(HIPERMENOREA)
OLEH :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan MDGs adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta
ibu dan bayi di dunia menurut WHO tahun 2012 mencapai 800 jiwa setiap hari
(WHO, 2012). Sampai saat ini angka kematian maternal dan perinatal di
Indonesia masih cukup tinggi. Kesakitan dan kematian ibu serta kematian bayi
baru lahir, hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
Salah satu upaya dalam menurunkan angka kematian ibu yaitu melalui
1
Gangguan sistem reproduksi pada wanita usia subut yang dapat terjadi
atau menstruasi yang banyak dan memanjang pada siklus yang biasa. Adapun
tersering perdarahan abnormal per vaginam pada masa reproduksi wanita seperti
Lebih dari 50% terjadi pada masa perimenopause, sekitar 20% pada masa remaja,
oleh DUB yang perlu mendapatkan perhatian khusus dan cukup sering terjadi
tetapi informasi tentang penyakit ini masih terbatas seperti komplikasi, data
kematian, dengan demikian peneliti tertarik untuk memaparkan kasus ibu dengan
hypermenorhoe.
B. Rumusan Masalah
terlihat dari jumlah pembalut yang digunakan serta lebih lama dari 8 hari. .
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
2
C. Tujuan Penulisan
hypermenorhoe .
hypermenorhoe .
hypermenorhoe .
etiologi hypermenorhoe .
D. Manfaat Penulisan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hypermenorhoe
1. Pengertian
menstruasi yang hebae yang lebih jauh dapat dipersulit oleh gumpalan darah.
jumlah yang dikeluarkan cukup banyak dan terlihat dari jumlah pembalut
Hypermenor adalah perdarahan haid yang lebih banyak atau lebih lama
dari normal (> 8 hari) sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus,
misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari
kondisi dimana ibu mengalami perdarahan banyak pada masa menstruasi yang
diakibatkan oleh kelainan uterus yang diukur dari jumlah darah yang keluar
4
2. Etiologi
a. Hypoplasia uteri
mengakibatkan :
Terapi : uterotonika
b. Astheni
c. Myoma uteri
adalah :
5
c. Retroflexio uteri, karena bendungan pembuluh darah balik
gejala perubahan mood, pusing, lemah, letih, rasa lelah yang berlebihan.
4. Patofisiologi
karena persistensi folikel yang tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasi dan
5. Komplikasi
hipovolemik.
6
6. Penatalaksanaan
USG
7. Jika obat-obat tersebut tidak bisa dijangkau oleh pasien kita dapat
8. Pada wanita yang ingin punya anak dapat diobati dengan pemberian obat
7
B. Kerangka Teori
DUB
Oligomenorea Polimenorea
perdarahan sebagai akibat DUB. Adapun pada penelitian ini adalah akan mengkaji
komplikasi
8
BAB III
Ny. I berusia 49 tahun P2A0 mengeluh sakit dan pengeluaran darah saat haid
yang lebih banyak dari biasa kurang lebih 8 kali ganti pembalut. Menarche 16 tahun,
menikah 19 tahun dan tidak menggunakan KB. Ibu mengatakan usia melahirkan anak
yang pertama berusia 25 tahun, sedangkan usia waktu melahirkan anak yang kedua
yaitu 30 tahun sehingga jarak antara anak pertama dan kedua 5 tahun.
Ny. I mengatakan tidak pernah keguguran, seama ini ibu tidak menggunakan
kontrasepsi AKDR. Ibu mengatakan pernah mengalami sakit perut bagian bawah
yang disertai perdarahan, ibu juga mengeluh karena saat berkemih terasa nyeri
satu dengan mentruasi sebelumnya 28 hari, ibu mengalami menstruasi lebih dari 8
hari. Ibu juga mengatakan nyeri saat menstruasi merasa nyeri dengan darah
darah haid banyak selama 4 bulan, tanpa disertai nyeri. Ibu tidak memeriksakan ke
hipermenorhoe. Walaupun dalam penelitian ini kasus tersebut tidak bertentangan atau
9
tidak sesuai teori Friedman (2007) yang mengatakan bahwa penyebab
Berdasarkan kasus diatas ibu merasa perut sakit bagian bawah. Hal ini
ditunjang dengan hasil diagnosa USG adanya terus membesar mencapai 6,5 mm.
Data tersebut menunjukkan ibu mengalami mioma uteri. Hal ini sesuai dengan
menurut Nurhanifah (2013) menorrhagia atau hipermenor pada pada mioma uteri
disebabkan oleh kontraksi otot yang kurang kuat, permukaan endometrium yang luas
oleh gaya hidup yang kurang baik. Menurut analisis penulis makanan yang berlemak
Menurut Parmono (2013) menyebutkan bahwa pantangan bagi ibu penderita mioma
uteri adalah konsumsi makanan yang berlemak dan karbohidrat tinggi (daging
mengkonsumsi taoge oleh dokter, hal ini disebabkan karena toge berkhasiat untuk
10
meningkatkan kesuburan. Oleh karena itu bagi penderita mioma, mengkonsumsi
tauge dapat merangsang terhadap pertumbuhan sel baru pada uterus. Menurut
penelitian ilmiah yang dilakukan James Dukes, sayuran tauge jenis apa pun
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri. Menurut
Marino (2004) diduga mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan
dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai
Hal ini sesuai dengan (Parker, 2007). wanita kebanyakan didiagnosa dengan
mioma uteri dalam usia 40-an, tetapi masih tidak diketahui pasti apakah mioma uteri
secara sekunder terhadap perubahan hormon pada waktu usia begini. Faktor lain yang
bisa mengganggu insidensi sebenar kasus mioma uteri adalah kerana dokter
Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan sekitar
10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini paling sering memberikan
11
terjadi sebelum menarche dan setelah menopause hanya 10% mioma yang masih
setelah dilakukan asuhan kebidanan, perdarahan pada pasien dapat berkurang. Selama
2 hari perawatan, Ny. A mengalami peningkatan yang lebih baik, asuhan yang
pemberian obat. Obat antibiotik yaitu cefotaxime/12 Jam Skin tes, Injeksi,
mengkonsumsi makanan yang bergizi. Setelah dilakukan asuhan selama 2 hari, pasien
sebagai akibat perdarahan yang terus menerus. Dari hasil penelitian dan diagnosis,
mengalami anemia berat , hal ini disebabkan karena pada keadaan mioma ibu
mengalami perdarahan sehingga kadar hemoglobin ibu menurun. Hal ini sesuai
dengan Ambarwati (2010) yang mengatakan anemia merupakan akibat paling sering
dari mioma. Hal ini disebabkan perdarahan uterus yang banyak dan habisnya
dengan penyakit ginjal diduga akibat penekanan mioma terhadap ureter yang
12
menyebabkan peninggian tekanan balik ureter dan kemudian menginduksi
Menurut Tucker, Susan Martin (2008) pada mioma kecil dan tidak menimbulkan
keluhan, tidak diberikan terapi, hanya perlu diamati tiap 3 – 6 bulan untuk menilai
Selain itu indikasi mioma uteri yang diangkat adalah mioma uteri
subserosum bertangkai. Pada mioma uteri yang masih kecil khususnya pada penderita
pemeriksaan pelvic secara rutin tiap tiga bulan atau enam bulan. Adapun cara
penanganan pada myoma uteri yang perlu diangkat adalah dengan pengobatan
total abdominal. Tindakan histerektomi total tersebut dikenal dengan nama Total
adenommiosis, infeksi pelvis, polips endometrial, dan adanya benda asing seperti
IUD.
13
Faktor riwayat alat kontrasepsi AKDR terhadap kejadian etiologi
adalah perdarahan yang lebih banyak pada saat menstruasi. Hal ini sesuai dengan
Pemasangan AKDR dapat menyebabkan perdarahan yang lebih banyak dari keadaan
normal. Ibu usia subur yang menggunakan kontrasepsi AKDR dapat mengalami
14
BAB IV
PENUTUP
menstruasi yang hebae yang lebih jauh dapat dipersulit oleh gumpalan darah.
salah satu kasus yang disebabkan oleh DUB yang perlu mendapatkan perhatian
khusus dan cukup sering terjadi tetapi informasi tentang penyakit ini masih terbatas
seperti komplikasi.
Oleh karena itu sebaiknya ibu usia subur dapat melakukan pemeriksaan
kesehatannya secara rutin dan melakukan diet gizi yang baik. Selain itu juga
disarakan untuk melakukan deteksi dini untuk mencegah hipermenor akibat dari
mioma uteri.
15
DAFTAR PUSTAKA
Queenan, J. T., Elia, G. F. W., 2004. Dysfuntional Uterine Bleeding. Diakses dari
Kemenkes, 2010. Millenium Developments Goals. http://www.depkes.go.id
16