Anda di halaman 1dari 142

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN


DAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG
BEYOND USE DATE (BUD) OBAT DI BANJAR DINAS
JADI ANYAR DESA BANJAR ANYAR KECAMATAN
KEDIRI KABUPATEN TABANAN BALI

I GUSTI AGUNG AYU PRANIDINA DEWI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023

`
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN


DAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG
BEYOND USE DATE (BUD) OBAT DI BANJAR DINAS
JADI ANYAR DESA BANJAR ANYAR KECAMATAN
KEDIRI KABUPATEN TABANAN BALI

I GUSTI AGUNG AYU PRANIDINA DEWI


NIM: 2009482010027

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023

i
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN
DAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG
BEYOND USE DATE (BUD) OBAT DI BANJAR DINAS
JADI ANYAR DESA BANJAR ANYAR KECAMATAN
KEDIRI KAPUPATEN TABANAN BALI

Tugas Akhir II ini untuk Memenuhi Syarat Kelulusan


pada Program Studi Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Mahasaraswati Denpasar

I GUSTI AGUNG AYU PRANIDINA DEWI


NIM: 2009482010027

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH TUGAS AKHIR II

Judul : Hubungan Antaran Tingkat Pengetahuan dan


Perilaku Masyarakat Tentang Beyond Use Date
(BUD) Di Banjar Dinas Jadi Anyar Desa Banjar
Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan
Bali
Penyusun : I Gusti Agung Ayu Pranidina Dewi
NIM : 2009482010027
Pembimbing Utama : apt. I Putu Tangkas Suwantara, S.Farm.,M.Farm
Pembimbing Pendamping : apt. Fitria Megawati, S.Farm,.M.Sc

Denpasar, 20 Januari 2024


Disetujui oleh:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

apt. I Putu Tangkas Suwantara, S.Farm,.M.Farm apt. Fitria Megawati,S.Farm,.M.Sc


NIDN: 0813078303 NIDN:0808049001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Farmasi Ketua Program Studi Sarjana Farmasi

Dr. apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si., M.Biomed Dr. apt. Ketut Agus Adrianta. S.Farm, M.Biomed

iii
NPK.08.77.17.488 NPK.08.79.17.492
Skripsi Ini Telah Diuji Pada
Tanggal 20 Januari 2024

Penguji Skripsi Ditetapkan Berdasarkan


SK Dekan Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar
Nomor :1429.1/E.005/FF-UNMAS/XII/2023
Tanggal: 02 Desember 2023

Ketua : apt. I Putu Tangkas Suwantara, S.Farm.,M.Farm


Sekretaris : apt. Fitria Megawati, S.Farm.,M.Sc
Anggota : apt. Ni Putu Dewi Agustini, S.Farm.,M.Farm

iv
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : I Gusti Agung Ayu Pranidina Dewi
Nim : 2009482010027
Program Stidi : Sarjana Farmasi
Tempat/Tangga Lahir : Tabanan, 17 Juni 2002
Alamat : Jl. Kresna Perum. Pangkung Residence GG III
No.1 Br. Taman Sari, Tabanan
Telepon : 081339434821

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa saya tidak menjiplak setengah atau


sepenuhnya Skripsi orang lain.

Demikian persyaratan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaiman


mestinya, dan apabila di kemudian hari ternyata tidak benar, maka saya bersedia
dituntut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 29 Desember 2023


Yang membuat pernyataan

I Gusti Agung Ayu Pranidina Dewi

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan keadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya penyusunan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun
judul Tugas Akhir II “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Perilaku
Masyarakat Tentang Beyond Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi
Anyar Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Bali “
penyusunan Tugas Akhir II sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Penyelesaian
Tugas Akhir II ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis hendak mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Bapak Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd, selaku Rektor Universitas


Mahasaraswati Denpasar
2. Bapak Dr.apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si., M.Biomed, selaku Dekan
Fakultas Farmasi
3. Bapak Dr.apt. Ketut Agus Adrianta. S.Farm, M.Biomed, selaku Ketua
Program Studi Sarjana Farmasi
4. Bapak apt. I Putu Tangkas Suwantara, S.Farm.,M.Farm selaku
pembimbing pendamping yang dengan tulus dan penuh kesabarana telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan petunjuk
serta dorongan semangat dalam penyusunan proposal skripsi ini.
5. Ibu apt. Fitria Megawati, S.Farm.,M.sc selaku pembimbing utama yang
dengan tulus dan penuh kesabarana telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, saran dan petunjuk serta dorongan semangat
dalam penyusunan proposal skripsi ini.
6. Bapak/Ibu dosen, seluruh staf tata usaha, dan laboran di Fakultas Farmasi
Universitas Mahasaraswati Denpasar yang telah mendidik, membimbing
dan membantu selama studi.

vi
7. Teristimewa kepada Orang Tua saya yang saya cintai yaitu Bapak I Gusti
Ngurah Purnawa dan Ibu A.A Sagung Ayu Aryawati, dan saudara saya I
Gusti Agung Ayu Dyah Prabaiswari, I Gusti Agung Ayu Ary Pradnya
Dewi serta keluarga besar yang telah memberikan motivasi, dukungan
baik secara materi mapun moral serta mendoakan sehingga penulis dapat
menyusun skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
8. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan memberikan
motivasi kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada semua


pihak yang telah memberikan bimbingan dan waktunya, ehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir II ini.

Penulis menyadari atas keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang


dimiliki serta banyak kekurangan yang perlu diperbaiki oleh karena itu penulis
membutuhkan segala kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
Tugas Akhir II ini. Akhir kata, semoga Tugas Akhir II ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis maupun pembaca dan dapat digunakan sebaik mungkin.

Denpasar, 1 Oktober 2023


Penulis

I Gusti Agung Ayu Pranidina Dewi

vii
ABSTRAK

Beyond Use Date (BUD) obat merupakan waktu yang membatasi


digunakannya suatu produk obat setelah kemasan primernya dibuka, baik untuk
diracik maupun disiapkan. Kemasan primer disini berati kemasan yang
bersentuhan langsung dengan bahan obat, seperti botol, dan ampul. Jika
masyarakat tidak memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pada
penyimpanan obat , hal ini dapat mengakibatkan penggunaan obat penyimpanan
yang tidak tepat dan mempengaruhi kestabilan pada obat. Beyond Use Date
B(UD) Obat penting untuk diketahui untuk meminimalkan kemungkinan risiko
kepada pasien, akibat penggunaan obat yang sudah rusak, tidak efektif atau
terkontaminasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang Beyond Use Date (BUD) Obat di
Banjar Dinas Jadi Anyar Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan Bali.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan rancangan
penelitian (cross-sectional) yang dilakukan untuk meneliti hubungan antara
tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang Beyond Use Date (BUD)
Obat di Banjar Dinas Jadi Anyar Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri
Kabupaten Tabanan Bali. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling
dan dihitung dengan rumus Slovin sehingga didapatkan 306 responden yang
ditentukan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data menggunakan uji
Bivariat dan Univariat. Analisis data yang digunakan yaitu uji non parametrik
korelasi Spearman Rank.
Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik pasien pada kategori usia
dewasa awal (28-37 tahun) sebanyak sehanyak 51 orang (16,7%), sebagian besar
responden dengan pendidikan SMA sejumlah 197 orang (64,4%), sebagian besar
responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sejumlah 59 orang (33,0%),
responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sejumlah 232 orang (75,8%),
sebagian besar responden yang memiliki tingkat perilaku positif sejumlah 300
orang (98,0%) Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang Beyond Use Date
(BUD) obat di Banjar Dinas Jadi Anyar memiliki nilai p value 0,000 < 0,05.

Kata Kunci: pengetahuan, perilaku, beyond use date

viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSYARATAN SKRIPSI...............................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
HALAMAN PENETAPAN SKRIPSI....................................................................iv
SURAT PERNYATAAN........................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Pengetahuan.............................................................................................5
2.1.1 Definisi Pengetahuan...................................................................5
2.1.2 Kategori Pengetahuan..................................................................5
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.......................6
2.1.4 Cara Memperoleh Pengetahuan...................................................8
2.1.5 Cara Pengukuran Pengetahuan....................................................9
2.2 Perilaku..................................................................................................10
2.2.1 Definisi Perilaku........................................................................10
2.2.2 Domain Perilaku........................................................................10
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku......................11
2.2.4 Cara Pengukuran Perilaku.........................................................13
2.2.5 Perbedaan Persepsi, Sikap Dan Perilaku...................................13
2.3 Beyond Use Date (BUD).......................................................................14
2.3.1 Definisi Beyond Use Date (BUD).............................................14
2.3.2 Perbedaan Beyond Use Date (BUD) dan Expire Date (ED).....15
2.3.3 Penetapan Beyond Use Date (BUD) Produk Obat Non Steril...16
2.4 Masyarakat............................................................................................18
2.5 Metode...................................................................................................18
2.6 Analisis Statistik....................................................................................18
2.7 Kerangka Konseptual............................................................................20
2.8 Hipotesis................................................................................................21
BAB III METODELOGI PENELITIAN...............................................................22
3.1 Instrumen Penelitian..............................................................................22
3.2 Rancangan Penelitian............................................................................23
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.........................23

ix
3.4
Populasi dan Sampel..............................................................................24
3.4.1 Populasi.....................................................................................24
3.4.2 Sampel.......................................................................................25
3.4.3 Waktu Pengambilan data...........................................................26
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................26
3.6 Teknik Pengumpulan Data....................................................................27
3.6.1 Cara Pengumpulan Data............................................................27
3.6.2 Proses Pengumpulan Data.........................................................29
3.7 Pengolahan dan Analisis Data...............................................................30
3.7.1 Pengolahan Data........................................................................30
3.7.2 Analisa Data...............................................................................31
BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................34
4.1 Uji Kepakaran Kuesioner......................................................................34
4.2 Uji Pemahaman Bahasa Kuesioner.......................................................34
4.3 Uji Validitas Kuesioner.........................................................................35
4.4 Uji Reliabilitas Kuesioner.....................................................................36
4.5 Karakteristik Responden.......................................................................37
4.5.1 Karakteristik Berdasarkan Usia.................................................38
4.5.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin..................................39
4.5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan......39
4.5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan......................40
4.5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Media Informasi terkait
Obat...........................................................................................41
4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Beyond
Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar..............................42
4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Masyarakat Tentang Beyond Use
Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar.....................................44
4.8 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat
Tentang Beyond Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar...47
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................49
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.....................................................49
5.2 Uji Validitas Isi (Content Validity)........................................................49
5.3 Uji Validitas...........................................................................................50
5.4 Uji Reliabilitas.......................................................................................50
5.5 Uji Normalitas.......................................................................................51
5.6 Karakteristik Responden.......................................................................51
5.7 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Beyond Use Date (BUD) Obat
...............................................................................................................54
5.8 Perilaku Responden tentang Beyond Use Date (BUD) Obat................57
5.9 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Tentang
Beyond Use Date (BUD) Obat di Banjar Dinas Jadi Anyar..................59
5.10 Batasan Waktu Penelitian......................................................................61
BAB VI SARAN DAN KESIMPULAN...............................................................63
6.1 Kesimpulan............................................................................................63
6.2 Saran......................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................64

x
LAMPIRAN...........................................................................................................67

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2. 1 Perbedaan Persepsi, Sikap, dan Perilaku.............................................13
Tabel 2. 2 Petunjuk Umum Penetapan BUD Obat Racikan Non Steril...............17
Tabel 3. 1 Waktu Penelitian.................................................................................26
Tabel 3. 2 Distribusi Pernyataan Kuesioner.........................................................30
Tabel 3. 3 Kode Pegetahuan.................................................................................31
Tabel 3. 4 Kode Perilaku......................................................................................32
Tabel 3. 5 Parameter Pengukuran Kategori Pengetahuan dan Perilaku...............32
Tabel 3. 6 Interpretasi Hasil Uji Bivariat.............................................................33
Tabel 4. 1 Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Tentang Beyond Use Date (BUD)
.............................................................................................................35
Tabel 4. 2 Uji Validitas Perilaku Tentang Beyond Use Date (BUD)...................35
Tabel 4. 3 Uji Reliabilitas Tingkat Pengetahuan Tentang Beyond Use Date
(BUD)..................................................................................................36
Tabel 4. 4 Uji Reliabilitas Tingkat Perilaku Tentang Beyond Use Date (BUD). 36
Tabel 4. 5 Karateristik Demografi Responden.....................................................37
Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang
Beyond Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar..............42
Tabel 4. 7 Frekuensi Jawaban Pernyataan Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Tentang Beyond Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar 43
Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Masyarakat Tentang Beyond
Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar...........................45
Tabel 4. 9 Frekuensi Jawaban Pernyataan Perilaku Masyarakat Tentang Beyond
Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar...........................45
Tabel 4. 10 Uji Normalitas One Sample Kolmogrov-Smirnov.............................47
Tabel 4. 11 ....Crosstabulation Uji Bivariat dengan Analisis korelasi uji Spearman
Rank Hubungan Tingkat Perilaku Masyarakat Tentang Beyond Use
Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar...................................48

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2. 1: Kerangka Konseptual.......................................................................20
Gambar 3. 1: Rumus Slovin...................................................................................25
Gambar 3. 2: Proses Pengumpulan Data................................................................29
Gambar 3. 3: Rumus Skoring.................................................................................31
Gambar 4. 1: Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.....................................38
Gambar 4. 2: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.....................39
Gambar 4. 3: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan..........................40
Gambar 4. 4: Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan............................41
Gambar 4. 5: Karakteristik Responden Berdasarkan Media Informasi terkait Obat
......................................................................................................42

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Pengantar Penelitian.................................................................68
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dari Kelurahan Desa Banjar Anyar..................69
Lampiran 3. Surat Pernyataan Responden.............................................................70
Lampiran 4. Surat Penryataan Apoteker I..............................................................71
Lampiran 5. Surat Pernyataan Apoteker II............................................................73
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ahi Bahasa............................................................74
Lampiran 7. Surat Permohonan Ethical Clearance...............................................70
Lampiran 8. Surat Ethical Clearance....................................................................71
Lampiran 9. Permohonan Kesediaan Menjadi Responden....................................75
Lampiran 10 Informed Consent.............................................................................76
Lampiran 11. Kuesioner Penelitian........................................................................77
Lampiran 12. Data Demografi Responden............................................................83
Lampiran 13. Skoring dan Coding Tingkat Pengetahuan....................................101
Lampiran 14. Skoring dan Coding Perilaku........................................................108
Lampiran 15. Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat Pengetahuan......................115
Lampiran 16. Uji Validitas dan Reliabilitas Perilaku..........................................118
Lampiran 17. Hasil Uji Normalitas......................................................................121
Lampiran 18. Hasil Uji Korelasi dengan Uji Spearman......................................122
Lampiran 19. Dokumentasi Pengisian Kuesioner................................................123
Lampiran 20. Flyer/Brosur Beyond Use Date (BUD)..........................................124
Lampiran 19.Poster Beyond Use Date (BUD).....................................................125

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku menyimpan obat sudah menjadi tradisi dalam masyarakat. Obat


yang terdapat di rumah sering kali adalah bekas obat dari pemanfaatan
sebelumnya karena total obat masih banyak meskipun penyakitnya sendiri telah
sembuh dan karena Expire Date yang tertera pada sampul tehitung lama
(Tambunan et al., 2023). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2013, sebanyak 35,2% dari rumah tangga di Indonesia
menyimpan obat untuk swamedikasi. Swamedikasi dipilih karena untuk penyakit-
penyakit standar seperti demam, pilek, flu, batuk, maag serta penyakit-penyakit
standar lainnya. Standar obat ini biasanya terdiri dari berbagai sediaan berupa
tablet, kapsul, maupun sirup. Obat tersebut hanya digunakan situasional (pada
situasi tertentu), saat diperlukan, dan kemudian kembali disimpan di lemari
sampai suatu saat dibutuhkan lagi. Dan terkadang kita lupa sudah berapa lama
obat tersebut telah tersimpan, kemudian menggunakan lagi tanpa melihat waktu
kedaluwarsa obat tersebut Obat-obat yang Selain itu hasil mengungkapkan bahwa
84,76% responden menyimpan sementara obat kadaluwarsa yang tidak baik.
Obat merupakan bahan atau paduan bahan yang mengandung produk hayati
yang digunakan untuk mempengaruhi ataupun meneliti sistem fisiologi atau
kondisi patologi dalam rangka penentuan diagnosisa, penangkalan, pengobatan,
pemulihan, perbaikan status kesehatan, menyembuhkan, memulihkan,
meningkatkan kesehatan dan kontrasepsi bagi manusia (Kemenkes RI, 2014).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek menegaskan bahwa tenaga kefarmasian
memiliki peran yang sangat penting dalam mengajarkan masyarakat tentang
pengelolaan obat di rumah, terutama dalam hal penyimpanan obat. Pemantauan
terapi obat juga dapat dijelaskan bahwa tenaga kefarmasian sangat diharapkan
mampu untuk memonitor pengelolaan obat di rumah. Pemerintah telah membuat

1
2

program DAGUSIBU bertujuan untuk meningkatkan Kesehatan Masyarakat


melalui pelayanan Kesehatan yang telah dilakukan oleh tenaga kefarmasian
(Kemenkes RI, 2011), yang di dalamnya mengatur penyimpanan obat dirumah.
Dalam penggunaannya, sediaan obat memiliki waktu kedaluwarsa yang
berbeda beda. Waktu kedaluwarsa obat merupakan waktu yang menunjukan saat
obat tidak layak lagi digubakan, jadi sampai dengan waktu yang dimaksud,
potensi, mutu, khasiat dan keamanan obat dijamin tetap memenuhi syarat. Obat
tersebut akan tetap efektif dan aman bagi kesehatan sampai batas waktu yang
ditentukan apabila disimpan dalam kondisi yang tepat (Kusuma et al., 2020).
Dalam dunia kefarmasian, penentuan kedaluwarsa obat setelah kemasan primer
obat dibuka memiliki makna yang berbeda. Pada saat obat pertama kali dibuka,
patokan penggunaan obat tidak lagi pada waktu kedaluwarsa melainkan pada
Beyond Use Date (BUD) obat (Hollis et al., 2021).
Beyond Use Date (BUD) obat merupakan waktu yang membatasi
digunakannya suatu produk obat setelah kemasan primernya dibuka, baik untuk
diracik maupun disiapkan. Kemasan primer disini berati kemasan yang
bersentuhan langsung dengan bahan obat, seperti botol, ampul, dan ampul.
Penafsiran Beyond Use Date (BUD) suatu obat bisa sama atau berbeda dengan ED
obat. ED menggambarkan pada jangka waktu pemakaian obat sehabis pabrik
memproduksi obat itu, sedangkan Beyond Use Date (BUD) memastikan Batasan
waktu obat masih dalam kondisi normal karena berkaitan dengan stabilitas dan
mutu obat. Menggunakan obat yang sudah melebihi Beyond Use Date (BUD) obat
dapat menimbulkan ketidakamanan dan ketidakefektifan bagi pasien karena
karakteristik fisika, kimia, atau mikrobiologinya yang asli tidak dapat
dipertahankan (Iskandar et al., 2022). Menurut United States Pharmacopeia
(USP), BUD sebaiknya dicantumkan pada etiket wadah obat untuk memberikan
batasan waktu kepada pasien kapan obat tersebut masih layak digunakan dan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 35 Tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian, Beyond Use Date (BUD) merupakan salah satu
informasi yang harus ditambahkan pada label obat pasien (Cokro et al., 2021).
3

Menurut penelitian yang dilakukan (Riska Arifiani 2022) yang berjudul


Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat tentang Beyond Use date (BUD) di
Desa Darmasadi Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Penelitian ini
menunjukan hasil pengetahuan yang dimiliki masyarakat masuk pada kategori
cukup (48,0%), sedangkan sikap masyarakat terhadap Beyond Use Date (BUD)
memiliki kategori kurang (45,9%). Dan pada penelitian lain menurut penelitian
yang dilakukan (Reni Anggerini, 2022) yang berjudul Pengetahuan Dengan
Perilaku Penyimpanan Obat Berdasarkan Beyond Use Date Di Masyarakat Desa
Tawang Sari. Penelitian ini menunjukan hasil pengetahuan yang dimiliki
masyarakat masuk pada kategori positif (51%), sedangkan sikap masyarakat
terhadap Beyond Use Date (BUD) memiliki kategori negatif (58%). Sehingga
dapat dikatakan pada penelitian ini tentang pemahaman terhadap obat Beyond Use
Date atau obat diluar tanggal pemakaian masih sangat minim diketahui oleh
masyarakat. Berdasarkan pentingnya BUD dan Expire Date dalam memberikan
informasi kepada pasien, peneliti ingin mengeksplorasi hubungan pengetahuan
dan perilaku pasien tentang BUD.
Hal ini mendorong peneliti untuk memilih di Banjar Dinas Jadi Anyar
sebagi tempat peneliti karena belum pernah diadakan penelitian yang serupa
khususnya tentang Beyond Use Date di daerah tesebut, sehingga peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Tingkat
Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat Tentang Beyond Use Date (BUD) obat Di
Banjar Dinas Jadi Anyar Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan Bali.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, di dapatkan rumusan


masalah dalam penelitian ini:
Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat
tentang Beyond Use Date (BUD) Obat di Banjar Dinas Jadi Anyar Desa Banjar
Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Bali?
4

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat


tentang Beyond Use Date (BUD) Obat di Banjar Dinas Jadi Anyar Desa Banjar
Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Bali.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat


tentang Beyond Use Date (BUD) Obat di Banjar Dinas Jadi Anyar Desa Banjar
Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Bali.
1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti
Memperluas wawasan mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan dan
perilaku masyarakat mengenai Beyond Use Date (BUD) di masyarakat serta
menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh Pendidikan di Fakultas
Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sumber informasi untuk penelitian selanjutnya yang berkenan dengan
hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang
Beyond Use Date (BUD) obat.
3. Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat tentang Beyond Use
Date (BUD) obat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa ingin tahu melalui proses sensoris,
terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan juga
merupakan domain terpenting dalam terbentuknya perilaku (Nurul Aula, 2020).
Benjamin S. Bloom mengenalkan konsep pengetahuan melalui taksonomi Bloom
yang merujuk pada taksonomi untuk tujuan pendidikan dan telah
mengklasifikasikan pengetahuan kedalam dimensi (Darsini et al., 2019). Dari sini
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui,
diperoleh melalui kontak panca indera dengan objek tertentu. Pengetahuan pada
hakekatnya adalah hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan dan berpikir,
yang menjadi dasar perilaku dan tindakan manusia.
2.1.2 Kategori Pengetahuan

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam


tingkatan (Notoatmodjo, 2014), yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima, oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi

5
6

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan


dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi
disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasiformulasi yang ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jastifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Budiman dan Riyanto (2013), faktor yang mempengaruhi


pengetahuan meliputi:
1. Pendidikan
Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok dan merupakan usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka
semakin cepat menerima dan memahami suatu informasi sehingga
pengetahuan yang dimiliki juga semakin tinggi.
7

2. Usia
Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh juga akan
semakin membaik dan bertambah.
3. Pekerjaan
Didalam lingkungan pekerjaan, seseorang dapat memperoleh
pengalaman sekaligus pengetahuan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
4. Minat
Merupakan suatu keinginan yang tinggi terhadap sesuatu hal yang
mengakibatkan seseorang mencoba dan menekuti suatu hal yang membuatnya
memperoleh pengetahuan.
5. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman orang lain maupun diri
sendiri sehingga pengalaman yang sudah diperoleh dapat meningkatkan
pengetahuan seseorang. Pengalaman seseorang tentang suatu permasalahan
akan membuat orang tersebut mengetahui bagaimana cara menyelesaikan
permasalahan dari pengalaman sebelumnya yang telah dialami sehingga
pengalaman yang didapat bisa dijadikan sebagai pengetahuan apabila
mendapatkan masalah yang sama.
6. Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi proses masuknya pengetahuan kedalam
individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
direspon sebagai pengetahuan oleh individu. Lingkungan yang baik akan
pengetahuan yang didapatkan akan baik tapi jika lingkungan kurang baik
maka pengetahuan yang didapat juga akan kurang baik.
7. Sosial, Budaya dan Ekonomi
Tradisi atau budaya seseorang yang dilakukan tanpa penalaran apakah
yang dilakukan baik atau buruk akan menambah pengetahuannya walaupun
tidak melakukan. Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya fasilitas
yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu sehingga status ekonomi akan
8

mempengaruhi pengetahuan seseorang. Seseorang yang mempunyai sosial


budaya yang baik maka pengetahuannya akan baik, tapi jika sosial budayanya
kurang baik maka pengetahuannya akan kurang baik.
8. Informasi
Informasi adalah sutau teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan,
menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis dan menyebarkan
informasi dengan tujuan tertentu. Informasi diperoleh dari pendidikan formal
maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga
menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan.
2.1.4 Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh kebenaran pengetahuan Cara memperoleh kebenaran


pengetahuan sebagai berikut (Notoatmodjo,2010):
1. Cara coba salah (trial and eror)
Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan oleh
manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba atau
dengan kata yang lebih dikenal “trial and eror”. Cara coba salah ini
dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan
masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba
kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka di
coba lagi dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal
dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat
terpecahkan.
2. Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja
oleh orang yang bersangkutan.
3. Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh
pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu.
9

4. Melalui jalan pikiran


Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir
manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan
penalaran dalam memperoleh kebenaran pengetahuannya. Dengan kata lain,
dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan
pikirnya, baik melalui induksi maupun deduksi.
5. Cara modern
Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis,
logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metodologi penelitian (Hendrawan et al,
2019).
2.1.5 Cara Pengukuran Pengetahuan

Pada pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau


angket dengan sejumlah pertanyaan yang berisi tentang materi yang hendak
diukur dari subjek penelitian atau responden. Metode pengukuran yang dapat
dilakukan dapat dilihat dengan berdasarkan beberapa tingkat sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan
2. Tahu (know)
3. Memahami (comprehension)
4. Aplikasi (application)
5. Analisis (analysis)
6. Sintesis (synthesis)
7. Evaluasi (evaluation)
Pada pengukuran ini dapat juga dilihat atau diinterpretasikan dengan
menggunakan skala kualitatif sebagai berikut:
1. Baik bila nilai memiliki rentang 76-100%
2. Cukup bila nilai memiliki rentang 56-75%
3. Kurang bila nilai memiliki rentang <56%
10

2.2 Perilaku

2.2.1 Definisi Perilaku

Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi


manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap,
dan tindakan. Perilaku merupakan respon atau reaksi seseoranng individu
terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam diri (Sukarman, dkk,
2020).

2.2.2 Domain Perilaku

Domain perilaku dapat dibagi kedalam tiga domain, pembagian ini


dilakukan untuk kepentingan tujuan Pendidikan yaitu mengembangkan atau
meningkatkan ketiga domain perilaku, yang terdiri dari ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotor (Wellina, 2018), ketiga domain ini dapat diukur
dari:

1. Pengetahuan (Knowledge)
Merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang
tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan
tindakan terhadap masalah yang dihadapi. Ada enam tingkatan domain
pengetahuan yaitu:
a. Tahu (know) diartikan sebagai mengingat kembali terhadap suatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya.
b. Memahami (Comprehension) suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar
c. Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek keadaan komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi dan ada kaitannya dengan yang lain.
11

e. Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau


menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan baru.
f. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2. Pengukuran
Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara langsung yakni dengan
wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa waktu
sebelumnya (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung
dengan mengobservasikan tindakan atau kegiatan responden. Sebelum orang
mengadopsi suatu perilaku baru maka terjadi serangkaian proses yang
berurutan yakni:
a. Kesadaran Kesadaran (awareness), dimana orang tersebut belajar
menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(objek).
b. Tertarik (interest), dimana orang mulai tertarik pada stimulus.
c. Evaluasi (evaluation), menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi.
d. Mencoba (trial), dimana seseorang telah mulai mencoba perilaku baru.
e. Menerima (Adoption), dimana subjek sudah berprilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku

Perilaku seseorang dapat berubah – ubah sesuai dengan hal hal yang
memungkinkan perubahan itu terjadi dalam perkembangannya di kehidupan.
Perilaku manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor intern dan ekstern yang
memungkinkan suatu perilaku mengalami perubahan diantaranya yaitu (Irwan,
2018).

1. Faktor Internal
Faktor - faktor internal yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan,
jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia.
12

a. Jenis Ras/Keturunan
Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang khas.
Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena memiliki ciri
tersendiri.
b. Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara berpakian,
melakukan perkerjaan sehari – hari, dan pembagian tugas pekerjaan.
Perbedaan 12 ini bisa dimungkinkan karena faktor hormonal, struktur
fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali berprilaku
berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki – laki cenderung berprilaku
atau bertindak atas pertimbangan rasional.
c. Sifat Fisik
Perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. misalnya, orang yang
pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan
ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak
teman.
d. Kepribadian
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun
dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri
terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun
lingkungannya. Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang jelas
sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari – hari.
e. Intelegensia
Intelegensia merupakan keseluruhan kamampuan individu untuk berpikir
dan bertindak secara terarah dan efektif. Tingkah laku yang dipengaruhi
oleh intelegensia adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang dapat
bertidak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil
keputusan.
13

f. Bakat
Bakat merupakan suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya
dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetaahuan
dan ketrampilan khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan
musik, melukis, dan olahraga.
2. Faktor Eksternal
a. Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari
proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku. Dengan
demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku
seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda
perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah.
b. Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma
dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
2.2.4 Cara Pengukuran Perilaku

Menurut Notoatmodjo dalam Damayanti (2017) ada dua cara dalam


melakukan pengukuran perilaku yaitu:

1. Perilaku dapat diukur secara langsung yakni wawancara terhadap kegiatan


yang dilakukan beberapa jam, hari, bulan yang lalu (recall)
2. Perilaku yang diukur secara tidak langsung yakni, dengan mengobservasi
tindakan atau kegiatan responden.
2.2.5 Perbedaan Persepsi, Sikap Dan Perilaku

Tabel 2. 1 Perbedaan Persepsi, Sikap, dan Perilaku

Persepsi Sikap Perilaku


Persepsi merupakan Sikap merupakan Perilaku merupakan
Pengalaman tentang sesuatu yang dipelajari seperangkat perbuatan
14

objek, peristiwa, atau dan menentukan atau tindakan seseorang


hubungan-hubungan bagaimana individu dalam melalukan respon
yang diperoleh dengan bereaksi terhadap situasi terhadap sesuatu dan
menyimpulkan informasi serta menentukan apa kemudian dijadikan
dan menafsirkan pesan. yang dicari oleh individu kebiasaan karena adanya
dalam hidupnya. nilai yang diyakini.
Ketiga komponen ini
sangat mempengaruhi
seseorang dalam
bersikap dan berperilaku
terhadap sesuatu yang
ada dilingkungannya.
(Notoatmojo, 2014)

2.3 Beyond Use Date (BUD)

2.3.1 Definisi Beyond Use Date (BUD)

Beyond Use Date (BUD) merupakan batas waktu penggunaan obat setelah
diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau rusak (USP,
2019). Menurut United States Pharmacopeia (USP) menyatakan bahwa Beyond
Use Date (BUD) merupakan tanggal dimana sediaan farmasi yang telah diracik
ataupun digunakan tidak disarankan untuk digunakan kembali oleh pasien.
Dengan berdasarkan USP untuk sediaan racikan berbentuk nonaqueuos liquid dan
padat, dimana obat hasil dari produksi pabrik merupakan bahan untuk zat
aktifnya, penentuan Beyond Use Date tidak boleh lebih dari 25% dari sisa waktu
kadaluwarsa obat aslinya atau 6 bulan, dipilih yang lebih singkat. Sediaan yang
mengandung air yang dibuat dari sediaan padat, penentuan Beyond Use Date tidak
boleh lebih dari 14 hari dengan penyimpanan pada suhu dingin. Pada beberapa
kondisi BUD memiliki masa yang lebih pendek jika dibandingkan dengan Expire
Date (ED) sediaan tersebut. Hal ini dapat dikarenakan sediaan mengalami
15

penurunan kondisi penyimpanan meliputi suhu, tempat penyimpanan, ataupun


kelembapan dari penyimpanan sediaan berubah setelah digunakan oleh pasien.
Beberapa contoh kegiatan yang dapat mempengaruhi BUD diantaranya
adalah proses penambahan air pada suatu sediaan, misalnya pengenceran sirup
kering, peracikan tablet menjadi kapsul atau puyer, peracikan semi padat, maupun
dibukanya produk dari wadah aslinya. Pemerintah telah membuat program
DAGUSIBU bertujuan untuk meningkatkan Kesehatan Masyarakat melalui
pelayanan Kesehatan yang telah dilakukan oleh tenaga kefarmasian (Kemenkes
RI, 2011), yang di dalamnya mengatur penyimpanan obat dirumah. Dagusibu
(Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) adalah program yang dibuat oleh Ikatan
Apoteker Indonesia (IAI) dalam rangka pelaksanaan Gerakan Keluarga Sadar
Obat (GKSO). Dagusibu berupa kegiatan pemberian pemahan dan keterampilan
kepada masyarakat agar dapat memperlakukan obat dengan baik, kegiatan ini
sudah banyak dilakukan guna mempercepat terwujudnya GKSO (PP IAI,2014).
Salah satu cara pengolahan obat yang baik dan benar adalah Dagusibu, cara ini
menjelaskan tatacara pengolahan dari awal mereka mendapatkan hingga saat obat
sudah tidak dikonsumsi lagi dan akhirnya dibuang. Karena kenyataannya masih
banyak yang belum mengetahui cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan
dan membuang obat yang benar.
2.3.2 Perbedaan Beyond Use Date (BUD) dan Expire Date (ED)

Pengertian BUD dan ED tentunya berbeda karena ED menggambarkan


batas waktu penggunaan produk obat setelah diproduksi oleh pabrik farmasi.
BUD bisa sama dengan atau lebih pendek daripada ED. ED dicantumkan oleh
pabrik farmasi pada kemasan produk obat, sementara BUD tidak selalu tercantum.
Idealnya, BUD dan ED ditetapkan berdasarkan hasil uji stabilitas produk obat dan
dicantumkan pada kemasannya (Herawati, 2012). Beyond Use Date (BUD) adalah
waktu kedaluwarsa obat setelah obat diracik, dilarutkan/direkonstitusi, atau
setelah kemasan primer sediaan dibuka, sedangkan Expire Date (ED) adalah
periode waktu dimana produk tetap dalam keadaan stabil kekuatan, kualitas, dan
kemurniannya tetap terjaga selama disimpan sesuai dengan petunjuk pada
kemasan (Veronica et al., 2021).
16

2.3.3 Penetapan Beyond Use Date (BUD) Produk Obat Non Steril

1. Obat Pabrik
a. Bentuk sediaan padat
Produk obat pabrik bentuk sediaan padat yang membutuhkan BUD
misalnya produk repacking dan obat yang dikemas dalam wadah multi-
dose Langkah-langkah penetapan BUD:
1) Mencari informasi BUD dari pabrik obat yang bersangkutan 10
2) Jika informasi dari pabrik tidak tersedia, gunakan pedoman umum
dari USP yaitu cek ED dari pabrik yang tertera pada kemasan asli
dan jika ED1 tahun, BUD maksimal = 1 tahun.
b. Bentuk sediaan semi padat Contoh sediaan semipadat adalah salep, krim,
lotion, gel dan pasta Langkahlangkah penetapan BUD:
1) Mencari informasi BUD dari pabrik obat yang bersangkutan
2) Jika informasi dari pabrik tidak tersedia, gunakan pedoman umum
dari USP yaitu Cek ED dari pabrik yang tertera pada kemasan asli
Dan jika ED < 1 tahun, BUD maksimal = ED pabrik; jika ED > I
tahun, BUD maksimal 1 tahun
3) Bentuk Sediaan Cair
Untuk produk obat yang harus direkonstitusi sebelum digunakan,
informasi BUD ditetapkan berdasarkan informasi yang tertera pada
kemasan asli obat. Untuk produk obat non-rekonstitusi (termasuk produk
repacking) langkah-langkah penetapan BUD-nya yaitu:
1) Mencari informasi BUD dari pabrik obat yang bersangkutan
2) Jika informasi dari pabrik tidak tersedia, gunakan pedoman umum
dari USP yaitu Cek ED dari pabrik yang tertera pada kemasan asli
Dan jika ED 1 tahun, BUD =1 tahun (Herawati, Fauna et al., 2012).
2. Obat Racikan
Penetapan BUD obat racikan harus dilakukan secermat mungkin. Hal
ini disebabkan karena obat racikan memiliki karakteristik fisika kimia dan
stabilitas tertentu yang dipengaruhi oleh masingmasing bahan obat yang ada
di dalamnya. Beyond Use Date obat racikan terhitung sejak tanggal
17

peracikan. Ketika akan menetapkan BUD, harus dipertimbangkan ED semua


obat yang dicampurkan dalam formulasi. Obat racikan ini tentunya akan
memiliki BUD yang lebih singkat daripada ED masingmasing bahan dalam
formulasi. Jika dalam satu racikan terdapat lebih dari satu macam obat,
gunakan BUD yang paling singkat (Herawati, Fauna et al., 2012).
Sering ditemukan pada referensi yang dipublikasikan tidak
mengevaluasi formulasi yang sama dengan formulasi obat racikan yang
dimaksud, atau penelitian yang dilakukan tidak menguji stabilitas sediaan
untuk periode waktu yang cukup panjang. Dengan kata lain, informasi
stabilitas dari buku referensi maupun literatur primer tidak cukup memadai.
Untuk mengatasi hal ini, USP Bab 795 memberikan petunjuk umum
penetapan BUD untuk obat racikan non steril seperti yang dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2. 2 Petunjuk Umum Penetapan BUD Obat Racikan Non Steril

Jenis Formulasi Informasi Beyond Use Date (BUD)


Formulasi non-preserved aqueous Untuk sediaan dengan jenis formulasi
merupakan jenis formulasi yang ini, batas maksimal Beyond Use Date
mengandung air tetapi tidak selama 14 hari jika disimpan pada suhu
diawetkan. dingin yang terkontrol.
Preserved aquaeous merupakan jenis Untuk sediaan dengan jenis formulasi
formulasi mengandung air yang ini, batas Beyond Use Date
diawetkan. maksimalnya yaitu 35 hari.
Nonaqueous dosage formulasi Untuk sediaan dengan jenis formulasi
merupakan jenis formulasi yang ini, Beyond Use Date maksimalnya
tidak mengandung air. yaitu 90 hari.
Solid dosage formulasi merupakan Untuk sediaan dengan jenis formulasi
jenis bentuk sediaan padat. ini, Beyond Use Date maksimalnya
yaitu 180 hari.
(USP,2019)
18

2.4 Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem


tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah
pada kehidupan kolektif. Harus diingat, kehidupan kolektif tidak serta merta
bermakna sekelompok orang harus hidup berdampingan di satu daerah tertentu,
memanfaatkan iklim yang sama, dan mengkomsumsi makanan yang sama.
Demikian juga, kawanan rusa yang makan rumput bersama dan bergerak bersama-
sama. Namun, baik pepohonan maupun kawanan rusa itu tidak hidup kolektif
ataupun membangun sebuah masyarakat (Wulandari, E et al., 2021).

2.5 Metode

Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk memperoleh data


untuk tujuan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian merupakan data
empiris (teramati) yang valid. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berlandasan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, data dikumpulkan menggunakan instrument
penelitian, data yang dianalisis bersifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Suegiyono, 2013. Dalam
penelitian ini digunakan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari
korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat dengan cara pendekatan,
observasi ataupun pengumpulan data pada suatu waktu (Notoatmojo, 2012).

2.6 Analisis Statistik

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan yang


dilakukan setelah semua informasi dari responden terkumpul. Dalam penelitian
kuantitatif, teknik analisis data dengan menggunakan, yang terdiri dari statistik
deskriptif dan statistic inferensial. Dalam penelitian ini, digunakan statistic
inferensial. Statistik inferensial adalah teknik statistic yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik
inferensial lebih tepat digunakan bila sample diambil dari populasi yang jelas
19

(Soegiyono, 2013). Analisis statistik menggunakan SPSS dengan menggunakan


uji korelasi Spearman Rank. Berdasarkan uji korelasi Spearman Rank di peroleh
hasil p value <0,05 untuk aspek pengetahuan dan aspek perilaku sehingga
menunjukkan berarti ada hubungan yang bermakna dan signifikan hubungan
antara pengetahuan dan perilaku masyarakat di Banjar Dinas Jadi Anyar. Jika
hasil menunjukan hasil p value >0,05 untuk aspek pengetahuan dan aspek perilaku
sehingga menunjukkan berarti tidak ada hubungan yang bermakna dan signifikan
hubungan antara pengetahuan dan perilaku masyarakat di Banjar Dinas Jadi
Anyar Proses pengujian korelasi Spearman Rank digunakan untuk mengetahui
hubungan atau pengaruh antara dua variabel berskala ordinal, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat
20

2.7 Kerangka Konseptual

Keadaan saat ini terlihat bahwa kurangnya


pengetahuan masyarakat terkait beyond use date
(BUD) obat. Hasil Penelitian, (Riska Arifiani,
2022) tingkat pengetahuan masyarakat dengan
kategori cukup terkait BUD memiliki nilai Keadaan ideal yang
persentase yang paling yakni 48,0%, sedangkan diinginkan masyarakat
persentase tingkat pengetahuan masyarakat mempunyai tingkat
dengan kategori kurang yakni 45,9%. Hal ini pengetahuan dan perilaku
dapat menyebabkan penurunan efektivitas dan yang baik terkait
keamanan obat yang disimpan dirumah. Di banjar penyimpanan obat di rumah
Dinas Jadi Anyar terdapat 2 apotek, dimana khususnya Beyond Use
seharusnya masyarakat telah telah mendapatkan Date (BUD).
edukasi terkait DAGUSIBU (penyimpanan obat)
khususnya tentang Beyond Use Date (BUD) obat.

Gap/celah dari keadaan saat ini menuju keadaan ideal: diperlukan usaha untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai Beyond Use Date. Sehingga
diharapkan jika masyarakat mempunyai pengetahuan/pemahaman yang baik dan lebih
terkait Beyond Use Date (BUD) akan berdampak pada perilaku masyarakat itu sendiri.

Masyarakat diharapkan mempunyai tingkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku


yang baik dalam pengelolaan obat dirumah khususnya pada penyimpanan obat. Hal
ini bertujuan agar efektivitas terapi obat dapat tercapai serta keaman mengenai obat
juga lebih terjamin walaupun. Tingkat pengetahuan seseorang tentang suatu objek
memiliki dua dimensi, yaitu dimensi positif dan negatif. Kedua dimensi ini
memengaruhi bagaimana seseorang membentuk perilaku terhadap suatu objek.

Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat


mengenai Beyond Use Date (BUD) Obat di Banjar Dinas Jadi Anyar?

Gambar 2. 1: Kerangka Konseptual


21

2.8 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara dari rumusan masalah yang akan


dibahas. Dari uraian kerangka konseptual dan paradigma penelitian diatas, maka
pada penelitian ini dapat diambil hipotesis adanya hubungan antara tingkat
pengetahuan dan perilaku masyarakat mengenai Beyond Use Date obat (BUD)
obat di Banjar Dinas Jadi Anyar Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan Bali.
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk


pengumpulan data. Instrument penelitian dapat berupa kuisioner (daftar
pertanyaan). Menurut (Sugiyono, 2017) Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Jenis instrument yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuesioner yang digunakan dibuktikan
validitasnya dan reabilitas.
1. Uji Validitas merupakan uji yang menunjukan tingkat kevalidan dari
pertanyaan atau pernyataan yang terdapat pada kuesioner. Dalam penelitian
yaitu kuesioner yang akan diuji validitasnya oleh 50 responden dengan
Pearson Moment Correlation dengan nilai r tabel. Apabila hasil uji
validitasnya mendapatkan nilai r hitung >r tabel kuesioner dinyatakan valid
(Wea, 2019).
2. Uji Reliabilitas merupakan uji yang menunjukan tingkat konsistensi
pengukuran ketika dilakukan pengulangan. Kuesioner yang akan diuji
reliabilitasnya oleh 50 responden dengan (Alpha) Cronbach. Apabila hasil uji
reliabilitasnya mendapatkan nilai >0,6 maka kuesioner dinyatakan realibel
(Wea, 2019).
Berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat di Banjar
Dinas Jadi Anyar. Lembar kuesioner ini dibagi menjadi 5 sebagai berikut:
1. Petunjuk Pengisian Kuesioner
2. Lembar persetujuan (Informed consent)
3. Data Karakteristik Responden atau Identitas Responden

22
23

Lembar kuesioner data karakteristik responden meliputi: nama responden,


jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan media social yang
digunakan responden
4. Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Skala yang digunakan terdiri dari 2 skala yaitu, Ya dan Tidak. Lembar
kuesioner ini meliputi beberapa pertanyaan mengenai pengetahuan Beyond
Use Date (BUD) obat.
5. Kuesioner Penelitian Perilaku Masyarakat
Skala yang digunakan terdiri dari 5 skala yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Lembar
Kuesioner ini meliputi beberapa pernyataan mengenai perilaku masyarakat
tentang Beyond Use Date (BUD) obat.

3.2 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan desain Cross


sectional dengan metode deskripsi kuantitatif. Cross sectional yaitu penelitian
untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor resiko dengan cara pendekatan
atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat tertentu saja. (Ariani, 2014).

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang sangat ingin dipahami


oleh peneliti seperti sifat atau ciri-ciri, nilai-nilai orang, benda, atau aktivitas,
untuk mengumpulkan informasi dan menarik kesimpulan. Dimana terdapat dua
variabel penelitian sebagai berikut :
1. Variabel Independent (Bebas)
Menurut Sugiyono (2019) Variabel Independent sering disebuat
varoabel bebas yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas pada penelitian ini
yaitu pengetahuan masyarakat tentang Beyond Use Date (BUD) obat.
24

2. Variabel Dependent (Terikat)


Variabel Dependent menurut Sugiyono (2019) sering disebut dengan
variabel terikat, yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu perilaku masyarakat
tentang Beyond Use Date (BUD) obat.
3.3.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut (Sugiyono, 2018) definisi operasional variabel adalah sifat atau


nilai dari objek atau kegiatan yang memiliki tertentu yang telah ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berikut definisi
operasional variabel pada penelitian ini yaitu:
1. Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ilmu yang diketahui
masyarakat di Banjar Dinas Jadi Anyar tentang Beyond Use Date (BUD)
dengan diukur menggunakan kuesioner dengan hasil ukur :
Pengetahuan Kurang = 0 % - 50 %
Pengetahuan Baik = 51 % - 100 %
2. Perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan masyarakat
di Banjar Dinas Jadi Anyar dalam menyikapi Beyond Use Date yang bersifat
negatif dan atau positif diukur dengan menggunakan kuesioner dengan hasil
ukur:
Perilaku Positif = 50 % - 100 %
Perilaku Negatif = < 50 %
3. Responden merupakan masyarakat di Banjar Dinas Jadi Anyar yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi atau keseluruhan dari sesuatu yang


sedang dipelajari karakteristiknya (Ramadhani Khija, Ludovick Uttoh, 2015).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di
25

Banjar Dinas Jadi Anyar Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan Bali yang berjumlah 1.292 orang.
3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari dari populasi. Jadi sampel adalah sebagian dari
keseluruhan obyek yang akan diteliti atau dievaluasi yang memiliki karakteristik
tertentu dari sebuah populasi (Ramadhani Khija, ludovick Uttoh, 2015). Teknik
penarikan sampel digunakan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling,
yang merupakan teknik penentuan sampel dengan berdasarkan jumlah populasi,
Sampel dalam penelitian ini adalah ressponden yang berjumlah 1.292 orang di
Banjar Dinas Jadi Anyar Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan Bali yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Dengan
pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel. Adapun kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili
dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Rikomah et
al., 2018). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat yang bertempat tinggal di Banjar Dinas Jadi Anyar,
b. Masyarakat yang berusia 18-65 tahun (Depkes, 2008).
c. Seluruh masyarakat yang menyimpan obat dirumah.
2. Kriteria Ekslusi
Responden yang tidak menjawab penyataan atau data kuesioner dengan
tidak lengkap.
Banyaknya sampel yang digunakan adalah dihitung menggunakan:

N
Rumus Slovin : n+
1+nez
Gambar 3. 1: Rumus Slovin

Keterangan :

N = ukuran populasi
26

n = ukuran sampel

e = Konstanta (% tingkat kesalahan standar yang dapat ditoleransi


untuk suatu penarikan sampel, dalam hal ini menggunakan tingkat
kesalahan 5%).

1.292
n=
1+ ( 1.292 x 0 ,05 ) 2

+1.292
n= = n=305 , 43306 orang.
4 , 23

Untuk tingkat presisi yang ditetapkan dalam penentuan sampel yaitu


5%. Maka besar sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 305
dibulatkan menjadi 306 yang akan dijadikan responden.

3.4.3 Waktu Pengambilan data

Data diambil melalui metode kuesioner yang disebar selama 2 bulan di


Banjar Dinas Jadi Anyar dengan waktu pagi hingga siang hari kepada masyarakat.
Pengisian kuesioner dilakukan dengan mengisi informed- consent terlebih dahulu
sebagai tanda persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian kemudian pengisian
kuesioner dilakukan sendiri oleh responden.

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian dalam pembuatan proposal ini, berlokasi di


Banjar Dinas Jadi Anyar, Desa Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan, Bali.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No Kegiatan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan


27

I II III IV V VI
1 Studi Pustaka
2 Persiapan
instrument dan
perijinan
3 Pengumpulan Data
4 Analisis Data
5 Penulisan Laporan
6 Publikasi
3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner,


metode observasi dan metode wawancara, yaitu:
1. Observasi

Metode ini dilakukan langsung ke Banjar Dinas Jadi Anyar, dimana


peneliti menemui Kelian Dinas Banjar Jadi Anyar terlebih dahulu untuk
meminta ijin dalam melakukan proses penelitian yang akan datang Observasi
dilakukan terlebih dahulu untuk menggali informasi terkait penelitian Pada
hasil observasi yang telah dilakukan didapatkan jumlah pupulasi sebanyak
1.292 orang sehingga jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 306
responden.

2. Kuesioner

Metode dilakukan langsung ke Banjar Dinas Jadi Anyar, dimana


peneliti menyebarkan kuesioner kepada masyarakat di Banjar Dinas Jadi
Anyar yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengisian kuesioner
dilakukan sendiri oleh responden. Dengan memberi seperangkat pertanyaaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Setelah kuesioner
diisi, responden akan diberikan edukasi melalui flyer. Flyer yang diberikan
berisi informasi mengenai informasi tentang Beyond Use Date.
28
29

3.6.2 Proses Pengumpulan Data

Populasi Penelitian
N = 1.292

Pengambilan sampel dilakukan


dengan Teknik Purposive sampling
dengan jumlah 306 responden

Melakukan kepakaran dan Bahasa kuesioner


bersama apoteker dan ahli bahasa

Melakukan pengujian uji Validitas dan Reliabilitas

Meminta persetujuan Kelian Dinas Banjar


Dinas Jadi Anyar untuk melakukan penelitian

Informed Consent untuk


mendapat persetujuan
responden

Pengumpulan data dengan membagikan


kuesioner dengan untuk mengukur pengetahuan
serta mengukur perilaku masyarakat

Analisis data Univariat dan


Bivariat (korelasi Spearman Rank)

Gambar 3.2: Proses Pengumpulan Data


30

3.7 Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Pengolahan Data

Prosedur pengolahan data dari hasil penelitian adalah sebagai


berikut:

1. Editing
Kuesioner yang sudah diisi, dikumpulkan dalam bentuk data.
Kemudian dilakukan pengecekan dan penyuntingan terlebih dahulu untuk
memeriksa kelengkapan data, kejelasan data, dan keseragaman data untuk
melengkapi data yang masih kurang.

2. Data Coding (pemberian kode)

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, data tersebut diberi


kode dengan cara skoring sesuai dengan skala yang digunakan pada
kuesioner, yaitu skala Gittmant pada kuesioner pengetahuan dan skala
Likertt pada kuesioner perilaku. Pada proses pengkodean ini untuk
mempermudah untuk menganalisi data dan untuk mempercepat pemasukan
data.

Tabel 3. 2 Distribusi Pernyataan Kuesioner

Variabel Kategori Variabel Pernyatann


Pengetahuan Favourable 1,3,5,6,7,8,9,1
Unfavaurable 0
2,4

Perilaku Favourable 2,3,4,5,6,8


Unfavourable 1,7

Tabel 3. 3 Kode Pengetahuan

Variabel Kategori Variabel Favorable Unfavorable


31

Pengetahuan Ya 1 0
Tidak 0 1
Tabel 3. 4 Kode Perilaku

Variabel Kategori Variabel Favorable Unfavorable


Sangat Tidak Setuju 1 5
Perilaku Tidak Setuju 2 4
Ragu-ragu 3 3
Setuju 4 2
Sangat Setuju 5 1
Untuk menghitung nilai skor yang diperoleh yaitu dengan cara perhitungan
skoring pada rumus berikut:

Skor yang didapat


Nilai skor= x 100 %
Skor total

Gambar 3. 3: Rumus Skoring

3. Data Entri

Merupakan pengetikan kode angka dari jawaban responden pada kuesioner ke


dalam program pengolahan data.

4. Tabulating (Tabulasi)

Jawaban yang sudah diberi kode akan di klasifikasikan, kemudian di input ke


dalam tabel. Sehingga mempermudah dalam menganalisa secara statistik
melalui perhitungan presentasi dari hasil perhitungan dan jumlah.

5. Cleaning data

Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan perlu
dicek kembali untuk melihat kemungkinan terjadi kesalahan, ketidak
lengkapan, kemudian dilakukan pembenaran.
32

3.7.2 Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan tujuan mencapai penelitian dan


membuktikan hipotesis. Dimana tujuan dari proses analisis data yaitu untuk
mengolah data dan memilih data yang telah diterima sebagai informasi digunakan
untuk memecahkan masalah. Kuesioner dalam penelitian ini dianalisis secara
metode deskripsi kuantitatif untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat
pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait dengan Beyond Use Date (BUD)
obat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Analisa Univariat

Dengan menggunakan dalam bentuk tabel dari frekuensi dilakukan


untuk melihat gambaran distribusi dari frekuensi responden berdasarkan
umur responden, jenis kelamin, tingkat pendidikan responden, pekerjaan
responden, pengetahuan responden tentang Beyond Use Date (BUD) obat
dan perilaku responden tentang Beyond Use Date (BUD) obat. Setelah
didapatkan total hasil dari skoring tersebut dari jawaban tingkat
pengetahuan dan perilaku responden pada kuisioner, selanjutnya dilakukan
untuk mengevaluasi kriteria:

Tabel 3. 5 Parameter Pengukuran Kategori Pengetahuan dan Perilaku

a. Pengetahuan

Kategori Kategori Variabel Hasil Ukur

Kurang 0 – 50%

Pengetahuan Baik 51 - 100%

(Budiman dkk ,2013)

b. Perilaku

Kategori Kategori Variabel Hasil Ukur

Positif 50 - 100%
33

Perilaku Negatif <50%

(Azwar, S. 2011)
34

2. Analisa Bivariat

Pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik nonparametris


sesuai dengan data-data ilmu sosial. Metode analisis data statistik
nonparametris dalam penelitian ini adalah metode korelasi Spearman Rank.
Sugiyono (2016:224) menyatakan bahwa korelasi Spearman Rank
digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel
berskala ordinal, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Hasil analisis
korelasi Spearman Rank dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 3. 6 Interpretasi Hasil Uji Bivariat

No Parameter Nilai Interpretasi


1. Nilai P<0,05 Terdapat korelasi bermakna antara
Signifikansi dua variabel yang diuji
P>0,05 Tidak terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel
yang diuji
2. Kekuatan 0,00-0,199 Sangat Lemah
Korelasi 0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
3. Arah Kolerasi + (Positif) Hubungan kedua variabel searah
- (Negatif) Hubungan kedua variabel tidak
searah
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Banjar Dinas Jadi Anyar


Anyar, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali,
mayoritas penduduknya bekerja sebagai wiraswasta, karyawan swasta, dan ibu
rumah tangga. Responden pada penelitian ini sebanyak 306 orang.

Pada penelitian ini telah dilakukan pada bulan November – Desember 2023
dengan melakukan perizinan terlebih dahulu ke Kantor Desa Banjar Anyar.
Setelah perizinan keluar dan mendapatkan surat rekomendasi dari Kepala Desa,
penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden yang berisi
10 pernyataan tentang tingkat pengetahuan Beyond Use Date (BUD) obat dan 8
pernyataan perilaku Beyond Use Date (BUD) obat.

4.1 Uji Kepakaran Kuesioner

Kuesioner merupakan instrument penelitian yang dikoreksi oleh seorang


Apoteker. Apoteker akan melakukan analisis serta mengkaji kembali kuesioner
yang akan digunakan dalam penelitian apakah sudah sesuai dengan ilmu
kefarmasian dan dapat sejalan dengan penelitian yang akan dilakukan. Koreksi
yang diberikan oleh Apoteker pada kuesioner penelitian ini yaitu perbaikan kata
dan mencari hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat
tentang Beyond Use Date (BUD) obat di Banjar Dinas Jadi Anyar.

4.2 Uji Pemahaman Bahasa Kuesioner

Uji pemahaman bahasa pada kuesioner biasanya dilakukan oleh Dosen


Bahasa Indonesia. Dosen Bahasa Indonesia akan meninjau kembali ketepatan
pemilihan kosa kata, penggunaan Bahasa baku dan tata cara penulisan yang benar
serta tanda baca yang tepat untuk kuesioner pada penelitian ini. Koreksi yang
diberikan terhadap kuesioner penelitian ini yaitu penggunaan huruf kapital, tanda
baca dalam kuesioner serta perbaikan bahasa yang sesuai dengan KBBI.

35
36

4.3 Uji Validitas Kuesioner

Kuesioner pada penelitian ini dilakukan uji validitas dan uji reliabilitasnya.
Pada uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan terdapat 10 butir pernyataan dan
uji validasi perilaku terdapat 8 butir pernyataan yang dapat dilihat pada tabal 4.1
Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Tentang Beyond Use Date (BUD) dan tabel 4.2
Uji Validitas Perilaku Tentang Beyond Use Date (BUD).
Tabel 4.1 Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Tentang Beyond Use Date (BUD)

Pernyataan Tingkat Pengetahuan Responden Keterangan


r hitung r tabel
P1 0.549 0,279 Valid
P2 0.299 0,279 Valid
P3 0.529 0,279 Valid
P4 0.320 0,279 Valid
P5 0.657 0,279 Valid
P6 0.324 0,279 Valid
P7 0.747 0,279 Valid
P8 0.663 0,279 Valid
P9 0.657 0,279 Valid
P10 0.571 0,279 Valid
Sumber : Data primer Diolah,2023

Tabel 4. 2 Uji Validitas Perilaku Tentang Beyond Use Date (BUD)

Pernyataan Tingkat Pengetahuan Responden Keterangan


r hitung r tabel
P1 0,358 0,279 Valid
P2 0,604 0,279 Valid
P3 0,589 0,279 Valid
P4 0,692 0,279 Valid
P5 0,777 0,279 Valid
P6 0,755 0,279 Valid
37

P7 0,587 0,279 Valid


P8 0,817 0,279 Valid
Sumber : Data primer Diolah,2023

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4,2 bahwa setiap item pernyataan pada tingkat
pengetahuan dan perilaku dengan total sebanyak 50 orang dinyatakan valid. Hal
ini tersebut dilihat berdasarkan nilai r > hitung r > tabel 50 responden sebesar
0,279 dengan nilai signifikan 5%. Uii validitas kuesioner pada penelitian ini
menunjukkan nilai r hitung> dari r bahwa setiap item pernyataan pada tingkat
pengetahuan dan perilaku dengan total sebanyak 50 orang dinyatakan valid.

4.4 Uji Reliabilitas Kuesioner

Uji Reliabilitas digunakan bertujuan untuk mengetahui konsistensi alat ukur


yang digunakan tersebut apakah memiliki hasil yang konsisten dalam mengukur
objek penelitian walaupun digunakan untuk berkali-kali. Hasil uji reliabilitas
tingkat pengetahuan terdiri dari 10 butir pernyataan dan uji reliabilitas perilaku
terdiri dari 8 butir pernyataan pada tabel 4.3 Uji Reliabilitas Tingkat Pengetahuan
Tentang Beyond Use Date (BUD) dan 4.4 Uji Reliabilitas Perilaku Tentang
Beyond Use Date (BUD).
Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Tingkat Pengetahuan Tentang Beyond Use Date (BUD)

Reliability Statistics
Cronbach’Alpa N of Items
0,685 10
Sumber : Data primer Diolah,2023

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Tingkat Perilaku Tentang Beyond Use Date (BUD)

Reliability Statistics
Cronbach’Alpa N of Items
0,694 8
Sumber : Data primer Diolah,2023
38

Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 bahwa setiap item pernyataan pada tingkat
pengetahuan dan perilaku dinyatakan reliabel. Hal tersebut dilihat berdasarkan
nilai Cronbach’Alpa dengan syarat >0,6. Nilai Cronbach’Alpa pada tingkat
pengetahuan (tabel 4.3) menunjukan nilai 0,685 dan pada perilaku (tabel 4.4)
menunjukan nilai 0,694.

4.5 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian karateristik demografi responden dibagi


menjadi beberapa kelompok yang sudah dijabarkan pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Karateristik Demografi Responden

Kategori Karakteristik Demografi Jumlah %


Responden
Usia 18-27 132 43,10
28-37 51 16,70
38-47 52 17
48-57 54 17,60
58-67 17 5,60
Jenis Kelamin Laki-laki 121 39,50
Perempuan 185 60,50
Pendidikan Terakhir SD 6 2,0
SMP 18 5,90
SMA 197 64,40
Perguruan Tinggi 85 27,80
Pekerjaan PNS 42 13,70
Wiraswasta 101 33,0
Pedagang 36 11,80
Ibu Rumah Tangga 36 11,80
Mahasiswa 57 18,60
Buruh 10 3,3
Tidak Bekerja 20 6,50
39

Lainnya 4 1,30
Media Informasi Media Cetak (koran/majalah) 8 2,60
Media Televisi 19 6,20
Media Internet (facebook, 277 90,50
Instagram, google, tiktok)
Aplikasi kesehatan (halodoc,dll) 2 0,70
Sumber : Data primer Diolah, 2023

4.5.1 Karakteristik Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian dari 306 sampel di masyarakat Dinas Jadi


Anyar, karakteristik berdasarkan usia dijabarkan dalam Gambar 4.1 sebagai
berikut:

Usia
5.50%

17.60%

41.30%

17.00%

16.70%

18-27 tahun 28-37 tahun 38-47 tahun 48 - 57 tahun 58-67 tahun

Sumber : Data primer diolah, 2023


Gambar 4. 1: Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan Gambar 4.1 diketahui bahwa karakteristik responden


berdasarkan usia menunjukkan persebaran responden dengan usia 18-27 tahun
sebesar 43,1%, responden dengan usia 28-37 tahun sebesar 16,7%, responden
dengan usia 38-47 tahun sebesar 17,0%, responden dengan usia 48-57 tahun
sebesar 17,6% dan responden dengan usia 58-67 sebesar 5,5%.
40

4.5.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian dari 306 sampel di Banjar Dinas Jadi Anyar,
karakteristik berdasarkan jenis kelamin dijabarkan dalam Gambar 4.2 sebagai
berikut :

Jenis Kelamin

39.50%

60.50%

Laki-laki Perempuan

Sumber : Data primer diolah, 2023

Gambar 4. 2: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Pada gambar 4.2 diketahui bahwa karakteristik responden berdasarka jenis
kelamin menunjukkan hasil yaitu persentase responden dengan jenis kelamin
perempuan sebesar 60,50% dan responden dengan jenis kelamin laki-laki sebesar
39,50%.

4.5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian dari 306 sampel di Banjar Dinas Jadi Anyar,
karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan dijabarkan dalam Gambar 4.3
sebagai berikut :
41

Tingkat Pendidikan
2.00%5.90%
27.80%

64.40%

SD SMP SMA Perguruan tinggi

Sumber : Data primer diolah, 2023

Gambar 4. 3: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui bahwa tingkat pendidikan reponden
dibagi menjadi 4 kelompok. Dengan Pendidikan terakhir SD sebesar 2,0%, SMP
sebesar 5,90%, SMA dengan 64,40% dan Perguruan tinggi sebesar 27,80%.

4.5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian dari 306 sampel di Apotek di Banjar Dinas


Jadi Anyar, karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan dijabarkan dalam
Gambar 4.4 sebagai berikut :
42

Pekerjaan
7% 1%
3% 14%

19%

33%

12%

12%

PNS Wiraswasta Pedagang Ibu Rumah Tangga


Mahasiswa Buruh Tidak Bekerja Lainnya

Sumber : Data primer diolah, 2023


Gambar 4. 4: Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pada Gambar 4.4 diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan dibagi menjadi 7 kelompok pekerjaan. Hasil analisis data persebaran
responden menunjukkan bahawa responden yang tidak bekerja mempunyai
persentase sebesar 6,50%, ibu rumah tangga sebesar 11,80%, pedagang sebesar
11,80%, buruh sebesar 3,3%, pelajar/mahasiswa sebesar 18,60%, wiraswasta
sebesar 33,0%, Pedagang sebesar 11,80, PNS sebesar 13,70% dan lainnya 1,30%.

4.5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Media Informasi terkait Obat

Berdasarkan hasil penelitian dari 306 sampel di Banjar Dinas Jadi Anyar,
karakteristik berdasarkan media informasi dijabarkan dalam Gambar 4.5 sebagai
berikut :
43

Media Informasi
0.70% 2.60% 6.20%

90.50%

Media cetak Media televisi Media internet Aplikasi kesehatan

Sumber : Data primer diolah, 2023

Gambar 4. 5: Karakteristik Responden Berdasarkan Media Informasi terkait Obat


Pada Gambar 4.5 diketahui bahwa responden mendapatkan informasi dari
berbagai platform. Hasil analisis data menunjukkan bahwa responden yang
mendapat informasi terkait obat melalui melalui media cetak 2,60%, melalui
media televisi persentase sebesar 6,20%, melalui internet (facebook, Instagram,
google, tiktok) sebesar 90,50% dan melalui aplikasi kesehatan (halodoc,dll)
sebesar 0,70%.

4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang


Beyond Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pengelompokan responden


berdasarkan kategori pengetahuan dikategorikan menjadi 2 yaitu baik dan kurang
dapat dilihat pada tabel 4.6 dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Beyond
Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar

Kategori N(%)
Baik 232 (75,8)
Kurang 74 (24,2)
44

Sumber : Data primer Diolah,2023

Berdasarkan hasil dari tabel 4.6 didapatkan bahwa mayoritas responden


memiliki kategori tingkat pengetahuan baik sebanyak 232 responden atau 75,8%
dan kurang sebanyak 74 responden 24,2%.
Gambar pernyataan pada kuesioner tingkat pengetahuan dapat dilihat pada
tabel 4.7 sebagai berikut :
Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Pernyataan Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Tentang Beyond Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar

Jawaban

NO Pernyataan Benar Salah

n (%) n (%)

1. Saya mengetahui, bahwa batas waktu 264 42


penggunaan obat sebelum kemasan primer
(86,27) (13,73)
(kemasan yang bersentuhan langsung dengan
obat) dibuka disebut tanggal kadaluwarsa.

2. Saya mengetahui, tanggal kadaluwarsa menjadi 148 158


suatu patokan sampai kapan obat dapat
(48,37) (51,63)
digunakan.

3. Saya mengetahui, bahwa obat puyer 235 71


racikan akan memiliki Beyond Use Date/masa
(76,80) (23,20)
pakai obat selama 3 bulan

4. Saya mengetahui, Expire Date (tanggal 126 180


kedaluwarsa) dan Beyond Use Date adalah
(41,18) (58,82)
istilah yang sama dalam penyimpanan obat.

5. Saya mengetahui, bahwa sediaan sirup, emulsi, 216 90


suspensi, memiliki Beyond Use Date
(70,59) (29,41)
(masa pakai setelah botol dibuka) yaitu
45

maksimal 35 hari dengan disimpan pada suhu


ruang.

6. Saya mengetahui bahwa salep, gel, dan krim 232 74


dapat digunakan maksimal tiga bulan setelah
(75,82) (24,18)
tutup kemasan dibuka.

7. Saya mengetahui bahwa tetes mata dapat 215 91


digunakan maksimal 30 hari setelah tutup
(70,3) (29,7)
botol dibuk.a

8. Saya mengetahui bahwa sediaan tablet dalam 200 106


kemasan botol memiliki Beyond Use Date tidak
(65,36) (34,64)
lebih dari enam bulan.

9. Saya mengetahui bahwa sediaan sirup kering 176 130


yang telah diencerkan dengan air setelah
(57,52) (42,48)
kemasan dibuka dapat digunakan selama 14
hari.

10. Saya mengetahui bahwa obat sediaan kapsul 209 97


dapat digunakan sampai hari ke-90 setelah
(68,30) (31,70)
kemasan primer dibuka.

Sumber : Data primer Diolah,2023

4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Masyarakat Tentang Beyond


Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pengelompokan responden


berdasarkan kategori Perilaku dikategorikan menjadi 2 yaitu positif dan negatif
dapat dilihat pada tabel 4.8 dengan hasil sebagai berikut:
46

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Masyarakat Tentang Beyond Use
Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar

Kategori N(%)
Positif 300 (98,0 %)
Negatif 6 (2,0 %)
Sumber : Data primer Diolah,2023

Berdasarkan hasil dari tabel 4.8 didapatkan bahwa mayoritas responden


memiliki kategori tingkat perilaku positif sebanyak 300 responden atau 98,0% dan
negatif sebanyak 6 responden atau 2,0%.
Gambaran pernyataan pada kuesioner perilaku dapat dilihat pada tabel 4.9
sebagai berikut:
Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Pernyataan Perilaku Masyarakat Tentang Beyond
Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar

Jawaban
No STS TS RR S SS
Pernyataan
n (%) n (%) n (%) n (%) n (%)
Saya menggunakan 47 79 76 42 62
tanggal kadaluwarsa (15,36) (25,82) (24,84) (14,05) (25,82
1.
sebagai patokan sampai
kapan obat dapat
digunakan.
Saya mengkonsumsi obat 24 17 96 147 22
puyer jika Beyond Use (7,52) (5,55) (31,37) (48,04) (7,20)
2.
Date/masa pakai obatnya
tidak lebih dari tiga bulan.

3. Saya mengkonsumsi obat 19 13 71 173 30


sediaan cair (sirup, (6,21) (4,25) (23,20) (56,5) (9,80)
emulsi, suspensi) jika
tutup botol telah dibuka
47

tidak lebih dari 35 hari.


Saya tetap menggunakan 7 18 55 188 38
obat salep, gel, dan krim (2,29) (5,88) (17,97) (61,4) (12,04)
4.
jika Beyond Use
Date/masa pakai obatnya
belum melewati 90 hari.
Saya tidak menggunakan 8 15 64 170 49
obat tetes mata jika (2,61) (4,9) (26,14) (55,55) (16,01)
kemasan yang
5.
bersentuhan langsung
dengan obat telah dibuka
lebih dari 30 hari.

Saya mengkonsumsi obat 22 15 80 145 44


sediaan sirup kering yang (7,20) (4,9) (26,1) (47,4) (14,38)
telah diencerkan dengan
6.
air jika kemasan yang
bersentuhan langsung
dengan obat telah dibuka
kurang dari 14 hari.
Saya tetap mengkonsumsi 14 82 116 62 32
obat sediaan kapsul dalam (4,6) (26,80) (37,9) (20,3) (10,5)
kemasan botol meskipun
7.
sudah melewati masa
pakainya (90 hari setelah
kemasan botol telah
dibuka).
8. Saya mengkonsumsi obat 18 16 44 162 66
sediaan tablet dalam (5,88) (5,23) (14,4) (52,9) (21,6)
kemasan botol apabila
B eyond Use Date/masa
48

pakai obatnya tidak lebih


dari 180 hari/enam bulan.
Sumber : Data primer Diolah, 2023

4.8 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat


Tentang Beyond Use Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar

Analisis Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Perilaku responden


terlebih dahulu dilakukan uji normalitas yang bertujuan untuk memastikan apakah
data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak dan memastikan apakah data
memiliki variansi yang sama atau tidak. Pada penelitian ini data yang terkumpul
merupakan data tingkat pengetahuan dan perilaku tentang Beyond Use Date
(BUD). Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Uji Normalitas One Sample Kolmogrov-Smirnov

Variabel Nilai Standar nilai p Uji Keterangan


P>valu Normalitas One Sample
e Kolmogrov-smiro
Tingkat 0,000 >0,05 Tidak
Pengetahuan Normal
Perilaku 0,000 >0,05 Tidak
Normal
Sumber : Data primer Diolah,2023

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa nilai p>value = 0,000 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas
data dinyatakan tidak memenuhi syarat parametrik, selanjutnya dilakukan uji
Bivariat menggunakan metode Uji korelasi Spearman Rank.
Analisis uji hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku tentang Beyond Use
Date (BUD) menggunakan uji analisis korelasi Spearman Rank, karena data yang
diperoleh tidak memenuhi persyaratan normalitas. Hasil pengolahan data dapat
dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
49
50

Tabel 4.11 Crosstabulation Uji Bivariat dengan Analisis korelasi uji Spearman
Rank Hubungan Tingkat Perilaku Masyarakat Tentang Beyond Use
Date (BUD) Obat Di Banjar Dinas Jadi Anyar

Pengetahuan Perilaku
Koefisien Korelasi 0,444
Sig (2-tailed) 0,000
N 306
Sumber : Data primer Diolah,2023

Berdasarkan hasil uji statistika didapatkan nilai sig. (2-tailed) = 0,000, hasil
dikatakan bermakna apabila nilai p < 0,05. Maka data tersebut menunjukkan
adanya korelasi antara variabel pengetahuan dengan perilaku masyarakat. Oleh
karena itu, hasil dalam penelitian ini telah sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu
terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku. Nilai r
(correlation coefficient) menunjukkan 0,444 dapat dikatakan hubungannya
kategori sedang dan arah korelasi positif.
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Banjar Dinas Jadi Anyar merupakan salah satu banjar yang terletak di Desa
Banjar Anyar Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Bali. Banjar Dinas Jadi
Anyar berada pada tempat yang cukup startegis dengan masyarakat yang
berjumlah cukup banyak, terletak di Jl. Tukad Yeh Nu No.1 Blok 18A terdiri dari
1.292 jiwa yang meliputi laki-laki berjumlah 667 jiwa dan perempuan berjumlah
625 jiwa. Sebagaian masyarakat yang betempat tinggal di Banjar Dinas Jadi
Anyar ini bekerja sebagai wiraswasta.

5.2 Uji Validitas Isi (Content Validity)

Uji Validitas dilakukan sebelum kuesioner dijadikan sebagai instrumen


penelitian yang digunakan sebagai alat pengukur data, terleboh dahulu kuesioner
harus dilakukan validasi. Validasi terhadap instrumen penelitian dapat dilakukan
dengan beberapa validasi salah satunya validasi isi. Validitas isi (content)
merupakan suatu pengujian kelayakan pada instrumen penelitian oleh para ahli.
Dalam tahapan pengembangan instrumen penelitian diperlukan validasi dari
beberapa pihak untuk menilai kesesuaian antara isi instrumen penelitian. Validasi
yang dilakukan terhadap suatu instrumen penelitian dapat dilakukan oleh beberapa
ahli yang meliputi ahli bahasa, ahli materi dan ahli media (Wardathi & Pradipta,
2019) Dalam penelitian ini, judgement expert telah dilakukan oleh dua orang
Apoteker yaitu apt. Ni Luh Made Indiantari Dewi, S.Farm dan apt. Anak Agung
Ayu Ratih Puspitarini, S.Farm.,M.Farm. Selain itu, judgement expert juga
dilakukan oleh seorang ahli bahasa yaitu I Komang Widiana Putra, S.Pd.,M.Hum
yang berperan untuk menilai kesesuaian materi serta tata bahasa yang terkandung
dalam instrumen penelitian tersebut. Validasi yang dilakukan oleh beberapa ahli
ini bertujuan untuk menilai kelayakan instrumen yang dikembangkan menjadi alat
pengumpul data penelitian. Kemudian peneliti akan melakukan revisi berdasarkan

51
52

judgement expert yang telah dilakukan oleh ahli bahasa dan Apoteker. Perbaikan
yang dilakukan terhadap instrumen penelitian meliputi penempatan tanda baca,
penggunaan huruf kapital, penggunaan kata depan, penyesuain kata dengan KBBI
dan penyesuaian materi terhadap kajian penelitian

5.3 Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pernyataan yang


tidak valid yang nantinya dapat diganti karena dianggap tidak relevan. Apabila
nilai r hitung >r tabel maka instrument atau item pernyataan berkorelasi signifikan
terhadap skor total (dinyatakan valid). Jika r hitung <r tabel maka instrument atau
item pernyataan n tidak berkorelasi signifīkan terhadap skor total (dinyatakan
tidak valid).
Uji validitas kuesioner pada penelitian ini menunjukkan nilai r hitung> dari
r bahwa setiap item pernyataan pada tingkat pengetahuan dan perilaku dengan
total sebanyak 50 orang dinyatakan valid. Hal ini tersebut dilihat berdasarkan nilai
r > hitung r > tabel 50 responden sebesar 0,279 dengan nilai signifikan 5 %, maka
dari itu seluruh pernyataan dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.
Hal ini karena dengan menggunakan 50 responden hasil validitas dan reliabilitas.
Semakin banyak jumlah responden, akan semakin valid. Terutama pada penelitian
sosial dengan data yang tidak normal dan homogen. (Amalia, Dianingati and
Annisaa’, 2022)

5.4 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk mengukur


konsistensi kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Uji reliabilitas
merupakan kelanjutan dari uji validitas, dimana item yang diuji merupakan item
vang telah melalui tahap uji validitas dan memiliki hasil uji validitas yang telah
valid. Uji reliabilitas dilakukan pada taraf signifikan 0,06 dimana instrumen
penelitian dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach's alpha (>) dari product
moment.
53

Hasil pengolahan SPSS uji reliabilitas pada penelitian ini, diketahui bahwa
setiap item pernyataan pada tingkat pengetahuan dan perilaku dinyatakan reliabel.
Hal tersebut dilihat berdasarkan nilai Cronbach’Alpa dengan syarat >0,6. Nilai
Cronbach’Alpa pada tingkat pengetahuan menunjukan nilai 0,685 dan pada
perilaku menunjukan nilai 0,694. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
instrumen pada variabel tingkat pengetahuan dan sikap adalah reliabel.

5.5 Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk
mendeteksi apakah data dapat berdistribusi normal atau tidak, dapat menggunakan
analisis statistik non-parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Apabila hasil
uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan p-value >0,05 maka data berdistribusi
normal, sebaliknya apabila p-value <0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak
normal (Ade Irma Suryani dkk, 2019). Hasil uji normalitas pada penelitian ini
yaitu didapatkan nilai p-value 0,000 dimana nilai tersebut <0,05 dan menunjukkan
data tidak berdistribusi normal.

5.6 Karakteristik Responden

5.6.1 Usia

Menurut Depkes RI, kategori umur sebagai sampel dalam penelitian


vesehatan dibagi menjadi 5 kategori yakni responden dengan rentang 17-25 tahun
(remaja akhir), 26-35 tahun (dewasa awal), 36-45 tahun (dewasa akhir), 46-55
tahun (lansia awal), 56-65 tahun (lansia akhir) (Depkes RI,2009). Berdasarkan
tarakteristik responden pada kategori usia diketahui bahwa responden dengan usia
18-27 tahun sebanyak 132 orang (43,10%), responden dengan usia 28-37 tahun
sehanyak 51 orang (16,7%), responden dengan dengan usia 38-47 tahun sebanyak
52 orang (17,0%), responden dengan usia 48-57 tahun sebanyak 54 orang
(17,60%) dan responden dengan usia 58-67 tahun sebanyak 17 orang (5,60%).
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dengan kategori
54

usia remaja akhir. Responden dengan rentang usia tersebut dipercaya memiliki
tingkat pengetahuan yang lebih luas karena, pada usia produktif biasanya
responden mengikuti perkembangan pengetahuan, semakin bertambahnya usia
seseorang maka akan semakin banyak pengalaman dan pengetahuan yang
diperoleh seseorang selama hidupnya (Fatma et al., 2016). Penelitian Rosmalia
(2019) menyebutkan bahwa seseorang berada pada usia produktif cenderung lebih
proaktif dalam mencari informasi terutama terkait informasi kesehatan disbanding
seseorang yang berada yang berada pada usia tidak produktif. Perkembangan
informasi kesehatan dari masa ke masa bersifat dinamis, hal ini ini menjadikan
salah satu faktor beberapa masyarakat yang kurang mengikuti perkembangan
teknologi cenderung tertinggal informasi.
5.6.2 Jenis Kelamin

Pada karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2


kelompok, diperoleh hasil yaitu responden dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 121 orang (39,50%) dan responden dengan jenis kelamin perempuan
sebanyak 185 (60,50%). Pada penelitian ini responden perempuan lebih
mendomasi, hal tersebut disebabkan karena perempuan lebih aktif dalam
berinteraksi pada saat penelitian ini dilakukan, serta perempuan pada masyarakat
Banjar Dinas Jadi Anyar lebih dominan untuk mengisi kuesioner.
5.6.3 Pendidikan

Berdasarkan pendidikan terakhir, diperoleh data yaitu karakteristik


responden berdasarkan pendidikan terakhir dibagi menjadi 4 kelompok tingkat
pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan terakhir tingkat
SMA lebih banyak yaitu sejumlah 197 orang (64,40%), responden dengan
pendidikan terakhir Perguruan Tinggi sejumlah 85 orang (27,80%), responden
dengan pendidikan terakhir SMP sejumlah 18 orang (5,90%) dan responden
dengan pendidikan terakhir SD sejumlah 6 orang (2,0%). Mayoritas responden
pada penelitian ini memiliki pendidikan terakhir SMA yaitu 197 orang (64,40%)
dan perguruan tinggi 85 orang (27,80%) hal ini karena semakin tinggi Pendidikan
seseorang maka semakin mudah pula untuk mendapatkan suatu informasi dan
55

pada akhirnya pengetahuan yang dimiliki akan semakin luas (Sari Om, 2021).
Pendidikan turut pula dalam menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap
dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi
pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya (Kusuma, 2020).
Pendidikan yang tinggi ini membuat seseorang lebih banyak menerima informasi
dan juga lebih mudah menangkap informasi yang diterima dari berbagai media
sehingga lebih baik dalam membedakan sediaan obat yang masih layak digunakan
dan yang tidak layak digunakan
5.6.4 Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan, karakteristik responden dikelompokkan menjadi 7


kelompok. Diperoleh hasil yaitu responden dengan pekerjaan sebagai PNS
sejumlah 42 orang (13,70%), responden dengan pekerjaan sebagai Wiraswasta
sejumlah 59 orang (33,0%), responden dengan pekerjaan sebagai pedagang dan
ibu rumah tangga yakni masing-masing sejumlah orang (11,80%), responden
dengan pekerjaan sebagai mahasiswa sejumlah 57 orang (18,60%), responden
dengan pekerjaan sebagai buruh sejumlah 10 orang (3,3%) dan responden yang
tidak bekerja sejumlah 20 orang (6,50%). Mayoritas memiliki pekerjaan sebagai
wiraswasta, mengingat lokasi tempat penelitian merupakan wilayah pariwisata
yang cukup terkenal di daerah Bali. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan
seseorang memperoleh pengalaman serta pengetahuan baik secara langsung
maupun secara idak langsung. Pekerjaan akan mempengaruhi proses pencarian
informasi. Apabila informasi semakin sering diperoleh, maka pengetahuan baru
yang diperoleh akan semakin banyak (Notoatmodjo 2012).
5.6.5 Media Informasi

Berdasarkan media informasi dapat dilihat bahwa informasi terkait dengan


obat yang diterima atau diketahui oleh responden dengan media cetak
(koran/majalah) sebesar (2,60%), media televisi sebesar (6,20%), media internet
(facebook, Instagram,google, tiktok) sebesar (90,50%), dan aplikasi kesehatan
(halodoc, dll) sebesar (0,07%). Dari hasil penelitian didominasi dari media
internet (facebook, Instagram, google, tiktok) dengan persentase 90,50%. Selain
56

Pendidikan pengetahuan juga bisa didapatkan dari media cetak maupun


elektronik. Cepatnya penyebaran informasi dari media tersebut menjadi peluang
masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan. Namun, tidak hanya peluang,
penyebaran informasi yang cepat juga dapat menjadi tantangan masyarakat untuk
mendapatkan informasi yang tepat (Mochamad, Badra, & Yuli, 2012).
5.7 Tingkat Pengetahuan Responden tentang Beyond Use Date (BUD) Obat

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki


tingkat pengetahuan baik sejumlah 232 orang (75,8%), sedangkan responden
dengan tingkat pengetahuan kurang sejumlah 74 orang (24,2%). Pada tabel 4.7
dapat diketahui jawaban benar dan salah dari kuesioner yang telah dijawab oleh
306 responden. Dalam penelitian ini terdapat 3 pernyataan tertinggi yang dapat
dijawab benar oleh responden yaitu Pernyataan nomor satu tentang “Saya
mengetahui, bahwa batas waktu penggunaan obat sebelum kemasan primer
(kemasan yang bersentuhan langsung dengan obat) dibuka disebut tanggal
kedaluwarsa”(favourable). Bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
responden mengenai batas waktu penggunaan obat sebelum kemasan primer
(kemasan yang bersentuhan langsung dengan obat) dibuka disebut tanggal
kedaluwarsa. Pada penelitian ini responden yang menjawab dengan mengetahui
sebanyak 264 orang (86,27%), dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat
tentang batas waktu penggunaan obat sebelum kemasan primer (kemasan yang
bersentuhan langsung dengan obat) dibuka disebut tanggal kedaluwarsa dapat
dikategorikan baik. Dalam dunia kefarmasian, penentuan kedaluwarsa obat
setelah kemasan primer obat dibuka memiliki makna yang berbeda. Pada saat obat
pertama kali dibuka, patokan penggunaan obat tidak lagi pada waktu kedaluwarsa
melainkan pada Beyond Use Date (BUD) obat (Hollis et al., 2021).
Pernyataan nomor tiga “Saya mengetahui bahwa obat puyer racikan akan
memiliki Beyond Use Date/masa pakai obat selama 3 bulan”
(favourable)bertujuan untuk mengetahui pemahaman responden terhadap Beyond
Use Date obat puyer racikan, dalam penelitian ini 235 orang (76,80%) menjawab
mengetahui, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan responden
mengenai obat puyer racikan akan memiliki Beyond Use Date/masa pakai obat
57

selama 3 bulan dikategorikan baik. Beyond use date obat racikan terhitung sejak
tanggal peracikan. Menurut USP,2014) bahwa obat puyer racikan akan memiliki
Beyond Use Date. Obat racikan ini tentunya akan memiliki BUD yang lebih
singkat daripada ED masing-masing bahan dalam formulasi. Jika dalam satu
racikan terdapat lebih dari satu macam obat, gunakan BUD yang paling singkat
(Herawati, Fauna et al., 2012).
Pernyataan nomor enam tentang “Saya mengetahui bahwa salep, gel, dan
krim dapat digunakan maksimal tiga bulan setelah tutup kemasan dibuka”
(favourable)bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden mengenai
salep, gel, dan krim dapat digunakan maksimal tiga bulan setelah tutup kemasan
dibuka. Pada penelitian ini responden vang menjawab memgetahui sebanyak 232
orang (75,82%) Sehinggn, tingkat pengetahuan respenden mengenai mengetahui
tingkat pengetahuan responden mengenai salep, gel, dan krim dapat digunakan
maksimal tiga bulan setelah tutup kemasan dibuka dikategorikan baik. Karena
dalam penggunaannya, sediaan obat memiliki waktu kedaluwarsa yang berbeda
beda. Menurut (USP,2022) bahwa salep, gel, dan krim dapat digunakan maksimal
tiga bulan setelah tutup kemasan dibuka. Waktu kedaluwarsa obat merupakan
waktu yang menunjukan saat obat tidak layak lagi digubakan, jadi sampai dengan
waktu yang dimaksud, potensi, mutu, khasiat dan keamanan obat dijamin tetap
memenuhi syarat. Obat tersebut akan tetap efektif dan aman bagi kesehatan
sampai batas waktu yang ditentukan apabila disimpan dalam kondisi yang tepat
(Kusuma et al., 2020).
Selain itu terdapat dua pernyataan terendah yang dapat dijawab oleh
responden yaitu pada pernyataan nomor 8 dan 9. Pernyataan nomor delapan “Saya
mengetahui bahwa sediaan tablet dalam kemasan botol memiliki Beyond Use
Date tidak lebih dari enam bulan” (favourable) pernyataan ini bertujuan untuk
mengetahui bahwa sediaan tablet dalam kemasan botol memiliki Beyond Use
Date tidak lebih dari enam bulan. Dalam penelitian ini responden menjawab benar
sejumlah 200 orang atau 65,36% dari 306 responden. Menurut (USP, 2022)
bahwa sediaan tablet dalam kemasan botol memiliki Beyond Use Date tidak lebih
dari enam bulan. Tetapi pada penelitian ini responden belum mengetahui bahwa
58

sediaan tablet dalam kemasan botol memiliki Beyond Use Date tidak lebih dari
enam bulan. Perilaku menyimpan obat sudah menjadi tradisi dalam masyarakat.
Obat yang terdapat di rumah sering kali adalah bekas obat dari pemanfaatan
sebelumnya karena total obat masih banyak meskipun penyakitnya sendiri telah
sembuh dan karena Expire Date yang tertera pada sampul tehitung lama
(Tambunan et al., 2023).
Pernyataan nomor sembilan “Saya mengetahui, bahwa sediaan sirup kering
yang telah diencerkan dengan air setelah kemasan dibuka dapat digunakan selama
14 hari (favourable)” pernyataan ini menurut (USP, 2021) yang bertujuan untuk
mengetahui pengetahuan responden mengenai sediaan sirup kering yang telah
diencerkan dengan air setelah kemasan dibuka dapat digunakan selama 14 hari.
Dalam penelitian ini responden menjawab benar mengetahui sejumlah 176 orang
atau 57,52% dari 306 responden, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden
pada penelitian ini belum mengetahui. bahwa sediaan sirup kering yang telah
diencerkan dengan air setelah kemasan dibuka dapat digunakan selama 14 hari.
Hal ini dikarenakan masyarakat yang belum mengetahui dan masih banyak
masyarakat yang menyimpan sediaan tersebut digunakan kembali jika keluhan
yang serupa muncul kembali (Ratna Wulan Sari, Rully Yuliandhari, S.Farm. and
Faizatul Ummah, S.SiT., 2018)
Berdasakan uraian diatas, Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Ratna
Wulan Sari, Rully Yuliandhari, S.Farm. and Faizatul Ummah, S.SiT., 2018)
pengetahuan responden tentang Beyond Use Date obat dikategorikan baik yaitu
90,2%. Dapat diketahui bahwa Pengetahuan responden tentang pengetian Beyond
use date dikategorikan baik. Maka, responden dinilai telah memahami tentang
pengertian Beyond use date walaupun mereka mengaku tidak pernah mendapat
penyuluhan tentang Beyond use date tetapi mereka mendapatkan informasi dari
media lain. Menurut (Ningsih, 2020) Pengetahuan adalah hasil dari proses
pengindraan yang dilakukan oleh individu terhadap suatu objek. Pengetahuan
dapat diperoleh secara alamiah ataupun melalui pembelajaran baik pembelajaran
formal maupun diperoleh dari pengalaman pribadi. Pengetahuan yang diperoleh
melalui proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti motivasi
59

belajar, sarana informasin kondisi sosial, usia, pekerjaan, pendidikan, dan lainnya.
Dalam kesehatan, peningkatan pengetahuan yang baik sangat diperlukan untuk
mencapai pemeliharaan kesehatan yang baik.

5.8 Perilaku Responden tentang Beyond Use Date (BUD) Obat

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki


tingkat perilaku positif sejumlah 300 orang (98,0%), sedangkan responden dengan
tingkat perilaku negatif sejumlah 6 orang (2,0%). Pada Tabel 4.7 dapat diketahui
jawaban benar dan salah dari kuesioner yang telah dijawab oleh 306 responden.
Dalam penelitian ini terdapat 3 pernyataan tertinggi yang dapat dijawab setuju
oleh responden yaitu:
Pernyataan nomor empat tentang “Saya tetap menggunakan obat salep, gel,
dan krim jika Beyond Use Date/masa pakai obatnya belum melewati 90 hari”
bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku responden mengenai batas waktu
penggunaan obat salep, gel, dan krim jika Beyond Use Date/masa pakai obatnya
belum melewati 90 hari. Pada penelitian ini responden yang menjawab dengan
setuju sebanyak 188 orang (61,4%) , dapat disimpulkan bahwa perilaku responden
mengenai batas waktu obat salep, gel, dan krim jika Beyond Use Date/masa pakai
obatnya belum melewati 90 hari dapat dikategorikan baik (USP, 2021). Hal ini
dikarenakan pada kemasan sudah dipaparkan jika sediaan tidak boleh lagi ketika
sudah disimpan tidak boleh digunakan lagi 30 hari ((Ratna Wulan Sari, Rully
Yuliandhari, S.Farm. and Faizatul Ummah, S.SiT., 2018).
Pernyataan nomor lima tentang “Saya tidak menggunakan obat tetes mata
jika kemasan yang bersentuhan langsung dengan obat telah dibuka lebih dari 30
hari” bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku responden mengenai batas
waktu penggunaan obat tetes mata jika kemasan yang bersentuhan langsung
dengan obat telah dibuka lebih dari 30 hari. Menurut (USP,2022) tidak
menggunakan obat tetes mata jika kemasan yang bersentuhan langsung dengan
obat telah dibuka lebih dari 30 hari. Pada penelitian ini responden yang menjawab
dengan setuju sebanyak 170 orang (55,55%), dapat disimpulkan bahwa perilaku
responden mengenai batas waktu obat tetes mata jika kemasan yang bersentuhan
60

langsung dengan obat telah dibuka lebih dari 30 hari dapat dikategorikan baik.
Pernyataan nomor delapan tentang “Saya mengkonsumsi obat sediaan tablet
dalam kemasan botol apabila Beyond Use Date/masa pakai obatnya tidak lebih
dari 180 hari/enam bulan” bertujuan untuk mengetahui tingkat perilaku responden
mengenai obat sediaan tablet dalam kemasan botol apabila Beyond Use
Date/masa pakai obatnya tidak lebih dari 180 hari/enam bulan. Menurut
(USP,2022) mengkonsumsi obat sediaan tablet dalam kemasan botol apabila
Beyond Use Date/masa pakai obatnya tidak lebih dari 180 hari/enam bulan. Pada
penelitian ini responden yang menjawab dengan setuju sebanyak 162 orang
(52,9%), dapat disimpulkan bahwa perilaku responden mengenai obat sediaan
tablet dalam kemasan botol apabila Beyond Use Date/masa pakai obatnya tidak
lebih dari 180 hari/enam bulan dapat dikategorikan baik.
Selain itu terdapat dua pernyataan terendah yang dijawab tidak setuju oleh
responden yaitu pada pernyataan nomor 1 dan 7. Pernyataan nomor satu “Saya
menggunakan tanggal kedaluwarsa sebagai patokan sampai kapan obat dapat
digunakan (unfavourable)” pernyataan ini bertujuan untuk mengetahui perilaku
responden mengenai tanggal kedaluwarsa sebagai patokan sampai kapan obat
dapat digunakan. Dalam penelitian ini responden yang mendominasi menjawab
sangat setuju sejumlah 62 orang atau 25,82% dan ragu-ragu 76 orang atau
24,84%. Menurut (USP, 2022) menggunakan tanggal kedaluwarsa sebagai
patokan sampai kapan obat dapat digunakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
responden pada penelitian tidak setuju tanggal kadaluwarsa sebagai patokan
sampai kapan obat dapat digunakan. Hal ini dikarenakan Masih banyak
masyarakat yang belum dapat membedakan antara ED (Expire Date) dan BUD.
Selama ini masyarakat awam pada umumnya hanya mengenal ED dibandingkan
BUD. Hal ini diperlihatkan pada kegiatan tanya jawab pada 1 kelompok yang
mengira bahwa BUD sama dengan ED. Salah satu pria pada kelompok tersebut
memberikan keterangan bahwa obat batuk disimpan di kulkas dan digunakan
sampai berbulan-bulan selama obat tersebut masih ada dan bisa diberikan ke
penderita yang lain. Padahal BUD merupakan salah satu aspek yang sangat
penting karena berkaitan dengan stabilitas dan mutu obat (Muharni Saputri, 2023).
61

Kemudian pernyataan nomor tujuh “Saya tetap mengkonsumsi obat sediaan


kapsul dalam kemasan botol meskipun sudah melewati masa pakainya (90 hari
setelah kemasan botol telah dibuka) (unfavourable)” pernyataan ini bertujuan
untuk mengetahui perilaku responden mengenai tetap mengkonsumsi obat sediaan
kapsul dalam kemasan botol meskipun sudah melewati masa pakainya (90 hari
setelah kemasan botol telah dibuka). Menurut (USP,2022) tetap mengkonsumsi
obat sediaan kapsul dalam kemasan botol meskipun sudah melewati masa
pakainya (90 hari setelah kemasan botol telah dibuka). Dalam penelitian ini
responden mendominasi menjawab setuju 62 dan ragu-ragu sejumlah 116 orang
atau 26,80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden pada penelitian belum
mengetahui tetap mengkonsumsi obat sediaan kapsul dalam kemasan botol
meskipun sudah melewati masa pakainya (90 hari setelah kemasan botol telah
dibuka) dan responden belum pernah mendapatkan informasi terkait dengan
batasan waktu penggunaan obat puyer atau kapsul yang responden terima (Arafah,
2021).
Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap
dan tindakan. Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap
stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010).
Sedangkan menurut Wawan (2011) Perilaku merupakan suatu tindakan yang
dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari
maupun tidak.Perilaku adalah kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi.
Dari hasi penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa mayoritas responden
memiliki perlaku yang positif terkait tentang Beyond Use Date (BUD) obat.

5.9 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Tentang


Beyond Use Date (BUD) Obat di Banjar Dinas Jadi Anyar

Analisis hubungan antar variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan


menggunakan uji non parametrik Spearman Rank. Uji Spearman Rank digunakan
karena data dalam penelitian ini tidak terdistribusi normal sehingga syarat uji
parametrik Pearson tidak terpenuhi. Oleh karena itu, untuk menganalisis korelasi
62

antar variabel digunakan uji Spearman Rank. Hasil pengolahan data dapat dilihat
pada tabel 4.9 berdasarkan uji statistika diperoleh nilai sig. (2-tailed) = 0,000
sehingga hasil dikatakan bermakna pengolahan data menggunakan SPSS dengan
dasar pengambilan keputusan apabila nilai p<0,05 maka terdapat korelasi
bermakna antara dua variabel, jika nilai p> 0,05 maka tidak terdapat korelasi
bermakna antara dua variabel. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara tingkat pengetahuan dan perilaku pasien mengenai Beyond Use Date obat
di Banjar Dinas Jadi Anyar dengan Nilai r (correlation coefficient) menunjukkan
0,444 yang bermakna korelasi pengetahuan terhadap perilaku menunjukkan
korelasi yang sedang dan arah korelasi positif. Artinya semakin baik pengetahuan
seseorang maka perlaku akan semakin positif. Hal ini karena pengetahuan
merupakan salah satu faktor pendukung (predisposing factor) terbentuknya
perilaku seseorang. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Gambar 4.6 menunjukkan hasil pengolahan data distribusi tingkat
pengetahuan pada masyarakat di Banjar Dinas Jadi Anyar dengan hasil yaitu
pengetahuan baik memiliki persentase sebesar 75,8% dan responden dengan
pengetahuan kurang memiliki persentase sebesar 24,2%. Dari hasil ini dapat
terlihat bahwa pengetahuan dengan kategori baik yang mendominasi tingkat
pengetahuan. Sedangkan, gambar 4.7 menunjukkan hasil pengolahan data
distribusi perilaku pada masyarakat di Banjar Dinas Jadi Anyar dan diperoleh
hasil responden dengan perilaku positif memiliki persentase sebesar 98,% dan
responden dengan perilaku negatif memiliki persentase sebesar 2,0%. Dari hasil
ini dapat terlihat bahwa perilaku positif yang mendominasi masyarakat di Banjar
Dinas Jadi Anyar. Hal ini selaras dengan penelitian (Muhamad Alfarizi, 2021)
menyatakan pengetahuan yang baik akan mendorong perilaku yang positif.
Pengetahuan juga akan meningkatkan kesadaran seseorang mengenai situasi
sendiri maupun di dalam masyarakat sehinggga setiap individu mampu
mengambil keputusan dalam mengambil tindakan yang tepat. Hal ini dapat
diterapkan seseorang berada dalam kondisi kesehatan yang baik maka
pengetahuan yang dimilikinya akan berpengaruh pada perilakunya.
63

Menurut Kristina (2018), salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya


perubahan, pemahaman, sikap dan perilaku seseorang, sehingga seseorang mau
mengadopsi perilaku baru, yaitu kesiapan psikologis yang ditentukan oleh tingkat
pengetahuan. Dijelaskan pula oleh Kristina (2018), bahwa pengetahuan
merupakan salah satu faktor predisposisi agar suatu perilaku menjadi perbuatan.
Selain itu menurut (Azwar, 2012) tingkat pengetahuan seseorang merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi perilaku. Pengetahuan yang baik akan
memberikan pemahaman yang baik tentang suatu hal, sehingga akan mendorong
seseorang untuk melakukan perilaku yang baik pula.
Secara teoritis perubahan perilaku seseorang dalam mengadopsi perilaku
baru umumnya mengikuti tahap-tahap proses. Pengetahuan bisa diperoleh dari
pendidikan formal, atau dari pengalaman yang berasal dari berbagai macam
sumber misalnya media sosial, kerabat dekat dll. Pengetahuan ini dapat
membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai keyakinan
tersebut (Notoatmodjo, 2017).
Pada akhir penelitian, setelah responden mengisi kuesioner dengan lengkap,
responden akan diberikan edukasi melalui flyer. Flyer yang akan diberikan berisi
informasi mengenai definisi dari Beyond Use Date (BUD), Expiration date (ED),
mengenai batas waktu penggunaan obat sesuai dengan Beyond Use Date (BUD).
Diharapkan dengan pemberian flyer ini, masyarakat yang telah mendapatkan
edukasi bisa lebih mengerti mengenai mengenai definisi dari Beyond Use Date
(BUD), Expiration date (ED), mengenai batas waktu penggunaan obat sesuai
dengan Beyond Use Date (BUD).

5.10 Batasan Waktu Penelitian

Penelitian ilmiah yang baik, memiliki Batasan-batasan yang jelas dalam


pelaksanaannya. Hal ini berfungsi agar dapat tepat dalam menjawab hipotesis
yang diajukan. Batasan-batasan penelitian ini antara lain:
1. Penelitian ini dilakukan hanya pada satu banjar yakni di Banjar Dinas Jadi
Anyar.
64

2. Pada Penelitian sebelumnya yang membahas terkait dengan hubungan tingkat


pengetahuan dan perilaku tentang Beyond Use Date (BUD) masih sangat
terbatas.
3. Penelitian ini menggunakan kuesioner baru, sehingga perlu dilakukan
penyempurnaan lagi sehingga akan menghasilkan output yang jauh lebih baik
lagi.
BAB VI
SARAN DAN KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Banjar


Dinas Jadi Anyar memiliki pengetahuan yang baik mengenai Beyond Use Date
(BUD) obat sebanyak 232 orang (75,8%), dan pengetahuan kurang sebanyak 74
orang (24,2%). Pada aspek perilaku yang positif dalam menerapkan Beyond Use
Date (BUD) obat dengan persentase sebanyak 300 (98,0%) dan perilaku negative
sebanyak 6 orang (2,0%). Analisis terkait hubungan antara tingkat pengetahuan
dan perilaku masyarakat tentang Beyond Use Date (BUD) obat menggunakan uji
Spearman Rank menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (<0,05). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan
perilaku masyarakat tentang Beyond Use Date obat di Banjar Dinas Jadi Anyar
dengan Nilai r (correlation coefficient) menunjukkan 0,444 yang bermakna
korelasi pengetahuan terhadap perilaku menunjukkan korelasi sedang dan arah
korelasi positif.

6.2 Saran

Diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu


pengetahuan terkait dengan penyimpanan dirumah khususnya Beyond Use Date
(BUD) obat, selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi
bagi Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian dalam memberikan edukasi
mengenai Beyond Use Date (BUD).

65
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2011. Sikap dan Perilaku. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya
(Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ariani, A. P., 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Amalia, R.N., Dianingati, R.S. and Annisaa’, E. (2022) ‘Pengaruh Jumlah
Responden terhadap Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi’, Generics: Journal of Research
in Pharmacy, 2(1), pp. 9–15. Available at:
https://doi.org/10.14710/genres.v2i1.12271.
Budiman dan Riyanto, A., 2013, Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Cokro, F., Arrang, S. T., Solang, J. A. N., & Sekarsari, P. (2021). The Beyond-
Use Date Perception of Drugs in North Jakarta, Indonesia. Indonesian
Journal of Clinical Pharmacy, 10(3), 172–179.
https://doi.org/10.15416/ijcp.2021.10.3.172
Darsini, Fahrurrozi, & Cahyono, E. A. (2019). Pengetahuan ; Artikel
Review.Jurnal Keperawatan, 12(1), 97.
Depkes RI. (2009). Klasifikasi umur menurut kategori. Jakarta: Ditjen Yankes.
Herawati, Fauna. 2012. “Rasional Beyond Use Date (BUD).” Buletin
Rasional 10(3):19–24.
Hollis, K., Payen, F., & Vaillancourt, R. (2021). Implementation of Beyond-Use
Date Guidelines for Single-Use Vials at a Pediatric Hospital. The
Canadian Journal of Hospital Pharmacy, 74(1), 70.
Iskandar, I., Meida, B., & Octavia, D. R. (2022). Edukasi Identifikasi Masa
Kadaluarsa Obat dan Perhitungan Beyond Use Date pada Pasien Instalasi
Farmasi Rawat Jalan di RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban. Prima
Abdika : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 55–61.
https://doi.org/10.37478/abdika.v2i1.1689
Irwan, I. (2018). Etika dan Perilaku Kesehatan (Cetakan II). CV. Absolute Media.
Kemenkes RI. (2011). Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Republik Indonesia 2014.

66
67

Kusuma, I. Y., Octaviani, P., Muttaqin, C. D., Lestari, A. D., Rudiyanti, F., &
Sa’diah, H. (2020). UpaKusuma, I. Y., Octaviani, P., Muttaqin, C. D.,
Lestari, A. D., Rudiyanti, F., & Sa’diah, H. (2020). Upaya Peningkatan
Pemahaman Masyarakat Terhadap Beyond Use Date Didesa Kecepit,
Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara. Pelita Abdi Masyarakat,
1(1. Pelita Abdi Masyarakat, 1–10.
Kristina. (2018). Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional pada Masyarakat
Kecamatan
Mardiyan, R. (n.d.). Dalam Pembelajaran Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian
Pada Siswa Kelas Xi Ips 3 Sma Negeri 3 Bukittinggi Dengan Metode
Bermain Peran ( Role Playing ).
Mustafa H. Paradigma Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) Tentang Beyond Use
Date (BUD) Obat Dengan Memanfaatkan Media Sosial. Karya Tulis Ilm.
2019;61.
Notoatmodjo, S., 2014, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S., 2010, Promosi Kesehahatan Teori dan Aplikasi. Malang: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. 2017. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pertiwi, G. S., Aini, S. R., & Hajrin, W. (2021). Tingkat Pengetahuan Mahasiswa
Program Studi Universitas. Jurnal Kedokteran 2021, 10(2), 435–440
Pangkah, K., & Tegal, K. (2022). Gambaran pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap beyond use date (bud) di desa dermasandi kecamatan pangkah
kabupaten tegal.
PP IAI. (2014). Pedoman Pelaksanaan Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO).
Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia.
Rikomah, S. E., Novia, D., & Rahma, S. (2018). Gambaran Penggunaan
Antibiotik Pada Pasien Pediatri Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Di
Klinik Sint. Carolus Bengkulu. Jurnal Ilmiah Manuntung, 4(1), 28–35.
https://doi.org/10.51352/jim.v4i1.134
Ramadhani Khija, ludovick Uttoh, M. K. T. (2015). Teknik Pengambilan Sampel.
Ekp, 13(3), 1576–1580.
Sugiyono. (2017). Metode KuantitatiSugiyono. (2017). Metode Kuantitatif. In
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (pp. 13–19).f. In
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Sukarman, P., Erika, R., Luthfi, P., Purba, M. B., Bermadetta, P. P., Sara, T. T. P.,
Budi, P. H. M. P. S. A., Sherly, & Virginia, L. N. (2020). Perilaku
Organisasi.
68

Sari OM, Anwar K, Putri IP. Tingkat Pengetahuan dalam Penyimpanan dan
Pembuangan Obat di Rumah pada Masyarakat Kota Banjarbaru
Kalimantan Selatan. Cendekia J Pharm. 2021;5(2):145–55.
Tambunan, I. J., Nadia, S., Ginting, E., & Berutu, K. M. (2023). Sosialisasi
Tentang Beyond Use Date (BUD) Kepada Masyarakat Kota Binjai. 2(1).
USP. 2019. USP Compounding Standards and Beyond-Use Dates (BUD).
USP. 2022. USP Compounding Standards and Beyond-Use Dates Updates to
BUD in Compounding Standards.
Veronica, E. I., Arrang, S. T., & Notario, D. (2021). Pengaruh Media Edukasi
Terhadap Tingkat Pengetahuan Beyond Use Date. 13, 111–117.
Wulandari, E. S., Joko, T., & Suhartono, S. (2021). Hubungan Praktik Kebersihan
Perorangan Karyawan Dan Kondisi Lingkungan Kerja Dengan Kejadian
Terinfeksi Covid-19 Di Pt X Jakarta Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat
(Undip), 9(5), 595–600. https://doi.org/10.14710/jkm.v9i5.30873
Wellina, S., Yohana, G. D., & Royani, S. E. (2018). Perilaku Seksual Remaja
Wiryanto. Harahap, Urip. arsono. Mawengkang, H. (2016). Model of
Determining Criteria for Community Pharmacy Practice in Indonesia.
Wawan, A & Dewi, M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusi.Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika
Wardathi, A. N., & Pradipta, A. W. (2019). Feasibility of Material, Language
and Media Aspects in the Development of Statistics Textbooks for
Physical Education at IKIP Budi Utomo Malang. Efektor, 6(1), 61.
https://doi.org/10.29407/e.v6i1.12552
Moch Nazir. Metode Penelitian. Jakarta: PT Salemba, 2003.
Ratna Wulan Sari, A., Rully Yuliandhari, S.Farm., M.F.K. and Faizatul Ummah,
S.SiT., M.K. (2018) ‘Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Beyond
Use Date Di Perumahan Sugio’, Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.
Saputri, M., Zebua, N. F., Sudewi, S., Hidayat, S., Anggraini, D., Karima, N., ...
& Hafizurrahman, H. (2023). Sosialisasi BUD untuk Mencegah Kesalahan
dalam Penggunaan Obat di Lapangan Stadion Teladan Medan. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Tjut Nyak Dhien, 2(2), 106-114.
Yulianto, A. (2020). Pengujian Psikometri Skala Guttman untuk Mengukur.
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi, 18(2009), 38–48.
LAMPIRAN

69
70

Lampiran 1. Surat Pengantar Penelitian


71

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dari Kelurahan Desa Banjar Anyar


72

Lampiran 3. Surat Permohonan Ethical Clearance


73

Lampiran 4. Surat Ethical Clearance


74

Lampiran 5. Surat Pernyataan Apoteker I


75

Lampiran 6. Surat Pernyataan Apoteker II


76

Lampiran 7. Surat Pernyataan Ahli Bahasa


77

Lampiran 8. Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN


78

Lampiran 9. Informed Consent


79

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

I. UMUM

Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i mengisi data berikut, kerahasiaan


data responden akan dijaga dan data hanya digunakan untuk statistik
penelitian

Identitas Responden

Nama :

Usia :

Alamat :

Pendidikan :

SD

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

Jenis Kelamin :
Laki-laki

Perempuan

Pekerjaan :
PNS

Wiraswasta

Pedagang

Ibu Rumah Tangga


80

Mahasiswa

Buruh

Tidak bekerja

Lainnya :

II. DAFTAR PERTANYAAN

1. Obat apakah yang pernah Bapak/Ibu/Saudara/i simpan sebagai


persediaan di rumah ?

Jawab:

2. Media Informasi yang Sering Digunakan :


Media cetak (koran/majalah)
Media televisi
Media internet (facebook, Instagram, google, tiktok)
Aplikasi kesehatan (halodoc, dll)

Tabel 1 Kuesioner Pengetahuan Mengenai Beyond Use Date

NO PERNYATAAN
JAWABAN
YA TIDAK
1 Saya mengetahui, bahwa batas waktu
penggunaan obat sebelum kemasan primer
(kemasan yang bersentuhan langsung dengan
obat) dibuka disebut tanggal kadaluwarsa.
(favourable)
2 Saya mengetahui, tanggal kadaluwarsa
menjadi suatu patokan sampai kapan obat
dapat digunakan. (unfavourable)
3 Saya mengetahui, bahwa obat puyer
racikan akan memiliki Beyond Use
81

Date/masa pakai obat selama 3 bulan.


(favourable)
4 Saya mengetahui, Expire Date (tanggal
kadaluwarsa) dan Beyond Use Date adalah
istilah yang sama dalam penyimpanan obat.
(unfavourable)
5 Saya mengetahui, bahwa sediaan sirup,
emulsi, suspensi, memiliki Beyond Use
Date (masa pakai setelah botol dibuka) yaitu
maksimal 35 hari dengan disimpan pada
suhu ruang. (favourable)
6 Saya mengetahui bahwa salep, gel, dan krim
dapat digunakan maksimal tiga bulan
setelah tutup kemasan dibuka. (favourable)
7 Saya mengetahui bahwa tetes mata dapat
digunakan maksimal 30 hari
setelah tutup botol dibuka. (favourable)
8 Saya mengetahui bahwa sediaan tablet dalam
kemasan botol memiliki Beyond Use Date
tidak lebih dari enam bulan. (favourable)
9 Saya mengetahui bahwa sediaan sirup kering
yang telah diencerkan dengan air setelah
kemasan dibuka dapat digunakan selama 14
hari. (favourable)
10 Saya mengetahui bahwa obat sediaan kapsul
dapat digunakan sampai hari ke-90 setelah
kemasan primer dibuka. (favourable)
82

Tabel 2 Kuesioner Perilaku Terhadap Beyond Use Date

NO DAFTAR PERNYATAAN JAWABAN


STS TS RR S SS
1 Saya menggunakan tanggal
kadaluwarsa sebagai patokan
sampai kapan obat dapat digunakan
(Unfavorable).
2 Saya mengkonsumsi obat puyer
jika beyond use date/masa pakai
obatnya tidak lebih dari tiga bulan
(Favorable)
3 Saya mengkonsumsi obat sediaan
cair (sirup, emulsi, suspensi) jika
tutup botol telah dibuka tidak lebih
dari 35 hari (Favorable)
4 Saya tetap menggunakan obat
salep, gel, dan krim jika beyond
use date/masa pakai obatnya belum
melewati 90 hari (Favorable)
5 Saya tidak menggunakan obat tetes
mata jika kemasan yang
bersentuhan langsung dengan obat
telah dibuka lebih dari 30 hari
(Favorable)
6 Saya mengkonsumsi obat sediaan
sirup kering yang telah diencerkan
dengan air jika kemasan yang
bersentuhan langsung dengan obat
telah dibuka kurang dari 14 hari
(Favorable)
83

7 Saya tetap mengkonsumsi obat


sediaan kapsul dalam kemasan
botol meskipun sudah melewati
masa pakainya (90 hari setelah
kemasan botol telah dibuka)
(Unfavorable)
8 Saya mengkonsumsi obat sediaan
tablet dalam kemasan botol apabila
beyond use date/masa pakai
obatnya tidak lebih
dari 180 hari/enam bulan
(Favorable)

Keterangan :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

RR : Ragu – Ragu

S : Setuju

SS : Sangat Setuju
84

Lampiran 11. Pengisian Kuesioner Oleh Responden


85
86
87
88
89
90

Lampiran 12. Data Demografi Responden

Kode Resp Jenis Kelamis Usia Pendidikan Terakhir Pekerjaan Media


Informasi
R1 Perempuan 43 SMA Pedagang Media
Internet
R2 Perempuan 19 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R3 Laki-laki 45 SMA Wiraswasta Media
Internet
R4 Perempuan 22 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R5 Perempuan 18 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R6 Perempuan 47 SMA Wiraswasta Media
Internet
R7 Perempuan 51 SMA IRT Media
Televisi
R8 Laki-laki 58 SMA Pedagang Media
Internet
R9 Laki-laki 56 SMP Wiraswasta Media
Internet
R10 Laki-laki 30 SMA Pedagang Media
Internet
R11 Perempuan 46 SMP Wiraswasta Media
Internet
R12 Laki-laki 52 SMA Wiraswasta Media
Internet
R13 Laki-laki 39 SMA Wiraswasta Media
Internet
R14 Laki-laki 50 SMA IRT Media
Televisi
R15 Laki-laki 48 SMP IRT Media
Internet
R16 Laki-laki 43 SMA IRT Media
Internet
R17 Laki-laki 50 SMA Wiraswasta Media
Internet
R18 Laki-laki 25 SMP Pedagang Media
Internet
R19 Perempuan 25 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R20 Laki-laki 35 SMA Wiraswasta Media
Internet
R21 Perempuan 35 SMA IRT Media
Internet
R22 Perempuan 36 SD Wiraswasta Media
Internet
91

R23 Laki-laki 25 SMA Wiraswasta Media


Internet
R24 Perempuan 42 Perguruan tinggi IRT Media
Internet
R25 Perempuan 42 SMA Wiraswasta Media
Internet
R26 Laki-laki 53 SMA Wiraswasta Media
Internet
R27 Perempuan 50 SMA IRT Media
Televis
R28 Perempuan 28 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R29 Laki-laki 30 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R30 Perempuan 40 SMA PNS Media
Internet
R31 Laki-laki 20 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R32 Laki-laki 30 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R33 Perempuan 29 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R34 Laki-laki 28 SMA IRT Media
Internet
R35 Perempuan 46 SD IRT Media
Televisi
R36 Laki-laki 35 SMA Wiraswasta Media
Internet
R37 Laki-laki 19 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R38 Laki-laki 41 SMA Wiraswasta Media
Internet
R39 Laki-laki 27 SMA Wiraswasta Media
Internet
R40 Laki-laki 57 SMA IRT Media
Internet
R41 Laki-laki 41 SMA Buruh Media
Internet
R42 Laki-laki 27 SMA Wiraswasta Media
Televisi
R43 Perempuan 31 SMA IRT Media
Internet
R44 Perempuan 25 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R45 Laki-laki 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
R46 Laki-laki 22 SMA Wiraswasta Media
Internet
92

R47 Perempuan 29 SMA Wiraswasta Media


Internet
R48 Laki-laki 28 SMA PNS Media
Internet
R49 Laki-laki 30 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R50 Perempuan 38 SMA PNS Media
Internet
R51 Perempuan 62 SMP IRT Media
Internet
R52 Perempuan 18 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R53 Perempuan 21 SMA Wiraswasta Media
Internet
R54 Laki-laki 26 SMA Wiraswasta Media
Internet
R55 Laki-laki 18 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R56 Perempuan 18 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R57 Laki-laki 39 Perguruan tinggi PNS Media
Cetak
R58 Perempuan 52 SMA Buruh Media
Internet
R59 Laki-laki 25 SMP Tidak Media
bekerja Televis
R60 Laki-laki 18 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R61 Laki-laki 18 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R62 Perempuan 18 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R63 Perempuan 45 SD PNS Media
Internet
R64 Laki-laki 55 SD Buruh Media
Internet
R65 Laki-laki 21 SMA Mahasiswa Media
Internet
R66 Laki-laki 52 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R67 Laki-laki 23 SMA Mahasiswa Media
Internet
R68 Laki-laki 47 SMA PNS Media
Cetak
R69 Laki-laki 52 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R70 Laki-laki 27 SMA Wiraswasta Media
Internet
93

R71 Laki-laki 50 Perguruan tinggi PNS Media


Internet
R72 Perempuan 51 SMA IRT Media
Internet
R73 Laki-laki 57 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R74 Perempuan 43 SMP IRT Media
Internet
R75 Laki-laki 46 SMA Wiraswasta Media
Internet
R76 Perempuan 34 SMA Wiraswasta Media
Internet
R77 Laki-laki 58 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R78 Perempuan 56 Perguruan tinggi PNS Aplikasi
Kesehatan
R79 Perempuan 45 SMA Buruh Media
Cetak
R80 Laki-laki 42 SMA Wiraswasta Media
Internet
R81 Laki-laki 50 SMA Wiraswasta Media
Cetak
R82 Laki-laki 46 SMA Wiraswasta Media
Cetak
R83 Perempuan 40 SMA Pedagang Media
Televisi
R84 Perempuan 45 SMA Pedagang Media
Internet
R85 Perempuan 22 Perguruan tinggi PNS Media
Cetak
R86 Perempuan 21 SMA Wiraswasta Media
Internet
R87 Laki-laki 55 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R88 Perempuan 49 SMA Pedagang Media
Internet
R89 Perempuan 50 SMA Pedagang Media
Internet
R90 Laki-laki 53 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R91 Laki-laki 28 SMA Buruh Media
Internet
R92 Perempuan 55 SMA Pedagang Media
Internet
R93 Laki-laki 33 SMA Pedagang Media
Internet
R94 Perempuan 26 SMA IRT Media
Internet
94

R95 Perempuan 34 Perguruan tinggi IRT Media


Internet
R96 Laki-laki 40 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R97 Laki-laki 43 SMA Wiraswasta Media
Internet
R98 Laki-laki 45 SMA Buruh Media
Televis
R99 Perempuan 21 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R100 Laki-laki 20 SMA Wiraswasta Aplikasi
Kesehatan
R101 Perempuan 50 SMA IRT Media
Internet
R102 Laki-laki 19 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R103 Laki-laki 56 SD Wiraswasta Media
Internet
R104 Perempuan 39 SMA Wiraswasta Media
Internet
R105 Perempuan 20 SMA Wiraswasta Media
Televisi
R106 Laki-laki 63 SMA PNS Media
Internet
R107 Perempuan 35 SMA Wiraswasta Media
Internet
R108 Laki-laki 22 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R109 Perempuan 28 SMA Wiraswasta Media
Internet
R110 Perempuan 59 SMA IRT Media
Internet
R111 Laki-laki 28 SMA Wiraswasta Media
Internet
R112 Perempuan 55 SD Wiraswasta Media
Internet
R113 Perempuan 58 SMA IRT Media
Internet
R114 Laki-laki 60 Perguruan tinggi PNS Media
Cetak
R115 Perempuan 61 SMA IRT Media
Internet
R116 Laki-laki 65 SMA PNS Media
Televisi
R117 Perempuan 54 SMP IRT Media
Televisi
R118 Perempuan 40 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
95

R119 Laki-laki 60 SMA Wiraswasta Media


Internet
R120 Perempuan 22 SMA Wiraswasta Media
Internet
R121 Perempuan 41 SMA Wiraswasta Media
Internet
R122 Laki-laki 42 SMA Wiraswasta Media
Internet
R123 Laki-laki 24 SMA Wiraswasta Media
Internet
R124 Laki-laki 42 SMA Wiraswasta Media
Internet
R125 Perempuan 18 SMA Wiraswasta Media
Internet
R126 Perempuan 40 SMA IRT Media
Internet
R127 Laki-laki 18 SMA IRT Media
Internet
R128 Laki-laki 37 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R129 Perempuan 37 SMA Pedagang Media
Televisi
R130 Laki-laki 40 SMA Wiraswasta Media
Internet
R131 Perempuan 48 SMA IRT Media
Internet
R132 Laki-laki 23 SMP Pedagang Media
Internet
R133 Laki-laki 30 SMA Buruh Media
Internet
R134 Laki-laki 41 SMA Wiraswasta Media
Internet
R135 Perempuan 30 SMA IRT Media
Internet
R136 Laki-laki 58 SMA Wiraswasta Media
Internet
R137 Laki-laki 34 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R138 Perempuan 39 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R139 Perempuan 31 SMA Wiraswasta Media
Internet
R140 Perempuan 22 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R141 Laki-laki 55 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R142 Perempuan 23 SMA Wiraswasta Media
Internet
96

R143 Perempuan 22 SMA Tidak Media


bekerja Internet
R144 Perempuan 45 SMA Wiraswasta Media
Internet
R145 Perempuan 27 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R148 Perempuan 20 SD Wiraswasta Media
Internet
R147 Perempuan 47 SMA Wiraswasta Media
Internet
R148 Laki-laki 26 Perguruan tinggi Pedagang Media
Internet
R149 Perempuan 24 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R150 Perempuan 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
R151 Perempuan 31 SMA Pedagang Media
Internet
R152 Laki-laki 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
R153 Perempuan 19 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R154 Perempuan 21 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R155 Perempuan 22 SMA IRT Media
Internet
R156 Perempuan 21 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R157 Laki-laki 25 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R158 Perempuan 20 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R159 Perempuan 23 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R160 Perempuan 56 SMP Wiraswasta Media
Internet
R161 Perempuan 31 SMP Pedagang Media
Internet
R162 Laki-laki 36 SMA Pedagang Media
Internet
R163 Perempuan 42 SMA Wiraswasta Media
Internet
R164 Perempuan 48 SMA Wiraswasta Media
Internet
R165 Laki-laki 57 SMA Wiraswasta Media
Internet
R166 Laki-laki 60 SMA Wiraswasta Media
Internet
97

R167 Laki-laki 48 SMA Wiraswasta Media


Internet
R168 Laki-laki 20 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R169 Perempuan 29 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R170 Laki-laki 30 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R171 Laki-laki 55 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R172 Perempuan 47 SMA IRT Media
Internet
R173 Perempuan 52 SMA IRT Media
Internet
R174 Laki-laki 30 SMA Wiraswasta Media
Internet
R175 Perempuan 38 SMP Wiraswasta Media
Internet
R176 Perempuan 33 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R177 Laki-laki 48 SMA Wiraswasta Media
Internet
R178 Perempuan 40 SMA IRT Media
Internet
R179 Perempuan 21 SMA Wiraswasta Media
Internet
R180 Perempuan 45 SMA IRT Media
Internet
R181 Perempuan 43 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R182 Perempuan 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
R183 Perempuan 53 SMP IRT Media
Internet
R184 Perempuan 21 SMA Wiraswasta Media
Internet
R185 Laki-laki 21 SMA Mahasiswa Media
Internet
R186 Perempuan 58 Perguruan tinggi Pedagang Media
Internet
R187 Perempuan 58 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R188 Perempuan 54 SMA Wiraswasta Media
Internet
R189 Perempuan 24 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R190 Perempuan 20 SMA Mahasiswa Media
Internet
98

R191 Perempuan 22 SMA Mahasiswa Media


Internet
R192 Perempuan 21 SMA Mahasiswa Media
Internet
R193 Perempuan 35 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R194 Laki-laki 58 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R195 Perempuan 54 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R196 Laki-laki 20 SMA Mahasiswa Media
Internet
R197 Laki-laki 57 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R198 Laki-laki 25 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R199 Perempuan 21 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R200 Laki-laki 30 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R201 Perempuan 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
R202 Perempuan 40 SMA IRT Media
Internet
R203 Perempuan 22 SMA Mahasiswa Media
Internet
R204 Laki-laki 63 SMA PNS Media
Internet
R205 Perempuan 38 SMA IRT Media
Internet
R206 Perempuan 51 SMA IRT Media
Internet
R207 Laki-laki 52 SMA Wiraswasta Media
Internet
R208 Perempuan 29 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R209 Perempuan 36 SMP Wiraswasta Media
Internet
R210 Perempuan 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
R211 Laki-laki 21 SMA Wiraswasta Media
Internet
R212 Perempuan 41 SMA Pedagang Media
Internet
R213 Laki-laki 42 Perguruan tinggi Wiraswasta Media
Internet
R214 Perempuan 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
99

R215 Perempuan 23 Perguruan tinggi Tidak Media


bekerja Internet
R216 Laki-laki 57 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R217 Laki-laki 33 SMA Wiraswasta Media
Internet
R218 Perempuan 51 SMA Pedagang Media
Internet
R219 Perempuan 33 Perguruan tinggi IRT Media
Internet
R220 Laki-laki 20 SMA Pedagang Media
Internet
R221 Perempuan 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
R222 Laki-laki 19 SMA Mahasiswa Media
Internet
R223 Perempuan 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
R224 Perempuan 27 SMA Pedagang Media
Internet
R225 Perempuan 21 SMA Wiraswasta Media
Internet
R226 Perempuan 42 SMA Wiraswasta Media
Internet
R227 Perempuan 31 SMA SPG Media
Internet
R228 Perempuan 31 Perguruan tinggi Pedagang Media
Internet
R229 Perempuan 19 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R230 Perempuan 18 SMA SPG Media
Internet
R231 Perempuan 24 SMA SPG Media
Internet
R232 Perempuan 22 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R233 Laki-laki 18 SMA Tidak Media
bekerja Internet
R234 Perempuan 20 SMA Mahasiswa Media
Internet
R235 Perempuan 65 Perguruan tinggi Pensiun Media
Internet
R236 Perempuan 22 SMA Wiraswasta Media
Internet
R237 Perempuan 20 SMA Mahasiswa Media
Internet
R238 Perempuan 65 SMA Pedagang Media
Televisi
100

R239 Perempuan 49 SMA Wiraswasta Media


Internet
R240 Perempuan 40 SMA Buruh Media
Internet
R241 Laki-laki 20 SMA Buruh Media
Internet
R242 Perempuan 39 SMP Pedagang Media
Internet
R243 Laki-laki 53 SMA Pedagang Media
Internet
R244 Perempuan 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
R245 Laki-laki 22 SMA Wiraswasta Media
Internet
R246 Perempuan 23 SMA Wiraswasta Media
Internet
R247 Perempuan 21 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R248 Perempuan 27 SMA Pedagang Media
Internet
R249 Laki-laki 50 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R250 Perempuan 22 SMA Wiraswasta Media
Internet
R251 Perempuan 21 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R252 Perempuan 22 SMA Wiraswasta Media
Internet
R253 Perempuan 25 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R254 Perempuan 25 SMA Wiraswasta Media
Internet
R255 Perempuan 22 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R256 Perempuan 22 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R257 Perempuan 23 SMA Wiraswasta Media
Internet
R258 Laki-laki 19 SMA Mahasiswa Media
Internet
R259 Laki-laki 50 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R260 Perempuan 22 SMA Wiraswasta Media
Internet
R261 Perempuan 23 SMA Mahasiswa Media
Internet
R262 Perempuan 22 SMA Pedagang Media
Internet
101

R263 Laki-laki 22 SMA Wiraswasta Media


Internet
R264 Perempuan 27 Perguruan tinggi IRT Media
Internet
R265 Perempuan 22 SMA Pedagang Media
Internet
R266 Perempuan 22 SMA Mahasiswa Media
Internet
R267 Perempuan 20 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R268 Laki-laki 38 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R269 Perempuan 20 SMA Mahasiswa Media
Internet
R270 Laki-laki 27 SMA Buruh Media
Internet
R271 Perempuan 25 SMA Wiraswasta Media
Internet
R272 Perempuan 28 SMA Pedagang Media
Internet
R273 Laki-laki 25 SMA Wiraswasta Media
Internet
R274 Perempuan 28 SMA Wiraswasta Media
Internet
R275 Perempuan 22 SMA Pedagang Media
Internet
R276 Perempuan 35 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R277 Laki-laki 22 SMA Wiraswasta Media
Internet
R278 Perempuan 30 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R279 Perempuan 22 SMA Mahasiswa Media
Internet
R280 Perempuan 22 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R281 Perempuan 22 SMA Mahasiswa Media
Internet
R282 Perempuan 25 SMA Wiraswasta Media
Internet
R283 Perempuan 22 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R284 Perempuan 51 SMA Wiraswasta Media
Internet
R285 Perempuan 27 SMA Wiraswasta Media
Internet
R286 Perempuan 50 SMA Pedagang Media
Internet
102

R287 Perempuan 22 Perguruan tinggi Mahasiswa Media


Internet
R288 Perempuan 21 SMA Mahasiswa Media
Internet
R289 Perempuan 31 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R290 Perempuan 18 SMA Mahasiswa Media
Internet
R291 Perempuan 21 SMA Mahasiswa Media
Internet
R292 Laki-laki 21 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R293 Perempuan 26 SMA Wiraswasta Media
Internet
R294 Perempuan 22 SMA Wiraswasta Media
Internet
R295 Laki-laki 55 SMP Pedagang Media
Cetak
R296 Perempuan 21 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R297 Perempuan 43 SMA Mahasiswa Media
Internet
R298 Perempuan 19 Perguruan tinggi Mahasiswa Media
Internet
R299 Perempuan 27 SMP Wiraswasta Media
Internet
R300 Laki-laki 42 SMA Wiraswasta Media
Televisi
R301 Laki-laki 37 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R302 Perempuan 29 Perguruan tinggi PNS Media
Internet
R303 Perempuan 47 SMA Wiraswasta Media
Televisi
R304 Laki-laki 25 SMA Wiraswasta Media
Internet
R305 Laki-laki 23 SMA Mahasiswa Media
Televisi
R306 Laki-laki 34 SMA Pedagang Media
Internet
103

Lampiran 13. Coding dan Skoring Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan Total Skor % Kategori


P P2 P3 P4 P P6 P7 P8 P9 P10 Maksimal
1 5
0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 10 60% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 6 10 60% Baik
1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 6 10 60% Baik
1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 5 10 50% Kurang
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 10 90% Baik
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 10 90% Baik
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 10 90% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 10 90% Baik
0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 6 10 60% Baik
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 10 70% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 10 90% Baik
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 6 10 60% Baik
1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 10 90% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7 10 70% Baik
0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 4 10 40% Kurang
0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 5 10 50% Kurang
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 10 80% Baik
0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 10 70% Baik
1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 10 30% Kurang
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 10 90% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 4 10 40% Kurang
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 10 60% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 6 10 60% Baik
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 10 60% Baik
0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 4 10 40% Kurang
104

1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7 10 70% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 10 90% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 10 20% Kurang
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 10 20% Kurang
1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 10 60% Baik
1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 5 10 50% Kurang
1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 10 60% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100% Baik
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 10 20% Kurang
0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 4 10 40% Kurang
1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6 10 60% Baik
0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4 10 40% Kurang
1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5 10 50% Kurang
1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5 10 50% Kurang
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 10 20% Kurang
1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 4 10 40% Kurang
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 5 10 50% Kurang
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 10 30% Kurang
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 5 10 50% Kurang
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7 10 70% Baik
1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 4 10 40% Kurang
1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6 10 60% Baik
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 4 10 40% Kurang
0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 6 10 60% Baik
0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 4 10 40% Kurang
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 10 60% Baik
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 3 10 30% Kurang
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 10 80% Baik
1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 4 10 40% Kurang
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 10 80% Baik
1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6 10 60% Baik
105

1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3 10 30% Kurang
1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 10 30% Kurang
1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 5 10 50% Kurang
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 10 60% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 10 60% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 4 10 40% Kurang
1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5 10 50% Kurang
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 6 10 60% Baik
1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6 10 60% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 10 70% Baik
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 5 10 50% Kurang
1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 6 10 60% Baik
1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6 10 60% Baik
1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 5 10 50% Kurang
0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 5 10 50% Kurang
1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5 10 50% Kurang
1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 6 10 60% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 4 10 40% Kurang
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 10 70% Baik
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7 10 70% Baik
1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7 10 70% Baik
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 5 10 50% Kurang
1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 4 10 40% Kurang
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 5 10 50% Kurang
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 10 70% Baik
1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 10 60% Baik
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 10 70% Baik
1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 5 10 50% Kurang
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6 10 60% Baik
1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3 10 30% Kurang
106

1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 4 10 40% Kurang
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6 10 60% Baik
1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 6 10 60% Baik
1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 5 10 50% Kurang
1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 5 10 50% Kurang
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 10 70% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 10 70% Baik
1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 6 10 60% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7 10 70% Baik
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7 10 70% Baik
1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 10 70% Baik
1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6 10 60% Baik
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 10 70% Baik
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7 10 70% Baik
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 10 70% Baik
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 5 10 50% Kurang
1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 5 10 50% Kurang
1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 4 10 40% Kurang
0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 3 10 30% Kurang
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 5 10 50% Kurang
1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 4 10 40% Kurang
107

1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 10 60% Baik
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 6 10 60% Baik
0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 5 10 50% Kurang
1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6 10 60% Baik
0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 10 70% Baik
0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 4 10 40% Kurang
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 10 80% Baik
0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 4 10 40% Kurang
1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 4 10 40% Kurang
0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 5 10 50% Kurang
0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 4 10 40% Kurang
1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 10 70% Baik
1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 5 10 50% Kurang
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 10 70% Baik
0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 3 10 30% Kurang
0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 6 10 60% Baik
0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5 10 50% Kurang
1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100% Baik
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 10 90% Baik
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100% Baik
1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 10 70% Baik
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 10 90% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 10 70% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100% Baik
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 10 90% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 100% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 5 10 50% Kurang
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 10 20% Kurang
1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 10 60% Baik
1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3 10 30% Kurang
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 10 20% Kurang
0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 10 70% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7 10 70% Baik
108

1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 6 10 60% Baik
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6 10 60% Baik
0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 6 10 60% Baik
1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 10 70% Baik
0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 5 10 50% Kurang
1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 10 60% Baik
0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 4 10 40% Kurang
1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 10 70% Baik
1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 4 10 40% Kurang
0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 4 10 40% Kurang
1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 6 10 60% Baik
0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 5 10 50% Kurang
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7 10 70% Baik
0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 6 10 60% Baik
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 5 10 50% Kurang
0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 5 10 50% Kurang
0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 5 10 50% Kurang
1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 10 60% Baik
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 5 10 50% Kurang
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 10 90% Baik
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 10 90% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 10 80% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 10 80% Baik
109

0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 6 10 60% Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 10 70% Baik
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 10 90% Baik
1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 10 90% Baik
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 10 80% Baik
1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 6 10 60% Baik
1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 4 10 40% Kurang
1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3 10 30% Kurang
1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 10 30% Kurang
1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 6 10 60% Baik
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 5 10 50% Kurang
1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 10 70% Baik
1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7 10 70% Baik
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7 10 70% Baik
1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 6 10 60% Baik
110

Lampiran 14. Coding dan Skoring Perilaku

Perilaku Total Skor Maksimal % Kategori


P1 P P3 P P5 P P7 P
2 4 6 8
3 3 4 3 4 5 3 4 29 40 73% Positif
3 4 5 3 4 4 3 5 31 40 78% Positif
3 3 5 4 4 4 3 5 31 40 78% Positif
2 3 4 5 4 3 3 4 28 40 70% Positif
4 3 3 3 4 4 3 4 28 40 70% Positif
3 4 5 5 5 5 4 5 36 40 90% Positif
1 2 3 4 4 3 3 3 23 40 58% Positif
5 4 3 4 4 5 3 5 33 40 83% Positif
2 3 4 4 3 4 3 5 28 40 70% Positif
2 5 5 5 4 3 3 4 31 40 78% Positif
4 5 5 5 4 4 3 5 35 40 88% Positif
2 3 3 3 4 4 3 3 25 40 63% Positif
1 4 3 3 3 4 3 2 23 40 58% Positif
4 3 3 4 5 3 2 5 29 40 73% Positif
2 4 4 3 4 5 3 5 30 40 75% Positif
3 3 4 3 4 5 3 3 28 40 70% Positif
5 4 4 3 4 5 4 5 34 40 85% Positif
3 4 5 4 3 3 4 4 30 40 75% Positif
3 4 3 5 4 4 1 4 28 40 70% Positif
2 4 3 4 4 2 4 5 28 40 70% Positif
4 3 3 4 3 4 2 3 26 40 65% Positif
5 3 3 5 3 4 2 2 27 40 68% Positif
5 3 4 5 4 4 3 4 32 40 80% Positif
4 3 4 4 3 4 3 5 30 40 75% Positif
4 3 4 3 4 4 3 4 29 40 73% Positif
3 3 4 3 4 4 5 4 30 40 75% Positif
2 3 4 5 3 3 4 5 29 40 73% Positif
4 4 5 5 5 4 3 5 35 40 88% Positif
4 3 4 4 3 4 3 5 30 40 75% Positif
5 4 5 4 4 4 3 4 33 40 83% Positif
2 4 4 3 2 1 2 4 22 40 55% Positif
4 3 4 4 3 3 4 4 29 40 73% Positif
5 3 4 4 4 4 4 4 32 40 80% Positif
3 3 3 2 4 4 3 3 25 40 63% Positif
2 4 4 3 4 5 1 5 28 40 70% Positif
3 4 4 4 3 4 4 5 31 40 78% Positif
1 4 4 4 3 5 3 3 27 40 68% Positif
4 5 5 4 4 5 2 4 33 40 83% Positif
3 4 3 4 3 3 3 5 28 40 70% Positif
3 3 3 4 5 4 2 3 27 40 68% Positif
4 4 4 4 5 5 3 4 33 40 83% Positif
2 4 3 4 4 4 4 2 27 40 68% Positif
111

1 4 4 4 3 5 3 3 27 40 68% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
3 4 4 4 4 4 5 4 32 40 80% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
4 4 4 4 4 4 3 4 31 40 78% Positif
1 3 4 3 3 4 1 3 22 40 55% Positif
4 5 5 4 4 4 3 4 33 40 83% Positif
2 3 4 4 3 3 2 4 25 40 63% Positif
2 2 1 3 2 2 5 1 18 40 45% Negatif
4 2 4 4 4 3 2 4 27 40 68% Positif
2 4 4 3 4 3 2 4 26 40 65% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
5 3 3 3 4 3 3 2 26 40 65% Positif
5 3 3 3 4 3 3 2 26 40 65% Positif
1 4 4 4 3 3 2 4 25 40 63% Positif
3 2 2 1 3 3 3 2 19 40 48% Negatif
2 3 4 4 4 3 2 4 26 40 65% Positif
2 4 4 4 4 3 2 4 27 40 68% Positif
1 5 4 4 4 3 2 4 27 40 68% Positif
1 4 4 4 3 3 2 4 25 40 63% Positif
1 3 3 5 2 3 4 5 26 40 65% Positif
1 4 4 4 2 3 3 3 24 40 60% Positif
5 5 5 3 4 4 4 4 34 40 85% Positif
4 4 4 4 4 3 2 4 29 40 73% Positif
5 4 3 4 5 4 3 5 33 40 83% Positif
3 3 3 2 4 4 2 4 25 40 63% Positif
2 4 3 4 5 4 5 4 31 40 78% Positif
5 4 4 4 4 3 2 1 27 40 68% Positif
2 4 4 4 3 4 2 4 27 40 68% Positif
4 4 4 3 4 3 2 4 28 40 70% Positif
2 4 4 4 3 3 2 4 26 40 65% Positif
4 4 4 4 3 4 2 4 29 40 73% Positif
3 3 4 3 5 3 3 4 28 40 70% Positif
5 4 4 5 4 3 4 4 33 40 83% Positif
5 2 3 4 3 2 5 3 27 40 68% Positif
5 1 3 3 4 2 2 1 21 40 53% Positif
2 4 2 4 1 1 3 1 18 40 45% Negatif
4 2 3 2 4 4 4 3 26 40 65% Positif
3 3 4 5 3 3 4 4 29 40 73% Positif
5 3 1 4 3 2 5 4 27 40 68% Positif
2 4 4 5 4 3 2 4 28 40 70% Positif
4 2 3 2 2 2 3 4 22 40 55% Positif
2 4 4 4 3 3 2 4 26 40 65% Positif
4 4 5 4 4 4 3 5 33 40 83% Positif
1 4 4 4 3 3 2 4 25 40 63% Positif
4 4 5 4 4 5 3 5 34 40 85% Positif
5 4 4 5 5 5 3 4 35 40 88% Positif
112

5 4 5 5 5 4 2 5 35 40 88% Positif
1 4 4 4 3 4 2 4 26 40 65% Positif
1 4 3 4 4 3 2 4 25 40 63% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 3 3 2 4 26 40 65% Positif
5 4 4 4 3 4 2 4 30 40 75% Positif
5 3 3 3 4 4 2 4 28 40 70% Positif
5 4 4 3 3 4 1 1 25 40 63% Positif
5 4 4 4 4 3 3 4 31 40 78% Positif
5 2 2 4 4 4 2 3 26 40 65% Positif
5 3 3 4 4 5 2 2 28 40 70% Positif
3 3 4 3 4 5 4 5 31 40 78% Positif
3 3 4 4 3 3 2 5 27 40 68% Positif
3 4 3 3 3 4 2 4 26 40 65% Positif
3 4 4 3 4 3 3 3 27 40 68% Positif
1 4 3 3 4 4 1 3 23 40 58% Positif
2 3 4 3 5 3 3 3 26 40 65% Positif
3 4 3 4 4 5 3 3 29 40 73% Positif
3 3 3 4 4 5 3 3 28 40 70% Positif
3 3 4 4 3 5 4 5 31 40 78% Positif
4 3 3 4 4 4 2 3 27 40 68% Positif
5 3 3 3 4 4 4 5 31 40 78% Positif
3 3 4 2 4 3 3 3 25 40 63% Positif
3 3 3 4 5 3 3 4 28 40 70% Positif
2 3 3 4 3 4 2 3 24 40 60% Positif
2 3 3 4 4 4 2 4 26 40 65% Positif
1 5 4 4 3 3 3 4 27 40 68% Positif
2 4 4 4 3 3 3 4 27 40 68% Positif
3 4 4 4 2 2 4 2 25 40 63% Positif
3 4 4 5 3 2 2 5 28 40 70% Positif
3 4 5 3 2 2 3 4 26 40 65% Positif
2 3 4 2 3 2 3 2 21 40 53% Positif
1 4 3 3 2 4 3 4 24 40 60% Positif
1 5 4 4 5 5 2 5 31 40 78% Positif
1 5 4 4 5 5 2 4 30 40 75% Positif
1 5 4 4 5 5 2 4 30 40 75% Positif
3 3 4 4 3 5 2 4 28 40 70% Positif
4 3 3 5 4 4 3 4 30 40 75% Positif
3 3 4 4 3 5 3 5 30 40 75% Positif
3 3 3 4 4 5 3 5 30 40 75% Positif
3 3 4 4 5 5 2 3 29 40 73% Positif
3 3 4 4 5 4 3 3 29 40 73% Positif
3 3 4 4 4 3 3 4 28 40 70% Positif
2 4 5 5 5 3 3 4 31 40 78% Positif
3 3 4 4 5 5 4 5 33 40 83% Positif
3 3 3 4 4 4 3 5 29 40 73% Positif
1 5 4 3 5 3 4 3 28 40 70% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
113

1 4 4 4 5 4 2 4 28 40 70% Positif
1 3 5 5 3 3 4 4 28 40 70% Positif
2 3 3 5 2 3 1 3 22 40 55% Positif
2 4 5 4 5 4 2 4 30 40 75% Positif
1 5 5 5 5 3 3 3 30 40 75% Positif
2 4 4 3 4 4 3 3 27 40 68% Positif
1 5 4 4 4 4 2 3 27 40 68% Positif
1 5 3 3 4 4 3 3 26 40 65% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
3 4 3 4 4 4 3 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 3 4 3 4 28 40 70% Positif
3 3 4 4 4 4 3 4 29 40 73% Positif
3 4 4 4 3 3 2 3 26 40 65% Positif
3 4 4 4 4 3 3 4 29 40 73% Positif
3 4 4 4 4 4 2 4 29 40 73% Positif
5 4 4 4 3 3 4 4 31 40 78% Positif
3 4 3 4 4 4 3 5 30 40 75% Positif
3 3 4 3 5 4 3 4 29 40 73% Positif
3 3 4 5 4 4 2 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 3 4 4 29 40 73% Positif
3 3 4 4 4 4 1 4 27 40 68% Positif
3 4 3 4 4 4 3 5 30 40 75% Positif
3 4 3 4 4 4 3 4 29 40 73% Positif
2 4 4 4 3 4 3 5 29 40 73% Positif
3 4 4 4 3 4 3 5 30 40 75% Positif
3 4 4 4 5 3 3 5 31 40 78% Positif
3 3 4 5 4 4 3 3 29 40 73% Positif
2 1 3 5 1 3 2 1 18 40 45% Negatif
3 4 1 3 5 1 4 4 25 40 63% Positif
4 3 1 3 5 1 3 4 24 40 60% Positif
5 2 1 3 5 1 3 1 21 40 53% Positif
5 3 2 4 5 1 3 1 24 40 60% Positif
5 2 5 3 4 1 3 2 25 40 63% Positif
5 2 4 3 5 1 3 1 24 40 60% Positif
4 3 1 4 5 1 3 4 25 40 63% Positif
5 3 5 2 4 1 1 1 22 40 55% Positif
2 1 3 5 1 3 4 4 23 40 58% Positif
5 3 5 2 4 1 3 5 28 40 70% Positif
2 5 1 2 2 3 2 1 18 40 45% Negatif
114

5 1 3 2 2 4 2 5 24 40 60% Positif
1 1 3 4 3 1 2 5 20 40 50% Positif
2 3 4 4 5 2 4 24 40 60% Positif
3 3 4 4 4 3 1 5 27 40 68% Positif
3 4 4 3 3 4 3 4 28 40 70% Positif
3 3 4 4 4 4 3 4 29 40 73% Positif
4 1 3 4 5 4 4 1 26 40 65% Positif
3 2 1 5 4 4 4 5 28 40 70% Positif
3 3 1 5 4 4 4 2 26 40 65% Positif
2 4 1 3 5 2 3 5 25 40 63% Positif
1 1 1 2 4 4 5 5 23 40 58% Positif
1 1 2 3 4 1 4 4 20 40 50% Positif
5 3 5 5 4 4 4 4 34 40 85% Positif
2 5 1 3 3 2 1 4 21 40 53% Positif
5 3 5 2 4 1 2 5 27 40 68% Positif
1 4 1 3 2 4 5 5 25 40 63% Positif
2 1 2 4 3 1 4 4 21 40 53% Positif
1 2 3 1 4 1 3 5 20 40 50% Positif
4 1 3 4 5 1 3 1 22 40 55% Positif
1 1 3 4 2 3 2 1 17 40 43% Negatif
1 5 1 4 4 3 4 3 25 40 63% Positif
2 4 1 2 5 3 5 4 26 40 65% Positif
2 4 4 4 4 4 1 4 27 40 68% Positif
3 4 4 4 4 4 3 4 30 40 75% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
3 4 4 4 4 4 3 4 30 40 75% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
2 4 4 4 4 4 3 4 29 40 73% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
1 4 4 4 4 4 5 4 30 40 75% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
2 4 4 4 4 4 3 4 29 40 73% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
5 4 4 4 4 4 5 4 34 40 85% Positif
1 4 4 4 3 4 4 2 26 40 65% Positif
1 5 5 1 5 5 4 4 30 40 75% Positif
1 4 4 4 3 3 4 4 27 40 68% Positif
2 3 4 4 4 4 3 4 28 40 70% Positif
2 4 3 3 4 3 4 3 26 40 65% Positif
1 4 5 4 3 4 4 3 28 40 70% Positif
1 4 5 2 4 2 4 4 26 40 65% Positif
1 4 3 3 4 3 4 4 26 40 65% Positif
4 1 3 4 5 1 5 4 27 40 68% Positif
115

1 4 4 4 3 4 4 4 28 40 70% Positif
3 3 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
4 3 4 4 4 4 3 4 30 40 75% Positif
4 3 3 4 4 4 3 3 28 40 70% Positif
2 3 5 5 4 4 3 5 31 40 78% Positif
1 3 4 4 4 4 2 4 26 40 65% Positif
2 3 4 5 5 4 3 5 31 40 78% Positif
3 4 3 5 3 4 3 5 30 40 75% Positif
3 4 4 4 3 4 3 5 30 40 75% Positif
3 3 4 4 4 4 3 4 29 40 73% Positif
5 2 2 3 4 3 5 5 29 40 73% Positif
2 4 1 1 5 5 3 3 24 40 60% Positif
5 1 2 2 5 5 2 4 26 40 65% Positif
2 4 5 1 1 2 3 5 23 40 58% Positif
4 1 3 3 5 5 2 4 27 40 68% Positif
5 1 3 2 4 4 5 5 29 40 73% Positif
2 1 3 5 2 5 5 3 26 40 65% Positif
5 3 4 1 3 5 3 2 26 40 65% Positif
4 1 3 5 1 3 2 1 20 40 50% Positif
5 4 4 3 4 5 5 3 33 40 83% Positif
1 5 1 3 4 4 4 2 24 40 60% Positif
2 4 4 4 2 4 1 3 24 40 60% Positif
5 1 4 4 4 3 2 5 28 40 70% Positif
5 2 2 4 4 3 3 5 28 40 70% Positif
1 5 4 4 1 1 4 3 23 40 58% Positif
5 1 2 3 5 1 3 4 24 40 60% Positif
3 3 2 4 5 1 1 1 20 40 50% Positif
5 4 4 4 4 3 2 5 31 40 78% Positif
5 1 2 2 3 4 2 5 24 40 60% Positif
1 4 4 2 3 4 3 4 25 40 63% Positif
3 3 4 4 4 3 3 5 29 40 73% Positif
4 4 4 3 4 5 3 5 32 40 80% Positif
3 3 4 4 4 3 2 4 27 40 68% Positif
3 3 4 4 4 4 3 3 28 40 70% Positif
4 4 4 3 4 5 3 4 31 40 78% Positif
3 4 4 4 3 4 3 4 29 40 73% Positif
3 3 4 4 4 4 4 3 29 40 73% Positif
3 4 4 4 4 4 3 4 30 40 75% Positif
3 3 3 3 4 4 2 4 26 40 65% Positif
2 3 4 4 4 5 3 5 30 40 75% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
4 3 3 4 4 4 4 4 30 40 75% Positif
3 3 4 4 4 4 4 3 29 40 73% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
4 3 3 4 4 4 4 5 31 40 78% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
3 4 4 5 5 4 2 5 32 40 80% Positif
4 3 3 4 3 4 3 4 28 40 70% Positif
116

5 4 4 4 3 4 4 4 32 40 80% Positif
3 3 4 5 5 5 2 5 32 40 80% Positif
4 3 3 4 3 4 3 4 28 40 70% Positif
4 4 4 4 3 4 3 4 30 40 75% Positif
4 3 3 4 4 5 3 5 31 40 78% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
4 3 4 4 4 4 3 4 30 40 75% Positif
3 3 4 4 4 4 3 3 28 40 70% Positif
5 3 3 4 4 4 3 4 30 40 75% Positif
3 4 4 4 4 4 4 4 31 40 78% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
2 4 4 5 5 5 2 4 31 40 78% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
2 4 4 4 4 4 4 4 30 40 75% Positif
2 4 4 4 4 4 2 4 28 40 70% Positif
4 2 4 4 4 1 5 2 26 40 65% Positif
5 1 4 4 5 4 5 5 33 40 83% Positif
1 5 2 4 1 5 5 4 27 40 68% Positif
5 1 4 4 4 2 4 4 28 40 70% Positif
1 5 1 5 1 5 1 1 20 40 50% Positif
1 2 5 1 5 5 5 1 25 40 63% Positif
5 1 1 5 5 5 4 2 28 40 70% Positif
117

Lampiran 15. Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat Pengetahuan

1. Uji Validitas
Correlations

P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09 P10 TOTAL

** ** * ** *
P01 Pearson Correlation 1 -.079 .475 -.024 .377 .211 .329 .246 .377 .345 .549**

Sig. (2-tailed) .586 .000 .870 .007 .142 .019 .086 .007 .014 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P02 Pearson Correlation -.079 1 .108 .475** -.018 -.135 .006 -.045 .082 -.162 .299*

Sig. (2-tailed) .586 .456 .000 .902 .351 .969 .756 .573 .260 .035

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

** **
P03 Pearson Correlation .475 .108 1 .184 .427 -.022 .239 .222 .163 .175 .529**

Sig. (2-tailed) .000 .456 .201 .002 .878 .095 .122 .257 .225 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

**
P04 Pearson Correlation -.024 .475 .184 1 .006 -.229 .090 -.090 .006 -.030 .320*

Sig. (2-tailed) .870 .000 .201 .968 .109 .536 .535 .968 .838 .024

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P05 Pearson Correlation .377** -.018 .427** .006 1 .059 .676** .380** .301* .398** .657**

Sig. (2-tailed) .007 .902 .002 .968 .683 .000 .007 .034 .004 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P06 Pearson Correlation .211 -.135 -.022 -.229 .059 1 .074 .255 .256 .201 .324*

Sig. (2-tailed) .142 .351 .878 .109 .683 .607 .074 .072 .162 .022

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P07 Pearson Correlation .329* .006 .239 .090 .676** .074 1 .553** .456** .623** .747**

Sig. (2-tailed) .019 .969 .095 .536 .000 .607 .000 .001 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

** ** ** **
P08 Pearson Correlation .246 -.045 .222 -.090 .380 .255 .553 1 .631 .468 .663**

Sig. (2-tailed) .086 .756 .122 .535 .007 .074 .000 .000 .001 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

** * ** **
P09 Pearson Correlation .377 .082 .163 .006 .301 .256 .456 .631 1 .250 .657**

Sig. (2-tailed) .007 .573 .257 .968 .034 .072 .001 .000 .080 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

P10 Pearson Correlation .345* -.162 .175 -.030 .398** .201 .623** .468** .250 1 .571**

Sig. (2-tailed) .014 .260 .225 .838 .004 .162 .000 .001 .080 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

TOTA Pearson Correlation .549** .299* .529** .320* .657** .324* .747** .663** .657** .571** 1
118

L Sig. (2-tailed) .000 .035 .000 .024 .000 .022 .000 .000 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.685 10

Item Statistics

Std.
Mean Deviation N

P01 1.9200 .27405 50

P02 1.6200 .49031 50

P03 1.8400 .37033 50

P04 1.4600 .50346 50

P05 1.7800 .41845 50

P06 1.6000 .49487 50

P07 1.7400 .44309 50

P08 1.8200 .38809 50

P09 1.7800 .41845 50

P10 1.8800 .32826 50

Item-Total Statistics

Scale Cronbach's
Scale Mean Variance if Corrected Alpha if
if Item Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

P01 15.5200 4.010 .449 .653

P02 15.8200 4.191 .073 .718


119

P03 15.6000 3.878 .386 .655

P04 15.9800 4.142 .089 .717

P05 15.6600 3.576 .523 .628

P06 15.8400 4.137 .097 .714

P07 15.7000 3.357 .631 .602

P08 15.6200 3.628 .541 .627

P09 15.6600 3.576 .523 .628

P10 15.5600 3.884 .453 .648


120

Lampiran 16. Uji Validitas dan Reliabilitas Perilaku

1. Uji Validitas
Correlations

PR01 PR02 PR03 PR04 PR05 PR06 PR07 PR08 TOTAL

PR01 Pearson
1 -.139 -.007 -.208 -.020 -.040 .133 -.074 .358*
Correlation

Sig. (2-tailed) .335 .960 .146 .893 .781 .356 .607 .011

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

PR02 Pearson
-.139 1 .204 .506** .396** .845** .382** .469** .604**
Correlation

Sig. (2-tailed) .335 .156 .000 .004 .000 .006 .001 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

PR03 Pearson
-.007 .204 1 .536** .697** .236 .109 .574** .589**
Correlation

Sig. (2-tailed) .960 .156 .000 .000 .099 .451 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

PR04 Pearson
-.208 .506** .536** 1 .692** .536** .302* .854** .692**
Correlation

Sig. (2-tailed) .146 .000 .000 .000 .000 .033 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

PR05 Pearson
-.020 .396** .697** .692** 1 .561** .237 .826** .777**
Correlation

Sig. (2-tailed) .893 .004 .000 .000 .000 .098 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

PR06 Pearson
-.040 .845** .236 .536** .561** 1 .576** .650** .755**
Correlation

Sig. (2-tailed) .781 .000 .099 .000 .000 .000 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

PR07 Pearson
.133 .382** .109 .302* .237 .576** 1 .421** .587**
Correlation

Sig. (2-tailed) .356 .006 .451 .033 .098 .000 .002 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

PR08 Pearson
-.074 .469** .574** .854** .826** .650** .421** 1 .817**
Correlation

Sig. (2-tailed) .607 .001 .000 .000 .000 .000 .002 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

TOTAL Pearson .358* .604** .589** .692** .777** .755** .587** .817** 1
Correlation
121

Sig. (2-tailed) .011 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 50 50 50 50 50 50 50 50 50

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.694 8

Item Statistics

Std.
Mean Deviation N

S01 3.3800 1.25990 50

S02 4.3400 .51942 50

S03 4.3800 .49031 50

S04 4.5000 .50508 50

S05 4.4600 .61312 50

S06 4.3800 .49031 50

S07 4.4000 .53452 50

S08 4.5000 .54398 50


122

Item-Total Statistics

Scale Cronbach's
Scale Mean Variance if Corrected Alpha if
if Item Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

S01 30.9600 7.917 -.065 .877

S02 30.0000 7.429 .476 .651

S03 29.9600 7.549 .466 .655

S04 29.8400 7.198 .587 .633

S05 29.8800 6.557 .673 .602

S06 29.9600 7.060 .670 .620

S07 29.9400 7.445 .451 .655

S08 29.8400 6.668 .741 .597

Scale Statistics

Std.
Mean Variance Deviation N of Items

34.3400 9.045 3.00754 8


123

Lampiran 17. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual

N 306

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.54033250

Most Extreme Differences Absolute .075

Positive .048

Negative -.075

Test Statistic .075

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.


124

Lampiran 18. Hasil Uji Korelasi dengan Uji Spearman Rank

Correlations

X Y

Spearman's rho X Correlation Coefficient 1.000 .444**

Sig. (2-tailed) . .000

N 306 306

Y Correlation Coefficient .444** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 306 306

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


125

Lampiran 19. Dokumentasi Pengisian Kuesioner


126

Lampiran 20. Flyer/Brosur Beyond Use Date (BUD)


127

Lampiran 14. Poster Beyond Use Date (BUD)


128

RIWAYAT HIDUP

I Gusti Agung Ayu Pranidina Dewi lahir di kota Tabanan,


Bali, pada tanggal 17 Juni 2002, merupakan anak ketiga dari
pasangan I Gusti Ngurah Purnawa dan A.A Sagung Ayu
Aryawati. Pada tahun 2007 memulai Pendidikan di TK.
Panca Dharma Seririt kemudian melanjutkan pendidikannya
SDN 3 Seririt pada tahun 2008. Pada tahun 2014
melanjutkan Pendidikan di SMPN 1 Tabanan dan SMA
Surya Wisata Kediri Tabanan pada tahun 2017. Unruk memperoleh Untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi ia melanjutkan studinya di Program Studi
Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar, angkatan
2020. Selama menempuh pendidikan Sarjana Farmasi di perguruan tinggi penulis
aktf mengikuti beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Fakultas. Penulis juga
berkesempatan bergabung dalam UKM Stana. Setelah menyelesaikan Program
Studi Sarjana Farmasi, penulis berniat untuk melanjutkan ke jenjang profesi dan
mengabdikan diri di bidang kefarmasian yang kompeten dan professional.

Anda mungkin juga menyukai