Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DENGAN BUAH BIT (BETA VULGARIS L) UNTUK


MENGURANGI ANEMIA DI PUSKESMAS X

CASE STUDY RESEARCH

Disusun Oleh :

Risma Cindy Mayyori


1910104102

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DENGAN BUAH BIT (BETA VULGARIS L) UNTUK
MENGURANGI ANEMIA DI PUSKESMAS X

CASE STUDY RESEARCH

Diajukan Untuk Menyusun Case Study Research


Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh:

Risma Cindy Mayyori


1910104102

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


DENGAN BUAH BIT (BETA VULGARIS L) UNTUK
MENGURANGI ANEMIA DI PUSKESMAS X

CASE STUDY RESEARCH

Disusun oleh :
Nama : Risma Cindy Mayyori
Nim : 1910104102

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti Ujian


Case Study Research pada Program Studi Kebidanan
Jenjang Program Sarjana Terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Oleh :
Pembimbing :
Tanggal :

Tanda Tangan :
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


DENGAN BUAH BIT (BETA VULGARIS L) UNTUK
MENGURANGI ANEMIA DI PUSKESMAS X

CASE STUDY RESEARCH


Disusun oleh :
Nama : Risma Cindy Mayyori
Nim : 1910104102

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima


Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan
Program Studi Kebidanan program sarjana terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta

Dewan Penguji Tanggal Tanda Tangan

1
.......................... ..........................
KATA PENGANTAR

Assalamu’laikumwarahmatullahiwabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan Case Study Research (CSR) dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Trimester III dengan Buah Bit (Beta Vulgaris L) Untuk Mengurangi Anemia
di Puskesmas X” CSR ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi pada
Program Studi Kebidanan program sarjana Terapan Fakultas Ilmu Kesehatan di
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Telah banyak bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan Case Study
Research ini, oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati
dan penuh rasa hormat, penulis haturkan ucapan terimakasih yang setulusnya
kepada:
1. Warsiti, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat selaku rektor Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan kesempatan untuk
pelaksanaan pendidikan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
2. M. Ali Imron, S.SoS., MNS selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan.
3. Fitria Siswi Utami, S.SiT., MNS selaku ketua Program Studi Kebidanan
program sarjana Terapan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan inspirasi kepada
penulis.
4. Selaku penguji 1 ujian Case Study Research.
5. Selaku dosen pembimbing Case Study Research yang telah memberikan ilmu,
saran dan masukkan dalam proses bimbingan Case Study Research.
6. Kedua orang tua serta saudara-saudara yang tak henti-hentinya memberikan
do’a, dukungan dan motivasi.
7. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Case Study Research
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT membalas segala bentuk bantuan dan kerjasama kalian dengan
balasan kebaikan dan kebahagiaan, aamiin. Penulis membutuhkan saran dan
masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam penulisan Case Study
Research ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yogyakarta, Februari 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel

darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, sel darah merah mengandung

hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen keeluruhan jaringan

tubuh (Proverawati, 2013). Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah

yang membawa oksigen ke sel-sel lain dalam tubuh.

Selama kehamilan terjadi hemodilusi (pengenceran darah), yang dapat

mengakibatkan anemia secara fisiologis pada ibu hamil. Jumlah darah

meningkat sekitar 20-30%, sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan

pasokan besi dan vitamin untuk meningkatkan hemoglobin. Ketika hamil,

tubuh membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan janinnya.Tubuh

memerlukan darah hingga 30% lebih banyak pada saat tidak hamil. Jika tubuh

tidak memiliki cukup zat besi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah

yang dibutuhkan untuk membuat darah ekstra (Proverawati A. , 2011)

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena

mencerminkan nilai kesejahteraan ekonomi masyarakat, dan anemia dalam

kehamilan berpotensi membahayakan ibu dan anak, oleh karena itu

memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan

kesehatan pada ibu terdepan (Manuaba, 2010).

Anemia berat pada kehamilan dapat mengakibatkan abortus,

perdarahan sebelum maupun selama persalinan, persalinan premature, berat

badan bayi rendah 15.135 (89%) (SDKI, 2012).


Ibu hamil yang mengalami anemia berdampak buruk pada sel-sel otak bayi

dapat mengurangi kecerdasan anak (Munafiroh, 2017)

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013,

prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%, sedangkan di

proivinsi DIY ibu hamil dengan anemia sebesar 34.680 (51,29%). Terbagi dari

ibu hamil yang mengalami anemia di Kabupaten Kulonprogo 6.087 (9,4%),

Kota Yogyakarta 5.023 (11,08%), Kabupaten Bantul 14.508 (11,6%),

Kabupaten Gunung Kidul 9,159 (10,2%), Sleman 15,44 (9,01%) ibu hamil

dengan anemia (Dinkes DIY, 2015).

Upaya Dinas Kesehatan untuk mengatasi masalah anemia defisiensi

besiyaitu melakukan penanggulangan bagi remaja yang ditemukan anemia

maka diberikan tablet tambah darah selama 4 bulan. Bagi Pasangan Usia

Subur (PUS) diberikan 1 (satu) kali seminggu dan 1 (satu) kali sehari selama

haid (Litbang Depatermen Kesehatan, 2014). Pada ibu hamil pemerintah

memberikan program tablet penambah darah (Fe) di puskesmas atau posyandu

dengan mendistribusikan tablet penambah darah, setiap ibu hamil dianjurkan

minum tablet penambah darah dengan dosis satu tablet setiap hari selama

kehamilannya, 90 tablet tambah darah disediakan oleh pemerintah dan

diberikan kepada ibu hamil secara gratis melalui sarana pelayanan kesehatan

(PERMENKES No 88, 2008)

Buah bit adalah tanaman yang berasal dari keluarga Amaranthaceae

Chenopodiaceae. Yang artinya, buah bit masih satu keluarga dengan sayuran

lobak dan sayuran berakar lainnya. Umumnya buah ini hanya digunakan

akarnya saja yang terasa manis untuk obat kesehatan, namun seiring

berjalannya waktu, daging buah dan daunnya juga dikonsumsi.


Di dalam buah bit ditemukan sejumlah nutrisi sebagai yaitu asam

folat, kaliumen, serat, vitamin C, magnesium, zat besi, fosfor, triptofan,

caumarin, dan beta sianin. Manfaat buah bit bagi ibu hamil yaitu tidak hanya

mengobati saja, tetapi buah bit juga dapat digunakan untuk mencegah

anemia. Buah bit memiliki kandungan asam folat dan zat besi yang cukup

tinggi, kedua zat tersebut sangat diperlukan dalam pembentukan sel darah

merah dan hemoglobin baru di dalam tubuh. Kandungan zat besi yang cukup

tinggi, yang mengaktifkan kembali dan meregenerasi sel darah merah serta

menyuplai oksigen yang berguna bagi kesehatan sel-sel darah merah.

Kesadaran masyarakat terkait minum tablet Fe rendah dan sebagian

masyarakat belum mengetahui cara minum tablet Fe dengan tepat (Kautshar,

2013) menyebutkan bahwa alasan ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe

disebabkan karena alasan ibu hamil lupa sebanyak 33 responden (47,8%) dan

5 responden (7,2%) karena malas minum obat. Ketidakpatuhan ibu dalam

mengkonsumsi tablet Fe dapat memberikan peluang atau dampak lebih besar

untuk terkena anemia (Saryono, 2010).

Ayat al-Quran yang relevan tertuang dalam surat Luqman (31):14


yang berbunyi :

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbut baik) kepada dua


orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanua kepada-kulah
kembalimu”
Berdasarkan surat diatas bahwa seorang anak hendaklah patuh dan

menghormati kedua orangtuanya, terutama ibunya yang telah

mengandungnya dalam keadaan lemah dan berjuang untuk janinnya, pada

saat ibu mengandung membutuhkan banyak nutrisi untuk memenuhi


kebutuhan ibu dan janin agar tidak mengalami komplikasi dan faktor resiko

untuk janin yang dikandung. Maka dari itu ibu hamil harus menjaga

kesehatannya agar tidak kekurangan zat besi (anemia). Bidan sebagai tenaga

kesehatan berperan penting dalam mengatasi masalah anemia, upaya yang

dilakukan oleh bidan yaitu dengan memberikan KIE dan motivasi kepada ibu

hamil tentang bahaya anemia, pentingnya tambahan zat besi, pentingnya

peningkatan kesehatan, pentingnya kunjungan Antenatal Care, sehingga

anemia secara dini dapat diketahui. Bidan mempunyai wewenang dalam

mengatasi masalah anemia pada ibu hamil yang terdapat pada standar

pelayanan kebidanan standar ke 6 yaitu pengelolah anemia pada

kehamilan.(Menkes, 2016).

B. Batasan Masalah

Pada studi kasus ini berfokus pada penatalaksanaan masalah

kebidanan ibu hamil dengan pemberian buah bit untuk mengurangi anemia di

puskemas…

C. Rumusan Masalah

Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan

Pemberian Buah Bit Untuk Mengurangi Anemia Di Puskesmas…

D. Tujuan
1. Tujuan Umum

Mampu melakukan asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia ringan

secara komperhensif di Puskesmas…

2. Tujuan Khusus

Mampu melakukan pengkajian data subyektif dan objektif dan penyebab

terhadap kasus anemia pada ibu hamil di Puskesmas…


a. Mampu melakukan penatalaksanaan untuk kasus anemia pada ibu hamil

di Puskesmas X

b. Mampu menentukan faktor yang berpengaruh dan perbedaan terhadap

anemia pada ibu hamil berdasarkan hasil observasi di Puskesmas X

c. Mampu menganalisis dengan metode PICOT…

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Puskesmas

Hasil studi kasus dapat dijadikan masukan untuk membuat kebijakan

terkait penanganan kasus ibu hamil anemia

2. Bidan

Diharapkan hasil studi kasus ini dapatmeningkatkan kualitas asuhan

yang diterapkan secara holistik.deteksi dini dalam melakukan segala

pemeriksaan khususnya pada ibu hamil,bersalin dan nifas. Anemia juga

menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak

cukup mendapat pasokan oksigen.

3. Responden

Dengan dilakukan penelitian ini responden dapat mengetahui secara

dini mengenai anemia ringan yang menyertai kehamilan, sehingga

responden mendapatkan penanganan secara tepat.

F. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Materi

Peneliti ini mempunyai ruang lingkup tentang Asuhan Kebidanan pada ibu

hamil dengan anemia


2. Ruang Lingkup Responden

Ruang lingkup responden penelitian ini adalah 2 ibu hamil yang

mengalami anemia. Karena pada ibu hamil terjadi Ketidakseimbangan

antara kecepatan penambahan plasma dan penambahan eritrosit ke dalam

sirkulasi ibu biasanya memuncak pada trimester kedua ( Smith, 2010 )

3. Ruang lingkup waktu

Penelitian ini dilakukan mulai dari penyusunan proposal pada bulan

Februari tahun 2020 sampai laporan hasil pada bulan Mei tahun 2020.

4. Ruang Lingkup Tempat

Tempat yang dilakukan penelitian yaitu Puskesmas.


G. Keaslian Pennelitian
No Nama dan Tahun Judul Metode dan analisis Hasil Perbedaan
1. Anggraini Dewi, Pengaruh Penelitian ini Berdasarkan hasil Tempat
Saragita Noveni Pemberian Jus merupakan penelitian penelitian kadar Hb pada pengambilan kasus..
(2019) Buah Bit Terhadap pre exsperimen dengan ibu hamil trimester III waktu pengambilan
Kenaikan Kadar one group pretest – post sesudah diberikan jus penelitian bulan
Hb Pada Ibu Hamil test design. Penelitian buah bit selama 7 hari, Maret 2020, desain
Trimester III pre exsperimen diperoleh bahwa penelitian
merupakan suatu sebagian besar (56,2%) Observasional
rancangan penelitian ibu hamil trimester III Deskriptif
yang digunakan untuk mengalami anemia
mencari hubungan sebab ringan dengan adanya
akibat. Dalam rancangan kenaikan kadar Hb pada
ini tidak ada kelompok ibu hamil trimester III.
pembanding (kontrol).
Uji analisis Wilcoxon
didapatkan bahwa p
value 0,004 < α 0,05.
Yang artinya ada
pengaruh yang
signifikan dari
pemberian jus buah bit
pada kenaikan kadar Hb
ibu hamil trimester III.
2. Stephana, Utami, Efektivitas Penelitian ini merupakan hasil uji statistik dengan Tempat
Elita (2017) Pemberian Jus penelitian quasy menggunakan uji t pengambilan kasus
Buah Bit Terhadap experimental dengan independent diperoleh p di Puskesmas, waktu
Kadar Hemoglobin rancangan non (0,000) < α (0,05). Hal pengambilan
Ibu Hamil Dengan equivalent contro lgroup ini dikatakan terdapat penelitian bulan
Anemia yaitu penelitian yang perbedaan yang Maret 2020, desain
dilakukan pada dua atau signifikan antara mean penelitian
lebih kelompok yang kadar hemoglobin ibu
diukur sebelum dan hamil dengan anemia Observasional
setelah perlakuan. pada kelompok Deskriptif
Kelompok eksperimen eksperimen dan
mendapatkan pemberian kelompok kontrol
jus buah bit 1 hari sekali sesudah diberikan jus
yaitu pada pagi hari buah bit sehingga dapat
selama 1 minggu dan di simpulkan bahwa
kelompok kontrol tidak pemberian jus buah bit
mendapatkan pemberian efektif terhadap kadar
jus buah bit. hemoglobin ibu hamil
dengan anemia

3. Utaminingtyas F Manfaat Buah Bit Metode studi ini Jus buah bit (Beta Tempat
(2017) (Beta Vulgaris) merupakan suatu tinjauan Vulgaris) merupakan salah pengambilan kasus
Terhadap literatur (Literatur review) satu sumber makanan di Puskesmas X
Peningkatan Kadar tentang manfaat buah bit alternatif non farmakologi Yogyakarta, waktu
Haemoglobin (Hb) (Beta vulgaris) terhadap mengandung zat besi yang pengambilan
Ibu Hamil peningkatan kadar dapat dimanfaatkan oleh
haemoglobin (Hb) ibu ibu hamil untuk
penelitian bulan
hamil. Sumber untuk meningkatkan kadar Maret 2020, desain
melakukan tinjauan haemoglobin penelitian
literatur ini meliputi studi Observasional
pencarian sistematis Deskriptif
database terkomputerisasi
dalam bentuk penelitian
yang berjumlah 9 jurnal
(Indian J Med Res,
Hindawi Publishing
Corporation Journal of
Pregnancy, Jurnal
Keperawatan, J Makara
Kesehatan, NIH Public
Access, BioMed Central,
JITK, J Nutrients, IOSR-
JNHS, dan Google
Scholar),
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam

rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya

janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kahamilan.

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Hamil normal

lamanya yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan) dihitung dari haid pertama

haid terakhir (HPHT) (Safe'i, 2010; Pudjiastuti, 2012).

1. Tanda-Tanda Kehamilan menurut (Manuaba, 2010)

a. Tanda Dugaan Kehamilan

1) Amenorea pada wanita hamil terjadi konsepsi dan nidasi yang

menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan

ovulasi. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya amenorea pada

seorang wanita yang sedang hamil.

2) Mual dan muntah

Rasa mual dan muntah pada pagi hari disebut morning sickness

dalam batas yang fisiologis disebabkan karena meningkatnya kadar

hormon estrogen dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG)

dalam serum perubahan fisiologis, kenaikan hormon ini belum

jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan

lambung yang berkurang (Depkes RI, 2013).

10
11

3) Sinkope atau pingsan

Terjadi gangguan sirkulasi ke kepala (sentral) menyebabkan iskema

susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.

Keadaan ini dapat menghilamg setelah usia kehamilan 16 minggu.

4) Payudara tegang

Pengaruh hormone estrogen, progresteron dan somatomamatrofin

menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.

Payudara membesar dan tegang ujung saraf tertekan menyebabkan

rasa sakit terutama pada ibu hamil pertama

5) Sering miksi (sering BAK)

Desakan Rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa

penuh dan sering miksi. Pada bulan kedua, gejala ini sudah

menghilang.

6) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh hormone progresteron dapat menghambat peristatik usus,

menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

7) Pigmentasi kulit

Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (closma gravidarum). Pada

dinding perut terdapat striae albican (garis yang berwarna putih),

striae livide (garis yang berwarna biru) dan linea nigra (garis

vertical berwarna hitam) semakin menghitam. Pada sekitar

payudara terjadi hiperpigmentasi pada bagian areola mamae,

pusing pting susu semakin menonjol.

8) Epulis

Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi saat kehamilan.


12

9) Varices

Karena pengaruh dari hormone estrogen dan progresterone terjadi

penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi yang mempunyai

bakat. Penampakan pembuluh darah terjadi pada sekitar genitalia,

kaki, betis, dan payudara.Penampakan ini dapat menghilang setelah

persalinan.

b. Tanda kemungkinan hamil

Tanda kemungkinan hamil antara lain :

1) Pembesaran perut

2) Tanda Hegar : pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.

3) Tanda Goodel : adalah pelunakan serviks.

4) Tanda Chadwiks : adalah perubahan menjadi keunguan pada vulva

dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.

5) Tanda Piscaseck : merupakan pembesaran uterus yang simetris.

6) Kontraksi Braxton Hicks : merupakan peregangan sel-sel otot

uterus.

7) Teraba ballotement

8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.

c. Tanda pasti hamil

Tanda pasti hamil antara lain :

1) Ada gerakan janin dalam rahim

2) Denyut jantung janin terdengar

3) Teraba bagian-bagian janin dan pada pemeriksaan USG terlihat

bagian janin

4) Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen.


13

2. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Ibu Hamil menurut (Sulistyawati A. ,

2009)

a. Sistem Reproduksi

Selama kehamilan akan terjadi perubahan pada uterus, berat,

posisi Rahim dalam kehamilan, vaskularisasi, serviks uteri, ovarium,

vagina dan vulva. Uterus akan membesar pada batas hati, beratnya juga

akan berubah dari yang awalnya 30 gram bisa mencapai 1000 gram.

Ovarium juga tidak akan menglami ovulasi atau menghasilkan sel telur

yang matang lagi. Karena plasenta akan mengambil alih pengeluaran

hormone estrogen dan progesterone. Oleh karena pengaruh estrogen,

terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian

tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut dengan

tanda chadwick.

b. Sistem kardiovaskuler

Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung

setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac

output) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada

usia kehamilan 6 minggu sampai mencapai puncaknya pada usia

kehamilan 16-28 minggu.

Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi

akan kembali normal pada trimester ketiga. Selama kehamilan, volume

darah dalam peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah darah

merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%.


14

c. Sistem urinaria

Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring

darah yang volumenya meningkat 30-50% atau lebih, yang puncaknya

terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum

persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat

penekanan Rahim yang besar.

d. Sistem gastrointestinal

Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus

bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit

semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh

tingginya kadar progresteron.

e. Sistem metabolisme

Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan

tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu

asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan.

Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet biasanya.

Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1000 mg, 500 mg

dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg

untuk transportasi ke janin ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu,

200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh.

f. Sistem musculoskeletal

Estrogen dan progresteron memberi efek maksimal pada

relaksasi dan lingkungan pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini

digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan posisi janin pada akhir

kehamilan dan pada saat persalinan. Ligament pada simfisis pubis dan
15

sakroiliaka akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek dari

estrogen.

g. Kulit

Topeng kehamilan (closma gravidarum) adalah bintik-bintik

pigmen kecoklatan yang tampak di kulit. Peningkatan pigmentasi juga

terjadi disekeliling putting susu, sedangkan diperut bagian tengah

biasanya tampak garis gelap, yaitu spider angioma (pembuluh darah

kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul dikulit,

dan biasanya diatas pinggang.

h. Payudara

Payudara sebagai organ utama untuk proses laktasi mengalami

banyak perubahan sebagai persiapan janin lahir. Beberapa perubahan

yang diamati yaitu :

1. Payudara bertambah besar, tegang dan berat

2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.

3. Bayangan vena-vena lebih membiru.

4. Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu.

5. Jika diperas akan keluar air susu atau kolostrum berwarna kuning.

i. Sistem endokrin

Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior

memproduksi LH dan FSH (follicle stimulating hormone). FSH

merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah

kepermukaan ovarium dimana ia dilepaskan. Folikel yang kosong

dikenal sebgai korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi

progresteron. Progresteron dan estrogen merangsang proliferasi dari


16

desidu (lapisan dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan

implementasi jika kehamilan terjadi. Plasenta terbentuk secara

sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan terjadi, akan

mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan

progresteron.

j. Indeks masa Tubuh dan Berat Badan

Pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan situasi gizi

selama hamil, oleh Karen itu harus dipantau setiap bulan. Jika terjadi

kelambatan dalam penambahan berat badan, dapat mengidentifikasi

adanya mal nutrisi sehingga dapat menyebabkan gangguan

pertumbuhan janin intra-uteri (Intra-Uterin Growth Retardation-

IUGR).

k. Sistem Pernafasan

Abdomen yang semakin besar karena meningkatnya ruang

rahim dan pembentukan hormone progresteron menyebabkan paru-

paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernafas

lebih cepat dan lebih dalam, karena memerlukan lebih banyak oksigen

untuk janin dan dirinya.

3. Perubahan dan Adaptasi Psikologis Selama Kehamilan Menurut

(Sulistyawati, 2012), perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan

meliputi :

a. Perubahan Psikologis Trimester I (Periode Penyesuaian)

1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan

kehamilannya.
17

2) Kadang muncul rasa penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan

kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil.

3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah Ia benar-benar hamil hal

ini dilakukan sekadar untuk meyakinkan dirinya. Setiap perubahan

yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian. Oleh

karena perutnya masih kecil kehamilan merupakan rahasia seorang

ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau

malah mungkin dirahasiakannya. Hasrat untuk melakukan hubungan

seks berbeda-beda pada tiap wanita tetapi kebanyakan akan

mengalami penurunan.

Stress psikologis yang dialami ibu selama kehamilan adalah

stres yang diakibatkan peristiwa kehidupan sehari-hari yang dialami

ibu dikenal sebagai stres psikososial. Stres psikososial disebabkan

oleh berbagai macam stresor psikososial seperti masalah internal

keluarga, perubahan hidup dan lingkungan tempat tinggal,

kekhawatiran kesulitan ekonomi, kehamilan sekarang dan beban

pekerjaan (Woods, 2010)

Menurut (Menkes, 2016) standar pelayanan antenatal yaitu

meliputi kriteria 10 T yaitu :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;

2. Ukur tekanan darah;

3. Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas / LILA)

4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);

5. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ);

6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) bila diperlukan;


18

7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama

kehamilan;

8. Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah

(Hb), pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan

sebelumnya), pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang

pemberian pelayanannya disesuaikan dengan trimester

kehamilan.

9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;

10. Temu wicara (konseling)

B. Anemia

1. Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau

hemoglobin normal umumnya berbeda pada laki-laki dan perempuan.

Untuk pria, anemia didefinisikan sebagai kadar Hb < 13,5gram/100 ml dan

pada wanita sebgai Hb < 12,0 gram/100 ml (Proverawati A. , 2011)

2. Anemia Dalam Kehamilan

Menurut (Varney, 2009) Anemia dalam kehamilan adalah kondisi

dimana sel darah merah menurun atau menurunnya Hb, sehingga kapasitas

daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin

menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika

konsistensi Hb 10,5 gr% sampai dengan 11,0 gr% pada umur kehamilan

trimester I, II dan III.

Menurut (Winkjasastro, 2007) terjadi punurunan kadar Hb dalam

kehamilan (penurunan ringan dikaitkan dengan peningkatan berat badan dan

kesejahteraan janin) karena volume plasma darah bertambah lebih cepat dari

pada volume sel darah merah sehingga terjadi pengenceran darah (terutama
19

pada kehamilan multipel). Defisiensi zat besi lazim terjadi pada kehamilan

akibat peningkatan kebutuhan zat besi karena peningkatan sel darah merah,

pembentukan jaringan baru (misal: miometrium) dan kebutuhan janin.

Laktasi menyebabkan peningkatan kebutuhan zat besi, dan dikaitkan

dengan suatu angka kejadian anemia yang lebih tinggi diperiode post

partum.

Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang sering disebut

hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah tidak

sebanding dengan bertambahnya plasma darah, sehingga terjadi

pengenceran darah. Perbandingannya tidak seimbang yakni plasma

bertambah 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%.

Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara

fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita hamil oleh karena

pengenceran itu meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat

dalam masa hamil, karena sebagai akibat hidremia cardiac output

meningkat. Kerja jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah.

Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik

3. Penyebab Anemia

Menurut (Proverawati A. , 2011) anemia dapat disebabkan oleh

banyak hal, tetapi ada 3 mekanisme utama tubuh yang menyebabkannya

adalah :

a. Penghancuran sel darah merah

b. Kehilangan Darah Kehilangan darah dapat disebabkan oleh :

1) Perdarahan : menstruasi, persalinan

2) Penyakit : malaria
20

3) Penyakit kronis seperti kanker, colitis ulserativa, atau rheumatoid

arthritis

4) Kehilangan darah (misalnya, dari periode menstruasi berat)

Pecahnya sel darah merah (anemia hemolitik) karena antibody

menempel ke permukaan sel-sel darah merah.

c. Penurunan Produksi Sel Darah Merah

Jumlah sel darah yang diproduksi dapat menurun ketika terjadi kerusakan

pada daerah sumsum tulang. Penurunan produksi sel darah dapat terjadi

akibat :

1) Obat-obatan (obat penekan sumsum tulang : kortikosteroid,

alkohol)

2) Diet yang rendah, vegetarian ketat

3) Gagal ginjal

4) Genetic beberapa bentuk anemia, seperti thalassemia

5) Kehamilan

6) Operasi utuk lambung atau usus yang mengurangi penyerapan zat

besi, vitamin B12, atau asam folat.

Menurut (Sarwono, 2010) penyebab anemia tersering

adalah defisiensi zat-zat nutrisi. Sekitar 75% anemia dalam kehamilan

disebabkan oleh defisiensi besi yang memperlihatkan gambaran

eritrosit mikrositik hipokrom pada asupan darah tepi. Penyebab

tersering kedua adalah anemia megaloblastik yang dapat disebabkan

oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12. Penyebab

anemia lainnya yang jarang ditemui antara lain adalah

hemoglobinopati, proses inflamasi, toksisitas zat kimia, dan

keganasan.
21

4. Tanda dan Gejala Anemia

Gejala awal anemia defisiensi zat besi berupa badan lemah, nafsu makan

menurun, konsentrasi menurun, sakit kepala, mudah terinfeksi penyakit stamina

tubuh menurun, pandangan, dan berkunang-kunang jika berdiri setelah duduk.

Selain itu wajah, bibir, dan congjungtiva mata tampak pucat. Jika anemia sangat

berat dapat mengakibatkan penderita sesak nafas bahkan lemah jantung. Keluhan

seperti cepat lelah, pucat, mudah pusing, sementara tekanan darah masih dalam

batas normal perlu dicurigai penderita mengalami anemia defisiensi zat besi. Secara

klinik dapat dilihat dari tubuh yang malnutrisi dan pucat (Prawirohardjo, 2010).

a. Gejala anemia yaitu menurut (Proverawati A, 2011):

1) Merasa lelah atau lemah biasanya sering mengantuk karena rendahnya

kadar Hb.

2) Merasa pusing karena kurangnya oksigen dan energi menyebakan ibu

capek.

3) Sakit kepala.

4) Sulit berkonsentrasi.

5) Wajah tampak pucat.

6) Pucat pada kulit dan kuku jari.

7) Mengeluh sesak nafas.

8) Denyut jantung cepat.

9) Pucat pada conjungtiva mata.


22

b. Anemia berat

1) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan

berbau busuk, warnanya merah marun, atau tampak berdarah jika

anemia karena kehilangan darah melalui saluran pencernaan.

2) Denyut jantung cepat

3) Tekanan darah rendah

4) Frekuensi pernafasan cepat

5) Pucat atau kulit dingin

6) Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah

merah

7) Murmur jantung

8) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu.

9) Pusing atau kepala terasa ringan (terutama ketika berdiri atau dengan

tenaga)

10) Kelelahan atau kekurangan energi

11) Sakit kepala

12) Tidak bisa berkonsentrasi

13) Sesak nafas

14) Nyeri dada, serangan jantung

15) Pingsan

5. Penyakit Penyerta Pada Ibu Hamil Dengan Anemia

a. Gagal jantung kongesif

b. Parestesia

c. Konfungsi kanker

d. Penyakit ginjal
23

e. Gondok

f. Gangguan pembentukan heme

g. Penyakit infeksi kuman

h. Talasemia merupakan penyakit genetik yang diturunkan secara auto

somall resesif dimana semua perubahan genetik yang terjadi diturunkan

dari ibu maupun ayah (Rodiani, 2017)

i. Kelainan Jantung

j. Rematoid

k. Meningitis

l. Gangguan sistem imun (Manuaba, 2010)

6. Diagnose Anemia

a. Pemeriksaan Fisik

Menurut Proverawati A. (2011), Pemeriksaan fisik dan riwayat

medis merupakan peran penting dalam mendiagnosis penyebab anemia.

Saat pemeriksaan fisik lengkap dokter harus focus pada fisik umum

(tanda-tanda kelelahan, pucat), riwayat keluarga anemia atau pernah

mengalami kehilangan darah perlu dilakukan tes labolaturium.

b. Tes Labolaturium

1) Hitung darah lengkap (CBC) yaitu menentukan tingkat keparahan dan

jenis anemia (anemia mikrositik atau kecil ukuran sel darah merah,

anemia normositik yaitu ukuran normal sel darah merah, makrositik

atau berukuran besar sel darah merah).

2) Kadar Besi dapat menunjukan apakah mungkin terkait anemia

kekurangan zat besi atau tidak. Tes ini biasanya disertai dengan tes
24

lain yang memperlihatkan kapasitas tubuh dalam penyimpanan zat

besi.

3) Ferritin mengevaluasi kadar zat besi total yang tersedia dalam tubuh.

4) Asam folat yaitu vitamin yan diperlukan untuk menhasilkan sel darah

merah, yang rendah pada orang dengan kebiasaan makan yang buruk.

5) Vitamin B12 yaitu diperlukan untuk menghasilkan sel darah merah,

yang rendah pada orang dengan kebiasaan makan yang buruk atau

pada anemia pernisiosa.

6) Bilirubin berguna untuk menentukan apakah sel darah merah telah

dihancurkan dalam tubuh yang dapat menjadi tanda anemia hemolitik.

7) Kadar logam berat, toksisitas timbal digunakan sebagai indikator

salah satu penyebab yang lebih umum dari anemia pada anak-anak.

8) Elektroforesis Hb, digunakan ketika seseorang memiliki riwayat

keluarga anemia. Tes tersebut memberikan informasi mengenai

anemia sel sabit dan talasemia.

9) Jumlah retikulosit, pengukuran sel-sel darah merah yang baru

dihasilkan oleh sumsum tulang.Derajat anemia ibu hamil menurut

(Manuaba, 2010):

a) Normal > 11 gr%

b) Anemia ringan 9-10 gr%

c) Anemia sedang 7-8 gr%

d) Anemia berat < 7 gr%

Pada saat kehmilan tubuh mengalami perubahan yang signifikan. Jumlah

darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30%, sehingga


25

memerlukan peningkatan kebutuhan zat besi dan vitamin untuk

meningkatkan Hb.

7. Etiologi Anemia Dalam Kehamilan

Menurut (Royadi, 2011; Utaminingtyas, 2013), penyebab anemia

pada ibu hamil meliputi kurang gizi/mal nutrisi, malabsorbsi, adanya

peningkatan kebutuhan zat besi dua kali lipat dan peningkatan volume darah

tanpa ekspansi volume plasma, untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin.

Ibu yang tidak mempunyai cadangan zat besi yang cukup selama

kehamilannya risiko defisiensi besi meningkat bersama dengan kehamilan.

8. Faktor Penyebab Anemia, Anggraini (2011), juga menyebutkan bahwa

faktor lain penyebab anemia adalah :

a. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah dapat menyebabkan

kurangnya pengetahuan yang didapat tentang gizi selama masa hamil

bahaya anemia pada kehamilan.

b. Pekerjaan

Anemia defisiensi zat besi mencerminkan kemampuan social

ekonomi masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhannya dalam

jumlah dan kualitas gizi.

Umur Kehamilan di usia < 20 dan diatas 35 tahun dapat

menyebabkan anemia karena pada kehamilan diusia <20 tahun secara

biologis belum optimal, emosinya cenderung labil, mentalnya belum

matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan

kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi

selama keamilannya, sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan


26

kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit

yang sering menimpa di usia ini.

c. Status Gizi

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi

pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal

pada masa sebelum dan selama hamil kemngkinan besar akan

melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.

Gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu

antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara

normal.

d. Dukungan Suami

Dukungan merupakan sesuatu yang membantu, mendukung,

dan suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang

wanita (istri). Dukungan suami adalah bentuk nyata dari kepedulian dan

tanggung jawab suami dalam kehamilan istri. Tanggung jawab tersebut

berupa mengawasi, memelihara dan melindungi istrinya serta menjaga

bayi yang dikandungannya.Partisipasi suami sangat berpengaruh dalam

kehamilan.

e. Suku Bangsa

Salah satu jenis anemia spesifik adalah anemia sel sabit, yaitu

anemia yang secara genetik diturunkan dan terutama mengenai warna

kulit hitam.Orang kulit hitam memiliki Hb 1 gr/dl lebih rendah dari

orang kulit putih tanpa mempedulikan tingkat social dan

ekonomi.Anemia spesifik lainnya adalah thalassemia, yang banyak

ditemukan pada keturunan maditerania.


27

9. Dampak Anemia Dalam Kehamilan

Dampak anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas menurut

(Manuaba, 2010), dan (Agarwal KN, 2013; Melku M, 2014)yaitu :

a. Dampak anemia dalam kehamilan

1) Resiko terjadinya abortus

2) Persalinan prematurus

3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim

4) Mudah terjadi infeksi

5) Ancaman dekompensasi kordis (Hb<6 gr%)

6) Mengancam jiwa dan kehidupan ibu

b. Dampak anemia dalam persalinan

1) Gangguan kekuatan HIS yang menyebabkan partus lama

2) Atonia uteri

c. Dampak anemia dalam masa nifas

1) Perdarahan postpartum karena atonia uteri dan ivolusi uteri

2) Memudahkan infeksi puerperium

3) Pembentukan dan pengeluara ASI berkurang

d. Dampak anemia bagi bayi

1) Berat bayi lahir rendah (BBLR)

2) Cacat bawaan

3) Intelegensi rendah disebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi

yang menghambat pertumbuhan janin.

4) Mordibitas dan mortalitas perinatal tinggi jika kadar HB < 6 gr%


28

10. Pencegahan, Perawatan dan Pengobatan Anemia

e. Pencegahan

Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil

melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil sehingga dapat

diketahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu

tersebut.Dalam pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya

infeksi parasit (Manuaba, 2010).

Ada beberapa cara pencegahan dan pengobatan untuk

penderita anemia (Dinas Kesehatan, 2012)yaitu :

1) Meningkatkan konsumsi zat besi yang banyak terdapat dalam

makanan hewani seperti daging, ikan, hati, atau telur dalam

jumlah yang cukup. Makanan yang beraneka ragam memiliki zat

gizi yang saling melengkapi. Misalnya sayuran hijau dan buah-

buahan ditambah kacang-kacangan dan padi-padian cukup

banyak mengandung zat besi dan vitamin untuk memenuhi

kebutuhan tubuh.

2) Penderita anemia ringan sebaiknya tidak menggunakan suplemen

besi akan tetapi lebih mengupayakan perbaikan menu makanan.

Perbaikan dapat dilakukan dengan meningkatkan konsumsi

makanan yang mengandung zat besi seperti telur, susu, hati, ikan,

daging, kacang-kacangan, sayur-sayuran yang berwarna hijau tua

dan buah-buahan (jambu biji, jeruk, pisang). Biasakan pula

menambah subtensi yang memudahkan penyerapan zat besi

seperti vit C yang terkandung dalam air jeruk, daging, ayam dan

ikan. Sebaiknya jangan mengkonsumsi yang banyak


29

menghambat penyerapan zat besi seperti teh, kopi harus dihindari

(Dinas Kesehatan, 2012)

f. Pengobatan

Terapi anemia defisiensi zat besi: apabila pada pemeriksaan

kehamilan, kadar Hb <11 gr% maka wanita dianggap menderita anemia

defisiensi zat besi. Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi peroral.

Pemberian preparat 60 mg perhari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1

gr% perbulan. Terapi parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak

tahan obat besi peroral, ada gangguan penyerapan, penyakit saluran

pencernaan, atau apabila kehamilan sudah tua. Besi parenteral diberikan

dalam bentuk ferrum dextran sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau

2x10 ml orintramuaculer (Sarwono, 2010).

Pemberian zat besi pada ibu hamil merupakan salah satu syarat

pelayanan kesehatan K4 pada ibu hamil. Dimana jumlah suplemen zat besi

yang diberikan selama kehamilan ialah sebanyak 90 tablet (Fe). Zat besi

merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah

merah (hemoglobin).Selain digunakan untuk pembentukan sel darah

merah, zat besi juga berperan sebagai salah satu komponen dalam

membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen

(protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan jaringan

penyambung), serta enzim.Zat besi juga berfungsi dalam sistem

pertahanan tubuh.

Pada ibu hamil, zat besi memiliki peranan yang cukup penting untuk

pertumbuhan janin. Selama hamil, asupan zat besi harus ditambah

mengingat selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu meningkat.


30

Sehingga, untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan ibu dan menyuplai

makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta, dibutuhkan asupan zat

besi yang lebih banyak. Asupan zat besi yang diberikan oleh ibu hamil

kepada janinnya melalui plasenta akan digunakan janin untuk kebutuhan

tumbuh kembangnya, termasuk untuk perkembangan otaknya, sekaligus

menyimpannya dalam hati sebagai cadangan hingga bayi berusia 6 bulan.

Selain itu, zat besi juga membantu dalam mempercepat proses

penyembuhan luka khususnya luka yang timbul dalam proses persalinan

(Depkes RI, 2014).

C. Buah Bit (Beta vulgaris)

1. Pengertian

Buah bit adalah tanaman yang berasal dari keluarga Amaranthaceae

Chenopodiaceae yang artinya, buah bit masih satu keluarga dengan

sayuran lobak dan sayuran berakar lainnya. Umumnya buah ini hanya

digunakan akarnya saja yang terasa manis untuk obat kesehatan, namun

seiring berjalannya waktu, daging buah dan daunnya juga dikonsumsi.

Selain itu buah bit merupakan salah satu buah yang mengandung nutrisi

yaitu asam folat, kaliumen, serat, vitamin C, magnesium, zat besi, fosfor,

triptofan, caumarin, dan betasianin. tinggi kadar asam folat buah bit yaitu

108 mg dari buah lainnya. Buah ini juga direkomendasikan oleh ahli

naturopati sebagai pembersih usus (Owen, 2011).

Buah bit yang dikenal dengan akar bit ataupun bit merah ini Buah bit

mengandung tembaga dan asam folat yang sangat baik untuk membantu

pembentukan otak bayi dan mengatasi masalah anemia. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Kenjale, dkk (2011) di Amerika


31

yang menyebutkan bahwa konsumsi buah bit (yang sudah dibuat jus)

akan meningkatkan konsentrasi plasma nitrat pada pasien dengan

kelainan arteri, dimana pasien ini mengalami kegagalan penambahan

suplai darah dan oksigen untuk jaringan selama bekerja sehingga

mengakibatkan rasa nyeri saat berjalan. Pasien yang telah mengkonsumsi

jus buah bit ini mengalami peningkatan plasma setelah tiga jam dan

mampu berjalan lebih lama 18% sebelum munculnya nyeri.

2. Klasifikasi Tanaman Bit


Dalam taksonomi tumbuhan, Beta vulgaris L. diklasifikasikan
sebagai berikut (Splittstoesser, 1984) :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Chenopodiaceae
Genus : Beta
Spesies : Beta vulgaris L.
3. Kandungan Gizi Bit
Bit termasuk tanaman umbi-umbian, mengandung zat-zat yang sangat

diperlukan kesehatan, di antaranya zat besi,vitamin C, kalium, fosfor,

magnesium, asam folat dan serat. Menurut Wirakusumah yang dikutip

oleh Lenni (2015), beberapa nutrisi yang terkandung dalam umbi bit yaitu,

karbohidrat, protein, serat, berbagai mineral serta kadar air yang tinggi.

Umbi bit mengandung sebagian besar vitamin A dan vitamin C, kalsium

zat besi,
32

fosfor, protein dan karbohidrat. Buah bit juga tinggi folat dan betasianin

(Mulyani, 2015).

Menurut Rao (2014), umbi bit (Beta vulgaris L) memiliki aktivitas

antibakteri pada konsentrasi hambat minimum 5 mg/ml terhadap Bacillus

subtilis, Pseudoma aeruginosa dan Escherichia coli. Hasil penelitian

menunjukkan ekstrak buah bit mengandung senyawa flavonoid, sterol,

triterpen, saponin dan tanin. Berikut adalah kandungan gizi dalam 100

gram umbi bit segar.

4. Manfaat Buah Bit

Manfaat buah bit bagi ibu hamil yaitu tidak hanya mengobati saja,

tetapi buah bit juga dapat digunakan untuk mencegah anemia. Buah bit

memiliki kandungan asam folat dan zat besi yang cukup tinggi, kedua zat

tersebut sangat diperlukan dalam pembentukan sel darah merah dan

hemoglobin baru di dalam tubuh. Kandungan zat besi yang cukup tinggi,

yang mengaktifkan kembali dan meregenerasi sel darah merah serta

menyuplai oksigen yang berguna bagi kesehatan sel-sel darah merah. Buah

bit juga mengandung vitamin C. Dimana vitamin C akan memudahkan

tubuh menyerap zat besi, yang artinya jika zat besi dapat diserap dengan

baik pembentukan sel darah merah baru juga akan terjadi dengan baik dan

lancar.

Dalam masa kehamilan, keperluan akan zat besi bertambah, terutama

dalam trimester terakhir kehamilan. Oleh karena itu untuk mengobati dan

mencegah terjadinya anemia selama kehamilan, ibu hamil harus

mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi misalnya sayuran berwarna

hijau, kacangkacangan kering, buah kering, dan buahbuahan, salah satunya

yaitu buah bit.


33

Menurut hadist yang berhubungan dengan studi kasus pada ibu hamil

dengan anemia ringan adalah, Hadist Bukhari yang berbunyi :

“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali, dia juga yang


menurunkan penawarnya” (HR Bukhari).

(Kitab Bulughul Marrom). Sesuai hadis diatas bahwa segala jenis

penyakit atau anemia, dapat sembuh apabila diobati dan mendapatka

penanganan yang benar, sebagaimana pemerintah sudah berusaha

menanggulangi kejadian anemia dengan memberikan 90 tablet Fe untuk

ibu hamil agar tidak mengalami anemia. Bagi ibu hamil hendaklah

memenuhi kebutuhan nutrisinya serta jangan lupa berdoa kepada Allah

SWT.
34

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus

yaitu dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui studi

kasus yang terdiri dari unit tunggal yaitu dengan meneliti kasus anemia

pada ibu hamil.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat merupakan tempat dimana pengambilan kasus dalam studi

kasus ini dilaksanakan di Puskesmas X. Waktu dalam penelitian ini pada

bulan Maret 2020. Pengkajian data dimulai pada tanggal … Maret – 3

April 2020. Dari penyusunan proposal sampai dengan seminar case study

research dan melakukan kunjungan ulang 3 kali.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu

hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas X yaitu Ny

dan Ny… yang mengalami anemia dengan.

D. Alat dan Metode Pengumpulan Data


1. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data
antara lain
a. wawancara menggunalan alat:
1) Format pengkajian ibu hamil
2) Buku tulis
3) Ballpoint
35

b. Pemeriksaan Fisik (Observasi):


1) Tensimeter
2) Stetoskop
3) Termometer

4) Timbangan berat badan


5) Alat pengukur tinggi badan
6) Pita pengukur lingkar lengan atas
7) Doppler
8) Jam tangan dengan penunjuk detik

a. Dokumentasi Menggunakan alat:

1) Status atau catatan pasien

2) Rekam medis dan buku KIA

3) Alat tulis

4) Buah Bit

5) Alat cek HB

2. Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer

1) Wawancara

Dalam melakukan wawancara ini penulis menanyakan langsung

terkait dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Penulis

melakukan wawancara langsung kepada ibu hamil,

suami/keluarga.

2) Observasi

Diperoleh dari pengamatan langsung pada pasien. Adapun data


yang diambil dengan observasi adalah: keadaan umum,
antropometri, dan pemeriksaan kadar hemoglobin.
b. Data Skunder
Data ini diperoleh dari buku Rekam Medik Puskesmas, buku KIA
ibu.
36

E. Uji Keabsahan Data

Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastiaan bahwa

yang berukur benar- benar merupakan variabel yang ingin di ukur.

Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang

tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu tehnik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau Sebagai pembanding terhadap

data itu. Triangulasi data dilakukan peneliti dengan melakukan klarifikasi

kepada ibu hamil, keluarga pasien dan bidan di pelayanan ANC terpadu.

Maka penelitian dapat melakukan dengan 3 macam

1. Triangulasi Data

Mengeceknya dengan berbagai sumber data yang di dapatkan dari buku

KIA ibu dan rekam medis yang ada di puskesmas

2. Triangulasi Metode

Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan atau dengan

wawancara langsung dengan pasien

3. Triangulasi Teori

Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data

dapat dilakukan

F. Analisa Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti berada di lapangan melakukan

pengumpulan data sampai asuhan selesai. Analisa data dilakukan dengan

metode PICOT (Patient-Intervensi-Comparison-Outcome-Teory).


37

a. Patient
Merupakan keadaan atau hasil pengkajian pada subyek penelitian
yang menjadikan dasar penelitian dalam memberikan
penatalaksanaan kepada responden
b. Intervensi
Merupakan asuhan atau penatalaksanaan yang diberikan kepada
pasien. Intervensi yang diberikan berdasarkan pada evidence based.
c. Comparison
Merupakan perbedaan penatalaksanaan antara pasien satu dengan
pasien yang lainnya.
d. Outcome
Merupakan hasil ataupun perubahan yang diharapkan terjadi setelah
pasien diberikan asuhan atau penatalaksanaan atas masalah

e. Teory

Merupakan dasar dalam memberikan penatalaksanaan atau masalah


yang dihadapi oleh pasien. Teori diperoleh melalui studi pustaka
buku atau jurnal.

G. Penelitian
1. Informed Concent

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (informed concent).

Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan Informed Concent adalah agar subjek mengerti maksud dan

tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika subjek bersedia maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden

tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien.

2. Anomity (Tanpa Nama)

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara


38

tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

i. Kerahasiaan

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil

penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainya, semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
A. Analisis Jurnal dalam bentuk PICOT
Jurnal Populasi Intervensi Comparation Outcome Time/ lama
penelitian
Anggraini Dewi 16 ibu hamil trimester III Kelompok - hasil penelitian kadar Hb pada ibu hamil Pe Penelitian
Saragita Noveni perlakuan trimester III sesudah diberikan jus buah bit dilakukan selama
(2019) dengan diberikan jus selama 7 hari, diperoleh bahwa sebagian 7 hari.
judul Pengaruh buah bit pada besar (56,2%) ibu hamil trimester III
Pemberian Jus ibu hamil mengalami anemia ringan dengan adanya
Buah Bit Terhadap trimester III kenaikan kadar Hb pada ibu hamil
Kenaikan Kadar Hb selama 7 hari. trimester III. didapatkan bahwa p value
Pada Ibu Hamil 0,004 < α 0,05. Yang artinya ada pengaruh
Trimester III yang signifikan dari pemberian jus buah bit
pada kenaikan kadar Hb ibu hamil
trimester III.

AE Suryandari - Responden sejumlah 30 Kelompok Kelompok Rerata kadar Hb pada ibu hamil sebelum
(2015) dengan orang terdiri atas 15 perlakukan kontrol diberikan Fedi wilayah kerja puskesmas
judul Perbandingan responden kasus dan 15 diperiksa kadar diperiksa kadar Purwokerto Selatan adalah 8,40 gr%,
Kenaikan Kadar Hb responden kontrol. Hb sebelum dan Hb pada saat rerata kadar Hb pada ibu hamil setelah
Pada Ibu Hamil sesudah penelitian diberikan Fedi wilayah kerja puskesmas
Yang Diberi Fe diberikan jus dimulai dengan Purwokerto Selatan adalah 9,70 gr%,
Dengan Fe Dan buah bit 500ml tetap rerata kadar Hb pada ibu hamil sebelum
Buah Bit Di yang sudah mengkonsumsi diberikan Fe dan Buah Bitdi wilayah kerja
Wilayah Kerja diolah peneliti tablet Fe yang puskesmas Purwokerto Selatan adalah 9,70
Puskesmas selama tujuh sudah gr%, rerata kadar Hb pada ibu hamil
Purwokerto Selatan hari berturut- diberikan setelah diberikan Fe dan Buah bitdi
turut sehingga Puskesmas/Bid wilayah kerja puskesmas Purwokerto
ibu hamil dapat an dan tujuh Selatan 10,30 gr%, terdapat perbedaan
langsung hari kemudian kenaikan kadar Hb setelah diberikan Fe
mengkonsumsi kadar Hb dan Fe + buah bitdi wilayah kerja
buah bit dengan diperiksa puskesmas Purwokerto Selatan dengan
catatan tetap kembali. nilai ρ = 0,009.
mengkonsumsi
tablet Fe yang
telah diberikan
oleh
Bidan/Puskesm
as

Utaminingtyas F Kelompok Kelompok menunjukkan bahwa rerata kadar Hb pada


(2017) dengan perlakuan kontrol ibu hamil sebelum diberikan Fe di wilayah
judul Manfaat Buah diberikan jus diberikan tablet kerja puskesmas Purwokerto Selatan
Bit (Beta Vulgaris) buah bit 500 ml besi satu tablet adalah 8,40 gr%, rerata kadar Hb pada ibu
Terhadap pada ibu hamil per hari selama hamil setelah diberikan Fe di wilayah kerja
Peningkatan Kadar selama tujuh 7 hari. puskesmas Purwokerto Selatan adalah 9,70
Haemoglobin (Hb) hari berturut gr%, rerata kadar Hb pada ibu hamil
Ibu Hamil turut. sebelum diberikan Fe dan Buah Bit di
wilayah kerja puskesmas Purwokerto
Selatan adalah 9,70 gr%, rerata kadar Hb
pada ibu hamil setelah diberikan Fe dan
Buah bit di wilayah kerja puskesmas
Purwokerto Selatan 10,30 gr%, terdapat
perbedaan kenaikan kadar Hb setelah
diberikan Fe dan Fe + buah bit di wilayah
kerja puskesmas Purwokerto Selatan
dengan nilai ρ=0,009
41

Dari kedua jurnal yang di atas dapat di simpulkan bahwa peningkatan kadar
hemoglobin pada ibu hamil yang sangat berpengaruh terhadap kenaikan hemoglobin adalah
dengan intervensi pemberian Jus Buah Bit dan permberian tablet fe diminum sekali setiap
malam hari, dengan kenaikan kadar hemoglobin (Owen, 2011)
42

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal KN, G. V. (2013). In Effect of Maternal Iron Status On Placenta, Fetus and
Newborn. Internasional Jurnal of Medicine and Medical Sciences.

AE Suryandari. (2015). Perbandingan Kenaikan Kadar Hb Pada Ibu Hamil Yang Diberi
Fe Dengan Fe Dan Buah Bit Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwokerto Selatan.
http://ejurnal.stikeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/187 diakses pada bulan febuari 2020.

Anggraini Dewi Saragita Noveni. (2019). Pengaruh Pemberian Jus Buah Bit Terhadap
Kenaikan Kadar Hb Pada Ibu Hamil Trimester III. https://jurnal-
kesehatan.id/index.php/JDAB/article/download/137/116 diakses pada bulan febuari 2020.

Dinas Kesehatan, R. (2012). Pusat Data dan Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Kemitraan Kesehatan RI.
Manuaba. (2010). In Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan Ed 2. Jakarta: EGC.
Melku M, A. Z. (2014). In Prevalence and Preditors of Maternal Anemia during
Pregnency in Gondar . Hindawi Publishing Corporation.
Menkes. (2016). Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia, 13.
Proverawati, A. (2011). In Anemia da Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha
Medika. Pudjiastuti. (2012). Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: PT. Nuha Medika.
Rodiani, A. A. (2017). Talasemia Pada Kehamilan, 1.
Royadi, S. (2011). Buku Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Safe'i, M. N. (2010). Panduan Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu Hamil.
Yogyakarta: Power Book.

Sarwono, S. (2010). Sosiologi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Sulistyawati. (2012). In Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika.

Sulistyawati, A. (2009). In Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika. Utaminingtyas, F. (2013). In Manfaat Buah Bit
Terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Ibu

Utaminingtyas F (2017) Manfaat Buah Bit (Beta Vulgaris) Terhadap Peningkatan


Kadar Haemoglobin (Hb) Ibu Hamil. http://e-journal.ar-
rum.ac.id/index.php/JIKA/article/view/9 diakses pada bulan febuari 2020.

Hami. Salatiga: Akademi Kebidanan Ar-Rum.

Varney, H. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidnan Edisi 4. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai