Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASUHANKEPERAWATAN

PADA PASIEN NY.M. PADA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN


DENGAN DIAGNOSA GASTRITIS DI PUSKESMAS

RAHAYU BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Praktek Kerja Lapangan

DISUSUN OLEH :
Nama: khaira Imargan
NIS :1819. 1 .2. 1 .033

KOMPETISI KEAHLIAN KEPERAWATAN

YAYASAN AS-SIDIK
SMK KESEHATAN FAJAR KENCANA
JLN.RAYA BBS NO.20 KECAMATAN CIHAMPELAS
KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN AJARAN 2019-2020
LEMBAR PENGSAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Laporan PKL ini telah diajukan pada 14 April oleh penguji Program

Studi Keperawatan SMK Kesehatan Fajar Kencana

Bandung, April 2020

Pembimbing Akademik,

Nurul Qisty Anggraeni, S .Kep, Ners

Penguji

___________________________

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Kesehatan Fajar Kencana Bandung Barat

H. Nandan Suhendan, S.Pd., SKM., M.Mkes


LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Laporan PKL ini Diajukan oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing
Lapangan
Program Studi Keperawatan SMK Kesehatan Fajar Kencana

Bandung, April 2020

Pembimbing Akademik,

Nurul Qisty Anggraeni, S.Kep,Ners


Pembimbing Lapangan,

Hj .Iyus yusuf ,Amk

Mengetahui ,
Kepala Puskesmas Rahayu

dr. Hj. Rini ikiviawati


NIP. 19660705 200212 2 002
IDENTITAS SISWA

Nama Siswa :Khaira imargan

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 06 maret,2003

Jenis Kelamin : perempuan

NIS : 0033273870

Program Keahlian : KEPERAWATAN

Kelas : XI

Golongan Darah :A

Alamat : KP.Balakasap,RT/RW 03/04

Desa : Desa Pataruman

Kecamatan : Cihampelas

Kabupaten : Bandung Barat

Nama Orang Tua

Ayah : Khairul Riza

Ibu : Imas Masitoh

Alamat : KP.Balakasap,RT/RW 03/04

Desa : Desa Pataruman


Kecamatan : Cihampelas

Kabupaten :Bandung
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Rahayu tanpa
suatu halangan apapun.

Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama


melakukan Praktek Kerja Lapangan, serta data-data dan keterangan dari
pembimbing. Untuk ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada :

1. Ibu Hj. Atikah, Amd.Keb.,SST., selaku Ketua Yayasan AS-SIDIK;


2. Bapak H. Nandan Suhendan,S.Pd.,SKM.,M.Mkes., selaku Kepala Sekolah
di SMK Kesehatan Fajar Kencana;
3. Ibu dr.Rini ikiviawati Kepala Puskesmas Rahayu;
4. Bapak Iyus yusuf Amk selaku pembingbing PKL
5. Ibu Nurul Qisti anggraeni S.kep, ners selaku pembimbing sekolah;
6. Seluruh guru SMK Kesehatan Fajar Kencana yang telah membimbing
kami selama masih sekolah;
7. Semua karyawan Puskesmas yang telah membantu dan memberikan
bimbingan selama PKL;
8. Kedua orang tua yang telah banyak mendukung baik moral maupun
material.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini
sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dalam pembaca pada umumnya.

Bandung, April 2020

Penulis,

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
IDENTITAS SISWA
KATAPENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
Latar Belakang...................................................................................................1
Tujuan PraktIk KerjaL apangan(PKL................................................................2
Manfaat PraktIk Kerja Lapangan (PKL)...........................................................3

BABII TINJAUAN PUSKESMAS.......................................................................4


2.1Definisi Puskesmas.............................................................................................4
2.2Sejarah Puskesmas..............................................................................................4
2.3waktu pelaksanaan praktIk kerja lapangan.........................................................7
2.4Metode pelaksanaan praktIk kerja lapangan.......................................................8
2.5Alur pelayanan puskesmas Rahayu..................................................................10
2.6 Struktur organigram puskesmas.......................................................................11

BAB III TINJAUAN TEORITIS........................................................................12


3.1 Latar Belakang.................................................................................................12
3.2 Pengertian gastritis...........................................................................................13
3.3 Patofisiologi gastritis........................................................................................14
3.4 Etiologi.............................................................................................................15
3.5 Manifestasi klinis.............................................................................................15
3.6 Penatalaksanaan medis.....................................................................................16
3.7 Penatalaksanaan keperawatan..........................................................................17

BAB IV TINJAUAN KASUS..............................................................................18


4.1 Pengkajian........................................................................................................18
4.2 Analisa data......................................................................................................24
4.3 Diagnosa keperawatan.....................................................................................26
4.4 Intervensi keperawatan….................................................................................26
4.5 Implementasi keperawatan...............................................................................30
4.6 Evaluasi keperawatan ................................................................................31
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................32
5.2 Saran.................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................33
LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................................34
DAFTAR TABEL

Tabel 2.3 metode pelaksanaan PKL........................................................................8

Tabel 4.1 Aktivity Daily Living (ADL).................................................................14

Tabel 4.2 Analis Data ............................................................................................24

Tabel 4.3 Intervensi Keperawatan..........................................................................25

Tabel 4.4 Implementasi Keperawatan....................................................................28

Tabel 4.5 Evaluasi Keperawatan............................................................................29


DAFTAR BAGAN

Bagan 2.5 Alur Pelayanan puskesmas...................................................................10

Bagan 2.6 Struktur organigram..............................................................................11

Bagan 3.3 pathway.................................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Praktek kerja lapangan atau biasa disebut dengan (PKL) adalah kegiatan yang
berupa pendidikan dunia luar yang wajib diikuti oleh siswa/siswi.Praktik Kerja
Lapangan juga biasa di sebut dengan salah satu bentuk Implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung
didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

Ilmu keperawatan merupakan praktik yang memberikan pengalaman belajar


praktik langsung ke lahan praktik dalam menerapkan asuhan keperawatan. Dalam
hal ini peserta didik telah di bekali konsep-konsep dasar asuhan
keperawatan,disamping ini peserta didik juga telah di bekali keterampilan praktik
pada model.

Praktik keperawatan mempunyai tujuan agar dapat tercapai tujuan program belajar
mengajar dan guna meningkatkan keterampilan praktik keperawatan, siswa/i SMK
KESEHATAN FAJAR KENCANA diwajibkan untuk melaksanakan praktik
keperawatan yang meliputi kebutuhan dasar manusia dan asuhan keperawatanya.

Kegiatan proses belajar mengajar dilahan praktik ini memberikan kesempatan


kepada peserta didik untuk melakukan dan menguji seluruh kemampuan kognitif
(pengetahuan),efektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) yang telah di
dapatkan di dalam kelas dan laboraturium sesuai dengan standar pelayanan
keperawatan. Pelaksanaan praktek kerja lapangan keperawatan di lakukan di
puskesmas-puskesmas yang telah ditentukan.

1
Puskesmas Rahayu adalah salah satu tempat yang dijadikan sebagai wadah untuk
pembelajaran yang mana dapat memberikan pengalaman bekerja di lapangan bagi
para siswa/i PKL.Dengan turun langsung melayani masyarakat dalam bentuk
pemeriksaan maupun komunikasi dengan pembagian tempat sesuai dengan jadwal
yang diberikan.

1.2 TUJUAN

Program praktik kerja lapangan merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh
siswa/i SMK. Adapun tujuan yang harus dilaksanakan sebagai beriku

1.2.1 TUJUAN UMUM

Peserta didik mampu untuk melakukan dan menerapkan asuhan keperawatan,


pelaksanaan perasat pada pasien secara komperhensif dan mandiri dalam
melaksanakan asuhan keperawatanya sesuai dengan kewenangan ,dengan
menggunakan proses manajemen keperawatan, serta dapat melakukan
pendokumentasian dengan baik dan benar.

1.2.2 TUJUAN KHUSUS


Setelah menyelesaikan praktik,diharapkan peserta didik mampu dan memiliki
kompetensi dasar:
1. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV)
2. Perawatan Luka Kering dan Buka Basah
3. Mencuci Tangan biasa dan Antiseptic
4. Dokumentasi Asuhan Keperawatan
5. Pendidikan Kesehatan
6. Melakukan Komunikasi Teurapetik
7. Melakukan Kunjungan Rumah

2
1.3 Manfaat
1.3.1.Manfaat Teoritis

Menambah ilmu pengetahuan tentang Gastritis,memperkuat teori tentang


Gastritis.

1.Bagi Siswa

Siswa mendapatkan pengetahuan baru yang belum didapatkan dari sekolah

2.Bagi Sekolah

Sekolah bebas dalam mendidik siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mencari pengetahuan sendiri dipuskesmas.

3.Bagi Puskesmas

Dapat mempersingkat waktu dalam bekerja karena ada siswa/i yang membantu
dalam melaksanakan tugas karyawan puskesmas

1.3.1 Manfaat praktis


1. Bagi puskesmas

Memberi informasi dan menambah pengetahuan Gastritis terhadap tingkat


kejadian Gastritis yang dapat digunakan untuk program pencegahan dan
penanggualangan penyakit Gastritis

2. Bagi siswa

Menambah pengetahuan tentang Gastritis beserta pengertian,pengobatan dan


rencana asuhan keperawatan.

3. Bagi sekolah

3
Menambah pengetahuan tentang penyakit Gastritis dan untuk lebih meningkatkan
program pendidikan kesehatan tentang salah satu penyakit terbesar di puskesmas
Rahayu.

BAB II
TINJAUAN PUSKESMAS

2.1 DEFINISI PUSKESMAS

Menurut peraturan mentri kesehatan republik indonesia nomor 75 tahun 2014


tentang pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat,atau puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyrakat dan upaya kesehatan program
tingkat pertama ,dan lebih mengutamakan upaya promotif dan prefentif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dibawah
kerjanya.

2.1 SEJARAH PUSKESMAS

A.Sejarah Singkat Puskesmas Rahayu

Tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana yang tercantum pada UU 36


tahun 2009 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang sehingga terwujudnya derajat kesehatan setinggi tingginya.
Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah melalui Fasilitas kesehatan baik
pemerinah maupun swasta harus melaksanakan upaya kesehatan baik promotif,
preventif, kuratif maupun disabilitatif.

Sesuai dengan permenkes 75 tahun 2014 .Puskesmas adalah Fasilitas


pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Upaya kesehatan Perseorangan dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi
tingginya di wilayah kerjanya.

4
Penyediaan data dan informasi kesehatan yang lengkap dan akurat merupakan
salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi
kebijakan, strategi dan perencanaan yang disusun.

Dalam rangka memberikan gambaran situasi dan kondisi kesehatan Puskesmas


Rahayu dan untuk mengetahui gambaran hasil-hasil program kegiatan yang
dicapai selama tahun 2017 maka dibuat laporan Profil Puskesmas Tahun 2017.

 Tujuan Umum :

Memberikan informasi tentang situasi dan kondisi kesehatan diwilayah Kerja


Puskesmas Rahayu.

 Tujuan Khusus :
1. Memberikan informasi Derajat Kesehatan Masyarakat di wilayah Kerja
Puskesmas Rahayu
2. Memberikan informasi tentang Upaya Kesehatan yang dilakukan di
wilayah Kerja Puskesmas Rahayu
3. Memberikan informasi tentang Sumber Daya Kesehatan di Puskesmas
Rahayu

B.VISI DAN MISI PUSKESMAS

Puskesmas Rahayu agar dapat bekerja dengan baik mempunyai Visi Misi yang
menyesuaikan dengan Visi Misi Dinas Kesehatan. Dalam fungsinya sebagai
penyelenggara pembangunan kesehatan di wilayah kejanya Puskesmas Rahayu
mempunyai :

 VISI
Visi Puskesmas Rahayu adalah “Mewujudkan Puskesmas Rahayu sebagai
Fasilitas Kesehatan yang Bermutu menuju masyarakat yang Sehat Mandiri
tahun 2022”
 MISI

5
Misi Puskesmas Rahayu yaitu :
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Berkualitas sesuai standar
pelayanan
2. Meningkatkan Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat agar Masyarakat
dapat hidup Sehat Secara Mandiri.
3. Meningkatkan Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular.

C.TATA NILAI

Dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas Rahayu mempunyai Budaya Kerja

“HATI”
H (Handal) : Pelayanan diberikan oleh Tenaga yang Kompeten
A (Akurat) : Pelayanan sesuai Standar Pelayanan yang ditetapkan
T (Tepat) : Tepat Diagnosa Tepat Penanganan
I (Informatif) : Memberikan informasi kepada Pasien dan Sasaran
D.MOTTO

MELATI : Melayani dengan Hati

E.TUJUAN

Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

F.ANALISA SITUASI

GAMBARAN UMUM

Puskesmas Rahayu merupakan puskesmas tanpa perawatan yang termasuk


kategori puskesmas perkotaan yang terletak di Desa Mekar Rahayu jalan Taman
Kopo Indah III, dengan wilayah kerja meliputi 3 desa dengan luas 705 735 ha
terletak di 06° 57' 10.5" LU dan 107°33'51.5" LS dengan ketinggian 638 meter
diatas permukaan laut dengan batas batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kota Bandung


Sebelah Selatan : Desa Pamentasan
Sebelah Timur : Desa Margaasih

6
Sebelah Barat : Desa katapang

Desa di wilayah kerja puskesmas Rahayu adalah desa Mekar rahayu, Desa
Rahayu dan Desa Cigondewah Hilir.

PETA WILAYAH PUSKESMAS RAHAYU

2.3 Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan

Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan dari tanggal 20 januari 2020-11april


2020. Waktu pelaksanaannya hanya satu sift

Jam kerja:

1. Jam masuk 07.00 sudah ada di puskesmas Rahayu


2. Jam apel 07,30
3. Jam masuk ruangan 08.00

7
4. Jam istirahat 12.00s/d pulang
5. Jam pulang 14.00

Metode pelaksanaan praktek kerja lapangan

No Tanggal Waktu Kegiatan


1 21 08.00 s/d Poli gigi
Januari 14.00 Menyiapkan alat
01, 12, 21- Mengisi data
22 pasien
Februari Membersihkan
09-10 dan mensterilkan
Maret alat
2. 22,29-30, 08.00 s/d Poli umum
Januari 14.00 Mengisi data
7-8,19-20,24 pasien
Februari Mengisi simpus
4-5 data
Maret
3 23-24 08.00 s/d Kajian awal
Januari 14.00 Memanggil
4-5,17-18,26-27 antrian pasien
Februari Observasi TTV
2-3,2-3,11- Menimbang BB
12 pasien

8
MARET Menganamnesa
pasien
4 27-28 08.00 s/d 14.00 Poli lansia
Januari Memanggil
6,10,15,28- antrian pasien
29 Observasi TTV
Februari Menimbang BB
6-7 pasien
Menganamnesa

2.4.1 Peserta PKL Hanya di Tempatkan Pada Ruangan Puskesmas


3 Poli umum
4 Kajian awal
5 poli lansia
6 Poli gigi

2.4.2 Peserta PKL Mengikuti Dalam Masyarakat di Luar Puskesmas


7 PENKES
8 PROLANIS
9 POSBINDU

9
2.5 Alur Pelayanan Puskesmas

PASIEN DATANG KE
PUSKESMAS

LOKET PENDAFTARAN

RUANG RUMAH
PEMERIKSAAN SAKIT

RUANG
LABORATORIUM
KONSELING

APOTIK

10
MASALAH MASALAH

(+) (-)

PASIEN
PULANG

2.6 Struktur organigram puskesmas rahayu

Kepala puskesmas

Dr Hj Rini ikiviawati

Pelaksana Tata Usaha


Imas masidah,SE

Penanggung jawab Penanggung jawab


Penanggung jawab Penanggung jawab
Pelayanan/promkes Pelayanan
UKP,kefarmasian
Pelayanan KIA,KB dan jaringan pelayanan
UKM esensial dan pengembangan
Pelayanan
Nita shinta pemeriksaan
Balai pengobatan
laboratorium
Farida puskesmas dan jejaring
keperawatan Drg Yusi Yusnita
Pelayanan kesehatan jiwa umum
pembantu
Dr aisa noer Tatang
kesehatan masyarakat
promoal kesehatan Niawati Dr aisa noer
Nurmalia
Suminar
UKB Pelayanan
Puskesmas keliling
Leni lismawati Eli herawati kesehatan gigi
masyarakat
Pelayanan kesehatan
Pelayanan KIA KB Yulu fitriyani
indra Jaringan puskesmas
,UKM
Dery hayu Iyus yusup
Yati
Pelayanan gizi Ukm
Dian mulia sari Pelayanan lansia Bidan desa
Lenny tresnasyh
Pelayanan gigi dan  mekarrahayu=Nurmalia
Pelayanan pencegahan mulut
penyakit Drg yusi yusnita
 Rahayu=Suminar
Tatang  Cigondewah
hilir=niawati
Pelayanan UGD
Dr anggun
Pelayanan
PERKESMAS
Dery hayu Pelayanan gizi UKP
Dian Muliasari

Pelayanan
kefarmasian
Pangestu anggun
11
Pelayanan
LAB
Dina susana
BAB III

TINJAUAN TEORITIS

3.1 LATAR BELAKANG

Penyakit gastritis merupakan salah satu penyakit dalam 10 penyakit


terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit seluruh indonesia dan menyerang
lebih banyak perempuan dari pada laki-laki dengan jumlah kasus 30,154 orang
(profil kesehatan indonesia,2009).
Gastritis merupakan inflamasi mukosa lambung yang sering di akibatkan
dengan diet yang salah. Kadang juga gastritis dapat menyebabkan pendarahan
pada lambung, tapi pada hal ini jarang menjadi parah kecuali bila pada saat yang
sama juga terjadi luka kronik pada lambung.Pendarahan pada lambung dapat
menyebabkan muntah darah atau terdapat darah pada feses dan memerlukan
perawatan segera.Pola makan yang tidak teratur, lambung menjadi sensitif bila
asam lambung meningkat.Produksi HCI (asam lambung) yang berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus.Sehingga
timbul rasa nyeri yang di sebut tukak lambung.Gesekan akan lebih parah jika
lambung dalam keadaan kosong akibat makan yang tidak teratur yang pada
akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung (Wulansari,2010)
Penyakit gastritis juga sering di alami oleh banyak orang penyakit ini
dialami dari usia dini hingga usia tua .Kejadian gastritis di indonesia cukup
tinggi.Berdasarkan hasil data dari departemen Kesehatan RI,angka kejadian
gastritis di beberapa kota di Indonesia ada yang mencapai 91,6% yaitu di kota
Medan,lalu di beberapa kota lainnya seperti Surabaya 31,2% Denpasar 46%
Jakarta 50% Bandung 32,5% Palembang 35% Aceh 31,7% dan Pontianak
31,1%.Hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat (Rial,2010)

12
3.2 Pengertian Gastritis

Gastritis adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung yang

meningkat sehingga mengakibatkan teriris atau nyeri pada ulu hati.Gejala yang

terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.Ada 2 jenispenyakit gastritis yaitu:

1. Gastritis Akut
 Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang

akut.gastritis akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diet,makan

terlalu banyak,terlalu cepat,makan-makanan yang terlalu banyak bumbu

dan makanan yang terinfeksi.Penyebab lainnya termasuk alkohol,aspirin

atau terapi radiasi.

2. Gastritis Kronis
 Gastritis kronis adalah suatu peradangan pada bagian permukaan mukosa

lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung yang jinak

maupun ganas atau disebabkan oleh bakteri helicobacter phylori.Bakteri

ini dapat berkoloni pada asam lambung yang pekat.

13
3.3 Patopisiologi

Helicobacter pylori Zat-zat korosif

Gangguan difusi
Infeksi mukosa
barier mukosa
lambung

Peningkatan asam lambung

Iritasi mukosa lambung

Peradangan mukosa lambung

Hipotalamus
Nyeri

Aktivitas lambug meningkat

Asam lambung meningkat

Kontaksi otot lambung

Masukan nutrisi
tidak adekkuat

14
Anoreksia mual,muntah

Masukan cairan tidak


Perubahan nutrirsi adekuat/kehilangan cairan
kurang dari
kebutuhan
Resiko kekurangan volume cairan

3.4 Etiologi

Penyebab umum gastritis adalah Helicobacter pylori, stres, dan beberapa

jenis obat.Helicobacter plyori, merupakan bakteri gram negatif, mikroaerofilik

yang umumnya hidup dan berkembangbiak di dalam lambung. Kolonisasi bakteri

ini secara tipikal adalah awalnya menginfeksi bagian antrum gaster, menyebabkan

inflamasi dengan intensitas yang tinggi, dan bila berlangsung bertahun-tahun,

akan menyebar ke seluruh lapisan mukosa lambung Bila berlanjut, akan

mengakibatkan gastritis menjadi kronis dan membentuk ulkus, disebut dengan

istilah ulkus peptikum.Orang-orang yang terinfeksi bakteri ini, 80% nya

asimptomatik sehingga penyakit ini umumnya ditemukan hanya kebetulan dalam

pemeriksaan endoskopi, atau sudah terlambat menjadi gastritis kronis.Gastritis

juga dapat terjadi karena rekasi karena stres.

3.5 Manifestasi Klinis

1. Gastritis akut: anoreksia, nyeri epigastrium, perdarahan pada saluran cerna

pada hematomesis (muntah darah),melena (feses berdarah) dan anemia.

2. Gastritis kronis: nyeri ulu hati,anoreksia, keluhan anemia, dan pemeriksaan

fisik tidak dijumpai kelainan

15
3.6. Penatalaksanaan medis

3.6.1. Obat-Obatan Untuk Pencegahan

1. Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi

2. Berikan terapi antasida dan antibiotik

3. Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil

4. Berikan analgesik jenis cair topikal

3.6.2. Pemeriksaan Diagnostik

1. Endoskopi:Selama prosedur endoskopi dokter akan memasukan selang


flexibel yang dilengkapi dengan lensa (endoskopi )lewat tenggorokan.
2. Pemeriksaan darah: digunakan untuk memeriksaan adanya anti bodi
Hpylori dalam darah. Hasil tes yang positif menunjukan bahwa pasien
pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalam
hidupnya.Menunjukan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes
darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa anemia,yang terjadi
akibat pendarahan lambung akibat gastritis.
3. Pemeriksaan feses: Tes ini memeriksa apakah terdapat H.pylori dalam
feses atau tidak. Hasil yang positif mengindikasi terjadinya

16
infeksi.pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya darah dalam
feses. Hal ini menunjukan adanya perdarahan dalam lambung.
4. Pemeriksaan pernafasan: Tes ini dapat menentukan apakah pasien
berinfeksi oleh 5. H.pylori atau tidak.
5. Rontgen saluran cerna bagian atas: Tes ini melihat adanya tanda-tanda
gastritis atau penyakit pencernaan lain. Biasanya pasien akan diminta
menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dilakukan
rontgen.Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih
jelas ketika di rontgen.

3.7 Penatalaksanaan Keperawatan


Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses kepperawatan yang

bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data untuk klien, agar dapat

mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan

keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995).

Menurut Carpentino (1995) diagnosa keperawatan merupakan keputusan

klinis mengenai seseorang,keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah

kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial.

Intervensi keperawatan adalah tindakan yang di rancang untuk membantu

klien yang beralih dari tingakat kesehatan saat ini ketingkat yang diinginkan

dalam hasil yang diharapkan (Gordon,1994).

Implementasi keperawatan adalah serangkai kegiatan yang dilakukan oleh

perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke

status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang

diharapkan (Gordon,1994).

17
Evaluasi keperawatan adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses

keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana

tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai,perawat dapat memonitor

kealpaan yang terjadi selama tahap pengkajian,diagnosa,perencanaan,dan

pelaksaan tindakan.

BAB IV
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.M
PADA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
DENGAN DIAGNOSA GASTRITIS
DI PUSKESMAS RAHAYU

4.1 PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 10 maret 2020
Pukul : 09.45
4.1.1 Pengumpulan data
a.Biodata
Identitas Pasien

Nama : NY .M

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 65 tahun

18
Alamat : Mekarahayu 4/17

Agama : Islam

Suku : Indonesia

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Status : Menikah

Diagnosa : Gastritis

Tanggal masuk : 10 maret 2020

Tanggal : 14 maret 2020

NO.RM : 002198

Identitas penanggung jawab

Nama : TN.C

Umur : 68 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Mekarahayu 4/17

Hubungan dengan pasien : Suami dari pasien

b. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Nyeri Ulu hati

19
2.Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien datang ke puskesmas Rahayu pada tanggal 10 maret 2020


pukul 09.30 WIB diantar oleh suaminya,pasien mengeluh nyeri ulu hati
seperti di peras di bagian perut, pada saat pengkajian
didapatkanhasil:TD:120/80mmHg,Nadi:100x/menit,Respirasi22x/menit,
suhu:36,5°C , pasien juga mengeluh mual dan muntah serta tidak nafsu
makan,sakit dirasakan sudah 2 hari yang lalu

3.Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan pernah mengalami sakit seperti ini sejak 1 bulan


yang lalu.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai


penyakit seperti ini dan tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan.

5. Kognitif dan Konsep Diri

Dengan interaksi lingkungan bisa menambah semangat untuk sembuh

6. Pola Presepsi dan Konsep Diri

Pasien memilih aktivitas yang disukainya dan tidak menimbulkan


kelelahan

7. Pola Hubungan dan Peran

Pasien mengatakan perannya saat ini adalah seorang ibu rumah tangga

dan memiliki 3 anak.

8. Pola Aktivitas

20
Setelah sakit pasien lebih sering istirahat dirumah

9. Kebersihan Diri

Pasien tetap menjaga Kebersihannya meskipun sedang sakit

10. Pola Koping dan Toleransi

Pasien tampak meringis kesakitan dan ingin cepat sembuh.

11.Pola Keyakinan dan Nilai

Pasien terlihat semangat meminum obat agar cepat sembuh.

C.Pola ADL

JENIS AKTIVITAS SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


1. Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 3x/ hari 1x/hari
Jenis Sayuran, lauk pauk Bubur
Jumlah 1 piring 1x makan ½ porsi 1x makan
keluhan - Mual, muntah saat
b. Minum makan
Frekuensi 8 gelas/hari
Jenis Air mineral 8 gelas/hari
Jumlah 1 gelas 1xminum Air mineral
Keluhan - 1 gelas
1xminum
-

21
2. Istirahat dan Tidur
a. Malam
Lama 8 jam 5 jam
keluhan - -
b. Siang
Lama 2jam 2jam
Keluhan - -
3. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 3-4x/hari 3-4x/hari
Konsistensi Cair Cair
Warna Kuning jernih Kuning jernih
keluhan - -
b. BAB
Frekuensi 1-2x/hari 1-2x/hari
Konsistensi Lunak Lunak
Warna Kuning Kuning
Keluhan kecoklatan kecoklatan
- -
4. Personal Hygiene
a. Mandi 2x/hari 2x/hari
b. Keramas 3x/1 minggu 3x/1 minggu
c. Gosok gigi 2x/hari 2x/hari
d. Perawatan kuku 1x/minggu 1x/minggu
e. Berpakaian 2x/hari 2x/hari

b.Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Composmentis

22
GCS : E=4 V=5 M=6

1. Tanda-Tanda Vital

TD :120/70mmHg

N :80x/menit

R :22x/menit

S :36,5°C

2. Pemeriksaan Head To Toe


 Kepala
Palpebra : warna merah
Bulbi : Putih
Reflek pupil : Normal
Mulut : Tidak ada kotoran
Gigi : Tidak ada kotoran
Tenggorokan : Normal
Hidung : Simetris,tidak ada nyeri tekan
Penciuman : Normal
Telinga : Simetris,fungsi pendengaran baik

 Dada
Inspirasi : Simetris,reguler
Bunyi jantung : Normal
Fokal premitus : Normal

23
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Tidak terdapat suara wheezing selama ekspirasi

 Abdomen
Auskultasi : Bising usus 16x/menit
Palpasi : ada nyeri tekan
 Ekstrimitas atas
Inspeksi : Tidak ada oedema
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan
Perkusi :Ada reflek

 Ekstrimitas bawah
Inspeksi : Tidak ada oedema
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Ada reflek
3. Pemeriksaan penunjang
1). Pemeriksaan rontgen saluran cerna : Tidak dilakukan
4. Program terapi
1). Cimetidin 800 mg 2x/hari
2). Antasida 1-2 sendok 3x/hari
3). Omeprazole 20 mg 2x/hari

4.2 Analisa Data

No Data Etiologi Ma salah


1. DS: Pasien mngetakan nyeri Infeksi mukosa lambung Gangguan rasa nyaman
uluhati nyeri b.d iritasi mukosa
DO: Pasien terlihat meringis Gangguan difusi barier lambung.
kesakitan,dengan skala nyeri mukosa
6(1-10)
Peningkatan asam

24
lambung

Iritasi mukosa lambung

Gangguan rasanyaman
nyeri

DS;Pasien mengatakan mual Aktivitas lambung Kekuragan volume cairan


dan muntah. meningkat b.d aktivitas lambung
DO:Pasien tanpak pucat meningkat..
Peningkatan asam
,mukosa bibir kering.
lambung

Kontaksi otot lambung

Anoreksia ,mual dan


muntah

Kehilangan cairan

Resiko kehilangan volume


cairan aktif

DS: Pasien mengatakan tidak Aktivitas lambung Nutrisi kurang dari


nafsu makan. meningakat kebutuhan tubuh b.d intake
DO: Pasien tampak lemas output tidak adekuat.
Peningkatan asam
lambung

Kontaksi otot lambung

25
Anoreksia,mual dan
muntah

Masukan nutrisi tidak


adekuat

Perubahan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh

4.3 Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas


1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d iritasi mukosa lambung
2. Kekurangan volume cairan b.d aktivitas lambung meningkat
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake output tidak adekuat
4.4 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

26
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Kaji tingakt nyeri 1. Untuk mengetahui
nyaman nyeri b.d tindakan pasien keadaan nyeri
iritasi mukosa keperawatan selama pasien
lambung 1x24 jam
diharapkan pasien 2. Observasi TTV 2. Agar mengetahui
tidak mengeluh keadaan umum
nyeri dengan pasien.
Kriteria hasil:
1. Pasien tidak 3. Ajarkan pasien teknik 3. Agar dapat
meringis relaksasi. mengurangi rasa
kesakitan. nyeri dan
2. Rasa nyeri ketegangan.
hilang 4. Kolaborasi dengan 4. Untuk
3. TTV dalam dokter dalam menetralkan asam
batas normal pemberian obat lambung
antasida

2. Kekurangan Setelah dilakukan 1. Pantau frekuensi 1. Untuk mengetahui


volume cairan tindakan keperawatan keluarnya muntah keseimbangan
b.d aktivitas selama 1x24 jam cairan
lambung diharapkan output dan 2. Observasi TTV 2. Untuk mengetahui
meningkat intake seimbangan keadaan umum
dengan pasien
3. Anjurkan pasien untuk
kriteria hasil : 3. Agar tidak
minum air hangat
1. Mukosa bibir menimbulkan rasa
lembab mual

27
2. Tidak mual dan 4. Kolaboradengan 4. Untuk
muntah dokter dalam menghilangkan
pemberian obat rasa mual,muntah
omeprazole
3. Nutrisi kurang Setelah dilakukan 1. Anjurkan pasien untuk 1. Mencegah mual
dari kebutuhan tindakan keperawatan makan sedikit tapi muntah
b.d intake output selama 1x24 jam sering.
tidak adekuat diharapkan kebutuhan 2. Anjurkan pasien untuk 2. Meminimalkan
nutrisi pasien menghidari makanan iritasi lambung
terpenuhi dengan yang keras,pedas,dan
kriteria hasil: yang dapat
1. konjungtiva merangsang
anemis peningkatan asam
2. pasien lambung.
3. Untuk mengetahui
menghabiskan 3. Anjurkan pasien untuk
perkembangan
porsi makan pantau berat badan
berat badan pasien
4. Agar nutrisi
4. Kolaborasi dengan
pasien terpenuhi.
dokterdalam
pemberian obat
penambah nafsu
makan

4.5 Implementasi

No Tanggal dan Diagnosa Implementasi paraf


waktu
1. 10-03-2020 Gangguan rasa 1. Mengkaji tingkat nyeri pasien
09.45 wib nyaman nyeri b.d 2. Mengobservasi TTV
iritasi mukosa 3. Mengajarkan pasien teknik
lambung releksasi

28
4. Mengkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat antasida
2. 10-03-2020 Kekurangan volume 1. Memantau frekuensi keluarnya
09.49 wib cairan b.d aktivitas muntah.
lambung meningkat 2. Mengobservasi TTV
3. Menganjurkan pasien untuk
minum air hangat
4. Mengkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat omeprazole
3. 10-03-2020 Nutrisi kurang dari 1. Menganjurkan pasien untuk makan
10.00wib kebutuhan b.d intake sedikit tapi sering
output tidak adekuat 2. Menganjurkan pasien untuk
menghindari makanan yang
keras ,pedas dan yang dapat
merangsang peningkatan asam
lambung
3. Menganjurkan pasien untuk pantau
berat barat
4. Mengkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat penambah
nafsu makan

4.5 Evaluasi keperawatan

No Evaluasi Paraf

29
1. Tanggal 14 Maret 2020
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d iritasi mukosa lambung
S: Pasien mengatakan nyeri uluhati masih teras
O: Pasien terlihat masih meringis kesakitan dengan skala 3(0-10)
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
2. Tanggal 14 Maret 2020
Mual muntah b.d resiko kekurangan volume cairan aktif
S: Pasien mengatakan sudah tidak merasakan mual dan muntah
O: Pasien tampak tenang,mukusa bibir lembab,konjungtiva anemis.
TTV: TD=120/80mmHG
R=22x/menit
N=80x/menit
S=36,5°C
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
3. Tanggal 14 Maret 2020
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia
S: Pasien mengatakan makan sudah teratur.
O:Pasien mampu menghabiskan makan 1 porsi.
A: Masalah teratasi
P:Intervensi dihentikan

BAB V

PENUTUP

30
5.1 Kesimpulan

Praktik kerja lapangan (PKL) adalah kegiatan yang dilakukan untuk


mempraktekan teori keperawatan yang telah dipelajari sebelumnya, praktik kerja
lapangan juga dapat memberikan pengalaman tersendiri bagaimana terjun ke
dunia kesehatan secara langsung. Sekolah dan puskesmas adalah sarana untuk
mewujudkan kegiatan praktek kerja lapangan yang mana sekolah menjadi tempat
pembelajaran teori dan puskesmas sebagai tempat untuk mempraktekkannya.

Gastritis adalah suatu kondisi di mana lapisan kulit dalam lambung


meradang atau membengkak. Gastritis atau juga sering disebut sebagai radang
lambung, dapat muncul secara mendadak (gastritis akut) atau berlangsung dalam
waktu yang lama (gastritis kronis). Orang awam sering menyebut gastritis adalah
maag.

Kondisi ini tidak berbahaya dan dapat disembuhkan dengan pengobatan


tertentu. Namun, dalam beberapa kasus, penyakit gastritis adalah kondisi yang
dapat menjadi gejala sakit asam lambung dan bahkan bisa meningkatkan risiko
kanker perut.

5.2 Saran

5.2.1 Sekolah

Dari hasil selama saya melakukan kegiatan praktek kerja


lapangan, diharapkan praktik kerja lapangan dapat dilaksanakan dengan
lancar dan baik kedepannya.

5.2.2 Puskesmas

31
Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan puskesma lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK untuk
Praktik Kerja lapangan.

5.2.3 Siswa

Kepada para peserta praktek kerja lapangan agar mempersiapkan


diri dengan menguasai pelajaran yang akan diterapkan dalam industri, agar
memudahkan dalam melakukan praktek kerja lapangan di puskesmas.

32
DAFTAR PUSTAKA

http://rsjakarta.co.id/2019/08/21/apa-itu-gastritis-atau-radang-lambung/

https://udayatimade.blogspot.com/2012/07/askep-gastritis.html?m=1

https://kupandu.net/kesimpulan-dan-saran-laporan-pkl/

Buku panduan praktek kerja lapangan /Skill Paspor

https://bangsalsehat.blogspot.com/2018/08/patofisiologi-dan-pathway-gastritis-
doc.html

33
LAMPIRAN

1. Penyuluhan

2. Pelayanan

34
3. Home care

4. Pelaksanaan apel pagi

35
36
37

Anda mungkin juga menyukai