1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Tentang
Program Inovasi UPTD PUSKESMAS BATUNADUA.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih atas bantuan dari Lintas sektor ,
masyarakat, dan pemegang program UPTD PUSKESMAS BATUNADUA yang
telah berkontribusi dengan memberikan saran-saran dan ide-ide yang membangun
yang dapat membantu terselesaikannya makalah ini.
Padangsidimpuan,
Penulis
2
BAB 1
PENDAHULUAN
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
program inovasi sehingga masyarakat tertarik dan termotivasi untuk menuju sehat
3
mandiri, berkunjung dan memanfaatkan fasilitas kesehatan dan jenis pelayanan
kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas baik masyarakat tersebut dalam
Saat ini tidak hanya kesehatan ibu dan anak yang menjadi perhatian dunia, namun
kesehatan lanjut usia (lansia) juga kini menjadi perhatian karena jumlahnya yang
hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
Berdasarkan hasil musyawarah desa, dengan arahan dan bantuan dari beberapa
pihak seperti Puskesmas dan Pembina desa di posyandu beberapa desa diusulkan
menjadi posyandu pengembangan dan mempunyai kegiatan yang tidak hanya dari
sekedar Pos untuk menimbang dan imunisasi saja. Namun juga terdapat inovasi –
inovasi di dalam nya yang bersumber dana dari swadaya masyarakat, sehingga
masyarakat dengan sadar akan pentingnya posyandu dan para ibu – ibu selalu aktif
4
Inovasi yang telah dilaksanakan di luar gedung puskesmas berupa upaya
Posyandu BaLita ataSI keluhan Capai Indikator Lengkap), inovasi posyandu ramah
anak JUMBA MANIS CERIA (Jumpa Balita Meraih Impian dan Kreatifitas Cerdik
dan gembira di posyandu) dengan kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang, Bina
Keluarga Balita yang nantinya bisa menjadi taman posyandu, inovasi JELITA
SEGAR (Jelang Lima Puluh Tahun Sehat dan Bugar) dengan kegiatan Senam sehat
Pengelolaan Penyakit Kronis, selain itu inovasi dalam upaya menurunkan angka
kematian ibu dan anak serta meningkatkan persalinan di pasilitas kesehatan dibuat
inovasi ANJELIN (Antar Jemput Ibu Bersalin), GUBUK SMS yaitu inovasi dimulai
dari pemicuan STOP BABS sehingga seluruh keluarga memiliki jamban sehat.
dapat membuat suatu inovasi dengan pelaksanaan kegiatan memanfaatkan dana desa
menyeluruh berdasarkan siklus hidup mulai dari ibu hamil, bayi, balita, anak-anak,
Tujuan :
5
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sasaran Posyandu baik balita
6
BAB II
PROGRAM INOVASI
2.1 Puskesmas
yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
7
b) Pelayanan media dasar, yaitu kuratif dan rehabilitatif yang tujuannya unutk
kerjanya. Puskesmas juga diharapkan menjadi motivator, fasilitator dan turut serta
10/PW/2008 tanggal 16 juli 2008 tentang Organisasi dan tata kerja unit pelaksana
masyarakat.
8
Indonesia Direktorat jendral pelayanan kesehatan komisi akreditasi fasilitas
dengan Luas wilayah 38,74 km2 terdiri dari dua kelurahan dan tiga belas desa,
kecamatan lain.
9
2 Dokter Gigi 1 PNS
4 Apoteker 1 PNS
5 SKM 3 PNS
6 S – 1 Keperawatan 1 PNS
7 Bidan D – IV 3 PNS
8 D – IV Gizi 1 PNS
13 D – 1 Bidan 1 PNS
14 SMA 1 PNS
16 SD 1 Petugas Kebersihan
2.2 Inovasi
Inovasi merupakan setiap ide atau pun gagasan baru yang belum pernah ada
atau pun diterbitkan sebelumnya. Dalam upaya peningkatan mutu layanan puskesmas
10
berdasarkan masalah yang ada baik dalam peningkatan layanan di dalam gedung
yang wujudnya tidak hanya penyuluhan secara lisan saja, tetapi sasaran Posyandu
Adapun inovasi yang diadakan di Posyandu UPTD Puskesmas Batunadua antara lain
adalah :
sebut odong-odong yang digunakan untuk mengantar jemput sasaran posyandu dari
rumah untuk dibawa ke posyandu. Adapun sasarannya yaitu ibu hamil, bayi balita
dan lansia. Dengan adanya JEMPOL SIKECIL ini diharapkan sasaran bisa langsung
Latar Belakang inovasi adalah adanya keluhan masyarakat yang diperoleh dari
hasil survei kebutuhan masyarakat dimana sebagian ibu-ibu merasa sulit datang ke
posyandu. Desa Siloting terdiri dari 3 Lingkungan yang memiliki jarak yang
posyandu dengan alasan tidak ada transportasi dimana desa siloting transportasi
masih jarang dan tidak ada yang mengantarkan ke posyandu, apalagi balita yang
sudah selesai imunisasi rutin tidak lagi dibawa ke posyandu untuk pemantauan
11
Lingkungan I. Setelah selesai di Lingkungan I barulah petugas posyandu bergerak ke
berpulangan atau pergi bekerja. Hal inilah menyebabkan lebih banyak balita yang
Masyarakat desa Siloting dan diresmikan pada bulan Maret 2017 dan masih
dilaksanakan sampai saat ini. Pendanaan kegiatan dari Anggaran Dana Desa dan
posyandu dan memberikan hadiah balon kepada balita yang sudah selesai di timbang
berat badannya. Sampai dengan tahun 2019 jempol si kecil manfaatnya sudah di
perluas dengan mengikut sertakan tidak hanya balita namun semua sasaran posyandu
yang membutuhkan atau rumahnya jauh dari posyandu untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan di posyandu, dan bapak supir odong-odong posyandu juga bertugas untuk
mengingatkan hari posyandu dan menjadi media informasi hari posyandu kepada
Ibu hamil perlu memeriksakan diri ke petugas kesehatan secara rutin minimal
4 kali selama kehamilan, mengukur tinggi badan pada saat pertama kali datang,
mengukur LILA, menimbang berat badan, mengukur tekanan darah dan besarnya
12
kandungan setiap kali periksa. Ibu hamil minum pil tambah darah selama 90 hari,
b. Kunjungan Imunisasi
Program imunisasi dimulai sejak usia bayi hingga masuk usia sekolah.
Melalui program imunisasi, anak akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri atau
virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dinonaktifkan guna merangsang sistem
bertujuan untuk mengetahui apakah bayi atau balita tumbuh sehat, mengetahui dan
imunisasi dan mendapatkan penyuluhan gizi. Setelah menimbang berat badan, ada
dua kategori hasil yaitu Balita Yang Naik Berat Badannya dan Balita Bawah Garis
Merah (BGM). Di posyandu ini juga rutin dilakukan kegiatan Deteksi dini tumbuh
Batunadua. Strata posyandu anggur adalah posyandu Purnama dengan sasaran balita
sebanyak 73 anak. Jumlah kader aktif sebanyak 10 orang. Tahun 2017 dan sampai
13
Agustus 2018 tidak ada ditemukan balita BGM (Bawah Garis Merah). Tempat
Inovasi dilatar belakangi dari keinginan para kader dan ibu-ibu balita untuk lebih
imunisasi dasar orangtua tidak lagi rutin membawa anaknya ke posyandu karena
hanya untuk menimbang saja, maka dengan arahan, bantuan dan kerja sama dari
lintas sektor baik pemerintahan desa maupun kecamatan seperti puskesmas, PKK dan
BKKBN maka diharapkan posyandu lebih dari sekedar pos untuk menimbang dan
imunisasi saja. Adapun inovasi yang dilakukan di posyandu anggur desa Baruas
adalah JUMBA MANIS CERIA (Jumpa Balita Meraih Impian dan Kreatifitas
tumbuh kembang balita dengan KMS, Edukasi, Media KIE, Bina Keluarga Balita
pemantauan tumbuh kembang balita dengan KMS dan Media KIE. Meningkatkan
peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap
bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Dan nantinya mereka dapat
memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan, Bina Balita
Keluarga, Bermain sambil belajar bersama Serta tidak hanya berupa pendidikan
penyuluhan saja namun juga mampu mendeteksi dini permasalahan yang terkait gizi
14
Bentuk kegiatan antara lain :
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat
pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi
dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam
Dalam upaya pemantauan dan pencegahan stunting dalam deteksi tumbuh kembang
tidak hanya memakai KMS biasa namun sudah di adakan dengan pemantauan KMS
dinding.
selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan
15
sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki
dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu
perkembangan selanjutnya.
berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan
terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat,
kepandaiannya.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari
16
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan.
Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu
membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri
anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan
anak dan rujukan ke Puskesmas/RS. KMS balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan
kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya.
Tujuan umum KMS balita yaitu untuk mewujudkan tingkat tumbuh kembang
dan status kesehatan anak balita secara optimal. Tujuan Khusus KMS balita yaitu
sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau tingkat pertumbuhan dan
perkembangan balita yang optimal, sebagai alat bantu dalam memantau dan
perkembangan balita yang optimal, sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan
a) Pengertian
17
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI,
yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu
peserta baru.
Dongeng
Permainan angka
Tangga kubus
Puzzle
di jumpai Lansia yang mempunyai penyakit tidak menular seperti hipertensi, DM,
Rematik, Stroke, Paru-paru. Namun para lansia ini masih jarang datang ke posyandu
18
lansia karena merasa keadaan badannya sehat, lansia yang datang ke posyandu adalah
yang mempunyai masalah kesehatan saja atau sedang sakit. Rendahnya kunjungan
posyandu lansia dapat dilihat dari capaian kunjungan yang belum memenuhi target
capaian. Lansia yang tidak sakit jarang mau datang ke posyandu lansia walaupun
petugas kesehatan telah sering melakukan penyuluhan agar para lansia mau datang ke
posyandu lansia untuk memeriksakan kesehatannya. Oleh karena itu, pada acara
minilok lintas sektor di Puskesmas , maka petugas lansia dan Bidan Desa
mengusulkan suatu inovasi posyandu lansia di Desa Baruas dan Purwodadi dan
mendapat dukungan dari lintas sektor dan masyarakat desa. Inovasi ini di buat dengan
dana desa dan swadaya masyarakat. Adapun bentuk kegiatan dari JELITA SEGAR
adanya inovasi ini para lansia yang sakit maupun sehat rutin datang ke posyandu
lansia untuk mengontrol kesehatannya dan perilaku Germas dapat menjadi budaya
para lansia.
19
1 Kelurahan Batunadua Jae Ceria -
2 Desa Purwodadi Cinta Damai Ada PMT Jelita segar
3 Desa Gunung Hasahatan Sejahtera - 2020
4 Desa Ujung Gurap Mawaddah Ada PMT Jelita Segar
5 Desa Baruas Markisa Ada PMT Jelita Segar
6 Desa Silolting Martondi Ada PMT Jelita Segar
7 Desa Batang Bahal Mitra Sejati Ada PMT
8 Desa Pudun Julu Lestari Ada PMT
9 Desa Pudun Jae Sentosa Ada PMT
10 Desa Simirik Peduli Sehat Ada PMT Jelita Segar
masih adanya kematian ibu dan bayi di wilayah puskesmas Batunadua. Inovasi ini
dibuat dengan mengantar jemput ibu bersalin dimana kondisi geografis wilayah
puskesmas masih banyak desa yang tidak setiap waktu ada transportasi umum.
ANJELIN antara lain mengantar dan menjemput ibu bersalin ke puskesmas dengan
sebelumnya petugas dihubungi oleh pasien atau bidan desa, merujuk pasien ke rumah
sakit.
5. GUBUK SMS
20
Inovasi GUBUK SMS (Gerakan Untuk Buat Kakus Stop Miting Sembarangan)
merupakan lanjutan dari inovasi Gebrak Germas dimana adanya kegiatan satu hari
masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat, termasuk perilaku STOB BABS
belum terlaksana di desa aek najaji dimana sebelumnya semua warga masih
Inovasi muncul berdasarkan hasil musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada awal
tahun 2018 dan rapat lintas sektor tribulanan sehingga inovasi ini dapat berjalan.
Dilihat dari kondisi akses menuju desa Aek Najaji seperti transportasi umum yang
belum sampai ke desa dan kondisi jalan yang masih rawan sehingga petugas
puskesmas bila turun ke lapangan masih sulit. Kegiatan ini merupakan kolaborasi
program Promkes, Gizi, Kesehatan olah raga, Kesling, PTM Posbindu dan juga
berkolaborasi dengan PKK dan lintas sektor kecamatan sesuai rencana kegiatan yang
STOP BABS dari hasi kegiatan tersebut masyarakat sadar bahwa perilaku buang air
Dan untuk Jamban Umum akan diperbaiki dengan membangun jamban sehat dari
anggaran dana desa. Kegiatan ini akan di monitoring oleh petugas puskesmas dan
21
kader kesehatan desa sampai seluruh keluarga di desa memiliki jamban sehat
semuanya.
Tujuan:
- Kampanye CTPS
BAB III
Setelah adanya inovasi jempol si kecil, Jumba Manis Ceria dan Jelita Segar dan di
22
1. Sasaran baru lebih cepat mendapat informasi hari buka Posyandu karena selain
Imunisasi bayi
Penimbangan balita
Pelayanan ANC,KIA,KB
anak.
3. Kesehatan ibu hamil lebih terpantau dan pengetahuan ibu hamil tentang
lebih banyak, terdeteksi dan terpantau secara dini penyakit tidak menular dengan
23
terpicunya masyarakat untuk perilaku STOB BABS dari 14 keluarga yang tidak
mempunyai jamban sehat tinggal satu keluarga lagi yang belum menggunakan
BAB IV
PENUTUP
24
kesehatan, disamping manfaat sosial yang lain. Kegiatan yang merangsang tumbuh
kembang balita harus diperbanyak. Sehingga dengan adanya inovasi ini kegiatan
posyandu tidak monoton menjalankan rutinitas kegiatan menimbang saja namun juga
dapat mengembangkan posyandu dengan menjaring ibu – ibu balita dan kader untuk
Dengan adanya inovasi ini diharapkan masyarakat dapat sehat mandiri sejalan
dengan visi misi puskesmas batunadua Menjadi puskesmas dengan pelayanan yang
yang cinta sehat dan mandiri dengan memanfaatkan tempat pelayanan kesehatan
untuk meningkatkan derajat kesehatan baik sedang sehat atau sakit dengan
ini dapat bermanfaat, dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dan mungkin dapat
kesehatan masyarakat.
DOKUMENTASI INOVASI
JEMPOL SI KECIL
25
Musyawarah bersama / komitmen bersama pelaksanaan inovasi
26
ODONG-ODONG JEMPOL SIKECIL DESA PUDUN JAE
27
2. Odong-odong sebagai sarana transportasi Jempol Si Kecil
28
29
30
Gambar inovasi JELITA SEGAR di posyandu Lansia
31
32
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA dalam pembentukan inovasi
33
INOVASI JUMBA MANIS CERIA
34
INOVASI GUBUK SMS
35
36
37
Gambar dokumentasi Anjelin
38
39
Pelaksanaan Survei Kebutuhan Masyarakat
40
41