Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN AKHIR STASE

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S AKSEPTOR KUNJUNGAN


ULANG KONTRASEPSI PROGESTERON DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PELAMBUAN

Disusun oleh:
Nama : Rhayhani Nur Fadhillah
NIM : 11194992310343

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


BIDAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
2023
ii

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S


AKSEPTOR KUNJUNGAN ULANG
KONTRASEPSI PROGESTERON DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PELAMBUAN

NAMA MAHASISWA : RHAYHANI NUR FADHILLAH


NIM : 11194992310343
Banjarmasin, November 2023

Menyetujui,

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan


Fakultas Kesehatan Universitas
Sari Mulia

Preseptor Klinik (PK) Preseptor Pendidikan (PP)

Rubiwin, S.Keb., SH,. MM Istiqamah,SST.,M.Kes


NIP.197411242006042020 NIK. 1166012012048
iii

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S


AKSEPTOR KUNJUNGAN ULANG
KONTRASEPSI PROGESTERON DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PELAMBUAN

NAMA MAHASISWA : RHAYHANI NUR FADHILLAH


NIM : 11194992310343
Banjarmasin, November 2023

Menyetujui,

Program Studi Pendidikan


Profesi Bidan
Fakultas Kesehatan Universitas
Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Pendidikan (PP)

Rubiwin, S.Keb., SH,. MM Istiqamah,SST.,M.Kes


NIP.197411242006042020 NIK. 1166012012048

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Penguji Universitas Banjarmasin

Lisda Handayani, S.ST.,M.Kes Fitri Yuliana,SST., M.Kes


NIK. 116606201358 NIK. 1166122011036
iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Akhir stase yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Pada Ny. S Akseptor Kunjungan Ulang Kontrasepsi
Progesteron di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan”.
Dalam penulisan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan bimbingan baik
secara langsung maupun tidak langsung dari Preseptor pendidikan dan Preseptor
Klinik sehingga laporan ini dapat selesai pada waktunya. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. RR. Hj. Dwi Sogi Sri Redjeki S.KG., M.Pd selaku Rektor Universitas
Sarimulia Banjarmasin.
2. Dr. Dede Mahdiyah, M.Si selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Sumber Daya.
3. Hariadi Widodo, S.Ked., MPH selaku Wakil Rektor II Bidang Umum dan
Keuangan.
4. Dr. Adriana Palimbo, S.SiT., M.Kes selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Kemitraan.
5. Apt. Noval, M. Farm., selaku Dekan Fakultas Kesehatan.
6. Fitri Yuliana,SST., M.Kes., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Fakultas
Kesehatan.
7. Istiqamah,SST.,M.Kes selaku Preseptor Pendidik (PP) yang telah memberikan
Bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan kasus akhir stase.
8. Rubiwin, S.Keb., SH,. MM Selaku Reseptop Klinik (PK) Puskesmas
Pelambuan yang bersedia memberikan Bimbingan, Saran, dan arahan dalam
proses laporan kasus akhir stase.
9. Lisda Handayani, S.ST.,M.Kes selaku penguji di Puskesmas Pelambuan yang
bersedia memberikan bimbingan, saran, dan arahan dalam proses laporan kasus
akhir stase.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Laporan Kasus ini,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari segenap pihak sangat
v

penulis harapkan demi menyempurnaan Laporan Akhir stase ini. Semoga dari
hasil Laporan Akhir stase ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
memberikan manfaat bagi kita semua.
Banjarmasin, November
2023

Penulis
vi

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan ..............................................................................................................4
1. Umum.........................................................................................................4
2. Khusus........................................................................................................4
D. Manfaat.............................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................6
A. Tinjauan Teori ..................................................................................................6
B. Tinjauan Artikel................................................................................................6
C. Analisis Artikel.................................................................................................7
BAB 3 TINJAUAN KASUS.............................................................................................28
A. Subjektif Data.................................................................................................28
B. Objektif Data..................................................................................................32
C. Analisa Data...................................................................................................32
D. Penatalaksanaan..............................................................................................33
BAB 4 PEMBAHASAN...................................................................................................34
BAB 5 PENUTUP.............................................................................................................35
A. Kesimpulan.....................................................................................................35
B. Saran………………………………………………………………………………...35
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keluarga Berencana (KB) merupakan usaha pasangan suami istri untuk


mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan melalui penggunaan metode KB
yang bertujuan untuk pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga (Fazdria,
2020). Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan keluarga sejahtera adalah upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil
bahagia dan sejahtera (Fazdria, 2021). Menurut WHO Expert Committee KB
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri yang
bertujuan untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari kehamilan
yang tidak diinginkan, mengatur atau mendapatkan kehamilan yang
diinginkan, mengatur interval atau jarak kelahiran, menentukan jumlah anak
dalam keluarga dan mengontrol waktu saat kehamilan berdasarkan umur suami istri
(Fazdria et al., 2022).
Pola pemilihan alat kontrasepsi di Indonesia tahun 2020 menunjukkan bahwa
sebagian besar akseptor memilih menggunakan metode suntik sebesar 72,9%, diikuti
pil sebesar 19,4%. Dari segi efektivitas, kedua jenis alat ini termasuk metode
kontrasepsi jangka pendek sehingga tingkat efektifitas dalam pengendalian
kehamilan lebih rendah dibanding kontrasepsi lainnya. Pola ini terjadi setiap tahun,
dimana peserta KB lebih banyak memilih metode kontrasepsi jangka pendek
dibanding metode kontrasepsi jangka panjang (IUD, implan, MOW dan MOP)
(Kemenkes, 2021). Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
tahun 2020 penggunaan KB suntik di Indonesia mencapai angka 48,6% dan
meningkat setiap tahunnya (Badan Pusat Statistika, 2020). Depo Medroxy
Progesterone Acetat (DMPA) adalah jenis kontrasepsi suntik yang paling
2

dominan digunakan oleh wanita usia subur di Indonesia yang mencapai 56,8%
(Setyorini & Lieskusumastuti, 2020). DMPA berisi hormon progesteron yang
diberikan setiap 12 minggu dengan dosis sebanyak 150 mg (Kennedy et al.,
2020). Pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulanan mempunyai efek samping
utama yaitu perubahan berat badan. Faktor yang mempengaruhi perubahan berat
badan akseptor KB suntik adalah adanya hormon progesteron yang kuat
sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada di hipotalamus. Dengan adanya
nafsu makan yang lebih banyak dari biasanya tubuh akan kelebihan zat-zat gizi.
Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon progesterone dirubah menjadi lemak dan
disimpan di bawah kulit. Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan
lemak yang berlebih hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak. (Mansjoer, 2010).
KB suntik 3 bulan DMPA mempunyai banyak manfaat dalam mengendalikan jumlah
penduduk. Namun, banyak wanita yang menghentikan pemakaian KB DMPA
karena alasan perubahan berat badan tersebut. (Febriani & Ramayanti, 2020).
Menurut World Health Organization (WHO) Indeks Massa Tubuh (IMT)
diklasifikasikan menjadi underweight, normal, overweight dan obesitas. IMT
≥30kg/m2 dikategorikan sebagai obesitas, nilai IMT 25-29, 9 kg/m2 dikategorikan
sebagai praobes dan nilai IMT, Obesitas terbukti sebagai faktor risiko dari beberapa
penyakit seperti hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, penyakit arteri koroner,
gangguan menstruasi, dan jenis kanker tertentu (Hutajulu, 2019). Peningkatan (IMT)
telah diidentifikasi sebagai faktor risiko independen untuk pengembangan gejala
gangguan muskuloskeletal.
Biasanya untuk mengantisipasi peningkatan berat badan secara terus menerus
akibat efek samping penggunaan KB suntik 3 bulan (Depo progestin) dilakukan
dengan cara berolahraga untuk meningkatkan energy, diet dengan mengatur pola
makan sehari-hari dan juga diperlukan suplemen herbal yang salah satunya adalah
menggunakan teh hijau dapat menurunkan berat badan dan akumulasi lemak tubuh
dengan cara meningkatkan pengeluaran energi dan oksidasi lemak. Dengan
mengkonsumsi 690 mg/hari catechin selama 12 minggu, dapat mengurangi total berat
3

badan ±3 kg, mengurangi lingkar pinggang hingga ±3,3 cm, serta mengurangi
persentase lemak tubuh ± 1,5 kg (Sianipar & Saros, 2018). Kandungan Polifenol
utama dalam daun teh hijau yang sangat bermanfaat bagi kesehatan yaitu catechin
yang mampu mengurangi risiko penyakit jantung, membunuh sel tumor, dan
menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru , kanker usus, terutama sel kanker
kulit. Catechin juga dapat membantu kelancaran proses pencernaan makanan melalui
stimulasi peristalsis dan produksi cairan pencernaan, serta memperlancar metabolism
tubuh yang dapat membantu dalam proses penurunan berat badan (Riska W, 2016).
Selain menggunakan the hijau berolah raga seperti sit up dan push up, yoga dan
senam aerobik. Latihan fisik merupakan cara paling efisien dalam menurunkan berat
badan, bahwa frekuensi senam aerobik ≥3 kali dalam seminggu dapat menurunkan
persentase lemak tubuh dan berat badan lebih tinggi dari pada frekuensi senam
aerobik ≤2 kali dalam seminggu, (Maya & Adi, 2021). Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh (Fitriana, dkk 2018) bahwa senam aerobik itu mampu membakar
800 kalori/jam, latihan ini merupakan pilihan paling tepat untuk program penurunan
berat badan.
Terapi aromayoga, aromayoga adalah kombinasi antara terapi aroma
menggunakan minyak esensial dan yoga. Yoga merupakan metode kuno yang
digunakan untuk memperbaiki fisik, mental dan emosional. Berdasarkan studi
yang dilakukan di Iran pada tahun 2018 menyatakan bahwa pemberian
aromaterapi green tea yang dicampur dengan air sebanyak 250 ml dapat
menurunkan berat badan. Hal ini dapat terjadi karena green teamemiliki antioksidan
yang tinggi untuk meningkatkan hormon noradrenalin yang merupakan hormon
yang berpengaruh terhadap proses pemecahan lemak tubuh (Zhang et al., 2020).
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengambil laporan
akhir stase dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. S Akseptor Kunjungan Ulang
Kontrasepsi Progesteron di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan.”
4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan masalahnya
sebagai berikut” Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ny. S Akseptor
Kunjungan Ulang Kontrasepsi Progesteron di Wilayah Kerja Puskesmas
Pelambuan”?

C. Tujuan
1. Umum

Mampu Memahami dan Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ny. S


Akseptor Kunjungan Ulang Kontrasepsi Progesteron di Wilayah Kerja
Puskesmas Pelambuan.
2. Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data Subjektif Pada Ny. S Akseptor
Kunjungan Ulang Kontrasepsi Progesteron di Wilayah Kerja Puskesmas
Pelambuan.
b. Mampu melakukan pengkajian data Obyektif Pada Ny. S Akseptor
Kunjungan Ulang Kontrasepsi Progesteron di Wilayah Kerja Puskesmas
Pelambuan.
c. Mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan analisis data dari
pengkajian yang telah dilakukan.
d. Mampu memberikan penatalaksanaan sesuai dengan identifikasi analisis
data, masalah sesuai dengan kebutuhan.
e. Mampu memahami konsep teori Kontrasepsi dengan memberikan
argumentasi dan rasionalisasi terhadap asuhan yang sudah dilakukan.

D. Manfaat
1. Bagi pusat pelayanan kesehatan
5

Dapat digunakan sebagai acuan dalam menambah referensi dan


mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan kebidanan khususnya
KB dengan pendekatan komplementer.
2. Bagi penulis
Dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengalaman praktik sebagai
bekal memberi asuhan kebidanan pada aseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan.
3. Bagi Pasien
Dapat menambah informasi dan pengetahuan mengenai efek samping
kontrasepsi depo/ suntik 3 bulan.
6

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teori

Kontrasepsi Suntik 3 bulan

DMPA (Depot Mekanisme Efektifitas Efek Samping


Medroxy
Progesterone Asetat)

99% Sakit Kepala


Mencegah ovulasi
Kembung
Diberikan Sekali Depresi
Setiap 3 Bulan Kelebihan Meningkat Berat
Badan
Mengentalkan Perubahan Mood
lendir serviks Tidak mengandung Perdarahan Tidak
Dosis 150 Mg estrogen Teratur
Mencegah kanker Amenore.
endometrium dan
Menipiskan kehamilan ektopik,
Injeksi IM endometrium Menurunkan krisis
anemia
efek pencegahan
kehamilan jangka
panjang

Sipayung, M. P. (2018)
7

Konsep Penambahan Berat Badan Kontrasepsi Hormonal

Sipayung, M. P. (2018)
8

B. Tinjauan Artikel
Hasil tinjauan artikel dapat dilihat pada contoh tabel sebagai berikut:
Alasan Memilih
No Jurnal Judul Tujuan Metode Penelitian Hasil
Artikel
1. Penulis: Pemberian the Hijau Tujuan penelitian ini adalah Metode penelitian ini dilakukan Hasil penelitian sebagai berikut, Alasan memilih artikel ini yaitu
Eka Maulida Salamah, pada Akseptor KB untuk melihat efek dari dilakukan dengan pendekatan studi berat badan awal 50 Kg IMT karena pembahasan dalam
Arlyana Hikmanti, Suntik Depo pemberian the hijau pada kasus. Subjek yang di ambil dalam studi 22,2 ,berat badan setelah artikel ini sejenis dengan
Susilo Rini. Progestin dengan akseptor aktif KB suntik kasus ini adalah seorang ibu pengguna menggunakan KB 60 Kg IMT pembahasan dalam penelitian.
Obesitas depo progestin dengan akseptor aktif KB suntik Depo Progestin 26,7, berat badan setelah Dilakukan langsung pada
Tahun Terbit: obesitas. umur 25 tahun dating ke puskesmas mengkonsumsi teh hijau hari ke pasien, dengan hasil dapat
2022 16 menjadi 56,2 Kg IMT 24,9, mengalami penurunan berat
Banjarnegara 1 pada tanggal 1 maret
berat badan hari ke 26 54,6 Kg badan setelah pemberian the
2022 sampai 26 maret 22 dengan
Negara:Jawa Tengah, IMT 24 hijau pada aseptor KB yang
Indonesia keluhan semenjak menggunakan KB mengalami obesitas. Berat 60
Suntik Depo Progestin berat badannya kg setalah mengkonsumsi the
Nama Jurnal: Ners setiap bulan hijau hari ke 16 menjadi 54,6
Community kg.

Database:
Google scholer

2 Penulis: Latihan Senam Tujuan dari pengabdian Metode yang dilakukan dengan pendidikan Latihan senam aerobik yang Alasan memilih artikel ini yaitu
Nani Zulfikar¹, Aerobik Dalam masyarakat ini adalah kesehatan dan melakukan latihan senam dilakukan pada ibu-ibu karena pembahasan dalam artikel
Yufdel², Surita Menurunkan Berat untuk meningkatkan aerobik. Dengan 30 Sampel penimbangan didapatkan hasil 9 orang (30%) ini sejenis dengan pembahasan
Ginting³ Badan Pada Ibu pengetahuan ibu, yaitu berat badan dilakukan sebelum yang terjadi perubahan berat dalam penelitian. Dapat mudah
Dengan Efek Samping bagaimana cara mengadakan pre test dan post test untuk badan setelah melakukan dilakukan, kapan dan dimana
Tahun Terbit: Pengguna Alat menurunkan berat badan mengetahui perubahan penurunan berat latihan senam aerobik saja, Gerakan bisa lihat dilink
2023 Kontrasepsi Suntik Di dengan melakukan latihan badan. yotube.
Wilayah Kerja senam aerobik. Artikel menjelaskan senam
Negara: indonesia Puskesmas Mulyorejo erobik dapat menrunkan berat
Nama Jurnal: Kecamatan Sunggal badan apabila melakukannya
Community Kabupaten Deli secara konsisten dan durasi
Development Journal Serdang waktu yang tepat.

Database:
Google Scholar
9

3 Penulis: Terapi Aromayoga tujuan untuk mengetahui Metode yang digunakan adalah true Hasil penelitian menunjukan Alasan memilih artikel ini
Ferina Ismaya, Lucky Untuk Menurunkan pengaruh gerakan yoga experimental dengan pendekatan pre-post bahwa ada perbedaan selisih yaitu karena pembahasan
Herawati, Lanny Berat Badan Pada yang dikombinasi dengan test with control designpada 36 akseptor rerata penurunan berat badan dalam artikel ini sejenis
Sunarjo Kseptor Kb Suntik aromaterapi (aromayoga) KB suntik yang mengalami kenaikan berat pada kelompok intervensi dan dengan pembahasan dalam
Tahun Terbit: untuk menurunkan berat badan pasca penggunaan kontrasepsi kontrol sebesar 8,29 (p-value= penelitian. Dilakukan
2023 badan akseptor KB suntik. suntik, dilakukan selama 14 kali dalam 0,035) setelah pemberian langsung pada pasien, terapi
2 bulan dengan durasi 30 menit. Uji intervensi selama 2 bulan. Aromayoga berpengaruh
Negara: Indonesia analisisdilakukan menggunakan analisis dalam menurunkan berat
Independent t-test. badan yang merupakan efek
Nama Jurnal: : Jurnal samping dari KB suntik.
Gizi Pangan dan
Aplikasinya

Database:
Google Scholar
10

C. ANALISIS ARTIKEL
1. Artikel pertama
Kriteria Pemikiran Kritis Justifikasi
P Efek samping yang ditemukan pada Penyebab kenaikan berat badan karena
kontrasepsi suntik adalah perubahan hormon progesteron mempermudah
(Problem) berat badan, gangguan haid, depresi, perubahan karbohidrat dan gula menjadi
keputihan, jerawat dan sebagainya. lemak serta merangsang nafsu makan dan
Obesitas merupakan suatu keadaan di menurunkan aktifitas fisik, sehingga dengan
mana berat badan seseorang berada di dilakukannya suntik 3 bulan ini dapat
atas 120 % dari berat badan relatif menyebabkan kenaikan pada berat badan
(BBR) atau berada di atas 25 dari (Hariati et al., 2020).
indeks masa tubuh (IMT). Obesitas
terbukti sebagai faktor risiko dari
beberapa penyakit seperti hipertensi,
diabetes mellitus, dislipidemia,
penyakit arteri koroner, gangguan
menstruasi, dan jenis kanker tertentu
(Hutajulu, 2019).
I Secara khusus teh hijau dapat Teh hijau mengandung flavonoid kelas
menurunkan berat badan dan akumulasi folifenol yang diebut catechin, yang
(Intervention) lemak tubuh dengan cara meningkatkan meliputi epigallocatechin (EGCG),
pengeluaran energi dan oksidasi lemak. epikatekin galat dan galat gallocatechin.
Pemberian teh hijau diberikan selama EGCG dianggap katekin yang paling aktif
26 hari dengan gelas 300 ml 2x/hari secara farmakologi dan merupakan
setelah makan. antioksidan yang dapat menstimulasi
metabolisme tubuh sehingga membantu
menurunkan berat badan. Selain itu
kandungan lain dalam teh hijau seperti
kafein dan L-theanin dapat membantu
mempercepat metabolisme dan menekan
rasa lapar di otak. (Yashinta, 2019).
C Subjek yang di ambil dalam studi kasus Dengan mengkonsumsi 690 mg/hari
ini adalah seorang ibu pengguna catechin selama 12 minggu, dapat
(comparasion) akseptor aktif KB suntik Depo mengurangi total berat badan ±3 kg,
Progestin umur 25 tahun keluhan mengurangi lingkar pinggang hingga ±3,3
semenjak menggunakan KB Suntik cm, serta mengurangi persentase lemak
Depo Progestin berat badannya setiap tubuh ± 1,5 kg (Sianipar & Saros, 2018).
bulan bertambah dan ibu merasa cemas
karena merasa tidak percaya diri.
O Hasil penelitian menunjukan bahwa Dari analisis pemberian teh hijau diberikan
meminum teh hijau dapat menurunkan selama 26 hari dengan gelas 300 ml 2x/hari
( outcome) berat badan dengan cara mengurangi Setelah makan ,(pre test) IMT 26,7 , BB 60
nafsu makan dan memperlancar proses Kg (post test) hari ke 16 IMT 24,9, BB
pencernaan. 56,2 Kg (post test) hari ke 26 IMT 24 cm,
BB 54,6 Kg. Selama 26 hari penggunaan
the hijau turun 5,4 kg ibu mengalamai
penurunan berat badan.
11

2. Artikel Ke-2
Kriteria Pemikiran Kritis Justifikasi
P Masalah yang diidentifikasi dalam Efek samping dari kontrasepsi hormonal
artikel adalah kelebihan berat badan. salah satunya yaitu peningkatan berat badan
(Problem) Artikel ini mengangkat isu penting yang disebabkan oleh terjadinya
kesehatan terkait dengan masalah ini. perangsangan pusat pengendali nafsu makan
Kenaikan berat badan yang dialami di hipotalamus oleh hormon progesteron
tersebut akan cenderung mengalami akibat pemakaian kontrasepsi suntik dalam
peningkatan terus menerus sehingga jangka waktu yang panjang dapat
dapat membahayakan kesehatan menyebabkan kenaikan berat badan
pengguna KB suntik. disebabkan oleh peningkatan nafsu makan
apabila pemakaian dosis yang tinggi atau
berlebih. (Faragina, 2015) (dalam Rika,
dkk., 2020).
I Ada beberapa cara untuk menurunkan Latihan fisik merupakan cara paling efisien
berat badan yaitu dengan cara dalam menurunkan berat badan, bahwa
(Intervention) farmakologi dan non farmakologi. Cara frekuensi senam aerobik ≥3 kali dalam
farmakologi dengan minum obat, dan seminggu dapat menurunkan persentase
non farmakologi antara lain diet, cara lemak tubuh dan berat badan lebih tinggi
tradisional dan berolah raga seperti sit dari pada frekuensi senam aerobik ≤2 kali
up dan push up, yoga dan senam dalam seminggu, (Maya & Adi, 2021).
aerobik. Salah satu cara efisien dalam Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
menurunkan berat badan seperti latihan oleh (Fitriana, dkk 2018) bahwa senam
fisik/olahraga, diet, serta terapi aerobik itu mampu membakar 800
psikologis. kalori/jam, latihan ini merupakan pilihan
paling tepat untuk program penurunan berat
badan
C Artikel ini tidak mencantumkan Dari 30 orang sampel hanya 9 orang
kelompok perbandingan yang jelas. didapatkan hasil yang mengalami
(comparasion) Tidak ada kelompok kontrol atau penurunan berat badan.
perbandingan dengan metode
penanganan lain yang digunakan
sebagai pembanding. Senam aerobik
yang dilakukan kepada 30 orang ibu
dengan efek samping penambahan berat
badan pada pengguna alat kontrasepsi
suntik.
O Banyak tidak ada perubahan dalam Latihan senam aerobik yang dilakukan pada
menurunkan berat badan terhadap ibu- ibu-ibu didapatkan hasil 9 orang (30%)
( outcome) ibu dengan efek samping pengguna alat yang terjadi perubahan berat badan setelah
kontrasepsi suntik, hal ini dikarenakan melakukan latihan senam aerobik di Desa
ibu-ibu tidak melakukan secara Mulyorejo secara mandiri sebagai upaya
kontinuitas dan tidak sesuai durasi menurunkan berat badan secara non
waktu tertentu. farmakologi.
12

3. Artikel Ke-3
Kriteria Pemikiran Kritis Justifikasi
P Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Peningkatan berat badan disebabkan oleh
Nasional (Susenas) tahun 2020 hormon progesteron yang disuntikan
(Problem) penggunaan KB suntik di Indonesia merangsang aktivasi peptide
mencapai angka 48,6% dan meningkat orexigenikyang menghasilkan nafsu
setiap tahunnya (Badan Pusat makan meningkat dan memicu terjadinya
Statistika,2020). Depo Medroxy peningkatan berat badan (Unick et al.,
Progesterone Acetat (DMPA) adalah 2022). Nafsu makan yang meningkat dan
jenis kontrasepsi suntik yang paling kurangnya aktifitas fisik dapat mengubah
dominan digunakan oleh wanita usia energi yang didapat dari makanan
subur di Indonesia yang mencapai berubah menjadi lemak dan disimpan
56,8% (Setyorini & Lieskusumastuti, dalam jaringan adiposa (Koenen et al.,
2020). 2021).
I Intervensi yang digunakan dalam Yoga merupakan metode kuno yang
penelitian adalah terapi aromayoga. digunakan untuk memperbaiki fisik,
(Intervention) Aromayoga adalah kombinasi antara mental dan emosional. Berdasarkan studi
terapi aroma menggunakan minyak yang dilakukan di Iran pada tahun 2018
esensial dan yoga. menyatakan bahwa pemberian
aromaterapi green tea yang dicampur
dengan air sebanyak 250 ml dapat
menurunkan berat badan. Hal ini dapat
terjadi karena green teamemiliki
antioksidan yang tinggi untuk
meningkatkan hormon noradrenalin yang
merupakan hormon yang berpengaruh
terhadap proses pemecahan lemak tubuh
(Zhang et al., 2020).

C Metode yang digunakan adalah true Pada kelompok intervensi diberikan terapi
experimental dengan pendekatan pre- aromayoga 14 kali dalam 2 bulan dengan
(comparasion) post test with control design pada 36 durasi 30 menit sedangkan pada
akseptor KB suntik yang mengalami kelompok kontrol tidak diberikan
kenaikan berat badan pasca intervensi apapun dan untuk mengukur
penggunaan kontrasepsi suntik, perubahan berat badan responden
Jumlah sampel minimal pada setiap dilakukakan monitoring berat badan yang
kelompok dalam penelitian ini adalah dikur dengan timbangan.
18 akseptor KB suntik, sehingga
keseluruhan sampel dalam penelitian
ini adalah 36 akseptor KB suntik.

O Terapi Aromayoga berpengaruh dalam Hasil analisis statistik berat badan


menurnkan berat badan pada akseptor sebelum dan setelah 2 2023. Journal of
( outcome) KB suntik Telenursing (JOTING) 5 (1) 93-10098bulan
(gain score) pemberian intervensi pada
variabel berat badan didapatkan nilai p-
value0,035 (p <0,05) yang artinya juga ada
perbedaan yang bermakna pada berat badan
kelompok intervensi dan kontrol antara
sebelum dan setelah 2 bulan diberikan
terapi aromayoga pada akseptor KB suntik
13
14

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S AKSEPTOR KUNJUNGAN ULANG


KONTRASEPSI PROGESTERON DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PELAMBUAN

Hari/Tanggal Pengkajian : 09 November 2023


Pukul : 09.30 WITA
Tempat : Wilayah PKM PELAMBUAN

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. S Tn K
Umur : 32 34
Suku/Bangsa : Banjar Banjar
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Swasta
Alamat : Pelambuan RT.01 Pelambuan RT.01
No Hp : 0856-5973-xxxx

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulan, mengeluh
setiap kunjungan mengalami penambahan berat badan.

3. Riwayat Perjalanan Penyakit


Ibu mengatakan sudah hampir 2 tahun menggunakan KB, dari bulan Januari
2022 sampai sekarang, ibu mengalami peningkatan berat badan setiap kali
kunjungan ulang.

4. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 23 tahun, dengan suami sekarang
sudah 9 tahun.

5. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 13 Tahun
15

b. Siklus : 28 Hari
c. Teratur/ tidak : Teratur
d. Lamanya : 5 Hari
e. Banyaknya : 4-5 x ganti pembalut/hari
f. Dismenorhoe : Tidak ada
g. Keluhan : Tidak ada

6. Riwayat Obstetri
a. Perdarahan diluar Haid : Tidak ada
b. Riwayat Keputihan : Tidak ada
c. Riwayat perdarahan setelah : Tidak ada
berhubungan badan
d. Riwayat nyeri saat berhubungan : Tidak ada
badan
e. Riwayat adanya pembengkakan : Tidak ada
upnormal pada payudara
dan alat kandungan
f. Lain-lain : Tidak ada

7. Riwayat Obstetri : P2 A0
Kehamilan Persalinan Bayi
Penyulit
No Tahun Tempat/ BB PB Keadaan Ket
UK Penyulit Cara Penyulit JK Nifas
Penolong (gr) (cm) lahir
1 2015 Atm - SPT.BK PKM/Bidan - 2900 50 ♀ Sehat - -

2 2020 Atm - SPT.BK PKM/Bidan - 3200 52 ♂ Sehat - -

8. Riwayat Keluarga Berencana


No Jenis KB Tempat Lama Mulai Berhenti Keluhan Ket
pelayanan pemakaian pemakaia
n
1 Kb Pil Laktasi PMB 6 Bulan Apr-2020 Okt-2020 Tidak ada -
2 Suntik 3 bulan PUSKESDES 1 Tahun Okt-2020 Okt-2021 Ibu ingin Haid
3 Suntik 1 bulan PMB 3 bulan Okt-2021 Jan-2022 Jarak dekat -
4 Suntik 3 bulan PUSKESDES 1 thn 9 bln Jan-2022 Sekarang BB
16

9. Riwayat Kesehatan ibu ddan keluarga


a. Riwayat penyakit menular
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis B/C, HIV/AIDS, penyakit Menular Seksual (PMS), dan TORCH.
b. Riwayat Penyakit Keturunan
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti asma,
hipertensi, DM dan penyakit jantung.
c. Riwayat Penyakit Genetik dari keluarga ibu dan suami/calon pengantin
Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu dan suami tidak pernah menderita
penyakit genetik seperti Thalesemia, Hemofili, dan Lupus.

10. Pola Kebutuhan Sehari-hari


a. Nutrisi
Jenis yang dikonsumsi : Nasi, sayur, ikan dan buah-buahan,
serta minum teh 2 kali sehari
Frekuensi : 3-4 x/ dalam sehari
Porsi makan : 1 porsi
Pantangan : Tidak ada pantangan
Anoreksia : Tidak ada
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : ± 1 x dalam
Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning kecoklatam
Masalah : Tidak ada
BAK
17

Frekuensi : 5-6 kali/ hari


Warna : Kuning jernih
Bau : Pesing ( Amoniak)
Masalah : Tidak ada
c. Personal hygiene
Frekuensi Mandi : 2 kali dalam sehari
Gosok gigi : 2 kali dalam sehari
Frekuensi ganti pakaian/jenis : 2 kali ganti pakaian/ Kain katun
d. Aktifitas :
e. Tidur dan istirahat
Siang hari : 1 Jam
Malam hari : 8 Jam
Insomnia : Tidak
Masalah : Tidak ada
f. Pola seksual
Frekuensi : 2 kali dalam seminggu
Masalah : Tidak ada masalah

11. Data Sosial dan Spritual


1) Data Sosial
a) Data Tempat Tinggal
(1) Apakah tinggal dengan anggota keluarga lain selain suami? Tidak
(2) Lingkungan tempat tinggal sekarang seperti apa? Padat penduduk
(3) Jarak tempat tinggal sekarang apakah dekat atau tidak dengan
rumah keluarga? Ya dekat.
(4) Jarak tempat tinggal dengan faskes dan fasilitas umum apakah
dekat atau tidak? Ya dekat
b) Hubungan klien dengan keluarga dan lingkungan tempat tinggal
(1) Bagaimana hubungan anda dengan orang tua?Baik
18

(2) Bagaiamana hubungan anda dengan mertua? Baik


(3) Bagaimana hubungan anda dengan anggota keluarga anda dan
keluarga suami? Baik
(4) Siapa anggota keluarga yang terdekat?siapa ? orang tua
(5) Bagaimana hubungan anda dengan tetangga? Baik
(6) Apakah ada tetangga yang dekat dengan anda? Siapa? Ya ada,
sebelah rumah.
(7) Siapa yang berlaku sebagai pengambilan keputusan dalam
keluarga anda? Suami

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. BB Januari 2022 : 52 Kg
d. Berat Sekarang : 60 Kg
e. IMT : 25,30 kg/m2 ( Berat Badan Berlebih)
f. Tinggi badan : 154 cm
g. Lingkar Lengan : 26 cm
h. Tanda vital : TD 120/80 mmHg, nadi 84 x/menit, suhu 36,8
o
C, respirasi 24 x/menit.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bersih tidak ada kelainan
Muka : Tidak tampak pucat, tidak ada flek pada muka
Mata : Tidak tampak pucat
Telinga : Tidak dilakukan pemeriksaan
19

Hidung : Tidak dilakukan pemeriksaan


Mulut : Tidak dilakukan pemeriksaan
Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan
Dada/ mammae : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tungkai : Tidak dilakukan pemeriksaan
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan

C. ANALISA DATA
1. Diagnosa Kebidanan : Ny. S Akseptor Suntik 3 Bulan
2. Masalah : Kenaikan berat badan
3. Kebutuhan : KIE diet makanan sehat, serta pilihan terapi
komplementer teh hijau dan senam erobik.

D. PLANNING
1. Menjelaskan kepada ibu bahwa tanda-tanda vital dalam keadaan normal,
TD: 120/80 MmHg, Suhu: 36,80C, Pernafasan: 24 x/menit, Nadi: 84 x/menit.
Rasional: Pasien dan keluarga berhak mengetahui segala sesuatu yang
berkaitan dengan keadaannya sekarang, rencana tindakan yang
akan dilakukan dan resiko dari tindakan tersebut (Valery M.P.
Siringoringo et al, 2017)
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Mengiatkan kembali pada ibu bahwa efek samping dari KB suntik 3 bulan
diantaranya dapat menaikan berat badan.
Rasional : Peningkatan berat badan disebabkan oleh hormon progesteron
yang disuntikan merangsang aktivasi peptide orexigenikyang
20

menghasilkan nafsu makan meningkat dan memicu terjadinya


peningkatan berat badan (Unick et al., 2022).
3. Menganjurkan pada ibu untuk terapi komplementer teh hijau tanpa campuran
apapun , minum the hijau dipagi hari sebelum beraktifitas atau sebelum
berolahraga dengan cara pemberian selama 26 hari dengan gelas 300 ml
2x/hari.
Rasional : Teh hijau mengandung flavonoid kelas folifenol yang disebut
catechin, yang meliputi epigallocatechin (EGCG), epikatekin
galat dan galat gallocatechin. EGCG dianggap katekin yang
paling aktif secara farmakologi dan merupakan antioksidan yang
dapat menstimulasi metabolisme tubuh sehingga membantu
menurunkan berat badan, ( EGCG) merangsang prooduksi
hormone yang membantu proses pemecahan lemak dan
meningkatkan laju metabolisme tubuh. Dengan begitu, lemak
yang telah dipecah akan lebih cepat terbakar dan diubah menjadi
energi. Selain itu kandungan lain dalam teh hijau seperti kafein
dan L-theanin dapat membantu mempercepat metabolisme dan
menekan rasa lapar di otak. (Yashinta, 2019).
Hasil : ibu tertarik akan mencoba terapi herbal yang dianjurkan..
4. Menganjurkan ibu untuk berolah raga rutin , minimal 30 menit setiap hari
seperti lari santai pagi, yoga dan senam aerobik. frekuensi senam aerobik ≥3
kali dalam seminggu dapat menurunkan persentase lemak tubuh dan berat
badan lebih tinggi dari pada frekuensi senam aerobik ≤2 kali dalam
seminggu, Link video senam erobik yang bisa diikuti dirumah
https://www.youtube.com/watch?v=vSThNlE1snE
Rasional: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Fitriana, dkk
2018) bahwa senam aerobik itu mampu membakar 800
kalori/jam, latihan ini merupakan pilihan paling tepat untuk
program penurunan berat badan.
21

Hasil: Ibu akan mencoba senam erobik link yang sudah diberikan.
5. Menganjurkkan pada ibu untuk makan makanan gizi seimbang, karbohidrat,
Protein, buah sayur, kurangi makan-makanan siap saji, makanan berlemak,
manis serta minum air putih yang cukup. Serta hindari makan malam yang
dapat menaikan berat badan.
Rasional : Makanan sehat merupakan makanan yang kaya akan gizi
seimbang yang dibutuhkan tubuh. Makanan bergizi yaitu
makanan yang cukup memiliki kandungan karbohidrat, lemak,
protein, mineral, vitamin yang dipadukan secara seimbang sesuai
dengan kebutuhan. Makanan sehat bukan berarti makanan lezat,
enak, dan mewah, karena banyak makanan seperti itu yang justru
tidak menyehatkan dan memicu penyakit (dalam Ditlevsen,
Sandoe, &Lassen, 2017).
Hasil : Ibu mengatakan akan mengurangi makan-makanan cepat saji serta
tidak akan makan malam.
6. Melakukan informed consent dan informed coice kepada ibu, melanjutkan
kontrasepsi yang ada atau beralih ke kontrasepsi lain, seperti KB non
hormonal, IUD dan kondom.
Ibu mengatakan tidak berani memsang kontrasepsi non hormonal jangka
lama, seperti IUD, serta dari pihak suami tidak mau menggunakan kondom
Ibu tetap akan melanjutkan KB suntik 3 bulan.
7. Memberikan injeksi Suntik KB 3 Bulan serta menganjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang sesuai tanggal kunjungan atau jika ada keluhan
setelah suntik KB diberikan.
Tanggal kunjungan 05 Januari 2024
22
23

BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam memberikan asuhan kebidanan dilakukan pengkajian berupa data


subjektif dan objektif sehingga didapatkan data yang tepat, akurat, dan lengkap.
Setelah itu dirumuskan diagnosa dan masalah kebidanan sesuai dengan kondisi klien
sehingga diketahui perencanaan dan implementasi kebidanan sesuai dengan kasus.
Evaluasi dilakukan setiap selesai memberikan asuhan kebidanan untuk mengetahui
keefektifan asuhan yang diberikan, hal ini sesuai dengan Kepmenkes No.
HK.01.07-/Menkes 320 tahun 2020 tentang Standar Asuhan Kebidanan.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2020
penggunaan KB suntik di Indonesia mencapai angka 48,6% dan meningkat setiap
tahunnya (Badan Pusat Statistika,2020). Depo Medroxy Progesterone Acetat
(DMPA) adalah jenis kontrasepsi suntik yang paling dominan digunakan oleh
wanita usia subur di Indonesia yang mencapai 56,8% (Setyorini & Lieskusumastuti,
2020). Efek samping dari kontrasepsi hormonal salah satunya yaitu peningkatan berat
badan yang disebabkan oleh terjadinya perangsangan pusat pengendali nafsu makan
di hipotalamus oleh hormon progesteron akibat pemakaian kontrasepsi suntik dalam
jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kenaikan berat badan disebabkan
oleh peningkatan nafsu makan apabila pemakaian dosis yang tinggi atau berlebih.
(Faragina, 2015) (dalam Rika, dkk., 2020).
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif dapat ditegakkan analisa
yaitu pada Ny. S Akseptor Kunjungan Ulang Kontrasepsi Progesteron dengan
masalah penambahan berat sesuai dengan subjektif dengan keluhan setiap kunjungan
mengalami penambahan berat badan, dengan perjalanan penyakit ibu mengatakan
sudah hampir 2 tahun menggunakan KB, dari bulan Januari 2022 sampai sekarang,
ibu mengalami peningkatan berat badan setiap kali kunjungan ulang yang mana
didapat peningkatan berat badan 8 kg dalam kurun waktu 1tahun 9 bulan, unrtuk IMT
25,30 kg/m2 ( Berat Badan Berlebih). Sesuai dengan teori IMT Menurut World Health
24

Organization (WHO) Indeks Massa Tubuh (IMT) diklasifikasikan menjadi


underweight, normal, overweight dan obesitas. IMT ≥30kg/m2 dikategorikan sebagai
obesitas, nilai IMT 25-29, 9 kg/m2 dikategorikan sebagai praobes/ berat badan
berlebih.
Ada beberapa cara untuk menurunkan berat badan yaitu dengan cara farmakologi
dan non farmakologi. Cara farmakologi dengan minum obat, dan non farmakologi
antara lain Minum the hijau, berolah raga dengan senam aerobik dan aromayoga.
Artikel ke-1 Hasil penelitian menunjukan bahwa meminum teh hijau dapat
menurunkan berat badan dengan cara mengurangi nafsu makan dan memperlancar
proses pencernaan. Teh hijau mengandung flavonoid kelas folifenol yang diebut
catechin, yang meliputi epigallocatechin (EGCG), epikatekin galat dan galat
gallocatechin. EGCG dianggap katekin yang paling aktif secara farmakologi dan
merupakan antioksidan yang dapat menstimulasi metabolisme tubuh sehingga
membantu menurunkan berat badan, ( EGCG) merangsang prooduksi hormone yang
membantu proses pemecahan lemak dan meningkatkan laju metabolisme tubuh.
Dengan begitu, lemak yang telah dipecah akan lebih cepat terbakar dan diubah
menjadi energi. Selain itu kandungan lain dalam teh hijau seperti kafein dan L-
theanin dapat membantu mempercepat metabolisme dan menekan rasa lapar di otak.
(Yashinta, 2019). Dari analisis pemberian teh hijau diberikan selama 26 hari dengan
gelas 300 ml 2x/hari Setelah makan ,(pre test) IMT 26,7 , BB 60 Kg (post test) hari
ke 16 IMT 24,9, BB 56,2 Kg (post test) hari ke 26 IMT 24 cm, BB 54,6 Kg. Selama
26 hari penggunaan the hijau turun 5,4 kg ibu mengalamai penurunan berat badan.
Artikel ke- 2 senam erobik merupakan latihan fisik cara paling efisien dalam
menurunkan berat badan, bahwa frekuensi senam aerobik ≥3 kali dalam seminggu
dapat menurunkan persentase lemak tubuh dan berat badan lebih tinggi dari pada
frekuensi senam aerobik ≤2 kali dalam seminggu, (Maya & Adi, 2021). Banyak tidak
ada perubahan dalam menurunkan berat badan terhadap ibu-ibu dengan efek samping
pengguna alat kontrasepsi suntik, hal ini dikarenakan ibu-ibu tidak melakukan secara
25

kontinuitas dan tidak sesuai durasi waktu tertentu, didapatkan hasil 9 orang (30%)
yang terjadi perubahan berat badan setelah melakukan latihan senam aerobik.
Artikel ke- 3 Terapi Aromayoga berpengaruh dalam menurunkan berat badan
pada akseptor KB suntik, Yoga merupakan metode kuno yang digunakan untuk
memperbaiki fisik, mental dan emosional. Berdasarkan studi yang dilakukan di Iran
pada tahun 2018 menyatakan bahwa pemberian aromaterapi green tea yang
dicampur dengan air sebanyak 250 ml dapat menurunkan berat badan. Hal ini dapat
terjadi karena green teamemiliki antioksidan yang tinggi untuk meningkatkan
hormon noradrenalin yang merupakan hormon yang berpengaruh terhadap proses
pemecahan lemak tubuh (Zhang et al., 2020). nilai p-value0,035 (p <0,05) yang
artinya juga ada perbedaan yang bermakna pada berat badan kelompok intervensi
dan kontrol antara sebelum dan setelah 2 bulan diberikan terapi aromayoga pada
akseptor KB suntik.
Dari ketiga artikel pasien tertarik mencoba herbal the hijau yang mana sekarang
sudah banyak terjual, di market serta pasar sembako banyak tersedia. Ibu akan
mencoba melakukan senam erobik link yang sudah diberikan, dengan harapan akan
mengalami penurunan berat badan saat melakukan kunjungan ulang.
26

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 09 November 2023
di dapatkan :
a. Data subjektif Ny. S akseptor KB suntik 3 bulan dengan masalah
penambahan berat sesuai dengan subjektif ibu mengatakan ingin
melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulan, dengan keluhan setiap kunjungan
mengalami penambahan berat badan.
b. Data objektif didapatkan bahwa keadaan umum pasien baik, tanda-tanda vital
dalam batas normal TD: 120/80 MmHg, Nadi: 84 x/menit, Respirasi: 24
x/menit, Suhu: 36,8° C, BB januari : 52 Kg, BB saat Ini : 60 Kg, IMT ; 25,30
kg/m2 ( Berat Badan berlebih), TB : 154 cm, Lila : 26 cm
c. Dari data objektif ibu mengalami penambahan berat badan 8 kg selama
penggunaan kontrasepsi 1 tahun 9 bulan, dengan IMT 25,30 kg/m2
katagori (Berat Badan Berlebih),
d. Penatalaksaan ada beberapa cara untuk menurunkan berat badan yaitu
dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Cara farmakologi dengan
minum obat, dan non farmakologi antara lain minum the hijau, berolah
raga dengan senam aerobik. Ibu tertarik mencoba herbal the hijau yang
mana sekarang sudah banyak terjual, di market serta pasar sembako
banyak tersedia. Ibu akan mencoba melakukan senam erobik link yang
sudah diberikan, dengan harapan akan mengalami penurunan berat badan
saat melakukan kunjungan ulang.

B. Saran
1. Bagi Pusat Pelayanan Kesehatan
Diharapkan petugas Kesehatan dapat menjadikan sebagai sumber informasi
dalam penerapan evidence based practice (EBP) dan dapat dijadikan
27

tambahan pengetahuan, keterampilan maupun masukan bagi petugas


Kesehatan dalam memberikan asuhan akseptor suntik 3 bulan dengan
masalah penambahan berat badan.
2. Bagi Penulis
Diharapkan hasil dari laporan ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
sumber informasi dan nambah referensi dalam pengelolaan pasien dengan
masalah kenaikan berat badan dengan intervensi menggunakan pendekatan
komplementer sesuai evidence based practice ( EBP).
3. Bagi Pasien
Laporan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang efek samping kotrasepsi depo dengan penambahan berat badan,
yang mana disebabkan oleh hormone progesterone yang menghasilkan nafsu
makan meningkat, mengurangi makan-makanan cepat saji, manis yang
berlebih serta menerapkan terapi komplementer dengan the hijau, lemon,
serta aktifitas fisik yang cukup.
28

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, I. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Ny. Ed G3p2a0 Sampai Akseptor Kb Di


Klinik Utama Mariani Kecamatan Medan Petisah Kota Madya Medan Tahun
2018.
Estikav, F. D. (2013). Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Pada Ny. M P2a0
Akseptor Suntik Depo Provera Dengan Menoragia Di Puskesmas Mojolaban
Sukoharjo.
Fazdria, F. (2020). Teh Hijau Menurunkan Kadar Koleterol Total Pada Ibu
Akseptor Kb Depomedroxyprogesterone Acetate (Dmpa). Jurnal Kebidanan
Malahayati, 6(4), 531–536.

Fazdria, F. (2021). Efektivitas Teh Hijau Dan Sari Kacang Hijau Dalam
Menurunkan Kadar Kolesterol Total Pada Pengguna Kontrasepsi Suntik
Progestin. Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(3), 376–382.

Fazdria, F., Veri, N., Magfirah, M., Elfida, E., & Sulistiany, E. (2022).
PeningkatanKeterampilan Pemanfaatan Teh Hijau Dan Sari Kacang Hijau
Pada Akseptor Kb Di Desa Karang Anyar Kota Langsa. Jurnal Kreativitas
Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 5(7), 2226–2237.

Hariati, A., Ekawati, N., & Nugrawati,


N. (2020). Gambaran Efek Samping Pemberian Kontrasepsi Suntikan
Hormonal. Jmns, 2(2), 18–25.

Hutajulu, N. R. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Ny. Ns G2p1a0 Dan Pelayanan


Keluarga Berencana Di Klinik Bersalin Siti Tiarmin Medan Johor.

Sianipar, Y., & Saros, M. (2018). Asuhan Kebidanan Masa Hamil, Bersalin, Nifas,
Bayi Baru Lahir, Dan Keluarga Berencana Pada Ny. W Di Klinik Bidan
Mandiri Rh Nagahuta Penombeian Pematangsiantar.
Sihombing, L. M. (2018). Asuhan Kebidanan Pada Ny. H Masa Hamil, Bersalin,
Nifas, Bayi Baru Lahir, Sampai Menjadi Akseptor Kb Di Klinik Bidan M.
Ginting Pematangsiantar.

Silalahi, D. I. A. A. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Ny. Zu G2p1a0 Sampai


Akseptor Kb Di Praktek Bidan Mandiri Sumiariani Kecamatan Medan Johor
Kota Madya Medan Tahun 2018.

Sipayung, M. P. (2018). Asuhan Kebidanan Pada Masa Hamil, Bersalin, Nifas,


29

Bbl, Dan Kb Di Klinik Bidan H Kota Pematangsiantar.

Utami, D. T. R. I. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Ny. Pa G3p1a1 Sampai


Akseptor Kb Di Bpm Lista Klambir V Kampung Kec. Hamparan Perak Kab.
Deli Serdang Tahun 2018.

Veri, N. (2021). Peran Teh Hijau Terhadap Ovarium, Endometrium Dan Aorta
Tikus Yang Dipapar Depomedroxy Progesterone Acetate (Dmpa). Jurnal
Kebidanan Malahayati, 7(3), 568–575.

Wahyuni, E. S. (2018). Kontrasepsi Hormonal Progesteron.

Wahyuni, E. S., Maulida, L. F., & Firrahmawati, L. (2017). Prosiding


PublikasiIlmiah-Pengaruh Kombinasi Vitamin E Dan C Terhadap Ketebalan
Tunika Intima Aorta Pada Rattus Norvegicus Wistar Yang Dipapar Depo-
Medroxyprogesteron Acetate. Pusat Ikatan Bidan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai