SKRIPSI
OLEH :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi Ini Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji
Seminar Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan
Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua
Oleh:
Pembimbing Skripsi
Mengetahui
Dekan Fakultas Keperawatan
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING UNTUK SIDANG SKRIPSI
Fakultas : Keperawatan
Dengan ini dinyatakan telah mendapat izin dari pembimbing untuk pelaksanaan
sidang Skripsi.
Oleh:
Pembimbing Skripsi
Mengetahui
iii
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN KEBUTUHAN
NUTRISI DIABETES MILITUS DI UPT PUSKESMAS TUNTUNGAN
KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
TAHUN 2022
Penguji I
Mengesahkan
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
II. PENDIDIKAN
v
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Segala Puji dan
(S.Kep) di Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua. Selama Penyusunan ini dari
awal sampai akhir tidak terlepas dari peran dan dukungan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini, peneliti ingin megucapkan terimakasih kepada :
Sembiring Delitua.
vi
6. Ns. Friska Ernita Sitorus, M.kep, selaku dosen pembimbing yang telah
skripsi ini.
selama pendidikan.
selesai
12. Dan semua Pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan Skripsi ini
vii
penulis meminta kritik dan saran yang bertujuan untuk
anugerah yang telah diberikan untuk peneliti mendapat berkat yang tiada dua.
Penulis berharap semoga Skirpsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
viii
1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB 1......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1. Latar Belakang..................................................................................................2
1.2. Rumusan masalah.............................................................................................6
1.3. Tujuan penelitian..............................................................................................6
1.3.1. Tujuan Umum.......................................................................................6
1.3.2. Tujuan Khusus......................................................................................6
1.4. Manfaat Bagi Penelitian....................................................................................6
1.4.1. Bagi Institusi Pendidikan......................................................................6
1.4.2. Bagi Keluarga........................................................................................6
1.4.3. Bagi Peneliti Selanjutnya......................................................................7
BAB 2......................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................8
2.1. KELUARGA.....................................................................................................8
2.2. PENGETAHUAN.............................................................................................8
2.2.1. Defenisi.................................................................................................8
2.2.2. Tingkat Pengetahuan.............................................................................9
2.2.3. Cara Memperoleh Pengetahuan..........................................................10
2.3. Diabtes Militus................................................................................................15
2.3.1. Pengertian Diabetes Militus....................................................................15
2.3.2. Etiologo.................................................................................................16
2.3.4. Gejala Klinis............................................................................................19
BAB 3....................................................................................................................27
METODE PENELITIAN.......................................................................................27
3.1. Desain Penelitian............................................................................................27
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................................27
3.3. Populasi dan Sampel.......................................................................................27
3.3.1. Populasi...............................................................................................27
3.3.2. Sampel.................................................................................................28
3.4. Definisi Operasional.......................................................................................29
3.5. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................30
3.6. Pertimbangan Etik...........................................................................................30
3.7. Instrumen Dan Aspek Pengukuran.................................................................32
3.7.1. Instrumen Penelitian............................................................................32
3.8. Pengolahan Data.............................................................................................32
3.9. Analisis Data...................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
ABSTRAK
yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang
mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
cukup sebanyak (21,3%) dan sebagian kecil buruk sebanyak 2 orang (9,5%).
ABSTRAC
BAB 1
PENDAHULUAN
karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula
darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan
penting, menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang
menjadi target tindak lanjut oleh pemimpin dunia. Jumlah kasus dan prevelensi
6
2016).
atau resistensi tubuh terhadap hormon insulin (Kintoko dkk., 2017). Insulin dalam
tubuh berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi sumber energi serta sintesis
lemak untuk menjaga homeostasis gula. Dalam jangka panjang diabetes mellitus
dapat menimbulkan komplikasi akut akibat tingginya kadar glukosa yang tidak
tahun telah meningkat dari 47 per 1.000 penduduk tahun 1980 menjadi 85 per
1.000 penduduk tahun 2014 dan lebih dari 80% kematian akibat DM terjadi pada
dunia diperkirakan meningkat dari 28 per 1.000 penduduk pada tahun 2000
obesitas, pola makan tidak teratur dan kurangnya aktivitas fisik (WHO, 2016).
India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan Meksiko dengan jumlah estimasi orang
2007 dan meningkat menjadi 18 per 1.000 penduduk pada tahun 2013, Deli
Serdang 8 per 1.000 penduduk tahun 2007 menjadi 29 per 1.000 penduduk pada
tahun 2013, Kota Medan 12 per 1.000 penduduk tahun 2007 menjadi 27 per 1.000
penduduk pada tahun 2013, Kota Pematang Siantar 12 per 1.000 penduduk tahun
2007 menjadi 22 per 1.000 penduduk pada tahun 2013, Asahan 6 per 1.000
penduduk ta hun 2007 menjadi 21 per 1.000 penduduk pada tahun 2013 dan Toba
Samosir 3 per 1.000 penduduk tahun 2007 menjadi 11 per 1.000 penduduk tahun
Tuntungan pada tahun 2020 terdapat jumlah penderita Diabetes Militus sebanyak
1762 orang, Pada tahun 2021 terdapat sebanyak 1769 orang yang terkena Diabetes
Militus, Dan pada tahun 2022 dibulan januari - maret terdapat sebanyak 464 orang
5 orang keluarga pasien bahwa keluarga tidak mengetahui tentang diet kebutuhan
nutrisi pada penderita Diabetes Militus dan keluarga tidak pernah melarang apa
saja yang ingin dimakan oleh pasien walaupun makanan yang di konsumsi
Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan, tetapi kadar gula darah dapat
pengelolaan Diabetes Militus yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan
terapi diet yang sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan. Pelaksanaan diet
Tingkat pengetahuan yang rendah akan dapat mempengaruhi pola makan yang
6 kali, yaitu 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan di 3 antara makan
jumlah makan yang dikonsumsi. Jumlah makan (kalori) yang dianjurkan bagi
penderita DM adalah makan lebih sering dengan porsi kecil. Tidak dianjurkan
untuk makan dalam porsi banyak sekaligus. Setelah jadwal dan jumlah,
kompleks (roti gandum, beras merah, ubi jalar), protein (daging tanpa lemak, tahu,
tempe, telur), lemak (minyak ikan, buah alpukat), serat (brokoli, bayam, wortel)
kesehatan pasien Diabetes Melitus. Pasien Diabetes Melitus akan bersikap positif
Sebaliknya apabila keluarga tidak mendukung, acuh tak acuh bahkan menolak
tersebut. Salah satu komponen yang cukup penting adalah penatalaksanaan diet,
9
yang diarahkan untuk mempertahankan kadar glukosa darah agar tetap terkontrol
pengobatan diabetes melitus yang dijalani oleh pasien. Seperti hasil penelitian
keluarga yang baik akan mendukung pelaksanaan program terapi sehingga akan
menurunkan kadar gula darah. Sehingga salah satu faktor yang paling dominan
dalam mempengaruhi kadar gula darah adalah dukungan keluarga. Sejalan dengan
makan kepatuhan diet pun akan baik, dan sebaliknya jika dukungan keluarga
pengendalian kadar gula darah 86,2% penderita Diabetes Militus mematuhi pola
diet Diabetes Militus yang diajurkan, namun secara faktual jumlah penderita
Diabetes Militus yang disiplin menerapkan program diet hanya berkisar 23,9%.
(Shella, 2018)
Dalam menentukan nutrisi yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien
informasi mengenai nilai gizi dari setiap makanan. Pada jurnal penelitia yang
10
bahwa sistem tersebut dapat menentukan jenis makanan apa saja yang baik untuk
di konsumsi oleh penderita Diabetes Militus. Terdapat Decision table yang dapat
menentukan jenis diabetes seperti apa yang di derita pasien dengan parameter
usia, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, aktifitas, kadar gula darah, genetik,
Penentuan nutrisi dari makanan yang baik merupakan hal yang sangat
penting bagi kesetabilan kesehatan dari pasien penderita Diabetes Militus. Namun
harus di perhatikan juga bahwa seorang pasien pasti memiliki kejenuhan dalam
perubahan pola makan dari kebiasaan mengkonsumsi makanan yang kurang baik
kesehatan tubuh yang dialami. Pada akhirnya padangan buruk terhadap sebuah
perubahan pola makan akan hilang secara perlahan di mata penderita Diabetes
Militus.
tentang diet diabetes melitus baik jenis makanan yang boleh dikonsumsi, atau
yang dilarang, jumlah dan waktu konsumsi serta 2 pasien diabetes melitus cukup
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Riza Triana, dkk (2018). Penelitian
tentang penyakit dan diet di poliklinik penyakit dalam upt rsu petala bumi
(66,6 %) tidak patuh menjalankan diet DM, sedangkan dari 18 responden dengan
menjalankan diet DM. Berdasarkan hasil uji statistic didapatkan nilai p value =
0,027 (p<0,05).
penderita diabetes melitus di wilayah Puskesmas Baki Sukoharjo dengan hasil uji
responden memiliki pengetahuan cukup baik tentang diet diabetes melitus, namun
karena kebiasaan dalam pola makan sehari-hari masih jauh untuk dapat menjalani
Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
2022”
2022.
Tahun 2022.
relevan selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KELUARGA
dan meningkatkan perkembangan fisik, emosional, mental dan sosial dari setiap
anggota keluarga baik moril maupun materiil berupa motivasi, saran, informasi
dan bantuan yang nyata. Dukungan keluarga dapat diperoleh dari anggota
keluarga (suami, istri, anak dan kerabat), teman dekat atau relasi. (Karunia, 2016).
keluarga terpenuhi.
14
15
papan
2.2. PENGETAHUAN
2.2.1. Defenisi
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengideraan sampai
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya.
16
a) Tahu (Know)
(recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah
lain.
b) Memahami (Comprehention)
dipelajari.
c) Analisis (Analysis)
d) Sintesis (syntesis)
17
e) Evaluasi (Evoluation)
dapat terpecahkan.
b. Cara kebetulan
masa lalu.
konteks pendidikan.
umum ke khusus.
19
a. Umur
a. 20-30 tahun
b. 31-40 tahun
c. 41-50 tahun
b. Pengalaman
(Notoadmodjo, 2010).
c. Pendidikan
pendidikan tinggi.
d. Pekerjaan
21
e. Jenis kelamin
2) Faktor eksternal
a. Informasi
b. Lingkungan
c. Sosial budaya
yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
2.3.2. Etiologo
20% dari ideal atau BMI (Body Mass Index) ≥ 27% kg/m2.
yang dapat bekerja di dalam sel pada otot skeletal dan jaringan
pada tingkat jaringan dan akhirnya pada tingkat organ yang dapat
tahun, maka kadar glukosa darah naik 1-2mh% tiap tahun saat
glukosa.
kardiovaskuler.
2.3.3. Patofisiologi
Ginjal tidak dapat menahan hiperglikemia ini, karena ambang batas untuk
gula darah adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemia maka
darah. Sehubungan dengan sifat gula yang menyerap air maka semua
keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang dalam urine yang disebut 12
banyak lemak yang dibakar maka akan terjadi penumpukan asetat dalam
26
darah yang menyebabkan keasaman darah meningkat atau asidosis. Zat ini
mengeluarkan melalui urine dan pernapasan, akibat bau urine dan napas
penderita berbau aseton atau bau buahbuahan. Keadaan asidosis ini apabila
tidak segera diobati akan terjadi koma yang disebut koma diabetik. (Rendi,
2015).
berat badan.
b. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dL
c. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dL
2) Sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat berasal dari makan pokok, umumnya berasal dari tumbuh-
b. Protein Protein merupakan unsur zat gizi yang sangat berperan dalam
Fungsi protein
asam basa.
Sumber protein
a. Protein hewani, yang berasal dari hewan seperti susu, daging, telur,
b. Lemak
Sumber lemak Sumber lemak berasal dari nabati dan hewani, lemak nabati
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti pada kacang-
mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada daging
jumlah kecil dan tidak dapat diproduksi dalam tubuh. Vitamin sangat
a) Vitamin B1, banyak terdapat pada biji-bijian tumbu han seperti padi, kacang
tanah, kacang hijau, gandum, roti, sereal, jaringan, tubuh hewan, ginjal,
wernicke.
b) Vitamin B2, banyak terdapat pada ragi, hati, ginjal, susu, keju, kacang almond,
fototerapi.
c) Vitamin B3, banyak terdapat pada berbagai jenis makanan dari hewani dan
nabati seperti sereal, beras, dan kacang- kacangan. 14 Fungsi vitamin ini
d) Vitamin B5, sumber vitamin ini melimpah di berbagai jenis makanan, baik di
e) Vitamin B6, vitamin ini banyak terdapat pada hati, ikan, daging, telur, pisang,
merah.
f) Vitamin B12, vitamin ini banyak terdapat pada daging, ikan, kepiting, telur,
g) Vitamin C, sumbernya banyak pada sayuran dan buah saperti jeruk, mangga,
tomat, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, ikan, dan hati. Fungsinya
h) Asam Folat, sumbernya terdapat pada hati, daging, sayuran hijau, kacang-
jantung bawaan.
i) Vitamin D, sumber vitamin ini adlah ikan, telur, daging, susu, keju, tahu, dan
j) Vitamin A, banyak terdapat pada ikan, telur, daging, hati, susu, wortel, labu,
dari kerusakan.
kacangan, sayuran, daging, telur, susu, ikan. Manfaat vitamin ini adalah
radikal bebas.
l) Vitamin K, vitamin ini banyak terdapat pada jaringan tanaman, sayuran, dan
2) Protein lemak rendah: ayam tanpa kulit, ikan, tempe, susu krim, tahu serta
kacang-kacangan.
3) Lemak dengan jumlah yang dibatasi seperti makanan yang mudah dicerna.
Faktor mempengaruhi
pengetahuan :
1. Sosial budaya dan ekonomi
2. Tingkat pendidikan
3. Kurangnya Informasi
4. Keyakinan, sikap dan
kepribadian
Pengetahuan keluarga
Kebutuhan Nutrisi
Diabetes Militus
1. Baik
2. Cukup
3. Buruk
33
BAB 3
METODE PENELITIAN
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).
Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan
(Notoatmodjo, 2018).
3.3.1. Populasi
sebesar 10 % dari populasi yang ada. Maka 464 X 10 % = 46,6 (47 Orang).
Kriteria inklusi
3) Pasien penderita DM
Kriteria eksklusi
Ukur
Cukup
6-9 =
Pengetahuan
Baik
melitus. Pengetahuan
Cukup
6-9 =
Pengetahuan
Baik
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Deli Husada Delitua. Pada saat pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu
sudah dilengkapi dengan judul penelitian dan manfaat penelitian. Apabila subjek
menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan harus menghormati hak-hak
memberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang tidak dipahami. Setelah
pengisian, kuesioner dapat dikumpulkan dan bila ada data-data yang tidak lengkap
responden yang ikut berpartisipasi dalam penelitian. Menurut Polit dan beck
(2014 dalam Yusnipah, 2017) yang menjadi prinsip dasar dalam etika
yang tidak bersedia maka pihak peneliti tidak memaksa untuk ikut
menjadi responden.
responden.
yang akan di jawab oleh responden dengan menggunakan tanda check list
a. Editing
b. Coding
c. Tabulating
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data dengan sistem
jawaban telah di isi. Setelah itu dilakukan uji statistik. Uji statistik yang
digunakan untuk analisa data adalah Uji Statistik Chi-Square dengan a= 0,05.
BAB IV
HASIL PENELITAN
umur, jenis kelamin pendidikan dan pekerjaan. Karakteristik tersebut dapat dilihat
No Karakteristik Responden
.
1. Umur Frekuensi Persentase %
30 - 40 Tahun 6 12,8
41 - 50 Tahun 18 38,3
51 - 60 Tahun 17 36,2
61 - 70 Tahun 6 12,8
Total 47 100,0
2. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %
Laki – laki 24 51,1
Perempuan 23 48,9
Total 47 100,0
3. Pendidikan Frekuensi Persentase %
SD 4 8 ,5
SMP 5 10,6
SMA 20 42,6
Perguruan Tinggi 18 38,3
Total 47 100,0
4. Pekerjaan Frekuensi Persentase %
Pegawai Negeri 12 25,5
Pegawai Swasta 10 21,3
Wiraswasta 14 29,8
Ibu Rumah Tangga 6 12,8
Tidak Bekerja 5 10,6
Total 47 100,0
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2022)
tahun masing – masing sebanyak 6 orang (12,8%). Pada jenis kelamin, mayoritas
(25,5%).
2. Kebutuhan Nutrisi
keutuhan nutrisi buruk sebanyak 26 orang (55,3%) dan sebagian kecil responden
Kebutuhan Nutrisi
Pengetahuan Buruk Cukup Total Nilai p
Keluarga F % F % f %
Buruk 12 57,1 4 15,4 16 34,0 0,006
Cukup 7 33,3 12 46,2 19 40,4
Baik 2 9,5 10 21,3 12 25,5
Total 21 100,0 26 100,0 47 100,0
Sumber : Data Primer (diolah Tahun 2022
kategori cukup sebagian besar kebutuhan nutrisinya cuku sebanyak (46,2%) dan
(21,3%) dan sebagian kecil buruk sebanyak 2 orang (9,5%). Berdasarkan hasil
analisis data menggunakan uji chis-square didapatkan nilai p = 0,006 < nilai alpha
1. Letak Geografis
Medan Johor
5.1.1 Pembahasan
sebanyak 6 orang (12,8%). Pada jenis kelamin, mayoritas responden laki - laki
6 orang (12,8%).
tahun telah meningkat dari 47 per 1.000 penduduk tahun 1980 menjadi 85 per
1.000 penduduk tahun 2014 dan lebih dari 80% kematian akibat DM terjadi pada
dunia diperkirakan meningkat dari 28 per 1.000 penduduk pada tahun 2000
obesitas, pola makan tidak teratur dan kurangnya aktivitas fisik.(WHO, 2016).
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Dadamo (2019) yang
lebih dari 45 tahun hal ini karena biasanya orang pada usia ini kurang aktif, berat
badan bertambah, massa otot berkurang, dan akibat proses menua yang
kejadian Diabetes Militus seiring bertambahnya usia, erutama pada usia diatas 40
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara jenis kelamin dengan penyakit diabetes
69,,8%. Hal ini disebabkan karena pola makananya yang tidak sehat seperti sering
30,2%. Hasil uji statistik dengan menggunakan analisis uji chi-square diperoleh
nilai X2 hitung (9,518) > X2 Tabel (3,841) dan nilai p (0,002) < α (0,05), artinya
ada hubungan jenis kelamin dengan diabetess meliitius. Jenis kelamin laki – laki
yang menderita penyakit diabete sebanyak 40,6%. Hal ini disebabkan karena pola
gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minum alcohol / kafein, dan
tidak pernah berolahraga. Sedangkan Jenis kelamin yang tidak menderita diabetes
sebanyak 59,6%. Hal ini disebakan karena mengonsumsi makanan yang sehat
seperti sering mengonsumsi sayur – sayuran dan makanan yang tidak terlalu
Allorerung, dkk 2016 pada Hubungan Antara Umur, Jenis Kelamin Dan Tingkat
& Marissa, (2015). Pendidikan SMA merupakan level Pendidikan menengah (PP
orang (10,6%). Sementara Penelitian yang dilakukan Abid (2018) Ditinjau bahwa
sensitivitas insulin. Untuk menurunkan kadar gula darah tersebut perlu dilakukan
sebab otot meggunakan glukosa yang terdapat dalam darah sebagai energi.
Sebaliknya apabila keluarga tidak mendukung, acuh tak acuh bahkan menolak
tersebut. Salah satu komponen yang cukup penting adalah penatalaksanaan diet,
yang diarahkan untuk mempertahankan kadar glukosa darah agar tetap terkontrol
orang (55,3%) dan sebagian kecil responden diabetes melitus kebutuhan nutrisi
pasien diabetes. Hal ini sejalan dengan penelitian Bistara (2018) kepatuhan
penderita diabetes melitus dalam menjalankan diet sebagian adalah baik dengan
Diabetes Militus
nilai p = 0,006 < nilai alpha 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian
Tuntungan. Hasil Penelitian ini sejalan dengan Menurut penelitian Kiki Kartika
wilayah Puskesmas Limo Depok dengan dukungan positif sebanyak 38,3% (23
responden), dukungan sedang 41,7% (25 responden) dan dukungan rendah 20%
(12 responden) dari 60 responden. Dan hasil penelitian Theresia dewi (2018)
Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang menunjukkan bahwa
Diabetes Mellitus . Penelitian yg dilakukan aklima et al, (2018) bahwa dukungan berbasis
6.1 Kesimpulan
(25,5%).
6.2 Saran
1. Bagi Keluarga
2. Bagi Responden
minuman.
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Kepada Yth
kepada bapak/ibu untuk dijawab yang meliputi tentang judul diatas, bapak/ibu
dapat menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan situasi yang bapak/ibu rasakan
saat ini. Partisipasi bapak/ibu saat ini bersifat sukarela, sehingga bapak/ibu bebas
untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun. Semua yang bapak/ibu
berikan akan dirahasiakan dan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini.
Hormat saya
KUESIONER PENELITIAN
1. Identitas Responden
Berikan tanda chek list (√) untuk jawaban yang anda anggap sesuai dengan
keadaan anda.
Keterangan
Benar : apabila anda merasa pernyataan tersebut sesuai dengan yang di pahami.
Tidak : apabila anda merasa pernyataan tidak sesuai dengan yang anda pahami.
Data Demografi
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
2.
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Diabetes melitus adalah penyakit yang tidak menular.
diabetes melitus.
cukup.
a. Petunjuk pengisian
1. Isilah data diri responden dengan benar
2. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan menggunakan tanda
Chekklist ( ).
b. Identitas Responden
1. No.Urut :
2. Nama Inisial :
3. Usia Saat ini :
No Pertanyaan Ya Tidak