Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI PERIOPERATIF PADA TN.

E
DENGAN DIAGNOSA EFUSI PLEURA DEXTRA DD HEMATOMA
INTRAPLEURA YANG DILAKUKAN TINDAKAN VATS
DENGAN ANESTESI UMUM
DI RUMAH SAKIT SANTOSA HOSPITAL BANDUNG CENTRAL
TAHUN 2020

DISUSUN OLEH :
MUHAMAD AFRIYALDI, S.Kep., Ns

PELATIHAN PERAWAT ANESTESI


ANGKATAN III
DI SANTOSA HOSPITAL BANDUNG CENTRAL
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI PERIOPERATIF
PADA TN. E DENGAN DIAGNOSA EFUSI PLEURA DEXTRA DD
HEMATOMA INTRAPLEURA YANG DILAKUKAN TINDAKAN VATS
DENGAN ANESTESI UMUM

A. PENGKAJIAN
a. Identitas
Nama : Tn. E
Umur : 43 Tahun
No. Medrek : 44xxxx
Alamat : Jl. KH Mustofa
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Diagnosa Medis : Efusi Pleura Dextra DD Hematoma
Intrapleura
Status Fisik (ASA) : III
Identitas Keluarga (Penanggung Jawab)
Nama : Ny. S
Umur : 42 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : Istri

b. Riwayat Penyakit
1) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan awalnya pada tanggal 05/02/2020 mengalami
jatuh saat main badminton, pasien mengatakan merasa sesak dan
nyeri pada dada sebelah kanan, kemudian pasien dibawa ke RS
Subang kemudian karena keterbatasan alat pasien dirujuk ke RS
Santosa pada tanggal 11/02/2020, di RS Santosa pasien sudah
dilakukan tindakan CTT (Chest Tube Thoracostomy) dan kemudian
dirawat diruang inap, setelah itu pasien dilakukan tindakan USG ulang
didapatkan masih ada cairan/darah pada rongga pleura kanan dan
kemudian disarankan dokter untuk dilakukan operasi thorax ulang dan
dilakukan operasi pada tanggal 21/02/2020. Pada saat diruang tunggu
pasien operasi pasien mengeluh sesak dan nyeri pada dada sebelah
kanan.
2) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya.

c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : Pasien tampak lemah
2) Kesadaran : Composmentis
3) Status Fisik : TB : 172 Cm, BB : 82 Kg
4) Tanda-tanda Vital : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 27x/menit
Suhu : 36,5oC
SpO2 : 96%

 Kepala :
Keadaan umum kepala simetris antara kiri dan kanan, bentuk
kepala bulat, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat lesi pada kepala.
 Mata :
Keadaan mata simetris antara kiri dan kanan, tidak terdapat nyeri
tekan pada mata, konjungtiva tampak tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan
 Telinga :
Struktur telinga kiri dan kanan tampak simetris, fungsi pendengaran
baik, tidak ada gangguan pada sistem pendengaran, pasien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran
 Hidung :
Keadaan umum hidung baik, struktur hidung simetris antara kiri dan
kanan, tidak ditemukan adanya polip, tidak adanya pernafasan
cuping hidung
 Mulut :
Mukosa bibir tampak kering, tidak terdapat adanya stomatitis, pasien
juga tidak menggunakan gigi palsu, tidak terdapat gigi goyang,
malapati 2.

 Leher :
Tidak terdapat pembesaran kelenjar gondok, tidak terdapat pelebaran
vena jugularis, tidak terdapat nyeri, tidak terdapat benjolan dan leher
tidak kaku, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid.
 Dada :
Paru - paru :
Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan, terdapat lesi pemasangan
WSD pada mid axila ics 5
Palpasi : Ekspansi dinding dada tidak simetris antara kiri dan
kanan,
taktil premitus pada dada sebelah kanan kurang terasa
Perkusi : Saat diperkusi terdengar redup pada dada sebelah kanan
Auskultasi : Suara nafas menurun pada dada sebelah kanan.
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba namun tidak kuat angkat
Perkusi : Terdapat suara redup saat diperkusi
Auskultasi : Terdengar bunyi S1 dan S2 tunggal
 Abdomen :
Inspeksi :Tidak terdapat adanya lesi, terdapat distensi
Abdomen
Auskultasi : Bising usus terdengar 8x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : Terdengar bunyi timpani pada abdomen
 Genetalia :
Tidak terdapat kelainan pada genetalia
 Ekstrimitas :
Tonus otot dan kekuatan otot pada kedua ekstremitas atas dan
normal dengan nilai (5)
 Alergi :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat.
d. Pemeriksaan Penunjang
1) EKG : Sinus Rhythm
2) Hasil Laboratorium :
Blood Gas Analyze (Tgl 20-02-2020)
TEST RESULT UNIT REFERANCE RANGE
pH 7.392 7.350 – 7.450
PCO2 39.2 mmHg 35.0 – 48.0
PO2 59.0 mmo/L 83.0 – 108.0
Bicarbonate 29.3 mmo/L 22.0 – 26.0
TCO2 25.0 mmo/L 19.0 – 25.0
Hematology (18/02/2020)
TEST RESULT UNIT REFERANCE RANGE
Hemoglobin 9.7 g/dL 13.0 – 18.0
Eritrosit 4.94 mil/uL 4.50 – 5.90
Hematokrit 28 % 40 – 52
Leukosit 11.54 th/uL 4.50 – 11.0
Trombosit 311 th/uL 150 – 450

3) Dan Lain-lain : Pemeriksaan USG Deteksi Marker Cairan Efusi


Kesimpulan: Efusi pleura kanan (lk 137 ml)
e. Persiapan Operasi/Anestesi
1) Puasa : 6 jam
2) Mencocokkan identitas : benar (√), tidak benar ( )
3) Memastikan hasil pemeriksaan :
- Laboratorium : Ada (√), tidak ada ( )
- Penunjang : Ada (√), tidak ada ( )
- Radiologi : Ada (√), tidak ada ( )
4) Memastikan inform consent atau SIA/SIO : Ada (√), tidak ada( )
5) Serah terima pasien dari ruangan ke pre op : Sign in (√)
6) Memeriksa kembali apakah ada : Gigi palsu ( ), tidak ada (√)
Perhiasan ( ), tidak ada (√)
Kacamata ( ), tidak ada (√)
7) Memastikan pasien diruangan terpasang :
a. Infus : Ada (√), tidak ada ( )
b. NGT : Ada ( ), tidak ada (√)
c. Kateter Urin : Ada (√ ), tidak ada ( )
8) Meloading cairan infus
a. Kristaloid RL 500 ml (√)
b. Coloid ()
9) Pasien dibawa ke kamar operasi dengan :
a. Brankard ( )
b. Streacher (√)
c. Jalan kaki ( )
10) Pasien di Ok dilakukan : Time Out (√), Sign Out (√)
f. Persiapan Anestesi Umum
1) Alat Intubasi
S : Scope (Laringoskop, Stetoskop)
T : Tube ( ETT yang disiapkan ETT Double Lumen Ukuran 35 R/L,
37 R/L) dipakai no 35 L (Left) dengan kedalaman 30 cm
A : Airway (OFA yang disiapkan warna merah, kuning dan hijau)
yang dipakai warna kuning no 99 mm
T : Tape (Plester untuk fiksasi ETT dan plester untuk menutup mata
pasien)
I : Intoducer (Mandrain dan margil forceps) digunakan untuk
membantu pemasangan ETT
C : Connector (Pipa penyambung digunakan untuk pemberisn
ventilasi)
S : Suction yang digunakan no 12 warna putih
2) Mesin Anestesi
Menggunakan mesin drager dengan tipe semi close untuk pemberian
ventilasi dengan cara ventilator dan manual sebagai alat bantu nafas,
kalibrasi mesin anestesi (+)

3) Bed Site Monitor


TD : 130/80 mmHg
HR : 87x/menit
SPO2 : 96%
ECG : Sinus Rythem
4) Obat-obat yang digunakan:
a) Premedikasi : Tidak ada
b) Induksi : Fentanyl 100 mcg/iv 19.40
Propofol 150 mg/iv 19.40
Ecron 8 mg/iv 19.40
c) Anti mual : Ondansentron 4 mg/iv 19.50
Dexamethason 10 mg/iv 19.50
d) Analgetic non narcotic :-
e) Analgetic narcotic : Petidhin 25mg/iv 20.13
f) Gas anestesi ainhalasi/Volatil agen : Sevoflurane 2 MAC
5) Mulai operasi dan lama operasi
a) Mulai Induksi : 19.40 WIB
b) Mulai Operasi : 19.50 WIB
c) Selesai Operasi : 21.40 WIB
d) Selesai Anestesi : 21.50 WIB
e) Lama Operasi : 1 jam 50 menit
f) Lama Anestesi : 2 jam 10 menit
6) Oberservasi TTV : Per 5 Menit ( ) Per 10 Menit ( )
Vital
19.40 19.50 20.00 20.10 20.20 20.30 20.40 20.50 21.00 21.10 21.20 21.30 21.40 21.50
Sign
130/80 120/8 130/80 120/80 110/7 100/50 100/50 100/6 110/60 110/70 100/6 110/60 110/70 110/70
BP
0 0 0 0
Puls 98 105 103 93 89 102 107 97 93 87 93 107 104 98
e
RR 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 16 18 20 20
Spo2 100 100 100 100 100 100 96 94 89 92 96 96 100 100
ECG SR ST ST SR SR ST ST SR SR SR SR ST ST SR

7) Terapi Cairan
a) Kristaloid : RL 1300ml
b) Koloid : Tidak
c) Tranfusi Darah : Tidak
8) Maintance Cairan Selama Operasi
a) Perhitungan cairan
Diketahui : BB : 82 kg, Puasa : jam, Tingkat operasi : 6-8,
Hb: 9,7 g/dL, Ht : 28%
M = 1 x BB
= 1 x 82 = 492 ml
JP = P X BB
= 6 X 82 = 656 ml
Jam I = ½ (P x M) + M + T.O
= ½ (6 x 164) + 82 + 8
= 492 + 82 + 8
= 582 ml
Jam II dan III = ¼ (P x M) + M + TO
= ¼ (6 x 164) + 82 + 8
= 246 + 82 + 8
= 336 ml
Jam IV = M + TO
= 164 + 8
= 168 ml
b) EBV
EBV = volume darah x BB
= 75 x 82
= 6150 ml
c) ABL
( Ht awal−Ht target ) x 3 x EBV
ABL =
100
( 28−24 ) x 3 x 6150
=
100
= 738 ml ( dengan perhitungan Hb 8)
9) Intake Output
Intake : 1300ml
Output : Blood 250ML
Balance Cairan : 1050 ML

B. ANALISA DATA
No Tgl/Jam Data Masalah Etiologi
1 Pre operatif DS: Ansietas b.d Kurang informasi
21/02/2020 - Pasien mengatakan kurang nya
19.30 WIB cemas akan pengetahuan Koping pasien
menjalani operasi tentang tidak efektif
dan pembiusan operasi dan
walaupun tindakan Stressor meningkat
sebelumnya pasien pembiusan
sudah pernah cemas
menjalani operasi
- Pasien bertanya
tentang tindakan
operasi
DO :
- Pasien tampak
cemas
- Wajah pasien
tampak tegang
- Pasien tampak
berdoa
- TD : 130/80 mmHg
N : 87x/mnt
RR: 27x/mnt
S : 36,5oC
2 Intra DS : - Gangguan pengaruh anestesi
operatif DO : pola nafas
penurunan tekanan
21/02/2020 - TD : 120/70 mmHg tidak efektif b.d ekspirasi/inspirasi
21.50 WIB - N : 87x/m pengaruh obat
penurunan
- RR : 12x/m anestesi pertukaran udara
- SpO2 : 88%
O2 tidak tersuplai
- VT : 350 ml ke semua jaringan
- PEEP : 4 Gangguan pola
nafas tidak efektif
- I : E : 1: 2
3 Post DS : Gangguan tindakan operasi
operatif - Pasien rasa nyaman :
adanya luka insisi
21/02/2020 mengatakan nyeri nyeri
inkontinuitas
20.30 WIB pada daerah
jaringan kulit
operasi
terlepasnya zat
- Pasien
histamin,
mengatakan bradikinin, serotin
merasa kurang
saraf afferent
nyaman pada
thalamus
tenggorokan
DO : saraf efferent
- Pasien tampak
nyeri
meringis
- Skala nyeri 6 (1-
10)
- Tampak luka
operasi pada
bagian dada
sebelah kanan
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 93x/m
RR : 20x/m
S : 36 oC

Anda mungkin juga menyukai