R DENGAN
DIAGNOSA MEDIS KOLELITIASIS DI RUANG PICU
RSUD PROF. DR. ALOEI SABOE
KOTA GORONTALO
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3A DAN 3B
Telah disetujui oleh Preseptor Klinik dan Preseptor Akademik dan telah
diperbaiki sesuai saran dan masukan yang diberikan untuk dapat diseminarkan
pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 01 November 2023
Mengetahui
Kelompok III
Halaman
COVER
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR AKHIR.................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................5
A. Latar Belakang..............................................................................................5
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................9
A. Konsep Dasar................................................................................................9
B. Konsep Dasar Keperawatan........................................................................19
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................36
BAB IV PENUTUP..............................................................................................52
A. Kesimpulan.................................................................................................52
B. Saran............................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................54
A. Latar Belakang
Kolelitiasis dalam bahasa medis atau sering disebut oleh orang awam
dengan batu empedu, penyakit ini salah satu penyakit yang berhubungan erat
dengan gaya hidup atau pola hidup yang tidak sehat. Seperti pola makan
yang tidak memperhatikan asupan, dan aktivitas yang kurang. Batu empedu
ini terbentuk dari partikel-partikel keras yang mengendap dalam kantong
atau saluran empedu. Menurut buku Rencana Asuhan Keperawatan
Medikal-Bedah (Nugraha et al., 2017) kolelitiasis adalah peradangan
kandung empedu yang disebabkan karena adanya sumbatan berupa partikel
keras atau batu.
Kolelitiasis atau batu empedu adalah suatu komponen-komponen
empedu seperti bilirubin, kolesterol, garam empedu, protein, kalsium, asam
lemak, dan fosfolipid yang mengendap dalam kantong empedu (Rizky &
Dessy, 2018). Endapan-endapan ini biasanya dapat ditemukan di dalam
kantong empedu atau di dalam saluran empedu atau bahkan dapat ditemukan
dalam keduanya. Dalam tulisan Gagola, Timban, & Ali (2015) menyebutkan
bahwa batu empedu ini dapat terbentuk dan ditemukan di dalam kandung
empedu (cholecytolithiasis) atau di dalam duktus choledochus
(choledocholithiasis). Menurut Hasanah (2015) batu empedu adalah suatu
pembentukan dari sebuah unsur endapan dari kolesterol, kalsium, dan
campuran dari keduanya yang biasanya terbentuk dalam kantong empedu,
saluran empedu, bahkan dalam saluran hati. Penyakit batu empedu ini dapat
terjadi karena akibat dari adanya peradangan pada kantung empedu yang
mengakibatkan produksi sel dan zat yang tidak normal. Hal ini terjadi
karena adanya kristalisasi komponen empedu sehingga mengakibatkan
kecacatan dalam metabolisme di hati (Chen, Kong, & Wu, 2015).
Di Negara Barat masih banyak ditemukan penyakit batu empedu ini,
angka kejadian penyakit ini di Amerika Serikat bahkan mencapai titik
4) Peritonitis
Peritonitis adalah inflamasi pada lapisan perut sebelah dalam yang
dikenal sebagai peritoneum. Komplikasi ini terjadi akibat pecahnya
- Pengisian kapiler
Auskultasi:
- Tekanan darah: ukur pada posisi tidur dan duduk, lihat
perbedaannya, stabil, meningkat, atau menurun.
- Bunyi jantung: adakah bunyi tambahan
4. Implementasi
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. M.R DENGAN
DIAGNOSA MEDIS KOLELITIASIS
A. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : An. M.R Umur : 4 tahun 7 bulan
Tempat / tanggal lahir : Buladu,15/02/2023 Jenis Kelamin : L/ P
Agama : islam Suku : Gorontalo
Pendidikan : Tk Dx. Medis : Kolelitiasis
Alamat : Buladu Telepon :-
d. Riwayat imunisasi :
Imunisasi Dasar
1 Hep B (HB 0) 1 bulan Tidak ada
1 DPT/HB/Hib - -
2 Campak - -
3 DT, Campak - -
4 Td (TT3) - -
5 Td (TT4) - -
D. PENGKAJIAN FISIK
Hari kamis, tanggal 12 oktober 2023, pukul 10.00
E. Pengukuran Atropometri
Berat badan : 12 kg
Tinggi badan : 98 cm
Lingkar kepala : 48 cm
Lingkar dada : 51 cm
Lingkar lengan atas : 13 cm
Ketebalan lipatan kulit : tidak dikaji
F. Tanda Vital
Suhu : 36 ˚C
Frekuensi jantung : 88 kali/menit
Frekuensi pernapasan : 20 kali/menit
Tekanan darah : 100/60 mmHg
G. Kepala : bentuk kepala mesosefal, posisi simetris tidak terdapat lesi, kulit kepala
tampak bersih, dan tidak ada ketombe.
H. Kebutuhan Oksigen
Hidung : lubang hidung tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada peradangan, tidak ada
perdarahan, tidak ada lesi, tidak ada rinore, dan tidak ada defiasi sputum
Dada dan Paru : bentuk dada normal dan simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya
pembengkakan, pola napas reguler RR 20x/menit.
Jantung : Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada lesi
Palpasi : lotus cerdis teraba
Perkusi : terdengar suara dulnes
Kebutuhan Eliminasi
Pola Buang Air Besar Sehat Sakit
(BAB)
Frekuensi 1-3x dalam sehari Belum Bab
Konsistensi Lunak Belum Bab
Warna Kecoklatan Belum Bab
Keluhan saat BAB Tidak ada Belum Bab
Istilah yang digunakan anak Tidak ada Tidak ada
saat BAB
Ekstremitas atas dan bawah : tampak simetris, tidak ada lesi, tidak ada luka, tidak
bengkak, tidak ada nyri tekan dan kekuatan otot normal
L. Pemeriksaan Diagnostic
(meliputi tanggal dan hasil pemeriksaan) meliputi Pemeriksaan Laboratorium,
Foto Rontgen, Data Tambahan
Hasil pemeriksaan laboratorium 10 oktober 2023
Darah rutin Hasil Nilai normal
M. Penatalaksanaan Medis
Nama obat D Indikasi Kontra
indikasi
R 24 Untuk Riwayat alergi
resusitasi atau
cairan. hioersensifita
s terhadap
semua
kandungan
RL, yaitu
Kolelitiasi
(Batu empedu)
Menyumbat duktus
Stikus/koleduktus
Menimbulkan obstruksi
Inflamasi
NYERI AKUT
Diagnosa TGL/JAM
No. Implementasi Jam Evaluasi
Keperawatan
1 Nyeri akut b.d 12-10- 1. mengidentifikasi 14.00 S : - ibu klain menyatakan
agen penyendera 2023 lokasi,karakteristik,durasi, anaknya mengeluh nyeri
pisiologis d.d 10.00 frekuensi,intensitas nyeri p : nyeri dirasakan saat
Hasil : ibu klain bergerak dan sesudah makan
DS : - ibu klienn mengatakan nyeri Q : nyeri dirasakan seperti
mengatakan dirasakan bergerak dan tertusuk-tusuk
nyeri dirasakan sesudah makan,nyeri R : nyeri pada bagian perut
saat bergerak dan 10.05 seperti di tusuk-tusuk dan kanan atas
sesudah makan nyeri dirasakan hilang S : skala nyeri 5(sedang 0-10 )
- ibu klien 10.07 timbul T : nyeri dirasakan hilang
mengatakan 2. identifikasi skala nyeri timbul
klien mengeluh Hasil:skala nyeri 5 - Orang tua klien mengatakan
nyeri perut kanan ( sedang 0-10 ) klien sulit tidur
atas 3. Identifikasi faktor
- nyeri dirasakan 10.10 memperberat rasa nyeri O : - klien tampak meringis
seperti di tusuk- Hasil : nyeri di rasakan - Klien tampak lemah
tusuk saat bergerak dan sesudah Klien tampak gelisah
- nyeri hilang makan
timbul 4. berikan tehnik A : masalah nyeri belum
-lama nyeri 10 – nonfarmakologis untuk teratasi
15 menit 10.15 mengurangi rasa nyeri
- Orang tua Hasil :Klien diberi aroma P : lanjutkan interpensi
klien terapi 1. indentifikasi
mengatakan 5.ajarkan teknik lokasi,karakteristik
klien sulit nonfarmakologis durasi,frekuensi,intensitas
tidur mengurangi rasa nyeri nyeri
DO : - klien Hasil: Klien diajarkan 2. indentifikasi skala nyeri
tampak meringis tehnik napas dalam 3. Identifikasi faktor
dengan cara tahan nafas memperberat rasa nyeri
2. Nyeri akut b.d 13-10- 1. mengidentifikasi 14.00 S : ibu klien mengatakan nyeri
agen penyendera 2023 lokasi,karakteristik,durasi, anaknya sudah berkurang
pisiologis d.d 09.00 frekuensi,intensitas nyeri O : Skala nyeri 4 sedang
Hasil : ibu klain (0;10)
DS : - ibu lain mengatakan nyeri - klien tampak meringis
mengatakan dirasakan bergerak dan - Klien tampak lemah
nyeri dirasakan 09.05 sesudah makan,nyeri - Klien tampak gelisah
saat bergerak dan seperti di tusuk-tusuk dan
sesudah makan 09.10 nyeri dirasakan hilang A : masalah nyeri belum
- ibu lain timbul teratasi
mengatakan 2. identifikasi skala nyeri
klain mengeluh Hasil:skala nyeri 5 P : lanjutkan interpensi
nyeri perut kanan ( sedang 0-10 ) 1. indentifikasi
atas 09.15 3. Identifikasi faktor lokasi,karakteristik
- nyeri dirasakan memperberat rasa nyeri durasi,frekuensi,intensitas
seperti di tusuk- Hasil : nyeri di rasakan nyeri
tusuk saat bergerak dan sesudah 2. indentifikasi skala nyeri
- nyeri hilang makan 3. Identifikasi faktor
timbul 4. berikan tehnik memperberat rasa nyeri
-lama nyeri 10 – nonfarmakologis untuk 4.berikan tehnik
15 menit mengurangi rasa nyeri nonformokologis
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien An. M.R selama
2x24 jam, pada tanggal tanggal 12 Oktober 2023, kami memperoleh
pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada An. M.R
dengan menerapkan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan
evaluasi keperawatan. Adapun kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian
Metode yang digunakan dalam pengkajian adalah wawancara, observasi, dan
pemeriksaan fisik.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada pasien An. M.R dengan diagnosa medis Kolelitiasis didapatkan 1 diagnosa
keperawatan yang muncul berdasarkan kondisi pasien yaitu Nyeri akut
berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan tindakan keperawatan pada kasus ini berpedoman pada SDKI, SLKI
dan SIKI dengan menyesuaikan kondisi pasien.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan pada kasus ini berpedoman pada SDKI,SLKI dan SIKI
dengan menyesuaikan kondisi pasien.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dari hasil asuhan keperawatan yang dilaksanakan selama 2 x 24 jam
sudah teratasi.
B. Saran
1. Bagi Profesi Keperawatan
Meningkatkan riset dalam bidang Stase Keperawatan Anak agar pada saat
menentukan perencanaan pelaksanaan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran keperawatan Indonesia,
Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran keperawatan Indonesia,
Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran keperawatan Indonesia,
Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia