Anda di halaman 1dari 57

LITERATURE REVIEW HUBUNGAN FREKUENSI

KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN


KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III

SKRIPSI

LAMAN JUDUL

Disusun Oleh :
INDAH ELFASARI
1910104125

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
LITERATURE REVIEW HUBUNGAN FREKUENSI
KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III

SKRIPSI

Diajukan Guna Untuk Melengkapi


Gelar Sarjana Terapan Program Studi
Sarjana Terapan Kebidanan Fakultas
Ilmu Kesehatan Di Universitas
Aisyiyah Yogyakarta

Disusun oleh :
INDAH ELFASARI
1910104125

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020

ii
HALAMAN PERSETUJUAN
LITERATURE REVIEW HUBUNGAN FREKUENSI
KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III

SKRIPSI

Disusun Oleh:
INDAH ELFASARI
1910104125

Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skipsi


Program Studi Kebidanan Sarjana Terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Oleh :

Pembimbing : Retno Mawarti, S.Pd., M.Kes


Tanggal : 14 Agustus 2020
Tanda Tangan: ACC

iii
HALAMAN PENGESAHAN
LITERATURE REVIEW HUBUNGAN FREKUENSI
KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III.

SKRIPSI

Disusun oleh :
Indah Elfasari
1910104125

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai


Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Terapan Kebidanan
Program Studi Kebidanan Program
Sarjana Terapan Fakultas Ilmu
Kesehatandi Universitas
‘AisyiyahYogyakarta

Pada Tanggal :
14 Agustus 2020

Dewan Penguji:

1. Penguji I : Retno Mawarti S.Pd.,M.Kes

2. Penguji II : Suyani, S.ST.,M.Keb

Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis


iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITI

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam laporan penelitian ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk penelitian lain atau untuk
memperoleh gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang
pengetahuan peneliti juga tidak terdapat karya orang lain atau pendapat yang
pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 14 Agustus 2020

Indah Elfasari

v
HUBUNGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL
CARE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL TRIMESTER III
Indah Elfasari 2, Retno Mawarti 3

ABSTRAK

Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena


mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat yang pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia memerlukan
perhatian yang serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan yang terjadi antara
Frekuensi Kunjungan ANC dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester
III. Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah literature riview
menggunakan 10 jurnal sebagai literature penelitian dengan hasil yang ditemukan
bahwa adanya hubungan antara frekuensi kunjungan ANC dengan kejadian anemia
pada ibu hamil trimester III. Dan berdasarkan literature review tersebut didapatkan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi anemia salah satunya adalah frekuensi
kunjungan ANC. bahwa kejadian anemia pada ibu hamil berhubungan dengan
ketidak teraturan ibu dalam melakukan kunjungan, dibuktikan dari ke 10 jurnal
yang di teliti 9 jurnal mengatakan berhubugan, dan hanya 1 jurnal yang
menjelaskan tidak terdapatnya hubungan. Diharapkan tenaga kesehatan dapat
memberikan konseling atau pengetahuan tentang informasi terkait dengan bahaya
anemia, faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil dan pentingnya
kunjungan ANC secara teratur.

Kata Kunci : Frekuensi Antenatal Care, Anemia, Ibu Hamil


Daftar Pustaka : Buku (7), Jurnal (19), Skripsi (1)
Jumlah Halaman : 56 Halaman

1.
Judul Skripsi
2.
Mahasiswa Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3.
Dosen Pembimbing Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

vi
THE FREQUENCY OF ANTENATAL CARE'S VISIT TO
THE INCIDENCE OF ANEMIA IN THE PREGNANT
MOTHER TRIMESTER III
Indah Elfasari 2, Retno Mawarti 3

ABSTRACT

meaning of pregnancy is one of the national problems because it reflects the


immense social economic value of society's human resources. Anemia requires
serious attention from all concerned in health care. The purpose of this study is to
find out the connection between the frequency of visits on the anc and the incidence
of anemia in trimester mothers iii. The method used in this study is the literature
riview by using two variables which are amoral-free anc visits and bound variables -
anaemia in trimester III pregnant mothers, the study literature USES 10 journals with
the results found that anemia in pregnant mothers affected either the frequency of the
anc visits. After calculating the figures found larger than table 2 (6.2 > 3.84), ho was
rejected, and it appears that there is a link between aantenatal care's frequency and
the occurrence of anemia in trimester's mother iii. If p counts: 0.013 > p = 0.05
means ho is denied Effective antenatal care provides a strong foundation for the
midwife to first examine the needs of the mother and the family. Such education
helps mothers and other health professionals plan and determine holistic parenting
during gestation periods. Mothers who routinely have her prenatal counseling and fe
tablets so they can perform the anc regularly with observance of fe's tablet intake will
eventually prevent anemia.

Keywords : frequency Antenatal Care, Anemia, Pregnant Mothers


References : Books (7), journals (19), Skripsi (1)
Number of Pages : 56 Pages

1.
Research Title
2.
Student of Midwifery Study Program of Applied Bachelor Degree Faculty Of Health
Sciences Aisyiyah University Yogyakarta
3.
Lecturers of faculty of Health Sciences ‘Aisyiyah University Yogyakarta

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Alhamdulilah segala puji bagi Allah S.W.T. yang telah memberikan petunjuk
kepada setiap umat yang dikehendaki-Nya, Sholawat beserta salam semoga
senantiasa Allah curahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W Keluarganya, para
sahabatnya dan setiap yang menghidupkan sunnah beliau sampai yaumul akhir.
Atas rahmat dan karunia Allah S.W.T, serta kemudahan yang telah diberikan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Literatur Riview Hubungan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III”. Terselesaikannya penulisan skripsi ini, tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan rasa terimakasih dan hormat yang setinggi-tingginya kepada:
1. Warsiti, Skep., M.Kep., SP.Mat., selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
2. Moh. Ali Imron, S.Sos.,MFis., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Fitria Siswi Utami, S.SiT., selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
4. Ibu Suyani, S.ST.,M.Keb, selaku Dosen Penguji dalam Penyusunan
skripsi
5. Ibu Retno Mawarti, S.Pd.,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing dalam
penyusunan skripsi.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Program Studi Kebidanan Universitas
Aisyiah Yogyakarta
7. Kedua orang tua tercinta, Mama dan Papa yang selalu memberikan doa
dan dukungan baik berupa moril maupun materil yang tak mungkin
penulis dapat balas.
8. Rekan-rekan Kebidanan Program Sarjana Terapan angkatan 2019/2020
yang telah memberikan bantuan serta support dalam penyusunan skripsi
ini.
Dengan berbagai keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, penulis sadar
bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga perlu adanya masukan
yang bersifat membangun untuk perkembangan skripsi selanjutnya dan
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kebidanan.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Yogyakarta, 14 Agustus 2020

Indah Elfasari

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
HALAMAN DEPAN..................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITI..............................................v
ABSTRAK..................................................................................................................vi
ABSTRACT..............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.............................................................................................viii
DAFTAR ISI..............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.......................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................6
A. Tinjauan Teori Umum Tentang Anemia.......................................................6
B. Tinjauan Umum Tentang Asuhan Kehamilan............................................12
C. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan.........................................................18
D. Kerangka Teori.............................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................22
A. Rancangan Penelitian....................................................................................22
B. Variabel Penelitian........................................................................................22
C. Jalanya Penelitian Literatur Riview............................................................23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................26
A. Hasil Penelitian..............................................................................................26
B. Pembahasan....................................................................................................32
C. Keterbatasan Penelitian..................................................................................38
BAB V PENUTUP....................................................................................................39
A. Simpulan.........................................................................................................39
B. Saran...............................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................41
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kerangka Teori…………………………………………...………… 29


Tabel 4.1 Analisis Literatur Review.................................................................. 36

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Time schedule


Lampiran 2 : Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 : Jurnal 1
Lampiran 4 : Jurnal 2
Lampiran 5 : Jurnal 3
Lampiran 6 : Jurnal 4
Lampiran 7 : Jurnal 5
Lampiran 8 : Jurnal 6
Lampiran 9 : Jurnal 7
Lampiran 10 : Jurnal 8
Lampiran 11 : Jurnal 9
Lampiran 12 : Jurnal 10

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena

mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat yang pengaruhnya

sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

disebut “ Potensial Danger To Mother And Child ” (Potensial membahayakan

ibu dan anak). Oleh karena itulah anemia memerlukan perhatian yang serius dari

semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan.

Menurut hasil Riskesdas tahun 2018 di Indonesia sebesar 48,9% ibu hamil

yang mengalami anemia sebanyak 84,6% anemia pada ibu hamil terjadi pada

kelompok usia 15-24 tahun. Hasil penelitian Fakultas Kedokteran di seluruh

Indonesia menunjukkan bahwa Prevalensi Anemia ibu hamil di Indonesia

mencapai 50-63%. Sementara itu, penelitian Pusponegoro dan Anemia World

Map pada waktu yang sama menyebutkan 51% wanita hamil menderita anemia

sehingga menyebabkan kematian hingga 300 jiwa perhari. (Profil

Kesehatan,2018). Angka kehamilan dengan anemia di Indonesia menunjukkan

nilai yang cukup tinggi, angka kejadian kehamilan dengan anemia sebesar 3,8 %

pada Trimester I, 13,6 % pada Trimester II, dan 24,8% pada Trimester III.

(Manuaba, 2014).

Menurut profil kesehatan D.I.Yogyakarta tahun 2018. Prevalensi anemia ibu

hamil di DIY pada tahun 2015 sebesar 14,85 % dan mengalami kenaikan pada

tahun 2016 yaitu sebesar 16,09 % dan kembali turun menjadi 14,32 pada tahun

2017. Upaya menurunkan prevalensi anemia ibu hamil harus lebih dilakukan
1
secara optimal mengingat target penurunan jumlah kematian ibu menjadi

prioritas permasalahan kesehatan di DIY. Cakupan ibu hamil anemia di DIY pada

tahun 2018 daerah Kulon Progo mencapai 13,65%, Bantul 15,18%, Gunung

Kidul 18,26%, Sleman 8,90%, Kota Yogyakarta 35,49%. (Profil Kesehatan,

2018).

Seorang wanita hamil yang memiliki kadar (Hb) kurang dari 11g % disebut

dengan anemia pada kehamilan. Anemia sendiri disebabakan oleh kurangnya

konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan asam folat selama kehamilan.

Kondisi anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan rendahnya suplai nutrisi dan

oksigen sehingga sirkulasi ueroplacental menjadi tidak lancar. Hal tersebut

mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu. (Manuaba,

2014).

Anemia pada kehamilan tidak dapat dipisahkan dengan perubahan fisiologis

yang terjadi selama proses kehamilan, umur janin, dan kondisi ibu hamil

sebelumnya. Pada saat hamil, tubuh akan mengalami perubahan yang signifikan,

jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30 %, sehingga memerlukan

peningkatan kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin

(Hb). Ketika hamil, tubuh ibu akan membuat lebih banyak darah untuk berbagi

dengan bayinya. Tubuh memerlukan darah hingga 30 % lebih banyak dari pada

sebelum hamil (Astriana.W. 2017).

Anemia dalam kehamilan itu sendiri akan mengakibatkan pengaruh kurang

baik bagi ibu dan kehamilan, persalinan, maupun nifas. Dampak anemia bagi

kehamilan itu sendiri seperti keguguran (Abortus), sedangkan dampat anemia

bagi ibu saat persalinan seperti persalinan yang lama akibat kelelahan pada otot
3

rahim dalam berkontraksi (Inersia Uteri), dan dampak anemia saat nifas seperti

perdarahan pasca persalinan, dampak pada janin bila tidak di tanggulangi, seperti

bayi lahir prematur, risiko bayi berat lahir rendah (BBLR), kelainan janin, serta

meningkatnya risiko gawat janin (Nurhidayati,R.Dyah. 2013)

Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian anemia terjadi, salah satunya

adalah faktor perilaku yaitu keteraturan melakukan antenatal care. Antenatal Care

merupakan salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan

(Sugma, 2015). Antenatal care merupakan Pengawasan sebelum persalinan

terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam Rahim

(Manuaba,2012). Cakupan K1 hampir selalu mengalami peningkatan, kecuali

pada dua tahun terakhir. Hal itu sedikit berbeda dengan cakupan K4 yang tidak

selalu mengalami kenaikan, meski selama kurun waktu 10 tahun terakhir tetap

memiliki kecenderungan meningkat. Secara nasional, indikator kinerja cakupan

pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2014 belum mencapai target

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan di tahun yang sama, yakni

sebesar 95%. Meski demikian, terdapat dua provinsi yang telah mencapai target

tersebut. Kedua provinsi tersebut yaitu Sulawesi Utara dan DKI Jakarta. Dapat

diketahui bahwa terdapat tiga provinsi yang memiliki cakupan pelayanan ibu

hamil K4 yang kurang dari 50%, yakni Papua Barat (39,74%), Maluku (47,87%),

dan Papua (49,67%). Secara nasional, cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4

pada tahun 2014 sebesar 86,70% (Antono, 2017).

Menurut Profil kesehatan DIY 2018 kunjungan K1 sampai K4 pada DIY

yaitu mencapai 90,55 %, dengan ANC (Antenatal Care) tertinggi berada pada

Kabupaten Sleman 94,01 %, kemudian yang tertinggi ke dua berada pada


4

Kabupaten Bantul 92,09 %, Kabupaten Kulon Progo 88,21 %, dan kunjungan

ANC (Antenatal Care) terendah berada pada Kabupaten Gunung Kidul yaitu

83,82 %.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dalam Permenkes RI No 97 Tahun

2014 Pasal 9 ayat 2 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Hamil. Dan Permenkes

RI No. 88 Tahun 2014 tentang Standar Tablet Tambah Darah pada Wanita Usia

Subur dan Ibu Hamil, dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil

diberikan pendidikan gizi seimbang dan diberikan Tablet Tambah Darah

sebanyak 90 tablet 90 hari selama masa kehamilan. Dan pemerintah membuat

peraturan no 97 pasal 12 ayat 3 tentang pelayanan antenatal terpadu yang

merupakan pelayanan kesehatan komprehensif dan berkualitas yang dilakukan

melaui pemberian pelayanan dan konseling kesehatan, untuk deteksi dini masalah

penyakit atau komplikasi dalam kehamilan, yang dilakukan pemeriksaan

sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, 1 kali pada trimester

pertama, 1 kali pada trimester kedua, 2 kali pada trimester ketiga (Kemenkes

2014).

Peran tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan dapat mendeteksi dini

angka kejadian anemia pada ibu hamil untuk mencegah resiko terjadinya

komplikasi pada ibu hamil. Berdasarkan Permenkes No. 28 tahun 2017 tentang

izin dan penyelenggaraan praktik bidan, pencegahan anemia pada ibu hamil

terdapat pada ayat 2 tentang pemberian tablet Fe tambah darah pada ibu hamil.

Juga memberikan asuhan pelayanan kebidanan dalam mencegah komplikasi pada

masa kehamilan maupun persalinan dilakukan dengan pemeriksaan darah yang

dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester 1 dan
5

trimester 3. Di Indonesia, pemberian tablet besi kepada ibu hamil sudah

dilakukan sejak tahun 1975 dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program

seperti melalui pengintegrasian ke dalam pelayanan antenatal care (ANC) oleh

bidan terhadap ibu hamil. (Riskesdas, 2018).

Peran serta masyarakat dalam menurunkan angka kejadian anemia pada ibu

hamil diantaranya masyarakat dapat mengembangkan posyandu untuk ibu hamil

dan pemberian makan tambahan (PMT) sesuai dengan gizi seimbang untuk ibu

hamil. Dan membuat kelompok peminat kesehatan ibu dan anak (KPKIA) atau

yang sekarang sering di sebut kelas ibu hamil sehingga dapat meningkatkan

pengetahuan tentang kehamilan dan yang menyertainya termasuk kehamilan

dengan anemia (Wisnu,2013).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan tersebut maka,

perumusan masalah pada Literatur Riview ini. “Apakah Terdapat Hubungan

Antara Frekuensi Kunjungan ANC Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Trimester III ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis Hubungan Frekuensi Kunjungan ANC dengan Kejadian

Anemia pada Ibu Hamil Trimester III.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Frekuensi Kunjungan ANC pada Ibu Hamil Trimester III.

b. Untuk mengetahui kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Anemia

a. Definisi Anemia

Anemia adalah kekurangan kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah yang

disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan

Hb tersebut. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan

masalah gizi terutama anemia gizi besi. Penanggulangan masalah anemia gizi

besi terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu

hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama masa kehamilan.

Anemia pada kehamilan adalah anemia yang terjadi pada ibu hamil karena

kekurangan Zat Besi, dan merupakan jenis yang pengobatannnya relatif

mudah, bahkan murah (Manuaba, 2014)

b. Klasifikasi Anemia

Klasifikasi anemia pada ibu hamil berdasarkan berat ringannya anemia

pada ibu hamil dikategorikan adalah anemia ringan dan anemia berat.

Anemia ringan apabila kadar Hb dalam darah adalah 8 gr% sampai kurang

dari 11 gr%, anemia berat apabila kadar Hb dalam darah kurang dari 8 gr%

(Depkes RI, 2009). Anemia dalam kehamilan meliputi (Prawiroharjdo, 2008)

6
1) Anemia Defisiensi Besi

2) Anemia Megaloblastik

3) Anemia Hipoplastik

4) Anemia Hemoloit

c. Penanggulangan Anemia

Penanggulangan anemia pada ibu hamil akibat kekurangan besi dapat di

tanggulangi dengan upaya berikut (Prawiroharjdo, 2008)

1) Dengan meningkatkan konsumsi makanan yang kaya zat besi, terutama

dari sumber hewani yang mudah diserap seperti hati, ikan, daging. Selain

itu perlu ditingkatkan makanan yang banyak vitamin C dan vitamin A

untuk membantu penyerapan besi dan membantu proses pembentukan

hemoglobin.

2) Fortifikasi yaitu menambahkan besi, asam folat, vitamin A dan asam

amino essensial (Fortifikasi) pada bahan makanan yang dimakan secara

luas oleh kelompok sasaran.

3) Suplementasi zat besi secara massal pada kelompok sasaran selama

jangka waktu tertentu.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Ibu Hamil

a. Status Gizi Ibu Hamil

Status Gizi adalah sebagai status kesehatan yang dhasilkan oleh

kesimbangan antara kebutuhan dan makanan dan masukan nutrisi, status gizi

ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. bila

status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan

besar akan melahirkan bayi yang sehat. 41% ibu hamil, seperti kejadian
8

KEK tidak terlepas dari keadaan sosial, ekonomi, biososial dari ibu hamil

dan keluarganya seperti tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, komsumsi

pangam, umur, paritas dan sebagainya. Pengukuran LILA adalah salah satu

cara untuk mengetahui resiko kurang energy kronik pada wanita usia subur.

Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantauan perubahan

status gizi dalam jangka pendek, pengukuran LILA dapat digunakan dengan

tujuan penapisan status gizi kurang energy kronis. Ibu hamil KEK adalah ibu

hamil dengan ukuran LILA <23,5 cm. Deteksi KEK dengan ukuran LILA

yang rendah menentukan kekurangan energy dan protein dalam intake

makanan sehari-hari yang biasanya diiringi juga dengan kekurangan zat

hamil dengan KEK dapat menyababkan anemia.

b. Paritas

Paritas adalah banyaknya bayi yang dilahirkan seorang ibu, Baik melahirkan

yang lahir hidup ataupun lahir mati. Resiko ibu mengalami anemia dalam

kehamilan salah satu penyebabnya adalah ibu yang sering melahirkan dan

pada kehamilan berikutnya ibu kurang memperhatikan asupan nutrisi yang

baik dalam kehamilan.(Herlina,2009). Paritas lebih dari lima kali mempunyai

resiko yang lebih besar untuk terjadi perdarahan pada saat kehamilan maupun

persalinan, demikian dengan ibu yang terlalu sering hamil akan

menyebabkan resiko terjadinya anemia, kematian ibu juga anak. Banyak

dinegara berkembang terutama didaerah pedesaan, ibu-ibu dengan tingkat

sosial ekonomi yang rendah dengan jumlah anak yang banyak serta jarak

kehamilan yang pendek serta masih menyesuaikan untuk waktu yang panjang
9

tanpa memperhatikan gizi saat laktasi akan sangat berbahaya bagi

kelangsungan hidupnya dan akan sering sekali menimbulkan anemia

(Depkes, RI, 2014). Kecenderungan bahwa semakin banyak jumlah kelahiran

(paritas), maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.

c. Umur ibu

Umur ibu yang ideal dalam kehamilan yaitu pada kelompok umur 20-35

tahun dan pada umur tersebut kurang beresiko komplikasi kehamilan serta

memiliki reproduksi yang sehat. Hal ini terkait dengan kondisi biologis dan

psikologis dari ibu hamil. Sebaliknya pada kelompok umur < 20 tahun

beresiko anemia sebab pada kelompok umur tersebut perkembangan bilogis

yaitu reproduksi belum optimal. Selain itu, kehamilan pada kelompok usia

diatas 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi. Wanita hamil

dengan umur diatas 35 tahun juga akan rentan anemia. Hal ini menyebabkan

daya tahun tubuh mulai menurun dan mudah terkena berbagai infeksi selama

masa kehamilan.

d. Frekuensi Antenatal Care (ANC)

Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan dalam

memelihara kehamilannya. Hal ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi

dan mengatahui masalah yang timbul selama masa kehamilan sehingga

kesehatan ibu dan bayi yang dikandung akan sehat sampai persalinan.

Pelayanan Antenatal Care (ANC) dapat dipantau dengan kunjungan ibu

hamil dalam memeriksakan kehamilannya. Standar pelayanan kunjungan ibu

hamil paling sedikit 4 kali dengan distribusi 1 kali pada triwulan pertama

(K1), 1 kali pada triwulan kedua dan (Rizqi Ariyani, 2016).


10

e. Tanda dan Gejala Anemia

Walaupun tanpa gejala, anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala

berikut (Varney,2006) :

1) Letih, sering mengantuk

2) Pusing, lemah

3) Nyeri kepala

4) Luka pada lidah

5) Kulit pucat

6) Membran mukosa pucat (konjungtiva)

7) Bantalan kuku pucat

8) Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah

f. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin

1) Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan :

a) Bahaya selama kehamilan : dapat terjadi Abortus, persalinana

Prematuris, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah

terjadi infeksi, Ancaman Dekompesasi Kordis (Hb 6g%), Mola

Hidatidosa, Hiperemesis Gravidarum, Perdarahan Antepartum,

Ketuban Pecah Dini (KPD).

b) Bahaya saat persalinan : Gangguan His (Kekuatan Mengejan), Kala I

dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala uri dapat di

ikuti retesio plasenta, dan perdarahan post partum karena Antonia

uteri, kala IV dapat terjadi pendarahan post partum sekunder dan

atonia uteri.

c) Pada kala nifas : terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan


11

postpartum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI

mengurang, terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah

persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mamae.

2) Bahaya Anemia Terhadap Janin.

Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari

ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolism

tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin

dalam Rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk:

abortus, kematian intrauterine, persalianan prematuritas tinggi, berat

badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan,

bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal, dan intelegensi

rendah.(Manuaba,2014)

g. Patofisiologi Anemia pada Kehamilan

Patofisiologi Anemia pada Kehamilan yaitu darah bertambah banyak dalam

kehamilan. yang lazim disebut hidremia atau hypervolemia. akan tetapi,

bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan tidak seimbang yakni

plasma bertambah 30%, sel darah 18% dan hemoglobin 19%. Pengenceran

darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan

dan bermanfaat bagi wanita hamil oleh Karen pengenceran itu mengurangi

beban jantung yang harus berkerja lebih berat dalam masa hamil, karena

sebagai akibat hidrenia cardiac output meningkat. kerja jantung lebih

sedang apabila viskositas darah rendah. Resistensi periver berkurang pula,

sehingga tekanan darah tidak naik. Kemudian pada pendarahan waktu

persalinan banyaknya unsure besi yang hilang lebih sedikit di bandingkan


12

apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah

mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencaoai puncak dalam

kehamilan antara 32-36 minggu. Pada kehamilan relative terjadi anemia

karena darah ibu hamil hemodilusi dengan peningkatan volume 30%-40%.

Jumlah peningkatan sel darah 18%-13% dan hemoglobin sekitar 19%, bila

hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11gr% maka dengan terjadinya

hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologis dan hemoglobin

ibu akan menjadi 9,5gr%-10gr%. selama kehamilan terjadi peningkatan

volume darah (Hiperpolemia). Hiperpolemia merupakan hasil dari

peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar

dalam tubuh, tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma

peningkatannya jauh lebih besar sehingga memberikan efek yaitu konstrasi

hemoglobin berkurang dari 12 mg/10ml. (Safuddin,2019)

2. Asuhan Kehamilan

a. Definisi Antenatal Care

Antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik

untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian

kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Asuhan antenatal (Antenatal

Care) merupakan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

Pengawasan Antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya

berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat

diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan

persalinannya. Diketahui bahwa janin dalam rahim dan ibunya merupakan


13

satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang

optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan

janin. (Manuaba, 2014).

b. Tujuan Antenatal Care dalam Kehamilan

1) Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial

ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin

terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan

dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu,

maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI

eksklusif.

6) Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar

dapat menerima tumbuh kembang secara normal.

c. Jadwal Kunjungan Antenatal Care

1) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang ditangani oleh

tenaga kesehatan yang profesional kepada ibu hamil selama masa

kehamilannya, Antenata Care merupakan pelayanan yang di berikan

pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan

mendektesi ibu apakah ibu hamil normal atau masalah (Sulistyawati,

2009).
14

2) 1 kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)

3) 1 kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu)

 2 kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu) Jadwal

Kunjungan Antenatal Care

1) Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk :

a) Penapisan dan pengobatan anemi

b) Perencanaan Persalinan

c) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

2) Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu) dilakukan

untuk:

a) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

b) Penapisan preeklampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran

perkemihan

c) Mengulang perencanaan persalinan

3) Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir). (Manuaba, 2014) :

a) Sama seperti kunjungan II dan III

b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi

c) Mengenali tanda-tanda persalinan

d. Standar Asuhan Antenatal Care Pada Ibu Hamil

Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang

menjadi 12T, sedangkan untuk daerah gondok dan endemik malaria menjadi

14T. (Elisabeth, 2015)


15

1) Timbang Berat Badan Dan Pengukuran Tinggi Badan

Tinggi badan di periksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali

kunjungan di lakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna

untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145

cm. Berat badan di ukur setiap ibu datang atau berkunjung untuk

mengetahui kenaikan BB atau penurunan BB, Kenaikan BB ibu hamil

normal rata-rata antara 6,5 kg-16 kg.

2) Tekanan Darah

Tekanan darah di ukur dan di periksa setiap kali ibu datang atau

berkunjung. Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui

setandar normal, tinggi atau rendah. Deteksi tekanan darah yang

cenderung naik diwaspadai adanya gejala kearah hypertensi dan

preeklampsi. Apabila turun dibawah normal kita pikirkan kearah anemia.

Tekanan darah normal berkisar systole/diastole:110/80-120/80 mmHg.

3) Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita

sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan

sampai fundus uteri (Fundus tidak boleh ditekan)

4) Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus

neonatorum. Efek samping vaksin TT yaitu nyeri, kemerah-merahan dan

bengkak untuk 1-2 hari pada tempat penyuntikan. Ini akan sembuh dan

tidak perlu pengobatan.

5) Pemberian Tablet Tambah Darah (Tablet Fe)


16

Tablet ini mengandung 200 mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat

yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk

memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa

kehamilan kebutuhannya meningkat seiring dengan pertumbuhan janin

(Dep. Kes RI, 1997). Zat besi ini penting untuk mengkompensasi

peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk

memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin yang adekuat

(Pusdiknakes, 2003). Cara pemberian adalah satu tablet Fe perhari,

sesudah makan, selama masa kehamilan dan nifas. Perlu diberitahukan

kepada ibu bahwa normal bila warna tinja mungkin menjadi hitam setelah

makan obat ini (Dep. Kes RI, 1997). Dosis tersebut tidak mencukupi pada

ibu hamil yang mengalami anemia, terutama pada anemia berat (8gr%

atau kurang). Dosis yang dibutuhkan adalah sebanyak 1-2x 100 mg per

hari selama 2 bulan sampai melahirkan .

6) Pemeriksaan Hb

Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang

pertama kali, lalu periksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb

adalah salah satu upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil.

7) Pemeriksaan Protein Urine

Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam

urine ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3 %

ditujukan pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki

oedema. Pemeriksaan protein urine ini untuk mendeteksi ibu hamil

kearah preeklampsia.
17

8) Pengambilan Darah untuk Pemeriksaan VDRL

Pemeriksaan Veneral Desease research Laboratory (VDRL)

adalah untuk mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit menular

seksual, antara lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama

kali datang diambil spesimen darah vena ± 2 cc, apabila hasil tes

dinyatakan positif, ibu hamil dilakukan pengobatan/rujukan. Akibat fatal

yang terjadi adalah kematian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada

kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran prematur, cacat bawaan.

9) Pemeriksaan Urine Reduksi

Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu dengan

indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada keluarga ibu

dan suami. Bila hasil pemeriksaan urine reduksi positif (+) perlu diikuti

pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Mellitus

Gestasional pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit berupa

preeklampsi, polihidramnion, bayi besar.

10) Pemeriksaan payudara

Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijit tekan

payudara yang ditujukan kepada ibu hamil. Manfaat perawatan payudara

adalah:

a) Menjaga kebersihan payudara, terutama putting susu.

b) Mengencangkan serta memperbaiki bentuk putting susu (pada putting

susu yang terbenam).

c) Merangsang kelenjar-kelenjar susu sehingga produksi ASI lancar.

d) Mempersiapkan ibu dalam laktasi.


18

Perawatan payudara dilakukan 2kali sehari sebelum mandi dan

dimulai pada kehamilan 6 bulan.

e. Pemeriksaan pada Kehamilan

a) Anamnesis

Meliputi :

a. Anamnesis Identitas Klien

Meliputi nama, umur, pendidikan pekerjaan, suku dan bangsa, alamat,

nama suami, umur, pendidikan, suku bangsa.

b. Keluhan Utama.

c. Anamnesis Riwayat Obstetric

Meliputi riwayat haid, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan,

persalinan dan nifas yang lalu, riwayat kehamilan sekarang.

d. Anamnesis Keluarga

Adakah penyakit keturunan dalam keluarga, riwayat gemeli, dan penyakit

menular yang dapat mempengaruhi persalinan.

3. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan didevinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi.

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10

bulan atau 9 bulan menurut kalender nasional[CITATION Pra14 \l 1057 ].

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan

1) Faktor fisik
19

a) Status kesehatan / penyakit

Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadinya

Abortus, IUFD, Anemia berat, Asfeksia neonatorum, shok,

perdarahan. Pemahaman mengenai konsep penyakit–penyakit

tersebut akan menjadi dasar dalam identifikasi faktor resiko

sehingga mampu melakukan deteksi dini

b) Gizi

Status gizi merupakan hal yang penting diperhtikan pada masa

kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status

kesehatan ibu selaa hamil serta guna pertumbuhan dan

pekembangan janin, seperti: asam folat, energi, protein, zat besi,

kalsium, vit D, yodium.

c) Gaya hidup

(1) Kebiasaan Minum Jamu

Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko

bagi wanita hamil, karena efek minuman jamu dapat

membahayakan tumbuh kembang janin seperti, menimbulkan

kecacatan, abortus, BBLR, kelainan ginjal dan jantung janin,

akspesia, neonatorum kematian janin dalam kandungan dan

malformasi organ janin

(2) Mitos, Takhayul / Kepercayaan Tertentu

Perlu dikaji ada beberapa mitos tertentu yang membahayakan

kehamilan dan ada yang mendukung terhadap pemeliharaan

kesehatan selama hamil. mengenai kepercayaan, mitos dan


20

takhayul sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial, budaya dan

adat istiadat tertentu, contoh ada mitos tidak boleh makan

makanan yang berbau amis, tidak boleh mempersiapkan

keperluan untuk persalianan dan bayi, minum air kelapa muda,

tidak boleh memotong rambut, tidak boleh berkata kotor.

(3) Aktifitas Seksual

Nasehat atau pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan

aktifitas seksual ibuhamil sangat jarang di berikan selama

antenatal care. Sering kali pemberian pendidikan kesehatan

mengenai seksual selam hamil sangat minim diberikan, bahkan

kadang jarang diberikan informasi yang jelas, implisit, dengan

bahasa kias dan menimbulkan salah pengertian. Berdasarkan

konsep evidance bahwa ibu hamil tidak mesti menghentikan

aktifitas seksual ataupun secara khusus mengurangi aktifitas

seksual.

(4) Pekerjaan atau Aktifitas Sehari-hari

Menurut analisis profesional bahwa maksud pekerjaan atau

aktifitas bagi ibu hamil bukan hanya pekerjaan keluar rumah

atau institusi tertentu, tetapi juga pekerjaan atau aktifitas sebagai

ibu rumah tangga atau mengasuh anak tidak ada rekomendasi

dalam asuhan kehamilan dimana ibu hamil sama sekali tidak

boleh melakukan aktifitas pekerjaan rumah ataupun pekerjaan di

luar rumah yang penting yang perlu di perhatikan adalah

kesinambungan dan toleran dalam pekerjaan.


21

B. Kajian Islam

“Wa-idzaa maridhtu fahuwa yasyfiin”


Artinya : “Dan Apabila aku sakit, dialah ALLAH yang meyembuhkan aku”
Ayat diatas menjelaskan dalam surah asy-syu’ara (26) : 80.

Dapat dimaksudkan bahwa Allah sudah menyebutkan bahwasanya semua penyakit


dapat disembuhkan dengan seizin Allah, manusia hanya dapat berikhtiar dan
berusaha kemudian yang terpenting juga berdoa memohon kesembuhan semoga
ikhtiar nya berhasil.

Dan dalam Al-Qur’an Allah SWT juga telah menyebutkan pada surah Q.S
Abasa ayat 24-32
“(24). Falyanẓuril-insānu ilā ṭa'āmin, (25). Annā ṣababnal-mā`a ṣabbā, (26).
ṡumma syaqaqnal-arḍa syaqqā, (27). Fa ambatnā fīhā ḥabbā, (28). Wa'inabaw wa
qaḍbā (28). Wa zaitụnaw wa nakhlā (29).

Yang di maksud dalam ayat di atas betapa Allah SWT telah menganugrahkan dan
melimpahkan berbagai macam makanan yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan
mereka di dunia. Allah SWT mencurahkan air hujan di muka bumi ini dengan sangat
cukup, kemudian merekahkan permukaan bumi supaya terbuka, mendapat sinar
matahari, udara, dan juga menyuburkan bumi. Bumi menjadi subur dan segala
macam tanaman pun tumbuh dimuka bumi baik biji bijian, sayur-sayuran, buah-
buahan dan segala macam yang dibutuhkan manusia sehingga manusia dapat selalu
sehat.

C. Kerangka Teori

1) Status gizi ibu hamil

D. 2) Paritas
A. Faktor-faktor
B. ANEMI
yang
A
mempengaruh E. 3) Umur ibu
i kejadian C.
anemia
F. 4) Frekuensi kunjungan
Antenatal Care (ANC)

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Teori


Kerangka teori menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada
ibu hamil, kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe, paritas, umur ibu, dan
Frekuensi kunjungan ANC yang termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kejadian anemia.(Rizqi Ariyani, 2016).
22

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Literature Review, penelitian

ini merupakan serangkaian penelitian yang berkenaan dengan metode

pengumpulan data pustaka atau penelitian yang objek penelitiannya digali

melalui beragam informasi kepustakaan seperti buku dan jurnal ilmiah.

Penelitian literature review merupakan penelitian yang mengkaji atau meninjau

secara kritis pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat dalam literature

berorientasi akademik serta merumuskan kontribusi teoritis dan metodologisnya

untuk topic tertentu (The UCSC University Library, 2013).

Pada literature review ini berfokus untuk menemukan teori, hukum, dalil,

prinsip atau gagasan yang digunakan untuk menganalisis dan memecahkan

pertanyaan penelitian yang dirumuskan (The UCSC University Library, 2013).

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu sifat yang di ukur atau diamati yang nilainya bervariasi

antara satu objek ke objek lainnya dan terukur (Susilani & Wibowo, 2015). dalam

penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu :

1. Variabel Independen (bebas).

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Notoatmodjo, 2012). Variabel

independen pada penelitian ini adalah Frekuensi Kunjungan ANC.


23

2. Variabel Dependen (terikat).

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (Notoatmodjo, 2012).Variabel dependen

(terikat) pada penelitian ini adalah Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

Trimester III.

C. Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian yang dilakukan dibagi dalam beberapa tahap yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Membuat surat izin studi pendahuluan ke kampus, setelah surat

dikeluarkan kampus, mengajukan surat untuk melakukan studi

pendahuluan guna mendapatkan masalah dan data yang diperlukan.

b. Studi kepustakaan dengan melihat buku, jurnal, artikel, dan penelitian

terdahulu.

c. Menyusun proposal penelitian dari BAB I sampai dengan BAB III.

d. Konsultasi dengan pembimbing skripsi, kemudian perbaikan, seminar

hasil penelitian dan melakukan perbaikan seminar hasil penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

a. Peneliti melakukan tahapan pengumpulan data terlebih dahulu yaitu

berupa jurnal-junal yang ditemukan secara online. Data yang diguanakan

dalam penelitian ini berasal dari hasil-hasil penelitian yang sudah


24

dilakukan dan diterbitkan dalam jurnal online nasional mengunakan

google scholar dan perpusnas Republik Indonesia dengan kata kunci :

Frekuensi Kunjungan Antenatal Care, Anemia, Ibu Hamil Trimester III

b. Peneliti kemudian melakukan pengkajian literatur terhadap jurnal yang

ditemukan dengan memiliki beberapa kriteria yang memenuhi jurnal

adalah tahun terbit maksimal 10 tahun terahir yakni mulai tahun 2011 s/d

2020 dan jumlah jurnal minimal 10 jurnal.

c. Jurnal yang telah dipilih sebanyak 10 penelitian, selanjutnya diunduh

dengan full text dalam format pdf. Untuk mempermudah penelitian dalam

melakukan analisis literatur review dan pembahasan literatur review,

sekaligus untuk kelengkapan dokumen yang mendukung penyusunan

literatur review ini.

d. Data-data yang telah didapatkan dari berbagai literatur review kemudian

dikumpulkan sebagai suatu kesatuan dokumen yang digunakan untuk

menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Data atau jurnal yang

telah dikumpulkan disimpan ke dalam perangkat lunak Mendelay untuk

selanjutnya memudahkan peneliti dalam melakukan studi literature.

3. Tahap Akhir

a. Melakukan analisis isi jurnal dalam bentuk tabel yang telah diberikan

contoh dalam panduan literatur review. Pernyataan dari hasil penelitian

yang direview kemudian dimasukan ke dalam tabel yang telah

dikelompokan berdasarkan tema, mulai dari judul, tempat, tujuan,

metode, responden dan jumblah sample, serta hasil penelitian.


25

b. Penyusunan laporan hasil bab IV dan kesimpulan bab V.

c. Melakukan konsultasi hasil penelitian bab IV dan V kepada pembimbing.

d. Pembimbing memberikan ACC hasil penelitian.

e. Peneliti melakukan ujian hasil penelitian skripsi.

f. Melakukan revisi ujian hasil skripsi.

g. ACC revisi hasil pasca ujian

h. Pengesahan hasil skripsi

i. Membuat naskah publikasi dan CD.

j. Mengumpulkan skripsi naskah publikasi dan CD ke perpustakaan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Jurnal-Jurnal Yang Diambil Dari Study Literature Review :

Komponen Judul Tempat Tujuan penelitian Metode Responden Hasil penelitian


penelitian/penulis penelitian penelitian dan jumah
/tahun (negara) (kuanti/kuali) sampel

Jurnal 1 Hubungan Indonesia Untuk mengetahui Kuantitatif Populasi Hasil dari perhitungan ditemukan Ho ditolak, sehingga
Jurnal Frekuensi Antenatal adakah hubungan Desain 254 Ibu dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
Ilmu Care Dengan frekuensi antenatal penelitian hamil, Frekuensi Antenatal Care dengan Kejadian Anemia
Kesehatan Kejadian Anemia care (ANC) dengan Case Control sempel 67 pada ibu hamil Trimester III. Bila p hitung = 0,013 > p
Vol. 6 No. Pada Ibu Hamil kejadian anemia ibu hamil = 0,05 artinya Ho ditolak HI diterima yaitu terdapat
1, Trimester Iii Di pada ibu hamil dengan hubungan.
Nopember Rsud Nganjuk. trimester III anemia.
2017 Sumy Dwi Antono/
Tahun 2017
27

Komponen Judul Tempat Tujuan penelitian Metode Responden Hasil penelitian


penelitian/penulis/ penelitian penelitian dan jumah
tahun (negara) (kuanti/kuali) sampel
Jurnal 2 Hubungan Asupan Indonesia Untuk mengetahui Kuantitatif Populasi Hasil penelitian ini menggunakan uji dengan fisher’s
Jurnal Energi, Frekuensi hubungan asupan Analisis seluruh ibu exact test pada tingkat kemaknaan 95% diperoleh taraf
Kesehatan Antenatal Care Dan energi, frekuensi univariat, hamil yang signifikansi atau nilai p sebesar 1,000 yakni lebih besar
Masyarakat Ketaatan Konsumsi ANC, dan ketaatan Jenis berkunjung dibandingkan α = 0,05. dapat disimpulkan bahwa
Universitas Tablet Fe Dengan mengkonsumsi penelitian di tingkat asupan energy pada ibu hamil yaitu normal
Sam Kejadian Anemia tablet fe dengan cross Puskesmas, (69,7%), frekuensi antenatal care yaitu sering (67,4%),
Ratulangi Pada Ibu Hamil Di kejadian anemia sectional. sampel 43 Ketaatan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil yaitu taat
Manado Puskesmas Wenang ibu hamil konsumsi tablet Fe (60,5%), Prevalensi anemia pada
Kota Manado. Lisa dengan ibu hamil yaitu sebesar 20,9%, Terdapat hubungan
N. Mokodompit, Anemia. antara asupan energi dan ketaatan konsumsi tablet Fe
Dkk / 2013 dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan tidak
terdapat hubungan antara frekuensi antenatal care
dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Jurnal 3 Pelayanan Indonesia Untuk mengetahui Kuantitatif Populasi Hasil penelitian ini menunjukkan pelayanan anc dalam
Jurnal Gizi Antenatal Care adakah hubungan Seluruh Ibu pengelolaan anemia dan pengetahuan secara bersama-
Klinik Dalam Pengelolaan pelayanan ANC Hamil sama memiliki hubungan bermakna dengan kepatuhan
Indonesia Anemia dalam pengolaan Trimester II, ibu hamil dalam minum tablet besi (p<0,05). nilai
Vol. 8, No. Berhubungan anemia dengan sempel 202 pelayanan anc yang diperoleh sebesar 3,125 (ik95%=
1, Juli Dengan Kepatuhan kepatuahan ibu orang 1,562-6,251) yang berarti ibu hamil dengan pelayanan
2011: 7-13 Ibu Hamil Minum hamil meminum anc yang tidak baik mempunyai peluang 3,125 kali
Tablet Besi. tablet besi lebih tinggi untuk tidak patuh minum tablet besi
Kabupaten Asahan.. dibandingkan ibu hamil dengan pelayanan anc baik.
Subarda. Dkk/2011
28

Komponen Judul Tempat Tujuan penelitian Metode Responden Hasil penelitian


penelitian/penulis/ penelitian penelitian dan jumah
tahun (negara) (kuanti/kuali) sampel
Jurnal 4 Magnitude Of Ethiopia Untuk mengetahui Kualitatif Populasi Konsentrasi hemoglobin berarti 12,05 1,5 g/dl dan
Ethiop J Anemia And besarnya angka cross- 374 orang. prevalensi anemia adalah 36,6%. Trimester, secara
Health Sci. Associated Risk kejadian anemia sectional signifikan berhubungan dengan anemia. Memiliki lima
Vol. 23, Factors Among dan faktor resiko atau lebih anak, asupan sayuran dan buah-buahan
No. 2 July Pregnant Women yang tejadi pada ibu kurang dari sekali per hari, asupan teh selalu setelah
2013 Attending hamil yang makan, dan kambuh penyakit selama kehamilan adalah
Antenatal Care In melakukan faktor yang berhubungan dengan anemia.
Shalla Woreda, Antenatal Care
West Arsi Zone,
Oromia Region,
Ethiopia. Niguse
Obse. Dkk / 2013

Jurnal 5 Kejadian Anemia Indonesia Untuk mengetahui Kuantitatif, Populasi Pada penelitian ini di tinjau dari paritas dengan
Jurnal Ilmu pada Ibu Hamil hubungan kejadian uji statistik seluruh ibu kejadian anemia pada ibu hamil menggunakan nilai uji
Kesehatan Ditinjau dari Paritas anemia pada ibu Chi-Square hamil statistik terbukti signifikan p value = 0,029 < 0,05
Vol 2, no 2 dan Usia. Willy hamil di tinjau dari sampel 277 dengan nilai Prevalance Ratio (PR)=1,64 dan 95% CI
Oktober Astriana / 2017. paritas dan usia responden. antara 1,03 - 2,8. dan didapatkan bahwa responden
2017 dengan paritas beresiko lebih banyak mengalami
anemia pada ibu hamil dibandingkan responden dengan
paritas tidak beresiko. sedangkan dari Hasil uji statistik
Chi-Square di dapatkan p value 0,018 ini menunjukkan
menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara
umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil
29

Komponen Judul Tempat Tujuan penelitian Metode Responden Hasil penelitian


penelitian/penulis/ penelitian penelitian dan jumah
tahun (negara) (kuanti/kuali) sampel
Jurnal 6 Hubungan Antara Indonesia Untuk mengetahui Kuantitatif Populasi Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi anemia
Fakultas Frekuensi Antenatal adakah Hubungan Seluruh Ibu pada ibu hamil yaitu sebesar 83,3%. Hasil analisis uji
Kesehatan Care Dan antara Frekuensi Hamil Yang fisher’s exact pada α = 0,05 menunjukan tidak terdapat
Masyarakat Keteraturan Antenatal Care dan Melakukan terdapat hubungan antara frekuensi antenatal care
Universitas Konsumsi Tablet Keteraturan Pemeriksaa dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,556) dan
Sam Fe Dengan mengkonsumsi n terdapat hubungan antara keteraturan konsumsi tablet
Ratulangi Kejadian Anemia Tablet Fe dengan Kehamilan. Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,019).
Pada Ibu Hamil Di kejadian Anemia Sampel 30
Puskesmas Bilalang Orang.
Kota Kotamobagu.
Taufik Mamonto
Dkk / 2014.

Jurnal 7 Hubungan Indonesia Untuk mengetahui Kuantitatif Populasi Bedasarkan penelitian hasil uji chis quare diperoleh
Jurnal Kunjungan adakah hubungan 172 orang nilai p value< 0,00 ada hubungan antara kunjungan
Ilmiah Kehamilan Dan kunjungan ibu hamil. kehamilan dengan terjadinya anemia penelitian ini juga
Kebidanan, Kepatuhan kehamilan dengan Sampel menunjukkan nilai odds ratio sebesar 12,50 ketidak
Vol. 3, No. Mengonsumsi kepatuhan sebanyak 64 teraturan melakukan kunjungan kehamilan berpeluang
1, Februari Tablet Zat Besi. mengkonsumsi orang 12,50 kali terjadinya anemia kehamilan.
2017 Terhadap tablet zat besi
Terjadinya Anemia terhadap terjadinya
Kehamilan. Ermala anemia
Sari / 2017.
30

Komponen Judul Tempat Tujuan penelitian Metode Responden Hasil penelitian


penelitian/penulis/ penelitian penelitian dan jumah
tahun (negara) (kuanti/kuali) sampel
Jurnal 8 Perilaku Indonesia Untuk mengetahui Kualitatif, Populasi ibu Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur kehamilan
Public Pemeriksaan perilaku anc Analisis data hamil yang dan perilaku ANC terbukti sebagai faktor risiko anemia
Health and Antenatal Sebagai sebagai faktor dilakukan tercatat di gizi di wilayah Puskesmas II Denpasar Selatan. Umur
Preventive Faktor Risiko risiko anemia gizi bertahap register kehamilan trimester II dan III berisiko 5,17 kali lebih
Medicine Anemia Gizi Ibu ibu hamil di meliputi Puskesmas besar untuk anemia kemungkinan karena menjelang
Archive, Hamil Di puskesmas analisis II Denpasar trimester tersebut, kebutuhan zat besi meningkat tajam
Volume 1, Puskesmas II Denpasar Selatan univariat, Selatan hingga 6,3 mg/hari, variabel yang memiliki perbedaan
Nomor 1, Denpasar Selatan. tahun 2012 bivariat dan risiko yang bermakna terhadap kejadian anemia gizi
Juli 2013 Made Dwi multivariat yaitu variabel umur kehamilan (OR=5,17; 95%CI 1,66-
Hendrayani, 16,06; p=0,005), frekuensi ANC (OR=23,29; 95%CI
Dkk/2012. 7,4972,33; p=0,0001) dan konsumsi tablet Fe
(OR=9,85; 95%CI 3,27-29,68; p=0,0001).

Jurnal 9 Hubungan Indonesia Untuk menganalisis Kuantitatif Populasi ibu Hasil penelitian memperlihatkan sebagian besar ibu
Jurnal Suplementasi hubungan antara hamil hamil dan berada pada fase preterm (umur kehamilan
Kesehatan Tablet Fe dengan suplementasi tablet trimester III 28-33 minggu). Hasil uji statistik peroleh p < 0,05
Andalas. Kadar Hemoglobin fe dan kadar sampel 66 (nilai p = 0,000), artinya terdapat hubungan yang
Vol 6.No pada Ibu Hamil hemoglobin pada orang. bermakna antara suplementasi tablet Fe dengan kadar
3. tahun Trimester III di ibu hamil trimester hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Simpulan
2017 Puskesmas Air III penelitian t Fe dan kadar hemoglobin pada ibu hamil
Dingin Kota trimester III. Suplementasi tablet Fe, kadar
Padang.Fadina hemoglobin, ibu hamil trimester III
Rizka / 2017.
31

Komponen Judul Tempat Tujuan penelitian Metode Responden Hasil penelitian


penelitian/penulis/ penelitian penelitian dan jumah
tahun (negara) (kuanti/kuali) sampel
Jurnal 10 Hubungan Indonesia Untuk mengetahui Kuantitatif Populasi 32 Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu
Ejurnal Pengetahuan Ibu hubungan Ibu Hamil hamil trimester III dengan kategori baik 76,6% (23
Keperawat Hamil Dengan pengetahuan ibu Trimester orang) dan kurang baik 23,3% (7 orang). Untuk
an (e-KP) Keteraturan hamil dengan III Sampel keteraturan pemeriksaan antenatal care kategori teratur
Volume 1. Pemeriksaan keteraturan 30 Ibu 53,3% (16 orang) dan tidak teratur 46,7% (14 orang).
Nomor 1 Antenatal Care Di pemeriksaan Hamil Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan antara
Agustus Puskesmas Bahu antenatal care di pengetahuan ibu hamil dengan keteraturan pemeriksaan
2013 Kecamatan Puskesmas Bahu antenatal care.
Malalayang Kota Kecamatan
Manado. Cein Malalayang Kota
Tamaka.Dkk/2013. Manado.
32

B. Pembahasan Literatur Review

Berdasarakan dari jurnal-jurnal terdahulu yang telah dianalisis oleh peneliti

sehingga dapat memperluas ilmu pengetahuan dan memperkuat hasil dari Literature

Review yang telah dirancang sehingga dapat mengetahui Hubungan Frekuensi

Kunjungan ANC dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III,

yang kemudian di hubungkan menggunakan beberapa jurnal sebagai

referensi dalam pembuatan skripsi. Ditemukan pula setiap jurnal memiliki

variabel yang dapat digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan dalam

penelitian ini. Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini meliputi:

1. Frekuensi Kunjungan Antenatal Care (ANC)

Antenatal Care merupakan upaya pengawasan sebelum persalinan

terutama di tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam

Rahim.(Manuaba,2014), Menurut dari 10 jurnal yang telah di teliti

menyebutkan bahwa masih terdapat ibu hamil yang tidak memeriksakan

kehamilannya secara teratur :

Dari jurnal pertama yang di teliti oleh Summy Dwi Antono (2017), di

RSUD Nganjuk didapatkan bahwa ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya hanya terdapat 33,11%, dan yang tidak memeriksakan

kehamilannya atau yang kurang dari 4x pemeriksaan mencapai 66,9 %.

Kemudian jurnal yang di teliti oleh Lisa N. Mokodompit, Dkk (2013). Di

Puskesmas Wenang Kota Manado dengan menggunakan 43 responden.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 32,6% responden

yang memiliki frekuensi antenatal care jarang yaitu trimester 1 ≥ 1 kali

kunjungan, trimester 2 ≥1 kali kunjungan dan trimester 3≥ 2 kali


33

kunjungan , dan 67,4% responden memiliki frekuensi antenatal care

sering. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki

kunjungan ibu hamil sering. Hal tersebut di karenakan partisipasi dari

masyarakat yang tinggi dalam pelayanan kesehatan, sebagian masyarakat

juga yang jarang melakukan kunjungan antenatal care di puskesmas juga

ternyata datang ke rumah sakit atau dokter-dokter keluarga untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan. Dari jurnal yang di teliti oleh

Subarda. Dkk. tahun 2011, berdasarkan data yang dikumpulkan pada

penelitian ini, terlihat sebagian besar subjek (76,7%) mendapat pelayanan ANC

dalam pengelolaan anemia yang tidak baik. Sedangkan sebesar 75,7% subjek

mendapat pemeriksaan penentuan anemia kategori tidak baik, namun sebagian

besar subjek (87,6%) sudah mendapat konsultasi mengenai anemia secara baik

dan diperoleh masing-masing sebanyak 51,5% dan 68,3% subjek untuk kategori

pengetahuan yang tinggi dan sikap yang baik mengenai anemia. Hal ini

berpengaruh terhadap kepatuhan minum tablet besi yang sebagian besar juga

tergolong baik (61,9%) dan hasil uji Stool (-) diperoleh sebanyak 103 subjek

(51,0%). Menurut jurnal yang di teliti oleh Taufik Mamonto Dkk tahun

2014 DI Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu dengan menggunakan 30

responden, peneliti juga menyebutkan terdapat 10 responden (20%)

dengan frekuensi antenatal care kurang, dan responden dengan antenatal

care cukup berjumlah 20 responden (80%). Kemudian menurut jurnal

yang diteliti oleh Emala Sari tahun 2017 menunjukkan bahwa kunjungan

kehamilan terdapat lebih banyak responden yang melakukan kunjungan

kehamilan tidak teratur dibandingkan dengan kunjungan kehamilan teratur, dari

64 ibu hamil sebagai responden sebanyak 45 orang (70,3%), selebihnya


34

sebanyak 19 orang (29,7%) teratur melakukan kunjungan kehamilan. Dari

jurnal yang telah di teliti oleh Made Dwi Hendrayani.Dkk. Pada periode

April-Agustus 2012 di Puskesmas II Denpasar Selatan. Didapatkan hasil

sebagian besar ibu hamil memeriksakan kehamilannya di Puskesmas II

Denpasar, namun dengan frekuensi yang tidak memadai. Disamping itu, waktu

kedatangan pemeriksaan ibu untuk pertama kali mayoritas dilakukan setelah

trimester I sebanyak 53,5% ibu hamil sedangkan frekuensi dan waktu

pemeriksaan kehamilan dinyatakan memadai jika sesuai standar operasional

pelayanan antenatal. Kelompok yang tidak memadai dalam frekuensi

pemeriksaan kehamilan (ANC) memiliki risiko 22,08 kali lebih besar terkena

anemia gizi dibandingkan kelompok ibu yang memadai melakukan pemeriksaan

kehamilan, dan perbedaan risiko antara kedua kelompok tersebut sangat

bermakna (OR=22,08; 95%CI 9,01-54,12; p=0,0001). Dari 138 ibu hamil di

dapatkan hanya 62 (44,9%) ibu hamil yang dapat di kategorikan memadai, dan

76 (55,1%) ibu hamil dengan kategori tidak memadahi. Hal tersebut di

karenakan ibu hamil yang bekerja sehingga terlambat dalam melakukan

pemeriksaan kehamilan. Sedangkan seharusnya pemeriksaan kehamilan

dapat dilakukan minimal 4x selama kehamilan. 1 kali pada trimester I

(usia kehamilan 0-13 minggu), 1 kali pada trimester II (usia kehamilan

14-27 minggu), dan 2 kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40

minggu) (Sulistyawati, 2009). Antenata Care juga merupakan pelayanan

yang di berikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan

ibu dan mendektesi ibu apakah ibu hamil normal atau masalah (Saifudin,

2001). Kemudian di jelaskan pada penelitian Cein Tamaka.Dkk. Pada

Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado pada tanggal 17


35

Juni – 2 Juli 2013 dengan populasi sebanyak 32 ibu hamil trimester III

yang berkunjung ke Puskesmas Bahu di dapatkan hasil lebih dari sebagian

responden sudah teratur dalam pemeriksaan antenatal care. Keteraturan

pemeriksaan antenatal care, dari 30 ibu hamil didapatkan sebanyak 16 (53,3%)

ibu hamil yang telah teratur melakukan kunjungan kehamilan dan 14 (46,7%)

yang tidak teratur melakukan kunjungan kehamilan

2. Anemia Pada Ibu Hamil

Dari hasil penelitian menggunakan referensi 10 jurnal didapatkan bahwa

beberapa jurnal memiliki hasil bahwa masih terdapat ibu hamil yang

mengalami anemia, di dapatkan angka kejadian anemia yaitu :

pada penelitian Sumy Dwi Antono di RSUD Nganjuk pada bulan Januari-Juni

tahun 2017 didapatkan sebagian besar ibu hamil Trimester III tidak anemia 87

(56,5%), dan yang di dapatkan anemia sebanyak 67 (43,5%) ibu hamil.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Lisa N.

Mokodompit.Dkk. Pada bulan Mei 2013 pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Wenang Kota Manado, bahwa sebagian besar responden tidak

mengalami anemia (79,1%) dan yang mengalami anemia (20,9%). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang tidak mengalami

anemia lebih banyak dari responden yang mengalami anemia. Hal ini

disebabkan karena sebesar 55,9% ibu hamil yang taat mengkonsumsi

tablet Fe, dan sebesar 69,7% yang memiliki asupan energi sedang,

sehingga tidak mengalami anemia. Kemudian menurut jurnal dari

penelitian Subarda. Dkk.(2011) di Kabupaten Asahan didapatkan 153 ibu

hamil yang masih mengalami anemia, dan 49 ibu hamil yang tidak
36

mengalami anemia. Jurnal Willy Astriana juga menyebutkan bahwa dari

277 responden yang mengalami kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak

118 responden (42,6%) dan sisanya 159 responden (57,4%) yang tidak

mengalami kejadian anemia pada ibu hamil. Sedangkan pada jurnal Taufik

Mamonto tahun 2013. Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu angka

kejadian anemia masih sangat tinggi dalam jurnalnya menyebutkan bahwa

sebagian responden tergolong anemia sebanyak 25 responden dengan

persentase 83,3% sedangkan untuk responden yang tidak anemia sebanyak

5 responden dengan persentase 16,7%. Berdasarkan jurnal dari Ermala

Sari (2017) yang melakukan penelitian pada seluruh ibu hamil yang

memiliki buku KIA di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten

Deli Serdang. Populasi pada penelitian menggunakan 172 orang, dan

sebanyak 64 sampel yang digunakan didapatkan bahwa ibu hamil yang

mengalami anemia sebanyak 30 orang (46,9%) dan 34 orang (53,1%) yang

tidak mengalami anemia. Dari 30 ibu hamil yang mengalami anemia di

dapatkan bahwa 19 orang (63,4%) yang mengalami ringan, 7 orang

(23,3%), mengalami anemia sedang, dan 4 orang (13,3%) mengalami

anemia berat. Jurnal Fadina Rizki.Dkk, didapatkan hasil bahwa lebih

banyaknya ibu hamil dengan HB normal yaitu (≥11 g/dl) sebanyak 46 (69,7%)

ibu hamil, sedangkan ibu hamil dengan HB Tidak Normal (<11 20 g/dl) yaitu

(30,3%) ibu hamil.

3. Hubungan Frekuensi Hubungan ANC Dengan Kejadian Anemia


37

Pada Ibu Hamil Trimester III.

Menurut beberapa referensi jurnal yang telah di teliti menjelaskan bahwa

terdapat Hubungan Frekuensi Kunjungan ANC dengan kejadian anemia

pada ibu hamil trimester III, seperti pada jurnal Sumy Dwi Antono (2017)

di RSUD NGANJUK Setelah di lakukan perhitungan maka ditemukan χ2 hitung

lebih besar dari χ2 tabel (6,2 > 3,84), maka Ho ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan antara frekuensi Aantenatal Care dengan

Kejadian Anemia pada ibu hamil Trimester III. Bila p hitung = 0,013 > p = 0,05

artinya Ho ditolak HI diterima yaitu ada hubungan. Ibu hamil yang rutin

memeriksakan kehamilannya akan mendapat konseling tentang kehamilan dan

mendapatkan pemberian tablet Fe sehingga dilakukan ANC secara teratur

dengan ketaatan konsumsi tablet Fe pada akhirnya akan mencegah terjadinya

Anemia. Menurut Ermala Sari (2017) yang telah melakukan penelitian

pada ibu hamil di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli

Serdang terdapat lebih banyak ibu hamil yang tidak teratur melakukan

kunjungan ANC yang mengalami anemia yaitu sebanyak 27 orang

(60,0%), selebihnya responden teratur melakukan kunjungan kehamilan

dan mengalami anemia sebanyak 3 orang (15,8%). Berdasarkan hasil uji

chis quare diperoleh nilai p value< 0,00 ada hubungan antara kunjungan

kehamilan dengan terjadinya anemia penelitian ini juga menunjukkan

nilai odds ratio sebesar 12,50 ketidakteraturan melakukan kunjungan

kehamilan berpeluang 12,50 kali terjadinya anemia kehamilan. Dan

menurut penelitian subarda dkk (2011) didapatkan hasil berdasarkan uji

kai kuadrat diperoleh hubungan yang bermakna antara pelayanan ANC


38

dalam pengelolaan anemia dengan kepatuhan subjek dalam minum tablet

besi (p=0,001; rasio prevalensi=1,82; IK95%=1,22-2,70) (Tabel 2). Maka

dapat diartikan bahwa, ibu hamil yang mendapat pelayanan ANC tidak

baik mempunyai peluang 1,82 kali lebih tinggi untuk tidak patuh minum

tablet besi dibandingkan ibu hamil yang mendapat pelayanan ANC baik.

Dengan demikian, ibu hamil yang tidak mendapat pelayanan ANC

standar akan berakibat pada ketidakpatuhan minum tablet besi, yang pada

akhirnya akan meningkatkan risiko terjadinya anemia. Lebih dari 50%

ibu hamil setelah mendapat penyuluhan mengerti akan manfaat tablet

besi untuk mencegah anemia dan mereka patuh untuk mengonsumsi

sampai habis tablet besi yang diterimanya.

C. Keterbatasan Penelitian

Kendala yang di dapatkan dalam penelitian literatur review ini yang

dialami oleh penelitian adalah terbatasnya pengumpulan data, dikarenakan

sulitnya menemukan jurnal yang sesuai dengan penelitian. Dan peneliti hanya

mampu melakukan analisis yang bersumber dari hasil penelitian terdahulu,

tidak mendapatkan data terbaru yang bisa lebih memperkaya pembahasan

dalam penelitian ini.

BAB V
PENUTUP
39

A. Simpulan

Berdasarkan jurnal yang telah diambil untuk dilakukan Literature Riview yang sesuai

dengan tujuan dari penelitian ini, lalu kemudian telah dianalisis dalam pembahasan,

maka dapat disimpulkan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil berhubungan dengan

ketidak teraturan ibu dalam melakukan kunjungan, dibuktikan dari ke 10 jurnal yang di

teliti beberapa jurnal menjelaskan bahwa besar peluang ibu hamil akan terjadinya

anemia jika ibu tidak teratur dalam melakukan kunjungan kehamilan. Dan hanya 1 jurnal

yang menyebutkan tidak berhubungan.

B. Saran

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan konseling atau pengetahuan

tentang informasi terkait dengan bahaya anemia, faktor-faktor yang mempengaruhi

anemia pada ibu hamil dan pentingnya kunjungan ANC secara teratur.

2. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada ibu hamil agar

lebih memahami tentang pentingnya kunjungan ANC dalam kehamilan dan lebih

memahami tentang bahaya Anemia pada kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
40

Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2010. Departemen Agama RI. (Bandung: PT. Sygma
Examedia Arkanleema

Astriana , W., 2017. Kejadian Anemia pada Ibu Hamil ditinjau dari Paritas dan Usia.
(https://media.neliti.com/media/publications/217394-kejadian-anemia-pada-
ibu-hamil-ditinjau.pdf) diakses tanggal 12 November 2019

Antono, S. D., 2017. “Hubungan Frekuensi Antenatal Care dengan Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil Trimester III di RSUD Nganjuk”. Ilmu Kesehatan , 6(1), pp.
32-38.
(https://ejurnaladhkdr.com/index.php/jik/article/download/152/130/https://ejur
naladhkdr.com/index.php/jik/article/download/152/130/) diakses tanggal 12
November 2019

Departemen Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 5. Jakarta: Depkes RI.

Hendrayani.M.D.Dkk.2012.” Perilaku pemeriksaan antenatal sebagai faktor risiko


anemia gizi ibu hamil di Puskesmas II Denpasar Selatan tahun 2012” Public
Health and Preventive Medicine Archive, Volume 1, Nomor 1
(https://ojs.unud.ac.id/index.php/phpma/article/download/6637/5070)

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


97 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Hamil. 2014.
(https://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/dokumen-kebijakan/send/17-
peraturan-pusat-national-regulation/644-peraturan-menteri-kesehatan-
republik-indonesia-nomor-97-tahun-2014-tentang-pelayanan-kesehatan-masa-
sebelum-hamil-masa-hamil-persalinan-dan-masa-sesudah-melahirkan-
penyelenggaraan-pelayanan-kontrasepsi-serta-pelayanan-kesehatan-seksual)

Manuaba. 2014. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB edisi 2. Jakarta: EGC.

Mokodompit, N.L.Dkk.,2014.” Hubungan Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care


Dan Ketaatan Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Di Puskesmas Wenang Kota Manado”. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
(http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/LISA-MOKODOMPIT-
JURNAL-1.pdf)

Nuhidayati, R. Dyah., 2013. "Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia pada Ibu
Hamil". Skripsi. Wilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.
Jawa Tengah

Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta


41

Obse N.Dkk.2013.” Magnitude Of Anemia And Associated Risk Factors Among


Pregnant Women Attending Antenatal Care In Shalla Woreda, West Arsi
Zone, Oromia Region, Ethiopia” Ethiop J Health Sci. Vol. 23, No. 2
(https://www.ajol.info/index.php/ejhs/article/view/91185)

Prawirohardjo,S., 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Profil Kesehatan Provinsi Yogyakarta Di


Yogyakarta, Yogyakarta

Rachmat, Mohammad. 2017. Metodologi Penelitian. Jakarta: EGC

Rizk Fadina.Dkk.2017.” Hubungan Suplementasi Tablet Fe dengan Kadar Hemoglobin


pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Air Dingin Kota Padang”
Jurnal Kesehatan Andalas. 2017 ; 6 (3).
(http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/729)

Saifudin, Abdul Bari. 2010. Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka-Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

Sari.E.2017.” Hubungan Kunjungan Kehamilan Dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet


Zat Besi Terhadap Terjadinya Anemia Kehamilan” Jurnal Ilmiah Kebidanan
IMELDA Vol. 3, No.1
(https://www.ajol.info/index.php/ejhs/article/view/91185)

Subarda.Dkk.2011.” Pelayanan antenatal care dalam pengelolaan anemia berhubungan


dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet besi”. Jurnal Gizi Klinik Indonesia
Vol. 8, No. 1, Juli 2011: 7-13.
(https://dev.jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/view/17725)

Tamaka Cein,Dkk.2013.” Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Keteraturan


Pemeriksaan Antenatal Care Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang
Kota Manado” ejurnal Keperawatan (e-KP) Volume 1. Nomor 1.
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2168)

Varney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi IV. Jakarta : EGC
LAMPIRAN
Lampiran 1
TIME SCHEDULE PENYUSUNAN SKRIPSI 2029-2020
Hubungan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III
Okt
N Nov-19 Des-19 Jan-20 Feb-20 Maret-20 Apr-20 Mei-20 Juni-20 Juli-20
Kegiatan -19
o
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembagian
1
Pembimbing
Penyusunan
2
topik/judul
3 Acc judul

Pengurusan dan
4
studi pendahuluan
Penyusunan dan
5
bimbingan proposal
6 Seminar Proposal
7 Revisi proposal
Pengurusan dan Uji
8
etik
Pengurusan izin
9 dan uji validitas
dan reliabilitas
Revisi Kebijakan
10
Skripsi
Penyusunan dan
11 bimbingan literatur
Review
12 Ujian hasil skripsi

13 Revisi hasil skripsi


Pengumpulan
14
Skripsi
Lampiran 2 : Lembar Bimbingan Tugas Akhir

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR


Nama Mahasiswa : Indah Elfasari
Nim : 1910104125
Pembimbing : Retno Mawarti, S.Pd.,M.Kes
Judul Skripsi : Hubungan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III
Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan

Konsul Hari/Tanggal Cara Bimbingan Materi Bimbingan Tanda Tangan


Ke- Dan Arahan Pembimbing
1. SENIN, 27 Juli Via whatsApp dan Email 1, Tata tulis ACC
2020 2, Abstrak
3, Bab 4 dan 5
4, Kerangka Teori
2. SELASA, 28 Via whatsApp dan Email 1, Tata tulis ACC
Juli 2020 2, Abstrak
3, Bab 4 dan 5

3. RABU, 29 Juli Via whatsApp dan Email 1, Tata tulis ACC


2020 2, Abstrak
3, Bab 4 dan 5
4. Senin, 10 Via whatsApp dan Email 1, Abstrak ACC
Agustus 2020 2, Bab 4
3, Bab 5

5. Rabu,12 Via whatsApp dan Email 1, Bab 5 ACC


Agustus 2020 2, Kerangka Teori

6. Jum’at, 14 Via whatsApp dan Email ACC Maju ujian ACC


Agustus 2020

Anda mungkin juga menyukai