BBLR
Disusun Oleh :
NIM : 13002
2015
LAPORAN PENDAHULUAN
BBLR
A. Pengertian
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu bayi baru lahir yang berat badannya 2500 gram atau
lebih rendah. Dalam definisi ini tidak termasuk bayi – bayi dengan berat badan kuran dari 1000
gram. (Nugroho Iman Santosa, 1989)
Berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat badan pada saat kelahiran kurang
dari 2500 gr atau lebih rendah ( WHO, 1961 ).
Berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat badannya pada saat kelahiran kurang
dari 2500 gr sampai dengan 2499 gr. Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya
bayiberat lahir rendah dibedakan dalam (Abdul Bari Saifuddin, 2001)
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir1.500 g -2.500 g.
2. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir kurang dari 1.500 g.
3. Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah (BBLER), berat lahir kurang dari 1.000 g.
WHO (1979) membagi umur kehamilan dalam 3 (tiga) kelompok:
1. Preterm : kurang dari 37 minggu lengkap.
2. Term : mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu lengkap.
3. Post Term : 42 minggu lengkap atau lebih.
1. Sindrom distest pernafasan, disebut juga penyakit membran hialin yang melapisi
alveolus perut.
2. Aspirasi pnemunia, keadaan ini disebabkan karena repleks menelan dan batuk pada
bayi prematur belum sempurna.
4. Fibroplasia retrolintal, keadaan ini disebabkan oleh gangguan oksigen yang berlebihan.
5. Hiperbillirubinemia, keadaan ini disebabkan karena hepar pada bayi prematur belum
matang.
I. Konsep Askep
1. Pengkajian
a. Riwayat Maternal
Umur ibu dalam resiko kehamilan ( < 16 thn atau > 35 thn)
Kehamilan ganda ( gemeli)
Status ekonomi rendah, malnutrisi dan ANC kurang
Adanya riwayat kelahiran prematur sebelumnya
Infeksi: TORCH, penyakit kelamin dll
Kondisi kehamilan: toksemia gravidarum, KPD, plasenta previa dll
Penggunaan Narkoba, alkohol, rokok
b. Riwayat Kelahiran
Gestasi : 24- 37 minggu
BB : < 2500 gram
APGAR SKORE
c. Sistem kardiovaskuler
HR : 120-160 x/menit
Saat lahir mungkin terdapat murmur: indikasi adanya shunt ke kiri dan tekanan paru yang
masih tinggi atau adanya atelektasis
d. Sistem gastrointestinal
Abdomen menonjol
Pengeluaran mekonium: 12-24 jam
Refleks hisap lemah, koordinasi mengisap dan menelan lemah
Anus: paten, jika tidak pertanda kelainan kongenital
Berat badan kurang 2500(5lb 8 oz).
e. Sistem integumen
Kulit: pucat, sianosis, ikterik, kutis marmorata atau kemerahan
Kulit tipis, transparan, halus dan licin
Verniks caseosa sedikit dengan lanugo banyak
Terdapat edema umum atau lokal
Kuku pendek
Rambut sedikit dan halus
Garis tangan sedikit dan halus
f. Sistem muskuloskeletal
Tulang rawan telinga (Cartilago ear) belum berkembang, telinga halus dan lunak
Tulang kepala dan tulang rusuk lunak
Reflek kurang dan letargi
g. Neuroensori
Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut. Ukuran kepala besar dalam
hubungannya dengan tubuh, sutura mungkin mudah digerakan, fontanel mungkin besar atau
terbuka lebar. Edema kelopak mata umum terjadi, mata mungkin merapat(tergantung usia
gestasi).
Refleks tergantung pada usia gestasi ; rooting terjadi dengan baik pada gestasi minggu 32;
koordinasi refleks untuk menghisap, menelan, dan bernafas biasanya terbentuk pada gestasi
minggu ke 32; komponen pertama dari refleks Moro(ekstensi lateral dari ekstremitas atas dengan
membuka tangan)tampak pada gestasi minggu ke 28; komponen keduaa(fleksi anterior dan
menangis yang dapat didengar) tampak pada gestasi minggu ke 32. Pemeriksaan Dubowitz
menandakan usia gestasi antara minggu 24 dan 37.
h. Pernafasan
Skor apgar mungkin rendah. Pernafasan mungkin dangkal, tidak teratur; pernafasan diafragmatik
intermiten atau periodik(40-60x/mt). Mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal
dan substernal, atau berbagai derajat sianosis mungkin ada. Adanya bunyi “ampelas” pada
auskultasi, menandakan adaya sindrom distress pernafasan (RDS).
i. Keamanan
Suhu berfluktuasi dengan mudah. Menangis mungkin lemah.Wajah mungkin memar, mungkin
ada kaput suksedoneum. Kulit kemerahan atau tembus pandang, warna mungkin merah.
muda/kebiruan, akrosianosis, atau sianosis/pucat. Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh
tubuh.. Ekstremitas mungkin tampak edema. Garis telapak kaki mungkin tidak ada pada semua
atau sebagian telapak. Kuku mungkin pendek.
j. Seksualitas
Genetalia : Labia minora wanita mungkin lebih besar dari labia mayora, dengan klitoris
menonjol ; testis pria mungkin tidak turun, rugae mungkin banyak atau tidak ada pada skrotum.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan, keterbatasan
perkembangan otot, penurunan energi/kelelahan, ketidakseimbangan metabolik.
b. Risiko ketidakseimbangan temperatur tubuh berhubungan dengan BBLR, usia kehamilan
kurang, paparan lingkungan dingin/panas.
c. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan immaturitas organ tubuh.
d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan usia dan berat badan extreme
(premature, dibawah 2.500 grm).
e. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kapiler rapuh dekat
permukaan kulit.
f. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan respon imun imatur.
3. Rencana Keperawatan
a. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan,
keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi/kelelahan, ketidakseimbangan metabolik.
Tujuan : Menjaga dan memaksimalkan fungsi paru
INTERVENSI RASIONAL
Kumpulkan data yang berkaitan Riwayat ibu atas penggunaan obat
dengan kegawatan nafas atau kondisi tidak normal selama
kehamilan dan proses persalinan
Waspada episode apnea yang deteksi deteksi dini dalam
berlangsung lebih dari 20 detik menentukan tindakan selanjutnya
Memberi bantuan pernafasan seperti membantu mencukupi supplai
oksigen oksigen
Pantau kajian gas darah untuk deteksi dini untuk mencegah
mengetahui asidosis pernafasan hipoksia
metabolik
b. Risiko ketidakseimbangan temperatur tubuh b/d BBLR, usia kehamilan kurang, paparan
lingkungan dingin/panas.
Tujuan : tidak terjadi hipotermia/hypertermia
INTERVENSI RASIONAL
Monitor suhu minimal tiap 2 jam Untuk memonitor suhu tbuh
c. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan immaturitas organ tubuh.
Tujuan : Meningkatkan dan menjaga asupan kalori dan statusnya gizi bayi
INTERVENSI RASIONAL
Awasi reflek menghisap bayi dan kemampuan menghisap dan
kemampuan menelan menelan yang lemah dapat
menyebabkan kebutuhan nutrisi
tidak terpenuhi
Awasi dan hitung kebutuhan kalori mengetahui kebutuhan kalori yang
bayi dibutuhkan bayi.
Kebutuhan ASI 60/kg BB/24 jam ASI mengandung zat gizi yang
dengan kenaikan 30 cc/hari,di diperlukan tubuh
pertahankan pada hari ke-7 sampai 1
bulan
d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan usia dan berat badan extreme
(premature, dibawah 2.500 grm).
INTERVENSI RASIONAL
Timbang berat badan tiap hari. Berat badan adalah indicator paling
sensitive dari keseimbangan cairan.
e. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kapiler rapuh dekat
permukaan kulit.
Tujuan : tidak terjadi infeksi
INTERVENSI RASIONAL
Inspeksi kulit, perhatikan area Mengidentifikasi area potensial
kemerahan atau tekanan. kerusakan dermal yang adapat
mengakibatkan sepsis
Berikan perawatan mulut dengan Membantu mencegah kekeringan
menggunakan gliserin. dan pecah pada bibir berkenaan
dengan tidak adanya masukan oral.
INTERVENSI RASIONAL
Tingkatkan cara mencuci tangan Mencuci tangan adalah praktik yang
paling penting untuk mencegah
kontaminasi silang serta mengontrol
infeksi dalam ruangan perawatan
Kaji bayi terhadap tanda-tanda Bermanfaat dalam mendiagnosis
infeksi seperti ketidakstabilan infeksi
suhu (Hipotermia dan
Hipertermia),Letargi atau
perubahan perilaku distress
pernapasan
lakukan perawatan tali pusat sesuai Penggunaan bethadine dan berbagai
dengan protocol Rumah Sakit anti mikroba yang membantu
mencegah klonisasi
Anonim. 1989. Perawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan.
Jitowiyono, Sugeng. 2010. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta. Nuha Medika.
Yayan Pieter. Laporan Pendahuluan Bayi Berat Lahir Rendah 4 November 2013 di
08:30.http://yayannerz.blogspot.com/2013/11/laporan-pendahuluan-bayi-berat-lahir.html.
Yongki putra. Asuhan Keperawatan Bayi Dengan BBLR. 28 Oktober 2013 di
01:39. http://yongke-putra.blogspot.com/2013/10/asuhan-keperawatan-bayi-dengan-bblr.html
Ferli. Laporan Pendahuluan BBLR. 25 Januari 2013 di
19:40.http://keperawatanbinahusada7nersferlyplg.blogspot.com/2012/01/laporan-pendahuluan-
bblr.html