Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL

KEHAMILAN DENGAN ANEMIA

DISUSUN OLEH

LAILATUL RAHMAH : 11194992210156


HEMA EKAVITA TANJURIANA : 11194992210141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

PROFESI BIDAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS SARI MULIA
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : ANALISIS JURNAL KEHAMILAN DENGAN ANEMIA


NAMA KELOMPOK : LAILATUL RAHMAH
HEMA EKAVITA TANJURIANA

Banjarmasin, Mei 2023

Menyetujui,

Puskesmas Pekauman Banjarmasin Program Studi Pendidikan Profesi Bidan


Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik ( PK ) Preseptor Pendidikan ( PP )

Desilestia Dwi Salmarini, S.S.T., M.Kes.


Hj. Arfiah, S.ST. NIK. 1166012011037
NIP. 19680424 198803 2 012

i
i
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : ANALISIS JURNAL KEHAMILAN DENGAN ANEMIA.


KELOMPOK : LAILATUL RAHMAH
HEMA EKAVITA TANJURIANA

Banjarmasin, Mei 2023


Menyetujui,

Puskesmas Pekauman Banjarmasin Program Studi Pendidikan Profesi Bidan


Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik ( PK ) Preseptor Pendidikan ( PP )

Hj. Arfiah, S.ST. Desilestia Dwi Salmarini, S.S.T., M.Kes.


NIP. 19680424 198803 2 012 NIK. 1166012011037

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Universitas Banjarmasin

Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes


NIK. 1166122009027

ii
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Akhir stase yang berjudul “ANALISIS JURNAL KEHAMILAN
DENGAN ANEMIA” dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan Laporan Asuhan
Kebidanan penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
:
1. Dr. RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG.,M.Pd selaku Rektor Universitas Sari Mulia
Banjarmasin.
2. Dr. Dede Mahdiyah, M.Si selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan.
3. Hariadi Widodo, S.Ked., MPH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan
Sistem Informasi
4. Dr. Adriana Palimbo, S.Si.T., M.Kes. Selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Kemitraan
5. Apt. Noval, M. Farm., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Sari
Mulia.
6. Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Universitas
Sari Mulia.
7. Fitri Yuliana, SST., M.Kes Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan.
8. Desilestia Dwi Salmarini, S.S.T., M.Kes. selaku Preseptor Pendidik (PP) yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan analisis jurnal.
9. Hj. Arfiah, S.S.T selaku Preseptor Klinik (PK) yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan dalam penyusunan dan perbaikan Laporan Akhir
Stase ini.

Penulis menyadari bahwa dalam Analisis Jurnal masih jauh dari


kesempurnaan, hal ini karena adanya kekurangan dan keterbatasan
kemampuan kelompok. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Analisis Jurnal Ini

Banjarmasin, Mei 2023

Penulis

iii

iii
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iv
INFORMASI ARTIKEL .......................................................................................................v
A. Analisis Jurnal berdasarkan PICO...............................................................................1
B. Problem (P) : Ibu Hamil dengan Anemia.....................................................................1
C. Intervention, Prognostic Factor, Exposure (I)..............................................................3
D. Comparison atau Control (C).......................................................................................4
E. Outcome (O)................................................................................................................ 4
F. Kesimpulan ( Peer Review )........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 7
LAMPIRAN

iv
iv
INFORMASI ARTIKEL

Artikel 1
Tema : Bayam Hijau terhadap kadar Hb pada ibu hamil
Judul : Pengaruh Konsumsi Bayam Hijau ( Amaranthus
sp ) Terhadap Kadar HB Pada Ibu Hamil dengan
Anemia Ringan di Wilayah Kerja Puskesmas
Kundur Barat
Penulis : Lidia Herlin & Yenni Aryaneta
Tahun : 2019
Nama Jurnal, Vol, No., ISSN/ISBN, DOI : Zona Kebidanan – Vol 9 No. 3 Agustus 2019. P-
ISSN 2087-7239
Situs/Website Sumber Data : Google Scholar

Artikel 2
Tema : Daun kelor untuk meningkatkan kadar Hb Ibu
Hamil
Judul : Sayur daun kelor untuk meningkatkan kadar
Hemoglobin pada Ibu Hamil dengan Anemia
Penulis : Satriawati Candra Arisda dkk
Tahun : 2021
Nama Jurnal, Vol, No., ISSN/ISBN, DOI : Jurnal Keperawatan Profesional. Vol. 2 No. 2,
November 2021. Pp 49-55
Situs/Website Sumber Data : Google Scholar

Artikel 3
Tema : Jus buah naga terhadap kadar Hb pada ibu hamil
Judul : Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Terhadap
Kadar Hb pada Ibu Hamil Trimester III dengan
Anemia di UPTD Puskesmas Taktakan Serang –
Banten 2020
Penulis : Chendriany dkk
Tahun : 2021
Nama Jurnal, Vol, No., ISSN/ISBN, DOI : Journal for Quality in Womens Health. Vol. 4 No.
1 Maret 2021. DOI : 10.30994/jqwh.v411.105
Situs/Website Sumber Data : Google Scholar

v
Analisis Jurnal berdasarkan PICO
Berdasarkan hasil penelusuran pada 3 jurnal pada homebase google scholar
bahasa Indonesia dalam rentan 5 tahun terakhir yaitu 2018-2023 diuraikan sebagai
berikut:
A. Problem (P) : Ibu Hamil dengan Anemia
Herlin dan Aryaneta (2019), Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu
dengan kadar nilai hemoglobin dibawah 11g%. Penyebab umum dari anemia pada
kehamilan adalah kekurangan zat besi. Zat besi mempunyai fungsi untuk
pembentukan hemoglobin, mineral dan pembentukan enzim. Dampak kekurangan zat
besi pada ibu hamil yaitu dapat mengalami keguguran, melahirkan sebelum waktunya,
bayi lahir dengan berat tidak normal, perdarahan sebelum serta pada waktu
melahirkan dan pada anemia berat dapat menimbulkan kematian ibu dan bayi.
Pravelensi anemia ibu hamil di Indonesia sebesar 31,7 %, anemia defesiensi besi
dijumpai pada ibu hamil 40%. Melalui survei pendahuluan pada bulan Desember 2017
di Puskesmas Kundur Barat merupakan tempat pelayanan kesehatan terpadu serta
terjangkau oleh masyarakat setempat mempunyai angka kejadian anemia cukup
tinggi sebesar 29,1 %, rata – rata ibu yang mengalami anemia dengan kadar Hb 9 gr
%. Satriawati, dkk (2021), Anemia masih menjadi masalah yang sering ditemukan
pada ibu hamil. Anemia yang tidak ditatalaksanai akan berdampak buruk pada janin,
sebab hemoglobin berkaitan dengan transportasi oksigen pada seluruh jaringan
tubuh ibu dan tentunya bayi yang dikandungnya.

WHO menyebutkan bahwa 40% wanita hamil di seluruh dunia menderita


anemia, sedangkan di Indonesia 44,2% wanita hamil mengalami anemia ( Antari &
Nudhira, 2021 ). Di Indonesia pada tahun 2019 untuk data cakupan pemberian TTD
(Tablet Tambah Darah) untuk ibu hamil sebesar 64% (Kemenkes RI, 2020).
Sedangkan di Indonesia pada tahun 2018 untuk prevalensi kejadian anemia pada ibu
hamil sebesar 48,9%. Data berdasarkan (Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep,
2020) pada tahun 2020 ibu hamil di Kabupaten Sumenep berjumlah 15.568 orang.
Ibu hamil yang menderita anemia dibagi menjadi 2 kategori, anemia dengan kadar
hemoglobin 8 – 11 g/dL dan anemia dengan kadar hemoglobin < 8 g/dL. Anemia
dengan kadar hemoglobin 8 – 11 g/dL sebanyak 2.723 orang (17,49%), adapun
Puskesmas dengan jumlah tertinggi yaitu Puskesmas Batang-Batang sebanyak 321
orang dari 484 jumlah ibu hamil (66%). Milah (2019), Anemia yang sering dijumpai
dalam kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi (fe) sehingga lebih
dikenal dengan istilah anemia gizi besi (AGB).

1 1
Angka Kematian Ibu (AKI) termasuk salah satu indikator penting dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah ibu yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan,
melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di
Provinsi Kalimantan Selatan cenderung mengalami naik turun capaian selama empat
tahun terakhir. Hal ini menggambarkan perlunya kinerja yang lebih baik untuk
menurunkan angka kematian ibu di Provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2021,
AKI Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 205 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
mengalami kenaikan dari tahun 2020 yang mencapai 135 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian ibu sebagian besar adalah akibat terjadinya perdarahan dan
komplikasi kehamilan/ persalinan yaitu preeklampsi/eklampsi. Angka Kematian Ibu ini
menggambarkan tingkat kesehatan ibu selama kehamilan dan melahirkan. Menurut
Profil Kesehatan Kalimantan Selatan tahun 2022, penyebab angka tertinggi kematian
ibu pada tahun 2021 adalah pendarahan.
Salah satu penyebab perdarahan pada ibu hamil adalah anemia. Anemia
pada ibu hamil disebabkan oleh kekurangan zat besi yang diperlukan untuk
pembentukan hemoglobin yang disebut anemia defisiensi besi. Anemia pada ibu
hamil adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam tubuh kurang dari 11
gr/% di mana penyebabnya antara lain kekurangan zat besi, asam folat, kekurangan
mineral dan vitamin seperti vitamin B12, vitamin C dan adanya penyakit-penyakit
kronik seperti TBC paru, infeksi cacing usus. Dampak anemia dapat menyebabkan
kesejahteraan ibu dan janin sehingga dapat meningkatkan kesakitan dan kematian
pada ibu dan janin. Dampak pada ibu yang terkena sering mengalami kesulitan
bernapas, pingsan, kelelahan, palpitasi, dan kesulitan tidur. Dampak lain yaitu dapat
peningkatan risiko terkena infeksi perinatal, pre-eklampsia, dan perdarahan. Damak
pada janin yaitu BBLR, prematuritas yang dapat berisiko kematian. ( Antari &
Nudhira, 2021 ).

Ibu hamil yang mengalami anemia berdampak buruk terhadap kehamilan,


persalinan dan nifas. Dampak pada kehamilan diantaranya adalah abortus, kelahiran
prematur, infeksi, hyperemesis gravidarum, perdarahan antepartum dan ketuban
pecah dini. Pada persalinan akan berdampak pada gangguan kontraksi berkurang,
persalinan berlangsung lama dan dampak pada pasca terjadinya sub involusi uterus,
ASI berkurang serta infeksi puerperium.

Menurut WHO kejadian Anemia hamil berkisar antara 60% dengan menetapkan

2
Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Menurut Kemenkes RI (2016) prevalensi anemia di
Indonesia tergolong tinggi, hasil survei beberapa fakultas kedokteran di Indonesia
pada tahun 2017 menemukan 50-63% ibu hamil menderita anemia. Di Indonesia
sebagian besar anemia pada ibu hamil disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe)
hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi pada kehamilan.

B. Intervention, Prognostic Factor, Exposure (I)


Herlin dan Aryaneta (2019), Salah satu sayuran hijau yang banyak mengandung
Fe yaitu sayuran bayam. Sayuran berdaun hijau seperti bayam adalah sumber zat
besi. Bayam yang telah dimasak mengandung zat besi sebanyak 3,8mg/100 Gram.

Menambahkan, kandungan zat besi pada bayam berperan untuk pembentukan


hemoglobin. Analisis kadar besi (Fe) pada bayam merah dan bayam hijau yang
dikonsumsikan masyarakat diperoleh hasil yang berbeda bayam hijau memiliki kadar
Fe yang tinggi yaitu 6,66mg% - 8.18mg% sedangkan bayam merah memiliki kadar Fe
2,63mg% - 4,48mg%.
Satriawati, dkk (2021), Daun kelor merupakan satu diantara dari jenis pohon
untuk sumber pangan yang tumbuh subur di daerah Indonesia termasuk di Kabupaten
Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan kalsium daun kelor
(Moringa oleifera) sebesar 497,8 mg/100 gram dan kandungan zat besinya sebesar
6,24 mg/100 gram (Fatmah Dhafir, 2020). Mengkonsumsi daun kelor dengan cara
dibuat sayur menjadi kebiasaan masyarakat terutama masyarakat pedesaan di
Kabupaten Sumenep.

Chendriany dkk (2021) dalam penelitiannya mengatakan bahwa pemberian jus


buah naga efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh pada ibu hamil
trimester III. Anemia dalam kehamilan bisa diatasi dengan mengkonsumsi buah naga
secara teratur, karena buah naga mengandung vitamin C sehingga dapat membantu
mengoptimalkan penyerapan zat besi melalui saluran cerna. Hal ini tentunya secara
langsung dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Hal tersebut didukung oleh
penelitian Thamrin, 2018 menyebutkan bahwa rata – rata kadar hemoglobin pada hari
ke 15 pemberian jus buah naga meningkat.

3
C. Comparison atau Control (C)

Herlin dan Aryaneta (2019), berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
dari 34 responden diketahui rata-rata kadar hemoglobin sebelum konsumsi
bayam hijau (Amaranthus sp) yaitu 9,65 ± 0.404, Hal ini menunjukan bahwa ibu hamil
mengalami anemia ringan. Dari hasil penelitian yang didapat, hal ini dikarenakan
ibu hamil kekurangan zat besi yang diakibatkan peningkatan kebutuhan zat besi dalam
tubuh ibu hamil, dari hasil pengujian juga diketahui rata-rata kadar hemoglobin
sesudah konsumsi bayam hijau (Amaranthus sp) yaitu 12,48 ± 0.663. Hal ini
menunjukan kadar hemoglobin pada ibu hamil mengalami peningkatan 2,83 dari rerata
kadar hb sebelumnya dikarenakan pemebrian konsumsi bayam hijau (Amaranthus sp)
selama 7 hari.
Satriawati, dkk (2021), hampir seluruh ibu hamil mengalami anemia ringan (Hb
8-11 g/dl) sebelum perlakuan (93%) dan sisanya adalah anemia berat (Hb < 8 g/dl).
Setelah perlakuan, hampir seluruh ibu hamil memiliki kadar hemoglobin normal (Hb >
11 g/dl) (96%), sisanya mengalami enemia ringan (4%). Hasil uji statistik
menggunakan Paired T-test menunjukkan ada beda antara rerata kadar hemoglobin
ibu hamil yang mengalami anemia antara sebelum diberi sayur daun kelor dengan
sesudah diberi perlakuan diberi daun kelor selama 2 minggu (p=0,000). Rerata
hemoglobin meningkat sebesar 2,752 g/dl.
Berdasarkan pada hasil penelitian Chendriany dkk, (2021), diketahui bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian jus buah naga dan tablet Fe
dengan pemberian tablet Fe saja pada ibu hamil. Dalam hal ini peneliti melakukan
penelitian dengan membandingkan 2 kelompok dengan intervensi pemberian jus buah
naga dan tablet Fe dengan pemberian tablet Fe saja. Peneliti menyimpulkan bahwa
terdapat perbedaan dengan nilai rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok Intervensi
11,107 dengan standar deviasi 1,1392, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan
nilai rata-rata 9,120 dengan standar deviasi 1,4473. Hal tersebut sejalan dengan
penelitian dari Trisiani (2021), bahwa ada pengaruh pemberian jus buah naga
terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil.

D. Outcome (O)
Penelitian Herlin dan Aryaneta (2019), Bayam memiliki manfaat yang baik bagi
tubuh karena merupakan sumber kalsium, vitamin A, vitamin E, vitamin C, serat, dan
juga betakaroen. Selain itu bayam juga memiliki kandungan zat besi yang tinggi untuk
mencegah anemia.Kandungan mineral dalam bayam cukup tinggi terutama Fe yang
dapat digunakan. Bayam hijau banyak dikonsumsi masyarakat kita karena rasanya
enak, lunak, mudah di dapat setiap saat dan dapat diolah untuk makanan sederhana dan

4
bayam hiaju dapat menjadi salah satu alternative untuk meningkatkan zat besi dalam
tubuh yang tidak bisa mengkonsumsi tablet tambah darah.

Satriawati, dkk (2021), Sayur daun kelor dapat meningkatkan kadar hemoblobin ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Batang-batang. Selain ekonomis, tanaman kelor
mudah sekali didapatkan. Daun kelor juga dapat menjadi penunjang tablet Fe yang
diminum oleh ibu hamil. Daun juga kelor dapat dijadikan sebagai terapi komplementer
untuk ibu hamil terutama yang mengalami anemia, ataupun sebagai pencegahan
terhadap anemia fisiologis. Tenaga kesehatan dapat meningkatan promosi kesehatan
untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan konsumsi daun kelor baik berupa
sayur atau olahan lain dengan tetap mempertahankan kadar nutrisi di dalamnya.
Chendriany, dkk (2021), jus buah naga dapat meningkatkan kadar hemoglobin
pada ibu hamil terutama ibu hamil dengan usia kehamilan trimester III. Buah naga juga
bisa menjadi referensi terapi komplementer pendamping tablet Fe untuk ibu hamil
dengan anemia. Dengan mengkonsumsi jus buah naga sebanyak kurang lebih 200 gram
atau 1 gelas perhari, diharapkan terjadi peningkatan kadar hemoglobin pada ibu dengan
anemia dalam kehamilannya. Terapi komplementer ini bisa dijadikan alternatif bagi ibu
hamil yang kurang menyukai sayuran hijau.

E. Kesimpulan ( Peer Review )

1. Implikasi dalam Kebidanan


Fasilitas kesehatan terutama fasilitas kesehatan tingkat pertama baik bidan atau
tenaga kesehatan lainnya yang berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar
dapat memberikan edukasi secara berkesinambungan terhadap pasien, selain itu
juga bisa memberian informasi mengenai terapi komplementer berdasarkan hasil
penelitian atau yang sudah teruji secara empiris, selain menjadi alternatif
pengobatan, juga menjadi terapi tambahan guna mempercepat penanganan
terutama pada ibu hamil dengan anemia. Pemberian terapi sayur bayam, daun kelor
dan jus buah naga bisa dijadikan terapi komplementer atau terapi pendamping
dalam mengkonsumsi tablet Fe yang diharapkan bisa mengatasi anemia pada ibu
hamil sebelum memasuki masa persalinan.

2. Kelebihan dan Kekurangan


a. Kelebihan Jurnal

1) Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan menjadi referensi,
sehingga dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa khususnya

5
pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia

2) Hasil penelitian ini bisa dijadikan alternatif pemberian terapi komplementer


pada ibu hamil dengan diagnosa anemia

3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan atau pembanding bagi


penelitian selanjutnya, dan diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat
dilakukan penelitian dengan variabel lain yang lebih kompleks dan dengan
metode lain.

4) Bagi ibu hamil diharapkan kepada ibu selama hamil melakukan


pemeriksaan kehamilan secara rutin. Suami maupun anggota keluarga
hendaknya memperhatikan kesehatan ibu yang sedang hamil dan
memotivasi agar memeriksakan kehamilannya secara teratur.
b. Kekurangan Jurnal
1) Tidak ada berupa jumlah takaran bayam yang harus dikonsumsi per/harinya.
2) Banyak faktor lain yang diteliti selain hubungan anemia dengan pemberian
intervensi

6
DAFTAR PUSTAKA

Eka Bintari Chendriany, R. K. (2020). Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Terhadap Kadar Hb pada
Ibu Hamil Trimester III dengan Anemia di UPTD Puskesmas Taktakan Serang - Banten Tahun
2020, 56-61.

Herlin Lidia, Aryaneta Yenni. 2019. PENGARUH KONSUMSI BAYAM HIJAU (Amaranthus
sp) TERHADAP KADAR HB PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUNDUR BARAT. ZONA KEBIDANAN – Vol. 9 No.
3 Agustus 2019
Satriawati Arisda Candra, Siti Sarti , Zakiyah Yasin. 2021. Sayur Daun Kelor Untuk
Meningkatkan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil dengan Anemia. Jurnal Keperawatan
Profesional (KEPO) Vol. 2, No. 2, November 2021

Milah Ana Samiatul. 2019. Hubungan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu
Hamil di desa baregbeg wilayah kerja puskesmas baregbeg Kabupaten ciamis tahun
2018. Jurnal Keperawatan Galuh Volume : 1 – Nomor : 1 Tahun : 2019

7 7
8

Anda mungkin juga menyukai