Anda di halaman 1dari 41

INOVASI PUSKESMAS BATUNADUA

DINAS KESEHATAN KOTA PADANGSIDIMPUAN


PUSKESMAS BATUNADUA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Tentang
Program Inovasi UPTD PUSKESMAS BATUNADUA.

Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih atas bantuan dari Lintas sektor ,
masyarakat, dan pemegang program UPTD PUSKESMAS BATUNADUA yang
telah berkontribusi dengan memberikan saran-saran dan ide-ide yang membangun
yang dapat membantu terselesaikannya makalah ini.

Dalam rangka meningkatkan mutu UPTD PUSKESMAS BATUNADUA masih


banyak kekurangan di berbagai aspek, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan dan perbaikan untuk masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. AMIN

Padangsidimpuan,

Penulis

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Pelayanan

Kesehatan yang menyelengarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan

preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di

wilayah kerja, organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang

bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,

dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh

pemerintah dan masyarakat.

Puskesmas bertugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai

tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung

terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut Puskesmas

berfungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan

Perorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya. Puskesmas juga diharapkan menjadi

motivator, fasilitator dan turut serta memantau terselenggaranya proses pembangunan

di wilayah kerjanya agar berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di

wilayah kerjanya (Permenkes No.75 Tahun 2014). Puskesmas perlu melakukan

program inovasi sehingga masyarakat tertarik dan termotivasi untuk menuju sehat

3
mandiri, berkunjung dan memanfaatkan fasilitas kesehatan dan jenis pelayanan

kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas baik masyarakat tersebut dalam

keadaan sehat maupun sakit.

Saat ini tidak hanya kesehatan ibu dan anak yang menjadi perhatian dunia, namun

kesehatan lanjut usia (lansia) juga kini menjadi perhatian karena jumlahnya yang

terus meningkat beberapa tahun belakangan ini. Pembangunan kesehatan pada

hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia

yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh

kesinambungan antar-upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya

upaya yang telah dilaksanakan dalam periode sebelumnya. Dalam mewujudkan

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya Puskesmas Batunadua melakukan upaya-

upaya inovasi baik dalam gedung maupun luar gedung.

Berdasarkan hasil musyawarah desa, dengan arahan dan bantuan dari beberapa

pihak seperti Puskesmas dan Pembina desa di posyandu beberapa desa diusulkan

menjadi posyandu pengembangan dan mempunyai kegiatan yang tidak hanya dari

sekedar Pos untuk menimbang dan imunisasi saja. Namun juga terdapat inovasi –

inovasi di dalam nya yang bersumber dana dari swadaya masyarakat, sehingga

masyarakat dengan sadar akan pentingnya posyandu dan para ibu – ibu selalu aktif

dalam kegiatan di posayandu.

4
Inovasi yang telah dilaksanakan di luar gedung puskesmas berupa upaya

peningkatan kunjungan sasaran di posyandu . Inovasi Jempol Si Kecil (Jemputan

Posyandu BaLita ataSI keluhan Capai Indikator Lengkap), inovasi posyandu ramah

anak JUMBA MANIS CERIA (Jumpa Balita Meraih Impian dan Kreatifitas Cerdik

dan gembira di posyandu) dengan kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang, Bina

Keluarga Balita yang nantinya bisa menjadi taman posyandu, inovasi JELITA

SEGAR (Jelang Lima Puluh Tahun Sehat dan Bugar) dengan kegiatan Senam sehat

dan Pemeriksaan kesehatan POSBINDU yang terintegrasi dengan Program

Pengelolaan Penyakit Kronis, selain itu inovasi dalam upaya menurunkan angka

kematian ibu dan anak serta meningkatkan persalinan di pasilitas kesehatan dibuat

inovasi ANJELIN (Antar Jemput Ibu Bersalin), GUBUK SMS yaitu inovasi dimulai

dari pemicuan STOP BABS sehingga seluruh keluarga memiliki jamban sehat.

Kedepan diharapkan semua desa yang ada diwilayah puskesmas Batunadua

dapat membuat suatu inovasi dengan pelaksanaan kegiatan memanfaatkan dana desa

dan swadaya masyarakat sejalan dengan program kesehatan pelayanan kesehatan

menyeluruh berdasarkan siklus hidup mulai dari ibu hamil, bayi, balita, anak-anak,

remaja, dewasa, lansia mendapatkan pelayanan kesehatan.

Tujuan :

 Memenuhi kebutuhan sasaran Posyandu

 Meningkatkan kehadiran, ibu, bayi balita, lansia di Posyandu

 Menambah semangat dan kinerja kader

5
 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sasaran Posyandu baik balita

maupun posyandu lansia

 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan

baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

 Meningkatkan kerja sama Petugas Kesehatan dengan Lintas Sektor

 Mewujudkan pembangunan masyarakat berwawasan kesehatan

6
BAB II
PROGRAM INOVASI

2.1 Puskesmas

2.1.1 Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Pelayanan

Kesehatan yang menyelengarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan

preventif, untuk mencapai darajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di

wilayah kerjanya. organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan

yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh

masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil

pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tepat guna, dengan biaya yang dapat

dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.

Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan dan

merupakan Unit Pelaksanaan Tekhnis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di wilayah kerja (Depkes, 2009).

Upaya yang diselenggarakan di Puskesmas adalah :

a) Pelayananan kesehatan masyarakat, yaitu upaya promotif dan preventif

7
b) Pelayanan media dasar, yaitu kuratif dan rehabilitatif yang tujuannya unutk

menyembuhkan penyakit untuk kondisi tertentu.

2.1.2 Fungsi Puskesmas

Puskesmas bertugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai

tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung

terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut Puskesmas

berfungsi sebagai penyelenggara UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah

kerjanya. Puskesmas juga diharapkan menjadi motivator, fasilitator dan turut serta

memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar

berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya (Permenkes

No.75 Tahun 2014).

2.1.3 Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas

Puskesmas Batunadua berdiri berdasarkan peraturan Walikota Nomor

10/PW/2008 tanggal 16 juli 2008 tentang Organisasi dan tata kerja unit pelaksana

tehnis dinas kesehatan daerah. Dengan tugas menyelenggarakan upaya kesehatan

wajib, upaya kesehatan inovasi, menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,

mendorong kemandirian hidup sehat serta memelihara dan meningkatkan kesehatan

masyarakat.

Pada tanggal 28 September 2017 puskesmas Batunadua telah melaksanakan

penilaian akreditasi. Dan berdasarkan keputusan Kementerian Kesehatan Republik

8
Indonesia Direktorat jendral pelayanan kesehatan komisi akreditasi fasilitas

kesehatan tingkat pertama puskesmas Batunadua mendapat strata Madya.

UPTD Puskesmas Batunadua terletak di Jalan Raja Inal Siregar Kelurahan

Batunadua Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Propinsi Sumatera Utara,

dengan Luas wilayah 38,74 km2 terdiri dari dua kelurahan dan tiga belas desa,

Puskesmas Batunadua merupakan satu dari Sembilan Puskesmas di kota

Padangsidimpuan. sebagian desa wilayah Puskesmas lebih dekat jangkauannya ke

kecamatan lain.

Tabel 2.1.1 Data Kependudukan Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

No Desa / Kelurahan Jumlah Jumlah Penduduk


LK PR Total
KK
1 Purwodadi 231 502 484 986
2 Gunung Hasahatan 96 187 221 408
3 Ujung Gurap 204 451 488 939
4 Baruas 149 306 308 614
5 Aek Bayur 90 207 205 412
6 Aek Tuhul 347 793 730 1.523
7 Pudun Jae 575 1295 1275 2.570
8 Pudun Julu 194 462 396 858
9 Siloting 252 528 522 1.050
10 Batang Bahal 139 309 305 614
11 Aek Najaji 17 37 35 72
12 Bargot Topong 265 599 534 1.133
13 Simirik 346 737 720 1.457
14 Batunadua Jae 1.851 4.018 4.102 8.120
15 Batunadua Julu 423 910 910 1.848
Jumlah 5.179 11.369 11.235 22.604

2.1.2 Tenaga Kesehatan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan

1 Dokter Umum 4 1 PNS , 2 THL

9
2 Dokter Gigi 1 PNS

3 Profesi Keperawatan 2 PNS

4 Apoteker 1 PNS

5 SKM 3 PNS

6 S – 1 Keperawatan 1 PNS

7 Bidan D – IV 3 PNS

8 D – IV Gizi 1 PNS

9 D – III Keperawatan 6 PNS

10 D – III Kebidanan 27 14 PNS , 14 Bides

11 D – III Farmasi 1 PNS

12 D - III Kesling 1 PNS

13 D – 1 Bidan 1 PNS

14 SMA 1 PNS

15 SMP 1 Petugas Jaga malam

16 SD 1 Petugas Kebersihan

2.2 Inovasi

Inovasi merupakan setiap ide atau pun gagasan baru yang belum pernah ada

atau pun diterbitkan sebelumnya. Dalam upaya peningkatan mutu layanan puskesmas

memiliki upaya terobosan –terobosan inovasi yang didalamnya ada program

unggulan. Keberadaan inovasi sangat penting untuk pelayanan publik dalam

meningkatkan mutu pelayanan . Puskesmas Batunadua melakukan inovasi

10
berdasarkan masalah yang ada baik dalam peningkatan layanan di dalam gedung

puskesmas maupun luar gedung puskesmas.

Inovasi-inovasi yang dilakukan adalah berbagai bentuk pendidikan kesehatan

yang wujudnya tidak hanya penyuluhan secara lisan saja, tetapi sasaran Posyandu

mempraktekkan secara langsung berbagai bentuk pendidikan kesehatan tersebut.

Adapun inovasi yang diadakan di Posyandu UPTD Puskesmas Batunadua antara lain

adalah :

2.3.1 JEMPOL SIKECIL (JEMputan POsyandu baLita ataSI KEluhan

Capaian Indikator Lengkap)

JEMPOL SIKECIL merupakan inovasi berbentuk angkutan umum yang di

sebut odong-odong yang digunakan untuk mengantar jemput sasaran posyandu dari

rumah untuk dibawa ke posyandu. Adapun sasarannya yaitu ibu hamil, bayi balita

dan lansia. Dengan adanya JEMPOL SIKECIL ini diharapkan sasaran bisa langsung

mendapatkan pelayanan di posyandu.

Latar Belakang inovasi adalah adanya keluhan masyarakat yang diperoleh dari

hasil survei kebutuhan masyarakat dimana sebagian ibu-ibu merasa sulit datang ke

posyandu. Desa Siloting terdiri dari 3 Lingkungan yang memiliki jarak yang

berjauhan antara Lingkungan I dengan yang lainnya. Masyarakat tidak datang ke

posyandu dengan alasan tidak ada transportasi dimana desa siloting transportasi

masih jarang dan tidak ada yang mengantarkan ke posyandu, apalagi balita yang

sudah selesai imunisasi rutin tidak lagi dibawa ke posyandu untuk pemantauan

tumbuh kembang, Posyandu Apel Desa Siloting dilaksanakan poskonya di

11
Lingkungan I. Setelah selesai di Lingkungan I barulah petugas posyandu bergerak ke

Lingkungan II dan dilanjutkan ke Lingkungan III sehingga setibanya Petugas

Posyandu ke Lingkungan II dan Lingkungan III sebagian masyarakat sudah

berpulangan atau pergi bekerja. Hal inilah menyebabkan lebih banyak balita yang

dilakukan kunjungan rumah/sweeping dari pada yang datang ke Posyandu.

Inovasi jempol si kecil di rencanakan berdasarkan hasil Musyawarah

Masyarakat desa Siloting dan diresmikan pada bulan Maret 2017 dan masih

dilaksanakan sampai saat ini. Pendanaan kegiatan dari Anggaran Dana Desa dan

Swadaya masyarakat. Posyandu Apel juga menyediakan PMT seluruh sasaran

posyandu dan memberikan hadiah balon kepada balita yang sudah selesai di timbang

berat badannya. Sampai dengan tahun 2019 jempol si kecil manfaatnya sudah di

perluas dengan mengikut sertakan tidak hanya balita namun semua sasaran posyandu

yang membutuhkan atau rumahnya jauh dari posyandu untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan di posyandu, dan bapak supir odong-odong posyandu juga bertugas untuk

mengingatkan hari posyandu dan menjadi media informasi hari posyandu kepada

semua sasaran posyandu.

Indikator JEMPOL SIKECIL yaitu :

a. Kunjungan Ibu Hamil

Ibu hamil perlu memeriksakan diri ke petugas kesehatan secara rutin minimal

4 kali selama kehamilan, mengukur tinggi badan pada saat pertama kali datang,

mengukur LILA, menimbang berat badan, mengukur tekanan darah dan besarnya

12
kandungan setiap kali periksa. Ibu hamil minum pil tambah darah selama 90 hari,

imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan edukasi.

b. Kunjungan Imunisasi

Program imunisasi dimulai sejak usia bayi hingga masuk usia sekolah.

Melalui program imunisasi, anak akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri atau

virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dinonaktifkan guna merangsang sistem

imun dan membentuk antibody di dalam tubuh.

c. Kunjungan Penimbangan Balita

Penimbangan dilakukan secara rutin diadakan setiap bulan di Posyandu

bertujuan untuk mengetahui apakah bayi atau balita tumbuh sehat, mengetahui dan

mencegah gangguan pertumbuhan, mengetahui jika balita sakit, kelengkapan

imunisasi dan mendapatkan penyuluhan gizi. Setelah menimbang berat badan, ada

dua kategori hasil yaitu Balita Yang Naik Berat Badannya dan Balita Bawah Garis

Merah (BGM). Di posyandu ini juga rutin dilakukan kegiatan Deteksi dini tumbuh

kembang selain penimbangan, pemantauan stunting dengan KMS dinding dan

bermain bersama dengan media KIE.

2. JUMBA MANIS CERIA (Jumpa Balita Meraih Impian dan Kreatifitas

Cerdas Gembira di posyandu)

Posyandu anggur terletak di Desa Baruas Kecamatan Padangsidimpuan

Batunadua. Strata posyandu anggur adalah posyandu Purnama dengan sasaran balita

sebanyak 73 anak. Jumlah kader aktif sebanyak 10 orang. Tahun 2017 dan sampai

13
Agustus 2018 tidak ada ditemukan balita BGM (Bawah Garis Merah). Tempat

pelaksanaan posyandu bertempat di Poskesdes Desa Baruas.

Inovasi dilatar belakangi dari keinginan para kader dan ibu-ibu balita untuk lebih

memajukan posyandu. Bila pada awalnya posyandu berjalan dengan monoton,

dengan kegiatan-kegiatan yang sudah rutin berjalan, sehingga setelah selesai

imunisasi dasar orangtua tidak lagi rutin membawa anaknya ke posyandu karena

hanya untuk menimbang saja, maka dengan arahan, bantuan dan kerja sama dari

lintas sektor baik pemerintahan desa maupun kecamatan seperti puskesmas, PKK dan

BKKBN maka diharapkan posyandu lebih dari sekedar pos untuk menimbang dan

imunisasi saja. Adapun inovasi yang dilakukan di posyandu anggur desa Baruas

adalah JUMBA MANIS CERIA (Jumpa Balita Meraih Impian dan Kreatifitas

cerdas gembira) di posyandu anggur. Adapun kegiatan inovasinya adalah pemantauan

tumbuh kembang balita dengan KMS, Edukasi, Media KIE, Bina Keluarga Balita

terintegrasi dengan KB.

Inovasi ini diharapkan untuk meningkatkan kegiatan di Posyandu seperti

pemantauan tumbuh kembang balita dengan KMS dan Media KIE. Meningkatkan

peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap

bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Dan nantinya mereka dapat

memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan, Bina Balita

Keluarga, Bermain sambil belajar bersama Serta tidak hanya berupa pendidikan

penyuluhan saja namun juga mampu mendeteksi dini permasalahan yang terkait gizi

balita dan juga mempraktekkannya sehingga tepat sasaran posyandu.

14
Bentuk kegiatan antara lain :

1. Pemantauan tumbuh kembang balita dengan KMS dinding

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses

pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat

pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi

dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam

bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan

perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

Dalam upaya pemantauan dan pencegahan stunting dalam deteksi tumbuh kembang

tidak hanya memakai KMS biasa namun sudah di adakan dengan pemantauan KMS

dinding.

Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan. Ciri-ciri pertumbuhan dan

perkembangan yang saling berkaitan adalah:

a) Perkembangan menimbulkan perubahan

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan

disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang

anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.

b) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan

selanjutnya

Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia

melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan

15
sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki

dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu

perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan

perkembangan selanjutnya.

c) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang

berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan

perkembangan pada masing-masing anak.

d) Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,

terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat,

bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah

kepandaiannya.

e) Perkembangan mempunyai pola yang tetap

Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,

yaitu: a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke

arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).b. Perkembangan terjadi lebih dahulu

di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari

yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).

f) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan

16
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan.

Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu

membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri

sebelum berjalan dan sebagainya.

KMS balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak,

imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan

anak, pemberian  ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan

anak dan rujukan ke Puskesmas/RS. KMS balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan

kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya.

Tujuan umum KMS balita yaitu untuk mewujudkan tingkat tumbuh kembang

dan status kesehatan anak balita secara optimal. Tujuan Khusus KMS balita yaitu

sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau tingkat pertumbuhan dan

perkembangan balita yang optimal, sebagai alat bantu dalam memantau dan

menentukan tindakan – tindakan untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan balita yang optimal, sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan

tindakan pelayanan kesehatan dan gizi kepada balita.

2. Media KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) di Posyandu

a) Pengertian

Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi

secara positif perilaku kesehatan masyarakat , dengan menggunakan berbagai prinsip

dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun

komunikasi massa (Notoatmodjo, 2003

17
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI,

1990). Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan merupakan salah satu

kompetensi yang dituntutdari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu peranan

yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu

terhadap individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.

b) Tujuan dilaksanakannya program KIE di posyandu , yaitu

 Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku sehingga tercapai penambahan

peserta baru.

 Membina tumbuh kembang balita.

 Untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif,

peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku balita secara wajar

sehingga balita tumbuh menjadi perilaku yang baik dan bertanggung jawab.

c) Jenis-jenis Media KIE di Taman Posyandu Anggur Desa Baruas

 Dongeng

 Permainan angka

 Tangga kubus

 Puzzle

3. JELITA SEGAR (Jelang Lima puluh Tahun SEhat dan buGAR)

Latar belakang inovasi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Batunadua banyak

di jumpai Lansia yang mempunyai penyakit tidak menular seperti hipertensi, DM,

Rematik, Stroke, Paru-paru. Namun para lansia ini masih jarang datang ke posyandu

18
lansia karena merasa keadaan badannya sehat, lansia yang datang ke posyandu adalah

yang mempunyai masalah kesehatan saja atau sedang sakit. Rendahnya kunjungan

posyandu lansia dapat dilihat dari capaian kunjungan yang belum memenuhi target

capaian. Lansia yang tidak sakit jarang mau datang ke posyandu lansia walaupun

petugas kesehatan telah sering melakukan penyuluhan agar para lansia mau datang ke

posyandu lansia untuk memeriksakan kesehatannya. Oleh karena itu, pada acara

minilok lintas sektor di Puskesmas , maka petugas lansia dan Bidan Desa

mengusulkan suatu inovasi posyandu lansia di Desa Baruas dan Purwodadi dan

mendapat dukungan dari lintas sektor dan masyarakat desa. Inovasi ini di buat dengan

dana desa dan swadaya masyarakat. Adapun bentuk kegiatan dari JELITA SEGAR

ini adalah senam lansia, pemeriksaan kesehatan POSBINDU, penyuluhan kesehatan,

dan membiasakan mengkonsumsi buah dan makanan bergizi. Diharapkan dengan

adanya inovasi ini para lansia yang sakit maupun sehat rutin datang ke posyandu

lansia untuk mengontrol kesehatannya dan perilaku Germas dapat menjadi budaya

para lansia.

Puskesmas Batunadua terdiri dari 2 ( dua ) kelurahan dan 13 ( tiga belas )


desa. Namun tidak semua kelurahan dan desa memiliki posyandu lansia. Posyandu
Lansia diadakan sebulan sekali dan mempunyai kader posyandu sebanyak empat
puluh orang. Adapun kelurahan dan desa yang memiliki posyandu Lansia di Wilayah
Kerja Puskesmas Batunadua sebagai berikut:

Tabel posyandu lansia wilayah Puskesmas Batunadua

No Lokasi Nama Posyandu Yang INOVASI


mendapatkan
PMT dari dana
sehat desa

19
1 Kelurahan Batunadua Jae Ceria -
2 Desa Purwodadi Cinta Damai Ada PMT Jelita segar
3 Desa Gunung Hasahatan Sejahtera - 2020
4 Desa Ujung Gurap Mawaddah Ada PMT Jelita Segar
5 Desa Baruas Markisa Ada PMT Jelita Segar
6 Desa Silolting Martondi Ada PMT Jelita Segar
7 Desa Batang Bahal Mitra Sejati Ada PMT
8 Desa Pudun Julu Lestari Ada PMT
9 Desa Pudun Jae Sentosa Ada PMT
10 Desa Simirik Peduli Sehat Ada PMT Jelita Segar

Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah :


1. Senam Sehat
2. Screening kesehatan Posbindu
3. Pemeriksaan Laboratorium
4. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas
5. Penyuluhan Kesehatan
6. Pemberian PMT Lansia
7. Pelayanan pengobatan dan Home visit lansia resiko tinggi

4. ANJELIN (Antar Jemput Ibu Bersalin)

Latar belakang masih rendahnya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dan

masih adanya kematian ibu dan bayi di wilayah puskesmas Batunadua. Inovasi ini

dibuat dengan mengantar jemput ibu bersalin dimana kondisi geografis wilayah

puskesmas masih banyak desa yang tidak setiap waktu ada transportasi umum.

Meningkatkan keinginan ibu bersalin untuk melahirkan di fasilitas kesehatan. Fungsi

ANJELIN antara lain mengantar dan menjemput ibu bersalin ke puskesmas dengan

sebelumnya petugas dihubungi oleh pasien atau bidan desa, merujuk pasien ke rumah

sakit.

5. GUBUK SMS

20
Inovasi GUBUK SMS (Gerakan Untuk Buat Kakus Stop Miting Sembarangan)

merupakan lanjutan dari inovasi Gebrak Germas dimana adanya kegiatan satu hari

seluruh masyarakat berkumpul untuk mendapatkan pelayanan kesehatan promotif

preventif dan edukatif. Kegiatan inovasi dilatar belakangi masih rendahnya

masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat, termasuk perilaku STOB BABS

belum terlaksana di desa aek najaji dimana sebelumnya semua warga masih

menggunakan Jamban umum yang belum mempunyai septic tank. Berdasarkan

Survei Masyarakat Desa dan survei kebutuhan masyarakat dimana masyarakat

mengharapkan adannya kegiatan upaya peningkatan derajat kesehatan di desa nya.

Inovasi muncul berdasarkan hasil musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada awal

tahun 2018 dan rapat lintas sektor tribulanan sehingga inovasi ini dapat berjalan.

Dilihat dari kondisi akses menuju desa Aek Najaji seperti transportasi umum yang

belum sampai ke desa dan kondisi jalan yang masih rawan sehingga petugas

puskesmas bila turun ke lapangan masih sulit. Kegiatan ini merupakan kolaborasi

program Promkes, Gizi, Kesehatan olah raga, Kesling, PTM Posbindu dan juga

berkolaborasi dengan PKK dan lintas sektor kecamatan sesuai rencana kegiatan yang

telah disepakati. Gubuk SMS dilaksanakan sebelumnya dengan adanya pemicuan

STOP BABS dari hasi kegiatan tersebut masyarakat sadar bahwa perilaku buang air

besar sembaranagn dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan,yang buruk.

Berdasarkan kesepakatan akan dibuat jamban keluarga dengan bergotong royong.

Dan untuk Jamban Umum akan diperbaiki dengan membangun jamban sehat dari

anggaran dana desa. Kegiatan ini akan di monitoring oleh petugas puskesmas dan

21
kader kesehatan desa sampai seluruh keluarga di desa memiliki jamban sehat

semuanya.

Tujuan:

Meningkatkan derajat kesehatan di desa Aek Najaji dengan harapan masyarakat

menjadikan GERMAS sebagai gaya hidup dalam kehidupan sehari-hari dan

pemanfaatan anggaran dana desa dan swadaya masyarakat dengan pembangunan

berwawasan kesehatan. Kegiatan :

- Penyuluhan kesehatan (GERMAS)

- Melaksanakan kesehatan Olahraga Jelita segar

- Pemeriksaan kesehatan dan PTM Posbindu

- Melakukan pemicuan Stob BABS

- Gotong royong pembuatan jamban keluarga dan jamban umum

- Kampanye CTPS

- Gerakan makan buah setiap pertemuan

- Peningkatan gizi dengan Pemberian PMT kepada semua warga dari

BAB III

HASIL DARI INOVASI

 Setelah adanya inovasi jempol si kecil, Jumba Manis Ceria dan Jelita Segar dan di

posyandu mengalami perubahan diantaranya :

22
1. Sasaran baru lebih cepat mendapat informasi hari buka Posyandu karena selain

diumumkan oleh petugas juga oleh supir mobil jemputan posyandu

2. Terjadi peningkatan jumlah kunjungan mencapai sasaran :

 Imunisasi bayi

 Penimbangan balita

 Pemantauan Deteksi Dini tumbuh kembang

 Pelayanan ANC,KIA,KB

 Pelayanan Kesehatan Lansia

2. Menambah pengetahuan ibu mengenai imunisasi dan deteksi tumbuh kembang

anak.

3. Kesehatan ibu hamil lebih terpantau dan pengetahuan ibu hamil tentang

kehamilan dan persalinan lebih bertambah.

4. Lansia yang datang ke posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya

lebih banyak, terdeteksi dan terpantau secara dini penyakit tidak menular dengan

posbindu dan pengetahuan kesehatan lansia bertambah termasuk perilaku

Germas membudaya di semua Lansia.

 Inovasi Anjelin : Meningkatnya persalinan di fasilitas kesehatan dan


mendekatkan pelayanan kesehatan ke puskesmas dan rujukan lebih cepat
terlayani sehingga dapat mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
 Inovasi GUBUK SMS : dengan inovasi ini masyarakat desa Aek Najaji lebih

mengetahui tentang perilaku sehat dengan GERMAS dan upaya pembangunan

yang berwawasan kesehatan di desa, Telah adanya pembangunan sarana air di

desa Aek Najaji, perbaikan lingkungan terutama Jamban sehat dimana

23
terpicunya masyarakat untuk perilaku STOB BABS dari 14 keluarga yang tidak

mempunyai jamban sehat tinggal satu keluarga lagi yang belum menggunakan

jamban sehat dan saat ini sedang proses pembuatan.

BAB IV

PENUTUP

Posyandu mempunyai peran yang sangat strategis dalam menjembatani

program-program kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Masyarakat mendapat kemudahan dalam mendapat informasi dan pelayanan

24
kesehatan, disamping manfaat sosial yang lain. Kegiatan yang merangsang tumbuh

kembang balita harus diperbanyak.  Sehingga dengan adanya inovasi ini kegiatan

posyandu tidak monoton menjalankan rutinitas kegiatan menimbang saja namun juga

dapat mengembangkan posyandu dengan menjaring ibu – ibu balita dan kader untuk

aktif dan berperan serta dalam kamajuan posyandu.

Dengan adanya inovasi ini diharapkan masyarakat dapat sehat mandiri sejalan

dengan visi misi puskesmas batunadua Menjadi puskesmas dengan pelayanan yang

bermutu untuk terwujudnya masyarakat Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

yang cinta sehat dan mandiri dengan memanfaatkan tempat pelayanan kesehatan

untuk meningkatkan derajat kesehatan baik sedang sehat atau sakit dengan

membiasakan gaya hidup Germas dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian, makalah inovasi puskesmas ini dibuat. Semoga segala informasi

ini dapat bermanfaat, dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dan mungkin dapat

diterapkan sesuai dengan budaya setempat dalam upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat.

DOKUMENTASI INOVASI
JEMPOL SI KECIL

25
Musyawarah bersama / komitmen bersama pelaksanaan inovasi

Louncing inovasi di posyandu

26
ODONG-ODONG JEMPOL SIKECIL DESA PUDUN JAE

Gambar kegiatan Jempol Si Kecil di Posyandu Apel desa SILOTING

1. Musyawarah Mayarakat Desa Siloting dalam perencanaan inovasi

27
2. Odong-odong sebagai sarana transportasi Jempol Si Kecil

28
29
30
Gambar inovasi JELITA SEGAR di posyandu Lansia

31
32
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA dalam pembentukan inovasi

33
INOVASI JUMBA MANIS CERIA

34
INOVASI GUBUK SMS

Gambar kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa untuk pembuatan Jamban


sehat dan pelaksanaan GERMAS di desa Aek Najaji sekaligus komitmen bersama
pembentukan inovasi GUBUK SMS

35
36
37
Gambar dokumentasi Anjelin

38
39
Pelaksanaan Survei Kebutuhan Masyarakat

Koordinasi dengan lintas sektor pelaksanaan INOVASI

40
41

Anda mungkin juga menyukai