Anda di halaman 1dari 35

PENYAKIT AKIBAT KERJA

(PAK)

By : Joko Pitoyo, SKp Mkep


2018
Berbagai Penyakit Akibat Kerja
Pendahuluan
 PAK di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan di Indonesia blm
terekam dgn baik

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja amat penting terhadap kelangsungan


hidup pekerja - berdampak pd diri , keluarga dan lingkungannya

 Penyebab tersering karena kurangnya kesadaran & kualitas ketrampilan


yg kurang dari pekerja

 Banyak pekerja yg meremehkan resiko kerja : tdk penggunakan alat


pengaman /APD meskipun telah tersedia
Definisi
 Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases) adalah
penyakit yang disebabkan oleh  pekerjaan atau lingkungan kerja
(Permennaker No. Per. 01/Men/1981) yang akan berakibat cacat
sebagian maupun cacat total.

 Cacat Sebagian adalah hilangnya atau tidak fungsinya sebagian


anggota tubuh tenaga kerja untuk selama-lamanya.

 Sedangkan Cacat Total adalah keadaan tenaga kerja tidak mampu


bekerja sama sekali untuk selama-lamanya
Upaya meminimalisir PAK adalah:

a. Penanganan korban PAK scr cepat & benar


Ketrampilan handal
Informasi , penangan darurat

b. HE masyarakat pentingnya keselamatan & kesehatan


kerja dpt mengurangi korban PAK
Penyebab PAK
 Golongan fisik
- bising
- radiasi
- suhu ekstrim
- tekanan udara
- vibrasi
- penerangan efek pada mata -> 2.000-100.000 lux
-
b. Golongan kimiawi
Semua bahan kimia dlm bentuk debu, uap, gas,
larutan , kabut

c. Golongan Biologik
- bakteri
- jamur
- virus dll
d. Golongan fisiologik/ ergonomik
- desain tempat kerja
- beban kerja

e. Golongan psikososial
- stress psikis
- monotomi kerja
- tuntutan pekerjaan
Jenis-jenis PAK
 Pencemaran udara
Pencemaran udara oleh partikel dpt disebabkan oleh peristiwa alami maupun ulah
manusia lewat keg industri dan tehnologi

Udara yg tercemar partikel dpt menimbulkan berbagai penyakit :


Pneumoconiosis : peny saluran pernafasan yg disebabkan oleh adanya partikel yg
masuk dan mengendap di paru

Banyak dijumpai didaerah industri dan tehnologi : industri silikosis, asbestosis,


antrakosis berillosis dll
Pencemaran udara mengakibatkan berbaggai
penyakit saluran pernafasan
Penyakit Silikosis
 Disebabkan oleh pencemaran debu silika berupa SiO2 yg terhisap masuk ke paru
dan mengendap
 Debu silika banyak terdapat dipabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton ,
pertambangan, bengkel yg mengerjakan besi (mengikir, menggerinda dll),
 Pemakaian batu bara sbg bahan bakar menghasilkan debu silika bebas SiO2. pd
saat dibakar ,debu silika akan kluar dan terdispesi ke udara bersama partikel lain :
debu alumunia, oksida besi dan karbon
 Pengawasan lingkungan yg ketat  blm ditemukan obat yg tepat unt
penanganan penyakit silikosis
Penyakit Asbestosis

 Penyakit akibat kerja yg disebabkan debu atau serat asbes yg


mencemari udara
 Asbes adalah campuran berbagai macam silikat,utamanya
magnesium silikat
 Debu asbes yg terhirup menimbulkan gejala sesak nafas, batuk
berdahak, ujung jari penderita tampak besar /melebar
 Bila dilakukan px dahak  mengandung asbes
Penyakit Bisnosis

 Penyakit yg disebabkan oleh pencemaran debu/serat kapas


 Pencemaran banyak dijumpai pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil
 Masa inkubasi cukup lama bisa 5 tahun
 Tanda awal gejala:
- sesak nafas
- terasa berat pada dada
- biasanya diikuti dgn bronkitis kronis
- kadang2 disertai emphysema
Penyakit Antrakosis

 Penyakit saluran pernafasan yg disebabkan oleh debu batu


bara
 Banyak dijumpai pd pekerja tambang batu bara atau
pekerja di prabrik yg menggunakan batu bara :
Pandai besi, lokomotif , kapal laut, pekerja
boiler pusat Listrik tenega uap
e. Penyakit Beriliosis
 Penyakit saluran pernafasan yg disebabkan pencemaran debu
logam berilium, baik berupa logam murni , oksida ,sulfat maupun
dalam bentuk halogenida
 Debu tsb dapat menyebabkan nasoparingitis, bronkitis, pneumonia
yg ditandai dgn : demam ,batuk kering, sesak nafas
 Penyakit beriliosis banyak dijumpai pd pekerja industri yg
menggunakan logas campuran berilium , tembaga, pabrik
pembuatan tabung radio dan pengolahan penunjang industri nuklir
f. Penyakit kulit

 Dermatitis kontak , biasanya penyebabnya iritasi akibat


kerja
 Dapat sembuh dgn baik dan tdk mengancm kehidupan
namun sering kali teradi
g. Kerusakan Pendengaran

 Gangguan pendengaran akibat pajanan kebisingan yg lama


 Pekerja biasanya tak menggunakan alat peredam suara
 Kesehatan pekerja perlu di cek sebelumnya apakah penurunan
pendengaran akibat pekerjaan atau bawaan sebelumnya
h. Penyakit lain yg disebabkan akibat kerja

 Sakit punggung dan sendi


 Osteoartritis
 Kanker  terpapar dlm waktu lama oleh zat karsinogen
 Gangguan liver
 Stress dll
Faktor-fator yg menyebabkan PAK

 Suara bising : menyebkan ketulian


 Temperatur tinggi : hyperpireksia, miliaria, heat exhaustion, heat
Stroke
 Radiasi sinar elektromagnetik infra merah : katarak
 Sinar X Ray : kemandulan, kecacatan janin , gang sel
 Tekana udara tinggi : coison disease
 Getaran : Reynaun’s Disease, gang metabolisme
Upaya pencegahan PAK

 Pengendalian cahaya di laboratorium


 Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yg memadahi
 Menurunkan getaran dgn bantalan anti vibrasi
 Pengaturan jadwal kerja yg sehat
 Penggunaan APD :
- Pelindung mata untuk sinar laser
- Penggunaan masker , Sarung tangan
 Pembuangan hasil samping, sisa produk , pembuangan limbah harus aman
 Cek kesehatan rutin pekerja /asuransi
PAK di tempat kerja pelayanan kesehatan

 Dilingkungan kerja yankes memungkinkan berkembang biaknya kuman yg resisten yg


bersumber dr pasien , benda2 yg terkontaminasi.
 Kuman / virus dpt menyebar mll kontak dgn darah dan sekret (HIV & Hepatitis )
 Kuman / virus dpt menyebar mll kontak mll udara ( TBC , Deptheri dll )
 Kecelakaan kerja abikat terpaparnya kuman, virus dpt terjadi pada petugas kesehatan ,
pasien dan keluarga pasien
 Angka infeksi nosokomial di Yankes cukup tinggi
 Kelalaian kerja : tergores , tertusuk jarum sgt beresiko unt terinfeksi kuman
 Bagi pekerja kebersihan yg menangani limbah infeksius
sangat beresiko dan berpeluang untuk terinfeksi bahan yg
tercemar kuman dan bahan berbahaya

 Diperlukan perlidungan khusus dan peningkatan


pemahaman dan ketrapilan untuk pencegahan terjadinya
PAK
Upaya Pencegahan terjadinya PAK di yankes infeksius

 Seluruh pekerja hrs mendapatkan pelatihan dasar ttg kebersihan, epidemiologi, dan
desinfeksi)
 Sblm bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan sehat dan aman , punya
kekebalan alami untuk bekerja di tempat infeksius dan dilakukan imunisasi
 Melakukan pekerjaan laboratorium dgn praktek yg benar (good laboratory practice)
 Menggunakan desinfektan sesuai cara yg benar
 Sterilisasi dan desinfeksi terhdp tempat, peralatan, sisa bahan infeksius n spesimen scr
benar
 Pengelolaan limbah infeksius scr benar
 Menggunakan kabinet keamanan biologis scr benar
 Kebersihan diri dan lingkungan
d. PAK akibat Faktor Ergonomi/ Fisilologi

 Kejadian ini akibat dr : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yg salah.

 Efek bagi tubuh :


- Kelelahan fisik
- Nyeri otot
- Deformitas tulang
- Perubahan bentuk tubuh
- dislokasi
- kecelakaan kerja
 Ergonomi sbg Ilmu , tehnologi dan seni berupaya menyerasikan , alat , cara, proses dan
lingkungan kerja thdp kemampuan , keterbatan manusia untuk terwujudnya kondisi dan
lingkungan kerja yg sehat , aman, nyaman dan tercapai efisiensi yang setinggi-tingginya

 Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif


 Secara populer dikenal dgn : To fit the job to the Man and to fit the Man to the job
 Sbg besar pekerja di pelayanan kesehatan pemerintah bekerja dlm posisi yg kurang
ergonomis krn peralatan yg digunakan umumnya barang impor yg desainnya tdk sesuai
dgn ukuran pekerja indonesia
 Posisi kerja yg salah dan dipaksakan resiko timbulkan masalah
. PAK akibat Faktor Psikologi
 Faktor ini sbg akibat dari
a. organisasi kerja :
- Tipe kepemimpinan
- hubungan kerja
- komunikasi
- keamanan

b. Tipe pekerjaan :
- monoton
- berulang-ulang
- beban kerja tinggi stress
- kerja shift
- terpencil
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
7 langkah melakukan dx PAK
1. Melakukan dx klinis ditegakkan lbh dahulu, apakah penyakit benar disebabkan oleh pekerjaan
2. Menentukan pajanan yg dialami pekerja , diperlukan anamnesa scr cermat dan teliti yg
mencakup :
a. Penjelasan pekerjaan yg telah dilakukan scr kronologis
b. Lamanya mlkkn pekerjaan
c. Bahan yg diproduksi/ berbaikan sering
d. Materi bhn baku yg digunakan
e. Jumlah pajanan
f. Pemakaian APD
g. Waktu awal timbulnya gejala
h. Adakah Tenaga kerja lainnya mengalami hal yg sama
i. Info terkait dgn label bahan sbg pajanan, literatur –hub peJanan dgn PAK
3. Menentukan bahan pajanan mrpk PAK
4. Menentukan apakah jumlah pajanan cukup besar
5. Menentukan adakah faktor yg mempenaruhi
6. Membuat keputusan apakah penyakit disebabkan oleh pekerjaan
Pencegahan PAK

1. Pencegahan PRIMER /Health Promotion


- Perilaku kesehatan
- Meminimlkan Faktor bahaya diitempat kerja
- Perilaku kerja yg baik
- Olah raga bagi pekerja
- Pemenuhan gizi seimbang bg pekerja
-
2. Pencegahan Sekunder/Specifict protection

 Pengendalian mll perundangan-undangan


 Pengendalian administrasi
 Pembatasan jam kerja
 Pengaturan shift
 Pengendalian tehnis : APD , Immunisasi
3. Pencegahan Tersier

 Pemeriksaan kesehatan pra kerja


 Pemeriksaaan kes berkala- DETEKSI DINI
 Pemeriksaan lingkungan scr berkala
 Survelance
 Pengobatan segera PAK
Pengobatan awal untuk pulih sgr & cegah kecacatan
DETEKSI DINI PAK MENURUT WHO

1. Perubahan biokimiawi dan morfologis mll analisis laboratorium


hambatan aktifitas kolinesterase pd paparan peptisida , penurunan kadar
Hb , sitologi sputum abnormal

2. Perubahan kondisi fisik yg dpt dinili mll px fisik lab: misal EKG, uji saraf ,foto
thorak , Audiometri dll

3. Perubahan kes umum : dpt dinilai dr riwayat medis, riwayat iritasi, gg


pernafasan
Deteksi dini terjadinya PAK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai