi:
a. Anemia defisiensi besi ( kekurangan zat besi)
b. Anemia megaloblastik (kekurangan asam folat dan vitamin B12)
c. Anemia hemolitik (pemecahan sel-sel darah lebih cepat dari
pembentukan)
d. Anemia hipoplastik (gangguan pembentukan sel-sel darah)
5. Gejala
Gejala yang seringkali muncul pada penderita anemia diantaranya
(Soebroto, 2010):
a. Lemah, letih, lesu, mudah lelah, dan lunglai.
b. Wajah tampak pucat.
c. Mata berkunang-kunang.
d. Nafsu makan berkurang.
e. Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa.
f. Sering sakit.
6. Diagnosis
Menurut Soebroto, 2010 anemia dapat didiagnosis dengan pasti
kalau kadar Hb lebih rendah dari batas normal, berdasarkan
pemeriksaan anemia yang sering dilakukan yaitu :
8
a. Metode Sahli
Metode sahli merupakan satu cara penetapan hemoglobin secara
visual. Darah diencerkan dengan larutan HCl sehingga hemoglobin
berubah menjadi hematin asam. Cara kerja hemometer sahli yaitu:
1) Isi tabung pengencer dengan HCl 0,1N sampai angka 2.
2) Dengan pipet Hb, hisap darah sampai angka 20 mm, jangan
sampai ada gelembung udara yang ikut terhisap.
3) Hapus darah yang ada pada ujung pipet dengan tissue.
4) Tuangkan darah kedalam tabung pengencer, bilas dengan
aquadest bila masih ada darah dalam pipet.
5) Biarkan satu menit.
6) Tambahkan aquadest tetes demi tetes, aduk dengan batang
kaca pengaduk.
7) Bandingkan larutan dalam tabung pengencer dengan warna
larutan standart.
8) Bila sudah sama penambahan aquadest dihentikan, baca
kadar Hb pada skala yang ada ditabung pengencer.
b. Hemometer Digital
Cara kerja hemometer digital:
1) Pastikan code card sudah terpasang pada alat hemometer
digital.
2) Pasang strip pada ujung alat.
3) Bersihkan ujung jari pada bagian yang akan diambil darahnya.
4) Setelah darah yang keluar pada ujung jari sudah cukup,
dekatkan sampel darah pada ujung jari tersebut ke satu mulut
strip supaya diserap langsung oleh ujung mulut strip.
5) Tunggu hasilnya dan baca kadar Hb nya.
7. Penatalaksanaan
a. Seorang bidan hendaknya memberikan penkes tentang
pemenuhan kebutuhan asupan zat besi dan kebutuhan istirahat
(Robson, 2011)
b. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk :
1) Kebutuhan asupan besi eksternal sehari-hari diharapkan
paling sedikit antara 1-8 mg perhari. Pemberian terapi
preparat Fe: Fero sulfat, Fero gluconat atau Na-fero bisitrat
9
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama Ny. E Tn. M. Z
Umur 26 tahun 27 tahun
Agama Islam Islam
Suku/bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Swasta Sopir
Alamat Komp. Rolanda Komp. Rolanda
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan 10 jam yang lalu di ruang operasi,
mengeluh perutnya terasa nyeri karena luka bekas operasi dan ibu merasa
kepalanya pusing.
3. Riwayat Pernikahan
Menikah 1 kali, menikah pada umur 25 tahun, dengan suami sudah 1
tahun.
4. Riwayat Haid
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak : Teratur
d. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
e. Lamanya : 6-7 hari
f. Disminorhoe : Tidak pernah
10
11
-
1. 2019
8. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular seperi TBC,
HIV/AIDS,dan Hepatitis dan ibu juga tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan seperti asma, dan DM serta penyakit kronis seperti jantung.
Namun, ibu mempunyai riwayat anemia pada saat hamil.
b. Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari Keluaraga tidak memiliki riwayat penyakit menular
seperi TBC, HIV/AIDS, dan Hepatitis dan keluarga juga tidak
mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti asma, dan DM serta
penyakit kronis seperti jantung.
9. Pola Kebutuhan sehari hari
a. Nutrisi
Makanan post sc
Frekuensi :1x
Porsi : Sedikit namun sering.
12
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda Tanda Vital : TD 120/70 mmHg, Nadi 88x/menit,
Respirasi 21 x/menit, Suhu 37,2°C
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Rambut tampak bersih, tidak tampak ketombe dan
tidak rontok.
Muka : Tampak pucat dan tidak ada odema
Mata : Semetris, konjungtiva tampak pucat, sclera tidak
kuning
Telinga : Tampak simetris dan tidak tampak pengeluaran
serumen
Hidung : Tampak bersih, tidak tampak polip dan tidak tampak
pergerakan cuping hidung
Mulut : Bibir tampak pucat, tidak tampak sariawan, gusi tidak
bengkak,dan tidak ada karies gigi
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan
pembengkakan vena jugularis
Dada : Tampak simetris, tidak tampak retraksi dada
Mamae : Putting susu tampak menonjol, dan ada pengeluaran
ASI.
Abdomen : Terdapat luka bekas operasi tertutup perban, tampak
stretch mark dan linea nigra
Genetalia : tampak lochea rubra yang berwarna merah segar,
tidak tampak odema dan tidak tampak adanya tanda -
tanda infeksi, terpasang DC, urine tampung ± 800 cc
Tungkai : Tidak tampak odema dan tidak tampak varises
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan
vena jugularis.
Mamae : Tidak teraba adanya benjolan abnormal, tidak
ada nyeri tekan dan kolostrum sudah keluar
15
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal 19 - 11 - 2019
Jenis Pemeriksaan Hasil Normal
Hemogloblin 8,1 gr/dl 12 - 18 gr/dl
Leukosit 15.900 mm3 4000 - 10.000 / mm3
Trombosit 335.000 mm3 100.000 - 400.000 / mm3
Hematokrit 25,1 % 36 - 55 %
Eritrosit - 3,5 juta - 5,5 juta / mm
Golongan darah B -
C. ANALISA DATA
1. Diagnosa Kebidanan : P1A0 Post SC 10 jam dengan anemia sedang
2. Masalah : Nyeri post sc
3. Kebutuhan : Kolaborasi dan Konseling masa nifas
D. PENTALAKSANAAN
1. Memberitahukan ibu mengenai hasil pemeriksaan yaitu keadaan ibu baik,
TD 120/70 mmHg, nadi 88 x/menit, respirasi 21 x/menit, suhu 37,2ºC, TFU
2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik dan perdarahan pervaginam
normal.
“Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan”
2. Mengajarkan ibu apabila nyeri datang ibu dapat melakukan teknik relaksasi
seperti dengan cara posisi berbaring, tarik nafas dalam dengan hidung
kemudian hembuskan lewat mulut, ulangi sampai nyeri berkurang dan
teknik distraksi untuk mengalihkan perhatian ibu dengan mengobrol
bersama keluarga.
“ Ibu sudah mengetahui dan mengerti dengan penjelasan yang diberikan”.
3. Memberitahu ibu mengenai keadaan ibu sekarang yaitu ibu mengalami
anemia sedang yang mana bisa disebabkan karena kekurangan zat besi,
pendarahan, kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, kurang gizi
16
CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari / Tanggal Pengkajian Ket.
.
1 Kamis, S : Ibu mengeluh pusing dan badan terasa
21 -11- 2019 lemas
22.10 WITA O : K/U : Baik
Kesadaran : composmentis
TD : 100 / 70 mmHg R : 21 x/m
N : 84 x/m S : 36,40c
- Flatus (-)
- Perdarahan pervaginam normal,
lochea rubra
- Tidak tampak darah pada perban
luka sc
A : Post sc a/i kala I memanjang + Anemia
P:
- Mengobervasi kesadaran umum dan
TTV
- Kolaborasi dengan dokter dan
tenaga kesehatan lain :
Terpasang inf. D5% Kolf ke- II
Inj. Dexametason 1 amp / iv
sebelum transfusi
Transfusi Kolf I
2 Jum’at, S : Ibu mengeluh nyeri luka operasi
22 - 11 – 2019 O : K/U : Baik
09.10 WITA Kesadaran : composmentis
TD : 120 / 80 mmHg R : 20 x/m
N : 74 x/m S : 360c
- Perdarahan pervaginam normal,
lochea rubra
- Tidak tampak darah pada perban
luka sc
A : Post sc hari a/i kala I memanjang +
Anemia
18
P:
- Mengobervasi kesadaran umum dan
TTV
- Mengajarkan teknik relaksasi apabila
nyeri datang.
- Kolaborasi dengan dokter dan
tenaga kesehatan lain :
Inj. Omeprazole 40 mg / iv jam
08.30 WITA
3 Jum’at, S : Ibu mengeluh nyeri luka operasi
22 - 11 – 2019 O : K/U : Baik
15.00 WITA Kesadaran : composmentis
TD : 110 / 80 mmHg R : 20 x/m
N : 75 x/m S : 360c
- Perdarahan pervaginam normal,
lochea rubra
- Tidak tampak darah pada perban
luka sc
- Hasil lab tanggal 22 - 11 – 2019
HB : 8,2 gr/dl
Leukosit : 14,800/ mm3
A : Post sc hari a/i kala I memanjang +
Anemia
P:
- Mengobervasi kesadaran umum dan
TTV
- Mengajarkan teknik relaksasi apabila
nyeri datang.
- Kolaborasi dengan dokter dan
tenaga kesehatan lain :
Tablet Sulfat Ferrous (obat
tambah darah) 1x1oral
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi mengenai pembahasan kasus yang diambil, penulis
akan mencoba membahas dengan membandingkan antara teori dengan praktek
dilapangan. Untuk lebih sistematis maka penulis membuat pembahasan dengan
mengacu pada pendekatan asuhan kebidanan yang dilakukan berdasarkan
SOAP.
Menurut teori (Ambarwati dan Wulandari, 2010) Masa nifas atau
puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Pada kasus yang diambil penulis
melakukan asuhan kebidanan pada ibu post partum sc 10 jam dengan anemia
sedang. Menurut (Manuaba, 2010) Kadar Hb ibu nifas normal adalah 11 gr%. Ibu
nifas yang mengalami anemia memiliki kadar Hb kurang dari 11 gr% (Bothamley,
2011). Pada ibu nifas, anemia terjadi karena kebutuhan Fe yang tidak tercukupi
saat hamil, kehilangan Fe banyak pada grandemultipara dan perdarahan
antepartum (Fraser, 2009). Berdasarkan hasil laboratorium tanggal 19-11-2019,
Hb : 8,1 gr/dl yang sudah terjadi sebelum ibu melakukan operasi seasar dan
memliki riwayat anemia saat hamil. Sesuai dengan teori Manuaba (2010), hasil
pemeriksaan Hb dapat digolongkan sebagai berikut : Hb 11 gr% : tidak anemia,
hb 9-10 gr% : anemia ringan, hb 7-8 gr% : anemia sedang, hb <7 gr%: anemia
berat. Berdasarkan kasus yang diambil pada ibu post partum sc 10 jam tersebut,
ibu mengalami anemia sedang.
Menurut (Soebroto, 2010) Gejala yang seringkali muncul pada penderita
anemia diantaranya Lemah, letih, lesu, mudah lelah, dan lunglai, wajah tampak
pucat. Berdasarkan pemeriksaan objektif ibu pada muka, konjungtiva dan bibir
tampak terlihat pucat.
Penatalaksanaan medis pada anemia menurut (Prawirohardjo, 2014)
kadar Hb ibu nifas kurang dari 9,0 gr%, maka transfusi darah dengan pack cell
dapat diberikan dan kebutuhan asupan besi eksternal sehari-hari diharapkan
paling sedikit antara 1-8 mg perhari. Pemberian terapi preparat Fe: Fero sulfat,
Fero gluconat atau Na-fero bisitrat secara oral untuk mengembalikan simpanan
zat besi ibu. Berdasarkan penatalaksanaan yang dilakukan dilahan praktek yaitu
melakukan infomed consent dengan suami/ keluarga ibu untuk dilakukannya
penanganan dengan transfusi darah sebanyak 2 kolf untuk meningkatkan
19
20
hemoglobin ibu sesuai dengan advis dokter dan terapi tablet Sulfat Ferrous (obat
tambah darah) 1x1oral.
Jadi setelah dilakukan pengkajian data di ruang merpati RSD Idaman
Banjarbaru, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori
dan lahan praktek.
20
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Jadi setelah dilakukan pengkajian data pada ibu post partum sc 10 jam
dengan anemia sedang di ruang merpati RSD Idaman Banjarbaru, maka
dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Teori yang digunakan diterapkan sehingga tidak ada kesenjangan dan juga
memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa. Menerapkan teori dalam
kenyataan sangat diperlukan agar pekerjaan lebih mudah dan efektif ketika
kita hendak melakukan suatu tindakan, diharapkan seluruh petugas
kesehatan juga dapat menerapkan teori dalam lahan praktiknya.
B. SARAN
1. Bagi institusi pendidikan
Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran
terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada ibu post
partum sc 10 jam dengan anemia sedang.
2. Bagi tenaga kesehatan
Dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan dalam rangka
meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu
post partum sc 10 jam dengan anemia sedang.
3. Bagi mahasiswa
Dapat memahami dan menambah pengetahuan secara luas dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu post partum sc 10 jam dengan
anemia sedang tidak hanya secara teori tetapi juga dalam segi keahlian.
21
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham FG, Gant NF, dkk. 2013. Obstetri Williams Volume 1 Edisi 23.
Jakarta: EGC
Manuaba, Ayu Ida C.H Bagus, Ida G.F.Manuaba, Ida Bagus Manuaba .2008.
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.Jakarta:EGC.
Saifuddin, A.B. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wijanarko. 2010, Anemia Dalam Masa Nifas, http ://bienchan. wordpress. com/.
Di akses 4 April 2011
22