Oleh:
NOVIANTI MUZIASTUTI
NPM: 07220200061
oleh :
NOVIANTI MUZIASTUTI
NPM: 07220200061
Proposal Skripsi ini telah di periksa dan di setujui oleh dosen pembimbing untuk
diajukan dihadapkan Tim Penguji Proposal Skripsi Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan
Fakultas Vokasi
Universitas Indonesia Maju
Jakarta, 2023
Pembimbing Skripsi
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
NOVIANTI MUZIASTUTI
NPM: 07220200061
Telah diuji dihadapan Tim Penguji dan di terima sebagai bagian dari persyaratan
yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Kebidanan
Jakarta,…………….2023
Mengesahkan
Pembimbing Penguji
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Hubungan Dukungan Suami, Sikap, Dan Pengetahuan Ibu Dengan Kecemasan
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III Di Puskesmas
Munjul Tahun 2022”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Pendidikan Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. H. Jacub Chatib, sebagai Ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof. Dr.Dr.dr. H. M. Hafizurrachman, MPH, selaku Pembina Yayasan
Indonesia Maju
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM, selaku Rektor Universitas Indonesia Maju
(UIMA)
4. Susaldi, S.ST, M. Biomed, selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Universitas Indonesia Maju (UIMA)
5. Dr. Rindu, SKM, M.Kes, selaku Wakil rektor II Bidang Sumber Daya dan
Keuangan Universitas Indonesia Maju (UIMA)
6. Hidayani AM.Keb, SKM, MKM, selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju (UIMA)
7. Hedy Herdiana, MKM, selaku Dosen Penguji Penyusunan Tugas Akhir
8. Retno Sugesti, S.ST, M.Kes, selaku Koordinator Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan.
9. Ageng Septa Rini, S.ST., M.KM, selaku Dosen Pembimbing Penyusunan
Tugas Akhir
10. Bapak/ibu Dosen Beserta Staf Pegawai Di Program Studi Kebidanan Program
Sarjana Terapan.
iv
11. Teristimewa untuk kedua orang tua, suami dan keluarga yang sudah
mendo’akan penulis dalam mengikuti pendidikan di Universitas Indonesia
Maju
12. Rekan-rekan dan teman-teman seperjuangan Program Sarjana Terapan yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat pada
penulis.
Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak dan semoga bermanfaat pada penelitian
selanjutnya.
Jakarta, 2023
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
Diharapkan ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang persalinanserta
prosedur persalinan yang dijalani untuk mengurangi kecemasan yang dialami
dengan ilmu yang didapat dari penelitian ini.........................................................56
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................57
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
waspada, sebab ibu tidak sabar menanti kelahiran bayinya disertai dengan rasa
khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu muncul perasaan cemas dan takut
jika bayinya tidak normal, serta takut terhadap rasa sakit pada proses
(Ranita, 2018)
2012 terjadi lebih dari 529.000 kasus per tahun di seluruh dunia. Berdasarkan
tahun 2007 dimana AKI sekitar 228/ 100.000 kelahiran hidup.(Ranita, 2018)
provinsi banten pada tahun 2018 sebanyak 247 kasus. Kemudian menurun
menjadi 212 kasus tahun 2019 dan tahun 2020 sebanyak 242 kasus
sementara angka kematian bayi di provinsi banten pada tahun 2018 sebanyak
1.158 kasus kemudian pada tahun 2019 meningkat menjadi 1.299 kasus,dan
8
Salah satu solusi efektif dalam menurunkan Angka Kematian Ibu
dilakukan oleh tenaga medis terlatih yang disediakan oleh fasilitas pelayanan
dengan tahun 2018. Jumlah kematian ibu pada Tahun 2018 adalah sebanyak 7
kasus dari 13.879 kelahiran hidup dengan angka kematian ibu melahirkan
sebesar 50,44 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu Tahun 2019
sebanyak 8 kasus dari 13.462 kelahiran hidup dengan angka kematian ibu
Menurut Rahmi (2009) Ibu hamil primigravida trimester III yang tidak
dapat melepaskan rasa cemas dan takut sebelum melahirkan akan melepaskan
perempuan tenang dalam menghadapi proses persalinn dan lebih dari 10%
9
bahkan berdebar-debar dan sensitif ketika memikirkan proses persalinan
psikologis pada ibu trimester ketiga terkesan lebih kompleks dan meningkat
dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin membesar. Ibu hamil yang tidak
2012).
ibu hamil diantaranya yaitu status kesehatan ibu dan bayi, umur, pendidikan,
dukungan suami yaitu cukup 8 responden (29,6%), dan dukungan suami baik
menunjukan bahwa ibu hamil yang memiliki kesemasan ringan yaitu sebanyak
17 ibu hamil (63,0%), dan yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 6 ibu
10
Dengan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Primigravida
terbilang cukup tinggi. Data dari tahun 2015 yang dilakukan oleh Survei
tinggi dengan 305 per 100.000 penduduk. Sementara angka kematian bayi
pada tahun 2017 sebesar 24 kasus per 1.000 kelahiran hidup. Ibu hamil
primigravida trimester III yang tidak dapat melepaskan rasa cemas dan takut
persalinan
penelitian ini untuk mengukur ada dan tidaknya hubungan antara dukungan
pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III dan dapat dijadikan rujukan untuk
11
Berdasarkan data Puskesmas Munjul Tahun 2023 dari jumlah ibu
hamil 30 orang pada ibu hamil Primigravida Trimester III terdapat 30 ibu
Tahun 2023
12
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Pada manfaat teoritis ini tidak menghasilkan teori yang baru,
namun penulis menguji masalah yang diangkat dengan teori yang sudah
13
membandingkan antara teori-teori yang ada dengan kenyataan yang
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
15
3. Kecemasan Berat
Dapat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda
dan terdapat ancaman, sehingga individu lebih fokus pada sesuatu
yang rinci dan spesifik dan tidak berfikir tentang hal yang lainnya.
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi
kecemasan pada ibu hamil, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal dibagi menjadi dua jenis, yaitu kepercayaan tentang
persalinan dan perasaan menjelang persalinan. Selain faktor internal,
faktor eksternal juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu informasi dari tenaga
kesehatan dan dukungan suami. (Baroroh, 2019)
Faktor Internal dari kecemasan ibu hamil yaitu perasaan
menjelang persalinan berkaitan dengan perasaan takut atau tidak takut
yang dialami oleh ibu menjelang persalinan. Sedangkan faktor eksternal
dari kecemasan pada ibu hamil yaitu informasi dari tenaga kesehatan,
karena bagi ibu hamil informasi dari tenaga kesehatan yang diperoleh
dapat mempengaruhi tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan.
kelengkapan informasi yang diperoleh mengenai keadaan lebih laanjut
mengenai kehamilannya, termasuk adanya penyakit penyerta dalam
kehamilan, membuat ibu hamil lebih siap dengan semua kemungkinan
yang akan terjadi saat persalinan dan ibu tidak terbebani dengan perasaan
takut dan cemas. Selain informasi dari tenaga kesehatan, dukungan suami
juga merupakan faktor eksternal yang penting bagi ibu hamil. (Baroroh,
2019)
Dukungan suami dapat mengurangi kecemasan sehingga ibu
hamil trimester ketiga dapat merasatenang dan memiliki mental yang kuat
dalam menghadapi persalinan.
Selain faktor internal dan faktor eksternal, terdapat pula faktor
biologis dan faktor psikis yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil.
Faktor biologis meliputi kesehatan dan kekuatan selama kehamilan serta
kelancaran dalam melahirkan bayinya. Sedangkan, faktor psikis seperti
16
kesiapan mental ibu hamil selama kehamilan hingga kelahiran dimana
terdapat perasaan cemas, tegang, bahagia, dan berbagai macam perasaan
lain, serta masalah-masalah seperti keguguran, penampilan dan
kemampuan melahirkan. (Baroroh, 2019)
Secara spesifik, faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu
hamil seperti pengambilan keputusan, usia ibu hamil, kemampuan dan
kesiapan keluarga, kesehatan dan pengalaman mendapat keguguran
sebelumnya (Maimumah,
a. Lama Persalinan
17
Ibu bersalin yang mengalami kecemasan yang tinggi atau stres
dapat mengkibatkan persalinan lama kontraksi yang tidak adekuat.
Hormon
seperti adrenalin, berinteraksi dengan reseptor di dalam otot uterus dan
mengahambat kontraksi, memperlambat proses persalinan, hal ini
merupakan repson involunter ketika ibu merasa tidak aman dan nyaman.
Cemas merupakan suasana hati yang ditandai dengan perasaan negatif dan
tegang, dampak negatif dari kecemasan tingkat tinggi dapat menghalangai
keadaan fisik ibu bersalin berfungsi secara efektif dapat meningkataakan
detak jantung dan penegangan otot-otot tubuh sehingga sering terlihat
sebagai suatu reaksi panik (Dadang Hawari, 2010).
Dampak dari kecemasan dapat menimbulkan rasa sakit pada
persalinan serta berakibat timbulnya dilatasi seriks yang tidak baik dan
menyebabkan persalinan lama yang menyatakan bahwa faktor persalinan
lama disebabkan karna psikis dan kecemasan namun faktor-faktor yang
berperan dalam persalinan adalah power (kontraksi uterus) , passage
(pelvik ibu), passanger (janin) (Mochtar, 2010), Hal ini bertolak belakang
dengan penelitian yang di lakukan oleh (Sabgustina dan Mawarti, 2009)
dalam persalinan sangat berperan juga sebagai kelancaran terhadap proses
persalina penolong yang terampil, berpengetahuan baik, serta memiliki
asuhan yang memadai dengan memahami kebutuhan pasien selama proses
persalinan berlangsung akan mendapatkan persalinan yang aman.
b. Tekanan Darah
Hasil dari penelitian mendapati tekanan darah meningkat sebanyak
20 orang (67%). Rasa cemas yang di alami ibu merupakan penyebab
terjadinya peningkatan tekanan darah pada ibu selama bersalin dan hal
tersebut dapat menyebabkan hipertensi, preklamsi, bahkan eklamsia
(Prawiraharjo, 2009).
Sesuai dengan pendapat (Sukadiyanto, 2010), kecemasan yang di alami
oleh seorang ibu dalam proses persalinan disebabkan karena reaksi yang
muncul karena stresor yakni yang mengakibatkan tekanan darah
18
meningkat, diperparah lagi apabila mengganggu proses persalinan dan
janin, penyebab kecemasan dapat di picu oleh apapun dan salah satunya
berawal dari kecemasan yang bersumber baik dari dalam diri, kelurga
maupun lingkungan.
c. Denyut Jantung Janin
Hasil dari penelitian diketahui bahwa sebagian besar mengalami
DJJ normal yaitu 26 orang (87%), hal tersebut menunjukan bahwa
kecemasan yang di alami ibu tidak mempengaruhi janin di dalam
kandungan. Hasil penelitian bertolak belakang dengan pendapat Sarwono
(2010) bahwa, keadaan janin dinilai dari DJJ (detak jantung janin), sering
di anggap DJJ yang abnormal menandakan terjadi hipokfisia dan asiadosis
atau juga disebabkan hipertemia. Persalinan darurat pada janin bisa terjadi
jika janin dengan takikardi (> 160 denyut permenit) atau brakikardi (<120
denyut permenit), Selain itu ibu juga berkemungkinan mengalami
deselerasi yang lama karena kecemasan yang mempengaruhi detak jantung
janin dalam persalinan, kala II berlangsung lambat atau kemungkinan
persalinan secsio caesarea. Akan tetapi hasil penelitian ini sesuai dengan
pendapat Suliswati (2010), bahwa selama ibu mendapat pasokan oksigen
yang cukup dengan memberikan O2 serta menjaga asupan yang masuk ke
ibu, detak jantung janin akan normal sampai bersalin.
d. APGAR Score
Hasil penelitian di ketahui bahwa Untuk pengaruh terhadap
APGAR SCORE, sebanyak 4 orang (13%) tidak mengalami asfeksia,
sebanyak orang mengalami asfeksia ringan 16 orang (53%) dan
mengalami asfeksia sedang 10 orang (33%). Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Maryunani, A (2010). Pada bayi baru lahir kecemasan
mempengaruhi APGAR SCORE dan mengakibatkan asfeksia dikarenakan
sebagian besar membutuhkan resusitasi pada saat lahir. Study lain
mengungkapkan bahwa ibu yang melahirkan sebagian besar mengatakan
mengalami kecemasan, hal tersebut merupakan suasana tidak
menyenangkan dalam hidupnya rasa sakit dan takut mengakibatkan rasa
19
cemas hal ini mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan
mengurangi aliran darah yang membawa oksigen sehingga menyebabkan
bayi mengalami asfeksia. Lilitan tali pusat pada janin menyebabkan
tekanan pada tali pusat ini dapat dikarenkan kekurangan oksigen sehingga
menyebabkan gangguan aliran darah pada tali pusat sehingga
menimbulkan asfeksi (Saefudin, 2009).
20
bayinya akan dilahirkan sehat. Rasa cemas pada ibu hamil akan terus
meningkat seiring bertambah usia kehamilannya.
Perubahan emosional trimester III (Penantian dengan penuh
kewaspadaan) terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan biasanya
gembira bercampur takut karena kehamilannya telah mendekati
persalinan. Kekhawatiran ibu hamil biasanya seperti apa yang akan
terjadi pasa saat melahirkan, apakah bayi lahir sehat, dan tugas-tugas
apa yang dilakukan setelah kelahiran. Pemikiran dan perasaan seperti
ini sangat sering terjadi pada ibu hamil. Sebaiknya kecemasan seperti
ini dikemukakan istri kepada suaminya
2. Cenderung Malas
Penyebab ibu hamil cenderung malas karena pengaruh perubahan
hormon dari kehamilannya. Perubahan hormonal akan mempengaruhi
gerakan tubuh ibu, seperti gerakannya yang semakin lamban dan cepat
merasa letih. Keadaan tersebut yang membuat ibu hamil cenderung
menjadi malas.
3. Sensitif
Penyebab wanita hamil menjadi lebih sensitif ialah karena faktor
hormon. Reaksi wanita menjadi peka, mudah tersinggung, dan mudah
marah. Apapun perilaku ibu hamil dianggap kurang menyenangkan.
Oleh karena itu, keadaan seperti ini sudah sepantasnya harus dimengerti
suami dan jangan membalas kemarahan karena akan menambah
perasaan tertekan. Perasaan tertekan akan berdampak buruk dalam
perkembangan fisik dan psikis bayi.
4. Mudah Cemburu
Penyebab mudah cemburu akibat perubahan hormonal dan perasaan
tidak percaya atas perubahan penampilan fisiknya. Ibu mulai
meragukan kepercayaan terhadap suaminya, seperti ketakutan ditinggal
suami atau suami pergi dengan wanita lain. Oleh sabab itu, suami harus
memahami kondisi istri dengan melakukan komunikasi yang lebih
terbuka dengan istri.
21
5. Meminta Perhatian Lebih
Perilaku ibu ingin meminta perhatian lebih sering menganggu.
Biasanya wanita hamil tiba-tiba menjadi manja dan ingin selalu
diperhatikan. Perhatian yang diberikan suami walaupun sedikit dapat
memicu tumbuhnya rasa aman dan pertumbuhan janin lebih baik.
6. Perasaan Ambivalen
Perasaan ambivalen sering muncul saat masa kehamilan trimester
pertama. Perasaan ambivalen wanita hamil berhubungan dengan
kecemasan terhadap perubahan selama masa kehamilan, rasa tanggung
jawab, takut atas kemampuannya menjadi orang tua, sikap penerimaan
keluarga, masyarakat, dan masalah keuangan. Perasaan ambivalen akan
berakhir seiring dengan adanya sikap penerimaan terhadap kehamilan.
7. Perasaan Ketidaknyamanan
Perasaan ketidaknyamanan sering terjadi pada trimester pertama seperti
nausea, kelelahan, perubahan nafsu makan dan kepekaan emosional,
semuanya dapat mencerminkan konflik dan depresi.
8. Depresi
Depresi merupakan kemurungan atau perasaan tidak semangat yang
ditandai dengan perasaan yang tidak menyenangkan, menurunnya
kegiatan, dan pesimis menghadapi masa depan. Penyebab timbulnya
depresi ibu hamil ialah akibat perubahan hormonal yang berhubungan
dengan otak, hubungan dengan suami atau anggota keluarga,
kegagalan, dan komplikasi hamil.
9. Stres
Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu menjadi akar
penyebab reaksi stres. Ibu mengalami stres selama hamil
mempengaruhi perkembangan fisiologis dan psikologis bayi.
Sebaliknya, ibu hamil yang selalu berfikir positif membantu
pembentukan janin, penyembuhan interna, dan memberikan nutrisi
kesehatan pada bayi. Stres berlebihan yang tidak berkesudahan dapat
22
menyebabkan kelahiran prematur, berat badan dibawah rata-rata,
hiperaktif, dan mudah marah.
10. Ansietas (Kecemasan)
Ansietas merupakan istilah dari kecemasan, khawatir, gelisah, tidak
tentram yang disertai dengan gejala fisik. Ansietas adalah respons
emosional terhadap penilaian individu yang subjektif. Faktor penyebab
terjadinya ansietas biasanya berhubungan dengan kondisi:
kesejahteraan dirinya dan bayi yang akan dilahirkan, pengalaman
keguguran kembali, rasa aman dan nyaman selama kehamilan,
penemuan jati dirinya dan persiapan menjadi orang tua, sikap memberi
dan menerima kehamilan, keuangan keluarga, support keluarga dan
tenaga medis. Selain itu, gejala cemas ibu hamil dilihat dari mudah
tersinggung, sulit bergaul dan berkomunikasi, stres, sulit tidur, palpitasi
atau denyut jantung yang kencang, sering buang air kecil, sakit perut,
tangan berkeringat dan gemetar, kaki dan tangan kesemutan, kejang
otot, sering pusing, dan pingsan.
11. Insomnia
Sulit tidur merupakan gangguan tidur yang diakibatkan gelisah atau
perasaan tidak senang, kurang tidur, atau sama sekali tidak bisa tidur.
Sulit tidur sering terjadi pada ibu-ibu hamil pertama kali atau
kekhawatiran menjelang kelahiran. Gejala-gejala insomnia dari ibu
hamil dapat dilihat dari sulit tidur, tidak bisa memejamkan mata, dan
selalu terbangun dini hari. Penyebab insomnia yaitu stres, perubahan
pola hidup, penyakit, kecemasan, depresi, dan lingkungan rumah yang
ramai. Dampak buruk dari insomnia yaitu perasaan mudah lelah, tidak
bergairah, mudah emosi, stres.
23
a. Stressor internal
Stresoor internal merupakan faktor pemicu stres ibu hamil yang
berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologi yang
ditanggung oleh ibu dapat menyababkan gangguan perkembangan
bayi dan nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan
tumbuh menjadi seseorang yang kepribadian tidak baik, tergantung
pada kondisi stres yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang
menjadi seorang yang berkepribadian temperamental, autis atau
orang yang terlalu rendah diri.
b. Stressor eksternal
Stressor eksternal adalah stres yang timbul dari luar yang
memberikan pengaruh baik maupun pengaruh buruk terhadap
psikologi ibu hamil. Pemicu stres yang berasal dari luar misalnya
masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami,
tekanan dari lingkungan.
2. Dukungan Keluarga
Dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang
memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang didapat melalui
pengetahuan bahwa individu dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang
lain dan juga merupakan anggota dalam suatu kelompok yang
berdasarkan kepentingan bersama (Asmuji, 2014). Setiap tahap usia
kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik
maupun psikologi. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap
perubahan yang terjadi, dimana sumber stres terbesar terjadi karena
melakukan adaptasi terhadap kondisi tersebut. Dalam menjalani proses
itu, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari
keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
3. Subtance abuse
Subtance abuse merupakan perilaku yang merugikan dan
membahayakan bagi ibu hamil termasuk penyalah gunaan atau
penggunaan obat atau zat-zat yang membahayakan ibu hamil.
24
Pengaruh obat selama hamil tidak hanya tergantung dari macam obat,
akan tetapi tergantung saat obat diberikan. Obat yang diberikan pada
ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin, seperti kelainan bentuk
anatomic atau kecacatan pada janin, kelainan faal alat tubuh, gangguan
pertukaran zat dalam tubuh. Setelah itu hamil dengan ketergantungan
obat atau pengguna NAPZA sangat mempengarhi ibu dan janinnya
terutama pada masa konsepsi trimester ke I kehamilan, karena pada
tahap ini merupakan tahap pembentukan organ. Contoh obat-obatan
tersebut adalah ganja, morfin, heroin, pethidin, jenis barbiturate,
alkohol dan lain-lain yang akan menyebabkan gangguan pada ibu dan
janinnya. Janin akan mengalami cacat fisik, kelahiran prematur dan
BBLR, serta cacat mental dan sosial. Ibu hamil dengan ketergantungan
obat pada umunya takut melahirkan bayi cacat, merasa gelisah,
bingung dan takut akibat yang dialami oleh bayinya dengan minum
obat-obatan tersebut.
4. Partner abuse
Partner abuse merupakan kekerasan yang dilakukan oleh pasangan.
Hasil penelitian bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah
wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan
oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan
sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya.
Efek psikologi yang muncul ada ibu hamil adalah gangguan rasa aman
dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami
perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bayinya.
25
hubungan yang saling memberi dan menerima bantuan yang bersifat nyata
yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya. Dukungan ini dapat
memberikan rasa nyaman dan nyaman, perasaan dimiliki dan dicintai,
dalam situasi stres dukungan penghargaan terjadi lewat ungkapan hormat,
atau dorongan terhadap istrinya.
Dukungan suami merupakan salah satu sumber dukungan sosial
yang berasal dari ingkungan keluarga. Menurut House dukungan sosial
memiliki empat jenis yang berbeda yang disesuaikan dengan situasi yang
dibutuhkan. (Desi Prabandani 2009) Dukungan suami merupakan suatu
bentuk hubungan interpersonal yang diberikan oleh suami kepada istri
berupa dukungan emosional (perasaan suka, cinta dan empati), bantuan
instrumental (sarana, barang dan jasa), informasi (nasehat,saran) dan
penghargaan (support, perhatian). Dukungan, perhatian serta kasih sayang
dari suami sangat berarti bagi wanita yang telah menopause sehingga
mereka dapat lebih mudah menyesuaikan diri tethadap perubahan fisik,
emosi dan fungsi seksual.
Tingginya dukungan suami disebabkan karena keintiman atau
kedekatan, serta penerimaan dari pasangan. Kedekatan dengan pasangan
akan memberikan interaksi positif sehingga terdapat suasana saling
mempercayai, menghargai dan saling mendukung.
2.4.2 Indikator Dukungan Suami
a. Dukungan Emosional
Mencakup ungkapan simpati, kepedulian dan perhatian terhadap orang
yang membutuhkan sehingga dukungan tersebut tanpa memberikan
rasa aman dan rasa mengasihi.
b. Dukungan Penghargaan
Meliputi ungkapan hormat, dorongan untuk maju, serta membantu seseorang
untuk melihat segi-segi positif yang ada dalam dirinya dengan keadaan orang
lain, sehingga orang tersebut dapat merasakan penghargaan dirinya.
c. Dukungan Instrumental
26
Meliputi bantuan secara langsung sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
seseorang misalnya memberikan penyediaan sarana atau memberikan
pernyataan yang bersifat memotivasi.
d. Dukungan Informatif
Mencakup pemberian nasihat secara langsung, saran-saran petunjuk dan
umpan balik. Bagi ibu dukungan suami terhadap ibu merupakan sikap yang
harus dikembangkan, karena pada hakikatnya ibu selalu dibayang-bayangi
oleh kebutuhankebutuhan, terutama kebutuhan untuk tetap mendapatkan
kasih sayang atau dicintai.
27
boleh dikaji, dibentuk, dikembangkan, dipengaruhi dan bahkan diubah
(Sarwono, 2016).
2.5.2 Indikator Sikap
Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-tingkat
berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut :
1. Menerima (Receiving)
Menerima bermaksud seseorang atau objek menerima rangsangan yang
diberikan.
2. Menanggapi (Responding)
Menanggapi artinya memberi jawapan atau respons terhadap soalan
atau objek yang ada.
3. Menghargai (Valuing)
Bermaksud bahwa seseorang memberikan nilai positif pada objek atau
rangsangan, dalam arti, membincangkannya dengan orang lain dan
bahkan mengundang atau mempengaruhi atau mendorong orang lain
untuk bertindak
4. Bertanggung jawab (Responsible)
Sikap yang paling tinggi tingakatannya adalah bertanggungjawab
terhadap apa yang telah dia percayai. Seseorang yang telah mengambil
sikap tertentu berdasarkan kepercayaannya, dia harus cukup berani
untuk mengambil risiko jika orang lain mengejeknya atau ada risiko
lain.
28
identifikasi dengan jelas yang menjelaskan semua fenomena yang domain,
konsep dasar pengetahuan harus memeiliki definisi yang jelas dalam hal
syarat perlu dan syarat cukup filsafat umum sebagaian besar tentang
menjelaskan konsep-konsep ilmiah umum, terutama penjelasan dan
konfirmasi tujuanya adalah untuk menghasilkan seperangkat kondisi yang
diperlukan dan cukup untuk penerapan.
Pengetahuan Adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan akal, pengetajuan muncul ketika seseorang
menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau di rasakan sebelumnya, misalnya ketik
seseorang mencicipi masakan yang baru dikenal, ia akan mendapatkan
pengetahuan tentang bentuk, rasa dan aroma masakan tersebut
(Pengetahuan - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas,2022,
n.d.)
Secara sederhana setiap orang memahami pengetahuan sebagai
pemahaman atas pengalaman yang berulang-ulang dialaminya. Kemudian
disimpulkan bahwa pengalaman yang dialaminya itu adalah kebenaran
menurut pemikirannya,teori pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan
yang belum tersusun baik mengeiani mata fisik maupun fisik tanpa
memiliki metode dan mekanisme tertentu (Nurdin & Hartati, 2019)
didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yakni:
1) Awareness (Kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu
2) Interest .yakni orang tertark pada kepada stimulus (Objek)
3) Evaluation (menimbang-nimbang baik atau tidaknya stimulus tersebut
bagi diri nya), hal ini sikap responden sudah lebih baik lagi
4) Trial orang yang mulai perilaku baru
5) Adoption subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikap terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2017)
29
Tingkat pengetahuan setiap orang bervariasi karena di pengaruhi
beberapa faktor antara lain (Notoatmodjo, 2017):
1. Sosial Ekonomi
Lingkungan sosial akan mempengaruhi tingginya pengetahuan
seseorang sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan,bila
ekonomi baik maka tingkat pendidikan akan tinggi sehingga tingkat
pengetahuan akan tinggi juga
2. Kultur (Budaya, Agama)
Budaya sangat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang karena
informasi yang disaring sesuai dengan budaya yang ada dan agama
yang dianut
3. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal hal
yang baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut
4. Pengalaman
Suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang di peroleh
dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi
5. Media Informasi
Pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan termasuk pendidikan
kesehatan,berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan kesehatan
yaitu media cetak dan media elektronik
2.6.3 Indikator Pengetahuan
Menurut mujib ubaidillah (M.Pd, 1942) secara garis besar
pengetahuan dibagi menjadi 6 bagian yaitu:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sebagian recall(memanggil)memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu misalnya, tahu buah
jeruk mempunyai vitamin C untuk mengetahui atau mengukur orang
tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan misalnya,
bagaimana cara memberantas demam berdarah.
2. Memahami (comprehension)
30
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek
tersebut tetapi orang tersebut harus dapat mempresentasikan, misalnya
biasa menjelaskan secara terinci dan klinis tentang objek tertentu
3. Aplikasi (Application)
Diartikan apabila seseorang yang telah memahami objek dapat
mengunakan dan mengaplikasikan prinsip yang diketahui seseorang
yang telah paham tentang peternakan, ia harus dapat mengaplikasikan
peternakan di tempat kerja
4. Analisi (Analysis)
Adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan objek
tertentu lalu mencari komponen-komponen yang terdapat dalam suatu
objek,misalnya dapat membedakan nyamuk biasa dengan nyamuk
deman berdarah.
5. Sintesis (Synthesis)
Adalah kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian
suatu objek. Misalnya dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata
sendiri tentang hal-hal yang dibaca atau di dengar
6. Evaluasi (Evaluation)
Adalah kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi
terhadap suatu objek tertentu misalnya seorang dokter dapat menilai
atau menentukan seseorang menderita penyakit atau tidak
2.6.4 Cara pengukuran pengetahuan
Cara mengukur tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di
ukur dari subjek penelitian atau responden.cara ukur tingkat pengetahuan
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan, kemudian dilakukan penilaian
1 untuk jawaban yang benar dan nilan 0 untuk jawaban yang salah,
berdasarkan skala data rasio maka rentang skor pengetahuan yaitu 0-100
(Suryanto, 2018)
2.6.5 Sintesa Pengetahuan
31
Pengetahuan merupakan sesuatu yang diperoleh manusia melalui
pengamatan akal dan pikiran untuk mengenali benda atau kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
32
sejumlah 33 responden. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
kuisioner. Analisa data dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
Kendall Tau. Dukungan suami pada ibu hamil primigravida trimester 3 di
RSUD Temanggung dengan kategori sedang 16 orang (48,5%) sedangkan
yang mendapatkan dukungan suami dengan kategori rendah 6 orang (18,2%).
Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester 3 di RSUD Temanggung
dengan kategori sedang 14 orang (37,1%) sedangkan yang mengalami
kecemasan berat 7 orang (8,6%). Hasil uji statistik didapatkan nilai t sebesar
0,587 dengan signifikansi (p) 0.000. Penelitian tersebut merupakan survey
analitik sedangkan Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif
korelasional. Penelitian tersebut menggunakan teknikAccidental Sampling
sedangkan penelitian ini menggunakan teknik Consecutive Sampling.Alat
ukur kecemasan pada penelitian tersebut menggunakan HARS sedangkan
dalam penelitian ini menggunakan PSRS.
Luh Kadek Pande Ary Susilawati , 2013. Pengaruh Dukungan Suami
Terhadap Istri Yang Mengalami Kecemasan Pada Kehamilan Trimester
Ketiga Di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini menggunakan nonprobability
sampling dengan teknik purposive sampling.penelitia n ini merupakan
penelitian non– eksperimental (ex post facto) yang terdiri dari dua kelompok
yaitu kelompok control dan kelompok eksperimen yang masing – masing
kelompok terdiri dari 30 orang. Peneliti menyebar dua skala yaitu dukungan
suami dan skala kecemasan pada ibu hamil trimester ketiga. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini dianalisis melalui analisis independent samples
t–test untuk melihat pengaruh dukungan suami terhadap istri yang mengalami
kecemasan pada kehamilan trimester ketiga. Analisis Independent samples t–
test menghasilka n nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,005). Hasil
penelitian ini menunjukka n terdapat pengaruh. dukungan suami terhadap istri
yang mengalami kecemasan pada kehamilan trimester ketiga dimana
kelompok ibu hamil yang tidak tinggal dengan suami memiliki kategori
kecemasan tinggi– sedang dibandingka n ibu hamil trimester ketiga yang
tingga dengan suami rata– rata masuk dalam kategori kecemasan sedang–
33
rendah. Penelitian tersebut merupakan penelitian non eksperimental
sedangkan penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif korelasional.
Penelitia n tersebut menggunakan teknik purposuve sampling sedangkan
penelitian ini menggunkanan teknik Consecutive Sampling
Penelitian ini yang berbeda dengan penelitian yang sebelumnya adalah
penelitian adalah bagaimana secara 3 variabel yaitu Dukungan Suami, Sikap,
Dan Pengetahuan Ibu Dengan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Ibu
Hamil Primigravida Trimester III. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk
menghasilkan luaran pubilkasi ilmiah pada jurnal terindeks (ISSN) dengan
ruang lingkup penelitian berskala nasional. Indikator capaian yang penulis
harapkan adalah artikel ilmiah dapat diterima dan terpublikasikan pada salah
satu jurnal ilmiah.
2.8 Kerangka Teori
Berdasarkan uraian pada landasan teori di atas tentang Hubungan
Dukungan Suami, Sikap, Dan Pengetahuan Ibu Dengan Kecemasan
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III Di
Puskesmas Munjul Tahun 2022, maka kerangka teori dapat dijelaskan bagan
kerangka teori di bawah ini :
Dukungan Suami
a. Dukungan Emosional
b. Dukungan Penghargaan
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Informatif
Sikap
a. Pengalaman pribadi
Kecemasan Menghadapi
b. Pengaruh orang lain Persalinan
c. Pengaruh kebudayaan
d. Media massa
e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama
f. Faktor emosional,
34
Pengetahuan Ibu Hamil
1. Tahu (Know)
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (Application)
4. Analisi (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation) Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : (H. P. Dewi & Mardiana, 2021)(S. M. Dewi et al., 2022)
Dukungan Suami
Kecemasan Menghadapi
Sikap Persalinan
Pengetahuan
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
35
2.10 Definisi Operasional
Tabel 4. 1. Definisi Operasional
Skala
No. Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur
Variabel Dependen
1. Kecemasan Ibu Kecemasan adalah perasaan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III adalah perasaan Quesioner Mengisi 1. Kecemasan Ordinal
Hamil takut yang tidak jelas dan tidak nyaman, takut yang tidak jelas dan didukung PSRS kuesioner berat, jika skor
tidak didukung oleh situasi oleh situasi. Dalam bentuk : (Pregnancy 109-144
1. Stress dalam mencari keamanan untuk ibu hamil Stress Rating 2. Kecemasan
dan anak selama kehamilan, persalinan dan pelayanan. Scale) dan sedang, jika
2. Stress dalam perawatan bayi dan perubahan dalam menggunakan skor 73 - 108
keluarga. 3. Identifikasi stres sebagai peran ibu. 4. skala likert 3. Kecemasan
Stress dalam pencarian dukungan sosial. 5. Stress dari yaitu : ringan, jika
penampilan fisik dan fungsi yang berubah 1. Selalu = 4 skor 36 - 72
2. Sering = 3 4. Tidak ada
3. Jarang = 2 kecemasan,
4. Kadang – jika skor < 36
kadang = 1
5. Tidak
pernah = 0
Variabel Independen
2. Dukunga Suami Peran suami dalam Dukungan suami dapat diungkapkan dengan Kuesioner Mengisi 1. Kurang Ordinal
menghidupkan kasih penghargaan terhadap ibu melalui rasa simpati, kuesioner mendukung,
sayang dan harga diri pada berminat terhadap ibu, bersikap toleran terhadap jika skor >
ibu dapat dicurahkan kelemahan-kelamahan ibu, menunjukan kehangatan mean
melalui sikap perhatian dan rasa tenang atau suka tanpa syarat dan juga 2. Mendukung,
serta pemberian dukungan mencoba untuk membantu ibu dalam menghadapi jika skor <
kepada ibu. suatu permasalahan. mean
a. Dukungan Emosional
b. Dukungan Penghargaan
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Informatif
36
3. Sikap Sikap merupakan reaksi Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya Kuesioner Mengisi 1. Negatif, jika Ordinal
atau respon yang masih kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang Kuesioner skor > mean
tertutup dari seseorang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang 2. Positif, jika
terhadap suatu stimulus bersifat emosional terhadap stimulus social. Sikap skor < mean
atau objek. Manifestasi belum merupakan suatu tindakan suatu perilaku.
sikap itu tidak dapat Indikator :
langsung dilihat, tetapi 1. Pengalaman pribadi
hanya dapat ditafsirkan 2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
terlebih dahulu dari 3. Pengaruh kebudayaan
perilaku yang tertutup. 4. Media massa
5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama
6. Faktor emosional
4. Pengetahuan Pengetahuan merupakan Pengetahuan merupakan hasil dari proses mencari Kuesioner Mengisi 1. Kurang, jika Ordinal
hasil dari proses mencari tahu, dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari kuesioner skor > mean
tahu, dari yang tadinya tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari tahu 2. Baik, jika skor
tidak tahu menjadi tahu, ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, < mean
dari tidak dapat menjadi baik melalui proses pendidikan maupun melalui
dapat. Dalam proses pengalaman. Semakin tua semakin bijaksana, semakin
mencari tahu ini mencakup banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak
berbagai metode dan hal yang dikerjakan sehingga menambah
konsep-konsep, baik pengetahuannya. Indikator sikapa diantaranya :
melalui proses pendidikan 1. Tahu (Know)
maupun melalui 2. Memahami (comprehension)
pengalaman. Semakin tua 3. Aplikasi (Application)
semakin bijaksana, semakin
banyak informasi yang
dijumpai dan semakin
banyak hal yang dikerjakan
sehingga menambah
pengetahuannya.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Sampel
Sampel adalah salah satu bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh suatu populasi dimana sampel ini diambil dari sebuah populasi
yang ada sehingga dapat mempresentasikan karakteristik populasi tersebut.
(Muhammad D. M. et. al., 2021) Pada penelitian ini sampel yang digunakan
yaitu ibu hamil Trimester III berjumlah 37 orang dengan menggunakan total
populasi sampling.
Pada sampel ini dalam penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan
kriteria ekslusi. Maksud dari kriteria inklusi adalah perwakilan dari dalam
penelitian yang dapat memenuhi kriteria sampel. Sedangkan kriteria ekslusi
adalah kriteria yang tidak mampu mewakili sebagai sampel dari subjek
penelitian karena tidak memenuhi syarat sebagai salah satu sampel. Adapun
penyebab ini memiliki banyak sekali faktor diantaranya sikap yang tidak
sesuai atau tidak bersedia. (Sugiyono, 2019)
Sampel penelitian ini dapat diambil dari populasi yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1) Kriteria inklusi
a) Ibu hamil Primigravida Trimester III
b) Ibu Hamil dengan usia muda
c) Bersedia menjadi responden
d) Ibu dengan kondisi sehat secara fisik, psikologi dan mental
2) Kriteria Eksklusi
a) Tidak bersedia menjadi responden
b) Berhalangan pada saat penelitian
40
sebagaimana dinyatakan oleh Ghozali (2018), yaitu jika koefisien Cronbach
Alpha > 0,70 maka pertanyaan dinyatakan andal atau suatu konstruk
maupun variabel dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika koefisien Cronbach
Alpha < 0,70 maka pertanyaan dinyatakan tidak andal. Perhitungan
reliabilitas formulasi Cronbach Alpha ini dilakukan dengan bantuan
program IBM SPSS 25. Jika dibuat dalam bentuk tabel maka akan menjadi
seperti berikut:
Tabel 3.5.
Tingkat Reliabilitas
41
4. Cleansing
Cleansing adalah data yang sudah di entry di periksa kebenaranya dan
kelengkapannya
F .100 %
Keterangan:
A=
N
P= Persentasi 100%
F= Frekuensi
N= Jumlah
2. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen dengan
variabel dependen,dilakukan uji pada tingkat kepercayaan 95% dan P Value
0,005 dengan menggunakan rumus chi-square adalah :
( O−E ) 2
X 2 =∑ ¿
E
DF=(b-1)(k-1)
Keterangan:
2
X =chi-square
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Primigravida Trimester III di
Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang Tahun 2023
Sikap Frekuensi (f) Persentase (%)
Negatif 25 67,6
Positif 12 32,4
Total 37 100
44
4.1.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel
yaitu variabel bebas dengan variabel terikat, dengan menggunakan hitungan
statistik, dimana nilai derajat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian pada
analisis bivariat disajikan pada Tabel sebagai berikut:
1. Hubungan dukungan suami dengan kecemasan dalam menghadapi
persalinan pada ibu hamil primigravida trimester III di Puskesmas
Munjul Kabupaten Pandeglang tahun 2023
Berdasarkan data pada Tabel 4.5 diketahui bahwa, mayoritas ibu hamil
yang mengalami kecemasan berat (20,8%) dan sedang (50%) adalah ibu
hamil yang kurang mendapat dukungan dari suami terkait dengan kehamilan
dan persalinan, sedangkan mayoritas ibu hamil yang mengalami kecemasan
ringan (46,2%) dan tidak cemas (23,1%) adalah ibu hamil yang mendapat
dukungan dari suami terkait dengan kehamilan dan persalinan.
Dari hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p value = 0,022.
Dimana nilai p value lebih kecil dari pada nilai α (0,022 < 0,05), yang berarti
bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil primigravida
trimester III di Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang tahun 2023.
45
2. Hubungan sikap dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan pada
ibu hamil primigravida trimester III di Puskesmas Munjul Kabupaten
Pandeglang tahun 2023
Berdasarkan data pada Tabel 4.6 diketahui bahwa, mayoritas ibu hamil
yang mengalami kecemasan berat (20%) dan sedang (48%) adalah ibu hamil
yang memiliki sikap negatif terkait dengan kehamilan dan persalinan,
sedangkan mayoritas ibu hamil yang mengalami kecemasan ringan (41,7%)
dan tidak cemas (25%) adalah ibu hamil yang memiliki sikap positif terkait
dengan kehamilan dan persalinan.
Dari hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p value = 0,026.
Dimana nilai p value lebih kecil dari pada nilai α (0,026 < 0,05), yang berarti
bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan pada ibu hamil primigravida trimester III di
Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang tahun 2023.
Berdasarkan data pada Tabel 4.7 diketahui bahwa, mayoritas ibu hamil
yang mengalami kecemasan berat (22,7%) dan sedang (45,5%) adalah ibu
46
hamil yang memiliki pengetahuan kurang tentang kehamilan dan persalinan,
sedangkan mayoritas ibu hamil yang mengalami kecemasan ringan (40%) dan
tidak cemas (20%) adalah ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang
kehamilan dan persalinan.
Dari hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p value = 0,045.
Dimana nilai p value lebih kecil dari pada nilai α (0,045 < 0,05), yang berarti
bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kecemasan
dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil primigravida trimester III di
Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang tahun 2023.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Analisis Univariat
Pembahasan analisis univariat disajikan dengan memaparkan hasil penelitian
dari gambaran distribusi frekuensi dan persentase responden pada setiap variabel
yang diteliti.
1. Gambaran kecemasan dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil
primigravida trimester III di Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang
tahun 2023
47
Kecemasan menghadapi persalinan adalah bentuk kecemasan atau
kegelisahan yang dialami oleh sebagian wanita saat mereka mendekati atau
menghadapi proses persalinan, ini adalah respons emosional yang normal,
tetapi tingkat kecemasan dapat bervariasi dari individu ke individu. Secara
teori, kecemasan menghadapi persalinan dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain: tidak tahu apa yang diharapkan, pengalaman sebelumnya,
ketakutan terhadap rasa sakit, komplikasi potensial, dukungan dan perawatan
serta harapan sosial dan budaya (Murdayah et al., 2021).
Peneliti berasumsi bahwa wanita harus dapat mempersiapkan diri dalam
menghadapi persalinan baik yang primipara ataupun multipara. Responden
yang kurang siap dalam menghadapi persalinan dapat disebabkan oleh
beberapa faktor seperti kurang memiliki informasi tekrkait persalinan,
kurangngnya dukungan dari keluarga termasuk suami, tidak memiliki
pengalaman sebelumnya, khawatir dengan rasa sakit saat melahirkan, khawatir
dengan komplikasi medis saat proses persalinan, dan banyak faktor pemungkin
lainnya. Para ibu sebaiknya mempelajari apa yang diperlukan untuk
mendukung kesehatannya selama masa kehamilan dan persalinan yaitu dengan
membaca buku yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, rajin
konsultasi kepada dokter kandungan atau bidan dengan melakukan kunjungan
ANC, dan berkomunikasi dengan wanita lain yang sudah berpengalaman
dalam menghadapi persalinan. Hal ini diperlukan agar saat ibu hamil
menghadapi persalinan tidak merasa cemas dengan hal-hal yang negatif saat
melakukan persalinan.
48
persalinan. Hal ini dikatakan terjadi karena ketidakpahaman suami terhadap
masalah kehamilan dan persalinan. Suami mungkin tidak sepenuhnya
memahami apa yang dialami oleh istri selama kehamilan dan persalinan.
Mereka mungkin tidak tahu tentang perubahan fisik, emosi, dan tuntutan yang
melekat pada proses ini.
Dukungan keluarga termasuk dukungan suami adalah bantuan yang
bermanfaat secara emosional dan memberikan pengaruh positif yang berupa
informasi, bantuan instrumental, emosi, maupun penilaian yang diberikan oleh
anggota keluarga yang terdiri dari suami, orang tua, maupun saudara lainnya
terhadap wanita hamil yang akan melahirkan anak pertamanya pada masa
triwulan ketiga untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikisnya.
Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan perasaan
nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya
(Kartika et al., 2021).
Peneliti berasumsi bahwa responden yang kurang mendapat dukungan
suami terkait dengan masalah kehamilan dan persalinan disebabkan oleh
banyak faktor pemungkin seperti kurang dekatnya secara emosional antara
suami dengan istri, kurang memiliki komunikasi yang terbuka, kurangnya
sikap empati dari suami, dan lain-lain. Perlu diingat bahwa setiap pasangan
memiliki dinamika hubungan yang unik, dan solusi yang bekerja dapat
bervariasi. Penting bagi suami dan istri untuk bekerja sama untuk membangun
dukungan yang kuat dan saling mendukung selama masa kehamilan dan
persalinan.
49
disebabkan banyak faktor seperti kondisi kesehatan mental, kecemasan yang
berlebihan, kekhawatiran tentang perubahan hidup, ketidaksetujuan dengan
rencana kehamilan serta kurangnya dukungan sosial.
Sikap terhadap kehamilan dan persalinan dapat sangat bervariasi dari satu
individu ke individu lainnya. Sikap terhadap kehamilan dan persalinan adalah
pengalaman yang sangat individual dan dapat berubah seiring waktu. Sikap ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman pribadi, budaya,
pendidikan, dukungan sosial, dan banyak lagi (Muslihatun & Estri, 2022).
Peneliti berasumsi bahwa banyaknya responden yang memiliki sikap
negatif terhadap kehamilan dan persalinan disebabkan karena berbagai macam
faktor seperti kurangnya dukungan sosial, kurangnya pengetahuan, rendahnya
pendidikan, dan lain-lain. Ibu hamil yang memiliki sikap negatif saat
menjelang proses persalinan juga dapat disebabkan karena adanya kecemasan
berlebihan tentang proses persalinan, seperti rasa sakit, komplikasi, atau
ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi, sehingga dapat menyebabkan
sikap negatif.
50
Pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan adalah pemahaman yang
dimiliki seseorang tentang proses fisik, emosional, dan medis yang terkait
dengan kehamilan, persalinan, dan perawatan pasca-persalinan (Suyati et al.,
2021).
Peneliti berasumsi bahwa, sebagian besar responden yang memiliki
pengetahuan kurang tentang kehamilan dan persalinan disebabkan oleh
berbagai macam faktor seperti pendidikan, dukungan sosial, tidak rutin
melakukan kunjungan ANC sehingga tidak dapat berdiskusi dengan dokter
kandungan / bidan, ketidakpahaman atau ketidakpedulian, ketidakpahaman
tentang bahaya dan komplikasi. Hal ini dapat memiliki dampak negatif pada
kesejahteraan ibu hamil dan perkembangan janin.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square pada α = 0,05,
diperoleh nilai p value = 0,022. Dimana nilai p value lebih kecil dari pada nilai
α (0,022 < 0,05), yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara
dukungan suami dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan pada ibu
hamil primigravida trimester III di Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang
tahun 2023.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asiah
et al. (2022) bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat
kecemasan menghadapi persalinan trimester III. Dalam penelitiannya
dijelaskan bahwa ibu hamil yang kurang mendapat dukungan suami terkait
masalah kehamilan dan persalinan berpeluang 4,7 kali lebih besar mengalami
kecemasan dalam menghadapi persalinan dibandingkan dengan ibu yang
mendapatkan dukungan dari suami. Hasil serupa juga ditunjukkan oleh
penelitian Kartika et al. (2021) bahwa ada hubungan antara dukungan suami
dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil primigravida
51
trimester III. Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa dukungan suami dapat
berperan dalam mengurangi tingkat kecemasan ibu hamil dan meningkatkan
kesejahteraan psikologisnya. Ibu hamil yang kurang mendapat dukungan
suami terkait masalah kehamilan dan persalinan berpeluang 4,7 kali lebih
besar mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan dibandingkan
dengan ibu yang mendapatkan dukungan dari suami.
Dukungan suami memainkan peran yang sangat penting dalam
mengurangi kecemasan ibu hamil saat menghadapi proses persalinan.
Kecemasan selama persalinan adalah hal yang umum, dan dukungan
emosional dari suami dapat membantu meredakan stres dan memberikan
dukungan yang diperlukan selama momen yang menantang ini. Suami yang
memberikan dukungan emosional yang kuat dapat membantu meredakan
kecemasan ibu. Kehadiran suami dapat mengurangi perasaan kesepian dan
memberikan perasaan koneksi sosial yang penting. Kehadiran suami selama
persalinan dapat memberikan rasa keamanan kepada ibu. Suami juga dapat
memberikan dukungan moral yang sangat penting dengan memberikan
dorongan positif dan percaya pada kemampuan istri untuk melahirkan. Hal ini
dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi kecemasan (Susanti,
2020).
Peneliti berasumsi bahwa hubungan yang bermakna antara dukungan
suami dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil
primigravida trimester III di Puskesmas Munjul terjadi karena komunikasi
terbuka antara suami dan istri selama kehamilan adalah kunci untuk
memahami bagaimana suami dapat memberikan dukungan yang terbaik.
Dengan dukungan yang kuat dari suami, ibu hamil cenderung menghadapi
proses persalinan dengan lebih tenang dan lebih percaya diri, yang dapat
berdampak positif pada pengalaman persalinan. Responden yang kurang
mendapat dukungan dari suami kemungkinan kurang memiliki kedekatan
secara emosional antar pasangan, begitupun sebaliknya responden yang
didukung penuh oleh suami artinya kedua pasangan tersebut saling mengerti
dan mengasihi sehingga selalu saling mendukung satu sama lain.
52
2. Hubungan sikap dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan pada
ibu hamil primigravida trimester III di Puskesmas Munjul Kabupaten
Pandeglang tahun 2023
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square pada α = 0,05,
diperoleh nilai p value = 0,026. Dimana nilai p value lebih kecil dari pada
nilai α (0,026 < 0,05), yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan
antara sikap dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil
primigravida trimester III di Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang tahun
2023.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Astiasih et al. (2022) yang
menunjukkan hasil bahwa ada hubungan antara sikap ibu hamil dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan di PBM Sukarni Lubang Buaya
Jakarta Timur. Disebutkan bahwa Ibu hamil yang memiliki sikap negatif
terhadap kehamilan dan persalinan memiliki peluang 4,4 kali lebih besar akan
mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan dibandingkan dengan
ibu hamil yang memiliki sikap positif. Hasil serupa juga ditunjukkan oleh
penelitian Situmorang et al. (2022) bahwa ada hubungan antara sikap dengan
kecemasan dalam menghadapi persalinan. Dalam penelitiannya dijelaskan
bahwa ibu hamil dengan sikap negatif terkait dengan kehamilan dan
persalinan beresiko 3,2 kali lebih besar akan mengalami kecemasan
menjelang proses persalinan dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki
sikap positif.
Sikap ibu hamil memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kecemasan
yang dialaminya saat menghadapi persalinan. Sikap ini mencakup pandangan,
keyakinan, perasaan, dan respons emosional terhadap proses persalinan. Ibu
hamil yang memiliki sikap negatif terhadap persalinan cenderung memiliki
tingkat kecemasan yang lebih tinggi saat menghadapi proses persalinan.
Sikap negatif ini dapat mencakup rasa takut, kekhawatiran, atau
ketidakpercayaan terhadap kemampuan diri sendiri untuk menghadapi
persalinan dengan sukses. Ibu hamil dengan sikap positif terhadap persalinan
cenderung menghadapinya dengan lebih percaya diri dan lebih sedikit
kecemasan. Mereka mungkin melihat persalinan sebagai pengalaman alami
53
yang memungkinkan mereka untuk menjadi ibu dengan sukacita (Khotimah
& Widyastuti, 2021).
Peneliti berasumsi bahwa hubungan antara sikap ibu dan kecemasan
menghadapi persalinan disebabkan oleh sejumlah faktor yang kompleks dan
individual. Sikap ibu dapat memengaruhi tingkat kecemasan yang dialaminya
selama persalinan, dan sebaliknya, kecemasan juga dapat memengaruhi sikap
ibu. Responden dengan pengalaman persalinan sebelumnya dapat memiliki
dampak besar pada sikap ibu dan tingkat kecemasan yang dirasakannya. Jika
ibu memiliki pengalaman persalinan yang positif, mungkin lebih cenderung
memiliki sikap positif terhadap persalinan berikutnya. Sebaliknya,
pengalaman traumatis sebelumnya dapat menimbulkan sikap negatif dan
menyebabkan kecemasan yang lebih tinggi.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square pada α = 0,05,
diperoleh nilai p value = 0,045. Dimana nilai p value lebih kecil dari pada nilai
α (0,045 < 0,05), yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil
primigravida trimester III di Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang tahun
2023.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Novelia et al. (2022) yang
menunjukkan hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan
tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan. Disebutkan bahwa ibu
hamil dengan pengetahuan kurang tentang kehamilan dan persalinan
berpeluang 3,9 kali lebih besar akan mengalami kecemasan menghadapi
persalinan dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik.
Hasil serupa juga ditunjukkan oleh penelitian Khairunisya et al. (2023) bahwa
ada hubungan secara bermakna antara pengetahuan dengan kecemasan dalam
menghadapi proses persalinan. Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa Ibu
hamil yang memiliki pengetahuan kurang tentang kehamilan dan persalinan
beresiko 4,5 kali lebih besar dapat mengalami kecemasan saat menghadapi
54
persalinan dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan baik tentang
kehamilan dan persalinan.
Pengetahuan yang memadai tentang proses persalinan dan apa yang
dapat diharapkan selama persalinan dapat membantu mengurangi kecemasan
ibu hamil. Pengetahuan yang baik tentang apa yang akan terjadi selama
persalinan memberikan pemahaman yang lebih akurat tentang prosesnya. Ini
dapat membantu mengurangi ketidakpastian, yang sering menjadi penyebab
kecemasan. Pengetahuan tentang persalinan dapat membantu ibu hamil
merencanakan dan mempersiapkan diri dengan lebih baik. Dengan
mengetahui apa yang diperlukan selama persalinan, ibu dapat melakukan
persiapan fisik dan mental yang sesuai. Pengetahuan dapat membantu
mengurangi ketakutan dan mitos yang mungkin beredar tentang persalinan.
Memahami fakta-fakta medis dan prosedur yang umum selama persalinan
dapat mengurangi ketakutan irasional (Simon et al., 2023).
Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan memiliki hubungan dengan
kecemasan menghadapi persalinan karena pengetahuan yang memadai tentang
proses persalinan dan apa yang diharapkan selama persalinan dapat membantu
mengurangi ketidakpastian dan ketakutan yang sering kali menjadi penyebab
utama kecemasan. Responden dengan pengetahuan yang baik tentang proses
persalinan dan persiapan yang adekuat cenderung memiliki tingkat kecemasan
yang lebih rendah saat menghadapi persalinan. Hal ini karena pengetahuan
yang baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang
diharapkan selama persalinan dan dapat membantu mengurangi ketidakpastian
serta ketakutan yang mungkin muncul. Penting untuk diingat bahwa setiap
individu dan setiap kehamilan unik, dan pengetahuan saja tidak selalu cukup
untuk menghilangkan semua kecemasan. Faktor-faktor lain, seperti
pengalaman sebelumnya, dukungan sosial, dan respons emosional individu,
juga dapat memengaruhi tingkat kecemasan. Oleh karena itu, pendidikan
prenatal yang baik dan komunikasi terbuka dengan tim perawatan kesehatan
serta dukungan emosional yang memadai dapat berperan penting dalam
membantu responden mengatasi kecemasan mereka dan menciptakan
pengalaman persalinan yang lebih positif.
55
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sebagian besar responden mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan
(43,2%), kurang mendapat dukungan suami (64,9%), memiliki sikap negatif
(67,6%) dan memiliki pengetahuan kurang tentang kehamilan dan persalinan
(59,5%).
2. Ada ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan kecemasan
dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil primigravida trimester III di
Puskesmas Munjul Kabupaten Pandeglang tahun 2023, p value = 0,022.
3. Ada ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan pada ibu hamil primigravida trimester III di Puskesmas
Munjul Kabupaten Pandeglang tahun 2023, p value = 0,026.
4. Ada ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan pada ibu hamil primigravida trimester III di Puskesmas
Munjul Kabupaten Pandeglang tahun 2023, p value = 0,045.
5.2. Saran
1. Bagi Puskesmas
a. Perlunya mengadakan penyuluhan kesehatan kehamilan agar tingkat
kecemasan pada ibu hamil dapat diturunkan.
b. Perlunya untuk melakukan edukasi mengenai masalah kecemasan pada ibu
hamil primigravida saat melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat meningkatkan pemahaman tentang
mengatasi kecemasan pada ibu dalam menghadapi persalinan serta
meningkatkan pelayanan dalam memberikan konseling pada ibu menjelang
persalinan guna mengurangi tingkat kecemasan ibu.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian terkait faktor lain
yang berhubungan dengan kecemasan ibu menggunakan jumlah sampel yang
lebih banyak sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat.
4. Bagi responden
Diharapkan ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang persalinanserta
prosedur persalinan yang dijalani untuk mengurangi kecemasan yang dialami
dengan ilmu yang didapat dari penelitian ini.
57
DAFTAR PUSTAKA
Asiah, Indragiri, S., & Agustin, C. (2022). Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Menghadapi Persalinan Pada Pandemi Covid 19.
Jurnal Kesehatan Mahardika, 8(2), 24–30. https://doi.org/10.54867/jkm.v8i2.84
Astiasih, T., Nurainih, N., & Prima, E. (2022). Hubungan Pengetahuan, Dukungan Suami,
Sikap Ibu Hamil Trimester III dengan Kecemasan Menghadapi Persalinan. SENTRI:
Jurnal Riset Ilmiah, 1(3), 716–727. https://doi.org/10.55681/sentri.v1i3.282
Astuti, L. D., Hasbiah, & Rahmawati, E. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Mekarsari. PREPOTIF : Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 6(1), 755–761. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i1.3214
Baroroh, G. N. (2019). Hubungan dukungan suami terhadap kecemasan pada ibu hamil
trimester ketiga di wilayah kerja puskesmas Srumbung Kabupaten Magelang. Kesehatan.
Damanik, S., & Zuiatna, D. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Ibu Hamil Dalam
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Ujung Batu Sosa Kabupaten Padang Lawas Tahun
2021. Maieftiki Journals, 2(1), 132–141.
DESI PRABANDANI. (2009). HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT
KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI PERUMAHAN GRIYA
CIPTA LARAS WONOGIR. Journal of the American Chemical Society, 123(10), 2176–
2181.
Dewi, H. P., & Mardiana. (2021). Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Nusawungu II Cilacap. Journal of Nutrition
College, 10(4), 285–296. https://doi.org/10.14710/jnc.v10i4.31642
Dewi, S. M., Saputra, B., & Daniati, M. (2022). HUBUNGAN PELAKSANAAN PERAN
PETUGAS KESEHATAN SEBAGAI EDUKATOR DENGAN KEPATUHAN
KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL. Jurnal Keperawatan Hang Tuah (Hang
Tuah Nursing Journal), 2(1), 49–62. https://doi.org/10.25311/jkh.vol2.iss1.564
Dwiwanto, T. P., Putri, A. M., & Sudiadnyani, N. P. (2021). Hubungan Dukungan Suami
dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 8(2), 167–172.
https://doi.org/10.33024/jikk.v8i2.4060
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
J.Rahmawati. (2015). Psikososial Ibu Hamil. J.Rahmawati, 9–40.
Janna, N. M. (2020). Konsep Uji Validitas dan Reliabilitas dengan Menggunakan SPSS.
Artikel : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Dakwah Wal-Irsyad (DDI) Kota
Makassar, 18210047, 1–13.
Kartika, I., Suryani, I., & Claudya, T. P. (2021). Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Proses Persalinan. Journal of Midwifery and
Public Health, 3(2), 47–51.
Khadijah, S. (2021). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KECEMASAN
IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
DI WILAYAH KERJA KLINIK.
Khairunisya, Daimah, U., & Kartika, J. (2023). Pengaruh Pengetahuan dan Dukungan Suami
Ibu Hamil Trimester III Terhadap Kecemasan Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi.
Jambura Journal Of Health Science And Research, 5(4), 1011–1024.
Khotimah, I. N. K., & Widyastuti, D. E. (2021). Tentang Persiapan Persalinan dengan Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan di Klinik Kusuma Husada Bayat.
Jurnal Kebidanan Dan Ilmu Kesehatan. Akademi Kebidanan, 2(1), 77–89.
M.Pd, mujib ubaidillah. (1942). Taksonomi bloom. Taksonomi Bloom, 1–13.
Muhammad D. M. et. al. (2021). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif. CV Media Sains
Indonesia.
58
Murdayah, Lilis, D. N., & Lovita, E. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kecemasan Pada Ibu Bersalin. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 3(1),
115–125. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v3i1.8467
Muslihatun, S., & Estri, B. A. (2022). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Sikap Ibu Hamil
Menghadapi Persalinan di Era Pandemi di Puskesmas Jumo Temanggung. Jurnal
Kebidanan Indonesia, 14(1), 124–131. https://doi.org/10.36419/jki.v14i1.768
Notoatmodjo, S. (2017). Promosi Kesehatan & Perilaku. In Jakarta: Rineka Cipta (Vol. 1,
Issue 1).
Novelia, S., Rukmaini, & Umayah. (2022). Hubungan Dukungan Suami dengan Kecemasan
Ibu Hamil Dalam Menghadapi Proses Persalinan. Journal for Quality in Women’s
Health, 5(1), 163–169. https://doi.org/10.35451/jkk.v3i2.493
Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial.
Nurtini, N. M., & Dewi, K. A. P. (2022). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Pada Masa Pandemi
Covid-19. Menara Medika, 5(1), 30–39. https://doi.org/10.31869/mm.v5i1.3464
Pengetahuan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,2022. (n.d.).
Rahman, M. T. (2018). Filsafa Ilmu Pengetahuan. In Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952.
Ranita, Bh. Th. (2018). Trimester Iii Di Puskesmas Jagir Surabaya. In Jurnal Ilmu Kebidanan
(Vol. 3).
Ruchiyat. (2007). Pengumpulan & Pengolahan Data. Pusat Pendidikan Dan Pelatihan
Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan, 1–39.
Sarwono, S. W. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial. In PT. Rajagrafindo Persada.
Simon, M., Hardiyanti, R., Be, S., Kota, S., Simon, M., Hardiyanti, R., Studi, P., Keperawatan,
I., Tinggi, S., & Kesehatan, I. (2023). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan di Ruang VK RSUD Sele Be Solu Kota
Sorong (The Relationship Between Pregnant Women’s Knowledge about the Delivery
Process and The Level of Anxiety in the VK Room of Sele Be Solu Hospital Sorong City).
12(1), 118–123.
Situmorang, S., Nurvinanda, R., & Agustin. (2022). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan
Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Pada Masa Kehamilan Trimester III.
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 5(4), 1377–1386.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta,CV.
Suharyadi, R. (2021). Termasuk Banten, Enam Provinsi Ini Sumbang 50 Persen Kasus
Kematian Ibu - Kabar Banten.
Suryanto, A. (2018). konsep dasar penilaian dan pembelajaran. Konsep Dasar Penilaian Dan
Pembelajaran, 1, 1–49.
Susanti, A. (2020). Hubungan Dukungan Suami Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Menjelang Persalinan di Ruang Persalinan Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
Jurnal Muhimah Dan Safei, 4(2), 1–10.
Suyati, Azizah, N., & Adawiyah, S. R. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan. Repository
Poltekkes Semarang, 2(4), 23–34.
Yogi, P. (2017). Instrumen Penelitian. In Journal Academia.
59
LAMPIRAN
60
INFORMED CONSENT
Menyatakan bahwa :
1. Saya telah mendapat informasi dan mendengarkan persiapan penelitian dari
peneliti tentang tujuan, manfaat serta prosedur penelitian dan saya memahami
penjelasan tersebut.
2. Saya mengerti bahwa penelitian ini menjungjung tinggi hak-hak saya sebagai
informan.
3. Saya mempunyai hak untuk berhenti berpartisipasi jika suatu saat saya merasa
keberatan atau ada hal yang membuat saya merasa tidak nyaman dan tidak
dapat melakukannya.
4. Saya sangat memahami bahwa keikutsertaan saya menjadi informan sangat
besar manfaatnya bagi peningkatan ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu
kesehatan.
Pandeglang, ……………2023
Peneliti Yang membuat pernyataan/responden
(……………………………) (……………………………)
*coret yang tidak perlu
61
KUISIONER PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, SIKAP, DAN PENGETAHUAN IBU
DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU
HAMIL PRIMI GRAVIDA TRIMESTER III DI PUSKESMAS MUNJUL
KABUPATEN PANDEGLANG
TAHUN 2023
A. DATA UMUM
Perkenalkan saya Novianti Muziastuti, Mahasiswa sarjana terapan
kebidanan Universitas Indonesia Maju (UIMA). Pada saat ini saya sedang
melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Suami,Sikap, Dan
Pengetahuan Ibu Dengan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil
Primi Gravida Trimester III Di Puskesmas Munjul Tahun 2023”. Pentingnya
penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan tugas akhir (Skripsi) sebagai
syarat untuk kelulusan sarjana terapan kebidanan.
Untuk itu saya berharap atas ketersediaan ibu untuk meluangkan
waktunya dalam mengisi sebuah kuesioner ini sebagai data yang akan
dipergunakan dalam penelitian. Semua informasi ini akan dijaga
kerahasiaannya dan hanya diketahui oleh peneliti. Jawaban yang diberikan
Adik-adik tidak ada yang benar atau salah karena bukan sebuah tes atau ujian
untuk itu jangan cemas dan takut dalam menjawabnya. Diharapkan
memberikan jawaban sesuai dengan ibu rasakan saat ini.
Semoga dapat dipahami terima kasih untuk partisipasi serta kerja samanya
dalam penelitian ini. Lengkapi data diri anda dibawah ini dengan lengkap :
1. Nama :
2. Umur :
Petunjuk pengisisan ;
1. Mohon bantuan Ibu untuk menjawab semua pertanyaan dibawah ini
2. Semua jawaban yang diberikan Ibu dijamin kerahasiaannya dan hanya
diketahui oleh peneliti
3. Baca dan pahami terlebih dahulu setiap pertanyaan atau pernyataan dalam
kuesioner ini dengan teliti dan benar
4. Pilihlah pertanyaan atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya anda rasakan. Setiap pertanyaan pilih satu jawaban dengan tanda
(√) pada kolom yang tersedia dan usahakan tidak ada yang terlewat
Keterangan :
SL = Selalu
SR = Sering
K = Kadang-kadang
TP = Tidak pernah
Alternatif Jawaban
No Pertanyaan
SL SR KK TP
Dukungan Emosional
63
Dukungan Instrumental
6 Suami yang membuat saya percaya bahwa saya
bisa menjaga kesehatan selama kehamial
7 Suami tidak membiarkan saya berpergian
sendirian saat hamil
8 Saya diajak mengobrol oleh suami selama
kehamilan untuk memberikan support
Dukungan Informatif
64
Variabel Sikap
Petunjuk pengisisan ;
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
K = Kurang setuju
TP = Tidak setuju
Alternatif Jawaban
No Pertanyaan
SS S KS TS
1. Ibu harus memeriksakan kehamilan agar bias
melahirkan dengan lancar
2. Selama kehamilan ibu harus melakukan
pemeriksaan kehamilan sampai 4 kali
3. Walaupun sudah memeriksakan kehamilan
akan tetapi terjadi kelainan dalam kehamilan
dan persalinan
4. Bila terjadi keluhan selama kehamilan dan
persalinan harus konsultasi pada petugas
kesehatan
5. Kehamilan dan Persalinan aman dan lancer bila
ditolong oleh tenaga kesehatan
6. Bila ibu merasakan kecemasan menjelang
persalinan harus ke dukun.
7. Bila melakukan persalinan normal ditolong
oleh dukun tidak ada risiko yang terjadi pada
ibu dan bayi
8 Seorang ibu hamil apabila tiba-tiba
mendapatkan kelainan atau ada risiko terjadi
cukup dengan istirahat saja
9. Menjelang persalinan ibu hamil TIDAK perlu
memeriksakan kehamilannya.
10. Ibu hamil TIDAK perlu untuk memeriksakan
kehamilan kepada tenaga kesehatan.
Variabel Pengetahuan
65
Petunjuk pengisisan ;
1. Pilihlah pertanyaan atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya anda rasakan. Setiap pertanyaan pilih satu jawaban dengan tanda
(√) pada kolom yang tersedia dan usahakan tidak ada yang terlewat
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
Alternatif Jawaban
No Pertanyaan
SS S KS TS
Tahu (Know)
66
9. Ibu hamil dapat mengalami perubahan mental
biasanya berupa takut akan kehamilan
10. Ibu hamil dapat mengalami perubahan mental
biasanya berupa khawatir tentang proses
persalinan
Aplikasi (Application
11 Mengetahui apa yang harus dilakukan bila
terjadi bengkak di jari tangan, wajah disertai
dengan penglihatan kabur dan sakit kepala
yang hebat
12 Mengetahui apa yang harus dilakukan bila
terasa mual muntah berlebihan sampai ibu
kekurangan cairan dan berat badan turun
13 Mengetahui apa yang harus dilakukan bila
mengalami perubahan akibat kekurangan
energi kronik
14 Mengetahui apa yang harus dilakukan bila
mengalami rasa khawatir
15 Mengetahui apa yang harus dilakukan bila
mengalami kejadian kekurangan energi kronik
saat kehamila
67
Variabel Kecemasan
Berilah tanda [√] pada jawaban yang anda alami saat ini.
1. Penilaian
1 : satu gejala yang dirasakan (Tidak Pernah / TP)
2 : separuh dari gejala yang dirasakan (Kadang-Kadang / KK)
3 : Lebih dari separuh gejala yang dirasakan (Sering / SR)
4 : semua gejala dirasakan (Selalu / SL)
2. Total penilaian
1. Tidak ada kecemasan apabila skor ≤ 10
2. Kecemasan ringan apabila skor 36 - 72
3. Kecemasan sedang apabila skor 73 – 108
4. Kecemasan berat apabila skor > 108
Alternatif Jawaban
No Pertanyaan
SL SR KK TP
Perasaan ibu ketika akan menghadapi persalinan
1 diantaranya : Cemas, Firasat buruk, Takut akan pikiran
sendiri, dan Mudah tersinggung
Ibu merasakan tegang ketika akan menghadapi
2
persalinan
Ditinggal sendiri adalah situasi yang sering
3
menyebabkan ibu merasa takut
Pada akhir-akhir ini ibu tidak nyenyak tidur menjelang
4
persalinan
Pada akhir-akhir ini ibu sukar konsentrasi menjelang
5
persalinan
Pada akhir-akhir ini menjelang persalinan perasaan
6
berubah-ubah sepanjang hari
Ibu sering mengalami gejala sakit dan nyeri di otot-
7
otot
Ibu sering mengalami perasaan detak jantung
8
menghilang (berhenti sekejap)
9 Ibu sering buang air kecil menjelang persalinan
Ibu sering mengalami nyeri sebelum dan sesudah
10
makan
68
MASTER DATA PENELITIAN
KECEMASAN
Item Soal Score
Subject Total Score Kategori Coding
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Ideal
1 1 2 1 1 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 54 144 Cemas Ringan 3
2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 3 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 62 144 Cemas Ringan 3
3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 4 2 2 88 144 Cemas Sedang 2
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 30 144 Tidak Cemas 4
5 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 83 144 Cemas Sedang 2
6 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 137 144 Cemas Berat 1
7 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 1 90 144 Cemas Sedang 2
8 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 1 2 1 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 70 144 Cemas Ringan 3
9 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 80 144 Cemas Sedang 2
10 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 120 144 Cemas Berat 1
11 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 57 144 Cemas Ringan 3
12 2 4 4 4 4 4 3 1 1 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 85 144 Cemas Sedang 2
13 3 2 2 2 2 2 1 2 1 4 3 2 1 3 2 1 3 1 1 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3 1 4 3 2 4 2 2 78 144 Cemas Sedang 2
14 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 89 144 Cemas Sedang 2
15 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 144 Cemas Ringan 3
16 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 25 144 Tidak Cemas 4
17 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 55 144 Cemas Ringan 3
18 4 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 102 144 Cemas Sedang 2
19 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 2 4 4 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 74 144 Cemas Sedang 2
20 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 1 75 144 Cemas Sedang 2
21 3 3 3 1 1 1 2 1 1 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 58 144 Cemas Ringan 3
22 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 46 144 Cemas Ringan 3
23 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 80 144 Cemas Sedang 2
24 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 4 4 4 4 4 4 69 144 Cemas Ringan 3
25 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 112 144 Cemas Berat 1
26 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 1 54 144 Cemas Ringan 3
27 4 4 4 3 1 1 3 2 1 4 4 4 1 1 3 3 3 3 2 3 1 2 2 1 4 4 1 1 2 1 3 2 3 3 3 3 90 144 Cemas Sedang 2
28 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 4 1 1 1 1 1 1 55 144 Cemas Ringan 3
29 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 1 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 88 144 Cemas Sedang 2
30 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 23 144 Tidak Cemas 4
31 3 3 3 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 2 3 4 2 4 4 1 3 1 1 3 1 2 2 1 3 3 3 1 3 3 2 2 92 144 Cemas Sedang 2
32 4 3 2 3 2 3 2 2 4 2 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 110 144 Cemas Berat 1
33 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 3 1 2 3 2 1 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 66 144 Cemas Ringan 3
34 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 101 144 Cemas Sedang 2
35 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 4 4 4 2 4 3 4 2 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 122 144 Cemas Berat 1
36 2 1 2 1 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 63 144 Cemas Ringan 3
37 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 83 144 Cemas Sedang 2
Mean 76,32
Median 78
Score Minimal 36
Score Maximal 144
Score Max - Score Min 108
Interval = 108 : 2 (kategori) 54,0
Coding Kategori Frequency
1 Cemas berat (skor 109-144) 5
2 Cemas sedang (skor (73-108) 16
3 Cemas ringan (skor 36-72) 13
4 Tidak cemas (skor 0-35) 3
DUKUNGAN SUAMI
Item Soal Score
Subject Total Score % Mean Kategori Coding
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Ideal
1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 15 40 37,5 20,38 Kurang Mendukung 1
2 3 4 1 4 4 3 4 2 2 2 29 40 72,5 20,38 Mendukung 2
3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 14 40 35,0 20,38 Kurang Mendukung 1
4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 2 32 40 80,0 20,38 Mendukung 2
5 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 15 40 37,5 20,38 Kurang Mendukung 1
6 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 20 40 50 20,38 Kurang Mendukung 1
7 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 30 40 75,0 20,38 Mendukung 2
8 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 16 40 40,0 20,38 Kurang Mendukung 1
9 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 13 40 32,5 20,38 Kurang Mendukung 1
10 1 1 2 2 1 2 3 1 1 2 16 40 40 20,38 Kurang Mendukung 1
11 3 3 4 3 4 4 3 2 2 2 30 40 75,0 20,38 Mendukung 2
12 2 3 1 1 1 1 1 3 3 3 19 40 47,5 20,38 Kurang Mendukung 1
13 4 4 4 4 4 4 4 2 1 2 33 40 82,5 20,38 Mendukung 2
14 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 19 40 47,5 20,38 Kurang Mendukung 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 12 40 30 20,38 Kurang Mendukung 1
16 1 2 2 2 2 2 2 3 4 3 23 40 57,5 20,38 Mendukung 2
17 1 1 2 1 2 1 2 3 3 2 18 40 45 20,38 Kurang Mendukung 1
18 3 1 2 1 2 1 2 4 4 4 24 40 60,0 20,38 Mendukung 2
19 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 14 40 35,0 20,38 Kurang Mendukung 1
20 4 2 2 2 2 2 2 1 1 1 19 40 47,5 20,38 Kurang Mendukung 1
21 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 25 40 62,5 20,38 Mendukung 2
22 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 31 40 77,5 20,38 Mendukung 2
23 3 3 1 3 1 2 1 1 2 1 18 40 45 20,38 Kurang Mendukung 1
24 4 3 4 4 3 3 4 2 1 1 29 40 73 20,38 Mendukung 2
25 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 14 40 35,0 20,38 Kurang Mendukung 1
26 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 15 40 37,5 20,38 Kurang Mendukung 1
27 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 27 40 67,5 20,38 Mendukung 2
28 1 2 1 1 1 2 1 3 1 3 16 40 40,0 20,38 Kurang Mendukung 1
29 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 16 40 40,0 20,38 Kurang Mendukung 1
30 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 31 40 77,5 20,38 Mendukung 2
31 1 1 1 1 1 1 1 3 3 4 17 40 42,5 20,38 Kurang Mendukung 1
32 1 1 2 1 1 1 2 3 3 3 18 40 45,0 20,38 Kurang Mendukung 1
33 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 17 40 43 20,38 Kurang Mendukung 1
34 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 15 40 37,5 20,38 Kurang Mendukung 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 40 25,0 20,38 Kurang Mendukung 1
36 3 3 3 3 3 4 4 1 1 1 26 40 65,0 20,38 Mendukung 2
37 1 2 3 3 2 1 2 1 2 1 18 40 45,0 20,38 Kurang Mendukung 1
Mean 20,38
Median 18
Score Minimal 10
Score Maximal 40
Score Max - Score Min 30
Interval = 30 : 2 (kategori) 15,0
Coding Kategori Frequency
1 Kurang Mendukung 24
2 Mendukung 13
MASTER DATA PENELITIAN
SIKAP
Item Soal Score
Subject Total Score % Mean Kategori Coding
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Ideal
1 1 1 2 2 3 1 1 1 1 2 15 40 37,5 19,70 Negatif 1
2 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 32 40 80 19,70 Positif 2
3 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 15 40 37,5 19,70 Negatif 1
4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 33 40 82,5 19,70 Positif 2
5 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 16 40 40,0 19,70 Negatif 1
6 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 19 40 48 19,70 Negatif 1
7 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 16 40 40,0 19,70 Negatif 1
8 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 15 40 37,5 19,70 Negatif 1
9 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 17 40 42,5 19,70 Negatif 1
10 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 13 40 32,5 19,70 Negatif 1
11 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 29 40 72,5 19,70 Positif 2
12 3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 15 40 37,5 19,70 Negatif 1
13 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 34 40 85,0 19,70 Positif 2
14 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 16 40 40 19,70 Negatif 1
15 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 11 40 28 19,70 Negatif 1
16 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 34 40 85 19,70 Positif 2
17 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 21 40 52,5 19,70 Positif 2
18 4 4 3 1 1 3 2 1 3 2 24 40 60,0 19,70 Positif 2
19 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 13 40 32,5 19,70 Negatif 1
20 1 1 2 2 2 4 2 2 2 1 19 40 47,5 19,70 Negatif 1
21 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 15 40 37,5 19,70 Negatif 1
22 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 16 40 40,0 19,70 Negatif 1
23 2 1 1 1 3 3 1 1 1 2 16 40 40 19,70 Negatif 1
24 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 34 40 85 19,70 Positif 2
25 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 12 40 30,0 19,70 Negatif 1
26 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 15 40 37,5 19,70 Negatif 1
27 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 31 40 77,5 19,70 Positif 2
28 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 11 40 27,5 19,70 Negatif 1
29 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 22 40 55,0 19,70 Positif 2
30 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 35 40 87,5 19,70 Positif 2
31 4 4 1 2 1 1 1 1 1 1 17 40 42,5 19,70 Negatif 1
32 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 11 40 27,5 19,70 Negatif 1
33 1 2 1 2 2 2 3 2 2 1 18 40 45 19,70 Negatif 1
34 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 14 40 35,0 19,70 Negatif 1
35 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 12 40 30,0 19,70 Negatif 1
36 1 1 3 4 3 3 4 4 3 3 29 40 72,5 19,70 Positif 2
37 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 14 40 35,0 19,70 Negatif 1
Mean 19,70
Median 16
Score Minimal 10
Score Maximal 40
Score Max - Score Min 30
Interval = 30 : 2 (kategori) 15,0
Coding Kategori Frequency
1 Negatif 25
2 Positif 12
PENGETAHUAN
Item Soal Score
Subject Total Score % Mean Kategori Coding
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Ideal
1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 41 80 51,3 34,05 Baik 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 31 80 38,8 34,05 Kurang 1
3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 1 2 2 29 80 36,3 34,05 Kurang 1
4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 53 80 66,3 34,05 Baik 2
5 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 24 80 30,0 34,05 Kurang 1
6 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 17 80 21 34,05 Kurang 1
7 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 22 80 27,5 34,05 Kurang 1
8 3 1 1 1 2 1 1 2 2 3 2 3 1 1 3 27 80 33,8 34,05 Kurang 1
9 4 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 1 3 3 3 38 80 47,5 34,05 Baik 2
10 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 19 80 23,75 34,05 Kurang 1
11 3 3 1 2 1 2 1 3 3 3 2 3 1 1 3 32 80 40,0 34,05 Kurang 1
12 2 3 4 1 3 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 27 80 33,8 34,05 Kurang 1
13 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 3 27 80 33,8 34,05 Kurang 1
14 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 80 55 34,05 Baik 2
15 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 38 80 48 34,05 Baik 2
16 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 55 80 68,75 34,05 Baik 2
17 4 4 3 4 4 4 4 3 4 1 3 1 4 4 4 51 80 63,75 34,05 Baik 2
18 3 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 1 2 24 80 30,0 34,05 Kurang 1
19 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 29 80 36,3 34,05 Kurang 1
20 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 51 80 63,75 34,05 Baik 2
21 1 2 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 25 80 31,3 34,05 Kurang 1
22 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 57 80 71,3 34,05 Baik 2
23 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 19 80 23,75 34,05 Kurang 1
24 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 23 80 29 34,05 Kurang 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 80 18,8 34,05 Kurang 1
26 2 2 1 2 3 1 3 2 3 1 2 2 2 3 3 32 80 40,0 34,05 Kurang 1
27 2 2 3 1 2 1 2 4 3 4 4 4 2 3 2 39 80 48,75 34,05 Baik 2
28 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 41 80 51,3 34,05 Baik 2
29 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 27 80 33,8 34,05 Kurang 1
30 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58 80 72,5 34,05 Baik 2
31 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 1 3 3 3 39 80 48,8 34,05 Baik 2
32 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 18 80 22,5 34,05 Kurang 1
33 2 3 2 1 3 1 1 3 2 3 3 3 3 2 1 33 80 41 34,05 Kurang 1
34 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 58 80 72,5 34,05 Baik 2
35 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 20 80 25,0 34,05 Kurang 1
36 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 43 80 53,8 34,05 Baik 2
37 3 1 2 1 2 1 2 3 4 4 3 3 3 1 1 34 80 42,5 34,05 Kurang 1
Mean 34,05
Median 32
Score Minimal 20
Score Maximal 60
Score Max - Score Min 40
Interval = 40 : 2 (kategori) 20,0
Coding Kategori Frequency
1 Kurang 22
2 Baik 15
70
OUTPUT STATISTICS DATA UNIVARIAT & BIVARIAT
Frequencies
Statistics
Kecemasan Ibu
Hamil Dukungan Suami Sikap Pengetahuan
N Valid 37 37 37 37
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Dukungan Suami
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Mendukung 24 64.9 64.9 64.9
Mendukung 13 35.1 35.1 100.0
Total 37 100.0 100.0
Sikap
Pengetahuan
71
Dukungan Suami * Kecemasan Ibu Hamil
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 9.661a 3 .022
Likelihood Ratio 12.033 3 .007
Linear-by-Linear Association 8.666 1 .003
N of Valid Cases 37
a. 5 cells (62.5%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1.05.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Dukungan
Suami (Kurang Mendukung / a
Mendukung)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.
72
Sikap * Kecemasan Ibu Hamil
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 9.269a 3 .026
Likelihood Ratio 11.308 3 .010
Linear-by-Linear Association 7.499 1 .006
N of Valid Cases 37
a. 5 cells (62.5%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .97.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Sikap a
(Negatif / Positif)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.
73
Pengetahuan * Kecemasan Ibu Hamil
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 8.040a 3 .045
Likelihood Ratio 10.846 3 .013
Linear-by-Linear Association 6.535 1 .011
N of Valid Cases 37
a. 4 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1.22.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for Pengetahuan a
(Kurang / Baik)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.
74